PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI

Download ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terha...

0 downloads 448 Views 256KB Size
PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IIS DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Lela Camellia Cynthia, Trisno Martono & Mintasih Indriayu* *Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Email : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif jenis survei. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara fasilitas belajar dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta. Besarnya pengaruh variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa secara simultan diperoleh dari perhitungan R square sebesar 47,9%. Kata kunci: Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Ekonomi

ABSTRACT The objective of research were to find out the effect of learning facilities and learning motivation simultaneously towards economic lesson achievement in XI grade Social Sciences in SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2015/2016. The method used in this study was descriptive quantitative method with survey . The sample in this study were 56 students’ XI grade Social Sciences in SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2015/2016 . The data collection techniques used questionnaires. The data were analyzed by using multiple regression analysis. The results showed that there was a significant positive effect of learning facilities and learning motivation simultaneously towards economic lesson

achievement.The magnitude of the effect of learning facilities and learning motivation towards economic lesson achievement simultaneously obtained from the calculation of the R- square of 47,9%. Keywords : Learning Facilities, Learning Motivation, Economic Lesson Achievement.

PENDAHULUAN Pendidikan sadar

dan

adalah

terencana

usaha

menyelenggarakan

satu

sistem

untuk

pendidikan

nasional,

yang

mewujudkan suasana belajar dan

meningkatkan

proses pembelajaran agar peserta

ketaqwaan serta akhlak mulia dalam

didik secara aktif mengembangkan

rangka

potensi

memiliki

bangsa yang diatur dengan undang-

keagamaan,

undang”, landasan Yuridis lainnya

kepribadian,

tertuang pada UU No.20 Tahun 2003

dirinya

kekuatan

spiritual

pengendalian kecerdasan,

untuk

diri, akhlak

mencerdaskan

dan

kehidupan

serta

tentang Sistem Pendidikan Nasional,

keterampilan yang diperlukan dirinya

Pasal 5 ayat (1) “Setiap warga negara

dan

mempunyai hak yang sama untuk

masyarakat.

mulia,

keimanan

Pada

dasarnya

setiap anak memiliki hak untuk

memperoleh

memperoleh pendidikan. Hal ini

bermutu”.

tertuang pada Undang-Undang Dasar

pendidikan

Keberhasilan

yang

pendidikan

Republik Indonesia tahun 1945 yang

dapat dilihat dari prestasi belajar

telah diamandemen, Pasal 31 tentang

siswa di sekolah. Prestasi belajar

Pendidikan

merupakan pencerminan dari usaha

Nasional

mengamanatkan: “(1) setiap warga

belajar

negara

mendapatkan

Prestasi belajar adalah penguasaan

pendidikan; (2) setiap warga negara

pengetahuan atau keterampilan yang

wajib mengikuti pendidikan dasar

dikembangkan oleh mata pelajaran,

dan

wajib

lazimnya ditunjukkan dengan nilai

pemerintah

tes atau angka nilai yang diberikan

berhak

pemerintah

membiayainya; mengusahakan

(3)

dan

oleh

yang

guru.

dilakukan

Pengukuran

siswa.

prestasi

belajar

dapat

dilihat

nilai

siswa dapat mencapai hasil belajar

ulangan harian (UH), ulangan tengah

yang optimal. Fasilitas merupakan

semester (UTS), ataupun ulangan

komponen yang bersumber pada

akhir

barang-barang hasil produksi antara

semester

dari

(UAS).

Prestasi

belajar siswa dipengaruhi oleh dua

lain

faktor yaitu dari subjek belajar,

sebagai sarana, dan gedung beserta

antara lain bakat, minat, aktivitas

perlengkapannya sebagai prasarana

belajar, motivasi belajar, intelegensi

yang berfungsi meyediakan tempat

yang dimiliki atau kecerdasan yang

berlangsungnya proses pendidikan.

dimiliki, dan faktor dari luar siswa

Sarana dan prasarana pendidikan

yaitu

belajar,

harus direncanakan dan diusahakan

kurikulum, program pengajaran dan

secara baik agar senantiasa siap

fasilitas belajar yang memadai.

pakai dalam proses belajar mengajar.

