LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013 1. PENDAHULUAN Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT)...

23 downloads 823 Views 2MB Size
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KIMIA TEKSTIL

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG – DESEMBER 2013

KATA PENGANTAR Evaluasi dan pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegatan penjaminan mutu akademik dari suatu institusi pendidikan. Oleh sebab itu, kurikulum harus selalu dievaluasi secara berkala bersama dengan dosen, pengguna lulusan dan masyarakat. Perubahan dan pengembangan perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan lulusannya serta menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan industri. Lebih daripada sekedar rincian mata kuliah dan silabus, kurikulum pada dasarnya adalah perwujudan dari kebijakan manajemen pendidikan tinggi mengenai arah pendidikan yang diinginkan dan dibangun di atas visi yang jelas dan kuat tentang keberadaan serta peran penting institusi dalam pendidikan bagi kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum juga merupakan hasil pemikiran dan filosofi para pendidik tentang kehidupan akademik yang akan mewarnai dan membentuk iklim akademik di lingkungan kampus serta interaksi para anggotanya dengan masyarakat luas. Pada tataran yang lebih praktis, kurikulum berperan sebagai rujukan mutu dan salah satu ukuran keberhasilan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang diharapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Kurikulum yang digunakan sebagai acuan kegiatan pendidikan dan proses belajar mengajar pada Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil saat ini merupakan hasil tinjauan dan pengembangan pada tahun 2007. Sudah waktunya untuk kembali melakukan tinjauan dan evaluasi. Penyusunan dan pengembangan kurikulum Program Diploma 4 Kimia Tekstil dalam laporan ini menggunakan pedoman Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi keluaran Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tahun 2008. Kegiatannya dibagi menjadi dua tahap sesuai SK Ketua STTT No. 34.1/SJ-IND.6.1/Kep/3/2012 dan No. 68.2/SJ-IND.6.1/Kep/8/2013. Bandung, 24 Mei 2013 Tim Pengembangan Kurikulum Program Diploma 4 Kimia Tekstil

i

DESKRIPSI TUGAS Tim Pengarah dan Penanggungjawab Memberikan arahan dan masukan kepada Tim Pelaksana Pengembangan Kurikulum Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Ketua Tim Pelaksana dan Koordinator Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan mempertanggungjawabkan kepada Ketua STTT.

pengembangan

kurikulum

dan

Anggota 1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data. 2. Memberikan masukan sebagai pelengkap data. 3. Menyusun Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma

Empat Kimia Tekstil .

Sesuai SK Ketua STTT No.

34.1/SJ-IND.6.1/Kep/3/2012 dan No. 68.2/SJ-

IND.6.1/Kep/8/2013 tentang Penunjukan dan Pembentukan Tim Pengembangan Kurikulum Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, kegiatan pengembangan kurikulum dibagi menjadi dua tahap, yaitu : Tahap I (2012) Pengarah

: Dr. Noerati, S.Teks., M.T.

Penanggungjawab

: Agus Suprapto, S.Teks., M.Si.

Ketua

: Mohamad Widodo, A.T., M.Tech., Ph.D.

Anggota

: Juju Juhana, A.T., M.Si. Hariyanti Rahayu S., S.Teks., M.T. Nyimas Susyami H., S.Teks., M.Si. Ida Nuramdhani, S.Si.T., M.Sc. Muhammad Ichwan, A.T., M.S.Eng.

Tugas dan tanggung jawab Tim : 1. Melakukan analisa jabatan 2. Mengidentifikasi profil lulusan 3. Survei dan verifikasi hasil survey ke industri TPT dan asosiasi pertekstilan 4. Membuat laporan kegiatan

Hal | ii

Tahap II (2013) Penanggungjawab

: Dr. Noerati, S.Teks., M.T.

Ketua

: Nyimas Susyami H., S.Teks., M.Si.

Wakil Ketua

: Agus Suparpto, S.Teks., M.Si.

Koordinator

: Mohamad Widodo, A.T., M.Tech., Ph.D.

Anggota

: Juju Juhana, A.T., M.Si. Dede Karyana, S.Teks., M.Si. Ida Nuramdhani, S.Si.T., M.Sc. Ika Natalia Mauliza, S.S.T. Octianne Djamaludin, M.T.

Tugas dan tanggung jawab Tim : 1. Mengelola administrasi dalam kegiatan pengembangan kurikulum sesuai aturan pemerintah yang berlaku 2. Mengelola rapat koordinasi dan rapat teknis pengembangan kurikulum sesuai dengan program kerja tim penyusun 3. Menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan peraturan pemerintah.

Hal | iii

1. PENDAHULUAN Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) adalah salah satu perguruan tinggi di bawah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mempunyai tugas pokok: (1) melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dalam ilmu dan teknologi

tekstil,

(2)

melaksanakan

penelitian

terapan

dalam

rangka

pengembangan ilmu dan teknologi tekstil, dan (3) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian mahasiswa dan menunjang pengembangan industri tekstil (Buku Pedoman Program Diploma 4 Sekolah TInggi Teknologi Tekstil). Dalam perjalanannya yang panjang, program studi Kimia Tekstil bersama dengan Teknik Tekstil telah memberikan kontribusi sangat besar dan bahkan menjadi salah satu pelaku utama pembangunan basis industri tekstil tradisional dan soko guru pengembangan sektor industri tekstil modern di Indonesia, terutama dalam menyokong lahirnya tenaga ahli tekstil yang andal. Dari sejarah dan perkembangannya dapat diamati bagaimana kurikulum pendidikan tekstil berkembang secara progresif menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri tekstil bukan pada saat itu saja tapi juga mengantisipasi peran lulusannya di masa depan. Apa yang kita miliki dan nikmati sekarang adalah buah dari pikiran visioner yang memiliki jangkauan jauh ke depan. Program Studi Kimia Tekstil di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil adalah satusatunya di Indonesia. Tidak ada satu pun perguruan tinggi lain di Indonesia yang memiliki sumber daya dan potensi di bidang tekstil seperti yang dimiliki STTT saat ini. Aset penting lainnya yang sering kurang disadari adalah keluasan jaringan dan hubungannya dengan industri yang tidak dimiliki institusi pendidikan lain manapun dan tidak mudah tergantikan dalam waktu singkat. Posisinya yang unik menjadikan program studi ini sebagai satu-satunya tumpuan harapan dan oleh karena itu mengemban tanggung jawab sangat besar bagi kemajuan industri tekstil Indonesia. Untuk itu, Program Studi Kimia Tekstil harus berani tampil mengambil langkah jauh ke depan. Kurikulum pendidikannya bukan hanya harus selalu update dan mampu menjawab kebutuhan pada saat ini, tapi juga harus berorientasi untuk pengembangan industri tekstil di masa depan.

1 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Misi utama penyelenggaraan pendidikan tinggi tekstil oleh STTT adalah mendukung kemajuan industri tekstil melalui penyediaan tenaga ahli yang cakap dan andal untuk sektor industri, pendidikan dan litbang (penelitian dan pengembangan). Dua yang terakhir ini sangat penting dan memiliki nilai strategis karena

merupakan

prasyarat

dan

jaminan

bagi

pengembangan

dan

keberlanjutan (sustainability) program tekstil nasional. Revitalisasi industri tekstil yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui fungsi litbang – di lingkungan akademik maupun industri – yang lebih kuat dan proaktif menuju inovasi dan penguasaan teknologi yang lebih mandiri. Di dalam dokumen Peta Jalan (roadmap) Pengembangan Industri Prioritas Tahun 2010-2014 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian pada tahun 2009, disebutkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu industri prioritas yang masuk ke dalam kelompok klaster Basis Industri Manufaktur. Pada saat yang sama, tekstil dan produk tekstil sebetulnya juga bisa masuk dalam klaster Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif Tertentu yang selama ini sering dipahami secara terbatas hanya meliputi fesyen dan barang kerajinan atau seni berbahan tekstil.

Sejalan dengan semangat

Kementerian Perindustrian untuk berperan serta aktif dalam program penciptaan wirausahawan mandiri, Program Studi Kimia Tekstil berpeluang sangat besar untuk ikut mendorong terciptanya wirausaha industri kreatif tekstil berbasis teknologi sederhana dan teknologi tinggi sebagai bagian dari program ekonomi kreatif Indonesia. Memadukan fesyen dan teknologi tinggi berbasis kimia tekstil bisa menjadi salah satu contoh industri kreatif yang dimaksud. Untuk itu, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai perancangan dan pengembangan produk serta proses inovasi. Ini akan menjadi wilayah baru dan alternatif pilihan berkarir yang menarik bagi lulusan. Sebetulnya, sudah ada rintisan ke arah sana, walaupun belum diakomodasi secara formal dan terstruktur di dalam kurikulum yang berjalan saat ini. Sebagai contoh, pada kegiatan praktikum Teknologi Penyempurnaan 2, mahasiswa ditugaskan untuk merancang dan membuat produk inovatif tekstil berbasis teknologi penyempurnaan. Dalam praktiknya, mahasiswa bekerja secara berkelompok di dalam tim mulai dari brainstorming, perumusan ide, presentasi proposal dan membuat purwarupa (prototype) hingga mempresentasikan hasil 2 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

karyanya di dalam suatu forum. Pengetahuan mengenai prinsip-prinsip perancangan dan pengembangan produk serta proses dan manajemen inovasi akan sangat membantu proses kreatif tersebut. Tekstil selama ini lebih banyak dikenal sebagai bahan sandang. Namun demikian, bidang aplikasinya sesungguhnya meliputi wilayah yang sangat luas termasuk apa yang secara kolektif sering disebut sebagai tekstil teknik (technical textiles). Beberapa bidang tekstil teknik yang banyak mengalami kemajuan dan mendapat sorotan antara lain adalah tekstil medik, tekstil otomotif, tekstil untuk olah-raga dan tekstil untuk perlindungan. Di samping itu, teknologi tekstil juga telah berkembang pesat dan menghasilkan wilayah aplikasi baru yang sering disebut sebagai smart textiles atau tekstil cerdas, yaitu bahan tekstil yang dirancang sedemikian rupa hingga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan merespon secara aktif stimulan yang diterimanya dan/atau kondisi lingkungan sekitarnya. Selain itu, di bidang sandang saat ini dikenal istilah performance wear atau performance clothing (Gambar 1) untuk pakaian olah-raga atau kegiatan luar (outdoor activities) yang mengedepankan fungsi untuk mendukung unjuk kerja pemakainya.

