ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM

Download Analisis Strategi Pemasaran UKM. Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti Bali, Bogor. Di bawah bimbingan MA'MUN SARMA...

0 downloads 633 Views 2MB Size
i

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN KREATIF KERAMIK PADA CV MUNTI BALI, BOGOR

Oleh KHALIDA PRIDASARI H24097064

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

i

ii

RINGKASAN

KHALIDA PRIDASARI. H24097064. Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti Bali, Bogor. Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Produk-produk yang dihasilkan UKM telah

berhasil masuk dan bersaing di pasar lokal maupun internasional. UKM dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena UKM mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Salah satu UKM yang berkembang di Kota Bogor adalah CV Munti Bali. CV Munti Bali

masih

mengalami penurunan penjualan karena disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor tenaga kerja, dan kurangnya waktu produksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali dan (2) Merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk diimplementasikan oleh CV Munti Bali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi bersama pihak internal CV Munti Bali. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari literaturliteratur seperti literatur dari Pemerintah Kota Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dekranasda, dan penelitian terdahulu. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini merupakan kerangka yang memungkinkan mengambil keputusan yang efektif atas persoalan kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan cara membagi situasi kompleks, tak terstruktur, ke dalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini ke dalam suatu susunan hierarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel mana memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada CV Munti Bali adalah Kualitas SDM

ii

iii

(0,264), selanjutnya faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi berikutnya yaitu saluran promosi yang digunakan (0,195), sikap konsumen terhadap produk CV Munti Bali (0,148), waktu produksi keramik (0,144), ketersediaan bahan baku (0,135) serta harga produk (0,113). Penyusunan strategi CV Munti Bali dipengaruhi paling dominan oleh Pemilik/Pimpinan umum (0,365). Pemilik sebagai pengambil keputusan akhir mempertimbangkan saran dari aktor Manajer pemasaran (0,332) sebagai orang yang mengetahui pasar CV Munti Bali, dan terakhir Koordinator produksi (0,303) sebagai aktor yang mengetahui jadwal produksi. Tujuan yang ingin dicapai CV Munti Bali, yang paling utama adalah mempertahankan loyalitas pelanggan (0,409) dimana konsumen merupakan pengguna akhir dari produksi, kemudian tujuan kedua adalah meningkatkan omzet penjualan (0,329) dan meningkatkan pangsa pasar (0,262). Alternatif strategi pemasaran yang penting untuk dilakukan CV Munti Bali adalah meningkatkan kompetensi SDM Karyawan (0,297) karena karyawan yang membantu perkembangan

CV

Munti

Bali.

Alternatif

strategi

berikutnya

adalah

memanfaatkan media promosi secara optimal (0,271). Alternatif ketiga serta alternatif strategi terakhir adalah memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (0,248) dan mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,184)

iii

iv

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN KREATIF KERAMIK PADA CV MUNTI BALI, BOGOR

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh : Khalida Pridasari H24097064

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

iv

v

Judul Skripsi

: Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CVMunti Bali, Bogor

Nama

: Khalida Pridasari

Nim

: H24097064

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec. NIP19581122198503 1 002

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc. NIP19610123198601 1 002

Tanggal lulus:

v

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 April 1988. Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak H. Asril dan Ibu Hj. Retmiwati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 80 Surabayo Lubuk Basung Kab. Agam pada tahun 2000 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2003 di SLTP Negeri 4 Lubuk Basung. Pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2006 di SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada program Diploma Jurusan Manajemen Informatika dan diselesaikan pada tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi pada tahun 2009 pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui ujian tes mandiri. Selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis cukup aktif mengikuti kegiatankegiatan olahraga yang diadakan oleh IPB.

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini berjudul Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti Bali, Bogor. Skripsi ini membahas tentang strategi pemasaran CV Munti Bali yang memproduksi produk kerajinan kreatif keramik berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) serta bauran pemasaran perusahaan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran dan merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk dilaksanakan oleh CV Munti Bali. Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulis untuk bahan perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Mei 2012

Khalida Pridasari

vii

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada : 1.

Bapak Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS, M.Ec selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2.

Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd selaku dosen penguji dalam ujian skripsi penulis atas kesediaan, pertanyaan, kritik yang membangun, dan masukan yang berharga bagi perbaikan skripsi penulis.

3.

Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM yang telah menjadi pembimbing akademik serta seluruh dosen dan staff Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.

4.

