267 LAMPIRAN 1. FOTO-FOTO DESAIN PROSES

Download Hasil pengujian emisi CO2 pada mesin pengolahan kopi. Sampling biogas. Biji kopi dari KUPK Sidomulyo dan hasil .... Fermentasi kering. Penc...

0 downloads 676 Views 1MB Size
LAMPIRAN 1. FOTO-FOTO DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI

Buah kopi

Sortasi buah kopi merah

Buah kopi merah

Kelas 1

Kelas 3 Kelas 2 Sortasi ukuran buah kopi

267

Kelas 4

268

Proses sortasi rambang

BUAH

BIJI

PULP

Pemisahan pulp dan biji menggunakan pulper

Proses fermentasi kering

269

(a) (b) Biji kopi setelah pengupasan (a) dan setelah fermentasi (b)

Mesin pencuci tipe kontinyu

K12 C12

K22 C12

K32 C12

Sampel perlakuan biji kopi setelah proses pencucian

270

Proses pengeringan biji kopi HS dengan pengering mekanis

Proses pengeringan dengan sinar matahari

OLAH KERING

OLAH BASAH

Biji kopi hasil pengolahan kering dan pengolahan basah

271

Proses pengupasan kulit tanduk dengan huller

Limbah cair dari proses pengupasan (pulping)

(a) Sebelum fermentasi (b) Setelah fermentasi Lendir pada biji kopi selama proses pengolahan basah

272

Limbah cair dari proses pencucian (washing)

Kolam penampungan limbah cair

Limbah padat (pulp) hasil proses pengupasan buah kopi

273

Limbah kulit tanduk biji kopi (hull)

Proses anaerobik batch 1

Inkubator suhu 37oC

Pengujian degradabilitas limbah cair sintetik menggunakan kopi instan

Analisis komposisi biogas dengan GC (gas chromatography)

274

Digester anaerobik limbah cair pengolahan kopi di Puslitkoka, Jember

Screw conveyor untuk membawa pulp kopi ke digester anaerobik

A

B

Influen (A) dan efluen (B) digester anaerobik

275

Limbah proses pengolahan kopi di KUPK Sidomulyo

Pembuangan limbah cair proses pengolahan kopi ke sungai di KUPK Sidomulyo

PAC

Alum Al2(SO4)3

Fe2Cl3

Efluen proses koagulasi pada limbah cair kopi KUPK Sidomulyo

276

A

B

Efluen anaerobik

Efluen filtrasi

Influen (A) dan efluen (B) proses filtrasi

Biodiesel (campuran solar dan CPO)

Pengujian emisi CO2 pada mesin pengolahan kopi

277

Hasil pengujian emisi CO2 pada mesin pengolahan kopi

Sampling biogas

Biji kopi dari KUPK Sidomulyo dan hasil perlakuan minimisasi air

278

Kulit tanduk

Kulit kopi ukuran kecil

Kulit kopi ukuran sedang

Kulit kopi ukuran besar

Biji berkulit tanduk

Biji hitam pecah

Biji hitam

Biji hitam sebagian

Biji berlubang >1

Biji muda

Biji coklat

Biji pecah

Kopi gelondong

Cacat pada biji kopi

Sortasi ukuran biji kopi

Persiapan sampel kopi untuk uji cita rasa (cup test)

279

Sampel uji cita rasa (cup test)

Lembar evaluasi cita rasa kopi

Uji cita rasa oleh panelis

280

281

LAMPIRAN 2. STANDAR MUTU BIJI KOPI BERDASARKAN SNI 012907-2008

Tabel 1. Syarat Umum

Tabel 2. Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan kering

Tabel 3. Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan basah

Tabel 4. Syarat penggolongan mutu kopi robusta dan arabika

282

Tabel 5. Penentuan besarnya nilai cacat pada biji kopi

LAMPIRAN 3. PERHITUNGAN ALIRAN KAS TAHUNAN PROSES PENGOLAHAN KOPI Aliran kas tahunan proses pengolahan kopi dengan modifikasi teknologi olah basah berbasis produksi bersih No

