PENYULUHAN BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DI

Download Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017. 56. PENYULUHAN BAHAN MAKANAN YANG ... Kata kunci: Boraks, Curcuma domestica, Metode Kualitatif, ...

0 downloads 408 Views 2MB Size
ISSN: 2548 – 5458 Volume 2, Nomor 1, April 2017, hlm. 1- 65 Terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. Pengelola Jurnal Pengabdian pada Masyarakat merupakan subsistem LPPMPP Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.

Proffreader Novesar Jamarun Febri Yulika Editor In Chief Andar Indra Sastra Editors Asril Sahrul Rosta Minawati Harissman Manager Journal Saaduddin Liza Asriana Rori Dolayance Thegar Risky Editor Layout Yoni Sudiani Administrator Wira Dharma Prasetia

Alamat Pengelola Jurnal Batoboh: LPPMPP ISI Padangpanjang Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128, Sumatera Barat; Telepon (0752) 82077 Fax. 82803; e-mail; [email protected] Catatan. Isi/Materi jurnal adalah tanggung jawab Penulis. Diterbitkan Oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

ISSN: 2548 – 5458 Volume 2, Nomor 1, April 2017, hlm. 1 - 65 PENULIS

JUDUL

HALAMAN

Hartati Martion, Mahdi Bahar

TARI ADOK MASYARAKAT PANINGGAHAN KABUPATEN SOLOK SEBAGAI SENI EKSPRESIF BUDAYA MINANGKABAU DALAM KONTEKS INDUSTRI KREATIF

1-19

Yesriva Nursyam

PELATIHAN SENI TARI GUNA MENINGKATKAN WAWASAN DAN KETERAMPILAN GURU SENI BUDAYA SMP SE-KAB. LIMA PULUH KOTA

20-29

Desi Trisnawati Ranelis, Wendra Lucy Prasilia

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANG PANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

30-38

Armen Nazaruddin Rica Rian Nani Dian Sari Ulan Dari

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA/I DAN GURU MIN LUBUAK MALAKO KECAMATAN SANGIR, KABUPATEN SOLOK SELATAN DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KALENG BEKAS

39-44

Maria Erna Kustyawati, Sri Setyani Ribut Sugiharto Sri Waluyo

PRODUKSI KOPI BUBUK TERINTEGRASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PADA KELOMPOK SERBA USAHA SRIKANDI DI KABUPATEN TANGGAMUS

45-55

Aseptianova Dini Afriansyah Meli Astriani

PENYULUHAN BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DI KELURAHAN KEBUN BUNGA KOTA PALEMBANG

56-65

.

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

PENYULUHAN BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DI KELURAHAN KEBUN BUNGA KOTA PALEMBANG Aseptianova, Dini Afriansyah, Meli Astriani

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Tarbiah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK Boraks dikenal oleh masyarakat sebagai pijer atau bleng yang digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk menjaga agar tampilan seperti tekstur, bentuk, rasa, serta memperpanjang masa simpan Harga boraks yang murah menyebabkan tingkat penyalahgunaan cukup tinggi. Bahan alami mendeteksi kandungan boraks adalah rizoma kunyit (Curcuma domestica). Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan pengenalan boraks, bahaya penggunaan, dan cara mendeteksi kandungan boraks. Metode yang digunakan saat penyuluhan terdiri dari 3 sesi yakni, Sesi Pertama penyampaian informasi secara langsung dengan metode ceramah, slide, dan penggambaran langsung tentang boraks. Sesi Kedua yaitu demonstrasi uji bahan makanan mengandung boraks dengan menggunaan tusuk gigi dan kunyit. Sesi Ketiga yaitu dialog dalam bentuk tanya jawab Hasil capaian dari pengabdian masyarakat ini meliputi evaluasi mengenai boraks, karakter makanan mengandung boraks sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. Kata kunci: Boraks, Curcuma domestica, Metode Kualitatif, pangan

