PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI

Download Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016. 65 emosional dan kecerdasan spiritual baik secara individual maupun secara...

0 downloads 395 Views 203KB Size
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, Hal: 62-76 • Juni 2016

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Nyoman Suadnyana Pasek* Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Bali Indonesia *([email protected])

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi, yang dimoderasi oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research, yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dengan dua variabel pemoderasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan data sekunder. Sedangkan analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis verifikatif dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) Kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Artinya dengan kecerdasan intelektual yang baik maka mahasiswa akan lebih mudah memahami tentang pemahaman akuntansi, (2) Kecerdasan emosional dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. (3) Kecerdasan spiritual dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. Kata kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Pemahaman Akuntansi ABSTRACT This study aims to reveal the effect of the intellectual at the level of understanding of accounting, moderating by emotional intelligence and spiritual intelligence. The method used in this research is explanatory research, which would explain the causal relationship between the independent variable on the dependent variable that is reinforced by moderating variables through hypothesis testing. Data collected through questionnaires and secondary data. While the data analysis includes descriptive analysis, the classical assumption test and verification analysis using Moderated Regression Analysis (MRA).Based on the results of this research is that (1) the intellectual positive and significant impact on the understanding of accounting. This means that with good intelligence quotient, the student will be easier to understand about the understanding of accounting, (2) Emotional intelligence can enhance intellectual influence on the level of understanding of accounting is positive and significant. (3) Spiritual intelligence Can enhance intellectual influence on the level of understanding of accounting is

62

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

positive and significant. Therefore, someone who has a high spiritual intelligence will also motivate students to study harder and have higher creativity. Keywords: Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Understanding Accounting

PENDAHULUAN

Dwirandra (2013) menyatakan

Penyelenggaraan akuntansi

di

pendidikan

kalangan

pengusaha

dan

tinggi

industriawan tidak hanya meragukan

ditujukan untuk mendidik mahasiswa

kompetensi akuntan tetapi juga sikap

agar menghasilkan mahasiswa yang

etisnya.

berkompeten

kompetensi akuntan didasarkan pada

seorang

perguruan

bahwa

nantinya

akuntan

sebagai

Keraguan

terhadap

professional.

kenyataan

Menurut Mawardi (2011), salah satu

kejahatan

cara

mendunia yang mengaitkan profesi

agar

lulusan

yang

dapat

menghasilkan

berkualitas

adalah

ini.

adanya

beberapa

korperasi

Yani

besar

dan

(2011)

menyatakan

intelektual

merupakan

dengan cara meningkatkan kualitas

kecerdasan

sistem pendidikan. Pengetahuan yang

kecerdasan yang sangat dibutuhkan

dibutuhkan untuk akuntan terdiri

dalam

dari pengetahuan umum, organisasi,

kecerdasan

intelektual

bisnis, dan akuntansi (Hariyoga dan

mempengaruhi

pola

Edi, 2011). Pengetahuan mengenai

mahasiswa

karena

kecerdasan

dasar-dasar akuntansi tentunya akan

intelektual

merupakan

kecerdasan

dijadikan sebagai pegangan untuk

pertama yang dikembangkan yang

memahami

praktik

mampu membuat seorang mahasiswa

akuntansi tersebut.Namun, hal ini

berfikir secara rasional untuk belajar

berbanding terbalik dengan realita

akuntansi dan memahaminya.

teori

dan

yang ada yaitu pendidikan akuntansi

keberhasilan

Penelitian

seseorang, fikir

Yani

tetap seorang

(2011)

ini

di perguruan tinggi saat ini hanya

menyimpulkan kecerdasan intelektual

terkesan sebagai pengetahuan yang

berpengaruh

berorientasi pada mekanisme secara

pemahaman

umum

saja

dibandingkan

pada akuntansi.

tingkat Hasil

sedangkan

apabila

penelitian Yani (2011) ini didukung

dengan

praktik

oleh hasil penelitian Ardana et al.

sesungguhnya din dunia kerja sangat

(2013)

berbeda.

kecerdasan

63

yang

menyimpulkan intelektual

(IQ)

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

berpengaruh positif

pada tingkat

berbeda

pemahaman akuntansi. Menurut

(2003)

emosional

memberikan motivasi

kecerdasan

Goleman

kecerdasan

rasa

dan

menangapi

dalam

pada

cinta,

diantaranya

kemampuan

untuk

intelektual

secara

keterampilan

emosional

kecerdasan

pemahaman

empati,

kegembiraan

intelektual,

pengaruh

emosional dan kecerdasan spiritual

mampu

kesedihan

meneliti

akuntansi,

pada yaitu

penelitian

menyatakan

Yani

atau

(2011)

