MESIN PANAS KUANTUM BERBASIS SUMUR POTENSIAL SATU

Download Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 ... Mesin panas kuantum sebagai aplikasi termodinamika kuantum telah dimodelkan ... Pada jurnal ini aka...

2 downloads 506 Views 303KB Size
Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009

MESIN PANAS KUANTUM BERBASIS SUMUR POTENSIAL SATU DIMENSI Yohanes Dwi Saputra*) dan Agus Purwanto Laboratorium Fisika Teori dan Filsafat Alam (LaFTiFA) Jurusan Fisika FMIPA-ITS Kampus ITS Keputih-Sukolilo, Surabaya 60111 *)e-mail: [email protected]

Abstrak Mesin panas kuantum sebagai aplikasi termodinamika kuantum telah dimodelkan dengan basis partikel tunggal dalam sumur potensial satu dimensi. Secara spesifik dibahas mesin Carnot dan mesin Diesel kuantum, dihitung efisiensinya berdasar hukum termodinamika. Kata kunci: sumur potensial, mesin Carnot kuantum, mesin Diesel kuantum, efisiensi

Abstract Quantum heat engine as a application of quantum thermodynamic has been modeled, based on a single quantum–mechanical particle confined to a potential well. Specifically explained quantum Carnot engine and quantum Diesel engine, also their efficiency calculation based on thermodynamic law. Keywords: potensial well, quantum Carnot engine, quantum Diesel engine, efficiency 1. Pendahuluan Keinginan masyarakat teknologis seperti sekarang ini adalah memanfaatkan sumber-sumber energi yang tersedia di alam lebih daripada kekuatan otot. Adapun hampir seluruh energi yang dihasilkan dari pengolahan bahan bakar fosil dan reaksi nuklir berupa energi panas sedangkan masyarakat sangat memerlukan energi mekanik untuk menjalankan mesin atau kendaraan. Akhirnya dibuatlah mesin panas, yaitu suatu perangkat yang mampu mengubah energi panas tersebut menjadi usaha mekanik pada suatu sistem mekanik, misalnya gas di dalam silinder berpiston. Maka lahirlah mesin Carnot, Diesel dan mesin-mesin yang lain. Pada prinsipnya, mesin panas ini mengubah energi panas yang diambil dari tandon panas semaksimal mungkin menjadi energi mekanik dan sisanya dialirkan ke

tandon dingin. Pada prakteknya, pasti akan dijumpai sisa energi panas yang tidak diubah menjadi energi mekanik karena adanya proses yang kurang reversibel sehingga mengurangi efisiensi mesin. Kenyataan ini merupakan bukti hukum kedua termodinamika yang telah diungkapkan oleh Kelvin Plank: “Tidak ada proses termodinamika yang mungkin dimana semua panas yang diserap dari tandon panas akan diubah seluruhnya menjadi usaha.” (Young, 2002) Mesin panas yang ada sekarang ini masih memiliki efisiensi yang rendah, termasuk mesin Carnot yang dikenal paling efisien di antara semua mesin panas. Maka untuk meningkatkan efisiensi mesin-mesin panas tersebut diperlukan tinjauan secara kuantum. Pada jurnal ini akan ditinjau mesin Carnot dan Diesel kuantum.

1

Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009 2. Partikel Tunggal di dalam Sumur Potensial Satu Dimensi

dimana koefisien an memenuhi kondisi ternormalisasi

Sebuah partikel bermassa m berada pada sumur potensial satu dimensi sesuai Gambar 1.

an

2

1.

n 1

Energi rata-rata yang dimiliki sistem sebesar 2

E L

an En . n 1

Gambar 1. Partikel tunggal di dalam sumur potensial satu dimensi. Secara matematis, fungsi gelombangnya yaitu

x

0 untuk x 0 dan x

Persamaan Schrodinger tak waktu untuk sistem ini yaitu

d2 2m dx 2

L

Salah satu dinding sumur potensial ini (x = L) dapat bergerak searah sumbu-x layaknya piston yang bergerak maju mundur di dalam silinder. Gaya mekanik yang menggerakkan dinding ini yaitu

F L

dE L dL

an n 1

2

n2 2 2 . mL3

.

bergantung

2

E , untuk 0

x

L

yang mempunyai solusi fungsi eigen dan energi eigen berturut-turut

n

2 n x sin L L

x

En

n2 2 2 2mL2

dengan n = 1, 2, 3, …. Semua solusi eigen yang mungkin dari sistem ini merupakan vektor basis-vektor basis yang saling tegak lurus dari ruang vektor (fungsi gelombang) sistem, sehingga bisa dinyatakan sebagai

x

an n 1

n

x

Gambar 2. Sistem kuantum dianalogikan dari sistem klasik.

