PETUNJUK PRAKTIKUM BOTANI FARMASI DISUSUN OLEH : MELATI

Download sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum botani farmasi ini. .... Cara Kerja I a. Persiapan mikroskop b. Pengenalan bagian-ba...

0 downloads 515 Views 943KB Size
PETUNJUK PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

Disusun Oleh : Melati Aprilliana Ramadhani, M. Farm., Apt Imam Jayanto, M. Sc., Apt

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI PRODI S1 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2017/2018

Visi Program Studi S1 Farmasi STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah

Menjadi program studi sarjana farmasi islami, unggul, dan berdaya saing yang berorientasi pada produk inovatif dan pelayanan kefarmasian.

Misi Program Studi S1 Farmasi STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah

1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana farmasi berdasarkan perkembangan IPTEK Kefarmasian yang dijiwai nilai-nilai keislaman. 2. Mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis potensi sumber daya alam bahari dalam menciptakan produk kreatif dan inovatif. 3. Mengembangkan sumber daya yang komunikatif berbasis ICT dalam pelayanan. 4. Mengembangkan kualitas SDM yang unggul dan mampu berkompetisi di era global.

2

Kata Pengantar Buku petunjuk praktikum ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum botani farmasi, untuk mahasiswa program studi S1 Farmasi STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Dengan adanya buku petunjuk praktikum ini diharapkan akan membantu dan mempermudah mahasiswa dalam memahami dan melaksanakan praktikum botani farmasi sehingga akan memperoleh hasil yang baik. Materi yang dipraktikumkan merupakan materi yang selaras dengan materi kuliah teori botani. Untuk itu dasar teori yang didapatkan saat kuliah juga akan sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum botani farmasi ini. Buku petunjuk ini masih dalam proses penyempurnaan. Insha Allah perbaikan akan terus dilakukan demi kesempurnaan buku petunjuk praktikum ini dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga buku petunjuk ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Cilacap, September 2017

Penyusun

3

TATA TERTIB PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 1. Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai, setelah 15 menit keterlambatan praktikan dilarang mengikuti praktikum. 2. Setiap praktikan harus memakai jas lab setelah memasuki laboratorium. 3. Setiap praktikum harus membawa peralatan praktikum yang tidak disediakan oleh laboratorium, misal : lap/tissue, gunting kecil, cutter, pensil 2B dan penghapus. 4. Setiap praktikan harus menjaga ketenangan, ketertiban, dan kebersihan di dalam laboratorium. 5. Sebelum praktikum dimulai, praktikan wajib mengikuti pretest terhadap materi yang akan dipraktikumkan dan membawa laporan sementara. 6. Sebelum dan sesudah praktikum, praktikan harus menjaga kebersihan mikroskop dengan kain flanel untuk pembersih lensa, meja praktikum serta botol-botol pereaksi harus dikembalikan seperti keadaan semula. 7. Praktikan yang tidak mengikuti satu atau lebih materi praktikum, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir praktikum. 8. Praktikan yang merusakkan, memecahkan, atau menghilangkan peralatan praktikum harus melapor kepada pembimbing praktikum atau asistennya, dan harus melakukan penggantian alat tersebut secepat mungkin. 9. Setiap mengerjakan satu materi praktikum, praktikan diharuskan untuk meminta persetujuan dari penjaga laboratorium atau dosen yang membimbing. 10. Setelah semua percobaan praktikum selesai maka akan diadakan responsi pada akhir praktikum dengan catatan tidak ada tanggungan kerusakan alat.

4

Daftar Isi Halaman Judul …………………………………………………………………………………

1

Visi dan Misi Program S1 Farmasi……………………………………………………..

2

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………...

3

Tata Tertib Praktikum Botani Farmasi ……………………………………………..

4

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………

5

Percobaan 1. Pengenalan Mikroskop dan Pengenalan Sel ……………...…..

6

Percobaan 2. Pengenalan Simplisia Tumbuhan ……. …………………………..

9

Percobaan 3. Benda-benda Ergastik Sel ……………………………………………

11

Percobaan 4. Jaringan Meristem ………………………………………………………

13

Percobaan 5. Jaringan Parenkim …………………………. …………………………..

15

Percobaan 6. Jaringan Penyokong/Penguat ………………………………………

17

Percobaan 7. Jaringan Pengangkut …………………………………………………..

19

Percobaan 8. Jaringan Penutup ……………………………. …………………………

21

Percobaan 9. Jaringan Duktus sekret dan Pembuluh getah……………….

23

5

PERCOBAAN I PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGENALAN SEL I.

Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:

a.

Mengenal, memahami secara utuh bagian-bagian dari mikroskop.

b.

Menggunakan mikroskop dengan benar dan tepat, sehingga dapat melakukan pemeriksaan secara mikroskopik pada percobaan selanjutnya.

c.

Melihat dan memahami bentuk-bentuk sel menggunakan mikroskop

II. Dasar Teori Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil dalam jarak yang dekat, seperti sel. Sel merupakan satuan srtuktural yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan makhluk hidup. Bentuk-bentuk sel itu bemacam-macam, ada yang pipih, memanjang, beraturan (bentuknya teratur dan bias membentuk suatu pola tertentu, dan ada juga yang bulat. Contoh sel pipih, dan bentuknya tipis dan transparan yaitu ephitellium, sel bentuk memanjang seperti bentuk rantai yang panjang adalah sel saraf. Dalam bentuknya yang paling sederhana, mikroskop terdiri atas dua lensa cembung. Lensa yang terdekat dengan benda yang disebut lensa obyektif, membentuk bayangan sejati dari bendanya. Bayangan ini diperbesar dan terbalik. Lensa yang terdekat dengan mata yang disebut lensa okuler, digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh obyektifnya (Tripler, 2001). Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop optik, yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki oleh sebagian besar instansi. Terdapat 2 macam mikroskop optik yaitu mikroskop Biologi dan stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan

mikroskop stereo

digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak (Paijatmo,1999:2). Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda. Antony Van Leuwonhuk. Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana 6

(berlensa tunggal), pada tahun 1600 Hans dan Zakarias Jansen menemukan mikroskop yang lebih canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda). Mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mikroskop cahaya, dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1932 klorofil dan raksa menemukan mikroskop elektron. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai pengganti cahaya untuk membentuk bayangan benda. Bagian-bagian Mikroskop: 1.

Eyepiece / oculars (lensa okuler) Untuk memperbesar bayangan yangdibentuk lensa objektif

2.

Revolving nosepiece (pemutar lensaobjektif) Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran

3.

Observation tube (tabung pengamatan/ tabung okuler)

4.

Stage (meja benda) Spesimen diletakkan di sini

5.

Condenser (condenser) Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif

6.

Objective lense (lensa objektif) Memperbesar spesimen

7.

Brightness adjustment knob (pengaturkekuatan lampu) Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu

8.

Main switch (tombol on-off)

9.

Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter) Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri

10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar) 11. Specimen holder (penjepit spesimen) 12. Illuminator (sumber cahaya) 13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) Untuk menaikkan atau menurunkan object glass 14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas 7

15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar) Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat 16. Fine focus knob (sekrup fokus halus) Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat 17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler) 18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser) Untuk menaik-turunkan kondenser

III.

Alat & Bahan a. Alat

: Mikroskop Cahaya, Objek Glass, Deck Glass

b. Bahan : Preparat IV. Cara Kerja I a. Persiapan mikroskop b. Pengenalan bagian-bagian mikroskop c. Pengaturan focus mikroskop d. Amati benda yang berada diantara objek glass dan deck glass e. Pemeliharaan dan Penanganan Mikroskop Cara Kerja II a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan objek dan coverglass c. Amati preparat pada mikroskop d. Gambar bentuk-bentuk sel yang diamati dan berilah keterangan 8

PERCOBAAN II PENGENALAN SIMPLISIA TUMBUHAN I. Tujuan Setelah

mengikuti

praktikum

ini,

mahasiswa

diharapkan

dapat

mengidentifikasi simplisia dari tumbuhan. II. Dasar Teori Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Salah satu jenis bahan alamiah simplisia yaiu bahan nabati/tumbuhan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya. Identifikasi simplisia yang akan dilakukan secara : 1.

Organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa, dari simplisia tersebut.

2.

Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang digunakan untuk simplisia.

3.

Mikroskopik, pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri.

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Pipet tetes d. Simplisia tumbuhan seperti Phyllanthus urinaria (meniran), Imperata cylindrical (alang-alang), Guazuma ulmifolia Lamk (daun jati belanda), daun kumis kucing, sambiloto, daun dewa, daun keji beling, daun cengkeh

9

e. Simplisia dari batang tumbuhan, seperti Sappan lignum (kayu secang), Cinnamomi cortex (kayu manis). f. Simplisia dari buah tumbuhan berupa potongan dari rimpang temulawak, kunyit, jahe, kencur, cabe jawa, cengkeh. g. Simplisia serbuk IV. Cara Kerja 1. Identifikasi setiap simplisia secara organoleptik, makroskopik, dan mikroskopik. 2. Siapkan mikroskop 3. Buatlah preparat dengan meletakkan serbuk simplisia yang akan diamati. 4. Letakkan bagian tersebut pada objek glass dan di tetesi air sedikit menggunakan pipet. 5. Tutup dengan cover glass 6. Amati di bawah mikroskop 7. Gambarlah hasil pengamatan dan beri keterangan. V. Tabel Hasil Percobaan Nama tanaman

Organoleptis

1.

