ISLAM DAN TEKNIK INDUSTRI Reza Nasrullah(
[email protected]) Lecturer at Industrial Engineering Study Program-Eng.Faculty-UNISBA-Indonesia Abstrak Teknik Industri adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang belum pernah dikaji secara formal keterkaitannya dengan Islam sejak 36 tahun kehadirannya di Indonesia. Ternyata sebagian sistem nilai dan cara berfikir teknik industri ada yang sesuai dengan Islam dan sebagian lainnya tidak sesuai. Islamisasi Teknik Industri tidak terhindarkan dengan tujuh langkah strategis dan khususnya penerapan suatu Metodologi Penelitian Teknik Industri yang Islami. Kata kunci: Islam, Teknik Industri, Sistem Nilai, Cara Berfikir, Sejarah Sosial-Politik, Metodologi Penelitian.
1. PENDAHULUAN
satu aspek hidupnya yang tidak mungkin
Teknik Industri adalah salah satu disiplin ilmu
dipisahkan dari keseluruhan dirinya.
teknik (engineering atau rekayasa) yang diimpor
Maka rumusan masalahnya adalah:
dari Amerika Serikat pada 1969 oleh dosen
Bagaimana sebenarnya hubungan atau kaitan
Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Matthias
antara Teknik Industri dengan Islam?
Aroeff. Maka sejak 1970 berdirilah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung yang tumbuh
1.1 Pembatasan Masalah
pesat dan melahirkan jurusan yang sama pada
Makalah ini akan coba menjawabnya dengan
berbagai perguruan tinggi Indonesia baik yang
beberapa pembatasan sebagai berikut:
negeri maupun swasta.
1. Teknik Industri hanya ditinjau sebagai sebuah
Sepanjang sejarahnya yang cukup matang
disiplin ilmu keteknikan tanpa mengaitkannya
yakni 36 tahun di Indonesia, Teknik Industri
dengan kasus-kasus penerapannya.
sebagai sebuah disiplin ilmu belum pernah dikaji
2. Islam hanya ditinjau sebagai konsep ajaran
secara formal sesuai tidaknya dengan Islam.
agama yang sempurna dari ALLAH SWT
Mengingat Islam yang hidup dalam kesadaran
tanpa mengaitkannya dengan penerapan
setiap muslim mencakup/meliputi segala aspek kehidupan
tanpa
kecuali
oleh ummat penganutnya.
sedikitpun, maka
3. Sumber data adalah murni dari literatur terkait
mencoba mengkaji hubungannya dengan Teknik
dan relevan. 1.2 Tujuan Pembahasan
Industri tidak bisa dihindarkan. Karena kehidupan ber-teknik industri seorang muslim adalah salah
1
Dengan pencarian jawaban atas pertanyaan pada
3. STUDI LITERATUR
rumusan masalah diharapkan dicapai tujuan-tujuan
Pertama akan digali pemahaman tentang Islam
berikut:
seakurat mungkin berdasarkan Al-Qur’nul Karim
1. Dipahaminya kaitan atau hubungan seperti apa
dan Terjemahannya terbitan Departemen Agama
yang ada antara Islam dengan Teknik Industri.
Republik Indonesia yang bekerjasama dengan
2. Dipahaminya konsekuensi dari hubungan ini.
Pemerintah Arab Saudi.
3. Adanya
3.1 Hakikat Islam
kesiapan
setiap
muslim
untuk
mengamalkan pemahaman 1 dan 2 di atas.
Islam adalah satu-satunya ad-Diin (pedoman hidup
4. Diperolehnya suatu kerangka pengembangan
bagi manusia) yang diakui, direstui, diridhoi, dan
Teknik Industri yang islami untuk masa depan.
ditetapkan
oleh
Sang
Maha
Pencipta
dan
Pemelihara serta Penguasa Alam Semesta, yakni 2. METODOLOGI PEMBAHASAN
Tuhan Yang Maha Esa, ALLAH SUBHANAHU WA
Pembahasan akan langsung mengacu pada dua
TA’ALA (SWT=MAHA SUCI DIA DAN MAHA
pokok sub-bahasan yakni apa itu Islam dan apa itu
TINGGI/AGUNG). Ini terbukti dari pernyataanNya
Teknik Industri. Kemudian dari pendalaman tentang
sendiri dalam al-Qur’an: Aali Imraan: 19, 83-85.