56

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

dengan maksud tertentu untuk meningkatkan nilai

PENDAHULUAN Makanan yang aman merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan derajat

kesehatan.

gizi, rasa, keasaman, memantapkan bentuk, dan rupa. Aditif tidak sengaja yaitu aditif yang ada pada

makanan

dalam

jumlah

kecil

yang

Dalam

Undang- diakibatkan proses pengolahan. Penggunaan BTP undang RI No. 7 Tahun 1996 tentang telah diatur berdasarkan Peraturan Mentri pangan, keamanan pangan didefinisikan Kesehatan RI No. 1168/Menkes/per/X/1999 yaitu sebagai

kondisi

dan

upaya

yang memperbolehkan penggunaan BTP yang tidak

diperlukan untuk mencegah pangan dari mempunyai resiko pada kesehatan dan melarang kemungkinan cemaran biologis, kimia, BTP berbahaya seperti boraks (Sugiyatmi, 2006), benda

benda

mengganggu,

lain

dapat dan senyawa yang melampaui ambang batas.

yang

merugikan

membahayakan

kesehatan

dan

Nama boraks dikenal oleh masyarakat

manusia. sebagai pijer atau bleng yang digunakan sebagai

Salah satu masalah keamanan pangan di bahan tambahan pada makanan. Asam borak atau adalah masih rendahnya biasa

Indonesia pengetahuan, tanggung

jawab

pangan

tentang mutu dan keamanan pangan, terutama pada industri kecil atau industri rumah tangga makanan tradisional. Makanan

dan

minuman

boraks

merupakan

pengawet

dan berbahaya yang tidak diizinkan untuk campuran

keterampilan, produsen

disebut

bahan makanan,

yang berbentuk kristal putih,

tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal, dalam air boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam sorbet (Cahyadi 2008). Pengunaan boraks digunakan pada industri

yang

dihasilkan oleh industri makanan sebagai produsen bahan makanan diolah sedemikian rupa sehingga makanan dan minuman dapat disukai oleh konsumen, salah satunya yaitu dengan menambahkan bahan kimia sebagai bahan tambahan makanan. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau sering pula disebut Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan (Yuliarti, 2007). Jenis bahan tambahan pangan pada umumnya dibagi

kaca, porselin, alat pembersih, bahan pestisida, dan pengawet kayu. Pada bidang kedokteran peran boraks digunakan sebagai bahan pembuatan salep, dan obat pencuci mata. Laporan beberapa penelitian menyebutkan boraks disalahgunakan dalam bahan tambahan makanan seperti bakso, mie, lontong, ketupat, kerupuk, tahu, terutama daun singkong agar daun cepat masak serta tidak cepat

menghitam dan

tetap

segar. Boraks

ditambahkan dengan tujuan untuk memberikan struktur

padat,

meningkatkan

kekenyalan,

kerenyahan, dan memberikan tekstur padat, serta bersifat tahan lama (Fuad, 2015).

menjadi dua yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja. Aditif sengaja diberikan 57

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

Bahaya boraks terhadap kesehatan

9% senyawa kurkumin, demethoxycurcumin

berdampak negatif karena memiliki efek

dan bis-demethoxycurcumin dan kurkumin

racun yang dapat membahayakan sistem

siklik. Komponen utama adalah kurkumin

metabolisme kesehatan manusia seperti

dan komponen turunan yaitu kurkumin siklik

iritasi saluran pernafasan, kulit, mata, serta organ sasaran seperti darah, ginjal, jantung, sistem pernafasan, sistem saraf pusat, hati, limfa, sistem pencernaan, mata, sistem reproduksi dan kulit. Paparan jangka pendek terjadinya iritasi saluran pernafasan, mual, diare, kram perut. Paparan jangka panjang menyebabkan gangguan sistemik seperti kerusakan gangguan saluran pencernaan, hati, lemak, dan menimbulkan depresi,

