PEMERIKSAAN PARAMETER MUTU DAN AKTIVITAS

Download antitumor, antihiperlipidemia dan antiinflamasi (4). Seperti telah ... itu, literatur menyebutkan khasiat biji srikaya sebagai antidiabetes...

0 downloads 504 Views 318KB Size
PEMERIKSAAN PARAMETER MUTU DAN AKTIVITAS ANTIHIPERLIPIDEMIA EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) PADA TIKUS HIPERLIPIDEMIA. Berta andriani, Ros Sumarny, Yati Sumiyati. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Email: [email protected] Abstrak Peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) yang melebihi batas normal, dapat memicu terjadinya aterosklerosis yang mengakibatkan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Biji srikaya (Annona squamosa L.) mengandung senyawa flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi dengan kuning telur bebek 80%, larutan sukrosa 65% sebanyak 15%, dan lemak hewan 5% selama 14 hari. Simvastatin digunakan sebagai kontrol positif; ekstrak uji yang digunakan adalah ekstrak etanol biji srikaya dengan dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB. Pengukuran pada hari ke-28 didapatkan penurunan kadar kolesterol total pada dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB berturut-turut sebesar 6,31%, 26,99%, dan 38,32%. Penurunan kadar trigliserida pada dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB berturut-turut sebesar 4,19%, 19,35%, dan 49,36%. Penurunan kadar LDL pada dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB berturut-turut sebesar 27,03%, 58,52%, dan 80,60%. Peningkatan kadar HDL pada dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB berturut-turut sebesar 26,98%, 36,42%, dan 43,29%. Kontrol positif simvastatin menurunkan kadar kolesterol total sebesar 54,76%, trigliserida sebesar 81,03%, dan kadar kolesterol LDL sebesar 94,92 %, meningkatkan kadar kolesterol HDL sebesar 40,17%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji srikaya mampu memperbaiki profil lipid darah dengan menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL darah. Kata kunci: biji srikaya, Annona squamosa L., ekstrak etanol, kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol HDL, antihiperlipidemia. Abstract Increased levels of total cholesterol, triglycerides, and low density lipoprotein (LDL) lead to atherosclerosis process which impactto thickening and loss of elasticity of the arterial walls. Seeds of sugar apple (Annona squamosa L.) contain flavonoids that suggest to have anti-hyperlipidemic activity. purpose of this study to determine the effect of sugar apple seeds extract to hyperlipidemic rats. Total cholesterol levels, triglycerides, LDL and HDL levels.It was experimental study in maleSprague Dawley strain rats which induced by 80% of duck egg yolk, 15% of sucrose solution 65%, and 5% of animal fat for 14 days. Simvastatin was used as positive control, sugar apple seeds ethanol extract with dose 125mg/kg BW (I), 250mg/kg BW (II), and 500mg/kg BW (III) were used for treatments. At day-28th, the reduction of total cholesterol levels were 6.31%, 26.99%, and 38.32%. The reduction of triglyceride levels were 4.19%, 19.35%, and 49.36%. The reduction of LDL levels were for dose I, II, III respectively 27.03%, 58.52%, and 80.60%. level were Increased 26.98%, 36.42%, 43.29% for dose I,II, III respectively. Total cholesterol, triglycerides, LDLcholesterol and HDL-cholesterol decreased 54.76%, 81,035, 94,92% for positive control group , mean while cholesterol-HDL level increased 40.17%. in conclusion, ethanol extract of sugar apple seeds can decrease total cholesterol, triglycerides,LDL-cholesterol level and increase HDLcholesterol level. which have the same effect with simvastatin. Keywords: sugar apple seed, Annona squamosa L., total cholesterol, triglyceride, cholesterol LDL, cholesterol HDL, antihyperlipidemic.

