PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH MOTIVASI WISATA DAN E-WOM TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Favian Rachmadi Deksono NIM : 132214145
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH MOTIVASI WISATA DAN E-WOM TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Favian Rachmadi Deksono NIM : 132214145
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan Persembahan Every wound will shape me, Every scar will build my throne. -Bring Me The Horizon-
Skripsi ini ku persembahkan untuk : -
Tuhan Yesus Kristus
Bapak dan Ibu yang selalu mendukung dan memotivasi -
Keluarga Besar WP Deksono
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan kasih-Nya, penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI WISATA DAN E-WOM TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat unutk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M sebagai dosen pembimbing akademik selama 7 semester dan sebagai dosen pembimbing 1 yang selalu bersemangat ketika membimbing saya, rela meluangkan waktunya untuk membimbing anak bimbingannya yang males ini. 4. Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A sebagai dosen pembimbing skripsi 2 yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis. 5. Drs. Theodorus Sutadi M.B.A sebagai dosen penguji yang telah memberikan saya nilai A dalam tugas akhir penelitian bisnis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Teguh, Ayahku yang selalu mendukung dalam hal finansial dan moril, yang selalu ngechat pagi-pagi hanya menanyakan perkembangan skripsi anaknya yang nakal dan keras kepala ini. Akhirnya anakmu S.E pak. 8. Endang, Ibuku, sekaligus partner berdebat, sharing dalam pandanganpandangan baru. Yang selalu membebaskan aku melakukan kegiatan sehingga aku bisa seperti sekarang. 9. Tobias, adikku tercinta yang selalu terus berkembang lebih baik dari diriku sehingga membuat aku menjadi tertantang untuk menjadi lebih baik. 10. Pakde Sugeng, pakdeku yang telah berpulang ke rumah Bapa. Terimakasih untuk memori-memori indahnya. Semoga aku bisa segera berkarya di masyarakat seperti yang pakde lakukan. 11. Sukini, Nenekku tersayang yang selalu sabar mendidik aku di Jogja, mengingatkan dan menanyakan apakah aku ada kuliah atau tidak, khawatir bila aku tidak pulang kerumah. Terimakasih untuk dukungannya. 12. Bude Titi, pengganti ibuku yang ada di Jakarta yang selalu mensupport dan menjadi pengganti ibu selama 4 tahun berkuliah di Sanata Dharma.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maaf bila aku jarang pulang kerumah ya. Terimakasih untuk doadoanya. 13. Mas Dema, partner sekamarku yang selalu mendukungku dan mengajarkan berbagai hal, dari hal kecil sampai hal besar. Menjadi partner bertukar pikiran. Sukses terus mas! 14. Mbak Tia, kakak sepupuku yang selalu mengingatkan untuk tidak hanya bermain saja. Terimakasih mbak untuk dukungan dan doanya. 15. Yudhis, sepupu, sekaligus kawan hunting foto. Sukses terus, sampai kita sukses bersama! 16. Keluargaku besar Deksono dan Wignyo yang senantiasa mendukung dan mendoakanku. 17. Aldo, dan Ferly, sahabatku dari SMP hingga sekarang. Terimakasih untuk support yang tidak ada habisnya. Segera selesaikan kuliahmu! See you on top! 18. Nico, Ishak, Jojo, Dimitri, dan Farris. Terimakasih untuk pecutan semangatnya. Meskipun aku sendiri yang ada paling jauh di sisi timur Indonesia, namun dukungan kalian tidak ada habisnya. 19. BFAM (Brothers From Another Mother), Keluarga kecil yang telah menemani dari awal perkuliahan hingga detik ini selama kurang lebih 4 tahun dengan segala suka duka yang tak terhitung, memberikan semangat, senyum dan tawa kebersamaan serta dukungan dan kasih sayang yang tidak ada habisnya. Domi, Rendy W, Rendy S, Rilchu, Pur, Dolok, Yosi, Wahyu, Leo Gentong, Jon, Sondol, Ivan, Adi, Katon,
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frando, Fernando, Bimo, Boy, Sepep, Maxi, Koido, Yosua, Leo Ompong. See You On Top Brothers ! 20. Teman-teman BEM FE 2015/2016. Keluarga kecil yang mengajarkan tentang arti kerjasama, profesionalitas, dan totalitas dalam membangun dan mengembangkan Fakultas Ekonomi dan diri sendiri. Maxi, Ocha, Beki, Dhinar, Lia, Putri, Sudek, Indah, Lando, Momo, Tika, Rian, Age, Yopi, Dolok, Ika. Selamat berkarya di dunia nyata! 21. Sumbul Family. Bapak dan Ibu Sumbul, terimakasih untuk kekeluargaan dan kesederhanaannya. Leni, Angga, Tya, dan Cyril partner KKPku. Terimakasih untuk pelajaran, tawa dan candanya. Sukses! 22. Teman-teman Angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, perjuangan, suka duka dalam masa perkuliahan 4 tahun di Universitas Sanata Dharma. Kalian, masa terindahku. 23. Teman-teman kerabat skripsi 2013. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal, pengalaman, perjuangan yang luar biasa serta kebersamaan yang telah kita alami selama ini. 24. Cyrilia Inriana, partner debat, main, berantem, begadang, ngegembel, dan kere. Terimakasih buat semangatnya, marahnya, perhatiannya selama ini. Semangat mencapai mimpimu ya! Faigk Rin!
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
SKRIPSI .................................................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................... v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv ABSTRAK .......................................................................................................... xvi ABSTRACT ....................................................................................................... xvii BAB I...................................................................................................................... 1 A. B. C. D. E. F.
LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1 RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 6 TUJUAN PENELITIAN..................................................................................... 6 BATASAN PENELITIAN .................................................................................. 6 MANFAAT PENELITIAN ................................................................................. 7 SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................. 8
BAB II .................................................................................................................. 10 A. LANDASAN TEORI....................................................................................... 10 1. Pariwisata ............................................................................................... 10 2. Motivasi ................................................................................................. 14 3. Word of Mouth (WOM) ........................................................................ 18 4. Electronic Word of Mouth (e-WOM) .................................................... 19 5. Destinasi Wisata .................................................................................... 23 6. Minat Berkunjung .................................................................................. 24 B. PENELITIAN TERDAHULU............................................................................ 26 C. KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................. 27 D. HIPOTESIS ................................................................................................... 27 BAB III ................................................................................................................. 30 A. JENIS PENELITIAN ....................................................................................... 30 B. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN ................................................................ 30 1. Subjek Penelitian ................................................................................... 30 2. Objek Penelitian ..................................................................................... 31 C. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN .............................................................. 31 D. VARIABEL PENELITIAN ............................................................................... 31 E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL............................................................. 32 F. POPULASI DAN SAMPEL .............................................................................. 36
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. SKALA PENGUKURAN VARIABEL................................................................ 37 H. SUMBER DATA ........................................................................................... 38 I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ................................................................... 39 J. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN ................................................................. 39 1. Uji Validitas ........................................................................................... 39 2. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 40 K. TEKNIK ANALISIS DATA ............................................................................. 41 1. Analisis Deskriptif ................................................................................. 41 2. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................... 43 3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 44 a. Uji Normalitas........................................................................................ 44 b. Uji Multikolinieritas .............................................................................. 45 c. Uji heteroskedastisitas ........................................................................... 45 4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 46 a. Uji F ....................................................................................................... 46 b. Uji t ........................................................................................................ 48 c. Koefisien Determinasi ........................................................................... 50 BAB IV ................................................................................................................. 51 A. GAMBARAN UMUM GOA PINDUL ............................................................... 51 B. FASILITAS GOA PINDUL .............................................................................. 53 BAB V .................................................................................................................. 55 A. B. C. 1.
