PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI

Download memberi pelayanan berupa jasa kepada masyarakat. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi denga...

3 downloads 651 Views 254KB Size
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI BERBASIS SAK-ETAP, KEMATANGAN USIA, PERILAKU, DAN EFEKTIVITAS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN BULELENG (Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula) 1Kadek

Nanik Arismawati Luh Gede Erni Sulindawati 2 Anantawikrama Tungga Atmadja Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] 1Ni

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi berbasis SAK-ETAP, kematangan usia, perilaku, dan efektivitas kinerja terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner dan diukur menggunakan skala likert. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula pada bagian keuangan/akuntansi sebanyak 40 pegawai. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP, kematangan usia, perilaku, dan efektivitas kinerja berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Pemahaman Akuntansi Koperasi Berbasis SAKETAP, Kematangan Usia, Perilaku, Efektivitas Kinerja Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Abstract This research aims at knowing the effect of education level, understanding of SAK-ETAP-based accounting, age maturity, behavior, and working effectiveness toward the quality of financial report. This study is qualitative research by using data got from questionnaires and measured by using likert scale. The sampling technique used is purposive sampling. The sample used in this study is the staffs of saving and loan cooperative in the Subdistrict of Bulelelng, Sawan, Kubutambahan, and Tejakula in financial/accounting department as many as 40 staffs. The technique of analyzing the data is the analysis of multiple linear regression. The result shows that education level, understanding of SAK-ETAP-

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) based cooperative accounting, age maturity, behavior, and working effectiveness have partial effect toward the quality of financial report. Kata kunci: Education, SAK-ETAP, Age, Behavior, Working Effectiveness, Quality of Financial Report.

PENDAHULUAN Perekonomian menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang. Untuk meningkatkan perekonomian pemerintah membentuk badan usaha dan memberikan ruang gerak yang baik kepada masyarakat kepada para pengusaha kecil dan menengah (UKM). Badan usaha dapat didefinisikan sebagai kesatuan ekonomi dan yuridis dari penggunaan faktor-faktor produksi untuk mencari keuntungan atau memberi pelayanan berupa jasa kepada masyarakat. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Departemen Koperasi: 1992). Artinya koperasi sebagai unit bisnis diberikan kesempatan utuk menjalankan usaha dalam rangka memperoleh keuntungan, namun harus tetap tidak meniggalkan karakteristik dan prinsipprinsip koperasi yang telah ditetapkan. Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat. Koperasi simpan pinjam berperan sebagai penyedia dana untuk mengembangkan usaha sektor riil baik di sektor pertanian, perdagangan, industri, pertambangan maupun disektor keuangan lainnya oleh pengusaha kecil dan menengah yang berstatus sebagai anggotanya. Menurut Kasmir (2008) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu. Laporan keuangan koperasi dibuat dengan tujuan untuk mengelola keuangan koperasi kepada pihak intern maupun ekstern. Untuk dapat menciptakan laporan keuangan yang berkualitas diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang akuntansi. Sumber daya manusia merupakan kunci dalam meningkatkan keberhasilan guna mencapai tujuan yang diinginkan melalui penilaian yang tinggi dan dapat dilihat dari kemampuan, pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan kepribadian yang dimiliki oleh staf akuntan. Sumber daya manusia dalam suatu badan usaha koperasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas laporan keuangan koperasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Faktor pertama yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah pendidikan. Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan formal staf bagian keuangan atau akuntansi dan dengan latar belakang akuntansi akan sangat membantu dalam membuat laporan keuangan. Proses akuntansi dalam membuat suatu laporan keuangan berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan laporan keuangan yang diterapkan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. SAK ETAP digunakan pada entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan seperti UMKM dan koperasi. Prospek implementasi SAK ETAP pada koperasi

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) memerlukan pemahaman tentang SAK ETAP. Dalam akuntansi dan psikologis menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara usia dan perilaku etis. Berdasarkan penelitian Mudrack (1989); Peterson et al, (2001); Sundaram dan Yermack (2007) individu menjadi lebih etis dan konservatif dengan bertambahnya usia. Mereka berpendapat bahwa usia tua cenderung menghindari tindakan kecurangan akuntansi. Menurut Kurniawan (2005) efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaanya. Jadi untuk mengetahui koperasi itu memiliki kinerja yang bagus maka dilihat dari tingkat efektivitas kinerja karyawan koperasi tersebut. NIK adalah nomer induk koperasi, dimana koperasi yang sudah memiliki nomer induk koperasi merupakan koperasi yang sudah terdaftar pada Dinas Koperasi. Sedangkan untuk koperasi yang belum memiliki nomor induk belum terdaftar pada Dinas Koperasi. Pemberian nomor induk biasanya hanya pada koperasi yang masih aktif, akan tetapi di Buleleng banyak koperasi yang aktif belum memiliki nomor induk koperasi. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa ada koperasi yang aktif beroperasi tetapi belum memiliki nomor induk, yang berarti belum terdaftar pada Dinas Koperasi. Nomor induk berbeda dengan nomor badan hukum koperasi, dimana pengertian dari badan hukum koperasi ialah izin yang diberikan kepada pemerintah secara sah atas akta pendirian koperasi. Karena di Kabupaten Buleleng terdapat banyak Koperasi yang belum bersertifikat NIK, maka dari itu penulis ingin meneliti koperasi tersebut. Apakah koperasi yang belum bersertifikat NIK memiliki pengaruh antara tingkat pendidikan yang dimiliki, pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP,