Gambar 1. Performance wear, pakaian unjuk kerja tinggi.

3 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Masyarakat di negara-negara maju, yang nota bene merupakan tujuan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia, saat ini menunjukkan tingkat kesadaran yang semakin tinggi mengenai lingkungan untuk kehidupan yang lebih berkualitas (quality life). Di bidang kimia, kepedulian tersebut melahirkan konsep dan gerakan Kimia Hijau atau Green Chemistry, yaitu: “… an approach to the synthesis, processing and use of chemicals that reduce risks to human and the environment, …” (Rashmi, 2000), yang meliputi antara lain inovasi teknologi proses, perancangan zat-zat kimia dan bahan-bahan baru yang ramah lingkungan, pemanfaatan sumber-sumber yang berkelanjutan dan alternatif berbasis bioteknologi, serta penggunaan metodologi dan piranti untuk evaluasi dampak lingkungan.

Gambar 2. Dua Belas Prinsip Kimia Hijau (http://www.virtualsciencefair.org/2013/dosu13t/Practical%20Application/practical%20ap plications.html)

Di samping itu, baru-baru ini, pada tahun 2011, muncul inisiatif baru dari industri dengan apa yang disebut sebagai Roadmap to Zero Discharge of Hazardous Chemicals

(ZDHC)

(http://www.roadmaptozero.com).

Inisiatif

tersebut

mentargetkan industri pakaian jadi dan sepatu serta industri terkait, termasuk industri TPT dan kimia, bebas dari zat-zat kimia berbahaya pada tahun 2020. 4 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Oeko-Tex Standard 100 adalah sistem sertifikasi global untuk bahan tekstil, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, yang meliputi pengujian untuk zatzat yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan baik yang sudah diatur di dalam perangkat perundang-undangan dan peraturan yang berlaku maupun yang belum.

Gambar 3. Zero discharge of hazardous chemicals dan Oeko-Tex

Mencermati perkembangan tren global tersebut Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil perlu membekali lulusannya dengan pengetahuan tentang prinsip-prinsip kimia hijau dan penerapannya pada proses produksi TPT. Di samping itu, lulusan Program Diploma 4 Kimia Tekstil juga diharapkan mampu menangani isu dan masalah yang berkaitan dengan pemakaian zat-zat berbahaya dan substitusinya maupun perancangan proses alternatif yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan. Gambar 4 memperlihatkan tahap pembangunan industri nasional Indonesia sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional. Pada klaster industri TPT disebutkan bahwa sasaran jangka panjang 2010-2025 adalah “Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion berbahan baku lokal.” Pokok-pokok rencana aksi untuk mencapai sasaran tersebut meliputi (1) pengembangan industri serat alam dan serat buatan berkualitas (performa) tinggi, (2) pengembangan desain, teknologi dan diversifikasi produk untuk mencapai nilai tambah dan high fashion, serta (3) penguasaan manufaktur dan desain smart textiles. Ketiga rencana aksi tersebut memberikan petunjuk yang jelas tentang arah pengembangan industri tekstil Indonesia dan juga indikasi mengenai kebutuhan SDM yang diperlukan untuk menunjang pencapaian sasaran jangka panjang industri TPT 2010-2025. 5 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Semua uraian di atas dimaksudkan untuk memberikan perspektif dan gambaran mengenai konteks dan situasi internal maupun eksternal (global) yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum.

2020-2025: Indonesia negara industri tangguh dunia 2015-2020: Indonesia negara industri maju baru sesuai deklarasi Bogor tahun 1995 2010-2014: pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan.

Gambar 4. Kebijakan Industri Nasional (diadaptasi dari Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional)

2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kegiatan evaluasi dan pengembangan kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil secara umum adalah untuk meningkatkan relevansi dan mutu pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, termasuk industri tekstil nasional. Tujuan evaluasi dan pengembangan kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil 2012 dan 2013 adalah: 1) Menghasilkan kurikulum berbasis kompetensi untuk Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi yang berwawasan global dan berkelanjutan (sustainable). 2) Menghasilkan

kurikulum

yang

dapat

berkontribusi

dalam

memenuhi

kebutuhan pengembangan industri tekstil nasional Indonesia untuk jangka 6 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

panjang sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional menuju cita-cita Indonesia menjadi negara industri tangguh dunia pada tahun 2025.

3. REFERENSI Beberapa dokumen yang dijadikan sebagai referensi dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum ini meliputi dokumen peraturan dan perundangundangan negara tentang pendidikan dan industri serta dokumen strategis institusi, yaitu : 1)

Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2)

Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3)

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

4)

Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi, Dirjen Pendidikan Tinggi, Jakarta, 2008.

5)

Buku 1-7 Pedoman Akreditasi Program Studi Diploma, Badan Akeditasi Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta, 2009.

6)

Keputusan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia

No.

Indonesia

No.

045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

7)

Keputusan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik

232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar 8)

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil 2011-2015

9)

Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.

10) Peta Jalan (roadmap) Pengembangan Industri Prioritas Tahun 2010-2014, Departemen Perindustrian, 2009.

7 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Di samping itu, penyusunan dan pengembangan kurikulum juga menggunakan benchmarking perguruan tinggi tekstil di luar negeri. Dipilihnya perguruan tinggi tekstil luar negeri karena dua alasan, yaitu: (1) STTT merupakan perguruan tinggi tekstil terlengkap dan menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lain penyelenggara pendidikan tekstil di Indonesia, dan (2) visi global yang dicanangkan STTT.

4. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) Kurikulum

menurut

Kepmendiknas

No.

23/U/2000

didefinsikan

sebagai

“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Definisi kompetensi menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 adalah “seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”. Dengan demikian, kurikulum berbasis kompetensi

(KBK)

dapat

dipahami

sebagai

sebuah

rencana

kegiatan

pembelajaran yang menitikberatkan pada pencapaian kompetensi lulusannya, dimana

kerangka

penyusunannya

didasarkan

atas

strategi

pentahapan

pembelajaran dalam mencapai kompetensi yang dimaksudkan. 4.1 PENYUSUNAN KBK MENGACU KEPADA KKNI Langkah-langkah penyusunan KBK dapat dilihat pada Gambar 5. Seperti tergambar pada skema, langkah awal yang harus dilakukan dalam penyusunan kurikulum adalah analisa SWOT tentang visi keilmuan dan kemampuan program studi yang diikuti dengan tracer study untuk mengetahui kebutuhan pasar tenaga kerja terhadap lulusan. Langkah selanjutnya adalah menyusun profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan di masyarakat nantinya yang sekaligus merupakan outcome pendidikan. Hasilnya lalu

digunakan

untuk

menetapkan

kompetensi

lulusan

atau

capaian

pembelajaran dengan memperhatikan (1) nilai-nilai yang perguruan tinggi (university values) yang sudah ditetapkan, (2) visi keilmuan (scientific vision) program studi, dan (3) kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (Gambar 8 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

6). Kompetensi tersebut lalu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya, yang menghasilkan rumusan kompetensi lulusan.

Gambar 5. Skema proses penyusunan kurikulum berbasis kompetensi

Langkah selanjutnya adalah melakukan kajian elemen kompetensi, yaitu apakah masing-masing kompetensi sudah mengandung lima elemen kompetensi yang dipersyaratkan dalam Kepmendiknas No. 045/U/2002, yang meliputi : (1) landasan kepribadian, (2) penguasaan ilmu dan keterampilan, (3) kemampuan berkarya, (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai, dan (5) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Berikutnya adalah menentukan bahan kajian yang perlu dipelajari untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Bahan kajian adalah : -

Suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek yang dipelajari yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu atau inti keilmuan suatu program studi.

9 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

-

Pengetahuan atau bidang kajian yang akan dikembangkan karena sangat potensial untuk antisipasi pengembangan ilmu dan dibutuhkan masyarakat di masa depan.

Gambar 6. Perumusan kompetensi (capaian pembelajaran) lulusan berdasarkan profil lulusan dengan memperhatikan nilai-nilai PT, visi keilmuan, dan kebutuhan pasar dan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Pemetaan bahan kajian dan kompetensi melalui suatu matriks hubungan antara keduanya lalu digunakan untuk analisis pembentukan mata kuliah dan penetapan beban SKS masing-masing mata kuliah. Dalam konteks KBK, SKS harus dipahami sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu. Perkiraan dan penetapan besaran SKS untuk suatu mata kuliah atau pengalaman belajar yang direncanakan dilakukan dengan menganalisis beberapa variabel secara simultan, yaitu: (1) tingkat kemampuan/kompetensi yang ingin dicapai, (2) tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang harus dipelajari, (3) strategi pembelajaran yang akan diterapkan, (4) posisi/letak semester suatu kegiatan pembelajaran, dan (5) perbandingan terhadap keseluruhan beban studi di satu semester. 10 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Penyajian mata kuliah dalam semester sering dikenal sebagai struktur kurikulum. Ada dua macam pendekatan struktur kurikulum, yaitu (1) pendekatan serial, dan (2) pendekatan paralel. Pada pendekatan serial, mata kuliah disusun berdasarkan logika atau struktur keilmuannya dari yang paling dasar hingga mata kuliah lanjutan, sehingga semua harus dilaksanakan secara berurutan dimana mata kuliah di semester awal menjadi prasyarat (prerequisite) bagi mata kuliah pada semester berikutnya. Pada pendekatan paralel, mata kuliah tidak disusun secara hirarkis sehingga peserta didik memiliki kebebasan untuk mengerjakan mata kuliah yang ditawarkan pada tahap manapun dari proses pembelajarannya. Pendekatan seperti ini cocok untuk mata kuliah pilihan yang sifatnya memberikan tambahan bekal kepada lulusan agar mempunyai keluasan dalam

memilih

kehidupannya

bidang

kehidupan

(kompetensi

lainnya).

