ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS

Download ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS. PELAYANAN, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN. PEMBELIAN SEPATU BATA. ( Studi pada Kon...

4 downloads 584 Views 939KB Size
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU BATA (Studi pada Konsumen Sepatu Bata Semarang) CIKO ANDRIATI Program Studi Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of price, product quality, service quality and brand image on purchasing decisions of Bata Shoe in Semarang. Population in this study is all people who buy Bata Shoe in Semarang, using 100 respondents. Multiple linear regression was used to analyze the data. The results of the analysis are: 1) variable of price has positive and significant effect on purchasing decisions of Bata Shoe. 2) variable product quality and significant positive effect on purchasing decisions of Bata Shoe. 3) variable of service quality has positive and significant effect on purchasing decisions Bata Shoe. 4) variable of brand image has positive and significant effect on purchasing decisions of Bata Shoe. Keywords : Price, Product Quality, Service Quality, Brand Image and Purchasing Decision

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk, kualitas layanan dan citra merek terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang membeli Sepatu Bata di Semarang, menggunakan 100 responden. Regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis ini adalah: 1) variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata. 2) variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata. 3) variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata. 4) variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata. Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Citra Merek dan Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN Perkembangan dan kemajuan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya serta berpengaruh terhadap pola perilaku persaingan dalam melakukan sebuah bisnis. Hal tersebut yang menyebabkan dunia bisnis mengalami perubahan yang semakin pesat. Konsumen menginginkan barang yang sesuai dengan kebutuhan, selera, serta daya belinya. Salah satu produk yang selalu mengikuti selera konsumen yaitu sepatu. Bagi konsumen khususnya wanita, sepatu merupakan suatu produk yang dapat menambah kepercayaan diri dan juga dapat meningkatkan derajat sesorang. Arti sepatu yaitu alas kaki yang terdiri dari sol, kap, tali, serta lidah. Kegunaan dari sepatu ini adalah sebagai alas kaki dan guna melindungi kaki suaya tidak kotor atau tidak tergores oleh benda dari luar yang berbahaya. Kebutuhan konsumen yang semakin komplek mendorong suatu perusahaan untuk terus berinovasi, seiring berjalannya waktu sepatu terus mengalami perubahan dan terus menyempurnakan bentuknya. Tujuannya yaitu memberikan kenyamanan bagi yang menggunakan. Sepatu merupakan barang konsumsi yang dapat bertahan lama serta merupakan produk yang selalu dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, merek serta gaya dalam proses pemilihan maupun pembelian. Keputusan pembelian yaitu perilaku individu yang berbeda-beda, dengan adanya perilaku konsumen yang bebas untuk memilih produk baik yang dibutuhkan ataupun yang diinginkan. Banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pelanggan ketika mengambil keputusan pembelian, contohnya yaitu faktor harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek. Pentingnya memahami perilaku konsumen pada akhirnya telah menjadi perhatian berbagai macam perusahaan khususnya perusahaan sepatu Bata. Schiffman & Kanuk (2008) mengemukakan perilaku konsumen yaitu cara individu mengambil keputusan guna memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) untuk membeli barang. Gaya hidup modern menyebabkan permintaan pasar mengenai produk fashion dan life styleterus mengalami peningkatan dan perubahan. Oleh sebab itu, kualitas produk mnjadi salah satu prioritas Bata untuk terus berusaha merancang serta mengaplikasikan produk fashion serta life style yang sesuai selera, kebutuhan serta keinginan pasar. Segmentasi produk Bata mencakup semua kalangan dan usia. Di Indonesia banyak pesaing Bata dalam persaingan industri sepatu, bata sanggup bersaing pada merek lain pada pangsa pasar sepatu. (www.bata.co.id) TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Pemasaran adalah faktor penting dalam suatu siklus yang bermula serta berakhir dengan keputusan konsumen. Menurut William J. Stanton dlam buku Basu Swastha (2008) pemasaran ialah berbagai kegiatan usaha yang ditujukan guna merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang atau jasa yang bisa memenuhi kebutuhan pembeli.

Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2009), perilaku konsumen didasari oleh faktor budaya, sosial, serta pribadi. Pemasaran dituntut untuk bisa memahami secara penuh teori serta realitas perilaku konsumen agar dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen.

