Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 4 BOYOLALI Knowledge Level Of Teen About HIV / AIDS On Students In Class IX SMP 4 Boyolali
Dian Puspita Sari, Nur Hikmah Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta
ABSTRACT The population continues to increase and the lack of knowledge about the Human Immuno Virus or Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV / AIDS) is a major problem for the countries in the world. According to reports from the World Health Organization (WHO) and the Joint United Nations Programme on HIV / AIDS (UNAIDS), in 2012 about 34 million people worldwide currently suffer from HIV / AIDS and this figure shows the increase compared with the figure in 2007 is 33, 2 million caused by high levels of infection. Preliminary studies conducted by interviews with five students, two students did not know about HIV / AIDS and 3 students only know about HIV / AIDS is a communicable disease and lowered immunity. This study aims to determine the level of knowledge of adolescents about HIV / AIDS in class IX in SMPN 4 Boyolali. The methode used Quantitative descriptive, where the population is all students of class IX SMP Negeri 4 Boyolali with a sample of 100 students with Probability Sampling technique by means of Proportional Stratified Random Sampling, research instruments using the enclosed questionnaire using univariate analysis. Based on the analysis of data obtained level of knowledge about HIV / AIDS with the category of either 78 respondents (78%), followed by the category of pretty 20 respondents (20%), and were knowledgeable about 2 respondents (2%). In this study demonstrate the level of knowledge of adolescents about HIV / AIDS is mostly in good category is 78 respondents (78%). For teens are expected to be able to maintain knowledge about HIV / AIDS and seek information from health workers to prevent the risk of HIV / AIDS. Keywords: Level of knowledge, Teen, HIV / AIDS
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
56
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
ABSTRAK Jumlah penduduk yang terus meningkat dan rendahnya pengetahuan tentang Human Immuno Virus atau Acquired Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) merupakan masalah besar bagi Negara-negara di dunia. Menurut laporan dari World Health Organization (WHO) dan Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), tahun 2012 sekitar 34 juta orang di dunia saat ini menderita HIV/AIDS dan angka ini menunjukan kenaikan dibandingkan dengan angka di tahun 2007 yaitu 33,2 juta yang diakibatkan oleh infeksi tingkat tinggi. Studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara pada 5 siswa, 2 siswa belum mengetahui tentang HIV/AIDS dan 3 siswa hanya mengetahui tentang HIV/AIDS merupakan penyakit menular dan menurunkan kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas IX di SMP Negeri 4 Boyolali. Penelitian menggunakan Deskriptif Kuantitatif, dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Boyolali dengan sampel 100 siswa dengan tekhnik Probability Sampling dengan cara Proportional Stratified Random Sampling, instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner tertutup menggunakan analisis univariat. Berdasarkan analisis data didapatkan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan kategori baik 78 responden (78%), diikuti kategori cukup 20 responden (20%), dan yang berpengetahuan kurang 2 responden (2%). Dalam penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS sebagian besar dalam kategori baik yaitu 78 responden (78%). Bagi remaja diharapkan untuk bisa mempertahankan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan mencari informasi dari tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya resiko HIV/AIDS. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, Remaja, HIV/AIDS Programme on HIV/AIDS (UNAIDS),
PENDAHULUAN terus
tahun 2012 sekitar 34 juta orang di dunia
meningkat dan rendahnya pengetahuan
saat ini menderita HIV/AIDS dan angka
tentang Human Immuno Virus atau
ini menunjukan kenaikan dibandingkan
Acquired Immuno Deficiency Syndrom
dengan angka di tahun 2007 yaitu 33,2
(HIV/AIDS) merupakan masalah besar
juta yang diakibatkan oleh infeksi
bagi Negara-negara di dunia. Menurut
tingkat tinggi (Qusnul, 2013).