serta

dapat

Struktur

meningkatkan

kurikulum

kualitas

kombinasi

dari

pendekatan serial dan paralel memberikan keluwesan di dalam penyajian mata kuliah, mengingat ada mata kuliah yang memang harus diikuti secara berjenjang. 4.2 BATASAN DALAM PENYUSUNAN KBK Batasan yang ditetapkan dalam pengembangan kurikulum ini diambil dari dokumen peraturan perundang-undangan yang meliputi batasan mengenai kualifikasi lulusan Program Diploma 4, ruang lingkup, tujuan dan batasan lama studinya. 1) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi (UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 29 Ayat 1-2). 2) Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI untuk lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan paling rendah setara dengan jenjang 6 (Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI, Pasal 5). Sesuai dengan deskripsi jenjang kualifikasi KKNI yang diuraikan dalam Lampiran PerPres RI No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI, kompetensi untuk jenjang 6 adalah: 11 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

a) Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,

teknologi,

dan/atau

seni

pada

bidangnya

dalam

penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. b) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. c) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. d) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Di samping itu, KKNI juga mempersyaratkan lulusan pendidikan Diploma 4 memiliki capaian pembelajaran atau kompetensi umum yang meliputi sikap dan tata nilai sebagai berikut: a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya. c) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia. d) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya. e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. f) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

12 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

g) Mampu menginternalisasi nilai dan norma akademik yang benar terkait dengan kejujuran, etika, atribusi, hak cipta, kerahasiaan dan kepemilikan data. h) Mampu menginternalisasi semangat kewirausahaan. 3) Pendidikan pada jenjang Diploma 4 diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya (KepMendiknas No. 232/U/2000, Pasal 4 Ayat 4). 4) Beban studi program Diploma 4 sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadualkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah atas (Naskah Akademik Akreditasi Program Diploma, BAN PT, 2010).

5. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PERGURUAN TINGGI 5.1 VISI Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam pendidikan teknologi tekstil dan garmen yang mampu bersaing secara global. 5.2 MISI 1) Menyelenggarakan pendidikan vokasi meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridharma perguruan tinggi) yang mampu memenuhi tuntutan pemangku kepentingan. 2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil dan garmen. 3) Menghasilkan tenaga ahli di bidang teknologi tekstil dan garmen yang kompeten, mandiri dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 4) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang profesional, transparan dan akuntabel. 13 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

5) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak bagi terselenggaranya tridharma perguruan tinggi. 5.3 NILAI-NILAI PERGURUAN TINGGI Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil didirikan dengan semangat pionir, yaitu sebagai lembaga pendidikan tinggi tekstil yang pertama di Indonesia, dan dengan visi membangun

industri

tekstil

nasional

Indonesia.

Sejarah

membuktikan

bagaimana sekolah ini telah memberikan komitmennya selama lebih dari 50 tahun dalam pembangunan dan pengembangan industri tekstil melalui penyediaan SDM dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, sekolah ini berhasil menjadikan dirinya center of excellence tingkat dunia di bidang tekstil pada era 1970-1980an. Pengalaman di masa lalu dan pandangan ke depan melahirkan nilai-nilai yang menjadi pegangan bagi STTT dan segenap warga di dalamnya, yaitu: komitmen, kerja sama, unggul, mutu dan inovasi.

6. VISI, MISI DAN VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI 6.1 VISI Menjadikan Program Studi Kimia Tekstil sebagai acuan dan pusat informasi dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang keahlian kimia tekstil serta dalam penanganan masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional serta pengembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta industri penunjangnya.

6.2 MISI Mendidik mahasiswa menjadi tenaga ahli tekstil sesuai dengan kebutuhan, melaksanakan penelitian terapan maupun sains dalam rangka membantu memecahkan masalah atau pengembangan industri TPT.

6.3 VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI

14 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Secara tradisional, bidang kimia tekstil di STTT selama ini dipahami sebagai bidang yang mempelajari proses persiapan penyempurnaan kain, pencelupan dan

pencapan

hingga

penyempurnaan

khusus

yang

bertujuan

untuk

memperbaiki kekurangan dan/atau mendapatkan sifat-sifat baru yang bersifat khusus pada bahan tekstil. Definisi yang diberikan American Chemical Society (ACS, www.acs.org) melengkapi pemahaman mengenai ruang lingkup bidang studi kimia tekstil : “Textile chemistry … is a highly specialized field that applies the principles of the basic fields of chemistry to the understanding of textile materials and to their functional and esthetic modification into useful and desirable items. … [which] includes the application of the principles of surface chemistry to cleaning processes and modifications such as dyeing and finishing. … [and] encompasses organic chemistry in the synthesis and formulation of the products used

in

these

processes.”

(http://www.acs.org/content/acs/en/careers/what

chemistsdo/careers/textile-chemistry.html)

7. ANALISA SWOT DAN TRACER STUDY 7.1 ANALISA SWOT

Tabel 1 pada halaman berikut memperlihatkan hasil analisa SWOT program studi Diploma 4 Kimia Tekstil dengan fokus pada kurikulum. Tidak dapat dihindari bahwa kondisi program studi akan mempengaruhi kurikulum yang dihasilkannya, sehingga sebagian isi menyoroti pula tentang analisa terhadap program studi. Secara prinsip, analisa SWOT juga memberikan gambaran utuh tentang kondisi nilai-nilai STTT sebagai perguruan tinggi dan visi keilmuan program studi Kimia Tekstil. 7.2 TRACER STUDY Dalam rangka memetakan relevansi lulusan dengan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan dilakukan tracer study serta need assessment dan market signal dengan cara survei pada industri dan menggunakan data pekerjaan lulusan yang biasa dilaporkan pada saat wisuda. Tabel 1. Analisa SWOT program studi Diploma 4 Kimia Tekstil

15 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

INTERNAL EKSTERNAL

KEKUATAN (S)

KELEMAHAN (W)

- Visi dan misi program studi memiliki arah yang jelas, konsisten dengan visi dan misi STTT, sejalan dengan kebijakan pembangunan industri nasional. - Kurikulum yang sudah dan sedang berjalan dinilai dapat memenuhi kebutuhan tenaga ahli industri tekstil (terutama sandang) level manajemen menengah. - Jumlah dosen S2 dan S3 > 70% dari dalam dan luar negeri. - Program Studi Kimia Tekstil telah memiliki dosen tetap dengan keahlian spesifik di bidang tekstil maju yang dapat dioptimalkan untuk mengembangkan visi keilmuan program studi dan dapat diakomodir dalam kurikulum yang dikembangkan. - Rasio jumlah dosen:mahasiswa memenuhi kriteria baik, yaitu 1 : 13 - Hampir semua dosen tetap memiliki keahlian di bidang program studi - Lebih dari 80% dosen tetap memiliki kualifikasi profesional (tersertifikasi) - Sarana dan prasarana tersedia lengkap memadai

- Belum ada mata kuliah yang mendukung penciptaan wirausahawan baru dan mandiri berbasis inovasi teknologi. - Riset untuk skripsi terbatas hanya pada permasalahan rutin di pabrik karena waktu yang disediakan menyatu dengan kegiatan PKL. - Belum ada mata kuliah pilihan yang memberi keleluasaan pada mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan sesuai pilihan minatnya. - Kurikulum belum cukup kuat menunjukkan keunggulannya yang unik. - Kurikulum yang ada belum mencakup tekstil maju dan masih kurang mengikuti perkembangan teknologi tekstil terkini - Secara umum, kurikulum belum mengakomodir pengembangan soft-skill secara optimal. - Semangat kurikulum berbasis kompetensi untuk pendidikan vokasi di STTT masih terlalu fokus hanya pada penyediaan tenaga kerja untuk industri saat ini saja, dan kurang memperhatikan penguasaan teknologi maju. -

PELUANG (O)

TANTANGAN (T)

- Belum ada lembaga lain yang memiliki minat dan kemampuan mengembangkan teknologi tekstil masa depan yang meliputi tekstil maju (advanced textiles) dan teknologi rekayasa tekstil. - Satu-satunya Program Studi Kimia Tekstil yang ada di Indonesia. - UU Pendidikan Tinggi Tahun 2012 membuka peluang mengembangkan pendidikan lanjut di program studi - Terbuka kesempatan pengembangan SDM melalui jalinan kerja sama nasional dan internasional - Kebijakan industri nasional mendorong pengembangan serat berunjuk kerja dan bernilai tambah tinggi dari bahan alam dan sintetik. - Pemerintah mendorong pengembangan tekstil cerdas

- Ilmu dan teknologi tekstil global berkembang sangat cepat - Belum ada program pendidikan pasca sarjana bidang kimia tekstil di dalam negeri - Kurikulum masih perlu memberikan perhatian lebih besar pada pengembangan soft skills yang lebih kuat, meliputi kepemimpinan, daya analisa, dan kemampuan berkomunikasi. - Kurikulum masih dinilai terlalu condong bersifat akademik dan kurang vokasional

8. PROFIL LULUSAN

16 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Profil lulusan yang dimaksud di sini, seperti telah dijelaskan di muka, adalah peran yang diharapkan dapat dilakukan lulusan program studi di masyarakat dan dunia kerja. Penetapan profil lulusan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi atas bidang pekerjaan dan jabatan para lulusan yang bekerja di industri tekstil dan terkait serta instansi pemerintah. Di samping itu, profil lulusan juga ditetapkan dengan melihat potensi perkembangan industri tekstil di masa depan dan juga nilai-nilai perguruan tinggi serta visi keilmuan program studi yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya. Penting untuk diperhatikan bahwa Kementerian Perindustrian sebagai induk organisasi STTT, melalui Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 148/M-IND/PER/10/2009, telah menetapkan tujuan pendidikan Program Diploma 4 di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil sebagai berikut: 1 Menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sebagai tenaga ahli tekstil dalam industri, pendidikan, penelitian dan pengembangan serta tenaga ahli lainnya. 2 Mengembangkan ilmu dan teknologi tekstil demi kepentingan Negara dan bangsa Indonesia serta umat manusia 3 Melakukan penelitian untuk menghasilkan berbagai temuan di bidang pertekstilan. 4 Mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian sivitas akademika dalam mengamalkan hasil penelitian, ilmu dan teknologi guna kepentingan masyarakat (STATUTA STTT Pasal 5, ayat 1). Dengan demikian, profil atau peran lulusan Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil ditetapkan sebagai berikut: 1.