Harga Menurut Kotler (2008), harga ialah sejumlah uang yang dibayar oleh konsumen guna mendapatkan barang. Harga ialah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang bisa memberi pendapatan untuk perusahaan. Dengan penetapan harga kompetitif, maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. Kualitas Produk Kotler & Amstrong (2008) berpendapat, kualitas produk yaitu kemampuan barang dalam menjalankan fungsinya, misalnya daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi, perbaikan serta atribut lain. Jika produk sudah melakukan fungsinya bisa diartikan sebagai produk yang mempunyai kualitas yang terbaik. Kualitas Pelayanan Tjiptono (2009) mengemukakan service qualitymerupakan tingkat keunggulan yang diinginkan serta pengendalian atas tingkat keunggulan itu guna memenuhi apa yang diinginkan pelanggan. Maka dari itu, perusahaan dituntut untuk memaksimalkan kualitas pelayanan supaya dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya. Citra Merek Merek adalah hasil pandnagan ataupun persepsi konsumen terhadap brand image tertentu, yang didasari pada pertimbangan konsumen terhadap suatu merek tertentu. Kotler & Amstrong (2008) berpendapat merek yaitu nama, tanda, simbol, istilah, desain ataupun kombinasi yang ditunjukan guna mengenali produk ataupun jasa yang dijual oleh perusahaan. Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan adalah perilaku yang dilakukan guna mencapai sasaran untuk memecahkan masalah. Proses pengambilan keputusan menurut Kotler & Amstrong (2008), terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian serta perilaku pasca pembelian. Kerangka Konseptual Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Harga dapat menciptakan suatu persepsi nilai konsumen terhadap suatu barang. Persepsi pelanggan pada harga baik murah, mahal, maupun standar akan mempengaruhi aktifitas pembelian suatu produk. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh Akbar (2012), Kurniawan, et al. (2012), Weenas (2013), Ulus (2013), Supriyadi (2013) yang membuktikan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan pada keputusan pembelian H1: Harga memiiki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk adalah hal penting yang harus diusahakan perusahaan jika mengingikan produknya bisa bersaing dipasar. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh Weenas (2013), Ratnasari, et al. (2014), Supriyadi (2013) yang membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. H2: Kualitas Produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Kualitas pelayanan merupakan keharusan yang dilakukan oleh perusahaan supaya bisa tetap bertahan serta memperoleh kepercayaan konsumen. Ragam konsumsi serta gaya hidup konsumen mengklaim perusahaan dalam memberi pelayanan berkualitas. Dari uraian diatas sesuai dengan hasil penelitian oleh Weenas (2013) yang membuktikan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H3: Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Citra merek meliputi kepercayaan serta pengetahuan mengenai atribut merek dan konsekuensi dari penggunaan merek itu, serta situasi penggunaan yang sesuai, selain itu evaluasi, perasaan atau emosi diasosiasikan dengan merek tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian oleh Akbar (2012), Ratnasari, et al (2014), Sari, et al (2014) yang membuktikan citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhaap keputusan pembelian. H4: Citra Merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Berdasarkan uraian diatas, maka digambarkan sebuah kerangka pemikiran untuk memudahkan pemahaman sebagai berikut:

Metode Penelitian Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini bisa diuraikan menjadi variabel dependen yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti, serta variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Adapun variabel dalam penelitian ini ialah: 1. Variabel Dependen (Y) : Keputusan Pembelian 2. Variabel Independen (X) : Harga (X1), Kualitas Produk (X2), Kualitas Pelayanan (X3) dan Citra Merek(X4)

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Harga (X1)

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Definisi Opersional Indikator Keputusan yang telah 1. Keputusan untuk dipilih konsumen akan membeli dilanjutkan dengan aksi 2. Mengenali kebutuhan pembelian Sepatu Bata. 3. Perilaku pasca pembelian (Ulus, 2013)

Harga merupakan pernyataan nilai dari produk sepatu Bata.

