PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKAN

Tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan Peranan Karang Taruna Dalam. Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi Kecamatan. Metro ...

17 downloads 1059 Views 1MB Size
PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PEMUDA KELURAHAN MARGODADI KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO

(Skripsi)

Oleh Dini Destina Sari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

ABSTRAK PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PEMUDA KELURAHAN MARGODADI KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO Oleh (Dini Destina sari)

Tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro. Penelitian ini menggunan metode ddeskriptif kuantitatif, subjek penelitian ini adalah anggota karang taruna yang ada di Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro yang berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket dengan analisis data menggunakan rumus interval dan persentase.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda, peranan karang taruna yaitu usaha kesejahteraan bersama, pemberdayaan masyarakat, pengembangan semangat kebersamaan dan pemupukan kreativitas generasi muda, berada pada kategori kurang baik. Hal ini berarti pemuda yang kurang memilki sikap tanggap, dan peduli pada lingkungan sekitar sehingga mereka lupa dengan tugas nya sebagai pemuda dan anggota karang taruna. Oleh sebab itu pemuda diharapkan lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Kata Kunci: karang taruna, kepedulian sosial, pemuda

PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PEUDA KELURAHAN MARGODADI KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO

Oleh DINI DESTINA SARI

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN Pada Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, pada tanggal 27 Desember 1994 dengan nama lengkap Dini Destina Sari. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara buah cinta kasih dari pasangan Bapak Abdi Suryanto dengan Ibu Yuni Ekowati.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis: 1. TK DW Mekar Sari Metro diselesaikan pada tahun 2000, 2. Sekolah Dasar Negeri 6 Metro Selatan diselesaikan pada tahun 2006, 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Metro diselesaikan pada tahun 2009, 4. Sekolah Menengah Atas Kartikatama Metro diselesaikan pada tahun 2012.

Pada Tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi PPKn Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur PMPAP. Saat di bangku kuliah, penulis pernah aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai anggota bidang Pengabdian Masyarakat periode 2012 – 2013.

MOTO

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran. (James Thurber)

Menunggu bukanlah sesuatu yang membosanan tetapi suatu pelajaran, karena dengan menunggu mengajarkan kebersabaran dan menghargai waktu yang ada (Dini Destina Sari)

PERSEMBAHAN

Dengan puji syukur kehadirat Tuhan YME, Kupersembahkan karya tulis ini sebagai tanda bakti cinta kasihku kepada : Kedua orang tuaku tercinta, Ayah dan Ibu yang selama ini mendoakanku, selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta dukungan yang tiada henti demi keberhasilanku. Seluruh Dosen yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan aku hingga aku berhasil Almamater tercinta, Universitas Lampung

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Tuahn YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Ibu Dr. Adelina Hasyim,M.Pd, selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kerja Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

4. Bapak

Drs.

Supriyadi,

M.Pd.,

selaku

Wakil

Dekan

Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih atas saran dan masukannya; 7. Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S selaku Penguji Utama terima kasih atas saran dan masukannya. 8. Bapak Rohman,S.Pd., M.Pd, selaku pembahas II terima kasih atas saran dan masukannya; 9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang diberikan; 10. Lurah Margodadi Bapak Sunaryo, yang telah memberikan izin dan meberkan saya dukungan. 11. Ketua Karang Taruna Kelurahan Margodadi Deni Santoso, Terimakasih atas bantuan, saran dan dukungannya. 12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahku Abdi Suryanto, Ibuku Yuni Ekowati, dan Adiku Yayan Andrean. Terimakasih atas doa,

senyum, air mata, bahagia, dukungan, kasih sayang atas pengorbanannya untuk saya yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun; 13. Teristimewa juga untuk seseorang yang kelak akan mendampingiku Abdul Rohman, terimakasih atas motivsi, nasihat, serta kasih sayang yang kau berikan. 14. Teristimewa juga untuk kakek dan nenek ku mbah paing, mbah sumarni dan mbah khotijah yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta nasehat –nasehat dan do’a. 15. Keluarga besarku om gidiyon, pakde efendi, bulek veny, bulek veri, bude dwi terimakasih untuk dukungan, motvasi dan do’a nya. 16. Keponakan dan sepupuku Gika Yefta Maharani, Given Yester Marantha, Callista Benedicta Laurenzia, Fauz Ramadhani, Faiz Ferdiansyah, Saskia Amelda, Jelita Widya Kusuma, Elisabet Alva Nadia, Intan Widya Kusuma dan Saskia Noviditia. 17. Sahabat-sahabat terbaikku Tri Lestari, Ni Komang Wisesa S, Ria Safitri, Rini Setiya Wati, Anis Masruroh, Yudista Meli Henani dan Antonius SM Simamora yang selalu berusaha meluangkan waktu disaat saya membutuhkan teman cerita, yang terus berusaha menasehati dan memberi motivasi saat saya mulai mengeluh dalam segala hal; 18. Teman-teman seperjuanganku di Prodi PPKn angkatan 2012 baik ganjil maupun genap serta kakak tingkat dan adik tingkat, dari angkatan 2010 – 2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, dan do’a yang kalian berikan;

19. Teman-teman KKN dan PPL di Pekon Sumanda Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Rizky Lestari, Whisnu Setyo P, Aryan Sugara, Rima Karunia Sari, Windryati, Finansia Ristarika, Yolanda Piolan Sari, Felicia Gabriella Wulandari Saragih dan Keluarga Besar Teh Hani dan Teh Upen. Terimakasih atas do’a, saran, dukungan serta motivasinya yang selalu kalian berikan kepada saya; 20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan penyajiannya. Akhirnya penulis berharap semoga dengan kesederhanaannya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Juli 2016 Penulis

