1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BUDIDAYA

Download Budidaya tambak merupakan suatu kegiatan membesarkan udang/ikan ... dimana ciri faktor produksi yang tidak tergantung sepenuhnya dengan kon...

0 downloads 420 Views 17KB Size
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Budidaya tambak merupakan suatu kegiatan membesarkan udang/ikan dalam suatu kolam. Agar memperoleh hasil yang optimum maka perlu disiapkan suatu kondisi lingkungan tertentu yang sesuai dengan kehidupan budidaya. Faktor utama yang sangat menentukan produktivitas tambak adalah air dalam petakan tambak, yang merupakan media tumbuh bagi udang/ikan yang dipelihara. Kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan komoditas budidaya perlu diimbangi dengan tercukupinya kuantitas airnya juga. Untuk tambak-tambak tradisional, usaha terpenting untuk menaikkan produktivitas tambak adalah dengan menyediakan air di kolam tambak dengan kualitas air yang baik serta dengan perbaikan dan penataan kembali prasarana irigasi. Kabupaten Pacitan merupakan daerah pesisir dimana memiliki potensi untuk dikembangkan budidaya perikanan, salah satunya adalah udang. Kabupaten Pacitan berada di pesisir pantai selatan yang memiliki pengaruh pasang surut. Daerah yang berpotensi untuk dikembangkan tambak adalah daerah yang memiliki pengaruh pasang surut dengan intensitas waktu tinggi. Untuk budidaya udang membutuhkan air yang payau yang bisa didapatkan pertemuan air pasang dan aliran air dari sungai. Selain itu, lokasi yang sesuai dengan memperhatikan topografi daerah tersebut. Permintaan udang vannamei (Penaeus vannamei) sangat besar baik pasar lokal maupun internasional karena memiliki keunggulan nilai gizi dan nilai ekonomis yang tinggi. Untuk itu pengembangan usaha atau kegiatan budidaya khususnya pembesaran udang vannamei di PT. Dwikarya Bangkit Sejahtera (DBS) Kabupaten Pacitan perlu dimaksimalkan. Sumber air dari laut sebagai media hidup udang masih memiliki kualitas baik. Faktor tersebut diharapkan dapat dioptimumkan dalam usaha pembesaran udang vannamei, sehingga perusahaan mendapatkan hasil panen yang sangat melimpah dan menguntungkan. Perusahaan swasta ini telah mengembangkan budidaya tambak udang di muara Sungai 1

2

Grindulu di Teluk Pacitan. Budidaya yang dilakukan adalah budidaya semi intensif dimana ciri faktor produksi yang tidak tergantung sepenuhnya dengan kondisi alam atau ada upaya yang dilakukan manusia untuk peningkatan produksi. Pengelolaan tambak semi intensif memiliki petak kecil dengan padat tebar benih tinggi. Padat tebar tinggi berpengaruh terhadap kebutuhan pakan udang. Pemberian pakan menghasilkan limbah sisa pakan dan feses dari udang tersebut. Semakin bertambah umur udang maka limbah sisa pakan semakin banyak. Selain itu, berat udang yang bertambah menyebabkan media air semakin padat. Hal ini mempengaruhi konsentrasi media air tambak. Konsentrasi tambak yang tinggi berpengaruh terhadap kualitas air. Kandungan zat terlarut lain di petak tambak berdampak pada berkurang kandungan oksigen terlarut di dalam air. Selain itu, pemeliharaan media air yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas air optimum untuk udang vannamei perlu dilakukan. Perubahan kualitas dan kuantitas air tambak dapat terjadi terus menerus bergantung pada parameter yang berpengaruh. Kuantitas air dapat menurun karena adanya rembesan, evaporasi, dan kehilangan air karena pembuangan endapan sedimen pada dasar tambak. Perlu adanya pengisian air kembali ke dalam tambak. Air pasok yang digunakan untuk petak tambak memiliki kualitas air yang mungkin saja berbeda dengan air yang sudah ada di petak tambak. Kedalaman air di petak tambak perlu diperhatikan sesuai dengan batasan kedalaman air pemeliharaan udang. Pengelolaan air pada petak tambak perlu dilakukan. Diharapkan air di petak tambak senantiasa sesuai dengan kualitas dan kuantitas air yang optimum untuk udang vannamei. Kualitas air tambak berpengaruh terhadap produksi tambak tersebut. Melihat permasalahan tersebut perlu adanya penelitian mengenai pengelolaan air tambak yang optimum untuk meningkatkan produksi tambak udang vanammei. Dalam hal ini mengenai pemeliharaan media air yang sudah ada di petak tambak dan penggantian media airnya. Pemeliharaan media air perlu memperhatikan kedalaman air di tambak dan kualitas air yang optimum di petak tambak. Penggantian media air perlu memperhatikan kebutuhan air di petak tambak dan ketersediaan air pasok yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas untuk budidaya udang vannamei.

3

1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang penelitian tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. bagaimana pengaruh pengisian air pasok terhadap air di tambak udang vannamei? b. bagaimana pengelolaan air di dalam petak tambak yang optimum sesuai dengan standar pemeliharaan udang vannamei?

1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya maka didapatkan tujuan dari kajian ini sebagai berikut: a. mengetahui perubahan salinitas yang terjadi setelah pengisian air pasok di tambak udang vannamei dengan berbagai perbedaan salinitas. b. mengetahui pengelolaan air di petak tambak yang sesuai dengan standar pemeliharaan di tiap perkembangan udang vannamei.

1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian mengenai pengelolaan kualitas air guna peningkatan produksi tambak udang vannamei ini, agar tidak menyimpang dari pokok bahasan yang ingin dikaji maka diperlukan suatu batasan-batasan masalah, adapun batasan masalah tersebut antara lain: a. lokasi penelitian adalah tambak udang vannamei milik PT. Dwikarya Bangkit Sejahtera yang berlokasi di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. b. data yang digunakan adalah data primer berupa parameter kualitas air yang yaitu salinitas. Serta data sekunder yang meliputi manajemen pengelolaan tambak. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian ini disusun untuk mengetahui pengelolaan air tambak yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas air tambak di daerah penelitian.

4

Studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: 1. kajian Kualitas Air Tambak Udang Intensif Sistem Biocrete pada lahan Pasir (Studi Kasus di Kawasan Pantai Selatan D.I Yogyakarta) oleh Dzumari (2005). Penelitian ini berfokus kondisi kualitas air pada lahan berpasir. 2. Temporal Variation of Water Quality Parameters in Intensively IMC Cultured Lined Pond oleh Lala. I. P Ray dkk (2013). Penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh pemberian air pada petak dengan padat tebar tertentu terhadap peningkatan produksi tambak.