Pendahuluan Peningkatan kemakmuran dan ekonomi di Indonesia juga diikuti perubahan yang mempengaruhi pola makan masyarakat. Saat ini banyak masyarakat Indonesia beralih mengonsumsi makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak. Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak tidak baik bagi kesehatan jika tidak disertai dengan olahraga yang teratur dan tidak diimbangi dengan makanan yang berserat. Kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) di dalam darah akan meningkat, sebaliknya kadar high density lipoprotein (HDL) akan menurun. Kondisi ini disebut hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah meningkatnya konsentrasi dari makromolekul lipoprotein pada transport lipid di plasma (1). Hiperlipidemia dapat memicu aterosklerosis mengakibatkan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Ateroklerosis umum terjadi, ditandai dengan terdapatnya ateroma pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh darah di tungkai (2). Komplikasi utama dari aterosklerosis adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK merupakan penyebab kematian terbesar di negara yang telah maju dan sering ditemukan di Indonesia (2). Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang. Prevalensi penyakit jantung koroner meningkat seiring peningkatan umur responden (3). Faktor risiko yang merupakan predisposisi untuk timbulnya penyakit koroner adalah hiperlipidemia, hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes melitus, kurang gerak, keturunan dan stres. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit multifaktorial dan pengobatannya dapat dilakukan dengan olah raga, diet terprogram atau dengan mengonsumsi obat-obat yang berkhasiat sebagai antihiperlipidemia (2). Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang berasal dari zat kimia menimbulkan beberapa efek samping seperti gangguan pencernaan dan rhabdomiolisis. Biaya yang ditanggung pasien relatif lebih besar pada penggunaan

obat-obatan

berbasis

kimia.

Alternatif

yang

dapat

digunakan

untuk

meminimalisasi efek samping dengan biaya yang lebih rendah dapat digunakan obat herbal. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tanaman herbal yang berlimpah, sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan tanaman yang berpotensi besar sebagai obat, agar peranan obat tradisional lebih optimal dalam bidang kesehatan. Buah srikaya (Annona squamosa L) banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena rasanya enak dan diketahui bermanfaat bagi tubuh. Selain daging buah, bagian daun telah digunakan sebagai obat. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rofida menunjukkan kandungan daun srikaya yaitu flavonoid dapat berkhasiat sebagai antihiperlipidemia. Beberapa manfaat daun lain yaitu sebagai insektisida, antitumor, antihiperlipidemia dan antiinflamasi (4). Seperti telah diketahui bahwa komposisi biji pada buah srikaya cukup besar dan biji srikaya telah diketahui mengandung senyawa kimia yang bermanfaat. Penelitian Riyanta Aribawa menunjukkan biji srikaya mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid dan tanin yang memiliki efek antelmintika (5). Selain itu, literatur menyebutkan khasiat biji srikaya sebagai antidiabetes (6). Flavonoid yang terdapat pada tumbuhan jika dikonsumsi secara rutin dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular dan beberapa penyakit kronis lain, dimana flavonoid bekerja memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah, dapat mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas. Flavonoid juga merupakan suatu antioksidan alami, dimana senyawa ini berperan dalam meredam radikal bebas dengan cara memberikan gugus hidrogen pada radikal bebas yang mengakibatkan radikal bebas menjadi non reaktif sehingga mengurangi kepekaan kolesterol LDL.flavonoid bekerja dengan mengurangi sintesis kolesterol melalui penghambatan

3-hydroxy

3-methyl-glutaryl-coA

(HMG-CoA)

reductase,

menurunkan aktivitas enzim Acyl –coA cholesterol acyl transferase (ACAT), serta menurunkan absorbsi lemak di saluran pencernaan sehingga menurunkan kadar kolesterol (31). Flavonoid juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena flavonoid merupakan suatu kofaktor dari enzim kolesterol esterase yang mengaktifkan enzim p-450 sehingga menyebabkan peningkatan eksresi