Uraian Komponen

I

Investasi

II

Penjualan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

392.185.000

1. Penerimaan

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

2. By products

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

596.022.720

3. Salvage value

22.700.000

Total Penerimaan III

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.324.022.720

2.346.722.720

1.1. Tenaga kerja

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

32.400.000

1.2. Penyusutan

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

24.261.750

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

4.852.350

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

2.2. Tenaga kerja

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

2.3. Biaya By products

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

70.732.880

Pengeluaran 1. Biaya tetap

1.3. Pemeliharaan 2. Biaya variabel 2.1. Bahan baku

2.4. Angsuran Total Pengeluaran IV

Penghasilan Pajak

V

Penerimaan setelah pajak Aliran kas tahunan Diskon Faktor

VI

(392.185.000)

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

44.825.000

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

1.996.271.980

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

327.750.740

350.450.740

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

80.825.222

87.635.222

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

262.815.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

246.925.518

262.815.518

1

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

0,564

0,513

0,467

0,424

0,386

PW tahunan

(392.185.000)

224.455.296

203.960.478

185.441.064

168.650.129

153.340.747

139.265.992

126.672.791

115.314.217

104.696.420

101.446.790

PW kumulatif

(392.185.000)

(167.729.704)

36.230.774

221.671.838

390.321.967

543.662.713

682.928.705

809.601.496

924.915.713

1.029.612.133

1.131.058.923

283

284

Aliran kas tahunan proses pengolahan kopi dengan metode olah kering No

Uraian Komponen

I

Investasi

II

Penjualan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

182.185.000

1. Penerimaan

1.728.000.000

2. By products

216.000.000

1.728.000.000 1.728.000.000 1.728.000.000 216.000.000

216.000.000

216.000.000

1.728.000.000 1.728.000.000 216.000.000

216.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

1.728.000.000

216.000.000

216.000.000

216.000.000

216.000.000

3. Salvage value

6.500.000

Total Penerimaan III

1.944.000.000

1.944.000.000 1.944.000.000 1.944.000.000

1.944.000.000 1.944.000.000

1.944.000.000

1.944.000.000

1.944.000.000

1.950.500.000

Pengeluaran 1. Biaya tetap 1.1. Tenaga kerja

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

10.800.000

1.2. Penyusutan

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

5.850.000

1.3. Pemeliharaan

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.170.000

1.800.000.000 1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

1.800.000.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

19.200.000

2. Biaya variabel 2.1. Bahan baku

1.800.000.000

2.2. Tenaga kerja

19.200.000

2.3. Angsuran

10.595.000

Total Pengeluaran IV

V

19.200.000

19.200.000

19.200.000

10.595.000

10.595.000

10.595.000

1.847.615.000 1.847.615.000 1.847.615.000

19.200.000

19.200.000

10.595.000

10.595.000

10.595.000

10.595.000

10.595.000

10.595.000

1.847.615.000 1.847.615.000

1.847.615.000

1.847.615.000

1.847.615.000

1.847.615.000

Penghasilan

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

96.385.000

102.885.000

Pajak

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

11.957.750

13.365.500

Penerimaan setelah pajak

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

89.519.500

Aliran kas

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

84.427.250

89.519.500

Diskon Faktor

VI

1.847.615.000

1.800.000.000 1.800.000.000 1.800.000.000

(182.185.000) 1

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

0,564

0,513

0,467

0,424

0,386

PW tahunan

(182.185.000)

76.744.370

69.736.909

63.404.865

57.663.812

52.429.322

47.616.969

43.311.179

39.427.526

35.797.154

34.554.527

PW kumulatif

(182.185.000)

(105.440.630)

(35.703.721)