Supervisor (middle management) di bagian produksi, pemeliharaan, penelitian dan pengembangan (laboratorium), perencanaan produksi dan pengendalian bahan (production planning and inventory control), pengendalian mutu (quality control) pada industri tekstil, khususnya unit

17 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

pencelupan/pencapan

dan

penyempurnaan,

termasuk

industri

pembuatan serat. 2.

Technical sales, yaitu posisi yang membutuhkan keahlian di bidang pemasaran sekaligus pengetahuan dan keterampilan teknis yang kuat di bidang kimia tekstil untuk membantu industri melakukan pengembangan proses dan pemecahan masalah sebagai bagian dari layanan sebelum dan sesudah penjualan.

3.

Peneliti, yaitu posisi yang biasanya banyak ditemui di instansi-instansi pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga penelitian dan pengembangan seperti Balai Besar Tekstil dan Balai Besar Selulosa, atau bahkan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi.

4.

Pendidik, yaitu sebagai guru di sekolah-sekolah kejuruan (SMK) yang menyelenggarakan program studi tekstil dan dosen. Profil lulusan sebagai

pendidik

ini

penting

untuk

menjaga

keberlangsungan

pendidikan tekstil di Indonesia. 5.

Pelaku usaha/wirausaha bidang TPT

6.

Technopreuner (wirausahawan berbasis teknologi) di bidang kimia tekstil dan bidang terkait lainnya.

7.

Ahli rekayasa bahan (material science and engineering)

Diagram di bawah ini menunjukkan profil lulusan lulusan program studi Diploma 4 Kimia Tekstil dengan fokus pada profil supervisor pada industri tekstil. Sedikit catatan mengenai profil ahli rekayasa bahan; profil ini merupakan hasil prediksi berdasarkan tren perkembangan teknologi tekstil di masa depan yang banyak bersinggungan dengan ilmu bahan (material science and engineering) untuk smart material atau smart textiles.

18 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

TECHNICAL SALES PENELITI

PENDIDIK

SUPERVISOR INDUSTRY AHLI REKAYASA BAHAN

TECHNOPREUNER

PELAKU USAHA TPT

Gambar 7. Profil lulusan Program Studi Kimia Tekstil Diploma 4

9. KOMPETENSI LULUSAN DAN KAJIAN ELEMEN KOMPETENSI Berdasarkan kajian terhadap nilai-nilai perguruan tinggi, visi keilmuan program studi, dan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan, serta merujuk kepada KKNI jenjang kualifikasi 6 untuk lulusan program Diploma 4, maka rumusan kompetensi program studi Diploma 4 Kimia Tekstil adalah sebagai berikut: 2) Mampu mengaplikasikan bidang keahlian kimia tekstil dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kimia tekstil dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi di industri berkaitan dengan: a. Perencanaan dan pelaksanaan proses produksi b. Pengendalian proses dan mutu produksi c. Penyelesaian masalah d. Penguasaan mesin produksi e. Pengelolaan bahan baku f. Evaluasi hasil produksi 19 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

3) Menguasai konsep teoritis bidang keteknikan secara umum dan kosep teoritis

bidang

kimia

tekstil

secara

mendalam,

serta

mampu

memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 4) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. 5) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Pengelompokan kompetensi (a-f) pada butir (1) di atas merupakan hasil evaluasi perumusan kompetensi yang ada pada kurikulum yang sedang berjalan saat ini (Buku Pedoman KBK Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil, 2012) dan hasil survei terhadap industri (contoh kuesioner terlampir) dengan memperhatikan profil lulusan yang sudah ditetapkan. Tabel 2 pada halaman berikut memperlihatkan rumusan kompetensi dan hasil kajian elemen kompetensi pada tiap kompetensi lulusan Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil yang terbagi menjadi empat kategori kompetensi, yaitu: kompetensi utama, pendukung, penunjang, dan kompetensi umum jenjang kualifikasi 6. Rumusan kompetensi difokuskan pada profil lulusan sebagai tenaga middle management yang menjadi inti kebutuhan di sektor industri tekstil. Pemeriksaan

keterkaitan

antara

rumusan

kompetensi

dengan

elemen

kompetensi ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa kurikulum yang sedang disusun telah mempertimbangkan unsur-unsur dasar dari kurikulum yang disarankan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Di samping itu, kajian mengenai kandungan elemen kompetensi

juga

dimaksudkan

untuk

membantu

menentukan

strategi

pembelajaran yang akan diterapkan nantinya dalam rangka pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

20 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tabel 2. Rumusan Kompetensi dan Kajian Elemen Kompetensi

KATEGORI KOMPETENSI

UMUM

Elemen Kompetensi RUMUSAN KOMPETENSI

Kepribadian

Ipteks Berkarya

Sikap Perilaku

Bermasyarakat

















1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.



3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.



4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.



5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.







6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.







7. Mampu menginternalisasi nilai dan norma akademik yang benar terkait dengan kejujuran, etika, atribusi, hak cipta, kerahasiaan dan kepemilikan data.

















8. Mampu menginternalisasi semangat kewirausahaan.





21 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Elemen Kompetensi

KATEGORI KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

UTAMA

1. Merencanakan Proses Produksi

Kepribadian

Ipteks Berkarya

Sikap Perilaku

Bermasyarakat





1.1 Menentukan metode proses produksi





1.2 Menghitung kebutuhan bahan baku benang dan/atau kain dan zat-zat kimianya





1.3 Menentukan jenis, jumlah, dan jam kerja mesin yang digunakan





1.4 Mengalokasikan jumlah dan kualifikasi SDM sesuai dengan proses operasinya





1.5 Menghitung biaya produksi secara keseluruhan sesuai dengan prosesnya.





2.1 Memeriksa ketersediaan bahan benang dan/atau kain serta zat-zat kimianya





2.2 Memeriksa kesiapan mesin dan operator





2.3 Mengawasi dan memberikan arahan proses produksi





2.4 Memeriksa jumlah dan mutu hasil proses produksi





2.5 Menjalankan kebijakan dan prosedur kerja berdasarkan prinsip-prinsip K3







2.6 Membangun kerja tim dan memberi motivasi kepada bawahan untuk mencapai target produksi dan target mutu yang telah ditetapkan













2. Menangani Pelaksanaan Proses Produksi

2.7 Melakukan koordinasi dengan bagian lain terkait

22 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KATEGORI KOMPETENSI

Elemen Kompetensi RUMUSAN KOMPETENSI

Kepribadian

Ipteks Berkarya

2.8 Membuat dan memberikan laporan berkala kepada atasan

Sikap Perilaku





Bermasyarakat

3. Mengendalikan Proses dan Mutu Produksi 3.1 Memahami fungsi dan mekanisme mesin untuk proses produksi



3.2 Melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan dalam rangka mencapai mutu dan jumlah produksi







3.3 Menjalankan sistem manajemen mutu







4.1 Menangani dan mengatasi masalah akibat penyimpangan operasi proses produksi







4.2 Menangani dan mengatasi masalah akibat penggunaan bahan baku dan bahan pembantu







4.3 Menangani dan mengatasi masalah akibat kelainan kerja mesin dan perawatan







4.4 Meningkatkan kinerja SDM untuk mengatasi mutu dan jumlah hasil produksi







4.5 Menangani dan mengatasi masalah akibat penyimpangan biaya produksi







5. Menguasai Operasi dan Pemeliharaan Mesin Produksi







4. Memecahkan Masalah Produksi



6. Mengelola dan Mengendalikan Bahan dan Zat Kimia 23 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KATEGORI KOMPETENSI

Elemen Kompetensi RUMUSAN KOMPETENSI

Kepribadian

Ipteks Berkarya

6.1 Mengenali karakteristik bahan dan zat kimia





6.2 Menguji mutu bahan dan zat kimia





6.3 Mengendalikan persediaan bahan dan zat kimia





6.4 Menetapkan spesifikasi bahan dan zat kimia





7.1 Menguji hasil produksi





7.2 Menganalisa cacat hasil produksi





7.3 Merekomendasikan tindakan perbaikan atau pemecahan masalah





8.1 Menguji karakteristik limbah industri tekstil





8.2 Merancang proses pengolahan limbah produksi tekstil sesuai skala industrinya





9. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan keteknikan secara umum





10. Menguasai konsep teoritis bidang kimia tekstil secara mendalam





11. Mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.



12. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data



Sikap Perilaku

Bermasyarakat

7. Mengevaluasi Hasil Produksi

8. Menguasai Proses Pengolahan Limbah Hasil Industri Tekstil

24 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KATEGORI KOMPETENSI

Elemen Kompetensi RUMUSAN KOMPETENSI

Kepribadian

Ipteks Berkarya

13. Mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok

PENDUKUNG

PENUNJANG

14. Mampu bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri



15. Mampu diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.



Sikap Perilaku

Bermasyarakat





 

1. Mengembangkan produk industri kreatif di bidang tekstil berbasis teknologi sederhana dan teknologi tinggi





2. Merancang proses produksi ramah lingkungan dan berkelanjutan















1.

Mengembangkan kemampuan berwirausaha di bidang tekstil

2.

Menguasai teknik berkomunikasi yang baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan

3.

Memahami metodologi riset dan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah





4.

Terampil menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi





5.

