PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

Download Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan buku ... Hasil dari penelitian ini adalah berupa buku guru dan buku siswa ...

0 downloads 625 Views 7MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Nurhayati NIM: 131134164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Nurhayati NIM: 131134164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Allah SWT, Tuhan Yang Mahas Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya selama menyusun skripsi. 2. Kepada Ibu saya Komariyah yang selalu menyayangi, mengasihi dan menasehati ketika saya merasa lelah dan putus asa 3. Kedua kakak saya Paryati dan Ekwanto yang sangat besar bantuannya khususnya penyediaan materi yang lancar sampai saya lulus dan membantu dalam penyusunan produk. 4. Keluarga besar, om, tante, pakdhe, budhe, simbah yang sudah memotivasi agar selalu bersemangat dan segera lulus, serta kakak-kakak dan adik-adik yang selalu menganggu ketika menyusun skripsi. 5. Sahabat Angel dan Desti yang selalu ada untuk saya, membantu dan mensuport saya ketika saya malas. 6. Sahabat terkasih Dwi Wibowo yang selalu memberikan semangat agar cepat menyelesaikan skripsi. 7. Teman-teman terdekat yang selalu berbagi kegembiraan suka dan duka selama kuliah. 8. Teman sepayung PMRI yang selalu memberi arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi 9. SD N Plaosan 1 yang memberi ruang dan waktu, terlebih untuk izin, serta bimbingan baik dari kepala sekolah maupun para guru yang telah memberikan segala kebutuhan selama penyusunan skripsi. 10. Almamater, para dosen dan karyawan PGSD USD yang banyak memberi pembelajaran berharga serta pengalaman yang luar biasa. 11. Para pembaca yang budiman.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Hidup itu tantangan jangan pernah menyerah hanya karena tantangan, justru dengan tantangan itulah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.”

“Belajar, berdoa dan berusaha”

“Mencintai kegagalan, mengubah ketakutan menjadi kesenangan, karena orang yang berhasil adalah orang yang paling banyak mengalami kegagalan” -Darren Hardy-

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

NURHAYATI Universitas Sanata Dharma 2017

Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan buku yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar kelas II pada mata pelajaran matematika khususnya materi pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. serta Mendeskripsikan kualitas produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menurut pakar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D). Penelitian pengembangan ini dimodifikasi dari tahap –tahap model Sugiyono dan Borg and Gall terdiri dari 5 tahapan yaitu, (1) potensi masalah, (2) desain produk, (3) validasi produk (4) ) instrumen ujicoba (5) uji coba terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah berupa buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakterisik PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model konkrit, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi memperoleh nilai 4.06 untuk buku guru, dan nilai 4.19 untuk buku siswa dari rentangan 1-5. Kedua nilai tersebut masuk dalam kategori “baik”. Selanjutnya produk diujicobakan. Uji coba dilakukan di SDN Plaosan 1. Hal itu ditunjukkan dari hasil prestest dengan rata-rata nilai lima siswa 52 meningkat pada hasil posttest dengan rata-ratanya 77. Sehingga hasil yang diperoleh meningkat sebesar 25 dengan presentase 48% dari hasil pretest dan posttest.

Kata kunci : penelitian dan pengembangan, Pendekatan PMRI, Buku guru, Buku siswa, matematika

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK MATHEMATICS SUBJECT FOR SECOND GRADE ELEMENTARY SCHOOL BASED ON PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) APPROACH

NURHAYATI Sanata Dharma University 2017 The background of this research was from the limited of the teacher’s book and student's book that suitable to the developmental level of second grade elementary school children in mathematics, especially about measuring tool length non standart unit and standart unit. The aim of this research was to describe the process of development a Third Grade Elementary School’s Teacher’s book and Student’s Book and to describe the qualities of teacher’s book and student’s book based on PMRI approach. This research used research and development method. Research and development was modified from 10 stages (by Sugiyono and Borg and Gall) into five stages: 1) the potential for problems, 2) design for product, 3) validation product by experts, 4) test instrument and 5) limited test. Development of teacher’s book and student’s book used PMRI approach includes five characteristics: the use of context, the use of models, construction students, interactivity and linkage. The result of validation of the teacher’s book was “good” with 4.06 average score, while for student's was “good” too with 4.19 average score with a score range 1 – 5, and then the product was to be tried out. The result of the try out pointed, that the product had possitive influence for learning process . It was proved the student's had increased learning result from the grade of 5 student's got 52 in pretest to 77 in posttest average. It had increased 25 or 48 percent before and after to used the productions.

Keywords: research and development, PMRI approach, teacher’s book, student’s book, mathematics.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala curahan rahmat, kecerdasan, ketelitian, kesabaran dan kesehatan selama penyusunan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PMRI ” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik melalui bantuan secara langsung, arahan, dukungan, serta motivasi, untuk itu dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Drs. Paulus Wahana M.Hum., selaku dosen pembimbing I dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi dari awal hingga selesai. 5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai pengalaman, pelajaran dan pendidikannya. 6. Sekertariat PGSD Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan kepada peneliti selama kuliah.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................... iv HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................ vii ABSTRAK ............................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5 1.3 Batasan Masalah .................................................................................................. 6 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6 1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7 1.7 Definisi Operasional ............................................................................................ 8 1.8 Spesifikasi Produk ............................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................................... 10

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1Matematika ........................................................................................................ 10 2.1.1.2 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku dan Satuan Baku ........................... 13 2.1.2 Tahap Perkembangan Anak .............................................................................. 14 2.1.3PMRI

............................................................................................................. 13

2.1.3.1 Sejarah PMRI ................................................................................................ 17 2.1.3.2 Karakteristik PMRI ....................................................................................... 18 2.1.3.3 Prinsip PMRI.................................................................................................. 21 2.1.4 Buku Ajar ......................................................................................................... 23 2.2 Penelitian Relevan ................................................................................................ 24 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 29 2.4 Pertanyaan Penelitian .......................................................................................... 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 31 3.2 Setting Penelitian ................................................................................................ 32 3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................................. 32 3.2.2 Subyek Penelitian .............................................................................................. 32 3.2.3 Obyek Penelitian .............................................................................................. 33 3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................................... 33 3.3 Prosedur Pengembangan ..................................................................................... 33 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 43 3.4.1 Tes

............................................................................................................. 43

3.4.2 Non Tes ............................................................................................................ 44 3.4.2.1 Wawancara ..................................................................................................... 44 3.4.2.2 Kuesioner ....................................................................................................... 45 3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 46 3.5.1 Soal Tes ............................................................................................................ 46 3.5.2 Pedoman Wawancara ....................................................................................... 47 3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 50 3.6.1 Tes

............................................................................................................. 50

3.6.1.1 Validitas Dan Reliabilitas ............................................................................. 50 3.6.1.2 Soal Tes ......................................................................................................... 53

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.6.2 Non Tes ............................................................................................................. 54 3.6.2.1 Kuesioner ....................................................................................................... 54 3.7 Jadwal Penelitian.................................................................................................. 59 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................... 60 4.1.1. Proses Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI 60 a. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ........................................................... 60 b. Pengembangan Produk .......................................................................................... 64 4.1.2 Kualitas buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI ........................ 71 a. Kualitas Produk .................................................................................................... 71 b. Dampak Produk..................................................................................................... 80 4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 84 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 89 5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 90 5.3 Saran

............................................................................................................. 91

DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 92 CURICULLUM VITAE ......................................................................................... 95 LAMPIRAN ............................................................................................................. 96

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Kisi-Kisi Soal Pretest Dan Posttest ........................................................... 46 Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru ......................................................................... 47 Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa ...................................................................... 48 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Buku Guru ................................................... 48 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Buku Siswa .................................................. 49 Tabel 3.6 Kualifikasi Reliabilitas .............................................................................. 53 Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif ........................................... 56 Tabel 3.8 Tabel Kriteria Skal a Lima (Sukardjo, 2008: 101) ..................................... 58 Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 59 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara .................................................................. 61 Tabel 4.2 Hasil Validasi Buku Guru .......................................................................... 72 Tabel 4.3 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) ................................................ 73 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa ......................................................................... 74 Tabel 4.5 Rekapitulsi Validitas Soal .......................................................................... 81 Tabel 4.6 Rekapitulasi Reliabiltas Soal ..................................................................... 82 Tabel 4.7 Hasil Pretest Dan Posttest........................................................................ 83

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Buku Guru .............................................................................................. 10 Gambar 1.2 Buku Siswa ............................................................................................. 10 Gambar 3.1 Rumus Korelasi Product Moment .......................................................... 51 Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach ......................................................................... 52 Gambar 3.3 Rumus Penilaian Soal Tes ...................................................................... 53 Gambar 3.4 Rumus Penilaian Soal Tes ...................................................................... 54 Gambar 3.5 Rumus Presentase Kenaikan Nilai ........................................................ 54 Gambar 3.6 Rumus Perhitungan Nilai Setiap Aspek ................................................. 55 Gambar 3.7 Rumus Nilai Dari Setiap Ahli ................................................................ 55 Gambar 3.8 Rumus Nilai Rata-Rata Produk .............................................................. 55 Gambar 4.1 Sampul Buku Guru dan Buku Siswa ...................................................... 65 Gambar 4.2 (A) Halaman Judul, (B) Kata Pengantar, ............................................. 66 Gambar 4.3 Petunjuk Penggunaan Buku dan Daftar Isi ........................................... 67 Gambar 4.4 Kegiatan Konkrit Buku Siswa ................................................................ 67 Gambar 4.5 Kegiatan Konkrit Buku Guru ................................................................. 68 Gambar 4.6 Contoh Latihan (Semi Konkrit Menggunakan Gambar) ........................ 69 Gambar 4.7 Kegiatan Abstrak (A) Buku Guru Dan (B) Buku Siswa ....................... 70 Gambar 4.8 Revisi 1 ................................................................................................... 75 Gambar 4.9 Rrevisi 2 ................................................................................................. 76 Gambar 4.10 Revisi 3 ................................................................................................. 76 Gambar 4.11 Revisi 4 ................................................................................................. 77 Gambar 4.12 Revisi 5 ................................................................................................. 78 Gambar 4.13 Revisi 6 ................................................................................................. 79 Gambar 4.14 Revisi 7 ................................................................................................. 80

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian Relevan ................................................... 28 Bagan 3.1 Langkah-Langkah R & D Menurut Sugiyono (2010:408) ....................... 34 Bagan 3.2 Langkah-langkah R & D Menurut Borg and Gall ................................... 37 Bagan 3.3 Tahap Penelitian dan Pengembangan Terkait Lima Langkah yang Dilaksanakan Oleh Peneliti. ...................................................................................... 40

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Validasi Buku Guru..............................................................96 Lampiran 2. Kuesioner validasi buku siswa ..............................................................98 Lampiran 3. Hasil Valisasi Buku Guru Oleh Ahli 1 ..................................................100 Lampiran 4. Hasil Validasi Buku Guru Oleh Ahli 2 ..................................................104 Lampiran 5. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 1 ................................................108 Lampiran 6. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 2 ................................................112 Lampiran 7. Soal dan Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ...............................116 Lampiran 8. Tabel Validitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows .....................................................................................................................122 Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows .....................................................................................................................126 Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian .............................................................................127 Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................................128 Lampiran 12. Surat untuk Validator...........................................................................129 Lampiran 13. Dokumentasi ........................................................................................130 Lampiran 14. Rencana pelaksanaan pembelajaran ...................................................132 Lampiran 15. Pedoman Wawancara Guru .................................................................139 Lampiran 16. Pedoman Wawancara Siswa ...............................................................142

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab pendahuluan memuat delapan hal yang dibahas. Delapan hal tersebut adalah latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pertanyaan yang ingin disampaikan (Wahana, 2010: 115). Matematika menurut Kline (dalam Runtukahu, 2014: 50) adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Sedangkan menurut Reys dkk (dalam Runtukahu, 2014: 50) mengatakan bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan masalah abstrak dan praktis. Tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah 1)menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, 2)menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, 3)membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Soedjadi, 2000: 44).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam mempelajari matematika dibutuhkan proses belajar yang baik. Menurut Cronbach (dalam Yamin, 2015: 11) belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan-perubahan sikap sebagai hasil pengalaman. Spears (dalam Yamin, 2015: 11) belajar dimulai dari kegiatan mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri, mendengarkan, dan mengikuti perintah. Anak usia SD yaitu umur 7-12 tahun, masuk dalam tahap perkembangan anak tahap operasional konkret. Objekobjek matematika perlu diwujudkan secara lebih konkret, sehingga memudahkan siswa dalam memahaminya (Soedjadi, 2000: 7). Proses belajar ini dapat dilakukan untuk memahami berbagai materi dalam matematika di SD. Faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar ialah faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 2010: 55). Faktor intern adalah faktor yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang muncul dari luar diri seseorang. Faktor ekrtern yaitu ada keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga berupa cara mendidik, relasi anatara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi. Faktor ekstern yang kedua adalah faktor sekolah. Di dalam sekolah terdapat cara mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan faktor yang ketiga adalah faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Seorang anak akan dapat belajar dengan baik ketika semua aspek itu berada dalam keadaan yang baik. Jika salah satu faktor tidak terpenuhi maka akan mengganggu proses belajar

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

siswa. Selanjutnya dihadapkan pada realitas kehidupan untuk menemukan masalah hitungan dan penyelesaiannya. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan oleh peneliti, proses belajar matematika di 4 SD wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan, dan SDK Jetis Depok terdapat faktorfaktor belajar yang memiliki kekurangan. Peneliti melakukan wawancara pada bulan September 2016 pada kelas II SD. Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada guru dan siswa di 4 SD, peneliti mendapatkan data bahwa guru menggunakan alat peraga pembelajaran hanya pada satu atau dua materi saja, sehingga belum terpenuhi jika harus semua materi diajarkan dengan alat peraga. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami sebuah materi. Guru jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena mengalami kesulitan dalam mencari referensi alat peraga yang ada di sekitar anak. Buku yang digunakan saat ini tidak memberikan referensi alat-alat peraga yang mungkin bisa digunakan oleh guru. Oleh karena itu, proses belajar dapat dikatakan terganggu karena ada faktor alat pelajaran yang kurang memadai. Wawancara tidak berhenti pada alat pelajaran yang digunakan saja. Guru mengatakan bahwa materi yang diajarkan pada siswa tidak semuanya dapat diajarkan atau diterima oleh siswa dengan mudah. Saat peneliti melakukan wawancara ternyata guru mengatakan bahwa materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku sudah diajarkan menggunakan media tetapi guru merasa kesulitan dalam memberikan pemahaman pada siswa mengenai perbedaan satuan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baku dan satuan tidak baku secara mendalam kepada siswa. Setelah saya melakukan wawancara pada siswa mengenai materi tersebut, siswa juga mengatakan bahwa dia belum memahami perbedaan satuan baku dan satuan tidak baku. Hal ini dapat terlihat juga saat peneliti mencoba memberikan pertanyaan pancingan kepada mereka mengenai pemahaman satuan baku dan tidak baku. Siswa ternyata belum bisa menjawab dengan tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan buku di sekolah dasar wilayah Sleman Barat ini adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia (Suryanto, 2010: 37). Pendekatan PMRI ini menumbuhkan suatu kebermaknaan pada pembelajaran melalui pengalaman nyata yang terdapat pada kehidupan sehari-hari (Wijaya, 2012:20). Pendapat mengenai pendekatan PMRI tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pendekatan tersebut dapat membantu memecahkan masalah tentang buku yang belum memberikan referensi alat-alat peraga yang dapat digunakan di sekolah yang mudah ditemui oleh guru maupun siswa. Selain alat peraga, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan PMRI ini selalu memperhatikan lima karakteristik PMRI, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami sebuah materi. Berdasarkan paparan di atas peneliti akan melaksanakan penelitian dan pengembangan

atau Research and Development (R&D) yang berjudul

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas II Sekolah Dasar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”. Penelitian dan pengembangan ini merupakan salah satu upaya melakukan inovasi pembelajaran. Peneliti mengembangkan alat pembelajaran dengan serangkaian uji coba untuk menguji kualitas produk yang dibuat. Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) disesuaikan dengan materi di SD. Peneliti memilih SDN Plaosan 1 yang beralamat di Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, sebagai sampel uji coba lapangan terbatas. Materi matematika yang digunakan dibatasi pada Standar Kompetensi “2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah”, dengan Kompetensi Dasar “2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan”. Peneliti mengambil 5 siswa di kelas II sebagai responden. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang berfokus pada mata pelajaran matematika khususnya materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku. Tujuan pengembangan buku guru dan buku siswa ini adalah sebagai sumbangan ilmu terhadap pendidikan di Indonesia tentang pengembangan alat pembelajaran yang telah diuji secara ilmiah untuk mengetahui kualitas buku tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah Permasalah yang akan diselesaikan pada penelitian ini : 1.

