PENGARUH PENERAPAN E-FILING, TINGKAT PEMAHAMAN

Download JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 ... ini adalah Wajib Pajak pengguna e-filing di KPP Pratama Yogyakarta dengan sampel sebanya...

0 downloads 462 Views 713KB Size
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 PENGARUH PENERAPAN E-FILING, TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA Wulandari Agustiningsih Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Isroah Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak : Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Kpp Pratama Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak. (2) Pengaruh tingkat pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. (3) Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. (4) Pengaruh penerapan e-filing, tingkat pemahaman perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak pengguna e-filing di KPP Pratama Yogyakarta dengan sampel sebanyak 70 responden. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Penerapan e-filing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien determinasi 0,454. (2) Tingkat pemahaman perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan koefisien determinasi 0,444. (3) Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilaikoefisien determinasi 0,621. (4) Penerapan e-filing, tingkat pemahaman perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan Nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 59.820>3,94. Kata kunci: Kepatuhan wajib pajak, e-filing, tingkat pemahaman perpajakan, kesadaran wajib pajak, perpajakan. Abstract: The Effect Of Implementation E-Filing, Level Of Tax Understanding And Taxpayers Consciousness On Taxpayers Compliance In Kpp Pratama Yogyakarta. The purpose of this study was to determine: (1 )The effect of implementation e-filing on compliance taxprayers. (2) The effect of level of tax understanding on compliance taxprayers. (3 )The effect of consciousness taxpayers on compliance taxpayers. (4) The effect of implementation e-filing, level of tax understanding and consciousness taxpayers on compliance taxpayers. The population in this study is e-filing user taxpayers in KPP Pratama Yogyakarta with samples 70 respondents. Data in this study were obtained through questionnaires. The sampling technique used incidental sampling. The results showed that: (1) The implementation e-filing has positive and significant effect on taxpayers compliance with value of coefficient determination 0,454. (2) The level of tax understanding has positive and significant effect on taxpayers compliance with value of coefficient determination 0,444 (3) The taxpayers consciousnesshas positive and significant effect on taxpayers compliance with value of coefficient determination 0,621. (4) The effect of implementation e-filing, level of tax understanding and taxpayers consciousness has positive and significant on taxpayers compliance with F count larger than F table is 59.820>3,94. Keywords: Taxpayers compliance, e-filing, level of tax understanding, taxpayers consciousness, taxation

107

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 sangat bergantung pada kesadaran Wajib

PENDAHULUAN

Pajak

Salah satu sumber pendapatan

membayar pajak.

pembiayaan pembangunan nasional. Hal ini

masyarakat.

Peranan

Menurut

mensejahterahkan pajak

Indonesia tahun 2014 sebanyak 60 juta individu dan 5 juta badan usaha. Namun dari

langsung maupun tidak langsung dalam

dirasakan

dari

pajak

Manfaat adalah

jumlah tersebut, hanya 23 juta Wajib Pajak

yang

Orang Pribadi (WPOP) dan 550 ribu badan

fasilitas

usaha yang taat membayar pajak. Jumlah

pendidikan, fasilitas transportasi, fasilitas

masyarakat pemilik Nomor Pokok Wajib

kesehatan sarana dan prasarana umum.

Pajak (NPWP) saat ini sekitar 28 juta orang,

Pentingnya peran pajak dalam pembangunan membutuhkan

peningkatan

dari

(DJP) mencatat jumlah Wajib Pajak di

Peranan dari pajak dapat dirasakan secara

sehari-hari.

data

cnnindonesia.com Direktorat Jenderal Pajak

dalam

pembangunan nasional sangat dominan.

kehidupan

kewajiban

yang tidak patuh untuk melaporkan dan

Pajak digunakan oleh pemerintah untuk

untuk

memenuhi

perpajakannya masih banyak Wajib Pajak

negara terbesar adalah penerimaan pajak.

dilakukan

dalam

sementara yang patuh melaporkan Surat

dalam

Pemberitahuan (SPT) baru sekitar 11 juta.

penerimaan pajak.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada

Pajak didapat dari kontribusi masyarakat

2013 terdapat sekitar 20 juta perusahaan yang

(Wajib Pajak) dengan menggunakan sistem

beroperasi di Indonesia. Namun, berdasarkan

self assessment. Sistem self assessment

analisis Direktorat Jenderal Pajak, baru

merupakan sebuah sistem reformasi yang

sekitar 5 juta perusahaan yang wajib

dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

membayar pajak.

Sistem ini menggantikan sistem official

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh

assessment yang berlaku sebelumnya. Sistem

ortax.org jumlah pelapor SPT tahun 2015

self assessment adalah sistem dimana Wajib

lebih rendah dibandingkan dengan tren

Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung

pelaporan SPT PPh dalam empat tahun

dan melaporkan sendiri pajak yang terutang

terakhir. Hingga penutupan pelaporan SPT

oleh Wajib Pajak, sedangkan petugas pajak

tanggal 31 maret 2015, Wajib Pajak yang

sendiri bertugas untuk mengawasinya. Hal

menyerahkan

itu berarti berhasil atau tidaknya sistem ini

SPT

PPh

orang

pribadi

jumlahnya tidak mencapai target 10 juta

sangat ditentukan oleh kepatuhan sukarela

orang. Pada tahun 2012 jumlah pelaporan

para Wajib Pajak dan pengawasan yang

SPT 9,22 juta dari 17,65 juta wajib pajak

optimal dari aparat pajak sendiri. Sistem ini

yang terdaftar. Pada tahun 2013 jumlah 108

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 pelapor sebanyak 9,8 juta dari 17,73 Wajib

melapokan SPTnya dengan alasan sibuk.

