PENGARUH PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Download (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Kediri). Oleh: Frisda Puspitasari ... penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah ...

5 downloads 593 Views 689KB Size
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Kediri) Oleh: Frisda Puspitasari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri 64128 ABSTRAK Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan salah satu sumber Pajak Daerah yang baru ditetapkan menjadi Pajak Daerah sejak 1 Januari 2013, oleh karena itu diperlukan evaluasi tentang pengaruh penerapan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Kediri. Alat analisis yang digunakan adalah Kontribusi Pajak, Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan, Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah.Dari hasil perhitungan kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah selama 2 tahun sesudah diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Pajak Daerah yaitu PBB sedikit memberikan kontribusi terhadap PAD. Dari hasil perhitungan analisis Laju Pertumbuhan PBB, Laju Pertumbuhan PBB masih lebih baik sebelum dibandingkan sesudah diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Pajak Daerah, Hal ini disebabkan karena PBB merupakan pajak baru yang dikelola daerah. Dari hasil perhitungan analisis laju pertumbuhan PAD masih lebih baik sesudah dibandingkan sebelum diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Pajak Daerah, hal ini dikarenakan adanya penambahan pos-pos PAD yang didasari oleh Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Pajak Daerah. Kata kunci: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pendapatan Asli Daerah (PAD). ABSTRACT The Earth and building tax (PBB) is one of the new local tax source set to become Regional Tax since January 1, 2013, therefore it is necessary the evaluation on the influence of the application of Earth and building Tax Revenue against the original area. The purpose of this research is to know the influence of Earth and building tax revenue against the original Income Area in the town of Kediri. Analysis tool used is the contribution of the tax, the rate of growth of Earth and building Tax, the rate of income growth of the original area. From the results of the calculation of the tax contribution of the Earth and a building Native income for 2 years after the publication of the regulatory region number 7 in 2012 about the change in the Tax Area, namely the United Nations little contribute to the PAD. From the results of the calculation of growth rate analysis of the United Nations, the pace of growth is still UN better before than after the publication of the regulatory region number 7 in 2012 about the change in the Tax area, This is because the UN is a new tax-managed 65

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

ISSN 2338 - 3593

areas. From the results of the calculation analysis of the rate of growth of the PAD still better after than before the publication of the regulatory region number 7 in 2012 about the change in the Tax area, this is due to the presence of the addition of the outposts PAD based on local regulations numbers 7 in 2012 about the change in the Tax area. Key words : Earth and building Tax (PBB), the original area of Revenue (PAD).

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu tanah dan bangunan. Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Pajak Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan yang sebelumnya merupakan pajak pusat dialihkan menjadi Pajak Daerah, mekanisme pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan terletak sepenuhnya pada Pemerintah Daerah. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan melibatkan Dinas Pendapatan. Pemerintah Daerah dalam hal ini bertugas mengelola penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan semaksimal mungkin, agar mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tiap tahunnya. Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi Daerah sebagai perwujudan Desentralisasi. Sebagaimana diatur dalam pasal 6 Peraturan Daerah Nomor

66

33 Tahun 2004 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pemerintah Kota Kediri merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Timur, yang memiliki lokasi strategis Salah satu penerimaan yang cukup menonjol di Kota Kediri yaitu dari sektor Pajak Daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pemerintah kota khususnya Kota Kediri mengelola 6 (enam) jenis Pajak Daerah yaitu Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Non PLN, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran. Namun dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan yang tadinya merupakan Pajak Pusat dialihkan menjadi Pajak Daerah. Penerapan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah, Penerimaan Asli Daerah Pemerintah Kota Kediri mengalami perubahan selama dua tahun terakhir, yaitu tahun 2013 sampai dengan 2014, karena alasan tersebut maka penelitian akan dilakukan selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah yaitu tahun 2011 sampai dengan 2012 dan 2 (dua) tahun terakhir sesudah diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah yaitu tahun 2013 sampai dengan 2014 untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Bumi dan Bangunan sebagai pajak baru pada sumber penerimaan Pemerintah Kota Kediri.

