ANALISIS PENCATATAN AKUNTANSI DALAM PENJUALAN KONSINYASI PADA

Download sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan ... barang konsinyasi tersebut. ... Perbandingan Jurnal Konsinya...

1 downloads 334 Views 709KB Size
Analisis Pencatatan Akuntansi Dalam Penjualan Konsinyasi Pada Koperasi Usaha Bersama Nama NPM Kelas Pembimbing

: Adethya Putra Pratama : 20212153 : 3EB03 : Dini Yartiwulandari, SE.,MMSI

LATAR BELAKANG Pada penjualan biasa, umumnya hak milik daripada barang telah berpindah tangan jika barang telah dikirim oleh penjual kepada pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan sebagai pengamanat pada saat pengiriman barang, pengamanat tidak mencatatnya sebagai penjualan dan sebaliknya komisioner juga tidak mencatatnya sebagai pembelian. Hak milik baru berpindah tangan jika barang tersebut telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya, pada saat ini pengamanat akan mencatatnya sebagai penjualan dan menimbulkan piutang kepada komisioner, sebaliknya komisioner akan mengakui sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan barang konsinyasi tersebut. Syarat-syarat penjualan konsinyasi biasanya diatur antara pengamanat dengan komisioner dalam kontrak perjanjian penjualan konsinyasi.

Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian

TUJUAN PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH 1.

Bagaimana metode pencatatan penjualan konsinyasi pada Koperasi Usaha Bersama?

2.

Berapa perolehan komisi dari masingmasing pengamanat pada Koperasi Usaha Bersama?

3.

Bagaimana penyajian Laporan RugiLaba dalam penjualan barang konsinyasi yang dilakukan oleh Koperasi Usaha Bersama?

1.

Untuk mengetahui metode pencatatan akuntansi dalam penjualan konsinyasi yang dilakukan oleh Koperasi Usaha Bersama.

2.

Untuk mengetahui berapa perolehan komisi dari masing-masing pengamanat dalam penjualan barang konsinyasi yang dilakukan oleh Koperasi Usaha Bersama.

3.

Untuk mengetahui penyajian Laporan Rugi-Laba dalam penjualan barang konsinyasi yang dilakukan oleh Koperasi Usaha Bersama.

Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi permasalahan hanya mengenai penerapan pencatatan akuntansi konsinyasi pada Koperasi Usaha Bersama. Adapun penulis hanya membatasi transaksi penjualan pada bulan April 2015 pada Koperasi Usaha Bersama

Tabel 4.1 Daftar Penjualan Konsinyasi Koperasi Usaha Bersama Periode bulan April 2015

Perbandingan Jurnal Konsinyasi Terpisah dan Tidak Terpisah

Laporan Rugi Laba Metode Tidak Terpisah

Laporan Rugi Laba Metode Terpisah

Kesimpulan 1. Pelaksanaan prosedur penjualan konsinyasi yang dilakukan oleh Koperasi Usaha Bersama, belum dilaksanakan dengan baik, karena pencatatannya masih menggunakan metode secara tidak terpisah. 2. Komisi yang diperoleh Koperasi Usaha Bersama dari Toko 16 sebesar 20% dari total penjualan yaitu Rp. 818.900 dan Toko Tulus Jaya sebesar 15% dari total penjualan yaitu Rp.30.150. Maka keuntungan penjualan konsinyasi selama bulan April 2015 adalah Rp. 849.050. 3. Penyajian Laporan Rugi-Laba dalam penjualan barang konsinyasi yang dilakukan Koperasi Usaha Bersama adalah dengan menggunakan metode seara tidak terpisah, dimana dalam metode ini menghasilkan laba bersih yang sama dengan yang dihasilkan oleh metode pencatatan secara terpisah. Perbedaannya jika menggunakan metode secara terpisah maka perolehan laba konsinyasi dapat dibedakan dan dapat diketahui dengan jelas dan transparan, sedangkan jika menggunakan metode secara terpisah hanya melaporkan sebesar laba penjualan konsinyasi tanpa melaporkan hasil penjualan dan harga pokok penjualan sehingga perolehan laba penjualan konsinyasi akan langsung ditambah dari laba kotor penjualan.