Kurangnya alat pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Menyelesaikan masalah mengenai materi yang sulit untuk dipahami siswa mengenai pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku.

3.

Pengadaan buku dalam pembelajaran untuk mempermudah proses belajar dan mengajar.

1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan baku kelas II dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.4 Rumusan Masalah 1.4.1

Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?

1.4.2

Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1

Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5.2

Mendeskripsikan kualitas buku guru kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menurut pakar matematika.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1

Bagi Siswa Bagi siswa agar lebih mudah memahami materi melalui kegiatan belajar

dan media pembelajaran yang dekat dengan mereka sesuai buku siswa yang telah dibuat dengan memasukkan kharakteristik PMRI di dalamnya pada materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku kelas II. 1.6.2

Bagi Guru Bagi guru agar lebih mudah dalam menyampaikan materi melalui buku

guru yang telah dibuat lebih detail dari pada buku siswa mengenai materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku kelas II dengan menggunakan pendekatan PMRI. 1.6.3

Bagi peneliti Bagi peneliti agar memiliki pengalaman melakukan penelitian Research

and Development (R&D) khususnya mengetahui kebutuhan buku guru dan buku siswa mengenai materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku dengan pendekatan PMRI pada kelas II.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7 Definisi Operasional 1.

Matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.

2.

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum.

3.

Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum (internasional).

4.

Siswa SD adalah anak-anak sekolah dasar yang berusia sekitar 7-12 tahun yang mengikuti pembelajaran di lembaga formal (tahap operasional konkret).

5.

Pendidikan matematika realistik Indonesia adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia.

6.

Buku guru adalah petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.

7.

Buku siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.8 Spesifikasi produk 1. Produk yang dikembangkan buku ini adalah buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku siswa memuat materi mengenai pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku dengan memperhatikan kharakteristik PMRI pada setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan media yang digunakan. Buku guru memiliki isi yang hampir sama dengan buku siswa namun ada beberapa penjelasan tambahan pada setiap langkah kegiatannya sebagai referensi dan pengingat agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. Selain itu, pada buku guru diberikan catatan mengenai karakteristik PMRI yang digunakan dalam setiap langkah kegiatannya. 2. Ukuran buku guru dan buku siswa adalah sama. Buku guru menjelaskan langkah-langkah yang lebih rinci dari buku siswa dan referensi alat peraga lain yang dapat digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa. Meskipun ada penjelasan yang lebih lengkap, tetapi halaman penulisannya tetaap sama seperti di buku siswa. Hal inilah yang membuat ukuran kedua buku ini sama. Panjang buku siswa adalah 29,4 cm lebar buku adalah 21 cm dan tebalnya 0,2 cm. Sehingga ukuran buku adalah 29,4 cm x 21 cm x 0,2 cm 3. . Komponen dari buku guru dan buku siswa ini hampir sama. Halaman paling depan adalah sampul, kemudian ada halaman judul, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi. Pada bagian isi berisi 2 subbab utama yaitu kegiatan pada pengukuran dengan satuan tidak baku dan pengukuran pada satuan baku. Berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran yang membantu dalam

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pemahaman materi. Selanjutnya dibagian akhir ada daftar pustaka dan daftar riwayat hidup penulis. 21 cm

21 cm

29.4 cm

Gambar. 1.1 Buku guru

Gambar. 1.2 Buku siswa

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini membahas (1) kajian pustaka, (2) kerangka berpikir, (3) pertanyaan penelelitian.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1

Matematika Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar

adalah matematika. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi (Soedjadi, 2000: 11). Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pertanyaan yang ingin disampaikan (Wahana, 2010: 115). Fungsi dari mata pelajaran matematika adalah sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Pertama, fungsi sebagai alat artinya matematika sebagai penghubung suatu informasi tertentu. Informasi yang dihubungkan dalam matematika seperti melalui tabel dalam model matematika. Kedua, fungsi sebagai pola pikir artinya matematika dapat membentuk pola pikir dalam memahami suatu pengertian dan penalaran tertentu. Ketiga, fungsi sebagai ilmu atau pengetahuan, artinya matematika selalu mencari kebenaran serta meralatnya sebagai usaha mengembangkan pengetahuan. Lerner & Reys mengatakan bahwa matematika tidak dapat disamakan dengan berhitung atau aritmatika. Aritmatika dan berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari matematika (Runtukahu, 2014: 15).

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengertian matematika tidak dapat dijelaskan secara pasti. Namun ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang pengertian matematika. Beberapa pengertian dalam buku karangan Runtukahu memuat tentang pengertian matematika yaitu oleh Johnson & Rising (1972) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teorinya dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat atau teori yang telah dibiktukan kebenarannya. Kemudian Beth & Piaget (1956) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik. Sementara Kline (1972) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia unuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang matematika tersebut, maka peneliti dapat menyatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan sosial, ekonomi dan alam serta dapat dibuktikan kebenarannya. Matematika di SD kebanyakan memusatkan pada keterampilan berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat, pecahan dan decimal) sehingga ketika anak sudah menguasai hal itu, maka dianggap siswa telah menguasai matematika. Objek-objek matematika perlu diwujudkan secara lebih konkret, sehingga memudahkan siswa dalam memahaminya (Soedjadi, 2000: 7). Hal-hal yang bersifat abstrak dan sulit dibayangkan oleh siswa dapat dibantu dengan media pembelajaran yang ditemukan di lingkungan sekitar siswa.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pembelajaran yang terjadi juga menciptakan suatu interaktivitas, sehingga setiap siswa dapat terlibat aktif di dalamnya. Tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah 1)menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, 2)menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, 3)membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Soedjadi, 2000: 44). Berdasarkan paparan di atas, pengertian matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.1 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku dan Satuan Baku Pengukuran panjang di kelas II adalah mengenai pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku. Satuan tidak baku contohnya adalah jengkal, depa, hasta, atau bisa juga menggunakan benda-benda yang ada di sekitar yang sama besarnya atau panjangnya. Kemudian satuan baku dapat berupa penggaris dan metlin (Purnomo, 2008: 52). Pada kelas II alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang baru sebatas itu saja. Satuan panjang tidak baku dapat disebutkan dengan menggunakan nama alat yang digunakan. Misal mengukur menggunakan jengkal berarti jengkal adalah alat sekaligus satuannya. Apabila menggunakan alat lain maka alat tersebut

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

juga merupakan satuannya. Hal ini tidak berlaku pada pengukuran panjang satuan baku. Satuan panjang yang baku adalah cm (centimeter) dan m (meter) (Purnomo, 2008: 52). “100 cm sama dengan 1 m”, konsep itulah yang perlu diajarkan pada siswa. Alat ukur baku akan menghasilkan perhitungan yang sama disemua tempat dan oleh siapa saja yang mengukur (Mustoha, 2008: 95). Selain mengukur panjang menggunakan alat, pada bab ini siswa juga diajari dalam menaksir tinggi atau panjang suatu benda. Membandingkan tinggi rendahnya suatu benda, panjang pendeknya dan mengurutkan panjang benda dari terpanjang ke terpendek atau sebaliknya.

2.1.2

Tahap Perkembangan Anak Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri

individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan (Yusuf & Sugandhi, 2011:1). Perkembangan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanakkanak,

masa

anak,

masa

remaja,

sampai

masa

dewasa

(Yusuf

&

Sugandhi,2011:1). Piaget menyebutkan bahwa perkembangan kognitif anak-anak berjalan melalui sebuah rangkaian tetap (Schunk, 2012: 332). Pola operasi yang dilakukan anak-anak dilakukan sebagai sebuah level atau tahapan. Beberapa tahapan yang dikemukakan Piaget adalah sebagai berikut

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.

Tahap Sensorimotor Pada tahapan ini anak berusia dari lahir sampai 2 tahun, dalam tahapan ini

tindakan-tindakan anak secara spontan dan menunjukkan usaha untuk memahami dunia. Pemahaman bersumber dari tindakan di saat sekarang. 2.

Tahap Pra-operasional Usia anak dalam tahapan ini adalah 2-7 tahun. Pada tahapan ini anak-anak

mampu membayangkan masa mendatang dan berpikir tentang masa yang telah lewat, meskipun persepsi mereka masih sangat berorientasi pada masa sekarang. Mereka juga belum mampu berpikir dengan lebih dari satu dimensi pada satu saat. Anak-anak pada tahapan pra-operasional memperlihatkan ireversibilitas, yaitu ketika sesuatu telah dilakukan, sesuatu tersebut tidak dapat diubah. Mereka kesulitan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. Tahapan ini adalah periode perkembangan bahasa yang pesat. Karakteristik lainnya adalah anak-anak menjadi lebih tidak egosentris. Mereka menyadari bahwa orang-orang lain mungkin berpikir dan merasakan hal yang berbeda dengan yang mereka pikirkan dan rasakan. 3. Tahap Operasional Konkret Usia anak dalam tahapan ini adalah 7 sampai 11 tahun. Tahapan Operasional Konkret ditandai dengan pertumbuhan kognitif yang luar biasa dan merupakan tahapan formatif dalam pendidikan sekolah, karena ini masanya bahasa dan penguasaan ketrampilan-ketrampilan dasar anak-anak bertambah cepat secara dramatis. Anak-anak mulai menunjukkan beberapa pemikiran abstrak meskipun biasanya didefinisikan dengan karakter-karakter atau tindakan-

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tindakan. Anak-anak pada tahapan Operasional Konkret memperlihatkan pikirannya yang sudah tidak egosentris, dan bahasa yang digunakan semakin bersifat sosial. Cara berpikir anak-anak dalam tahapan ini tidak lagi didominasi oleh persepsi, anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak selalu bingung dengan apa yang mereka pahami. 4. Tahap Operasional Formal Usia anak dalam tahapan operasional formal adalah 11 tahun sampai dewasa. Tahapan operasional formal mengembangkan pikiran operasional konkret. Pikiran anak-anak pada tahapan ini tidak lagi hanya terfokus pada hal-hal yang dapat dilihat, anak-anak mampu berpikir tentang situasi-situasi hipotesis atau pengandaian.

Egosentrisme

muncul

pada

diri

remaja

dimana

mereka

membandingkan antara kenyataan dan kondisi ideal sehingga mereka sering memperlihatkan cara berpikir yang idealistik. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, anak usia Sekolah Dasar (SD) kelas II berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun. Anak usia Sekolah Dasar sudah memiliki kemampuan untuk berpikir melalui urutan sebab akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Anak-anak mulai menunjukkan beberapa pemikiran abstrak meskipun biasanya didefinisikan dengan karakter-karakter atau tindakan-tindakan. Penting bagi seorang pendidik untuk mampu mengetahui tahapan perkembangan anak didiknya. Pendidik harus dapat memilih atau menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan tahap perkembangan anak yaitu konkret. Hal ini yang mendukung peneliti untuk melakukan penelitian menggunakan pendekatan PMRI.

2.1.3

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

2.1.3.1 Sejarah PMRI Matematika merupakan suatu bentu aktivitas manusia merupakan pernyataan Hans Freudental yang melandari pengembangan Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Matemathics Educations) (Wijaya, 2012:28). Dalam buku Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang disusun oleh Suryanto dkk tahun 2010 dijelaskan bahwa PMRI diadaptasi dari Pendidikan Matematika Realistik yang dikembangkan di Belanda (institut Freudenthal, Universitas Utrect). PMRI di Indonesia telah disesuaikan dengan khas budaya Indonesia. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia (Suryanto, 2010:37). PMRI bermula dari sebuah usaha sekelompok kecil pendidik matematika di Indonesia yang peduli terhadap masalah-masalah pendidikan matematika di Indonesia. Pendidik tersebut berasal dari 5 universitas besar yang ada di Indonesia yaitu ITB, UPI, Unesa, UNY dan USD. PMRI mulai dikembangkan setelah Matematika modern di tinggalkan. Kelompok kecil berusaha untuk memonitor perkembangan matematika di dunia internasional melalui kunjungan luar negeri dan konferensi internasional yang diorganizir oleh International Commission on Mathematical Instruction (ICMI). Salah satu konferensi yang sangat berpengaruh 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terhadap lahirnya PMRI di Indonesia adalah konferensi yang dilaksanakan di Sanghai bulan Agustus 1994 dengan salah satu plenary lecture oleh Dr. Jan de Lange dari Institute Freudenthal, Universitas Utrect di Belanda yang menyajikan makalah dengan judul : Mathematics Education Toward 2000. Inti dari makalah tersebut adalah mengenai pemakaian pendidikan matematika realistik yang digunakan di Belanda. Dari sinilah maka RME (Realistic Mathematics Education) menjadi salah satu pertimbangan dalam usaha memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia. Jadi PMRI berkembang di Indonesia setelah tahun 2000. Freudenthal mengatakan bahwa matematika sebaiknya diajarkan dengan mengaitkannya dengan realitas pengalaman siswa serta relecan dengan masyarakat. Kegiatan dan bahan pembelajarannya disusun sedemikian rupa sehingga siswa dapat berpeluang untuk “menemukan kembali” (guide reinvention) matematika. Ada dua jenis matematisasi yang dirumuskan yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal. Matematisasi horizontal adalah merumuskan simbol-simbol matematika dari masalah kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkah matematisasi vertikal adalah memecahkan masalah yang dirumuskan dengan symbol secara matematika.