Jumlah
penduduk
yang
laporan dari World Health Organization (WHO)
dan
Joint
United
Nations
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 melaporkan Angka kematian (Case
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
57
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
Fatality Rate) akibat AIDS pada periode
2012 sebanyak 149 kasus, lebih banyak
2000-2012 secara umum cenderung
dibanding tahun 2011 yang hanya 89
menurun. Pada tahun 2012 Angka
kasus. Dengan kata lain kasus tersebut
kematian CFR (Case Fatality Rate)
merupakan kasus yang tidak hanya
AIDS di Indonesia sebesar 3,17%
sedikit. Peningkatan kasus AIDS ini
(Kemenkes RI, 2012).
dikarenakan
upaya
penemuan
atau
Namun menurut laporan pada
pencarian kasus yang semakin intensif
tahun 2013 perkembangan jumlah kasus
oleh pemerintah (Depkes Jawa Tengah,
baru HIV positif kembali mengalami
2012).
peningkatan secara signifikan, dengan kenaikan
mencapai
penyakit
HIV/
dibanding
AIDS di Kabupaten Boyolali beberapa
tahun 2012. Secara kumulatif, kasus
waktu terakhir yang dinilai cukup
AIDS
mengkhawatirkan
sampai
sebesar
35%
Perkembangan
dengan
52.348
tahun
kasus
2013
(Kemenkes
RI,2013).
karena
terjadi
pertambahan jumlah penderita baru, yaitu rata-rata mencapai 10 orang setiap
Kasus HIV/AIDS di Indonesia
bulan. Dari data yang ada, tercatat ada
harus ditanggapi secara serius, karena
211 kasus HIV/AIDS di Kabupaten
jumlah penderita terus meningkat dari
Boyolali. Dan hingga awal November
tahun
2013,
ke
tahun.
Cara
penularan
tercatat
ada
6
penderita
terbanyak adalah melalui hubungan
HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali yang
heteroseksual (51,3%), Injection Drug
meninggal dunia (Widiyastuti, 2013).
User atau pengguna narkoba suntik
Berdasarkan survei pendahuluan
(39,6%), lelaki seks atau gay (3,1%) dan
yang dilakukan penulis di SMP Negeri 4
perinatal
pengidap
Boyolali yang dilakukan terhadap 5
(2,6%)
siswa melalui wawancara tanya jawab
HIV/AIDS
atau
dari
kepada
ibu bayinya
(Hutapea, 2011). Sementara
terdapat 2 siswa belum mengerti tentang jumlah
kematian
HIV/AIDS
karena AIDS di Jawa Tengah tahun
mengetahui
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
dan
3
tentang
siswa
hanya
HIV/AIDS
58
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
merupakan
penyakit
ISSN : 2407 - 2656
menular
dan
menurunkan kekebalan tubuh.
dan
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk
mengetahui
cara editing, coding sheet, data entry tabulasi.
Analisa
data
yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
gambaran
analisa univariat, dimana analisa ini
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS
menghasilkan distribusi dan presentase
pada siswa kelas Ixdi SMP Negeri 4
dari tiap variabel.
Boyolali. HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN
Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Pengambilan
data
primer
Negeri 4 Boyolali. Jenis penelitian yang
dilakukan di SMP Negeri 4 Boyolali.
digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini siswa SMP
Populasi dalam penelitian ini adalah
Negeri
seluruh siswa kelas IX SMP negeri 4
Pengambilan sampel dalam penelitian
Boyolali dengan jumlah 253 orang.
ini adalah proportional stratified random
Sampel dalam penelitian ini berjumlah
sampling dengan sampel 100 responden.
100 orang. Kriteria responden yang
Hasil penelitian dapat disajikan dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah
tabel seperti di bawah ini :
insklusi
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS
dan
eksklusi.
menggunakan
teknik
Sampling
dengan
Proportional
Sampel
ini
Probability menggunakan
Stratified
Random
Sampling. Data yang dikumpulkan adalah data
primer
Instrumen
dan
yang
data
sekunder.
digunakan
dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Data
4
Boyolali
kelas
IX.
No.
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Prosentase
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang Total
78 20 2 100
78% 20% 2% 100%
Berdasarkan
tabel
1
dapat
diketahui bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini dapat diolah dengan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
59
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
mempunyai tingkat pengetahuan yang
pengetahuan baik yaitu 46 responden
baik yaitu 78 orang (78%).
(46%).
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang 1. Pengertian HIV/AIDS Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Pengertian HIV/AIDS
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Penularan HIV/AIDS Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Cara Penularan HIV/AIDS
No.
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Prosentase
No
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Prosentase
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang Total
78 18 4 100
78% 18% 4% 100%
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang Total
86 12 2 100
86% 12% 2% 100%
tabel
4
Berdasarkan
tabel
2
dapat Berdasarkan
diketahui bahwa dari 100 responden mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 78 responden
dapat
diketahui bahwa dari 100 responden mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 86 responden
(78%).
