Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 1
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI THE OF INDEPENDENCE LEARNING, PERCEPTION ABOUT TEACHING METHOD, PARENTS ATTENTION TOWARD ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT Oleh: Sari Rumanti Palupi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Moh. Djazari, M.Pd. Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-Post Facto dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditunjukkan dengan rx1y = 0,348; r2x1y = 0,121; terdapat pengaruh positif Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditunjukkan dengan rx2y= 0,323; r2x2y = 0,104; terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditunjukkan dengan rx3y = 0,325; r2x3y = 0,106; terdapat pengaruh positif Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditunjukkan dengan Ry(1,2,3) = 0,398; R2y(1,2,3) = 0,158. Kata kunci: Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar Akuntansi
Abstract This research aimed determine Influence of Independence Learning, Student Perception about Teachers Teaching Method and Parents Attention towards Student Achievements of Accounting. This research was Ex-Post Facto by quantitative approach. Data Collection Techniques were used questionnaires and documentation. The data analysis technique used simple regression analysis and multi regression analysis. The research results were there was positive influence of Independence Learning toward Student Achievements of Accounting with a correlation coefficient rx1y = 0,348; r2x1y = 0,121; there was positive influence of Student Perception about Teachers Teaching Method toward Student Achievements of Accounting with rx2y= 0,323; r2x2y = 0,104; there was positive influence of Parents Attention toward Student Achievements of Accounting with rx3y= 0,325; r2x3y = 0,106; there was positive influence of Independence Learning, Student Perception about Teachers Teaching Method and Parents Attention towards Student Achievements of Accounting with Ry(1,2,3) = 0,398; R2y(1,2,3) = 0,158. Keywords: Independence Learning, Student Perception about Teachers Teaching Method, Parents Attention, Student Achievement of Accounting.
2 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
dan penilaian yang jelas serta tidak
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang
membingungkan
oleh
penggunanya.
dilakukan dengan sengaja untuk merubah
Akuntansi dapat dipandang dari dua sisi
tingkah laku manusia. Melalui pendidikan,
pengertian
manusia mendapatkan pengetahuan dan
profesi yang dipraktikkan dalam dunia
keterampilan
nyata dan sekaligus sebagai suatu ilmu
untuk
bersaing
di
era
yaitu
sebagai
pengetahuan
globalisasi. Secara umum, pendidikan
yang dipelajari. Sebagai
dibedakan menjadi pendidikan formal,
Depdiknas (2003:6), menyatakan bahwa
nonformal,
Pendidikan
akuntansi
formal dilakukan melalui lembaga sekolah.
mengenai
Kualitas
sekolah
menghasilkan informasi berkenaan dengan
dicerminkan melalui prestasi belajar yang
transaksi keuangan. Dalam pendidikan
merupakan hasil dari proses belajar. Proses
formal, akuntansi adalah salah satu mata
belajar merupakan perubahan seseorang
pelajaran yang diajarkan pada tingkat
setelah melakukan aktivitas belajar. Salah
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
satu cara untuk melihat keberhasilan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di
proses belajar adalah dengan melihat
SMA, akuntansi tergabung dalam mata
prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan
pelajaran ekonomi dan biasa disebut mata
tingkat
pelajaran
dan
informal.
pendidikan
di
merupakan suatu
suatu ilmu,
bahan sistem
kajian untuk
keberhasilan
siswa
dalam
materi
pelajaran
yang
Keberhasilan pembelajaran suatu mata
diwujudkan dengan nilai. Prestasi belajar
pelajaran dalam pendidikan formal dapat
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
dilihat dari prestasi belajar siswa dalam
faktor internal dan faktor eksternal. Untuk
mata pelajaran tersebut, termasuk mata
mengukur prestasi belajar di sekolah,
pelajaran ekonomi-akuntansi.
menguasai
biasanya dengan menyelenggarakan tes tertulis
berupa
Ulangan
Prestasi
Belajar
Akuntansi
Harian,
merupakan tingkat keberhasilan siswa
Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan
dalam menguasai materi akuntansi yang
Akhir Semester.
diwujudkan dengan nilai yang bisa berupa
Akuntansi
tes
ekonomi-akuntansi.
American
angka, huruf, maupun kalimat. Prestasi
Accounting Association (AAA) dalam
Belajar Akuntansi dapat diukur dengan tes
Alam
prestasi
(2015:
menurut
adalah
proses
mengukur,
dan
berdasarkan suatu kompetensi akuntansi.
yang
Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis
memungkinkan pengambilan keputusan
berupa tugas, Ulangan Harian (UH),
mengidentifikasi, melaporkan
48)
informasi
ekonomi
belajar
yang
dilaksanakan
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 3
Ulangan Tengah Semester (UTS), dan
tinggi akan memiliki kualitas kegiatan
Ulangan Akhir Semester (UAS). Prestasi
belajar akuntansi yang lebih baik sehingga
Belajar Akuntansi, seperti halnya prestasi
dapat
belajar secara umum, dipengaruhi oleh dua
Akuntansi.
meningkatkan
Prestasi
faktor utama yaitu faktor internal dan
Sekolah
faktor eksternal. Faktor internal atau faktor
berlangsungnya
yang berasal dari dalam diri individu
menjadi
meliputi keadaan jasmani dan rohani,
mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi.
