JURNAL MEGU - DIGILIB ITS

Download sampah plastik multilayer sebesar 0,009 kg/orang.hari atau 0,146 L/orang.hari. ... jenis multilayer guna memaksimalkan pemanfaatan sampah p...

0 downloads 709 Views 345KB Size
STUDI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH PLASTIK MULTILAYER SERTA UPAYA REDUKSI YANG DAPAT DITERAPKAN DI KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA STUDY ON MULTILAYER PLASTIC WASTE GENERATION AND IT’S REDUCTION EFFORTS IN JAMBANGAN DISTRICT SURABAYA MEGA DHARINI dan YULINAH TRIHADININGRUM Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya email: [email protected] Abstrak Kecamatan Jambangan merupakan salah satu kecamatan di Surabaya, yaitu terletak di Surabaya bagian barat dengan wilayah 4,19 Km2 dan jumlah penduduk pada tahun 2008 mencapai 42.286 jiwa. Permukiman di Kecamatan Jambangan sudah mempunyai potensi untuk menjalankan salah satu program pendaur ulangan sampah rumah tangga, karena penduduk sekitar mempunyai kepedulian terhadap lingkungan yang cukup tinggi. Rata-rata laju timbulan sampah total di Kecamatan Jambangan yang dihasilkan adalah sebesar 0,260 kg/orang.hari atau 1,556 L/orang.hari, sedangkan untuk rata-rata laju timbulan sampah plastik multilayer sebesar 0,009 kg/orang.hari atau 0,146 L/orang.hari. Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah plastik multilayer yaitu dengan mendaur ulang sampah plastik multilayer di sumber sampah, dimana sampah plastik multilayer dapat diolah kembali sebagai bahan kerajinan tangan, campuran aspal, campuran batako, dan campuran beton polimer. Kata kunci : Kecamatan Jambangan, Plastik Multilayer Abstract Jambangan District is western of Surabaya and is located in the west with area of 4,19 Km2 and a population in 2008 reached 42.286 inhabitants. Human settlements in Jambangan District already have the potential to apply recycling program replicates one of the household garbage, because people have a concern about the environment is quite high. The average rate of total solid waste generated in the District vase is 0,260 kg/orang.hari or 1,556 L/orang.hari, while for the average waste generation rate of multilayer plastic 0,009 kg/orang.hari or 0,146 L/orang.hari. Efforts should be made to reduce plastic waste by recycling multilayer plastic waste at the source of waste, multilayer plastic waste can be recycled as handicraft material, asphalt, brick mixture, and mix the polymer concrete. Keywords: Jambangan District, Plastic Multilayer 1. Pendahuluan Plastik merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu ringan, kuat, mudah dibentuk, anti karat, tahan terhadap bahan kimia, serta biaya proses yang lebih murah. Tetapi daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas atau mudah rusak pada suhu yang rendah. Keanekaragaman jenis plastik memberikan banyak pilihan dalam penggunaan dan cara 1

pembuatannya. Jenis-jenis plastik dibagi menjadi tujuh macam, yaitu Polyethylene Terephthalate (PET), High Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS), Other atau yang biasanya disebut dengan Polycarbonate (PC) serta plastik multilayer. Surabaya, sebagai kota besar yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan mengadakan program Lingkungan Masyarakat dan Inisiatif Daur Ulang Sampah Kemasan yang merupakan kerjasama antara Yayasan Unilever Peduli Indonesia dengan Pemerintah Kota Surabaya. Program ini dimulai pada tahun 2001 di Kecamatan Jambangan Surabaya, dimana dalam program tersebut diadakan banyak kegiatan yang bertema tentang tata cara memilah sampah dan membuat kompos dari sampah organik, serta mendaur ulang sampah anorganik (Anonim, 2006). Kecamatan Jambangan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Surabaya, tepatnya di Surabaya bagian barat. Data di BPS pada Tahun 2008 menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Jambangan sebanyak 42.286 jiwa dan mempunyai luas wilayah ± 4,19 Km2. Dilakukannya studi ini adalah untuk mengetahui jumlah sampah plastik multilayer yang dapat di daur ulang kembali dan yang terbuang ke lingkungan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi laju timbulan dan potensi daur ulang sampah plastik multilayer di Kecamatan Jambangan Surabaya. 2. Menghitung jumlah sampah plastik multilayer yang dapat didaur ulang kembali dan yang terbuang ke lingkungan. 3. Merekomendasikan upaya dan strategi yang dapat diterapkan untuk pengolahan sampah plastik jenis multilayer guna memaksimalkan pemanfaatan sampah plastik tersebut. 2.