lingkungan,

cara

Fasilitas belajar memiliki peran

dan

pengaruh

berupa

alat

pembelajaran

Kegiatan ini tercakup dalam bidang

dalam

administrasi sarana dan prasarana

pencapaian prestasi belajar siswa.

pendidikan. Sudah menjadi suatu

Fasilitas

institusi

tuntutan

bahwa

bagian

memiliki

fasilitas

di

sebuah

pendidikan

merupakan

sekolah

harus

belajar

yang

penting yang perlu diperhatikan.

memadai dan dalam kondisi yang

Pasalnya, keberadaan fasilitas ini

baik,

akan menunjang kegiatan akademik

menunjang jalannya proses belajar

dan

mengajar di sekolah.

non-akademik

mendukung

siswa

terwujudnya

serta proses

hal

ini

bertujuan

untuk

Menurut PP RI No.19 tahun

belajar mengajar yang kondusif.

2005

Fasilitas pendidikan meliputi semua

Pendidikan Bab VII Standar Sarana

fasilitas

dalam

dan Prasarana pasal 42 ayat 1. Setiap

proses belajar mengajar baik yang

satuan pendidikan wajib memiliki

bergerak

sarana

yang

diperlukan

maupun

yang

tidak

tentang

yang

Standar

Nasional

meliputi

perabot,

pendidikan,

media

bergerak agar pencapaian tujuan

peralatan

pendidikan dapat berjalan lancar,

pendidikan, buku dan sumber belajar

teratur, efektif, dan efisien sehingga

lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan

mengakibatkan kondisi psikologis

untuk

siswa

menunjang

pembelajaran

yang

proses teratur

menjadi

terdorong

untuk

dan

belajar dengan senang dan belajar

berkelanjutan, ayat 2. Setiap satuan

secara sungguh-sungguh yang pada

pendidikan wajib memiliki prasarana

gilirannya

yang meliputi lahan, ruang kelas,

belajar siswa yang sistematis, penuh

ruang pimpinan satuan pendidikan,

konsentrasi dan dapat menyelesaikan

ruang pendidik, ruang tata usaha,

kegiatan-kegiatannya. Seorang siswa

ruang

ruang

yang memiliki motivasi belajar yang

laboratorium, ruang bengkel kerja,

tinggi akan rajin mengerjakan segala

ruang unit produksi, ruang kantin,

tugas yang dibebankan kepadanya.

instalasi daya dan jasa, tempat

Siswa juga akan rajin belajar untuk

berolahraga,

beribadah,

mengulang semua materi pelajaran

tempat bermain/tempat berkreasi dan

yang diberikan oleh guru, sehingga

ruang/tempat lain yang diperlukan

pada

untuk

proses

didapatkan akan meningkat. Siswa

dan

yang memiliki motivasi yang rendah

perpustakaan,

tempat

menunjang

pembelajaran

yang

teratur

berkelanjutan.

akan

akhirnya

terbentuk

cara

prestasi

yang

akan malas untuk belajar sehingga

Selain

fasilitas

belajar,

akan berpengaruh terhadap prestasi

motivasi belajar juga menjadi faktor

belajarnya.

yang

memiliki motivasi akan cenderung

mempengaruhi

keberhasilan

Siswa

yang

kurang

suatu proses pembelajaran. Motivasi

kurang

dapat dikatakan sebagai keseluruhan

mengikuti

daya penggerak di dalam diri siswa

karena dalam diri siswa tersebut

yang menimbulkan kegiatan belajar,

kurang adanya pendorong untuk

yang menjamin kelangsungan dari

melakukan kegiatan belajar. Hal ini

kegiatan

akan berdampak pada prestasi belajar

belajar

memberikan belajar,

arah

sehingga

dan pada

yang kegiatan

kegiatan

ketika

pembelajaran

siswa menjadi kurang optimal.

yang

Berdasarkan hasil observasi

dikehendaki oleh subjek belajar itu

peneliti ketika menjalankan praktik

dapat

pengalaman lapangan (PPL) di SMA

tercapai.

tujuan

berkonsentrasi

Motivasi

Negeri 5 Surakarta terdapat beberapa

mengumpulkan tugas yang diberikan

fasilitas

oleh guru.