tingkat kematangan usia, perilaku, dan efektivitas kinerja terhadap kualitas laporan keuangan koperasi. Dengan pertimbangan hal tersebut maka penting dilakukan penelitian faktor apa yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Definisi Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasakran azas kekeluargaan (Departemen Koperasi: 1992). Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (Departemen Koperasi: 1992). Koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. Tingkat Pendidikan Dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja adalah melalui pendidikan. Tingkat pendidikan yang ditempuh dan dimiliki oleh seseorang pada dasarnya merupakan usaha yang dilakukan dapat memperoleh kinerja yang baik. Menurut Sikula (2003), tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Lebih lanjut Hasbullah (2009) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Menurut Undang-undang Sistem PendidikanNasional No. 20 tahun 2003, indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesenian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan tersebut. Dengan demikian, karyawan dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Pemahaman Akuntansi Koperasi Berbasis SAK-ETAP Pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar tentang proses akuntansi baik itu secara manual atau meggunakan teknologi komputerisasi. Seseorang dikatakan paham terhadap akuntansi adalah mengerti dan pandai bagaimana proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi satu laporan keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan laporan keuangan yang diterapkan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik ( SAK-ETAP). SAK-ETAP digunakan oleh etitas yang tidak memiliki akuntabilitas public yang signifikan, seperti koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), UMKM dan lain sebagainya. SAK-ETAP disahkan DSAK-IAI pada tanggal 19 mei 2009. SAK-ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 januari 2011. Akuntansi perkoperasian di Indonesia telah mengalami perkembangan seiring konvergensi IFRS, sebelumya akuntansi koperasi diatur dalam PSAK No.27. Namun, sejak 08 April 2011 DSAK IAI telah menerbitan pernyataan pencabutan SAK 8 (PPSAK 8)

atas pencabutan PSAK No.27 tentang akuntansi koperasi, dan sebagai gantinya Pemerintah RI telah menerbitkan peraturan Menteri Negara KUKM RI KUKM Nomor: 04/PER/M.KIKM/VII/2012 tertanggal 26 Juli 2012 tentang pedoman Umum Akuntansi Koperasi Berbasis SAKETAP. Peraturan Menteri ini sebagai bentuk respon atas perkembangan standar akuntansi yang mengacau IFRS, khususnya SAK-ETAP. Pedoman umum akuntansi koperasi sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri Negara KUKM RI KUKM Nomor: 04/PER/M.KUKM/VII/2012 secara garis besar membahas mengenai karakteristik koperasi, kerangka dasar laporan keuangan koperasi, akuntansi asset, akuntansi kewajiban, akuntansi ekuitas, perhitugan hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan . Dengan memahami isi dari peraturan Menteri ini, diindikaskan pegawai mampu menyusun laporan koperasi yang terbatas dadi praktik manajemen laba, tidak menyajikan laporan keuangan koperasi yang salah,tidak menyembunyikan informasi penting dan material dalam laporan keuangan koperasi dan memliki orientasi tanggung jawab kepada pengurus/atasan bukan kepada pemilik koperasi/RAT. Kematangan Usia Usia berperan penting dalam pengembangan kerja yang dimiliki juga akan semakin banyak, sehingga skill yang dimiliki juga semakin baik. Apabila skill yang dimiliki oleh karyawan dikatakan bagus, maka kinerjanya juga dapat dikatakan baiksehingga menciptakan prestasi kerja. Kematangan usia atau faktor umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut Hoetomo (2005) umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Semakin tinggi umur seseorang , maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) yang dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain (Notoatmodjo, 2003). Perilaku Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Perspektif individu tentang perilaku atau sikap seseorang dapat menjadi dasar bagi interaksi dengan orang lain dan dengan dunia sekelilingnya. Perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Beberapa peneliti menemukan bahwa perilaku etis dipengaruhi secara signifikan oleh pihak lain yang dihadapi dalam lingkungan profesinya tanpa memperhatikan apakah perilakunya sesuai dengan kode etik atau tidak. Tingkat pengaruh itu mungkin dipengaruhi oleh kedekatan hubungan antara organisasi dengan pihak lain yang berkaitan, dengan pihak yang berkuasa baik dari dalam organisasi. Efektivitas Kinerja Menurut Mardiasmo (2002) efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan efektif, walaupun dengan biaya yang lebih besar karena disini efektivitasnya hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Efektivitas merupakan bagian dari produktivitas, dimana salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pusat pertanggung jawaban tertentu. Menurut Irham Fahmi (2011) “Kinerja adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”. Kualitas Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencana perusahaan, penanaman modal atau investasi, pencarian sumber-sumber dana operasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal: 1995). Melalui laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola atau manager koperasi dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak. Dalam PSAK Nomor 27 dinyatakan bahwa laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi lebih ditujukan kepada pihakpihak di luar pengurus koperasi dan tidak dimaksudkan untuk pengendalian usaha (Ikatan Akuntansi Indonesia: 2002). Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi (SAK, 2007). Laporan keuangan menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian-kerugian. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian tentang Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pemahaman Akuntansi Koperasi Berbasis SAK-ETAP, Kematangan Usia, Perilaku, dan Efektivitas Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Rancangan penelitian