(Akbar, 2012) Kualitas Produk (X2)

Kualitas Pelayanan (X3)

Citra Merek (X4)

Para pelanggan potensial ingin supaya produk Sepatu Bata harus dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen . (Jeckson R.S Weenas, 2013) Kualitas pelayanan adalah keseluruhan kesan yang diterima pelanggan Sepatu Bata yang menyangkut inferioritas maupun superioritas organisasi. (Parasuraman,2008)

(Ulus, 2013) 1. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 2. Harga produk kompetitif dengan produk merek lain 3. Harga mempengaruhi daya beli konsumen (Akbar, 2012) 1. Presepsi terhadap kualitas 2. Kinerja produk 3. Design produk

(Jeckson R.S Weenas, 2013) 1. Karyawan dapat menanggapi permintaan pembeli 2. Karyawan melayani dengan sepenuh hati 3.Karyawan menunjukan perhatian yang cukup besar dalam memberikan pelayanan

4. Pelayan merespon pelanggan dengan cepat. (Parasurama, et.al.1998) Citra merek adalah 1. Merek produk kumpulan asosiasi yang merupakan merek

dipersepsikan konsumen terkenal terhadap merek Sepatu 2. Merek produk mudah Bata. diingat 3. Merek produk (Ratnasari, et al. 2014) mempunyai citra yang baik (Ratnasari, et al. 2014) Sumber: Data yang dikembangkan untuk penelitian, 2016 Populasi Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang pernah melakukan pembelianproduk Sepatu Bata di Semarang. Sampel Penghitungan sampel menggunakan rumus sebagaimana yang tertera sebagai berikut (Rao Purba dalam Nancy,2005):

Dimana : N = Jumlah sampel Z = Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 95% = 1,96 Moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini di tetapkan sebesar 10% Berikut ini ukuran sampel yang harus dicapai dalam penelitian :

=

= 96,04 = 100

Dari rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 96,04 orang yang dibulatkan menjadi 100 responden. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner adalah pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan ataupun pernyataan tertulis ke responden agar dijawab (Sugiyono,2008). Teknik pengambilan data ini dilakukan kepada responden pengguna Sepatu Bata di kota Semarang dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden agar menjawab. 2. Studi Pustaka Studi kepustakaan terkait pada kajian teoritis serta referensi lain yang terkait dengan budaya, nilai, dan norma yang meningkat pada situasi sosial yang diteliti, studi kepustkaan sangatlah penting dalam melakukan pengkajian, itu disebabkan penelitian tidak terlepas dari referensi ilmiah (Sugiyono,2010). 3. Penentuan Skor Tujuan dari penggunaan skala Likert dalam penelitian ini yaitu mengetahui hubungan dan pengaruh variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, serta citra merek terhadap keputusan pembelian produk Sepatu Bata di kota Semarang.

Metode Analisis Uji Instrumen 1. Uji Validitas Tujuan uji validitas yaitu mengetahui valid ataupun tidak data kuesioner dengan memperhatikan korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang diukur dengan Coefficient Corelattion Person dalam SPSS. Apabila nilai signifikan

(nilai P) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan jika (nilai P)< 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.

2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yaitu pengujian guna mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Disini pengukuran dilakukan satu kali saja, lalu hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain ataupun mengukur kolerasi atar jawaban sutau pertanyaan. Variabel dinyatakan handal apabila nilai Cronbach Alpha >0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2006).

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas mempunyai tujuan guna mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen atau independen ini memiliki distributor normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan analisis plot grafik histogram serta uji kolmogorov-smirnov (uji K-S). Uji normalitas data memakai alat grafik histogram dengan memperhatikan posisi histogram. Jika posisi grafik histogram sedikit melenceng kekanan atau kekiri, maka data tidak didistribusikan normal. Analisis normalitas memakai uji K-S dengan memperhatikan nilai probabilitas signifikan ataupun asympSig (2-tailed). 2. Uji Multikolinier Tujuannya yaitu menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas atau independen (Ghozali,2011). Guna mendapatkan ada atau tidak multikolinieritas didalam model model regresi yaitu dengan memperhatikan nilai variance inflation factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10, maka akan terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas Tujuannya yaitu guna mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, bila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka akan disebut dengan heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Apabila titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar, kemudian menyempit, maka akan terjadi heteroskedastisitas. Dan apabila titik-titik terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak akan terjadi heteroskedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan analisi regresi linier berganda yaitu mengetahui bagaimana hubungan sebab akibat dengan cara menentukan nilai (Y) sebagai variabel dependen serta guna menaksir nilai yang berhubungan dengan (X) sebagai variabel independen. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan : Y = Keputusan pembelian a = Konstanta X1 = Harga X2 = Kualitas Produk X3 = Kualitas Pelayanan X4 = Citra Merek E = Standar error B1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi 1. Uji Hipotesa Secara Simultan (Uji F)