Mampu mempresentasikan hasil penelitian dalam forum ilmiah











25 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

10. PEMILIHAN BAHAN KAJIAN DAN ANALISA KEDALAMAN Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Pilihan bahan kajian ini sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi dan biasanya diambil dari program pengembangan program studi. Tingkat keluasan, kerincian, dan kedalaman bahan kajian ini merupakan pilihan otonom masyarakat ilmiah di program studi. Pemilihan, penetapan dan analisa kedalaman bahan kajian sangat membutuhkan pandangan keahlian dosen-dosen baik secara individu maupun melalui kelompok studi/bidang studi dan laboratorium, sehingga dalam pelaksanaannya semua dosen harus dilibatkan. Peran dan kontribusi para dosen masih dibutuhkan hingga menyusun matriks hubungan rumusan kompetensi dan bahan kajian serta struktur kurikulum, silabus dan strategi pembelajaran. Tabel 3 menampilkan bahan kajian dan analisa kedalaman hasil diskusi dosen-dosen anggota tim pengembangan kurikulum program studi Diploma 4 Kimia Tekstil. Demikian pula halnya dengan matriks rumusan kompetensi dan bahan kajian (Tabel 5) serta struktur kurikulum (Tabel 6) yang masih terbatas hanya pada hasil diskusi internal tim kurikulum. Dari kedua tabel tersebut, yaitu Tabel 5 dan 6, kita bisa memperkirakan besaran SKS yang dibutuhkan masing-masing bahan kajian dan mata kuliah untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.

26 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Inti Keilmuan

IPTEKS Pendukung

A

Teknologi Proses Kimia Tekstil

B

Pengetahuan Bahan dan Zat Kimia

C

Kimia Analisa, Pengujian dan Evaluasi Tekstil

D

Manajemen

F

Ilmu Dasar Keteknikan dan Kimia Tekstil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Teknologi Persiapan Penyempurnaan Teknologi Pencelupan Teknologi Pencapan Teknologi Penyempurnaan Keteknikan Proses Kimia Tekstil Serat Tekstil dan Polimer Kimia Zat Warna Sains dan Teknologi Warna Zat Pembantu Tekstil Kimia Analisa Pengujian dan Evaluasi Tekstil Manajemen Industri dan Produksi Tekstil Perencanaan Produksi dan Inventory Control

14 15 16 17 18 19 20

Manajemen SDM Perhitungan Biaya Pengendalian Mutu Pemasaran Matematika Fisika Kimia Umum

Membuat

Mengevaluasi

Menganalisa

Menerapkan

MATA KULIAH

Memahami

BAHAN KAJIAN

Mengetahui

Tabel 3. Kedalaman dan keluasan kajian Kimia Tekstil

27 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

IPTEKS Pelengkap

H

Humaniora dan Ilmu-ilmu Sosial

Akan Dikembangkan

K L M N O

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bioteknologi Tekstil Perancangan dan Pengembangan Produk Tekstil Maju Kimia Hijau dan Proses Ramah Lingkungan

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

P

Kewirausahaan dan Keprofesian Tekstil

41 Kewirausahaan dan Keprofesian Tekstil

Untuk Masa Depan Ciri Perguruan Tinggi

Membuat

Mengevaluasi

Menganalisa

Menerapkan

Memahami

MATA KULIAH

Mengetahui

BAHAN KAJIAN

Kimia Organik Statistika Otomasi dan Elektronik Mesin Tekstil Utilitas Desain Tekstil Pengantar Manufaktur & Barang Tekstil Pengolahan Air dan Limbah Industri Manajemen Lingkungan Komputasi Agama Pancasila & Kewarganegaraan Marketing Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Metodologi Riset Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bioteknologi Tekstil Perancangan & Pengembangan Produk Tekstil Maju Kimia Hijau dan Proses Ramah Lingkungan

28 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Taksonomi Bloom Yang Direvisi (Anderson, L.W. dan Krathwol, D.R., 2001)

29 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

UMUM

KOMPETENSI

Tabel 4. Matriks rumusan kompetensi dan bahan kajian untuk pembentukan mata kuliah BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH RUMUSAN KOMPETENSI

Inti Keilmuan A B C

D

IPTEKS Pendukung E F

1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2 Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya 3 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia. 4 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya. 5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. 6 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

G

IPTEKS Pelengkap Dikembangkan H I J K L M

Masa Depan N O

Ciri PT P

30

31

30 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

Inti Keilmuan A B C

UTAMA

7 Mampu menginternalisasi nilai dan norma akademik yang benar terkait dengan kejujuran, etika, atribusi, hak cipta, kerahasiaan dan kepemilikan data. 8 Mampu menginternalisasi semangat kewirausahaan. 1 Merencanakan Proses Produksi 1.1 Menentukan metode proses produksi 1-9 1.2 Menghitung kebutuhan bahan baku benang dan/atau kain dan zat-zat kimianya 1.3 Menentukan jenis, jumlah, dan jam kerja mesin yang digunakan 1.4 Mengalokasikan jumlah dan kualifikasi SDM sesuai dengan proses operasinya 1.5 Menghitung biaya produksi secara keseluruhan sesuai dengan prosesnya. 2 Menangani Pelaksanaan Proses Produksi 2.1 Memeriksa ketersediaan bahan benang dan/atau kain serta zat-zat kimianya

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M

Masa Depan N O

Ciri PT P

41

18

29

12 1314

13

31 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

2.2 Memeriksa kesiapan mesin dan operator 2.3 Mengawasi dan memberikan arahan proses produksi 2.4 Memeriksa jumlah dan mutu hasil proses produksi 2.5 Menjalankan kebijakan dan prosedur kerja berdasarkan prinsip-prinsip K3 2.6 Membangun kerja tim dan memberi motivasi kepada bawahan untuk mencapai target produksi dan target mutu yang telah ditetapkan 2.7 Melakukan koordinasi dengan bagian lain terkait 2.8 Membuat dan memberikan laporan berkala kepada atasan 3 Mengendalikan Proses dan Mutu Produksi 3.1 Memahami fungsi dan mekanisme mesin untuk proses produksi 3.2 Melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan dalam rangka mencapai mutu dan jumlah produksi

Inti Keilmuan A B C 5

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M 23, 24

Masa Depan N O

Ciri PT P

14 1-4

7-8

12

36

14

33, 34

5

12

32 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

3.3 Menjalankan sistem manajemen mutu 4 Memecahkan Masalah Produksi 4.1 Menangani dan mengatasi masalah akibat penyimpangan operasi proses produksi 4.2 Menangani dan mengatasi masalah akibat penggunaan bahan baku dan bahan pembantu 4.3 Menangani dan mengatasi masalah akibat kelainan kerja mesin dan perawatan 4.4 Meningkatkan kinerja SDM untuk mengatasi mutu dan jumlah hasil produksi 4.5 Menangani dan mengatasi masalah akibat penyimpangan biaya produksi 5 Menguasai Operasi dan Pemeliharaan Mesin Produksi 6 Mengelola dan Mengendalikan Bahan dan Zat Kimia 6.1 Mengenali karakteristik bahan dan zat kimia 6.2 Menguji mutu bahan dan zat kimia

Inti Keilmuan A B C

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M 13, 16

Masa Depan N O

Ciri PT P

1-5

7-9

5

12

14

15 12

6,7, 9

19, 20 10, 11

33 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

6.3 Mengendalikan persediaan bahan dan zat kimia 6.4 Menetapkan spesifikasi bahan dan zat kimia 7 Mengevaluasi Hasil Produksi 7.1 Menguji hasil produksi 7.2 Menganalisa cacat hasil produksi

Inti Keilmuan A B C

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M 13

6,7, 9

Masa Depan N O

Ciri PT P

18 19, 20

10 111

16

7.3 Merekomendasikan tindakan perbaikan atau pemecahan masalah 8 Menguasai Proses Pengolahan Limbah Hasil Industri Tekstil 8.1 Menguji karakteristik limbah industri tekstil 8.2 Merancang proses pengolahan limbah produksi tekstil sesuai skala industrinya 9 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan keteknikan secara umum 10 Menguasai konsep teoritis bidang kimia tekstil secara mendalam

16,9

11 Mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

111

27, 40

1820 111

2229

21 12

35

34 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI PENDUKUNG

RUMUSAN KOMPETENSI

12 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data 13 Mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok 14 Mampu bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri 15 Mampu diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. 16 Mengembangkan produk industri kreatif di bidang tekstil berbasis teknologi sederhana dan teknologi tinggi 17 Merancang proses produksi ramah lingkungan dan berkelanjutan

Inti Keilmuan A B C

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M

Ciri PT P

30, 31

1-9

35

19 Menguasai teknik berkomunikasi yang baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan 20 Memahami metodologi riset dan kaidah-kaidah penulisan karya

38 37

18 Mengembangkan kemampuan berwirausaha di bidang tekstil PENUNJANG

Masa Depan N O

39 40 41

33, 34 33

35

35 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

KOMPETENSI

RUMUSAN KOMPETENSI

Inti Keilmuan A B C

D

BAHAN KAJIAN/MATA KULIAH IPTEKS Pendukung IPTEKS Pelengkap Dikembangkan E F G H I J K L M

Masa Depan N O

Ciri PT P

ilmiah 21 Terampil menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi 22 Mampu mempresentasikan hasil penelitian dalam forum ilmiah

29 33, 34

Catatan: Nomor pada tabel bahan kajian merujuk kepada penomoran mata kuliah pada Tabel 3 tentang kedalaman dan keluasan kajian.

36 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

11. STRUKTUR KURIKULUM Setelah diperoleh perkiraan atau gambaran mengenai besarnya SKS untk setiap mata kuliah, maka langkah selanjutnya adalah menyusun mata kuliah tersebut dalam semester. Di dalam penentuan jumlah SKS perlu diperhatikan pula ketentuan tentang kurikulum yang dipersyaratkan untuk mendapatkan skor tertinggi (4) dalam penilaian akreditasi program studi sesuai dengan Standar 5 tentang Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik pada Buku 6 Matrik Penilaian Instrumen Akreditasi sebagai berikut: 1) Sruktur kurikulum sesuai dengan standar kompetensi dan sudah berorientasi ke depan 2) Jumlah SKS yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ praktek/ PKL (=JSKS ) pada Program Diploma 4 Non-IPS ≥ 57. Jika 41
disesuaikan

dengan

perkembangan

IPTEKS

dan

kebutuhan pemangku kepentingan. 7) Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama dll). 8) Pembekalan lulusan program studi dengan etika profesi. 9) Budaya keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/praktek.