Bpk Jeffrey, Bpk Fuad, Bpk Iyep, Mbak Vina serta seluruh karyawan CV Munti Bali, yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan kesempatan, informasi dan dukungan yang diberikan.

5.

Kedua orang tua tercinta Papa, Mama serta Ni Keke, Avi dan Abang. Terima kasih untuk semua dukungan cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga skripsi ini menjadi persembahan terbaik.

6.

Mas Iman Prio Utomo yang telah sabar dan banyak memberikan masukan serta arahan kepada penulis.

7.

Rekan-rekan satu bimbingan, Raja, Indry dan Hedit terimakasih atas kebersamaan, dukungan, dan masukan berharga bagi penulis.

8.

Chia, Daniar, Jerry, Iciz, Ayu, Sheni, Amoy dan kepada teman-teman Alih Jenis Manajemen angkatan 7 atas kebersamaan selama ini, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya.

Bogor, Mei 2012

Khalida Pridasari

viii

ix

DAFTAR ISI

Halaman RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.

Latar Belakang ....................................................................................... 1 Perumusan Masalah ................................................................................ 4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7 2.1. Kerajinan Kreatif .................................................................................... 7 2.2. Keramik .................................................................................................. 7 2.2.1. Sejarah Keramik .............................................................................. 8 2.2.2. Jenis Keramik Menurut Kepadatannya ............................................ 8 2.2.3. Bahan Pembuat Keramik ................................................................. 9 2.2.4. Teknik Pembuatan Keramik .......................................................... 10 2.3. Definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) .......................... 10 2.4. Pemasaran ............................................................................................ 12 2.5. Strategi Pemasaran ............................................................................... 13 2.6. Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) ................................... 14 2.7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ...................................................... 16 2.7.1. Produk........................................................................................... 16 2.7.2. Harga ............................................................................................ 17 2.7.3. Promosi ......................................................................................... 17 2.7.4. Tempat .......................................................................................... 18 2.8. Analytical Hierarchy Process (AHP) ..................................................... 18 2.8.1. Konsep Dasar AHP ....................................................................... 18 2.8.2. Prinsip Pemikiran Analitik ............................................................ 19 2.8.3. Keuntungan AHP .......................................................................... 20 2.9. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 20 III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 23 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.

Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 24 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 25 Metode Pengambilan Sampel ................................................................ 25

ix

x

3.5. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 25 3.6. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) ........................................ 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 33 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................... 33 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan CV Munti Bali .................................... 33 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali ............................................ 34 4.1.3. Struktur Organisasi CV Munti Bali................................................ 34 4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning CV Munti Bali. ..................... 35 4.3. Bauran Pemasaran CV Munti Bali ........................................................ 36 4.3.1. Produk (Product)........................................................................... 36 4.3.2. Harga (Price) ................................................................................ 37 4.3.3. Promosi (Promotion) ..................................................................... 38 4.3.4. Tempat (Place).............................................................................. 39 4.4. Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali ............ 39 4.4.1. Identifikasi Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali ... 41 4.4.2. Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran ......... 43 4.4.3. Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali................. 43 4.4.4. Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ................................ 44 4.5. Analisis Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ..... 45 Menggunakan Metode AHP .................................................................. 45 4.5.1. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal ................. 46 4.5.2. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal...................... 50 4.6. Implikasi dan Manajerial ...................................................................... 54 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 57 1. Kesimpulan ............................................................................................. 57 2. Saran ....................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59 LAMPIRAN ..................................................................................................... 60

x

xi

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Daftar UKM Kerajinan Kreatif Kota Bogor ...................................................... 3 2. Nilai Skala Banding Berpasangan .................................................................. 28 3. Matriks Pendapat Individu ............................................................................. 30 4. Matriks Pendapat Gabungan ........................................................................... 30 5. Indeks Acak ................................................................................................... 32 6. Bobot elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi ................. 46 7. Bobot elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi ............... 48 8. Bobot elemen alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali ............................ 49 9. Bobot dan Prioritas Faktor-faktor Penyusunan Strategi................................... 51 10. Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Penyusunan ....................... 52 11. Bobot dan Prioritas Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Penyusunan .............. 52 12. Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali ................ 53

xi

xii

DAFTAR GAMBAR

No.