Dini Destina Sari

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ........................................................................................................ i HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iv SURAT PERNYATAAN .................................................................................. v RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi MOTO ................................................................................................................ vi PERSEMBAHAN.............................................................................................. vii SANWACANA .................................................................................................. viii DAFTAR ISI...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii I. PEDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Identifikasi Maslah.................................................................................. 8 C. Rumusan Masalah ................................................................................... 8 D. Tujuan dan kegunaan Penelitian ............................................................. 9 1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9 2. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 9 a. Kegunaan Secara Teoritis ........................................................... 9 b. Kegunaan secara Praktis ............................................................. 9 E. Ruang Lingkup penelitian ....................................................................... 10 1. Ruang Lingkup Ilmu ......................................................................... 10 2. Subjek Penelitian............................................................................... 10 3. Objek Penelitian ................................................................................ 10 4. Tempat penelitian.............................................................................. 10 5. Waktu penelitian ............................................................................... 10 II.TINJUAN PUSTAKA A. Deskripsi teoritis .................................................................................... 11 1. Tinjauan tentang peranan .................................................................. 11

a. Pengertian peranan ...................................................................... 11 b. Syarat-syarat peranan .................................................................. 13 2. Tinjauan tentang karang taruna........................................................ 13 a. Pengertian karang taruna ........................................................... 13 b. Visi dan misi karang taruna ....................................................... 15 1) Visi karang taruna ................................................................. 15 2) Misi karang taruna ............................................................... 16 c. Tujuan dan fungsi karang taruna ............................................... 17 1) Tujuan karang taruna ........................................................... 17 2) Fungsi karang taruna ........................................................... 18 d. Penataan manajemen organisasi ................................................ 19 e. Menumbuhkan dan mengembangkan kader professional karang taruna ......................................................................................... 19 f. Penguasaan teknologi ................................................................ 20 g. Peningkatan dan pengembangan program kegiatan .................. 21 3. Tinjauan tentang pemuda .................................................................. 22 a. Pengertian pemuda ................................................................ 22 b. Peran pemuda ........................................................................ 23 4. Tinjauan tentang kepedulian sosial ................................................... 26 a. Pengertian kepedulian sosial ................................................. 26 b. Jenis – jenis kepedulian sosal .............................................. 27 c. Sumber kepedulian sosial ..................................................... 27 B. Kerangka pikir............................................................................. 28 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 29 B. Populasi dan Sampel penelitian ........................................................... 30 1. Populasi .......................................................................................... 30 2. Sampel ........................................................................................... 30 C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional............................................ 31 1. Variabel Penelitian ......................................................................... 31 2. Definisi Variabel ............................................................................ 31 a. Definisi konseptual................................................................... 31 b. Definisi operasional ................................................................. 32 D. Teknik pengumpulan Data ................................................................... 33 1. Teknik Pokok ................................................................................. 33 2. Teknik penunjang........................................................................... 33 E. Validitas dan uji Reliabilitas ................................................................ 33 1. Uji validitas .................................................................................... 33 2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 34 F. Teknik Analisis Data............................................................................... 35

IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Langkah-lagkah penelitian ................................................................. 39 1. Persiapan pengajuan Judul............................................................. 39 2. Penelitian Pendahuluan.................................................................. 40 B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 40 1. Persiapan Administrasi .................................................................. 40 2. Penyususnan Alat Pengumpulan Data ........................................... 40 C. Pelaksanaan Uji coba Angket ............................................................. 41 1. Uji Coba Angket ............................................................................ 41 D. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................... 45 1. Sejarah Singkat Karang Taruna Kelurahan Margodadi ................. 45 2. Struktur Kepengurusan Karang Taruna Kelurahan Margodadi ..... 46 3. Lokasi Penelitian............................................................................ 46 E. Hasil Penelitian................................................................................... 47 1. Peranan karang Taruna .................................................................. 47 a. Indikator Usaha Kesejahteraan Bersama ................................. 47 b. Indikator Pemberdayaan Masyarakat....................................... 50 c. Indikator Pengembangan Semangat Keberersamaan............... 53 d. Indikator Pemupukan Kreativitas Generas Muda .................... 56 e. Indikator Variabel Peranan Karang Taruna ............................. 59 2. Kepedulian Sosial .......................................................................... 63 a. Indikator Sikap Empati ............................................................ 63 b. Indikator Kerjasama dengan Orang Lain................................. 66 c. Indikator Sikap Mental Terhadap Orang Lain ......................... 69 d. Indikator Variabel Kepedulian Sosial...................................... 72 F. Pengujian Hubungan...........................................................................75 G. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh................................................77 H. Pembahasan ........................................................................................ 79

V.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................................ 85 B. Saran ................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Jumalah Anggota Karang Taruna Kelurahan Margodadi ............. .........6 Tabel 1.2 Data Kegiatan Karang Taruna Kelurahan Margodadi ...........................7 Tabel 4.1 Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar Populasi Untuk item Ganjil (x)………………….….............................42 Tabel 4.2 Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar Populasi Untuk item Genap (y)……….................................................43 Tabel 4.3 Distribusi Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y)….............43 Tabel 4.4 Distribusi skor angket dari indikator Usah Kesejahteraan Bersama…...........................................…………………………..........47 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dari Indikator Usaha Kesejahteraan Bersama.................................................................................................50 Tabel 4.6 Distribusi skor angket dari indikator pemberdayaan masyarakat……………….....................................................................51 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dari Indikator Pemberdayaan Masyarakat………………………………………................................53 Tabel 4.8 Distribusi skor angket dari indikator pengembangan semangat kerbersamaan……………………………...........………......54 . Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dari Indikator Pengembangan Semangat Kebersamaan.........................................................................................56

Tabel 4.10 Distribusi skor angket dari indikator menumbuhkan kreativitas bersama… ..........................................................................................57 Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dari Indikator Menumbuhkan Kreativitas Generasi Muda ……………...............................................................59 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Angket Peranan Karang Taruna…………….............................................................................60 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Peranan Karang Taruna ……............................62 Tabel 4.14 Distribusi skor angket dari indikator sikap empati …........................63 Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Sikap Empati …...65 Tabel 4.16 Distribusi skor angket dari indikator kerjasama dengan orang lain ............................................................................................66 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Kerajasama dengan Orang Lain ............................................................................68 Tabel 4.18 Distribusi skor angket dari indikator sikap mental terhadap orang lain............................................................................................69 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Sikap Mental Terhadap Kepentingan Orang Lain................................................... .71 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Angket Kepedulian Sosial.....................................72 Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial..............................................74 Tabel 4.22 Hasil Angket Tentang Peranan Karang Taruna Dalam Meningatkan Kepedulian Sosial Pemuda.................................................................75 Tabel 4.23 Daftar Kontingensi Perolehan Data Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda ........................................76

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Kerangka pikir…………………………………………………………… 28

DAFTAR LAMPIRAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Surat Keterangan Dekan FKIP UNILA Surat Penelitian Pendahuluan Surat Balasan Penelitian Pendahuluan Surat Penelitian Surat Balasan Penelitian Kisi – kisi Angket Distribusi Skor Angket