37 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

STANDAR KOMPETENSI PENCELUPAN Sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan untuk memenuhi tuntutan akreditasi, maka penyusunan kurikulum program Diploma 4 Kimia Tekstil diselaraskan dengan standar kompetensi nasional, dalam hal ini Standar Kompetensi Pencelupan sebagaimana ditampilkan di bawah ini. Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Memproses benang/kain polos dengan cara pencelupan menjadi benang/kain berwarna

1. Merencanakan Produksi

Fungsi Utama/Major Function 1. Merencanakan proses

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi 1.

2.

3.

2. Merencanakan kebutuhan bahan baku dan penunjang

3. Perencanaan Evaluasi Hasil Produksi

2. Melaksanakan Produksi

1. Melaksanakan Proses Persiapan Penyempurnaan (Pre-Treatment)

Menyusun Perencanaan harian proses pencelupan Menyusun Perencanaan Metoda Proses Menyusun Perencanaan Penggunaan Mesin

4.

Menyusun Perhitungan Waktu Proses

5.

Menyusun rencana proses inspecting hasil pencelupan

6.

Mengkomunikasikan perencanaan Menyusun Perencanaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

1.

2.

Menyusun Perencanaan Bahan Penunjang (energi)

3.

Menyusun Perhitungan Biaya Produksi

4.

Mengkomunikasikan perencanaan Menyusun Perencanaan Evaluasi Proses

1.

2.

Menyusun rencana tindakan barang cacat

3.

Menyusun Perencanaan Perbaikan Melakukan Penimbangan Zat Warna dan Zat Pembantu Tekstil Melakukan Pembakaran Bulu

1.

2.

38 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pada Kain Menggunakan Mesin Bakar Bulu Konvensional Melakukan Pembakaran Bulu Pada Kain Metoda Simultan Dengan Penghilangan Kanji Menggunakan Mesin Bakar Bulu Melakukan Penghilangan Kanji Pada Kain Metoda Pad-Batch Menggunakan Mesin Pad-Roll Melakukan Pemasakan Benang Atau Kain Menggunakan Kier Ketel Melakukan Pemasakan Benang Secara Manual Menggunakan Bak Celup Melakukan Pemasakan Kain Menggunakan Mesin Jigger Melakukan Pemasakan Kain Menggunakan Mesin Winch Melakukan Proses Pengelantangan Kain Metoda Pad Batch Menggunakan Mesin Pad-Roll Melakukan Pengelantangan Kain Metoda Kontinyu Melakukan Pemantapan Panas (Heat Setting) Pada Kain Menggunakan Mesin Stenter Melakukan Pemerseran Pada Kain Menggunakan Mesin Chain Mercerizing Melakukan Pemerseran Pada Kain Menggunakan Mesin Chainless

39 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi Mercerizing 14. Melakukan Pengurangan Berat (Weight Reduce) Kain Metoda Diskontinyu (Batch) Menggunakan Mesin Alkali Tank 15. Melakukan Proses Weight Reduce Metode Kontinyu Menggunakan Mesin J-Box/L-Box/CDR

2. Melaksanakan Proses produksi Pencelupan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Melakukan Pencelupan Benang Atau Kain Secara Manual Menggunakan Bak Celup Melakukan Pencelupan Benang Hank Menggunakan Mesin Celup Hank Melakukan Pencelupan Benang Dengan Zat Warna Indigo Metode Kontinyu Menggunakan RopeDyeing Melakukan Pencelupan Benang Dengan Zat Warna Indigo Metode Kontinyu Menggunakan Looptex Melakukan Pencelupan Kain Menggunakan Mesin Jigger Melakukan Pencelupan Kain Menggunakan Mesin Celup Winch Melakukan Pencelupan Kain Metode HT/HP Menggunakan Mesin Celup Beam Melakukan Pencelupan Kain Metode HT/HP Menggunakan Mesin Celup Jet Melakukan Pencelupan Benang Metode HT/HP Menggunakan Mesin

40 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

3. Melaksanakan Proses produksi Penyempurnaa n

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi Celup Package 10. Melakukan Pencelupan Benang Metode HT/HP Menggunakan Mesin Celup Cones 11. Melakukan Pencucian Kain Menggunakan Mesin Washing Range 12. Melakukan Impregnasi Kain Menggunakan Mesin Pad Dry 13. Melakukan Pencelupan Kain Metoda Alkali Shock Menggunakan Mesin Alkali Shock 14. Melakukan Pencelupan Kain Metoda Batching Menggunakan Mesin Pad-Roll 15. Melakukan Pencelupan Kain Metoda Steaming Menggunakan Mesin Pad-Steam 16. Melakukan Fiksasi Pencelupan Kain Metoda Baking Menggunakan Mesin Pad-Baking 17. Melakukan Fiksasi Metoda Termofiksasi Menggunakan Mesin Termofiksasi (Baking atau termosol atau curing) 18. Melakukan Fiksasi Kain Metoda Steaming Menggunakan Mesin Steaming 19. Melakukan Colour Matching Secara manual 20. Melakukan Colour Matching menggunakan Instrumen 1. Melakukan pemerasan benang/kain dengan mesin Sentrifuge 2. Melakukan pengeringan benang dengan mesin Vacum Dryer

41 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi 3.

4.

5.

6.

7. 8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Melakukan penyempurnaan pelemasan benang secara manual dengan Bak Melakukan penyempurnaan pelemasan benang dengan mesin celup Hank Melakukan penyempurnaan pelemasan benang menggunakan mesin celup Cone Melakukan penyempurnaan pelemasan benang menggunakan mesin celup Package Melakukan Penggulungan Benang Melakukan pembukaan kain dengan mesin Scutcher Melakukan pengeringan kain dengan mesin Short Loop Dryer (SLD) Melakukan pengeringan kain dengan mesin Cylinder Dryer Melakukan pengeringan kain dengan Mesin Tumbler Dryer Melakukan pengeringan kain dengan mesin Stenter Melakukan penyempurnaan resin metoda Pad Dry Cure dengan mesin Termofiksasi (Baking /Curing) Melakukan penyempurnaan resin metoda Pad Dry-Cure dengan mesin Stenter Melakukan penyempurnaan biowash pada kain kapas atau campuran kapas dengan mesin

42 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi Jet Impact 16. Melakukan penyempurnaan calander pada kain tenun dengan mesin Calander 17. Melakukan penyempurnaan pegangan dengan mesin Comfit 18. Melakukan penyempurnaan dekatisasi dengan mesin Dekatizing 19. Melakukan penyempurnaan penggarukan pada kain dengan mesin Raising 20. Melakukan penyempurnaan anti mengkeret kain dengan mesin Sanfor 21. Melakukan penyempurnaan pencukuran bulu pada kain dengan mesin Shearing 22. Melakukan penyempurnaan sueding/emirizing pada kain dengan mesin Sueding 23. Melakukan final setting kain dengan mesin Stenter 24. Melakukan inspeksi kain tenun dengan mesin Inspeksi 25. Melakukan penggulungan kain dengan mesin Rolling 26. Melakukan penggulungan kain dengan mesin Folding 27. Melakukan penggulungan kain dengan mesin Lapping 28. Melakukan setting kain rajut bundar dengan mesin Calander Begel 29. Melakukan pengeringan kain rajut bundar dengan mesin Vertical Tubular Dryer

43 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

Fungsi Utama/Major Function

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi (VTD) 30. Melakukan pengeringan kain rajut bundar dengan mesin Less Tension Dryer (LTD) 31. Melakukan pembelahan kain rajut bundar dengan mesin Slitting 32. Melakukan impregnasi resin pelemas pada kain rajut bundar metoda Pad-Dry 33. Melakukan pembalikan kain rajut bundar dengan mesin Balik kain 34. Melakukan penyempurnaan Calander pada kain rajut bundar dengan mesin Calander Begel

3. Mengawasi Produksi/ Melakukan Pengendalian Mutu Produksi

4. Melaksanakan keselamatan kerja dan lingkungan hidup

1.

1. Mengawasi bahan baku dan penunjang (Melakukan pemeriksaan terhadap ketersediaan bahan baku dan penunjang

1.

2.

2.

3.

2. Mengawasi kondisi proses dan mesin ( Melakukan pengawasan terhadap jalannya proses produksi) 3. Mengawasi SDM (Melakukan pengawasan terhadap SDM)

1. 2.

Melaksanakan kesehatan & keselamatan kerja Menjaga Lingkungan hidup Mengawasi jumlah dan mutu bahan baku, bahan pembantu ( Melakukan pemerksaan terhadap ketersediaan bahan baku dan pendukunh Mengawasi jumlah dan mutu energi( Melakukan pemeriksaan terhadap sarana pendukung proses pencelupan) Melakukan ketersediaan Mesin-mesin Produksi Pencelupan Mengawasi kondisi proses dan mesin ?

