PENGARUH MEREK, SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

Download 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK. PENGARUH MEREK ... mengambil keputusan maupun tindakan yang terbaik untuk tercapainya tu...

0 downloads 450 Views 365KB Size
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

1

PENGARUH MEREK, SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN, LOYALITAS PEMBELIAN PRODUK AQUA (Studi Kasus Pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka) TONNY SOPAN SOFIAN GULTOM HARIYANI H. ZAKARIA ISMAIL Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia [email protected] Abstract-The independent variables consisted of brand, distribution tunnel, and customers satisfaction, meanwhile dependent variable was purchasing loyalty. For samples deprivation method were 100 shops of 400 shops population quantity. Based on SPSS data processing, so the tcount of brand variable (X1) value was 4.849, and t table value was 1.98447, that means tcount value was higher that t table value (4.849 > 1.98447). tcount value of distribution tunnel variable (X2) was 3.519 and ttable value of distribution tunnel variable was 1.98447, that means on distribution tunnel variable, tcount value was higher that t table value (3.519 > 1.98447). Meanwhile, value of customers satisfaction variable (Y) was 4.675, and ttable was 1.98447, that means tcount value was higher that ttable value (4.675 > 1.98447). And Fcount value was 7.794, and Ftable value was 2.70, that means Fcount was higher that Ftable (7.794 > 2.70). thus, based on computation result of all variable, it found the total effect value was 0.485 or 48,5%. Therefore, we can determine that there are some other variable that can effect Purchasing Loyalty of Aqua products in increasing company divesting volume such as: service level, warehouse stock, on time delivary, etc. Keyword: Brand, Distribution Tunnel, Costumers Satisfaction, Purchasing Loyalty.

I. PENDAHULUAN Seluruh perusahaan akan berpacu untuk memproduksi, memasarkan, serta mempromosikan produk sejenis dengan maksud untuk mempermudah para calon konsumen (pemakai langsung) dalam mendapatkan produk tersebut. Sehingga dengan demikian perusahaan akan mendapatkan volume penjualan dan keuntungan yang semakin meningkat kedepannya dengan melakukan berbagai cara seperti; mengumpulkan informasi, data, peluang yang dapat mendeteksi setiap perubahan yang terjadi dimasyarakat atau pasar. Hal ini sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil keputusan maupun tindakan yang terbaik untuk tercapainya tujuan perusahaan yang sehat dan berkembang. Dengan semakin banyaknya produk baru para pesaing yang beredar dipasaran, maka penulis tertarik untuk lebih mengatahui berapa besarnya nilai-nilai Merek, Saluran Distribusi, Kepuasan Pelanggan serta Loyalitas Pembelian produk. Merek adalah “Suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau

sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing” (Laksana, 2008:77). Saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan yang berfungsi mempercepat arus barang dari produsen ke konsumen secara efesien. Saluran distribusi sebagai salah satu unsur bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam pemasaran produk dan mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya saluran distribusi yang baik, maka volume penjualan yang akan dicapai tidak akan teralisasi. Oleh sebab itu, pihak perusahaan harus menentukan dengan tepat saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang dihasilkan. Adanya kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat mengakibatkan tidak sampainya produk dalam jumlah dan waktu yang tepat ke tangan konsumen yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Seperti yang dijelaskan Djaslim Saladin (2004:153) mendefinisikan Saluran distribusi yaitu sebagai berikut; Saluran distribusi adalah “Serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi”. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian ulang. Tjiptono (2004:34) mengemukakan bahwa ”Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada pemerolehan produk atau pengalaman konsumsi”. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasaan dengan produsen atau penyedia jasa. Pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman dengan pelanggan lain. Bahkan menurut penelitian, pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman dengan 3 - 5 orang kawannya, tetapi jika mereka tidak puas maka mereka akan bercerita kepada 10 - 15 orang lainnya. Oleh karena itu penting sekali arti dari kepuasan pelanggan untuk referensi bagi perusahaan yang bersangkutan. Loyalitas adalah “Komitmen yang di pegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan sebuah produk, ataupun jasa yang sangat disukai, dipercaya, dan memiliki citra baik dengan konsisten di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan upaya pemasaran berpeluang untuk membuat perilaku berganti merek lain”. (Tjiptono; 2007:387).

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

1. Tujuan Penelitian a) Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran Pengaruh Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian produk Aqua kemasan 600ml PT. Bintang Suryasindo cabang Pangkalpinang Bangka. b) Tujuan Khusus Untuk mengetahui tingkat Loyalitas Pembelian dan Kepuasan Pelanggan terhadap Saluran Distribusi produk Aqua kemasan 600ml PT. Bintang Suryasindo cabang Pangkalpinang Bangka. Untuk mengetahui tingkat Loyalitas Pembelian, Kepuasan Pelanggan terhadap persaingan Merek yang ditawarkan. Untuk mengetahui tingkat Loyalitas Pembelian dan pengaruh persediaan barang terhadap tingkat penjualan produk Aqua kemasan 600ml PT. Bintang Suryasindo cabang Pangkalpinang Bangka. II. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan Merek (brand) “Sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang atau jasa pesaing” (Kotler, 2008:332). Merek adalah “Suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing” (Laksana, 2008:77). Dari beberapa pandangan mengenai merek (brand) diatas, dapat disimpulkan bahwa “Menciptakan merek dapat dimulai dengan memilih nama, logo, simbol, desain, serta atribut lainnya, atau dapat saja merupakan kombinasi dari aspek-aspek tersebut yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat menambah nilai bagi pelanggan”. (Sadat, 2009: 18-19).