(Priyadarsini dkk, 2014). Kelurahan

Kebun

Bunga

Kecamatan

Sukarami telah memiliki dan membudidayakan tanaman ini sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). Cara mendeteksi dapat dilakukan secara kualitatif. Metode kualitatif ini dapat dilakukan oleh masyarakat karena tergolong sederhana. Penggunaan Kunyit selain murah juga relative lebih mudah digunakan disbanding pengunaan bahan kimia yang relative mahal.

kerusakan ginjal, dan gangguan membrane Berdasarkan paparan di atas, penyuluhan

mukosa (Saparinto dan Hidayati, 2006).

identifikasi tambahan bahan pangan berbahaya

Boraks (pijer) masih banyak ditemukan di beberapa kawasan pasar tradisional

Palembang

sangat penting dilakukan, mengingat berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Kelurahan

seperti

pasar Kebun Bunga kota Palembang belum banyak Cinde. Harga boraks yang sangat murah yang tahu tentang pemanfaatan kunyit sebagai dan mudah untuk diperoleh masyarakat bahan alami untuk identifikasi boraks. menyebabkan

kemungkinan

penyalahgunaan

boraks

tingkat

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk

pada

bahan mengenalkan tentang bahaya boraks, cirri-ciri makanan cukup tinggi. Sehingga perlu bahan makanan yang mengandung boraks kepada untuk dilakukan pengenalan boraks, masyarakat bahaya

penggunaan,

dan

mendeteksi kandungan boraks

Kelurahan

Kebun

Bunga

kota

cara Palembang. yang

Adanya kegiatan pengabdian masyarakat

terdapat pada makanan. Bahan alami ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara yang dapat digunakan untuk mendeteksi lain: kandungan

boraks

adalah

kunyit

(Curcuma

domestica).

Curcumin

domestica

(kunyit)

mudah

1) Dosen pelaksana sebagai penyaji,

dapat

mengembangkan profesi dosen dan untuk aplikasi tri darma perguruan tinggi.

dibudidayakan di daerah tropis dan 2) Masyarakat khususnya Kelurahan Kebun subtropics. Kunyit mengandung 2% Bunga Kota Palembang mendapatkan 58

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

pengetahuan yang sangat bermanfaat

Palembang) untuk dapat melakukan klarifikasi

tentang bahaya boraks.

tentang materi yang disampaikan dan berbagi pengalaman pribadi dalam hal bahan makanan yang mengandung zat aditif. Pada kegiatan ini

METODE PELAKSANAAN

juga ditunjukkan secara langsung pada peserta Metode yang diberikan pada aktifitas

beberapa gambar atau foto bahan makanan yang

pengabdian masyarakat ini melalui ceramah

mengandung zat aditif yakni boraks dalam taraf

dan dialog, serta praktek langsung uji bahan

yang membahayakan yang perlu dihindari. Hal

makanan. Ceramah dilaksanakan sebanyak

tersebut sangat penting, sehingga dapat membantu

lima kali di tempat yang berbeda. Metode

peserta didik untuk lebih mengetahui secara fisik

pelaksanaan pengabdian masyarakat, dibagi

bahan makanan yang perlu dihindari. Alokasi

menjadi tiga bagian, yaitu penyampaian

waktu adalah 45 menit.

materi,

diskusi

dengan

contoh

kasus,

pembagian panduan/leaflet dan demonstrasi uji bahan makan secara langsung dengan melibatkan masyarakat kelurahan kebun bunga.

c. Pembagian panduan/ Leaflet Modul tau Leafleat sederhana ini berisi tips sederhana tentang bagaimana memilih bahan makanan yang aman dan sehat, dan cara sederhana untuk mendeteksi adanya kandungan

a. Penyampaian Materi Materi

disampaikan

boraks oleh

ketua

Pengabdian masyarakat, meliputi pengertian

pada

bahan

mengaplikasikannya

makanan

dan

dapat

secara

nyata

dalam

kegiatan

ini

dengan

kehidupan sehari-hari.