Jika

kecerdasan intelektual berpengaruh

seseorang

pada pemahaman akuntansi. Hasil

tepat.

yang

kecerdasan

bisa berkembang dengan baik, maka

penelitian

tentunya

penelitian Veenman et al. (2004).

ia

dan

berhasil

mengembangkan

kecerdasan

intelektualnya

untuk

ini

bahwa

Namun

mendukung

hasil

tersebut

hasil tidak

semakin

konsisten dengan peneliti Dwijayanti

berprestasi. Sebaliknya bila ia tidak

(2009). Sedangkan untuk kecerdasan

memiliki

emosional hasil

kendali

emosionalnya

akan

kehidupan

tentunya

ia

akan

pada

yang berpengaruh

pemahaman

akuntansi

mengalami pertarungan batin yang

ditemukan penelitian Rachmi (2010),

bisa mempengaruhi perilaku belajar

Yani (2011), Durgut et al. (2013) dan

dalam

Amram

memahami

akuntansi

(Dwijayanti, 2009). memfungsikan

diperlukannya Jika

Selanjutnya,

kecerdasan

seseorang

memiliki

tentunya

hal

akan

pemahaman

memotivasi

seseorang

lebih

penelitian

belajar

dan

untuk

penelitian

yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual

tersebut

hasil

yang dilakukan oleh Rachmi (2010)

kecerdasan spiritual yang tinggi maka

giat

berbeda

dan Suryaningrum (2003).

kecerdasan intelektual secara efektif spiritual.

Hasil

ditemukan pada penelitian Trisnawati

Untuk maka

(2009).

berpengaruh

terhadap

akuntansi. ini

Hasil

mendukung

hasil

menigkatkan

penelitian McGhee dan Grant (2008),

kretivitasnya. Melakukan segala cara

Oskou (2013) dan Clarken (2010).

untuk mendapatkan nilai yang baik,

Namun

sehingga tingkat pemahaman dalam

bertolak

akuntansi menjadi kurang bisa terjadi

penelitian

apabila seseorang kurang memiliki

Dwijayanti (2009) dan Yani (2011).

kecerdasan spiritual. Pada ditemukan

penelitian beberapa

hasil

penelitian

belakang yang

dengan

hasil

dilakukan

oleh

Berdasarkan terdahulu hasil

tersebut

inkonsistensi

hasil penelitian pengaruh langsung

yang

kecerdasan

64

intelektual,

kecerdasan

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

emosional dan kecerdasan spiritual

Kecerdasan Intelektual

baik secara individual maupun secara serentak,

telah

dilakukannya

Kecerdasan

mendorong

penelitian

intelektual

Merupakan

(IQ)

pengkualifikasian

yang

kecerdasan manusia yang didominasi

menempatkan kecerdasan emosional

oleh kemampuan daya pikir rasional

dan

sebagai

dan logika. Lebih kurang 80% , IQ

variabel pemoderasi dari pemahaman

diturunkan dari orangtua, sedangkan

akuntansi.

Peneliti

selebihnya

kembali

pengaruh

kecerdasan

intelektual

pada

pemahaman

akuntansi

Program

kecerdasan

spiritual ingin

S1

menguji

sangat

dibangun

dini

yaitu

pada 0-2

usia tahun

kehidupan manusia yang pertama.

Akuntansi

Sifatnya

Undiksha Singaraja.

relatif

digunakan

predictor

keberhasilan

dimasa

depan.

individu

Implikasinya,

TELAAH LITERATUR DAN

sejumlah

PERUMUSAN HIPOTESIS

alat (tes IQ) dirancang sebagai tiket

Pemahaman Akuntansi

untuk memasuki dunia pendidikan

Melandy pemahaman suatu

dan

Aziza

akuntansi

kemampuan

mengenal

dan

(2006),

mengerti

untuk

menemukan

sekaligus dunia kerja (Amran, 2009).

merupakan

seorang

riset

sebagai

Dwijayanti (2009) menyebutkan

untuk

kecerdasan intelektual sebagai suatu

tentang

kemampuan yang terdiri dari tiga ciri

akuntansi. Pemahaman akuntansi ini

yaitu:

a)

Kemampuan

dapat di ukur dari nilai mata kuliah

mengarahkan

pikiran

yang meliputi Pengantar Akuntansi,

mengarahkan

tindakan,

Akuntansi Keuangan Menengah 1,

Kemampuan

Akuntansi Keuangan Menengah 2,

arah tindakan bila tindakan itu telah

Akuntansi

Keuangan

Lanjutan

1,

dilakukan,

Akuntansi

Keuangan

Lanjutan

2,

mengkritik diri sendiri.

