PEMETAAN NASKAH KUNO MELAYU RIAU BERBASIS UNION

Download peneliti yang tertarik dengan kajian naskah. Pengumpulan data ... kebudayaan Melayu di Riau, seperti Lembaga Adat Melayu (LAM), Balai Adat...

0 downloads 536 Views 192KB Size
PEMETAAN NASKAH KUNO MELAYU RIAU BERBASIS UNION CATALOG SERVER (UCS)

TIM PENGUSUL Dr. JUNAIDI, S.S.M.Hum (10-0212-7501) FIQRU MAFAR, M. IP. (10-2907-8402)

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU JUNI 2013

0

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii RINGKASAN ........................................................................................................ iv BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 10 1.

Naskah Kuno .............................................................................................. 10

2.

Union Catalog Server ................................................................................ 11

3.

Geographic Information System ................................................................ 12

BAB 3. METODE PENELITIAN......................................................................... 13 1.

Lokasi dan waktu penelitian....................................................................... 13

2.

Metode pengambilan data .......................................................................... 13

3.

Teknik Pengambilan data ........................................................................... 13

4.

Luaran ........................................................................................................ 13

5. Analisa Data ................................................................................................. 16 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................. 18 1. Anggaran Biaya ............................................................................................. 18 2. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

i

DAFTAR TABEL Tabel 1. Luaran Penelitian ................................................................................................ 13 Tabel 2. Anggaran Biaya .................................................................................................. 18 Tabel 3. Jadwal Kegiatan Tahun I .................................................................................... 18 Tabel 4. Jadwal Kegiatan Tahun II ................................................................................... 18

ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur Penelitian Tahun 1 .................................................................................. 15 Gambar 2. Alur Penelitian Tahun 2 .................................................................................. 16

iii

RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peta naskah kuno Melayu yang berada di wilayah Provinsi RIau. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang keberadaan naskah kuno Melayu di wilayah Provinsi Riau, khususnya bagi para peneliti yang tertarik dengan kajian naskah. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi dilakukan secara insidental guna memperoleh data tentang keberadaan naskah kuno Melayu di Provinsi Riau. Metode wawancara dilakukan dengan para informan guna memperoleh informasi lebih mendalam mengenai keberadaan naskah kuno Melayu Riau. Sedangkan dokumentasi dilakukan guna mendapatkan informasi tentang isi dari naskah kuno Melayu Riau. Diharapkan melalui penelitian ini nantinya dapat menghasilkan sebuah peta berbasis Union Catalog Server dan dilengkapi dengan data lokasi berbasis Geographic Information System. Kata Kunci: Naskah Kuno, Union Catalog Server, Geographic Information System

iv

BAB 1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya. Hal inilah yang kemudian melandasi tercetusnya salah satu visi misi Riau yaitu menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara (Saleh, 2008:117). Untuk mendukung visi misi tersebut, pemerintah daerah provinsi Riau telah membentuk beberapa lembaga yang berfungsi untuk mengelola dan menjaga eksistensi kebudayaan Melayu di Riau, seperti Lembaga Adat Melayu (LAM), Balai Adat Riau, Bilik Melayu pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Riau, Dewan Kesenian, dan lain-lain. Lembaga-lembaga tersebut tersebar di 12 kabupaten di Provinsi Riau. Salah satu aset terbesar masyarakat Riau yang menjadi bukti sejarah dalam kebudayaan Melayu adalah adanya naskah kuno atau yang sering disebut dengan manuskrip. Dalam hal ini, manuskrip sebagai salah satu bukti sejarah dalam bentuk tertulis perlu dijaga keberadaannya agar dapat diakses dan dipelajari oleh para generasi sekarang dan akan datang. Begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan manusia menjadikan manuskrip layak untuk dipelajari yang dapat dijadikan sebagai cermin untuk menunjukkan kecenderungan masa depan suatu masyarakat. Naskah kuno atau manuskrip adalah dokumen yang ditulis tangan (Prytherch, 2005:445). Lebih jauh lagi, dalam Rancangan Peraturan Pemerintah RI tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Perpustakaan disebutkan bahwa naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan (Presiden Republik Indonesia, 2009:1). Dalam hal ini, naskah kuno berfungsi sebagai penggambaran peradaban manusia terdahulu yang kaya akan ilmu

pengetahuan.