Widarjono (2010) mengemukakan uji F ialah suatu uji guna mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Uji Hipotesa Secara Persial (Uji T) Uji t pada dasarnya ialah suatu uji guna mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas secara parsial ataupun individu terhadap variabel terikat. 3. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan (Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek) dalam menjelaskan variasi variabel dependen ataupun tidak bebas (Keputusan Pembelian). Dalam setiap tambahan variabel independen, maka R² akan meningkat tidak peduli apakah variabel itu akan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka dari itu banyak sekali peneliti untuk menggunakan nilai Adjusted R² (AdjustedR Square) pada saat mengevaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat menjadi naik ataupun turun jika satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2011). HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen 1. Uji Validitas Tujuan penyebaran kuesioner yang diberikan kepada responden 100 Masyarakat Kota Semarang yaitu guna mendapatkan data secara langsung pada responden. Uji validitas dilakukan pada setiap pertanyaan guna mengetahui seberapa jauh pertanyaan itu bisa mengukur objek yang diteliti. Uji Validitas ini menggunakan paket program IMB SPSS Statistics 20 dengan hasil dibawah ini:

Berdasarkan tabel tersebut nilai rhitung setiap petanyaan lebih besar dari nilai rtabel, sehingga indikator dari variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, citra merek, dan keputusan pembelian dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian. 2. Uji Reliabilitas Kuesioner dinyatakan reliabel apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan tersebut stabil. Suatu konstruk dinyatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70 dari analisis dengan program SPSS diperoleh uji reliabilitas sebagai berikuti :

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Hasil uji statistik kolmogrov – smirnov (K – S) dapat diperoleh hasil berikut ini:

Dari tabel diatas hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,955. Karena nilai sign. kolmogorov-smirnov lebih kecil dari α = 0,05 , maka bisa ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi normal. 2.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan besarnya tolerance value dan variance inflation factor (VIF).Dari hasil perhitungan diperoleh hasil berikut ini:

Dari hasil diatas menunjukkan semua variabel bebas memiliki nilai tolerance > 0,1, dan nilai dari VIF < 10, berarti tidak terdapat multikolinieritas antara variabel bebas dalam model variabel yang digunakan tersebut. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ialah untuk mengetahui dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini menggunakan Grafik Scatterplot. Apabila pada grafik tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dari hasil diatas memperlihatkan titik – titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak terdapat pola yang jelas dan titik – titik menyebar dibawah dam diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada uji heteroskedastisitas akan diperkuat dengan menggunakan Uji Glejser niali sig. Pada tabel coefficients harus > dari 0,05 untuk terbebas dari heteroskedasrisitas.

Dari hasil diatas dikatakan bahwa adanya nilai sig. Pada seluruh variabel > 0,05, maka semua variabel independen dalam penelitian terbebas dari heteroskedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan analisis regresi linier berganda yaitu guna mengetahui pengaruh dari faktor Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian konsumen terhadap produk Sepatu Bata. Rangkaian hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS berikut ini:

Sumber: Hasil output SPSS 20, 2016 Dari hasil diatas bisa diperoleh hasil persamaan regresi linier berganda berikut ini: Y=3,838 + 0,397X1 + 0,333X2 + 0,329X3 + 0,240X4 Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat di interpesentasikan sebagai berikut: a. Konstanta = 3,838 Apabila variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan dan citra merek tidak berubah ataupun tetap maka keputusan pembelian bernilai positif. b. Koefisien regresi Harga (X1) adalah 0,397. Nilai positif tersebut dapat menunjukkan bahwa jika harga kompetitif maka dapat meningkatkan keputusan pembelian Sepatu Bata. c. Koefisien regresi Kualitas Produk (X2) adalah 0,333. Nilai positif tersebut dapat menunjukkan bahwa jika ada peningkatan terhadap kualitas produk maka dapat meningkatkan keputusan pembelian Sepatu Bata. d. Koefisien regresi Kualitas Pelayanan (X3) adalah 0,329. Nilai positif tersebut dapat menunjukkan bahwa jika ada peningkatan terhadap kualitas pelayanan maka dapat meningkatkan keputusan pembelian Sepatu Bata.

e.

