PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA RICE PADA SPRAIN TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT DUKUH MORODIPAN GONILAN KARTASURA SUKOHARJO
ARTIKEL ILMIAH
Oleh : SUCI NURWIJAYANTI S12.046
PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama “RICE” Pada Sprain Terhadap Pengetahuan Masyarakat Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo Suci Nurwijayanti 1) Anita Istiningtyas 2) Galih Priambodo 3) Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2,3 ) Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
1)
Abstrak Sprain atau keseleo dapat terjadi pada semua orang. Akibat dari sprain dapat menimbulkan rasa nyeri. Penantalaksaaan sprain dengan non medis, belum semua masyarakat mengetahui secara baik. Warga masyarakat dukuh Morodipan banyak yang pernah mengalami sprain dan mereka tidak mengetahui cara pertolongan pertama RICE pada sprain. Pemberian pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyakarat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian adalah pre eksperimen. Desain penelitian menggunakan pre and post test one group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga Dukuh Morodipan, dengan teknik sampling menggunakan Purposive Sampling diperoleh 30 orang sebagai sampel penelitian. Instrument penelitian kuesioner pengetahuan. Analisis data menggunaka uji Wilcoxon. Hasil penelitian diketahui pre test pengetahuan responden sebagian besar dalam kategori kurang (60,0%). Hasil post test menunjukkan pengetahuan responden sebagain besar dalam kategori cukup (73,3%). Hasil uji Wilcoxon diketahui nilai p= 0,000. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo. Kata kunci: pendidikan kesehatan, pengetahuan, RICE, sprain Abstract Sprain can occur in everyone and it may cause pain. Non-medical sprain management is not widely and well known. Many people in Morodipan village have suffered from sprain but they do not understand how to provide RICE first aid to sprain. It is expected that providing healthcare education on giving RICE first aid to sprain can improve people’s knowledge. This study aims at investigating the effect of healthcare education on RICE first aid for sprain on the knowledge level of people in Morodipan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.This study belongs to quantitative research with preexperimental design using one-group pretest and posttest. The populations were all residences of Morodipan village. A total of 30 persons were taken as samples using purposive sampling technique. The research instrument was questionnaire on knowledge. Data were later analyzed using Wilcoxon test.The result of pretest indicates that the knowledge level of most respondents is categorized ‘poor’ (60.0%). The result of posttest shows that the knowledge level of most respondents is categorized ‘fair’ (73.3%). Wilcoxon test results in p value of 0.000. In conclusion, healthcare education on RICE first aid for sprain puts an effect on the knowledge level of people in Morodipan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.
Keywords: healthcare education, knowledge, RICE, sprain.
1
PENDAHULUAN
terjadi
Salah satu cedera yang sering
adalah
antara
diberikan latihan stabilisasi ataupun
lain
cedera
pada
pergelangan kaki atau yang sering
fase
kronik
dimana
dapat
latihan keseimbangan.
dikenal dengan sprain atau keseleo.
Warga
masyarakat
sering
Sprain pergelangan kaki sisi lateral
melakukan kesalahan dimana saat terjadi
merupakan cedera paling umum diderita
sprain tidak dilakukan prinsip RICE
selama kegiatan atletik, cedera ini
melainkan dibawa ke tukang pijit untuk
menyebabkan
mengalami
dipijit, keadaan seperti ini sering terjadi
kesakitan jangka waktu yang lama.
karena kurangnya pengetahuan warga
Cedera pergelangan kaki terjadi 28.000
masyarakat.
angka
di
masyarakat bisa ditingkatkan dengan
Amerika Serikat (Thomas et al, 2013).
beberapa cara, antara lain dengan belajar
Prevalensi terkilir di Indonesia pada
pada seseorang, belajar dari televisi
tahun 2013 sebanyak 27,5%. Prevalensi
,radio dan bisa juga dengan mengikuti
terjadinya
pendidikan kesehatan yang diadakan di
penderita
kejadian
cedera
setiap
di
harinya
Jawa
Tengah
Pengetahuan
berdasarkan tempat terjadinya cedera
suatu tempat.
pada tahun 2013 yaitudi rumah (36,5%),
adalah
sekolah (4,3%), olahraga (3,4%), jalan
pendidikan di dalam bidang kesehatan.