Ditemukannya

naskah

kuno

dapat

membuktikan

perkembangan budaya literasi yang menjadi representasi dari berbagai sumber paling otentik dalam memberikan berbagai informasi sejarah pada masa tertentu.

1

Hal ini dikarenakan naskah kuno merupakan perekam budaya dan peristiwa masa lampau yang menyimpan informasi berupa kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Soeratno dalam Karim, 2005:1). Melalui informasi tersebut, diharapkan masyarakat pada generasi saat ini dan yang akan datang dapat bercermin dan menjadikannya sebagai bahan dalam menapaki kehidupan di masa yang akan datang. Melihat pentingnya maka keberadaan naskah kuno perlu dijaga dan dilestarikan. Bahkan, Suyatno menyatakan bahwa perlu dilakukan inventarisir naskah kuno di Indonesia pada umumnya (Suyatno, 2004:2). Sejalan dengan hal tersebut, para peneliti kemudian mulai tertarik untuk melakukan kodifikasi atau pendataan ulang mengenai naskah kuno yang ada di Indonesia. Terkait dengan pentingnya naskah kuno bagi perkembangan suatu masyarakat, pada April 2012 lalu terdapat kurang lebih 400 naskah kuno Melayu berhasil diselamatkan (Ruslan, 2012). Namun sayangnya, masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang naskah apa saja yang berhasil diselamatkan tersebut. Keberadaan naskah tersebut belum dilengkapi dengan informasi pendukung yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas. Selama ini, proses penyelamatan naskah kuno baru diikuti dengan inventarisasi naskah kuno sehingga menghasilkan daftar bibliografi secara tercetak. Hal ini menjadikan informasi mengenai keberadaan naskah kuno Melayu belum sampai kepada masyarakat luas. Terlepas dari penyusunan bibliografi naskah kuno Melayu yang telah dilakukan, para peneliti naskah kuno Melayu hendaknya tidak mengesampingkan keberadaan teknologi informasi yang telah berkembang di masyarakat. Melalui bantuan teknologi, suatu informasi telah dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendataan naskah kuno Melayu, kiranya aspek teknologi tidak dapat ditinggalkan. Sayangnya, sampai saat ini, berdasarkan penelusuran penulis, belum terlihat pemanfaatan teknologi dalam rangka penyebaran informasi tentang keberadaan naskah kuno Melayu. Salah satu penelitian dilakukan oleh Suwandi (1998:46-51) tentang penyelamatan naskah kuno menyebutkan bahwa naskah kuno yang tersimpan di perpustakaan atau museum dapat diselamatkan dengan

2

cara merestorasi, melaminasi, menyusun naskah di rak dengan baik dan naskah dibuat microfilm. Hal tersebut memperlihatkan bahwa minimnya sentuhan teknologi dalam penyebarluasan informasi yang terkandung di dalam naskah kuno itu sendiri. Di Indonesia, satu-satunya lembaga yang telah mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang keberadaan naskah kuno adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Melalui katalog online yang mereka sediakan, masyarakat dapat mengetahui koleksi naskah kuno apa saja yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pemetaan naskah kuno adalah Union Catalog Server (UCS) dan Geographic Information System (GIS). UCS merupakan sebuah metadata dari berbagai institusi berisi informasi bibliografis yang mengindikasikan sebuah lokasi (Prytherch, 2005: 715). Salah satu institusi yang telah memanfaatkan UCS untuk melakukan pemetaan naskah kuno adalah Amerika Serikat melalui National Union Catalog of Manuscript Collections (http://www.loc.gov/coll/nucmc/)yang digagas oleh Library of Congres. Selain UCS, GIS merupakan salah satu teknologi guna melakukan sebuah pemetaan. GIS merupakan salah satu sistem informasi yang memuat data georeferensi untuk mengidentifikasi lokasi objek (Kemenristek, 2013: 0). Melalui sistem informasi ini, masyarakat nantinya dapat mengidentifikasi keberadaan naskah melalui peta bumi yang telah disediakan. Melihat pentingnya pelestarian naskah kuno, khususnya naskah kuno Melayu serta minimnya pemanfaatan teknologi di dalamnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pemetaan Naskah Kuno Melayu Riau Berbasis Union Catalog Server (UCS) dan Geographic Information System (GIS). Melalui penelitian ini, diharapkan dapat tercipta aplikasi bibliografi yang memuat informasi tentang keberadaan naskah kuno Melayu Riau yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh masyarakat luas.