PENGUJIAN INSTRUMEN .............................................................................. 56 ANALISIS DATA .......................................................................................... 60 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................................. 79 PEMBAHASAN ANALISIS DEKSRIPTIF RESPONDEN ...................................... 79
BAB VI ................................................................................................................. 84 A. KESIMPULAN .............................................................................................. 84 B. SARAN ........................................................................................................ 85 C. KETERBATASAN ......................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88 LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 92 LAMPIRAN 2 .................................................................................................... 100 LAMPIRAN 3 .................................................................................................... 116
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. 1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan DIY 2011-2015 .......................... 4 Tabel I. 2 Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kab. Gunung Kidul ........... 5 Tabel III. 1 Kategori Skor Variabel ...................................................................... 43 Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Motivasi Wisata ................................................... 57 Tabel V. 2 Hasil Uji Validitas Electronic Word of Mouth ................................... 57 Tabel V. 3 Hasil Uji Validitas Minat Berkunjung ................................................ 58 Tabel V. 4 Hasil Reliabilitas Motivasi Wisata ..................................................... 59 Tabel V. 5 Hasil Reliabilitas Electronic Word of Mouth ..................................... 59 Tabel V. 6 Hasil Reliabilitas Minat Berkunjung .................................................. 59 Tabel V. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 60 Tabel V. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 61 Tabel V. 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas ................................. 61 Tabel V. 10 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah ......................... 62 Tabel V. 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ........................... 63 Tabel V. 12 Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Wisata ....................................... 64 Tabel V. 13 Hasil Analisis Deskriptif Electronic Word of Mouth ....................... 66 Tabel V. 14 Hasil Analisis Deskriptif Minat Berkunjung .................................... 68 Tabel V. 15 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 69 Tabel V. 16 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 70 Tabel V. 17 Hasil Uji Linieritas ........................................................................... 72 Tabel V. 18 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 73
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 19 Hasil Uji F ........................................................................................ 74 Tabel V. 20 Hasil Uji t ......................................................................................... 76 Tabel V. 21 Koefisien Determinasi ...................................................................... 79
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI WISATA DAN E-WOM TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL Favian Rachmadi Deksono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul, 2) pengaruh motivasi wisata terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul, 3) pengaruh electronic word of mouth terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling dengan kriteria responden mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengetahui tentang Goa Pindul melalui media sosial Instagram namun belum pernah mengunjungi Goa Pindul. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini yaitu uji validitas, dan reliabilitas, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) motivasi wisata dan electronic word of mouth secara bersama-sama mempengaruhi minat berkunjung wisatawan ke daya tarik wisata Goa Pindul, 2) motivasi wisata berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul, 3) electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. Kata Kunci: Motivasi Wisata, Electronic Word of Mouth, Minat Berkunjung
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF TRAVEL MOTIVATIONS AND E-WOM TOWARDS THE INTENTION TO VISIT TO GOA PINDUL TOURIST ATTRACTION Favian Rachmadi Deksono Sanata Dharma University Yogyakarta 2017
This study aimed to find out: 1) the influence of travel motivations and electronic word of mouth towards the intention to visit Goa Pindul tourist attraction, 2) the influence of travel motivations towards the intention to visit Goa Pindul tourist attraction, 3) the influence of electronic word of mouth towards the intention to visit Goa Pindul tourist attraction. The type of research used in this study is descriptive quantitative research. The sampling technique used is purposive sampling with the criteria of respondents are students of Sanata Dharma University Yogyakarta who know about Goa Pindul through Instagram social media platform but have never visited Goa Pindul. This study used a sample of 100 respondents. Instrument testing technique in this study is validity test, and reliability, while the data analysis techniques are classical assumption test, multiple linear regression analysis, and descriptive analysis. The result of the study shows that: 1) travel motivations and electronic word of mouth simultaneously influenced the intention to visit Goa Pindul tourist attraction, 2) travel motivations influenced the intention to visit Goa Pindul tourist attraction, 3) electronic word of mouth influenced the intention to visit Goa Pindul tourist attraction.
Keyword: Travel Motivations, Electronic Word of Mouth, Intention to Visit
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan pariwisata sangat signifikan, wisata yang dulunya hanya merupakan kegiatan berjalan-jalan untuk menghabiskan waktu liburan atau waktu senggang, kini telah terfokus pada kegiatan tertentu yang memiliki makna. Perjalanan wisata yang dilakukan oleh banyak orang, kini telah menjadi kebutuhan penting yang harus terpenuhi. Hingga munculnya slogan “Jangan Panik, Ayo Piknik”, yang menunjukkan betapa wisata telah menjadi kebutuhan di masyarakat. Selain itu, pariwisata juga telah berkembang secara global dan berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan, serta juga menjadi penyumbang bagi pendapatan negara. Alasan-alasan yang digunakan untuk melakukan perjalanan wisata pun beragam, mulai dari menghilangkan penat dari perkerjaan atau kegiatan seharihari, hingga melakukan perjalanan wisata untuk berkumpul bersama keluarga. Banyak faktor yang memotivasi orang melakukan perjalanan wisata. Menurut Moutinho (dalam Lay, 2014), motivasi adalah keadaan membutuhkan, suatu kondisi yang memberikan sebuah dorongan pada individu terhadap beberapa jenis tindakan yang dipandang sebagai kemungkinan untuk membawa kepuasan. Dann (dalam Verain, 2015), motivasi wisata adalah keadaan pikiran
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
yang cukup menentukan keputusan seseorang, atau kelompok untuk berwisata, yang kemudian ditafsirkan oleh orang lain sebagai penjelasan yang valid untuk keputusan tersebut. Menurut penelitian Josiam dan Frazier (dalam Rohmanah, 2014), motivasi wisata terbagi dalam novelty seeking, stress busting/fun, achievement, family oriented/education. Selain motivasi wisata, word of mouth adalah salah satu hal yang mampu mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap sebuah daya tarik wisata. Word of mouth (selanjutnya WOM) merupakan komunikasi atau pertukaran informasi dari konsumen satu ke konsumen lain mengenai suatu produk atau jasa yang telah digunakan. Kekuatan dari WOM sangatlah mempengaruhi kesadaran konsumen ataupun masyarakat terhadap sebuah merek atau produk/jasa. Seiring
dengan
perkembangan
teknologi
informasi,
WOM
konvensional telah berkembang mengikuti arus zaman. Electronic word of mouth (selanjutnya e-WOM) merupakan hasil perkembangan dari WOM. Dengan mengandalkan teknologi informasi yang berkembang, e-WOM semakin memudahkan pertukaran informasi dari satu konsumen ke konsumen lainnya, sehingga semakin banyak perusahaan produk/jasa menggunakan eWOM sebagai sarana pemasarannya. Berdasarkan penelitian Jeonga dan Jang (dalam Riantika, 2016), eWOM sendiri dapat direfleksikan melalui tiga dimensi, yaitu 1) Concern for others, keinginan untuk mencegah orang lain membeli produk atau jasa yang buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2) Expressing positive feelings, keinginan kuat berbagi sukacita kepada pelanggan lain. 3) Helping the company, didasari oleh motif concern for others. Disini konsumen atau wisatawan termotivasi untuk membantu perusahaan atas pengalaman positif yang mereka rasakan. Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang digemari oleh masyarakat Indonesia. CNNIndonesia.com (2016) mencatat, terdapat 22 juta pengguna aktif Instagram di Indonesia yang diyakini akan terus meningkat. Rata-rata pengguna Instagram adalah anak muda, terdidik, dan mapan, dengan prosentase usia 18-24 th sebanyak 54%, usia 25-34 th 30%, dan usia 35-44 th sebanyak 11% (Paul Webster, techno.okezone.com, 2016). Dengan tingginya jumlah pengguna Instagram yang didominasi pengguna usia 18-24 tahun, kegemaran mereka untuk meng-upload foto di Instagram lalu saling mengomentari menunjukkan terjadinya komunikasi electronic word of mouth. Dengan banyaknya akun di Instagram yang fokus pada daya tarik wisata tentu sangat membantu dalam pengenalan dan pemasaran dari daya tarik wisata tersebut. Bila ada foto daya tarik wisata yang diunggah dan mendapatkan komentar dan ulasan yang baik, tentu akan menimbulkan minat wisatawan lain untuk mengunjungi daya tarik wisata tersebut. Minat berkunjung wisatawan biasanya muncul karena adanya persepsi positif terhadap daya tarik wisata. Kinnear dan Taylor (dalam Arumni, 2013) menyatakan bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
penelitian ini minat beli didefinisikan sebagai minat berkunjung terhadap daya tarik wisata. Minat berkunjung menurut Ferdinand (dalam Arumni, 2013) dapat diidentifikasi
dengan
indikator-indikator,
minat
transaksional,
minat
referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah destinasi wisata favorit yang ada di Indonesia. Hampir seluruh kabupaten di Yogyakarta memiliki daya tarik wisata yang menarik. Salah satu kabupaten yang memiliki banyak daya tarik adalah kabupaten Gunung Kidul. Pertumbuhan pariwisata yang pesat di Gunung Kidul sangat diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat di daerah sekitar daya tarik wisata. Tabel I. 1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015 Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Wisatawan Mancanegara
Pertumbuhan (%)
Wisatawan Nusantara
Pertumbuhan (%)
Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Pertumbuhan (%)
169,565
9,57
1,438,129
1.37
1,607,694
2.17
197,751
16.62
2,162,422
50.36
2,360,173
46.80
235,893
19.29
2,602,074
20.33
2,837,967
20.24
254,213
7.77
3,091,967
18.83
3,346,180
17.91
308,485
21.35
3,813,720
23.34
4,122,205
23.19
Sumber : data Statistik Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun 2016
Dari tabel I.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan setiap tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Para wisatawan berkunjung ke Gunung Kidul karena banyaknya daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi. Setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah wisatawan ke Gunung Kidul.