27.701.144

85.364.955

137.794.278

185.411.247

228.722.426

268.149.952

303.947.106

338.501.633

284

285

LAMPIRAN 4 PERHITUNGAN BIAYA INVESTASI DAN VARIABEL Komponen Biaya Investasi Pengolahan Kopi Berbasis Produksi Bersih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Komponen Lahan dan Bangunan Perpipaan Mesin grading buah kopi Mesin pengering mekanis Mesin pulper kulit kopi Mesin washer Mesin huller Sortasi biji Unit Penanganan Limbah Unit Limbah Padat Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Harga 117.185.000 3.000.000 20.000.000 64.000.000 42.000.000 36.000.000 45.000.000 20.000.000 40.000.000 5.000.000 392.185.000

Komponen Biaya Variabel Pengolahan Kopi Berbasis Produksi Bersih No 1 2 3 4 5 6 7 8

Komponen Biaya Naker pemetikan Naker penjemuran Naker sortasi kopi beras Kompos Pupuk cair Biogas Pakan ternak Briket Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya 9.600.000,00 4.800.000,00 4.800.000,00 19.200.000,00 25.200.000,00 5.000.000,00 9.332.880,00 12.000.000,00 89.932.880,00

286

287

LAMPIRAN 5 ALIRAN NERACA MASSA PERLAKUAN MINIMISASI AIR Air (74 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K1C1

Pengupasan buah

Limbah Cair (57 kg) Pulp (28 kg)

Biji kopi (39 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (39 kg) Air (113.57 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (128.47 kg) Pulp (0.6 kg)

Biji Kopi basah (23.5 kg)

Pengeringan

Uap air (12.60 kg)

Biji Kopi HS (10.9 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (2.70 kg)

Biji Kopi (8.2 kg)

Aliran neraca massa rata-rata perlakuan K1C1 (58%) Air (37.70 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K2C1

Pengupasan buah

Limbah Cair (20.70 kg) Pulp (28.25 kg)

Biji kopi (38.75 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (38.75 kg) Air (112.90 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (126.17 kg) Pulp (1.23 kg)

Biji Kopi basah (24.25 kg)

Pengeringan

Uap air (12.35 kg)

Biji Kopi HS (11.9 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (2.65 kg)

Biji Kopi (9.25 kg)

Aliran neraca massa rata-rata perlakuan K2C1 (67%)

288

Air (14.34 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Pengupasan buah

Perlakuan K3C1

Limbah Cair (10.84 kg) Pulp (16.5 kg)

Biji kopi (37 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (37 kg) Air (112.80 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (124.88 kg) Pulp (0.93 kg)

Biji Kopi basah (24 kg)

Pengeringan

Uap air (13.63 kg)

Biji Kopi HS (10.38 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.63 kg)

Biji Kopi (8.75 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K3C1 (72%)

Neraca massa rata-rata perlakuan K1C2 (67%)

289

Air (37.1 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K2C2

Pengupasan buah

Limbah Cair (20.35 kg) Pulp (27 kg)

Biji kopi (39.75 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (39.75 kg) Air (85.5 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (98.8 kg) Pulp (0.88 kg)

Biji Kopi basah (25.5 kg)

Pengeringan

Uap air (14.45 kg)

Biji Kopi HS (11.05 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.64 kg)

Biji Kopi (9.41 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K2C2 (73%) Air (11.84 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K3C2

Pengupasan buah

Limbah Cair (6.59 kg) Pulp (20.25 kg)

Biji kopi (35 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (35 kg) Air (90.30 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (100.58 kg) Pulp (1.23 kg)

Biji Kopi basah (23.5 kg)

Pengeringan

Uap air (12.84 kg)

Biji Kopi HS (10.67 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.70 kg)

Biji Kopi (8.97 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K3C2 (77%)

290

Air (72.05) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K1C3

Pengupasan buah

Limbah Cair (53.8 kg) Pulp (27.75 kg)

Biji kopi (40.5 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (40.5 kg) Air (54.65 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (67.90 kg) Pulp (1.0 kg)