kemandirian,
sikap,
Di lingkungan sekolah ada banyak aspek
intelegensi, latihan dan ulangan, motivasi,
yang berpengaruh pada Prestasi Belajar
serta minat, sedangkan faktor eksternal
Akuntansi seperti fasilitas, jumlah murid,
atau faktor yang yang berasal dari luar diri
keadaan ruangan, lingkungan sekolah,
individu meliputi Perhatian Orang Tua,
serta guru. Guru merupakan pihak yang
pendidikan dan penghasilan orang tua,
berinteraksi langsung dengan siswa dan
suasana rumah, suasana dan fasilitas
memiliki peran penting dalam Prestasi
sekolah, metode mengajar guru, serta
Belajar Akuntansi yang diperoleh siswa.
keadaan masyarakat. Faktor-faktor tersebut
Guru
akan
Belajar
meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi
Akuntansi yang dicapai oleh seorang
melalui proses belajar mengajar yang
siswa.
dilaksanakan.
persepsi
mempengaruhi
dan
Prestasi
Kemandirian Belajar merupakan salah
satu
faktor
tempat
pembelajaran penting
berperan
Guru
yang
membantu
harus
juga dapat
siswa
memahami
keadaan dan kesulitan belajar setiap
yang
siswanya. Dalam perannya tersebut, guru
mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi.
harus memilih dan menentukan metode
Tirtarahardja
(2005:50)
mengajar yang tepat, yang dipengaruhi
menyatakan, kemandirian dalam belajar
oleh anak didik, tujuan, situasi, fasilitas,
adalah
yang
dan guru. Penggunaan metode mengajar
oleh
yang
dan
aktivitas
berlangsungnya
lebih
internal
hal
sebagai
Belajar
Sulo
belajar didorong
tidak
tepat
bisa
menimbulkan
kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan
masalah seperti persepsi negatif dari siswa.
tanggung jawab sendiri. Siswa dikatakan
Persepsi Siswa tentang Metode
belajar mandiri ketika siswa tersebut
Mengajar Guru merupakan salah satu
memiliki niat untuk belajar sesuatu, lalu
faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
melakukannya dengan sengaja baik dengan
Akuntansi. Persepsi Siswa tentang Metode
ataupun tanpa bantuan orang lain. Siswa
Mengajar
yang memiliki Kemandirian Belajar yang
penerimaan dan penafsiran stimulus yang
Guru
merupakan
proses
4 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
diterima siswa melalui alat inderanya yang
pengawasan
dinyatakan dalam bentuk pandangan dan
meningkatkan
tanggapan tentang metode mengajar yang
termasuk Prestasi Belajar Akuntansi.
digunakan oleh guru dalam penyajian
akan prestasi
SMA
Negeri
membantu belajar
1
siswa,
Srandakan
materi kepada siswa saat berlangsungnya
merupakan salah satu institusi pendidikan
pembelajaran di kelas. Persepsi Siswa
formal jenjang menengah di daerah Bantul.
tentang Metode Mengajar Guru bisa
SMA Negeri 1 Srandakan terdiri atas 3
berupa persepsi positif atau persepsi
tingkatan kelas, yaitu kelas X, XI, dan XII.
negatif. Umumnya, siswa yang memiliki
Untuk kelas XI dan XII terbagi menjadi 2
persepsi negatif malas mengikuti pelajaran
jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam
dan menggampangkan tugas-tugas yang
(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
diberikan oleh guru. Jika hal ini terjadi,
Penelitian ini difokuskan pada Siswa Kelas
maka pembelajaran tidak diterima secara
XI jurusan IPS yang di dalamnya terdapat
utuh
dan
mata pelajaran ekonomi materi akuntansi
mengakibatkan Prestasi Belajar Akuntansi
atau biasa disebut mata pelajaran ekonomi-
yang diperoleh tidak maksimal.
akuntansi.
oleh
siswa
tersebut
Hal lain yang dapat mempengaruhi Prestasi
Belajar
Akuntansi
adalah
Mata
pelajaran
tersebut
merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Akhir Nasional bagi
Perhatian Orang Tua. Orang tua adalah
siswa
orang yang pertama-tama bertanggung
Pemahaman
jawab atas kesejahteraan anak, baik secara
mendalam dan memiliki prestasi di atas
rohani, jasmani, maupun sosial. Safaria
standar yang ditetapkan oleh sekolah
(2005:24) menyatakan bahwa anak sangat
menjadi hal yang mutlak bagi siswa. Pada
membutuhkan bimbingan dan pengarahan
mata
dari orang tua untuk dapat memiliki dan
Prestasi Belajar Akuntansi yang diperoleh
mengembangkan kecerdasan interpersonal
siswa
yang tinggi. Banyak sedikitnya perhatian
proses belajar mengajar materi akuntansi
yang diberikan oleh orang tua dapat
yang telah dilakukan.
mempengaruhi keberhasilan pendidikan anak-anaknya.