Tabel I. 2 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Gunung Kidul, 2011-2015 Wisatawan Tahun
Jumlah Mancanegara
Domestik
2011
1,299
615,397
616,696
2012
1,800
998,587
1,000,387
2013
3,751
1,333,687
1,337,438
2014
3,060
1,952,757
1,955,817
2015
4,125
2,638,634
2,642,759
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul, 2016
Kabupaten Gunung Kidul tidak hanya memiliki daya tarik wisata pantai yang menarik tetapi juga daya tarik wisata Goa Pindul yang terkenal dengan cave tubing-nya. Daya tarik wisata Goa Pindul merupakan daya tarik wisata alam yang terletak di Desa Wisata Pindul, Dusun Gelaran 1, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Daya tarik wisata Goa Pindul merupakan wisata susur sungai bawah tanah yang memiliki panjang rute ± 350 meter. Daya tarik wisata Goa Pindul yang dibuka pada Oktober 2010 menjadi salah satu daya tarik wisata favorit sehingga jumlah kunjungannya selalu meningkat setiap musim liburan. Dengan adanya fakta di atas, penulis ingin mengetahui adakah pengaruh Motivasi Wisata, Electronic Word Of Mouth terhadap minat kunjung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
ke daya tarik wisata Goa Pindul. Maka penulis mengajukan penelitian dengan judul “
PENGARUH MOTIVASI WISATA DAN E-WOM TERHADAP
MINAT KUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, pertanyaan pada penelitian ini adalah : 1. Apakah motivasi wisata dan electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung ke DTW Goa Pindul? 2. Apakah motivasi wisata berpengaruh terhadap minat berkunjung ke Goa Pindul? 3. Apakah electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung ke Goa Pindul? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan variabel penelitian, berikut adalah tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui pengaruh motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung ke DTW Goa Pindul.
2.
Untuk mengetahui pengaruh motivasi wisata terhadap minat berkunjung ke Goa Pindul.
3.
Untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth terhadap minat berkunjung ke Goa Pindul.
D. Batasan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, peneliti membuat batasan terhadap masalah yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut: 1) Daya tarik wisata yang diteliti adalah Goa Pindul 2) Penelitian ini dilakukan/dibatasi pada Mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengetahui tentang Goa Pindul melalui media sosial Instagram namun belum pernah mengunjungi Goa Pindul. 3) Variabel yang diteliti meliputi: Motivasi Wisata terdiri dari novelty seeking, stress busting/fun, achievement dan family oriented/education. Electronic Word of Mouth adalah pernyataan positif atau negatif yang dilakukan wisatawan potensial atau mantan wisatawan tentang daya tarik wisata yang terdiri dari concerns for others, expressing positif feelings, dan helping the company. Minat berkunjung adalah kecenderungan wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata yang terdiri dari minat transaksional, referensial, preferensial, dan minat eksploratif. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan penulis, sehingga kelak mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dalam dunia kerja nantinya. 2. Bagi Pihak Pengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Hasil penelitian ini kelak mampu memberikan informasi yang berguna bagi pengelola dalam mengembangkan kebijakan dan strategi pemasaran. Khususnya yang terkait dengan motivasi wisata, electronic word of mouth dan minat kunjung di dunia pariwisata.
3. Bagi Universitas Sebagai bahan wacana ilmiah dan acuan serta pertimbangan dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan Universitas Sanata Dharma. 4. Bagi Pembaca Sebagai referensi penelitian tentang ilmu pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan motivasi wisata, electronic word of mouth dan minat kunjung di dunia pariwisata. F. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat uraian teori yang berisi teori-teori dan pendapat dari para ahli yang digunakan untuk memperkuat penelitian. Bab ini juga memuat kerangka konseptual dan pengembangan hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Bab ini berisi hal-hal sebagai berikut: jenis penelitian, subjek dan objek, waktu dan lokasi, variabel, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data. BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian, tentang kondisi daya tarik wisata, dan sejarahnya.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi dua hal pokok. Pertama, paparan atau deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua, memuat hasil uji statistik.
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang diteliti serta keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori 1.
Pariwisata a. Pengertian Pariwisata Menurut UU No. 10 tahun 2009, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah (www.wisatakandi.com, 2011). 1) Ciri-ciri Produk Wisata Menurut Muljadi, A.J. (dalam Banda, 2016), ciri – ciri utama produk wisata adalah: a) Tidak dapat disimpan Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan pariwisata pada umumnya bersifat mudah kadaluwarsa dan tidak dapat disimpan untuk kemudian dapat dijual kembali keesokan hari.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b) Tidak dapat dipindahkan Wisatawan atau pengguna barang dan jasa pariwisata tidak dapat membawa produk pariwisata kepada wisatawan, tetapi wisatawan itu sendiri yang yang harus mengunjungi atau datang sendiri untuk menikmati produk wisata itu. c) Produksi dan proses konsumsi terjadi atau berlangsung bersamaan Wisatawan maupun pengunjung yang akan menikmati produk wisata harus datang ke tempat proses produksi sedang berlangsung. Tanpa keberadaan pembeli untuk mempergunakan atau menikmati jasa-jasa tersebut, tidak akan terjadi proses produksi. d) Tidak ada standar ukuran yang pasti atau objektif Karena dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung maupun wisatawan yang beragam, umumnya produk wisata dibuat dan dijual dengan variasi yang beraneka. Produk wisata memiliki keragaman jenis dan harga yang ditentukan oleh bermacam – macam faktor, misalnya musim atau status sosial pembeli. e) Pelanggan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya Pembeli harus datang sendiri ke tempat proses produksi barang dan jasa pariwisata berlangsung, sehingga mereka tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
dapat mengetahui kondisi produk tersebut secara nyata karena hanya mengetahui melalui brosur dan media promosi lainnya. f) Pengelolaan produk wisata mengandung resiko besar Usaha pariwisata memerlukan investasi yang sangat besar sedangkan permintaan sangat peka terhadap perubahan kondisi ekonomi, politik, keamanan dan sikap masyarakat, sehingga perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan pengurangan permintaan dan apabila hal ini berlanjut terus-menerus akan mengakibatkan tergoyahnya sendi-sendi investasi. b. Jenis-jenis Pariwisata Jenis-jenis pariwisata menurut James J. Spillane (dalam Dewi, 2017) berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu: 1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism) Jenis
pariwisata
ini
dilakukan
oleh
orang-orang
yang
meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak ingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan
alam,
mengetahui
hikayat
rakyat
setempat,
mendapatkan ketenangan. 2) Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism) Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk beristirahat,
memulihkan
kembali
kesegaran
jasmani
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Pariwisata untuk rekreasi dapat dilakukan pada tempat yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat-pusat peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan. 3) Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism) Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adat-istiadat, kelembagaan, dan cara hidup masyarakat yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain. 4) Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism) Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori: a) Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian bagi penonton atau penggemarnya. b) Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
5) Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism) Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan. 6) Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism) Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena ketika diadakan suatu konvensi atau pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di negara yang mengadakan konvensi. Negara yang sering mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang menunjang diadakannya pariwisata konvensi. 2.