getah empedu, jika terjadi peningkatan eksresi getah empedu, maka secara otomatis akan membuat kadar kolesterol dalam darah akan menurun (15). Flavonoid dapat meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga menguraikan trigliserida yang terdapat pada kilomikron. Selain itu flavonoida juga dapat meningkatkan hidrolisis oleh enzim lipase, sehingga asam lemak, monogliserida, kolesterol diabsorbsi lewat sel mukosa usus dan lipid yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol dan trigliserida. Flavonoid juga menurunkan viskositas darah sehingga dapat mengurangi terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh darah. Selain terdapat kandungan flavonoid, ekstrak biji srikaya juga mengandung alkaloid yang memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase, sehingga dapat menghambat pemecahan lemak menjadi molekul-molekul lemak yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak yang dapat di absorpsi (32). Ekstrak biji srikaya juga terdapat kandungan saponin yang dapat terikat dengan garam-garam empedu yang diperlukan untuk proses absorpsi kolesterol atau karena permukaan golongannya menjadi aktif, dapat juga menyebabkan garam-garam empedu menjadi terhimpit yang akhirnya menjadi polisakarida dalam otot. Pengaruh saponin terhadap rendahnya kolesterol darah akan menghalangi penyerapan kolesterol kembali setelah dikeluarkan dari empedu sehingga meningkatkan asam empedu dan sterol netral pada feses. Rendahnya konsentrasi garam-garam empedu yang bebas dapat menurunkan absorbsi trigliserida dalam usus (32). Selain itu, saponin juga dapat berikatan dengan asam empedu, sehingga dapat menurunkan sirkulasi enterohepatik asam empedu dan meningkatkan ekskresi kolesterol. Saponin dengan kolesterol ternyata juga memiliki reseptor yang sama, sehingga dapat terjadi kompetisi reseptor kolesterol pada sel. Selain itu, saponin juga dapat mempengaruhi biosintesis kolesterol di hati (33). Saponin merupakan senyawa tanaman yang memiliki surfaktan ysng dapat berikatan dengan kolesterol dan asam empedu sehingga menurunkan absorpsi kolesterol dalam tubuh (34).

BAHAN DAN METODE Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan rancangan randomized control group pre and post-test design. Waktu penelitian selama 2 bulan yang berlangsung mulai bulan mei 2016 sampai dengan juli 2016. Tempat penelitian adalah di Lab. Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur sprague Dawley yang berumur 2-3 bulan yang diperoleh dari Institut Penelitian Bogor (IPB), dengan besar sampel ditentukan dengan rumus fiderer, masing-masing kelompok 5 ekor dengan berat badan 180-200 gram. Pada penelitian ini tikus diberikan perlakuan sehingga mengalami keadaan hiperlipidemia dengan memberikan makanan tambahan berupa kuning telur 80% dan sukrosa 65% sebanyak 15%, serta lemak hewan 5% diberikan secara oral menggunakan sonde lambung selama 14 hari. Setelah itu, tikus diberikan perlakuan dengan menggunakan ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L) dengan dosis bertingkat 125 mg/kgBB, 250mg/kgBB, 500 mg/kgBB serta pemberian simvastatin sebagai kontrol positif selama 14 hari. Pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, dan HDL darah tikus dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21, 28 dan 35 dengan menggunakan microlab, sedangkan untuk kadar LDL dihitung dengan menggunakan formulasi friedwald.

HASIL Penapisan fitokimia No 1 2 3 4 5 6 7 8

Penapisan Alkaloid Flavonoid Saponin Tanin Galat/Katekuat Steroid/Triterpenoid Kuinon Kumarin Minyak Atsiri

Serbuk Simplisia + + + -/+/+ -

Biji Ekstrak etanol 70% + + + -/+/+ -

Parameter spesifik 1. Identitas ekstrak No

Identitas ekstrak

Hasil pemeriksaan

1

Nama ekstrak

2 3 4 5

Nama latin Suku Bagian tanaman yang digunakan Nama Indonesia

extractum Annona squamosae semen spissum Annona squamosa L. Annonaceae Semen Biji srikaya

2. Organoleptik No. 1.

Organoleptik Bentuk

Hasil pemeriksaan Ekstrak kental

2. 3.