2.1.3.2 Karakteristik PMRI Pendidikan Matematika Realistik mempunyai 5 karakteristik yang dikemukakan oleh Treffers tahun 1987 (dalam Wijaya, 2012: 21-26). Kelima karakteristik

itu

adalah:

menggunakan

konteks,

menggunkan

model,

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan kontribusi siswa, menggunakan format interaktivitas, dan memanfaatkan keterkaitan antartopik. 1.

Menggunakan konteks Konteks yang digunakan dalam pembelajaran adalah konteks yang nyata

atau yang bisa dibayangkan oleh siswa. Melalui penggunaan konteks, siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari. Konteks yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini adalah konteks yang ada di Indonesia. Karena sesuai dengan tempat anak belajar. 2.

Menggunakan model Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan

dan matematika tingkat konkrit menuju matematika tingkat formal. Model buka merujuk pada alat peraga melainkan suatu alat “vertical” dalam matematika yang tidak dapat terlepas dari proses matematisasi. Karena model adalah proses transmisi antara pemikiran siswa dari tahap konkret, semi konkret dan menuju abstrak. Secara umum ada 2 macam model dalam PMRI yaitu model yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya, yaitu disebut “model of” dan dapat pula berupa model yang sudah lebih umum, yang mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal, yaitu disebut “model for”. 3.

Menggunakan kontribusi siswa Dalam pembelajaran perlu sekali diperhatikan sumbangan atau kontribusi

siswa, yang berupa ide, atau variasi jawab, atau variasi cara pemecahan masalah. Kontribusis siswa itu dapat memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dilakukan atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan pemecahan masalah kontekstual. 4.

Interaktivitas Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan

secara bersamaan sehingga disebut suatu proses sosial. Proses sosial dapat terjadi jika adanya interaktsi antara siswa satu dengan yang lain da nada suatu aktivitas yang dilakukan oleh mereka. Bentuk interaksi itu dapat juga macam- macam, misalnya diskusi, negoisasi, memberi penjelasan atau komunikasi, dsb. 5.

Memanfaatkan keterkaitan antar topik Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa matematika adalah

suatu ilmu yang terstruktur, dengan konsistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik, konsep, operasi dsb sangat kuat, sehingga sangat dimungkinkan adanya integrasi antar topik- topik. Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan (intertwining) antar konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Kelima karateristik tersebut harus muncul dalam buku yang akan dibuat oleh peneliti, sehingga peneliti harus memperhatikan lebih detail mengenai kegiatan pembelajaran yang akan disusun dalam produk yang dibuat. Jadi dalam pembelajaran peneliti wajib menggunakan karakteristik menggunakan konsep, interaktivitas, penggunaan model, adanya kontribusi dari siswa dan ada keterkaitan atar topik yang dibahas (intertwining). Agar produk yang dibuat sesuai dengan PMRI dan dapat digunakan secara maksimal.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.3.3 Prinsip PMRI Suryanto (2010:42-43) PMRI memiliki beberapa prinsip yang merupakan dasar teoritis PMR. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. Guided Reinventing

(Penemuan kembali

secara

terbimbing) dan

Progressive Mathematization (Matematisasi progresif) Prinsip Guided Re-invention ialah penekanan pada penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah konstektual yang realistik (yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep-konsep matematis. Jadi pembelajaran tidak diwali dengan pemberitahuan tentang “ketentuan” atau “pengertian” atau “nama objek matematis” yang diikuti dengan contoh-contoh serta penerapannya tetapi justru dimulai dengan masalah kontekstual yang realistik, dan selanjutnya melalui aktivitas siswa diharapkan dapat menemukan kembali pengertian, sifat meski dalam bahasa informal. 2. Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis) Prinsip ini menekankan pada fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topic-topik matematika kepada siswa. Pemilihan masalah kontekstual

harus

disesuaikan

dengan

mempertimbangkan

aspek

kecocokan dalam pembelajaran dan spek kecocokan dengan proses reinvention. Proses reinvention adalah konsep, aturan, cara, atau sifat

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

termasuk model matematisyang harus ditemukan oleh siswa. Tetapi perlu ditekankan tujuan utama pembelajaran dalam PMR yaitu lebih menekankan pada pengalaman belajar yang bermakna atau proses belajar yang bermakna serta sikap positif terhadap matematika bukan hanya diketahuinya tentang konsep atau rumus bahakan jumlah soal yang dikerjakan oleh siswa. 3. Self- developed model (Membangun sendiri model) Prinsip ketiga menunjukkan adanya fungsi jembatan yang berupa model. Karena bermula dari masalah kontekstual dan akan menuju pada matematika

formal

yang

akan

diselesaikan

oleh

siswa

dengan

kebebasannya, maka siswa akan mengembangkan model sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Di sini terdapat “model of” yang sifatnya masih dapat diesbut “matematika informal” model ini masih sederhana dan masih mirip dengan masalah kontekstualnya. Selanjutnya “model for” adalah model yang memiliki sifat umum yaitu melalui generalisasi atau formalisasi dapat mengembangkan model yang lebih umum, yang mengarah ke matematika formal. Dari pendapat ahli tersebut, dapat dilihat bahwa prinsip Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) berupa Guided Reinventing (Penemuan kembali

secara

terbimbing)

dan

Progressive

Mathematization

(Matematisasi progresif), Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis), dan Self- developed model (Membangun sendiri model)

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.4

Buku Ajar Buku Ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar

pada mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013: 33). Berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 02 tahun 2008 (dalam Kurniasih, 2014: 66) mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

peningkatan

kepekaan

dan

kemampuas

estetis,

peningkatan

kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Kurniasih dan Sani (2014: 60) mengungkapkan bahwa buku ajar yang ditulis oleh seorang penulis atau guru tentulah harus berisikan buah pikirannya. Akan tetapi buku tersebut haruslah diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik. Menurut Akbar (2013 : 33) ciri-ciri buku ajar adalah: 1. Sumber materi ajar 2. Menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu 3. Disusun sistematis dan sederhahana 4. Disertai petunjuk pembelajaran Berdasarkan paparan di atas, dapat dikatakan bahwa buku ajar adalah buku yang ditulis oleh penulis atau guru yang berisi buah pikirannya berdasarkan standar pendidikan sehingga dapat digunakan dalam satuan pendidikan. Buku guru adalah petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2014). Buku siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014). Berdasakan paparan di atas dapat di ketahui bahwa buku guru dan buku siswa adalah salah satu buku teks yang memiliki tujuan untuk mempermudah guru dan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru biasanya saat merencanakan kegiatan melihat dari buku paket yang digunakan secara bersama antara guru dan siswa. Sehingga tidak ada panduan khusus bagi guru untuk melihat referensi kegiatan atau media lain yang dapat digunakan. Melalui penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran yang lebih baik agar dapat membantu siswa dalam memahami materi-materi yang sulit.

2.2 Hasil Penelitian Relevan Mayasari (2014) meneliti peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian adalah kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keterkaitan pada pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar. Kreativitas ditunjukan oleh kemampuan mengemukakan ide, mengajukan ide yang tidak biasa, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci, sedangkan prestasi belajar ditunjukan oleh rata-rata nilai dan jumlah siswa lulus KKM. Hasil observasi menunjukan adanya peningkatan rata-rata tiap indikator kreativitas yaitu indikator kelancaran dari 2,84 menjadi 4,64, indikator keluwesan dari 2,32 menjadi 3,67, indikator keaslian dari 1,52 menjadi 2,97, dan indikator keterperincian dari 2,08 menjadi 3,68. Rata-rata keseluruhan skor kreativitas siswa meningkat dari 8,76 menjadi 14,96. Rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan dari 69,9 menjadi 81,36. Persentase jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat dari 76,5% menjadi 92%. Pendekatan PMRI terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang ditunjukan ketika melakukan tanya jawab, demonstrasi, bekerja kelompok, dan presentasi. Guru diharapkan menggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika agar meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian kedua dilakukan oleh Didit Yudianto (2016) yang berjudul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2 Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada tahap observasi terlihat bahwa presentasi jumlah siswa yang aktif adalah 30% kemudian hasil penelitian pada siklus pertama

menunjukkan bahwa presentase keaktifan siswa meningkat

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi 77% pada siklus 1 dan pada siklus 2 sebesar 81,8%. Presentase lulus KKM pada kondisi awal adalah 47,3% meningkat pada siklus 1 menjadi 72,7% dan pada siklus 2 menjadi 86,36%. Oleh karena itu, penelitian menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Plaosan 2 pada mata pelajaran Matematika semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Kurbaita, dkk (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan buku ajar matematika tematik integratif dengan materi pengukuran benda. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD IT Al-Furqon yang berjumlah 27 siswa. Metode yang digunakan adalah pengembangan atau Research and Development. Prototipe buku ajar yang dikembangkan memiliki efek potensial untuk menggali kemampuan siswa kelas I SD IT Al-Furqon Palembang. Dapat dilihat dari hasil uji coba, dari empat kali pertemuan yang dilakukan peneliti rata-rata nilai tes siswa adalah 81,1 dan berada dalam kategori baik. Ditunjukkan dari hasil tes 9 siswa yaitu (33,3%) termasuk dalam kategori sangat baik, 11 orang siswa (40,7%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (14,8%) termasuk dalam kategori cukup dan 3 orang siswa (11,1%) termasuk dalam kategori kurang. Penelitian kedua tentang pengembangan buku yaitu oleh Janitasari (2016) pengembangan buku ajar Math-Stories merupakan salah satu sarana guna membantu memahamkan siswa dalam pembelajaran matematika. Buku ajar ini dikhususkan untuk siswa kelas V SD/MI, mengenai materi bangun datar dan bangun ruang. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan memvalidasi

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang dengan objek siswa kelas V SDN Windurejo II Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah Research and Development atau pengembangan dan penelitian yang mengacu pada model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif, dikembangkan oleh Borg and Gall. Hasil dari penelitian pengembangan buku ajar Math-Stories dalam mata pelajaran matematika kelas V memenuhi kriteria sangat valid dan hasil uji ahli materi mencapai tingkat kevalidan 95,7 % hasil uji ahli desain mencapai 96%, ahli mata pelajaran mencapai 90.9% dan uji coba lapangan mencapai 97,5%. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku hasilnya meningkat, dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest yang hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan hasil posttest yaitu rata-rata pretest 62,39 sedangkan posttest 84,78. Penelitian relevan di atas memberikan gambaran bahwa PMRI dapat membantu meningkatkan kreativitas, keaktifan dan prestasi belajar siswa. Selain PMRI, buku ajar tentang matematika juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan mengenai pembelajaran matematika di wilayah Sleman Barat, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Matematika Kelas II Sekolah Dasar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengembangan Buku

Kurbaita (2013)

Janitasari (2016)

Pengembangan buku ajar Matematika tematik integratif materi Pengukuran berat benda untuk kelas I SD.

Pengembangan buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang kelas V semester II SDN Windurejo 2 Mojokerto.

Yang diteliti: Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II sekolah dasar dengan pendekatan PMRI

Didit Yudianto (2016) Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2 Sleman, DI Yogyakarta

Mayasari (2014) Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Penelitian PMRI Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian Relevan.

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3 Kerangka Berpikir Matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika lebih tepat apabila memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan dengan caranya sendiri melalui pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Pendekatan PMRI dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat dalam pembelajaran matematika karena menekankan kemampuan siswa dalam menemukan jawabannya sendiri dari suatu pertanyaan melalui serangkaian kegiatan yang dirancang oleh guru. Terdapat lima karakteristik pada pendekatan PMRI yang dapat membantu siswa dalam mempelajari pelajaran matematika supaya menjadi lebih mudah dalam memahami materi. 5 (lima) karakteristik PMRI tersebut antara lain penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan. Buku guru dan buku siswa dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI agar dapat menjawab kebutuhan yang ada bagi siswa sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Melalui buku guru dan buku siswa yang dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI, guru dapat menarik perhatian siswa melalui kegiatan-kegiatan yang membuat siswa lebih aktif. Selain itu, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajara matematika.

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan oleh peneliti, terdapat permasalahan dalam pembelajaran matematika di SD. Alat pelajaran yang ada disekolah dianggap belum cukup karena siswa merasa alat peraga atau media yang digunakan guru masih sangat sedikit. Selain itu, guru juga mengatakan bahwa buku yang digunakan saat ini dalam pembelajaran matematika khususnya masih sangat kurang, karena belum ada kegiatan yang konkret terhadap keseharian siswa dan media-media atau alat peraga yang digunakan masih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya referensi alat peraga yang disediakan di dalam buku pelajaran yang sudah ada. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI ini, dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pemahaman belajar matematika siswa.

2.4 Pertanyaan Penelitian 1.

Berkaitan dengan proses pengembangan buku guru dan buku siswa a. Bagaimana situasi di lapangan pada 4 SD di wilayah Sleman Barat berkaitan pembelajaran matematika di kelas II? b. Bagaimana prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI?

2.

Berkaitan dengan kualitas buku guru dan buku siswa a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI berdasarkan penilaian ahli? b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI terhadap prestasi belajar siswa?

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) waktu penelitian, (4) prosedur pengembangan, (5) instrument penelitian, (6) teknik pengumpulan data, dan (7) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015: 28) penelitian dan pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk artinya produk itu telah ada dan peneliti hanya menguji efektivitas dari produk. Sedangkan mengembangkan produk dalam arti luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada). Kegiatan pengembangan produk melibatkan multidisiplin dan hal desain, proses, product quality assurance, inovasi, teknologi, marketing serta pengelolaan bisnis (Sugiyono, 2015: 30). Kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain adalah 4P yaitu penelitian, perancangan, produksi dan pengujian.

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Secara metodologis penelitian dan pengembangan dibagi dalam empat tingkat kesulitan yaitu level 1 meneliti tanpa menguji, level 2 menguji tanpa meneliti, level 3 meneliti dan menguji dalam upaya mengembangkan produk yang sudah ada, level 4 meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru. Pada penelitian ini peneliti masuk dalam penelitian dan pengembangan level 3 karena peneliti membuat buku matematika yang sudah ada kemudian dikembangan dengan pendekatan PMRI.

3.2 Setting Penelitian 3.2.1

Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di 5 SD di wilayah Sleman Barat

sedangkan untuk uji terbatas di SDN Plaosan 1, Sleman. SDN Plaosan 1 adalah SD yang berada di tengah desa dan merupakan sekolah inklusi, sehingga di SD tersebut memiliki karateristik siswa yang beranekaragam.

3.2.2

Subyek Penelitian Subyek penelitian pada penelitian ini adalah guru kelas II dengan jumalah

5 orang dan 5 siswa di SD wilayah Sleman Barat. Khusus untuk uji coba terbatas adalah 5 siswa kelas II SDN Plaosan 1 tahun pelajaran 2016/2017. Kelas di SDN Plaosan ini mempunyai satu kelas yang berisi 26 anak. Jumlah tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah sehingga dapat menjalankan pembelajaran dengan lancar. Dari 26 anak tersebut, peneliti memakai seluruh siswa kelas II dalam uji coba terbatas, tetapi peneliti hanya mengambil 5 siswa sebagai sampel. Buku guru

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan buku siswa ini berisi kegiatan pembelajaran yang memang dilaksanakan dikelas, sehingga uji cobanya juga dilaksanakan di kelas demi mendapatkan data yang relevan dengan penggunaannya nanti.