3

2. Permasalahan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat urgen dan perlu penyelesaian segera. Hal ini dikarenakan banyaknya naskah kuno Melayu yang ‘lari’ ke luar negeri atau ‘diambil’ dianggap sebagai naskah Melayu mereka. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peta penyebaran naskah kuno Melayu di Provinsi Riau berbasis UCS dan GIS? 2. Belum terdapat web yang memuat informasi mengenai peta naskah asli Melayu yang berasal dari Provinsi Riau. 3. Masyarakat banyak yang belum mengetahui lokasi keberadaan dan informasi berkaitan dengan naskah Melayu di Provinsi Riau.

3. Tujuan Khusus Penelitian. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan khusus sebagai berikut. 1. Untuk memetakan keberadaan naskah kuno Melayu di Provinsi Riau berbasis UCS dan GIS. 2. Menghasilkan sistem informasi yang akan mempermudah masyarakat untuk mengidentifikasi keberadaan naskah kuno Melayu yang berada di wilayah Provinsi Riau. 3. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai naskah kuno Melayu, khususnya bagi masyarakat yang berada di Provinsi Riau.

4. Urgensi (Keutamaan) Penelitian. Penelitian ini memiliki keutamaan jika dibandingkan dengan penelitianpenelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa keutamaan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini penting dilaksanakan mengingat banyaknya budaya Indonesia yang ‘diakui’ oleh negara lain. 2. Penelitian ini tidak hanya menghasilkan sebuah informasi mengenai keberadaan lokasi naskah kuno Melayu di Provinsi Riau, tetapi juga menghasilkan sebuah sistem informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

4

3. Penelitian ini juga nantinya dapat menghasilkan sebuah peta yang mengidentifikasi lokasi naskah kuno Melayu di Provinsi Riau. 4. Dengan adanya UCS dan GIS untuk naskah kuno Melayu Riau, masyarakat dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Hal ini akan mempermudah mereka yang ingin melakukan penelitian atau sekedar mempelajari tentang isi dari naskah kuno Melayu di Provinsi Riau. 5. Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya berhenti setelah UCS dan GIS naskah kuno Melayu berbasis web telah berhasil di buat. Penulis berharap nantinya aplikasi tersebut agar dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Riau agar dapat dikelola secara berkelanjutan.