Biji Kopi basah (26.25 kg)

Pengeringan

Uap air (15.53 kg)

Biji Kopi HS (10.73 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.60 kg)

Biji Kopi (9.13 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K1C3 (72%) Air (36.56 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Perlakuan K2C3

Pengupasan buah

Limbah Cair (20.06 kg) Pulp (26.5 kg)

Biji kopi (40.0 kg)

Fermentasi kering Biji kopi (40.0 kg) Air (56.55 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (70.08 kg) Pulp (0.98 kg)

Biji Kopi basah (25.5 kg)

Pengeringan

Uap air (13.95 kg)

Biji Kopi HS (11.55 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.95 kg)

Biji Kopi (9.57 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K2C3 (79%)

291

Air (13.3 liter) Buah merah terpilih (50 kg)

Pengupasan buah

Limbah Cair (2.05 kg) Pulp (23.75 kg)

Biji kopi (37.5 kg)

Perlakuan K3C3

Fermentasi kering Biji kopi (37.5 kg)

Air (55.5 liter)

Pencucian

Limbah Cair + Lendir (66.73 kg) Pulp (0.78 kg)

Biji Kopi basah (25.5 kg)

Pengeringan

Uap air (14.93 kg)

Biji Kopi HS (10.58 kg)

Pengupasan kering kulit kopi HS

Kulit tanduk (1.43 kg)

Biji Kopi (9.15 kg)

Neraca massa rata-rata perlakuan K3C3 (85%)

292

293

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS LIMBAH CAIR PENGOLAHAN KOPI

Hasil analisis air proses sortasi rambang No Kode 1 R1 2 R2 Rata-rata

pH 5,41 4,97 5,19

BOD 115,3 343,0 229,15

COD 306,8 528,8 417,80

TSS 61,8 216,7 139,25

Hasil analisis air proses pengupasan perlakuan minimisasi No Kode 1 K11 2 K12 Rata-rata (50%) 3 K21 4 K22 Rata-rata (74%) 5 K31 6 K32 Rata-rata (90%)

Vol (m3/ton) 1,480 1,444 1,462 0,754 0,742 0,748 0,287 0,237 0,262

BOD (mg/L) 6264,4 8000,6 7132,5 8949,9 11753,1 10351,5 12678,5 13267,4 12972,9

COD (mg/L) TSS (mg/L) pH 14436,5 378,0 5,46 15330,9 823,3 4,89 14883,7 600,65 5,17 17763,9 956,7 4,88 26021,5 966,7 4,13 21892,7 961,7 4,51 23478,4 1079,3 4,40 26896,5 1567,3 4,17 25187,4 1323,3 4,29

Hasil analisis air proses pencucian perlakuan minimisasi air tahap pertama No Kode 1 C32 2 K11C31 3 K21C31 4 K31C31 Rata-rata (81%) 5 C22 6 K11C21 7 K21C21 8 K31C21 Rata-rata (70%) 9 C12 10 K11C11 11 K21C11 12 K31C11 Rata-rata (57%)

Vol (m3/ton) 1,013 1,196 1,230 1,202 1,160 1,457 1,632 1,786 2,150 1,756 2,203 2,333 2,268 2,362 2,291

pH BOD (mg/L) 4,00 8718,4 4,24 8690,4 4,28 9072,0 4,21 7692,1 4,18 8543,2 4,03 8568,5 4,28 8156,3 4,11 7467,3 4,12 7382,8 4,13 7893,7 3,99 6714,7 4,11 5937,4 4,11 5150,8 4,13 6505,4 4,08 6077,1

COD (mg/L) TSS (mg/L) 19141,3 12145 19248,7 14000 20143,1 14250 18658,3 11800 19297,8 13048,7 19016,1 14450 18515,2 12000 17692,3 11000 17298,7 14550 18130,6 13000,0 15241,5 13400 13942,7 14450 12670,3 13950 14695,3 12450 14137,4 13562,5

