LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Bagi Masyarakat Dayak di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Oleh: Hj. DINA NAEMAH, S.HUT, MP
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012
18
RINGKASAN
Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat bagi Masyarakat Dayak di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat, bagian yang digunakan dan cara pemanfaatanya oleh masyarakat dayak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat sekitar hutan dan luar kawasan hutan dalam rangka pengelolaan, pembudidayaan tumbuhan obat dan sebagai salah satu alternatif pengobatan untuk menunjang kesehatan serta sebagai sumber awal tentang penelitian lanjutan yang berhubungan dengan tumbuhan obat. Metode penelitian dengan cara perposive sampling berdasarkan luasan pekarangan dan banyaknya jenis tanaman obat yang tumbuh dipekarangan masyarakat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapat 12 jenis tumbuhan obat, yaitu Sirih (Piper betle L), Gulinggang (Cassia alata L), Halalang (Imperata cylindrica L), Janar (Curcuma domestica Val), Halijuang (Cordyline froticosa), Laos (Alpinia galangga), Lidah buaya (Aloe vera), Gandarusa ( Justicia gendarusa Burn), Kumis kucing (Ortosipon aristatus), Mengkudu (Morinda citri folia), Limau nipis (Citrus aurantifolia swingle), Penawar sampai (Tinospora crispa). Seluruh tumbuhan obat yang ditemukan telah lama dipergunakan oleh masyarakat dayak sebagai salah satu alternatif pengobatan tradisional.
19
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Khasiat obat dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia sungguh luar biasa. Tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang memanfaatkan potensi ini, tetapi juga masyarakat luar negeri juga memanfaatkannya. Sejalan dengan makin berkembanganya teknologi, maka industri obat tradisional telah memanfaatkan berbagai spesies tumbuhan sebagai bahan baku obat, antara lain untuk anti malaria, anti diare, anti sariawan dan anti tekanan darah tinggi, dan sudah tentu masih banyak lagi khasiat obat dari kekayaan tumbuhan obat yang masih belum terungkap secara baik. Masyarakat di sekitar kawasan hutan yang kehidupannya sangat tergantung pada hutan, mengetahui pengetahuan tradisional dalam pemanfaatkan tumbuhan atau bahan alami untuk pengobatan. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, mulai dari pengenalan jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan khasiat
pengobatannya
merupakan
kemampuan
alami
dari
masing-masing
masyarakat disekitar hutan. Indonesia memiliki sekitar 370 etnis (penduduk asli) yang hidup di dalam atau di sekitar kawasan hutan, baik itu yang berstatus hutan lindung, hutan produksi maupun kawasan cagat alam. Mereka umumnya memiliki pengetahuan tradisional dalam pengunaan tumbuhan berkhasiat obat ini merupakan dasar pengembangan obat-obatan modern (Supriadi et al, 2001).
20
Atas dasar ini maka penulis tertarik untuk meneliti jenis-jenis tumbuhan obat khususnya tumbuhan obat yang terdapat dipekarangan rumah masyarakat dayak di kecamatan Hantakan kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi Kalimantan Selatan.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak 2. Bagian Tumbuhan Obat dan cara pemanfaatannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat sekitar hutan dan luar kawasan hutan dalam rangka pengelolaan, pembudidayaan tumbuhan obat dan salah satu alternatif pengobatan secara tradisional. Bagi instansi-instansi terkait hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjang kelestarian hasil hutan non kayu berupa tumbuhan obat.