5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1. Naskah Kuno Naskah kuno memiliki dua pengertian, yaoti ‘naskah’ dan ‘kuno’. Naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya masa lampau (Baried dalam Karim, 2005:11). Sedangkan ‘kuno’ diartikan sebagai lama, dahulu kala (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2008: 841). Dari kedua pengertian tersebut, muncul sebuah istilah baru yaitu naskah kuno. Naskah kuno adalah dokumen dalam bentuk apapun yang ditulis dengan tangan atau diketik yang belum dicetak atau dijadikan buku tercetak yang berumur 50 tahun lebih. Naskah kuno Melayu sendiri merupakan hasil pertemuan antara budaya Melayu dengan dunia Islam. Naskah ini diawali dengan adanya kemunculan aksara Jawi. Aksara Jawi adalah aksara yang digunakan untuk menulis naskah Kuno Melayu. Aksara ini berbeda dengan aksara Jawa. Aksara ini ditulis menggunakan bahasa Arab. Namun, meskipun ditulis dalam bahasa Arab isi dari naskah yang bertuliskan aksara Jawi ini bukanlah berbahasa Arab. Bahasa yang digunakan dalam penggunaan aksara ini adalah bahasa Melayu. Naskah kuno Melayu yang bertuliskan aksara Jawi kemungkinan mulai muncul pada awal abad ke-14 (Mohammed, 2001:121-131). Hal ini ditandai dengan Raja Malaka yang memeluk agama Islam. Pada perkembangan selanjutnya, pada tahun 1850, Raja Ali Haji melalui kitabnya yang berjudul Bustanul Katibin melakukan pembakuan terhadap aksara Jawi. Indonesia termasuk ke dalam 28 negara yang menyimpan naskah kuno Melayu (Galba: 2001:1). Hanya saja, keberadaan naskah kuno Melayu sendiri masih belum pasti. Bahkan, dari data yang ada, untuk wilayah Riau saja masih belum terdapat angka yang pasti mengenai jumlah keseluruhan naskah Melayu yang ada. UU Hamidy menyebutkan bahwa naskah kuno Melayu yang tersebar di Riau sebanyak 108 naskah. Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Hasan Junus yang menyebutkan naskah kuno Melayu di Riau sebanyak 75 nakah.

10

Sedangkan Galba dan Harsono menyebutkan bahwa naskah kuno Melayu di Riau sebanyak 100 naskah (Garlab, 2001:1-2). Perbedaan teresebut di atas terjadi karena belum adanya sistem informasi yang tepat guna mendukung proses pendataan naskah kuno Melayu di Provinsi Riau. Oleh karena itu, perlu adanya sentuhan teknologi guna mendukung proses pendataan naskah kuno Melayu di wilayah Riau.

2. Union Catalog Server Union Catalog Server atau yang biasa disebut dengan UCS adalah sebuah metadata

dari

mengindikasikan

berbagai sebuah

institusi lokasi

berisi

(Prytherch,

informasi 2005:

bibliografis

715).

yang

Teknologi

ini

memungkinkan untuk menggabungkan beberapa informasi bibliografis yang berasal dari beberapa lokasi yang berbeda. Cara kerja UCS adalah dengan mengelompokkan data bibliografis berdasarkan beberapa kategori, yaitu pengarang, judul, subjek, dan lokasi. Nantinya, masing-masing kategori tersebut digunakan sebagai basis pencarian data bibliografis berbentuk metadata. UCS biasanya diwujudkan dalam bentuk aplikasi web yang dapat digunakan sebagai basis data pencarian. Dalam dunia perpustakaan, UCS digunakan untuk menggabungkan data bibliografis dari beberapa lembaga yang berbeda ke dalam bentuk suatu portal. Di Indonesia sendiri, beberapa UCS telah berhasil

dibuat,

seperti

Jogjalib

(http://jogjalib.jogjakarta.go.id/),

Garuda

(http://garuda.dikti.go.id/), Makassarlib (http://makassarlib.net/), dan lain-lain. Dari berbagai UCS yang ada pada umumnya memuat data bibliografis yang berasal dari berbagai perpustakaan dari lokasi yang berbeda. Hasil penelusuran penulis, dari UCS yang ada di Indonesia, belum satupun yang memuat data bibliografis mengenai naskah Kuno Melayu di Riau. Bahkan, untuk wilayah Riau sendiri, penulis belum menemukan adanya penggabungan data bibliografis berbasiskan UCS. Oleh karena itu, penting kiranya untuk membuat peta naskah kuno Melayu Riau berbasiskan UCS ini.