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda di harapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus. Seperti Pada Tanggal 28 oktober 1928 yang diperingati sebagai hari sumpah pemuda, mengapa demikian karena perjuanagan pemuda yang tak kenal waktu penuh semangat walaupun jiwa raganya menjadi taruhan. Indonesia merdeka berkat perjuangan para pahlawan dan tentunya juga para pemuda yang rela mengorbankan nyawa demi memerdekakan bangsanya, karena sesungguhnya pemudalah yang memeiliki pengaruh besar dengan kemajuan, keberhasilan dan perkembangan negaranya serta menentukan akan dijadikan seperti apa bangsa dan negaranya,

bagaimana negara itu bisa maju dan sejahtera kalau

pemudanya tidak memiliki kesadaran serta kepedulian sosial untuk memajukan dan mengambangkan negaranya. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki

2

periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. berbagai hal yang berkaitan dengan kepemudaan seperti potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda. Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun. Pemuda adalah tulang punggung bangsa, harapan bangsa dan masa depan bangsa. Sedemikian pentingnya kedudukan dan peranan pemuda, seperti yang pernah di ucapkan oleh Bung Karno “seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”, dan didalam pidatonya Bung Karno kerap berseru “beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan dengan mereka aku akan mengguncang dunia”.Kedudukan dan peran pemuda memang sangat vital dalam pembangunan sehingga masa depan bangsa berada di tangan mereka. Di pundak merekalah harapan dan cita-cita bangsa ini digantungkan sehingga pemuda dituntut berperan aktif dan tampil terdepan dalam pembangunan bangsa, baik fisik maupun mental spiritual atau karakter.

3

Pemuda dan organisasi pemuda memiliki arti penting dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam fase berdirinya Republik Indonesia. Misalnya saja organisasi kepemudaan dan organisasi Boedi Oetomo yang berkegiatan seperti mengurusi urusan sosial, pelestarian kebudayaan daerah dan lain-lain. Karena sejarah terbentuknya organisasi tersebut membuat masyarakat terinpirasi untuk membuat organisasi serupa ditiap tingkatan administrasi pemerintah, misal tingkat RT, RW, Dusun, Desa, kecamatan hingga Nasional seperti karang taruna.

Karang Taruna adalah organisasi sosial kepemudaan yang ada hampir di seluruh Desa/Kelurahan di Indonesia yang fokus pada penumbuh-kembangan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomi produktif dan rekreasi, olahraga dan kesenian. Pada dasarnya karangtaruna terbentuk karena adanya rasa tanggung jawab dan peduli para anggotanya khususnya para pemuda, sedangkan yang terjadi sekarang ini para pemuda yang seharunya dapat menjadi generasi penerus bangsa kebanyakan kurang memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian, mereka lebih memilih melakukan kegiatan atau hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan negative seperti kriminalitas, pergaulan bebas dan lain – lain, yang di anggap lebih menyenangkan dibandingkan harus menggali potensi. Padahal jika potensi yang mereka miliki di kembangkan kearah yang positif bisa menjadi suatu modal dasar dan asset bangsa, dengan kata lain potensi yang dimiliki para pemuda dapat menciptakan keadaan yang lebih baik di masa mendatang melalui karya dan potensi intelektual yang dimiliki pemuda.

4

Kepedulian sosial merupakan suatu sikap mengindahkan/memperdulikan sesuatu yang terjadi di masyarakat. Sikap memperdulikan masyarakat mengharuskan kita untuk mengesampingkan ego diri dan menumbuhkan empati pada masyarakat, terutama pada kaum pemuda yang menjadi tulang punggung utama bagi kesejahteraan bangsa. Hal inilah yang menjadi tantangan terbesar dalam menumbuhkan sikap kepedulian sosial bagi pemuda yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan penerus bangsa. Sayangnya, kini banyak pemuda Indonesia yang cenderung bersikap apatis terhadap apa yang sedang terjadi pada masyarakat sekitar. Kecenderungan untuk lebih mementingkan diri sendiri,

kelompoknya dan sikap cari gampang

dinilai lebih

menguntungkan ketimbang harus bersusah payah memperdulikan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar dan rakyat Indonesia. Bukannya Berakit – rakit kehulu dan bersakit – sakit dahulu melainkan bersenang- senang menikmati hasil tanpa mau tahu mengenai kerja kerasnya. Adanya pergeseran perilaku pemuda Indonesia dari apa yang terjadi sebelum masa reformasi tidak terlepas akan pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi informasi komunikasi, yang menyebabkan tumbuh berkembang dan menyebarluasnya sifat individualisme dan narsisme. Sifat yang menghalangi pemuda untuk mendedikasikan diri pada masyarakat. Keberadaan karang taruna dimaksudkan sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda dalam rangka mewujudkan rasa kesadaran dan kepedulian sosial terhadap masyarakat pada umumnya. Tujuannya tidak lain adalah terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda. Untuk mencapai sasaran tersebut, tugas pokok

5

karang taruna adalah tercantum adalam Peraturan Mentri Sosial RI No. 83/HUK/2005 adalah organisasi sosial wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan kepedulian sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan social. Pemuda bersama-sama dengan pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan dan kepedulian sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitative, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. Keberadaan lembaga kemasyarakatan seperti karang taruna di anggap sangat penting

karena

diharapkan

dapat

menjadi

wadah

pembinaan

dan

pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan potensi bagi pemuda selain itu juga dijadikan tempat para pemuda untuk menggali dan menyalurkan potensi, saling bertukar informasi, menjalin kebersamaan, membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian diri sendiri dan masyarakat. Berikut ini adalah jumlah anggota dan data kegiataan karang taruna desa Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dari tahun 2013 sampai tahun 2015:

6

Tabel 1.1 Jumlah Anggota Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro No

Tahun

Jumlah Anggota

1

2013

25

2

2014

30

3

2015

45

Sumber : sekretariat karang Taruna Desa Margodadi Tahun 2015 Berdasarkantabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 jumlah anggota karang taruna setiap tahunnya mengalai peningkatan, pada tahun 2013 jumlah anggotan karang taruna adalah sebanyak 25 orang, pada tahun 2014 jumlah anggota karag taruna megalami peningkata sebanyak 5 orang, jadi jumlah anggotakarang taruna adalah 30 orang dan pada tahun 2015 jumlah anggota arang taruna juga mengalami peningkatan yaitu sebayak 10 orang jadi jumlah aggota karang taruna pada tahun 2015 adalah sebanyak 45 orang. Peingkatan jumlah anggota karang taruna ini dipengaruhi oleh kuatnya ikatan anggotanya dalam membangun rasa kebersamaan dan solidaritas sesama anggota. Selain itu alasan mereka ikut dala keaggotaan karang taruna ini adalah agar dapat menambah wawasan dan pengalamanya dalam bidang usaha, kesejahteraan masyarakat dan dalam bidang sosial.

