JURNAL PERMATA INDONESIA UJI EFFEKTIVITAS ANTIDIARE

Download UJI EFFEKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ( Ziziphus maurtiana Lam. ) PADA MENCIT JANTAN ( Mus musculus ) DENGAN INDUKSI. OLE...

0 downloads 408 Views 654KB Size
JURNAL PERMATA INDONESIA

Halaman 59 - 74

Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN 2086-9185

UJI EFFEKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ( Ziziphus maurtiana Lam. ) PADA MENCIT JANTAN ( Mus musculus ) DENGAN INDUKSI OLEUM RICINI Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta Indonesia ABSTAK Diare merupakan perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi lembek sampai cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya dalam interval waktu yang sangat singkat. Paling sedikit ada 20 virus, bakteri, dan protozoa yang berkembang biak di dalam saluran pencernaan manusia, keluar bersama feses, transit di lingkungan, dan akhirnya menyebabkan diare pada inang yang baru. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan diare adalah daun Bidara (Z. mauritiana). Daun bidara mengandung glikosida, tanin, fenol dan saponin, Senyawa tanin dapat digunakan sebagai anti diare. Senyawa tanin ini dapat berfungsi sebagai adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus. Tujuan : Mengetahui pengaruh efek ekstrak etanol daun bidara (Z. mauritiana) terhadap aktivitas anti diare pada mencit jantan dan mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daun bidara (Z. mauritiana). Metode : Metode eksperimen dengan post only control group design. Dengan menggunakan tiga kelompok perlakuan. Hasil : Dari ketiga dosis daun bidara mempunyai aktivitas sebagai anti diare, ini ditunjukan dari uji anova dengan hasil sig 0,000 kelompok I dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol positif) dan konsistensi fesesnya rata-rata lembek pada menit ke -120 sampai 180 , kelompok II dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol positif) menghasilkan nilai sig 0,604, konsistensinya pada menit ke-120 dan 180 mengalami perbaikan dari lembek dan berlendir menjadi lembek dan normal. kelompok III dibandngkan dengan kelompok IV (kontrol positif) menghasilkan nilai sig 0,130 dan konsistensi fesesnya pada menit ke-120 sampai 180 mengalami perbaikan dari lembek menjadi normal. Kesimpulan : Daun bidara mempunyai efek sebagai antidiare pada mencit jantan yang diinduksi oleum ricini, dan dari ketiga variasi dosis yang digunakan yang lebih efektif yaitu kelompok III (dosis 180 mg/kgBB), ini ditunjukan dari hasil uji anova kelompok III dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol fositif) dengan nilai sig 0,132 ini menunjukan bahwa kelompok III mempunyai efek antidiare yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol positif) sebagai antidiare. Kata Kunci : Daun bidara, konsistensi, frekuensi, diare, maserasi, oleum ricini.

59

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 PENDAHULUAN Diare

Uji Efektivitas Antidiare .....

pengobatan diare di masyarakat adalah merupakan

masalah

daun Bidara (Z. mauritiana). Bidara

kesehatan di Asia Tenggara. Diare masih

merupakan

menjadi

empat

populer dan sudah mendapat posisi

sampai lima juta balita di dunia. Paling

terbaik sebagai bahan obat tradisional.

sedikit ada 20 virus, bakteri, dan

Daun

protozoa yang berkembang biak di dalam

tanin, fenol dan saponin (Najafi, 2013).

saluran pencernaan manusia, keluar

Salah satu dari kandungan tersebut ada

bersama feses, transit di lingkungan, dan

yang

akhirnya menyebabkan diare pada inang

simtomatis pada penyakit diare yaitu

yang baru. Virus penyebab diare yang

tanin

paling sering dikenal adalah enterovirus.

