PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA RICE

Download Sprain atau keseleo dapat terjadi pada semua orang. Akibat dari sprain ... Prevalensi terkilir di Indonesia pada ..... Jurnal Ilmiah Keseha...

0 downloads 557 Views 166KB Size
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA RICE PADA SPRAIN TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT DUKUH MORODIPAN GONILAN KARTASURA SUKOHARJO

ARTIKEL ILMIAH

Oleh : SUCI NURWIJAYANTI S12.046

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama “RICE” Pada Sprain Terhadap Pengetahuan Masyarakat Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo Suci Nurwijayanti 1) Anita Istiningtyas 2) Galih Priambodo 3) Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2,3 ) Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

1)

Abstrak Sprain atau keseleo dapat terjadi pada semua orang. Akibat dari sprain dapat menimbulkan rasa nyeri. Penantalaksaaan sprain dengan non medis, belum semua masyarakat mengetahui secara baik. Warga masyarakat dukuh Morodipan banyak yang pernah mengalami sprain dan mereka tidak mengetahui cara pertolongan pertama RICE pada sprain. Pemberian pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyakarat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian adalah pre eksperimen. Desain penelitian menggunakan pre and post test one group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga Dukuh Morodipan, dengan teknik sampling menggunakan Purposive Sampling diperoleh 30 orang sebagai sampel penelitian. Instrument penelitian kuesioner pengetahuan. Analisis data menggunaka uji Wilcoxon. Hasil penelitian diketahui pre test pengetahuan responden sebagian besar dalam kategori kurang (60,0%). Hasil post test menunjukkan pengetahuan responden sebagain besar dalam kategori cukup (73,3%). Hasil uji Wilcoxon diketahui nilai p= 0,000. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo. Kata kunci: pendidikan kesehatan, pengetahuan, RICE, sprain Abstract Sprain can occur in everyone and it may cause pain. Non-medical sprain management is not widely and well known. Many people in Morodipan village have suffered from sprain but they do not understand how to provide RICE first aid to sprain. It is expected that providing healthcare education on giving RICE first aid to sprain can improve people’s knowledge. This study aims at investigating the effect of healthcare education on RICE first aid for sprain on the knowledge level of people in Morodipan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.This study belongs to quantitative research with preexperimental design using one-group pretest and posttest. The populations were all residences of Morodipan village. A total of 30 persons were taken as samples using purposive sampling technique. The research instrument was questionnaire on knowledge. Data were later analyzed using Wilcoxon test.The result of pretest indicates that the knowledge level of most respondents is categorized ‘poor’ (60.0%). The result of posttest shows that the knowledge level of most respondents is categorized ‘fair’ (73.3%). Wilcoxon test results in p value of 0.000. In conclusion, healthcare education on RICE first aid for sprain puts an effect on the knowledge level of people in Morodipan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

Keywords: healthcare education, knowledge, RICE, sprain.

1

PENDAHULUAN

terjadi

Salah satu cedera yang sering

adalah

antara

diberikan latihan stabilisasi ataupun

lain

cedera

pada

pergelangan kaki atau yang sering

fase

kronik

dimana

dapat

latihan keseimbangan.

dikenal dengan sprain atau keseleo.

Warga

masyarakat

sering

Sprain pergelangan kaki sisi lateral

melakukan kesalahan dimana saat terjadi

merupakan cedera paling umum diderita

sprain tidak dilakukan prinsip RICE

selama kegiatan atletik, cedera ini

melainkan dibawa ke tukang pijit untuk

menyebabkan

mengalami

dipijit, keadaan seperti ini sering terjadi

kesakitan jangka waktu yang lama.

karena kurangnya pengetahuan warga

Cedera pergelangan kaki terjadi 28.000

masyarakat.

angka

di

masyarakat bisa ditingkatkan dengan

Amerika Serikat (Thomas et al, 2013).

beberapa cara, antara lain dengan belajar

Prevalensi terkilir di Indonesia pada

pada seseorang, belajar dari televisi

tahun 2013 sebanyak 27,5%. Prevalensi

,radio dan bisa juga dengan mengikuti

terjadinya

pendidikan kesehatan yang diadakan di

penderita

kejadian

cedera

setiap

di

harinya

Jawa

Tengah

Pengetahuan

berdasarkan tempat terjadinya cedera

suatu tempat.