3.2.3

Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Buku Guru dan Buku Siswa kelas II sekolah

dasar dengan Pendekatan PMRI untuk mempelajari materi satuan tidak baku dan satuan baku.

3.2.4

Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan. Selama 7

bulan tersebut mencakup kegiatan analisis kebutuhan, pembuatan produk, validasi produk oleh ahli, uji keterbacaan produk, uji empiris soal untuk pretest dan posttest, uji coba produk, dan revisi produk.

3.3 Prosedur Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Langkah-langkahnya yaitu menggali potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk,uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal (Sugiyono, 2010: 409). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Ujicoba pemakaian

Revisi Produk

Ujicoba Produk

Revisi Desain

Revisi Produk

Produk Masal

Bagan 3.1 langkah-langkah R & D menurut Sugiyono (2010: 408) 1. Potensi masalah Potensi masalah adalah segala sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi maasalah ini digunakan untuk sebagai dasar sebuah penelitian. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik ridak harus dicari sendiri melainkan dapat berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari seseorang atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah pada potensi dan masalah yang telah ditemukan.

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Desain produk Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif atau tidak dari yang sudah ada. Dikatakan secara rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghasirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang tekah dibuat. Setiap pakar atau ahli diminta untuk menilai produk sehingga akan diketahui apa kelebihan dan kelemahan dari produk tersebut. 5. Revisi desain Setelah desain divalidasi, maka akan ditemukan kelemahan dari produk. Kelemahan itulah yang akan coba dikurangi atau diperbaiki agar menjadi lebih baik. Yang bertugas untuk merivisi produk tersebut adlah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Ujicoba produk Ujicoba dilakukan setelah produk divalidasi dan revisi kepada kelompok yang terbatas. Ujicoba ini bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dikembangkan efektif dan efisien. 7. Revisi produk

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengujian efektivitas produk pada sampel terbatas menunjukkan bahwa produk ternyata lebih efektif. Melalui pengujian tersebut maka aka nada kelemahan dan kelebihan yang akan muncul. Kelebihan dari produk akan diperbaiki oleh peneliti sebagai tahap revisi yang kedua. 8. Ujicoba pemakaian Setelah dilakukan perbaikan, maka langkah selanjutnya adalah ujicoba pada lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncuk guna perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk Revisi produk yang ketiga dilakukan apabila dalam pemakaian lebaga pendidikan yang uas terdapat kekurangan atau hambatan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk. 10. Produksi masal Jika produk yang dibuat telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan.

Berdasarkan

penjelasan

tahapan

pengembangan

di

atas,

peneliti

selanjutnya membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall. Borg dan Gall (1983: 775-787) menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut yaitu:

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

2

Research and information collection

3 Development Premilinary form a product

Planning

10 Disemniasi and implementasion

9 Final product revision

5

4 Premilinary field testing

7

8 Operational field testing

Operational product revision

Main product revision

6 Main field testing

Bagan 3.2 langkah-langkah R & D menurut Borg and Gall 1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. 3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya.

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang dikembangkan. 5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan lebih lanjut. 6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan. 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. 8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir. 9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi produk akhir.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi dan memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono (2015) serta Borg dan Gall (1983). Waktu penelitian terbilang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan hanya selama 7 bulan, sehingga penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi. Prosedur penelitian yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah, yaitu potensi masalah, pengembangan desain, validasi produk, instrument penelitian dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian tersebut dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru pada tahap potensi masalah. Selanjutnya, tahap kedua adalah desain produk yaitu membuat konsep kemudian menjadi sebuah desain buku guru dan buku siswa selanjutnya adalah pembuatan buku. Tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah buku guru dan buku siswa selesai dibuat maka buku di validasi oleh ahli PMRI. Kemudian tahap keempat adalah pembuatan intrumen sebagai persiapan ujicoba terbatas dan tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Penelitian dan pengembangan ini hanya sampai pada revisi kedua dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas. Selain itu, produk buku guru dan buku siswa tidak akan sampai diproduksi masal selama belum diujicobakan ke tahap yang lebih luas. Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa meliputi lima tahap yang digambarkan oleh penliti pada bagan 3.2

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tahap Pertama Potensi Masalah Analisis Kebutuhan

Guru Wawancara Siswa

Tahap Kedua Desain Produk Buku guru Konsep

Desain buku

Pembuatan buku Buku siswa

Tahap Ketiga Validasi Produk Uji Keterbacaan dengan siswa

Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1

Validasi buku Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2 Revisi produk

Analisis 1

Tahap Keempat Instrumen Uji Coba

Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas secara empiris

Tes

Revisi

Instrumen siap digunakan

Tahap Kelima Ujicoba terbatas

Pretest

Ujicoba terbatas

posttest

Analisis II

Revisi produk

Pengembangan buku guru dan buku siswa

Bagan 3.2 Tahap penelitian dan pengembangan terkait lima langkah yang dilaksanakan oleh peneliti.

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.

Potensi Masalah Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang guru dan siswa alami di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika. 2.

Desain Produk Tahap

III

dalam

penelitian

ini

adalah

desain

produk.

Peneliti

mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yanng dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks (siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan), (2) penggunaan model (tahapan konkret, semi konkret, abstrak), (3) konstruksi siswa (siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami konsep matematika), (4) interaktivitas (proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka), (5) keterkaitan (keterkaitan antar pokok bahasan). 3.

Validasi Produk Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan

buku siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3 yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil uji keterbacaan. 4.

Instrumen Uji Coba Tahap empat dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah

instrumen uji coba. Instrumen ini dibuat sebagai langkah persiapan dalam uji coba terbatas. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes dan non tes. Instrumen tes sebelum digunakan perlu dilakukan uji empiris. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22 (Statistic Package for Social Studies 22). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid atau tidak. Item soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 20 soal untuk soal pretest dan posttest. Sedangkan instrumen non tes adala instrumen validasi produk buku guru dan buku siswa. Peneliti melakukan revisi pada pada item soal yang telah terpilih dan merevisi instrumen yang akan digunakan untuk validasi buku guru dan buku

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

siswa. Setelah direvisi, item untuk tes dan instrumen validasi buku guru dan buku siswa siap digunakan. 5.

Uji Terbatas Tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilaksanakan kepada

5 siswa SD penelitian. Namun sebelum produk diujicobakan, peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa SD penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan ujicoba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa kembangkan. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada prototipe pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan menggunakan pendekatan Pendididkan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1

Tes Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor angka (Margono, 2010: 170). Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis bentuk tes objektif tipe pilihan ganda (multiple choice items). Tes tertulis adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula, sedangkan tes objektif adalah tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes disediaan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono, 2010:

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170). Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dengan indikator yang sesuai materi dan tujuan yang telah ditetapkan. Soal yang dibuat digunakan untuk pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan materi pembelajaran melalui buku siswa yang telah dibuat. Sehingga nanti dapat digunakan untuk membandingkan hasil posttest yang dilakukan di akhir pembelajaran. Pretest dan posttest digunakan untuk melihat dampak dari penggunaan buku siswa dan buku guru dalam pembelajaran.

3.4.2

Non Tes

3.4.2.1 Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 2010: 165). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2012: 137-138). Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara yang dibuat dalam wawancara tidak terstruktur ini adalah garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara ini peneliti dapat mengarahkan pada narasumber

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk menjawab hal-hal yang menjadi tujuan wawancara dilakukan. Hal penting lain yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pewawancara adalah perekaman atau pencatatan data. Dalam pembuatan catatan hasil wawancara selain dicatat jawaban atau respon-respon dari responden yang langsung berhubungan dengan pertanyaan, juga dicatat reaksi-reaksi lainnya baik yang dinyatakan secara verbal dan non verbal (Sukmadinata, 2008: 217-218).

3.4.2.2 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2012: 142). Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya datanya juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2008: 219). Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kombinasi berstruktur dan tidak berstruktur. Kuesioner kombinasi adalah kuesioner yang memberikan alternative jawaban yang harus dipilih, dilain pihak juga memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab secara bebas lanjutan dari jawaban pertanyaan sebelumnya (Margono, 2010: 168). Kuesioner dibuat untuk memvalidasi buku guru dan buku siswa yang telah dibuat.

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Validasi ini dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui kualitas dari produk yang dibuat.

3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1

Soal Tes Tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes dalam bentuk pretest

dan posttest saat uji coba terbatas tes adalah salah satu teknik penilaian yang menggunakan berbagai prosedur secara spesifik untuk mendapatkan informasi berupa angka. Materi yang diujikan dalam penelitian ini adalah tentang pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku pada kelas II SD dari standar kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan. Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pretest dan posttest No 1 1

3

4

Indikator 2.2.1 Memahami panjang pendek, tinggi rendah dari suatu benda. 2.2.2 Memahami cara mengukur pangjang tubuh menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku. 2.2.3 Memahami cara mengukur panjang benda melalui gambar dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku 2.2.4 Memahami soal cerita untuk mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku

No aItem 1,2,3 4,8, 9,13,14

5,6,7,15,16,18

10,11,12,17, 19,20

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5.2

Pedoman Wawancara Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur,

dimana peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mewawancarai narasumber. Peneliti menyiapkan beberapa poin garis besar yang akan ditanyakan. Beberapa poin yang akan ditanyakan dalam analisis kebutuhan antara lain mengenai pembelajaran matematika di sekolah, perencanaan pembelajaran, pemanfaatan media belajar, kesulitan materi, pengalaman mengajar & menilai, dan tentang kebutuhan buku. Dari beberapa garis besar tersebut peneliti dapat menganalisis permasalahan yang terjadi di sekolah terkait pembelajaran matematika dari berbagai sudut pandang. Informasi yang diperoleh oleh peneliti saat uji keterbacaan produk adalah mengenai sejauh mana buku siswa yang dikembangan dapat dipahami oleh siswa. Siswa membaca buku siswa dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir satu per satu sehingga akan diketahui mana yang mudah dipahami dan mana yang sulit dipahami. Melalui hasil uji keterbacaan tersebut peneliti dapat memperbaiki buku yang dikembangkan agar dapat digunakan dengan lancar saat melakukan uji coba terbatas. Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Wawancara Guru Daftar Pertanyaan Wawancara Identitas Pelatihan pendidikan yang pernah diikuti Kurikulum matematika Cara mengajar matematika di kelas Materi yang sulit untuk diajarkan Kesulitan mengajar matematika Solusi untuk mengatasi kesulitan Usulan buku pegangan guru dan siswa yang digunakan untuk pembelajaran

Nomor Aitem 1 2 3 4,5,6,10,11 7,8,9 12 13 14,15,16,17

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara siswa Daftar Pertanyaan Wawamcara Identitas Alasan menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran matematika Proses pembelajaran matematika dikelas Cara siswa memahami materi pelajaran Kesulitan materi Buku yang digunakan dalam pembelajaran

3.5.3

Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6,7,8,9,10

Lembar Kuesioner Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek-aspek buku

guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekaan PMRI. Kuesioner disusun sebagai bahan validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner antara buku guru dan buku siswa berbeda karena memiliki tujuan dari pembuatan buku guru dan buku siswa ini juga memiliki perbedaan. Kuesioner ini diisi oleh satu orang ahli Pendekatan PMRI dan satu guru sekolah dasar yang memahami tentang pendekatan PMRI. Di bawah ini adalah instrument penelitian kuesioner validasi buku guru dan buku siswa yang digunakan oleh peneliti. Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner validasi buku guru No 1

2

Aspek Tujuan dan Pendekatan

Cover

Indikator Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).

Nomor aitem 1 2 3

4 5 6

7

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

4

Isi

Bahasa

No

Aspek

1

Cover

2

Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik. Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). Materi buku sesuai dengan judul buku Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. Materi disusun secara runtut Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. Bahasa yang digunakan mudah dipahami Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) Ukuran dan bentuk huruf menarik

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner validasi buku siswa Indikator

Isi Buku Siswa

Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1). Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2).

8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Nomor aitem 1 2

3 4 5 6 7 8

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

4

5

Konsistensi

Bahasa

Gambar

Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3). Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. Bidang cetak dan margin proporsional. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Berisi perintah yang jelas. Bahasa berdasarkan EYD. Bahasa tidak mengandung makna ganda.

9

10

11 12 13 14 15 16 17 18 19

Menarik perhatian siswa untuk belajar.

20

Sesuai dengan materi yang dibahas.

21

Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. Ukuran gambar tepat.

22 23

3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1

Tes

3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan bisa menampilkan apa yang harus ditampilkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015:176-178). 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2012:122). Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi Product Moment (Arikunto, 2006: 170) dengan rumus berikut:

N∑

–(∑ )(∑ )



Gambar 3.1 Rumus korelasi Product Moment

Keterangan : rxy

= koefisien korelasi

∑x

= jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)

∑y

= jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)

∑x2

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

N

= jumlah responden

∑xy

= jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y

Harga r product moment pata tabel taraf signifikasinya adalah 0.05. Jika rxy > r tab maka aitem tersebut dinyatakan valid. Peneliti akan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Dari pengolahan tersebut akan diketahui mana aitem yang valid dan

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

layak untuk digunakan dengan cara membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut dikatakan valid atau jika harga pearson correation < 0.396 aitem dikatakan valid. Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Teknik yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Soal dikatakan reliabel jika memenuhi nilai > 0.60. Rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2012: 122) dapat dilihat sebagai berikut :

r11 =

1-

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach

Keterangan : r11

= koefisien reliabilitas

n

= banyaknya butir soal = jumlah kuadran a dari masing-masing item = kuadran dari a total keseluruhan item

Penghitungan reliabilitas instrumen tersebut menggunakan program IBM SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Arikunto (2008: 100) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Kualifikasi reliabilitas 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Koefisien korelasi Kualifikasi 0.8 – 1.00 Sangat tinggi 0.6 – 0.79 Tinggi 0.4 – 0.59 Sedang 0.2 – 0.39 Rendah 0.0 – 0.19 Sangat rendah Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tingkat kualifikasi yang mana.

3.6.1.2 Soal tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Perhitungan soal tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa saat melakukan uji coba terbatas produk buku guru dan buku siswa. Soal ini diberikan sebelum melakukan uji coba (pretest) yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa melalui nilai yang diperoleh siswa. Kemudian sesudah uji coba dilakukan tes kembali menggunakan soal tes yang sama (posttest) untuk menguji kemampuan siswa setelah diberikan perakuan menggunakan produk yang dibuat. Perhitungan nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar rumus penilaian soal tes pada gambar 3.2. Nilai setiap anak dihitung dengna cara total skor yang diperoleh dibagi skor maksimal kemudian dikali 100.

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Gambar 3.3 Rumus Penilaian Soal Tes

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemudian nilai rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus rata-rata nilai akhir pada gambar 3.3. cara menghitung nilai rata-rata akhir adalah dengan membagi total nilai tes siswa dengan jumlah siswa.