Pajak yang terdaftar, sedangkan pada tahun

Selain itu, dengan adanya e-filing ini dapat

2014 Wajib Pajak yang menyampaikan SPT

mengurangi biaya yang ditimbulkan dari

sebanyak 10,78 juta dari 18,35 Wajib Pajak

penggunaan kertas. Namun, faktanya masih

yang terdaftar.

banyak Wajib Pajak yang belum mengerti

Menurut Setiyaji dan Amir (2005),

sepenuhnya cara melaporkan SPTnya secara

administrasi perpajakan diduga sebagai

elektronik, padahal banyak manfaat yang

penyebab

kepatuhan

didapatkan apabila menggunakan e-filing ini.

Wajib Pajak di Indonesia yang berdampak

Setiap Wajib Pajak yang terdaftar tentu

rendahnya

tingkat

pada tidak optimalnya penerimaan pajak.

memiliki

Perubahan kebijakan perpajakan tidak akan

(NPWP), dianggap sudah mengerti dan

memuaskan hasilnya jika tidak diikuti

memahami mengenai peraturan perpajakan

dengan reformasi administrasi perpajakan.

yang berlaku. Namun, menurut Ortax.org,

Administrasi perpajakan yang efektif harus

dalam prakteknya masih banyak Wajib Pajak

menciptakan lingkungan yang mendorong

yang kurang paham tentang peraturan

Wajib Pajak secara sukarela mematuhi

perpajakan bahkan masih ada Wajib Pajak

peraturan yang berlaku.

yang tidak tahu sama sekali mengenai

Direktorat Jenderal Pajak

Nomor

Pokok

Wajib

Pajak

mencoba

peraturan perpajakan yang berlaku. Masih

untuk memberikan pelayanan yang prima

ada beberapa Wajib Pajak yang tidak

kepada para Wajib Pajak dan melakukan

sepenuhnya memahami tentang peraturan

inovasi-inovasi dalam pelayanannya. Salah

perpajakan

satu inovasi yang dilakukan oleh Direktorat

penerimaan pajak di Indonesia. Seorang

Jenderal Pajak adalah dengan melakukan

Wajib Pajak dapat dikatakan patuh dalam

perubahan

pelaporan

kegiatan perpajakan apabila memahami

Pajak

secara penuh tentang peraturan perpajakan

pada

administrasi

perpajakan.Direktorat

Jenderal

membuat sebuah sistem yang lebih sederhana

antara

dalam pelaporan pajak denga e-filing.

memahami

Adanya sistem pelaporan pajak dengan

cara

lain:

akan

berdampak

mengetahui

dan

Undang-Undang

pada

berusaha

Perpajakan,

pengisian formulir perpajakan, cara

menggunakan e-filing dapat memudahkan

menghitung pajak, cara melaporkan SPT

Wajib Pajak. Wajib Pajak dapat melaporkan

dan selalu membayar pajak tepat waktu.

SPTnya 24 jam selama 7 hari. Hal ini berarti

Kesadaran

wajib

pajak

dalam

wajib pajak dapat melaporkan SPTnya

melakukan kewajiban perpajakannya masih

meskipun pada hari libur.Sistem ini sangat

rendah.

bermanfaat untuk wajib pajak yang tidak

tribunjogja.com, realisasi penerimaan pajak 109

Seperti

yang

dilansir

dari

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 masyarakat Bantul di Kantor Pajak Pratama

Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib

(KPP) Bantul pada tahun 2015 masih belum

Pajak Di KPP Pratama Yogyakarta”.

mencapai target. Masih kurangnya kesadaran

METODE PENELITIAN

masyarakat untuk membayar pajak menjadi

Jenis Penelitian

sebab pencapaian target penerimaan pajak

Penelitian

ini

menggunakan

tahun 2015 turun banyak dari tahun 2014.

pendekatan deskriptif korelasional. Tujuan

Tahun 2014 pencapaian target penerimaan

studi deskriptif adalah memberikan kepada

pajak sebesar 98% sedangkan untuk tahun

peneliti sebuah riwayat atau menggambarkan

2015 hanya mencapai 85,5% dari target

aspek-aspek yang relevan dengan fenomena,

penerimaan pajak.

perhatian

Ada

beberapa

perspektif

seseorang,

yang

organisasi, orientasi industri atau yang

dilakukan untuk mengetahui penerapan e-

lainnya (Uma Sekaran, 2007:158). Menurut

filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil

Husein Umar (2011:25) penelitian korelasi

penelitian

(2013)

adalah penelitian yang dirancang untuk

memaparkan bahwa penerapan sistem e-spt

menentukan tingkat hubungan variabel-

meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar

variabe yang berbeda dalam satu populasi.

yang

Disini peneliti dapat mengetahui berapa

Nurul

penelitian

dan

Afia

menyampaikan

Sari

SPT.