7

Tabel 1.2 Data Kegiatan Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro Volume Kegiatan No

Jenis Kegiatan

Sering

Kadang-

Tidak

Kadang

Pernah

1

Gotong Royong



2

Taman Baca Desa



3

Sosialisasi



Pentingnya Pendidikan 4

Peduli

Terhadap



KDRT 5

Membantu

orang



miskin. Sumber : sekretariat karang taruna Desa Margodadi tahun 2015 Berdarakan tabel 1.2 diatas, bahwa peningkatan Jumlah anggota karang taruna tidak disertai dengan partisipasi pemuda secara utuh, ini dapat dilihat dari tabel yang telah dipaparkan dimana tidak ada nya kesimbangan antara jumlah anggota yang setiap tahunnya meningkat dengan kepedulian pemuda terhadap lingkungan sekitar, misalnya tidak pedulinya pemuda terhadap kegiatan desa yaitu bersih desa ( ualang tahun desa), pengajian yang diadakan setiap tahun untuk memperingati tahun baru islam, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar yang dilakukan setiap 2 minggu sekali pada hari jum’at, pengajian rutin setiap malam jum’at, membuat tam baca desa untuk anak – anak da umum dalam rangka menambah wawasan, menambah ilmu dan dapat dijadikan tempat untuk bertukar pikira serta mempererat silahturahmi, mensosialisasikan tentang pentingnya

8

pendidikan bagi anak – anak untuk masa depannya dan juga untuk pembangunan bangsanya kelak, peduli dengan KDRT yang terjadi dilingkungan sekitar, membantu orang miskin atau keluargayang tidak mampu dengan cara meberikan bantuan berupa uang atau kebutuhan pokok sehari – hari. Kurangnya kepedulian pemuda terhadap lingkungan sekita dapat kita lihat melalui tabel kegiatan karang taruna dimana pemuda kurang mempunyai

rasa kepedulian sosial terhadap

sesuatu yang terjadi pada masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba mengangkat masalah yang ada untuk di teliti pada penelitian ini, yaitu mengenai peranan karang taruna dalam meningkatkan kepedulian pemuda. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dimaksudkan untuk memperjelas beberapa maslaah dalam suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang maslah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Peran Karang Taruna dalam meningkatkan kepedulian pemuda 2. Kurangnya partisipasi pemuda dalam setiap kegiatan desa. 3. Pemuda yang belum memiliki sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. 4. Tingkat kesadaran yang kurang dimiliki pemuda. 5. Kurangya pengetahuan pemuda terhadap tugas dan fungsi karang taruna.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut , maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Peran Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda"

9

D. Tujuan dan Kegunanan Penelitian 1 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Peran Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda.

2 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Penelitian ini secara teoritis menerapkan konsep ilmu pendidikan kususnya

pendidikan

kewarganegaraan,

pada

wilayah

kajian

pendidikan kewarganegaraan tentang kepedulian sosial. b. Kegunaan Praktis Penelitian ini secara praktis berguna untuk: a. Karang taruna agar lebih berperan untuk memotivasi pemuda dalam meningkatkan kepedulian sosial. b. Para Pemuda Desa Margoadadi agar mau meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar. c. Memberikan sumbang pemikiran bagi pemuda agar lebih memperdulikan lingkungan sekitar. d. Para Pemuda Kota Metro agar mau meningkatkan kepedulian sosial pemuda Desa Margodadi e. Karang Taruna Metro agar lebih berperan dalam meningkatkan kepedulian sosial pemuda Desa Margodadi. f. Pemuda agar memahami dan melaksanakan tugas dan fungsin karang taruna.

10

E. Ruang lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan Pada wilayah kajian kewarganegaraan.

2. Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Organisasi Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro.

3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah tentang peranan karang taruna dalam meningkatkan kepedulian sosial pemuda. 4. Wilayah Penelitian Penelitian ini di lakukan di Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro seltan Kota Metro. 5. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lampung pada tanggal 16 November 2015 dengan Nomor 7677/UN26/10/PL/2015 sampai dengan selesainya penelitian ini pada tanggal 29 Maret 2016 dengan Nomor 474.2/01/C.5.3/04/2016.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Peranan a. Pengertian Peranan Secara umum peranan adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang terkait oleh kedudukannya dalam struktur sosial atau kelompok di masyarakat, artinya setiap orang memiliki peranan yang berbeda sehingga membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula dan setiap orang memiliki masing – masing peranan sesuai dengan kedudukan yang ia miliki. Menurut Margono Slamet (1995:15) Peranan adalah “ mencakup tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati posisi di dlam ststus sosial”. Sedangkan menurut Gross Manson an Me Eancherrn (1995:99) mengemukakan bahwa “Peranan adalah sebagai seperangkat Harapan – harapan yang dikenakan individu yang menempati kedudukan sosial tertentu”. Peran Merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka

dia

menjalankan

suatu

peranan.

Peranan

yang

12

melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan

kemasyarakatan,

posisi

seseorang

dalam

masyarakat

merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat. (Soerjono Soekanto 2007:213) peranan mencakup tiga hal, yaitu: a. Peranan meliputi norma-norma yang diungkap dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan – peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyaraat. b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu masyarakat sebagai individu. c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting sebagai struktur sosial masyarakat. Berdasarkan pengertian di atas dapat didefinisikan bahwa peranan merupakan seperangkat harapan – harapan yang mencakup tindakan atau perilaku seseorang yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang diberikan kedudukan dalam melaksanakan hak dan kewajiban harus dengan peranannya dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan diharapkan mampu melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.