Tinjauan Pustaka

Sampah Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan menurut Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil (1993) sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau digunakan kembali. Jenis-Jenis Sampah Menurut Suprihatin, Prihanto dan Gelbert (1996) jenis-jenis sampah dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Sampah Organik Sampah organik atau sampah basah adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, dan lain sebagainya. Sampah ini dapat terurai dengan mudah dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar adalah sampah organik. Contoh sampah organik adalah sampah dari dapur, sayuran, kulit buah, dan daun. b. Sampah Anorganik Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak terbarui, seperti mineral dan sisa-sisa hasil produksi. Secara keseluruhan, sebagian dari zat anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam. Sedangkan sebagian lainnya lagi dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Contoh sampah anorganik adalah botol gelas, kaleng, dan logam. Sumber-Sumber Sampah Menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 2008, sumber-sumber sampah antara lain :

2

1. Sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. 2. Sampah sejenis sampah rumah tangga. Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. 3. Sampah spesifik. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah spesifik tersebut meliputi: a. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. b. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun. c. Sampah yang timbul akibat bencana. d. Puing bongkaran bangunan. e. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah. Timbulan Sampah Menurut SNI 19-3964-1995, bila pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk menghitung besaran, sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut : i. Satuan timbulan sampah pada kota sedang : 2 – 2,5 L/org/hari atau 0,7 – 0,8 kg/org/hari. ii. Satuan timbulan sampah pada kota kecil : 1,5 – 2 L/org/hari atau 0,5 – 0,6 kg/org/hari. Klasifikasi Sampah Sampah berdasarkan sumbernya diklasifikasikan sebagai berikut (Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil, 1993). 1. Sampah pemukiman (rumah tangga) 2. Sampah komersial 3. Sampah institusi 4. Sampah jalan dan tempat-tempat terbuka 5. Sampah industri 6. Sampah tempat pembangunan, pemugaran, dan pembongkaran 7. Sampah rumah sakit dan pengobatan 8. Sampah pertanianSampah yang berasal dari kebun, taman, pertanian, dan lain-lain. Plastik Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber alami, tetapi di dalam perkembangan zaman bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pelumas, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi, dan penguat (Zhang et al. 1997). Sifat-sifat fisik plastik adalah: 1. Thermoplastic Merupakan jenis-jenis plastik yang dapat didaur ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contohnya adalah PET (Polyethylene Terephthalate), PS (Polystyrene), PC (Polycarbonate). 2. Thermosetting Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Hal ini dikarenakan bahwa pemanasan ulang dapat menyebabkan kerusakan pada molekul-molekulnya. Contohnya adalah melamin. Salah satu jenis material plastik yang digunakan adalah thermoplastic, hal ini dikarenakan bahwa thermoplastic tidak mengalami perubahan susunan kimia sewaktu dicetak, dan tidak keras saat dipanaskan. Dari berbagai macam jenis thermoplastic, yang sering digunakan dalam perindustrian 3