Perhatian
Orang
Tua
yang berada di Jurusan IPS. materi
pelajaran
menjadi
akuntansi
secara
ekonomi-akuntansi,
indikator
keberhasilan
Berdasarkan peraturan dari Dinas Pendidikan,
Pemuda,
Kabupaten
pemenuhan
seperti
ditetapkan bahwa standar keberhasilan
motivasi, keteladanan, dan komunikasi,
belajar minimal yang diperoleh siswa
penyediaan
adalah
fasilitas
psikis
belajar,
serta
100%.
tahun
Olahraga
berupa pemberian bimbingan dan nasihat, kebutuhan
Bantul
dan
Pada
mata
2016/2017,
pelajaran
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 5
ekonomi-akuntansi Srandakan
SMA
Negeri
menetapkan
1
Kemandirian Belajar yang tinggi, siswa
Kriteria
semakin aktif dan mampu mengatur serta
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 78
bertanggung
yang berlaku bagi pembelajaran ekonomi
belajarnya
dan pembelajaran akuntansi, untuk itu
meningkatkan
standar keberhasilan belajar yang harus
Berdasarkan hasil wawancara di kelas XI
dicapai sekolah adalah 100%. Apabila
IPS SMA Negeri 1 Srandakan tanggal 29
terdapat siswa yang belum dapat mencapai
Maret 2017, dari 49 siswa terdapat 40
KKM, maka harus melakukan remedial.
siswa
Berdasarkan
kompetensi dasar akuntansi yang belum
data
Prestasi
Belajar
jawab
terhadap
sendiri,
sehingga
prestasi
(81,63%)
belajarnya.
yang
mengetahui
mereka
Ulangan Harian (UH) sebelum remidi,
akuntansi,
Ulangan Tengah Semester (UTS) sebelum
(73,47%)
remidi, Ulangan Akhir Semester (UAS)
internet untuk menambah pengetahuan
sebelum remidi yang diperoleh dari guru
tentang akuntansi, artinya Siswa Kelas XI
mata pelajaran akuntansi diketahui bahwa
IPS SMA Negeri 1 Srandakan memiliki
Prestasi Belajar Akuntansi pada semester
keterarahan
ganjil dari total 49 Siswa Kelas XI IPS
pembelajar yang merupakan indikator
hanya 37 siswa atau sekitar 75,51% yang
Kemandirian Belajar. Namun demikian,
telah
Ketuntasan
berdasarkan observasi tanggal 29 Maret
Minimal (KKM). Sisanya sebanyak 12
dan 08 April 2017, Kemandirian Belajar
siswa atau sekitar 24,49% belum mencapai
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
KKM dan harus mendapatkan program
Srandakan masih kurang. Hal ini terbukti
remedial.
jika ditinjau dari indikator Kemandirian
Kriteria
serta yang
dan
dapat
Akuntansi berupa rerata dari nilai tugas,
mencapai
pahami
kegiatan
tujuan
terdapat
belajar
36
siswa
memanfaatkan
media
belajar
dan
kreativitas
Kemandirian Belajar siswa sangat
Belajar berupa keaktifan belajar dari total
dibutuhkan untuk memperoleh Prestasi
49 siswa terdapat 12 siswa atau sekitar
Belajar Akuntansi yang maksimal. Siswa
24,49% belum menunjukkan keaktifan
yang
belajar dalam mengikuti pembelajaran
memiliki
melakukan
Kemandirian kegiatan
berdasarkan
pilihan
belajarnya
akuntansi.
Kurangnya
Kemandirian
kemauan
Belajar siswa dari indikator keaktifan
sendiri, dan tanggung jawab sendiri.
belajar tersebut dilihat dari 5 siswa
Kemandirian
siswa
(10,2%) dari kelas XI IPS 1 dan 7 siswa
untuk mengalami sendiri proses perolehan
(14,28%) dari XI IPS 2 yang kurang
Prestasi
keikutsertaannya pada proses tanya jawab,
Belajar
Belajar
sendiri,
Belajar,
menuntut
Akuntansi.
Dengan
6 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
kurang
merespon
yang
Akuntansi bisa maksimal. Sebaliknya,
dilontarkan guru, dan tidak mencatat
persepsi negatif membuat siswa malas
apabila tidak diperintah guru. Indikator
mengikuti proses pembelajaran akuntansi
lain
dan
berupa
pertanyaan
kepercayaan
diri
dalam
menyebabkan
Prestasi
Belajar
menyelesaikan masalah dari total 49 siswa
Akuntansi kurang maksimal. Berdasarkan
terdapat 10 siswa atau sekitar 20,4%
hasil observasi dan wawancara pada
belum
menunjukkan kepercayaan diri
tanggal 29 Maret dan 08 April 2017 yang
dalam menyelesaikan masalah. Hal ini
dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 1
terlihat dari siswa yang mencontek saat
Srandakan, guru akuntansi menggunakan 2
ulangan berlangsung dan siswa yang
metode mengajar yaitu metode ceramah
mengerjakan tugas sebelum jam pelajaran
dan metode latihan. Metode latihan lebih
dimulai dengan mengandalkan teman yang
sering digunakan oleh guru agar siswa
rajin.
terbiasa Latihan
dan
ulangan
juga
mengerjakan
akuntansi.