Senyawa

Protozoa

sebagai

penyebab

kematian

yang

salah

bidara

bisa

satu herbal

mengandung

digunakan

(Tjay

dan

tanin

glikosida,

untuk

Rahardja,

ini

dapat

yang

terapi

2007).

berfungsi

paling

sering

adalah

amoeba.

dengan mekanisme menciutkan pori-pori

Diare yang disertai lendir dan darah

dan selaput lendir usus sehingga air tidak

biasanya disebabkan oleh bakteri,

dapat diserap ke dalam usus. Sehingga

misalnya

Salmonella,

dengan adanya pemberian kulit Bidara

Campylobacter, Escherichia coli, Yersinia

pada penderita diare dapat mengurangi

enterocolitica,

frekuensi

menyebabkan

diare

Shigella,

Clostridium

difficile

(Anonim, 2012). Salah

satu

adstringensia

diare

saluran

dikarenakan

cerna

selaput

lendir usus mengalami penciutan (Tjay tanaman

yang

dan Rahardja, 2007).

digunakan secara tradisional dalam

60

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 Senyawa tanin dapat digunakan

Uji Efektivitas Antidiare .....

kelompok dengan berat badan 20 - 25

sebagai anti diare. Senyawa tanin ini

gram dan umur 3 bulan.

dapat berfungsi sebagai adstringensia

Tabel 1. Data berat badan, dosis permencit dan volume peyuntikan perlakuan kelompok I Ekstrak daun bidara (90mg/kgBB)

yang menciutkan selaput lendir usus. (Haryanto,

2010).

Penelitian

ini

Mencit

Dosis

1

90 mg/kgBB 90 mg/kgBB 90 mg/kgBB 90 mg/kgBB 90 mg/kgBB

menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Oleum ricini atau castor oil atau minyak jarak berasal dari biji Ricinus communis suatu trigliserida risinoleat dan asam lemak tidak jenuh. Di dalam

usus

halus

minyak

dan

asam

risinoleat.

3 4 5

jarak

dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserol

2

Asam

risinoleat inilah yang merupakan bahan

Metode eksperimen dengan post only control group design.

23,50 20,80 21,40 23,40

Dosis persatu mencit 2,016 mg/BB 2,022 mg/BB 1,872 mg/BB 1,926 mg/BB 2,106 mg/BB

Tabel 2. Data berat badan, dosis permencit dan volume penyuntikan perlakuan kelompok II Ekstrak daun bidara (135 mg/kgBB) Mencit

Dosis

1

135 mg/kgBB 135 mg/kgBB 135 mg/kgBB 135 mg/kgBB 135 mg/kgBB

aktif sebagai pencahar . METODELOGI PENELITIAN

Berat Badan (gram) 22,40

2 3 4 5

Berat Badan (gram) 23,40 21,10 20,90 22,80 24,80

Dosis persatu mencit 3,226 mg/BB 2,848 mg/BB 2,821 mg/BB 3,078 mg/BB 3,348 mg/BB

HASIL Dalam penelitian ini hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5

61

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

Tabel 3 Data berat badan, dosis permencit dan volume penyuntikan perlakuan kelompok III Ekstrak daun bidara (180 mg/kgBB)

4 5

Mencit

1 2 3 4 5

Dosis

180 mg/kgBB 180 mg/kgBB 180 mg/kgBB 180 mg/kgBB 180 mg/kgBB

Berat Badan (gram) 20,30 21,10 22,10 20,60 23,60

Dosis persat u mencit 3,654 mg/BB 3,798 mg/BB 3,978 mg/BB 3,708 mg/BB 4,248 mg/BB

Tabel 4. Data berat badan, dosis permencit dan volume penyuntikan perlakuan kelompok IV (loperamide 1,04 mg/kgBB) Men cit

Dosis

1

1,04 mg/kgBB 1,04 mg/kgBB 1,04 mg/kgBB 1,04 mg/kgBB 1,04 mg/kgBB

2 3 4 5

Berat Badan (gram) 2280 21,70 24,20 22,80 23,50

Dosis persatu mencit 0,023 mg/BB 0,022 mg/BB 0,025 mg/BB 0,023 mg/BB 0,024 mg/BB

Tabel 5. Data berat badan, volume persatun mencit dan volume penyuntikan perlakuan kelompok V (aquadest) Mencit 1 2 3

Volume persatu mencit 5 ml 5 ml 5 ml

Berat Badan (gram) 22,40 23,50 20,80

5 ml 5 ml

Induktor

yang

21,40 23,40

digunakan

sebagai

pencetus diare dalam penelitian ini adalah

oleum

ricini.