raya (43,7%), tempat umum (2,0%),
(Notoatmodjo, 2005).
industri (2,1%), pertanian (7,0%), lainlain (1,0%) (Rikesdas, 2013). Penanganan
aplikasi
atau
kesehatan penerapan
Pendidikan kesehatan tentang RICE
perlu
dilakukan
agar
warga
yang
masyarakat mengetahui cara yang benar
dapat dilakukan semua orang di rumah
dalam pertolongan pertama saat terjadi
ketika mengalami cedera sprain ini
sprain, karena warga masih belum tahu
dengan
Berdasarkan
tentang RICE. Banyak warga masyarakat
penelitian tahun 2002 yang dilakukan
yang salah persepsi dalam penanganan
oleh Carl G.Mattacola dan Maureen K.
sprain atau keseleo ini. Warga Dukuh
Dwyer yang berjudul Rehabilitation of
Morodipan selalu membawa ke tukang
the Ankle After Acute Sprain or Choric
pijit
Instability didapatkan hasil penelitian
mengompres dengan air hangat jika
pada kelompok akut dan kronik yang
mengalami keseleo.
prinsip
pertama
Pendidikan
warga
RICE.
paling tepat diberikan terapi pemulihan fungsi secara normal kasus sprain ankle
2
atau
Studi
diurut
sendiri
pendahuluan
serta
yang
dilakukan di Dukuh Morodipan ini
Instrumen
didapatkan informasi ada 33orang yang pernah
mengalami
mengetahui
warga
sprain. yang
Data
mengalami
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner
yang berjumlah
27
soal
sprain ini didapatkan melalui wawancara
dengan jawaban benar dan salah yang
dengan
termasuk skala guttman.
warga
masyarakat
dan
Analisa
mengatakan belum pernah medapatkan
univariat
pada
informasi tentang pertolongan pertama
penelitian ini karakteristik umur yang
saat
menggunakan data numerik serta pada
terjadi
keseleo
dari
petugas
jenis
kesehatan lainya. Tujuan
umum
dalam
kelamin,
tingkat
tingkat
pengetahuan
sebelum
penelitian ini adalah untuk menganalisis
sesudah
Pengaruh
menggunakan data kategorik.
Pendidikan
Kesehatan
pendidikan
Analisa
Tentang Pertolongan Pertama “RICE” penelitian
ini
Masyarakat Dukuh Morodipan Gonilan
Wilcoxon
yaitu
Kartasura Sukoharjo.
pengaruh
sebelum
sprain
Terhadap
dilakukan
penelitian penelitian
penelitian
kuantitatif. pre
kesehatan
pada
menggunakan untuk
mengetahui
dan
pendidikan
uji
sesudah kesehatan
pertolongan pertama RICE pada sprain
METODE PENELITIAN Jenis
dan
bivariat
Pengetahuan
pada
pendidikan,
ini
yaitu
terhadap tingkat pengetahuan warga. Hipotesis dalam penelitian ini
Rancangan
eksperiment.
Desain
Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti
penelitian ini menggunakan one group
ada
pre and post test design.
terhadap
Populasi dalam penelitian ini
pengaruh
pendidikan
pengetahuan
kesehatan masyarakat
tentang pertolongan pertama pada sprain.
adalah seluruh warga Dukuh Morodipan
Penelitian
pendidikan
yang berjumlah 475 orang. Teknik
dilakukan
dari
pengambilan sampel pada penelitian
responden di Dukuh Morodipan Desa
ini
Gonilan
dengan
teknik
Purposive
Sampling. Sampel penelitian menjadi 30 orang responden . pengambilan sampel
kesehatan
rumah
Kecamatan
ke
ini
rumah
Kartasura
Kabupaten Sukoharjo di mulai tanggal 10 Januari-14 Mei 2016.
dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi.