Metode
berbagai mengajar
soal yang
mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi.
digunakan oleh guru sudah sesuai untuk
Apabila siswa terbiasa mengulang materi
materi akuntansi, akan tetapi siswa masih
pelajaran akuntansi di rumah, ia akan
mempunyai
semakin
menguasai
materi
metode mengajar guru. Hal ini ditunjukkan
tersebut,
sehingga
Prestasi
pelajaran Belajar
dengan
persepsi
sikap
negatif
siswa
tentang
yang
tidak
Akuntansi meningkat. Berdasarkan hasil
memperhatikan ketika guru mengajar. Saat
observasi,
untuk
pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1
mengulang materi dan mengerjakan soal-
dengan metode latihan dari total 24 siswa
soal latihan masih kurang, hal ini terlihat
terdapat 8 siswa atau sekitar 33,33% yang
dari siswa yang kesulitan menjawab
malas mengikuti pembelajaran akuntansi
pertanyaan dari guru mengenai materi
dan menganggap remeh tugas dari guru,
minggu sebelumnya.
hal ini mengindikasikan adanya persepsi
kemauan
siswa
Faktor lain yang mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi adalah Persepsi
negatif tentang metode mengajar yang digunakan oleh guru akuntansi.
Siswa tentang Metode Mengajar Guru.
Perhatian Orang Tua juga memiliki
Persepsi positif tentang metode mengajar
peranan penting dalam pencapaian Prestasi
guru akuntansi membuat siswa senang
Belajar Akuntansi. Banyak sedikitnya
mengikuti proses pembelajaran akuntansi
Perhatian Orang Tua berupa pemberian
sehingga pembelajaran terserap secara
bimbingan
dan
utuh oleh siswa dan Prestasi Belajar
kebutuhan
psikis
nasihat, seperti
pemenuhan motivasi,
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 7
keteladanan dan komunikasi, penyediaan
untuk
fasilitas belajar, serta pengawasan akan
Akuntansi.
mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi. Berdasarkan
hasil
wawancara
kepada
mendukung
Prestasi
Belajar
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk
siswa dan guru akuntansi kelas XI IPS
melakukan
SMA Negeri 1 Srandakan, Perhatian
“Pengaruh Kemandirian Belajar, Persepsi
Orang
kurang.
Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan
Kurangnya Perhatian Orang Tua dilihat
Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi
dari indikator pemberian bimbingan dan
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS
nasihat, dari 49 siswa, 12 siswa (24,5%)
SMA Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran
sering dinasihati orang tua untuk belajar
2016/2017”.
Tua
siswa
masih
penelitian
dengan
judul
namun tidak pernah didampingi orang tua dalam belajar dan dibimbing orang tua dalam menyelesaikan masalah kesulitan belajar. Selain itu, dilihat dari indikator pengawasan, dari 49 siswa hanya 10 siswa (20,41%)
yang
orang
tuanya
selalu
menanyakan perkembangan belajar dan kegiatan siswa di sekolah baik kepada guru maupun langsung kepada siswa. Perhatian
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan yang berlokasi di Srandakan, Bantul dan rumah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017.
Orang Tua yang kurang maksimal ini diakui kebenarannya oleh orang tua siswa saat peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang tua siswa kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan. Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang tua siswa, orang tua sering menasihati siswa untuk belajar, menyediakan peralatan sekolah bagi siswa, namun jarang bahkan ada yang tidak pernah mendampingi siswa belajar di
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian expost facto dan bertujuan untuk mencari pengaruh
variabel
bebas
yaitu
Kemandirian Belajar (X1), Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru (X2), dan Perhatian
Orang
Tua
(X3)
terhadap
variabel terikat yaitu Prestasi Belajar Akuntansi (Y).
rumah serta tidak mengetahui apa yang menjadi kesulitan siswa dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua belum memberikan perhatian yang maksimal
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
8 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 49 siswa dan terbagi
Instrumen Penelitian
dalam dua kelas. Berdasarkan jumlah
Instrumen yang digunakan dalam
subjek yang kurang dari 100, maka
penelitian ini untuk memperoleh data
seluruhnya
mengenai
dijadikan
responden
Kemandirian
Belajar
(X1),
penelitian. Selain siswa, orang tua dari 49
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
siswa tersebut juga menjadi responden
Guru (X2), dan Perhatian Orang Tua (X3)
penelitian.
adalah angket. Indikator yang digunakan dalam
Data,
Instrumen,
dan
Teknik
penyusunan angket variabel Kemandirian
Pengumpulan
Belajar
Data
kepercayaan diri dalam menyelesaikan Dalam penelitian ini semua data
yaitu
masalah,
keaktifan
persistensi
belajar,
kegiatan
yaitu data Prestasi Belajar Akuntansi, data
keterarahan
Kemandirian Belajar, data Persepsi Siswa
pembelajar. Indikator yang digunakan
tentang Metode Mengajar Guru, dan data
dalam
Perhatian Orang Tua diwujudkan dalam
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
angka. Teknik pengumpulan data yang
Guru yaitu metode mengajar guru sesuai
digunakan yaitu angket dan dokumentasi.
dengan
Menurut Sugiyono (2015:199), angket atau
mengajar guru sesuai
dengan tujuan
kuesioner merupakan teknik pengumpulan
pembelajaran,
mengajar
data yang dilakukan dengan cara memberi
sesuai
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
pembelajaran,
tertulis
untuk
sesuai dengan fasilitas yang ada, dan
dijawabnya. Jenis angket yang digunakan
metode mengajar guru sesuai dengan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
kemampuan guru.
kepada
Menurut
responden
Arikunto
belajar,
penyusunan
pengelolaan
dan
belajar,
angket
situasi
metode
variabel
kelas,
metode
dengan
kreativitas
metode
dan mengajar
guru waktu guru
(2010:136),
Indikator yang digunakan dalam
dokumentasi berasal dari kata dokumen
penyusunan angket variabel Perhatian
yang artinya tertulis seperti buku-buku,
Orang Tua yaitu pemberian bimbingan dan
dokumen
nasihat, pemenuhan kebutuhan psikis,
nilai,
catatan
sebagainya.