Dosis

yang

digunakan sebesar 0,75 ml/ 20 gBB. Tabel 6.

Dosis dan Volume penyuntikan Oleum Ricini

Kelompok Perlakuan

Mencit

Berat Badan (gram)

Kelompok Ekstrak Etanol

1 2

22,40 23,50

Dosis Obat (0,75 ml/20 g.BB) 0,75 0,75

3 4 5 1 2

20,80 21,40 23,40 23,90 21,10

0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

3 4 5 1 2

20,90 22,80 24,80 20,30 21,10

0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

22,10 20,60 23,60 22,80 21,70 24,20 22,80 23,50 23,20 23,10 22,90 21,80 23,50

0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

Daun Kelompok Ekstrak Etanol Daun Kelompok Ekstrak Etanol Daun Kelompok Loperamide HCL Kelompok kontrol Aquadest

62

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya2 Oleum ricini atau castor oil atau

Uji Efektivitas Antidiare .....

dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi

minyak jarak berasal dari biji Ricinus

gliserol

communis suatu trigliserida risinoleat

risinoleat inilah yang merupakan bahan

dan asam lemak tidak jenuh. Di dalam

aktif sebagai pencahar. Minyak jarak juga

usus halus minyak jarak dihidrolisis oleh

bersifat emolien. Sebagai pencahar obat

enzim lipase menjadi gliserol dan asam

ini tidak banyak digunakan lagi karena

risinoleat. Asam risinoleat inilah yang

banyak obat yang lebih aman. Minyak

merupakan bahan aktif sebagai pencahar

jarak menyebabkan kolik, dehidrasi yang

(Anonim, 1993).

disertai gangguan elektrolit. Obat ini

Oleum

ricini

mengandung

trigliserida dari asam risinoleat yang akan mengalami hidrolisis di dalam usus halus

oleh

enzim

asam

risinoleat.

Asam

merupakan bahan induksi diare pada penelitian diare secara eksperimental pada hewan percobaan.

pankreas

Mencit setelah diinduksi semua

menjadi gliserin dan asam risinoleat.

perlakuan kemudian diamati frekuensi

Sebagai surfaktan anionik, zat ini bekerja

diare dengan cara menghitung bercak

mengurangi absorbsi netto cairan dan

diare yang terdapat pada alas tempat

elektrolit serta menstimulasi peristaltik

mencit selama 3 jam. Hasil dapat dilihat

usus,

pada grafik berikut ini :

sehingga

lipase

dan

berkhasiat

sebagai

laksansia. Oleum ricini atau castor oil atau minyak jarak berasal dari biji Ricinus

communis

suatu

trigliserida

risinoleat dan asam lemak tidak jenuh. Di dalam usus halus minyak jarak

Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Frekuensi Diare

63

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kelompok ekstrak etanol daun bidara 90 mg/kgBB selama 3 jam memberikan nilai rata-rata frekuensi diare sebesar 5,6. Sedangkan kelompok ekstrak etanol daun bidara 135 mg/kgBB selama 3 jam memberikan nilai rata-rata frekuensi

diare

sebesar

3,6,

dan

kelompok ekstrak etanol daun bidara 180 mg/kgBB memberikan nilai rata-rata frekuensi diare sebesar 2,8. Dari ketiga dosis

ekstrak

etanol

daun

rata-rata frekuensi diare berbanding lurus dengan peningkatan dosis ekstrak etanol daun bidara. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol aquadest, nilai frekuensi

diare

dosis 1,04 mg/kgBB memberikan nilai rata-rata frekuensi diare sebesar 3,4. Penentuan

konsisitensi

feses

dilakukan dengan cara melihat bentuk feses yang terjadi, dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok yaitu konsistensi berlendir atau berair (BL), konsistensi lembek (L), dan konsistensi normal (N). Dari hasil penentuan konsistensi feses , diperoleh data dari masing -masing kelompok perlakuan sebagai berikut :

bidara

menunjukkan adanya pengurangan nilai

rata-rata

Uji Efektivitas Antidiare .....