2

fungsi informasi, promosi, negosiasi, pesanan, pendanaan, pengambilan resiko dan fungsi kepemilikan fisik. Bila perusahaan kurang memperhatikan fungsi saluran distribusi tersebut maka dapat berdampak kurang baik bagi perusahaan itu sendiri terhadap tujuan penjualannya dan juga untuk citra perusahaan. Saluran distribusi langsung dilakukan antara produsen dan konsumen tanpa perantara, sistem distribusi langsung dari produsen ke konsumen memungkinkan perusahaan untuk dapat menguasai distribusi barang sepenuhnya agar kegiatan saluran distribusi lebih efesien. Konsep saluran distribusi itu sendiri menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:285) adalah sebagai berikut; Saluran distribusi adalah “Suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada konsumen”. Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2004:153) mendefinisikan Saluran distribusi yaitu sebagai berikut; Saluran distribusi adalah “Serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi”. Saluran distribusi merupakan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan produknya kepada konsumen yang membutuhkan dan menginginkan pada tempat dan waktu yang tepat. Saluran distribusi ini menghubungkan antara produsen dan konsumen. Adanya kemajuan dalam program pemasaran, hal ini menuntut suatu perusahaan untuk menetapkan kebijakan dalam saluran distribusi. Perusahaan harus bisa menetapkan suatu saluran distribusi yang tepat sehingga saluran distribusi ini menjadi suatu jembatan penghubung bagi perusahaan dalam menyalurkan produknya. Selanjutnya konsep saluran distribusi itu sendiri menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:285), adalah sebagai berikut; Saluran distribusi adalah “Suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada konsumen”. Sedangkan Djaslim Saladin (2004:153), mendefinisikan saluran distribusi yaitu sebagai berikut; Saluran distribusi adalah “Serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi”. Dari definisi terebut diatas menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:286), dapat diketahui adanya beberapa unsur penting yaitu; a. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada diberbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. b. Karena anggota kelompok terdiri atas beberapa pedagang dan beberapa agen, maka ada sebagian yang ikut memperoleh nama dan sebagian yang lain tidak. Tidak perlu bagi setiap saluran distribusi untuk menggunakan sebuah agen, tetapi pada prinsipnya setiap saluran distribusi harus memiliki seorang pedagang. Alasannya adalah bahwa hanya pedagang saja yang dianggap tepat sebagai pemilik untuk memindahkan barang. Dalam hal ini, distribusi fisik merupakan kegiatan penting. c. Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran distribusi.

2. Pengertian Saluran Distribusi Saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan yang berfungsi mempercepat arus barang dari produsen ke konsumen secara efesien. Saluran distribusi sebagai salah satu unsur bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam pemasaran produk dan mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya saluran distribusi yang baik, maka volume penjualan yang akan dicapai tidak akan teralisasi. Suatu perusahaan yang semakin berkembang, maka tuntutan terhadap peranan saluran distribusi juga semakin besar dan dengan bertambah luasnya pasar yang dilayani, maka diharapkan volume penjualan dari produksi yang dihasilkan perusahaan akan meningkat pula. Oleh sebab itu, pihak perusahaan harus menentukan dengan tepat saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang dihasilkan. Adanya kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat mengakibatkan tidak sampainya produk dalam jumlah dan waktu yang tepat ke tangan konsumen yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Saluran distribusi melaksanakan dua kegiatan penting Perusahaan perlu memperhatikan fungsi dari saluran untuk mencapai tujuan, yaitu mengadakan penggolongan distribusi untuk mendukung kegiatan saluran distribusi seperti www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