𝒓𝒂𝒕𝒂

𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂

Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Penilaian Soal Tes

Presentase kenaikan nilai dari sebelum dan sesudah uji coba terbatas dapat diketahui dengan rumus presentase kenaikan nilai pada gambar 3.4. Presentase kenaikan nilai dapat dihitung dengan mengurangi rerata posttest dengan rerata pretest kemudian dibagi dengan rerata pretest. Setelah itu dikali 100 % karena untuk mencari presentase.

𝑷𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏

𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒆𝒔𝒕 𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕

Gambar 3.5 Rumus presentase kenaikan nilai

3.6.2

Non Tes

3.6.2.1 Kuesioner Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisi adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku siswa dan buku guru di masukan dalam bentuk tabel dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus perhitungan nilai setiap aspek menggunakan rumus pada gambar 3.5. Nilai setiap 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aspek diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah item pada setiap aspeknya.

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌

Gambar 3.6 Rumus perhitungan nilai setiap aspek Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru menggunakan rumus nilai dari setiap ahli pada gambar 3.6. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total dari semua aspek dibagi jumlah aspek.

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌

Gambar 3.7 Rumus nilai dari setiap ahli Setelah itu nilai dari ahli satu dan ahli dua dirata-rata untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk menggunakan rumus rerata nilai validasi pada gambar 3.7. Nilai rerata dari buku guru dan buku siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian dibagi 2.

𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊 𝟏 + 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊 𝟐 𝟐

Gambar 3.8 Rumus nilai rata-rata produk Data yang diperoleh dari validasi produk oleh ahli berupa data kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Data tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Alasan dilakukan konversi data kuantitaif ke data kualitatif untuk mengetahui kualitas produk.

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.7 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif Interval skor Kategori X > ̅ i + 1,80 Sbi

Sangat baik

̅ i + 0,60 SBi < X< ̅ i + 1,80 Sbi

Baik

̅ i – 0,60 SBi < X< ̅ i + 0,60 Sbi

Cukup

̅ i + 1,80 SBi < X< ̅ i – 0,60 Sbi

Kurang

X < ̅ i – 1,80 Sbi

Sangat kurang

Ketengan: Rerata ideal ( ̅ i)

: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi)

: (skor maksimal ideal– skor minimal ideal) : skor aktual

X

Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut.

Diketahui: Skor maksimal ideal

:5

Skor minimal ideal

:1

Rerata ideal ( ̅ i)

: (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : (5–1) = 0,67

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.

Jawab: Kategori sangat baik = X > ̅ i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80.0,67) = X >3 + (1,21) = X >4,21

Katagori baik = ̅ i + 0,60 SBi < X< ̅ i + 1,80 SBi = 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67) = 3 + (0,40)< X <3+ (1,21) = 3,40< X <4,21

Katagori cukup = ̅ i –0,60 SBi < X < ̅ i + 0,60 SBi = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67) = 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40) = 2,60< X < 3,40

Kategori kurang = ̅ i + 1,80 SBi < X< ̅ i – 0,60 Sbi = 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40)

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

= 1,79< X < 2,60

Kategori sangat kurang =X < ̅ i – 1,80 Sbi = X <3 – (1,80. 0,67) = X <3– (1,21) = X <1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut: Tabel 3.8 Tabel Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval Skor Kriteria X > 4.21

Sangat Baik

3.40 < X ≤ 4.21

Baik

2.60 < X ≤ 3.40

Cukup

1.79 < X ≤ 2.60

Kurang

X ≤ 1.79

Sangat Kurang

3.7 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 9 bulan. Diawali pada bulan Mei 2016 hingga bulan Januari 2017. Secara rinci kegiatan yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan pada tabel 3.6 dibawah ini.

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian No.

Kegiatan

1

Potensi Masalah

2

Pengumpulan Data

3

5

Penentuan SK, KD, Indikator dan Materi Penyusunan Buku Guru dan Buku Siswa Validasi ahli

6

Analisis data validasi

7

Revisi Produk

8

Uji Coba Produk

9

Revisi produk

10

Produk selesai

4

Jun

Juli

2016/2017 Agu Sep Okt

Nov

Des

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan PMRI Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II dengan menggunakan pendekatan PMRI diawali dengan menganalisis kebutuhan guru dan siswa di empat sekolah wilayah Sleman Barat. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada empat guru kelas 1 dan delapan siswa kelas 1 masing-masing sekolah dua siswa. hal itu dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran khususnya matematika di kelas.

a. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui bagaimana situasi dan proses pembelajaran matematika di kelas. Melalui situasi yang dianalisis ini peneliti dapat menemukan masalah yang ada di sekolah dasar dan dapat menganalisis

kebutuhan

dalam

pembelajaran

khususnya

pembelajaran

matematika. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan wawancara kepada satu guru dan dua siswa pada empat SD yang dipilih pada wilayah Sleman Barat. Wawancara yang dipilih adalah wawancara tidak bertruktur, artinya peneliti tidak membuat pertanyaan-pertanyaan secara terstruktur tetapi hanya menuliskan garis besar dari masalah yang akan di teliti. SD yang peneliti gunakan adalah SDN

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan dan SDK Jetis Depok. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa kelas II. Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara No. 1

2

Nama Sekolah SDN Plaosan 1

SDN Plaosan 2

Hasil Wawancara Guru Siswa Peneliti menanyakan tenang Peneliti mewawancarai 2 orang cara mengajar matematika di kelas. anak yang ada di kelas II. Saat Guru mengatakan bahwa “Saya peneliti menanyakan “apakah ada mengajar dengan menjelaskan materi materi yang sulit dipahami dek ?”. menggunakan buku dan LKS yang siswa menjawab “gak ada bu”. ada. Kadang-kadang menggunakan Tetapi saat peneliti memberikan media jika di sekolah ada medianya”. pertanyaan mengenai satuan baku Kemudian saat peneliti menyakan siswa tidak bisa menjawab. Peneliti tentang materi yang sulit guru menayakan apa perbedaan satuan mengatakan “materi yang sulit itu baku dan tidak baku. Siswa perkalian dan pembagian mba, lalu menjawab “mmmm.. apa yaa bu.. tentang penjumlahan dan jengkal bu, penggaris, depaa? Iya pengurangan teknik meminjam, dan bukan bu?”. Jadi jawaban siswa menyimpang, kemudian bagian tersebut bukan maksud dari satuan satuan baku dan tidak baku anak itu baku dan tidak baku tetapi masih belum paham apa menyebutkan contohnya. Contoh perbedaannya”. yang dilontarkan pun masih ada yang salah. Saat wawancara peneliti menanyakan Peneliti menanyakan kepada siswa seputar kegiatan pembelajaran di mengenai alat peraga yang kelas. Peneliti bertanya tentang apa digunakan guru saat mengajar. saja yang guru siapkan saat sebelum Siswa menjawab “guru gak pake mengajar. Guru menjawab “RPP dan media bu, hanya memberikan alat peraga mba”. Selanjutnya latihan soal saja di depan peneliti menanyakan alat peraga yang menggunakan papan tulis dan buku digunakan dalam mengajar. Guru paket.” Peneliti juga menanyakan menjawab “penggaris, jam dinding”. seputar buku yang digunakan di “Kalau alat peraga untuk materi kelas. Siswa mengatakan “Gambar satuan baku dan tidak baku sudah ada dibuku suka ga jelas bu, jadi saya belum bu ?” tanya peneliti. Guru lebih suka buku yang banyak menjawab “belum ada mba, hanya tulisannya saja.” penggaris itu saja, saya biasanya Cuma pake jengkal, depa, langkah aja yang gak perlu media macemmacem.” Guru juga mengatakan “mba gak ada buku yang khusus untuk pegangan guru seperti k13 itu, jadi saya kebingungan membuat referensi kegiatan atau media yang bisa digunakan.

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

SDN Susukan

4

SDK Depok

Jetis

Peneliti bertanya pada guru mengenai pendapat tentang pembelajaran matematika di kelas. Guru mengatakan “Materi matematika di Kelas II itu mudah, tetapi yang susah ada membangun motivasi untuk anak agar mau belajar matematika mba.. saya biasanya menggunakan alat peraga untuk membangun motivasi anak. Tetapi kadang kalau di buku tidak ada kegiatan yang dapat saya lakukan menggunakan media, saya jadi bingung gimana mau membuat pembelajaran jadi menarik”. Kemudian materi apa yang sulit untuk dipelajari siswa. “materi pembagian dan perkalian. Pokoknya yang hitungan itulah mba. Dan kalau baru-baru ini yang saya kesulitan itu tentang satuan mba.. satuan panjang baku dan tidak baku, kan butuh tempat buat praktek, nah ruang kelasnya sempit, jadi saya bingung harus mengajar seperti apa.” Apa sudah ada buku khusus pegangan guru buk ?. guru menjawab “Belum ada mba. Saya sangat senang jika ada yang mau membuatkan buku bagi guru agar mengajarnya lebih mudah karena ada acuannya.” Saat melakukan wawancara di SDK Jetis Depok mengenai pembelajaran matematika di kelas guru mengatakan bahwa “mba, matematika itu sering ditakuti sama siswa, mereka takut dengan hitung-hitungan.” Kemudian peneliti menelisik mengenai media pembelajaran. Guru mengatakan “waah saya memang jarang menggunakan media mba, tidak sempat menyiapkan karena sibuk dirumah.” Setelah itu peneliti menanyakan mengenai materi yang sulit. Guru mengatakan “materi itu mba.. pembagian dan perkalian, lalu tetang satuan baku dan tidak baku, siswa susah untuk mengkonversikan angka dari cm ke m.”

Pada saat wawancara mengenai materi yang sulit siswa menjawab “ga ada materi yang sulit buk”. Kalau materi satuan baku dan tidaku baku ?. “Gak sulit buk tapi saya masih bingung apa itu satuan baku dan satuan tidak baku.” Kata siswa. Kalau bu guru suka pakai media ? Kadang pakai kadang tidak bu.. tapi kemaren pas belajar satuan baku dan tidak baku bu tidak menggunakan media” jawaban siswa.

Siswa SDK Jetis Depok mengatakan “bu saya suka buku yang banyak gambarnya, karena menarik buat dikerjakan.” Kemudian peneliti menyanyakan seputar materi yang sulit. Siswa mengatakan bahwa “itu bu tentang penjumlahan menyimpan dan pengurangan yang meminjam. Saya bingung sekali. Lalu bagian satuan baku dan tidak baku. Maksudnya apa sih bu satuan baku dan tidak baku itu ?”

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil wawancara yang diperoleh pada guru kelas II adalah guru mengatakan bahwa kurangnya referensi kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong keaktifan siswa dan referensi media pembelajaran yang mudah ditemukan di sekitar mereka. Sehingga guru jarang menggunakan media dalam mengajar. Materi yang sulit diajarkan dikelas II adalah materi perkalian, pembagian, jam, penjumlahan tekhnik menyimpan, pengurangan teknik meminjam dan pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Setelah melakukan wawancara kepada guru, peneliti kemudia melakukan wawancara kepada siswa sehubungan dengan pembelajaran matematika juga. Peneliti menanyakan materi apa yang sulit saat dipelajari. Siswa menjawab pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku. Siswa sudah bisa menjawab tentang contoh satuan baku dan tidak baku namun masih ada yang salah, tetapi mereka belum dapat menyebutkan apa perbedaan dari satuan tidak baku dan satuan baku. Hal itulah yang membuat siswa masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang peneliti berikan. Pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku dirasa sulit oleh guru karena sulit untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai perbedaan satuan tidak baku dan satuan baku. Selain itu tempat untuk melakukan kegiatan pengukuran guru merasa kekurangan, karena kelas yang sempit sehingga mengakibatkan kegiatan siswa terhambat. Berdasarkan wawancara dan analisis di atas, peneliti akan melakukan penelitian “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II Sekolah Dasar Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematia Realistik Indonesia (PMRI).”

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Pengembangan Produk Pengembangan produk buku guru dan buku siswa melalui lima tahap yaitu potensi masalah, desain produk, instrumen uji coba, validasi produk dan ujicoba terbatas. Dalam pembuatan buku guru dan buku siswa juga memperhatikan tata bahasa, kesesuaian materi, kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa serta media yang menarik dan relevan dengan sekitar siswa. Berdasarkan wawancara pada guru dan siswa pada analisis kebutuhan, peneliti memilih materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Melihat adanya masalah bahwa siswa belum dapat membedakan antara satuan baku dan satuan tidak baku. Peneliti melakukan pengamatan terhadap buku teks yang biasa digunakan siswa di kelas untuk belajar dan yang digunakan guru untuk mengajar. Hal ini berguna untuk menganalisis apa kekurangan dan kelebihan buku yang sudah ada, sehingga peneliti dapat memperbaiki kelemahan dari buku tersebut untuk dapat diterapkan pada buku guru dan buku siswa yang akan disusun. Buku ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku agar mudah dipahami saat akan digunakan. Selain itu, buku juga dilengkapi dengan daftar isi untuk mempermudah guru dan siswa dalam membuka halaman yang diinginkan. Isi buku dibuat menarik, dengan warna yang menggambarkan karakter anak-anak kelas II, menggunakan gambar-gambar dan tulisan yang besar yaitu font 16, jenis tulisan comic sans. Tulisan yang besar diharapkan akan menumbuhkan semangat anak untuk membaca.

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama Pengarang

Judul Buku

Sasaran Buku

Sasaran Kelas

Gambar 4.1 Sampul Buku Guru dan Buku Siswa

Sampul pada buku guru dan buku siswa hampir sama. Perbedaan terlihat pada sasaran buku. Dimana buku siswa ditujukan kepada siswa dan buku guru ditujukan kepada guru. Desain gambar, judul buku, pengarang, dan warna pada buku siswa sama dengan buku guru. Warna dari sampul adalah merah muda dan terdapat gambar anak-anak menandakan bahwa buku tersebut ditujukan kepada anak-anak. Kemudian terdapat gambar penggaris dan manik-manik sebagai simbol alat ukur panjang tidak baku dan alat ukur panjang baku. sampul dibuat semenarik mungkin untuk menimbulkan rasa ingin membuka buku ini sebagai pemicu anak untuk mau belajar.

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a

b

Gambar 4.2 (a) halaman judul, (b) kata pengantar

Halaman judul dan kata pengantar pada buku guru dan buku siswa sama. Kemudian petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa berbeda. Namun terdapat pada halaman yang sama. Buku guru lebih ke penjelasan bagaimana guru dapat menggunakan buku siswa lebih mudah dan kegiatannya mendalam, sedangkan pada buku siswa membantu siswa lebih mudah memahami cara menggunakan buku tersebut sesuai urutan kegiatan yang ada pada buku.

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.3 Petunjuk penggunaan buku dan daftar isi Daftar isi pada buku guru dan buku siswa sama. Hal tersebut terjadi karena pembuatan buku guru selalu memperhatikan halaman pada buku siswa agar saat digunakan untuk mengajar, guru tidak bingung mencari halaman. Jadi halaman buku siswa dan buku guru sama.

Gambar 4.4 Kegiatan konkret buku siswa 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penjelasan lebih rinci dengan referensi media yang dapat digunakan berwarna biru.

Ada karakteristik PMRI yang ditunjukkan dengan warna merah muda.

Gambar-gambar contoh cara mengukur yang benar.