kelompok

ekstrak etanol daun bidara 90 mg/kgBB, 135 mg/kgBB, dan 180 mg/kgBB lebih kecil dari frekuensi kelompok kontrol aquadest dengan nilai rata-rata 7,2. Sedangkan kelompok Loperamide HCL

Tabel 7 Perlakuan kelompok ekstrak etanol daun bidara 90 mg/kgBB kelompok ekstrak etanol daun bidara 135 mg/kgBB kelompok ekstrak etanol daun bidara 180 mg/kgBB Loperamide HCL dosis 1,04 mg/kgBB kelompok kontrol

Hasil Konsistensi feses antar kelompok perlakuan Waktu (menit)

Hewan I

II

III

IV

V

60

BL

BL

BL

BL

120

L

L

L

L

B L L

180

L

L

L

L

L

60

BL

BL

BL

BL

120

L

BL

L

BL

B L L

180

N

L

N

L

N

60

BL

BL

BL

BL

120

L

BL

L

L

180

N

N

N

N

B L B L L

60

BL

BL

BL

BL

120

BL

BL

BL

BL

180

L

L

L

L

60

BL

BL

BL

BL

64

B L B L L B L

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 aquadest

120

BL

BL

BL

BL

180

BL

BL

BL

BL

B L B L

Uji Efektivitas Antidiare ..... dilakukan uji determinasi tanaman di Laboratorium Biologi Farmasi UAD. Berdasarkan hasil uji determinasi

Keterangan : BL : Berlendir; L : Lembek; N : Normal

menunjukan bahwa bahan yang di gunakan adalah benar-benar daun bidara (Ziziphus maurtiana Lam).

PEMBAHASAN A. Penyiapan bahan daun bidara

Proses pengumpulan bahan

(Zizphus maurtiana Lam.) Proses

penelitian

terdiri ini

dari

bertujuan

sortasi

basa

yang

membersihkan

daun

menggunakan daun bidara yang di

bidara

panen dari lokasi Gumawang, Putat,

seperti tanah, dan binatang yang

Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta pada

menempel

tanggal 20 Mei 2017. Pemanenan

Selanjutnya daun bidara di cuci

dilakukan pagi hari jam 9, alasan pagi

dengan air yang mengalir untuk

hari

menghilangkan

karena

menghindari

sinar

dari

benda-benda

pada

daun

asing

bidara.

kotoran

yang

matahari yang bisa menyebabkan

menempel pada daun. Daun bidara

kandungan

bidara

yang sudah dicuci bersih selanjutnya

terurai. Kerakteristik daun bidara

dirajang, tujuan perajangan yaitu

yang dipanen berwarna hijau tua dan

untuk mempercepat proses penge

terhindar

Daun

ringan daun. Proses penge -ringan

bidara dibeli sebanyak 2 kantong

kali ini peneliti melakukan penge

plastik berat 2kg dengan harga Rp.

ringan dengan menggunakan sinar

170.000. Membuktikan kebenaran

matahari langsung karena cuaca

bahan yang digunakan benar daun

memungkinkan dan cukup baik.

dalam

dari

daun

kerusakan.

bidara. 65

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

Pengeringan ini dilakukan dengan

mudah dilakukan dan digunakan

tujuan agar mengurangi kadar air

untuk

pada daun bidara sehingga tidak

mengandung zat aktif yang mudah

terjadi

larut dalam cairan penyari.cairan

tumbuhnya

kapang

atau

penyarian

penyari

dikeringkan dapat di simpan dengan

alkohol 70% yang dibeli di Apotek

waktu yang lama.