produk dan mendistribusikannya. Dalam penggolongan produk menunjukan jumlah produk dari berbagai keperluan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pasar. Jadi, barang ataupun jasa merupakan bagian dari penggolongan produk. Anggota saluran distribusi terdiri dari produsen, badan usaha yang bergerak dalam usaha pendistribusian produk (middleman). Serta konsumen, saluran distribusi membantu memperlancar baik pergerakan fisik dari produk maupun pergerakan hak milik dari produk tersebut. 3. Pengertian Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian ulang. Sementara itu ketidakpuasan pelanggan memunculkan sejumlah resiko, seperti boikot atau protes dari lembaga konsumen, intervensi pemerintah, reaksi pesaing, dan maraknya produk subsititusi baru ke pasar, (Tjiptono, 2008:284). Tjiptono (2004:34) mengemukakan bahwa ”Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada pemerolehan produk atau pengalaman konsumsi”. Berdasarkan pendapat Irawan (2009:21), Kepuasan Pelanggan adalah “Perasaan puas yang didapatkan oleh pelanggan karena mendapatkan value dari pemasok, produsen, atau penyedia jasa”. Value ini bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat emosi. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasaan dengan produsen atau penyedia jasa. Pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman dengan pelanggan lain. Bahkan menurut penelitian, pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman dengan 3 - 5 orang kawannya, tetapi jika mereka tidak puas maka mereka akan bercerita kepada 10 - 15 orang lainnya. Oleh karena itu penting sekali arti dari kepuasan pelanggan untuk referensi bagi perusahaan yang bersangkutan. Loyalitas adalah “Komitmen yang di pegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan sebuah produk, ataupun jasa yang sangat disukai, dipercaya, dan memiliki citra baik dengan konsisten di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan upaya pemasaran berpeluang untuk membuat perilaku berganti merek lain”. (Tjiptono; 2007:387). Loyalitas pelanggan (Wijayanti; 2008:6) adalah “Ukuran semua apa pelanggan melakukan pembelian lagi”. Berdasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah bagian terpenting dari perkembangan suatu perusahaan. Tanpa adanya pelanggan, perkembangan dari perusahaan tersebut menjadi susah dan tidak dapat menjalankan kegiatan perusahaan karena pelanggan adalah seseorang yang secara terus menerus datang kesuatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya dengan memiliki produkdari perusahaan tersebut. 4. Loyalitas dan Siklus Pembelian Setiap pelanggan yang membeli produk perusahaan tersebut akan melalui siklus pembelian. Pembelian produk pertama kali akan bergerak dibeberapa langkah, antara lain;

3

TABEL 1. LANGKAH PEMBELIAN PRODUK PERTAMA KALI No. Langkah Tujuan 1. Kesadaran - Menuju loyalitas yang dimiliki pelanggan - Kesadaran akan produk yang ditawarkan - Untuk memposisikan kedalam pikiran calon pelanggan atas keunggulan produk dari pada produk pesaing 2. Pembelain awal - Menanamkan kesan positif atau negatif kepada pelanggan - Memberikan pelayanan khusus kepada pelanggan 3. Evaluasi pasca- Untuk tidak pembelian mengecewakan para pelanggan - Menjaga pelanggan tidak beralih dengan produk pesaing 4. Keputusan untuk - Pelanggan menjadi tertarik membeli kembali untuk dating lagi ketika ada event selanjutnya - Memotivasi untuk membeli produk kembali - Bagaimana menanamkan sikap yang positif agar pelanggan tidak mencari alternative yang lebih potensial 5. Pembelian - Pembelian produk berkalikembali kali - Menjadikan pelanggan tetap dan royal terhadap produk Sumber: (Lovelock;2004:44) Menurut Lovelock (2004:44), menyatakan adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, diantaranya: 1. Besarnya biaya untuk berpindah dari satu ke yang lain. 2. Adanya persamaan dalam mutu, kualitas, atau pelayanan dari barang tersebut. 3. Resiko perubahan biaya akibat barang pengganti. 4. Berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai. Jika para konsumen tidak beralih, adapun langkahlangkah yang digunakan untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, antara lain: 1. Perusahaan harus memperhatikan perubahan tingkat konsumen. 2. Perusahaan harus membedakan sebab dari berkurangnya konsumen dan mengidentifikasi hal yang dapat dikelola dengan lebih baik. Perusahaan perlu memeriksa persentase konsumen yang beralih karena berbagai alasan. 3. Perusahaan harus memperkirakan laba yang hilang ketika kehilangan konsumen.

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

4. Perusahaan harus memperhitungkan berapa biaya untuk mengurangi tingkat peralihan konsumen-konsumennya. (Kotler; 2003: 72) Jika langkah-langkah untuk mempertahankan loyalitas telah dijalankan, tentu perusahaan tersebut telah mendapatkan banyak pelanggan dan konsumen sehingga kita harus menjaga pelanggan tersebut untuk tidak beralih ketempat lain. Adapun langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan loyalitas pelanggan, antara lain: 1. Memberikan kepuasan yang tinggi kepada konsumen. Hal ini berguna untuk mempersulit pesaing untuk meruntuhkan rintangan beralih dengan hanya menawarkan harga yang lebih rendah. 2. Dengan mendirikan rintangan beralih yang tinggi. Konsumen tidak mudah untuk beralih kepada yang lain jika melibatkan biaya modal yang tinggi, biaya pencarian yang tinggi, dan kehilangan potongan harga. (Kotler; 2003:76). 5. Kerangka Pemikiran Dalam suatu penelitian kerangka pemikiran merupakan suatu penjabaran berbagai variabel yang akan diteliti, dimana variabel yang satu dihubungkan dengan variabel yang lain. Dari kerangka pemikiran dapat diperoleh pengertian bahwa dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas pembelian produk aqua untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kemudian penilaian tersebut menjadi masukan perusahaan untuk mengetahui halhal yang mempengaruhi loyalitas pembelian produk aqua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerangka pemikiran pada gambar berikut ini; GAMBAR I KERANGKA PEMIKIRAN Visi/Misi Perusahaan Mendistribusikan produk-produk

X1

kepada seluruh Kepuasan Pelanggan

pelayanan yang terbaik, serta menjadi distributor terbaik di Indonesia.