Halaman

1. Diagram Penjualan CV Munti Bali tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) .................. 4 2. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) ................. 13 3. Empat P Bauran Pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) ............................ 16 4. Alur Kerangka Pemikiran ............................................................................... 24 5. Model Lengkap struktur Hirarki AHP ............................................................ 27 6. Struktur Organisasi CV Munti Bali ................................................................ 35 7. Struktur Hirarki Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran ............................ 40 8. Hasil Pengolahan Vertikal Penyusunan Strategi Pemasaran ............................ 55

xii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perusahaan ........................................... 61 2. Kuesioner Penilaian Menggunakan Metode AHP ........................................... 63 3. Job Specification Pegawai CV Munti Bali ...................................................... 74 4. Daftar Produk dan Harga Keramik andalan CV Munti Bali. ........................... 76 5. Hasil Pengolahan Level Horizontal ................................................................ 78 6. Hasil Pengolahan Level Vertikal .................................................................... 84 7. Perbandingan Perhitungan Expert Choice ....................................................... 85

xiii

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Meskipun UKM selalu diidentikkan dengan usaha yang dimulai dari keterbatasan modal atau sumber daya, namun perkembangan dan pertumbuhan UKM dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup bagus. Produk-produk yang dihasilkan UKM telah berhasil masuk dan bersaing di pasar lokal maupun internasional. Selain itu, dengan adanya UKM dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena sektor UKM dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan. Perkembangan UKM perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UKM yaitu dengan mencanangkan

kampanye

“Aku Cinta

Indonesia (ACI)” pada tahun 2009. Melalui kampanye ACI pemerintah berupaya terus meningkatkan penggunaan produk nasional, mendorong industri dan UKM dalam negeri untuk menghasilkan produk kreatif Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Hal ini diharapkan dapat

membangun “Nation Brand” dan

menempatkan Indonesia sebagai bangsa kreatif. Selain itu, kampanye ini juga diharapkan akan meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif, yang dihormati keberadaannya di pasar internasional. 1 Perkembangan UKM dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, UKM mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta pekerja atau sekitar 96,18 persen dari jumlah tenaga kerja di Indonesia. Bahkan, nilai kontribusi UKM terhadap pertumbuhan UKM terhadap pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia telah mencapai Rp 1,778 triliun atau 53 persen dari total PDB Indonesia. Ketika krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, banyak usaha berskala besar yang mengalami penurunan bahkan berhenti aktifitasnya, namun industri-industri kerajinan yang hampir semuanya UKM adalah industri-industri yang sanggup bertahan, tidak guncang akibat krisis. 1.

Siaran Pers Industri Kreatif. Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye „Cinta Indonesia‟: “Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 1 [10 Februari 2012]

2

Potensi UKM di Kota Bogor dapat dilihat dari jumlah pelaku usahanya yang relatif banyak, kemampuannya dalam menunjang kegiatan kepariwisataan, serta kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor. Dari segi jumlah UKM, sampai akhir tahun 2010 jumlah UKM yang masuk dalam pembinaan Pemerintah Kota Bogor mencapai 32.901. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor UKM Kota Bogor sampai akhir tahun 2010 telah mencapai 58.249. Sedangkan dari jumlah asset atau investasi, pencapaian UKM ditahun 2010 berkisar pada angka Rp. 575,3 miliar.2 Pemerintah Kota Bogor membina dan mendukung perkembangan UKM melalui program pemerintah yaitu dengan mendirikan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor. Dekranasda bertugas sebagai wadah bagi pembinaan dan pengembangan usaha seni kerajinan UKM Kota Bogor. Dekranasda membantu menyebarluaskan segala informasi dan memberikan gambaran tentang seluruh potensi hasil karya seni kerajinan UKM yang ada di Kota Bogor. Berikut data yang menunjukkan jenis UKM kerajinan kreatif di Kota Bogor yang termasuk UKM binaan Dekranasda pada Tabel 1. Tabel 1 dapat dilihat jumlah UKM yang telah bergabung dalam UKM binaan Dekrasnada Kota Bogor mencapai 35 UKM kerajinan kreatif dengan 24 jenis bidang UKM kerajinan kreatif. Besarnya peran sektor UKM sebagai elemen strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil menuntut berbagai kalangan terutama pemerintah daerah untuk ikut dan berperan serta dalam memajukan UKM.3 Salah satu UKM yang tergabung dalam binaan Pemerintah Kota Bogor yaitu UKM penghasil produk kerajinan kreatif keramik CV Munti Bali. CV Munti Bali berada di pusat Kota Bogor yang beralamat di Jl.Guntur No. 2 Kelurahan Sempur, dengan pusat produksi yang berada di Bukit Cimanggu Villa M2/11. CV Munti Bali didirikan pada tahun 2001 dengan jenis produksi andalannya seperti keramik hias, keramik untuk design interior, keramik untuk peralatan makan, dan lain sebagainya. Hasil produksi CV Munti Bali telah dipasarkan di pasar lokal, nasional dan internasional. Berikut diagram penjualan CV Munti Bali tahun 20082011 pada Gambar 1. 2.