Dalam
dokumentasi
akan
harian,
dan
penelitian
ini
digunakan
untuk
penyediaan
fasilitas
pengawasan.
memperoleh data jumlah siswa dan data Prestasi Belajar Akuntansi.
Teknik Analisis Data
belajar,
dan
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 9
Dalam penelitian ini terdapat 4
(UAS) sebelum remidi semester gasal
hipotesis. Hipotesis pertama, kedua, dan
Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan
ketiga
menyatakan
pengaruh
Tahun Ajaran 2016/2017, besarnya nilai
positif
Kemandirian
Persepsi
tertinggi siswa yaitu 93 dan nilai terendah
Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan
yaitu 35. Setelah diolah menggunakan
Perhatian Orang Tua secara sendiri-sendiri
software Statistic, diperoleh mean sebesar
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
77,35; median sebesar 79,00; modus
Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan.
sebesar 79,00; dan standar deviasi sebesar
Hipotesis keempat menyatakan terdapat
10,735.
pengaruh positif Kemandirian Belajar,
Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi dapat
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
dilihat dari tabel berikut:
terdapat Belajar,
Guru, dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang berupa analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Analisis
regresi
sederhana
digunakan
untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan
ketiga.
digunakan
Analisis untuk
regresi
ganda
menguji
hipotesis
PENELITIAN
DAN
Adapun
Tabel
Distribusi
Tabel 2. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Interval Frekuensi 33-41 1 42-50 2 51-59 1 60-68 1 69-77 7 78-86 34 87-95 3 Jumlah 49 Berdasarkan tabel distribusi
frekuensi tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut.
keempat.
HASIL
PEMBAHASAN Deskripsi Data Khusus 1. Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan data Prestasi Belajar Akuntansi
yang
diperoleh
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Pengkategorian kecenderungan
dari
variabel Prestasi Belajar Akuntansi dapat
dokumentasi berupa nilai rerata tugas,
dikategorikan menjadi tuntas dan belum
Ulangan Harian (UH) sebelum remidi,
tuntas. Berdasarkan data Prestasi Belajar
Ulangan Tengah Semester (UTS) sebelum remidi, dan Ulangan Akhir Semester
10 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
Akuntansi
dapat
dibuat
kategori
kecenderungan sebagai berikut: Tabel 3. Interval 78 78 Jumlah
Distribusi Kategori Prestasi Belajar Akuntansi F 12 37 49
% 24,49 75,51 100,00
Kategori Belum Tuntas Tuntas
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berdasarkan tabel 3 tersebut, dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut:
Interval 28-31 32-35 36-39 40-43 44-47 48-51 52-55 Jumlah Berdasarkan
F 5 5 12 16 3 4 4 49 tabel
distribusi
frekuensi tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram Lingkaran Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan tabel 3 dan diagram lingkaran tersebut diketahui frekuensi
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Pengkategorian kecenderungan variabel
variabel Prestasi Belajar Akuntansi pada
Kemandirian Belajar dapat dikategorikan
kategori
menjadi
tuntas
sebanyak
37
siswa
tinggi,
sedang,
dan
rendah.
(75,51%), pada kategori belum tuntas
Berdasarkan data Kemandirian Belajar dapat
sebanyak 12 siswa (24,49%).
dibuat
Berdasarkan data yang diperoleh diolah
menggunakan
kecenderungan
sebagai
berikut:
2. Kemandirian Belajar
dan
kategori
software
Statistic, variabel Kemandirian Belajar memiliki skor tertinggi sebesar 55 dan skor terendah sebesar 28; mean sebesar 40,33; median sebesar 40,00; modus
Tabel 5.
Distribusi Kemandirian Belajar
Interval F 8 48 X 36 32 X 48 5 32 Jumlah 49
% 16,33 73,47 10,20 100,00
Kategori
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 5 tersebut, dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut.
sebesar 37; dan standar deviasi sebesar 6,514. Adapun Tabel Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemandirian Belajar dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
Gambar 4. Diagram Lingkaran Variabel Kemandirian Belajar
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 11
Berdasarkan lingkaran
tabel
tersebut
5
dan
diketahui
diagram frekuensi
variabel Kemandirian Belajar pada kategori tinggi sebanyak 8 siswa (16,33%), pada kategori
sedang
(73,47%),
dan
sebanyak pada
36
kategori
siswa rendah
sebanyak 5 siswa (10,20%).
3. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Pengkategorian kecenderungan variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
Guru
Guru
dapat
dikategorikan
Persepsi
menjadi baik, cukup baik, kurang baik.