21
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tumbuhan Obat Menurut Departemen Kesehatan RI, definisi tanaman obat Indonesia sebagaimanan tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978 adalah sebagai berikut : 1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu. 2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (prokursor). 3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Menurut Muhdar (1998) tanaman berkhasiat obat dikelompokan menjadi tiga kelompok sebagai berikut : 1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan pengunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan
obat
potensial
merupakan
spesies
tumbuhan
yang
diduga
mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan pengunaanya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat. Produk simplisia tanaman obat berdasarkan bagian-bagiannya yang diperlukan untuk pembuatan obat adalah :
22
1. Daun-daunnya (Simplisia daun/Folium) 2. Akar dan akar tingalnya saja (Simplisia Akar/Radix) 3. Kulit (Simplisia Kulit/Cortex) 4. Batang tanamannya (Simplisia Batang/Folium) 5. Bunga (Simplisia Bunga/Flos) 6. Buah (Simplisia Buah/Fructus) 7. Biji-bijian (Simplisia Biji/semen)
B. Budidaya Tanaman Obat Istilah pekarangan berarti areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Tanah ini dapat diplester dipakai untuk berkebun, ditanami bunga, atau terkadang memiliki kolam. Pekarangan bisa berada didepan, belakang atau samping sebuah bangunan tergantung seberapa besar sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk bangunan utamanya.(www.Wikipedia Indonesia/Ensiklopedia Bebas bahasa indonesia.com) Pemerintah menganjurkan agar setiap tanah pekarangan yang masih kosong diwujudkan menjadi apotek hidup, jika masyarakat umumnya mengetahui benarbanar tentang nilai-nilai tanaman obat yang selain sangat bermafaat bagi pengobatan berbagai macam penyakit juga banyak dibutuhkan oleh berbagai industri obat-obatan tentunya akan segera mengembangkannya dengan mudah dan penuh keberhasilan. Anjuran pemerintah untuk menjadikan setiap pekarangan rumah sebagai apotek hidup memang sangat tepat, karena kalau anjuran pemerintah tersebut diikuti maka ada dua keuntungan yang akan diperoleh sekaligus yaitu : 1. Hasil tanaman secara langsung dapat digunakan anggota keluarga yang sakit. 2. Dapat dikumpulkan untuk selanjutnya dijual.
23
C. Pemanfaatan Tanaman Obat Menurut Kartasapoetra (2004), orang-orang yang awam banyak yang mengira bahwa produk-produk tanaman hanya penting sebagai bahan-bahan racikan pembuatan jamu-jamu atau obat-obatan tradisional saja. Pendapat demikian jelas merupakan pendapat yang salah, karena sejak zaman-zaman : 1. Mesir kuno, 2500 tahun sebelum Masehi, para ahli kesehatan/pengobatan selalu memanfaatkan tanaman-tanaman obat, bahkan telah dihimpun catatan-catatannya yang terkenal dengan Papyrus Ehers, kini disimpan di Universitas Leipzig Jerman. Sejumlah besar resep pengunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gajala penyakit, dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Eherr tersebut. 2. Yunani Kuno, misalnya Hyppocrates (466 tahun Sebelum Masehi) seorang dokter/tabib pada waktu itu telah banyak memanfaatkan : Konium, kayu manis, hiosiamina, gentiana, gom arab, mira, bunga kamil,dan lain lain sebagai bahanbahan pengobatan pasien-pasiennyadan ternyata sangat mujarab. 3. Otto Brunfels, seorang ahli botani Jerman telah menulis buku Herbarium Vivae Icones sekitar abad ke-16, merupakan buku pertama yang memuat gambargambar tanaman, sedang pada tahun 1737 Linaeus, seorang ahli botani Swedia telah berhasil pula menerbitkan buku Genera Plantarum, yang selanjutnyabukubuku tersebut menjadi buku pedoman utama sistematik botani. 4. Perkembangan demi perkembangan telah tercapai, sehingga selanjutnya seorang apoteker bernama Martius dalam bukunya yang berjudul Grundriss der Parmakognosie des Pflanzenreicies telah berhasil mengolong-golongkan
24
tanaman-tanaman obat menurut segi morfologi, dan dengan demikian tanamantanaman tertebut dapatdiketahui kemurniannya. 5. Pada akhirnya,atas jasa-jasa Egon Stahl, seorang ahli tanaman obat Jerman, telah berhasil mengemukakan hasil-hasil penelitian zat-zat yangterkandung dalam tanaman-tanaman obat, maka berbagai jenis tanaman obat kini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi pembuatan obat-obatan yang mutahir.
25
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012 Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
B. Alat dan Bahan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Peralatan tulis menulis yang digunakan baik untuk mencatat hasil wawancara langsung dengan responden maupun observasi lapangan. 2. Kamera foto untuk mendekomentasikan keadaan lokasi. 3. Tape recorder, untuk merekam hasil wawancara dengan responden. 4. Daftar pertanyaan yang tidak terstruktur. 5. Buku-buku yg berkaitan dengan tumbuhan berkhasiat obat. 6. Peta lokasi penelitian.
C. Metodologi Penelitian 1. Inventarisasi Jumlah responden diambil secara acak sebanyak 15% dari jumlah KK yang ada, sehingga didapatkan sebanyak 23 KK atau sama dengan 23 lahan pekarangan contoh. Inventarisasi dilakukan terhadap setiap lahan pekarangan dengan mencatat jenis, tingkat pertumbuhan, jumlah dan kegunaan tumbuhan yang dianggap berkhasiat obat.