untuk c)

atau b)

mengubah

Kemampuan

Robins

dan Teori Akuntansi. Mata kuliah

mengatakan

tersebut

Intelektual adalah kemampuan yang

mata

kuliah

bahwa

(2008)

kecerdasan

yang di dalamnya terdapat unsur-

di

unsur

berbagai aktivitas mental berpikir,

yang

menggambarkan

akuntansi secara umum.

butuhkan

Judge

untuk

Auditing 1, Auditing 2, Auditing 3, merupakan

dan

untuk

untuk

melakukan

menalar dan memecahkan masalah. Yani

65

(2011)

mengatakan

bahwa

kecerdasan

intelektual

adalah

kemampuan

untuk

memperoleh,

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

memanggil

kembali

menggunakan memahami maupun antara

(recall),

pengetahuan

konsep-konsep konkret

objek

menerapkan

dan

menurut

Sternberg

untuk

ide,

dan

untuk

menerapkannya

dalam

menghadapi masalah.

serta secara

Kecerdasan Emosional

intelektual (2008)

seseorang

memperoleh pengetahuan, menguasai

abstrak

pengetahuan

Kecerdasan

kemampuan

hubungan

dan

tepat.

dan

Goleman

adalah

bahwa

(2005)

menyatakan

kemampuan

akademik

sebagai kemampuan untuk belajar

bawaan, nilai rapor, dan prediksi

dari

kelulusan

pengalaman,

berfikir

menggunakan

proses-proses

pendidikan

tinggi

tidak

memprediksi seberapa baik kinerja

metakognitif, dan kemampuan untuk

seseorang

sudah

bekerja

atau

beradaptasi

sebarapa

tinggi

sukses

yang

dengan

lingkungan

sekitar.

dicapainya dalam hidup. Goleman

Kecerdasan

intelektual

merupakan menganalisis,

(2005)

menyatakan

kemampuan

seperangkat

dan

seperti

logika

rasio

bahwa

kecakapan

empati,

disiplin

khusus diri,

dan

seseorang. Dengan demikian, hal ini

inisiatif mampu membedakan orang

berkaitan

sukses dari mereka yang berprestasi

bicara,

dengan kecerdasan

keterampilan akan

ruang,

biasa-biasa saja, selain kecerdasan

kesadaran akan sesuatu yg tampak,

akal

dan

keberhasilan orang dalam bekerja.

penguasaan

mengukur

matematika.

kecepatan

mempelajari

kita

hal-hal

IQ

untuk

yang

mempengaruhi

Goleman (2005) mendefinisikan

baru,

kecerdasan

emosional

adalah

memusatkan perhatian pada aneka

kemampuan mengenali perasaan diri

tugas dan latihan, menyimpan dan

sendiri

mengingat kembali informasi objektif,

memotivasi

terlibat dalam proses berfikir, bekerja

mengelola emosi dengan baik pada

dengan angka, berpikir abstrak dan

diri sendiri dan dalam hubungan

analitis, serta memecahkan masalah

dengan orang lain. Rachmi (2010:31)

dan

mendefinisikan kecerdasan emosional

menerapkan

telah

ada

pengetahuan

sebelumnya.

yg

sebagai

(Anastasi,

2007). Berdasarkan beberapa definisi di atas,

peneliti

kecerdasan

berpendapat

intelektual

dan

bahwa

sendiri,

kemampuan

secara

menerapkan

daya

dan

sebagai koneksi

sumber dan

lain, serta

merasakan,

dan

informasi,

66

diri

orang

memahami, emosi

merupakan

perasaan

efektif

kepekaan energi, pengaruh

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

yang manusiawi. Kecerdasan emosi

perasaan

menuntut seseorang untuk relajar

mengendalikan

mengakui, menghargai perasaan diri

mendalam

sendiri

perkembangan

dan

orang

menanggapinya menerapkan

lain

dengan

secara

serta

tepat

efektif

dan

dan

energi

menyatakan

Aziza

bahwa,

maknanya, perasaan

sehingga

dan secara

membantu

emosi.

