Jurnal Buana Pendidikan
Tahun XII, No. 23. Februari 2017
PENGANTAR STATISTIKA UNTUK PENELITIAN: SUATU KAJIAN Sri Rahmawati Fitriatien Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
[email protected] ABSTRAK Statistik bisa digunakan untuk menyatakan kumpulan fakta, umunya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Dengan kata lain, statistik bersifat sebagai data. Beda halnya dengan statistika yang merupakan suatu ilmu pengetahuan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar atau suatu kajian ilmu pengetahuan dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan kebijakan atau keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat. Jadi, statistika sebagai alat untuk menghitung atau menganalisis data. Landasan kerja statistik ada tiga yaitu: (a) variasi, didasarkan atas kenyataan bahwa seorang penelitiselalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam baik dalam bentuk tingkatan maupun jenisnya; (b) reduksi, sebagian atau seluruh kejadian yang hendak diteliti (penelitian sampling); (c) generalisasi, sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagaian dan seluruh kejadian yang akan diteliti. Kata kunci: statistik, statistika, penelitian
PENDAHULUAN
(benda atau sifat) yang kita amati.
Bidang statistika dapat dianggap sebagai
bahasa
didapat
khusus
untuk
yang
Sebelum statistika mampu berfungsi
juga
sebagai bahasa komunikasi yang baik,
berkomunikasi.
ia harus diberikan masukan terlebih
Kekhususan statistika sebagai bahasa
dahulu
tidak
obeservasi
berarti
bahwa
kita
harus
berkomunikasi secara berbeda, tetapi
berupa
data
atau
mentah
hasil
hasil
penelitian
(Suwarno, 2005).
kekhususan dimaksud hanya sekedar
Statistika bisa digunakan untuk
untuk mendorong supaya cara kita
ukuran sebagai wakil dari kelompok
berbicara atau menyajikan data lebih
fakta mengenai nilai: nilai rata-rata
tepat dan akurat. Statistika sebagai
mahasiswa,
bahasa juga memiliki aturan main
perusahaan, persentase keberhasilan
sebagaimana bahasa-bahasa lainnya,
belajar,
statistika kata-kata dan gramatikanya.
mahasiswa memprediksi hasil produksi
Namun demikian, statistika merupakan
pertanian
bahasa yang terbatas penggunaannya.
memperoleh sejumlah informasi yang
Dengan statistika kita hanya mampu
menjelaskan masalah untuk ditarik
mebicarakan
tentang
ciri-ciri
atau
kesimpulan yang benar, arus melalui
karakteristik
tentang
berbagai
hal
beberapa 49
rerata ramalan dan
produktivitas kemampuan
sebagainya.
proses,
yaitu
Untuk
proses
Jurnal Buana Pendidikan pengumpulan informasi, pengolahan
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 perbandingan (komparatif). Tetapi
informasi,
dalam analisis korelasi, regresi maupun
dan
proses
kesimpulan.
penarikan
Kesemuanya
itu
komparatif tidak perlu menggunakan
memerlukan pengetahuan tersendiri
uji signifikansi karena tidak bermaksdu
yang disebut statsitika.
membuat generalisasi (bersifat umum)
Sedangkan menurut Sudjana (2004),
(Sudjana, 2004).
statistika adalah pengetahuan yang berhubungan
degan
Statistika dalam arti luas disebut
cara-cara
juga dengan statistika inferensial atau
pengumpulan fakta, pengolahan serta
statsitika
pembuatan
cukup
probabilitas
dan
pengumpul
keputusan
beralasan
yang
berdasarkan
penganlisaan Sedangkan
yang statistik
menyatakan umumnya
fakta
dilakukan. dipakai
kumpulan berbentuk
angka
induktif
atau
yaitu data,
menarik
statsitika
suatu
alat
pengolah
data,
kesimpulan, berdasarkan
membuat
untuk
tindakan
analisis
fakta,
yang dikumpulkan atau statistika yang
yang
digunakan menganalisis data sampel
disusun dalam tabel atau diagram yang
dan
melukiskan
(generalisasi) untuk populasi (Sudjana,
atau
suatu
menggambarkan
persoalan.
