4. PENGUKURAN TANDA VITAL

Download Indikasi pengukuran. - pada pemeriksaan tanda-tanda vital. - pada kasus seperti: shock, hipertensi, henti jantung. B. Pernafasan. Tujuan. -...

4 downloads 761 Views 25KB Size
PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

Pengukuran tanda vital merefleksikan indicator fungsi tubuh untuk mempertahankan mekanisme homeostatis dalam rentang yang normal. Adanya perubahan dari pola yang normal pada seseorang mengindikasikan adanya perabahan dalam status kesehatann. Tanda vital terdiri dari: nadi, pernafasan, suhu dan tekanan darah. Waktu Pengukuran Tanda Vital a.

Saat baru masuk RS

b.

Jadwal rutin RS biasanya 6-8 jam / hari

c.

Sebelum dan sesudah tindakan operasi

d.

Sebelum dan sesudah dilakukan prosedur diagnostik invasive

e.

sebelum dan sesudah pemberian obat tertentu yang mempengaruhi kondisi umum, Respirasi dan fungsi pengaturan temperature

A. Nadi Tujuan: untuk mengetahui -

jumlah denyut rata-rata permenit / frekuensi. Untuk menunjukkan apakah denyutnya termasuk normal, cepat atau lambat

-

karakter denyut Untuk menunjukkan kekuatan dan ritme dari denyut nadi. Apakah denyutnya teratur atau tidak, kuat atau lemah

Fisiologi: Denyut nadi merupakan sensasi yang dipersepsikan seperti gelombang darah yang dipompa ke dalam arteri karena kontraksi ventrikel kiri. Rentang normal denyut nadi pada berbagai kelkompok usia saat istirahat adalah -

dewasa 60 - 80 denyut / menit

-

bayi 100 -150 denut / menit anak: o

1-5 tahun 80-150 denyut/menit

o

5-12 tahun 60 - 120 denyut / menit

Tempat pengukuran -

arteri temporalis

-

arteri caroticus

-

arteri brachialis

-

arteri radian's

-

arteri poplitea

-

arteri dorsalis pedis

-

arteri posterior tibialis

Indikasi pengukuran -

pada pemeriksaan tanda-tanda vital

-

pada kasus seperti: shock, hipertensi, henti jantung

B. Pernafasan Tujuan -

klien dapat mempertahankan frekuensi dan kedalaman nafas normal

-

mempertahankan keseimbangan O2 dan CO2 pada klien

-

mengetahui gangguan pernafasan pada klien

Fisiologi Pernafasan adalah aktifitas yang tidak disadari dan diatur oleh medulla oblongata dan dibentuk oleh otot-otot pernafasan. Pernafasan melibatkan beberapa fisiologis tubuh, yaitu: a.

ventilasi pulmonar adalah pergerakan udara ke dalam dan keluar paru-paru baik sewaktu inspirasi dan ekspirasi

b.

respirasi eksternal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida antara alveoli dalam paru-paru dan sirkulasi darah

c.

respirasi internal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida antara sirkulasi darah dan jaringan sel

Tempat a.

Inspeksi a.

posisi: duduk dan berbaring

b.

arah: i. dari depan

ii. dari belakang dengan melihat kelainan tulang belakang iii. dari atas (pasien berbaring) untuk melihat asimetri; toraks, bentuk toraks dan gerakan pernafasan b.

Palpasi Mengatakan tanda kelainan paru Gerakan dinding toraks waktu inspirasi dan respirasi o

letakkan kedua telapak tangan pada penderita (garis tengah atas sternum)

o

letakkan kedua tangan pemeriksa pada kedua sisi tulang belakang (kedua ibu jari di atas tulang belakang)

o

Maka lihatlah apakah simetris atau tidak

Bentuk toraks a.

toraks panjang dan gepeng

b.

toraks dada burung

c.

toraks seperti tong

d.

dada cekung ke dalam

e.

asimetri a.

satu sisi cembung karena penimbunan air, nanah, udara atau rumor

b.

satu sisi cekung maka terjadi kolaps.

Indikasi Gerakan Pernafasan a.

Takipnea adalah gerakan pernafasan yang melebihi normal, seperti pada demam, penyakit paru atau jantung

b.

Bradipnea pernafasan yang kurang dari normal, seperti pada orang yang keracunan koma diabetikum, gangguan otak

c.

Cheyne stokes yaitu gerakan pernafasan yang berulang-ulang, sangat dalam, berangsur-angsur dangkal berhenti sama sekali lalu dalam lagi, seperti terjadi pada keracunan obat bius, penyakit jantung, paru-paru, ginjal dan perdarahan otak

d.

Biot yaitu pernafasan dalam dan dangkal disertai apneu dan gerakannya tidak teratur seperti pada meningitis

e.