Rasa

2.

Bau

3.

Warna

4.

Bentuk

Makroskopik

Gambar simplisia

Mikroskopik

Gambar

Keterangan

Mikroskopik (Berilah penomeran pada setiap bagian sel)

10

PERCOBAAN III BENDA-BENDA ERGASTIK SEL I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan benda-benda ergastik di dalam sel antara lain : amilum, butir-butir aleuron dan kristal-kristal oksalat. II. Dasar Teori Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang nonprotoplasmik atau biasa disebut dengan benda-benda ergastik, yang biasanya berada di dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerapkali pula dalam plastida. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik dan anorganik, dapat bersifat cair maupun padat. Menurut para ahli botani, bendabenda yang nonprotoplasmik itu umumnya merupakan cadangan makanan yang jumlahnya berlebihan atau keadaannya dalam jumlah yang besar pada tempattempat penimbunan makanan cadangan makanan seperti misalnya pada akar umbi, umbi-umbi, biji dan lain-lain. Benda-benda ergastik yang terdapat di dalam sel tersebut ada yang berbentuk padat dan ada pula yang berbentuk cair dan juga ada yang terdapat di dalam plastida. Benda ergastik yang bersifat cair meliputi cairan sel, lemak dan minyak lemak, serta minyak atsiri dan damar. Sedangkan benda ergastik yang bersifat padat meliputi kristal Ca-okslat, kristal kersik dan butir-butir aleuron. Dan untuk benda ergastik yang terdapat pada plastida adalah berupa amilum. III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet e. Preparat ( amilum Solanum tuberosum (kentang), amilum Oryza sativa (padi), amilum Zea mays (jagung), penampang melintang daun Citrus sp. (jeruk), penampang melintang batang Amaranthus sp. (bayam). 11

IV. Cara Kerja a. Siapkan tepung beras dan jagung, ambillah sedikit dan larutkan dengan akuades kemudian homogenkan b. Ambillah dengan pipet dan teteskan pada objek glass kemudian tutup dengan cover glass c. Amati di bawah mikroskop dan gambar serta beri keterangan. d. Untuk amilum kentang diambil dengan cara menusukkan jarum ke umbi kentang sampai diperoleh cairan putih. V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

12

PERCOBAAN IV JARINGAN MERISTEM I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan meristem dan letak-letaknya II. Dasar Teori Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan membelah (bersifat embrionik) disebut meristem. Pembelahan sel sebenarnya masih dapat terjadi pada jaringan lain tetapi jumlahnya terbatas. Berdasarkan letak nya dalam tumbuhan, meristem terbagi menjadi : 1.

Meristem apeks, adalah meristem yang berada di ujung batang dan ujung akar.

2.

Meristem lateral, adalah meristem yang menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral.

3.

Meristem interkalar, adalah meristem yang berada diantara jaringan yang sudah berdiferensiasi, misalnya pada ruas-ruas tumbuhan Graminae. Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem primer dan

meristem sekunder. 1.

Meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik.

2.

Meristem sekunder, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Jaringan meristem, memiliki ciri-ciri dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris

dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma sangat banyak. Biasanya protoplas sel meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan plastida masih pada tahap pro plastida. Pada Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil yang tersebar diseluruh protoplas.

13

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes e. Preparat (Penampang melintang batang Melaleuca dendron, Penampang melintang akar Alium cepa., penampang melintang batang batang Hisbiscus sp., pemanpang melintang akar Zea mays). IV. Cara Kerja a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati yaitu meristem akar dan batang c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah dengan cover glass d. Amati dibawah mikroskop e. Gambar dan berilah keterangan V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

14

PERCOBAAN V JARINGAN DASAR/PARENKIM I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan parenkim dan bentuk-bentuknya. II. Dasar teori Parenkim adalah jaringan dasar yang dapat ditemukan di semua bagian pada semua organ. Pada tubuh primer, parenkim berasal dari meristem dasar. Pada pembuluh primer, parenkim berasal dari prokambium sedangkan pada tubuh sekunder berasal dari kambium pembuluh dan kambium gabus. Parenkim merupakan sel hidup dengan berbagai bentuk dan terlibat dalam berbagai fungsi. Bentuk bervariasi sesuai fungsi. Sel parenkim masih bersifat meristematis, sehingga dapat berfungsi sebagai penyembuh luka, regenerasi, dan dapat berubah fungsi menjadi jaringan lain. Bentuk sel polihedral (memiliki 14 sisi) / isodiametris, membulat, memanjang, seperti bintang atau berlipat.