belajar

yang

belum

memenuhi seperti buku paket yang

Tujuan penelitian merupakan

digunakan sebagai sumber belajar

sesuatu yang ingin dicapai dari

mata pelajaran ekonomi jumlahnya

penelitian itu sendiri. Berdasarkan

masih terbatas yaitu sebanyak 15

perumusan

buku untuk 32 siswa. Siswa harus

dikemukakan di atas maka dapat

berbagi buku paket itu dengan teman

diketahui tujuan dari penelitian yaitu:

sebangku

kegiatan

1. Mengetahui pengaruh signifikan

pembelajaran berlangsung dan buku

antara Fasilitas Belajar secara

itu harus dikumpulkan kembali keika

parsial terhadap Prestasi Belajar

pelajaran

Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

ketika

selesai.

Hal

ini

menyebabkan siswa kurang dapat

masalah

yang

XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.

optimal dalam mengikuti kegiatan

2. Mengetahui pengaruh signifikan

pembelajaran. Pengadaan fasilitas

antara Motivasi Belajar secara

belajar sangat penting bagi siswa dan

parsial terhadap Prestasi Belajar

kurikulum pada saat ini. Motivasi

Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

belajar siswa kelas XI Ilmu-Ilmu

XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.

Sosial (IIS) di SMA negeri 5 Surakarta

juga

masih

3. Mengetahui

pengaruh

antara

tergolong

Fasilitas Belajar dan Motivasi

rendah. Hal ini dapat dilihat dari

Belajar secara simultan terhadap

kurang siapnya siswa dalam memulai

Prestasi Belajar Mata Pelajaran

pelajaran. Kesadaran siswa untuk

Ekonomi Kelas XI IIS SMA

belajar juga masih kurang. Siswa

Negeri 5 Surakarta

cenderung tidak memperhatikan dan

Dalam

penelitian,

berbagai

berbicara dengan teman ketika guru

masalah muncul secara bersamaan

menyampaikan materi. Selain itu

dan saling mempengaruhi satu sama

siswa juga terlihat jenuh dan kurang

lain.

antusias dalam mengikuti pelajaran.

mengadakan

Siswa juga kurang tepat waktu dalam

menyeluruh. Oleh karena itu perlu

Sehingga

sulit

untuk

penelitian

yang

adanya pembatasan masalah agar

pembahasannya dapat terarah dan tajam pengkajiannya, karena dalam

TINJAUAN PUSTAKA

penelitian ilmiah tidak terletak pada luasnya masalah tapi tergantung pada

Prestasi Belajar . Dimyati dan Mudjiono (2002)

kedalaman pengkajian masalah.

mengemukakan

bahwa

prestasi

belakang

belajar adalah hasil yang didapat

masalah yang dikemukakan dalam

siswa melalu kegiatan penilaian dan

identifikasi masalah tersebut diatas,

atau pengukuran hasil belajar yang

maka peneliti membatasi masalah

ditandai dengan skala nilai berupa

sebagai berikut :

huruf atau simbol.

Berdasarkan

latar

1. Di dalam penelitian ini batas-

Tirtonegoro

(2006:

43)

batas masalah yang diteliti adalah

menyatakan, “Prestasi belajar adalah

fasilitas belajar dan motivasi

penilaian hasil usaha kegiatan belajar

belajar terhadap prestasi belajar

yang

siswa. Batasan fasilitas belajar

simbol,

yaitu

yang

kalimat yang dapat mencerminkan

digunakan langsung di sekolah.

hasil belajar yang sudah dicapai oleh

Batasasan untuk motivasi belajar

setiap anak pada periode tertentu”.

sarana

prasarana

dinyatakan huruf,

Winkel

yaitu daya penggerak dalam diri

dalam angka,

(2006:

bentuk maupun

226)

siswa untuk melakukan aktivitas

mengatakan bahwa,”Prestasi belajar

belajar.

merupakan bukti keberhasilan yang

2. Subyek penelitian adalah siswa

telah

dicapai

oleh

seseorang”.

kelas XI IIS SMA Negeri 5

Sehubungan dengan prestasi belajar,

Surakarta

Tu’u (2004: 75) mengemukakan,

Tahun

Ajaran

“Prestasi belajar sebagai penguasaan

2015/2016. 3. Objek yang akan diteliti dalam

pengetahuan atau keterampilan yang

penelitian ini terdiri dari :

dikembangkan oleh mata pelajaran,

Variabel bebas

lazimnya ditunjukkan dengan dengan

:

Fasilitas

nilai tes atau angka nilai yang

belajar. Variabel terikat Belajar.

