JURNAL DINAMIKA, SEPTEMBER 2017, HALAMAN 20-30 P-ISSN: 2087

Download Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 20-30 ... pada tanaman pangan, yaitu Fusarium oxysporum, Culvularia sp dan ... bakteri Gram Positi...

0 downloads 624 Views 337KB Size
Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 20-30 P-ISSN: 2087- 7889 E-ISSN: 2503-4863

Vol. 08. No.2

ISOLASI DAN UJI ANTAGONISTIK BAKTERI ENDOFIT DAN RIZOSFER BAMBU ASAL TANA TORAJA TERHADAP JAMUR PATOGEN TANAMAN Maisya Zahra Al Banna1*, Hartati2 1,2

Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pembangunan Indonesia * E-mail : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri endofit dan rizosfer dari empat jenis Bambu asal Tana Toraja yaitu Bambu Paring (Bambusa arundinacea), Bambu Hijau (Bambusa tuldoides), Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa glaucescens). Masing-masing isolat yang diperoleh akan diuji secara antagonis terhadap tiga jamur uji penyebab penyakit pada tanaman pangan, yaitu Fusarium oxysporum, Culvularia sp dan Rhizoctonia sp. Dalam penelitian ini berhasil diisolasi 12 jenis isolat dari sumber inokulum yang berbeda-beda, namun hanya terdapat 7 isolat yang menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap jamur uji. Jamur uji Fusarium oxysporum tertinggi dihambat oleh isolat ReHj.2 sebesar 42%, jamur Culvularia sp oleh isolat RiPr.1 sebesar 50%, serta jamur Rhizoctonia sp oleh isolat APr.1 sebesar 33% dan isolat ReHj.2 sebesar 45%. Keyword : Bakteri endofit, bakteri rizosfer, Bambu, Tana Toraja, Jamur

masyarakat

Pendahuluan Sulawesi

Selatan

memiliki

Toraja

bukan

hanya

sekedar sebagai tanaman pemenuh

keragaman jenis Bambu yang tinggi,

kebutuhan

diantaranya tersebar di beberapa

keberadaannya menjadi tolak ukur

wilayah Kabupaten Tana Toraja.

kelayakan suatu acara upacara adat.

Kabupaten Tana Toraja memiliki

Upacara

enam

menjadikan ritual tersebut menjadi

jenis

Bambu

lokal

yang

tersebar secara alami, dan merupakan

dasar

adat

saja,

tanpa

tetapi

Bambu

tidak bermakna.

jumlah jenis tertinggi dibandingkan

Potensi Bambu sebagai tanaman

dengan daerah lainnya di kawasan

obat juga telah banyak dilaporkan

Sulawesi

dalam beberapa penelitian

Selatan.

Salah

satu

yang

konservasi tanaman Bambu asli Tana

telah dipulikasikan, misalnya adalah

Toraja terdapat di Stasiun Ujicoba

ekstrak

Mengkendek.

Polygonum

Bambu

bagi

kasar

akar

Bambu cuspidatum

20

Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) menunjukkan

antagonis

oleh beberapa jenis bakteri sebagai

yang luas terhadap berbagai jenis

hasil dari metabolit sekundernya.

bakteri Gram Positif dan bakteri

Bakteri endofit dan rizosfer juga

Gram Negatif. Aktivitas antagonistik

dilaporkan sebagai salah satu agens

tersebut disebabkan oleh kandungan

hayati penghasil senyawa antifungi.

senyawa fenol pada akar Bambu.

Berdasarkan

Penelitian lainnya juga menunjukkan

maka perlu dilakukan penelitian

bahwa terdapat aktivitas antibakteri

mengenai potensi bakteri endofit dan

pada produk olahan Bambu, seperti

rizosfer tanaman Bambu asal stasiun

minuman

Mengkendek

arang

aktivitas

anggur dari Bambu dan

Bambu.