Berdasarkan

beberapa pendapat di atas, peneliti berpendapat

emosi dalam kehidupan seharihari. Melandy

dan

emosional

(2006)

belajar

bahwa

kecerdasan

menuntut

mengakui

diri

dan

untuk

menghargai

kecerdasan

perasaan diri sendiri dan orang lain

emosional adalah kecerdasan untuk

dan untuk menanggapinya dengan

menggunakan emosi sesuai dengan

tepat,

keinginan,

energi emosi dalam kehidupan dan

kemampuan

mengendalikan memberikan

emosi

dampak

Kecerdasan

sehingga

yang

membangun

menuju

Goleman

efektif

(2005)

membagi

dapat

kecerdasan emosional menjadi lima

hubungan

bagian yaitu tiga komponen berupa

kebahagiaan

dan

kompetensi

kesejahteraan.

emosional

(pengenalan

diri, pengendalian diri dan motivasi)

Rachmi (2010) mendefinisikan kecerdasan

dengan

pekerjaan sehari-hari.

positif.

emosional

membantu dalam

untuk

menerapkan

emosional

dan

sebagai

dua

kompetensi

komponen sosial

berupa

(empati

dan

komponen yang membuat seseorang

keterampilan sosial). Lima komponen

menjadi

kecerdasan emosional tersebut adalah

pintar

menggunakan

emosinya. Emosi manusia berada di

sebagai berikut:

wilayah dari perasaan lubuk hati,

a. Pengenalan Diri (Self Awareness)

naluri yang tersembunyi dan sensasi

Pengenalan

emosi

kemampuan

seseorang

untuk

mengetahui

perasaan

dalam

yang

dihormati,

apabila

diakui

kecerdasan

dan

emosional

diri

adalah

akan menyediakan pemahaman yang

dirinya dan digunakan untuk

lebih

membuat keputusan bagi diri

mendalam

dan

lebih

utuh

tentang diri sendiri dan orang lain. Melandy

dan

memiliki

tolak

ukur

(2006)

yang realistis atas kemampuan

mendefinisikan kecerdasan emosional

diri dan memiliki kepercayaan

adalah kemampuan untuk mengenali

diri

perasaan,

kesadaran diri, yaitu kesadaran

meraih

membangkitkan membantu

Aziza

sendiri,

dan

perasaan

pikiran,

untuk

yang

emosi,

memahami

penilaian

percaya diri.

67

kuat.

Unsur-unsur diri,

dan

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

b.

Pengendalian Regulation).

Diri

(Self

Pengendalian

adalah kemampuan

mengembangkan

diri

orientasi

menangani

kata

e. Ketrampilan Sosial (Social Skills)

hati,

Ketrampilan

sosial

adalah

sanggup menunda kenikmatan

kemampuan menangani emosi

sebelum

suatu

dengan

segera

berhubungan

dengan

emosi.

lain,

mempengaruhi,

tercapainya

sasaran, pulih

dan

dari

mampu tekanan

baik bisa

ketika orang

Unsur-unsur pengendalian diri,

memimpin,

yaitu kendali diri, sifat dapat

menyelasaikan

perselisihan,

dipercaya,

dan

dalam

kehati-hatian,

adaptabilitas, dan inovasi. c.

pelayanan,

kesadaran politis.

positif pada pelaksanaan tugas, terhadap

lain,

memanfaatkan keragaman, dan

emosi diri sehingga berdampak peka

orang

Motivasi

(Motivation)

adalah

bermusyawarah,

bekerjasama

Unsur-unsur

Motivasi

sosial,

kemampuan

keterampilan

yaitu

manajemen

saat

kepemimpinan,

semangat

membangkitkan

dan

tenaga

pengaruh,

kemampuan untuk komunikasi,

menggunakan hasrat agar setiap dapat

tim.

untuk

konflik,

hubungan,

mencapai keadaan yang lebih

membangun

kolaborasi

dan

kooperasi, dan kemampuan tim.

baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. yaitu

Unsur-unsur

motivasi,

Kecerdasan spiritual ditemukan

prestasi,

oleh Danah Zohar dan Ian Marshall

dan

pada pertengahan tahun 2000. Zohar

dorongan

komitmen,

Kecerdasan Spiritual

inisiatif,

optimisme.

dan

d. Empati (Emphaty) Empati adalah kemampuan

merasakan

Marshall

(2007)

bahwa kecerdasan spiritual adalah

apa

landasan

untuk

yang dirasakan oleh orang lain.

kecerdasan

Mampu

kecerdasan spiritual.

memahami

orang lain

menegaskan

perspektif

membangun

intelektual

dan

dan menimbulkan

Rachmi (2010) mendefinisikan

hubungan saling percaya, serta

kecerdasan spiritual sebagai pikiran

mampu

yang mendapat inspirasi, dorongan,

menyelaraskan

diri

dengan berbagai tipe individu.

efektivitas

Unsur-unsur

empati,

yaitu

penghayatan ketuhanan yang semua

memahami

orang

lain,

manusia menjadi bagian di dalamnya.