3
Tabel 2. Meliputi Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
HASIL dan PEMBAHASAN Karakteristik responden Tabel 1. karakteristik responden meliputi umur
Umur tahun
Min 16
Maks 74
Median 35.50
SD 18.10
Tabel 1. rerata umur responden
Karakteristik Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Pendidikan SMP SMA S1
dalam penelitian ini adalah 35,50 tahun. Umur
responden
yang
Jumlah
%
17 13
56,7 43,3
11 17 2
36,7 56,7 6,6
Tabel 2 pada karakteristik jenis
semakin
kelamin responden paling banyak dalam
bertambah tua memang merupakan salah
penelitian ini berjenis kelamin Laki –laki
satu faktor seseorang rentang terjadinya
sebanyak 17 orang (56,7%). Berdasarkan
cedera, hal ini bisa disebabkan karena
hasil
kekurang hati hatian seseorang dalam
penelitian ini mayoritas berjenis kelamin
melakukan aktivitas. Penelitian yang
laki laki karena aktivitas laki laki lebih
dilakukan oleh Setiawan ( 2011 )
banyak dibandingkan perempuan. Hasil
menyebutkan
internal
penelitian Susy (2007) menyebutkan
penyebab terjadinya cedera meliputi dari
karakteristik berdasarkan jenis kelamin
umur, pada umur 30-40 tahun kekuatan
terlihat bahwa laki-laki lebih banyak
otot relatif menurun.
mengalami cedera daripada perempuan.
bahwa
Berdasarkan
faktor
hasil
observasi
penelitian
peneliti
Berdasarkan
responden
hasil
observasi
peneliti dan penelitian yang dilakukan
yang dilakukan peneliti dan penelitian
oleh Setiawan terdapat kesamaan bahwa
Susy terdapat kesamaan bahwa jenis
diusia rentang 30-40 adalah usia dimana
kelamin
seseorang
mengalami
sering
mengalami
cedera
laki-laki
lebih
cedera
banyak
dibandingkan
seperti contohnya sprain. Usia tersebut
perempuan. Hal ini disebabkan karena
lebih banyak terjadi cedera karena
kebanyakan laki-laki lebih aktif dan
kekuatan dan elastisitas otot sudah mulai
terkadang kurang berhati-hati dalam
menurun.
melakukan aktivitas sehingga sering terjadi
kecelakaan
seperti
cedera
dibandingkan perempuan. Tabel 2 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak
4
SMA
yaitu
sebanyak
17
responden
(56,7%).
responden
pada
Menengah
Atas
Tabel 3 diketahui sebagian besar
Pendidikan
tingkat (SMA)
Sekolah diharapkan
pengetahuan
responden
sebelum
diberikan pendidikan kesehatan dalam
sudah dapat menerima informasi dalam
kategori
meningkatkan pengetahuan. Wawan dan
Pengetahuan responden paling sedikit
Dewi (2010)
pada kategori baik sebesar 3,3%.
menyatakan pendidikan
sebesar
60%.
Kurangnya pengetahuan responden
merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi pikiran seseorang.
kurang
tentang pertolongan pertama RICE pada
hasil observasi
sprain antara lain disebabkan karena
peneliti dan teori Wawan & Dewi
kurangnya informasi kesehatan yang
terdapat
diterima
Berdasarkan
kesamaan
persepsi
dalam
selama
ini,
belum
tingkat pendidikan yang mana seseorang
penyuluhan
dapat menerima informasi dan dapat
terlalu sibuk dengan pekerjaanya dan
mengingat materi yang disampaikan
jarang menonton acara televisi tentang
dengan baik berdasarkan pendidikan
kesehatan. Menurut
yang pernah dijalaninya dan selain itu juga
ditunjang
dengan
keinginan
faktor
yang
kesehatan
ada
sebelumnya,
Notoadmodjo dapat
(2012)
mempengaruhi
seseorang yang ingin berubah menjadi
pengetahuan seseorang adalah faktor
lebih
tentang
informasi. Penelitian yang dilakukan
segalanya termasuk mengenai informasi
Mahmud (2014) dari 60 responden
tentang kesehatan.
penelitian,
tau
dari
sebelumnya
pengolahan Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sebelum pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo Tabel 3. Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo
pengetahuan limbah
rumah
tentang tangga
sebelum diberikan pendidikan kesehatan ada 43 orang dalam kategori kurang. Hasil observasi peneliti dan penelitian Mahmud informasi
terdapat
kesamaan
dapat
bahwa
mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
(n = 30) Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total
f 1 11 18 30
Pre test % 3,3 36,7 60,0 100.0
5
Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sesudah pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo
penelitian Firman (2011) yang tentang
Tabel 4. Pengetahuan responden tentang pertolongan pertama RICE pada sprain sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo (n = 30)
lainnya.