pada tahun 2013 yaitudi rumah (36,5%),

adalah

sekolah (4,3%), olahraga (3,4%), jalan

pendidikan di dalam bidang kesehatan.

raya (43,7%), tempat umum (2,0%),

(Notoatmodjo, 2005).

industri (2,1%), pertanian (7,0%), lainlain (1,0%) (Rikesdas, 2013). Penanganan

aplikasi

atau

kesehatan penerapan

Pendidikan kesehatan tentang RICE

perlu

dilakukan

agar

warga

yang

masyarakat mengetahui cara yang benar

dapat dilakukan semua orang di rumah

dalam pertolongan pertama saat terjadi

ketika mengalami cedera sprain ini

sprain, karena warga masih belum tahu

dengan

Berdasarkan

tentang RICE. Banyak warga masyarakat

penelitian tahun 2002 yang dilakukan

yang salah persepsi dalam penanganan

oleh Carl G.Mattacola dan Maureen K.

sprain atau keseleo ini. Warga Dukuh

Dwyer yang berjudul Rehabilitation of

Morodipan selalu membawa ke tukang

the Ankle After Acute Sprain or Choric

pijit

Instability didapatkan hasil penelitian

mengompres dengan air hangat jika

pada kelompok akut dan kronik yang

mengalami keseleo.

prinsip

pertama

Pendidikan

warga

RICE.

paling tepat diberikan terapi pemulihan fungsi secara normal kasus sprain ankle

2

atau

Studi

diurut

sendiri

pendahuluan

serta

yang

dilakukan di Dukuh Morodipan ini

Instrumen

didapatkan informasi ada 33orang yang pernah

mengalami

mengetahui

warga

sprain. yang

Data

mengalami

yang

digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner

yang berjumlah

27

soal

sprain ini didapatkan melalui wawancara

dengan jawaban benar dan salah yang

dengan

termasuk skala guttman.

warga

masyarakat

dan

Analisa

mengatakan belum pernah medapatkan

univariat

pada

informasi tentang pertolongan pertama

penelitian ini karakteristik umur yang

saat

menggunakan data numerik serta pada

terjadi

keseleo

dari

petugas

jenis

kesehatan lainya. Tujuan

umum

dalam

kelamin,

tingkat

tingkat

pengetahuan

sebelum

penelitian ini adalah untuk menganalisis

sesudah

Pengaruh

menggunakan data kategorik.

Pendidikan

Kesehatan

pendidikan

Analisa

Tentang Pertolongan Pertama “RICE” penelitian

ini

Masyarakat Dukuh Morodipan Gonilan

Wilcoxon

yaitu

Kartasura Sukoharjo.

pengaruh

sebelum

sprain

Terhadap

dilakukan

penelitian penelitian

penelitian

kuantitatif. pre

kesehatan

pada

menggunakan untuk

mengetahui

dan

pendidikan

uji

sesudah kesehatan

pertolongan pertama RICE pada sprain

METODE PENELITIAN Jenis

dan

bivariat

Pengetahuan

pada

pendidikan,

ini

yaitu

terhadap tingkat pengetahuan warga. Hipotesis dalam penelitian ini

Rancangan

eksperiment.

Desain

Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti

penelitian ini menggunakan one group

ada

pre and post test design.

terhadap

Populasi dalam penelitian ini

pengaruh

pendidikan

pengetahuan

kesehatan masyarakat

tentang pertolongan pertama pada sprain.

adalah seluruh warga Dukuh Morodipan

Penelitian

pendidikan

yang berjumlah 475 orang. Teknik

dilakukan

dari

pengambilan sampel pada penelitian

responden di Dukuh Morodipan Desa

ini

Gonilan

dengan

teknik

Purposive

Sampling. Sampel penelitian menjadi 30 orang responden . pengambilan sampel

kesehatan

rumah

Kecamatan

ke

ini

rumah

Kartasura

Kabupaten Sukoharjo di mulai tanggal 10 Januari-14 Mei 2016.

dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi.