26
2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Pengumpulan Data Primer -
Menentukan pekarangan masyarakat yang akan menjadi obyek penelitian
-
Mengambil data tumbuhan obat yang ditemui dipekarangan tersebut meliputi : 1) Jenis 2) Jumlah 3) Tingkat pertumbuhan.
-
Wawancara langsung dengan masyarakat tentang jenis, bagian yang dimanfaatkan dan pemanfaatan tumbuhan obat.
3. Pengolahan dan Analisis Data Selanjutnya hasil inventarisasi khususnya jenis dan manfaat atau kegunaan tumbuhan yang didapat dari masyarakat di komperasikan atau dibandingkan dengan manfaat dan kegunaan tumbuhan yang sudah diketahui melalui literatur yang kemudian disajikan dalam bentuk narasi dan photo.
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat pada masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ditemukan 16 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat. Jenis tumbuhan yang terdapat pada lokasi pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Jenis tumbuhan obat yang terdapat pada lokasi pengamatan No.
Nama Daerah
Nama Ilmiah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sirih Gulinggang Halalang Janar Halinjuang Laos Lidah buaya Gandarusa Kumis kucing Mengkudu Limau nipis Penawar sampai
Piper betle L. Cassia alata L. Imperata cylindrica L. Curcuma domestica Val. Cordyline fruticosa Alpinia galanga Aloe vera Justicia gendarusa Burm Orthosiphon aristatus Morinda citri folia Citrus aurantifolia Swingle Tinospora crispa Jumlah
Ket : J H P T Pr Ph
= = = = = =
Tingkat Pertumbuhan J Pr H H Pr H H H Pr P, T P, T, Ph J
Jumlah 13 6 4 37 10 23 22 17 12 5 11 14 174
Menjalar Herba Pancang Tiang Perdu Pohon
Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah tumbuhan berkhasiat obat yang terinventarisasi, janar dan langsat adalah paling banyak di pekarangan penduduk, kemudian gulingang, mengkudu, paling sedikit ditemukan. Dari hasil penelitian tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai
28
Tengah terdapat 12 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat, dari 12 jenis tumbuhan obat tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur. Hasil perbandingan dapat dilihat pada Tabel 2. Dari hasil perbandingan dapat terlihat dengan jelas bahwa pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat masih sangat terbatas dan sederhana, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan masyarakat baik pengetahuan akademik maupun non akademik dan juga tidak adanya campur tangan pemerintah melalui instansi yang terkait untuk memberikan pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat dan cara pemanfaatannya.
29
Tabel 2. Tumbuhan obat dan bagian-bagiannya yang dimanfaatkan serta manfaatnya Bagian yang Dimanfaatkan No
Jenis
Nama Ilmiah Daun
1
Sirih
Piper Betle L.
2
Gulinggang
Cassia alata L.
3
Halalang
Imperata cylindrica L.
4
5
6
Janar
Halinjuang
Laos
Kulit
Getah
Batang
Buah
Bunga
Biji
Manfaat oleh Masyarakat Gatal-gatal di badan dan mata gatal Panu, kurap dan eksim
Sakit pinggang
Curcuma domestica Val.