:

Prestasi

diberikan oleh guru”.

Berdasarkan

beberapa

pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan usaha-usaha belajar yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Muhibbin Syah (2005: 132)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat

dibedakan

menjadi

tiga

macam, yaitu : 1.

Faktor internal siswa Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri terdiri dari : a) Aspek fisiologis Aspek fisiologis mencakup kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organorgan tubuh dan sendisendinya, yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. b) Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk dalam aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi : (1)Intelegensi siswa Intelegensi merupakan kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasan siswa tak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa. Ini berarti semakinn tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. (2)Sikap siswa Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatf terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar mengajar. (3)Bakat siswa Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masas yang akan datang. Setiap siswa sebenarnya memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimilikinya. (4)Motivasi siswa Motivasi merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Motivasi dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Motivasi merupakan keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya motivasi siswa mempunyai dorongan untuk mencapai prestasi. 2. Faktor eksternal siswa Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, terdiri dari : a) Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti guru, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan sosial selain di sekolah yaitu termasuk di dalam masyarakat dan bertetangga. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua keluarga itu sendiri. b) Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk dalam non sosial yaitu gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, sarana prasarana untuk belajar, iklim dan waktu belajar yang digunakan. Faktor-faktor tersebut turut menentukan tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang digunakan siswa

dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Faktor ini berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Usman (2009) menyatakan bahwa

prestasi

belajar

siswa

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam

rangka

mencapai

membantu

prestasi

siswa

belajar

yang

seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari

beberapa

pendapat

diatas, dapat dikemukakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi

prestasi belajar diantaranya : 1. Faktor

internal

siswa

yang

mencakup

minat,

motivasi,

kepribadian

siswa,

kecerdasan

intelektual,

kondisi

fisik

dan

psikologis siswa dan aktivitas belajar siswa. 2. Faktor

eksternal

mencakup tinggal,

siswa

lingkungan lingkungan

yang tempat

sekolah,

fasilitas belajar, guru dan sumber

belajar lainnya, metode belajar

Berdasarkan

beberapa

dan pembelajaran, media, dan

pengertian diatas fasilitas belajar

status sosial ekonomi orang tua.

dapat

Bafadal

(2004:

2),

mendefinisikan,

“Sarana

atau

fasilitas

adalah

perabot

belajar

peralatan, yang

semua

bahan,

secara

dan

langsung

digunakan dalam proses belajar di sekolah”. Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka

untuk

melancarkan, pelaksanaan

sebagai

yang

memudahkan

sesuatu

Fasilitas Belajar

perangkat

diartikan

memudahkan, dan

menunjang

kegiatan

belajar

di

sekolah.

melancarkan

pelaksanaan

dan suatu

usaha belajar. Fasilitas yang dapat memudahkan tersebut berupa bendabenda atau alat - alat. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana.

Fasilitas

yang

dimaksud

adalah sarana sekolah yang meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Motivasi Belajar Menurut Yamin (2007: 219) motivasi belajar merupakan “Daya penggerak psikis dari dalam diri

Menurut Djamarah (2006 :

seseorang untuk dapat melakukan

46) “Fasilitas adalah segala sesuatu

kegiatan

yang

keterampilan, pengalaman.”

memudahkan

Fasilitas

segala

anak

didik”.

belajar

dan

menambah

belajar yang mendukung

Sedangkan menurut Hamalik

kegiatan belajar peserta didik akan

(2008: 121), “Motivasi adalah suatu

menyebabkan

belajar

perubahan

dan

seseorang

mengajar memperoleh

proses menyenangkan hasil

belajar

yang

diharapkan. Oleh karena itu fasilitas belajar yang memadai sangat penting

energi yang

dalam

ditandai

diri dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sardiman

(2012:

bahwa,

75)

demi pencapaian hasil belajar siswa

menyatakan

“Motivasi

yang memuaskan.