(86%). Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Tanda dan Gejala HIV/AIDS Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Tanda dan Gejala HIV/AIDS No Tingkat Jumlah Prosentase Pengetahuan 1. Baik 46 46% 2. Cukup 29 29% 3. Kurang 25 25% Total 100 100% Berdasarkan
tabel
3
dapat
diketahui bahwa dari 100 responden mayoritas responden mempunyai tingkat
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Bahaya HIV/AIDS Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Bahaya HIV/AIDS No.
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Prosentase
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang Total
78 19 3 100
78% 19% 3% 100%
Berdasarkan
tabel
5
dapat
diketahui bahwa dari 100 responden mayoritas responden mempunyai tingkat
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
60
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
pengetahuan baik yaitu 78 responden (78%).
Sumber informasi adalah cara memperoleh suatu pengetahuan tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Cara Mencegah HIV/AIDS Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Cara Mencegah HIV/AIDS
pemeliharaan
kesehatan,
cara-cara
menghindari penyakit dan sabagainya akan
meningkatkan
No
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Prosentase
masyarakat
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang Total
90 5 5 100
90% 5% 5% 100%
Selanjutnya
tentang dengan
pengetahuan hal
tersebut.
pengetahuan-
pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai
Berdasarkan
tabel
6
dapat
diketahui bahwa dari 100 responden mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 90 responden (90%).
dengan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2011). Berdasarkan lingkungan di SMP Negeri 4 Boyolali, siswa mendapatkan informasi dengan adanya akses internet
Bahasan
yang ada di area sekolah tersebut dan
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
adanya perpustakaan dengan demikian
HIV/AIDS
dapat menambah pengetahuan remaja
Berdasarkan tabel 1 hasil distribusi
salah satunya yaitu HIV/AIDS.
tingkat pengetahuan remaja tentang
Hal ini sama dengan penelitian
HIV/AIDS sebagian besar responden
yang pernah dilakukan oleh Kalina
berpengetahuan
78
Putrie (2012) yang berjudul tingkat
responden (78%). Hal ini dikarenakan
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
pada siswa kelas XI di SMA PGRI 1
satunya sumber informasi dari media
Karangmalang Sragen
elektronik maupun media massa yang
responden
diperoleh para remaja.
banyak
baik
sebanyak
informasi Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
(63,85%),
remaja
sebanyak
53
menyatakan
yang
mendapatkan
kesehatan
mengenai 61
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
HIV/AIDS baik dari penyuluhan tentang
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
HIV/AIDS, televisi, maupun membaca
Tanda dan Gejala HIV/AIDS
buku.
Berdasarkan tabel 3 hasil distribusi tingkat pengetahuan remaja tentang
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Pengertian HIV/AIDS
besar responden berpengetahuan baik
Berdasarkan tabel 2 hasil distribusi tingkat pengetahuan remaja tentang pengertian HIV/AIDS sebagian besar responden
berpengetahuan
dikarenakan dipengaruhi oleh faktor usia
dapat
sebanyak 46 responden (46%). Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya sosial budaya.
baik
sebanyak 78 responden (78%). Hal ini
usia,
tanda dan gejala HIV/AIDS sebagian
mempengaruhi
pengetahuan. Dalam penelitian ini mayoritas responden berusia 13 tahun, 14 tahun dan 15 tahun. Pada keadaan tersebut terlihat bahwa, semakin cukup usia, tingkat kematangan seseorang lebih matang dalam berfikir (Wawan dan Dewi, 2010). Hal ini sama dengan peneltian yang dilakukan oleh Handayani (2003) yang berjudul pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV/AIDS Di SMU Negeri 1 Wedi Klaten. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai
sikap
anggota
masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang
membari
corak
pengalaman
individu-individu masyrakat asuhannya. Sehingga sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapt mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2010). Mayoritas para remaja mempunyai perilaku
yang
dengan
menaati
Dikarenakan
baik,
salah
peraturan sekolah
satunya sekolah. tersebut
merupakan salah satu sekolah favorit, sehingga peraturan sekolah harus ditaati. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Frimayanti (2012)
sikap siswa SMA tentang HIV/AIDS. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
62
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
yang
berjudul
HIV/AIDS
perilaku
ISSN : 2407 - 2656
penularan
pada waria di
wilayah
informasi
secara
langsung
cara
penularan dari HIV/AIDS.
Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan hasil
Lingkungan sangat berpengaruh
penelitian dari 37 responden didapatkan
dalan
sebagian besar (59,5%) atau sejumlah 22
seseorang atau sikap seseorang (Wawan
responden berperilaku positif sedangkan
dan Dewi).
hampir
setengahnya
sejumlah
15
(40,5%)
responden
pembentukan
sikap
pribadi
atau
Hal ini sama dengan penelitian
berperilaku
yang dilakukan oleh Oktarina, Hanafi,
negatif.
Budisuari
(2009)
hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Cara Penularan HIV/AIDS
menyatakan
antara
ada
karakteristik
responden, keadaan wilayah dengan pengetahuan, sikap terhadap HIV/AIDS
Berdasarkan tabel 4 hasil distribusi
pada masyarakat Indonesia.
tingkat pengetahuan remaja tentang cara penularan HIV/AIDS sebagian besar
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
responden
Bahaya HIV/AIDS
berpengetahuan
baik
sebanyak 86 responden (86%). Hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berdasarkan tabel 5 hasil distribusi tingkat pengetahuan remaja tentang
Mayoritas responden bertempat
bahaya
HIV/AIDS
sebagian
tinggal didaerah yang sudah ada fasilitas
responden
internet dan TV, sehingga lingkungan
sebanyak 78 responden (78%). Hal ini
dapat memberikan informasi secara
dikarenakan
langsung
penularan
pengalaman, pengalaman yang banyak
HIV/AIDS. Hal ini menunjukkan bahwa
akan meningkatkan tingkat pengetahuan
lingkungan
dapat
mempengaruhi
remaja tentang bahaya HIV/AIDS begitu
pengetahuan
remaja
tentang
juga sebaliknya.
mengenai
cara
cara
berpengetahuan
besar
dipengaruhi
baik
oleh
penularan HIV/AIDS, karenakeadaan
Pengalaman merupakan guru yang
lingkungan remaja yang memberikan
baik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
pengalaman
merupakan 63
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
pengetahuan sumber pengetahuan, atau
mendapat penyuluhan dengan metode
pengetahuan
itu
ceramah dan leaflet.
memperoleh
kebenaran
suatu
cara
untuk
pengetahuan.
Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan
dengan
cara
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Cara Mencegah HIV/AIDS di SMP Negeri 4 Boyolali. Berdasarkan tabel 6 hasil distribusi
mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Wawan dan Dewi, 2010). Mayoritas para remaja telah mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS dari guru BK saat pemberian
tingkat pengetahuan remaja tentang cara mencegah HIV/AIDS sebagian besar responden
dikarenakan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya sosial budaya. Tanpa disadari kebudayaan telah
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Qusnul (2010) yang pengaruh
penyuluhan
HIV/AIDS terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS di dukuh Kadrengan desa Joho kecamatan Mojolaban
baik
sebanyak 90 responden (90%). Hal ini
materi.
berjudul
berpengetahuan
Sukoharjo.
Hasil
dari
penelitian ada pengaruh penyuluhan HIV/AIDS terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang HIV/AIDS. Mayoritas responden yaitu sebanyak 47 (85,5%) memiliki pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dikarenakan telah
menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai
sikap
anggota
masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang
membari
individu
-
asuhannya.
corak
pengalaman
individu
masyarakat
Sehingga
sistem
sosial
budaya yang ada pada masyarakat dapt mempengaruhi
dari
sikap
dalam
menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2010). Mayoritas para remaja mempunyai perilaku
yang
dengan
menaati
Dikarenakan Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
baik,
salah
peraturan sekolah
satunya sekolah. tersebut 64
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
merupakan salah satu sekolah favorit,
4. Pengetahuan remaja tentang cara
sehingga peraturan sekolah harus ditaati.
penularan HIV/AIDS pada siswa
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Maiyusrita (2011) yang
berjudul
gambaran
perilaku
pencegahan HIV/AIDS pada TNI AU di Batalyon
467
Wing
1
kelas IX mayoritas kategori baik. 5. Pengetahuan remaja tentang bahaya HIV/AIDS pada siswa kelas IX mayoritas kategori baik.