Y Saluran Distribusi X2

Feedback

Sumber: Data Diolah Peneliti

2. Hipotesis Hipotesis 1: Ho: Diduga Merek tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT.Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Ha: Diduga Merek berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Hipotesis 2: Ho: Diduga Saluran Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Ha: Diduga Saluran Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Hipotesis 3: Ho: Diduga Kepuasan Pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Ha: Diduga Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Hipotesis 4: Ho: Diduga Merek dan Saluran Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. Ha: Diduga Merek dan Saluran Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan serta implikasi Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka. III. METODOLOGI PENELITIAN

Merek

pelanggan dengan

4

Loyalitas Pembelian Z

1. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penyusunan penelitian ini dimulai pada tanggal 01 Oktober 2013 sampai dengan 23 Desember 2013 di perusahaan PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka yang beralamat di Jalan Stania NO.503 Bukit Baru Pangkapinang. Menurut Sugiono (2004:57),

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Aqua kemasan 600 ml PT. Bintang Suryasindo sebanyak 400 toko. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Propotionate Stratified Random Sampling. Teknik digunakan bila populasi mempunyai anggota atau

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

unsur yang tidak homogen dan bersrata secara proportional. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebesar 25%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan identifikasi variabel. Rincian sampel yang akan diambil adalah sebesar 25% x 400 = 100 Pelanggan. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan instrument penelitian yang berbentuk kuesioner. Adapun format jawaban dari kuesioner ini menurut skala Likert dengan lima alternatif jawaban. Setiap alternatif jawaban itu diberi skor: 1) Untuk kategori sangat setuju diberi skor 5 2) Untuk kategori setuju diberi skor 4 3) Untuk kategori kurang setuju diberi skor 3 4) Untuk kategori tidak setuju diberi skor 2 5) Untuk kategori sangat tidak setuju diberi skor 1 2. Pengamatan (Obsevasi) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan langsung ke objek peneliti.

Observasi ini lebih menekankan pada proses pengamatan dimana selanjutnya pengamatan tersebut ditindaklanjuti dengan pencatatan data secara cermat dan sistematis secara dokumentasi yang baik, (Hamdani, 2007:13).

5

buku-buku perpustakaan, cacatan kuliah, serta referensi lain yang berhubungan dengan penelitian. IV. PEMBAHASAN 1. Teknik Analisis Data Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut diolah dan dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis yang digunakan sebagai berikut: 1) Uji kualitas data Uji kualitas data dilakukan dengan menggunakan uji validasi dengan korelasi Product Moment Pearson dan uji Realibilitas dengan Cronbach Alpha. 2) Uji Normalitas Data Dasar untuk pengambilan keputusan pada Uji Normal harus melihat angka probalilitas sig. Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (Didalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi atau α=5%), maka pada pengambilan keputusan pedoman dengan; a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, maka H0 ditolak. Berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (tidak normal). b. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05,maka Ha diterima. Berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (normal).

TABEL 2. KEPUTUSAN UJI NORMALITAS DATA

3. Pertanyaan (Questioner) Teknis kuesioner dalam penelitian ini digunakan sebagai pengumpulan data primer. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberikan respon atas seluruh pertanyaan yang disampaikan tersebut. Alasan untuk menggunakan metode kuesioner adalah: a) Untuk mengetahui identitas responden b) Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap seluruh variabel. 4. Wawancara Selain melakukan kuesioner, juga digunakan wawancara untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner tersebut. Wawancara juga untuk memperluas pandangan peneliti tentang data lain yang tidak terformulasi dalam kuesioner. Namun, akan memiliki implikasi strategi bagi perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Penulis mendapatkan data-data literature dengan menggunakan buku-buku pedoman, dan literature lainnya yang dapat membantu dalam penulisan ini. Studi pustaka dalam penelitian ini adalah tentang Analisis Pengaruh Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian. 5. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden, dengan cara membagikan kuesioner terhadap pelanggan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui library research yaitu dengan cara membaca dan mempelajari literatur baik berupa

Variabel Loyalita Pembelian Merek Saluran Distribusi Kepuasa Pelanggan

Nilai Asymp. Sig (2tailed) 0,132 0,298 0,271 0,103

Taraf Sig

Keputusan

0,05 0,05 0,05 0,05

Normal Normal Normal Normal

Sumber: Olahan Peneliti Dari hasil keputusan uji normalitas data variabel diatas maka data tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal, seperti uraian dibawah;

1. Loyalitas Pembelian. Nilai Sig sebesar 0,132 > 0,05, artinya bahwa Loyaliyas Pembelian dapat dikatakan berdistribusi normal, karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. 2. Merek. Nilai Sig sebesar 0,298 > 0,05, artinya bahwa Merek juga dapat dikatan berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. 3. Saluran Distribusi. Nilai Sig sebesar 0,271 > 0,05, artinya bahwa Saluran Distribusi dikatakan berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. 4. Kepuasan Pelanggan. Nilai Sig sebesar 0,103 > 0,05, yang artinya Kepuasan Pelanggan juga dikatakan berdistribusi