adalah jenis PET (polyethylene Terephthalate). Menurut Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil, (1993) jenis-jenis plastik dibagi menjadi tujuh macam, yaitu : 1. PET (Polyethylene Terephthalate) PET didaur ulang sebagai serat polister dalam industri bantal, bed cover, dan botol minuman (air mineral, jus, soft drink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas. 2. HDPE (High Density Polyethylene) Penggunaan HDPE tergantung dari produk yang dihasilkan. Salah satunya adalah botol susu yang terbuat dari HDPE dengan titik leleh yang rendah. Hasil daur ulangnya dapat digunakan sebagai kemasan produk non-pangan seperti shampo, kondisioner, pipa, ember, dan lain-lain. 3. PVC (Polyvinyl Chloride) PVC digunakan untuk pembungkus makanan, peralatan elektronik dan pembungkus kabel serta pipa. Bahan ini paling sulit untuk didaur ulang dan biasanya daur ulang bahan ini hanya dapat digunakan untuk pipa, pot bunga, mainan anak-anak, dan kontruksi bangunan. 4. LDPE (Low Density Polyethylene) LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek (madu, mustard), trash bag, pertanian, dan konstruksi bangunan. LDPE dapat didaur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. 5. PP (Polypropylene) PP memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia, kuat, dan memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi. Bahan ini biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat, dan lain-lain. 6. PS (Polystyrene) PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan sterofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dan lain-lain. Pemakaian bahan ini sangat dihindari untuk mengemas makanan karena bahan styrine dapat masuk ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. 7. Other (PC atau Polycarbonate dan plastik multilayer) Plastik ini terbuat dari bahan yang tidak termasuk enam golongan yang lainnya, atau terbuat dari lebih dari satu jenis resin dan digunakan dalam kombinasi bermacammacam lapisan. Bahan ini tidak menguntungkan dari segi ekonomi karena tidak ada pasar yang mau menerima produk jenis ini. Namun untuk membuat prosessor menggunakan campuran antara bahan polyetilen dan polypropylen. Plastik multilayer adalah plastik yang terdiri dari beberapa lapisan plastik lain yang fungsinya untuk memberikan warna pada kemasan plastik tersebut. Sampah plastik ini sangat sulit dihancurkan. Jika sampah plastik multilayer dibuang, maka membutuhkan waktu ratusan hingga jutaan tahun untuk membuatnya hancur dan menyatu dengan tanah. Sehingga sampah plastik multilayer ini mempunyai nilai jual yang sangat rendah (Gabeiras et al. 2009). Tahapan untuk mendaur ulang plastik multilayer sebagai berikut : 1. Plastik multilayer dicuci dan bersihkan dari sisa kotoran yang masih melekat. 2. Plastik multilayer dikeringkan dengan cara dijemur sampai plastik multilayer benar-benar kering. 3. Setelah kering, plastik multilayer dimasukkan ke dalam mesin peleleh sampai semua kandungan plastik leleh. Setelah kandungan plastik leleh, yang tersisa adalah kandungan alumunium (logam). 4

4.

Kandungan logam yang tersisa akan dilelehkan dengan menggunakan tungku pemanas dengan temperatur 700 oC untuk alumunium, 1500 oC untuk besi, dan > 1500 oC untuk baja. 5. Hasil lelehan logam dicetak lalu didinginkan. Untuk contoh sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1 Contoh Sampah Plastik Multilayer 3. Gambaran Umam Wilayah Perencanaan Wilayah Perencanaan Wilayah perencanaan tugas akhir ini berlokasi di Kecamatan Jambangan, yang terletak di Kota Surabaya bagian barat dengan luas wilayah 4,19 Km2 serta dengan ketinggian ± 6 meter di atas permukaan air laut. Kecamatan Jambangan terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Jambangan, dan Kelurahan Karah. Kecamatan Jambangan mempunyai 25 Rukun Warga (RW) dan 122 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1. Jumlah RW, RT, dan Luas wilayah di Kecamatan Jambangan. Luas Wilayah No. Kelurahan RT RW (Km2) 1 Pagesangan 1,11 22 4 2 Kebonsari 0,85 25 3 3 Jambangan 0,73 25 6 4 Karah 1,50 50 12 Jumlah 4,19 122 25 Sumber : BPS, 2008. Batas Wilayah Batas-batas wilayah Kecamatan Jambangan : • Di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dukuh Pakis. • Di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gayungan. • Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo. • Di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Karang Pilang. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kecamatan Jambangan pada Tahun 2008 adalah 42.286 jiwa. Kondisi eksisting Persampahan di Kecamatan Jambangan Jumlah LPS di Kecamatan ini sekitar 4 LPS yang tersebar di masing-masing kelurahan, yaitu LPS Pagesangan, Kebonsari, Jambangan, dan Karah. Dengan jumlah gerobak angkut sebanyak 30 gerobak dan jumlah pasukan kuning sebanyak 16 orang.