Siswa tentang Metode Mengajar Guru
Berdasarkan data Persepsi Siswa tentang
memiliki skor tertinggi sebesar 67 dan skor
Metode Mengajar Guru dapat dibuat
terendah sebesar 32; mean sebesar 51,59;
kategori kecenderungan sebagai berikut:
Berdasarkan
data
variabel
median sebesar 51; modus sebesar 50; dan
Tabel 7.
standar deviasi sebesar 8,200. Adapun Tabel Distribusi Frekuensi Data Variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dapat dilihat dari tabel berikut:
Interval X
F 16
% 32,65
36 X 54
31
63,27
< 36
2
4,08
Tabel 6.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Interval F 30-35 2 36-41 2 42-47 10 48-53 19 54-59 7 60-65 8 66-71 1 Jumlah 49 Berdasarkan tabel distribusi
Distribusi Kategori Kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru
frekuensi tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut.
Jumlah
Kategori Baik Cukup Baik Kurang Baik
49 100,00
Berdasarkan tabel 7 tersebut, dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut:
ambar 6.
Diagram Lingkaran Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Berdasarkan tabel 7 dan diagram
lingkaran tersebut diketahui frekuensi variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
Guru
sebanyak
16
pada
siswa
kategori
baik
(32,65%),
pada
12 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
kategori cukup baik sebanyak 31 siswa
dikategorikan menjadi tinggi, rendah, dan
(63,27%), dan pada kategori kurang baik
sedang. Berdasarkan data Perhatian Orang
sebanyak 2 siswa (4,08%).
Tua dapat dibuat kategori kecenderungan sebagai berikut.
4. Perhatian Orang Tua Berdasarkan data yang diperoleh dan
diolah
menggunakan
Statistic, variabel Perhatian Orang Tua memiliki skor tertinggi sebesar 60 dan skor terendah sebesar 32; mean sebesar 48,55; median sebesar 50; modus sebesar 52; dan standar deviasi sebesar 7,115. Adapun
Tabel
Distribusi
Tabel 9.
software
Frekuensi
Interval X 32 X< 48 32 Jumlah
Distribusi Kecenderungan Orang Tua F 26 23 0 49
% 53,06 46,94 0,00 100,00
Kategori Perhatian Kategori Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 9 tersebut, dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut.
Perhatian Orang Tua dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 8.
Distribusi Frekuensi Perhatian Orang Tua No. Interval F 1. 30-34 3 2. 35-39 0 3. 40-44 11 4. 45-49 10 5. 50-54 14 6. 55-59 7 7. 60-64 4 Jumlah 49 Berdasarkan tabel distribusi
frekuensi tersebut, dapat digambarkan
Gambar 8. Diagram Lingkaran Variabel Perhatian Orang Tua Berdasarkan tabel 9 dan diagram lingkaran diketahui frekuensi variabel Perhatian Orang Tua pada kategori tinggi sebanyak 26 siswa (53,06%), pada kategori sedang sebanyak 23 siswa (46,94%), dan pada kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%).
histogram sebagai berikut: Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Linearitas Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel
Gambar 7. Histogram Distribusi Perhatian Orang Tua Pengkategorian kecenderungan variabel
Perhatian
Orang
Tua
dapat
X1 Y X2 Y X3 Y
df 16; 31 20; 27 17; 30
Harga Fhitung 0,893 1,779 0,743
Ket. Linear Linear Linear
Berdasarkan tabel 10 tersebut, semua variabel dinyatakan linear.
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 13
Kemandirian Belajar terhadap Prestasi 2. Uji Multikolinearitas Tabel 11. Ringkasan Hasil Multikolinearitas Varia bel X1 X2 X3
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun
X1
X2
X3
Kesimpulan
1 0,526 0,600
0,526 1 0,520
0,600 0,520 1
Tidak terjadi multikolinearita s
dengan harga koefisien korelasi rxly sebesar
11
tersebut,
0,359, harga koefisien determinasi r2xly
tidak
terjadi
sebesar 0,129 dan harga thitung 3,059 lebih
variabel
bebas
besar dari ttabel 1,980.
Berdasarkan semua
Uji
data
tabel
dinyatakan
multikolinearitas
antar
Ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan
karena semua nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel bebas kurang dari 0,70.
2. Uji Hipotesis Kedua Hasil penelitian ini menunjukkan rx2y=0,323; r2x2y= 0,104; sehingga dapat
Uji Hipotesis
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
1. Uji Hipotesis Pertama
positif Persepsi Siswa tentang Metode
Hasil penelitian ini menunjukkan
Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar
rx1y=0,348; r2x1y= 0,121; sehingga dapat
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017, dan
positif
terhadap
rhitung sebesar 0,323 lebih besar dari rtabel
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
sebesar 0,281, dengan demikian hipotesis
IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran
kedua diterima. Persepsi Siswa tentang
2016/2017, dan rhitung sebesar 0,348 lebih
Metode Mengajar Guru mempengaruhi
besar dari rtabel sebesar 0,281, dengan
Prestasi Belajar Akuntansi sebesar 10,4%.
Kemandirian
demikian
hipotesis
Kemandirian
Belajar
pertama
Belajar
diterima.
Hasil penelitian ini juga selaras
mempengaruhi
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Prestasi Belajar Akuntansi sebesar 12,1%.