Dalam
perkembangannya,
hasilnya
data
dimanfaatkan
2004).
untuk
Dengan demikian, dapat dikatakan
menyelesaikan suatu masalah dapat
bahwa statistika adalah suatu ilmu
digunakan beberapa pendekatan antara
pengetahuan
lain statistika dalam arti sempit dan
dengan data statistik dan fakta yang
statsitika dalam arti luas (Hadi, 2014).
benar
Statistika
dalam
arti
sempit
atau
yang
berhubungan
suatu
pengetahuan
kajian
dengan
ilmu teknik
(statistika deskriptif) adlaah statistika
pengumpulan data, teknik pengolahan
yang
atau
data, teknik analisis data, penarikan
menggambarkan tentang data yang
kesimpulan, dan pembuatan kebijakan
disajikan dalam bentuk tabel, diagram,
atau
pengukuran tendensi sentral, rata-rata
alasannya berdasarkan data dan fakta
hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata
yang akurat.
mendeskripsikan
harmonik,
pengukuran
keputusan
PEMBAHASAN
pengukuran
1.
penyimpangan
(range,
rentangan antar kuartil, rentangan semi kuartil,
cukup
kuat
penempatan
(median, kuartil, desil, dan persentil),
antar
yang
simpangan
Landasan Kerja Statistik Ada
rata-rata,
statistik,
simpangan baku, varians. Koefisien
meliputi:
varians, dan angka baku), angka indeks
tiga
jenis
menurut
landasan Hadi
kerja (2014),
a. Variasi. Didasarkan atas kenyataan
serta mencari kuatnya hubungan dua
bahwa
variabel,
melakukan
menghadapi persoalan dan gejala
(prediksi)
dengan
analisis
regresi
peramalan menggunakan
linier,
yang
membuat 50
seorang
peneliti
bermacam-macam
selalu (variasi)
Jurnal Buana Pendidikan baik dalam bentuk tingkatan dan
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 umum dalam berbagai bentuk
jenisnya.
disiplin ilmu pengetahuan.
b. Reduksi.
Hanya
sebagian
dan 3. Manfaat dan Kegunaan Statistika
seluruh kejadia yang hendak diteliti (peneliti sampling). c. Generalisasi.
Dalam
Sekalipun
penelitian
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini,
dilakukan terhadap sebagian dan
bahwa
seluruh
mempengaruhi hampir seluruh aspek
diteliti.
kejadian Namun
yang
hendak
kesimpulan
dan
ilmu
statistika
telah
kehidupan manusia. Hampir semua
penelitian ini akan diperuntukkan
kebijakan
bagi
keputusan yang diambil oleh pakar
keseluruhan
kejadian
atau
gejala yang hendak diambil.
publik
dan
keputusan-
ilmu pengetahuan berdasarkan metode statistika
2. Karakteristik Pokok Statistik
serta
hasil
analisis
dan
interpretasi data, baik secara kuantitatif
Ada beberapa karakteristik atau
maupun
kualitatif.
Selanjutnya,
ciri-ciri pokok statistik sebagai berikut,
statistika dapat digunakan sebagai alat
yaitu (Riduwan, 2015):
(Sudjana, 2004):
a. Statistik bekerja dengan angka.
a. Komunikasi.
Statsitika
sebagai
adalah
sebagai
Angka-angka ini dalam statistik
komunikasi
mempunyai dua pengertian, yaitu
penghubung beberapa pihak yang
(1) Angka statistik sebagai jumlah
menghasilkan data statistik atau
atau frekuensi dan angka statistik
berupa analisis statistik sehingga
sebagai nilai dan harga. (2) Angka
beberapa pihak tersebut akan dapat
statistik sebagai nilai mempunyai
mengambil
arti
informasi tersebut.
data
kualitatif
yang
diwujudkan dalam angka.
keputusan
b. Deskripsi.