68

yang

terinspirasi,

dan

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

Rachmi

(2010)

kecerdasan fakultas

menyebutkan

spiritual

manapun, serta mendahului bentuk

sebagai

ekspresi

dimensi non-material atau

agama

manapun

yang

pernah ada. Namun bagi sebagian

jiwa manusia. Kecerdasan spiritual

orang

sebagai intan yang belum terasah dan

pengungkapan kecerdasan spiritual

dimiliki oleh setiap insan. Manusia

melalui agama

harus mengenali seperti adanya lalu

membuat agama menjadi perlu.

menggosoknya dengan

sehingga

menemukan formal

cara

sehingga

Ginanjar (2005) mendefinisikan

yang

besar,

menggunakannya menuju

kearifan,

kemampuan untuk memberi makna

kebahagiaan

ibadah terhadap setiap perilaku dan

dan

tekad

mengkilap

mungkin

untuk

mencapai

kecerdasan

yang abadi.

kegiatan

Wahab

dan

melalui

sebagai

langkah-langkah

(2011)

dan pemikiran yang bersifat fitrah,

spritual

menuju manusia yang seutuhnya dan

adalah kecerdasan yang sudah ada

memiliki pola pemikiran integralistik,

dalam setiap manusia sejak

serta berprinsip hanya karena Allah.

menyatakan

Umiarso

spiritual

kecerdasan

lahir

yang membuat manusia menjalani

Ginanjar

hidup

kecerdasan

penuh

makna,

selalu

(2005)

menyebutkan

Spiritual

adalah

mendengarkan suara hati nuraninya,

kemampuan untuk memberi makna

tak pernah merasa sia-sia, semua

spiritual terhadap pemikiran, perilaku

yang dijalaninya selalu bernilai.

dan

Ludigdo

et

menyatakan

al.

bahwa

(2006)

kecerdasan

dan

Prinsip-prinsip

memecahkan

perilaku

dan

mampu

komprehensif. kecerdasan

spiritual menurut Rachmi (2010: 44),

persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan

serta

menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara

spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi

kegiatan,

yaitu: a. Prinsip Bintang

hidup

manusia dalam konteks makna yang

Prinsip

bintang

adalah

lebih luas dan kaya, serta menilai

prinsip yang berdasarkan iman

bahwa

kepada

tindakan

seseorang

lebih

dibandingkan

dengan

Kecerdasan berhubungan Kecerdasan

spiritual

atau

bermakna yang tidak

dengan spiritual

hidup

Tuhan

yang

Maha

Kuasa. Semua tindakan yang

lain.

dilakukan hanya untuk Tuhan

mesti

dan tidak mengharap pamrih

agama.

dari

mendahului

orang

lain

melakukannya sendiri.

seluruh nilai spesifik dan budaya

69

dan

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

b. Prinsip Malaikat (Kepercayaan)

iman

kepada

Prinsip malaikat adalah prinsip

Berorientasi

berdasarkan

baik

Malaikat.

iman

kepada

Semua

tugas

menengah panjang,

baik

akan

dengan

sifat

Tuhan

untuk

mendapat

segala

perintah

yang

pendek,

jangka

maupun

jangka keyakinan

”hari

setiap

akhir”

individu

balasan

akan

terhadap

setiap tindakan yang dilakukan.

Maha Kuasa.

f.

Prinsip Keteraturan

c. Prinsip Kepemimpinan Prinsip

tujuan,

adanya

dimana

Tuhan

terhadap

disertai

malaikat yang dipercaya oleh menjalankan

akhir”.

jangka

dilakukan dengan disiplin dan sesuai

”hari

Prinsip

keteraturan

kepemimpinan

merupakan prinsip berdasarkan

adalah Pada Agama Islam yaitu

iman kepada ”ketentuan Tuhan”.

prinsip

berdasarkan

iman

Membuat

kepada

Rasullullah

SAW.

teratur

dengan

Seorang

pemimpin

harus

rencana

atau

teguh,

jelas.

memiliki

prinsip

yang

semuanya

serba

menyusun

tujuan

Melaksanakan

dengan

agar mampu menjadi pemimpin

disiplin

yang sejati. Seperti Rasullullah

sendiri,

SAW adalah seorang pemimpin

lain.

sejati yang dihormati oleh semua

Berdasarkan beberapa definisi di

orang.

atas,

d. Prinsip Pembelajaran Prinsip adalah iman

kepada

membaca

dan

menambah

peneliti

kemampuan

berdasarkan kitab.