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

Dari latar belakang masalah, penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah”(Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri).

ISSN 2338 - 3593

yang berkaitan dengan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Kediri. 2. Dokumentasi Dari dokumentasi diperoleh data berupa Penjelasan Peraturan Daerah (PERDA) yang berisi tarif Pajak Bumi dan Bangunan, data Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2011 sampai dengan 2014, data penerimaan Pendapatan Asli Daerah tahun 2011 sampai dengan 2014 dan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Kediri.

BATASAN PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian pada pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapat Asli Daerah di Pemerintah Kota Kediri. Data yang diteliti 2 (dua) tahun sebelum diterapkannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah (2011 sampai dengan 2012) dan 2 TEKNIK ANALISIS DATA (dua) tahun setelah diterapkannya Peraturan Daerah tersebut (2013 sampai dengan 2014). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif menggambarkan secara sistematik dan akurat RUMUSAN MASALAH fakta dan karakteristik mengenai bidang Berdasarkan uraian diatas penulis tertentu. Metode kuantitatif menekankan merumuskan masalah penelitiannya adalah analisisnya pada data-data numerikal (angka) Bagaimana Pengaruh Penerimaan Pajak berdasarkan data-data yang diperoleh dari Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan objek penelitian.Adapun alat analisis yang Asli Daerah pada Pemerintah Daerah Kota digunakan penulis adalah sebagai berikut: Kediri dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 1. Kontribusi Pajak menurut Halim (2004:163) adalah sebagai berikut : tentang Perubahan atas Pajak Daerah. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan masalah penelitiannya adalah Bagaimana Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Pemerintah Daerah Kota Kediri dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah.

Kontribusi PBB =

Realisasi Penerimaan PBB Realisasi Penerimaan Pajak Daerah atau PAD

X100%

2. Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Halim (2004:162) adalah sebagai berikut:

Metode Penelitian Data dan Teknik Pengumpulannya 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan Pegawai Dinas Pendapatan yaitu Sub.Bag. Umum dan Bidang Pendataan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah gambaran umum Pemerintah Kota Kediri, Visi dan Misi Pemerintah Kota Kediri, dan penjelasan peraturan daerah

Gx =

Xt — X (t-1) X (t-1)

X100%

Keterangan: Gx = Analisis Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan Xt = Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan 67

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

X(t-1)

=

Bangunan pada tahun tertentu Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun sebelumnya

ISSN 2338 - 3593

sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menghitung Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) a. Sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 3. Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah menurut Halim (2004:167) Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan PADt — Bangunan (PBB) PAD(t-1) Periode 2011-2012 ∆RPAD = X100% PAD(t-1) Laju Pertumbuhan No. Tahun Keterangan: PBB (persentase) ∆RPAD = Laju Pertumbuhan PAD 2011 23,26 PADt = Realisasi penerimaan PAD1. 2. 2012 -1,26 tahun ke t 11 PAD(t= Realisasi penerimaan PADRata-rata Sumber : Data Primer yang di olah 1) tahun sebelumnya Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengalami fluktuasi. Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 23,26%, sedangkan tahun 2012 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tidak mengalami pertumbuhan dengan hasil perhitungan -1,26%. Tahun 2011 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tertinggi selama periode 2011-2012. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri yang signifikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tidak mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dikarenakan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri mengalami penurunan. Rata-rata Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri periode 2011-2012 sebesar 11% Pada tabel 4.6 Angka 11% termasuk pada kriteria tidak berhasil, ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri sangat rendah dari setiap tahunnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Menghitung Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Tabel 4.7 Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Periode 2013-2014 No. Tahun

Kontribusi PBB (persentase %)

1. 2013 11,60 2. 2014 9,55 Rata-rata 10,58 Sumber : Data Primer yang di olah Berdasarkan perhitungan dan tabel diatas sumbangan yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 11,60%, namun pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 9,55%, dengan rata-rata sumbangan selama tahun 2013 sampai dengan 2014 sebesar 10,58% per tahun. Pada tabel 4.5 Angka 10,58% termasuk pada kriteria kurang, ini menggambarkan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sedikit memberikan 68

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

b. Setelah diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah

Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Periode 2011-2012

Tabel 4.9 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Periode 2013-2014 No.