Kusmaul yaitu kejadian dimana inspirasi dan ekspirasi sama panjang dan dalam

sehingga

pernafasan

menjadi

lambat

dan

dalam

seperti pada keracunan, alcohol, obat bius, koma diabtikum f.

Asimetri yaitu gerakan pernafasan yang tidak sama seperti pada pneumina , TBC paru, tumor para

g.

Dangkal yaitu pernafasan yang dangkal, seperti emfisema, tumor parucairan di pleura

h.

Apneustik yaitu kejadian inspirasi kesulitan diikuti ekspirasi yang sangat pendek dan tidak efisien

C. Suhu Tujuan a.

mengetahui keadaa suhu tubuh klien yang berkaitan dengan metabolism tubuh, hormon, gerakan otot waktu bekerja, olahraga dan kehilangan panas

b.

mengetahui keadaan patofisiologi tubuh, misahiya suhu tinggi mengalami hipertermia dan suhu rendah mengalami hipotermia

c.

untuk melengkapi data khen dalam pemeriksaan tanda vital

Fisiologi Derajat dari suhu menunjukkan perbedaan antara panas yang dihasilkan dan panas yang hilang. Pusat pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus. Pusat inim menerima pesan dari lokasi reseptor panas ke tubuh lain untuk menghasilkan atau mempertahankan kehilangan panas tubuh. Pusat pengaturan suhu tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. irama sirkadian b. usia c. jenis kelamin d. temperatur lingkungan e. latihan f. kadar hormone Tempat pengukuran a. Oral tidak dilakukan pada pasien yang tidak dapat menutup mulutnya, gelisah, pembedahan oral. Suhu normalnya antara 36,5 °C - 37 °C.

Dilakukan setelah pasien kurang lebih 30 menit makan, minum, merokok, olah raga. b. Rektal: tidak dilakukan pada pasien dengan pembedahan rectal, diare dan penyakit rectum. Suhu rectal antara 0,4 °C dan 0,5 °C lebih tinggi dari mulut. Digunakan pada bayi dan anak kecil dan bukan untuk bayi yang baru lahir. Paling baik untuk mengukur suhu karena tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan. c. Axilla: suhu normal axilla 0,5 °C lebih rendah d aripada suhu mulut. Aman untuk bayi yang baru lahir. Sangat terpangruh faktor dari luar. d. Membran Timpani: metode mi lebih cepat, anian dan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan cara yang lain. Suhu timpani normal 0,8 °C lebih tinggi daripada suhu normal mulut. Dil akukan dengan menggunakan termometer elektronik yang khusus. Suhu normal Suhu normal antara 36,5 °C - 37,5 °C Peningkatan suhu a. pireksia yaitu peningkatan suhu di atas normal b. febrile yaitu seseorang yang mengalami peningkatan suhu tubuh dari normal c. afebrile yaitu seseorang yang mempunyai suhu tubuh normal d. hiperpireksia yaitu peningkatan suhu tubuh di atas normal biasanya lebih dari 41 °C Penurunan suhu a. hipotermia yaitu seseorang yang mempunyai suhu badan lebih rendah dari normal b. kematian suhu tubuhnnya di bawah 34 °C D. Tekanan Darah Tekanan darah arteriol adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan menurun.

Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik. Tekanan darah sebagian tergantung pada kekuatan dan volume darah yang dipompa jantung dan sebagian lagi pada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh syaraf vasokontriktor dan ini dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata. Mengukur tekanan darah arteriol menggunakan alat yang disebut sfignomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkam yang terbungkus dalam sebuah manset dan digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan melakukan pemompaan maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brachialis sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi pegelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih tepat bila menggunakan stetoskop denyut arteri brachialis pada lekukan siku dengan jelas dapat di dengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brachialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan distolik Nilai normal tekanan darah pada tingkatan umur: Tungkatan Umur Masa bayi Masa anak-anak Masa remaja Masa dewasa muda Masatua

Diastolik 50 60 60 60-70 80-90

Sistolik 70-90 80-100 90-110 110-125 130-150

Nilai normal pada orang dewasa dalam keadaan istirahat rata-rata 120 / 80 mmHg. Apabila seseorang dengan tingkatan usia tertentu mempunyai nilai tekanan yang tidak sesuai dengan nilai normal maka orang tersebut dikatakan: a. di bawah normal: hipotensi sehingga terjadi ketidakseimbangan sirkulasi dalam darah b. di atas nilai normal yang disebut hipertensi Tetapi apabila seseorang memiliki tekanan darah di atas atau di bawah normal kemudian setelah diadakan pemeriksaan secara medis tidak menunjukkan

gangguan dalam tubuh maka nilai tekanan darah tersebut normal bagi dirinya. Tempat pengukuran: a. arteri brakhialis b. arteri femoralis c. temporal d. carotid e. apical f.

radial

g. popliteal h. posterior tibia i.

dirsalis pedis.