Namun,

penerapan sistem e-SPT tidak meningkatkan

besar

tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian

variabel terikatnya serta besarnya arah

yang dilakukan oleh Nurul Afia Sari berbeda

hubungan yang terjadi.

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari

Waktu dan Tempat Penelitian

Nurhidayah. Penelitian yang dilakukan oleh

Penelitian ini dilaksanakan di KPP Pratama

Sari Nurhidayah (2014) menyatakan bahwa

Yogyakarta.Waktu pelaksanaan penelitian

penerapan

positif

bulan Desember 2015 hingga Januari 2016.

terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Adanya

Definisi Operasional Variabel Penelitian

perbedaan penelitian dan belum adanya

a) Variabel Dependen (Y)

e-filing

berpengaruh

penelitian yang meneliti tentang penerapan e-

variabel-variabel

bebas

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak adalah

filing, tingkat pemahaman perpajakan dan

suatu

kesadaran Wajib Pajak di KPP Pratama

memenuhi segala kewajiban perpajakannya

Yogyakarta membuat peneliti tertarik untuk

seperti:

melakukan

judul

mendapatkan NPWP; melaporkan usahanya

“Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat

untuk dikukuhkan sebagai PKP; menghitung

Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran

pajak terhutang; mengisi dengan benar SPT

penelitian

dengan

keadaan

dimana

mendaftarkan

Wajib

diri

Pajak

untuk

dan menyelenggarakan pembukuan. Serta 110

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 melaksanakan seluruh hak perpajakannya

karena memahami bahwa pajak sangat

seperti:

penting untuk pembiayaan nasional.

mengajukan

surat

keberatan;

menerima tanda bukti pemasukan SPT;

Prosedur

melakukan pembetulan SPT; mengajukan

Penelitian

permohonan penundaan penyampaian SPT;

Penelitian sebagai berikut:

pengembalian kelebihan pembayaran pajak;

a) Peneliti memilih responden yang akan

penghapusan

diteliti yaitu wajib pajak pengguna e-

pengurangan sanksi; memberi kuasa kepada orang

untuk

filing.

melaksanakan kewajiban

b) Sebelum pelaksanaan penelitian peneliti

pajaknya dan meminta bukti pemotongan

bermaksud untuk menjelaskan tujuan

atau pemungutan pajak.

penelitian pada responden.

b) Variabel Independen (X) E-filling

adalah

suatu

c) Setelah

cara

identitas seperti nama, jeis kelamin, lama

atau

waktu menggunakan e-filing dan lain-lain.

Application Service Provider (ASP).

e) Selanjutnya responden diminta untuk

Tingkat pemahaman perpajakan adalah

mencentang jawaban pada salah satu

tingkatan pengetahuan dan pikiran Wajib

kolom yaitu jawaban sangat setuju,

Pajak atas kewajiban perpajakannya untuk memberikan

kontribusi

kepada

setiuju, tidak setuju dan sangat tidak

Negara

setuju.

dalam memenuhi keperluan pembiayaan dan

f) Jika ada tesponden belum mengerti atau

pembangunan nasional guna tercapainya

ada pertanyaan yang belum jelas maka

keadilan dan kemakmuran. Kesadaran

Wajib

Pajak

tujuan,

d) Responden diminta untuk mengisi kolom

yang dilakukan secara online yang real time JasaAplikasi

mengerti

cara-cara pengisisan kuesioner.

Pemberitahuan PerpanjanganSPT Tahunan

Penyedia

responden

peneliti memberikan penjelasan mengenai

penyampaian SPT (Masa dan Tahunan) atau

melalui

dengan

di KPP Pratama Yogyakarta. Prosedur

pengangsuran pembayaran pajak; meminta

permohonan

dilakukan

menyebar kuesioner (angket) ke Wajib Pajak

mengajukan permohonan penundaan atau

mengajukan

ini

dapat ditanyakan pada peneliti.

adalah

Populasi Dan Sampel

pemahaman yang mendalam pada seseorang

Populasi dalam penelitian ini adalah

atau badan yang terwujud dalam pemikiran,

Wajib Pajak yang sudah menggunakan e-

sikap, dan tingkah laku untuk melaksanakan

filing di KPP Pratama Yogyakarta.Pemilihan

hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

111

populasi

tersebut

tersebut

pernah

karena

Wajib

menggunakan

Pajak e-filing

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 sehingga dapat dijadikan responden untuk

mengenai cara-cara pengisisan kuesioner.

mengetahui Kepatuhan Wajib Pajak di KPP

Responden diberikan waktu dan diminta

Pratama Yogyakarta.Wajib Pajak

yang

untuk mengisi data sesuai dengan yang

terdaftar sebagai Wajib Pajak e-filing di

tercantum dalam kuesioner. Jika Wajib Pajak

KPP Pratama Yogyakarta berjumlah 7.835

yang menjadi responden belum mengerti atau

orang. Teknik pengambilan sampel yang

ada pertanyaan yang belum jelas maka dapat

digunakan dalam penelitian ini adalah

ditanyakan pada peneliti.