yang

Dari ketiga besaran lebar sumur, energi ratarata, dan gaya mekanik dinding sumur potensial ini, proses-proses termodinamika seperti adiabatik, isotermal, isovolume, dan isobar untuk sistem ini dapat diterangkan. Pada jurnal ini, sistem yang ditinjau berupa partikel tunggal di dalam sumur potensial tak berhingga satu dimensi dimana dikhususkan untuk kasus dua keadaan eigen n = r dan n = s dari sumur potensial yang berkontribusi pada fungsi gelombang di dalam sumur. Adapun kasus yang paling sederhana yaitu eksitasi partikel dari keadaan dasar (r = 1) ke keadaan eksitasi pertama (s = 2

Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009 2) (Bender, 2000). Fungsi gelombang yang sesuai untuk kasus dua keadaan eigen n = r dan n = s yaitu

untuk menjaga energi rata-rata selalu konstan. Besar energi rata-ratanya yaitu

EBC L x

2 r x sin L L

ar

as

2 s x sin . L L

Energi rata-rata sistem yaitu

E L

ar

2

r2 2 2 2mL2

ar

2

2

s2 2 2 . 2mL2

Dari keadaan ternormalisasi diperoleh 2

as

as

2

s2 2 2 2mL2

s2

EBC L

ar

1 ar

2

as

2

s2 2 2 . mL3

3. Mesin Carnot Kuantum Grafik gaya mekanik sebagai fungsi lebar sumur untuk mesin Carnot kuantum terlihat pada Gambar 3.

2 2

2

r 2 s2

2mL2

.

Karena pada proses isotermal kuantum energi rata-ratanya konstan maka berlaku

EB

F L

as

maka

dan gaya mekanik dinding sumur sebesar

r2 2 2 mL3

r2 2 2 2mL2

2

ar

EBC L

2 2

r L LB 2

s2

2

ar

ar

0

L

ar

1

L

r 2 s2

s LB , s r LB .

r

Jadi nilai maksimum yang mungkin untuk L adalah LC = sLB/r dan ini terjadi ketika ar = 0. Gaya luar yang bekerja yaitu

FBC L

s

2

ar

2

2

r

2

s

2

2

mL3

r2 2 2 . mL2B L

Terlihat bahwa nilai LFBC selalu konstan. Hal ini sesuai dengan analogi klasiknya. Secara umum, pada sistem sumur potensial satu dimensi yang mengalami proses isoterm kuantum, berlaku

LF L

Gambar 3. Siklus Carnot kuantum. Siklus Carnot kuantum melewati lintasan BCDAB. Penentuan efisiensinya adalah sebagai berikut. Keadaan awal (titik B): Partikel berada pada keadaan eigen n = r dengan besar energi rata-rata

EB

r2 2 2 . 2mLB 2

Langkah BC: Terjadi proses isotermal kuantum dimana partikel tereksitasi dari keadaan eigen awal (n = r) ke keadaan eigen akhir (n = s)

C

dengan C adalah konstanta. Langkah CD: Sistem mengalami ekspansi adiabatik kuantum dari L = LC sampai L = LD. Partikel tetap berada pada keadaan eigen akhir n = s dengan energi rata – rata

ECD L

as

2

s2 2 2 . 2mL2

Pada keadaan adiabatik, koefisien an bernilai konstan sehingga keadaan ternormalisasi yang sesuai yaitu

an

2

as

2

1

n 1

sehingga energi rata–ratanya menjadi

ECD

s 2 2 2 . 2mL2

Gaya luar yang bekerja yaitu 3

Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009

Wt . Qin

s2 2 2 . mL3

FCD L

Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa pada proses adiabatik kuantum berlaku

L3 F L

C

dengan C suatu konstanta. Keadaan D: Partikel berada pada keadaan eigen akhir n = s dengan energi rata – rata sebesar

ar

r 2 s2

2

2mL

s2

ar

0

ar

1

L

2

r 2 s2

L

1

r.

Jadi nilai minimum yang mungkin untuk L pada proses ini sebesar LA = rLD/s. Selama proses ekspansi isotermal kuantum, gaya luar yang bekerja yaitu

FDA L

s2

ar

2

2

r 2 s2

r2 L2B

rLD s

FAB dL

s2 s ln . L2D r

QBC

U BC WBC .

WBC

r2 2 2 s ln . mL2B r

Penentuan efisiensi mesin Carnot kuantum baru bisa dilakukan dan hasilnya

LD r LD , s s

LB

Karena pada langkah BC nilai UBC = 0 (energi rata-ratanya konstan) maka didapat

Qin

ar

2

FCD dL

Dari termodinamika diperoleh

EDA L

s 2 L2 LD 2

sLB r

FDA dL

m Qin

.