Ekstrak

tanaman

informasi

dalam

pertumbuhan oxysporum,

dilaporkan

Rhizoctonia sp.

memiliki

aktivitas

Culvularia

antibakteri terhadap bakteri Gram

Metode

Negatif, Escherichia coli (Lu et al.,

Pengumpulan Sampel

2005; Sulaiman et al.,2005, Shan et

Perolehan

al., 2008

menghambat

jamur

Bambu Phyllostachys pubescens juga

tersebut,

sampel

Fusarium sp

dan

meliputi

& Afrin et al.,2012).

akar, rebung serta tanah di sekitar

Sedangkan Susanti et al. (2015)

daerah perakaran Bambu Paring

melaporkan bahwa bakteri rizosfer

(Bambusa

dari tanaman Bambu di wilayah

Hijau (Bambusa tuldoides), Bambu

Bogor mencakup Gigantochloa apus,

Kuning (Bambusa vulgaris) dan

Dendrocalamus

asper,

Bambu Bulo (Bambusa glaucescens).

Scyzostachyum longispiculatum, dan

Isolasi bakteri endofit menggunakan

Bambu vulgaris memiliki aktivitas

sampel berupa potongan akar serta

antagonis

rebung

jamur

terhadap Phytopthora

Sementara

itu

pertumbuhan palmivora.

Darma

(2016)

arundinacea),

muda

sebagai

Bambu

sumber

inokulum bakteri dalam penelitian ini.

Sedangkan

isolasi

bakteri

menemukan bahwa Basillus subtilis

rizosfer menggunakan sampel berupa

yang diisolasi dari rizosfer Bambu

tanah di sekitar perakaran, dengan

memiliki aktivitas antifungi terhadap

kedalaman kurang lebih 20 cm dari

Sclerotium

Penelitian

permukaan tanah. Untuk menjaga

melaporkan bahwa senyawa aktif

viabilitas dari bakteri endofit dan

berupa antifungi dapat disekresikan

rizosfer, maka sampel yang telah

rofsii.

21

Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman diperoleh disimpan dalam lemari

pada medium NA, dan diinkubasi

pendingin pada suhu -20oC sampai

selama 3 x 24 jam.

saat akan dianalisis.

Isolasi Bakteri Rizosfer

Isolasi Bakteri Endofit

Tanah di sekitar akar tanaman

Tahapan awal isolasi bakteri

Bambu

Paring

(Bambusa

endofit adalah proses desinfektan

arundinacea),

sampel akar dan rebung Bambu.

(Bambusa tuldoides), Bambu Kuning

Desinfektan

untuk

(Bambusa vulgaris) dan Bambu Bulo

dari

(Bambusa glaucescens) yang sudah

mikroba yang berada di permukaan

dikeringanginkan, diambil sebanyak

terluar

isolasi

1 gram dimasukkan ke dalam 9 ml

bakteri endofit berdasarkan Munif

akuadest steril, kemudian dicampur

(20011) dan Yuan et al. (2015),

hingga homogen. Sebanyak 1 ml dari

sampel berupa akar dan rebung

ekstrak

masing-masing

Bambu

dalam tabung reaksi berisi 9 ml

dibersihkan dengan akuadest steril

akuadest, kemudian dikocok hingga

dan dikeringkan menggunakan kertas

homogen dan 1 ml dipindahkan ke

filter steril pada wadah yang steril.

tabung

Sebanyak satu gram dari masing-

seterusnya

masing sampel akar dan rebung

pengenceran 10-1 – 10-4. Sebanyak

Bambu direndam dalam etanol 75%

100 µl ekstrak dari seri pengenceran

selama 5 menit, dan kemudian

10-3 dan 10-4 dimasukkan ke dalam

dipindahkan

larutan

cawan petri steril berisi medium NA

pemutih kloroks selama 3 menit.

5% dan kemudian disebar rata dalam

Selanjutnya

dicuci

cawan petri.

menggunakan

akuadest

bertujuan

menghilangkan

kontaminasi

sampel.