sampling insidental. Sampling insidental

Uji Coba Instrumen

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

Data yang digunakan dalam uji coba

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

instrumen

diambil

dari

kebetulan atau insidental bertemu dengan

pengguna

e-filing

di

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

Yogyakarta.

dipandang orang yang kebetulan ditemui

menggunakan kuesioner dengan skala likert

cocok sebagai sumber data. Penentuan

yang untuk mengukur Kepatuhan Wajib

jumlah

penelitian

Pajak di KPP Pratama Yogyakarta (Y),

Menurut

penerapan e-filing (X1 ), tingkat pemahaman

Husein Umar (2011:79) pendapat Gay

perpajakan(X2 ) dan kesadaran Wajib Pajak

menyatakan bahwa ukuran sampel yang

(X3 ). Uji coba instrumen dilakukan dengan

dapat di terima berdasarkan pada desain

menyebar 30 kuesioner kepada wajib pajak

penelitian yang digunakan, dimana penelitian

pengguna

dengan

Yogyakarta.

sampel

menggunakan

dalam

pendapat

metode

Gay.

deskriptif-korelasional

memiliki ukuran sampel minimal 30 subjek.

Wajib

Pajak

KPP

Pratama

Pengambilan

data

e-filing

di

KPP

Pratama

a) Uji Validitas Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Uji

berjumlah 70 subjek.

pendekatan Content (face) validity.Nilai

Teknik Pengumpulan Data

validitas data dicari dengan menggunakan

Data diperoleh dengan memberikan

validitas

rumus

data

menggunakan

korelasi

product

angket atau kuesioner pada responden.

moment.Perhitungan ini menggunakan

Pembagian kuesioner atau angket dilakukan

bantuan komputer program SPSS 20.

oleh peneliti kepada Wajib Pajak di KPP

Perhitungan

Pratama Yogyakarta. Sebelum pelaksanaan

menggunakan Scale-reliability analysis

penelitian

pada tabel item total statistic dengan item

menjelaskan

peneliti tujuan

bermaksud penelitian

untuk pada

responden. Setelah responden mengerti tujuan, peneliti

memberikan penjelasan 112

dilakukan

dengan

corrected

item

total

correlation

(Sugiyono

&

Agus,

2015:388).

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Pertanyaan/pernyataan

𝑏3 𝑋3. Uji F hitung dimaksudkan untuk

kuesioner

dikatakan valid apabila nilai 𝑟𝑖 > r tabel.

menguji model regresi atas pengaruh

b) Uji Reliabilitas Data Uji

reliabilitas

pendekatan

seluruh

data

𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋3

menggunakan

reliabilitas

variabel

konsistensi

secara

independen simultan

yaitu: terhadap

variabel dependen.

internal. Untuk mengukur konsistensi internal peneliti menggunakan salah satu

HASIL

teknik statistik yaitu Combarch’s alpha.

PEMBAHASAN

Menurut Husein Umar (2011:173) suatu

Statistik Deskriptif

PENELITIAN

DAN

variabel dikatakan valid apabila nilai

Responden data dalam penelitian ini

Combarch’s alpa> 0,70. Perhitungan ini

berjumlah 70 Wajib Pajak pengguna e-

dilakukan dengan bantuan komputer

filing.Analisis data statistik deskriptif yang

program SPSS 20.

disajikan dalam penelitian ini meliputi harga rerata Mean (M), Modus (Mo), Median (Me),

Teknik Analisis Data

dan Standar Deviasi (SD). Mean merupakan

a) Analisis Regresi Sederhana

rata-rata, modus merupakan nilai variabel

Regresi

sederhana

didasarkan

pada

atau data yang mempunyai frekuensi tinggi

hubungan fungsional ataupun kausal satu

dalam distribusi. Berikut ini adalah hasil

variabel independen dengan satu variabel

analisis

dependen. Persamaan umum regresi linear

penelitian:

sederhana Ŷ = a + bX. Uji t dilakukan

Tabel.1 Hasil Analisis Deskriptif

statistik

deskriptif

dari

untuk menguji signifikansi konstanta dan

KET

Y

𝑿𝟏

𝑿𝟐

𝑿𝟑

variabel bebas dengan satu variabel

Min

18

57

26

14

terikat.