13

b. Syarat – Syarat Peranan Menurut Levinson Dalam Soerjono Soekanto (2007:87), mengatakan bahwa syarat peranan mencakup 3 hal, yaitu: a. Peranan meliputi norma – norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan – peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakatsebagai organisasi. c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

2. Tinjauan Tentang Karang Taruna a. Definisi Karang Taruna Karang taruna adalah organisasi sosial kepemudaan yang ada hampir di seluruh Desa/Kelurahan di Indonesia yang fokus pada penumbuhkembangan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomi produktif dan rekreasi, olahraga dan kesenian. Karang Taruna berdasarkan Pasal 1 angka 14Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan (“Permendagri 5/2007”), adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat

14

dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa karang taruna merupakan suatu organisasi pemuda yang ada di desa / kelurahan sebagai wadah pengembangan potensi diri dalam bidang usaha kesejahteraan sosial.

Sebagai organisasi kepemudaan, karang taruna berpedoman pada pedoman dasar dan pedoman rumah tangga dimana telah diatur struktur pengurus dan massa jabatan masing – masing wilayah dari Desa / Kelurahan sampai dengan pada tingkal Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota karang taruna baik dimasa jasekarang maupun dimasa yang akan datang.

Karang taruna berangggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ ART nya diatur keanggotaanya mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 – 40 tahun) dan batas sebagai pengurus adalah berusia 17 – 35 tahun. Banyak hal yang dapat dilakukan para pemuda pemudi karang tarunauntuk menyumbangkan hal besar dimulai dari hal kecil, seperti:

1) Melatih berorganisasi yang kompak dan sehat ajang silaturahmi. Misalnya: mengadakan agenda kumpul bersama setiap seminggu sekali untuk menjalin silahturahmi dan memper erat tali persaudaraan. 2) Mengadakan kegiatan kerja bakti dan penataan lingkungan. Misalnya: mengadakan jumat bersih bersama warga dan pemuda lain nya,

15

mengadakan bersih masjid setiap hari minggu bersama rismawan dan rismawati desa setempat. 3) Menggalakan penanaman apotek hidup dan warung hidup. Misalnya: mengajak warga sekitar untuk membuat menanam apotik hidup di halam rumahnya atau pada media tertentu. 4) Mengadakan lomba hal – hal positif. Misalnya: dalam bidang olahraga:lomba bola voli putra dan putri atau sepak, dalam bidang keagamaan lomba TPA: hafalan surat pendek, puisi islami, lomba adzan, lomba ceramah dll. 5) Mengadakan sekolah tambahan. Misalnya: bersama anak – anak desa setempat seusai pulang sekolah, membuat kerajinan tangan dari bahan bekas yang masih bisa digunakan dll. Hal ini di harapkan untuk menumbuhkan jiwa usaha pada anak. 6) Mendirikan perpustakaan sederhana. Misalnya: memanfaatkan lokasi atau ruang yang tak terpakai untuk dijadikan taman baca sederhana desa.

b. Visi dan Misi Karang Taruna 1) Visi Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan kreativitas

generasi

muda

yang

berkelanjutan

untuk

menjalin

persaudaraan dan rasa kebersamaan menjadi mitra organisasi lembaga, baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam pengembangan kreativitas. Kemampuan dibidang kesejahteraan sosial baik untuk masyarakat dilingkungan sekitar ataupun diwilayah lain.

16

2) Misi a. Meningkatkan SDM demi masa depan yang lebih baik melalui bidang masyarakat dan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah ataupun pihak lain, melalui pengembangan kelompok usaha. b. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semkain meningkat bagi warga desa pada umumnya dan khususnya generasi muda yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan

yang

mampu

mengatasi

masalah

sosial

dilingkungannya. c. Melestarikan kesenian daerah serta pengembangan minat untuk berolahraga. d. Meningkatkan peran pemuda dan perempuan serta memberikan kesadaran akan pentingnya perlindungan hukum terhadap hak perempuan sebagai anak atau remaja, sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga melalui sosialisasi pembangunan pemberdayaan perempuan yang melibatkan karang taruna. e. Terwujudnya pemuda dan pemudi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penuh perhatian dan peka terhadap masalah dengan daya fisik dan mental yang kuat, tegas dan teguh pendirian serta mampu berkreasi, berkarya dan jujur sebagai acuan dimasyarakat. f. Turut berpartisipasi dalam uapaya peningkatan derajat kesehatan melalui prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan upaya antisipasif dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

17

c. Tujuan Dan Fungsi Karang Taruna Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Berikut kutipan isi pedoman:

1) Tujuan Karang Taruna: a.

Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menagkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.

b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang

Taruna

yang

Trampil

dan

berkepribadian

serta

berpengetahuan. c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna. d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. e. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat. f. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.

18

g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh

Karang

Taruna

bersama

pemerintah

dan

komponen

masyarakat lainnya.

2) Fungsi Karang Taruna a. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial. b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat. c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan. d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya. e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda. f.

Penumbuhan

dan

pengembangan

semangat

kebersamaan,

jiwa

kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.

19

h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. i. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya. j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

d. Penataan Management Organisasi Sebagai Langkah Nyata Untuk Menjawab Tantangan Persoalan Organisasi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : 1) Konsolidasi Organisasi 2) Tatanan/mekanisme organisasi yang terarah pada pengembangan Pokjapokja; 3) Peningkatan koordinasi dan komunikasi; 4) Penataan administrasi yang lebih tertib.

Ruang lingkup penataan management proses organisasi Karang Taruna hendaklah berjalan searah dengan pembangunan, dimana tiap-tiap desa akan mempunyai karakter-karakter yang berbeda. Dengan demikian warna dan corak penataan management Karang Taruna akan berbeda satu sama lainnya.

e. Menumbuhkan Dan Mengembangkan Kader Profesional Karang Taruna Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai fungsi pelayanan. Oleh sebab itu Karang Taruna mampu berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembangunan pedesaan. Kondisi sosial yang diharapkan Karang Taruna mampu berfungsi sebagai perencana dan sekaligus sebagai pelaksana pembangunan pedesaan. Namun demikian didalam kenyataannya

20

memang masih di jumpai banyak kendala dan tantangan yang dihadapi Karang Taruna yang antara lain :

1) Kegiatan Karang Taruna yang masih bersifat rekreatif dan hanya sekedar pengisi waktu luang; 2) Kurangnya kader profesional; 3) Kurang tanggapnya sikap masyarakat terhadap pengembangan kualitas Karang Taruna; 4) Keraguan Pemerintah Desa terrhadap potensi Karang Taruna sehingga sedikit dibri peluang pada peran pembangunan.