Warna Bau

Coklat Khas aromatik

3. Penetapan kadar senyawa terlarut dalam pelarut tertentu No.

Pelarut

Hasil penetapan (%)

1

Kadar sari larut etanol

43,10

2

Kadar sari larut air

46,86

Parameter non-spesifik No

Parameter Non-spesifik

Hasil penetapan

persyaratan

1

Susut pengeringan

3,50%

2

Kadar air

2,97%

3

Kadar abu total

2,99%

4

Kadar abu tidak larut asam

0,62%

5

Sisa pelarut

0,80%

≤1%

6

Kadar logam Pb

0,9961 mg/kg

≤10 mg/kg

7

Kadar logam Cd

0,1930 mg/kg

≤0,3 mg/kg

≤10%

8

Angka lempeng total

2,0211x10

≤1x106 koloni/g

9

Angka kapang khamir

0,5969x102

≤1x104 koloni/g

3

Flavonoid total Larutan yang diukur

1

2

3

Kadar flavonoid total Rata-rata kadar flavonoid total

1,03 %

1,05 % 1,20 %

1,52 %

Hasil uji aktivitas antihiperlipidemia Hari ke0 7 14 21 28 35

Hari ke0 7 14 21 28 35

I 188,4 ± 5,06 189,8± 7,17 194,5 ± 10,08 196,9 ± 10,46 198,3 ± 10,48 198,8 ± 9,29

Rata-rata berat badan tikus (gram) II III IV V 187,1 ± 187,5 ± 184,2 ± 183,3 ± 6,17 6,35 2,81 1,29 204,7± 192,7 ± 191,1 ± 193,1 ± 8,79 2,86 3,73 3,63 218,1 ± 213,3 ± 213,3 ± 214,6 ± 4,84 6,39 9,83 12,48 220,9 ± 203,6 ± 209,6 ± 207,1 ± 4,04 8,96 9,51 10,66 222,9 ± 196,1 ± 203,4± 199,2 ± 3,99 8,96 8,13 9,54 224,6 ± 192,8 ± 204,8 ± 199 ± 3,70 6,63 8,36 11,92

VI 188,3 ± 4,43 199,1 ± 9,57 221,9 ± 9,53 201,9 ± 6,14 183,6± 6,71 185,3 ± 6,44

Rata-rata kadar kolesterol total darah tikus(mg/dL) I II III IV V VI 47,87 ± 46,29 ± 46,55 ± 48,53 ± 47,77 ± 47,43 ± 2,36 2,16 2,14 2,31 2,05 1,35 50,93 ± 80,03 ± 78,98 ± 80,45 ± 86,67 ± 82,79 ± 1,98 4,88 6,84 6,99 6,35 5,82 55,00 ± 95,84 ± 103,68 105,92 114,4 ± 101,62 2,94 5,49 ± 6,53 ± 10,67 10,49 ± 12,71 56,55 ± 95,78 ± 70,91 ± 105,45 103,24 78,06 ± 3,68 4,79 3,23 ± 10,44 ± 9,00 9,28 57,44 ± 97,22 ± 46,90 ± 99,24 ± 83,52 ± 62,68 ± 3,28 4,53 1,83 9,57 7,84 6,66 59,50 ± 99,71 ± 48,74 ± 102,64 85,62 ± 64,75 ± 3,42 5,33 2,93 ± 10,10 7,05 6,55

No. Tikus 0 7 14 21 28 35

Hari ke0 7 14 21 28 35

No. Tikus 0 7 14 21 28 35

Rata-rata Kadar Trigliserida darah tikus (mg/dL) I

II

III

IV

V

VI

36,55 ± 4,83 44,32 ± 3,28 47,49 ± 2,92 49,22 ± 2,48 50,24 ± 2,86 52,02 ± 2,91

35,26 ± 6,48 88,27 ± 5,82 155,25 ± 18,46 136,40 ± 7,28 138,85 ± 7,68 141,67 ± 8,30

35,29 ± 2,65 87,48 ± 9,95 150,99 ± 13,08 77,13 ± 12,04 28,65 ± 1,78 32,08 ± 2,47

32,19 ± 3,83 85,10 ± 4,16 169,84 ± 7,19 165,86 ± 7,24 162,77 ± 7,83 164,05 ± 7,98

31,80 ± 5,14 82,32 ± 9,83 150,55 ± 20,34 130,09 ± 26,39 121,42 ± 24,49 123,48 ± 24,80