sebanyak 1000 ml dengan harga Rp. 60.000.

digunakan

yang

jamur. Dengan demikian bahan yang

Simplisia daun bidara yang

yang

simplisia

Alkohol

70%

yaitu

dengan

serbuk

perbandingan 1:2 terhadap simplisia

dengan cara di blender. Tujuannya

daun bidara, dari 500 g serbuk daun

untuk memperhalus kontak antara

bidara 1000 ml alkohol 70%. Etanol

serbuk dengan penyari sehingga

merupakan pelarut paling baik untuk

mempermudah

menyari zat aktif saponin, tanin dari

sudah

kering

dijadikan

penyari

untuk

menarik zat aktif yang terkandung

daun

dalam simplisia daun bidara. Setelah

sebagai penyari agar menghambat

diblender,

pertumbuhan kapang dan jamur

serbuk

daun

bidara

ditimbang yang didapat 800 g. B. Pembuatan ekstrak daun bidara

bidara.

Etanol

digunakan

pada simplisia yang dimaserasikan. Dibandingkan

dengan

pelarut

lainnya, Etanol memunyai titik didih

(Ziziphus maurtiana Lam) Daun bidara di buat ekstrak

yang rendah dan Etanol juga tidak

dengan metode maserasi. Peneliti

beracun dan tidak berbahaya. Proses

menggunakan

maserasi yang dilakukan peneliti

metode

maserasi

karena metode ini sangat sederhana,

66

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

yaitu menggunakan toples kaca dan

konsentrasi kental dan melekat pada

di aduk 3 kali sehari setiap 12 jam

pengaduk yang kita gunakan.

selama 5 hari. Proses pengadukan

C. Uji organoleptik ekstrak dan hasil

yang

dilakukan

dengan

tujuan

keseimbangan

konsen

Uji organoleptik merupakan

trasi bahan yang akan diekstraksi

suatu metode yang digunakan untuk

lebih cepat didalam cairan penyari.

menguji kualitas suatu bahan atau

menjamin

hitungan randemen

dapat

ekstrak menggunakan panca indra

dilakukan dengan menggunakan kain

manusia. Jadi dalam hal ini aspek

flannel untuk mendapatan cairan

yang diuji dapat berupa bentuk,

yang akan dilakukan pemanasan

warna, rasa dan bau. Organoleptik

untuk mendapatkan ekstrak kental

merupakan salah satu komponen

dari simplisia daun bidara. untuk

yang

mendapatkan ekstrak kental daun

menganalisis

bidara dilakukan penguapan dari

simplisia.

Proses

penyaringan

ekstrak

cairnya.

Penguapan

dilakukan

dengan

menggunakan

kompor gas dengan api yang sedang, dalam sambil

proses diaduk

penguapan untuk

cairan

mendapat

dan

mutu

Kental

Warna Bau Rasa

Kecoklatan Khas dari daun bidara Pahit

Hasil dari hitungan randemen.

daun

Hasil :

warna

kualitas

dalam

Bentuk

Rumus :

memiliki

penting

Tabel 8. Uji organoleptik ekstrak dan hasil hitungan rendemen

ekstrak kentalnya. Ekstrak kental bidara

sangat

%

kecoklatan, dan bau yang khas serta

67

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 Pengujian sensory

test

organoleptik didefinisikan

Uji Efektivitas Antidiare .....

atau sebagai

Dalam

penelitian

menggunakan

hewan

uji

ini mencit

metode untuk mengukur, menganalisa,

jantan putih karena mempunyai

dan menginterpresta sikan reaksi dari

sensitivitas yang baik dalam uji

karakteristik

antidiare. Menggunaan mencit jantan

ekstrak

yang

diterima

melalui penglihatan, bau, rasa, maupun

dengan

sentuhan, dalam ekstrak etanol daun

pengaruh faktor biologis karena pada

bidara ini dilakukan uji organoleptis

mencit betina dipengaruhi masalah

guna untuk mendeskripsikan bentuk,

siklus estrus dimana perkembang

bau, warna maupun rasa dari ekstrak

biakan dapat terjadi serta dipenga

etanol dau bidara. Hasilnya sebagai

ruhi oleh hormon-hormon gonado

berikut ini, bentuk : kental, warna :

tropin

kecoklatan, bau : khas dari daun bidara

Disamping

dan

kelamin hewan uji digunakan juga

rasa

:

pahit.