Semua kendala-kendala yang disebut diatas, memang merupakan tantangan bagi eksistensi Karang Taruna. Oleh sebab itu maka pembenahan diri Karang Taruna, khususnya pada anggotanya dituntut untuk selalu meningkatkan kadar kualitas diberbagai bidang didalam menghadapi kondisi sosial yang berkembang.

f. Penguasaan Teknologi Kemampuan & penguasaan menerapkan teknologi, yaitu teknologi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap atau yang dapat digunakan secara secara langsung dalam proses pembangunan. Dengan demikian Karang Taruna tidak memerlukan teknologi tinggi untuk berperan aktif di dalam pembangunan. Teknologi sederhana yang harus dikuasai Karang Taruna adalah teknologi yang mampu memadukan berbagai potensi di daerah pedesaan/kelurahan, antara lain :

21

1)

Penguasaan teknologi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, seperti misalnya penerapan usaha-usaha koperasi dan lain sebagainya;

2)

Teknologi yang dapat mengembangkan potensi SDA seperti misalnya teknologi pengolahan lahan kering, pengolahan pasca panen dll;

3)

Penguasaan teknologi terapan yang manfaatnya dirasakan secara langsung.

g. Peningkatan dan Pengembangan Program Kegiatan Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah Organisasi yang dimaksud peningkatan dan pengembangan program kegiatan, adalah program yang banyak terkait dengan program pembangunan kelurahan atau pedesaan. Sementara itu kita ketahui bahwa pembangunan dari tahun ke tahun semakin berfariasi dan kompleks, terutama bila dikaitkan dengan pemecahan permasalahan-permasalahan pembangunan. Upaya yang paling tepat yang harus dilaksanakan Karang Taruna adalah menyesuaikan program-programnya sesuai dengan bentuk dan warna program pembangunan. Gambaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Kelurahan dan LP3M, hendaknya tercermin juga pada program Karang Taruna. Oleh sebab itu diharapkan Karang Taruna aktif ke dalam proses perencanaan dan proses pelaksanaan pembangunan. Indikasi keterlibatan Karang Taruna dalam proses pembangunan menuju Karang Taruna akan terlihat demi kegiatan-kegiatan Pokja-pokja yang dibentuk dan dikembangkan berdasarkan pada kepentingan-kepentingan

22

pembangunan. Semakin luas pokja yang dikembangkan semakin menunjukan Karang Taruna berperan aktif di dalam pembangunan.

3.

Tinjauan Tentang Pemuda a.

Pengertian Pemuda Pemuda adalah generasi yang dipundaknya terbebani bermacam – macam harapan terutama dari generasi lainnya selain itu pemuda juga merupakan penerus perjuanagan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita – cita dan harapan dalam setiap kemajuan di dalam bangsa. Pemuda menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009 adalah warga Indonesia yang memasukin periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 tahun sampai dengan 30 tahun. Definisi lain yang berbeda ditunjukkan dalam Al- Quran, dalam kaidah quraisi pemuda atau yang disebut “asy- syabab” mendefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: 1) Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. 2) Memiliki standar oralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendidrian serta konsisten dengan perkataan. 3) Seorang tidak berputus asa, pantang mundur sebelum cita – citanya tercapai.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa pemuda adalah individu yang berusia 15 – 30 tahun yang dipundaknya dibebani harapan untuk

23

meneruskan perjuanagan generasi sebelumnya serta mewujudkan dan memajukan cita cita bangsanya.

Dalam usaha untuk meneruskan perjuangan generasi sebelm nya dan mewujudkan harap serta cita – cita bangsa pemudah harus memiliki karakter yang baik, diantaranya: memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab dan ksatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformasi dan futuristik.

b. Peran Pemuda Peran pemuda dalam masyarakat merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insan bagi pembangunan bangsanya. Peran pemuda dibedakan dalam dua hal, yaitu: 1) Peran pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutn lingkungan, yaitu pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi dan pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi. 2) Peran pemuda yang menolak menyesuaikan lingkungan sekitarnya, dibedakan menjadi: a. Jenis pemuda bangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. b. Jenis pemuda nakal, yaitu yang berniat untuk tidak melakukan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetpai hanya

24

berusaha mendapatkan manfaat dengan tindakan menguntungkan diri sendiri. c. Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang memiliki keinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat acara –acara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

Menurut undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 16 “pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunann nasional”. Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat (1) peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan:

1) Menumbuh kembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan. 2) Memperkuat iman dan taqwa serta ketahanan mental – spriritual dan / atau 3) Meningkatkan kesadaran.

Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat (2) peran aktif pemuda sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan:

1) Memperkuat wawasan kebangsaan. 2) Membangkitkan

kesadaran

atas

tanggung

jawab,

hak

dan

kewajibansebagai warga negara. 3) Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum. 4) Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik. 5) Menjamin trnasparansi dan akuntabilitas publik dan / atau

25

6) Memberikan kemudahan akses informasi.

Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat (3) peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan:

1) Pendidikan politik dan demokratisasi. 2) Sumberdaya ekonomi. 3) Kepedulian terhadap masyarakat. 4) Ilmu pengetahuan dan teknologi. 5) Olahraga, seni dan budaya. 6) Kepedulian kewirausahaan dan / atau 7) Kepemimpinan dan pelopor pemuda.

Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pada pasal 19 pemuda bertanggung jawab dalam pembangunan nasional, hal ini bertunjuan untuk:

1) Menjaga pancasila sebagai ideologi negara. 2) Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI). 3) Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 4) Melaksanakan konstitusi, demokrasi dan dan tegaknya hukum. 5) Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan sosial. 6) Meningkatkam ketahanan budaya nasionl. 7) Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa.