11

3. Geographic Information System Geographic Information System atau GIS merupakan suatu koleksi terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan para pelakunya yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat digunakan secara efektif

untuk

mengambil,

menyimpan,

memperbaharui,

memanipulasi,

menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi berdasarkan atas informasi yang tersedia (ESRI dalam Janawir, 2005:7). GIS bekerja dengan memuat data spasial yang berisi tentang informasi geografis suatu wilayah. GIS nantinya berguna untuk menampilkan data geospasial, yaitu data yang menggambarkan lokasi dan karakteristik yang berunsur spasial (Pusat Infrastruktur Data Spasial, 2013:4). Sebagian pengelolaan sumber daya suatu daerah memerlukan komponen lokasi. Naskah kuno Melayu yang merupakan warisan budaya bangsa merupakan sumber daya yang perlu diselamatkan agar dapat dimanfaatkan oleh para generasi penerus. Oleh karena itu diperlukan komponen lokasi yang dapat menggambarkan keberadaan naskah kuno Melayu tersebut. Dalam hal ini, GIS memiliki peran yang sangat besar dalam mengetahui lokasi keberadaan naskah kuno Melayu di Provinsi Riau.

12

BAB 3. METODE PENELITIAN

1. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di 12 kabupaten di Provinsi Riau. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah selama 2 tahun.

2. Metode pengambilan data Pengambilan data dilakukan secara insidental, dimana peneliti terlebih dahlu mengidentifikasi lokasi keberadaan naskah kemudian diambil datanya.

3. Teknik Pengambilan data Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik. Teknik pertama adalah teknik observasi. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan lokasi naskah kuno Melayu di Provinsi Riau, terutama yang masih tersimpan di rumah-rumah penduduk. Teknik yang kedua adalah teknik wawancara. Wawancara dilakukan dengan para pemilik naskah kuno guna mendapatkan informasi yang lebih mendetail tentang naskah kuno Melayu yang mereka miliki. Teknik ketiga adalah teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang terkandung di dalam naskah kuno Melayu yang berhasil ditemukan.

4. Luaran

Tabel 1. Luaran Penelitian Tahun

Topik

dan Luaran

Indikator

Perlakuan

Keberhasilan

Penelitian I

Topik

: 1. Diperoleh dokumen 1. Diperoleh

Pengumpulan

naskah kuno

data naskah Kuno 2. Dipublikasikan yang

ada

di

jurnal Nasional

13

titik-titik ke

koordinat SIG 2. Sudah dimuat

Provinsi Riau

3. Dipublikasikan

di

website

di

Jurnal

Nasional 3. Sudah terpublikasi

II

Topik: Sosialisasi

1. Dipublikasikan ke

dan Penyebarluasan

Jurnal Nasional

sudah

2. Dipublikasikan ke

memahami

dalam buku teks

keberadaan

Informasi naskah kuno

1. Masyarakat

3. Sosialisasi

di

Lapangan/pelatiha n

naskah kuno 2. Sudah terpublikasi 3. Masyarakat telah terlatih menggunaka n

peta

naskah kuno Melayu berbasis UCS GIS

14

dan

Gambar 1. Alur Penelitian Tahun 1

15

Gambar 2. Alur Penelitian Tahun 2

5. Analisa Data Analisa data dilakukan menggunakan dua tahap. Pada tahun pertama, analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif dengan mendeskripsikan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada tahun kedua, untuk mengukur hasil sosialisasi yang ada, dilakukan menggunakan analisis kategori jenjang. Menurut Azwar (1999: 107) kategori jenjang adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut satu kontinum berdasar atribut yang diukur. Penentuan kategori jenjang adalah berdasarkan standar deviasi dan mean sebagai berikut. X Standar deviasi

: Nilai yang dihasilkan oleh responden : Simpangan dari masing-masing skor

16

Mean

: Rata-rata dari skor yang diperoleh responden Penggolongan akan dibagi menjadi lima kategori, yaitu: sangat buruk,

buruk, sedang, baik, dan sangat baik. Luas interval yang mencakup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut (Azwar, 1999:107). Untuk mempermudah proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan software PSPP Data Editor

dalam menentukan nilai mean dan standar

deviasinya. Hal ini dilakukan dalam rangka menghindari kesalahan dalam perhitungan secara manual.