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang selanjutnya disajikan serta diinterpretasikan dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan objek atau berkaitan dengan masalah penelitian, keseluruhan unit dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi/ keuangan pada Koperasi di Kabupaten Buleleng (Kecamatan Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula) yang terdiri dari 352 Koperasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Dimana pada penelitian ini menggunakan sampel non-random, yaitu purposive sampling. Kriteria dari sampel ini adalah (1) sampel yang dipilih hanya Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng, Tejakula, Sawan, dan Kubutambahan; (2) sampel yang dipilih hanya koperasi yang belum bersertifikat NIK; dan (3) sampel yang dipilih hanya koperasi yang masih aktif. Koperasi yang masih aktif dimaksudkan adalah koperasi yang terbukti nyata masih beroperasi. Jenis dan Sumber Data Berikut jenis dan sumber data penikitian ini sebagai berikut (1) data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2008), (2) data Kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiyono, 2008). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi, serta job description masing-masing bagian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner yang ditujukan kepada karyawan bagian keuangan/penatausahaan; dan (2) data sekunder dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berasal dari Koperasi Kecamatan Buleleng, Sawan, Tejakula dan Kubutambahan berupa datadata tertulis. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh informasi dan data yang diolah untuk penelitian ini, beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1) observasi yaitu Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan di Koperasi Simpan Pinjamdi Kecamatan Buleleng, Tejakula, Sawan, dan Kubutambahan; (2) kuesioner kepada para karyawan Koperasi Simpan Pinjam Kecamatan Buleleng, Tejakula, Sawan, dan Kubutambahan; dan (3) dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencatat data dari dokumendokumen atau laporan yang dimiliki oleh perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel tingkat pendidikan terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.10, variabel tingkat pendidikan (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,202 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,035 < dari 0,050 sehingga H1 diterima. Rata-rata tingkat pendidikan pegawai koperasi simpan pinjam bagian keuangan/akuntansi pada 4 Kecamatan di Kabupaten Buleleng diantaranya adalah Kecamatan Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula sebagian besar adalah tingkat Sarjana (S1). Namun demikian sudah ada juga pegawai yang sudah menyelesaikan pendidikan Magister (S2), tapi ada beberapa dari responden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma maupun setara SMA/SMK.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.10, variabel pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,557 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,015 < dari 0,050 sehingga H2 diterima. Dari semua jawaban responden/pegawai koperasi bagian keuangan yaitu 20 koperasi di Kabupaten Buleleng yang belum bersertifikat, mereka sudah memiliki pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP. Hal tersebut membuktikan bahwa pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam kualitas laporan keuangan koperasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel kematangan usia terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.10, variabel kematangan usia (X3) memiliki nilai thitung sebesar 2,220 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,033 < dari 0,050 sehingga H3 diterima. Dari 20 koperasi di Kabupaten Buleleng yang belum bersertifikat, memiliki pegawai bagian keuangan/responden dengan rentan usia yang cenderung ke golongan pelopor (usia antara 25-40 tahun). Golongan pelopor antara lain cirinya adalah berpikir maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju, dan memiliki produktifitas yang tinggi. Dimana pada data kuesioner yang diperoleh yaitu sebesar 62% responden memiliki masa jabatan > 5 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa kematangan usia memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam kualitas laporan keuangan koperasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel perilaku terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.10, variabel perilaku (X4) memiliki nilai thitung sebesar 2,911 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,006 < dari