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes

15

e. Preparat (kerokan sebelah dalam kulit pisang, penampang melintang daun Pinus merkusii) IV. Cara Kerja a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah dengan cover glass d. Amati dibawah mikroskop e. Gambar dan berilah keterangan V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

16

PERCOBAAN VI JARINGAN PENGUAT/PENYOKONG I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan penguat pada tumbuhan dan bentuk-bentuknya. II. Dasar Teori Jaringan penguat pada tumbuhan terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penguat/mekanik dalam tumbuhan. Kolenkim terbentuk dari sel-sel memanjang yang menyerupai sel prokambium dan berkembang dalam stadium awal promeristem. Kolenkim berasal dari meristem dan dari parenkim Biasanya jaringan ini sebagai penguat pada tumbuhan yang muda dan sedang tumbuh dan pada tumbuhan basah. Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, bagian bunga dan buah, biasanya terletak dibawah epidermis. Pada batang, kolenkim bisa membentuk silinder penuh atau tersusun dalam berkas-berkas yang memanjang sejajar sumbu batang). Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja, serta terdapat pula sepanjang tepi daun. Menurut tipe penebalan dinding dapat dibedakan menjadi : a.

kolenkim angular / sudut

b.

kolenkim lamellar / papan

c.

kolenkim lakunar

d.

kolenkim anular / tubular (rata) Sklerenkim merupakan jaringan penguat / pelindung mekanik Jaringan ini

terdiri dari sel hidup atau sudah mati, bersifat elastis/kenyal, dinding sel merupakan dinding sekunder yang tersusun dari lignin yang tebal, sehingga dapat membentuk noktah sederhana yang bercabang. Jaringan ini berasal dari meristem primer atau dari parenkim. Sklerenkim terdiri dari serabut dan sklereid. Serabut berasal dari meristem primer, bentuk sel panjang dengan ujung runcing. Sel dapat berupa sel tunggal atau berkelompok. Jika terdapat dalam xylem disebut serabut xilar sedangkan jika diluar xylem disebut serabut ekstra xilar. 17

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes e. Preparat

(penampang

melintang

tangkai

batang

Solanum

tuberosum,penampang melintang batang Arachis hypogaea, penampang bujur batang Cordyline fruticosa). IV. Cara Kerja a.

Siapkan mikroskop

b.

Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati

c.

Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah dengan cover glass

d.

Amati dibawah mikroskop

e.

Gambar dan berilah keterangan

V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

18

PERCOBAAN VII JARINGAN PENGANGKUT I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan pengangkut pada tumbuhan dan fungsi-fungsinya. II. Dasar Teori Pada tumbuhan berpembuluh pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.

19

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes e. Preparat (penampang melintang radial, membujur tangensial dan maserasi batang Ricinus communis, penampang melintang batang Zea mays). IV. Cara Kerja a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah dengan cover glass d. Amati dibawah mikroskop e. Gambar dan berilah keterangan V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

20

PERCOBAAN VIII JARINGAN PENUTUP/SISTEM JARINGAN DERMAL I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan jaringan penutup/epidermis beserta derivate-derivat dan fungsinya. II. Dasar Teori Jaringan Penutup adalah jaringan yang menutupi bagian luar dari daun, bunga, buah, iji, batang dan akar (sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder). Terdiri dari 1 lapisan sel, tapi ada juga yang berlapis banyak. Bermacam sel epidermis dapat dibedakan pada berbagai tumbuhan: sel epidermis bentuk umum, sel tunggal atau kelompok sel dengan struktur, bentuk dan kandungan yang khusus, sel berhubungan dengan stomata dan struktur tambahan pada epidermis yang disebut trikoma (Fahn, 1991). Epidermis mempunyai fungsi melindungi bagian dalam organ tubuh, sehingga epidermis disebut sebagai jaringan pelindung. Sebagai jaringan pelindung epidermis melindungi terhadap penguapan, kerusakan mekanis, perubahan temperatur dan mencegah hilangnya zat hara. Bentuk sel epidermis bermacammacam misalnya bentuk seperti kubus, prisma, tidak teratur ada juga yang punya tonjolan-tonjolan seperti papila. Pada epidermis biasanya terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, pada batang misalnya sel silika dan sel gabus, pada daun misalnya trikoma, stoma dan sel kipas (Fahn, 1991). Ciri jaringan epidermis ialah : 1.