Pada proses isotermal kuantum berlaku

ED

LB

2

LD

FBC dL

rLD s

2 2

2

sLB r

LD

Langkah DA: Terjadi kompresi isotermal kuantum dari L = LD menuju L = LA. Energi rata– ratanya sebesar

s2

Wt

s2 2 2 . 2mLD 2

ED

EBC L

Untuk mendapatkan Wt, ditinjau kurva F(L) pada Gambar 3. Luas daerah yang dilingkupi lintasan ABCDA merupakan besar usaha total Wt yang dilakukan sistem, yaitu

2

mL3

s 2 L2B atau r 2 L2D

1

ED . EB

4. Mesin Diesel Kuantum Mesin Diesel kuantum memiliki siklus seperti tampak pada Gambar 4 berikut

s2 2 2 . mL2D L

Langkah AB: Langkah terakhir adalah proses kompresi adiabatik kuantum dari L = LA menuju L = LB. Selama proses kompresi ini, partikel tetap berada pada keadaan eigen awal n = r. Energi rata – ratanya yaitu

EAB L

r2 2 2 . 2mL2 ini.

Gaya luar yang bekerja sebesar

FAB L

r

2

2 2

mL3

.

dengan nilai L3FAB selalu konstan. Untuk mendapatkan nilai efisiensi mesin Carnot, dipakai persamaan

Gambar 4. Siklus Diesel kuantum. Mesin ini memiliki lintasan ABCDA. Efisiensinya ditentukan dengan cara yang sama dengan mesin Carnot kuantum. 4

Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009 Keadaan A :

FB

Energi rata-rata pada titik A yaitu

r2 2 2 . 2mLA2

EA Langkah AB :

Terjadi proses kompresi adiabatik kuantum tanpa mengubah keadaan eigen n = r. Lebar sumur menyempit dari L = LA ke L = LB dengan rasio kompresi

ar

0

L

ar

1

L

EC

FB

FC

C

ECD L

s2 2 2 2mL2

dan gaya luarnya sebesar

Langkah BC : Sistem mengalami ekspansi isobar kuantum dengan gaya mekanik dinding sumur konstan sebesar

mL3

Energi rata – rata pada titik D yaitu

.

Karena gaya mekanik konstan maka berlaku

s2 2 2 . mL3

Keadaan D :

2 2

r 2 s2

s2 2 2 . 2mLC 2

Proses ekspansi adiabatik terjadi pada proses ini, sehingga energi rata – ratanya

r2 2 2 . mLB 3

2

r2 2 2 . mLB 3

Langkah CD :

r2 2 2 2mLB 2

ar

r

Energi rata–ratanya sebesar

r2 2 2 . mL3

FCD L

s2

LC , s

Keadaan C :

dan gaya luar yang bekerja pada sistem sebesar

FBC L

LB

dengan C suatu kostanta.

Besar energi rata – ratanya

FB

2/3

Jadi LC = (s/r)2/3LB dengan LC > LB. Gaya mekaniknya menjadi

Keadaan B :

EB

r 2 s2

s r LB .

FBC L

Gaya luar yang bekerja sebesar

FAB L

2

ar

2 2

r . 2mL2

EAB L

s2

Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa

Energi rata – ratanya sebesar 2

r 2 L3 LB 3

FBC L

LA . LB

rk

FBC L

ED

s2 2 2 , 2mLD 2

Langkah DA : Langkah ini mengembalikan keadaan eigen partikel dari n = s kembali ke n = r 5

Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009 Surabaya, 3 Nopember 2009 pada kondisi lebar sumur yang tetap L = LD = LA, sehingga

dL 0.

Daftar Pustaka 1. Bender, C.M., D.C. Brody, B.K. Meister, Quantum-Mechanical Carnot Engine. 2000, arXiv:quant-ph/0007002v1.

Usaha total mesin Diesel kuantum yaitu 2

Wt

r 2 s 2 LA LB 3 LC 3 3r 2 LA3 LB LC 3

2

LA3 LB 3 LC 3

2m 2

2. Young, H.D., R.A. Freedman, Sears & Zemansky Fisika Universitas (Terjemahan).Jilid 1. 2002, Erlangga: Jakarta.

2r 2 LA3 LC 4 s 2 LA3 LB 3 LC LA3 LB 3 LC 3

2

2m

Kalor input dicari sesuai persamaan

Qin

QBC 2

U BC WBC 2

2m

s 2 LB 3 LC 3r 2 LB LC 3 2r 2 LC 4 . LB 3 LC 3

Efisiensi mesin Diesel kuantum diperoleh sebesar

1

1 1 3 L A LB

2

LC 3 1 LB 3 LC 1 LB

atau

LC 1 LA 1 3 LC LA

3

LB LA LB LA

3

.

5. Kesimpulan Efisiensi mesin Carnot dan mesin Diesel kuantum pada sistem partikel tunggal di dalam sumur potensial ini memiliki bentuk yang sama dengan efisiensi mesin Carnot dan Diesel klasiknya. Apabila rasio-rasio yang ada dibuat sama untuk kedua sistem kuantum dan klasik, seperti rasio kompresinya maka terlihat bahwa mesin Diesel kuantum lebih efisien daripada mesin klasiknya. Tersirat juga dari persamaan efisiensi mesin Diesel kuantum bahwa besar konstanta Laplace untuk sistem ini sebesar 3, sementara telah diketahui bahwa untuk gas monoatomik sendiri sebesar 1,67. 6