Metode

jenis

ke

dalam

bersih steril

sebanyak 3-5 kali yang disimpan di

Bambu

tersebut

dimasukkan

berikutnya, hingga

Aktivitas

Hijau

ke

demikian terjadi

Antagonis

seri

Bakteri

Terhadap Jamur

dalam gelas becker steril, kemudian

Bakteri endofit dan rizosfer

sampel dikeringkan menggunakan

yang telah diidentifikasi selanjutnya

kertas filter steril. Sebanyak 100 µl

akan

dari

pengaruh

masing-masing

pengenceran

ditumbuhkan dengan metode sebar

diujikan

secara

in

antagonistiknya

vitro dengan

jamur patogen tanaman, Fusarium oxysporium,

Culvularia

sp, 22

Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) Rhizoctonia sp, yang ditumbuhkan

medium PDA. Persentase hambatan

pada medium Potato Dextrose Agar

dihitung

(PDA). Metode pengujian aktivitas

rumus (Nugroho et al., 2001) :

dengan

menggunakan

antagonistik diacu dari Darma et al. (2016), isolat bakteri endofit dan

Keterangan:

rizosfer terpilih digores pada medium

P = Persentase penghambatan

PDA, sepanjang 2 cm dari ujung atas

r1=

sampai dengan ujung bawah cawan

berlawanan arah dengan jamur uji

petri. Selanjutnya sebanyak 1 x 1

r2= Jari-jari koloni bakteri menuju kea

cm2

rah jamur uji

miselium

jamur

uji

diinokulasikan tepat di bagian tengah cawan

petri

yang

berisi

Jari-jari koloni bakteri yang

Identifikasi Bakteri Secara Biokimia Identifikasi

PDA.

berupa

Kemudian cawan petri diinkubasi

pengecatan sel, serta biokimiawi

selama 3-7

meliputi

Aktivitas

hari pada suhu ruang. penghambatan

jamur

pengujian

katalase,

uji

motilitas, uji Simon Citrat Agar (SCA),

uji MR-VP, dan TSIA

Isolat Bakteri Endofit dan Rizosfer

Teknik

isolasi

Bambu

dilakukan dengan cara meletakkan

diketahui dengan cara mengamati pertumbuhan

miselia

di

sekitar

Hasil bakteri

endofit

Bakteri endofit diisolasi dari

potongan bagian tanaman Bambu

akar dan rebung beberapa jenis

berupa akar dan rebung pada media

Bambu di Kawasan Hutan dengan

Nutrien Agar (NA) steril, serta

Tujuan

diinkubasi selama 24 jam pada suhu

Khusus

(KHDTK)

Mengkendek, Tana Toraja. Tidak

38oC.

terdapatnya

bakteri

dan rizosfer dari setiap sampel

pada medium NA dari sampel akar

tanaman Bambu terlihat pada Tabel

dan rebung yang telah disteril secara

1. Berdasarkan hasil isolasi bakteri

permukaan menggunakan disinfektan

endofit, terdapat 12 isolat yang

dapat menunjukkan bahwa isolat

masing-masing diberi kode isolat.

bakteri yang diperoleh berasal dari

Isolat

dalam jaringan tanaman Bambu.

diamati bentuk makroskopis berupa

pertumbuhan

Hasil isolasi bakteri endofit

tersebut

selanjutnya

akan

23

Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman warna,

ukuran,

bentuk,

elevasi,

margin dan warna pigmentasi isolat.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Makroskopis Isolat Bakteri Endofit dan Rizosfer pada Tanaman Bambu Jenis Bambu

Kode

Ukuran

Bentuk

Elevasi

Irreguler

Convex

Permukaan

Margin

Pigmentasi

Undulate

Kekuningan Putih Susu

Isolat Kering seperti

Bambu Paring

Akar

APr.1

Besar

bubuk

(Bambusa

Rebung

RePr.3

Sedang

Circular

Raised

Kasar

Entire

RiPr.1

Besar

Irreguler

Flat

Halus

Filamentous

AHj.1

Sedang

Circular

Flat

Halus

Entire

Kekuningan

Rebung

ReHj.2

Sedang

Irreguler

Raised

Berkerut

Lobate

Putih bening

Rizosfer

RiHj.2

Sedang

Irreguler

Raised

Berkerut

Lobate

AKL.3

Besar

Irreguler

Raised

Berkerut

Entire

Putih Susu

ReKL.3

Sedang

Circular

Raised

Berkerut

Entire

Putih Susu

Besar

Rhizoid

Flat

Halus

Rhizoid

Putih susu

Raised

Berkerut

Filamentous

Putih susu

Flat

Kasar

Rizoid

Putih susu

Curled

Putih

arundinacea) Rizosfer

Bambu

Hijau

(Bambusa

Akar

Putih Bening

tuldoides)