adalah sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang

3. Terdapat

pengaruh

yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang

signifikan antara fasilitas belajar

menjamin

dan

kegiatan

kelangsungan belajar

memberikan

arah

dan pada

dari

belajar

secara

yang

simultan terhadap prestasi belajar

kegiatan

mata pelajaran ekonomi kelas XI

belajar”. Jadi

motivasi

IIS SMA Negeri 5 Surakarta dalam penelitian ini

Tahun Ajaran 2015/2016.

motivasi belajar diartikan sebagai daya penggerak yang ada dan timbul

METODE PENELITIAN

dalam dari siswa untuk belajar atau

Tempat dan Waktu Penelitian

meningkatkan pengetahuan.

Penelitian

ini

mengambil

lokasi di SMA Negeri 5 Surakarta yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo

Hipotesis Hipotesis

yang

peneliti

No. 18, Surakarta

rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Terdapat

Populasi dan Sampel pengaruh

yang

Populasi dalam penelitian ini

signifikan antara fasilitas belajar

adalah seluruh siswa kelas XI IIS

secara parsial terhadap prestasi

SMA Negeri 5 Surakarta tahun

belajar mata pelajaran ekonomi

ajaran 2015/2016. Populasi dalam

kelas XI IIS SMA Negeri 5

penelitian ini berjumlah 127 siswa.

Surakarta

Tahun

Ajaran

2015/2016. 2.

Teknik Pengambilan Sampel

Terdapat

pengaruh

signifikan

antara

yang

penelitian

ini,

pengambilan

sampel

penelitian

belajar secara parsial terhadap

dilakukan

dengan

teknik

prestasi belajar mata pelajaran

proportionate

random

ekonomi kelas XI IIS SMA

ddengan

Negeri

mempunyai

5

Surakarta

Ajaran 2015/2016.

motivasi

Dalam

Tahun

cara

sampling

undian. karakteristik

Populasi yang

heterogen seperti tingkat pendidikan

di kelas XI dan jurusan Ilmu-Ilmu Sosial.

Persamaan regresi tersebut dapat

diinterpretasikan

sebagai

berikut: 1. Konstanta

Analisis Data Teknik analisis data

yang

sebesar

menyatakan

jika

0,025 fasilitas

digunakan untuk mengolah data

belajar (X1), dan motivasi

dalam penelitian ini adalah teknik

belajar

analisis regresi ganda.

matematika adalah 0, maka

(X2)

besarnya

Berdasarkan Analisis Regresi Linier Berganda, didapatkan hasil seperti pada tabel berikut :

1 (Const ant) X1 X2

Beta

0,025. 2. Koefisien

0,019,

Standar Unstandardiz dized ed Coeffic Coefficients ients Std. Error

regresi

t

Sig.

.438

.057 .954

.019

.008

.252

2.491 .016

.024

.004

.598

5.920 .000

a. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer diolah, 2015)

artinya

Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas adalah: Y = a + β1X1 + β2X2 Y= 0,025+0,019X1+0,024X2

X1 = Fasilitas Belajar X2 = Motivasi Belajar

variabel

pengaruh

positif

variabel

prestasi

siswa.

Setiap

terhadap belajar

peningkatan

satu satuan variabel fasilitas belajar

dengan

asumsi

variabel

bebas

lainnya

konstan,

Y = Prestasi Belajar

variabel

fasilitas belajar mempunyai

.025

Keterangan:

belajar

fasilitas belajar (X1) sebesar

Coefficientsa

B

prestasi

siswa (Y) nilainya sebesar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Model

secara

maka

menyebabkan

akan kenaikan

prestasi belajar siswa sebesar 0,019. 3. Koefisien

regresi

variabel

motivasi belajar (X2) sebesar 0,024,

artinya

variabel

motivasi belajar mempunyai pengaruh

positif

variabel

prestasi

terhadap belajar

siswa.