17

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 1. Anggaran Biaya Tabel 2. Anggaran Biaya Biaya yang diusulkan (Rp No

x 1000)

Jenis Pengeluaran

Tahun ke I

Tahun II

1

Gaji dan upah

13.000

12.000

2

Peralatan

9.000

7.000

3

Bahan habis pakai

18.500

23.000

4

Perjalanan

17.500

16.000

5

Lain-lain

8.000

8.000

Pajak (PPN+PPH)

9.000

Jumlah

9.000

75.000

75.000

2. Jadwal Penelitian Tabel 3. Jadwal Kegiatan Tahun I No

Jenis Kegiatan

1

Persiapan

2

Pengurusan perizinan

3

Penulusuran data

4

Pengambilan data

5

Pengolahan data

6

Analisis dan pembahasan

7

Pelaporan

1

2

3

4

5

Tahun I 6 7 8

9

10

11

12

9

10

11

12

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Tahun II No

Jenis Kegiatan

1

Persiapan

2

Pengurusan perizinan

3

Penulusuran data

1

2

3

4

5

18

Tahun II 6 7 8

4

Pengambilan data

5

Pengolahan data

6

Analisis dan pembahasan

7

Pelaporan

19

DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifudin. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Galba, Sindu, Nismawati Tarigan, dan Suarman. 2001. Naskah Kuno Riwayat Sejarah Riau. Tanjungpinang: Bappeda Kabupaten Kepulauan Riau. Janawir. 2005. “Pengembangan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi dan Pendugaan Fungsi Produksi Padi”. Tesis (Tidak Diterbitkan). Bogor: Institut Pertanian Bogor. Karim, Nur. 2005. “Pemanfaatan Naskah Kuno oleh Mahasiswa di Perpustakaan Nasional RI.” Tesis (Tidak Diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia. Maleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mohamed, Noriah. 2001. “Aksara Jawi: makna dan fungsi”. Sari Vol. 19 tahun 2001. Presiden Republik Indonesia. 2009. “Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Perpustakaan”. Dalam http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/pdf/activities/highlight/normal/RANCANGAN %20PERATURAN%20PEMERINTAH%20TENTANG%20PENGELOLAAN%20PERPUST AKAAN.PDF/ diakses pada 10 April 2012 pukul 11.52 WIB. Prytherch, Ray. 2005. Harrod’s Librarians’ Glossary and Reference Book: A directory of over 10,200 terms, organizations, projects and acronyms in the areas of information management, library science, publishing and archive management. England: Ashgate. Pusat Infrastruktur Data Spasial. 2013. “Pengenalan Sistem Informasi Geografis (SIG)”. Makalah disampaikan dalam Pelatihan dan Pengembangan Data dan Informasi IPTEK Daerah melalui Pemanfaatan Open GIS (TOT – Open Source GIS) di Pekanbaru, 17-21 Juni 2013. Ruslan, Heri. 2012. “Alhamdulillah, 400 Naskah Kuno Kerajaan Melayu Diselamatkan.” Dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/nusantara-nasional/12/04/09/m27onialhamdulillah-400-naskah-kuno-kerajaan-melayu-diselamatkan/ diakses pada 10 April 2012 pukul 21.20 WIB. Saleh, Zulkifli. 2008. “Agenda Riset Komisi Perencanaan Wilayah dan Kota Dewan Riset Daerah Provinsi Riau.” Dalam Teroka Riau, Vol. VIII, No. 3, Juni 2008. Santoso, Budi. 2010. “Pelestarian Naskah-Naskah Kuna di Era Modern: Studi Pada Perpustakaan Kraton Yogyakarta.” Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Suwandi, Surip. 1998. “Usaha Penyelamatan Naskah”. Dalam Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca Vol. 14, No. 1 1998. Suyatno. 2004. “Laporan Perjalanan Dinas ke Kabupaten Kerinci, Jambi dalam Rangka Survei Naskah Kuno”. Dalam http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/pdf/about_us/official_archives/public/normal/ 2004421124415.pdf/ diakses pada 11 April 2012 pukul 21.15 WIB. 20

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Wenny, Lili Sudria. 2011. “Preservasi Naskah Kuno Minangkabau di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sumatera Barat.” Tesis (Tidak Diterbitkan). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

21