bahan makanan, syarat bahan makan yang baik,

undang-undang

tentang

bahan

makanan dan zat aditif misalnya boraks, dampak boraks bagi tubuh dalam jangka pendek dan panjang, dan solusi tentang penggunaan zat aditif yaitu boraks. Waktu yang dialokasikan pada sesi ini adalah 15

Pelaksanaan

memberikan penjelasan tentang zat aditif dan dampak yang ditimbulkan, dalam hal ini lebih memfokuskan pada boraks. Untuk mempertajam contoh kasus maka diberikan contoh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Panduan atau tips dari Leafleat yang diberikan sebagai cara

menit.

sederhana bagi masyarakat kelurahan Kebun Bunga. Penggunaan bahan alami yang murah dan mudah didapat membuat masyarakat lebih mudah

b. Diskusi dengan contoh kasus Dialog bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta kegiatan (warga RT

Kelurahan

Kebun

Bunga,

Kota

untuk mendeteksi boraks. Adapun isi ceramah yang pertama adalah penjelasan mengenai pentingnya bahan makanan 59

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

yang bermutu, ciri-ciri bahan makanan yang

positif mengandung boraks jika warna kuning

mengandung

boraks,

boraks

yang

kunyit berubah menjadi merah. Hal ini karena

diperlihatkan

secara

langsung

saat

kunyit

dapat

mendeteksi

boraks

dengan

pemaparan. Tahap kedua adalah sesi tanya

menguraikan ikatan boraks menjadi asam berat

jawab

dan

dan mengikatnya menjadi kompleks membentuk

dampak yang ditimbulkan oleh boraks

senyawa boron Cyano Curcumin. Perubahan

dalam jangka waktu pendek dan panjang.

warna kuning dari kunyit dapat dilihat pada

Tahap ketiga adalah demonstrasi secara

(Gambar 1). Ion asam borat (boraks) membentuk

nyata atau visual, yakni dengan cara uji coba

kompleks merah saat direaksikan dengan kunyit

langsung untuk mengidentifikasi bahan

yang disebut rosocyanine. Dalam hal ini satu

makanan yang mengandung boraks, yang

atom boron berkoordinasi dengan dua molekul

langsung

dengan

kurkumin. Perubahan warna merah ini digunakan

didampingi oleh dosen. Pada tahap ini

untuk mengidentifikasi atau mendeteksi boron

masyarakat

(Mulford et al, 1970)

mengenai

bahan

melibatkan

menerima

makanan

warga

panduan

praktis

mengenai cara deteksi sederhana dengan menggunakan

kunyit.

Semua

kegiatan

diadakan di

berbagai tempat, misalnya

rumah ketua RT, rumah masyarakat, dan di kantor

kelurahan

kebun

bunga

kota

Palembang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Bahan Makanan Bebas Boraks di Laboratorium Uji bahan makanan mengandung boraks dilakukan di laboratorium sebagai uji

Gambar 1. Uji pendahuluan sampel bahan makanan

pendahuluan. Sampel bahan makanan yang diuji yaitu pempek, bakso, tahu, mie basah, dan ikan laut. Hasil pengujian menunjukkan 4 sampel negatif dan 1 sampel positif

Kegiatan Penyuluhan Bahan Makanan di

mengandung boraks yaitu mie basah. Hal ini

Kelurahan Kebun Bunga

dapat dilihat dengan perubahan warna pada tusuk gigi dan air kunyit dalam tabung

Kegiatan

pelaksanaan

penyuluhan

dilakukan di kelurahan kebun Bunga Kecamatan

reaksi. Bahan makanan dapat dikatakan 60

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

Sukarami, bertempat di Kantor Lurah Kebun

masyarakat dapat langsung melihat perbedaan

Bunga, RT 11, RT 62, RT 09, dan Kantor

antara bahan makanan dengan kandungan

Camat

Sukarami. Kegiatan

boraks atau tidak.

terdiri

dari

3

sesi,

penyuluhan

Pertama

yaitu

penyampaian materi selama 15 menit oleh pembicara yang meliputi pengertian bahan makanan, syarat bahan makan yang baik, undang-undang tentang bahan makanan dan zat aditif misalnya boraks, pengenalan

Berdasarkan demonstrasi langsung, dengan wawancara singkat yang dilakukan terlihat bahwa masyarakat tidak mengetahui adanya zat berbahaya dalam bahan makanan misalnya boraks, warna merah muda dan

boraks secara fisik, penggunaan boraks pada

terang

bidang industri, penyalahgunaan boraks

mengindikasikan adanya zat bahaya tersebut,

pada makanan, dan dampak negatif boraks

baru disadari setelah adanya penyuluhan ini

pada kesehatan, serta solusi cara mendeteksi

dalam bentuk pengabdian masyarakat.

boraks dengan kunyit.

setelah

pemberian

kunyit

yang

Berdasarkan sampel yang telah diuji

Sesi Kedua yaitu demonstrasi uji terdapat 2 sampel positif mengandung boraks bahan makanan mengandung boraks yaitu pada mie basah dari pasar tradisional dengan menggunaan tusuk gigi dan (Cinde dan Pasar Pagi Silaberanti). kunyit (Gambar 5.2). Bahan makanan Sedangkan 1 sampel negatif pada mie basah yang diuji adalah 3 sampel mie basah, 2 yaitu sampel dari Pasar Pagi Kelurahan sampel tahu, 1 sampel pempek, dan 1 Kebun Bunga. Bahan makanan seperti tahu, sampel bakso. Langkah-langkah yang pempek dan bakso tidak mengandung boraks masyarakat saat pengujian dilakukan. Hal ini dapat meliputi: (1) Siapkan tusuk gigi dan ditunjukkan dengan tidak ada perubahan kunyit, selanjutnya ditusukkan ke warna pada tusuk gigi. disampaikan

kepada

kunyit, (2) Tusuk gigi yang telah berwarna kuning kunyit ditusukkan ke sampel bahan makanan, (3) diamkan selama 2-3 menit, lalu lepaskan tusuk gigi kemudian amati perubahan warna yang terjadi. Sampel yang dinyatakan positif akan terjadi perubahan warna dari kuning kunyit berubah menjadi merah. Uji coba bahan makanan juga disediakan kontrol positif dan negatif, sehingga 61

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

Gambar 2. Penjelasan dari Ketua Tim Pengabdian

Gmbar 4. Dokumentasi bersama warga kelurahan Kebun Bunga

Uji coba bahan makanan juga disediakan kontrol positif dan negatif, sehingga masyarakat dapat langsung melihat perbedaan antara bahan makanan dengan kandungan boraks atau tidak. Praktek langsung dengan melibatkan masyarakat, disini terlihat bahwa berdasarkan sampel yang diambil, mie basah positif mengandung boraks, dengan perubahan warna merah terang setelah diberi kunyit. Berdasarkan demonstrasi langsung, Gambar 3. Peserta tampak antusias dalam mencoba uji sampel bahan makanan

dengan

wawancara

singkat

yang

dilakukan

terlihat bahwa masyarakat tidak mengetahui adanya zat berbahaya dalam bahan makanan misalnya boraks, warna merah muda dan terang setelah pemberian kunyit yang mengindikasikan adanya zat bahaya tersebut, baru disadari setelah

62

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

adanya

penyuluhan

ini

dalam

bentuk

pengabdian masyarakat.