Motivasi Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul dari dalam diri atau dari luar (lingkungan) yang menjadi faktor penggerak ke arah tujuan yang ingin dicapai. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), motivasi adalah keadaan tertekan karena dorongan kebutuhan yang “membantu” individu melakukan perilaku yang menurut anggapannya akan memuaskan kebutuhan dan mengurangi ketegangan. Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
a. Motivasi Wisata Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri (Sharpley, 1994 dalam Malik, 2016). Motivasi wisata menurut Josiam dan Frazier (dalam Rohmanah, 2014) terdiri dari 4 faktor yaitu novelty seeking, stress busting/fun, achievement, family oriented/education. a. Novelty seeking Novelty seeking adalah motivasi wisata untuk mencari sesuatu hal yang bersifat baru, merasakan pengalaman baru dan menikmati daya tarik wisata baru. b. Stress busting/fun Stress busting/fun adalah motivasi wisata untuk menghilangkan kejenuhan atau stress dari rutinitas sehari-hari c. Achievement Achievement adalah motivasi wisata berkunjung untuk alasan gengsi
(prestige).
Wisatawan
memiliki
motivasi
untuk
mengunjungi daya tarik wisata yang belum pernah dituju oleh teman, saudara, atau kerabatnya. d. Family oriented/education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Family oriented/education adalah motivasi wisata untuk berkumpul dan berwisata bersama keluarga. b. Faktor Pendorong Motivasi Wisata Berdasarkan
penelitian
Ryan,
Chris,
1991
(dalam
www.wisatakandi.com,2011), ditemukan beberapa faktor pendorong motivasi wisata yaitu: 1) Escape, keinginan melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan seharihari. 2) Relaxation, keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan motivasi untuk escape di atas. 3) Play, keinginan menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang merupakan pemunculan kembali dari sifat kekanak-kanakan, dan melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius. 4) Strengthening family bonds, keinginan mempererat hubungan kekerabatan, khususnya dalam konteks VFR (Visiting Friends and Relations). Keakraban hubungan kekerabatan ini juga terjadi di antara anggota keluarga yang melakukan perjalanan bersamasama, karena kebersamaan sangat sulit diperoleh dalam suasana kerja sehari-hari di negara industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
5) Prestige, keinginan untuk menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau derajat sosial. 6) Social interaction, keinginan untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi. 7) Romance, keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis, atau untuk memenuhi kebutuhan seksual, khususnya dalam pariwisata seks. 8) Educational Opportunity, keinginan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain dan/atau daerah lain, atau mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong yang dominan di dalam pariwisata. 9) Self-Fulfillment, keinginan untuk menemukan diri sendiri (selfdiscovery), karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah orang yang baru. 10) Wish Fulfillment, keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang lama dicita-citakan, sampai mengorbankan diri dengan cara berhemat, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
3.
Word of Mouth (WOM) Menurut Word of Mouth Marketing Association pengertian dari word of mouth adalah usaha meneruskan informasi dari satu konsumen ke konsumen lain (Harahap, 2013). Dalam masyarakat istilah word of mouth dikenal dengan istilah komunikasi dari mulut ke mulut. Engel (dalam www.kompasiana.com/kutipankita, di akses 4 Agustus 2017) mendefinisikan Word of Mouth sebagai “The informal transmission of ideas, comments, opinions, and information between two people, neither one is the marketer”. Berdasarkan definisi ahli tersebut, word of mouth dapat diartikan sebagai komunikasi ataupun pertukaran informasi dari konsumen satu ke konsumen lain mengenai suatu produk ataupun jasa yang menarik dan telah digunakan. Kekuatan yang dimiliki oleh WOM sangatlah mempengaruhi kesadaran konsumen ataupun masyarakat terhadap sebuah merek ataupun produk/jasa. Kekuatan dari WOM dapat menjadi strategi yang berkekuatan ribuan kali lipat sebagai pemasaran secara konvensional. Produk yang dibicarakan ataupun direkomendasikan oleh orang yang telah menggunakan produk/jasa biasanya dipercaya oleh konsumen lain. Word of Mouth adalah oral person-to-person communication atau komunikasi dari mulut ke mulut, merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Kotler & Keller dalam Riantika, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4.
Electronic Word of Mouth (e-WOM) Hennig-Thurau (dalam Suwarduki, dkk, 2016) mengemukakan bahwa electronic word of mouth (e-WOM) adalah pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial ataupun mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan, yang ditujukan untuk banyak orang atau lembaga via internet. Konsumen cenderung menerima saransaran dari kerabat, teman, dan kolega karena tingginya kredibilitas di antara mereka ketika membicarakan mengenai produk yang dikonsumsi. Terdapat tiga tahapan word of mouth menurut Sumardi (dalam Riantika, 2016) yaitu TAPS atau Talking, Promoting, Selling: a. Membicarakan
adalah
tahapan
dimana
seorang
konsumen
membicarakan sebuah produk atau merek kepada konsumen lain. b. Mempromosikan ketika seorang konsumen bukan hanya sekedar memberikan merek/produk tapi juga bersedia untuk mempromosikan kepada konsumen lain. c. Menjual adalah tahapan dimana seorang konsumen mau untuk menjualkan merek/produk tersebut kepada orang lain. Dalam penelitian Jeonga dan Jang (dalam Riantika, 2016), menyatakan bahwa dimensi electronic word of mouth positif direfleksikan melalui tiga dimensi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
a. Concern for others/ kepedulian terhadap orang lain. Menurut Thurau dkk (dalam Riantika, 2016), Concern for others atau kepedulian terhadap orang lain berkaitan erat dengan konsep altruism (tindakan suka rela yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan), misalnya mencegah orang lain untuk berwisata ke tempat wisata yang berbahaya. Dalam komunikasi electronic word of mouth para wisatawan melakukan electronic word of mouth positif karena keinginan murni mereka untuk membantu wisatawan lain dengan berbagai pengalaman positif wisatawan. b. Expressing positive feelings/ mengungkapkan perasaan positif. Pengalaman positif wisatawan memberikan kontribusi untuk ketegangan psikologis dalam pengalaman dengan orang lain. Ketegangan ini dapat diberitahukan dengan mengartikulasikan sebuah pengalaman berwisata yang positif. c. Helping the company/membantu perusahaan. Konsumen atau wisatawan yang termotivasi untuk terlibat dalam electronic word of mouth positif karena untuk memberikan sesuatu kepada pengelola/operator daya tarik wisata untuk pengalaman positif berwisata mereka. Menurut Thurau dkk (dalam Riantika, 2016), electronic word of mouth positif direfleksikan melalui 8 dimensi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
a. Platform assistance Platform assistance mengoperasionalisasikan perilaku electronic word of mouth positif dengan dua cara 1) Frekuensi kunjungan user pada media electronic word of mouth positif 2) Jumlah komentar yang ditulis oleh user pada kolom komentar. b. Venting negative feeling Venting negative feeling adalah keinginan untuk mencegah orang lain mengalami masalah yang mereka alami. Upaya ini biasanya terdapat pada electronic word of mouth negatif, yaitu jika wisatawan mengalami hal yang tidak menyenangkan. Berbagai pengalaman negatif melalui publikasi online dapat membantu wisatawan untuk mengurangi ketidakpuasan. c. Concern for other consumers Concern for other consumers adalah keinginan tulus membantu teman, kerabat atau saudara dalam membuat keputusan berkunjung. d. Extraversion/positive self-enhancement Motif ini mencakup fokus pada manfaat psikologis komunikator dari electronic word of mouth, untuk mengekspresikan perasaan positif dan peningkatan diri. e. Social benefits Afiliasi dengan sebuah komunikasi virtual dapat mewakili suatu manfaat sosial konsumen untuk alasan identifikasi dan integrasi sosial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
dengan demikian dapat diduga bahwa konsumen terlibat dalam komunikasi electronic word of mouth untuk berpartisipasi dan menjadi milik komunitas online (William dalam Riantika, 2016). User dapat menulis
komentar
menandakan
pada
partisipasi
kolom mereka
komentar, dalam
perilaku
tersebut
penggunaan
dan
memungkinkan mereka menerima keuntungan dari media electronic word of mouth. f. Economic incentives Manfaat ekonomi telah ditunjuk sebagai pendorong penting dari perilaku manusia secara umum. Dengan demikian, penerimaan penghargaan ekonomi untuk komunikasi electronic word of mouth dari operator platform adalah bentuk lain dari utilitas penerimaan. g. Helping the company Helping the company adalah hasil dari kepuasan konsumen dengan produk atau jasa dan keinginan berikutnya untuk membantu perusahaan. Motif ini didukung oleh teori ekuitas, yang menunjukkan bahwa orang menginginkan pertukaran yang equitable dan fair (Oliver dan Swan dalam Riantika, 2016). Jika konsumen/wisatawan telah merasa menerima rasio yang lebih tinggi dari perusahaan maka kemudian
membantu
perusahaan
dengan
merekomendasikan
penawarannya melalui internet adalah salah satu cara menyamakan kedudukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
h. Advice seeking Konsumsi terjadi ketika seorang user membaca suatu ulasan dan komentar yang ditulis oleh orang lain, yang juga memotivasi user untuk menulis komentar. Menulis dan meminta informasi untuk mendapatkan umpan balik yang lebih spesifik dan lebih berguna dibandingkan hanya membaca kolom komentar secara anonim. 5.
