NOVEMBER 2015

Download lain yang bisa mempengaruhi kejadian preeklamsi adalah faktor imunologis, faktor genetic atau familial, hipertensi selama kehamilan, obesit...

0 downloads 698 Views 410KB Size
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN Characteristics Of Mother Maternity Preeclampsia In RSU Assalam Gemolong Sragen

Anita Dewi Lieskusumastuti, Gias Murti Akademi Kebidanan Mamba’ul Ulum Surakarta

ABSTRACT The direct causes of maternal deaths in Indonesia related to pregnancy and childbirth is one of the causes of preeclampsia and eclampsia (24%). Maternal mortality is international attention. Early diagnosis of preeclampsia and eclampsia is very important that is able to recognize and treat mild preeclampsia order not berkelanjut into eclampsia, and did not cause maternal and perinatal mortality. characteristics that affect preeklamsi one of which is age and parity. This study aims to describe the characteristics of preeclamptic women giving birth in public hospitals Gemolong Assalam Sragen 2014. This study design using a descriptive study with retrospective approach. The population is all maternal preeclampsia from secondary data recording unit medic in RSU Assalam Gemolong Sragen as much as 103 respondents. In this study using total sampling technique. Data collection tool is the master table and data analysis using frequency distribution. Results of the research showed the characteristics of preeclamptic women giving birth in public hospitals Gemolong Assalam Sragen 2014 based on age, the majority aged 21-25 years as many as 35 respondents (34%). Based on the majority parity is primiparas as many as 61 respondents (59.2%). From this study the characteristics of maternal preeclamptic are mostly in the age of 21-25 years with parity primiparas. Keywords : Characteristics, Mother Maternity, Preeclampsia

ABSTRAK Penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan salah satu penyebabnya yaitu preeklamsi dan eklamsi (24 %). Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional. Diagnosa dini preeklamsi dan eklamsi sangat penting yaitu mampu mengenali dan mengobati preeklamsi ringan agar tidak berkelanjut menjadi eklamsi, dan tidak menyebabkan kematian maternal

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

1

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

dan perinatal. karakteristik yang mempengaruhi preeklamsi salah satunya yaitu umur dan paritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan preeklamsi di RSU Assalam Gemolong Sragen Tahun 2014. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan preeklamsi dengan unit data sekunder pada rekam medic di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan jumlah 103 responden, teknik subjek penelitian yaitu semua ibu bersalin dengan preeklamsi dari data unit rekam medic di RSU Assalam Gemolong Sragen tahun 2014 sebanyak 103 orang responden. Alat pengumpulan data berupa master tabel dan Analisis data menggunakan Distribusi Frekuensi. Hasil dari penelitian didapatkan Karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas berumur 21 – 25 tahun, ada sebanyak 35 responden (34%) ibu bersalin dengan preeklamsi di RSU Assalam Gemologen. Berdasarkan Paritas mayoritas primipara, ada sebanyak 61 responden (59,2 %). Dari penelitian ini karakteristik ibu bersalin dengan preeklamsi yaitu sebagian besar pada umur 21 – 25 tahun dengan paritas primipara Kata Kunci : Karakteristik, Ibu Bersalin, Preeklamsi tentang diet makan, cukup istirahat dan

PENDAHULUAN Preeklamsia

dan

eklamsia

pengawasan antenatal. Target

merupakan komplikasi kehamilan yang

Millenium

Development

berkelanjutan dengan penyebab yang

Goals tahun 2015 yaitu AKI harus

sama. Oleh karena itu, pencegahan atau

dapat diturunkan menjadi 102/ 100.000

diagnosis

kelahiran hidup. Menurut Depkes pada

kejadian

dini dan

dapat

mengurangi

menurunkan

angka

tahun

2010,

penyebab

langsung

kesakitan dan kematian. Untuk dapat

kematian maternal di Indonesia terkait

menegakkan diagnosis dini diperlukan

kehamilan

perawatan

perdarahan sebanyak 28%. Sebab lain,

kehamilan

yang

teratur

dan

persalinan

dengan memperhatikan kenaikan berat

yaitu

badan, kenaikan tekanan darah, dan

24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan

pemeriksaan urin untuk menentukan

abortus 5 %.

proteinuria. Kejadian preeklamsia dapat dicegah dengan memberikan nasehat

preeklampsia

dan

terutama

eklampsia

Kematian ibu memang menjadi perhatian

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

dunia

internasional.

