PDF - 2 MB

Download Menguraikan pengkajian pada pasien dengan anemia. • Merumuskan diagnosa keperawatan utama pada pasien dengan anemia ... Anemia Aplastik. – ...

0 downloads 675 Views 2MB Size
Nama NIP Departemen Mata Kuliah Topik

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. : 19720826 200212 1 002 : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar : Kep. Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia

1

Ikhsanuddin AH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANEMIA IKHSANUDDIN AHMAD H

2

Ikhsanuddin AH

TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa akan dapat: • Menjelaskan pengertian anemia secara umum • Menguraikan patofisiologi anemia • Menjelaskan manifestasi klinik anemia • Menjelaskan penatalaksanaan anemia • Menganalisa klassifikasi anemia • Menguraikan pengkajian pada pasien dengan anemia • Merumuskan diagnosa keperawatan utama pada pasien dengan anemia • Merencanakan tindakan keperawatan prioritas pada pasien dengan anemia

3

Ikhsanuddin AH

4

Ikhsanuddin AH

Anemia ….?

5

Ikhsanuddin AH

6

Ikhsanuddin AH

ANEMIA • DEFENISI : Suatu keadaan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin/ hematokrit dibawah normal

7

Ikhsanuddin AH

• Nutrisi <<< • Pajanan toksik

• Perdarahan • Hemolisis

• Invasi tumor • Unknown !!!

8

Ikhsanuddin AH

PATOFISIOLOGI (UMUM) Perdarahan

Nutrisi <<< Pajanan toksik Invasi tumor Unknown !!!

Kegagalan sumsum tulang Eritropoesis

Hemolisis Destruksi sel Billirubin >>> N = 1mg/dl 1,5 mg/dl icterik pada sklera

Hitungan sel eritrosit <<<

Hemoglobin plasma >>>

ANEMIA

Hemoglobinuria Ikhsanuddin AH

9

MANIFESTASI KLINIK

Tergantung pada : • Kecepatan timbulnya anemia • Durasi • Kebutuhan metabolisme • Kecacatan • Komplikasi

PENATALAKSANAAN • Kausatif • Terapi pengganti darah 10

Ikhsanuddin AH

11

Ikhsanuddin AH

12

Ikhsanuddin AH

13

Ikhsanuddin AH

KLASSIFIKASI BERDASARKAN :

• Morfologi sel darah merah (ukuran sel) : – Anemia Normositik Normokrom Ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal tetapi individu menderita anemia  Anemia Aplastik – Anemia Makrositik Normokrom • Makrositik = SDM >> Normal • Normokrom = Konsentrasi Hb normal – Anemia Mikrositik Hipokrom • Mikrositik = bentuk << Normal • Hipokrom = Hb << Normal

14

Ikhsanuddin AH

• Menurut Etiologi : – Meningkatkan kehilangan sel darah merah • Perdarahan tukak, trauma, hemorhoid, menstruasi • Hemolisis – Eritropoesis menurun • Kegananasan kanker • Penyakit ginjal dan hepar 15

Ikhsanuddin AH

16

Ikhsanuddin AH

Tipe anemia • Anemia Aplastik • Anemia Defisiensi Besi • Anemia Megaloblastik

17

Ikhsanuddin AH

ANEMIA APLASTIK • DEFENISI : Suatu gangguan pada sel-sel induk pada sumsum tulang dimana darah yang dihasilkan tidak memadai • PENYEBAB : – Agen antineoplastik – Terapi radiasi – Antibiotika (antihistamin, antimikrobial) – Medikasi (terapi tiroid, OHO, sedatif) – Infeksi (hepatitis) – Menzene/ deripat benzene Ikhsanuddin AH

18

PATOFISIOLOGI Faktor penyebab

• Idiopatik • Kongenital/ didapat

Toksik Ganggan Hemapoetik Eritropoetik Anemia

Trombositopenia • • • • •

Leukopenia

Ekimosis Epistaksis Depresi sistem Perdarahan sal. Cerna immune perdarahan. Sal. Kemih Perderahan cerebral 19 Ikhsanuddin AH

PENATALAKSANAAN • Transplantasi sumsum tulang untuk menyediakan sediaan jaringan hemapoetik yang adekuat