Susunan sel rapat tanpa ruang antar sel

2.

Dinding sel bervariasi tergantung posisi dan jenis tumbuhan

3.

Berisi protoplas hidup yang berisi kristal garam, minyak, getah, dan kristal silikat

4.

Vakuola besar, dapat berisi antosianin

5.

Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit dan tumbuhan di bawah naungan

21

III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes e. Preparat ( epidermis batang dan daun Saccharum officinarum, Daun Ficus elastica, rambut kelenjar daun Orthosiphon stamineus, Daun Zea mays, epidermis bawah daun Datura metel) IV. Cara Kerja a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan mengiris tipis atau menyayat bagian yang akan diamati yaitu daerah epidermis c. Letakkan bagian tersebut dalam objek glass, berikan setetes air kemudian tutup dengan coverglass d. Amati dibawah mikroskop e. Identifikasi epidermis dan derivate-derivatnya f. Gambarlah dan diberi keterangan. V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

22

PERCOBAAN IX JARINGAN EKSKRESI (DUKTUS SEKRET DAN PEMBULUH GETAH) I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan ekskresi pada tumbuhan dan fungsi-fungsinya. II. Dasar Teori Tumbuhan juga mempunyai sistem jaringan eksresi, yaitu jaringan yang mengeluarkan secret dari tubuh maupun jaringan yang tidak mengeluarkan secret dari tubuh. Jaringan yang tidak mengeluarkan secret dari tubuh dapat berupa sel (idioblas/sel khusus yang berperan untuk eksresi dan pembuluh getah) maupun jaringan (rongga lysigen). Sel idioblas mengandung berbagai senyawa seperti enzim: a.

Mirosin (Capparidaceae, cruciferae)

b.

Zat minyak (Lauraceae, Simarabaceae)

c.

Zat lendir (Cactaceae, Portulacaceae)

d.

Zat harsa (Meliaceae) Jaringan yang mengeluarkan secret dari tubuh, alatnya yaitu kelenjar

epidermal dan parenchymans. A. Kelenjar epidermal ; merupakan turunan fungsi dari epidermis, berupa : 1. Trichom a. Rambut dan kelenjar b. Terkadang trichom ini tetap disimpan untuk alat pertukaran Mis; pada jibutang 2. Hydanoda / guttatoda / emissari Adalah tempat air keluar dari ujung daun (peristiwa gutasi) B. Kelenjar parenchymans, terbagi: 1. Schixogen Kumpulan dari beberapa sel, berbentuk bulat tetapi tidak berasal dari epidermis melainkan dari bagian bawah epidermis. 23

2. Epithem Seperti hydatoda, tapi dari parenkim III. Alat dan Bahan a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cutter/silet d. Pipet tetes e. Preparat (daun Gutatoda atau Hidatoda atau tumbuhan yang memiliki laju gutasi tinggi yaitu tanaman herba, rumput-rumputan, dan tanaman air/talas). IV. Cara Kerja a. Siapkan mikroskop b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah dengan cover glass d. Amati dibawah mikroskop e. Gambar dan berilah keterangan

V. Tabel Hasil Percobaan Nama Tanaman

Gambar Mikroskopik

Secara Keterangan Gambar (Berilah

penomeran pada setiap sel)

24

PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

A. Format laporan praktikum botani farmasi, sebagai berikut: I.

Judul Percobaan

II.

Tujuan Percobaan

III.

Pendahuluan (berisi uraian latar belakang dan dasar teori secara singkat)

IV.

Bahan dan Alat Percobaan

V.

Cara Kerja

VI.

Hasil Percobaan

VII. Pembahasan VIII. Kesimpulan IX.

Daftar Pustaka (Minimal dari 2 buku referensi dan 1 jurnal). Penulisan daftar pustaka yang berasal dari blog, tidak diperbolehkan.

X.

Lampiran (berisi data-data pendukung atau jawaban pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam buku petunjuk praktikum).

B.

Laporan praktikum bersifat individu dan ditulis tangan.

C.

Cover laporan berwarna hijau.

25

Contoh Halaman Depan (Cover) Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI PERCOBAAN I Pengenalan Mikroskop dan Pengenalan Sel

Disusun Oleh:

Nama

: Dimas Djaja

NIM

: 16005687

Gol/Kelompok

: A/2

Pembimbing

: Surya Dimedja, M. Farm., Apt

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2017

26