Sesi bertujuan

diberikan contoh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Adapun deskripsi

dialog secara lengkap hasil kegiatan penyuluhan memberikan disajikan dalam bentuk tabel:

Ketiga

yaitu

untuk

kesempatan kepada peserta kegiatan (warga RT Kelurahan Kebun Bunga,

Tabel 1. Hasil evaluasi kegiatan

dapat

N o

Parame ter

melakukan klarifikasi tentang materi

1

Zat Aditif

2

Karakter Makanan yang mengand ung boraks Panduan praktis sederhana uji boraks

Kota

Palembang)

yang

untuk

disampaikan

dan

berbagi

pengalaman pribadi dalam hal bahan makanan yang mengandung zat aditif. Pada kegiatan ini juga ditunjukkan secara langsung pada peserta beberapa

3

gambar atau foto bahan makanan yang mengandung zat aditif yakni boraks

Sebelum Penyulu han Sangat sedikit yang mengenal Tidak Mengeta hui

Setelah Penyulu han Sebagian besar mengerti Cukup Mengeta hui

Belum Memiliki

Telah Memiliki

Sumber: Hasil evaluasi kegiatan

dalam taraf yang membahayakan yang perlu dihindari. Hal tersebut sangat penting,

sehingga

Hasil dari pengabdian masyarakat ini

dapat

membantu meliputi evaluasi mengenai boraks, karakter peserta didik untuk lebih mengetahui makanan mengandung boraks sebelum secara fisik bahan makanan yang perlu penyuluhan dan setelah penyuluhan. Didapatkan dihindari. Alokasi waktu adalah 45 bahwa pengetahuan masyarakat kelurahan Kebun menit. Sesi ini sebagai bentuk evaluasi Bunga sudah mengenal dan dapat membedakan dengan pertanyaan essay. Pertanyaan bahan makanan yang mengandung boraks dan diberikan

sebagai

bentuk

evaluasi yang tidak.

pemahaman yang diperoleh masyarakat setelah

mendapatkan

mengenai

cara

pengetahuan SIMPULAN

mendeteksi

bahan

makanan mengandung boraks.

Berdasarkan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dengan dukungan dari Universitas

Pelaksanaan kegiatan ini dengan Muhammadiyah Palembang, masyarakat sangat memberikan penjelasan tentang zat aditif merasakan manfaat dari kegiatan ini, mengingat dan dampak yang ditimbulkan, dalam paparan zat aditif berbahaya seperti boraks, hal ini lebih memfokuskan pada boraks. Untuk mempertajam contoh kasus maka

karena

bahaya

yang

ditimbulkan

sangat

merugikan baik dalam jangka pendek dan 63

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

panjang.

Pengetahuan

ini

juga

sangat

dibutuhkan dan tepat sasaran, mengingat masih banyak warga Kelurahan Kebun Bunga yang belum mengetahui adanya zat berbahaya,

padahal

mereka

sebagai

konsumen selalu berinteraksi dengan bahan makanan tersebut. Setelah kegiatan ini masyarakat khususnya ibu-ibu Kelurahan Kebun Bunga memiliki pengetahuan serta cara sederhana yang murah dan mudah untuk mendeteksi boraks dalam bahan makanan.

Ciputat. 2014. Laporan Penelitian. UIN Syarif Hidayatullah Indonesia, M. K. R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Mulford, F. R., & Martens, D. C. (1970). A simple procedure for drying solutions for boron determinations by the curcumin method. Soil Science Society of America Journal, 34(1), 155-156. Saparinto, C., Hidayati, D. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyatmi, S. (2006). Analisis faktor-faktor risiko pencemaran bahan toksik boraks dan pewarna pada makanan jajanan tradisional yang dijual di pasar-pasar kota Semarang tahun 2006 Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro). Priyadarsini, K. I. (2014). The chemistry of curcumin: from extraction to therapeutic agent. Molecules, 19(12), 20091-20112. Yuliarti, N. 2007. Awas! Bahaya Lezatnya di Balik Makanan. Andi, Yogyakarta

KEPUSTAKAAN LAMPIRAN

Cahyadi, W. (2008). Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Fuad, N. R. (2015). Identifikasi Kandungan Boraks pada Tahu pasar Tradisional di Daerah

Peliputan Kegiatan Penyuluhan Bahan Makanan Mengandung Boraks oleh media Cetak

64

Jurnal Batoboh, Vol. 2, No. 1, April 2017

65