“hakikat” Islam dan Teknik Industri ini akan dicari adakah
parameter
yang
Sedangkan Islam sebagai ad-Diin bukan hanya
menghubungkan
bermakna “agama” dalam bahasa Sanskerta yang
keduanya. Dan kalau ada berupa apa.
berkonotasi sempit yakni sebatas ajaran ritual
Dari parameter ini selanjutnya akan dicari
kepada Tuhan, melainkan lebih berkonotasi sebagai
bentuk-bentuk hubungan antara Islam dan Teknik
pedoman
Industri tersebut.
mencakup,
Bentuk-bentuk hubungan ini dihipotesiskan
hidup
yang
meliputi
mutlak,
100%
aspek
menyeluruh, kehidupan
manusia tanpa pengecualian sedikitpun (al-Qur’an:
berupa tiga kemungkinan:
al-Baqarah: 85, 208; an-Nahl: 89; al-Bayyinah: 4).
1. Teknik Industri sesuai sepenuhnya (100%)
Dalam bahasa teknik, Islam adalah pedoman untuk
dengan Islam.
semua sistem kehidupan, yakni sistem ekonomi,
2. Teknik Industri tidak sesuai sepenuhnya
politik, seni-budaya, iptek, hukum, pendidikan,
(100%) dengan Islam.
kemasyarakatan,
3. Teknik Industri sesuai sebagian dan tidak untuk
pertahanan,
keamanan,
hubungan internasional, dan sebagainya. Islam
sebagian sisanya dengan Islam.
adalah peradaban yang utuh-sempurna demi
Selanjutnya akan dimunculkan suatu kerangka
kebahagiaan manusia tidak hanya sebatas di dunia
berfikir yang sudah mengakomodir keterkaitan tadi
tapi menyambung sampai keabadian akhirat.
sehingga ke depannya Teknik Industri akan tumbuh
3.1.1 Islam adalah waktu kehidupan
sebagai Teknik Industri yang islami.
Dimensi waktu merupakan unsur mutlak yang
Lebih jelasnya metodologi pembahasan ini
melingkungi kehidupan manusia. Kita hidup dalam
terlihat dalam gambar 1.
dimensi ruang dan waktu yang ditakdirkan untuk kita oleh pencipta kita.
2
mulai
latar belakang masalah Rumusan masalah Pembatasan masalah Tujuan pembahasan Studi literatur Hakikat Islam
Hakikat Teknik Industri Adakah keTerkaitan? Ada
Tidak ada
Bentuk-bentuk hubungan T TI 100% sesuai Islam?
Y
T
TI sesuai sebagian+tidak sebagian? Y
T
Y
Islamisasi Teknik Industri
Metodologi Penelitian Teknik Industri yang Islami
Selesai Gambar 1. Flowchart Metodologi Pembahasan
3
TI 100% tidak sesuai Islam ?
Menarik dan penting sekali apa yang ditegaskan
sudah dipenuhi dengan nilai tambah teknologi
dalam al-Qur’an: al-‘Ashr: 1: “Demi masa”. Para
tercanggih, namun tetap tidak akan diterima tebusan
ulama sepakat menafsirkan ayat ini sebagai:
tersebut: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir
perhatikanlah waktu! Ayat berikutnya sungguh
walaupun mereka mempunyai apa yang ada di bumi
menyentak: “sesungguhnya manusia pasti dalam
ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu
kerugian”. Artinya ada kerugian manusia yang pasti
lagi untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab
dan jelas dalam soal waktu. Kerugian yang seperti
hari kiamat, niscaya tebusan itu tidak akan diterima
apa dijelaskan sendiri oleh ayat 46 surat an-
dari mereka, dan mereka beroleh azab yang
Naazi’aat: “Pada hari mereka melihat hari berbangkit
pedih”(al-Qur’an:al-Maa’idah:36).
itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di
dimaksud dengan Islam adalah waktu kehidupan.
dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau
3.1.2 Islam adalah Sistem Nilai
pagi hari”. Dan surat al-Mu’minuun ayat 112-113:
Manusia pasti dan mutlak menilai segala sesuatu
“Allah bertanya: “berapa tahunkah lamanya kamu
dalam hidupnya.
Inilah
yang
tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “kami tinggal (di
Gejala penilaian yang sederhana misalnya
bumi) sehari atau setengah hari maka tanyakanlah
adalah ketika dia lapar, maka dia akan menilai baik
kepada orang-orang yang menghitung”.
perbuatan makan.