Tahun

ISSN 2338 - 3593

No. Tahun

Laju Pertumbuhan PBB (persentase)

1. 2011 28,75 2. 2012 2,56 Rata-rata 15,65 Sumber : Data Primer yang di olah

Laju Pertumbuhan PBB (persentase)

1. 2013 -2,38 2. 2014 19 Rata-rata 8,31 Sumber : Data Primer yang di olah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa Laju Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri mengalami fluktuasi. Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 28,75% dan tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 2,56%. Tahun 2011 Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri tertinggi selama periode 2011-2012. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri yang signifikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2014 Laju Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri terendah selama periode 2013-2014. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri menurun dari tahun sebelumnya. Rata-rata Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri periode 2011-2012 sebesar 15,65% Pada tabel 4.6 Angka 15,65% termasuk pada kriteria tidak berhasil, ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri sangat rendah. b. Setelah diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengalami fluktuasi. Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tahun 2013 tidak mengalami pertumbuhan dengan hasil perhitungan -2,38% tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 19%. Tahun 2013 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tidak mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dikarenakan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri mengalami penurunan. Tahun 2014 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tertinggi selama periode 2013-2014. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri yang signifikan dari tahun sebelumnya. Rata-rata Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri periode 2011-2012 sebesar 8,31% Pada tabel 4.6 Angka 8,31% termasuk pada kriteria tidak berhasil, ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri sangat rendah. Menghitung Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah a. Sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah Tabel 4.10

Tabel 4.11 Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Periode 2013-2014 No. 69

Tahun

Laju Pertumbuhan PBB (persentase)

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

ISSN 2338 - 3593

2011-2012 sebesar 11% per tahunnya ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri sangat rendah. Untuk Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri menurut perhitungan yang dilakukan peneliti mengalami fluktuasi. Tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 28,75%. Tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 2,56%. Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri periode 2011-2012 sebesar 15,67% per tahunnya ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri sangat rendah.

1. 2013 5,60 2. 2014 43,56 Rata-rata 24,58 Sumber : Data Primer yang di olah Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri mengalami fluktuasi. Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,60% tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 43,56%. Tahun 2014 Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri tertinggi selama periode 2013-2014. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri yang signifikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri tidak mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dikarenakan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri mengalami penurunan.. Rata-rata Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri periode 2011-2012 sebesar 24,58% Pada tabel 4.6 Angka 24,58% termasuk pada kriteria tidak berhasil, ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri rendah.

b. Setelah diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah Berdasarkan data yang telah di analisis peneliti melalui perhitungan Kontribusi yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami fluktuasi, tahun 2013 sebesar 11,60% yang artinya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sedikit memberikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun 2014 Kontribusi yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurun yaitu sebesar 9,55% yang artinya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kurang memberikan sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Rata-rata kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode 2013-2014 sebesar 10,58% per tahun termasuk pada kriteria kurang yang berarti rata-rata sumbangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tiap tahunnya sedikit memberikan sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari hasil wawancara, Penurunan kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dikarenakan adanya kendala dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sehingga hal tersebut berdampak terhadap kontribusi yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap

Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah a. Sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Pajak Daerah Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut perhitungan yang dilakukan peneliti mengalami fluktuasi. Tahun 2011 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri mengalami pertumbuhan 23,26% namun pada tahun 2012 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri mengalami pertumbuhan -1,26%. rata-rata pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode 70