26

4. Tinjauan Tentang Kepedulian Sosial a. Pengertian Kepedulian sosial Secara umum kepedulian sosial adalah suatu sikap mengindahkan atau memperdulikan sesuatu yang terjadi di masyarakat. Sikap memperdulikan masyarakat mengharuskan kita untuk mengesampingkan ego diri dan menumbuhkan empati pada masyarakat. Menurut Adler dalam Jess Feist dan Gregory dikutii oleh Rizky Okto Danela (2013:14) “kepedulian sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia”. Dia memanifestasikan diri sebagai kerja sama dengan orang lain demi kemajuan sosial, lebih daripada perolehan pribadi semata (Jess Feist dan Gregory J. Feist, 2002:72). Menurut Adler bahwa orang-orang yang secara psikologis sehat adalah orang yang tindakan-tindakannya murni termotivasi oleh kepedulian sosial dan keberhasilan seluruh umat manusia (Jess Feist dan Gregory J. Feist,2002:68). Menurut Muhibbin Syah bahwa kepedulian sosial adalah “suatu sikap mental (mental atittude) yang dimiliki seseorang untuk memahami dan memberi sesuatu kepada orang lain. “ (Muhibbin Syah, 1996:98)”. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepedulian sosial adalah suatu sikap tanggap, empati dan menghargai kepentingan orang lain serta lingkungan sekitar. Artinya kita harus mementingkan atau mendahulukan kepentingan orang banyak ( umum) terlebih dahulu dari

27

pada kepentingan kita sendiri ( Pribadi). Karena kepedulian itu tidak akan terwujud apabila kita mementingkan ego kita nmasing – masing. b. Jenis – Jenis Kepedulian Sosial Kepedulian Sosial dobagi mejadi 3, yaitu: 1) Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka. Kepedulia sosial mrupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain dalam turut merasakan apa yag sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain. 2) Kepedulian pribadi dan berasama Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilaukan bersama.cara ini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara berlanju. 3) Kepedulian yang sering lebih mendesak Kepedulian akan kepentngan bersama merupakanhal yangsering mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu demi kepentinganbersama. c. Sumber Kepedulian Sosial Kepedulian sosial berasal dari dua sumber yaitu: 1) Berasal dari cinta Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari -hari sering kita dengar istilah empati, yang dapat diartika sebagai kesaggupan untuk memahami dan merasakan perasaan- perasaan orang lain seolah- olah itu perasaan diri sendiri.

28

2) Tidak karena macam – macam alasan Kepedulia sosial yang kitakembangkan adalah kepedulian yang timbul dari hati yang terbuka mau berbagi untuk sesamanya tanpa didorong atau disertai alasan – alasan tanpa meminta imbalan apapun. B. Kerangka Pikir Berdasarkan pada permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk lebih jelasnya peneliti menyajikan kerangka pikir penelitian seperti di bawah ini: Bagan Kerangka Pikir

Peran Karang Taruna (X): 1. Usaha kesejahteraan bersama. 2. Pemberdayaan masyarakat. 3. Pengembangan semangat kebersamaan. 4. Pemupukan kreatifitas muda.

generasi

Kepedulian sosial (y): 1. Sikap

Empati

terhadap kepentingan

orang

lain. 2. Kerjasama

dengan

orang lain. 3. Sikap

mental

terhadap kepentingan lain.

Gambar2.1 : Diagram Kerangka Pikir

orang

III.

METODE PENELITIAN

A. RancanganPenelitian Setiap penelitian diperlukan adanya metode atau cara untuk mencapai suatu tujuan penelitian yang dilakukan oleh seseorang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif metode yang bertujuan untuk membuat penggambaran secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan analisa data yang objektif. Sedangkan kuantitatif yaitu suatupenelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus memperhatikan jenis ataupun karakteristik, serta obyek yang akan diteliti. Menurut Nazir (1985:63) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”.

30

Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti menganggap penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif dalam penelitian ini sangat tepat. Karena sasaran dan kajiannya ialah untuk menjelaskan peran karang taruna dalam meningkatkan kepedulian sosi emuda desa margodadi kecamatan metro selatan kota metro, dan menggambarkan dan menganalisis masalah yang ada sesuai dengan kenyataan didasarkan pada data – data yang diperoleh dilapangan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian, populasi juga dapat diartikan sebagai komponen terpenting dalam sebuah penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data dalam

sebuah

penelitian.

Menurut

Suharsimi

Arikunto

(2010:173) populasi adalah “ keselururah objek penelitian”. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro Sealatan Kota Metro yang berjumlah 45 orang. 2. Sampel Menurut Wiratna Sujarweni (2014:65) Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka seluruh jumlah populasi tersebut dijadikan sampel penelitian, yaitu 45 orang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.

31

C. Variabel Penelitian, Definisi Variabel dan Rencana Pengukuran 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas(X) dan variabel terikat (Y). a. Variabel Bebas ( X ) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran karang taruna. b. Variabel Terikat ( Y ) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepedulian sosial pemuda. 2. Definisi Variabel a) Definisi Konseptual a. Peranan Karang Taruna adalah organisasi pemuda yang mencakup kegiatan dan perilaku organisasi untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya dimasyarakat. b. Kepedulian sosial adalah sosial adalah suatu sikap empati dan menghargai kepentingan orang lain serta lingkungan sekitar.

32

b) Definisi Operasional 1. Peranan karang taruna mencakup kegiatan atau perilaku organisasi untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat yang diukur melalui indikator yaitu : a. usaha kesejahteraan bersama. b. pemberdayaan masyarakat. c. pengembangan semangat kebersamaan. d. pemupukan kreatifitas generasi muda. dengan skala : 1. Baik 2. Cukup baik 3. Kurang baik. 2. Kepedulian sosial pemuda adalah sikap tanggap pemuda terhadap kegiatan atau kejadian yang terjadi pada mayarakat, diukur melalui indikator yaitu: a.

Sikap empati.

b. Kerjasama dengan orang lain. c. Sikap mental. dengan skala : 1. Baik . 2. Cukup baik 3. Kurang baik.

33

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok a. Angket dan Kuesioner Angaket atau kuisoner berisikan pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data langsung dari responden

tentang

meningkatkan

peranan

kepedulian

karang

sosial.

taruna

dalam

Responden

dalam

penelitian ini adalah anggota dan pengurus karang taruna. 2. Teknik Penunjang a. Wawancara Teknik yang digunakan dalam wawancara ini adalah wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan dengan cara membawa pedoman yang hanya garis besarnyasaja, tentang hal – hal yang akan ditanyakan teknik

wawancara

menunjang

angket.

ini

digunakan

Teknik

ini

hanya

digunakan

untung untuk

mendapatkan data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum lengkap.

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item soal dilakukan

control

langsung

terhadap

teori-teori

yang

melahirkan indikator-indikator yang akan digunakanya itu

34

menggunakan logical validy dengan cara Judgement yaitu dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Berdasarkan konsultasi tersebut diadakan revisi sesuai keperluan.

2) Uji Reliabilitas Menurut suharsimi Arikunto (2009 :72) reliabiitas menunjukan pengertian bahwa “suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Untuk membuktikan alat pengumpulan data maka diadakan ujicoba angket. langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut : a.

Melakukan uji coba angket kepada 10 orang di luar responden

b.