Artinya
manusia akan menyesal sedalam-dalamnya bahwa
Dari sini bisa dipahami bahwa penilaian
ternyata hidup di dunia ini sangat singkat. Ini terbukti
bersumber dari kepentingan. Sesuai dengan hakikat
kalau kita coba menghitung usia hidup seseorang
penciptaan dirinya, kepentingan yang paling jelas
misalnya 100 tahun, bila dibandingkan dengan usia
dan gamblang adalah kepentingan fisiologis, seperti
bumi yang menurut ahli astro-fisika adalah 15 milyar
makan, minum, sehat, tumbuh-kembang, dan
tahun. Ternyata usia 100 tahun hanya 7 per
sebagainya. Segala sesuatu yang sejalan dengan
milyarnya saja. Jika angka 7 per milyar ini dikalikan
pemenuhan
dengan jumlah detik dari 100 tahun, kita akan
baik/harus/boleh/bagus/dan seterusnya. Demikian
peroleh angka 22 detik. Itu kalau dibandingkan
sebaliknya, yang bertentangan akan dinilai tidak
dengan
baik/jelek/tidak
15
milyar
tahun.
Belum
lagi
bila
dibandingkan dengan masa abadi akhirat, maka usia
kepentingan
ini
seharusnya/tidak
pasti
dinilai
boleh/dan
seterusnya.
berapapun di dunia ini hampir mendekati angka nol,
Manusia juga punya kepentingan psikologis
meskipun tidak akan pernah menjadi nol sama
seperti cinta harta, tahta/jabatan, dan lawan jenis.
sekali. Kerugian yang paling rugi adalah bila
Maka penilaian serba baik akan muncul bila segala
manusia dalam kesempatan hidupnya di dunia yang
sesuatu sesuai dengan pemenuhan cinta ini. Dan
begitu singkat ini salah imannya, salah agamanya,
sebaliknya pasti dibenci dan serba dinilai jelek.
bukannya
beriman
kepada
Islam,
bukannya
Dalam sisi lainnya ternyata manusia tidak bisa
berpedoman hidup kepada Islam, melainkan yang
lepas dari kepentingan spiritual. Buktinya kalaupun
lain. Bayangkan bila kita hidup hanya beberapa detik
dia tidak menyembah Tuhan yang asli (yakni ALLAH
kemudian ternyata harus menebus sanksi masuk
SWT), dia tetap membutuhkan interaksi dengan
neraka dengan kekayaan dua kali seisi bumi yang
berbagai bentuk abstraksi, apakah itu jin, sesuatu
4
yang dikeramatkan, dan sebagainya. Bahkan
dengan kepentingan. Kepentingan akan berimplikasi
seorang ateis yang tidak percaya kepada apapun
pada penilaian. Maka jika seseorang menganut
yang bersifat abstrak/tidak nyata/gaib tetap saja
sistem nilai Islam otomatis cara berfikirnya juga
melakukan ritual menghormati monumen dengan
adalah Islam. Seorang muslim yang memahami dan
alasan di baliknya ada nilai-nilai perjuangan yang
menghayati betul keislaman dirinya pasti akan
harus dihormati yang sesungguhnya abstrak.
berfikir dengan cara Islam. Artinya karena dia belajar
Ketiga jenis kepentingan tadi menurunkan sistem
Islam
sedalam
dan
seluas
mungkin
pasti
nilai yaitu bagaimana manusia menilai segala
mempengaruhi cara berfikirnya. Pada saat inilah
sesuatu dalam hidupnya.
Islam menjadi cara berfikirnya, mendekati Nabi
Seorang muslim yang menyadari waktu hidupnya adalah
semurni-murninya
demi
Islam,
Muhammad yang mempelajari Islam selama 23
akan
tahun atau 46 semester.
menghayati dan menerapkan struktur penilaian
3.2 Hakikat Teknik Industri
seperti pada gambar 2.
Sejauh ini dalam studi tentang Teknik Industri yang diajarkan di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia,
Penilaian berdasar kepentingan Spiritual
hakikat Teknik Industri adalah: 1. Definisinya yang diadopsi dari definisi oleh the American Institute of Industrial Engineers pada awal 1960an(Zandin, ed., 2001): “Industrial Engineering is
Penilaian berdasar kepentingan psikologis
concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in mathematics, physical and social sciences together with the principles and
Penilaian berdasar kepentingan fisiologis
methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the results to be
Gambar 2. Hirarkhi Sistem Nilai Islam
obtained from such systems”.
Maknanya adalah bahwa penilaian tertinggi yang
2. Sejarah perkembangan teori-teorinya.
akan dipakainya adalah penilaian menurut ALLAH
3. Matakuliah yang diajarkan sesuai kurikulumnya
SWT, karena ini adalah kepentingan spiritualnya.
termasuk isi buku-buku teks rujukan kurikulum
Penilaian
tersebut.
berdasarkan
kepentingan
psikologis
menyesuaikan dengan yang di atasnya, demikian
4. Sejarah perkembangan praktek/penerapannya
seterusnya ke bawah. Inilah yang dimaksud dengan
oleh para sarjananya dan ramalan masa depannya.
Islam sebagai sistem nilai.
5. Kadang ada perbandingan dengan disiplin teknik
3.1.3 Islam adalah Cara Berfikir
yang lain, bahkan juga dengan ilmu ekonomi, ilmu
Jika dicermati proses berfikir dalam Teknik Industri
manajemen, ilmu psikologi, dan sebagainya.
akan tampak jelas bahwa segalanya berawal dari
Sedangkan satu perspektif yang belum pernah
tujuan lalu mundur ke belakang. Tujuan identik
dimunculkan adalah sejarah Teknik Industri dari segi
5
lingkungan sosial-politik-budaya yang melahirkannya
abad masehi 09
dan yang terus melingkunginya sampai zaman abad 21 kini.
Perang Salib di Palestina= Inspirasi bagi Renaissance Eropa
Seandainya dua sejarah perkembangan dibandingkan dalam satu garis waktu yang sama,
12
yang satu mewakili perkembangan sosial-politikbudaya khususnya di Eropa (Amerika Serikat merupakan
perluasan
saja
dari
gejala
13 Renaissance Eropa= Empirisme+Sekularisme+ Humanisme+Materialisme
ini),
sedangkan yang satu lagi adalah perkembangan teori-teori Teknik Industri yang menurut para Akunting
pakarnya adalah sejarah lahir serta tumbuh-
15
kembangnya Teknik Industri, maka akan diperoleh 17
pemahaman yang lebih lengkap dan utuh daripada Interchangeableparts
yang diperoleh berdasarkan kelima unsur di atas.
Revolusi Industri 18
Gambar 3 merupakan gabungan dari dua sumber sekaligus menggambarkan dua sejarah:
Time study/Division of labor/ Mass Production 19
lingkungan sosial-politik-budaya bagi Teknik Industri dan teori-teorinya. Dari gambar 3 tersebut bisa dicoba dilihat
Kapitalisme
Efficiency experts/konsep orgs/ Motion study/Inventory/ Time sharingCAD/CAM/ CIM/dsb
keterkaitan antara sejarah sosial-politik-budaya masyarakat Eropa beserta sebarannya sampai ke Amerika dengan perkembangan teori-teori Teknik Industri. Pertanyaan yang perlu muncul adalah:
20
Revolusi Informasi dan Globalisasi
Mungkinkah dinamika keduanya tidak berhubungan sama sekali (alias mutually exclusive) sedangkan masyarakat yang menjadi pelaku maupun obyeknya atau sekedar penonton yang terkena imbasnya
21
adalah sama? Dengan sudut yang berbeda, pertanyaannya adalah: apakah Teknik Industri yang
Kronologi teori-teori Teknik Industri
dilahirkan dari sejarah seperti ini mustahil membawa serta keyakinan, sistem nilai, dan cara berfikir sosial-
Kronologi sejarah social-politik-budaya Eropa+Amerika Serikat
politik-budaya yang melingkunginya? 4. ANALISIS DATA
Gambar 3. Perbandingan Sejarah Kronologis Teknik Industri dengan sosial-politik-budaya di negeri asalnya yakni Eropa + Amerika Serikat.
Hakikat Islam dan hakikat Teknik Industri adalah dua data yang akan dianalisis dalam bagian ini. Yang segera jelas dari kedua data adalah kesamaan pada unsur manusia.
6
Islam jelas-jelas berbicara tentang bagaimana
maupun turunannya yaitu kapitalisme. Dan cara
manusia sepatutnya, sebaiknya, sewajarnya dan
berfikirnya tentu sejalan dengan sistem nilai tersebut.
seharusnya menjalani masa hidupnya. Sedangkan
Untuk membuktikan dugaan di atas, tentu tidak
Teknik Industri juga menjadikan manusia sebagai
memadai dibahas dalam makalah ini. Diperlukan
bagian dari sistem yang dikajinya (lihat definisi
penelitian lanjutan dan lebih spesifik, misalnya
Teknik Industri). Tetapi definisi Teknik Industri
menggali sistem nilai pada mata pelajaran Analisis
tersebut lebih menekankan posisi manusia sebagai
Finansial, atau Tata Letak Pabrik, atau yang lainnya.
obyek daripada subyek. Sedangkan Islam lebih
Namun secara umum bisa diidentifikasi beberapa
proporsional dengan menyatakan bahwa manusia
konsep Teknik Industri atau konsep yang sangat
dapat berperan sebagai subyek atau obyek atau
dipakai seperti konsep bunga dalam Ekonomi
sekaligus dua-duanya.