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

normal karena memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. 2. Uji Validitas Setelah dilakukan perhitungan dengan teknik korelasi “product moment pearson” diperoleh koefisien korelasi r-hitung dan instrument (kuisioner) dengan sampel sebanyak 100 orang (n=100 orang), dengan α = 0.05 didapat rtabel 0,195 artinya bila rhitung < rtabel, maka butir instrument tersebut tidak valid dan apabila rhitung > rtabel, maka butir instrument tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan statistic untuk masingmasing variabel, ternyata bahwa rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel, sehingga dikatakan bahwa semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai koefisien korelasi untuk uji validasi instrument setiap variabel, disajikan sebagai berikut : a) Variabel Merek (X1) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Merek (X1). TABEL 3. REKAPITULASI NILAI R UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL MEREK (X1) Nomor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner M1 0,248 0,195 Valid M2 0,195 Valid 0,466 M3 0,195 Valid 0,562 M4 0,195 Valid 0,364 M5 0,195 Valid 0,432 M6 0,195 Valid 0,317 Sumber: Olahan peneliti Berdasarkan dari data tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validasi instrument variabel Merek (X1) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrument sebanyak 6 pertanyaan dikatakan valid. b) Variabel Saluran Distribusi (X2) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Saluran Distribusi (X2). TABEL 4. REKAPITULASI NILAI R UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL SALURAN DISTRIBUSI (X2) Nomor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner SD1 0,277 0,195 Valid SD2 0,195 Valid 0,289 SD3 0,195 Valid 0,476 SD4 0,195 Valid 0,429 SD5 0,195 Valid 0,409 SD6 0,195 Valid 0,139 Sumber: Olahan peneliti

6

Berdasarkan dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validasi instrument variabel Saluran Distribusi (X2) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrument sebanyak 6 pertanyaan dikatakan valid. c) Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Kepuasan Pelanggan (Y). TABEL 5. REKAPITULASI NILAI R UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL KEPUASAN PELANGGAN (Y) Nomor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner KP1 0,266 0,195 Valid KP2 0,195 Valid 0,447 KP3 0,195 Valid 0,452 KP4 0,195 Valid 0,358 KP5 0,195 Valid 0,429 KP6 0,195 Valid 0,301 Sumber: Olahan peneliti Berdasarkan dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validasi instrument variabel Kepuasan Pelanggan (Y) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrument sebanyak 6 pertanyaan dikatakan valid. d) Variabel Loyalitas Pembelian (Z) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Loyalitas Pembelian (Z). TABEL 6. REKAPITULASI NILAI R UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL LOYALITAS PEMBELIAN (Z) Nomor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner LP1 0,381 0,195 Valid LP2 0,407 0,195 Valid LP3 0,549 0,195 Valid LP4 0,363 0,195 Valid LP5 0,536 0,195 Valid LP6 0,494 0,195 Valid Sumber: Olahan peneliti Berdasarkan dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validasi instrument variabel Loyalitas Pembelian (Z) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrument sebanyak 6 pertanyaan dikatakan valid. 3) Uji Reliabilitas Uji reliabilatas dilakukan untuk melihat konsistensi suatu pengukuran dari suatu variabel. Dalam suatu pengukuran dapat dikatakan (diandalkan) apabila memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Sunyoto, 2011:110).

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

TABEL 7 UJI RELIABILITAS DATA N Variabel o 1 Merek 2 Saluran Distribusi 3 Kepuasan Pelanggan 4 Loyalitas Pembelian Sumber : Olahan Peneliti

Cronbac h Alpha 0,663 0,601 0,641 0,721

Kesimpulan Reliable Reliable Reliable Reliable

7

GAMBAR 2. PARAMETER PENGARUH LANGSUNG KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN

(0,193)

Kepuasan Pelanggan Y

Loyalitas Pembelian Z

Sumber: Olahan peneliti

Berdasarkan hasil uji reliabilitas data diatas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan menurut kriteria Sunyoto, (2011:110) dinyatakan reliable (layak), karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60. 3. Analisis Jalur (Path Analysis) Ada empat variabel yang ingin di lihat dalam analisis jalur (Path Analysis) ini yaitu; 1) Merek, 2) Saluran Distribusi, 3) Kepuasan Pelanggan, dan 4) Loyalitas Pembelian. Dalam analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan 4 regresi tersebut akan menghasilkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari variabel Merek, Saluran Distribusi, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian. Pengaruh total adalah jumlah dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. 4. Pengaruh Langsung (Direct Effects) Pengaruh langsung dalam analisis jalur (Path Analysis) merupakan nilai Unstandardized Coefficients (B) yang didapatkan yaitu; Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian. TABEL 8. KOEFISIEN REGRESI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 21,141 2,177

Model 1 (Constant) Kepuasan ,193 ,115 ,167 Pelanggan a. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber ; Output SPSS vers 22

t 9,709

Sig. ,000

4,675

,002

Z = a + b3Y Z = 21,141 + 0,193Y (0,000) + (0,002)

5. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects) Pengaruh tidak langsung dalam analisis jalur (Path analysis) merupakan nilai Unstandardized Coefficients (B) yang didapat dari hasil regresi (1), (2), dan (4). Hasil koefisien dari regresi (1) adalah Merek terhadap Kepuasan Pelanggan.