3. ? 1. Melakukan Pembimbingan / Pengarahan untuk Meningkatkan Motivasi Kerja

44 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

4. Mengendalikan mutu Produksi

Fungsi Utama/Major Function

1. Mengevaluasi hasil produk . Melakukan EvaluasiHasil Produksi

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi 2. Melakukan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Regu/ Foreman dan Operator 1. Melakukan Pemeriksaan Barang Cacat 2. Melakukan Evaluasi Atas Efisiensi Produksi Dan Kualitas Produk 3. Melakukan Identifikasi Serat Tekstil 4. Melakukan Identifikasi Benang Tekstil 5. Melakukan Identifikasi Kain Tekstil 6. Melakukan pengujian penghilangan kanji dengan indikator kanji 7. Melakukan pengujian Melakukan Identifikasi Serat Tekstil pengurangan berat bahan 8. Melakukan pengujian daya serap bahan 9. Melakukan pengujian derajat putih 10. Melakukan pengujian stabilitas dimensi bahan 11. Melakukan pengujian ketuaan dan kerataan , beda warna 12. Melakukan pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian 13. Melakukan pengujian tahan luntur warna terhadap gosokan 14. Melakukan pengujian tahan luntur warna terhadap sinar 15. Melakukan pengujian tahan luntur warna terhadap keringat 16. Melakukan pengujian kekuatan tarik 17. Melakukan pengujian kekuatan sobek 18. Melakukan pengujian tahan jebol kain rajut 19. Melakukan pengujian kekakuan 20. Melakukan pengujian langsai

45 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Tujuan

Fungsi Kunci/Key Function

5.Melakukan pengembangan

Fungsi Utama/Major Function

1. Pengembangkan produksi

2. Pengembangan Diri

Fungsi dasar/ Unit Kompetensi 21. Melakukan pengujian pilling kain 22. Melakukan pengujian tahan kusut 23. Melakukan pengujian tahan api 24. Melakukan pengujian tolak air 25. Melakukan pengujian tahan air 26. Melakukan pengujian tahan jamur 27. Melakukan pengujian tahan bakteri 1. Mengembangkan Proses Produksi 2. Mengembangkan Produk 3. Mengembangkan SDM 1. Mengelola pekerjaan 2. Melakukan Komunikasi 3. Membuat laporan 4. Melakukan presentasi

6.Mengkomunikasikan

3. Pengembangan Interaksi Sosial

1. Membangun Hubungan Kerja

1. Membuat laporan & presentasi

2. Mengelola Kelompok Kerja 1. Membuat laporan 2. Melakukan presentasi

46 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM DIPLOMA 4 KIMIA TEKSTIL TOEFL

Pemasaran, Manajemen SDM, Kewirausahaan, Kimia Hijau

Manajemen Lingkungan

Desain Tekstil, Teknologi Pencelupan, Tek Warna

Tugas Akhir

MK Pilihan :

Tekn. Pencelupan, Tekn. Pencapan, Tekn. Penyempurnan

Pengantar Tekstil Maju, Perancangan & Pengembangan Produk, Bioteknologi Tekstil

Zat Pembantu Tekstil, Pengolahan Air dan Limbah Industri

Tekn. Persiapan Penyempurnaan, Keteknikan Proses Tekstil, Otomasi, Utilitas

Uji Kompetensi

Seminar Teknologi Tekstil

Pengujian dan Evaluasi Tekstil, Pengendalian Mutu, Perhitungan biaya

Kimia Organik, Kimia Zat Warna, Kimia Analisa,

Perencanaan Produksi dan Inventory Control, Statistika, Manajemen Industri, Manajemen Lingkungan

Agama, Pancasila Serat Tekstil, Pengantar B. Indonesia, B. Inggris, dan Manufaktur dan Barang Metodologi Riset Kewarganegaraan Tekstil, Gambar Teknik, Otomasi Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013 Kimia Umum, Matematika dan Fisika

Tahun 4 : Pengujian kemampuan komprehensif dan Kompetensi Tahun 4 : Manajemen Industri Tekstil dan Pengembangan Teknologi Tekstil

Tahun 3 : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Kompetensi Teknologi Pencelupan, Pencapan, dn Penyempurnaan

Tahun 2 : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Kompetensi Teknologi Persiapan Penyempurnaan dan Pencelupan serta Kompetensi Pendukungnya Tahun 1 : Peletakan dasar IPTEK, Humaniora, dan Agama

47

Tabel 5. Struktur dan Penyebaran Mata Kuliah dalam Semester SEMESTER I NO.

I. 1 2 3 4

MATA KULIAH Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ( MPK ) Bahasa Indonesia untuk Menulis Akademik Agama Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Inggeris Sub Total :

T

II P

T

III P

T

IV P

T

V P

T

VI P

T

VII P

T

Juml ah SKS

VIII P

T

P

3

3 3

2 5

3 3 12

3

3 6

0

1 1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

48 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

SEMESTER I NO.

MATA KULIAH

T

II P

T

III P

T

IV P

T

V P

T

VI P

T

VII P

T

VIII P

T

P

Juml ah SKS

Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan ( MKK )

II. 5

Matematika

2

1

3

6

Fisika

2

1

3

7

Kimia Umum

2

1

8

Pengantar Manufaktur dan Barang Tekstil

2

10

Otomasi dan elektronik mesin produksi

11

Gambar Teknik

12

Utilitas

13

Komputasi

14

Kimia Organik 1 5 Kimia Analisa

6

1

2 2

2

2

2

2

2

2

2

Sub Total : I I I

2

2

8

3

4

5

4

2 2

2

6

2

2

0

0

0

0

0

0

0

0

4 3 0

0

Mata Kuliah Keahlian Berkarya ( MKB )

49 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

SEMESTER I NO.

MATA KULIAH . 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9

Serat Tekstil Zat Pembantu Tekstil Kimia Zat Warna Teknologi Persiapan Penyempurnaan Teknologi Pencelupan Teknologi Pencapan Teknologi Penyempurnaan Pengolahan Air dan Limbah Industri Keteknikan Proses Kimia Tekstil Pengujian dan Evaluasi Tekstil

T

II P

2

T

III P

T

2

2

IV P

T

V P

T

P

T

VII P

T

VIII P

T

P

Juml ah SKS

6 2

4

2

2

2

4

2

2

4 2

2

8

2

2

2

2

2

2

8

2

2

2

2

8

2

2

4 2

2 2

Pengendalian Mutu Desain Tekstil Manajemen Industri Tekstil

VI

2

2

8

2

2

2 2

2

Teknologi Warna

2

8

2

2

2 2 2

4

50 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

SEMESTER I NO.

MATA KULIAH

T

II P

T

III P

T

IV P

T

V P

T

VI P

T

VII P

T

Juml ah SKS

VIII P

T

P

30

PKL dan Seminar LKP/Skripsi

1

1

31

Ujian laporan KP dan Skripsi

5

5

32

TOEFL

0

33

Uji Kompetensi

0 Sub Total :

2

0

2

2

6

6

8

6

12

10

10

8

0

0

0

6

78

Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB )

IV.

34 35 36 37 38

V. 39

Perencanaan Produksi dan Inventory Control Perhitungan Biaya Statistika Marketing Pengantar Metodologi Penelitian Sub Total : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) Manajemen SDM

2 2 2 2

2 2 2 2 2 2

1 1

2

0

0

0

2

2

0

0

0

4

0

0

0

0

0

3 11

2

51 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

SEMESTER I NO. 40 41 42

VI. 43 44 45

46

MATA KULIAH Manajemen Lingkungan Kewirausahaan & Keprofesian Tekstil Kimia Hijau dan Proses Ramah Lingkungan Mata Kuliah Pilihan (Minimal 2 Mata Kuliah = 4 SKS) Tekstil Maju Seminar Teknologi Tekstil Bioteknologi Tekstil Perancangan dan Pengembangan Produk Inovatif Sub Total : Total :

T

0 18

II P

T

0 4

0 13

2

Juml ah SKS 2

2

2

III P

T

0 8

2 14

IV P

T

0 8

V P

4 16

T

0 6

0 12

VI P

0 10

T

VII P

0 14

T

0 8

VIII P

T

P

2

2

2 2 2

2 2 2

2 10 10

1 1 1

0 0

0 6

3 17 148

Total jam praktek = 7650 jam (61,2%), Total jam teori = 4850 (38,8%) Jumlah SKS kegiatan praktek = 51 (masih di bawah target minimal 57 SKS untuk mencapai skor 4). Sesuai SK Mendiknas No. 045/U/2002, penyusunan mata kuliah lebih diarahkan kepada pencapaian kompetensi dan tidak difokuskan pada pengelompokan mata kuliah, sehingga pembagian dan pengelompokan mata kuliah dalam struktur kurikulum ke dalam kelompok MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB tidak lagi berlaku lagi karena tidak berkaitan dengan pencapaian kompetensi. 52 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

53 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

12. SILABUS Sesuai dengan kesepakatan di dalam rapat-rapat tim pengembangan kurikulum, untuk sementara penyusunan silabus diprioritaskan pada mata kuliah baru, sedangkan mata kuliah lama masih mengikuti silabusnya yang lama. Dengan demikian, silabus yang ditampilkan pada laporan ini untuk sementara hanya mata kuliah baru saja. 1. Teknologi Warna (2-2), Tujuan pembelajaran Membekali mahasiswa dengan pengetahuan teori dan praktek tentang sains dan teknologi warna serta berbagai penerapannya dalam industri tekstil, mencakup prinsip dasar interaksi cahaya, persepsi warna, teoriteori warna, pengukuran warna, skala dan sistem ruang warna, beda warna dan toleransinya, prinsip pengendalian dan penandingan warna, karakteristik permukaan dan geometri instrumen serta persiapan sampel dalam pengukuran warna. Silabus  Prinsip-prinsip dasar teori mencakup karakteristik, interaksi, dan sumber cahaya, persepsi visual warna dan kaitannya dengan sifat fisika dan kimia pewarna, serta standarisasi unsur pembentuk warna.  Peristiwa-peristiwa modifikasi cahaya oleh berbagai obyek berwarna dengan karakteristik berbeda-beda, mencakup pemantulan spekular, pemantulan difusi, scattering, absorpsi, dan transmisi cahaya.  Pengukuran

warna

mencakup

prinsip

kolorimetri

dan

spektrofotometri, dan penerapan teori Kubelka-Munk.  Pembahasan konsep pencampuran, penandingan dan pengendalian warna, serta penentuan komposisi serta penyerapan warna tunggal dan campuran.  Sistem ruang dan skala warna, beda warna, dan penentuan toleransi beda warna. 54 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

 Efek

karakteristik

permukaan

dan

geometri

instrumen

dalam

pengukuran warna, teknik persiapan sampel pengukuran warna, serta berbagai aplikasi teknik pengukuran warna dengan instrumen pada industri tekstil dan produk tekstil. Kompetensi Mampu menggunakan pengetahuan tentang warna dan pengukuran warna untuk memeriksa mutu hasil proses produksi dan mengatasi masalah mutu yang berkaitan dengan warna. Memiliki keterampilan melaksanakan penandingan dan pengendalian warna dengan penuh tanggung jawab serta memiliki kemampuan penguasaan pengetahuan tentang warna, alat ukur, metoda, hukum-hukum yang berkaitan dengan pengukuran warna, sistem ruang warna dan penilaian warna sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Daftar Pustaka 1) Roderick Mc. Donald (ed.), Colour Physics for Industry, Society of Dyers and Colourists, 1997. 2) Billmeyer, F.W., Principles of Color Technology, John Wiley and Sons, New York, 1987. 3) Chariono N, Teori dan Aplikasi Penandingan Warna dengan Spektrofotometer, STTT Bandung, 1986. 4) Duff, D.G., Laboratory Course in Dyeing, The Sociaty of Dyers and Dyers and Colourist, West Yorkshire, 1989. 5) Shah H.S and Gandhi R.S., Instrumental Colour Measurements and Computer Aided Colour Matching for Textile, Mahajan Book Distributors 6) Jurnal Ilmiah dari American Dyestuff Reporter (ADR), Textile Research Journal (TRJ) mengenai bidang colour measurement.