294

Hasil analisis limbah cair proses pengupasan perlakuan minimisasi air tahap kedua Parameter Volume air (m3/ton) pH TSS (mg/L) TDS (mg/L) TS (mg/L) BOD (mg/L) COD (mg/L Fosfat (mg/L) Nitrat (mg/L) Total N (mg/L) Total Karbon (mg/L) Total VSS (mg/L)

K21 (74%) 0,756 4,52 17782 1254 19036 11059,2 20480 33,12 55,12 404,37 8400 13340

K22 (74%) 0,644 4,43 23088 1428 24516 8640 16000 17,7 63,53 356,52 10000 17316

Hasil analisis limbah cair proses pencucian perlakuan minimisasi air tahap kedua Parameter Volume air (m3/ton) pH TSS (mg/L) TDS (mg/L) TS (mg/L) BOD (mg/L) COD (mg/L Fosfat (mg/L) Nitrat (mg/L) Total N (mg/L) Total Karbon (mg/L) Total VSS (mg/L)

K21C2 (57%) 2,472 3.84 14868 1331 16200 7499,52 15120 22,78 6,78 363,35 6690 11150

K22C2 (57%) 2,565 4.02 24532 2016 26368 10248,32 21440 23,33 88,35 632,68 10650 18264

K21C5 (35%) 3,778 3,95 10512 972 11484 4215,2 8800 17,82 4,61 303,2 4680 11484

K22C5 (35%) 3,853 3,93 14522 1314 14522 6220,1 12720 22,78 6,64 453,58 6320 10890

K21C4 (0%) 4,809 3,85 12510 1110 13620 6091,6 12560 14,36 8,31 318,23 5750 9382

K22C4 (0%) 5,933 3,87 8628 852 9480 3494,4 7280 15,89 3,82 171,95 4100 6470

295

LAMPIRAN 7 KUISIONER PENELITIAN ISM KUISIONER PENELITIAN (INTERPRETATIVE STRUCTURE MODELLING) DESAIN MODEL PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEMI BASAH BERBASIS PRODUKSI BERSIH Kuis ini dibuat dalam rangka mendapatkan justifikasi mengenai aspek, kriteria dan hubungan konstektual antar elemen pengembangan industri pengolahan kopi rakyat yang berbasis produksi bersih khususnya di wilayah Kabupaten Jember. Pada kuisioner ini dibutuhkan penilaian Bapak/Ibu, selaku pakar proses pengolahan kopi rakyat khususnya yang berkaitan dengan Elemen KEBUTUHAN, KENDALA/MASALAH, PERUBAHAN, TUJUAN DAN INDIKATOR dalam pengembangan industri pengolahan kopi rakyat yang berbasis produksi bersih. Atas perkenan Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih. IDENTITAS PENELITI Judul Penelitian Nama Mahasiswa Program Studi Alamat Telepon/Email

: Desain Proses Pengolahan Pada Agroindustri Kopi Robusta Menggunakan Modifikasi Teknologi Olah Basah Berbasis Produksi Bersih : Elida Novita : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan LingkunganSPs IPB : Jl. Lingkar Perwira No. 8, Pondok Tazkia, Darmaga, Bogor : 0811354686 / [email protected]

======================================================== IDENTITAS PAKAR Nama Pakar

: .........................................................

Instansi

: .........................................................

Alamat

: .........................................................