Hasil uji coba dikelompokkan menjadi item ganjil dan item genap.

c.

Hasil item ganjil dan genap dikerelasikan dengan rumus Product Moment, yaitu:

= Keterangan :









(∑ )(∑ )

(∑ )





(∑ )

rxy = Koefisian korelasi product moment X = Skor dalam distribusi variabel X Y = Skor dalam distribusi variabel Y N = Jumlah Sampel yang ditiliti

35

d. Untuk menentukan reabilitas angket menggunakan rumus Sperman Brown, sebagai berikut: =

Keterangan :

2( 1+(

)

)

Rxy = koefiensi reliabilitas seluruh tes Rgg = koefisiansi korelasi item x dan y

Manase Malo (1989 : 139) selanjutnya mengkategorikan dengan kriteria reliabilitas sebagai barikut : 0,90 – 1,00 = reliabilitas tinggi 0,50 – 0,89 = reliabilitas sedang 0,00 – 0,49 = reliabilitas rendah F. Teknik Analisis data Dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat secara sistematis. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data terkumpul

yaitu

menyelesaikandan

dengan selanjutnya

mengidentifikasikan

data,

dilakukan

data

klasifikasi

kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut:

Keterangan :

=



36

I

= Interval

NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K

Penentuan

= Kategori

tingkat

presentase

digunakan

rumus

yang

dikemukakan oleh Ali (1984 : 184) sebagai berikut : =

Keterangan :

100%

P

= Besarnya Presentase

F

= Jumlah Skor yang Diperoleh diseluruh Item

N

= Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan responden

Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan criteria Suharsimi Arikunto (1986:196) 76% - 100%

= Baik

56% - 75%

= Cukup

40% - 55%

= Kurang Baik

0% - 39%

= Tidak Baik.

Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut : = Keterangan : X

= Chi kuadrat

(



)

37

∑bi=1

= Jumlah Baris



= Jumlah Kolom

Oij

= Banyaknya data yang diharapka

Eij

= Banyaknya data hasil pengamatan

(Sudjana, 2012 : 280)

Dengan kriteria uji sebagai berikut : a. Jika X2 hitung lebih besar atau sama dengan X2 tabel dengan taraf signifikan 5% hipotesis diterima. b. Jika X2 hitung lebih kecil atau sama dengan X2 tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis ditolak.

Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien orelasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap pola tingkah laku anak, yaitu :

= Keterangan : C

= Koefisiensi kontigensi

X2

= Chi kuadrat

N

= Jumlah sampel

(Sudjana, 2012: 280)

+

38

Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajad asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien kontigensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat dihitung dengan rumus :

=

−1

Keterangan : C max = Koefisien Kontigensi maksimum M

= harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji

Hubungan “makin dekat harga C pada Cmak, makin besar derajat asosiasi antara faktor” (Sutrisno Hadi, 2000: 317). Kemudian hasil tersebut dijadikan patokan untuk menentukan tingkat keeratan pengaruh dengan langkah sebagai berikut:

Keterangan : C



= Koefisiensi Kontigensi

Cmaks = Koefisiensi Kontigensi maksimum Sehingga diperoleh klasifikasi atau pengkategorian menurut sugiyono (2010:184) sebagai berikut: 0,00 – 0,27

= Kategori rendah

0,28 – 0,54

= Kategori sedang

0,55 – 0,88

= Kategori tinggi

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian khususnya analisis data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Peranan Karang Taruna, yaitu: usaha eseahteraan bersama, pemberdayaan masyarakat, pengembangan semangat kebersamaan, dan pemupukan kreativitas generasi muda. Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda, yaitu: sikap empati, kerjasama dengan orang laindan sikap mental terhadap kepentingan orang lain, memiliki kategori kurang baik yang paling dominan. Hal ini berarti pemuda tidak memiliki sikap tanggap, peduli dan acuh pada lingkungan sekitar serta lebih mementingkan dunia nya sendiri sehingga mereka melupakan tugasnya sebagai pemuda dan anggota karang taruna.oleh sebab itu diharapakan pemuda lebih peduli dengan lingkungan sekitar, karena pembangunan dan mas depan bangsa berada di tangan para pemuda.

B. Saran Setalah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil simpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran sebagai:

86

1. Kepada karang taruna kelurahan margodadi kecamatan metro selatan agar mengoptimalkan kinerja anggota untuk meningkatkan kepedulian sosial, terutama dalam hal sikap empati. 2. Kepada pemuda agar lebih tanggap dan peduli terhadap lingkungan sekitar 3. Sosialisasi atau penyuluhan dalam upaya peningkatan kesadaran sosial dan kepedulian sosial bagi pemuda. 4. Kepada pemerintah diharapakan untuk dapat memberikan dukungan dan fasiltas kepada organisasi – organisasi kepemudaan dalam meningkatkan kepesulian sosial Para pemuda.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur penelitian dan Pendekatan Praktis. Rineka Cipta. Jakarta Budi, Saputro.2012. Pengrtian dan Macam – Macam Orgnisasi. Direktorat Bina Karang Taruna.2005.Buku pedoman Dasar Karang Taruna. Departemen Sosial. R.I Djarwanto. (1994) Pokok – pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi.Yogyakarta: Liberty. Feist, Jess and Feist, Gregory J. 2008. Theories of Personality. Edisi Keenam. Edisi Bahasa Indonesia. Yudi Santoso (Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gerungan, W.A.2009. Psikologi Sosial. Refika Aditama: Bandung. Http://desajatilor.grobogan.go.id/karang-taruna.html, diakses pada tanggal 18 November 2015 Slamet, Margono.1995. Peran dan Status Sosial. Raja Grafindo. Jakarta Soekanto, Soerjono.2007. Pengantar Sosiologi.Raja Grafindo. Jakarta Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sujarweni,Wiratna.2014.Metodologi Penelitian.Pustaka Baru Press.Yogyakarta Triatmini.2011.Kepedulian Sosial.Online (http://pembelpai.blogspot.com/2011/01/bab-iii-kepedulian-sosial, diakses 1 Maret 2016 )

Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 pasal 16 Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 Ayat (1) Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 Ayat (2) Undag – Undang Noor 40 Tahun 2009 Pasal 17 Ayat (3) Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 Pasal 19 Wardani,Galuh.2010.Asah kepedulian Sosial.Online. (http://galuhwardani.worpress.com/2010/05/01/asah-kepeduia-sosial/, diakses 1 Maret 2016)