Destinasi Wisata Dalam setiap objek pariwisata terdapat berbagai unsur yang saling tergantung. Unsur tersebut menjadi sangat penting agar para wisatawan dapat menikmati suatu pengalaman yang memuaskan dalam kunjungan mereka. Terdapat 5 unsur penting yang meliputi suatu destinasi atau objek pariwisata menurut Spillane (dalam Purbawisesa, 2014): a.
Attractions : hal-hal yang menarik perhatian wisatawan
b.
Facilities : fasilitas-fasilitas yang diperlukan
c.
Infrastructure : infrastruktur
d.
Transportation : jasa-jasa pengangkutan
e.
Hospitality : keramah-tamahan atau kesediaan menerima tamu. Lebih lanjut, Yoeti (dalam Purbawisesa, 2014) menjelaskan
konsep mengenai daya tarik atau atraksi wisata adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata seperti : a.
Natural attractions : landscape, seascape, beaches, climate and other geographical features of the destinations.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
b.
Cultural attractions : history and folklore, religion, art and special events, festivals.
c.
Social attractions : the way of life, the resident populations, languanges, opportunities for social encounters.
d.
Built attractions : building, historic and modern architecture, monument, parks, gardens, marinas.
6.
Minat Berkunjung Menurut Albarq (dalam Aprilia, 2015), teori minat berkunjung dianalogikan sama dengan minat beli. Pengertian minat menurut Kotler dan Susanto (dalam Aprilia, 2015), minat sebagai dorongan, yaitu rangsangan internal yang kuat yang memotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan produk. Minat berkunjung dipengaruhi oleh beberapa hal. Dalam penelitiannya Putra (2015) menyatakan bahwa citra perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat berkunjung. Sondakh (2016), menyatakan bahwa pelayanan, keamanan dan daya tarik berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap minat berkunjung wisatawan. Selanjutnya Oetarjo (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perilaku konsumen mempengaruhi minat berkunjung. Rahmawati (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa minat beli dipengaruhi oleh motivasi belanja. Minat berkunjung juga dipengaruhi oleh word of mouth (dalam Aprilia, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Assael yang dikutip oleh Tifane (dalam Arumni, 2013) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Sedangkan Kinnear dan Taylor (dalam Arumni, 2013) menyatakan bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Ferdinand (dalam Arumni, 2013), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a.
Minat transaksional, kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b.
Minat referensial, kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c.
Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d.
Minat eksploratif, minat itu menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
B.
Penelitian Terdahulu 1. Irma Riantika, (2016) meneliti tentang pengaruh electronic word of mouth, daya tarik, dan lokasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Curug Sidoharjo pada bulan maret 2016. Populasi dalam penelitian tersebut adalah para wisatawan obyek wisata Curug Sidoharjo yang mempunyai Instagram. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara bersamasama electronic word of mouth, daya tarik, dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Curug Sidoharjo dan secara parsial electronic word of mouth dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan, sedangkan daya tarik tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan. 2. Raktida Siri, (2012) meneliti semakin banyaknya Orang India yang bepergian ke luar negeri dalam jumlah besar setiap tahunnya. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang berfokus pada kelompok wisatawan ini. Studi ini menyelidiki motivasi dan persepsi wisatawan India tentang Bangkok, Thailand. Studi tersebut menunjukkan bahwa kedua faktor push and pull merangsang orang-orang India ini untuk melakukan perjalanan. Motivasi yang paling penting adalah bersenang-senang, diikuti dengan menikmati lingkungan, pemandangan, dan pantai yang indah. Berdasarkan 20 motivasi, empat tipologi utama turis India
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
ditemukan: Novelty Seeking, Stress Busting/Fun, Achievement, and Family Oriented/Education. Keluarga atau teman dan internet dianggap oleh wisatawan India sebagai sumber penting dalam pengambilan keputusan dalam perjalanan. Penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi sumber pengambilan keputusan dalam perjalanan. C.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran
Motivasi Wisata
Minat Berkunjung Electronic Word of Mouth
D.
Hipotesis 1. Pengaruh motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung Motivasi wisata, dan electronic word of mouth meningkatkan minat kunjung wisatawan. Dengan adanya kesamaan motivasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
banyaknya informasi positif melalui electronic word of mouth melalui sosial media Instagram membuat semakin tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. Ha1: Motivasi wisata dan electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. 2. Motivasi wisata terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. Pada saat ingin melakukan kunjungan wisata pasti wisatawan memiliki dasar yang memotivasi mereka mengunjungi destinasi wisata tersebut. Motivasi wisata secara tidak disadari yang men-trigger wisatawan untuk memutuskan melakukan kunjungan wisata. Destinasi Goa Pindul mampu menarik wisatawan yang memiliki keinginan untuk menikmati atraksi cave tubing, melihat keindahan pemandangan, bermain bersama teman, keluarga dan juga bagi mereka yang ingin memacu adrenalin dan bersantai sejenak dari kepenatan sehari hari. Ha2: Motivasi wisata berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. 3. Electronic word of mouth terhadap minat berkunjung. Electronic word of mouth (e-WOM) adalah pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial ataupun mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan yang ditujukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
untuk banyak orang atau lembaga via internet (Hennig-Thurau, dalam Suwarduki, dkk, 2016). Dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi, memudahkan tersebarnya e-WOM. Sehingga semakin luas jangkauan dari informasi mengenai daya tarik wisata yang sedang di gemari oleh masyarakat. Instagram merupakan salah satu sosial media yang membantu dalam penyebaran informasi ini. Dengan tingginya informasi yang menyebar, tentunya akan meningkatkan ketertarikan wisatawan lain untuk mengunjungi daya tarik wisata. Ha3: Electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan sifat positivisme, digunakan untuk meneliti, pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2012:8). Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkn dengan variabel yang lain (Sugiyono 2012:13). Berdasarkan teori diatas, peneliti bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan pendekatan angka untuk ingin menggambarkan bagaimana kondisi sesungguhnya dari motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat kunjung ke daya tarik Goa Pindul. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah mahasiswa
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengetahui tentang daya tarik wisata Goa Pindul, Gunung Kidul, Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti untuk peneliti amati. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata Goa Pindul. C. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu Penelitian : Oktober 2017 Lokasi Penelitian : Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua macam variabel yaitu : 1. Variabel Independen Variabel independen (Martono, 2014:61) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: a.
Motivasi Wisata (X1)
b. Electronic Word of Mouth (X2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang akan menjadi pusat perhatian utama peneliti. Variabel dependen (Martono, 2014:61) merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat berkunjung (Y). E. Definisi Operasional Variabel 1.
Motivasi Wisata, motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri (Sharpley 1994 dalam Malik, 2016). Motivasi wisata menurut Josiam dan Frazier (dalam Rohmanah, 2014) terdiri dari 4 faktor yaitu novelty seeking, stress busting/fun, achievement, dan family oriented/education. a.
b.