3

Tabel 2. Meliputi Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

HASIL dan PEMBAHASAN Karakteristik responden Tabel 1. karakteristik responden meliputi umur

Umur tahun

Min 16

Maks 74

Median 35.50

SD 18.10

Tabel 1. rerata umur responden

Karakteristik Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Pendidikan SMP SMA S1

dalam penelitian ini adalah 35,50 tahun. Umur

responden

yang

Jumlah

%

17 13

56,7 43,3

11 17 2

36,7 56,7 6,6

Tabel 2 pada karakteristik jenis

semakin

kelamin responden paling banyak dalam

bertambah tua memang merupakan salah

penelitian ini berjenis kelamin Laki –laki

satu faktor seseorang rentang terjadinya

sebanyak 17 orang (56,7%). Berdasarkan

cedera, hal ini bisa disebabkan karena

hasil

kekurang hati hatian seseorang dalam

penelitian ini mayoritas berjenis kelamin

melakukan aktivitas. Penelitian yang

laki laki karena aktivitas laki laki lebih

dilakukan oleh Setiawan ( 2011 )

banyak dibandingkan perempuan. Hasil

menyebutkan

internal

penelitian Susy (2007) menyebutkan

penyebab terjadinya cedera meliputi dari

karakteristik berdasarkan jenis kelamin

umur, pada umur 30-40 tahun kekuatan

terlihat bahwa laki-laki lebih banyak

otot relatif menurun.

mengalami cedera daripada perempuan.

bahwa

Berdasarkan

faktor

hasil

observasi

penelitian

peneliti

Berdasarkan

responden

hasil

observasi

peneliti dan penelitian yang dilakukan

yang dilakukan peneliti dan penelitian

oleh Setiawan terdapat kesamaan bahwa

Susy terdapat kesamaan bahwa jenis

diusia rentang 30-40 adalah usia dimana

kelamin

seseorang

mengalami

sering

mengalami

cedera

laki-laki

lebih

cedera

banyak

dibandingkan

seperti contohnya sprain. Usia tersebut

perempuan. Hal ini disebabkan karena

lebih banyak terjadi cedera karena

kebanyakan laki-laki lebih aktif dan

kekuatan dan elastisitas otot sudah mulai

terkadang kurang berhati-hati dalam

menurun.

melakukan aktivitas sehingga sering terjadi

kecelakaan

seperti

cedera

dibandingkan perempuan. Tabel 2 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak

4

SMA

yaitu

sebanyak

17

responden

(56,7%).

responden

pada

Menengah

Atas

Tabel 3 diketahui sebagian besar

Pendidikan

tingkat (SMA)

Sekolah diharapkan

pengetahuan

responden

sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dalam

sudah dapat menerima informasi dalam

kategori

meningkatkan pengetahuan. Wawan dan

Pengetahuan responden paling sedikit

Dewi (2010)

pada kategori baik sebesar 3,3%.

menyatakan pendidikan

sebesar

60%.

Kurangnya pengetahuan responden

merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi pikiran seseorang.

kurang

tentang pertolongan pertama RICE pada

hasil observasi

sprain antara lain disebabkan karena

peneliti dan teori Wawan & Dewi

kurangnya informasi kesehatan yang

terdapat

diterima

Berdasarkan

kesamaan

persepsi

dalam

selama

ini,

belum

tingkat pendidikan yang mana seseorang

penyuluhan

dapat menerima informasi dan dapat

terlalu sibuk dengan pekerjaanya dan

mengingat materi yang disampaikan

jarang menonton acara televisi tentang

dengan baik berdasarkan pendidikan

kesehatan. Menurut

yang pernah dijalaninya dan selain itu juga

ditunjang

dengan

keinginan

faktor

yang

kesehatan

ada

sebelumnya,

Notoadmodjo dapat

(2012)

mempengaruhi

seseorang yang ingin berubah menjadi

pengetahuan seseorang adalah faktor

lebih

tentang

informasi. Penelitian yang dilakukan

segalanya termasuk mengenai informasi

Mahmud (2014) dari 60 responden

tentang kesehatan.

penelitian,

tau

dari

sebelumnya

pengolahan Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sebelum pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo Tabel 3. Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo

pengetahuan limbah

rumah

tentang tangga

sebelum diberikan pendidikan kesehatan ada 43 orang dalam kategori kurang. Hasil observasi peneliti dan penelitian Mahmud informasi

terdapat

kesamaan

dapat

bahwa

mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

(n = 30) Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total

f 1 11 18 30

Pre test % 3,3 36,7 60,0 100.0

5

Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sesudah pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo

penelitian Firman (2011) yang tentang

Tabel 4. Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo (n = 30)

lainnya.