Max

36

92

40

24

M

30,8

80,31

32,47

20,73

b) Analisis Regresi Berganda

Mo

27

69

40

24

Regresi linear berganda digunakan untuk

Me

30

83

35

22

mengetahui pengaruh antara variabel

SD

4,299

10,140

4,373

2,909

bebas dengan variabel terikat, yaitu: e-

Sumber: data primer yang diolah (2016)

filing, tingkat pemahaman perpajakan dan kesadaran

Wajib

Pajak

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Yogyakarta. Persamaan umum regresi linear berganda Y = a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋12+

113

data

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 dengan jumlah n penelitian 70, maka

1. Uji Asumsi Klasik

besarnya nilaichi-squarehitung = 70 x 0,651

a) Uji Normalitas

= 45,57. Nilai ini dibandingkan dengan c2 tabel dengan df= 70 dan tingkat signifikansi 0,05 didapat nilai chi-squaretabel sebesar 90.53123. Oleh karena nilai chi-square hitung lebih kecil dari chi-squaretabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi Gambar. 1 Uji Normalitas Gambar

diatas

merupakan

Hasil

dalam penelitian ini berbentuk linear. dari

c) Uji Multikolinearitas

pengolahan data uji normalitas dengan

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

program SPSS Versi 20. Dengan melihat

Model

Collinearity Statistics

tampilan pada grafik normal plot terlihat

Tolerance

VIF

E-Filling

.420

2.381

menunjukkan bahwa model regresi dalam

Pemahaman

.398

2.515

penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Perpajakan .382

2.616

titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

(Constant)

dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

Kesadaran Wajib

b) Uji Linearitas

Pajak

Hasil pengolahan data uji linearitas dengan

a. Dependent Variable: Kepatuhan

program SPSS Versi 20 adalah sebagai

Sumber: Data yang diolah, Lampiran

berikut:

(2016) Hasil perhitungan nilai Variance Inflation

Tabel 2. Hasil Uji Linearitas

Factor (VIF) juga menunjukkan nilai VIF

Model Summaryb Durbin-

kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan

Square R Square the Estimate Watson

bahwa tidak ada multikolinieritas antar

R Model 1

R .807a

.651

Adjusted Std. Error of

.641

2.665

1.802

a. Predictors: (Constant), E-Filling, Pemahaman Pajak,

variabel dalam model regresi di penelitian ini.

Kesadaran

d) Uji Heteroskedastisitas

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil pengolahan uji heteroskedastisitas

Sumber: data primer yang diolah , Lampiran

dengan menggunakan SPSS Versi 20

(2016)

adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,651 114

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Sumber: Data yang diolah, Lampiran (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa: H1 diterima dengan nilai koefisien sebesar 0,293, H2 diterima dengan nilai koefisien 0,653,H3 diterima dengan nilai Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas

koefisien 1,184 dan H4 diterima dengan nilai

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa

koefisien 0,079, 0,119 dan 0,854.

titik-titik menyebar secara acak serta

PEMBAHASAN

tersebar di atas maupun di bawah angka 0

a) Pengaruh Penerapan e-filing terhadap

(nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat

Kepatuhan

disimpulkan

Pratama Yogyakarta

bahwa

tidak

terjadi

Wajib

Pajak

di

KPP

heteroskedastisitas pada model regresi di

Hasil

penelitian ini, sehingga model regresi

hipotesis

tersebut layak dipakai untuk memprediksi

bahwa penerapan e-filing berpengaruh

variabel dependen Kepatuhan Wajib

positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di

Pajak berdasarkan masukan variabel

KPP Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien

independen Penerapan e-filing, Tingkat

regresi sebesar 0,293 yang memiliki

pemahaman perpajakan dan Kesadaran

arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa

Wajib Pajak.

semakin baik Penerapan e-filing maka

2.

Uji Hipotesis

penelitian pertama

Kepatuhan

Wajib

ini

mendukung

yang

menyatakan

Pajak juga

akan

Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan

semakin baik. Selain itu, berdasarkan

dengan analisis regresi linear sederhana dan

hasil koefisien korelasi sebesar 0,674 dan

analisis regresi linear berganda. Berikut hasil

koefisien

uji hipotesis dengan SPSS 20:

menunjukkan

Tabel 4. Uji Hipotesis

berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib

Konstanta

Koefisien

Nilai

Ket

determinasi penerapan

Kepatuhan Wajib

7,427

0,293

0,000

Sig

H2

8,380

0,653

0,000

Sig

H3

6,373

1,184

0,000

Sig

H4

2,724

0,079

0,000

Sig

0,454 e-filing

Pajak dan mempengaruhi 45,4% terhadap

Sig H1

(𝑟 2 )

Pajak. Hasil dari

penelitian ini mendukung hasil penelitian dari

Sari

Nurhidayah

(2015)

yang

menyatakan bahwa e-filing berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dimana

0,119

e-filing ini dimoderasi oleh pemahaman

0,854 115

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Wajib

Pajak

dalam

menggunakan

Kepatuhan

internet.

Pajak juga

akan

semakin baik. Hasil dari penelitian ini

Penerapan e-filing dapat dilihat dari persepsi

Wajib

menggunakan yang

Wajib

Pajak

e-filing.

menganggap

Wajib

bahwa

mendukung hasil penelitian sebelumnya,

dalam

yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Pajak

Nirawan Adiasa (2013) yang menunjukan

e-filing

bahwa pemahaman

tentang peraturan

bermanfaat dan memudahkannya dalam

perpajakan berpengaruh positif terhadap

melaksanakan

Kepatuhan Wajib Pajak.

kewajiban

perpajakan,

akan membuat Wajib Pajak merasa puas

Tingkat

pemahaman

perpajakan

menggunakan e-filing dan selanjutnya

dilihat dari seberapa besar Wajib Pajak

membuat Wajib Pajak semakin patuh. Jadi

memahami ketentuan perpajakan yang

semakin baik penerapan e-filing maka

berlaku. Wajib Pajak yang memiliki

Kepatuhan Wajib Pajak akan semakin

tingkat pemahaman perpajakan yang

meningkat.

tinggi

b) Pengaruh

tingkat

perpajakan Wajib

di

Kepatuhan

memperbesar tingkat Kepatuhan Wajib

KPP

Pajak.