Koefisien citra merek (X4) adalah 0,240. Nilai positif tersebut dapat menunjukkan bahwa jika ada peningkatan terhadap citra merek maka dapat meningkatkan keputusan pembelian Sepatu Bata. Pengujian Secara Simultan (Uji F) Hasil uji F dalam penelitian ini bisa diperhatikan pada tabel Anova dibawah ini:

Dari hasil diatas pengaruh bersama – sama antara variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek terhadap keputusan pembelian adalah 77,416 dengan sign. 0,000 < α = 0,05. Nilai sign yang lebih kecil α = 0,05 menyatakan secara bersama sama variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek berpengaruh positif dan sifnifikan terhadap variabel keputusan pembelian Sepatu Bata. Uji Parsial (Uji t) Hasil Uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan uji t maka dapat dianailisis sebagai berikut: a. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa adanya pengaruh positif antara variabel harga (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t yaitu 4,137 dan probabilitas signifikan 0,000 dimana nilai sig.< 0,05. Maka Hadapat diterima, jadi kesimpulannya yaitu variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. b.

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Terlihata bahwa adanya pengaruh positif antara variabel kualitas produk (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t yaitu 3,606 dan probabilitas signifikan 0,000 dimana nilai sig. < 0,05. Maka Ha dapat diterima, maka kesimpulannya yaitu

variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. c. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa adanya pengaruh positif antara variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan niali t yaitu 3,584 dan probabilitas signifikan 0,001 dimana nilai sig.< 0,05. Maka Ha dapat diterima. Maka kesimpulannya yaitu variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. d. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa adanya pengaruh positif antara variabel citra merek (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t yaitu 2,317 dan probabilitas signifikan 0,023 dimana nilai sig.< 0,05. Maka Ha dapat diterima. Jadi kesimpulannya yaitu variabel citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) sebagai alat ukur sejauh mana kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Hasil koefisien determinasi bisa diketahui dari tabel berikut:

Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,755 atau 75,5% artinya, variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek mampu menerangkan keputusan pembelian sebesar 75,5%. Sedangkan sisanya 24,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil pengolahan statistik membuktikan variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan adanya angka positif dan signifikan dapat mengidentifikasikan apabila semakin terjangkau harganya, maka semakin berpengaruh dan meningkatkan keputusan pembelian sepatu bata di Kota Semarang. Dari hasil penelitian kuesioner tentang harga yang didapatkan dengan nilai rata-rata terendah pada indikator kedua sebesar (3,81) yaitu harga yang ditawarkan oleh produk Sepatu Bata dapat bersaing dengan merek lain. Berarti dapat disimpulkan bahwa sebagian pembeli produk Sepatu Bata kurang puas terhadap harga yang disesuaikan dengan kualitas produk Sepatu Bata. Pada indikator banyaknya diskon yang diberikan kepada konsumen sebesar (3,88), hal ini dapat disimpulkan bahwa diskon yang diberikan kurang, namun hal ini tidak berdampak besar terhadap keputusan pembelian. Untuk indikator yang menyatakan bahwa harga produk Sepatu Bata terjangkau sebesar (4,01), dapat disimpulkan bahwa konsumen