TABEL 9. KOEFISIEN REGRESI MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 18,175 2,349 Merek ,083 ,097 ,088 a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738 4,849

Sig. ,000 ,000

Y = a + b1X1 Y = 18,175 + 0,083X1 (0,000) + (0,000) Dari hasil pengujian tabel diatas dapat dilihat nilai Merek terhadap Kepuasan Pelanggan yaitu sebesar 0,083 dengan tingkat signifikan 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga pengaruhnya signifikan. GAMBAR 3. PARAMETER PENGARUH TIDAK LANGSUNG MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

Merek X1

(0,083)

Sumber: Olahan peneliti

Dari hasil pengujian tabel diatas dapat dilihat nilai Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian yaitu sebesar 0,193 dengan tingkat signifikan 0,002 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga pengaruhnya signifikan.

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Kepuasan Pelanggan Y

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

TABEL 10. KOEFISIEN REGRESI SALUARAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga pengaruhnya signifikan. GAMBAR 5 PARAMETER PENGARUH TIDAK LANGSUNG MEREK DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

Coefficientsa Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 18,175 2,349

Model 1 (Constant) Saluran_ ,063 ,121 ,054 Distribusi a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738

Sig. ,000

3,519

,001

Saluran Distribusi X2

Kepuasan Pelanggan Y

Sumber: Olahan peneliti

Dari hasil pengujian tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Merek terhadap Kepuasan Pelanggan yaitu sebesar 0,063 dengan tingkat signifikan 0,001 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga pengaruhnya signifikan. GAMBAR 4 PARAMETER PENGARUH TIDAK LANGSUNG SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

(0,063)

Kepuasan Pelanggan Y

Sumber: Olahan peneliti TABEL 11 KOEFISIEN REGRESI MEREK DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Y = a + b1X1 + b2X2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 18,175 2,349

Merek X1 (0,146)

Y = a + b2X2 Y = 18,175 + 0,063X2 (0,000) + (0,001)

Saluran Distribusi X2

8

Standardized Coefficients

Model Beta 1 (Constant) Merek ,083 ,097 ,088 Saluran_ ,063 ,121 ,054 Distribusi b. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738

Sig. ,000

4,849 3,519

,000 ,001

Y = 18,175 + 0,083X1 + 0,063X2 (0,000) + (0,000) + (0,001) Dari hasil pengujian tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan yaitu sebesar 0,083 dan sebesar 0,063 (0,083+0,063 = 0,146) dengan tingkat signifikan 0,000 dan 0,001 atau lebih

6. Pengaruh Total (Total Effects) Pengaruh total merupakan penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel Merek, Saluran Distribusi, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelia. Perhitungan pengaruh total adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh langsung = 0,193 2. Pengaruh tidak langsung (1) = 0,083 3. Pengaruh tidak langsung (2) = 0,063 4. Pengaruh tidak langsung (3) = 0,146 Pengaruh Total = 0,485 Pengaruh total (penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung) adalah sebesar 0,485 yang artinya 48,5% yang merupakan fakta empiris bahwa Merek, Saluran Distribusi, dan Kepuasan Pelanggan memberikan pengaruh yang relatif besar. Untuk itu terlihat bahwa jika tujuan mengukur variabel Loyalitas Pembelian hendaknya harus diikut sertakan Merek, Saluran Distribusi dan Kepuasan Pelanggan. Diluar variabel-variabel lain yang mampu mempengaruhi Loyalitas Pelanggan seperti Service Level, Stock gudang, On Time Delivery (pengantaran tepat waktu), dll adalah sebesar 51,5%. 7. Kesalahan Regresi Kesalahan regresi dalam analisis jalur (Path Analysis) ini adalah e1 hasil dari regresi (1), e2 hasil dari regresi (2), dan e3 hasil dari regresi (3). Besarnya nilai e adalah akar dari (1R2) dari masing-masing regresi. TABEL 12. KOEFISIEN DETERMINASI (R-SQUARE) MEREK DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 ,792a ,627 ,601 2,682 a. Predictors: (Constant), Saluran_Distribusi, Merek b. Devendent variable : Kepuasan_Pelanggan Sumber : SPSS ver 22

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

Dari data tabel diatas diperoleh angka R-square dari regresi (1) adalah sebesar 0,627 atau sebesar 62,7%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Merek dan Saluran Distribusi dapat menjelaskan ke variabel Kepuasan Pelanggan. Sehingga nilai e1 adalah akar dari (1-0,627) atau sama dengan 0,373. Artinya bahwa ada variabel lain yang tidak dijelaskan oleh Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan sebesar 37,3%. TABEL 13. KOEFISIEN DETERMINASI (R-SQUARE) KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN Model Summary Adjusted Std. Error of the Model R R Square R Square Estimate 1 ,667a ,444 ,402 3,062 a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan b. Devendent variable : Loyalitas_Pembelian Sumber SPSS ver 22