Paskhasau,
6. Pengetahuan remaja tentang cara
mengatakan Hasil analisis menunjukkan
mencegah HIV/AIDS pada siswa
bahwa
kelas IX mayoritas kategori baik.
variabel
pengetahuan,
keterpaparan sumber informasi, dan peran
teman
hubungan
yang
sejawat
mempunyai
bermakna
terhadap
Saran 1. Bagi Peneliti
perilaku pencegahan HIV/AIDS pada
Diharapkan peneliti atau penelitian
TNI AU di Batalyon 467 Wing 1
selanjutnya
Paskhasau.
lebih mendalam dengan waktu yang
melakukan
penelitian
lebih lama serta memperhatikan lebih SIMPULAN DAN SARAN
remaja
tentang
HIV/AIDS pada siswa kelas IX
yang
remaja
bentuk perilaku, sikap dan domain perilaku kesehatan. 2. Bagi Responden
mayoritas kategori baik. 2. Pengetahuan
variabel-variabel
mempengaruhi misalnya pengaruh
Simpulan 1. Pengetahuan
banyak
tentang
Diharapkan dapat mempertahankan
pengertian HIV/AIDS pada siswa
pengetahuan
kelas IX mayoritas kategori baik.
dengan mencari informasi dari tenaga
3. Pengetahuan remaja tentang tanda dan gejala HIV/AIDS pada siswa kelas IX mayoritas kategori baik
tentang
HIV/AIDS
kesehatan. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan
dan
pengetahuan
HIV/AIDS
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
meningkatkan kepada 65
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
SMP-SMP
yang
lain
agar
ISSN : 2407 - 2656
bisa
mencegah terjadinya HIV/AIDS dan
Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia. 2012. didapat dari : http://www.kemkes.go.id.
bisa untuk pembelajaran baik secara keilmuan
dan
pengembangan
akademi. 4. Bagi Tenaga Kesehatan Sebaiknya
meningkatkan
terutama
dalam
pengetahuan HIV/AIDS
peran
peningkatan
kesehatan dengan
tentang melakukan
. Profil kesehatan Indonesia. 2013. didapat dari : http://www.kemkes.go.id. Handayani S. Pengetahuan dan sikap siswa SMA tentang hiv/aids di SMU negeri 1 Wedi Klaten; 2003 Didapatdari : http://ipi 130842_2.pdf_Foxit Reader 2.3[ipi 130842_2.pdf]. Hutapea R. AIDS dan PMS dan perkosaan. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. h. 37.
penyuluhan kesehatan. 5. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat lebih aktif dalam
mencari
informasi
dari
berbagai media yang ada, sehingga para masyarakat memiliki wawasan dan pemahaman yang tinggi tentang HIV/AIDS agar terhindar dari resiko-
Maiyusitra. Gambaran perilaku pencegahan hiv/aids pada TNI AU di batalyon 467 wing 1 paskhasau; 2011. Didapat dari : http://digital_20292775_S_Maiyus rita_Foxit Reader 2.3_ [digital_20292775_S_Maiyusrita_ pdf].
resiko terjadinya HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA Depkes. Profil kesehatan Jawa Tengah. 2012. Didapat dari: www.dinkesjatengprov.go.id. Frimayanti S. Perilaku penularan hiv/aids pada waria di wilayah Kabupaten Ponorogo; 2012. Didapat dari : http:// jkptumpogdl-sitikhasli-230-1-abstrak-i.pdf.
Notoatmodjo. S . Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. h. 167; 314-5. Oktarina, Hanafi H, Budisuari MA. Hubungan antara karakteristik responden, keadaan wilayah dengan pengetahuan, sikap terhadap hiv/aids pada masyarakat Indonesia; 2009 Didapat dari : http://Oktarina [et al.]KarakteristikResponden...Terha dap HIV-AIDS_2.pdf.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
66
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
Putrie K. Tingkat pengetahuan remaja tentang hiv/aids pada siswakelas XI IPS di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen; 2012 Didapat dari :http://digilib.stikeskusumahusada. ac.id/files/disk1/3/01gdlkalinaputr -1251-ktikali-i.pdf. Qusnul NQ. Pengaruh penyuluhan hiv/aids terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang hiv/aids di dukuh Kadrengan desa Joho kecamatan Mojolaban Sukoharjo: Akbid Citra Mediaka: 2013. Wawan W dan Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogjakarta: Nuha Medika; 2010. h. 11; 12-4; 16-8. Widiyastuti EN, Rini Eka SMB. Hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap pertolongan persalinan pada penderita hiv/aids di wilayah kabupaten Boyolali. Di dapat dari :http://Jurnal.unimus.ac.id/index.p hp/psn12012010/article/view/1205 /1258
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
67