Pengetahuan f 8 22 0 30

% 26,7 73,3 0 100

Tabel 4 diketahui sebagian besar pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan masuk kategori cukup

sebesar

73.3%.

didapatkan hasil bahwa media flipchart lebih efektif dibandingkan dengan media

Hasil observasi peneliti dan teori terdapat

Pengetahuan

responden paling sedikit pada kategori baik sebesar 26.7%. Tidak terdapat responden dengan pengetahuan kurang setelah diberikan pendidikan kesehatan.

diberikan

dilakukan peneliti pemberian pendidikan kesehatan kepada responden dengan menggunakan media flipchart dan leaflet meningkatkan

pengetahuan

responden dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tahu menjadi lebih memahami dari pentingnya pertolongan pertama RICE

pada

menjawab

sprain.

Warga

dapat

dengan cepat dan tidak

kebingungan, selain itu warga juga sudah bisa mempraktikkan cara melakukan pembalutan

6

an

kompres

es.

bahwa

informasi

setelah

pendidikan

informasi tentang kesehatan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama RICE Pada Sprain Terhadap Pengetahuan Masyarakat di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo Tabel 5 Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain dengan penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo (n = 30) Variabel Pendidikan kesehatan

Berdasarkan penelitian yang

dapat

kesamaan

kesehatan responden dapat mengetahui

Post test

Baik Cukup Kurang Total

efektivitas penggunaan media flipchart

Hasil

Z -4,552

p 0,000

Berdasarkan tabel 5 menunjukan hasil uji Wilcoxon diketahui nilai Z = 4,552

(-4,552 < -1,96 (nilai Z table

normalitas untuk signifikansi 5%) dan p=

0,000.

Nilai

p<0,05)

sehingga

disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat

di

Dukuh

Gonilan

Kartasura

Morodipan Sukoharjo.

Berdasarkan hasil analisis statitik pada uji Wilcoxon terdapat 3 responden

dengan nilai pengetahuan yang sama

beberapa menit atau sampai seumur

pada saat pre test dan post test yang

hidup (Rita, 2000).

sama.

Peningkatan Penelitian

Firawan

(2013)

pengetahuan

pada

responden juga tidak lepas dari latar

menjelaskan adanya perubahan tingkat

belakang

pengetahuan

Pendidikan SMA dapat dianggap mampu

masyarakat

di

Desa

pendidikan

Trosono Kabupaten Magetan sesudah

untuk

diberikan pendidikan kesehatan tentang

diberikan

demam berdarah dengue.

pendidikan kesehatan.

Peningkatan

menerima

responden.

informasi

pada

saat

yang

dilakukan

pengetahuan

Hasil observasi peneliti setelah

responden ini juga tidak terlepas dari

melakukan pre test sebelum pendidikan

media yang digunakan dalam proses

kesehatan

pendidikan kesehatan

yang diberikan

pendidikan kesehatan di dapatkan hasil

yaitu media flipchart dan leaflet. Hal ini

bahwa ada perbedaaan perubahan lebih

disebabkan leaflet dapat dibaca berkali-

baik

kali oleh responden sehingga dengan

kesehatan.

membaca informasi kesehatan tentang

sebelum menerima pendidikan kesehatan

pertolongan

akan

mayoritas dalam kategori kurang, hal ini

membantu mengingat materi yang ada

disebabkan karena responden selumnya

dan pada saat post test, responden masih

tidak

mengingat materi yang diterimanya.

mengenai RICE pada sprain melalui

pertama

RICE

Peneliti memberikan pendidikan

dan

setelah

post

tes

setelah

diberikan

pendidikan

Pengetahuan

responden

pernah

menerima

informasi

penyuluhan, media handphone,televisi

kesehatan dengan face to face secara

dan

door to door pada responden. Peneliti

mendapatkan

melakukan post test pada hari ke 2

pengetahuan responden meningkat dari

setelah pendidikan kesehatan karena

sebelumnya kurang menjadi cukup, hal

menurut

ini

peneliti

waktu

tersebut

radio

sebelumnya.