Rahma Febrianti dengan judul “Pengaruh
Hasil penelitian ini juga selaras
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Guru dan Motivasi Belajar terhadap
Pratistya Nor Aini dengan judul “Pengaruh
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
Kemandirian Belajar dan Lingkungan
IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta Tahun
Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar
Ajaran 2015/2016” dengan hasil terdapat
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
pengaruh positif dan signifikan Persepsi
Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran
Siswa tentang Metode Mengajar Guru
2010/2011”
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
pengaruh
dengan positif
hasil dan
terdapat signifikan
14 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta
0,856 dan harga thitung 16,744 lebih besar
Tahun
dari ttabel 2,012..
Ajaran
ditunjukkan
2015/2016.
dengan
Hal
harga
ini
koefisien
korelasi rx2y sebesar 0,723, harga koefisien
4. Uji Hipotesis Keempat Hasil penelitian ini menunjukkan
determinasi r2x2y sebesar 0,523 dan harga thitung 8,945 lebih besar dari ttabel 1,993.
Ry(1,2,3)=0,398; dapat
Hasil penelitian ini menunjukkan rx3y=0,325; r2x3y= 0,106; sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017, dan rhitung sebesar 0,325 lebih besar dari rtabel sebesar 0,281, dengan hipotesis
Perhatian
Orang
disimpulkan
bahwa
sehingga terdapat
pengaruh positif Kemandirian Belajar,
3. Uji Hipotesis Ketiga
demikian
R2y(1,2,3)=0,158
ketiga
Tua
diterima.
mempengaruhi
Prestasi Belajar Akuntansi sebesar 10,6%.. Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017, dan Fhitung sebesar 2,815 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,800, dengan demikian hipotesis keempat diterima. Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 15,8%
terhadap
Prestasi
Belajar
Akuntansi.
Elyn Donata dengan judul “Pengaruh
Sumbangan Efektif dan Sumbangan
Kebiasaan Belajar dan Perhatian Orang
Relatif
Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Tabel 12.
Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pleret Tahun Ajaran 2014/2015” dengan hasil terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pleret Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi rx2y sebesar 0,925, harga koefisien determinasi r
2
x2y
sebesar
Nama Variabel Bebas Kemandirian Belajar Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Perhatian Orang Tua Jumlah
Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Sumbangan Relatif (SR)
Sumbangan Efektif (SE)
37,90%
5,99%
32,30%
5,10%
29,80%
4,71%
100,00%
Berdasarkan
15,80%
tabel
tersebut,
diketahui bahwa Kemandirian Belajar
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 15
memberikan sumbangan relatif sebesar
2. Terdapat pengaruh positif Persepsi
37,90%, Persepsi Siswa tentang Metode
Siswa tentang Metode Mengajar Guru
Mengajar Guru memberikan sumbangan
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
relatif sebesar 32,30%, dan Perhatian
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Orang Tua memberikan sumbangan relatif
Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017
sebesar 29,80%, sedangkan Sumbangan
yang terlihat dari hasil koefisien
Efektif (SE) sebesar 15,80% terdiri dari
korelasi yang bernilai positif
Kemandirian
0,323
Belajar
sebesar
5,99%,
Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru sebesar 5,10% dan Perhatian Orang Tua sebesar 4,71%. Total Sumbangan Efektif sebesar 15,80% yang berarti bahwa Kemandirian
Belajar, Persepsi Siswa
tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 15,80%
terhadap
Prestasi
dan
koefisien
=
determinasi
0,104. 3. Terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017 yang terlihat dari hasil koefisien korelasi yang bernilai positif = 0,325 dan koefisien determinasi
Belajar 0,106.
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/ 2017,
4. Terdapat pengaruh positif Kemandirian
sedangkan sebesar 84,20% dipengaruhi
Belajar,
oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang
Persepsi
Tua
Siswa
secara
tentang
bersama-sama
SIMPULAN DAN SARAN
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Simpulan
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
1. Terdapat pengaruh positif Kemandirian
Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017,
Belajar
terhadap
Prestasi
Belajar
dengan koefisien korelasi
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
0,398; Fhitung
Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran
koefisien
2016/2017 yang terlihat dari hasil koefisien korelasi yang bernilai positif = 0,348 dan koefisien determinasi 0,121.
=
> Ftabel (2,815>2,80);
determinasi
0,158. Sumbangan Relatif (SR) untuk masing-masing variabel adalah 37,9% untuk variabel Kemandirian Belajar, 32,3% untuk variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan
16 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
29,8% untuk variabel Perhatian Orang
b. Berdasarkan butir soal nomor 9
Tua. Sumbangan Efektif (SE) sebesar
dengan pernyataan “Saya selalu
15,80%
variabel
belajar akuntansi meskipun tidak
Kemandirian Belajar 5,99%, variabel
ada ulangan” memiliki skor butir
Persepsi
yang
terdiri
dari
Siswa
tentang
Metode
masih
rendah,
sehingga
Mengajar Guru 5,10%, dan variabel
hendaknya
Perhatian Orang Tua 4,71%. Total
manfaat belajar serta menjadikan
Sumbangan
sebesar
kegiatan belajar akuntansi sebagai
Kemandirian
suatu kegiatan yang menarik untuk
Efektif
(SE)
15,80% yang berarti Belajar,
Persepsi
Siswa
tentang
Metode Mengajar Guru dan Perhatian Orang
Tua
memberikan
secara
bersama-sama
memahami
dilakukan setiap hari. c. Berdasarkan butir soal nomor 11 dengan
“Saya
pernyataan
Efektif
menetapkan target nilai pada setiap
Prestasi
ulangan akuntansi” memiliki skor
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS
butir yang masih rendah, sehingga
SMA Negeri 1 Srandakan Tahun
hendaknya
Ajaran 2016/2017 dan 84,20% berasal
menetapkan target nilai yang ingin
dari variabel lain di luar penelitian ini.
dicapai dan mengukur pencapaian
sebesar
Sumbangan
siswa
15,80%
terhadap
Saran
siswa
mulai
nilai setiap ulangan.