55 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

2. Kimia Hijau dan Proses Ramah Lingkungan (2-0) Tujuan Pembelajaran Mengenalkan dan membekali mahasiswa dengan prinsip-prinsip kimia hijau sehingga mampu merancang proses produksi dan reaksi kimia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Silabus  Konsep dan disiplin ilmu kimia hijau, serta sejarah perkembangan dan perannya dalam industri.  Dua belas (12) prinsip kimia hijau dan perangkat (tools) yang digunakan yang meliputi bahan baku, pereaksi, pelarut, molekul target, dan katalis.  Pengetahuan tentang metoda dan teknik evaluasi terhadap reaksi maupun proses dan menentukan rute alternatif yang lebih ramah lingkungan menggunakan teknologi inovatif. Kompetensi Mampu menerapkan pengetahuan tentang kimia hijau untuk merancang reaksi dan proses alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Daftar Pustaka 1) Lancaster, M.; Green Chemistry an Introductory Text, Royal Society of Chemistry, Cambridge, UK, 2002. ISBN 0-85404-620-8. 2) Cann, M.C.; Connelly, M.E. Real World Cases in Green Chemistry, American Chemical Society. Washington DC. 2000. ISBN 0-84123733-6

3. Tekstil Maju (2-0) Tujuan Pembelajaran

56 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang perkembangan teknologi tekstil mutakhir untuk masa depan yang secara kolektif pada kurikulum ini disebut sebagai tekstil maju (advanced textiles) dan meliputi antara lain tekstil teknik, tekstil cerdas, dan tekstil fungsional, tekstil untuk kenyamanan dan unjuk kerja (comfort textiles and performance wear). Mengenalkan mahasiswa dengan konsep-konsep pengetahuan yang mendukung kepada pengembangan tekstil maju meliputi: nanoteknologi, bahan cerdas berbasis materials,

bahan

shape memory polymers, phase change

kromik

(chromic

materials),

dan

teknologi

mikroenkapsulasi, biomimetika. Silabus  Tekstil teknik dengan fokus pada: tekstil otomotif, tekstil medik, tekstil untuk perlindungan diri, dan tekstil untuk keperluan militer serta olah raga.  Tekstil berunjuk kerja tinggi  Tekstil cerdas untuk aplikasi sandang dan integrasinya dengan fesyen serta aplikasi lain non-sandang  Tekstil untuk kenyamanan dan unjuk kerja tinggi.  Nanoteknologi, shape memory polymers, phase change materials, bahan kromik, dan teknologi mikroenkapsulasi dan aplikasinya di bidang tekstil.  Biomimetika dan aplikasinya di bidang tekstil. Kompetensi Mahasiswa memiliki pengetahuan terkini (update) dengan perkembangan teknologi tekstil dan ilmu bahan untuk aplikasi tekstil maju. Daftar Pustaka

57 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

1) Tao, Xiaoming (Ed.), Handbook of Smart Textiles. Springer Verlag, 2015. 2) Horrocks, A. Richard, Subhash Anand, and Subhash C. Anand, eds. Handbook of Technical Textiles. Vol. 12. CRC Press, 2000.

4. Keteknikan Proses Kimia Tekstil (2-0) Tujuan Pembelajaran Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang prinsip-prinsip keteknikan dalam proses penyempurnaan tekstil sejak persiapan penyempurnaan hingga penyempurnaan akhir yang meliputi aspekaspek permesinan dan elemen mesin serta proses yang berlangsung di dalamnya. Silabus -

Desain fungsional mesin-mesin pencelupan

-

Aliran fluida, alih panas dan alih massa

-

Korosi

-

Proses transportasi dan pengendalian kain

-

Instrumentasi dan pengendalian proses

-

Perancangan peralatan laboratorium dan pilot

Kompetensi Mahasiswa

mampu

memahami

desain

fungsional

mesin-mesin

pencelupan, prinsip-prinsip aliran fluida, alih panas dan alih massa, proses transportasi bahan, instrumentasi dan pengendalian proses untuk memecahkan persoalaan di tempat kerjanya di industri. Daftar Pustaka Duckworth, C., ed. Engineering in Textile Coloration. Dyers Company Publications Trust, 1983.

58 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

5. Bioteknologi Tekstil Tujuan Pembelajaran Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang peran dan aplikasi bioteknologi dalam industri tekstil dan serat tekstil sebagai alternatif proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk masa depan. Silabus -

Tinjauan tentang teknologi yang diterapkan dalam bioteknologi untuk tekstil.

-

Tinjauan tentang perancangan dan rekayasa enzim jenis terbaru untuk aplikasi di bidang tekstil dan pengembangan proses maupun peralatan untuk pengerjaan bahan tekstil dengan enzim.

-

Modifikasi serat tekstil menggunakan bioteknologi.

Kompetensi Mahasiswa mampu memahami peran dan aplikasi bioteknologi dalam industri tekstil dan serat, memahami teknologi enzim untuk proses tekstil dan dapat melakukan pemilihan proses yang baik, meliputi pemilihan jenis enzim, kondisi proses dan alat yang digunakan. Daftar Pustaka 1) Nierstrasz, Vincent, and Artur Cavaco-Paulo, eds. Advances in textile biotechnology. Woodhead Pub.[in association with] The Textile Institute, 2010. 2) Cavaco-Paulo, Artur, and Georg M. Gèubitz, eds. Textile processing with enzymes. Vol. 29. CRC Press, 2003.

6. Perancangan dan Pengembangan Produk Inovatif (2-1) Tujuan Pembelajaran Perkuliahan akan menggunakan pendekatan yang terintegrasi untuk perancangan, pengembangan, dan pemasaran produk baru. Membekali 59 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

mahasiswa dengan pengetahuan tentang

cara memformulasikan,

merancang, dan mengevaluasi sebuah konsep produk baru. Mahasiswa akan dibekali dengan alat dan metodologi untuk perancangan dan pengembangan produk. Mahasiswa akan belajar bekerja dalam tim dan mengkoordinasikan berbagai macam tugas dan pekerjaan (multitasking) yang bersifat interdisipliner. Silabus Proses pengembangan, identifikasi peluang, perencanaan produk, identifikasi kebutuhan pelanggan, spesifikasi produk, membangun konsep, pemilihan konsep, pengujian konsep, perancangan industri, perancangan untuk manufaktur dengan pertimbangan lingkungan, membangun prototype, robust design, pertimbangan ekonomi dalam pengembangan produk, paten dan hak kekayaan intelektual Kompetensi Mahasiswa memiliki kemampuan operasional dan kompeten dalam menggunakan

alat

maupun

metodologi

untuk

perancangan

dan

pengembangan produk. Mahasiswa mampu bekerja dalam tim dan mengkoordinasikan berbagai macam pekerjaan bersifat interdisipliner untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kegiatan berorientasi bisnis. Daftar Pustaka Ulrich,

Karl

T.,

and

Steven

D.

Eppinger. Product

design

and

development. Vol. 384. New York: McGraw-Hill, 1995.

60 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

PENUTUP Dengan segala keterbatasan yang ada rancangan kurikulum berbasis kompetensi untuk program

Diploma 4 Kimia Tekstil sudah dapat

diselesaikan. Namun demikian, perlu ditekankan bahwa rancangan ini masih memerlukan penyempurnaan dan kajian dari kalangan yang lebih luas di luar tim, terutama dosen-dosen di lingkungan program studi. Dengan demikian,

meskipun

secara

formalistik

tim

dapat

dianggap

sudah

menyelesaikan pekerjaannya pada saat menyerahkan laporan, pada dasarnya ada amanah dan tanggung jawab moral yang masih harus diselesaikan, yaitu memastikan bahwa rancangan kurikulum ini dapat diakses dan didiskusikan oleh rekan-rekan sejawat dosen dan kalangan pemangku kepentingan untuk dikoreksi dan disempurnakan. Program studi Kimia Tekstil diharapkan dapat menindaklanjuti kegiatan pengembangan kurikulum ini dengan program lanjutan berisi rangkaian pertemuan dan diskusi ataupun kajian-kajian yang dapat mengakomodasi aspirasi dan inspirasi dari para pemangku kepentingan dan terutama sekali para dosen yang nantinya justru menjadi pemeran utama dalam penerapan kurikulum. Sesuai dengan instruksi Ketua STTT, kurikulum baru pada mulanya diharapkan sudah dapat diterapkan pada tahun akademik 2014/2015. Akan tetapi, hasil rapat tim pengembangan kurikulum dengan manajemen mengindikasikan

waktu

persiapan

yang

lebih

lama,

sehingga

implementasinya baru dapat diharapkan terlaksana pada tahun 2015.

61 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013