Dan

hasil

dari

alasan

dan

untuk

kelenjar

mencegah

endokrin.

keseragaman

perhitungan randemen ekstra etanol

keseragaman

daun bidara dengan berat simplisia 500

badan 20-25 gram, dan umur 3

gr yang dimaserasikan menggunakan

bulan.

etanol

memperkecil

70%

sebanyak

1000

ml

Hal

spesiesnya,

jenis

ini

bertujuan

variabilitas

berat

untuk biologis

menghasilkan rendemennya sebanyak

antar hewan uji yang digunakan,

15,8 %. Rendemen adalah perbandingan

sehingga dapat memberikan respon

antara ekstrak yang diperoleh dengan

yang relatif lebih seragam terhadap

simplisia awal.

rangsangan kimia yang dilakukan.

D. Perlakuan pada mencit (Mus Musculus)

Mencit yang akan digunakan harus dijaga agar tidak stress. Jika

68

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

kondisi mencit yang dalam keadaan

Sebelum mencit digunakan

stress tidak bisa di gunakan dalam

mencit diadaptasikan terlebih dahulu

penelitian ini, karena mencit yang

supaya mencit tidak stress dan bisa

stress tidak mampu mengabsorsi

berakibat

obat

akan

penelitian. Selain itu mencit juga

mempengaruhi efek dan hasil dari

harus dipuasakan selama 16-18 jam

obat tersebut. Ciri-ciri mencit stress

terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk

seperti mencit menjadi lebih agresif

menyamakan keadaan mencit dan

dan mencit tidak tenang. Oleh karena

mencegah pengaruh dari makanan

itu dalam mengontrol mencit harus

yang

diperhatikan

yang

lambung kosong absorsi obat tidak

dikonsumsi, pencahayaan ruangan,

terganggu karena tersedianya ruang

dan kandang mencit. Mencit diberi

untuk menampung seluruh bahan uji.

makan, dan pencahayaan jangan

Pemberian dosis pada mencit

terlalu terang karena mencit sensitif

harus diperhatikan karena jika dosis

terhaap cahaya jika terlalu terang

berlebih akan over dosis yang bisa

akan

ter

menimbulkan kematian pada hewan

ganggu dan bisa mengakibatkan

uji, dan bila dosis kurang maka tidak

mencit

Kandang

akan menimbulkan efek obat yang

mencit dijaga kebersihannya, dan

diharapkan. Oleh karena itu langkah

kandang diberi alas jerami agar

pertama

yang

suhunya terjaga dan agar urin yang

sebelum

digunakan

dikeluarkan mencit dapat diserap

ditimbang lebih dahulu, kemudian

dengan

baik

makanan

mengakibatkan

menjadi

jadi

mencit

stress.

mati

pada

dikonsumsi.

Pada

dilakukan

waktu

keadaan

adalah

hewan

uji

jerami tersebut. 69

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 baru

dihitung

mencit.

mulut hingga tenggorokan dengan

Pemberian volume penyuntikan yang

injeksi khusus injeksi peroral. Pada

diberikan kepada mencit tergantung

penelitian ini obat antidiare yang

pada berat badan mencit dan dosis

digunakan

adalah

yang digunakan. Semakin besar berat

Loperamide

memiliki

badan mencit dan semakin besar

mengenai rumus kimianya dengan

dosis

opiat

yang

dosis

Uji Efektivitas Antidiare .....

digunakan

semakin

petidin

loperamide.

dan

kesamaan

berkhasiat

banyak pula volume obat yang

obstipasi kuat dengan mengurangi

diberikan.

peristalik.