2

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

Organisasi Kesehaatan Dunia (WHO)

Di Indonesia

menurut

Survei

memperkirakan diseluruh dunia lebih

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun

tahun

saat

atau bersalin. Artinya,

(AKI) masih cukup tinggi, yaitu 390

setiap menit ada satu perempuan yang

per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian

meninggal.

Preeklampsia

hamil

Setelah perdarahan

dan

2009

Angka

Kematian

dikatakan

Ibu

sebagai

infeksi, Diagnosa dini Preeklampsia

masalah kesehatan masyarakat apabila

dan Eklampsia sangat penting, yaitu

Case Fatality Rate (CFR) Preeklampsia

mampu

mencapai 1,4 sampai 1,8%. Penyebab

mengenali

Preeklampsia

dan

tidak

preeklampsia belum diketahui sampai

berlanjut menjadi Eklampsia. Dan tidak

sekarang secara pasti, bukan hanya satu

menyebabkan kematian maternal dan

faktor melainkan beberapa factor dan

perinatal.

besarnya

Menurut Organization

ringan

mengobati

World (WHO),

penyebab morbiditas ibu

dan

(PE),

agar

janin adalah

akan menimbulkan komplikasi yang

satu

dapat berakhir dengan kematian. Akan

mortalitas

tetapi untuk mendeteksi preeklampsia

Preeklampsia

angka kejadiannya

preeklampsia

Health salah

dan

kemungkinan

sedini

mungkin

dengan

melalui

berkisar

antenatal secara teratur mulai trimester

antara 0,51%-38,4%. Di negara maju

I sampai dengan trimester III dalam

angka kejadian Preeklampsia berkisar

upaya mencegah preeklampsia menjadi

6-7%

0,1-0,7%.

lebih berat. Faktor yang berhubungan

Sedangkan angka kematian ibu yang

dengan kejadian preeklampsia pada ibu

diakibatkan Preeklampsia dan eklampsia

hamil diantaranya umur dan paritas.

di negara

berkembang masih tinggi.

Umur seorang wanita pada saat hamil

Preeklampsia salah satu sindrom yang

sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak

dijumpai pada ibu hamil di atas 20

terlalu tua. Umur yang kurang dari 20

minggu

tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko

dan

eclampsia

terdiri

dari hipertensi

proteinuria dengan atau tanpa edema.

dan

tinggi

untuk

melahirkan.

Kesiapan

seorang perempuan untuk hamil harus Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

3

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi.

METODE PENELITIAN Penelitian

Faktor

yang

ini

menggunakan

mempengaruhi

metode deskriptif dengan pendekatan

preeklamsia salah satunya paritas yaitu

retrospektif. Populasi dalam penelitian

primigravida,

primigravida

ini adalah semua ibu bersalin dengan

muda. Pada primipara atau ibu yang

preeklamsi dengan unit data sekunder

pertama kali melahirkan faktor resiko

pada rekam medik di RSU Assalam

terjadinya

tinggi

Gemolong Sragen tahun 2014 sebanyak

dibandingkan dengan multipara dan

103 responden. Pada penelitian ini tidak

grandemultipara. Pada primipara sering

menggunakan sampel melainkan subjek

mengalami stress dalam menghadapi

penelitian yaitu semua ibu bersalin

persalinan

sehingga

dengan

hipertensi

dalam

terutama

preeklamsia

lebih

dapat kehamilan

terjadi atau

terjadinya preeklamsia atau eklamsia. Berdasarkan studi pendahuluan di RSU Assalam Gemolong Sragen pada