Cordyline fruticosa
Akar Rimpang
Demam dan diare
Menyamak
Alpinia galanga
Influensa dan demam
Manfaat dari Literatur
Tabel 2. Lanjutan Bagian yang Dimanfaatkan No
Jenis
Nama Ilmiah Daun
Kulit
Getah
Batang
Buah
Bunga
Biji
Akar Rimpang
Manfaat oleh Masyarakat
Manfaat dari Literatur
19
Mimisan, bisul, mata gatal dan merah Cacing kremi pada anak, sariawan, panu, kurap dan eksim, dan sembelit Hepatitis akut menular, kencing berdarah, kencing nanah, muntah darah, mimisan, peluruh kencing dan radang ginjal akut Eksim dan borok, dispepsri, cacar air, kepu-tihan, radang amandel, radang harim, sakit kuning, radang gusi, tekanan darah tinggi Kencing darah, mencegah keguguran, haid terlalu banyak, wasir, nyeri lambung, TBC dan terlambat haid Demam, diare, disentri, jerawat, kencing kurang lancar, kolera lever (sakit kuning), masuk angin, sakit tenggorokan
30
7
Lidah buaya
Aloe vera
8
Gandarusa
9
Kumis kucing
Justicia gendarusa Burm Orthosiphon aristatus
Memar dan keseleo
Batu ginjal dan sakit pinggang
10
11
Mengkudu
Limau nipis
Morinda citri folia
Penawar sampai
Citrus aurantifolia
Tinospora crispa
Batuk dan radang amandal
Batuk dan sakit tenggorokan
12
Batuk dan melebatkan rambut
Demam dan sakit pinggang
Batuk rejan, kencing manis, luka bakar, luka terpukul, luka dalam, sembelit, dan wasir Bisul, patah tulang, memar, keseleo dan rematik Batu kandung empedu, bengkuk kandung kemih, encok, batu ginjal, keputihan, menghilang-kan panas dan lembab serta masuk angin Disentri, radang usus, pelancar kencing, batuk karena masuk angin, batuk, radang amandal, limpa bengkak dan nyeri limpa Batuk, demam, kepala pusing, mengilangkan keriput pada wajah, pelangsing, sakit tenggorokan, dan tenggorokan banyak lendir Demam, gatal pada badan, kencing manis, kudis, luka dan rematik
20
31
B. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang menjadi objek penelitian ini memiliki berbagai macam jenis tumbuhan, dan setelah dilakukan penelitian didapat 12 jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat untuk pengobatan yang dilakukan dengan cara tradisional oleh masyarakat sekitar, sebagai salah satu alternatif pengobatan untuk berbagai macam penyakit dikarenakan jauhnya balai pengobatan dari permukiman tersebut. Khasiat yang diberikan oleh tumbuhan ini pun bermacam-macam diantaranya untuk pengobatan sariawan, demam, malaria, batuk, kurap, kudis, sakit gigi, gusi dan lain-lain. Setelah
melakukan
penelitian
tumbuhan
berkhasiat
obat
yang
dimanfaatkan oleh masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, diperoleh jenis-jenis tumbuhan obat dan manfaatnya bagi masyarakat. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : 1. Sirih (Piper betle L.)
Gambar 2. Tumbuhan Sirih (Piper betle L.)
32
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat - Gatal-gatal dibadan -
Mata gatal
2. Literatur -
Batuk dan menghilangkan bau badan
-
Mimisan
-
Bisul
-
Mata gatal dan merah
2. Gulinggang atau Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
Gambar 4. Tumbuhan Gulinggang atau Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Panu, Kurap dan Eksim
2. Literatur -
Cacing kremi pada anak
-
Panu, kurap dan eksim
33
-
Sariawan
-
Sembelit
3. Halalang atau Alang-alang (Imperata cylindrica L.) Perbanyakan alang-alang dengan rimpang dan akar tinggal. Alang-alang sangat mudah tumbuh. Jika sengaja ditanam, alang-alang dirawat dengan disiram air, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
Gambar 5. Tumbuhan Halalang atau Alang-alang (Imperata cylindrica L.)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Sakit Pinggang Ambil akar alang-alang secukupnya lalu cuci bersih kemudian direbus sampai mendidih,dinginkan air rebusan lalu saring dan diminum boleh ditambah gula atau madu untuk menambah rasa manis.
2. Literatur -
Hepatitis akur menular
-
Kencing berdarah
34
-
Kencing nanah
-
Muntah darah
-
Mimisan
-
Peluruh kencing
-
Radang ginjal akut
4. Janar atau Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Gambar 6. Tumbuhan Janar atau Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Demam
-
Diare
2. Literatur -
Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan)
-
Eksim dan borok (obat luar)
-
Gatal akibat cacar air (obat luar)
-
Keputihan
-
Radang amandel
35
-
Radang rahim, keputihan, radang usus buntu, hepatitis, dan sakit kuning
-
Radang gusi
-
Tekanan darah tinggi
-
Terlambat haid
5. Halinjuang atau Andong (Cordyline fructicosa Linn.) Uraian Tumbuhan Halinjuang atau Andong memiliki nama daerah hanjuang (sunda), andong (Jawa), penjuang (Dayak), kayu urip (Madura), endong (Bali).Andong memiliki rasa manis, hambar, dan bersifat menyejukkan. Kandungan kimia dari tumbuhan ini belum banyak diketahui, tetapi kegunaan dari tumbuhan ini telah banyak diketahui, diantaranya menyejukkan darah, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan bengkak karena memar (antiswelling).