b. Statistik bersifat objektif. Statistik
melalui
Statistika
sebagai
deskripsi yaitu penyajian data dan
bekerja dengan angka sehingga
mengilustrasikan
mempunyai sifat objektif, artinya
mengukur hasil produksi, laporan
angka statistik dapat digunakan
hasil liputan berita, indeks harga
sebagai
konsumen,
alat
pencari
fakta,
data,
laporan
misalnya
keuangan,
pengungkap kenyataan yang ada
tingkat inflasi, jumlah penduduk,
dan memberikan keterangan yang
hasil pendapatan dan pengeluaran
benar,
negara dan lain sebagainya.
kemudian
kebijakan
sesuai
menentukan fakta
dan
c. Regresi. Regresi yaitu meramalkan
temuannya yang diungkapkan apa
pengaruh data yang satu dengan
adanya.
data
c. Statistik bersifat universal (umum).
digunakan
untuk
akan datang.
dalam salah satu disiplin ilmu saja, dapat
dan
mengantisipasi gejala-gejala yang
Statistik tidak hanya digunakan tetapi
lainnya
d. Korelasi.
secara
Korelasi
yaitu
untuk
mencari kuatnya atau besarnya 51
Jurnal Buana Pendidikan hubungan data
dalam
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 perlu mendefinisikan setiap variabel
suatu
penelitian.
secara
e. Komparasi.
Komparasi
membandingkan
yaitu
data
dua
beberapa
statistika
prosedur
langkah
atau
statistika
dan
(b)
harus
masalah
harus
sesuai
dengan
kemungkinan-kemungkinan
untuk
mengubah
yang
nila-nilai
yang
ada
di
dalamnya (Sudjana, 2004).
didasarkan pada (a) sifat data yang tersedia,
artinya
mampu menjelaskan dengan langkah-
kelompok atau lebih. Penggunaan
operasional,
Definisi seperti itu memerlukan
yang
gambaran yang jelas dari ciri-ciri atau
dihadapi.
sifat-sifat
yang
akan
diamati
dan
memerlukan spesifikasi dari kategori 4. Variabel Dalam
yang variasinya perlu dicatat. Para ahli istilah
bahasa
statistika,
statistika
menyebut
prosedur
objek yang bervariasi disebut variabel.
pendefinisian
Jadi, variabel adalah karakteristik yang
operasional tersebut dengan istilah
dapat diamati dari sesuatu (objek), dan
scaling dan hasilnya disebut scale atau
mampu
skala (Riduwan dan Sunarto, 2013).
memberikan
bermacam-
macam nilai atau beberapa kategori (Suwarno,
2005).
secara
Dapat dikatakan bahwa hampir
berat
semua skala ditentukan oleh kebiasaan
adalah variasi, sebab semua objek
yang berlaku. Umur anak setahun
beratnya tidak sama dan suatu objek
berarti dihitung dari ulang tahunnya
dapat saja beratnya berubah-ubah dari
yang pertama setelah lahir. Dan setelah
waktu ke waktu. Umur, nilai kemajuan
hari ulang tahunnya yang kedua, ia
belajar,
berumur dua tahun dan seterusnya.
jenis
Contohnya:
variabel
kelamin,
kecepatan,
merupakan (a) ciri-ciri suatu objek
Jadi,
(orang atau benda); (b) dapat diamati
berumur 15 tahun, paling tidak ia telah
dan (c) berbeda dari satu observasi ke
15 tahun dan mungkin lebih 2 hari atau
observasi lainnya; disebut variabel. Dan
mungkin 340 hari. Jadi, untuk umur
variabel adalah data mentah untuk
telah tersedia patokan atau ukuran
statistika.
Variabel
baku untuk menyusun skalanya.
digunakan
dalam
yang
sering
penelitian,
yaitu
seseorang
yang
menyatakan
Perlu dicatat bahwa skala yang
variabel: (a) bebas (independent); (b)
digunakan
terikat (dependent); (c) moderator; (d)
variabel bukan bagian dari variabel
intervening; dan (e) kontrol(Riduwan,
tetapi merupakan bagian dari definisi
2015).
operasionalnya.
untuk
mencatat
Meskipun
suatu
banyak
variabel yang telah mempunyai nilai 5. Skala
atau kategori (menurut kebiasaan) yang
Apabila data dari suatu varaibel akan
dipergunakan
dalam
baku, akan tetapi di dalam ilmu sosial
analisis
biasanya
peneliti
sendiri
yang
statsitika maka data itu harus tersusun
menentukan.