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kendala tersebut berupa kurangnya kesadaran warga untuk membayar pajak, sosialisasi yang belum merata, dan administrasi perpajakan Dinas Pendapatan yang belum tertata rapi. Keadaan ini menuntut adanya perhatian pemerintah yang sungguh-sungguh terkait dengan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan mengoptimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sehingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dapat lebih besar lagi memberikan sumbangan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut perhitungan yang dilakukan penulis mengalami fluktuasi. Tahun 2013 Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri tidak mengalami pertumbuhan dengan nilai perhitungan sebesar -2,38% namun pada tahun 2014 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri mengalami pertumbuhan sebesar 19%. ratarata pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode 2013-2014 sebesar 7,40% per tahunnya ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kota Kediri sangat rendah. Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri menurut perhitungan yang dilakukan peneliti mengalami fluktuasi, pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,60%. Tahun 2014 Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri mengalami pertumbuhan sebesatr 43,56%. Rata-rata Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri periode 2013-2014 sebesar 24,58% per tahunnya ini menggambarkan bahwa Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Kediri sangat rendah.

ISSN 2338 - 3593

Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kediri mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya penurunan tingkat kemampuan masyarakat dalam melakukan pembayaran Pajak Bumi dam Bangunan (PBB) yang dapat ditunjukkan dengan penurunan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tiap tahunnya dan lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Untuk Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga mengalami penurunan, penurunan kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dikarenakan adanya kendala dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sehingga hal tersebut berdampak terhadap sumbangan yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kendala tersebut berupa kurangnya kesadaran warga untuk membayar pajak, sosialisasi yang belum merata, dan administrasi perpajakan Dinas Pendapatan yang belum tertata rapi. Daftar Pustaka Halim, Abdul, (2002), Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat.s ________, (2004), Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah, Edisi Revisi. Yogyakarta : AMP YKPN. Mardiasmo, (2001), Paradikma Baru Pengelolaan Keuangan Daerah untuk Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah 2001, Makalah Seminar, MEP-UGM Yogyakarta. ________, (2002), Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah., Yogyakarta : Andi.

c. Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan perhitungan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Laju

________, (2003), Perpajakan edisi revisi, Yogyakarta : Andi.

71

Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 1, Januari 2017

________, (2011), Perpajakan, Yogyakarta : Andi.

ISSN 2338 - 3593

Sidik, H. (1996), Pajak dan Retribusi Peranan dan Permasalahan. Bahan Kuliah Pada Sekolah Staf dan Komando TNI AL. Jakarta.

Republik Indonesia, Undang-undang No 10 Pasal 4 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Tentang Objek Pajak. Suandy, Erly, (2005), Hukum Pajak, Jakarta : Salemba Empat. ________, Undang-undang No 12 Pasal 4 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Sumardiyanti Sri, Valentina dan Aji Suryo, Bangunan. (2006), Perpajakan Indonesia, Jakarta : Salemba Empat. ________, Undang-undang No 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Waluyo, (2003), Perpajakan Indonesia, Bangunan. Jakarta : Salemba Empat. ________, Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.

________, (2009), Akuntansi Pajak Edisi 2, Cetakan Pertama, Jakarta : Salemba Empat. Yani, Ahmad, (2008), Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Edisi revisi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

________, Undang-undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Peraturan Menteri Keuangan No. 23/PMK.0 3/ 2014, tentang Penyesuaian Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan. Peraturan Daerah Kota Kediri No. 6 tahun 2010, tentang Pajak Daerah Kota Kediri. ________, No. 7 tahun 2012, tentang Perubahan Atas Pajak Daerah Kota Kediri. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 2004, tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Resmi, Siti, (2003), Perpajakan Teori dan Kasus, Buku 1 Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat. Saputro, Rudi, (2014), Efektifitas Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya, Malang; Universitas Brawijaya. 72