Pengetahuan f 8 22 0 30
% 26,7 73,3 0 100
Tabel 4 diketahui sebagian besar pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan masuk kategori cukup
sebesar
73.3%.
didapatkan hasil bahwa media flipchart lebih efektif dibandingkan dengan media
Hasil observasi peneliti dan teori terdapat
Pengetahuan
responden paling sedikit pada kategori baik sebesar 26.7%. Tidak terdapat responden dengan pengetahuan kurang setelah diberikan pendidikan kesehatan.
diberikan
dilakukan peneliti pemberian pendidikan kesehatan kepada responden dengan menggunakan media flipchart dan leaflet meningkatkan
pengetahuan
responden dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tahu menjadi lebih memahami dari pentingnya pertolongan pertama RICE
pada
menjawab
sprain.
Warga
dapat
dengan cepat dan tidak
kebingungan, selain itu warga juga sudah bisa mempraktikkan cara melakukan pembalutan
6
an
kompres
es.
bahwa
informasi
setelah
pendidikan
informasi tentang kesehatan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama RICE Pada Sprain Terhadap Pengetahuan Masyarakat di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo Tabel 5 Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain dengan penelitian di Dukuh Morodipan Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo (n = 30) Variabel Pendidikan kesehatan
Berdasarkan penelitian yang
dapat
kesamaan
kesehatan responden dapat mengetahui
Post test
Baik Cukup Kurang Total
efektivitas penggunaan media flipchart
Hasil
Z -4,552
p 0,000
Berdasarkan tabel 5 menunjukan hasil uji Wilcoxon diketahui nilai Z = 4,552
(-4,552 < -1,96 (nilai Z table
normalitas untuk signifikansi 5%) dan p=
0,000.
Nilai
p<0,05)
sehingga
disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat
di
Dukuh
Gonilan
Kartasura
Morodipan Sukoharjo.
Berdasarkan hasil analisis statitik pada uji Wilcoxon terdapat 3 responden
dengan nilai pengetahuan yang sama
beberapa menit atau sampai seumur
pada saat pre test dan post test yang
hidup (Rita, 2000).
sama.
Peningkatan Penelitian
Firawan
(2013)
pengetahuan
pada
responden juga tidak lepas dari latar
menjelaskan adanya perubahan tingkat
belakang
pengetahuan
Pendidikan SMA dapat dianggap mampu
masyarakat
di
Desa
pendidikan
Trosono Kabupaten Magetan sesudah
untuk
diberikan pendidikan kesehatan tentang
diberikan
demam berdarah dengue.
pendidikan kesehatan.
Peningkatan
menerima
responden.
informasi
pada
saat
yang
dilakukan
pengetahuan
Hasil observasi peneliti setelah
responden ini juga tidak terlepas dari
melakukan pre test sebelum pendidikan
media yang digunakan dalam proses
kesehatan
pendidikan kesehatan
yang diberikan
pendidikan kesehatan di dapatkan hasil
yaitu media flipchart dan leaflet. Hal ini
bahwa ada perbedaaan perubahan lebih
disebabkan leaflet dapat dibaca berkali-
baik
kali oleh responden sehingga dengan
kesehatan.
membaca informasi kesehatan tentang
sebelum menerima pendidikan kesehatan
pertolongan
akan
mayoritas dalam kategori kurang, hal ini
membantu mengingat materi yang ada
disebabkan karena responden selumnya
dan pada saat post test, responden masih
tidak
mengingat materi yang diterimanya.
mengenai RICE pada sprain melalui
pertama
RICE
Peneliti memberikan pendidikan
dan
setelah
post
tes
setelah
diberikan
pendidikan
Pengetahuan
responden
pernah
menerima
informasi
penyuluhan, media handphone,televisi
kesehatan dengan face to face secara
dan
door to door pada responden. Peneliti
mendapatkan
melakukan post test pada hari ke 2
pengetahuan responden meningkat dari
setelah pendidikan kesehatan karena
sebelumnya kurang menjadi cukup, hal
menurut
ini
peneliti
waktu
tersebut
radio
sebelumnya.