0,05 sehingga H4 diterima. Dari 20 koperasi di Kabupaten Buleleng yang belum bersertifikat, sudah memiliki perilaku yang sesuai dengan kode etik, ini ditunjukkan dari tingkat pendidikan dan kematangan usia yang dimiliki responden. Hal tersebut membuktikan bahwa perilaku memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam kualitas laporan keuangan koperasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel efektivitas kinerja terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.10, variabel efektivitas kinerja (X5) memiliki nilai thitung sebesar 4,125 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,000 < dari 0,05 sehingga H5 diterima. Dari 20 koperasi di Kabupaten Buleleng yang belum bersertifikat, sudah memiliki efektivitas kinerja yang bagus. Ini ditunjukkan dari ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan merupakan salah satu bagian dari keefektivan kinerja. Hal tersebut membuktikan bahwa efektivitas kinerja memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam kualitas laporan keuangan koperasi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut (1) variabel tingkat pendidikan (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,202 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,035 < dari 0,050 sehingga dapat dikatakan variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan; (2) variabel pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,557 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,015 < dari 0,050 sehingga dapat dikatakan variabel pemahaman akuntansi koperasi berbasis SAK-ETAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan; (3) variabel kematangan usia (X3) memiliki nilai thitung sebesar 2,220 > dari nilai ttabel

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) sebesar 2,032 dan signifikan 0,033 < dari 0,050 sehingga dapat dikatakan variabel kematangan usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan; (4) variabel perilaku (X4) memiliki nilai thitung sebesar 2,911 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,006 < dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan; dan (5) variabel efektivitas kinerja (X5) memiliki nilai thitung sebesar 4,125 > dari nilai ttabel sebesar 2,032 dan signifikan 0,000 < dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel efektivitas kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Saran Adapun saran yang peneliti berikan berkaitan dengan penelitian ini adalah (1) bagi koperasi melalui penelitian ini diharapkan agar koperasi segera membuat sertifikat NIK di Dinas Koperasi Pendistrusian dan Perdagangan Kabupaten Buleleng; dan (2) bagi peneliti selanjutnya jika tertarik meneliti di bidang yang sama dapat menggunakan variabelvariabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini, hal ini dilakukan karena koefesien dalam koefesien determinasi dalam penelitian ini masih dapat ditingkatkan dengan adanya penambahan variabel bebas.

DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2005. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Akuntansi FE UGM. Charolina, Ovita, Husaini, dan Abdullah. 2013. Pengaruh Implementasi Pengelolaan Keuangan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Komisi Pemilihan Umum. Jurnal Fairness Universitas

Bengkulu. Vol. 3, No.3, Hal: 82-94 Faizurah,

Ahmad. 2014. Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Firdaus, M. Aziz. 2012. Metode Penelitian. Tanggerang Selatan: Jelajah Nusa. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS Edisi 4. Semarang: Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntanti Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hariandja, Marihot T. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada

Ilmu Raja

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kusuma, Marhaendra dan Budianto Haris. 2013. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Koperasi Berbasis SAK-ETAP terhadap Kualitas Penyusun Laporan Keuangan Koperasi. Jurnal Cahaya Aktiva. Vol. 3, No.2, Hal: 81-91

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Mahendra, Adya Dwi. 2014. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah,, Jenis Kelamin, Usia, dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponogoro. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit: ANDI Martono,

Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi, dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maulia, Sherlly. 2014. Pengaruh Usia, Pengalaman, dan Pendidikan Dewan Komisaris terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Universitas Diponogoro. Moekijat.

Mulyani.

1989. Kepegawaian. Mandar Maju.

Manajemen Bandung:

2013. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada Koperasi Mandiri Jaya Tanjungpinang dan Koperasi Karyawan Plaza Hotel Tanjungpinang. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji

Munawir.

2000. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Muzahid,

Mukhlisul. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, dan Lama Pengalaman Kerja Pegawai terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP) di Kabupaten Aceh Utara. e-Jurnal Akuntansi Universitas Riau. Vol. 2, No.2, Hal: 34-45

Pakpahan, E. S., Siswidiyanto, dan Sukanto. 2014. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik. Vol. 2, No. 1, Hal: 116-121 Poewadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rifa, Aditya Bachtiar. 2014. Pengaruh Perilaku, Kompetensi, dan Pengalaman dalam Mengelola Barang Milik Negara Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Riyanto,J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. Jakarta: SIUP Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. Sikula,

Andrew, E. 2003. Personnel Administration and Human Resources Management. John Wiley & Sons Inc.

Simatupang, P. 2003. Harga Dasar Gabah. Jakarta: Badan Litbang Deptan. Sitio, Harifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Widyawati, Dini. 2015. Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. e-Jurnal. Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Surabaya. Vol. 4, No.9, Hal:65-74 Wikipedia. 2008. Perilaku Manusia. [Online], Tersedia di: (https://id.wikipedia.org/wiki/Peri laku_manusia). [Diakses tanggal 22 Oktober 2016] -------. 2009. Sampel Statistika. [Online], Tersedia di: (https://id.m.wikipedia.org/wiki/S ampel_statistika). [Diakses tanggal 22 Oktober 2016]