Gambar 4.5 Kegiatan konkrit buku guru

Kegiatan awal pada pembelajaran PMRI adalah pembelajaran yang konkret dengan melibatkan aktivitas memegang dan melakukan percobaan langsung dengan benda nyata. Hal ini terlihat pada kegiatan 1 yang mengajak siswa untuk mengukur secara langsung tinggi badan, panjang tangan dan sebagainya menggunakan manik-manik sebagai alat ukur panjang tidak baku. Kemudian pada alat ukur baku, peneliti memilih alat ukur sederhana yaitu penggaris. Penggaris ini juga digunakan untuk mengukur benda-benda yang ada di sekitar siswa. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran secara nyata.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.6 Contoh latihan (semi konkrit menggunakan gambar)

Latihan 1 ini dibuat untuk melatih siswa berpikir semi konkret. Ketika menggunakan gambar tanpa ada benda langsung siswa dapat mengukur panjang suatu benda dengan tepat. Siswa dapat menentukan panjang benda dengan aktivitas menghitung dari gambar. Latihan berpikir semi konkret ini dilakukan pada alat ukur panjang tidak baku dan pada alat ukur panjang baku. alat ukur tidak baku yang digunakan adalah manik-manik dan alat ukur baku yang digunakan adalah penggaris, sehingga keduanya dapat dipahami oleh siswa secara mendalam dan kemudian masuk pada tahap berpikir secara abstrak tanpa gambar ataupun benda nyata.

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a b Gambar 4.7 kegiatan abstrak (a) buku guru dan (b) buku siswa

Latihan 3 melatih siswa untuk berpikir secara abstrak menggunakan soal cerita. Melalui soal cerita tersebut siswa diajak untuk mengukur suatu benda dengan membandingkan benda satu dengan yang lain. Misalnya penghapus panjangnya 3 manik-manik, buku pangjangnya 3 penghapus, berapa panjang buku jika diukur dengan manik-manik. Hal ini akan membantu siswa belajar berpikir abstrak. Buku ini berisi 2 sub bab besar yaitu subab satuan tidak baku dan subab satuan baku. Sehingga siklus konkret, semi konkret dan abstrak juga terjadi pada

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

subab 2 mengenai satuan baku. Media yang digunakan adalah penggaris karena dekat dengan siswa. Komponen lain dalam buku guru dan buku siswa adalah daftar referensi dan daftar riwayat hidup yang ada dibagian belakang. Desain produk pada buku ini merujuk pada pendekatan PMRI yang menekankan pada kegiatan yang terus berkembang dari kegiatan yang konkrit, semi konkret menuju ke abstrak. Hal ini dilakukan karena untuk mengembangkan daya pikir anak agar dapat berpikir secara abstrak dengan baik jika sudah melewati tahap konkret dan semi konkret. Selain itu juga melihat kegiatan dan media yang digunakan dapat mudah ditemukan di sekitar guru maupun siswa. Kegiatan yang disusun juga berusaha untuk menggunakan kegiatan yang mudah dibayangkan dan relevan bagi siswa kelas II SD.

4.1.1.1 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan PMRI a.

Validasi Produk Kualitas buku guru dan buku siswa dapat dilihat dari hasil validasi oleh

dua ahli PMRI yaitu dosen ahli PMRI dan Guru SD yang paham tentang atan PMRI. Validasi dilakukan dengan mengisi kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil kuesioner validasi dapat dijabarkan pada tabel validasi 4.4 dan 4.5 yang telah diisi oleh dua ahli PMRI di bawah ini.

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.2 Hasil Validasi Buku Guru No

Aspek yang dinilai

Validator Ahli 1 Ahli 2

A. TUJUAN DAN PENDEKATAN 1 2 3 4

Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.

4 4

4 4

4

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4 4

4 4

4 4

3 4

4

4

4 96 3,97

4 99 4,15

B. COVER 1 2

Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) 3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya 5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 6 Cover menarik. C. ISI 1 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). 2 Materi buku sesuai dengan judul buku 3 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. 5 Materi disusun secara runtut 6 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 7 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 8 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 9 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 10 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan D. BAHASA 1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 4 Ukuran dan bentuk huruf menarik Total Skor Rata-Rata Rerata

4,06

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kuesioner yang digunakan untuk validasi buku guru di atas terdiri dari 24 item soal. Aspek yang masuk di dalam kuesioner tersebut adalah aspek tujuan dan pendekatan, cover, isi dan bahasa. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor perolehan pada ahli 1 adalah 96 dengan rata-rata nilai 3.97, sedangkan pada ahli 2 adalah 99 dengan rata-rata nilai 4.14. Koefisien yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah perhitungan rerata dari ahli 1 dan ahli 2. Rerata hasil validasi buku guru adalah 4.06. Hasil tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif menggunakan tabel skala lima yang diadaptasi dari dari Sukardjo (2008: 101). Tabel 4.3 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval Skor

Kriteria

X > 4.21

Sangat Baik

3.40 < X ≤ 4.21

Baik

2.60 < X ≤ 3.40

Cukup

1.79 < X ≤ 2.60

Kurang

X ≤ 1.79

Sangat Kurang

Berdasarkan tabel kategori di atas, dapat diketahui bahwa rerata hasil validasi buku guru adalah 4.06 termasuk dalam kategori “baik” yaitu berada pada interval 3.40 < X ≤ 4.21. Setelah memberikan kategori pada buku, kemudian para ahli juga menyatakan kelayakan buku tersebut untuk dilakukan ujicoba terbatas di sekolah. Hasil validasi yang diperoleh adalah ahli 1 dan 2 menyatakan bahwa buku guru layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi.

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa Validator No

Aspek yang dinilai

A. COVER Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 3. Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4. Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. 5. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 6. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. B. ISI BUKU SISWA 7. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1). 8. Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2). 9. Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3). 10. Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). 11. Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). C. KONSISTENSI 12. Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. 13. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 14. Bidang cetak dan margin proporsional. 15. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. D. BAHASA 16. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 17. Berisi perintah yang jelas. 18. Bahasa berdasarkan EYD. 19. Bahasa tidak mengandung makna ganda. E. GAMBAR 20. Menarik perhatian siswa untuk belajar. 21. Sesuai dengan materi yang dibahas. 22. Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 23. Ukuran gambar tepat. Total Skor Rata-Rata Rerata 1. 2.

Alhi 1

Ahli 2

5

4

5

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

5 4

4 4

4

4

4

3

4 4 4

4 4 4

4 5 5 5 99 4,3

5 4 4 5 94 4,08 4,2

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perolehan skor validasi pada buku siswa adalah oleh skor 99 dengan ratarata nilai 4.3 ahli 1 dan 94 dengan rata-rata nilai 4.08 oleh ahli 2. Hasil rerata nilai dari kedua ahli adalah 4.2. Nilai tersebut jika dikonversikan ke dalam data kualitatid menurut skala lima dalam buku Sukardjo tahun 2008 masuk dalam interval 3.40 < X ≤ 4.21 yang mana merupakan kategori “baik”. Jadi kategori buku siswa adalah baik. Buku siswa menurut ahli 1 dan 2 dinyatakan layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi. Revisi produk buku guru dan buku siswa relatif sama, buku guru dan buku siswa memiliki isi yang sama hanya berbeda pada penjelasan yang lebih rinci pada buku guru mengenai kegiatan dan referensi media yang bisa digunakan. Berikut adalah beberapa bagian yang perlu di revisi.

Huruf D seharusnya kecil karena kata hubung.

Gambar 4.8 Revisi 1

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selang seling seharusnya ditulis konsisten “selang-seling”

Gambar 4.9 Rrevisi 2

Konsistensi penulisan “bolpoin” dan nama “hutama” seharusnya awal nama huruf kapital.

Gambar 4.10 Revisi 3

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ahli 2 lebih berfokus pada tata bahasa yang digunakan peneliti dalam menuliskan buku guru. Hal tersebut terlihat pada gambar di atas ada beberapa kata-kata yang harus direvisi agar mudah dipahami dan memiliki konsistensi dalam penulisan. Meskipun ahli 1 tidak menyarankan untuk merevisi kata-kata yang disarankan oleh ahli 2, tetapi peneliti tetap merevisinya karena setelah dikaji ulang memang benar kata-kata yang dilingkari oleh ahli 1 ada yang salah. Sehingga tahap revisi kalimat tetap dilakukan.

Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar buku menjadi buku polos karena tidak semua siswa menyukai “hello kitty”

Gambar 4.11 Revisi 4 Saran dari ahli 2 mengenai mengganti gambar buku tersebut menjadi buku yang polos tidak peneliti terima karena buku yang bergambar akan menambah daya tarik siswa untuk mengerjakan. Anak-anak kelas II pasti akan menyukai gambar-gambar yang nyata adanya. Sehingga jika buku tulis yg

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bergambar tersebut memang dapat dibayangkan nyata adanya di lingkungan sehari-hari siswa.

Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar penghapus menggunakan gambar yang tanpa merk.

Gambar 4.12 Revisi 5

Ahli 2 menyarankan untuk mengganti gambar penghapus menggunakan gambar yang tidak bermerk. Tetapi peneliti tidak mengganti gambar tersebut. Peneliti tetap menggunakan gambar penghapus tersebut karena gambar-gambar yang nyata adanya disekitar siswa dapat mendorong kemauan siswa untuk melihat gambar tersebut. Sehingga keinginan siswa untuk mengerjakan soal diharapkan akan meningkat.

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ahli 1 menyarankan untuk menambah katakata “dan mengukur panjangnya” dibelakang kalimat yang sudah ada.

Gambar 4.13 Revisi 6

Saran dari ahli 1 adalah menambah kalimat perintah “belajar membaca penggaris” dengan kalimat “dan menghitung panjangnya”. Peneliti menerima saran dari ahli 1 karena memang penting menambah kalimat perintah tersebut agar siswa tidak bingung apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan hasil revisi dari saran ahli 1 dan 2, buku guru dan buku siswa telah dapat digunakan untuk ujicoba terbatas. Ada beberapa saran yang diterima dan ada beberapa saran yang tidak diterima. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan peneliti setelah melakukan kajian ulang mengenai buku guru dan buku siswa tersebut. Selain melakukan validasi kepada ahli 1 dan 2, peneliti juga melakukan Uji keterbacaan produk kepada salah seorang anak yang usianya sama dengan kelas yang yang akan digunakan untuk ujicoba produk. Berdasarkan hasil uji keterbacaan terlihat bahwa anak secara keseluruhan dapat memahami buku siswa 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan lancar. Dia juga dapat mengerjakan semua soal yang ada pada buku siswa dengan baik. Namun ada beberapa kalimat yang anak lama memahaminya, sehingga peneliti memilih memperbaiki kalimatnya agar anak dapat memahami kalimat lebih mudah.

Dari uji keterbacaan peneliti memutuskan menambah kalimat tersebut menjadi “coba sebutkan berapa cm (centimeter) panjang benda yang ditunjukkan pada gambar”.

Gambar 4.14 Revisi 7 b.

Dampak Produk Dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji coba terbatas

pada beberapa anak usia kelas II. Peneliti memilih SDN Plaosan I untuk melakukan uji coba khususnya pada kelas II. Secara langsung dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji soal sebelum melakukan uji coba (pretest) dan setelah uji coba (posttest). Soal yang digunakan untuk uji pretest dan posttest adalah sama. Soal tersebut haruslah di uji untuk melihat valid atau tidaknya soal tersebut jika digunakan. Peneliti membutuhkan 20 soal pilihan ganda untuk uji pretest dan posttest sehingga peneliti membuat 30 soal untuk menghindari ada soal yang tidak valid saat uji empiris. Peneliti melakukan uji empiris soal tersebut pada kelas III,

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yaitu satu tingkat di atas kelas yang akan digunakan untuk uji terbatas dengan harapan soal dikerjakan oleh siswa yang telah memperoleh materi yang sudah peneliti pilih. Soal diujikan kepada 25 anak di kelas III SDN Plaosan I. Setelah soal dikerjakan oleh siswa kelas III, maka langkah selajutnya adalah menghitung validitas dan reliabilitas soal menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel rekapitulasi soal. Tabel 4.5 Rekapitulsi validitas soal No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Pearson correlation 0.853** 0.853** 0.853** 0.853** 0.853** 0.853** 0.260 0.867** 0.853** 0.853** 0.508** 0.853** 0.128 0.587** 0.448* 0.568** 0.427* 0.127 0.012 0.347 0.867** 0.290 0.181 0.238 0.853** 0.867** 0.052 0.598** 0.469* 0.761**

R tabel

Sign (2 tailed)

Hasil Validitas

0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0.209 0,000 0,000 0,000 0,009 0,00 0.541 0,002 0,025 0,003 0,033 0.546 0.956 0.089 0.000 0.160 0.388 0.252 0,000 0,000 0.806 0,002 0,018 0,00

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

Keterangan : (*) aitem soal valid, (**) aitem soal sangat valid 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada 21 soal yang valid dan bisa digunakan untu uji terbatas. Soal yang dapat diguanakan antara lain item nomor 1,2,3,4,5,6, 8,9,10,11,12,14,15,16,17, 21,25,26,28,29 dan 30. 21 soal tersbut kemudian dipilih 20 soal saja yang akan digunakan untuk uji empiris. Soal yang tidak dipakai adalah item nomor 17 dengan validitas paling rendah yaitu 427. Sehingga peneliti memilih item tersebut untuk tidak dipakai. Setelah dihitung validitasnya

kemudian

dilakukan

perhitungan

reliabilitasnya.

Reliabilitas

bertujuan untuk mengethui apakah sola tersebut reliabel atau tidak. Perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Tabel. 4.6 Reliabilitas soal Cronbach’s Alpha

N Of Item

0.964

21

Raliabilitas soal tersebut adalah 0.96 masuk dalam reliabilitas tinggi sehingga soal tersebut layak untuk digunakan. Soal yang telah melalui validitas dan reliabitas selanjutnya dapat dipakai untuk kepentingan pretest dan posttest. Pretest dan posttest

dilakukan pada

pembelajaran di kelas seperti pembelajaran biasa, namun peneliti hanya mengambil 5 sampel anak untuk ambil data. Adapun hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.7 Hasil pretest dan posttest Nama AX AJ HT IL ANG Total Nilai Rata-Rata Nilai Peningkatan Presentase

Pretest Skor Nilai 10 50 12 60 11 55 9 45 10 50 260 52

Posttest Skor Nilai 16 80 16 80 15 75 15 75 15 75 385 77 25 48%

Hasil pretest yang ditunjukkan pada tabel di atas yaitu AX dan ANG mendapatkan nilai 50. Kemudian IL mendapat nilai 45, HT mendapat nilai 55 dan AJ mendapat nilai 60. Kelima siswa tersebut terlihat mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal pretest yang peneliti berikan karena nilai mereka berada di bawah KKM. KKM matematika SDN Plaosan khususnya kelas 2 adalah 68. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba produk berupa buku guru dan buku siswa kepada semua siswa kelas II, dan mengambil sampel kembali pada 5 anak yang telah dilakukan pretest sebelumnya. Hasil posttest menunjukkan bahwa HT, IL, dan AG mendapatkan nilai 75, kemudian AX dan AJ mendapat nilai 80. Nilai yang diperoleh oleh kelima anak tersebut terlihat sudah meningkat dan berada di atas KKM. Rata-rata pretest adalah 52 dan rata-rata posttest adalah 77. Selisih nilai antara pretest dan posttest adalah 25 dan presentase kenaikan nilainya adalah 48%. Nilai pretest dan posttest yang ditunjukkan di atas dapat diketahui bahwa produk buku guru dan buku siswa memberikan dampak yang positif bagi

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran siswa di kelas. Dampak adanya produk tersebut adalah membantu siswa memahami materi mengenai pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuapn baku khususnya pada pemahaman perbedaan satuan tidak baku dan satuan baku. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai pada setiap siswa sampel dan nilai mereka berada di atas KKM.