296

SEKILAS MENGENAI ISM DAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN KOPI RAKYAT Interpretative Structure Modelling (ISM) adalah suatu metodologi untuk menggambarkan struktur dari suatu sistem yang akan dikaji. Struktur adalah penggambaran pengaturan dari elemen-elemen dan hubungan antar elemen dalam membentuk suatu sistem. Melalui proses identifikasi struktur yang ada dalam suatu sistem akan memberikan kontribusi yang besar dalam menangani permasalahan dalam sistem secara efektif dan memberikan sumbangan yang berarti dalam proses pengambilan keputusan. ISM berkenaan dengan interpretasi dari hubungan antar elemen dari suatu sistem yang didasarkan atas hubungan kontekstual tertentu. Agroindustri kopi rakyat disini adalah industri pengolahan kopi primer milik rakyat yang menggunakan teknologi olah basah dan berbasis produksi bersih. Industri pengolahan kopi rakyat berbasis produksi bersih adalah usaha pengolahan kopi primer yang diharapkan mampu meminimalkan produksi limbah yang dihasilkan melalui upaya meminimalkan limbah cair, pemanfaatan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis (nilai tambah) serta pemanfaatan kembali air limbah (daur ulang). Berdasarkan kondisi agroindustri kopi rakyat di Kab. Jember terutama di Desa Sidomulyo, maka akan dibuat 5 elemen sistem pengembangan agoindustri kopi berkelanjutan, yaitu (1) Elemen Kebutuhan Pengembangan, (2) Elemen Kendala/Masalah, (3) Elemen Perubahan yang diinginkan, (4) Elemen Tujuan Pengembangan, dan (5) Elemen Indikator Pengembangan yang masing-masing elemen terdiri atas sub elemen. Proses strukturisasi dari 5 (lima) elemen sistem pengembangan agroindustri kopi yang berkelanjutan akan diperoleh berdasarkan masukan dari para stakeholder terkait. Hubungan kontekstual antar sub elemen dalam sistem pengembangan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hubungan Kontekstual Antar Elemen Nama Elemen Kebutuhan Pengembangan Kendala/Masalah Perubahan yang diinginkan Tujuan Indikator

Hubungan Kontekstual Sub elemen kebutuhan yang satu mendukung terpenuhinya sub elemen kebutuhan yang lain Sub elemen kendala yang satu menyebabkan sub elemen kendala yang lain Sub elemen perubahan yang satu menyebabkan atau mendorong sub elemen perubahan yang lain Sub elemen tujuan yang satu memberikan kontribusi tercapainya sub elemen tujuan yang lain Sub elemen indikator pencapaian tujuan yang satu memberikan kontribusi terhadap sub elemen indikator yang lain

297

PETUNJUK PENGISIAN Terdapat 5 elemen sistem pengembangan industri pengolahan kopi primer rakyat berbasis produksi bersih yang perlu dipertimbangkan, yaitu: (1) Elemen Kebutuhan Pengembangan, (2) Elemen Kendala/Masalah, (3) Elemen Perubahan yang diinginkan, (4) Elemen Tujuan Pengembangan, dan (5) Elemen Indikator Pengembangan. Masing-masing elemen memiliki sub elemen. Bapak/Ibu diminta untuk membandingkan antar sub-elemen pada setiap elemen dengan memilih huruf-huruf V, A, X dan O, dimana; V : Jika sub-elemen yang ke-1 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani dibandingkan dengan sub-elemen ke-2 A : Jika sub-elemen yang ke-2 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani dibandingkan dengan sub-elemen ke-1 X : Jika kedua sub-elemen sama pentingnya atau keduanya harus ditangani bersama O : Jika kedua sub-elemen tidak sama penting atau kedua sub-elemen bukan prioritas yang harus ditangani. 1. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara suatu sub elemen dengan sub elemen baris lainnya. 2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden (pakar) berdasarkan tingkat kepentingan dari sub elemen-sub elemen yang dibandingkan secara berpasangan. 3. Nilai komparasi berupa kode V, A, X ataupun O dan dituliskan dalam kotakkotak yang tersedia.