preeklamsi

dari

unit

data

sekunder pada rekam medik di RSU Assalam Gemolong Sragen tahun 2014 sebanyak 103 orang responden. Alat

pengumpulan

data

yang

tahun 2013 terdapat 77 kasus preeklamsi

digunakan untuk penelitian ini adalah

dan pada tahun 2014 terdapat 103 kasus

master tabel sumber data dari data

preeklamsi. Kejadian preeklamsi di RSU

rekam

Assalam Gemolong Sragen pada tahun

Gemolong Sragen Tahun 2014. Dalam

2013 ke tahun 2014 masih mengalami

menganalisa data peneliti menggunakan

peningkatan.

distribusi frekuensi.

medik

di

RSU

Assalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk karakteristik

mengetahui ibu

bersalin

gambaran dengan

preeklamsi di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

4

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Karakteristik Ibu Bersalin dengan

Karakteristik Berdasarkan Umur Tabel 1. Karakteristik Ibu Bersalin dengan Preeklamsi Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase 16 – 20 14 13,6 21 – 25 35 34 26 – 30 25 24,3 31 – 35 15 14,6 36 – 40 9 8,7 41 – 45 5 4,9 Jumlah 103 100

Preeklamsi Berdasarkan Umur

Berdasarkan data tabel 1 dapat diketahui

bahwa

karakteristik

ibu

Berdasarkan bahwa

mayoritas

hasil

penelitian

responden

yang

mengalami preeklamsi berada pada usia reproduksi sehat ditemukan pada usia 21–25 tahun sebanyak 35 responden (34%). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian karakteristik penderita Preeklamsi dan Eklamsi yang dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel bandung

bersalin dengan preeklamsi berdasarkan

Periode

Tahun

2006-2008,

bahwa

umur mayoritas pada usia 21- 25 tahun

kejadian preeklamsi-eklamsi tersering

35 kasus (34 %).

pada kelompok umur 20-29 tahun dimana itu merupakan usia produktif

Karakteristik Berdasarkan Paritas Tabel 2. Karakteristik Ibu Bersalin dengan Preeklamsi Berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi Persentase Primipara 61 59,2 Multipara 42 40,8 Grande0 0 multipara Jumlah 103 100

untuk merencanakan kehamilan dengan hasil

frekuensi

tertinggi

penderita

preeklamsi pada umur 25-29 tahun sebanyak 123 dari 366 kasus (33,6%), sedangkan penderita eklamsi terbanyak pada umur 20-24 tahun sebanyak 110 kasus (32,69%).

Berdasarkan dari tabel 2. dapat diketahui

bahwa

karakteristik

ibu

bersalin dengan preeklamsi berdasarkan paritas

mayoritas

pada

primipara

terdapat 61 kasus (59,2 %) dan pada Multipara terdapat 42 kasus (40,8%).

Dari master tabel hasil penelitian diketahui bahwa ibu bersalin dengan preeklamsi yang berusia 21 – 25 tahun dipengaruhi oleh faktor lain bahwa semua responden tersebut termasuk primipara. Primipara yaitu wanita yang

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

5

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

melahirkan

untuk

pertama

ISSN : 2407 - 2656

kalinya.

Sedangkan pada umur 35 tahun rentan

Paritas yang mempengaruhi preeklamsi

terjadinya

adalah angka kejadian preeklamsi tinggi

bentuk hipertensi dan eklamsia.

ada primipara muda maupun tua.21 Pada primipara

sering

mengalami

stress

berbagai

Faktor

penyakit

lain

mempengaruhi

dalam

yang

kejadian

bisa

preeklamsi

dalam menghadapi persalinan sehingga

adalah faktor imunologis, faktor genetic

dapat terjadi hipertensi dalam kehamilan

atau

atau terjadi preeklamsi atau eklamsi.

kehamilan, obesitas.