Setelah

penyuluhan

disebakan

karena

kesehatan

responden

termasuk ingatan memori jangka waktu

menyimak informasi yang diberikan

panjang. Ingatan jangka panjang adalah

dengan baik.

suatu tipe memori yang relatif tetap dan

Wasyarakat yang telah diberikan

tidak terbatas. Memori jangka panjang

pendidikan

melibatkan

informasi

di

pertolongan pertama RICE pada sprain

pertahankan

untuk

singkat

diharapkan kelak dapat menerapkan

yang

interval

pertolongan

kesehatan

pertama

RICE

tentang

apabila

7

responden atau tetangganya mengalamai

pada sprain terhadap pengetahuan

sprain. Rencana tindak lanjut apabila

masyarakat di Dukuh Morodipan

sudah melakukan pertolongan pertama

Gonilan Kartasura Sukoharjo.

RICE yaitu dengan melakukan ROM.

5. Bagi Masyarakat Dukuh Morodipan

Latihan ROM dilakukan pelan-pelan

diharapkan

dimulai setelah 7-10 hari tergantung

meningkatkan pengetahuan tentang

jaringan yang sakit. Latihan ROM ini

pertolongan pertama RICE pada

bertujuan untuk mencegah kekakuan

sprain.

sendi,

misalnya

dengan

untuk

terus

melakukan

6. Petugas kesehatan diharapkan untuk

peregangan dalam posisi duduk kaki

lebih aktif memberikan pendidikan

diluruskan, ROM tidak dilakukan pada

kesehatan

saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan

posyandu balita maupun posyandu

(Novita, 2010).

lansia,

seperti

sehingga

pada

kegiatan

diharapkan

masyarakat lebih memahami dan SIMPULAN dan SARAN

dapat bertindak dalam pertolongan

1.

Rerata usia masyarakat di dukuh

pertama RICE pada sprain dengan

Morodipan yang mengalami sprain

baik dan benar.

adalah

35.50.

Sebagian

besar

7. Bagi Institusi hasil penelitian ini

responden berjenis kelamin laki-laki.

dapat menjadi tambahan pustaka

Responden

dalam perpustakaan.

berpendidikan

paling

banyak pada tingkat SMA. 2. Tingkat

pengetahuan

8. Bagi penelitian selanjutnya hasil

masyarakat

penelitian ini dapat menjadi bahan

yang mengalami sprain di dukuh

penelitian lebih lanjut, dengan judul

Morodipan

”Faktor- faktor yang mempengaruhi

sebelum

diberikan

penkes tentang pertolongan pertama

pengetahuan

RICE

pertolonga pertama tentang sprain”.

dalam

kategori

kurang

masyarakat

tentang

(60,0%). 3. Tingkat

pengetahuan

masyarakat

yang mengalami sprain di dukuh

Ucapkan terima kasih penulis sampaikan

Morodipan sesudah diberikan penkes

kepada Ibu Anita Istiningtyas, M.Kep

tentang pertolongan pertama RICE

dan Bapak Galih Priambodo, M.Kep

dalam kategori cukup (73,3%).

serta Bapak Aria Nurahman K. H,

4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE

8

Ucapan terima kasih

M.Kep

yang

telah

menjadi

dosen

pembimbing dan meluangkan waktu

memberikan

arahan,

nasihat

dalam

penelitian ini. Kedua orang, kakak dan keponakan

tercinta

yang

selalu

mendoakan dan memberikan dukungan tiada

henti.

Hanif

Miftahudin,

Ranggraita, Okta KS, Utari K. dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang mana selalu memberikan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Mahmud, R. (2014). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengolahan Limbah Rumah Tangga diKelurahan Sudiang RT.05/RW.16 Makassar 2013. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721 Notoatmodjo.(2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA Firawan, W D. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di Desa Trosono Kabupaten Magetan. Naskah Publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta Firman Rilwana. (2011). Efektivitas Penggunaan Media Flipchart Terhadap Hasil Pembelajaran Goeografi Di SMAN 5 Cirebon Tahun Pelajaran 2009-2010. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Indonesia

Novita Intan Arovah. (2010). Dasardasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY. Thomas W. (2013).Association Position Statement: Conservative Management and Prevention of Ankle Sprains in Athletes.N ational Athletic Trainers’ Wawan, A &Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ismail. (2012). Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan pasangan usia subur (pus) terhadap pemilihan alat kontrasepsi mantap (kontap) di desa Karangampel Kidul Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesmas. ISSN 1693-7945. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Wiralodra Indramayu

9