Novelty Seeking (berdasarkan penelitian Raktida Siri, 2012) 1)
Keinginan untuk merasakan pengalaman cave tubing
2)
Mempelajari hal baru di daya tarik wisata
3)
Menikmati pemandangan
Strees Busting/Fun (berdasarkan penelitian Raktida Siri, 2012) 1)
Mengurangi stress
2)
Melakukan kegiatan bersama teman-teman
3)
Menikmati pengalaman cave tubing
4)
Keluar dari rutinitas kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
c.
Achievement (berdasarkan penelitian Rohmanah, 2014) 1)
Pergi ke daya tarik wisata yang belum dikunjungi teman/saudara
2)
Menceritakan
pengalaman
kunjungan
kepada
teman/saudara 3)
Mendapatkan kebanggaan saat berkunjung ke daya tarik wisata
d.
Family Oriented/Education (berdasarkan penelitian Rohmanah, 2014)
2.
1)
Untuk menikmati wisata bersama keluarga
2)
Keinginan untuk mempererat kekerabatan bersama keluarga
Electronic Word of Mouth (e-WOM) Hennig-Thurau (dalam Suwarduki, dkk, 2016) mengemukakan bahwa electronic word of mouth (e-WOM) adalah pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial ataupun mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan, yang ditujukan untuk banyak orang atau lembaga via internet. Dalam penelitian Jeonga dan Jang (dalam Riantika, 2016), dinyatakan bahwa dimensi electronic word of mouth positif direfleksikan melalui tiga dimensi, yaitu: a. Concern for others/ kepedulian terhadap orang lain. 1)
Mendapat rekomendasi daya tarik wisata
2)
Terbantu mendapatkan informasi lokasi daya tarik wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
3)
Merasakan kepedulian orang lain
4)
Mendapatkan informasi keindahan daya tarik wisata
5)
Mendapatkan informasi keunggulan daya tarik wisata
b. Expressing positive feelings/ mengungkapkan perasaan positif. 1)
Merasakan kesenangan orang lain di daya tarik wisata
2)
Merasakan kebanggaan orang lain di daya tarik wisata
3)
Mendapatkan informasi pilihan tepat untuk wisata
4)
Mendapatkan informasi pengalaman positif orang lain terhadap daya tarik wisata
c. Helping the company/ membantu perusahaan. 1)
Merasakan kesediaan orang lain membantu publikasi daya tarik wisata
2)
Merasakan orang lain ingin daya tarik wisata dikenal orang.
d. Platform Assistance
3.
1)
Memudahkan word-of-mouth mengenai daya tarik wisata
2)
Instagram adalah alat promosi yang efektif
Minat Berkunjung Assael yang dikutip oleh Tifane (dalam Arumni, 2013) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Dengan begitu dalam penelitian ini peneliti mengartikan bahwa minat beli sama dengan minat berkunjung yang merupakan suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan kunjungan wisata yang dapat diukur dengan tingkat kemungkinan wisatawan melakukan kunjungan. Mengacu pada Ferdinand (dalam Arumni, 2013), minat beli dapat diidentifikasikan dengan indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional 1) Mengunjungi daya tarik wisata dalam waktu dekat b. Minat referensial 1) Merekomendasikan daya tarik wisata kepada keluarga dan orang terdekat c. Minat preferensial 1) Menjadikan daya tarik wisata sebagai prioritas kunjungan wisata d. Minat eksploratif 1) Mencari tahu tentang biaya kunjungan wisata 2) Mencari tahu keunggulan daya tarik wisata 3) Mencari tahu pengalaman kunjungan ke daya tarik wisata melalui teman yang sudah berkunjung 4) Mencari tahu pengalaman kunjungan ke daya tarik wisata melalui sosial media Instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
F.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i aktif Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah mengetahui tentang daya tarik wisata Goa Pindul namun belum pernah mengunjunginya.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014:116). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa/i aktif Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah mengetahui tentang daya tarik Goa Pindul namun belum pernah mengunjunginya. Untuk mengetahui jumlah sampel untuk mewakili populasi yang tidak terbatas maka terdapat rumus sebagai berikut (Rao, 1996): 𝑧2 𝑛= 4(𝑀𝑜𝑒)2 𝑛=
1,962 4(0,1)2
𝑛 = 96,04 Dimana : n
= jumlah sampel
Z
= tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Moe = margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat di toleransi, di tentukan sebesar 10% Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 responden karena semakin banyak jumlah populasi yang terwakili maka kekuatan statistika semakin baik. 3.
Teknik sampling (Teknik Pengambilan Sampel) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling Purposive Sampling.
Purposive Sampling
adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono, 2014:122). Peneliti menggunakan pertimbangan sebagai berikut: Responden mengetahui tentang Goa Pindul melalui media sosial Instagram tapi belum pernah mengunjunginya. Peneliti melakukan pengambilan sampel dengan 2 cara, secara offline dan online. Teknik pengambilan sampel secara offline dilakukan dengan menyebarkan 50 eksemplar kuesioner kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel secara online dilakukan dengan bantuan Google Form dan kuesioner disebar melalui media sosial Whatsapp dan Line. G. Skala Pengukuran Variabel Skala merupakan teknik pengumpulan data yang
bersifat
mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:132). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Skala Likert untuk menganalisis pengaruh motivasi wisata, electronic word of mouth dan minat kunjung. Peneliti menggunakan skala pengukuran data, yaitu teknik skala Likert yang berskala 1 sampai 4 :
Sangat Setuju (SS)
4
Setuju (S)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 H. Sumber Data Dalam penelitian ini ada dua jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti, yaitu: 1. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
tentang daya tarik wisata Goa Pindul namun belum pernah mengunjunginya.
2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari pihak lain, berupa buku-buku yang berhubungan dengan pokok masalah yang dibahas, website, dokumentasi, internet, dan data tertulis lainnya yang dijadikan sebagai bahan referensi. I.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuisioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang disusun secara sistematis, secara tertulis dan diedarkan kepada responden yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah
mengetahui tentang daya tarik wisata Goa Pindul tapi belum pernah mengunjunginya. 2. Dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak lain, berupa buku-buku yang berhubungan dengan pokok masalah, internet dan data tertulis lainnya. J.
Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu untuk mengukur apa yang ingin diukur. Penulis menggunakan validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
konstruk, karena validitas konstruk merupakan yang terluas cankupannya dibanding dengan validasi lainnya. 𝑟𝑥𝑦 =
𝑛Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦) √(𝑛Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2 ) − (𝑛Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2)
Dimana : rxy= koefisien korelasi n = jumlah subyek X = skor variabel (jawaban responden) Y = skor total dari variabel untuk responden ke-n Kriteria pengujian sebagai berikut: a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Sunyoto, 2012). Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha> 0.60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha< 0.60. Pengujian reliabilitas dapat dikemukakan dengan rumus Cronbach’s alpha sebagai berikut:
𝑟11
2 ∑𝜎 𝑘 𝑏} ={ } {1 − 2 (𝑘 − 1) 𝜎 𝑡
Dimana : r11
: reliabilitas
instrumen
K
: banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal 2
𝛴𝜎 𝑏 : jumlah variasi butir 2
𝜎𝑡
: varian total Ketentuan yang berlaku adalah jika nilai Cornbach’s Alpha > 0,60
maka data kuisioner dinyatakan baik/reliabel. K. Teknik Analisis Data 1.
Analisis Deskriptif a.