Preeklamsia

adalah

familial,

hipertensi

selama

kumpulan

Hasil penelitian ini didukung oleh

gejala yang timbul pada ibu hamil,

penelitian yang dahulu bahwa ada

bersalin dan dalam masa nifas yang

hubungan antara umur dan paritas

terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri,

dengan

dan edema; yang kadang-kadang disertai

penelitian

ini

menunjukkan

konvulsi sampai koma. Faktor risiko

Sebagian

besar

responden

untuk

antara 20-35 tahun sebanyak 58 (84,1%)

terjadinya

preeklampsia

diantaranya umur. Berdasarkan

kejadian

preeklamsi

Hasil bahwa

berumur

responden; sebagian besar responden hasil

penelitian

dengan paritas multipara sebanyak 46

menunjukkan bahwa ibu bersalin yang

(66,7%)

responden;

mengalami preeklamsi pada usia 16 – 20

responden tidak mengalami preeklamsia

tahun sebanyak 14 responden (13,6 %)

sebanyak

dan pada usia 36 – 40 tahun sebanyak 9

dibandingkan dengan responden yang

responden (8,7 %) serta pada usia 41–45

mengalami preeklamsia.

54

sebagian

(78,3%)

besar

responden

tahun sebanyak 5 responden (4,9 %). Pada umur <18 tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk menerima kehamilan. Hal ini akan meningkatkan

Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Preeklamsi Berdasarkan Paritas Berdasarkan

terjadinya keracunan kehamilan dalam

menunjukkan

bentuk

bersalin

preeklamsia

dan

eklamsia.

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

hasil

bahwa

dengan

penelitian

mayoritas

preeklamsi

ibu

adalah

6

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

primipara

sebanyak

61

ISSN : 2407 - 2656

responden

penyebab

preeklamsia

yaitu

(59,2%). Hasil penelitian ini didukung

bertambahnya

frekuensi

pada

oleh penelitian Hubungan Gravida Ibu

primigraviditas,

kehamilan

ganda,

dengan Kejadian Pre eklampsia di

hidramnion,

RSUD dr.H.Moh Anwar Sumenep pada

Bertambahnya frekuensusi yang makin

bulan Januari-Februari

tuanya

2014 bahwa

dan

mola

kehamilan.Dapat

hidatidosa.

terjadinya

menunjukkan sebagian besar responden

perbaikan keadaan penderita dengan

pada kategori gravida beresiko (G I dan

kematian janin dalam uterus. Timbulnya

G >III) sebanyak 54,5% dan mengalami

hipertensi, edema, proteinuria, kejang

preeklamsia

dan koma.

sebanyak

51,5%

serta

berdasarkan hasil analisa uji statistic Chi

Hasil penelitian ini didukung oleh

Square dengan hasil sig: 0,0001 (<0,05)

penelitian yang dahulu bahwa ada

yang

hubungan

menunjukkan

ada

hubungan

Gravida dengan kejadian preeklamsia. Pada primipara atau ibu yang

antara

primipara

dengan

kejadian preeklamsi Hasil penelitian didapatkan dari 574 ibu hamil pada

pertama kali melahirkan factor resiko

primipara

terjadinya

tinggi

preeklampsia sebanyak 81 orang (14,1

dibandingkan dengan multipara dan

%) lebih besar dibandingkan dari 534

grandemultipara. Pada primipara sering

ibu hamil yang tidak primipara yang

mengalami stress dalam menghadapi

mengalami

persalinan

sehingga

sebanyak

hipertensi

dalam

preeklamsia

lebih

dapat

mengalami kejadian

kejadian 48

preeklampsia

orang (9,0 %). Hasil

atau

analisis didapatkan nilai p-value = 0,010

terjadinya preeklamsia atau eklamsia.