5

4. Hasil dan Pembahasan Analisis Sampah Permukiman Kecamatan Jambangan • Sampah Total Untuk mendapatkan hasil analisis sampah permukiman yaitu dengan dilakukannya sampling sampah selama 8 kali terhadap 100 KK di Kecamatan Jambangan yang terdiri 3 Kelurahan, yaitu 33 KK di Kelurahan Kebonsari untuk ekonomi bawah, 34 KK di Kelurahan Jambangan untuk ekonomi menengah, dan 33 KK di Kelurahan Karah untuk ekonomi atas. Berat timbulan sampah plastik multilayer dihitung untuk mengetahui jumlah sampah plastik multilayer yang dihasilkan. Dari hasil yang diperoleh di lapangan didapat rata-rata jumlah penghuni tiap rumah di Kecamatan Jambangan yaitu 5 orang. Berat timbulan sampah plastik multilayer dapat dihitung dengan cara membagi rata-rata berat sampah perhari dengan jumlah penduduk. Hasil perhitungan berat timbulan sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Berat Timbulan Sampah Total di Kecamatan Jambangan Berat Jumlah Timbulan Sampah Total Penduduk Sampling (kg/hari) (orang) (kg/orang.hari) (1) (2) (3) (2) / (3) = (4) 1 115,200 0,253 2 119,400 0,262 3 119,060 0,261 4 117,860 0,258 456 5 130,450 0,286 6 113,150 0,248 7 114,080 0,250 8 120,060 0,263 Rata - Rata 0,260 Dari tabel tersebut dapat hasil rata-rata berat timbulan sampah per orang yaitu sebesar 0,260 kg/orang.hari, serta dapat dihitung berat timbulan sampah tiap rumah. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : • Berat timbulan sampah tiap rumah = rata-rata berat timbulan sampah per orang x jumlah penghuni = 0,260 kg/orang.hari x 5 orang/rumah = 1,300 kg/rumah.hari Perhitungan volume sampah dihitung dengan perbandingan berat total sampah dengan densitas sampah. Sebelum menghitung volume sampah, dilakukan pengukuran densitas sampah dengan menggunakan kotak pengukur dengan ukuran 20cm x 20cm x 100cm dengan berat kotak pengukur 2kg. Hasil perhitungan densitas sampah total dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Densitas Sampah Total di Kecamatanan Jambangan Berat Tinggi Luas Vol Sampah Densitas Sampling Isi Sampah Kotak (kg) (m) (m²) (m³) (kg/m³) (3) x (4) = (2) / (5) = (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 5,420 0,830 0,040 0,033 163,253 2 6,030 0,800 0,040 0,032 188,438 6

3 Sampling

5,250 0,900 Berat Tinggi Isi Sampah (kg) (m)

0,040 Luas Kotak (m²)

0,036

145,833

Vol Sampah

Densitas

Volume Sampah =

berat sampah (kg) densitas sampah (kg/m3)

(m³) (3) x (4) = (5) 0,031 0,034 0,034 0,034 0,033

(kg/m³) (2) / (5) = (1) (2) (3) (4) (6) 4 5,750 0,780 0,040 184,295 5 5,150 0,850 0,040 151,471 6 5,530 0,840 0,040 164,583 7 5,730 0,850 0,040 168,529 8 5,470 0,830 0,040 164,759 Rata-rata 166,395 Dari tabel tersebut didapatkan hasil rata-rata densitas sampah yaitu sebesar 166,395 kg/m3. Kemudian dihitung volume sampahnya dengan menggunakan persamaan berikut ini :

Hasil perhitungan volume sampah total dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Hasil Perhitungan Volume Sampah Total di Kecamatan Jambangan Volume Jumlah Volume Timbulan Sampling Penduduk Sampah (L/hari) (orang) (L/orang.hari) (1) (2) (3) (2) / (3) = (4) 1 688,958 1,511 2 714,076 1,566 3 712,043 1,561 4 704,866 1,546 456 5 780.161 1,711 6 676,698 1,484 7 682,260 1,496 8 718,024 1,575 Rata - Rata 1,556 Dari tabel tersebut didapatkan hasil rata-rata volume sampah per orang yaitu sebesar 1,556 L/orang.hari, serta dapat dihitung volume sampah tiap rumah. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : • Volume sampah tiap rumah = rata-rata volume sampah per orang x jumlah penghuni = 1,556 L/orang.hari x 5 orang/rumah = 7,780 L/rumah.hari Komposisi sampah yang dianalisis adalah sampah basah dan sampah kering. Sampah basah yaitu berupa sampah sisa makanan, sayur-sayuran, daun-daunan, dan sampah lain yang mudah membusuk. Sedangkan sampah kering berupa sampah plastik, kertas, kaleng, karet, kain, kayu, kaca, dan sampah sejenisnya. Hasil perhitungan persentase komposisi sampah total dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan Gambar 5.1, sedangkan untuk komposisi sampah plastik dilihat pada Tabel 5.5 dan Gambar 5.2.

7

Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Persentase Komposisi Sampah Total di Kecamatan Jambangan Jenis Sampah Sampah Basah Plastik Campuran B3 Kertas Kardus Kaleng Karet Kayu Kaca Kain Lain-Lain

1 60,623 11,867 0,400 4,520 4,580 5,783 0,733 3,783 1,487 1,963 4,227

2 60,280 12,377 1,103 4,517 3,443 4,210 1,447 3,870 2,587 2,190 3,983

% Komposisi Sampling Hari Ke3 4 5 6 61,793 58,913 61,040 63,183 12,437 11,593 11,593 10,493 0,763 0,460 0,397 0,770 3,637 3,363 4,300 2,647 4,300 4,783 3,460 3,573 5,193 5,703 4,763 3,657 1,827 0,000 1,373 1,493 0,673 6,007 4,887 4,907 3,593 2,167 1,717 2,437 0,513 1,930 2,537 2,517 5,277 5,083 4,030 4,323

7 62,210 12,237 0,520 4,150 3,433 4,697 1,043 4,110 1,203 2,590 4,260

8 57,043 13,097 1,350 3,693 5,000 5,617 0,837 5,853 1,790 2,230 3,483

Rata-Rata 60,636 11,962 0,720 3,853 4,072 4,953 1,094 4,261 2,123 2,059 4,333

Gambar 5.1. Komposisi Sampah Total di Kecamatan Jambangan Dari hasil gambar dan tabel di atas dapat diketahui jumlah persentase komposisi sampah total ekonomi kelas bawah yaitu sampah basah 60,636%, plastik campuran 11,962%, B3 0,720%, kertas 3,853%, kardus 4,072%, kaleng 4,953%, karet 1,094%, kayu 4,261%, kaca 2,123%, kain 2,059%, lain-lain 4,333%. Tabel 5.5. Hasil Perhitungan Persentase Komposisi Sampah Plastik di Kecamatan Jambangan Jenis Sampah Sampah Lain Plastik Multilayer Plastik Lain

1 88,133 3,380 8,487

2 87,623 3,237 9,140

% Komposisi Sampling Hari Ke3 4 5 6 87,763 88,407 88,407 89,507 3,203 3,433 3,340 3,173 9,233 8,160 8,253 7,320

7 87,763 3,823 8,413

8 86,903 3,630 9,467

Rata-Rata

88,063 3,403 8,559

Gambar 5.2. Komposisi Sampah Plastik di Kecamatan Jambangan 8

Dari hasil gambar dan tabel di atas dapat diketahui jumlah persentase komposisi sampah plastik multilayer ekonomi kelas bawah yaitu sebesar 3,403%. • Sampah Plastik Multilayer Untuk mendapatkan hasil analisis sampah permukiman yaitu dengan dilakukannya sampling sampah selama 8 kali terhadap 100 KK di Kecamatan Jambangan yang terdiri 3 Kelurahan, yaitu 33 KK di Kelurahan Kebonsari untuk ekonomi bawah, 34 KK di Kelurahan Jambangan untuk ekonomi menengah, dan 33 KK di Kelurahan Karah untuk ekonomi atas. Berat timbulan sampah plastik multilayer dihitung untuk mengetahui jumlah sampah plastik multilayer yang dihasilkan. Dari hasil yang diperoleh di lapangan didapat rata-rata jumlah penghuni tiap rumah di Kecamatan Jambangan yaitu 5 orang. Berat timbulan sampah plastik multilayer dapat dihitung dengan cara membagi rata-rata berat sampah perhari dengan jumlah penduduk. Hasil perhitungan berat timbulan sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Perhitungan Berat Timbulan Sampah Plastik Multilayer di Kecamatan Jambangan Berat Berat Timbulan Total Jumlah Sampah Plastik Plastik Penduduk Sampling Multilayer Multilayer (kg/hari) (orang) (kg/orang.hari) (1) (2) (3) (2) / (3) = (4) 1 3,900 0,009 2 3,860 0,008 3 3,790 0,008 4 4,000 0,009 456 5 4,370 0,010 6 3,600 0,008 7 4,350 0,010 8 4,370 0,010 Rata - Rata 0,009 Dari tabel tersebut dapat hasil rata-rata berat timbulan sampah plastik per orang yaitu sebesar 0,009 kg/orang.hari, serta dapat dihitung berat timbulan sampah tiap rumah. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : • Berat timbulan sampah tiap rumah = rata-rata berat timbulan sampah plastik per orang x jumlah penghuni = 0,009 kg/orang.hari x 5 orang/rumah = 0,045 kg/rumah.hari Perhitungan volume sampah dihitung dengan perbandingan berat total sampah dengan densitas sampah. Sebelum menghitung volume sampah, dilakukan pengukuran densitas sampah dengan menggunakan kotak pengukur dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm dengan berat kotak pengukur 2 kg. Hasil perhitungan densitas sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.7.

9

Tabel 5.7. Hasil Perhitungan Densitas Sampah Plastik Multilayer di Kecamatan Jambangan Berat Tinggi Luas Vol Sampah Densitas Sampling isi Sampah Kotak (kg) (m) (m²) (m³) (kg/m³) (3) x (4) = (2) / (5) = (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 3,900 0,560 0.040 0.022 174,107 2 3,860 0,527 0,040 0,021 183,228 3 3,790 0,557 0,040 0,022 170,210 4 4,000 0,523 0,040 0,021 191,083 5 4,370 0,577 0,040 0,023 189,451 6 3,600 0,470 0,040 0,019 191,489 7 4,350 0,600 0,040 0,024 181,250 8 4,370 0,617 0,040 0,025 177,162 Rata - Rata 182,247 Dari tabel tersebut didapatkan hasil rata-rata densitas sampah yaitu sebesar 182,247 kg/m3. Kemudian dihitung volume sampahnya dengan menggunakan persamaan berikut ini : berat sampah (kg) Volume Sampah = densitas sampah (kg/m3) Hasil perhitungan volume sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Hasil Perhitungan Volume Sampah Plastik Multilayer di Kecamatan Jambangan Volume Jumlah Volume Timbulan Sampling Penduduk Sampah (L/hari) (orang) (L/orang.hari) (1) (2) (3) (2) / (3) = (4) 1 64,269 0,141 2 63,610 0,139 3 62,457 0,137 4 65,917 0,145 456 5 72,015 0,158 6 59,326 0,130 7 71,685 0,157 8 72,015 0,158 Rata - Rata 0,146 Dari tabel tersebut didapatkan hasil rata-rata volume sampah per orang yaitu sebesar 0,146 L/orang.hari, serta dapat dihitung volume sampah tiap rumah. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : • Volume sampah tiap rumah = rata-rata volume sampah per orang x jumlah penghuni = 0,146 L/orang.hari x 5 orang/rumah = 0,730 L/rumah.hari Analisis Plastik Multilayer di LPS Komposisi sampah yang dianalisis adalah sampah basah dan sampah kering. Sampah basah yaitu berupa sampah sisa makanan, sayur-sayuran, daun-daunan, dan sampah lain yang mudah 10

membusuk. Sedangkan sampah kering berupa sampah plastik, kertas, kaleng, karet, kain, kayu, kaca, dan sampah sejenisnya. Hasil perhitungan persentase komposisi sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Gambar 5.3. Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Persentase Komposisi Sampah Plastik Multilayer di LPS Kecamatan Jambangan Jenis Sampah Sampah lain Plastik Multilayer Plastik Lain

1 91,387 3,430 5,183

2 90,550 3,437 6,013

% Komposisi Sampling Hari Ke3 4 5 6 90,843 90,710 90,187 90,417 3,590 3,183 3,640 3,577 5,567 6,107 6,173 5,977

7 89,747 3,530 6,723

8 90,350 3,327 6,323

Rata-Rata 90,524 3,464 6,008

Gambar 5.3 . Komposisi Sampah Plastik Multilayer di LPS Kecamatan Jambangan Dari hasil gambar dan tabel di atas dapat diketahui jumlah persentase komposisi sampah plastik multilayer ekonomi kelas bawah yaitu sebesar 3,464%. Analisis Plastik Multilayer di LPA Komposisi sampah yang dianalisis adalah sampah basah dan sampah kering. Sampah basah yaitu berupa sampah sisa makanan, sayur-sayuran, daun-daunan, dan sampah lain yang mudah membusuk. Sedangkan sampah kering berupa sampah plastik, kertas, kaleng, karet, kain, kayu, kaca, dan sampah sejenisnya. Hasil perhitungan persentase komposisi sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.10 dan Gambar 5.4. Tabel 5.10. Hasil Perhitungan Persentase Komposisi Sampah Plastik Multilayer di LPA Benowo Komposisi Sampah Lain Plastik Lain HDPE LDPE Multilayer

% Komposisi Sampling Hari Ke1 2 3 4 5 85,750 2,690 4,930 1,860 4,770

84,760 1,560 7,230 1,590 4,860

83,940 1,110 6,570 3,210 5,170

84,840 2,790 5,470 1,970 4,930

85,340 2,550 5,210 1,830 5,070

Rata-rata 84,926 2,140 5,882 2,092 4,960

Gambar 5.4. Komposisi Sampah Plastik Total di LPA Benowo 11

Dari hasil gambar dan tabel di atas dapat diketahui jumlah persentase komposisi sampah plastik multilayer ekonomi kelas bawah yaitu sebesar 4,960%. Recovery Factor Sampah Plastik Multilayer di Permukiman, LPS, dan LPA Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan nilai recovery factor dan berat residu di permukiman, LPS, dan LPA Benowo. Hasil perhitungan recovery factor dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Hasil Perbandingan Recovery factor Plastik Multilayer di Permukiman, LPS, dan LPA Benowo Lokasi Recovery Factor Berat Sampling (%) Residu (kg) Permukiman 48,697 0,687 LPS 56,575 1,507 LPA 45,681 2,704 Dari hasil tabel di atas dapat diketahui persentase recovery factor serta berat residu sampah plastik multilayer di permukiman, LPS, dan LPA yaitu untuk recovery factor permukiman 48,697% dan berat residu sebesar 0,687 kg, untuk recovery factor LPS 56,575% dan berat residu sebesar 1,507 kg, untuk recovery factor LPA sebesar 45,681% dan berat residu sebesar 2,704 kg. Perbandingan Persentase Komposisi Sampah Plastik Multilayer di Permukiman, LPS, dan LPA Dari hasil sampling yang dilakukan di permukiman Kecamatan Jambangan, LPS Jambangan, dan LPA Benowo, maka didapatkan persentase sampah plastik multilayer di peremukiman, LPS, dan LPA. Perbandingan persentase komposisi sampah plastik multilayer dapat dilihat pada Tabel 5.12 dan Gambar 5.5. Tabel 5.12. Perbandingan Persentase Komposisi Sampah Plastik Multilayer % Komposisi Sampah Lokasi Sampling Plastik Multilayer Permukiman 3,403 LPS 3,490 LPA 4,960