Gambar 7. Tumbuhan Halinjuang atau Andong (Cordyline fructicosa Linn.)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat - Menyamak
36
2. Literatur -
Kencing berdarah
-
Mencegah keguguran, haid terlalu banyak, dan wasir berdarah
-
Nyeri lambung dan ulu hati
-
TBC (tuberkolosis)
-
Terlambat haid
6. Laos atau Lengkuas (Alpinia galanga L.) Uraian Tumbuhan Laos atau Lengkuas mempunyai nama daerah lengkuas, langkuwas (Melayu), laja (Sunda), Laos (Jawa), aliku (Bugis). Lengkuas memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam buah lengkuas diantaranya 1’-asetoksikavikol asetat; 1’-asetoksieugenol asetat; kaiofilin oksida; kariofillenol;
I,
II,
pentadekana;
7-hetadekana;
kuersetin
3-metil
eter;
isohamneetin; kaempferida; galangin; galangin 3-metil eter; ramnositrin; dan 7hidroksi-3,5-dimetoksiflavon. Sementara rimpangnya mengandung minyak atsiri 1% dengan kandungan metilsinamat, sineol, kamfer, -pinen, gaalangin, eugenol, kamfor, goalangol, sesuiterpen, kadinena, hidrates, heksahidrokadalene, dan kristal kuning. Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Demam
-
Influenza
2. Literatur -
Diare
37
-
Disentri
-
Gangguan pencernaan
-
Jerawat
-
Kencing kurang lancar
-
Kolera
-
Kurang nafsu makan (anorexia)
-
Limpa sakit
-
Lever atau sakit kuning (jaundice)
-
Masuk angin
-
Menurunkan panas
-
Pembengkakan
-
Radang saluran napas (bronkhitis)
-
Sakit tenggorokan
7. Lidah Buaya (Aloe vera L.) Uraian Tumbuhan
Gambar 9. Tumbuhan Lidah Buaya (Aloe vera L.)
38
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Batuk
-
Melebatkan Rambut.
2. Literatur -
Kencing manis (diabetes melitus)
-
Luka bakar karena api atau terkena minyak goreng panas
-
Luka terpukul dan luka dalam (muntah darah)
-
Sembelit
-
Wasir
8. Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.) Uraian Tumbuhan
Gambar 10. Tumbuhan Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat
39
-
Memar dan Keseleo Ambil daun gandarusa secukupnya lalu cuci bersih, tumbuk daun sampai halus lalu balurkan pada bagian yang sakit.
2. Literatur -
Bisul dan patah tulang Cuci bersih 50 helai daun gandarusa segar atau 30 helai daun gandarusa kering lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 seloki arak dan 2 sendok makan cuka, aduk sehingga menjadi adonan kental. Balurkan adonan dibagian hasil bisul atau tulang yang patah. Lalukan 2 kali sehari dengan cara yang sama.
-
Memar dan keseleo
-
Rematik
9. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) Uraian Tumbuhan
Gambar 11. Tumbuhan Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat
40
- Batu Ginjal dan sakit pingang 2. Literatur -
Batu kantung empedu
-
Bengkak kandung kemih
-
Encok
-
Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit
-
Keputihan
-
Menghilangkan panas dan lembab serta masuk angin Rebus 30 – 60 gr tumbuhan kumis kucing kering atau 90 – 120 gr tumbuhan kumis kucing basah. Minum air rebusan seperti minum teh.
-
Sakit kencing batu
10. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Uraian Tumbuhan Mengkudu mempunyai nama daerah kudu, cangkudu (Sunda), kemudu, pace (Jawa), bankudu, pamarai (Batak), bingkudu,mangkudu (Makasar). Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam mengkudu diantaranya minyak menguap asam copron dan asam coprylat. Kulit akar mengkudu mengandung morindin, morindon, aligarin--mthylether, dan soranjidol. Daun mengkudu mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten, dan askorbin. Buah mengkudu mengandung alkaloid triterpenoid, acubin, asperuloside, alizarin, asam askorbat, asam kaprik (penyebab bau busuk pada buah), asam kaprilat (penyebab rasa buah tidak enak), zat antrakuinon, protein, proxeronine, xeronine, zat scolopetin, dan zat damnachantal (zat antikanker). Sementara bunganya mengandung glykosida antrakinon.