Pratama

Jadi

semakin

tinggi

tingkat

pemahaman perpajakan maka semakin

penelitian

ini

mendukung

tinggi Kepatuhan Wajib Pajak.

hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tingkat

tingkat

pelanggaran terhadap peraturan pajak dan

Yogyakarta Hasil

memperkecil

pemahaman

terhadap

Pajak

akan

pemahaman

c) Pengaruh

perpajakan

kesadaran

Wajib

Pajak

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di

berpengaruh positif terhadap Kepatuhan

KPP Pratama Yogyakarta

Wajib Pajak di KPP Pratama Yogyakarta.

Hasil

penelitian

ini

mendukung

Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t

hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa

hitung lebih besar dari t tabel. Nilai t

kesadaran

hitung untuk variabel penerapan tingkat

positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di

pemahaman perpajakan sebesar 8,848.

KPP Pratama Yogyakarta.Hal ini dapat

Nilai ini lebih besar dari t tabel yaitu

dibuktikan dengan nilai t hitung lebih

1,66 dengan nilai signifikansi sebesar

besar dari t tabel.Nilai t hitung untuk

0,000

0,05. Nilai

variabel kesadaran Wajib Pajak sebesar

koefisien regresi sebesar 0,653 yang

12,664. Nilai ini lebih besar dari t tabel

memiliki

yaitu

lebih

kecil

arah

dari

positif.

menunjukkan bahwa semakin

Hal

ini

Wajib

1,66 dengan

Pajak

nilai

berpengaruh

signifikansi

baik

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai

tingkat pemahaman perpajakan maka

koefisien regresi sebesar 1,184 yang 116

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 memiliki

arah

ini

dengan nilai F hitung lebih besar dari F

tinggi

tabel.Nilai F hitung adalah sebesar

kesadaran Wajib Pajak maka Kepatuhan

59.820. Nilai ini lebih besar dari F tabel

Wajib Pajak juga akan semakin baik.

yaitu

Hasil dari penelitian ini mendukung hasil

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal

penelitian dari Restu Mutmainah Marjan

ini menunjukkan bahwa semakin

(2014)

bahwa

Penerapan e-filling, tingkat pemahaman

berpengaruh

perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak

terhadap

maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan

menunjukkan

positif

bahwa

yang

kesadaran

positif.

semakin

menyatakan

Wajib dan

Hal

Pajak signifikan

kepatuhan formal wajib pajak.

3,94 dengan

nilai

signifikansi

baik

semakin baik.

Kesadaran Wajib Pajak dilihat dari

Hasil dari penelitian ini mendukung

seberapa besar tingkat kedisiplinan dan

pernyataan dari Rochmat (1991:94) dan

kemauan

dalam

Salamun (1990:190) yang menyatakan

melaksanakan hak dan kewajibannya

bahwa tingkat pemahaman perpajakan

sesuai

dan

Wajib

dengan

Pajak

ketentuan

peraturan

kesadaran

Wajib

Pajak

perundang-undangan yang berlaku. Wajib

mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak.

Pajak yang memiliki kesadaran yang

Selain itu penelitian ini mendukung

tinggi akan membuatnya patuh dalam

penelitian yang dilakukan oleh Sari

melaksanakan

hak

Nurhidayah (2014) e-filing berpengaruh

perpajakkannya. Jadi semakin tinggi

positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

kesadaran Wajib Pajak maka Kepatuhan

dan menolak penelitian yang dilakukan

Wajib Pajak akan semakin meningkat.

oleh Nurul Afia Sari (2013) yang

kewajiban

dan

menyatakan

d) Pengaruh penerapan e-filing, tingkat pemahaman

perpajakan Wajib

Pajak

terhadap

Kepatuhan

Wajib

Pajak

di

hipotesis bahwa

penelitian keempat penerapan

tidak

Pajak. Penerapan

KPP

e-filing

dilihat

dari

seberapa baik persepsi Wajib Pajak

Pratama Yogyakarta Hasil

e-spt

berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib

dan

kesadaran

bahwa

ini

mendukung

tentang

yang

menyatakan

perpajakan dilihat dari seberapa tinggi

e-filing,

tingkat

e-filing,

tingkat

pemahaman

Wajib Pajak mengerti tentang peraturan

pemahaman perpajakan dan kesadaran

perpajakan

Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap

kesadaran Wajib Pajak dilihat dari

Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama

seberapa tinggi kedisiplinan dan kemauan

Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan

Wajib 117

yang berlaku, sedangkan

Pajak

untuk

melaksanakan

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak

Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien

yang merasa puas menggunakan e-filing,

regresi yang positif yaitu sebesar 0,653.