Setiap

peningkatan

1.

satu satuan variabel motivasi

Nilai F tabel Nilai Ftabel dilihat pada tabel

belajar

dengan

asumsi

statistik menggunakan tingkat

variabel

bebas

lainnya

signifikansi 0,05 dengan nilai df

akan

1 (jumlah variabel X) = 2, dan df

kenaikan

2 (n-k-1) atau 56-2-1= 53. Hasil

konstan,

maka

menyebabkan

prestasi belajar siswa sebesar

yang

0,024.

sebesar 3,168.

Kemudian, berdasarkan Uji F

2.

diperoleh

untuk

Ftabel

Keputusan uji

yang digunakan untuk mengetahui

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

variabel bebas secara bersama-sama

Ho diterima jika Fhitung <

mempunyai

Ftabel

berpengaruh

secara

signifikan terhadap variabel terikat. Ho:

tidak

terdapat

Kesimpulan

pengaruh

Nilai Fhitungsebesar 24,353

signifikan antara fasilitas belajar

dan Ftabel sebesar 3,168. Hal ini

dan

menunjukkan bahwa Fhitung>F

motivasi

belajar

secara

bersama-sama terhadap prestasi

tabel

belajar.

Ho ditolak, sehingga terdapat

Ha: terdapat pengaruh signifikan

pengaruh

antara antara fasilitas belajar dan

antara

motivasi belajar secara bersama-

motivasi belajar secara simultan

sama terhadap prestasi belajar.

terhadap prestasi belajar.

Model Regress ion

Sum of Squares 3.816

Mean Square

df 2

1.908

F

Si g.

24.353 .00 0a

Residua l Total

4.152

53

7.968

55

yaitu 24,353 > 3,168, maka

secara

fasilitas

signifikan belajar

dan

Hasil penelitian ini sejalan

ANOVAb

1

3.

.078

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

(Sumber: Data primer diolah, 2015)

dengan pendapat Muhibbin Syah (2010) salah satu faktor non social yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah fasilitas belajar. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori dari The Liang Gie (2002) yang mengatakan untuk belajar yang baik

hendaknya tersedia fasilitas belajar

Kemudian,

berdasarkan

Uji

yang memadai, antara lain ruang

Parsial (Uji t), didapat hasil sebagai

tempat belajar, penerangan cukup,

berikut:

buku-buku

pegangan,

kelengkapan

peralatan

Fasilitas

belajar

yang

dan

Standar Unstandardiz dized ed Coeffic Coefficients ients

belajar. lengkap

diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan

Coefficientsa

dan

meminimalkan

Model

hambatan-hambatan yang dihadapi

1 (Const ant) X1

oleh siswa, sehingga pencapaian

X2

prestasi belajar siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini juga sejalan dengan

Std. Error

B

Beta

t

Sig.

.025

.438

.057 .954

.019

.008

.252

2.491 .016

.024

.004

.598

5.920 .000

a. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer diolah, 2015)

Nilai ttabel dapat dilihat pada tabel

pendapat Sardiman (2012: 38-39)

statistik

yang menyatakan bahwa, “Faktor-

signifikansi

faktor psikologis akan senantiasa

kebebasan df = n-k atau 56-2=54 (n

memberikan

dan

adalah jumlah data dan k adalah

kemudahan dalam upaya mencapai

jumlah variabel independen). Hasil

tujuan belajar secara optimal”, dan

yang diperoleh untuk

teori

2,005

yang

landasan

dikemukakan

oleh

menggunakan 0,05

dengan

tingkat derajat

ttabel sebesar

Dimyati dan Mudjiono (2006: 80)

1. Nilai thitungvariabel fasilitas belajar

yang menyatakan, “Motivasi belajar

(X1) sebesar 2,491 dan nilai ttabel

adalah suatu kekuatan mental yang

sebesar

mendorong terjadinya belajar, dan

thitung>ttabel (2,491>2,005). Nilai

dipandang sebagai pendorong mental

probabilitas pada kolom Sig. <

yang

0,05 yaitu sebesar 0,016. Nilai t

menggerakkan

mengarahkan

perilaku

termasuk perilaku belajar”.