• Terapi imunosupresi Dengan pemberian ATG (Anti Timosit Globulin) untuk menghentikan fungsi imunologis yang memperpanjang aplasia

• Terapi suportif Upaya penghentian penyebab  diikuti oleh tranfusi darah (SDM, Trombosit)

Tubuh mengembangkan AB thd AG SDM

Tidak efektif lagi untuk meningkatkan SDM 20 Ikhsanuddin AH

21

Ikhsanuddin AH

ANEMIA DEFISIENSI BESI • DEFENISI : suatu keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun dibawah normal  Penyebab anemia utama untuk semua kelompok usia • PENYEBAB : – Perdarahan : • Ulkus, gastritis • Tumor saluran cerna • Menstruasi >>> – Malabsorbsi • Reseksi gaster • Diit – Asupan zat besi <<<

22

Ikhsanuddin AH

• GEJALA : – Rambut rapuh dan halus – Kuku tipis dan mudah patah  Koilonika – Atropi papila lidah  lidah pucat, licin dan meradang – Stomatitis – Pica • PENATALAKSANAAN : – Pembedahan : Upaya mengatasi keganasan gastrointestinal – Dietary Diit preparat besi ; Sulfat Ferosus, Glukonat Ferosus, Fumarat Ferosus   Anjuran 2 tahun 23 Ikhsanuddin AH

24

Ikhsanuddin AH

ANEMIA MEGALOBLASTIK • DEFENISI : Anemia akibat defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat • PATOFISIOLOGI Vit. B12 Asam folat Sel mati dalam sumsum tulang

Sintesa DNA

Hiperplasia sumsum tulang

Sel besar dan multinukleosia

Prekusor : • Eritoia • mieloia

Jumlah sel matang yang meninggalkan sumsum tulang <<< 25

Ikhsanuddin AH

• GEJALA – Gastrointestinal – Sistem saraf – Hematologis

: Kelainan lidah, diare : Konfusi, parestesia

• PENATALAKSANAAN – Diit tinggi vitamin B12

26

Ikhsanuddin AH

27

Ikhsanuddin AH

PENGKAJIAN KEPERAWATAN Aktivitas Subyektif : Keletihan, kelemahan, malaise umum Kehilangan produktivitas; penurunan semangat kerja Toleransi terhadap latihan rendah Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak Obyektif : Takikardia/ takipnea Letargi, menarik diri, lesu, kurang tertarik pada lingkungan Kelemahan otot dan penurunan kekuatan Postur lunglai, berjalan lambat, bahu menurun 28

Ikhsanuddin AH

SIRKULASI Subyektif : Riwayat kehilangan darah kronis palpitasi Obyektif : Peningkatan TD darah (sistolik) Disritmia Pucat Sklera ; biru/ putih CRT ; << Kuku ; mudah patah, kolinoika Rambut ; kering, mudah putus, tipis 29

Ikhsanuddin AH

MAKANAN Subyektif : Penurunan pemasukan diit Kesulitan menelan Anoreksia Penurunan BB Obyektif : Lidah tampak merah daging Turgor kulit ; jelek Membran mukosa kering, pucat stomatitis 30

Ikhsanuddin AH

NEUROSENSORI Subyektif : Sakit kepala Insomnia Penurunan penglihatan Obyektif : Peka rangsang Geliah Depresi Apatis Respon lambat Gangguan koordinasi 31

Ikhsanuddin AH

DIAGNOSA KEPERAWATAN • Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen seluler – Fokus intervensi : • Awasi TTV, CRT, warna kulit dan mukosa • Kaji respon verbal • Pertahankan suhu lingkungan • Berikan oksigen • Berikan tranfusi darah • Lakukan pemeriksaan Hb/Ht, AGDA, SDM

32

Ikhsanuddin AH

• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan – Fokus intervens : • Kaji kemampuan toleransi pasien • Kaji tingkat ketergantungan • Awasi TTV selama dan sesudah aktivitas • Berikan bantuan pada saat aktivitas • Gunakan aktivitas dengan tehnik menghemat energi • Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi 33

Ikhsanuddin AH

• Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien – Fokus intervensi : • Kaji riwayat nutrisi • Observasi intake makanan • Monitor BB/ hari • Pantau hasil Lab ; protein darah, besi serum, B12, asam folat

34

Ikhsanuddin AH

T

K 35

Ikhsanuddin AH