Dari data tabel diatas diperoleh angka R-square dari regresi (2) adalah sebesar 0,444 dalam hal ini berarti 44,4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepuasan Pelanggan dapat menjelaskan ke variabel Loyalitas Pembelian. Sehingga nilai e2 adalah akar dari (1- 0,444) atau sama dengan 0,556. Artinya bahwa ada variabel lain yang tidak dijelaskan oleh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian sebesar 55,6%. 8. Persamaan Regresi Hasil pengujian dengan menggunakan komputer diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda antara variabel eksogen (bebas) Merek (X1), Saluran Distribusi (X2), dan Kepuasan Pelanggan (Y), sedangkan untuk variabel endogen (terikat) yaitu nilai dari Loyalitas Pembelian (Z). Pada tabel di bawah ini dijelaskan nilai masing-masing variabel. TABEL 14 TABEL COEFFICIENTS REGRESI BERGANDA Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 18,175 2,349 ,083 ,097

Standardized Coefficients

Model Beta 1 (Constant) Merek ,088 Saluran_ Distribusi ,063 ,121 ,054 Kepuasan ,193 ,115 ,167 Pelanggan a. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738 4,849

Sig. ,000 ,000

3,519 4,675

,001 ,002

Z= a + b1X1 + b2X2 + b3Y Z= 18,175X1 + 0,083X2 + 0,063 + 0,193Y (0,000) (0,000) (0,001) (0,002) Dari tabel persamaan regresi diatas dapat dijelaskan nilai intersep dan nilai koefisien dari masing-masing variabel Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian sebagai berikut :

9

1. Intercept adalah sebesar 18,175 yang artinya nilai dari konstanta (a) yang menyatakan bahwa jika tidak ada variabel Merek (X1), Saluran Distribusi (X2), dan Kepuasan Pelanggan (Y), maka Loyalitas Pembelian produk aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka sebesar 18,175 satuan. 2. Untuk Merek (X1) adalah sebesar 0,083 yang artinya apabila variabel Merek meningkat 1 satuan, maka akan meningkatkan Loyalitas Pembelian (Z) sebesar 0,083 satuan. 3. Untuk Saluran Distribusi (X2) adalah sebesar 0,063 yang artinya apabila variabel Saluran Distribusi meningkat 1 satuan, maka akan meningkatkan Loyalitas Pembelian (Z) sebesar 0,063 satuan. 4. Untuk Kepuasan Pelanggan Y adalah sebesar 0,193 yang artinya apabila variabel Kepuasan Pelanggan meningkat 1 satuan, maka akan meningkatkan Loyalitas Pembelian (Z) sebesar 0,193 satuan. 9. Pengujian Hipotesis a. Uji t untuk b1 Uji t untuk b1 dilakukan untuk menguji hipotesa kedua, yaitu : H0 : p = tidak adanya pengaruh Merek terhadap Kepuasan Pelanggan. Ha : p ≠ terdapat adanya pengaruh Merek terhadap Kepuasan Pelanggan. Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 15. thitung MEREK (X1) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 18,175 2,349 ,083 ,097

Standardized Coefficients

Model Beta 1 (Constant) Merek ,088 Saluran_ Distribusi ,063 ,121 ,054 Kepuasan ,193 ,115 ,167 Pelanggan a. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738 4,849

Sig. ,000 ,000

3,519 4,675

,001 ,002

Dari hasil pengujian maka diperoleh nilai thitung sebesar 4,849, sedangkan ttabel sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,849) > ttabel (1,98447), sehingga dapat dijelaskan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. b. Uji t untuk b2 Uji t untuk b2 dilakukan untuk menguji hipotesa ketiga, yaitu : H0 : p = tidak adanya pengaruh Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan. Ha : p ≠ terdapat adanya pengaruh Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan.

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

10

d. Uji F Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak dan Ha diterima. TABEL 16. thitung SALURAN DISTRIBUSI (X2) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 18,175 2,349 ,083 ,097

Standardized Coefficients

Model Beta 1 (Constant) Merek ,088 Saluran_ Distribusi ,063 ,121 ,054 Kepuasan ,193 ,115 ,167 Pelanggan a. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber ; Output SPSS vers 22

t 7,738 4,849

Sig. ,000 ,000

3,519 4,675

,001 ,002

Dari hasil pengujian maka diperoleh nilai thitung sebesar 3,519, sedangkan ttabel sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,519) > ttabel (1,98447), sehingga dapat dijelaskan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Saluran Distribusi mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. c. Uji t untuk b3 Uji t untuk b3 dilakukan untuk menguji hipotesa ketiga, yaitu : H0 : p = tidak adanya pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian. Ha : p ≠ terdapat adanya pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian. Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak dan Ha diterima. TABEL 17. thitung KEPUASAN PELANGGAN (Y) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 18,175 2,349 ,083 ,097

TABEL 18. F HITUNG MEREK DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PEMBELIAN PRODUK AQUA PADA PT.BINTANG SURYASINDO PANGKALPINANG CABANG BANGKA ANOVAb Model 1 Regression Residual Total