Gambar 5.5. Perbandingan Sampah Plastik Multilayer di Permukiman, LPS, dan LPA Dari gambar di atas di dapatkan hasil perbandingan persentase sampah plastik multilayer yaitu di permukiman 3,400 %, LPS 3,490 %, dan LPA 4,960 %. Upaya dan Strategi Upaya dan strategi untuk mengurangi sampah plastik multilayer dengan cara melakukan reduksi di sumber sampah yaitu sebagai berikut. 1. Kerajinan tangan 12

2. Bahan campuran aspal 3. Bahan campuran batako/paving block 4. Bahan campuran beton polimer 5.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir tentang Studi Terhadap Timbulan Sampah Plastik Multilayer Serta Upaya Reduksi Yang Dapat Diterapkan Di Kecamatan Jambangan Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Laju timbulan sampah total rata-rata yang dihasilkan oleh tiap orang di Kecamatan Jambangan adalah 0,260 kg/orang.hari, sedangkan untuk sedangkan untuk rata-rata laju timbulan sampah plastik multilayer sebesar 0,009 kg/orang.hari. 2. Dari hasil perhitungan didapat nilai recovery factor sampah plastik multilayer di kawasan permukiman (48,697%), LPS (56,575%), dan LPA (45,681%). Sedangkan untuk berat residu di kawasan permukiman (0,687 kg), LPS (1,507 kg), dan LPA (2,704 kg). 3. Sampah plastik multilayer dapat didaur ulang dengan menjadikannya sebagai bahan-bahan kerajinan, bahan campuran aspal, bahan campuran batako dan bahan campuran beton polimer.

6. Daftar Pustaka Anonim, 1995. Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan (SNI 19-3964-1995). Jakarta: Badan Standar Nasional. Anonim, 1991. Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, (SNI 19-2454-1991). Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. Anonim, 2006. Menambah Vitalitas dalam Kehidupan. www.unilever.co.id. 10 Agustus 2010 Anonim, 2008. Undang-undang RI nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. http://digilib-ampl.net/file/pdf/UU%20No.18%20Tahun%202008.pdf 10 Agustus 2010 BPS. 2008. Kecamatan Jambangan Dalam Angka. Gabeiras, J.E., Aracil, J., Palacios, J.P.F., 2009. Is Multilayer Networking Feasible. Optical Switching and Networking 6, 129-140. 30 Juli 2010 Pratiwi, I.H., Wignjosoebroto, S., Dewi, D.S., 2007. Sistem Pengelolaan Sampah Plastik Terintegrasi Dengan Pendekatan Ergonomi Total Guna Meningkatkan Peran Serta Masyarakat. Jurusan Teknik Industri FTI-ITS, http://www.its.ac.id/personal/files/pub/2892m_sritomo-ie-Makalah%20TA%20Irma.pdf. 17 Agustus 2010 Pandebesie, E., 2005. Buku Ajar Teknik Pengelolaan Sampah. Jurusan Teknik Lingkungan FTSPITS. Simbolon, T., 2009. Pembuatan Dan Karakteristik Batako Ringan. Medan. Suprihatin, A., Prihanto, D., dan Gelbert, M., 1996. Pengelolaan Sampah. PPPGT / VEDC. Malang. Suraatmadja, I., S., 2000. Panel Beton Ringan Untuk Dinding. Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta. Tchobanoglous, G., H. Theisen, dan S.A. Vigil, 1993. Integrated solid waste management. Engineering principles and management issues. McGraw Hill International Editions, New York Trihadiningrum, Y., 2007. Perkembangan Paradigma Dalam Penanganan Sampah Kota dan Kontribusinya Terhadap Pencapaian Millenium Development Goals. Departemen Pendidikan Nasional Intitut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Zhang, Z.Z., Xue, Q.J., Liu, W.M., Shen, W.C., 1997. Tribological Properties Of Metal-Plastic Multilayer Composites Under Oil Lubricated Conditions. Wear 210, 195-203. www.sciencedirect.com. 30 Juli 2010 Diaz, L., Savage, G., Eggerth, L.,Golueke, C. 1993. Composting and Recycling : Municipal Solid Waste. Lewis Publishers. USA. 13