Bambu Kuning

Akar

Putih Bening

(Bambusa vulgaris)

Rebung

Rizosfer

Bambu

Bulo

RiKL.3

Akar

(Bambusa

Rebung

glaucescens)

Rizosfer

ABl.2

Besar

ReBl.2

Besar

RiBl.4

Besar

Filament ous Rizoid Circular

Halus

Raised

Uji Antagonistik Bakteri terhadap

permukaan berkerut, serta warna

Jamur

koloni putih susu. Dari setiap isolat Isolat bakteri endofit asal

bakteri

endofit

maupun

bakteri

akar dan rebung empat jenis Bambu,

rizosfer yang diperoleh selanjutnya

serta

akan diuji aktivitas antagonistiknya

isolat

rizosfer

di

sekitar

perakaran tanaman Bambu yang

terhadap

diperoleh secara umum didominasi

oxysporum,

oleh isolat yang memiliki ukuran

Rhizoctonia sp (Tabel 2).

koloni

besar,

uji

Culvularia

Fusarium sp

dan

tidak

Uji antagonistik 12 isolat

beraturan (iregular), memiliki sudut

bakteri endofit dan rizosfer tanaman

elevasi

Bambu terhadap tiga jenis jamur uji

yang

berbentuk

jamur

terlihat

nyata,

24

Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017) menunjukkan hasil yang berbeda. Di

mampu menghambat pertumbuhan

antara 12 isolat yang ditemukan,

jamur uji.

hanya terdapat 7 isolat bakteri yang Tabel 2. Hasil Uji Antagonistik Isolat Bakteri Terpilih dengan Jamur Uji Isolat Asal Inokulum

Jamur Uji

Daya hambat pertumbuhan

APr.1

Bambu Paring

RePr.3

(Bambusa arundinacea)

RiPr.1

AHj.1

Bambu Hijau

ReHj.2

(Bambusa tuldoides)

RiHj.2

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

33%

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

10%

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

26%

Culvularia sp

50%

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

13%

Fusarium oxysporum

42%

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

45%

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Bambu Kuning

Culvularia sp

-

(Bambusa vulgaris)

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

32%

AKL.3

ReKL.3

RiKL.3

ABl.2

Bambu Bulo

ReBl.2

(Bambusa glaucescens)

RiBl.4

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

-

Fusarium oxysporum

-

Culvularia sp

-

Rhizoctonia sp

16%

25

Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Tujuh

isolat

penghambat

oleh bakteri rizosfer Bambu Paring

jamur uji terdiri dari dua isolat

(Bambusa arundinacea) sebesar 50%

bakteri endofit asal akar dan rebung

(Gambar

dan satu

jamur uji lainnya, Rhizoctonia sp

isolat

Bambu

bakteri rizosfer

Paring

arundinacea),

isolat

Dibandingkan

dua

mampu dihambat oleh 3 isolat

bakteri

bakteri endofit bambu, dan 2 isolat

endofit asal akar dan rebung Bambu

rizosfer. Dari 12 total isolat yang

Hijau (Bambusa tuldoides),

berhasil diperoleh, hanya tujuh isolat

masing-masing

dua

(Bambusa

1).

satu

serta

isolat

asal

yang

memiliki

aktivitas

rizosfer Bambu Kuning (Bambusa

penghambatan terhadap jenis jamur

vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa

yang diujikan. Penghambatan isolat

glaucescens). Sebagian besar dari

bakteri

tujuh isolat antagonis

terhadap

disebabkan oleh kemampuan isolat

mampu

dalam mensekresikan enzim kitinase.