Analisis Deskriptif Responden Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa/i aktif
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang daya tarik wisata Goa Pindul namun belum mengunjunginya. Kemudian sampel yang diambil sebanyak 100 mahasiswa yang telah mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
tentang daya tarik wisata Goa Pindul namun belum pernah mengunjunginya. Hasil penelitian dari 100 responden sampel dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) Responden berdasarkan jenis kelamin 2) Responden berdasarkan asal daerah 3) Responden berdasarkan uang saku perbulan 4) Responden berdasarkan fakultas b. Analisis Deskriptif Variabel Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel melalui nilai mean masing-masing variabel. Prosedurnya sebagai berikut: 1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/objek/item. Rata-rata dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 4 dan bobot nilai terendah adalah 1. 2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut: a) Menentukan skor maksimum 4 b) Menentukan skor minimum 1 c) Menentukan rentang kategori dengan cara sebagai berikut: 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
4−1 = 0,75 4
Dengan rentang skala 0,75 maka skor variabel motivasi wisata, electronic word of mouth, dan minat beli dapat dikelompokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
sebagai berikut: Tabel III. 1 Tabel Kategori Skor Variabel Motivasi Wisata, Electronic Word of Mouth dan Minat Berkunjung Kelas Penjelasan Skor Variabel Motivasi Wisata 1,00 – 1,75
Menunjukkan motivasi wisata sangat rendah
1,76 – 2,50
Menunjukkan motivasi wisata rendah
2,51 – 3,25
Menunjukkan motivasi wisata tinggi
3,26 – 4,00
Menunjukkan motivasi wisata sangat tinggi
Kelas
Penjelasan Skor Variabel Electronic Word of Mouth
1,00 – 1,75
Menunjukkan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata Sangat Rendah
1,76 – 2,50
Menunjukkan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata Rendah
2,51 – 3,25
Menunjukkan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata Tinggi
3,26 – 4,00
Menunjukkan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata Sangat Tinggi
Kelas
Penjelasan Skor Variabel Minat Kunjung
1,00 – 1,75
Menunjukkan minat berkunjung Sangat Rendah
2.
1,76 – 2,50
Menunjukkan minat berkunjung Rendah
2,51 – 3,25
Menunjukkan minat berkunjung Tinggi
3,26 – 4,00
Menunjukkan minat berkunjung Sangat Tinggi
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : motivasi wisata (X1), electronic word
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
of mouth (X2) terhadap minat kunjung (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = a+b1X1+b2X2+e Dimana:
3.
Y
= Variabel dependen (minat berkunjung)
x1
= variabel motivasi wisata
x2
= variabel electronic word of mouth
e
= error Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas Uji Normalitas untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah. Demikian juga nilai rata-rata, modus dan median relatife dekat. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansi pada bagian Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig), apabila nilai signifikansi (Asymp.Sig) >0,05 maka residual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
berdistribusi
normal.
Sebaliknya,
jika
nilai
signifikansi
(Asymp.Sig)≤0,05 maka residual tidak berdistribusi normal. b.
Uji Multikolinieritas Menurut Gozali (dalam Riantika, 2016) pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel motivasi wisata, electronic word of mouth dan variabel minat kunjung. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF). Dalam penelitian ini pedoman yang digunakan
untuk
mengetahui
jika
tidak
terjadi
masalah
multikolinearitas yaitu bila nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1. c.
Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. d.
Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Dua variabel dinyatakan linear jika Sig. Deviation from Linearity pada tabel ANOVA lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang dipakai (0,05).
4.
Uji Hipotesis a.
Uji F Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (independen) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut: 1) Menentukan rumus hipotesis: H0: β1= β2=0, tidak terdapat pengaruh secara simultan dari motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Ha tidak semua β = 0, terdapat pengaruh secara simultan dari motivasi wisata dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung wisatawan. 2) Menentukan level of significance (α) : 5% F tabel dapat dicari pada tabel statistika pada signifikansi 0,05 df1 = k-1, dan df2 = n-k (k adalah jumlah variabel). 3) Menentukan Fhitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus :
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑅2 𝐾 = 1 − 𝑅2 (𝑛 − 𝑘)
Keterangan : R2
=
K
= Jumlah variabel independen
n
= banyaknya sampel
Koefisien korelasi ganda
4) Kriteria pengujian H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel 5) Menarik kesimpulan Jika H0 diterima dan Ha ditolak berarti motivasi wisata dan electronic
word
of
mouth
secara
bersama-sama
tidak
berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata goa Pindul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti motivasi wisata dan electronic word of mouth secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata goa Pindul. b.
Uji t Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan pertama dengan cara menentukan tingkan signifikasi α = 5%. Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Merumuskan H0 dan Ha H0:βi=0 Motivasi wisata dan electronic word of mouth secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung. Ha:βi≠0 Motivasi wisata dan electronic word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap minat berkunjung. 2) Menentukan level of significance (α): Dalam penelitian ini peneliti menggunakan level of significance atau tingkat signifikasinya sebesar 5% (0,05) dengan derajat bebas (df) = n-k, n merupakan jumlah responden dan k merupakan jumlah variabel penelitian. 3) Menentukan thitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus thitung: 𝑡𝑖 Dimana:
𝑏𝑖 𝑠𝑏𝑖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
ti
= t hitung koefisien variabel i
bi
= koefisien regresi variabel i
sbi = standard error dari variabel 4) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 H0 diterima, jika t hitung ≤ t tabel atau t hitung ≥ -t tabel H0 ditolak, jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
Gambar III.1 Uji T dua sisi
5) Menarik kesimpulan Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka motivasi wisata dan electronic word of mouth secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata goa Pindul. Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka motivasi wisata dan electronic word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap minat berkunjung ke daya tarik wisata goa Pindul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
c.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square. Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Hasil perhitungan Adjusted R Square dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R Square dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Menghitung koefisien determinasi dapat menggunakan rumus berikut:
𝑅2
𝑏1 Σ𝑥1𝑌 + 𝑏2 Σ𝑥2𝑌 Σ𝑌 2
Keterangan : R2
= Koefisien determinasi
x
= Variabel independen
b
= Koefisien regresi
Y
= Variabel dependen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM GOA PINDUL
A. Gambaran Umum Goa Pindul Goa Pindul merupakan salah satu daya tarik wisata alam yang ada di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Goa Pindul terletak di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Perjalanan menuju Goa Pindul dapat di tempuh dalam waktu ± 1,5 jam dari kota Yogyakarta. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dari terminal Giwangan. Goa Pindul dikenal sebagai daya tarik wisata alam susur Goa bawah tanah dengan aliran sungai yang ada di dalamnya. Di Goa Pindul, pengunjung nantinya akan menikmati wisata susur goa dengan menggunakan ban besar dan pelampung. Kegiatan susur goa dilakukan dengan jarak ± 350 meter dengan waktu tempuh 45-60 menit. Goa Pindul terbagi dalam 3 zona, yaitu zona remang yang berada di awal penyusuran goa, zona gelap yang berada di tengah jalur penyusuran, dan zona kelelawar atau oleh warga sekitar disebut zona kampret yang berada di dekat pintu keluar goa. Zona remang memiliki ornamen khas yaitu “stalakmit perkasa” dan “stalaktit mutiara”. Zona gelap memiliki sebuah “Soko Guru” yang merupakan sebuah stalaktit besar yang menyangga bukit di atas Goa pindul, dengan panjang 7 meter. Goa Pindul hanyalah salah satu dari sekian banyak daya tarik wisata yang berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Di sekitar Goa Pindul juga
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
terdapat Goa Tanding, Goa Sriti, River Tubing dan Offroad. Pihak pengelola juga menyediakan paket wisata untuk menikmati daya tarik wisata yang lainnya. Untuk menikmati Cave Tubing pengunjung dapat langsung datang dan menemui pihak operator. Ada banyak operator yang melayani kegiatan cave tubing, pengunjung dapat dengan bebas memilih mana operator yang akan digunakannya. Harga dari tiket wisata di Goa Pindul adalah Rp 35.000/orang. Dalam paket pembelian, pengunjung akan mendapatkan ban (tube) dan pelampung. Bila ingin mendapatkan dokumentasi pribadi, pengunjung dapat menitipkan handphone atau kameranya kepada pemandu, atau menyewa jasa foto yang disediakan oleh pihak pengelola.
Gambar IV. 1 Goa Pindul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
B. Fasilitas Goa Pindul Selama berwisata, pihak pengelola menyediakan tempat parkir, kamar mandi, ban (tube), pelampung, pemandu wisata, penitipan barang, ruang tunggu, dan fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas ini disediakan dengan harga yang terjangkau.