Teknik, tidak adanya sama sekali konsep tentang
Kalau dicermati sejarah kapitalisme akan
spiritualisme
manusia
dalam
sistem
industri,
nampak jelas sebab mengapa manusia lebih
manusia cenderung hanya dianggap sebagai obyek
sebagai obyek dalam sistem yang dikaji oleh Teknik
fisik dan psikologis-materialistis, bukan atau tanpa
Industri. Ini terjadi karena ilmu Teknik Industri adalah
psikologis-spiritualistis.
demi
kepentingan
pemilik
perusahaan/industri.
Tinjauan umum itu menunjukkan tidak sesuainya
Bukan demi pekerja dalam industri tersebut, atau
Teknik Industri dengan Islam. Tetapi beberapa
demi kedua pihak. Sistem industri adalah milik
konsep seperti efisiensi dan tidak boleh boros dalam
pengusaha dan harus bekerja demi kepentingan
mengerahkan sumberdaya, kerapian, keteraturan
pengusaha tersebut.
tata letak, gerakan kerja yang ergonomis demi
Sampai di sini bisa disimpulkan bahwa manusia-
menghindari kecelakaan kerja, pengendalian mutu
lah yang menghubungkan Islam dengan Teknik
yang ketelitiannya maksimum(zero defect), kerapian
Industri.
dan ketelitian administrasi keuangan, penghargaan
Kita sama-sama memaklumi bahwa sistem nilai
dan sanksi yang adil terhadap tenaga kerja
dan cara berfikir hanya ada pada manusia, bukan
berdasarkan ukuran yang jelas dan terbuka, dan
pada bahan baku, peralatan, maupun energi yang
pengelolaan sumberdaya secara sistemik, tidak
merupakan tiga unsur selain manusia dalam sistem
parsial, adalah sesuai dengan Islam.
yang dikaji oleh Teknik Industri.
5. ISLAMISASI TEKNIK INDUSTRI
Maka hubungan antara Islam dengan Teknik
Dari analisis data dapat dipahami bahwa Teknik
Industri harus dicari pada dua parameter pada diri
Industri sesuai sebagian dan sisanya tidak sesuai
manusia yakni sistem nilai dan cara berfikirnya.
dengan Islam. Kesesuaian dan tidaknya ini
Kalau dicermati sejarah sosial-politik-budaya
khususnya mengacu kepada sistem nilai (+cara
yang melingkungi kelahiran Teknik Industri, bisa
berfikir) yang dikandungnya.
diduga bahwa ilmu ini mengandung sistem nilai
Maka mengislamkan Teknik Industri sekilas
sekularisme, empirisme, materialisme, humanisme,
mudah dan sederhana saja, yakni tinggal mengganti sistem nilai yang tidak sesuai dengan Islam.
7
Tetapi ilmu Teknik Industri sangat dinamis dan
5. Berani menawarkan Teknik Industri yang islamii
terus tumbuh serta berkembang dalam skala
kepada industri untuk diterapkan demi memperoleh
mendunia dengan segala pengaruhnya. Ia akan
umpan balik yang pada gilirannya akan semakin
terus diajarkan dalam perkuliahan di manapun, tidak
mematangkan konsep-konsep Teknik Industri Islami.
terkecuali di Universitas Islam Bandung yang
6. Mulai menulis buku teks hasil dari langkah 1-5.
menyandang label Islam.
7. Kembali ke langkah 1. 6. METODOLOGI PENELITIAN TEKNIK INDUSTRI
Buku-buku teks terbaru, jurnal-jurnal penelitian terkini terus muncul dari hari ke hari, langsung
YANG ISLAMI
berinteraksi dengan dunia nyata penerapannya.