Suka

belajar

untuk

pengetahuan

bukan

kecerdasan

pembelajaran

prinsip

karena

secara

kesadaran

karena

orang

berpendapat

bahwa

spiritual

adalah

manusia

memaknai

bagaimana arti dari kehidupan serta memahami nilai tersebut dari setiap perbuatan

dan

yang

dilakukan

dan

kemampuan potensial setiap manusia

mencari kebenaran yang hakiki.

yang

Berpikir kritis terhadap segala

menyadari dan menentukan makna,

hal dan menjadikan kitab suci

nilai, moral, serta cinta terhadap

sebagai

kekuatan

pedoman

dalam

bertindak. e. Prinsip Masa Depan Prinsip

masa

depan

menjadikan

yang

makhluk

merasa

sebagai

manusia

70

lebih

sesama

keseluruhan,

adalah prinsip yang berdasarkan

seseorang

dapat

dapat

besar

hidup

karena

bagian

sehingga

dan dari

membuat

menempatkan

diri

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

dan hidup lebih positif dengan penuh

logis dan berlaku sesuai norma

kebijaksanaan,

sosial.

kedamaian,

dan

kebahagiaan yang hakiki.. Zohar dan Marshall

(2007:

14)

menguji

h. Kecenderungan

SQ

bertanya

dengan hal-hal berikut:

nyata

untuk

mengapa

atau

bagaimana jika untuk mencari

a. Kemampuan bersikap fleksibel

jawaban-jawaban

yang

yaitu mampu menempatkan diri

mendasar seperti: kemampuan

dan

berimajinasi dan keingintahuan

dapat

pendapat

menerima

orang

lain

secara

yang tinggi.

terbuka. b. Tingkat

i. Menjadi apa yang disebut oleh kesadaran

tinggi

seperti:

autocritism

diri

yang

para

kemampuan

dan

psikolog

mandiri

mengetahui

sebagai

yaitu

kemudahan

tujuan dan visi hidup.

bidang memiliki

untuk

bekerja

melawan konvensi, seperti: mau

c. Kemampuan untuk menghadapi

memberi

dan memanfaatkan penderitaan

dan

tidak

mau

menerima.

seperti: tidak ada penyesalan, tetap tersenyum dan bersikap

METODE

tenang dan berdoa.

Penelitian

d. Kemampuan untuk menghadapi dan

melampaui

seperti:

rasa

bersikap

ikhlas

ini

dilakukan

di

Program S1 Akuntansi Universitas

sakit

Undiksha

dan

penelitian

pemaaf.

Singaraja. ini

Populasi

adalah

seluruh

mahasiswa Program S1 Akuntansi

e. Kualitas

hidup

yang

diilhami

Universitas

Undiksha

Singaraja.

oleh visi dan nilai-nilai seperti:

Angkatan 2012, 2013 dan 2014 yang

prinsip dan pegangan hidup dan

berjumlah 861 orang dengan teknik

berpijak pada kebenaran.

pengambilan random sampling yang

f. Keengganan

untuk

menggunakan

menyebabkan

kerugian

yang

didapat

tidak

seperti:

tidak

mahasiswa

perlu

rumus

sampel

slovin

dan

sejumlah

90

Jurusan

Akuntansi

menunda pekerjaan dan berpikir

Fakultas

Ekonomi

dan

Bisnis

sebelum bertindak.

Undiksha

Singaraja.

Pengumpulan

g. Kecenderungan untuk melihat

data dilakukan dengan menggunakan

keterkaitan antara berbagai hal

kuesioner. Analsis data menggnakan

yaitu

analisis MRA.

seperti:

berpandangan

holistik

kemampuan

berfikir

71

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

HASIL DAN PEMBAHASAN

ini

Hasil uji kelayakan model (Uji F) dan

Koefisien

digunakan

Besarnya

indikator

R2.

koefisien Determinasi R2

determinasi

masing-masing model regresi tanpa

tabel

1.

interaksi dan model regresi dengan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui

interaksi dapat dilihat pada Tabel 2.

bahwa model regresi memiliki P-value

Berdasarkan

(Sig. F Change) sebesar 0,000, nilai

diketahui besarnya R2 model regresi

tersebut lebih kecil daripada α (5%)

tanpa

sehingga

sedangkan

ditampilkan

pada

dapat

dikatakan

bahwa

interaksi

interaksi

kelayakan

model.