menghambat pertumbuhan satu atau

Enzim kitinase diketahui mampu

dua jenis jamur uji yang digunakan

mengurai

dalam penelitian ini.

merupakan

jamur

uji,

hanya

terhadap

substrat

jamur

kitin

komponen

uji

yang

penyusun

Jamur Fusarium oxysporum

dinding sel pada sebagain besar jenis

dan Culvularia sp masing-masing

jamur. Jamur Fusarium oxysporum,

dihambat oleh satu isolat bakteri

Culvularia sp dan Rhizoctonia sp

endofit dan satu isolat rizosfer. Isolat

merupakan jamur yang memiliki

bakteri endofit asal Rebung Bambu

penyusun dinding sel berupa kitin.

Hijau (Bambusa tuldoides) mampu

Adapun

menghambat

menghasilkan enzim kitinase belum

jamur

Fusarium

kemampuan

oxysporum sebesar 42% serta 45%

dilakukan

pengujian

terhadap Rhizoctonia sp. Sedangkan

kuantitatif dalam penelitian ini.

isolat

secara

Culvularia sp paling tinggi dihambat

26

Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017)

Rhizoctonia sp

RiBl.4 RiKI.3 ReHj.2 Ahj.1

Fusarium Culvularia oxysporum sp

APr.1 RiPr.1 RePr.3 ReHj.2 RiPr.1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Daya hambat pertumbuhan

Gambar 1. Uji antagonis isolat bakteri terhadap jamur uji Fusarium oxysporum, Culvularia sp, dan Rhizoctonia sp.

Berdasarkan hasil uji antagonistik

Identifikasi Bakteri

antara sel bakteri dan jamur uji,

Isolat terpilih yang menunjukkan

isolat bakteri endofit lebih efektif

aktivitas

menghambat jamur uji, dibandingkan

pada setiap jamur uji, dilanjutkan

isolat bakteri rizosfer. Persamaan

dengan

sifat niche antara bakteri endofit dan

pengecatan sel, serta biokimiawi

bakteri

meliputi

patogen,

menyebabkan

penghambatan

identifikasi

pengujian

tertinggi

menggunakan

katalase,

uji

terbentuknya kompetisi antara dua

motilitas, uji Simon Citrat Agar

jenis

(SCA),

bakteri

memperoleh nutrisi

tersebut

tempat

pertumbuhan.

dalam

hidup

serta

uji MR-VP, dan TSIA.

Sedangkan

isolat

terpilih

yang

Keberadaan

dilanjutkan pada tahapan identifikasi

bakteri endofit akan meningkatkan

bakteri terdiri dari isolat bakteri

kemampuan

tanaman

endofit RiPr.1, isolat ReHj.2, isolat

terhadap penyakit yang disebabkan

APr.1, dan isolat RiKL.3 (Tabel 3 &

oleh jamur maupun bakteri patogen.

4).

ketahanan

27

Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Tabel 3. Identifikasi Isolat Bakteri Terpilih Secara Biokimia Isolat