1. Bagi Siswa
d. Berdasarkan butir soal nomor 14
a. Pada variabel Kemandirian Belajar berdasarkan butir soal nomor 8 dengan pernyataan “Saya selalu mempelajari terlebih dahulu materi akuntansi
yang
nantinya
dipelajari
bersama
di
akan kelas”
dengan pernyataan “Saya berusaha mencari
soal
berbagai
akuntansi sumber
dari dan
mengerjakannya” memiliki skor butir yang masih rendah, sehingga hendaknya siswa lebih bersikap
memiliki skor butir yang masih
aktif
rendah, sehingga hendaknya siswa
akuntansi untuk latihan di rumah.
mengerjakan
soal-soal
memperhatikan keterangan guru mengenai materi yang akan dibahas
2. Bagi Guru
pada pertemuan selanjutnya dan
a. Pada
variabel
Persepsi
Siswa
berupaya untuk mempelajari materi
tentang Metode Mengajar Guru
tersebut secara mandiri.
berdasarkan butir soal nomor 1
Pengaruh Kemandirian Belajar… (Sari Rumanti Palupi dan Moh. Djazari, M.Pd.) 17
“Guru
tua bisa mengamati bagaimana cara
menggunakan
siswa belajar dan apa yang menjadi
dengan
pernyataan
akuntansi
saya
bahasa yang bisa dipahami oleh siswa” memiliki skor butir yang
kesulitan siswa dalam belajar. b. Berdasarkan butir soal nomor 3 “Saya
masih rendah, sehingga hendaknya
dengan
pernyataan
guru menggunakan bahasa yang
membimbing anak saya dalam
sederhana saat menerangkan materi
mengatasi kesulitan belajar yang
akuntansi terutama untuk istilah-
anak saya alami” memiliki skor
istilah yang baru bagi siswa.
butir yang masih rendah, sehingga
b. Berdasarkan butir soal nomor 8
hendaknya orang tua memahami
dengan
pernyataan
“Guru
apa yang menjadi kesulitan belajar
akuntansi
saya
pernah
siswa dan mengupayakan jalan
dalam
keluar
kekurangan
tidak waktu
menjelaskan
materi
akuntansi”
untuk
menyelesaikan
masalah kesulitan belajar siswa.
memiliki skor butir yang masih
c. Berdasarkan butir soal nomor 16
rendah, sehingga hendaknya guru
dengan pernyataan “Saya tidak
mengatur waktu lebih baik lagi.
pernah memantau pergaulan anak saya” memiliki skor butir yang
3. Bagi Orang Tua
masih rendah, sehingga hendaknya
a. Pada variabel Perhatian Orang Tua
orang
tua
mulai
memantau
berdasarkan butir soal nomor 1
pergaulan siswa. Pergaulan siswa
“Saya
dapat mempengaruhi sikap dan
dengan
pernyataan
mendampingi anak saya belajar”
karakter
memiliki skor butir yang masih
mempengaruhi prestasi belajarnya.
rendah, sehingga hendaknya orang
Orang tua sebaiknya tau dengan
tua
siapa
menyediakan
waktu
untuk
mendampingi siswa belajar. Orang
saja
siswa
siswa
serta
bergaul
dapat
dan
bagaimana pergaulannya.
tua harus memahami bahwa waktu orang tua yang diberikan kepada siswa
sangat
berarti
untuk
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian
memberikan
faktor
Kemandirian
mendukung prestasi belajar siswa,
informasi
selain
tua
Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode
mendampingi siswa belajar, orang
Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua
itu
saat
orang
bahwa
ini
18 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017
secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017. Sumbangan efektif yang diberikan sebesar 15,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Prestasi Belajar Akuntansi tidak hanya dipengaruhi tiga variabel yaitu Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua, namun masih banyak dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti pada penelitian
ini.
Oleh
karena
itu
dimungkinkan untuk peneliti lain untuk melakukan penelitian tentang variabelvariabel
lain
yang berkaitan dengan
Prestasi Belajar Akuntansi. Selain itu, penelitian ini hanya meneliti Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Srandakan dan tes Prestasi Belajar Akuntansi yang diperoleh dari guru belum teruji validitasnya. Disarankan bagi peneliti lain untuk menambah subyek penelitian dan menggunakan tes Prestasi Belajar Akuntansi yang teruji validitasnya.
DAFTAR PUSTAKA Alam. (2015). Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013. Jakarta: Esis. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 1979. Jakarta: Depdiknas RI. Safaria. (2005). Interpersonal Intellegence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tirtarahardja, U & La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.