menjelaskan

variasi

perubahan

independen

dalam

menjelaskan

model

variasi

mana mampu

sedangkan

sisanya

dijelaskan

oleh

variabel dependennya dapat dilihat

40,3%

regresi

dengan

56,1%,

variasi

variabel

dapat

sebesar

sebesar

variabel perubahan

tersebut

model

model regresi tersebut memenuhi uji Sejauh

tabel

dependen

yang

perubahan

sebesar

56,1%

sebesar

43,9%

variasi

perubahan

variabel independen di luar model.

dari koefisien determinasi, dalam hal Tabel 1. Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) R Square Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

0,239

3,663

3

83

0,000

Sumber: Output SPSS Tabel 2, Koefisien determinasi Adjusted R Model R R Square Square 1 0,635(a) 0,403 0,400 2 0,749(a) 0,561 0,543 Sumber: Output SPSS Hasil Analysis

Moderated (MRA)

dapat

Std. Erorr of the estimate 167.929 1.269.843

Regression

penelitian ini mendukung penelitian

diuraikan

yang dilakukan oleh Yani (2011) ini

sebagai berikut (tabel 3).

didukung oleh hasil penelitian Ardana

Pengaruh IQ terhadap PA

et al. (2013) yang menyimpulkan IQ

Berdasarkan

hasil

analisis

berpengaruh positif dan signifikan

diketahui bahwa memperoleh hasil P-

pada

value sebesar 0,000 yang berarti lebih

menyatakan

kecil dari level signifikansi sebesar 5%

kecerdasan yang sangat dibutuhkan

atau 0,05. Ini berarti IQ berpengaruh

dalam

keberhasilan

positif

tetap

mempengaruhi

pada

tingkat

PA.

Hasil

72

tingkat

PA.

Yani

IQ

(2011)

merupakan seseorang, pola

IQ fikir

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

seorang

mahasiswa

karena

IQ

akuntansi

dan

merupakan kecerdasan pertama yang

Penelitian

Yani

dikembangkan

menyimpulkan IQ berpengaruh pada

yang

mampu

membuat seorang mahasiswa berfikir secara

rasional

untuk

memahaminya. (2011)

ini

tingkat PA.

belajar

Tabel 3. Analisis Regresi Pengaruh IQ terhadap PA yang dimoderasi oleh EQ dan SQ Unstandardized Coefficients

Model

t

Sig.

2.018

9.447

0,000

0,464

0,039

6.421

0,000

EQ

0,356

0,021

4,267

0,000

SQ

0,362

0,034

3,758

0,003

IQ-EQ

0,729

0,060

7,281

0,000

IQ-SQ

0,726

0,073

7,203

0,000

B

Std. Error

(Constant)

17.046

IQ

Sumber: output SPSS Menurut William Stren dalam Purwanto

(2003),

kesanggupan

untuk

IQ

kompetensi

adalah

untuk

memahami

akuntansi.

menyesuaikan

diri kepada kebutuhan baru, dengan

Pengaruh

menggunakan alat-alat berfikir yang

tingkat PA yang dapat diperkuat

sesuai dengan tujuan. Wechler dalam

oleh EQ

Pratiwi

(2011)

merumuskan

sebagai

keseluruhan

IQ

kemampuan

Berdasarkan

IQ

hasil

pada

analisis

kemampuan

diketahui bahwa hasil P-value sebesar

individu untuk berpikir dan bertindak

0,000 yang berarti lebih kecil dari

secara

kemampuan

level signifikansi sebesar 5% atau

mengelola dan meguasai lingkungan

0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat

secara efektif. Menurut Zohar dan

disimpulkan bahwa adanya SQ dapat

Marshall (2007), semakin tinggi IQ

memperkuat

seseorang,

PA.

terarah

serta

semakin

tinggi

pula

Zohar

pengaruh dan

IQterhadap

Marshall

(2007)

kecerdasannya. Hal ini berarti apabila

menyatakan bahwa SQ merupakan

seorang seorang mahasiswa memiliki

kecerdasan

IQ yang baik tentunya akan memiliki

seseorang untuk menentukan mana

yang

diperlukan

yang seharusnya dilakukan dan mana

73

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

yang

tidak

seharusnya

dilakukan.

dapat

bekerja

dalam

team.;

Apabila seorang mahasiswa memiliki

Kecerdasan

SQ yang baik, tentunya ia akan

ditingkatkan dengan cara antara lain

memiliki motivasi untuk memahami

dengan mengadakan seminar bertema

akuntansi dan meraih nilai yang baik

keagamaan, puja bakti bersama dan

tanpa menggunakan cara-cara yang

kegiatan-kegiatan

keagamaan

curang. Oleh karena itu pemahaman

lainnya.;

selanjutnya

akan

diharapkan

Akuntansi

akan

meningkat

seiring dengan SQ yang dimiliki.