dan manusia,

dan

2,005,

probabilitas

sehingga

menunjukkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel fasilitas

belajar

parsial

diketahui bahwa nilai R square atau

terhadap variabel prestasi belajar

koefisien determinasi sebesar 0,479

siswa (Y).

atau 47,9%. Hal ini dapat diartikan

2. Nilai

(X1)

thitung

secara

variabel

motivasi

bahwa 47,9% prestasi belajar siswa

belajar (X2) sebesar 5,920 dan

pada

nilai ttabel sebesar 2,005, sehingga

dipengaruhi oleh fasilitas belajar dan

thitung> ttabel (5,920>2,005). Nilai

motivasi belajar, sedangkan sisanya

probabilitas pada kolom Sig. <

sebesar

0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t

dipengaruhi oleh faktor lain yang

dan

tidak diteliti dalam penelitian ini

probabilitas

menunjukkan

mata

pelajaran

52,1%

ekonomi

(100%-47,9%)

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

seperti

sehingga

siswa, lingkungan sosial, dsb

dapat

disimpulkan

intelegensi

siswa,

sikap

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi

antara belajar

variabel

(X2)

secara

PENUTUP Kesimpulan

parsial terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y)

Berdasarkan rumusan masalah, hasil

Setelah dilakukan Uji F dan Uji

analisis

pengujian

statistik

hipotesis

yang

untuk telah

t, maka selanjutnya dilakukan Uji

dilakukan dengan analisis regresi

Koefisien

Koefisien

linier berganda dan pembahasan

determinasi dapat dilihat pada tabel

analisis data, maka dapat diambil

berikut :

kesimpulan sebagai berikut:

Determinasi.

1. Variabel fasilitas belajar (X1)

Model Summaryb Mod el .692

a

R

R Adjusted R Square Square

.479

.459

memiliki

Std. Error of the Estimate

.27990

.692

pengaruh

yang

signifikan secara parsial terhadap a

prestasi belajar mata pelajaran

a. Predictors: (Constant), X2,X1

ekonomi siswa kelas XI IIS di

b. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer diolah, 2015)

SMA Negeri 5 Surakarta tahun

Berdasarkan

hasil

uji

determinasi

pada

tabel

koefisien diatas,

ajaran 2015/ 2016. 2. Variabel motivasi belajar (X2) memiliki

pengaruh

yang

signifikan

secara

parsial

kelas XI IIS di SMA Negeri 5

terhadap prestasi belajar mata

Surakarta

pelajaran ekonomi siswa kelas

2016.

XI IIS di SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/ 2016.

tahun

ajaran

2015/

2. Implikasi Praktis a. Penelitian ini menunujukkan bahwa fasilitas belajar sebagai

3. Variabel fasilitas belajar (X1)

salah satu faktor eksternal yang

dan variabel motivasi belajar

berpengaruh terhadap prestasi

(X2) memiliki pengaruh yang

belajar

signifikan

simultan

pelajaran ekonomi. Fasilitas

terhadap prestasi belajar mata

belajar termasuk didalamnya

pelajaran ekonomi siswa kelas

sarana dan prasarana belajar

XI IIS di SMA Negeri 5

yang

Surakarta tahun ajaran 2015/

dengan kebutuhan siswa turut

2016.

memberikan

secara

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh fasilitas belajar motivasi

prestasi

pada

lengkap

dan

mata

sesuai

kontribusi

terhadap pencapaian prestasi

Implikasi

dan

siswa

belajar

belajar siswa. b. Penelitian

ini

juga

belajar

terhadap

membuktikan bahwa motivasi

mata

pelajaran

belajar

sebagai

salah

satu

ekonomi siswa kelas XI IIS di SMA

faktor dari dalam diri siswa

Negeri 5 Surakarta tahun ajaran

mempunyai pengaruh terhadap

2015/ 2016, maka implikasi dalam

prestasi belajar siswa. Siswa

penelitian ini adalah sebagai berikut:

yang memiliki motivasi belajar

1. Implikasi Teoritis

yang tinggi lebih semangat dan

Berdasarkan hasil penelitian

tekun dalam belajar, sehingga

diketahui bahwa fasilitas belajar

prestasi belajar yang dicapai

dan motivasi belajar memberikan

juga tinggi. Sebaliknya, siswa

pengaruh

yang

yang

signifikan

motivasi

terhadap prestasi belajar siswa

rendah

kurang

pada mata pelajaran ekonomi

sungguh-sungguh

belajarnya tekun

dan dalam

belajar berdampak pada hasil belajarnya yang rendah.