mampu untuk membeli Sepatu Bata. Sedangkan yang mempunyai nilai tertingi pada indikator pertama (4,08), yaitu harga yang dibayar sesuai dengan kualitas produk Sepatu Bata. Karena dengan harga yang terjangkau maka konsumen akan merasa dapat membeli produk Sepatu Bata. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Akbar (2012), Kurniawan, et al. (2012), Weenas (2013), Ulus (2013), Supriyadi (2013) yang membuktikan bahwa harga mempunyai pengaruh positif dan signifkan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil pengolahan statistik variabel kualitas produk dalam penelitian ini membuktikan variabel kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan adanya angka positif dan signifikan dapat mengidentifikasikan bahwa semakin tingginya produk yang diberikan, maka semakin mempengaruhi dan meningkatkan keputusan pembelian produk sepatu bata di Kota Semarang. Dari hasil penelitian kuesioner tentang kualitas produk yang didapatkan dengan nilai rata-rata terendah pada indikator kedua sebesar (3,90), yaitu Sepatu Bata mempunyai ketahanan yang baik (awet). Berarti dapat disimpulkan bahwa konsumen masih belum mempunyai kesadaran tentang kualitas produk Sepatu Bata. Pada indikator sepatu bata memiliki kualitas produk yang bagus sebesar (3,96), artinya sebagian besar konsumen memilih Sepatu Bata karena kualitasnnya bagus. Untuk indikator yang menyatakan bahwa banyaknya model – model sepatu bata ataupun sandal yang meraik sebesar (3,97), dapat disimpulkan bahwa konsumen mempunyai ketertarikan terhadap model – model sepatu ataupun sandal yang ditawakan oleh produk Sepatu Bata. Sedangkan yang mempunyai niali tertinggi terdapat pada indikator keempat (3,99), yaitu konsumen merasa puas membeli produk Sepatu Bata karena nyaman dipakai. Karena bagi konsumen kenyamanan saat memakai sepatu itu sendirilah yang diutamakan oleh konsumen produk Sepatu Bata. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Weenas (2013), Ratnasari, et al. (2014), Supriyadi (2013) yang membuktikan bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil statistik membuktikan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan adanya angka positif dan signifikan dapat mengidentifikasikan bahwa semakin tingginya kualitas pelayanan, maka semakin berpengaruh dan meningkatkan keputusan pembelian produk sepatu bata di Kota Semarang. Dari hasil penelitian kuesioner tentang Kualitas Pelayanan yang didapatkan dengan nilai rata – rata terendah terdapat pada indikator kedua sebesar (3,87), yaitu pelayanan ditoko Sepatu Bata sangat ramah. Berarti dapat disimpulkan bhawa konsumen belum merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh toko Sepatu Bata. Pada indikator pelayanan ditoko Sepatu Bata tanggap dan cepat sebesar (3,95), hal ini dapat dismpulkan bahwa konsumen merasa senang dengan pelayanan ditoko Sepatu Bata yang tanggap dan cepat. Untuk indikator yang menyatakan bahwa kondisi ditoko bata rapi dan bersih sebesar (3,96), dapat disimpulkan bahwa kerapihan dan kebersihan sangatlah diutamakan oleh toko Sepatu Bata di Kota Semarang. Sedangkan yang mempunyai nilai tertinggi terdapat pada indikator keempat(3,98), yaitu toko Sepatu Bata sangat nyaman.Karena konsumen merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan oleh toko Sepatu Bata, seperti tempat duduk untuk menunggu atau mencoba produk sepatunya. Hasil penenlitian ini sesuai dengan hasil penenlitian yang telah dilakukan oleh Weenas (2013)yang membuktikan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil penelitian statistik membuktikan citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan adanya angka positif dan signifikan dapat mengidentifikasikan bahwa semakin tingginya citra merek, maka semakin berpengaruh dan meningkatkan keputusan pembelian produk Sepatu Bata di Kota Semarang. Dari hasil penelitian kuesioner tentang citra merek yang didapatkan dengan nilai rata – rata terendah terdapaat pada indikator pertama sebesar(4,04), yaitu konsumen membeli produk Sepatu Bata karena memiliki merek yang sudah terkenal. Berarti dapat disimpulkan bahwa sebagai konsumen Sepatu Bata sangat memperhatikan citra merek yang kurang baik. Untuk indikator yang menyatakan bahwa produk Sepatu Bata mempunyai merek yang mudah diingat sebesar (4,13), maka dapat disimpulkan bahwa Sepatu Bata adalah merek yang mudah diingat oleh konsumen. Pada indikator yang menyatakan bahwa Sepatu Bata mempunyai citra merek yang baik sebesar (4,13), yang dapat disimpulkan bahwa produk sepatu bata mempunyai citra merek yang baik dimata konsumen. Sedangkan untuk nilai tertinggi terdapat pada indikator terakhir (4,11), yaitu produk Sepatu Bata memperoleh brand award tertinggi setiap tahunnya. Karena dengan terkenalnya dan selalu mendapat brand award tertinggi setiap tahunnya maka konsumen lebih percaya dan dapat menimbulkan minta beli konsumen terhadap produk Sepatu Bata. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Akbar (2012), Ratnasari, et al.(2014), Sari, et al. (2014) yang membuktikan bahwa citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kesimpulan Dari penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata di Kota Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; 1. Variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifkan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata di Kota Semarang, artinya semakin baik variabel harga ditingkatkan maka semakin naik tingkat keputusan pembelian. Berdasarkan dari nilai item pertanyaan sebagian responden setuju dengan harga yang dibayar sesuai dengan kualitas produk Sepatu Bata. Namun rata – rata item mengenai harga yang ditawarkan oleh Sepatu Bata dapat bersaing dengan merek lain sendiri memilki nilai rata – rata terendah akan tetapi masih tergolong kategori tinggi. 2. Kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifkan terhadap keputusan pembelian Sepatu Bata di Kota Semarang, artinya semakin tinggi kualitas produk maka keputusan pembelian tentu akan meningkat. 3. Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Sepatu Bata di Kota Semarang. Artinya bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen Sepatu Bata di Kota Semarang. Sebaliknya, jika semakin rendah kualitas pelayanan, maka semakin rendah keputusan pembelian Sepatu Bata di Kota Semarang. 4. Citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Sepatu Bata di Kota Semarang, artinya bahwa semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi pula keputusan pembelian Sepatu Bata di Kota Semarang. 1.2 Saran Dari kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan : 1. Dari hasil penelitian ini, faktor yang menjadi pengaruh keputusan pembelian tertinggi adalah citra merek dalam peningkatan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil dari item pertanyaan bahwa produk Sepatu Bata memperoleh brand award tertinggi setiap