dengan cara sistematis (teratur). Kita
(termasuk pendidikan) kadang-kadang 52
Variabel
kelas
sosial
Jurnal Buana Pendidikan diskalakan menjadi
kaya-sedang-
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 Paradigma positivistik merupakan
miskin. Variabel status sosial sering
paradigma paling awal dan karenanya
diskalakan menjadi 3 kategori, tinggi-
ia
sedang-rendah, yang terpenting adalah
paradigma
setiap
hubungan proses dan hasil penelitian
peneliti
hendaknya
memperhitungkan setiap
dengan
variabel,
mengoperasionalkannya dimasukkan dalam
sebagai
analisis
dengan
konsep
Dalam
kaitan
klasik.
dalam suatu penelitian, maka dalam
terutama
paradigma ini dianalogikan dengan simbol
dan .
mentah
statsitiknya(Riduwan
deskripsi
Analogi
sebagai
dari
ilustrasi
tersebut adalah peneliti (P) melihat
dan Sunarto, 2013). Jadi,
juga
matang sebelum
data
dikenal
objek (O) penelitian dengan H sebagai
membuat
skala
harus
hasil penelitian dari sudut pandang P.
merupakan definisi operasional suatu
Selanjutnya, berkaitan dengan cara
variabel dan sangat penting sebagai
dalam melaporkan data penelitian,
cara untuk mempersiapkan data dalam
maka paradigma ini melakukannya
suatu statsitika. Perlu diingat bahwa
dengan
kita semua, khususnya para peneliti,
formal dan standar dan menggunakan
bahwa
teknik “menceritakan kembali film yang
skala
data
itu
bermacam-
macam; sejak dari skala yang terdiri
cara
menggunakan
bahasa
kita tonton”.
dari dua kategori tak berurutan hingga
Kemudian menyangkut paradigma
skala yang sangat kompleks yang di
kritikal. Dalam kaitan hubungan proses
dalamnya
dan
merupakan
serangkaian
hasil
penelitian
dalam
suatu
kelas-kelas dengan jarak atau rentang
penelitian, maka dalam paradigma ini
yang sama dan dimulai dari titik nol.
dianalogikan
dengan
simbol
deskripsi 6. Paradigma
Penelitian
. Analogi dari ilustrasi tersebut adalah peneliti (P)
Telaah penting dalam kaitan kajian terkait
dengan
melihat objek (O) via teori kritis dengan
persoalan
H sebagai hasil penelitian dari sudut
paradigma penelitian adalah secara
pandang O.
substantif paradigma penelitian berarti
Lalu berkaitan dengan cara dalam
suatu cara pandang tentang bagaimana
melaporkan
suatu penelitian itu idealnya harus
yang
utamanya
dalam mencakup
paradigma
dan
penelitian
terdiri
dari
advokatif
menggunakan
empat
maka
serta
teknik
dengan
“menggugah
kesadaran pembicara dari apa yang
paradigma. Keempat paradigma yang dimaksud
penelitian,
cara menggunakan bahasa informal
terminologis,
dikenal
data
paradigma ini melakukannya dengan
dilakukan peneliti. Secara
sebagai
dan
Pendekatan Penelitian yang
dan
dirasakan korban”.
positivistik,
Menyangkut
kritis, kontruktivis dan participatory
konstruktivis,
(Imron, 2013). 53
maka
paradigma dalam
kaitan
Jurnal Buana Pendidikan hubungan proses dan hasil penelitian
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 dianalogikan dengan simbol dan
dalam suatu penelitian, maka dalam
deskripsi
paradigma ini dianalogikan dengan
Analogi dari ilustrasi tersebut adalah
simbol
deskripsi
peneliti (P) melihat objek (O) dari
. Analogi dari
perspektif objek dan peneliti dengan
ilustrasi tersebut adalah peneliti (P)
hasil (H) dari sudut pandang bersama
melihat objek (O) dari perspektif O
objek dan peneliti.
dan
dengan hasil (H) dari sudut pandang
.