http://www.pelitaonline.com/read/nusantara/nasional/18/3276/pemkot-bogor-ingatkanperbankan-perhatikan-umkm/. Pemkot Bogor Ingatkan Perbankan Perhatikan UMKM. [7 Januari 2012 ]

3.

http://dekranasda-kotabogor.com/index.php?option=com_content&view=article&id=100& 2 Itemid=92. [7 Januari 2012 ]

3

Tabel 1. Daftar UKM Kerajinan Kreatif Kota Bogor

RAQ Handmade, RF Craft, Dini Design, dan Raffyla Arts

2

Jenis UKM Kerajinan Kreatif Kota Bogor Daur Ulang, Cinderamata dan Bunga Kering Recycle, Souvenir, and Dryflower Wayang Golek

3

Keramik

Ceramics Munti Keramik

4 5

Kerajinan Kayu, Kenari dan Tempurung Kelapa Tas

Wood, Canary and Coconut Shell Adjam Collection, Latief Art Bag “Yanri Tas”

6

Senjata Kujang

Kujang Weapon Kujang Pajajaran

7

Batik

8

Bordiran

Batik Tulis Tradisiku, Qnie Batik Galery, Dewi Collection (Boneka Batik) Embroidery Agustine Collection Aryofa

9

Bambu

10

Goong

CV. Suratin Bambu, Gapura Sangkia Purasaba, Wayang Bambu Puppets, dan Setu Gede Art Collection‟s Goong Factory

11

Kulit

Konveksi Kalong

12

Sulam Pita

Ribbon Embroider Kresna

13

Kerajinan Sponge

Sponge Craft Kemang Kreasi Sponge

14

Sarung Bantal

Sakinah Gallery

15

Boneka

Monesh Plus

16

Kerajinan Acrilic

Goyz Gallery

17

Lukisan Kaca

Talitha Art Gallery

18

Tas Sulam

Niet Bag

19

Lampu Berkarakter

Pikat

20

Kue Coklat

Waroeng Coklat.

21

Kerupuk & Dodol Talas

KWT Sawargi

22

Keripik

Keripik Bogor

23

Herbal

Dr. Liza

24

Rosela Syrop

EEC-LATIN

No 1

UKM Kota Bogor

Golek Puppet Sanggar Tumaritis, Marcapada, dan Enday Media

Sumber : Dekranasda-KotaBogor.com

3

4

Tingkat Penjualan (Juta Rupiah)

760 750 740 725

720 700

700

680 Sales

660 650 640 620 600 2008

2009

2010

2011

Tahun

Sumber : Manajer Pemasaran CV Munti Bali Gambar 1. Diagram Penjualan CV Munti Bali tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) Gambar 1 dapat dilihat bahwa nilai penjualan CV Munti Bali mengalami perubahan yang fluktuatif. Penjualan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sekitar Rp. 50.000.000. Namun pada tahun 2010 penjualan keramik mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar Rp. 100.000.000. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali sebesar Rp. 75.000.000. Penjualan tahun 2010 merupakan penjualan terendah sepanjang tahun 2008-2011. Berdasarkan data diatas, nilai penjualan CV Munti Bali masih belum stabil. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya waktu produksi (dateline), jumlah permintaan yang cenderung tidak stabil,dan faktor tenaga kerja. Berdasarkan kondisi tersebut, CV Munti Bali memerlukan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar mampu mempertahankan dan memenuhi permintaan pasar dengan mengelola UKM dengan baik yaitu dengan menerapkan sistem manajemen yang tepat untuk dapat meningkatkan penjualan dengan menerapkan pengelolaan manajemen yang baik. 1.2. Perumusan Masalah CV Munti Bali merupakan salah satu UKM yang memasarkan produk hasil kerajinan kreatif keramik dan sudah berdiri semenjak tahun 2000. Penurunan penjualan merupakan fokus permasalahan yang terjadi pada CV Munti Bali.

4

5

Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka terdapat beberapa masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Faktor apakah yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada CV Munti Bali? 2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk diimplementasikan oleh CV Munti Bali? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain : 1.

Menganalisis faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali.

2.