41
Perbanyakan tumbuhan mengkudu dengan menggunakan biji. Mengkudu dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat -
Batuk dan radang amandel Cuci buah mengkudu masak, lalu parut. Tambahkan air matang, sedikit cuka dan garam, lalu aduk merata. Peras campuran tersebut dengan sepotong kain, lalu minum air perasannya sekaligus satu kali sehari.
2. Literatur -
Disentri
-
Radang usus Parut 2 buah mengkudu masak, lalu peras airnya dengan sepotong kain. Tambahkan 1 sendok madu, lalu aduk rata. Minum air perasan dua kali sehari.
-
Ludah berdarah
-
Pelancar kencing
-
Radang amandel Parut 3 buah mengkudu masak, lalu peras airnya dengan sepotong kain. Minum air perasan sekaligus satu kali sehari. Ramuan bisa ditambah 1 sendok makan madu.
-
Batuk karena masuk angin Parut 2-3 buah mengkudu masak, tambahkan air gula batu secukupnya, lalu aduk sampai merata. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu minum air perasannya sekaligus satu kali sehari.
42
-
Limpa bengkak dan nyeri limpa Parut 2 buah mengkudu masak, tambahkan cuka secukupnya, lalu aduk merata. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu minum air perasannya setiap hari sampai sembuh.
11. Limau nipis atau Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Uraian Tumbuhan
Gambar 13. Tumbuhan Limau Nipis atau Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat - Batuk dan sakit tengorokan Belah buah jeruk nipis menjadi dua bagian lalu beri kapur secukupnya pada bagian yang dibelah, bakar dengan api kecil sampai air limau nipis keluar, peras airnya diatas sendok lalu minum. 2. Literatur -
Batuk dan demam
43
Cuci bersih 1 jari rimpang temulawak lalu potong tipis-tipis lalu rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih. Saring, tambahkan air perasan dari ¼ potong butir jeruk dan 2 sendok makan madu. Minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas. -
Kepala pusing
-
Menghilangkan keriput pada wajah
-
Pelangsing Peras 1 butir jeruk nipis lalu seduh dengan 1 gelas air panas bersama teh hijau secukupnya. Minum ramuan setiap pagi dan sore dengan cara yang sama.
-
Sakit tenggorokan
-
Tenggorokan banyak lendir Peras 2 butir jeruk nipis lalu seduh dengan ½ cangkir air panas. Tambahkan sedikit garam, aduk, lalu minum saat hangat sebelum sarapan.
12. Penawar sampai atau Brotowali (Tinospora crispa L.)
Gambar 16. Tumbuhan Penawar sampai atau Brotowali (Tinospora crispa L.) Manfaat dan Cara Penggunaannya 1. Masyarakat
44
-
Demam Cuci batang penawar sampai secukupnya, rebus dengan air sampai mendidih, dinginkan karena rasanya pahit boleh ditambah madu ,minum air rebusan beberapa kali sehari sampai demamnya hilang.
-
Sakit pingang Ambil batang penawar sampai seukuran pingang kita, cuci bersih lalu cincang sampai halus, bentuk bulatan kurang lebih sebesar kelereng, telan bulatan batang penawar sampai dibantu dengan air minum.
2. Literatur -
Demam
-
Demam karena penyakit kuning
-
Gatal pada badan Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih dan menjadi hangat-hangat kukuh, gunakan air rebusan ini untuk mandi.
-
Kencing manis
-
Kudis
-
Luka Tumbuh daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian luka. Selain itu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 liter air sampai mendidih. Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci muka setiap mengganti tumbukan daun brotowali. Ganti tumbukan 2 kali sehari.
-
Rematik
45
V. PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat Dayak, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ditemukan 12 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak, dengan tingkat pertumbuhan pancang, tiang, pohon, herba, perdu dan menjalar. 2. Bagian tumbuhan obat dapat dipergunakan sebagai bahan baku memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat, baik berupa daun, akar, kulit, batang, bunga, buah, bijinya atau gabungan dari bagian tersebut. 3. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat hampir sama dengan yang diungkapkan oleh literatur baik dalam hal bagian tumbuhan dan cara pengunaanya. B. Saran 1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut tentang aspek silvikultur dalam rangka pembudidayaan tumbuhan obat sebagai alternatif lain dalam pengobatan dan untuk kelestariannya. 2. Perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan kimia dan efek farmakologis yang terdapat pada jenis tumbuhan obat yang sudah ada maupun yang belum diketahui.