d. Siswa

hendaknya

tekun

lebih

dalam belajar dan

tidak segan bertanya kepada

Saran Setelah menyimpulkan dari

guru

apabila

mengalami

hasil penelitian, peneliti mencoba

permasalahan atau kesulitan

mengajukan saran-saran sebagi

dalam belajar.

berikut:

2. Bagi Guru

1. Bagi Siswa

a. Guru perlu membuat proses

a. Siswa

hendaknya

memanfaatkan

dapat berbagai

pembelajaran yang menarik melalui

berbagai

model

kemudahan dan fasilitas yang

pembelajaran

dengan

disediakan

memanfaatkan

dengan

dengan baik untuk menunjang

optimal

belajar

kegiatan

yang telah disediakan oleh

oleh

belajar,

memanfaatkan

sekolah

seperti

sekolah.

Dalam

sekolah untuk mencari bahan

menyampaikan

materi

materi pelajaran.

pelajaran

b. Siswa

perpustakaan

fasilitas

hendaknya

tambahan mandiri

mencari

materi

secara

misalnya

dengan

searching

menggunakan

internet,

sehingga

pelajaran

yang

materi dimiliki

semakin bertambah.

nilai

yang

hendak

dicapai agar lebih giat dan termotivasi

untuk

menggunakan dapat

LCD

disertai

belajar,

yang dengan

gambar-gambar atau video yang

berkaitan

materi

dengan

pembelajaran,

sehingga

proses

pembelajaran

c. Siswa hendaknya menetapkan target

bisa

menarik

akan dan

lebih dapat

meningkatkan

motivasi

siswa untuk belajar. b. Guru

hendaknya

selalu

sehingga prestasi belajarnya

memberikan

dapat lebih optimal.

belajar kepada siswa dengan cara

memberi

motivasi

semangat,

bimbingan dan arahan bagi

memperhatikan

siswa. Guru juga hendaknya

belajar siswa ketika berada

bersedia

tempat

di rumah. Pihak sekolah

bagi siswa untuk berdiskusi,

bisa mengadakan pertemuan

bertukar

langsung dengan orang tua

menjadi

pikiran

dan

memecahkan masalah.

siswa apabila terdapat siswa

3. Bagi Sekolah

yang

a. Pihak sekolah hendaknya

terlihat

memiliki

media

mengikuti

penunjang

motivasi

pembelajaran

kelas, seperti AC dan LCD

maupun

yang

berfungsi

memiliki

dengan baik, menyediakan

berkaitan

buku

belajarnya.

penunjang

pembelajaran

yang

dalam proses

aktivitas pembelajaran di

dapat

mengalami

permasalahan atau kurang

menyediakan fasilitas atau untuk

aktivitas

di

siswa

kelas yang

permasalahan dengan

hasil

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

memudahkan siswa untuk

a. Penelitian

selanjutnya

belajar, serta menyediakan

sebaiknya

menggunakan

fasilitas

ukuran sampel yang lebih

jaringan

(wifi)

internet

yang

dapat

memudahkan

siwa

mengases

materi

besar

agar

hasil

diperoleh lebih akurat. b. Penelitian

selanjutnya

pembelajaran dari berbagai

diharapkan

sumber.

mengembangkan

b. Pihak guru

sekolah, BK

konseling)

terutama (bimbingan

dengan

wali

yang

dapat dan

mengkaji faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

kelas perlu bekerja sama dengan

keluarga

siswa,

khususnya pada orang tua siswa,

agar

lebih

DAFTAR PUSTAKA Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah dan

Aplikasinya. Aksara.

Jakarta:

Bumi

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

____________. 2010, Undangundang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Yustisia. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Garfindo Persada

Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tirtonegoro, S. 2006. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Uzer, 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Republik Indonesia. 2005. Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi.

Winkel, W.S. 2006. Pangajaran. Grasindo.

Psikologi Jakarta:

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.