32,30 ± 2,38 78,53 ± 7,67 156,07 ± 10,35 111,77 ± 16,19 79,03 ± 11,99 81,47 ± 12,34

Rata-rata Kadar kolesterol HDL darah tikus(mg/dL) I II III IV V VI 37,26 ± 36,71 ± 36,88 ± 38,82 ± 37,55 ± 36,75 ± 1,17 0,89 0,82 1,98 1,55 1,28 36,33 ± 29,41 ± 30,96 ± 30,52 ± 29,19 ± 29,03± 1,10 1,12 2,13 1,69 1,06 1,20 35,81± 22,98 ± 23,10 ± 22,19 ± 21,19 ± 21,16 ± 0,78 2,66 3,09 3,26 1,66 3,17 34,66 ± 21,43 ± 30,13 ± 28,42 ± 28,22 ± 31,05 ± 0,70 2,16 2,06 2,42 1,11 2,11 33,36 ± 19,87 ± 38,61 ± 30,39 ± 33,33 ± 37,31± 1,71 1,96 1,81 2,38 2,27 1,51 31,78 ± 18,81± 37,06± 28,90± 29,45± 35,01± 1,75 1,50 0,82 1,51 3,99 1,11

Rata-rata Kadar kolesterol LDL darah tikus(mg/dL) I 3,31± 0,73 10,73± 14,98 9,69± 2,77 12,05± 3,61 13,97± 3,68 17,32±4,74

II 2,53± 0,44 32,97± 4,37 41,82± 4,90 43,95± 4,70 49,58± 4,88 52,57± 5,08

III 2,61± 0,89 30,72± 4,40 50,38± 4,58 25,35± 4,46 2,56± 0,59 5,26± 2,09

IV 3,67± 0,81 32,91± 7,71 49,76± 9,06 49,76± 9,06 36,31± 8,33 40,93± 9,71

V 3,86± 0,72 41,02± 6,18 62,46± 12,50 62,46± 12,50 25,91± 9,19 31,47± 6,33

VI 4,02± 1,81 38,05± 5,81 49,28± 12,39 28,39± 7,65 9,56± 4,69 13,45± 4,64

DISKUSI Pada hari ke-28 penurunan kadar kolesterol pada tikus setelah diberikan kontrol positif (simvastatin) menunjukkan hasil penurunan kadar kolesterol sebesar 54,76%. Dari data ini bahwa kontrol positif simvastatin pada minggu kedua mengalami penurunan kadar kolesterol total tikus lebih signifikan dari minggu pertama. Pada dosis rendah (125 mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar kolesterol total tikus tetapi tidak signifikan sebesar 6,31%. Pada dosis sedang (250 mg/kgBB) memberikan efek menurunkan kadar kolesterol total tikus cukup signifikan sebesar 26,99%, tetapi tidak lebih besar dari kontrol positif, sedangkan pada dosis tinggi (500mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar kolesterol total tikus yang lebih besar dibandingkan dengan dosis sedang yaitu sebesar 38,32%. Pada hari ke-28 penurunan kadar trigliserida pada tikus setelah diberikan kontrol positif (simvastatin) menunjukkan hasil penurunan kadar trigliserida yang sangat signifikan yakni sebesar 81,03%. Dari data ini menunjukkan bahwa kontrol positif simvastatin

pada minggu kedua

mengalami penurunan kadar trigliserida darahtikus lebih signifikan dari minggu pertama pemberian. Pada dosis rendah (125 mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar trigliserida darah, tetapi tidak signifikan sebesar 4,19%. Pada dosis sedang (250 mg/kgBB) memberikan efek menurunkan kadar trigliserida darah tikus cukup signifikan sebesar 19,35%, tetapi tidak lebih besar dari kontrol positif, sedangkan pada dosis tinggi (500mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar trigliserida pada tikus yang lebih besar dibandingkan dengan dosis sedang yaitu sebesar 49,36%. Pada hari ke-28 peningkatan kadar kolesterol HDL pada tikus setelah diberikan kontrol positif (simvastatin) menunjukkan hasil peningkatan kadar kolesterol HDL yang signifikan yakni sebesar 40,17%. Dari data ini menunjukkan bahwa kontrol positif simvastatin

pada minggu kedua

mengalami peningkatan dalam memberikan efek terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL darah tikus. Pada dosis rendah (125 mg/kgBB) menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL darah, tetapicukup signifikan sebesar