Bentuk

Gram

Uji Biokimia

Sel

Katalase

SCA

MR

VP

Indol

Motility

H2S

Sitrat

RiPr.1

Coccus

Positif

+

+

-

+

-

+

-

+

ReHj.2

Coccus

Negatif

+

-

-

+

-

+

-

-

APr.1

Coccus

Negatif

+

+

-

-

-

+

-

+

RiKl.3

Coccus

Negatif

+

-

-

+

-

+

-

-

Isolat bakteri rizosfer asal tanah

diperoleh untuk uji H2S, Indol dan

sekitar perakaran bambu Paring,

uji MR, dengan demikian setiap

RiPr.1, tergolong sebagai bakteri

isolat tidak menghasilkan enzim

Gram Positif dengan bentuk sel

triptofase

bulat/ coccus. Sedangkan isolat lain

fermentasi glukosa. Isolat RiPr.1 dan

berupa ReHj.2, APr.1 dan RiKl.3

APr.1 mampu menggunakan sitrat

masing-masing

sebagai

memiliki

bentuk

serta

tidak

sumber

mngalami

karbon

bagi

bulat dan tergolong sebagai bakteri

pertumbuhan. Hasil pengujian TSIA

Gram Negatif. Hasil uji katalase dan

menunjukkan bahwa isolat RiPr.1,

motilitas setiap isolat menunjukkan

ReHj.2

hasil positif, yang berarti bahwa

melakukan fermentasi gula, namun

isolat

H2O2

tidak mampu memfermentasi laktosa

menjadi H2O dan O2 sekaligus

dan sukrosa, sedangkan isolat APr.1

mampu

mampu

mampu

memecah

bergerak

pertumbuhan

yang

pada

media

digunakan.

dan

RiKi.3

melakukan

mampu

fermentasi

laktosa, sukrosa dan fermentasi gula

Sedangkan hasil pengujian negatif Tabel 4. Hasil Uji Isolat Terhadap TSIA Isolat

RiPr.1

Uji TSIA

Keterangan

Slunt

Blunt

Produksi Gas

Merah

Kuning

-

(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula

ReHj.2

Merah

Kuning

-

(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula

APr.1

Kuning

Kuning

-

(+) fermentasi laktosa, sukrosa dan fermentasi gula

RiKl.3

Merah

Kuning

+

(-) fermentasi laktosa dan sukrosa (+) fermentasi gula

28

Maisya Zahra Al Banna, Hartati (2017)

Lu et al., 2005. Toxicology and safety

SIMPULAN Isolat

bakteri

endofit

dan

of

antioxidant

of

bamboo

rizosfer asal Bambu Paring (Bambusa

leaves. Part 1 : acute and

arundinacea), Bambu Hijau (Bambusa

subchronic toxicity studies an

tuldoides), Bambu Kuning (Bambusa

antioxidant of bamboo leaves.

vulgaris) dan Bambu Bulo (Bambusa

J Food Chem Toxicol (43) :

glaucescens) menunjukkan aktivitas

783-792

antagonistik yang berbeda terhadap

Munif A, Hipi A. 2011. Potensi bakteri

tiga jamur uji. Dari 14 isolat bakteri

endofit

yang diperoleh, hanya terdapat tujuh

meningkatkan

isolat yang mampu menghambat jamur

jagung.

uji. Jamur uji Fusarium oxysporum

Serealia, Bogor

dan

rizosfer

dalam

pertumbuhan

Seminar

Nasional

tertinggi dihambat oleh isolat ReHj.2 sebesar 42%, jamur Culvularia sp oleh isolat RiPr.1 sebesar 50%, serta jamur Rhizoctonia sp oleh isolat ReHj.2

Shan B, Cai Y, Brooks JD, Cork H. 2008. Antibacterial properties of Polygonum cuspidatum roots and

sebesar 45%.

their

major

bioactive

constituents. J Food Chem 109

DAFTAR PUSTAKA

: 530-537. Afrin T, Tzusuki T, Kanwar RK, Wang X, 2012. The origin of the antibacterial property of bamboo. J Textile Institute 103

Sulaiman O, Murphy RJ, Hashim R, Gritch CS. 2005. The inhibition of microbial growth by bamboo vinegar. J Bamboo Rattan 4(1)

(8) : 844-849

: 71-80. Darma

et

al.,

2016.

A

Strong

Antifungal-producing bacteria from

Bamboo

Powder

for

Biocontrol of Sclerotium rolfsii in Melon. J Microbiol 7: 2

Plant Pathol

Susanti WI, Widyastuti R, Wiyono S. 2015. Peranan Tanah Rizosfer Bambu Sebagai Bahan Untuk Menekan

Perkembangan

Patogen

Phytophthora

palmivora dan Meningkatkan 29

Isolasi dan Uji Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur Patogen Tanaman Pertumbuhan Bibit Pepaya. J Tanah Iklim 39 (2) : 63-72. Yuan ZS, Liu F, Zhang GF. 2015. Isolation of culturable endophytic bacteria from Moso bamboo (Phyllostachys edulis) And 16S RNA Diversity analysis. J Arch.Biol.Sci 67(3) : 1001 – 1008

30