e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA AUDITOR TERHADAP PILIHAN KARIRNYA SEBAGAI AUDITOR
1
Siti Rohmatullah, 1Nyoman Trisna Herawati, 2Ni Luh Gede Erni Sulindawati. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor (2) mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai pilihan karir sebagai auditor. Data yang terkumpul diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 83 responden, yaitu mahasiswa akuntansi S1 Universitas pendidikan ganesha, maha siswa S1 akuntansi universitas Udayana dan mahasiswa akuntansi D4 Politeknik Negeri Bali angkatan 2011. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Normalitas, Uji heterokedastisitas , Uji Hipotesis, yang dibantu dengan alat analisis SPSS (Statistikal Product and Service Solution) 17. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif, dimana hasil analisis didapat dari jawaban para responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Persamaan regresi linier sederhana Y=25,571+0,427X mempunyai arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor berpengaruh positif terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 214,477 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor juga menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 14,645> ttabel 2,000 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. (2) Berdasarkan tanggapan responden sebanyak 62,65% mahasiswa akuntansi akan memilih karir auditor jika lulus nanti. Sedangkan sisanya sebesar 37,35% mahasiswa akuntansi tidak akan memilih karir auditor, mereka lebih memilih bekerja di kantor pajak, bank dan berwirausaha. Kata kunci: Persepsi, Lingkungan Kerja Auditor, dan Pilihan Karir. Abstract This study was aimed at (1) finding out the effect of accounting department students’ perception about auditor work environment on their carrier choice as auditors, (2) finding out the students’ response about carrier choice as auditors. The data that had been collected were obtained through distributing questionnaires to 83 respondents who were the accounting department students of S1 Program of Universitas Pendidikan Ganesha, the accounting department students of SI Program of Universitas Udayana and the accounting department students of D4 Program of Poliklinik Negeri Bali of 2011 batches. The study used validity test, reliability test, normality test, heterocedasticity test,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) hypothesis test that was aided by SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17. This study also used qualitative method, in which the result of analysis was obtained from the answers from the respondents. The results showed that (1) there is a significant effect of accounting department students’ perception about auditor work environment on their choice of carrier as auditors as shown by linear regression equation Y=25.571+0.427x, having a positive coefficient orientation, showing that the students’ perception about auditor work environment has a positive effect on their carrier choice as auditors. The regression equation model is appropriate and can be used, as shown by the F statistic value of 214.477 at significance level less than 0.05. The accounting department students’ perception about auditor work environment on their choice of carrier as auditors also shows tobs = 14.645>ttab. =2.000 at significance level less than 0.05. (2) On the basis of the students’ response, 62.65% of the accounting department students will choose carriers as auditors when they graduate later. On the other hand, the rest of them or 37.35% do not choose carriers as auditors, they prefer working in a taxation office, at a bank and working as entrepreneurs. Keywords: Perception, auditor work environment, their carrier choice
PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan agar profesi tersebut mampu bersaing di dunia usaha sekarang ini (Corawettoeng, 2013). Pilihan karir yang akan dipilih bukan karena hanya faktor suka atau sekedar iseng tetapi ada berbagai hal yang dipertimbangkan oleh individu dalam memilih pilihannya. Menurut Krech, Cruthfield, dan Ballachey dalam (Corawettoeng, 2013),“pilihan karir adalah usaha individu untuk mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan melalui serangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis, sehingga mampu memilih karir yang sesuai dengan yang diinginkan”. Dalam pemilihan karir ini, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, bisa jadi
dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik, demikian juga kemungkinan faktor-faktor itu berbeda apabila mahasiswa memilih karir yang berbeda (Rahayu dkk, 2003 dalam Oktaviani, 2006). Pilihan karir merupakan suatu proses ketika remaja mengarahkan diri kepada suatu tahap baru dalam kehidupannya, melihat posisi mereka dalam kehidupan sampai pembuatan keputusan karir mereka. Pembuatan keputusan pilihan karir merupakan usaha untuk menemukan dan melakukan pilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan suatu permulaan, pertentangan dan keraguan yang timbul dalam proses pemilihan karir (Oktaviani, 2006), dengan menentukan pilihan karir, seseorang akan mengembangkan konsep diri dan identitas dirinya sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab atas karir yang dipilihnya. Peneliti mereplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Muthia Corewettoeng (2013) yang meneliti pengeruh persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor. Alasan peneliti merplikasi penelitian Corewettoeng adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian yang pernah dilakukan dahulu dengan penelitian yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) akan dilakukan saat ini. Penelitian ini menggunakan sampel dan lokasi yang berbeda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi smester VI pada perguruan tinggi negeri yang ada di Bali. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti menambahkan pengujian kualitatif untuk mengetahui tangapan dari responden mengenai alasan tidak memilih auditor sebagai pilihan karir atau memilih auditor sebagai pilihan karir. Motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan seseorang yang ditujukan untuk tujuan insentif (Lubis.2010:28). Motivasi seseorang akan ditentukan oleh stimulusnya”. Stimulus yang dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi seseorang sehingga dapat menimbulkan pengaruh terhadap perilaku orang yang bersangkutan. Harapan (expectancy) berhubungan dengan pendapat mengenai kemungkinan subjektif bahwa perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil tertentu. Setiap individu memiliki harapan usaha kinerja yang berbeda tergantung pada individu tersebut. Harapan tersebut menunjukkan persepsi individu mengenai sulitnya mencapai perilaku tertentu dan mengenai kemungkinan tercapainya perilaku tersebut (Siswanto 2007:23). Persepsi adalah bagaimana orangorang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Persepsi juga merupakan pengalaman tentang objek atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi dikatakan rumit dan aktif karena walaupun persepsi merupakan pertemuan antara proses kognitif dan kenyataan, persepsi lebih kesadaran, ingatan, pikiran, dan bahasa. Dengan demikian, persepsi bukanlah cerminan yang tepat dari realitas (Lubis, 2010:93). Menurut Robbins (2009: 175) “persepsi (perception) sebagai proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka”. Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa
berbeda dari realitas objektif. Walaupun seharusnya tidak perlu ada, perbedaan tersebut sering timbul. Robbins (2009: 175), mengemukakan bahwa sejumlah faktor beroperasi untuk membentuk dan terkadang mengubah persepsi. Faktorfaktor ini bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat. Program Studi S1 Akuntansi merupakan program studi yang menghasilkan sarjana akuntansi yang siap menjadi akuntan profesional dan kompeten berlandaskan wawasan berpikir manajerial. Agar menjadi sarjana yang siap untuk menjadi akuntan yang profesional dan kompeten di era globalisasi sekarang ini maka para mahasiswa dibekali dengan keterampilan, pengetahuan, dan karakter. Selain itu, guna pengembangan diri yang berkelanjutan maka mahasiswa juga akan dibekali dengan kemampuan melakukan penelitian yang akan dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu atau secara khusus dapat digunakan untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendiknas Nomor 179/U/2001 disebutkan bahwa Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program ilmu sarjana Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan. Akuntan di Indonesia berada dalam sebuah organisasi profesi yang disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI berdiri pada tahun 1957 dan beranggotakan akuntan dari berbagai bidang yang terbagi dalam 4 (empat) komponen, yaitu akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintahan, dan akuntan pendidik. Terdapat berbagai macam profesi dalam bidang akuntansi, salah satunya adalah profesi auditor. Untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai akuntan dan akuntan publik. Karena pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) dasarnya, auditor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis. Menurut Sihombing dalam Restiana (2010) “Lingkungan Kerja adalah faktorfaktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup peralatan kerja, suhu I tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan, luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan”. Menurut Dezoort, dkk (1997) yang dikutip dalam Corawettoeng (2013), lingkungan kerja auditor dikelompokkan dalam tiga dimensi, yaitu: (a) Job duties and responsibilities, mencakup pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan oleh seorang auditor, juga mengenai atribut dan manfaat profesi auditor. (b) Advancement, training, and supervisor, mencakup kemahiran dalam pekerjaan, pelatihan, pendidikan yang dilaksanakan oleh KAP, dan kecukupan supervisi kerja. (c) Personal concern, mencakup standar etik dan interaksi dengan rekan seprofesi, dukungan perusahaan dalam mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Karier adalah urutan aktivitasaktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku perilaku, nilai-nilai, dan inspirasi-inspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut (Simamora, 2006:413). Menurut Ruky (2003; 284), “karir adalah sebuah pola pengalamanpengalaman yang terkait dengan pekerjaan (misalnya, jabatan, tugas-tugas, keputusankeputusan, dan interpretasi pribadi tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan), serta kegiatan-kegiatan selama masa kerja seseorang”. Sedangkan pilihan karir adalah suatu proses ketika remaja mengarahkan diri kepada suatu tahap baru dalam kehidupannya, melihat posisi dalam kehidupan pembuatan keputusan karir mereka. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik (auditor) yang dikutip dalam Corawettoeng (2013), antara lain: 1) Nilai Intrisik Pekerjaan, 2) Penghargaan
Finansial/Gaji, 3) Lingkungan Kerja, 4) Pelatihan Profesional, 5) Pengakuan Profesional, 6) Nilai-nilai Sosial, 7) Pertimbangan Pasar Kerja, 8) Personalitas. Pilihan karir dalam profesi akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama menurut Weygant, dkk (2007: 3839), yaitu: 1) Akuntansi Publik/Public Accounting, meliputi penyediaan jasa kepada masyarakat umum. Praktik akuntansi publik terdiri dari tiga bidang, yaitu: a) Auditing, merupakan bidang akuntansi publik yang mencakup penyediaan jasa pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan dan menyatakan opini mengenai kewajaran pelaporan tersebut. Profesi akuntansi dalam bidang auditing adalah auditor. b) Perpajakan, merupakan bidang akuntansi publik yang meliputi pemberian jasa dibidang perpajakan, seperti perencanaan dan konsultasi pajak. Profesi akuntansi dalam perpajakan adalah ahli pajak. c) Konsultasi manajemen, mencakup berbagai jasa manajemen, misalnya membantu pemasangan sistem akuntansi terkomputerisasi untuk membantu efisiensi perusahaan. 2) Akuntansi Internal/Internal Accounting. Pada dasarnya, karir dalam private accounting meliputi mengembangkan, menghasilkan dan mengevaluasi data yang berguna untuk membuat keputusan bisnis dan mengembangkan rencana strategi. Selain itu juga meliputi pelaporan terhadap temuan data kepada pihak dalam dan luar perusahaan. Profesi dalam private accounting misalnya staf akuntansi, analis, kontroler, dan chief financial officer. Privateataumanagerial accounting berkaitan dengan aktivitas dalam perusahaan diantaranya adalah: a) keuangan dan informasi yang berkaitan. b) Akuntansi biaya (cost accounting), mencakup penentuan biaya produksi suatu produk tertentu. c) Penganggaran (budgeting), yaitu membantu manajemen dalam menggunakan kuantifikasi tujuan, berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan dan beban operasi. d) Sistem informasi akuntansi, mencakup desain sistem pemrosesan data, baik manual maupun secara komputerisasi. e) Akuntansi perpajakan, meliputi pembuatan surat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) setoran pajak dan melakukan perencanaan pajak bagi perusahaan. f) Audit Internal, yaitu mereview operasi perusahaan untuk menentukan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen dan mengevaluasi efisiensi operasi. 3) Akuntansi Nirlaba/Non-for-profit berkaitan dengan penyediaan jasa yang tidak berorientasi pada laba. Organisasiorganisasi nirlaba membutuhkan pelaporan dan pengendalian keuangan yang baik. Para donatur bagi organisasi-organisasi nirlaba tersebut menginginkan informasi mengenai seberapa baik organisasi telah memenuhi tujuan-tujuan keuangannya dan apakah dukungan secara berkesinambungan layak untuk diberikan. Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Muthia Corawettoeng (2013) menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa akuntansi pada dua Perguruan Tinggi di Makassar, yaitu Universitas Hasanuddin dan Politeknik Negeri Ujung Pandang memiliki persepsi positif mengenai lingkungan kerja auditor. Dari perumusan masalah dan tinjauan pustaka sebelumnya, dapat diajukan hipotesis yang merupakan dugaan sementara yaitu: H1 : Terdapat pengaruh antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Berdasarkan atas uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor? (2) Bagaimana tanggapan mahasiswa mengenai pilihan karir sebagai auditor? Sedangkan yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. (2) untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai pilihan karir sebagai auditor.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai lingkungan kerja auditor dalam memilih karirnya setelah lulus kuliah nanti.
METODE Penelitian ini dilakukan dilakukan pada tiga perguruan tinggi negeri yang ada di Bali yaitu Universitas Ganesha, Universitas Udayana dan Politeknik Negeri Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pernyataan (kuesioner) yang akan disebar ke pada responden atau mahasiswa akuntansi, yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari mahasiswa akuntansi. Sasaran pengamatan difokuskan untuk mengetahui dan membuktikan bagaimana pengaruh antara variabel (X) perspsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap (Y) pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor. Sampel yang berkaitan dengan masalah penelitian berjumlah 83 responden yang berasal dari tiga perguruan tinggi negeri yang ada bali yaitu Universitas Ganesha, Universitas Udayana dan Politeknik Negeri Bali. Pada penelitian ini, tahap pertama adalah data diuji dengan menggunakan uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Tahap kedua, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Pada tahap ketiga adalah pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana, uji parsial (t) dan uji simultan (f). HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden adalah sebanyak 83 kuesioner. Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 3 minggu. Total kuesioner yang kembali dan layak digunakan adalah 83 buah. Setelah semua data terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian yang dibantu dengan menggunakan SPSS 17.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar dan dapat diolah, diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sekitar 53 orang atau 63,1% sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 31 atau 36,90%. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Imam Ghozali, 2011: 52). Untuk melihat validitas dari masing-masing item kuesioner, digunakan Corrected Item-Total Correlation. Jika r hitung > r tabel, maka data dikatakan valid. Jumlah responden kuesioner sebanyak 83 responden sehingga diperoleh harga rtabel sebesar 0,220 dan koefisien korelasi product moment tiap butir instrumen lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji ini bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach’s Alpha nya > 0,60 begitupun sebaliknya dikatakan tidak reliabel jika Cronbach’s Alpha nya < 0,60 (Ghozali, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa instrument Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor 0,723 > 0,60 dan Pilihan Karirnya Sebagai Auditor 0, 761. Semua variable Cronbach’s Alpha menunjukan nilai lebih besar dari 0, 60. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen instrumen persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor adalah reliabel. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikan 0,05. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov
Unit Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Lingkungan Kerja Auditor Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Sumber: Data diolah, 2014) Dari tabel 1. menunjukan bahwa angka angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Asymp.sig.(2-tailed). Untuk variabel Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor nilai Asymp.
Mengenai
Statistic
df
Sig.
0,088
83
0,172
0,090
83
0,097
sig.(2-tailed) sebesar 0,172 dan Pilihan Karirnya Sebagai Auditor Asymp.sig.(2tailed) sebesar 0, 097. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada semua unit analisis berdistribusi normal. Uji heteroskedastisitas bertujuan guna menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya dalam suatu model regresi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Coefficients B Std. Error
Model 1
(Constant)
4,220
2,596
PMAMLKA
-0,029
0,023
Standardized Coefficients Beta -0,142
t
Sig.
1,626
0,108
-1,292
0,200
(Sumber: Data diolah, 2014) Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi linier sederhana antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor tersaji pada Tabel 3, dan Tabel 4..
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana pada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) -25,571 3,355 PMAMLKA 0,427 0,029 Sumber: Data diolah, 2014 Model
Standardized Coefficients Beta 0,852
t
Sig.
-7,623 14,645
0,000 0,000
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Ketepatan Model Persamaan Regresi Linier Sederhana pada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor Model 1
Regression
Sum of Squares 427,352
161,395 Residual 588,747 Total Sumber: Data diolah, 2014
df
Mean Square
1
427,352
81 82
1,993
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b sebesar 0,427 dan konstanta a sebesar -25,571. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel-variabel dengan ˆ 25 ,571 0,427 X. persamaan regresi Y Berdasarkan persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor
F 214,477
Sig. 0,000
berpengaruh positif terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Setelah mengetahui keterkaitan antara variabel persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor, selanjutnya dilakukan pengujian ketepataan model persamaan regresi ˆ 25 ,571 0 ,427 X. Y
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Pengujian ketepatan model persamaan regresi menggunakan uji F. Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis regresi sederhana yang disajikan pada Tabel 4, tampak bahwa nilai statistik F sebesar 214,477 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai Ftabel pada dkpembilang = 1 dan dkpenyebut = 83-2 = 81 adalah 3,96. Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Jadi, model persamaan regresi ˆ 25 ,571 0 ,427 X Y sudah tepat dan dapat digunakan. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi b, apakah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap pilihan karirnya sebagai auditor dengan uji t. Berdasarkan Tabel 3, diperoleh harga thitung sebesar 14,645 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 83-1 = 82 adalah 2,000. Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Pada bagian ini dipaparkan pembahasan hasil-hasil penelitian dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian yang dibahas mencakup hasil-hasil analisis deskriptif dan analisis statistik terhadap sebuah variabel bebas, yaitu persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor dan sebuah variabel terikat, yaitu pilihan karirnya sebagai auditor. Pembahasan terhadap hasil-hasil pengujian kedua hipotesis diajikan sebagai berikut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan antara persepsi
mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier sederhana ˆ Y 25 ,571 0 ,427 X mempunyai arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor berpengaruh positif terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 214,477 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor yang ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 14,645 > ttabel 2,000 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Menurut Lubis (2010), persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan keyakinan sebenarnya. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jeniskarir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Untuk karir sebagai akuntan, terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti oleh lulusan akuntansi yaitu menjadi auditor, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Beragamnya pilihan dalam karir tersebut membuat mahasiswa sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan mengenai pertimbangan apa yang mendasari pemilihan karir tersebut serta hal-hal apa yang diharapkan oleh mahasiswa akuntansi terhadap pilihannya. Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan jasa audit atau pemeriksaan keuangan. Dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) melaksanakan audit, auditor me-review laporan keuangan historis klien dan memberikan opini profesional mengenai kewajiban penyajian laporan keuangan tersebut. Profesi auditor dipandang memiliki prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai. Selain itu, profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di beberapa tempat dan di berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan
kondisi yang berbeda. Apalagi profesi auditor merupakan profesi yang prestisius di Indonesia. Hal-hal inilah yang membuat respon positif terhadap pilihan karir sebagai auditor. Walaupun tanggapan mahasiswa akuntansi positif mengenai lingkungan kerja auditor, tetapi terdapat juga beberapa orang dari mahasiswa yang tidak akan memilih auditor sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan jawaban responden pada kuesioner yang peneliti ajukan.
Tabel 5. Hasil Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Auditor Keputusan
Frekuensi
Persentase
Ya (Auditor)
52
62,65%
Tidak (Non-Auditor)
31
Total
83
37,35% 100,00%
Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 5, sebanyak 62 % mahasiswa akuntansi akan memilih karir auditor jika lulus nanti. Sedangkan sisanya sebesar 37,35% mahasiswa akuntansi tidak akan memilih karir auditor. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi yang positif belum pasti memilih karir sebagai auditor. Para responden memilih auditor sebagai pilihan karir mempunyai alasan tertentu. Gaji besar menjadi alasan yang paling banyak. Selain itu memilih karir sebagai auditor juga dapat melanjutkan pelajaranpelajaran yang telah didapat di bangku kuliah. Alasan lain adalah menjadi auditor merupakan batu loncatan yang baik untuk karir selanjutnya. Terdapat juga alasan menjadi auditor bisa mempelajari bisnis secara memadai dan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari audit, pajak, dan konsultasi. Para responden yang tidak memilih auditor sebagai pilihan karir memiliki alasan karena pekerjaan memiliki jam kerja yang panjang (lembur) sehingga tidak ada waktu kebersamaan bersama keluarga. Terdapat juga alasan tidak memilih auditor sebagai pilihan karir karena lebih tertarik untuk bekerja sebagai
wirausaha, lebih tertarik bekerja di bank menjadi staf akunting, bekerja dikantor pajak. Alasan lain responden tidak memilih auditor sebagai pilihan karir karena respoden merasa keahlian dan kemampuan dalam bidang audit masih kurang. Hasil penelitian ini memberikan dukungan terhadap teori motivasi, di mana pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh motivasi yang ada dari dalam diri dan dari luar seseorang. Motivasi ini dapat menimbulkan persepsi terhadap karir yang mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka atau apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya, apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan yang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi. Dengan kata lain, mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini agar dapat memberikan apa yang mereka inginkan. SIMPULAN SAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) bab sebelumnya, sehingga dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Kedua, Walaupun tanggapan mahasiswa akuntansi positif mengenai lingkungan kerja auditor, tetapi ada juga beberapa persen mahasiswa yang tidak memilih auditor sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Sebaiknya memperluas objek penelitian yang tidak terbatas pada mahasiswa akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana, dan Politeknik Negeri Bali saja sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan kesimpulan. Kedua, Sebaiknya dilakukan observasi atau pengamatan langsung kepada objek penelitian, misalnya dengan melakukan wawancara kepada beberapa responden secara langsung. Ketiga, Sebaiknya juga meneliti jenis pilihan karir lain selain auditor independen (akuntan publik), misalnya auditor internal ataupun auditor pemerintah. DAFTAR PUSTAKA Corawettoeng, Muthia. 2013. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin dan Politeknik Negeri Ujung Pandang). Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
-------, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lubis, Arfan Ikhsan, (2010), Akuntansi Keperilakuan, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Oktaviani, Widya 2006. Persesi Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Bengkulu Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi (edisikeduabelas). Diterjemahkan oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat. Ruky, Achmad S. 2003. Sumber Daya Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas (edisi pertama). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Restiana, Nunung 2012. Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap (Gtt) (Studi Pada Sd/Mi Kabupaten Kudus). Siswanto, (2007), Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, Henry, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III, STIE YKPN, Yogyakarta. Weygandt, J.J., D.E. Kieso, dan P.D. Kimmel. 2007. Accounting Principles (edisiketujuh). Diterjemahkan oleh Ali Akbar, dkk. Jakarta: Salemba Empat.