memahami

Koefisien

determinasi

perpajakan dan memiliki kedisplinan juga

tingkat

pemahaman

kemauan yang tinggi dalam melaksanakan

mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

kewajiban perpajakan akan membuat

sebesar

Wajib Pajak tersebut semakin patuh. Jadi

regresinya adalah Y= 8,830 + 0,653X2 .

semakin baik penerapan e-filing, tingkat

Hal ini berarti semakin tinggi tingkat

pemahaman perpajakan dan kesadaran

pemahaman perpajakan maka semakin

Wajib Pajak maka Kepatuhan Wajib Pajak

tinggi Kepatuhan Wajib Pajak.

dengan

baik

peraturan

juga akan semakin meningkat.

44,4%.

0,444

berarti

perpajakan

Persamaan

garis

c) Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan

SIMPULAN DAN SARAN

Wajib Pajak di KPP Pratama Yogyakarta.

Simpulan

Nilai koefisien regresi yang positif yaitu

Berdasakan

hasil

pembahasan,

dapat

pengujian ditarik

dan

sebesar 1,184. Koefisien determinasi

kesimpulan

0,621 berarti kesadaran Wajib Pajak

sebagai berikut:

memepengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

a) Penerapan e-filing berpengaruh positif

sebesar

62,1%.

Persamaan

garis

dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib

regresinya adalah Y= 6,373 + 1,184X3 .

Pajak di KPP Pratama Yogyakarta. Nilai

Hal ini berarti semakin tinggi kesadaran

koefisien

Wajib

regresi yang positif yaitu

sebesar 0,293. Koefisien determinasi

Pajak

maka

semakin

tinggi

Kepatuhan Wajib Pajak.

0,454 ini berarti penerapa penerapan e-

d) Penerapan e-filing, tingkat pemahaman

filing mempengaruhi Kepatuhan Wajib

perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak

Pajak sebesar 45,4%. Besarnya nilai

berpengaruh

koefisien regresi 0,293 dengan nilai

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP

konstanta

garis

Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien

regresinya adalah Y= 7,427 + 0,293X1 .

regresi yang positif yaitu sebesar 0,293

Hal ini berarti semakin tinggi Penerapan

untuk variabel penerapan e-filing, sebesar

e-filing maka semakin tinggi Kepatuhan

0,653 untuk variabel tingkat pemahaman

Wajib Pajak.

perpajakan sedangkan variabel kesadaran

b) Tingkat

7,427.

Persamaan

positif

dan

signifikan

pemahaman

perpajakan

Wajib Pajak sebesar 1,184. Nilai F hitung

positif

signifikan

yang lebih besar dari F tabel yaitu 59.820

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP

> 3,94. Koefisien determinasi 0,651 hal ini

berpengaruh

dan

118

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 berarti

penerapan

e-filing,

tingkat

e) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih

pemahaman perpajakan dan kesadaran

memperbesar

jumlah

sampel

dalam

Wajib Pajak mempengaruhi Kepatuhan

penelitian. Hal ini dilakukan agar data

Wajib Pajak sebesar 65,1%.

yang dihasilakan oleh peneliti selanjutnya lebih akurat.

Saran Saran yang dapat diberikan sehubungan

f) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin

dengan hasil penelitian dan keterbatasan

menggunakan variabel e-filing sebaiknya

penelitian adalah sebagai berikut:

dapat memperluas lokasi penelitian. Hal

a) Direktorat Jenderal Pajak diharapkan

ini

mensosialisasikan tata cara penggunaan e-

dilakukan

agar

didapatkan

perbandingan hasil penerapan e-filing.

filing lewat iklan di kantor pajak terutama DAFTAR PUSTAKA

untuk pemula. Hal ini dikarenakan

Abdul

rendahnya rata-rata skor yang diberikan responden untuk butir pernyataan variabel e-filing pada item kemudahan pengisian

Anonim.(2014). “Lebih Dari 50% Wajib Pajak Belum Bayar Pajak”.Diaksesmelalui http://www.cnnindonesia.com/ekono mi/20141014175233-78-6372/lebihdari-50-wajib-pajak-belum-bayarpajak/ tanggal 09 November 2015, jam 09.36 WIB

SPT bagi pemula. b) Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya lebih menyederhanakan sistem e-filing karena banyak

Wajib

Pajak

yang

merasa

kesuliatan dalam menggunakan e-filing. c) Penyuluhan pajak perlu ditingkatkan dan

______. (2014). “Kesadaran Pajak Orang Indonesia Rendah, 80 Persen Harus Dipaksa”. Diakses melalui http://www.ortax.org/ortax/?mod=be rita&page=show&id=13751&q=&hl m= tanggal 31 Maret 2016, jam 11.00 WIB.

difokuskan tentang sanksi perpajakan, karena dalam penelitian ini pernyataan mengenai sanksi perpajakan memiliki rata-rata skor terendah dalam variabel tingkat pemahaman perpajakan. d) Tingkat kedisiplinan Wajib Pajak perlu