4.2

Pembahasan Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan dengan di awali

analisis kebutuhan pada wilayah Sleman Barat sebagai tempat penelitian. Terkait dengan rumusan masalah pertama yaitu tentang proses pengembangan buku, peneliti

membuat dua pertanyaan penelitian yang dibahas dalam rumusan

masalah ini. Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai bagaimana situasi pembelajaran matematika di sekolah. Kemudian pertanyaan penelitian yang kedua adalah tentang bagaimana proses pengembangan buku yang dilakukan oleh peneliti melalui tahap-tahap yang jelas. Pertanyaan

penelitian

yang

pertama

adalah

mengenai

situasi

pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya pad akelas II di wilayah Sleman Barat. Situasi pembelajaran ini dapat diketahui melalui proses analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada 4 SD yang berada di Sleman Barat. Wawancara dilakukan pada 1 guru dan 2 siswa pada masing-masing sekolah. masalah yang diperoleh dari analisis kebutuhan tersebut adalah bahwa guru membutuhkan buku pegangan untuk mengajar dan siswa juga membutuhkan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan keseharian siswa agar

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dapat mengembangkan kemampuannya dengan sempurna. Kemudian masalah yang lebih spesifik adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika tentang pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Ada beberapa masalah yang timbul dari materi tersebut. Ada siswa yang tidak memahami perbedaan satuan baku dan tidak baku, dan aja juga yang kesulitan dalam mengkonversikan satuan. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam mengajar materi ini karena kurangnya referensi alat peraga yang disediakan serta tempat yang sempit untuk melakukan kegiatan praktek. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas II tentang materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pertanyaan penelitian kedua adalah mengenai prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono. Kemudian memadukan dengan tahap pengembangan dari Borg and Gall. Sehingga diperoleh tahap-tahap yang dipilih adalah sebagai berikut potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, dan revisi produk. Tahap tersebut kemudian disederhanakan dalam 5 tahap. Tahap tersebut adalah potensi masalah, desain produk, penelitian, validasi produk, instrumen dan ujicoba terbatas. Tahap pertama yaitu potensi masalah yang di dalamnya memuat proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan untuk analisis kebutuhan. Selanjutnya adalah membuat desain produk hingga produk dibuat. Pada tahap ini peneliti melakukan studi literature tentang

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PMRI dan karakteristiknya serta tentang materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku. Kemudian menyusun isi buku guru dan buku siswa. Tahab selanjutnya adalah tahap validasi buku guru dan buku siswa kepada 2 ahli PMRI untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut. Selain mengetahui kualitas, tahap validasi juga dilakukan untuk mengetahui mana saja yang perlu diperbaiki sebagai bahan revisi pertama. Selanjutnya adalah pembuatan instrumen penelitian. Intrumen yang digunakan adalah instrumen tes mengenai soal yang digunakan untuk pretest dan posttest. Soal tersebut sebelunya di uji empiris terlebih dahulu untuk mengetahui mana soal yang valid dan mana soal yang tidak valid. Kemudian tahab selanjutnya adalah tahap uji coba. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk yang telah dibuat. Setelah itu dilakukan revisi yang kedua jika ada usulan dari guru atau jika ada kegiatan yg kurang efekstif selama ujicoba berlangsung. Rumusan masalah yang kedua yaitu membahas mengenai kualitas buku guru dan buku siswa. Pada kualitas ini peneliti membahas 2 pertanyaan penelitian yaitu mengenai kualitas buku yang ditunjukkan dari hasil validasi kepada ahli, Kemudian pada pertanyaan penelitian kedua yaitu membahas mengenai dampak dari penggunaan buku terhadap prestasi belajar siswa. Pertanyaan penelitian pertama adalah tentang kualitas dari buku guru dan buku siswa yang telah dibuat. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui melalui tahap ke tiga dari prosedur pengembangan produk yaitu tahap validasi produk. Validasi produk dilakukan untuk mengetahui mana yang perlu diperbaiki agar produk dapat digunakan untuk uji coba terbatas.

Validasi

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dilakukan oleh ahli 1 yaitu dosen matematika yang paham tentang PMRI dan ahli 2 yaitu guru SD yang paham tentang PMRI. Selain melakukan validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk kepada anak seusia sasaran buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa mudah kalimat-kalimat yang digunakan peneliti dalam buku dipahami oleh siswa. Sehingga jika nanti siswa yang membaca produk ini merasa bingung, peneliti dapat menyederhanakan kalimat atau menggantinya dengan yang lebih mudah. Berdasarkan hasil validasi diperoleh nilai validasi rata-rata buku guru adalah 4.06 dengan kategori “baik”. Kemudian buku siswa memiliki rata-rata 4.2 dengan kategori “baik”. Kedua buku tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan oleh kedua ahli dengan beberapa catatan untuk direvisi. Pertanyaan penelitian kedua adalah tentang bagaimana dampak dari penggunaan buku guru dan buku siswa terhadap pretasi belajar siswa di sekolah dasar. Pertanyaan ini dijawab pada tahap 4 dan 5 dalam prosedur pengembangan buku. Tahap empat yaitu tahap pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa soal tes untuk uji empiris dan intrumen untuk uji validasi buku guru dan buku siswa kepada ahli PMRI. Pembuatan soal ini dilakukan sebagai langkah persiapan untuk ujicoba terbatas. Soal dibuat untuk menguji pretest dan postest. Jumlah soal adalah 30 item. Sebelum digunakan soal diujikan kepada siswa kelas diatasnya yaitu kelas III untuk mengetahui soal mana yang valid dan mana yang tidak sehingga dapat dipilih soal yang berkualitas untuk melakukan pretest dan postest. 30 soal tersebut ternyata setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS 22 for Windows terdapat 21 soal terhitung valid. Sehingga peneliti mengunakan 20 soal

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

valid teratas untuk uji pretest dan postest. Tahap 5 adalah tahap ujicoba terbatas. Setelah produk selesai di revisi, kemudian peneliti melakukan ujicoba produk di SDN Plaosan 1. Peneliti memilih SDN Plaosan 1 sebagai tempat penelitian karena SDN Plaosan 1 terlihat memiliki siswa yang aktif tetapi guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dengan baik sehingga kemampuan siswa yang aktif tersebut lama-lama akan hilang. Hal ini dapat peneliti ketahui karena peneliti telah melakukan PPL di SD tersebut selama 3 bulan. Sehingga sudah mengetahui karakter siswa dengan baik. Tahap ujicoba yang pertama adalah melakukan pretest menggunakan soal yang telah diolah pada tahap empat. Selama 1 jam pelajaran melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian selama 7 jam pelajaran yang terbagi dalam 3 hari melakukan ujicoba produk menggunakan buku guru dan buku siswa. Setelah selesai melakukan ujicoba kemudian melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan produk. Kemudian data pretest dan posttest tersebut di analisis untuk mengetahui seberapa besar kenaikan nilai yang didapat. Nilai rata-rata pretest adalah 52 dan nilai rata-rata posttest adalah 77. Kenaikan nilai dari pretest ke posttest adalah 25. Sehingga presentase kenaikan nilainya adalah 25%. Berdasarkan hasil analisis nilai pretest dan posttest tersebut maka dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa yang digunakan pada pembelajaran matematika materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku memiliki dampak yang karena memiliki kenaikan nilai sebesar 48%.

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 5.1.1 Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa wilayah Sleman Barat mengalami keterbatasan buku dalam proses pembelajaran. Penyusunan buku guru dan buku siswa yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dasar dari langkah-langah pengembangan Sugiyono dan Borg and Gall yang telah dimodifikas menjadi 5 langkah utama dalam penelitian ini yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Desain Produk, (3) Validasi Produk, (4) Instrumen Uji Coba, dan (5) Uji Coba Terbatas. Masalah yang didapat dari analisis data adalah siswa kesulitan dalam mempelajari materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Desain produk dimulai dengan melihat SK dan KD dari materi yang ditemukan menjadi masalah. Buku dikembangkan berdasarkan 5 karakteristik PMRI. Produk di validasi oleh 2 ahli PMRI untuk kemudian direvisi. Selanjutnya uji coba terbatas dilakukan di SDN Plaosan 1. 5.1.2 Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil validasi memperoleh hasil yang baik. Buku guru mendapatkan nilai 4.15 dengan kategori “baik” oleh ahli 1 dan mendapat nilai 3.98 dengan

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kategori “baik” oleh ahli 2. Kemudian rata-rata nilai dari ahli 1 dan ahli 2 adalah 4.06 dengan kategori baik. Sedangkan buku siswa mendapatkan nilai 4.3 dengan kategori “sangat baik” dan ahli 2 memberikan nilai 4.08 dengan kategori “baik”. Sehingga rata-rata 4.19 dengan kategori “baik”. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa buku guru dan buku siswa dalam kategori “baik” dan siap untuk diujicobakan. Dari hasil uji coba lapangan terbatas yang dilakukan peneliti dapat diperoleh hasil bahwa buku guru dan buku siswa memberikan dampak yang baik terhadap prestasi belajar siswa, yaitu ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil pretest dan posttest sebesar 48%.

5.2 Keterbatasan Penelitian Berdasarkan ujicoba buku guru dan buku siswa terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian, yaitu: 1.

Buku guru dan buku siswa ini hanya memuat satu bab materi saja sehingga tidak dapat digunakan untuk materi lain.

2.

Buku guru dan buku siswa yang dikembangkan hanya sampai pada tahap revisi saja dan tidak pada produksi masal karena produk ini baru merupakan usulan saja kepada pemerintah.

3.

Data yang diperoleh peneliti sebatas data wawancara kepada guru dan siswa di kelas II di empat sekolah karena keterbatasan waktu untuk izin di sekolah lain.

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.3 Saran Saran diberikan untuk penelitian selanjutnya yang akan mengembangkan buku guru dan buku siswa sebagai berikut : 1.

Sebaiknya dalam menyusun sebuah buku memuat materi yang lebih luas agar dapat berguna pada banyak kegiatan.

2.

Penelitian selanjutnya agar sampai pada tahap penelitian yang lebih luas.

3.

Penelitian selanjutnya agar melakukan pengumpulan data dari sekolah yang lebih banyak sehingga dapat memperoleh data analisis kebutuhan yang lebih baik dan akurat.

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI Akbar, Sa’dun. 2013. Instrument Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kurbaita,dkk. (2013). Pengembangan buku ajar Matematika tematik integratif materi pengukuran berat badan untuk kelas 1 SD. Jurnal Kresno 4 (1). Diakses

pada

tanggal

12

Desember

2016

dari

file:///C:/Users/caro%20n%20rol/Downloads/2877-6398-1-PB.pdf Janitasari, Lisa. (2012). Pengembangan buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang kelas V semester II SDN Windurejo 2 Mojokerto. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Diakses pada

tanggal

12

Desember

2016

dari

http://etheses.uin-

malang.ac.id/3792/1/12140149.pdf Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Diriku: Tema 1 Buku Tematik Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas I. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Diriku: Tema 1 Buku Tematik Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas I. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendodikan. Jakarta: Rineka Cipta Marpaung, Y. (2008). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pelatihan guru-guru SMP di USD, Hotel LPP dan P4TK Matematika pada bulan juli 2008. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mayasari, Dwi Dian. (2014). Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 dari www.library.ac.id Mustofa,dkk. 2008. Senang Balajar Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Purnomosidi. 2008. Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Runtukahu, Tombokan dan Kandou, Selpius. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Schunk. D. H. (2012). Learning Theories: An Educational. (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sani dan Kurniasih. 2014. Panduan membuat bahan ajar buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia-Konstansi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D). Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. Suryanto. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Yogyakarta: Koleksi Pustaka

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Wahana, Paulus. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond. Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yamin, Moh. 2015. Teori dan Metode Pembelajaran. Malang: Madani. Yudianto,

Didit.

2016.

Peningkatan

Keaktifan

Dan

Prestasi

Belajar

Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (PMRI) Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas III SDN Plaosan 2. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Yusuf, Sugandhi. (2011). Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CURRICULUM VITAE

Nurhayati lahir di Penjalin, Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tanggal 23 Maret 1995 dari pasangan seorang Ayah Mugiyono (Alm) dan ibu Komariyah. Penulis tinggal di tempat lahir hingga sekarang. Menempuh pendidikan pertama di TK ABA Bantar II pada tahun 2000. Kemudian menempuh jenjang sekolah dasar di SDN 1 Lengkong dari tahun 2001-2007. Selanjutnya masuk di SMPN 2 Nanggulan di tahun 2007-2010. Setelah itu melanjutkan ke SMAN 1 Sentolo selama 3 tahun. Yaitu pada tahun 2010-2013. Saat ini sedang melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jurusan yang diambil adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Meskipun masih kuliah, tetapi sudah mulai terjun ke SD langsung sejak semester 2. Pertama mengajar Pramuka di SDN 1 Lengkong sampai sekarang. Kemudian melakukan bimbel kelas atas di SD daerah Sleman timur. Pada semester 4 melaksanakan bimbel kelas bawah di SD Bhaktikarya. Selanjutnya magang guru di SDN Kledokan. Kemudian magang kepala sekolah di SDN Pete daerah Seyegan dan saat ini sudah selesai melaksanakan PPL di SDN Plaosan 1.

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Kuesioner Validasi Buku Guru KUISIONER VALIDASI KUALITAS BUKU GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PETUNJUK: Mohon Bapak/Ibu untuk menilai kualitas buku guru muatan pelajaran Matematika sekolah dasar dengan memberi tanda (√) pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat Anda pada kolom yang telah tersedia!

Keterangan: 1: sangat kurang, 2: kurang, 3: cukup, 4: baik, 5: sangat baik No

Pernyataan 1

2

Skor 3 4

Komentar 5

TUJUAN DAN PENDEKATAN 1 2 3

4

Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.

COVER 1 2

3 4

5

6 ISI 1

2 3 4

Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lainlain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik.

Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). Materi buku sesuai dengan judul buku Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 6

Materi disusun secara runtut Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 7 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 8 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 9 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 10 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan BAHASA 1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 4 Ukuran dan bentuk huruf menarik Total Skor Konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima. Rumus di kutip dari Sukardjo (2008: 101) Perhitungan

Kriteria

X > 4,21

Sangat Baik

3, 40 < X < 4, 21

Baik

2, 60 < X < 3,40

Cukup Baik

1, 79 < X < 2,60

Kurang Baik

X < 1, 79 Komentar umum dan saran perbaikan

Sangat Kurang Baik

Kesimpulan (mohon lingkari salah satu): Buku guru yang disusun dinyatakan: 1. Layak untuk digubakan /ujicoba lapangan tanpa revisi 2. Layak untuk digubakan /ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran 3. Tidak layak untuk digubakan /ujicoba lapangan. ....................,……………………. Validator

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Kuesioner validasi buku siswa KUISIONER VALIDASI KUALITAS BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PETUNJUK: Mohon Bapak/Ibu untuk menilai kualitas buku siswa muatan pelajaran Matematika sekolah dasar dengan memberi tanda (√) pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat Anda pada kolom yang telah tersedia! Keterangan : 1: Sangat kurang, 2: Kurang, 3: cukup, 4: Baik, 5: Sangat Baik Skor No Aspek yang dinilai Komentar 1 2 3 4 5 A. COVER 1. Gambar sesuai dengan materi. 2. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 3. Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4. Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. 5. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 6. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. B. ISI BUKU SISWA 7. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1). 8. Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2). 9. Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3). 10. Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). 11. Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). C. KONSISTENSI 12. Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. 13. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 14. Bidang cetak dan margin proporsional. 15. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. D. BAHASA

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16.

Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 17. Berisi perintah yang jelas. 18. Bahasa berdasarkan EYD. 19. Bahasa tidak mengandung makna ganda. E. GAMBAR 20. Menarik perhatian siswa untuk belajar. 21. Sesuai dengan materi yang dibahas. 22. Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 23. Ukuran gambar tepat. Konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima. Rumus di kutip dari Sukardjo (2008: 101) Perhitungan

Kriteria

X > 4,21

Sangat Baik

3, 40 < X < 4, 21

Baik

2, 60 < X < 3,40

Cukup Baik

1, 79 < X < 2,60

Kurang Baik

X < 1, 79 Komentar umum dan saran perbaikan

Sangat Kurang Baik

Kesimpulan (mohon lingkari salah satu): Buku guru yang disusun dinyatakan: 4. Layak untuk digubakan /ujicoba lapangan tanpa revisi 5. Layak untuk digubakan /ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran 6. Tidak layak untuk digubakan /ujicoba lapangan.

…………….,……………………. Validator

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Hasil Valisasi Buku Guru Oleh Ahli 1

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Hasil Validasi Buku Guru Oleh Ahli 2

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 1

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 2

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Soal dan Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest No. 1

Soal & kunci jawaban

Sendok … dari pada pensil a. Lebih pendek c. Sama panjang b. Lebih panjang d. Bengkok Jawaban : C 2

Andi dan Umar mengukur tinggi mereka di UKS. Terlihat dari gambar bahwa Andi … dari pada Umar.

Andi a. b. c. d.

Umar

Lebih tinggi Lebih rendah Sama tinggi Lebih panjang

Jawaban : B 3

Telinga kelinci … dari pada telinga tikus

a. Lebih pendek b. Lebih panjang c. Sama panjang d. Sama besar Jawaban : B

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Cara mengukur tinggi badan dengan manik-manik yang benar adalah… a. c.

b.

d.

Jawaban : D 5

Berapa panjang kedua tangan Fazan ?

a. b. c. d.

14 manik-manik 15 manik-manik 25 manik-manik 28 manik-manik

Jawaban : D

6

Tinggi kursi adalah… manik-manik a. b. c. d.

22 20 18 21

Jawaban : A

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Tinggi almari dikurangi tinggi papan tulis adalah … manik-manik

a. 28 b. 8

c. 20 d. 10

Jawaban : D 8

Manakah yang tidak termasuk alat ukur panjang satuan tidak baku ? a.

b. c. d.

9

10

Jawaban : C Salah satu ciri-ciri alat ukur panjang satuan tidak baku adalah… a. Pengukuran selalu sama di semua tempat b. Menggunakan satuan cm atau m c. Dapat berbeda ukuran ketika mengukur benda yang sama d. Terdapat patokan khusus Jawaban : C Tinggi meja adalah 25 manik-manik dan tinggi kursi adalah 22 manik-manik. Berapakah tinggi kedua benda tersebut jika dijumlahkan? a. 50 c. 48 b. 49 d. 47 Jawaban : D

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Pensil Fina panjangnya 15 manik-manik, pensil Nando 12 manikmanik dan pensil Faizal 7 manik-manik. Berapakah panjang pensil Fina ditambah pensil Nando? a. 20 b. 27

12

13

14

c. 23 d. 17

Jawaban :B Tempat pensil renan panjangnya adalah 2 penghapus. Jika satu penghapus panjangnya adalah 3 manik-manik, berapakah panjang pensil renan ? a. 5 manik c.6 manik b. 3 manik d.7 manik Jawaban :C Berikut ini yang termasuk satuan baku adalah… a. Manik c. Depa b. Jengkal d. Centimeter Jawaban :D 1. Posisi penggaris yang tepat saat mengukur panjang sisi kiri buku adalah… a.

b.

c.

Jawaban : B

d.

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Panjang rautan adalah…

a. 6 centimeter b. 6 manik-manik Jawaban : B 16

c. 5 centimeter d.7 centimeter

Panjang kedua benda dibawah ini jika di jumlahkan adalah…

a. 17 b. 18

c. 19 d.20

Jawaban : C 17

Jika satu penggaris panjangnya 15 centimeter dan panjang papan tulis adalah 3 penggaris, berapakah panjang papan tulis dalam centimetre?

a. b. c. d.

30 35 40 45

Jawaban : D

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Selisih panjang buku dengan rautan adalah… centimeter.

a. 16 b. 15

c. 9 d. 8

Jawaban : C 19

Yanti membeli tongkat sepanjang 50cm dan Rana membeli tongkat sepanjang 33 cm. berapakah selisih panjang tongkat tersebut ? a. 88 b. 78

c. 17 d. 37

Jawaban : C 20

Zaki mempunyai 2 buah pensil. Pensil A panjangnya 13 cm dan pensil B 18 cm. berapakah kedua pensil tersebut jika disatukan ? a. 21 b. 30

c. 31 d. 23

Jawaban : C

PENSKORAN :

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Tabel Validitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Surat untuk Validator

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13. Dokumentasi

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 14. Rencana pelaksanaan pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

:

SD N PLAOSAN

Mata Pelajaran

:

Matematika

Kelas / Semester

:

II / I

Materi

:

Pengukuran

Alokasi Waktu

:

9 x 35 menit

A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar 2. 2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.

C. Indikator a. Kognitif 2.2.1 Memahami panjang pendek, tinggi rendah dari suatu benda. 2.2.2 Memahami cara mengukur pangjang tubuh menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku. 2.2.3 Memahami cara mengukur panjang benda melalui gambar dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku. 2.2.4 Memahami soal cerita untuk mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku. b.Afektif

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.4 Menunjukkan sikap teliti saat mengukur suatu benda menggunakan alat ukur. c. Psikomotorik 2.2.5 Mengukur panjang benda menggunakan alat ukur panjang dengan satuan tidak baku dan satuan baku. 2.2.6 Mengukur panjang benda melalui gambar alat ukur panjang satuan tidak baku dan satuan baku 2.2.7 Mengukur panjang benda melalui soal cerita dengan alat ukur panjang satuan tidak baku dan satuan baku.

D. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif 2.2.1.1 Siswa mampu memahami panjang pendek, tinggi rendah dari suatu benda melalui kegiatan diskusi kelompok dengan tepat. 2.2.2.1 Siswa mampu memahami cara mengukur pangjang tubuh menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku melalui kegiatan diskusi kelompok dengan tepat.. 2.2.3.1 Siswa mampu memahami cara mengukur panjang benda melalui gambar dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku dengan tepat. 2.2.4.1 Siswa mampu memahami soal cerita untuk mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku dengan tepat. b. Afektif 2.2.8.1 Siswa mampu menunjukkan sikap teliti saat mengukur suatu benda menggunakan alat ukur. c. Psikomotorik 2.2.5.1 Siswa mampu mengukur panjang benda menggunakan alat ukur panjang dengan satuan tidak baku dan satuan baku dengan tepat. 2.2.6.1 Siswa mampu mengukur panjang benda melalui gambar alat ukur panjang satuan tidak baku dan satuan baku dengan tepat.

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.7.1 Siswa mampu mengukur panjang benda melalui soal cerita dengan alat ukur panjang satuan tidak baku dan satuan baku dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran Pengukuran panjang menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku.

F. Media, Alat dan Sumber Belajar A. Media & Alat 

Manik-manik



Anak



Meja



Kursi



Papan tulis



Buku



Penggaris



LKS

B. Sumber Belajar Nurhayati.2016.Matematika Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku Dan Satuan Baku Dengan Pendekatan PMRI. Purnomosidi, dkk. 2007. Matematika 2: untuk SD/MI kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : PMRI Metode Pembelajaran

: Diskusi, tanya jawab, ceramah, unjuk kerja

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Kegiatan Pembelajaran No

Kegiatan

Runtutan kegiatan

1.

Kegiatan

 Guru memberikan salam kepada siswa.

awal

 Guru menanyakan kabar siswa.

Waktu 70 menit

 Salah satu siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran.  Guru melakukan presensi.  Guru mengkoordinasi siswa untuk menerima pembelajaran  Siswa mengerjakan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Apersepsi  Apakah kalian pernah mengukur tinggi badan?  Alat ukur apa yang kalian gunakan?”

Motivasi  Guru mengajarkan tepuk ikan kepada siswa Tepuk ikan, prokprokprok Berenang, prokprokprok Cari makan, prokprokprok Sudah kenyang, prokprok Diam…….  Guru mengajak siswa untuk tepuk ikan bersamasama.

Orientasi 

Siswa

mendapat

penjelasan

dari

guru

mengenai materi yang akan disampaikan serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pentingnya mempelajari materi tersebut

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Kegiatan inti

Pertemuan 1 (1 x 35 menit)

210 menit

 Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah mengukur panjang? Apa yang kalian gunakan untuk mengukur panjang?  Siswa mengamati alat ukur yang telah disiapkan di meja.  Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.  Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.  Guru menyiapkan alat ukur panjang yaitu manikmanik kepada masing-masing kelompok.  Guru membagikan lembar kerja kepada masingmasing siswa.  Siswa meronce manik-manik yang akan digunakan sebagai alat ukur panjang tidak baku.  Siswa

memngukur

panjang

tubuh

temannya

kemudian menuliskannya dalam LKS.  Siswa membacakan hasil pengukuran di depan kelas.

Pertemuan 2 (3 x 35 menit)  Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.  Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.  Guru menyiapkan alat ukur panjang yaitu manikmanik

yang

telah

dironce

pada

pertemuan

sebelumnya kepada masing-masing kelompok.  Guru membagikan lembar kerja kepada masing-

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masing siswa.  Siswa melakukan pendataan yaitu menentukan panjang benda yang yang ada di sekitar kelas menggunakan manik-manik  Siswa mengurutkan panjang benda dari yang terpanjang sampai terpendek.  Setelah selesai, salah satu perwakilan dari masingmasing

kelompok

mempresentasikan

hasil

pekerjaannya di depan kelas.  Siswa mengerjakan soal latihan 1 sampai 3.  Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya.  Guru bertanya kepada siswa “Apakah ada yang tau satuan tidak baku yang lain yang bisa digunakan untuk mengukur ?”  Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari agar anak lebih memahami konsep pengukuran panjang menggunakan alat ukur tidak baku.

Pertemuan 3 ( 2 x 35 menit)  Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.  Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.  Guru

menyiapkan

alat

ukur

panjang

yaitu

penggaris pada kepada masing-masing kelompok.  Siswa belajar membaca penggaris melalui buku siswa.

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 Guru membagikan lembar kerja kepada masingmasing siswa.  Siswa melakukan pendataan yaitu menentukan panjang benda yang yang ada di sekitar kelas menggunakan penggaris.  Siswa mengurutkan panjang benda dari yang terpanjang sampai terpendek.  Setelah selesai, salah satu perwakilan dari masingmasing

kelompok

mempresentasikan

hasil

pekerjaannya di depan kelas.  Siswa mengerjakan soal latihan 1 sampai 2  Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya.  Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari agar anak lebih memahami konsep pengukuran panjang menggunakan alat ukur baku.

3.

Penutup



Siswa

menjawab

mengenai

pertanyaan

kesulitan

yang

dari

dialami

guru 35 menit ketika

pembelajaran. 

Siswa menyampaikan perasaan mereka ketika mengikuti pembelajaran.



Siswa

menyampaikan

kesimpulan

dari

pembelajaran yang sudah dilakukan. 

Guru memberikan posttest untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telaah dilakukan.



Guru

mengarahkan

untuk

melakukan

pembelajaran selanjutnya. 

Siswa menjawab salam dari guru.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran. 15 Pedoman Wawancara Guru PEDOMAN WAWANCARA PENGALAMAN MENGAJAR MATEMATIKA DI SD

1. Identitas Guru a. Nama Guru

:

b. Tempat mengajar

:

c. Mengajar di kelas

:

d. Lama mengajar

:

Tahun

2. Pelatihan pendidikan apa sajakah yang pernah diikuti selama menjadi guru SD?

3. Pendapat narasumber tentang a. Mata pelajaran matematika?

b. Kurikulum matematika

4. Perencanaan yang biasa dilakukan sebelum mengajar matematika di SD

5. Metode yang biasa digunakan dalam mengajar matematika SD

6. Pemanfaatan media dalam mengajar matematika SD

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Materi apa saja dalam mata pelajaran matematika yang oleh siswa dianggap sulit?

8. Mengapa materi itu dianggap sulit oleh siswa?

9. Dalam mengajar matematika, materi apa yang paling sulit diajarkan kepada siswa? Mengapa?

10. Pengalaman menilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika

11. Hal-

hal

yang

menggembirakan/menyenangkan

ketika

mengajar

matematika

12. Kesulitan- kesulitan / kendala- kendala yang dialami dalam mengajar matematika di SD

13. Upaya mengatasi kesulitan – kesulitan dalam mengajar matematika

14. Apakah ada buku pegangan guru yang digunakan untuk pembelajaran?

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. Apakah buku tersebut cukup membantu ibu dalam menyampaikan materi? bagaimana dampaknya bagi siswa?

16. Menurut ibu, apakah buku itu sudah mengandung hal atau benda yang dekat dengan siswa?

17. Menurut ibu, apakah jika ada buku guru dan siswa yang menggunakan halhal konkret di sekitar siswa akan membantu dalam pembelajaran ?

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 16. Pedoman Wawancara Siswa PEDOMAN WAWANCARA KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA 1. Identitas Nama: Kelas: 2. Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? mengapa?

3. Bagaimanakah proses pembelajaran dikelas? apakah menggunakan alat peraga atau menggunakan buku dan menjelaskan di depan kelas?

4. Bagaimana cara kalian dapat memahami materi dengan mudah?

5. Materi apa yang dianggap sulit?

6. Apakah sudah ada LKS Matematika atau buku paket?

7. Apakah buku yang digunakan itu menarik?

8. Apakah buku yang digunakan itu mudah dipahami?

9. Apakah buku yang digunakan itu lebih banyak gambar atau tulisannya?

10. Menurut kamu, lebih mudah memahami yang banyak gambarnya atau tulisannya?

120