Setelah
penyuluhan
disebakan
karena
kesehatan
responden
termasuk ingatan memori jangka waktu
menyimak informasi yang diberikan
panjang. Ingatan jangka panjang adalah
dengan baik.
suatu tipe memori yang relatif tetap dan
Wasyarakat yang telah diberikan
tidak terbatas. Memori jangka panjang
pendidikan
melibatkan
informasi
di
pertolongan pertama RICE pada sprain
pertahankan
untuk
singkat
diharapkan kelak dapat menerapkan
yang
interval
pertolongan
kesehatan
pertama
RICE
tentang
apabila
7
responden atau tetangganya mengalamai
pada sprain terhadap pengetahuan
sprain. Rencana tindak lanjut apabila
masyarakat di Dukuh Morodipan
sudah melakukan pertolongan pertama
Gonilan Kartasura Sukoharjo.
RICE yaitu dengan melakukan ROM.
5. Bagi Masyarakat Dukuh Morodipan
Latihan ROM dilakukan pelan-pelan
diharapkan
dimulai setelah 7-10 hari tergantung
meningkatkan pengetahuan tentang
jaringan yang sakit. Latihan ROM ini
pertolongan pertama RICE pada
bertujuan untuk mencegah kekakuan
sprain.
sendi,
misalnya
dengan
untuk
terus
melakukan
6. Petugas kesehatan diharapkan untuk
peregangan dalam posisi duduk kaki
lebih aktif memberikan pendidikan
diluruskan, ROM tidak dilakukan pada
kesehatan
saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan
posyandu balita maupun posyandu
(Novita, 2010).
lansia,
seperti
sehingga
pada
kegiatan
diharapkan
masyarakat lebih memahami dan SIMPULAN dan SARAN
dapat bertindak dalam pertolongan
1.
Rerata usia masyarakat di dukuh
pertama RICE pada sprain dengan
Morodipan yang mengalami sprain
baik dan benar.
adalah
35.50.
Sebagian
besar
7. Bagi Institusi hasil penelitian ini
responden berjenis kelamin laki-laki.
dapat menjadi tambahan pustaka
Responden
dalam perpustakaan.
berpendidikan
paling
banyak pada tingkat SMA. 2. Tingkat
pengetahuan
8. Bagi penelitian selanjutnya hasil
masyarakat
penelitian ini dapat menjadi bahan
yang mengalami sprain di dukuh
penelitian lebih lanjut, dengan judul
Morodipan
”Faktor- faktor yang mempengaruhi
sebelum
diberikan
penkes tentang pertolongan pertama
pengetahuan
RICE
pertolonga pertama tentang sprain”.
dalam
kategori
kurang
masyarakat
tentang
(60,0%). 3. Tingkat
pengetahuan
masyarakat
yang mengalami sprain di dukuh
Ucapkan terima kasih penulis sampaikan
Morodipan sesudah diberikan penkes
kepada Ibu Anita Istiningtyas, M.Kep
tentang pertolongan pertama RICE
dan Bapak Galih Priambodo, M.Kep
dalam kategori cukup (73,3%).
serta Bapak Aria Nurahman K. H,
4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama RICE
8
Ucapan terima kasih
M.Kep
yang
telah
menjadi
dosen
pembimbing dan meluangkan waktu
memberikan
arahan,
nasihat
dalam
penelitian ini. Kedua orang, kakak dan keponakan
tercinta
yang
selalu
mendoakan dan memberikan dukungan tiada
henti.
Hanif
Miftahudin,
Ranggraita, Okta KS, Utari K. dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang mana selalu memberikan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Mahmud, R. (2014). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengolahan Limbah Rumah Tangga diKelurahan Sudiang RT.05/RW.16 Makassar 2013. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721 Notoatmodjo.(2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Firawan, W D. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di Desa Trosono Kabupaten Magetan. Naskah Publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta Firman Rilwana. (2011). Efektivitas Penggunaan Media Flipchart Terhadap Hasil Pembelajaran Goeografi Di SMAN 5 Cirebon Tahun Pelajaran 2009-2010. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Novita Intan Arovah. (2010). Dasardasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY. Thomas W. (2013).Association Position Statement: Conservative Management and Prevention of Ankle Sprains in Athletes.N ational Athletic Trainers’ Wawan, A &Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Ismail. (2012). Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan pasangan usia subur (pus) terhadap pemilihan alat kontrasepsi mantap (kontap) di desa Karangampel Kidul Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesmas. ISSN 1693-7945. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Wiralodra Indramayu
9