Penulis memberanikan diri mengajukan hasil
Sekedar menyatakan sistem nilai tertentu diganti
pemikiran sendiri suatu kerangka berfikir dalam
dengan yang islami tampaknya kurang memadai.
rangka penelitian Teknik Industri yang insyaallah
Diperlukan langkah-langkah yang lebih strategis.
islami, dalam bentuk flowchart pada gambar 4. 7. KESIMPULAN DAN SARAN
Maka penulis menyarankan strategi sebagaii berikut:
7.1 Kesimpulan
1. Pelajari terus Teknik Industri dari seluruh dunia
1. Ilmu Teknik Industri yang kita pelajari sejak dulu
sehingga kita tidak pernah ketinggalan dalam
sampai hari ini dilahirkan dari masyarakat Eropa
mengikuti perkembangannya, baik dari buku-buku
yang bukan Islam.
teks, jurnal, majalah, seminar, internet, maupun yang
2.
lainnya.
dalam ilmu Teknik Industri tersebut ada yang sesuai
2. Kita juga sangat wajib belajar tentang Islam
dan ada yang tidak sesuai dengan Islam.
secara mandiri maupun belajar kepada ahlinya,
3. Untuk mengislamkan ilmu Teknik Industri perlu
sesuai contoh Nabi Muhammad SAW yang belajar
dilakukan 7 langkah strategis, tidak cukup sekedar
Islam selama 46 semester atau selama 23 tahun
reaktif.
masa kenabian beliau, dan baru berhenti saat beliau
4. Islamisasi Teknik Industri bisa dilakukan dengan
diwafatkan oleh ALLAH SWT.
menerapkan metodologi penelitian Teknik Industri
3.
Setiap
buku/jurnal/makalah/seminar
tentang
Nilai-nilai dan cara berfikir yang terkandung
yang islami.
Teknik Industri yang kita pelajari pada langkah 1
7.2 Saran
berani
1. Metodologi Penelitian Teknik Industri yang islamii
kita
komentari,
kita
sisipi
pendapat
berdasarkan Islam yang kita serap lewat langkah 2.
yang
Dan akan lebih baik lagi bila diformalkan dalam
disempurnakan lagi oleh pihak-pihak yang lebih
tulisan serta disampaikan dalam perkuliahan untuk
berkompeten. Dan harus dicatat bahwa ia tidak lepas
mahasiswa.
dari ketujuh langkah strategis islamisasi Teknik
4. Munculkan suatu Metodologi Penelitian Teknik
Industri.
Industri yang Islami baik untuk mahasiswa dalam
2. Ketujuh langkah strategis perlu dimulai sekarang
penyusunan Tugas Akhir/Skripsinya maupun dosen
sambil improvisasi.
dalam penelitiannya.
3. Selalu berdo’a kepada ALLAH SWT minta
diajukan
kejernihan
8
dalam
pikiran
makalah
dan
hati
ini
perlu
serta
bimbingan+hidayah+ridhoNya dalam menjalankan
2. Zandin, Kjell B., 2001, Ed., Industrial Engineering
islamisasi Teknik Industri ini.
Handbook, New York, McGrawHill.
Daftar Pustaka
3. Turner, Wayne C., Mize, Joe H., Case, Kenneth
1.
Allah
Al-Qur’an,
E., Nazemetz, Joh W., 1993, 3rd ed., Introduction to
oleh Departemen Agama Republik
Industrial and Systems Engineering, New Jersey,
Subhanahu
terjemahan
Wa
Ta’ala,
Indonesia bersama Pemerintah Arab Saudi, 1971.
Prentice Hall.
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM ISLAM SEBAGAI ACUAN
NIAT IBADAH MULAI
HARAPAN IDEAL ISLAMI THD SISTEM INDUSTRI
UMPAN BALIK LINGKUNGAN THD SISTEM INDUSTRI
PENGAMATAN THD KENYATAAN PADA SUATU SISTEM INDUSTRI KENYATAAN SESUAI HARAPAN ?
Y
T
TIDAK ADA MASALAH
SELESAI
T
RUMUSAN MASALAH UNSUR MANUSIA DALAM SISTEM
RUMUSAN MASALAH UNSUR NONMANUSIA DALAM SISTEM
TUJUAN DAN BATASAN MASALAH
TUJUAN DAN BATASAN MASALAH
TINJAUAN TEORITIS UNSUR MANUSIA
TINJAUAN TEORITIS UNSUR NONMANUSIA
TINJAUAN TEORITIS KETERPADUAN KEDUA UNSUR KERANGKA PEMECAHAN MASALAH PENGUMPULAN DATA
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 4. Flowchart Metodologi Penelitian Teknik Industri yang Islami (usulan).
9