26,98%. Pada dosis sedang (250 mg/kgBB) memberikan efek meningkatkan kadar kolesterol HDL tikus secara signifikan sebesar 36,42%, sedangkan pada dosis tinggi (500mg/kgBB) menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL pada tikus yang lebih besar dibandingkan dengan dosis sedang yaitu sebesar 43,29%. Pada hari ke-28 penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus setelah diberikan kontrol positif (simvastatin) menunjukkan hasil penurunan kadar kolesterol LDL yang sangat signifikan yakni sebesar 94,92%. Dari data ini menunjukkan bahwa kontrol positif simvastatin

pada minggu kedua

mengalami peningkatan yang sangat besar dalam memberikan efek terhadap penurunan kadar kolesterol LDL darah tikus. Pada dosis rendah (125 mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL darah, tetapi cukup signifikan sebesar 27,03%. Pada dosis sedang (250 mg/kgBB) memberikan efek menurunkan kadar kolesterol LDL tikus secara

signifikan

sebesar

58,52%, sedangkan pada dosis tinggi (500mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang lebih besar dibandingkan dengan dosis sedang yaitu sebesar 80,60% tetapi tidak jauh lebih baik dari kontrol positif.

SIMPULAN

1. Hasil penapisan fitokimia pada ekstrak biji srikaya yaitu ekstrak biji srikaya mengandung senyawa flavonoida, alkaloida, saponin, triterpenoida. 2. Ekstrak biji srikaya memenuhi persyaratan uji parameter mutu. 3. Kadar kolesterol total mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan. Kontrol positif menurunkan 54,76%, dosis rendah (125 mg/kgBB) 6,31%, dosis sedang (250 mg/kgBB) 26,99%, dosis tinggi (500 mg/kgBB) 38,32%. Kadar trigliserida mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan. Kontrol positif menurunkan 81,03%, dosis rendah (125 mg/kgBB) 4,19%, dosis sedang (250 mg/kgBB) 19,35%, dosis tinggi (500 mg/kgBB) 49,36%. Kadar kolesterol LDL

mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan. Kontrol positif menurunkan 94,92%, dosis rendah (125 mg/kgBB) 27,03%, dosis sedang (250 mg/kgBB) 58,52%, dosis tinggi (500 mg/kgBB) 80,60%. Kadar kolesterol HDL mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan. Kontrol positif meningkatkan 40,17%, dosis rendah (125 mg/kgBB) 26,98%, dosis sedang (250 mg/kgBB) 36,42%, dosis tinggi (500 mg/kgBB) 43,29%.

SARAN 1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap kadar kolesterol LDL perlu dilakukan pengukuran kolesterol LDL secara langsung. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis flavonoid yang terkandung dalam biji srikaya yang memiliki efek antihiperlipidemia.

DAFTAR PUSTAKA 1.

Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., dan Dipiro, C.V. Pharmacotherapy Handbook (7th ed.) . New York: The McGraw-Hill Medical; 2009, h. 98.

2.

Gunawan. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologik dan Terapeutik Fakultas Farmasi Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. h. 388373.

3.

Badan Penelitian dan Pengembangan. Riset kesehatan dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.

4.

Rofida S , Firdiansyah A , E.F. Antihyperlipidemic Activity of Annona squamosa L. Leaves Ethanolic Extract. Journal of Pharmaceutical Sciences and Pharmacy Practice,2015; 2(1), 1-3.

5.

Aribawa R , Fauziyah A, M. Daya Antelmintik Ekstrak Etanol Biji Srikaya ( Annona squamosa L. ) Terhadap Cacing Ascaridia galli Secara In Vitro Dan Profil KLTnya. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik. 2008;30 (1), 24-30.

6.

Saha R. Pharmacognosy and Pharmacology of Annona squamosa. International Journal Of Pharmacy & Life Sciences. 2011;2(10);1183-1189.