Penelitian ini menggunakan

Loperamide

ini

tidak

bekerja terhadap sistem saraf pusat,

metode proteksi terhadap diare oleh

sehingga

oleum ricini. Oleum ricini atau castor

ketergantungan.

oil atau minyak jarak berasal dari biji

menormalisasi kesimbangan resorp

Ricinus communis suatu trigliserida

si-sekresi dari sel-sel mukosa, yaitu

risinoleat dan asam lemak tidak

memulihkan sel-sel yang berada

jenuh. Di dalam usus halus minyak

dalam

jarak dihidrolisis oleh enzim lipase

keadaan resorpsi normal kembali.

menjadi gliserol dan asam risinoleat. Asam

risinoleat

merupakan

bahan

inilah aktif

keadaan

mengakibatkan Zat

ini

mampu

hipersekresi

ke

Bahan uji pada penelitian ini

yang

menggunakan ekstrak etanol daun

sebagai

bidara. Kerja antidiare ekstrak etanol

pencahar. Pemberian

tidak

daun bidara pada mencit dengan obat

antidiare

menggunakan rute pemberian secara

menginduksikan oleum ricini. Dosis ekstrak etanol daun bidara yang

peroral (p.o) yang diinjeksi kerongga

70

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

digunakan 90 mg/kg BB, 135 mg/kg

dengan nilai terkecil pada kelompok

BB, dan 180 mg/kg BB.

Ekstrak etanol daun bidara 180 mg/kgBB sebesar 2,8.

Dan pada metode ini ada dua pengamatan

berupa,

konsistensi

Data nilai rata-rata frekuensi

feses dan frekuensi diare. Frekuensi

diare antar kelompok kemudian

diare dan konsistensi feses dihitung

dibandingkan

berdasarkan

menggunakan uji T, yang akan di

keseringan

defekasi

secara

statistik

yang berupa berlendir (BL), lembek

ambil berupa berbeda signifikan dan

(L) dan normal (N). Dari hasil

berbeda tidak signifikan. Arti dari

percobaan, didapatkan data rata-rata

berbeda

frekuensi diare sebagai berikut. Nilai

menunjukan perbedaan yang cukup

rata rata frekuensi diare setelah

jauh dari kedua kelompok yang

pemberian

dilakuakan

oleum

ricini

dan

signifikan

ini

pengujian,

iyalah

sedangkan

perlakuan selama 3 jam tertinggi ada

berbeda tidak signifikan menunjukan

di kelompok kontrol aquadest. Hal

hasil yang hampir sama pada kedua

ini terjadi karana kelompok kontrol

kelompok

aquadest

berikut ini hasil dari uji T yang

tidak

diberi

perlakuan

yang

dibandingkan,

dengan sedian antidiare. Sedangkan

dilakukan.

pada kelompok Ekstrak etanol daun

Tabel 9. Uji Anova

bidara

No Perbandingan

Keterangan

1

Berbeda signifikan

dan

loperamide

HCL

mempunyai nilai rata rata frekuensi diare setelah pemberian oleum ricini dan pengamatan selama 3 jam lebih kecil dari kelompok kontrol aquadest

2

Signifik ansi Ekstrak etanol 0,000 daun bidara 90 mg/kgBB – Loperamide Ekstrak etanol 0,604 daun bidara 135 mg/kgBB – Loperamide

Berbeda tidak signifikan

71

Andi Adrianto1, Joko Santoso1, Edi Suprasetya3 3 Ekstrak etanol 0,130 daun bidara 180 mg/kgBB – Loperamide 4 Aquadest – 0,000 Loperamide

Uji Efektivitas Antidiare .....