______. (2015). “Bulan Kedelapan Penerimaan DIY Belum 50%”. Diakses melalui www.harianjogja.com/read/2015082 6/7/3476/bulan-kedelapanpenerimaan-pajak-diy-belum-50 Pada tanggal 17 september 2015, jam 09.32 WIB.

ditingkatkan dengan sosialisasi mengenai pentingnya pajak bagi pembangunan negara karena skor pernyataan mengenai kedisiplinan

membayar

pajak

Rahman. (2010). Panduan Pelaksanaan Administrasi Pajak: Untuk Karyawan, Pelaku Bisnis Dan Perusahaan. Bandung: Nuansa.

pada

variabel kesadaran Wajib Pajak memiliki skor terendah dalam penelitian ini.

119

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 ______. (2015). “Pelajari dan Pahami Sebelum Memilih Terpisah”. Diakses melalui http://www.ortax.org/ortax/?mod=iss ue&page=show&id=70 Pada tanggal 22 febuari 2016, jam 17.18 WIB.

Semarang)”.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Gunawan Setiyaji dan Hidayat Amir.(2005). “Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan di Indonesia.”Jurnal Ekonomi Universitas Indonusa Esa Tunggal. Vol. 10, No. 2.

______. (2015). “Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Perorangan Masih Rendah”. Diakses melalui http://jogja.tribunnews.com/2015/02/ 09/tingkat-kepatuhan-wajib-pajakperorangan-masih-rendah tanggal 08 November 2015, jam 16.40 WIB.

Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Undip.

______. (2015). “Wajib Pajak Tak Patuh, Jumlah Pelaporan SPT PPh 2015 Anjlok”. Diakses melalui http://ortax.org/ortax/?mod=berita& page=show&id=14055&q=&hlm= tanggal 08 November 2015, jam 15.36 WIB. Diana

Sari. (2013). Konsep Perpajakan. Bandung: Aditama.

Isroah.(2012). Perpajakan. Yogyakarta: Uny Press. Mardiasmo. (2011). Yogyakarta: Andi.

Dasar Refika

Nasution.(2006). Perpajakan. Jakarta: Bumi Aksara Nirawan.(2013). “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai Variabel Moderating”.Skripsi.Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.

Direktorat Jenderal Pajak. (2004). “E-SPT”. Diakses melalui www.pajak.go.id pada tanggal 15 September 2015 jam 16.28 WIB. ______. (2004). “Apa itu e-filing”. Diakses melalui www.pajakku.com/index.asp?modul e=information&task=detail&title=In foeFilingpada tanggal 15 September 2015, Jam 16.30 WIB.

Novi

Djoko Muljono. (2007). Pengantar PPh Dan PPh 21 Lengkap Dengan UndangUndang.Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Erly

Perpajakan.

Purnama Sari.(2014). “Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib PajakBadan DalamMelaporkan SPT (Studi Kasus Pada KPP Madya Malang)”. Skripsi. Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya.

Nur Indriantoro & Bambang Supomo.(2009). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Suandy. (2011). Perencanaan Pajak.Jakarta: Salemba Empat.

Gita Govinda Kirana. (2010). “Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filling (Kajian Empiris Di Wilayah Kota 120

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Nomor 29/PMK.03/2015 tentang “Pengurangan dan Penghapusan Administrasi Pajak atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan dan Keterlambatan Pembayaran Atau Penyetoran Pajak”.

Restu Mutmainah Marjan. (2014). “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak(Studi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Nomor 91/PMK.03/2015 tentang “Pengurangan atau Penghapusan Administrasi Pajak atas Keterlambatan Penyampaian Suaat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan dan Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak”.

Rochmat Soemitro. (1991). Asas dan Dasar Perpajakan.Bandung: PT. Eresco.

_____,Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang “Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah Atau Dibayar Sendirioleh Wajib Pajak”. _____,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan”.

Safrin

Nurmantu. (2005). Pengantar Perpajakan.Jakarta: Granit.

Sari

Nurhidayah.(2015). “Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Kpp Pratama Klaten”.Skripsi.Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.

Salamun A.T. (1990). Prospek dan Faktor Penentu Reformasi Perpajakan. Jakarta: Bina Rena Pariwara. Septia Deni. (2015). “Wajib Pajak Harus Lunasi Kewajiban Tahun Ini”. Diakses melalui http://bisnis.liputan6.com/read/2303 156/wajib-pajak-harus-lunasikewajiban-di-tahun-ini Pada tanggal 24 November, jam 05.00 WIB.

_____,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang”.

Siti Resmi. (2009). Perpajakan Teori Dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. (2007). Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Riza Anvillia Putri (2015). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) TahunanWajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)(Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Kepanjen)”.Journal Ilmiah Mahasiswa FEB.Vol. 3, No. 2.

Sri Putri Tita Mutia (2014) “Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Di Kpp

121

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Pratama Padang)”. Akuntansi.Vol. 2, No. 1.

Journal

Sugiyono.(2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono & Agus Susanto. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL Teori Dan Aplikasi Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

122