Gambar IV. 2 Suasana di dalam Goa Pindul
Untuk parkir, pengunjung dapat memilih tempat sesuai keinginan karena di kawasan Goa Pindul terdapat banyak lahan parkir. Untuk biaya parkir, parkir motor dipatok dengan harga Rp. 2.000, mobil Rp. 5.000, dan Bus Rp. 20.000. Fasilitas kamar mandi dapat wisatawan gunakan dengan membayar Rp. 2.000 untuk cuci atau buang air kecil dan Rp. 3.000 untuk mandi. Lalu untuk fasilitas ban, pelampung, dan pemandu pihak pengelola menjadikannya sebagai paket. Dengan membayar biaya Rp. 35.000 per orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
wisatawan sudah dapat menikmati fasilitas ban (tube), pelampung, dan pemandu wisata untuk cave tubing. Fasilitas ruang tunggu dapat digunakan wisatawan secara gratis, di sekitar ruang tunggu terdapat warung-warung bila wisatawan membutuhkan baju ganti, oleh-oleh, ataupun makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis, data penelitian dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner yang dibagikan dan diisi, responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang daya tarik wisata Goa Pindul namum belum pernah mengunjunginya. Kuesioner dibagikan secara langsung dan online kepada 100 responden. Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara offline dan online menggunakan sarana Google Form kepada Mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dibagikan sebanyak 50 eksemplar dan 50 secara online. Dalam pemilihan responden, peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden apakah calon responden memenuhi kriteria yang diajukan oleh peneliti atau tidak. Bila calon responden memenuhi kriteria yang diajukan peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner peneliti. Kuesioner dibagikan dan diisi pada bulan Oktober 2017. Kuesioner diisi oleh responden dengan cara memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang telah peneliti susun. Setiap butir pernyataan dicantumkan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban untuk setiap butir pernyataan yang disediakan. Dalam bab ini, karakteristik responden akan yang dipaparkan meliputi nama, usia, jenis kelamin, fakultas, asal, dan uang saku per bulan. Data deskriptif
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
akan memaparkan skor rata-rata motivasi wisata, electronic word of mouth, dan minat berkunjung. Sedangkan data kuantitatif pada variabel motivasi wisata, electronic word of mouth, dan minat berkunjung meliputi uji instrumen (validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji linieritas), uji analisis data (analisis regresi linier berganda,uji f dan uji t). Pengolahan data menggunakan software SPSS Statistics 16.0 dan Microsoft Excel 2013. A. Pengujian Instrumen 1. Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Dalam uji validitas, suatu instrumen dinyatakan valid bila uji rhitung > rtabel. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan menggunakan 100 kuesioner yang telah diisi oleh para responden. Diketahui N = 100 dan α = 5%, maka rtabel=0,197. Setiap item pernyataan dinyatakan valid jika rhitung > 0,197. Berikut adalah hasil uji validitas yang peneliti dapatkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel V. 1 Rangkuman Tes Uji Validitas Variabel Motivasi Wisata Butir r(hitung) r(tabel) Keterangan Penyataan 1 0.684 0.197 VALID 2 0.688 0.197 VALID 3 0.637 0.197 VALID 4 0.430 0.197 VALID 5 0.459 0.197 VALID 6 0.754 0.197 VALID 7 0.440 0.197 VALID 8 0.568 0.197 VALID 9 0.694 0.197 VALID 10 0.741 0.197 VALID 11 0.485 0.197 VALID 12 0.419 0.197 VALID Sumber: Data Primer yang diolah, Oktober 2017
Tabel V. 2 Rangkuman Tes Uji Validitas Variabel Electronic Word Of Mouth Butir r(hitung) r(tabel) Keterangan Penyataan 1 0.700 0.197 VALID 2 0.726 0.197 VALID 3 0.749 0.197 VALID 4 0.678 0.197 VALID 5 0.765 0.197 VALID 6 0.738 0.197 VALID 7 0.760 0.197 VALID 8 0.689 0.197 VALID 9 0.807 0.197 VALID 10 0.729 0.197 VALID 11 0.774 0.197 VALID 12 0.683 0.197 VALID 13 0.453 0.197 VALID Sumber: Data Primer yang diolah, Oktober 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel V. 3 Rangkuman Tes Uji Validitas Variabel Minat Berkunjung Butir r(hitung) r(tabel) Keterangan Penyataan 1 0.627 0.197 VALID 2 0.729 0.197 VALID 3 0.787 0.197 VALID 4 0.830 0.197 VALID 5 0.862 0.197 VALID 6 0.786 0.197 VALID 7 0.706 0.197 VALID Sumber: Data Primer yang diolah, Oktober 2017
Berdasarkan tabel V.1, tabel V.2, dan tabel V.3 dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan variabel motivasi wisata, electronic word of mouth, dan minat berkunjung mempunyai nilai rhitung>rtabel sehingga seluruh butir pernyataan dinyatakan valid. 2. Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Cronbach’s Alpha. Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan 100 kuesioner yang telah dibagikan kepada para responden. Diketahui N=100, Cronbach’s Alpha > 0,60. Setiap item pernyataan dapat dikatakan reliabel bilai nilai Cronbach’s Alpha>0,60. Berikut adalah hasil dari uji reliabilitas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel V. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Wisata Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.833
12
Berdasarkan tabel V.4 diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.833 dan jumlah item pernyataan adalah 12. Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena 0,833 > 0,60. Tabel V. 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Electronic Word of Mouth Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.919
13
Berdasarkan tabel V.5 diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,919 dan jumlah item pernyataan adalah 13. Maka dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena 0,919 > 0,60. Tabel V. 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Berkunjung Reliability Statistics Cronbach's Alpha .879
N of Items 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Berdasarkan tabel V.5 diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,879 dan jumlah item pernyataan adalah 7. Maka dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena 0,879 > 0,60. B. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Pada bagian ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan karakteristik responden dan variabel penelitian. a. Deskriptif Responden Analisis data yang berkaitan dengan identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, fakultas, asal, dan uang saku perbulan. Analisis
deskriptif responden dilakukan dengan
menggunakan pendekatan persentase. Penyebaran kuesioner dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dibagikan kepada 100 responden. 1) Usia Tabel V. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 4 4% 18 17 17% 19 15 15% 20 21 21% 21 35 35% 22 4 4% 23 3 3% 24 1 1% 25 100 100% Total Sumber: Data Primer diolah, Oktober 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Berdasarkan tabel V.7 dapat disimpulkan bahwa jumlah 35 dari 100 responden berusia 22 tahun dengan persentase 35%. Disusul 21 dari 100 responden berusia 21 tahun dengan persentase 21%. 17 responden dengan persentase 17% berusia 19 tahun. 15 responden dengan persentase 15% berusia 20 tahun. Kemudian responden berusia 23 tahun dengan jumlah 4 responden
dan
persentase sebesar 4%, 3 responden dengan persentase 3% berusia 24 tahun. 1 responden dengan persentase 1% berusia 25 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia 22 tahun dengan jumlah 35 responden. 2) Jenis Kelamin Tabel V. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 49 49% Perempuan 51 51% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, Oktober 2017 Berdasarkan tabel V.8 dapat dilihat terdapat 49 responden laki-laki dan 51 responden perempuan. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan. 3) Fakultas Tabel V. 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Fakultas Jumlah Persentase Ekonomi 23 23% Farmasi 11 11% Keguruan dan Ilmu 26 26% Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Fakultas Jumlah Persentase Psikologi 14 14% Sains dan Teknologi 13 13% Sastra 13 13% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, Oktober 2017 Berdasarkan tabel V.9 dapat dilihat bahwa 26 responden dengan persentase 26% dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 23 responden dengan persentase 23% dari Fakultas Ekonomi. 14 responden dengan persentase 14% dari Fakultas Psikologi. 13 responden dengan persentase 13% dari Fakultas Sastra dan Fakultas Sains dan Teknologi dengan jumlah yang sama. Dan 11 responden dengan persentase 11% dari Fakultas Farmasi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jumlah 26 responden. 4) Asal Tabel V. 10 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Asal Jumlah Persentase Yogyakarta 25 25% Luar Yogyakarta 75 75% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, Oktober 2017 Tabel di atas menggambarkan jumlah dan asal responden dari penelitian ini. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berasal dari luar Yogyakarta mendominasi dengan jumlah 75 responden dengan persentase 75%. Sementara responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
yang berasal dari Yogyakarta berjumlah 35% responden dengan persentase 35%. 5) Uang Saku Tabel V. 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Uang Saku Jumlah Persentase