7.

Syamsuhidayat Ss, Hutapea JR. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia; 1991. h.60-6.

8.

Dalimartha S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid III. Jakarta: Trubus Agriwidya;2003 h. 145-147.

9.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995. h.7.

10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Parameter standar umum ekstrak. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 2000. h.1-25. Gunawan. 11. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologik dan Terapeutik Fakultas Farmasi Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. H.388-373.

12. Murray RK, GrannerDK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Ed 25. Diterjemahkan oleh dr. Andry Hartono, SpGK. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2003. h. 148-155. 13. Zahrawardani, D., Herlambang, K. S., & Anggraheny, H. D. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang Korespondensi : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2013; 1(2 ), 13-20. 14. Panda, A. L., Ongkowijaya, J., Sutrisno S. Gambaran Profil Lipid Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner. E – Clinic (eCl) ; 2015, 3 (april). 15. Sharma A, Chand T, Khardiya K, Yadav KC, Mangal R, Sharma AK. Antidiabetic and antihyperlipidemic activity of annona squamosa fruit peel in streptozocin induced diabetic rats. International journal of toxicological and pharmacological research. 2013;5(1):15-21. 16. Meirindasari N. Pengaruh pemberian jus biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kadar kolesterol total tikus sprague dawley dislipidemia (tesis). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;2013. 17. Ramsey SC, Galeano, Federer WT. Experimental design, theory and application, Oxford dan IBH Publ. Co, New Delhi, 1967. 18. Anggraini N. Pengaruh pemberian infusa daun sirsak (Annona muricata L) terhadap penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit hiperlipidemia (skripsi). Jakarta : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2015. h. 21. 19. Kandungan

nutrisi

ayam

penampungan.

Diambil

dari:

http://www.sintafeedmil.com. Diakses 25 mei 2016. 20. Dudley W and Fleming I. Spectroscopic Methods in organic chemistry. Mc Graw hill Higher Education ; 1995. 21. Farnsworth NR. Biological and Phytochemical Screening of Plant. J. Pharm, S.ci;1996; 55 (3): 225-65. 22. Rosalina Ps. Uji aktivitas antioksidant dan toksisitas invitro dari buah dan daun sawo manila (Manilkarazapota L. P. Royen) serta parameter mutu ektrak etanol daun (skripsi). Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2015. h. 32- 44

23. Maulana F. Perbandingan pemberian minyak kelapa murni (VCO) dengan simvastatin terhadap kadar LDL dan HDL serta gambaran histopatologi pada tikus putih (Rattus novergicus) (skripsi). Jakarta : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2008. h.26-27. 24. Bauer JD. Clinical laboratory methods. 9th Edition. London ; 1982. Hal 555. 25. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta:Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan;1995. h. 39-7. 26. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995. h.7. 27. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2014. 28. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia;2004. 29. Nurazizah D, kumolowati E, faramayuda F. Penetapan kadar flavonoid metode Alcl3 pada ekstrak metanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Kartika J. Ilm. Far. 2014;2 (2): 45-49.

30. United States Departement of Agriculture (USDA). 2007. Nutrient Database for Standard Reference. RI 31. Rumanti RT. Efek propolis terhadap kadar kolesterol total pada tikus model tinggi lemak. JKM. 2011;11(1): 17-22. 32. Novianti T, windiarti D, prasetyo Y. Uji aktivitas ekstrak etanol krop kubis putih (Brassica oleracae L. Var. capitata) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida serum darah tikus putih jantan galur wistar. J. Bakti Husada. 2015;14(1): 81-82. 33. Akanji, M. Ayorinde, B. and Yakubu, M. 2009. Anti-lipidaemic Potentials of Aqueous Extract of Tapinanthus globiferus Leaves in Rats. RPMP, (25) Chemistry and Medicinal Value. 34. Ratnawati, H. dan Widowati, W. 2011. Anticholesterol Activity of Velvet Bean (Mucuna pruriens L.) Towards Hypercholesterolemic Rats. Sains Malaysiana, 40(4) pp. 317–321