Sum of Squares 26,297 918,613 944,910

df 1 98 99

Mean Square 26,297 3,374

F 7,794

Sig. ,002a

a. Predictors: (Constant), Merek, Saluran_Distribusi, Kepuasan_Pelanggan b. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber : SPSS vers 22 Maka diperoleh Fhitung sebesar 7,794. Sedangkan pada harga kritis nilai Ftabel sebesar 2,70. Dengan demikian Fhitung (7,794) > Ftabel (2,70), sehingga dapat dijelaskan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan Merek dan Saluran Distribusi terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Pangkalpinang Cabang Bangka. V. PENUTUP

Standardized Coefficients

Model Beta 1 (Constant) Merek ,088 Saluran_ Distribusi ,063 ,121 ,054 Kepuasan ,193 ,115 ,167 Pelanggan a. Dependent Variable: Loyalitas_Pembelian Sumber ; Output SPSS vers 22

Uji F dilakukan untuk menguji hipotesa pertama yaitu : H0 : p = tidak adanya pengaruh Merek dan Saluran Distribusi melalui Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian. Ha : p ≠ terdapat adanya pengaruh Merek dan Saluran Distribusi Melalui Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pembelian. Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak dan Ha diterima.

t 7,738 4,849

Sig. ,000 ,000

3,519 4,675

,001 ,002

Dari hasil pengujian maka diperoleh nilai thitung sebesar 4,675, sedangkan ttabel sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,675) > ttabel (1,98447), sehingga dapat dijelaskan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pembelian.

1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dalam bab ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Hasil analisis data dengan program SPSS didapat thitung untuk variabel X1 sebesar 4,849 dan untuk ttabel sebesar 1,98447 yang berarti thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 4,849 > 1,98447. Hal ini menjawab hipotesis I, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan. b) Hasil analisis data program SPSS terdapat thitung untuk variabel X2 sebesar 3,519 dan untuk ttabel sebesar 1,98447 yang berarti thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 3,519 > 1,98447. Hal ini menjawab hipotesis II, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan. c) Hasil analisis data program SPSS didapat thitung untuk variabel Y sebesar 4,675 dan untuk ttabel sebesar 1,98447 yang berarti thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 4,675 > 1,98447. Hal ini menjawab hipotesis III, bahwa terdapat

www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 1, Issue 1, November 2014 ISSN 2354-5682

pengaruh yang signifikan dari Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pembelian. d) Hasil analisis data dengan program SPSS didapat Fhitung sebesar 7,794, dan untuk Ftabel sebesar 2,70, yang berarti Fhitung lebih besar daripada Ftabel yaitu 7,794 > 2,70. Hal ini menjawab hipotesis 1V, bahwa didapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Merek dan Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian. e) Dari hasil perhitungan jumlah pengaruh total (pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung) sebesar 0,485 atau 48,5%. Artinya bahwa relatif besar dampak dari Merek dan Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian.

8] 9] 10] 11]

12] 13]

2. Saran a) Berdasarkan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Merek dan Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pembelian produk Aqua pada PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka sangat berpengaruh erat. Maka pihak perusahaan harus lebih serius memperhatikan seluruh hal-hal yang terkait untuk meningkat volume penjualan produk Aqua pada Pangkalpinang. b) Dengan segala kerendahan hati, penulis dengan ini memberikan masukan terhadap pimpinan PT. Bintang Suryasindo Cabang Pangkalpinang Bangka untuk lebih memperhatikan saluran distribusi merek Aqua terhadap seluruh pelanggan yang ada, sehingga para pelanggan merasa puas terhadap produk Aqua dan pelanggan akan tetap loyal terhadap perusahaan. c) Untuk para akademisi yang akan melakukan penelitian berikutnya diharapkan agar dapat mencari referensi yang lain untuk lebih menambah variasi pada dimensi dan indikator-indikator variabel yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya.

14] 15] 16]

Laksana, Fajar. “Manajemen Pemasaran”. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. Lovelock, C and Wirtz, J. “Services Marketing”. Fifth Edition, Prentice Hall, New Jersey, 2004. Nidjo Sandjojo, M.sc. “Metode Analisis Jalur (Path Analysis) dan Aplikasinya”. sh Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2011. Rangkuti, Freddy. “The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek (Plus Analisis Kasus dengan SPSS)”. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Riduwan dan Sunarto. “Pengantar statistika” untuk penelitian pendidikan, sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Edisi ke-2 Alfabeta, Bandung, 2009. Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, CV. Alfabeta, Bandung,2006. Sunyoto, Danang, “Analisis Regresidan Uji Hipotesis”, Cetakan Pertama CAPS, Jakarta, 2011. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, “Service Quality Satisfaction”, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2007. Analisis Wahana Komputer, “Pengembangan Multivariate Dengan SPSS vers 22”, Penerbit Salemba Infotek, Semarang, 2005.

DAFTAR PUSTAKA 1] 2] 3]

4] 5] 6] 7]

11

Basu Swastha. “Manajemen Penjualan”. Cetakan keduabelas, Penerbit Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2005. Djaslim Saladin. “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian”. Edisis Ketiga, CV. Linda Karya, Bandung, 2004. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset dan Perilaku Merek”. Cetakan Ketiga. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Griffin Jill. “Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan”. Erlangga, Jakarta, 2005. Hadi, Irawan D. “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009. Imam Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006. www.stie-ibek.ac.id © 2014, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK