PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH

Download Adakah pengaruh hargaterhadap peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Ngawi? 3. Adakah pengaruh promosi terhadap peningkata...

0 downloads 341 Views 159KB Size
Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Ngawi.

Oleh : Bambang Supriyatno1 1. Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi e-mail: [email protected] ABSTRAK Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata, Kabupaten Ngawi memiliki berbagai daya tarik wisata yang banyak baik berupa wisata budaya, sejarah, alam dan pendidikan. Beberapa contoh lokasi wisata yang mempunyai potensi besar adalah Air Terjun Pengantin, Museum Trinil dan Benteng Van Den Bosch, yang mana ketiga lokasi wisata tersebut menjadi ikon baru Kabupaten Ngawi. Untuk mampu bersaing dengan daerah lain perlu adanya strategi khusus dalam pengembangan obyek pariwisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran dalam upaya peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode insidental sampling dengan sampel penelitian berjumlah 100 orang dari populasi tak hingga. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian mendapatkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = -0.501 + 0.048 X1 + 0.919 X2 + 0.007 X3 + 0.036 X4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel bebas lainnya terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Hasil penelitian ini berupa variabel produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengunjung obyek wisata. Variabel promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Variabel tempat distribusi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata Kata-kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Tempat Distribusi, dan Pengunjung Obyek Wisata PENDAHULUAN

negara bekas jajahan oleh Jepang dan

Indonesia merupakan salah satu negara kekayaan

kepulauan alam

yang

dan

memiliki

ragam

etnik

Belanda

juga

peninggalansejarah

melahirkan yang

menawan.

Dengan keadaan yang seperti ini tentu

budaya. Kekayaan alam dan raga etnik

Indonesia

memiliki

budaya itu tersebar di setiap daerah-

dalam sumber daya alam dan juga pada

daerah sehingga tercipta berbagai suku,

sektor pariwisata di setiap daerahnya

selain itu Indonesia yang merupakan

baik wisata alam maupun wisata

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

potensi

besar

20

sejarah.

Pithecantropus Erectus di Bengawan

Berdasarkan pada UU RI No. 10 th 2009 pasal 1 ayat 3 kepariwisataan

tentang

menjelaskan

bahwa

Solo,

Monumen

merupakan Gubernur

Soerjo

tempat

yang

terbunuhnya

Jawa Timur oleh para

pariwisata adalah berbagai macam

penjajah. Serta Pesanggrahan Srigati

kegiatan wisata dan didukung berbagai

merupakan obyek wisata spiritual yang

fasilitas serta layanan yang disediakan

terdapat petilasan Raja Brawijaya.

oleh

masyarakat,

pengusaha,

Dengan beberapa obyek wisata

Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

tersebut tentunya Kabupaten Ngawi

Dengan adanya pariwisata mampu

mampu menjadi salah satu kabupaten

meningkatkan pendapatan suatu negara

yang maju di Jawa Timur, namun pada

atau lebih khusus daerah yang menjadi

kenyataannya Kabupaten Ngawi masih

tempat wisata.

dikategorikan

Kabupaten

Ngawi

sebagai

salah

satu

memiliki

Kabupaten yang miskin di Jawa Timur.

sumber-sumber daya yang potensial

Untuk itu potensi yang dimiliki oleh

yang semestinya mampu dioptimalkan

Kabupaten

untuk

penduduknya,

pariwisata perlu dikembangkan guna

salah satunya pada sektor wisata.

meningkatkan pendapatan daerah serta

Beberapa obyek wisata yang ada di

mempopulerkan

Kabupaten Ngawi adalah obyek wisata

sebagai salah satu Kota Wisata di Jawa

alam seperti Kebun Teh Jamus, Air

Timur yang patut untuk dikunjungi

Terjun

baik

kesejahteraan

Pengantin,

Air

Terjun

Ngawi

wisatawan

tentang

Kabupaten

domestik

bidang

Ngawi

maupun

Srambang, Air Terjun Suwono, Waduk

mancanegara. Untuk mengembangkan

Pondok,

dan

obyek wisata itu pemerintah harus

Waduk Sangiran. Obyek wisata sejarah

memiliki strategi khusus baik dalam

seperti Benteng Van Den Bosch yang

segi

lebih

pemasarannya agar lebih di kenal oleh

di

Pendem, merupakan

Pemandian

kenal

Tawun

sebagai

Museum

Trinil

Benteng yang

tempat ditemukan dan

disimpannya fosil manusia purba jenis

pembangunan

masyarakat

luar

sehingga

maupun

mampu

menarik wisatawan asing untuk datang ke Kabupaten Ngawi.

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

21

Salah

satu

pemasaran

yang

penelitian dengan judul :“Pengaruh

sering dijumpai sekarang ini adalah

Strategi

bauran pemasaran (Marketing Mix).

Peningkatan

Menurut McCarthy (dalam Pitana dan

Obyek Wisata di Kabupaten Ngawi”.

Diarta, 2009:172), bauran pemasaran

Pemasaran

Terhadap

Jumlah

Pengunjung

Dengan latar belakang di atas

merupakan keputusan yang dibuat

beberapa

permasalahan

dalam hubungannya dengan konsep

dirumuskan sebagai berikut:

4P, yaitu product, price, promotion,

1. Adakah pengaruh produk terhadap

place (distribusi). Menurut Kotler dan

peningkatan

Amstrong (dalam Pitana dan Diarta,

obyek wisata di Kabupaten Ngawi?

2009:172),

bauran

pemasaran

2. Adakah

jumlah

dapat

pengaruh

pengunjung

hargaterhadap

merupakan salah satu konsep kunci

peningkatan

dalam teori pemasaran modern.

obyek wisata di Kabupaten Ngawi?

Pengembangan pariwisata pada

jumlah

pengunjung

3. Adakah pengaruh promosi terhadap

suatu daerah tujuan wisata baik secara

peningkatan

lokal, regional, atau ruang lingkup

obyek wisata di Kabupaten Ngawi?

nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya

dengan

perekonomian tersebut.

daerah

Dengan

terhadap

peningkatan

atau

negara

pengunjung

kata

lain,

dengan keuntungan dan manfaat bagi

terhadap

masyarakat (Oka A Yoeti, 2008:77).

pengunjung

di

atas

wisata

di

5. Adakah pengaruh produk, harga, promosi

pernyataan

obyek

jumlah

Kabupaten Ngawi?

tujuan wisata selalu diperhitungkan

Dengan

pengunjung

4. Adakah pengaruh tempat distribusi

pembangunan

pengembangan pariwisata pada daerah

jumlah

dan

tempat

distribusi

peningkatan obyek

jumlah

wisata

di

Kabupaten Ngawi?

adanya pengembangan dan pemasaran pariwisata

akan

sangat

membantu

suatu daerah tujuan wisata maupun negara untuk lebih maju. Dari uraian diatas peniliti tertarik untuk melakukan

KAJIAN TEORI Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dan berdasarkan hal ini unit strategi bisnis diharapkan dapat

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

22

mencapai sasaran pemasaran. Strategi

pemasaran.

pemasaran ini terdiri dari pengambilan

Dalam

pemasaran

terdapat

keputusan tentang biaya pemasaran

elemen-elemen yang menjadi trend

dari perusahaan dalam hubungannya

berkaitan dengan pangsa pasar, atau

dengan

sering di kenal sebagai 4P (produk,

keadaan

lingkungan

yang

diharapkan dan kondisi perusahaan

price, promotion, place).

(Kotler dalam Danang Sunyoto, 2013:

a.

6)

Produk

Produk merupakan segala sesuatu Strategi pemasaran merupakan

yang

bisa

ditawarkan

kepada

rencana yang menjabarkan ekspestasi

sebuah pasar agar diperhatikan,

perusahaan akan dampak dari berbagai

diminta, dipakai, atau dikonsumsi

aktifitas

sehingga

atau

program

pemasaran

mungkin

memuaskan

terhadap permintaan produk atau lini

keinginan atau kebutuhan. (Kotler

produknya di pasar sasaran tertentu

dalam Danang Sunyoto, 2013).

(Tjiptono dan Chandra, 2012:193). Strategi pemasaran merupakan

Menurut M.Suyanto (2007:8) produk adalah segala sesuatu yang dapat

bagian integral dari strategi bisnis yang

ditawarkan

memberikan arah pada sebuah fungsi

suatu kebutuhan dan keinginan.

manajemen suatu organisasi (dalam Fandy Tjiptono, 2008:6).

dikatakan

Swastha

memuaskan

dan

Irawan

(2008:165) Produk adalah suatu

Dari beberapa definisi di atas dapat

Menurut

untuk

bahwa

sifat yang kompleks baik dapat

strategi

diraba maupun tidak dapat diraba,

pemasaran merupakan suatu rencana

termasuk bungkus, warna, harga,

dan logika pemasaran dalam menyusun

prestise perusahaan dan pengecer,

strategi bisnis untuk mencapai sasaran

pelayanan

pemasaran yang diharapkan. Strategi

pengecer,

yang

pemasaran ini terdiri dari pengambilan

pembeli

untuk

keputusan

keinginan dan kebutuhannya.

untuk

menentukan

permintaan produk, biaya pemasaran, promosi,

dan

tempat

sasaran

perusahaan diterima

dan oleh

memuaskan

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

23

segala

b.

sesuatu

yang

ditawarkan

dan

dikonsumsi

untuk

dapat

dipakai

perusahaan

atau

memuaskan

memasarkan

produk. Menurut Fandy Tjiptono (2008:219)

keinginan dan kebutuhannya.

promosi

Price (harga)

aktifitas pemasaran yang berusaha

Menurut

M.

Suyanto

adalah

suatu

menyebarkan

bentuk

informasi,

(2007:8) harga adalah biaya yang

mempengaruhi,

dikeluarkan oleh pelanggan

pasar sasaran atas perusahaan dan

Menurut Fandy Tjiptono (2008:151) Harga

merupakan

mengingatkan

produknnya bersedia menerima,

satu-satunya

membeli, dan loyal pada produk

unsur bauran pemasaran yang

yang ditawarkan perusahaan yang

memberikan

bersangkutan.

pendapatan

pemasukan bagi

atau

perusahaan,

Menurut

Swastha

dan

sedangkan ketiga unsur lainnya

Irawan (2008:349) promosi adalah

(produk, distribusi dan promosi)

arus informasi atau persuasi satu

menyebabkan

arah

timbulnya

biaya

(pengeluaran)

disimpulkan

bahwa

harga

cepat

untuk

seseorang

menciptakan

atau

pertukaran

dalam

pemasaran.

bersifat fleksibel, artinya dapat dengan

dibuat

organisasi kepada tindakan yang

merupakan unsur pemasaran yang

diubah

yang

mengarahkan

Dari beberapa definisi diatas dapat

c.

dalam

Dari beberapa definisi di

sesuai

atas dapat disimpulkan bahwa

dengan nilai dan manfaat yang

promosi dapat dikatakan sebagai

dirasakan pelanggan.

suatu

Promotion (promosi)

berfungsi untuk memasarkan atau

Menurut A.Hamdani (dalam Danang Sunyoto,

2013:

19)

bentuk

memberi

promosi

aktifitas

informasi

mempengaruhi

pada

yang

dan pembeli

merupakan salah satu variabel

untuk membeli produk yang kita

dalam bauran pemasaran yang

tawarkan.

sangat penting dilaksanakan oleh

d.

Place (Saluran Distribusi)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

24

Menurut

Suhardi

Danang

Sigit

Sunyoto,

mengemukakan

(dalam

2013:

bahwa

27)

hingga ke tangan konsumen. Pengertian Pariwisata

saluran

Berdasarkan pada UU RI No. 10

distribusi adalah perantara para

th 2009 pasal 1 ayat 3

penjual dan pembeli yang dilalui

kepariwisataan

oleh perpindahan barang baik fisik

pariwisata adalah berbagai macam

maupun perpindahan milik sejak

kegiatan wisata dan didukung berbagai

dari produsen hingga ke tangan

fasilitas serta layanan yang disediakan

konsumen.

oleh

Menurut Fandy Tjiptono (2008:187)

tentang

menjelaskan

masyarakat,

Pemerintah,

bahwa

pengusaha,

dan

Pemerintah

saluran distribusi adalah rute atau

Daerah.Sementara pengertian wisata

rangkaian perantara, baik yang

adalahkegiatan

dikelola pemasar maupun yang

dilakukan

independen, dalam menyampaikan

sekelompok

barang

mengunjungi tempat tertentu untuk

dari

produsen

ke

konsumen.

saluran

atau

saluran

orang

atau dengan

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu

Irawan

wisatawan

(2008:286)

saluran

merupakan sekelompok lembaga ada

seseorang

atau mempelajari keunikan daya tarik

pemasaran, menurut Swasta dan

yang

oleh

yang

tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,

Saluran distribusi dikatakan juga sebagai

perjalanan

di

antara

berbagai

sementara. adalah

Sedangkan orang

yang

melakukan wisata. Menurut Oka A. Yoeti (2008: 7)

lembaga yang mengadakan kerja

Pengertian

pariwisata

masih

sama untuk mencapai tujuan.

membinggungkan. Belum ada suatu

Dari beberapa pengertian di atas

batasan yang diterima secara umum,

dapat disimpulkan bahwa saluran

kita melihat bahwa ada hubungan yang

distribusi

merupakan

erat antara pariwisata (tourism) dengan

rangkaian

dalam

suatu bauran

perjalanan

(travel),

rekreasi

pemasaran yang berfungsi untuk

(recreation), waktu senggang (leisure),

menyalurkan barang dari produsen

namun

hubungan

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

itu

masih 25

membinggungkan bagi orang awam

Besek. Air Terjun Pengantin atau

dalam mempelajari pariwisata sebagai

dinamai juga Air Terjun Jumok

suatu cabang ilmu.

mempunyai ketinggian 20 meter.

James

J.

Spillane

(Diana

Air yang meluncur dari ketinggian

Igunawati, 2010:23) mendefinisikan

tersebut sebenarnya berasal dari dua

pariwisata sebagai kegiatan melakukan

sungai pengunungan yaitu Sungai

perjalanan

mencari

Pengok Atas dan Sungai Pengok

sesuatu,

Bawah.

dalam

kepuasan,

tujuan

mencari

memperbaiki

kesehatan,

menikmati

olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. Dapat

disimpulkan

b. Museum Trinil Trinil

adalah

Paleoantropologi bahwa

di

situs Indonesia

yang terletak di Desa Kawu,

pariwisata adalah suatu perjalanan

Kecamatan

yang memiliki tujuan untuk rekreasi,

kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa

pengembangan

Timur ±13 Kilometer arah barat

pribadi,

menambah

wawasan atau mempelajari tentang keunikan suatu tempat yang dikunjungi dalam

jangka

waktu

sementara.

Kedunggalar,

pusat Kota Ngawi. c. Benteng

Pendem

(Van

Den

Bosch)

Sementara obyek wisata atau tempat

Benteng Van Den Bosch atau

wisata adalah tempat atau tujuan dari

disebut juga Benteng Pendem

suatu perjalanan wisata.

merupakan peninggalan pada masa

Daerah

Tujuan Wisata

Kabupaten

kolonial Belanda yang terletak di

Ngawi

kelurahan

a. Air Terjun Pengantin

Ngawi

Menurut

kota

Kecamatan

memiliki

ukuran

Pariswisata,

bangunan 165 m x 80 m dengan

Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

luas tanah 15 Ha. Lokasinya

(2013:42) Air Terjun Pengantin

cukup mudah untuk dijangkau

berada

Hargomulyo,

yakni ± 1 Km dari Kantor

Kecamatan Ngrambe, tepatnya di

Pemerintahan Kabupaten Ngawi

antara dusun Ngendut dan dusun

arah Timur Laut. Letaknya juga

di

Dinas

Pelem,

desa

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

26

sangat strategis karena berada

periklanan, brosur, dan berbagai

disudut

Sungai

media informasi lainnya seperti

Sungai

media online (internet).

pertemuan

Bengawan

Solo

dan

Madiun.

Menurut Pitana dan Diarta (2009:155-

Benteng Van Den Bosch ini dulu

156), pemasaran pariwisata harus

sengaja dibuat lebih rendah dari tanah

mampu menyediakan brading yang

sekitar yag dikelilingi oleh tanah tinggi

jelas dan terkelola dengan baik atas

sehingga benteng tidak terlihat dari

produk pariwisata.

luar atau seolah terpendam sehingga

b. Perishability

dinamakan

Pemasaran

Benteng

Pendem

oleh

masyarakat sekitar.

pariwisata

harus

mengkombinasikan

beragam

kebijakan harga dan promosi dalam Pemasaran Pariwisata Pariwisata

sebagai

usaha menjual produk ketika masa salah

satu

sepi dan membuat sinkronisasi yang

produk layanan atau jasa mempunyai

lebih baikantara penawaran dan

beberapa dimensi yang sangat berbeda dengan dimensi produk umum yang

permintaan. Menurut Pitana dan Diarta (2009:156)

kita ketahui di pasaran sehari-hari.

Untuk mengantisipasi sifat produk

a. Intangibility

yang perishability diperlukan usaha

Produk yang intangible tidak bisa di evaluasi

atau

pemasar untuk membuat pemasaran

didemonstrasikan

produk dan mengelola permintaan

sebelum dipakai atau dibeli (Pitana

pasar

dan Diarta, 2009:154).

melakukan

Pada umumnya produk pariwisata berkaitan

dengan

keamanan,

kenyamanan dan pelayanan yang baik oleh penyedia fasilitas. Salah satu

yang

solusi

untuk

membantu

memasarkan

produk

pariwisata

adalah dengan menggunakan video

smooth bauran

dengan pemasaran

(Marketing Mix). c.

Inseparability

Pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan pendukungnya

unsur-unsur seperti

agen

perjalanan, penginapan, restoran dan sebagainya. Hal ini tentu

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

27

digerakkan

oleh

beberapa

4. Ada

pengaruh

positif

dan

organisasi yang berbeda yang

signifikan antara tempat distribusi

memiliki

terhadap

sifat

produk

yang

peningkatan

berbeda pula, sehingga sulit untuk

pengunjung

menentukan kepuasan konsumen

Kabupaten Ngawi.

secara keseluruhan.

5. Ada

Penjaminan mutu menjadi unsur yang

pengaruh

promosi,

nilai

terhadap

pesaing

keunggulan lainnya

dengan

dalam

hal

pelayanan. Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan khusus kepada seluruh

karyawan

untuk

menunjang

kinerja

sebagai

perwujudan

pelayanan

yang

diberikan kepada konsumen.

wisata

positif

di

dan

signifikan antara produk, harga,

sangat penting untuk menambah atau

obyek

jumlah

tempat

distribusi

peningkatan

pengunjung

obyek

jumlah

wisata

di

Kabupaten Ngawi. 6. Ada

sumbangan

efektif

dari

produk, harga, promosi, tempat distribusi terhadap

peningkatan

jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Ngawi.

Hipotesis 1. Ada

pengaruh

positif

dan

METODE PENELITIAN

signifikan antara produk terhadap

Populasi dan Sampel

peningkatan jumlah pengunjung

Populasi

obyek wisata di Kabupaten Ngawi. 2. Ada

dan

adalah keseluruhan pengunjung obyek

signifikan antara harga terhadap

wisata selama diadakan penelitian

peningkatan jumlah pengunjung

yang tidak dapat diketahui pasti berapa

obyek wisata di Kabupaten Ngawi.

jumlahnya atau disebut juga populasi

3. Ada

pengaruh

pengaruh

positif

Populasi dalam penelitian ini

positif

dan

signifikan antara promosi terhadap peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Ngawi.

tak hingga. Sampel Pada

penelitian

ini

jumlah

sampel yang akan digunakan sebagai responden

diambil

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

dari

anggota 28

populasi penelitian

yang

ditemui

sebanyak

selama

100

orang

responden.

kepada responden untuk diuji validitas dan

reliabilitasnya.

Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,

Prosedur Pengumpulan Data Prosedur

maka diharapkan hasil penelitian akan

pengumpulan

data

untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner dan Observasi. Angket ini digunakan untuk memperoleh data primer. Angket ini berisi 50 butir soal yang terbagi

menjadi valid dan reliabel. Dengan bantuan program SPSS ini jugalah dapat

soal. Pernyataan yang ada di dalam angket ini diisi oleh 100 orang responden yang sedang berwisata di obyek wisata kabupaten Ngawi yang menjadi tempat penelitian yaitu Air Terjun Pengantin, Museum Trinil, dan Benteng Pendem (Benteng Van Den

analisis

data

menggunakan regresi berganda dan menguji hipotesis yang telah diajukan peneliti sebelumnya.

dalam lim variabel yang masingmasing variabelnya berjumlah 10 butir

diolah

Sedangkan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data primer

yang

sudah

digunakanlah

ada,

teknik

maka

observasi

langsung di obyek wisata kabupaten Ngawi (Air Terjun Pengantin, Museum Trinil, dan Benteng Van Den Bosch) untuk melihat dan mengamati keadaan nyata obyek wisata yang diteliti.

Bosch). Setelah seluruh pernyataan selesai diisi oleh 100 responden, data

Tehnik Pengumpulan Data

yang

Angket (kuesioner)

terkumpul

kemudian

diolah

dengan perhitungan statistika. Untuk

Angket atau kuesioner ini berisi

mempermudah dalam pengolahan data

pertanyaan

peneliti

responden tinggal memberikan tanda

meggunakan

bantuan

komputer dengan program SPSS for windows versi 17. Pengolahan data ini

objektif

sehingga

(√). Angket

ini

digunakan

untuk

dimulai dengan uji instrumen atau

mengetahui produk apa saja yang

menguji angket yang telah disebarkan

ditawarkan serta bagaimana langkah

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

29

promosi dan tempat distribusi yang

dalam penelitian ini uji reliabilitas

tepat untuk memasarkan produk dari

menggunakan alfa cronbach :  =

obyek wisata tersebut. Observasi Tehnik observasi ini digunakan untuk mengetahui secara langsung produk apa saja yang ditawarkan serta

∑    1 −    − 1



Tehnik Analisis Data 1.

Analisis Regresi Ganda

Analisis Regresi Berganda yakni

berapa harga produk yang ditetapkan

suatu

apakah sudah sesuai dengan hasil yang

berapa besar pengaruh strategi

didapatkan oleh pengunjung.

pemasaran terhadap peningkatan

a. Uji Instrumen :

jumlah pengunjung obyek wisata

1) Validitas

di

Sebuah

instrumen

dikatakan

analisis

Kabupaten

berganda

valid

melihat

Ngawi,

regresi

menggunakan

rumus

apabila dapat mengungkapkan data

persamaan seperti yang dikutip

dari variabel yang diteliti secara

dalam Sugiyono (2013 : 275-276),

tepat.

yakni :  =  +  ! +  ! + " !" + # !#

Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi

product

moment

sebagaimana ditunjukan dibawah

2.

Uji Hipotesis a. Uji Parsial (t) Adapun uji t menurut

ini:  =

untuk

 ∑  ∑  ∑ 

(Sugiyono, 2009 :184) dengan

 ∑   ∑ 

  ∑   ∑ 



menggunakan

Sejumlah harga rxy dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung> rtabel : item atau soal valid Jika rhitung < rtabel : item atau soal invalid

2) Reliabilitas Instrumen Uji

reliabilitas

digunakan

untuk

menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran

dapat

dipercaya,

rumus

uji

signifikansi korelasi product moment : =

 √ − 2 √1 −  

b. Uji Simulan (Uji F) Pada uji F ini, digunakan untuk menguji secara bersamasama

apakah

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

variabel 30

independen memiliki pengaruh yang

signifikan

a.

Jumlah responden berdasarkan

terhadap

jenis kelamin

variabel dependen.

Dalam penelitian ini dapat

Rumusnya

adalah

diperoleh informasi tentang jenis

sebagai berikut : $=

kelamin responden adalah sebagai

%  ⁄ 1 − %  ⁄  −  − 1

berikut.

HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2

Jenis Kelamin

Frekuensi / Orang

Prosentase

45 55 100

45 % 55 % 100 %

Laki-laki Perempuan Jumlah

Sumber : Data primer yang diolah, 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden jenis kelamin laki-

dengan total responden 100 orang. b.

Jumlah responden berdasarkan

laki adalah sejumlah 45 responden

umur

dengan

Dalam

prosentase

perempuan

adalah

45%

dan

sejumlah

55

responden dengan prosentase 55%

penelitian

ini

dapat

diperoleh informasi tentang frekuensi usia responden dalah sebagai berikut.

Tabel 2. Ditribusi frekuensi responden berdasarkan usia No

Usia

1

15-25

Frekuensi / Orang 53

2

26-35

32

32 %

3

36-45

15

15 %

100

100 %

Jumlah

Prosentase 53 %

Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

31

Dari tabel diatas dilihat bahwa

adalah sejumlah 15 orang dengan

responden dengan usia 15-25 Tahun

prosentase 15 %. Hal ini menunjukkan

adalah sejumlah 53 orang dengan

bahwa sebagian besar responden dalam

prosentase 53 %. Responden dengan

penelitian ini merupakan kelompok

usia 26-35 Tahun adalah sejumlah 32

usia muda atau pelajar dan mahasiswa

orang

terutama pada kelompok usia 15-25

dengan

prosentase

32

%.

Responden dengan usia 36-45 Tahun Dalam pengambilan data peneliti memberikan

kuesioner

kepada

Tahun. jawaban disediakan yang terdiri dari 5 (lima)

pilihan

jawaban.

5

(lima)

responden secara langsung. Kuesioner

alternatif jawaban tersebut diberi skor

yang diserahkan kepada responden

5 (lima) untuk jawaban sangat setuju

berisi pernyataan beserta jawabannya

(SS), skor 4 (empat) untuk jawaban

sebanyak 50 item yang terdiri dari 10

setuju (S), skor 3 (tiga) untuk jawaban

item untuk variabel produk (X1), 10

ragu-ragu atau netral (N), skor 2 (dua)

item untuk variabel harga (X2), 10

untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 1

item untuk variabel promosi (X3), 10

(satu) untuk jawaban sangat tidak

item untuk variabel distribusi (X4) dan

setuju (STS). Pada tahap selanjutnya peneliti

10 item untuk variabel pengunjung

menghitung nilai jumlah dari skor

obyek wisata (Y). Kuesioner diisi oleh responden

setiap

responden

untuk

setiap

kemudian ditarik kembali oleh peneliti.

kuesioner yang diberikan. Adapun data

Untuk

yang

pengisian

disediakan

kuesioner

alternatif

jawaban

sudah dari

diperoleh

dari

kuesioner

terlampir.

setiap item, sehingga responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Alternatif

Analisis Data 1.

Uji Statistik a.

Regresi Linier Berganda

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

32

Tabel 9. Hasil analisis regresi linier berganda Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant)

Standardized Coefficients

Std. Error

Beta

-.501

2.044

Produk

.048

.033

Harga

.919

Promosi Distribusi

t

Sig.

-.245

.807

.039

1.446

.151

.026

.961

34.749

.000

.007

.034

.006

.200

.842

.036

.026

.037

1.421

.159

a. Dependent Variable: PengunjungObyekWisata Sumber : Data primer yang diolah,

(5%). Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa

variabel

b) Pengaruh

harga

terhadap

pengunjung wisata

pengunjung obyek wisata dipengaruhi

Hasil uji t pada variabel harga

oleh empat variabel yang digunakan

menghasilkan thitung yaitu 34.749

dalam penelitian yaitu produk (X1),

dan signifikansi sebesar 0.000

harga (X), promosi (X3) dan tempat

(dimana dari data tersebut dapat

distribusi (X4) sehingga terbentuk

disimpulkan bahwa thitung > ttabel )

persamaan berikut :

dengan signifikansi 0.000 < 0.05

Y = (-0.501) + (0.048) X1 + (0.919)

(5%).

X2 + (0.007) X3 + (0.036) X4

c) Pengaruh

1.

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

a) Pengaruh

produk

terhadap

pengunjung wisata

promosi

terhadap

pengunjung wisata Hasil uji t pada variabel promosi menghasilkan thitung yaitu

0.200

Hasil uji t pada variabel produk

dan signifikansi sebesar 0.842

menghasilkan thitung yaitu 1.446

(dimana dari data tersebut dapat

dan signifikansi sebesar 0.151

disimpulkan bahwa thitung < ttabel )

(dimana dari data tersebut dapat

dengan signifikansi 0.842 > 0.05

disimpulkan bahwa thitung < ttabel)

(5%).

dengan signifikansi 0.151 > 0.05 Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

33

d) Pengaruh

tempat

distribusi

Apakah nilai Fhitung > Ftabel, berarti

terhadap pengunjung wisata

Ho ditolak atau Ha diterima,

Hasil uji t pada variabel tempat

2.

sehingga

semua

variabel

distribusi menghasilkan thitung yaitu

independen

1.421 dan signifikansi sebesar

signifikan

0.159 (dimana dari data tersebut

dependen. Dan sebaliknya apabila

dapat disimpulkan bahwa thitung <

nilai signifikan

ttabel ) dengan signifikansi 0.159 >

berarti

0.05 (5%).

ditolak. Sehingga semua variabel

Uji Simultan (Uji F) Uji

F

menguji

digunakan semua

untuk

variabel

terhadap

Ho

variabel

Fhitung < Ftabel,

diterima

independen

tidak

signifikan

terhadap

atau

Ha

berpengaruh variabel

dependen. Hasil uji F terhadap

variabel

model regresi menggunakan SPSS

independen signifikan atau tidak terhadap

berpengaruh

for windows versi 17.0 adalah

dependen.

sebagai berikut :

ANOVAb Model 1

Sum of Squares

Regression Residual

Df

Mean Square

3930.979

4

982.745

251.581

95

2.648

F 371.095

Sig. .000a

Total 4182.560 99 a. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Pengunjung Obyek Wisata

Tabel 12. Hasil uji signifikansi simultan (Uji F) Sumber : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan uji ANOVA atau uji satatistik F didapat nilai Fhitung sebesar

Penafsiran Hasil Analisis Data Hasil

analisis

data

regresi

371.095 dengan tingkat signifikansi

memperoleh persamaan Y = (-0.501) +

0.000, karena Fhitung > Ftabel dan

(0.048) X1 + (0.919) X2 + (0.007) X3

signifikansi yang jauh lebih kecil jika

+ (0.036) X4. Untuk mengetahui

dibandingkan 0.05 (5%).

apakah variabel X1, X2, X3 dan X4 berpengaruh terhadap variabel Y maka

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

34

dilakukan uji t. berdasarkan uji t pada

Hasil uji t pada variabel promosi

variabel produk (X1) menghasilkan

(X3) menghasilkan thitung yaitu 0.200

thitung yaitu 1.446 dan signifikansi

dengan

sebesar 0.151. (dimana dari data

(dimana dengan melihat data tersebut

tersebut dapat disimpulkan bahwa

dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel),

thitung < ttabel ). Dengan signifikansi

dengan signifikansi

0.151 > 0.05 (5%).

(5%).

signifikansi

sebesar

0.842

0.842 > 0.05

Hasil uji t pada variabel harga

Hasil uji t pada variabel tempat

(X2) menghasilkan thitung yaitu 34.749

distribusi (X4) menghasilkan thitung

dengan

0.000

yaitu 1.421 dengan signifikansi sebesar

(dimana dengan melihat data tersebut

0.159 (dimana dengan melihat data

dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel),

tersebut dapat disimpulkan bahwa

dengan signifikansi

thitung < ttabel), dengan signifikansi

signifikansi

sebesar

0.000 < 0.05

(5%).

0.159 > 0.05 (5%).

Hasil

uji

pengunjung

F

pada

obyek

0.151 > 0.05 (5%), maka dapat

variabel

wisata

diketahui

(Y)

bahwa

Ho

diterima

menghasilkan Fhitung yaitu 371.095

kebenarannya sehingga Ha ditolak

dengan

0.000

atau yang berarti produk (X1)

(dimana dengan melihat data tersebut

berpengaruh positif secara parsial

dapat disimpulkan bahwa Fhitung >

terhadap pengunjung obyek wisata

Ftabel), dengan signifikansi

(Y) tidak dapat diterima.

signifikansi

sebesar

0.000 <

0.05 (5%).

2.

Berdasarkan uji t pada variabel harga (X2) menghasilkan thitung

Pengujian Hipotesis 1.

yaitu

Berdasarkan uji t pada variabel produk (X1) menghasilkan thitung yaitu

1.446

dan

signifikansi

sebesar 0.151. (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel ). Dengan signifikansi

34.749

dan

signifikansi

sebesar 0.000. (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ). Dengan signifikansi 0.000 < 0.05 (5%), maka dapat diketahui

bahwa

kebenarannya

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

Ho

sehingga

ditolak Ha 35

diterima atau yang berarti harga

terhadap pengunjung obyek wisata

(X2) berpengaruh positif secara

(Y) tidak dapat diterima.

parsial terhadap pengunjung obyek

3.

4.

5.

Hasil

uji

F

pada

variabel

wisata (Y) dapat diterima.

pengunjung obyek wisata (Y)

Berdasarkan uji t pada variabel

menghasilkan

promosi (X3) menghasilkan thitung

dengan signifikansi sebesar 0.000

yaitu

(dimana

0.200

dan

signifikansi

Fhitung

dengan

371.095

melihat

data

sebesar 0.842. (dimana dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa

tersebut dapat disimpulkan bahwa

Fhitung > Ftabel), dengan signifikansi

thitung < ttabel ). Dengan signifikansi

0.000 < 0.05 (5%), maka dapat

0.842 > 0.05 (5%), maka dapat

diketahui

diketahui

kebenarannya

bahwa

Ho

diterima

bahwa

Ho

ditolak

sehingga

Ha

kebenarannya sehingga Ha ditolak

diterima atau yang berarti produk

atau yang berarti promosi (X3)

(X1), harga (X2), promosi (X3)

berpengaruh positif secara parsial

dan tempat distribusi (X4) secara

terhadap pengunjung obyek wisata

bersama-sama

(Y) tidak dapat diterima.

berpengaruh

Berdasarkan uji t pada variabel

peningkatan

tempat

wisata (Y) dapat diterima.

distribusi

(X4)

(simultan) positif

terhadap

pengunjung obyek

menghasilkan thitung yaitu 1.421 dan signifikansi sebesar 0.159.

SIMPULAN Berdasarkan atas hasil analisis

(dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel ). Dengan signifikansi 0.159 > 0.05 (5%), maka dapat diketahui bahwa Ho

diterima

kebenarannya

sehingga Ha ditolak atau yang berarti

tempat

distribusi

(X4)

berpengaruh positif secara parsial

data

mengenai

pemasaran

pengaruh

terhadapa

strategi

peningkatan

jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi Tahun 2014, maka dapat

ditarik

kesimpulan

sebagai

berikut : 1. Berdasarkan uji t pada variabel produk (X1), dapat disimpulkan

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

36

bahwa produk (X1) tidak ada

di kabupaten Ngawi tahun 2014

pengaruh positif dan signifikan

(Y)

secara

parsial

terhadap

5. Berdasarkan uji ANOVA atau uji

peningkatan jumlah pengunjung

statistik F diperoleh kesimpulan

obyek wisata di kabupaten Ngawi

bahwa produk (X1), harga (X2),

tahun 2014 (Y)

promosi

2. Berdasarkan uji t pada variabel

(X3),

dan

tempat

distribusi (X4) secara bersama-

harga (X2), dapat disimpulkan

sama

bahwa

memiliki

positif dan signifikan terhadap

pengaruh positif dan signifikan

peningkatan jumlah pengunjung

secara

obyek wisata di kabupaten Ngawi

harga

(X2)

parsial

terhadap

peningkatan jumlah pengunjung

(simultan)

berpengaruh

tahun 2014 (Y)

obyek wisata di kabupaten Ngawi Saran – saran

tahun 2014 (Y) 3. Berdasarkan uji t pada variabel

1.

obyek wisata di kabupaten Ngawi,

signifikan

parsial

supaya melakukan perbaikan dan

terhadap

peningkatan kualitas obyek wisata

peningkatan jumlah pengunjung

di kabupaten Ngawi agar mampu

obyek wisata di kabupaten Ngawi

bersaing dengan obyek wisata di

tahun 2014 (Y)

daerah lainnya.

4. Berdasarkan uji t pada variabel tempat

distribusi

disimpulkan

variabel

peningkatan jumlah pengunjung

bahwa promosi (X3) tidak ada

secara

dengan

produk yang tidak mempengaruhi

promosi (X3), dapat disimpulkan

pengaruh positif dan

Sehubungan

(X4),

bahwa

dapat tempat

distribusi (X4) tidak ada pengaruh positif

dan

signifikan

parsial

terhadap

secara

peningkatan

jumlah pengunjung obyek wisata

2.

Sehubungan dengan variabel harga yang

sangat

mempengaruhi

peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi, supaya mampu mempertahankan harga yang saat ini berlaku di pasaran,

serta

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

memperhatikan 37

3.

harga yang kompetitif dengan

pengaruh

produk lain yang sejenis.

terhadap

Sehubungan

dengan

variabel

promosi yang tidak mempengaruhi

strategi

pemasaran

peningkatan

jumlah

pengunjung obyek wisata dalam obyek penelitian lain.

peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi, supaya

menyisipkan

anggaran

untuk melakukan promosi produk obyek wisata di kabupaten Ngawi agar

lebih

dikenal

oleh

masyarakat/konsumen

dengan

menunjukkan

kualitas

dan

kelebihan

produk

obyek

dari

DAFTAR PUSTAKA Igunawati, Diana. 2010. Analisis Permintaan Obyek Wiasata Tirta Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/22967/ 1/SKRIPSI.pdf), diakses 26 Februari 2014)

wisata di kabupaten Ngawi. 4.

Sehubungan tempat

dengan

distribusi

mempengaruhi

variabel

yang

tidak

peningkatan

jumlah pengunjung obyek wisata di

kabupaten

Ngawi,

supaya

Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

menggunakan strategi yang tepat dalam

memilih

tempat

yang

.________,2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

strategis dalam memasarkan, dan mempromosikan produk wisata di kabupaten Ngawi agar mampu menarik minat wisatawan untuk

Sulistyono, Budi. 2013. Ngawi Ramah Buku Pariwisata dan Sejarah Kabupaten Ngawi. Ngawi : Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

berwisata di obyek-obyek wisata yang ada di kabupaten Ngawi 5.

Untuk peneliti lanjutan menjadi bahan referensi atau acuan dalam

Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu

melakukan penelitian mengenai Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

38

Swatha, Basu dan Irawan. 2008. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Suyanto, Muhammad. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi Tjiptono, Fandy. Pemasaran. Penerbit Andi

2008. Strategi Yogyakarta :

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Penerbit Andi Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Th. 1999 tentang Kepariwisataan (Online), (http://pariwisata.manadokota.go .id/download-20-page.html), diakses 07 maret 2014) Yoeti, Oka Adlis. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225

39