Kemudian, terkait
objek (O).
dengan cara
dalam melaporkan data penelitian,
Kemudian
cara
maka paradigma ini melakukannya
dalam melaporkan data penelitian,
dengan cara menggunakan bahasa aksi;
maka paradigma ini melakukannya
dan menggunakan teknik “konsultan”
dengan
yang menunjukkan tindakan praktis
cara
terkait
dengan
menggunakan
bahasa
informal dan indegenous. Dan dengan menggunakan
teknik
apa yang mesti dilakukan.
“penyambung
Gambaran
mengenai
lidah pihak yang diteliti atau subjek
penelitian
penelitian”.
paradigmatadi,
Terakhir
yaitu
paradigma
pada
proses
masing-masing
selanjutnya
dapat
dilihat pada tabel berikut.
participatory. Dalam kaitan hubungan proses dan hasil penelitian dalam suatu penelitian, maka dalam paradigma ini Tabel 1. Paradigma Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian(Imron, 2013) Kalsik/Positivistik Hubunga
Kritis
Konstruktivis
;
Participatory ;
;
;
n Proses dan Hasil
Peneliti (P) melihat
Peneliti (P) melihat objek (O) via
Penelitia
objek (O)
teori kritis dengan H sebagai hasil
n
penelitian dengan
penelitian dari sudut pandang O.
Peneliti (P) melihat objek (O) dari perspektif O dengan hasil (H) dari sudut pandang objek
H sebagai hasil
(O).
penelitian dari
Peneliti (P) melihat objek (O) dari perspektif objek dan peneliti dengan hasil (H) dari sudut pandang bersama objek (O) dan peneliti (P).
sudut pandang P. Cara
Menggunakan
Menggunakan bahasa informal dan
Menggunakan bahasa informal
Melapork
bahasa formal dan
advokatif
dan indegenous
an Data
standar
Dengan gambaran pandangan berfikir penelitian
pada
sejumlah
sebelumnya,
menunjukkan
adanya
kunatitatif muncul dalam wujuh angka-
paradigma hal
Menggunakan bahasa aksi
angka,
ini
sementara
data
kualitatif
muncul dalam wujud bahasa verbal
konsekuensi
dan
non
verbal.
Konsekuensi
ini
pada jenis data yang akan diperoleh
muncul karena berhubungan dengan
melalui
cara memperolehnya dalam proses
penelitian.
Konsekuensinya
berupa jenis data yang diperoleh, yaitu
penelitian.
jenis kuantitatif dan kualitatif. Data 54
Jurnal Buana Pendidikan SIMPULAN
Tahun XII, No. 23. Februari 2017 DAFTAR PUSTAKA
Dunia penelitian atau riset, di
Hadi,
manapun dilakukan, bukan saja telah
Sutrisno.
(2014).
Metodoligi
Research. Yogyakarta: Andi Offset.
mendapat manfaat yang baik statistika
Imron,
H.
A.
(2013).
“Fenomena
tetapi sering harus menggunakannya.
Komunikasi
dan
Ilmu
Untuk mengetahui apakah cara yang
Komunikasi”,
Jurnal
Studi
baru ditemukan lebih baik daripada
Komunikasi dan Media Vol. 17 No. 2
cara yang lama, ataupun penelitian
(Juli – Desesmber 2013) Hal : 197 -
yang dilakukan di lapangan, perlu
217
diadakan penilaian dengan statistika.
Riduwan dan Sunarto. (2013). Statistika.
Apakah model untuk sesuatu hal dapat
Bandung: CV Alfabeta.
kita gunakan atau tidak, perlu diteliti
Riduwan.
(2015).
Skala
Pengukuran
dengan menggunakan teori statistika.
dalam Penelitian. Bandung: CV
Statistika juga telah cukup mampu
Alfabeta.
untuk menentukan apakah faktor yang
Sudjana.
satu dipengaruhi atau mempengaruhi
dalam
bidang
Suwarno, Bambang. (2005). Pengantar
diperlukan
pengetahuan
Metoda
Statistika.Bandung: PT. Tarsito.
faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa statistika sangat
(2004).
Aplikasi Statistika. Bandung: PPs
guna
Universitas Pendidikan Indonesia.
mengetahui tingkat kebaikan dari hal yang diteliti.
55