(p <α) artinya ada hubungan antara

Preeklampsia lebih sering terjadi pada

primipara

kehamilan

preeklampsia

pertama

kehamilan

terjadi

yang

dibandingkan

dengan kehamilan berikutnya. Penyebab

preeklamsia

dengan pada

ibu

kejadian hamil

di

RSUD Dr. H. Soewondo Kabupaten sampai

Kendal.

sekarang belum diketahui. Tetapi ada

Multipara sebanyak 42 responden

teori yang dapat menjelaskan tentang

(40,8%) masih cukup besar, karena

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

7

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

ISSN : 2407 - 2656

faktor lain seperti riwayat preeklamsi

trimester I sehingga dapat deketahui

sebelumnya,

lebih dini tanda gejala preeklamsi

hipertensi

selama

kehamilan.

sehingga dapat dilakukan penanganan secara tepat dan tepat. Bagi rumah sakit diharapkan agar

SIMPULAN DAN SARAN

lebih meningkatkan mutu pelayanan

Simpulan Karakteristik ibu bersalin dengan

kesehatan terutama mendeteksi dini

preeklamsi di RSU Assalam Gemolong

preeklamsi

Sragen tahun 2014 berdasarkan umur

penanganan

adalah 21 – 25 tahun sebesar 34%.

kejadian preeklamsi dapat dicegah dan

Karakteristik

angka mortalitas / mordibitas maternal

ibu

bersalin

dengan

preeklamsi di RSU Assalam Gemolong

serta dapat

memberikan

yang adekuat, sehingga

dan perinatal dapat diturunkan.

Sragen tahun 2014 berdasarkan paritas adalah primipara yaitu sebesar 59,2%.

Saran Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pengelolaan kepada setiap ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan terutama apabila ditemukan tanda-tanda

preeklamsi,

penambahan

berat badan yang berlebihan dan ibu hamil

yang

predisporsisi

mempunyai terjadinya

factor

preeklamsi

DAFTAR PUSTAKA Amelda.2013. Faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil dipoli kebidanan rumah sakit kesdam banda aceh. Diambil darihttp://180.241.122.205/docjurn al/MAYANG_SARI_jurnal_maya ng_sari. pdf. Anonim.2013.faktor – factor yang mempengaruhi ibu hamil terhadap kejadian preeklamsi di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Diambil dari http://eprints.Undip.ac.id/ 32869/1/Arinda

sangat diperlukan kewaspadaan. Bagi ibu bersalin diharapkan dapat dianjurkan

untuk

melakukan

pemeriksaan antenatal yang teratur sejak

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

8

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

Departemen Kesehatan RI. 2012. Laporan PWS KIA kab kota AKI AKB. Diambil dari http://ilmukebidananstikeskendede smalang.blogspot.com/2012/11/lap oran-pws-kia-kab-kota-akiakb.html Estina, VC, Ellya RD dan Rimonta FG. 2012. Karakteristik penderita Preeklamsi dan Eklamsi yang dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel bandung Periode Tahun 2006-2008.Diambil dari http://majour.maranatha.edu/index .php/jurnalkedokteran/article/dow nload/826/pdf Kevin P. Hanretty. 2010. Ilustrasi Obstetri. Singa pura . Elsevier Manuaba, Ide Ayu Chandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Mayangsari. 2013. Faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil dipoli kebidanan rumah sakit kesdam banda aceh. Diambil dari http://180.241.122.205/docjurnal/ MAYANG_SARI-jurnal_ mayang_sari.pdf.

ISSN : 2407 - 2656

Nurmalichatun.2013. Hubungan antara nulipara dan penyakit diabetes mellitus pada kehamilan dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil di RSUD Dr.H.SOEWONDO kabupaten Kendal. Diambil dari http://perpusnwu.web.id/karyailmi ah/documents/3181.pdf Prawirohardjo. 2009. Angka Kematian Ibu di Indonesia. Diambil dari http://www.menegpp.go.id/aplikas idata/index.php?option=com_doc man&task=doc_download&gid=2 90&Itemid=111 Sumarni,S, Syaifurrahman H, Eko M. 2014. Hubungan Gravida Ibu Dengan Kejadian Preeklamsi. Diambil dari http://ejournal.wiraraja.ac.id/index .php/FIK/article/view/96/68 Wiknjosatro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan

9