2.

3.

4.

tahunya, responden setuju dengan citra merek Sepatu Bata yang dinilai baik oleh konsumen dan hal ini berdampak besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Maka dengan ini, peneliti menyarankan untuk terus mempertahankan citra merek terhadap produk Sepatu Bata dengan cara mengadakan beberapa event baik di mall atau acara tertentu seperti Jateng Fair. Dengan demikian masyarakat akan lebih mengenal produk Sepatu Bata dan bahkan tertanam dibenak konsumen sebagai Positioning pada strategi STP. Dari hasil penelitian ini, kualitas produk menjadi variabel tertinggi kedua dalam peningkatan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil dari item pertanyaan bahwa kualitas produk Sepatu Bata dinilai sangat nyaman saat dipakai oleh konsumen dan berdamak besar terhadap pembelian produk Sepatu Bata. Maka, peneliti menyarankan untuk perusahaan agar memproduksi produk sepatu Bata yang lebih beragam sesuai dengan model atau trend saat ini. Dengan demikian, konsumen akan merasa puas dengan kualitas produk dan melakukan pembelian ulang. Dari hasil penelitian ini, faktor yang mempengaruhi keputusan selanjutnya adalah harga. Berdasarkan pertanyaan tentang tingkat harga responden setuju dengan harga yang dibayar sesuai dengan kualitas produk Sepatu Bata. Dengan demikian, perusahaan harus menentukan harga yang sesuai dengan kualitas produk supaya bisa bersaing dengan perusahaan lain. Selain itu perusahaan bisa memberikan diskon atau potongan harga agar lebih menarik minat konsumen, sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian Sepatu Bata. Dari hasil penelitian ini, faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian terakhir yaitu kualitas pelayanan. Berdasarkan pertanyaan tentang kenyamanan ditoko Sepatu Bata yang dirasakan oleh konsumen. Pelayanan dan kenyamanan yang diberikan toko Sepatu Bata dinilai baik oleh konsumen namun belum berdampak besar dalam mempengaruhi minat beli. Maka peneliti menyarankan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan di toko Sepatu Bata, dengan cara memberikan fasilitas ruang tunggu atau shofa yang nyaman untuk pelanggan yang sedang mencoba sepatu Bata. Dengan demikian, pelanggan akan merasa diperhatikan dan senang melakukan pembelian ualng di toko sepatu Bata.

DAFTAR PUSTAKA Akbar, A. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Toshiba . Jurnal Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma . Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Dharmmesta, B. S., & Handoko, T. H. (2008). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE. Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Erlangga. Kurniawan, A. D., & Sri, R. T. (2012). Pengaruh Produk, Promosi, Harga, dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Kedai Amarta Semarang). Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro . Ratnasari, M. D., Agus, H. D., & Sari, L. (2014). Pengaruh Citra Merek, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fisip Universitas Diponegoro Semarang). Diponegoro Journal Of Social And Politic .

Sari, R. L., Silvya, L. M., & Agus, S. S. (2014). Cita Merek, Harga, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Perhiasan Emas pada PT.Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado . Sepatu Bata. www.bata.co.id. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta. Supriadi, V. (2013). Kualitas Produk, Merek, dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Percetakan Mitra Card di Manado. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen . Tjiptono, F., Gregorius, C., & Dadi, A. (2008). Pemasaran Strategi. Yogyakarta: Andi. Top Brand Award Kategori Perlengkapan Pribadi. www.topbrand-award.com. Ulus, A. A. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Pada PT. Astra Internasional Manado . Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado . Weenas, J. R. (2013). Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring bed Comforta . Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Sam Ratulangi Manado .