Contoh pengisian: Sub elemen kebutuhan ke-i

Sub elemen kebutuhan ke-j yang akan dicapai b-1

b-1 b-2 b-3 b-4 Keterangan: Nilai pada a) Nilai pada b) Nilai pada c) Nilai pada d) Nilai pada e) Nilai pada f)

b-2 X

b-3 V

a)

X

b-4 A

b)

O

c)

A

d)

X

e)

V

f)

X

X : sub elemen b-1 lebih penting dibandingkan sub elemen b-2 : sub elemen b-3 lebih penting dibandingkan sub elemen b-1 : kedua sub elemen (b-1 dan b-4) tidak sama penting/ bukan prioritas yang harus ditangani : sub elemen b-3 lebih penting dibandingkan sub elemen b-2 : kedua sub elemen sama pentingnya : sub elemen b-3 lebih penting dibandingkan sub elemen b-4

298

1. ELEMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SISTEM AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH. b-1 b-2 b-3 b-4 b-5 b-6 b-7 b-8 b-9

: : : : : : : : :

Pengembangan teknologi pasca panen Pengembangan kelembagaan usaha Pengembangan peralatan pasca panen Pengembangan pasar Pengembangan alternatif sumber modal Pembinaan petani Pemanfaatan limbah proses pengolahan Peningkatan pendapatan Pengembangan pertanian berbudaya industri yang berkelanjutan

Sub elemen kebutuhan ke-i b-1 b-2 b-3 b-4 b-5 b-6 b-7 b-8 b-9

Sub elemen kebutuhan ke-j yang akan dicapai b-1 X

b-2

b-3

b-4

b-5

b-6

b-7

b-8

X X X X X X X X

2. ELEMEN KENDALA/MASALAH SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH. k-1 k-2 k-3 k-4 k-5 k-6 k-7 k-8 k-9

b-9

: Skala usaha yang kecil : Keterbatasan penguasaan teknologi pengolahan Keterbatasan pemahaman akan nilai sumberdaya alam : Keterbatasan akses pasar/ekspor : Keterbatasan sumber modal : Ketergantungan pada pedagang pengumpul dan eksportir : Ketergantungan lahan pengusahaan kopi : Kualitas bahan baku dan produk yang rendah : Konflik internal antara anggota kelompok tani

299

Sub elemen kendala ke-i

Sub elemen kendala ke-j yang akan dicapai K-1 X

K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9

K-2

K-3

K-4

K-5

K-6

K-7

K-8

K-9

X X X X X X X X

3. ELEMEN PERUBAHAN YANG DIINGINKAN DALAM SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH. p-1

:

p-2

:

p-3 p-4

: :

p-5 p-6 p-7 p-8

: : : :

p-9

:

Penerapan teknologi perkebunan kopi yang berbasis ekologis Pengembangan pola pengolahan kopi rakyat berbasis kelompok berorientasi bisnis Peningkatan kontinuitas serta kualitas bahan baku Penerapan teknologi pengolahan kopi yang ramah lingkungan Peningkatan peran dan keterlibatan instansi pemberi modal Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk kopi Perluasan pasar dan ekspor Peningkatan pola kelembagaan yang mendukung peran serta stakeholder agribisnis kopi Peningkatan efisiensi proses produksi

300

Sub elemen perubahan ke-i

Sub elemen perubahan ke-j yang akan dicapai P-1 X

P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6 P-7 P-8 P-9

P-2 P-3 P-4

P-5

P-6

P-7

P-8

P-9

X X X X X X X X

4. ELEMEN TUJUAN YANG DIINGINKAN DALAM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH. t-1 t-2 t-3 t-4 t-5 t-6 t-7 t-8 t-9 t-10 t-11

: : : : : : : : : : :

Peningkatan pendapatan petani Peningkatan kualitas lingkungan Peningkatan efisiensi & produktivitas Pengembangan nilai tambah produk kopi rakyat Peningkatan posisi tawar kopi rakyat Peningkatan kualitas bahan baku dan produk kopi rakyat Perluasan akses dan kemudahan memperoleh modal usaha. Peningkatan pendapatan daerah Penurunan konflik internal pengurus dan peserta Peningkatan nilai ekspor bagi kopi rakyat Perbaikan kinerja kelembagaan usaha kopi rakyat.