Berbeda tidak signifikan

menunjukan bahwa kelompok III

Berbeda signifikan

lebih baik dibandingkan

memiliki aktivitas antidiare yang dengan

kelompok V. Terbukti secara nyata Dari hasil uji anova diatas terbukti

secara

kelompok

I

nyata

bahwa

berbeda

dengan

kelompok IV (0,000<0,05). Rerata kelompok

I

lebih

besar

kelompok

IV

(I-J=2,20)

dari

hal

ini

menunjukan bahwa kelompok IV lebih

baik

sebagai

anti

diare

dibandingkan dengan kelompok I. Kelompok II terbukti secara nyata dengan kelompok IV (0,604>0,05).

bahwa kelompok V berbeda dengan kelompok IV (0,000<0,05). Rerata kelompok

V

lebih

besar

dari

kelompok IV (I-J=-3,80) hal ini menunjukan bahwa kelompok IV memiliki aktivitas antidiare yang lebih baik dibandingkan

dengan

kelompok V. Maka dapat disimpilkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak etanol daun bidara semakin besar kandungan

senyawa

taninnya

Rerata kelompok II lebih besar dari

sehingga mempunyai efek antidiare

kelompok

yang lebih baik.

IV

(I-J=0,20)

ini

menunjukan bahwa kelompok IV lebih baik dibandingkan kelompok II. Terbukti

secara

nyata

bahwa

KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus

kelompok III tidak berbeda dengan

maurtiana)

kelompok IV (0,130>0,05). Rerata

antidiare pada mencit jantan (mus

kelompok

musculus) yang diinduksi dengan

III

lebih

besar

dari

mempunyai

aktivitas

kelompok IV (I-J=0,60) hal ini

72

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3 oleum ricini, dibuktikan dengan nilai

Uji Efektivitas Antidiare ..... ?option=com_content&view=articl e&id=174:diare&catid=54:kesehat

sig lebih dari 0,05

an-ibu-dan-anak&Itemid=99.

2. Dosis ekstrak etanol daun bidara (180

mg/kgBB)

lebih

efektif

Anonim., 2005. Senyawa Antimikroba Dari Tanaman. Diunduh dari 5

dibandingkan dengan kelompok I

November

ekstrak etanol daun bidara (90

http://indobic.or.id/berita_detail.

mg/kgBB) dan kelompok II ekstrak etanol daun bidara (135 mg/kgBB) dalam mengatasi diare pada mencit jantan yang diinduksi dengan oleum

2016

dari

php?id_berita=124. Arif. A., Sjamsudin. U., 1995. Obat Lokal Dalam Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Jakarta, FK-UI, hal. 511512.

ricini Arrington, L. R., 1972. Introductory Laboratory Animal. The Breeding, DAFTAR PUSTAKA

Care

Anonim., 1993. Penapisan Farmakologi,

Experimental Animal Science. The

and

Management

of

Pengujian Fitokimia dan Pengujian

Interstate Printers and Publishing,

Klinik, Yayasan Pengembangan

Inc., New York.

Obat Bahan Alam, Phytomedica, Backer, C.A & Van Den Brik, R.C.B., 1965.

Jakarta. Anonim, 2009. MIMS Indonesia Pentunjuk Konsultasi,

PT.

Bhuana

Populer (Kelompok

Ilmu

Gramedia),

Jakarta. Anonim., 2012. Diare. Diunduh dari 21 Nopember 2016 dari http://pantirapih.or.id/index.php

Flora

of

Java

(Spermatophtes

Only), volume I, 120-121, 337342, N.V.P Noordhoff- GroningenThe Netherlands, Leyden. Dit Jen POM., 1995. Farmakope Indonesia, Edisi

Keempat,

Jakarta

:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 7, 503.

73

Andi Adrianto1, Joko Santoso2, Edi Suprasetya3

Uji Efektivitas Antidiare .....

Najafi, M., 2013. Traditional and Modern Uses of Natural Honey In Human Diseases: A Review. Iran J Basic Med Sci, 16: 731-742. Haryanto, S. 2010. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, Yogyakarta: Palmall

74