4)

spiritual

3)

Penelitian dapat

dapat

meneliti

lebih

dalam tidak terbatas pada variabel kecerdasan

intelektual,

kecerdasan

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN

emosional, dan kecerdasan spiritual

KETERBATASAN PENELITIAN

dalam kaitannya dengan pemahaman

Berdasarkan

pembahasan

di

akuntansi, melainkan perlu adanya

atas, maka dapat disimpulkan hal-hal

penambahan variabel lainnya serta

sebagai

diharapkan

berikut,

1)

Kecerdasan

dapat

menggunakan

intelektual berpengaruh positif dan

cakupan obyek penelitian yang lebih

signifikan

luas.

terhadap

pemahaman

Selain

itu

dalam

penelitian

diharapkan

dapat

akuntansi; 2) Kecerdasan emosional

lanjutan

dan

dapat

dikembangkan model analisis yang

meningkatkan pengaruh kecerdasan

ada untuk mendapat hasil yang lebih

intelektual padatingkat pemahaman

mendalam.

kecerdasan

akuntansi

spiritual

secara

positif

dan REFERENSI

signifikan.

Amram, Joseph Yosi. 2009. The Contribution of Emotional and Spiritual Intelligences to Effective Business Leadership. Dissertation of Psychology of Institute of Transpersonal Psychology, Palo Alto, California.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka

saran-saran

yang

dapat

diberikan melalui hasil penelitian ini adalah

sebagai

berikut

1)

Untuk

meningkatkan kecerdasan intelektual dapat

dilakukan

dengan

cara

memberikan

tugas-tugas

yang

bersifat

kasus

lebih

studi

yang

Ardana, I Cenik, Lerbin R. Aritonang dan Elizabeth Sugiarto Dermawan. 2013. Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kesehatan Fisik Untuk Memprediksi Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Akuntansi, Vol. XVII, No. 03, hlm. 444-458.

menggambarkan praktek nyata dari ilmu

akuntansi.;

2)

Untuk

meningkatkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan cara antara lain dengan melatih mahasiswa agar

74

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 62-76 • Juni 2016

Clarken, Rodney H. 2010. Considering Moral Intelligence as Part of a Holistic Education. Journal Education, Northern Michigan University.

Akuntansi Terhadap Konsep Dasar Akuntansi di Perguruan Tinggi di Kota Malang. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam (UNISMA) Malang.

Durgut, Mehmet, Bilal Gerekan, and Abdulkadir Pehlivan. 2013. The Impact of Emotional Intelligence on the Achievement of Accounting Subject. Jurnal of Business and Social Science, Vol. 4, No. 13.

Patricia Grant, and Peter McGhee. 2008. Spirituality and Ethical Bahaviour in the Workplace: Wishful Thinking or Authentic Reality. Jurnal of Business Ethics and Organization Studies, Vol. 13, No. 2.

Dwijayanti, A. P. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual. Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Sosial terhadap Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta.

Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi Semarang. Jurnal Pendidikan Akuntansi.

Dwirandra. 2013. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dan Sikap Etis dengan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Variabel Pemoderasi.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Penerbit Alfabeta. Vahid Oskou, Mohammad Reza Ashtiani, Mehdi Soltani, and Keivan Fathi. 2013. Investigation and Evaluation of Spiritual Intelligence: A Demographic Approach. Jurnal of Engineering and Applied Sciences, Vol. 3, No. 17.

Goleman, Daniel. 2003. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hariyoga, Septian dan Suprianto, Edi. 2011. Pengaruh Kecerdasan Emocional, Perilaku Relajar, dan Budaza Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dengan Kepercayaan Diri sebagai Variable Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi XIV.

Yani,

Marcel V.J. Veenman, Pascal Wilhelm, Jos J. Beishuizen. 2004. The Relation Between Intellectual and Metacognitive Skills from a Developmental Perspective. Jurnal Learning and Instruction, No. 13, 89-109. Mawardi. M.Cholid. Pemahaman

Fitri. 2011. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi. Jurnal Akuntansi Pendidikan. Universitas Riau.

Zakiah, Farah. 2013. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

2011. Tingkat Mahasiswa

Zohar, D., dan Marshall, I. 2007. SQ:

75

Pasek – Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman …

Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan.

Diterjemahkan oleh Rahmi Astuti, Ahmad Najib Burhani dan Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan.

76