Merekomendasikan

alternatif

strategi

pemasaran

yang

tepat

untuk

diimplementasikan oleh CV Munti Bali. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi pihak CV Munti Bali, Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk kegiatan pemasaran produk kerajinan CV Munti Bali sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan menambah keuntungan perusahaan. 2. Bagi peneliti, Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan pada bidang pemasaran sehingga dapat menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah. 3. Bagi masyarakat umum, Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai produk hasil kerajinan keramik dan proses pemasarannya sehingga dapat menjadi referensi alternatif penyusunan strategi pemasaran bagi UKM lainnya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji faktor yang berpengaruh dan unsur yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran. Analisis dilakukan terhadap Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) dan

5

6

bauran pemasaran CV Munti Bali. Melalui analisis strategi pemasaran ini akan diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyusunan hirarki strategi pemasaran.

Faktor

dan

unsur

penyusun

tersebut

kemudian

dianalisis

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) agar menghasilkan alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh CV Munti Bali. Untuk implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada pihak CV Munti Bali sebagai pengambil keputusan terakhir.

6

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerajinan Kreatif Kerajinan kreatif

adalah

kegiatan

yang

memanfaatkan

kreativitas,

keterampilan serta bakat individu yang berkaitan dengan mengeksploitasi daya kreasi, produksi dan distribusi produk oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan. Kerajinan kreatif meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain,marmer, tanah liat, dan kapur. 4 Definisi

industri

kerajinan,

berdasarkan

Simposium

Internasional

UNESCO/ITC Craft and the International Market Trade and Custom Codification di Manila tahun 1997 yaitu, kerajinan adalah industri yang menghasilkan produkproduk, baik secara keseluruhan dengan tangan atau meggunakan peralatan biasa, peralatan mekanis mungkin juga digunakan sepanjang kontribusi para pengrajin tetap lebih substansial pada komponen produk akhir. Produk kerajinan dibuat dari raw material dalam jumlah yang tidak terbatas. Berdasarkan bahan baku (raw material), produk kerajinan dikategorikan menjadi: 1. Ceramic (seperti tanah liat, erathen ware, pottery, stoneware, porcelain) 2. Logam (seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga) 3. Natural fiber, serat alam (bambu, akar-akaran, rotan) 4. Batu-batuan (seperti batu mulia, semi precious stone, jade) 5. Tekstil (seperti cotton, sutra, linen) 6. Kayu (termasuk kertas dan lacquer ware) 2.2. Keramik Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung yang mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi. Pengertian keramik yang lebih luas dan umum adalah “Bahan yang dibakar tinggi” termasuk didalamnya semen, gips, metal dan lainnya. 4.

Pangesti, Dr. M. E. 2008. Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009-2015. Penerbit Departemen Perdagangan RI, Jakarta. [10 Februari 2012 ]

7

8

2.2.1. Sejarah Keramik Keramik adalah salah satu hasil kerajinan tertua yang ada di muka bumi. Hal ini dapat disaksikan pada penemuan benda-benda purbakala yang tertanam di dalam tanah. Pada zaman pra sejarah, ditemukan bahwa tanah liat dapat dibentuk dengan menjemurnya dibawah sinar matahari dan secara kebetulan ditemukan bahwa pembakaran dapat membuat bentuknya lebih tahan lama, dari sinilah lahir seni Tembikar. Setelah berabad-abad teknik pembuatan, pembentukan tanah liat berkembang, dari yang sekedar untuk alat memasak (earthenware) sampai pada tembikar keramik (stoneware) yang lebih tahan air bila dibakar. Penemuan dan perkembangan pelapisan tembikar adalah kemajuan pokok yang lain, dengan maksud untuk membubuhi lapisan, memperjelas hiasan serta mempertajam warna dasar hingga menambahkan oksida logam yang dapat menghasilkan berbagai macam warna dan ekstus lapisan. 2.2.2. Jenis Keramik Menurut Kepadatannya 1. Gerabah (Earthenware), dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000oC. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya. 2. Keramik Batu (Stoneware), dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200oC1300oC). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah. 3. Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350oC atau 1400oC, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500oC.

8

9

Porselin yang tipis dan rapuh mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan. Keramik ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin, juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna glasir. 4. Keramik Baru, adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioKeramik,dan keramik magnit. Sifat khas dari keramik ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya. 2.2.3. Bahan Pembuat Keramik Bahan-bahan pembuat keramik antara lain: 1. Bahan Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay. 2. Bahan Pelebur Contoh : felspar, kapur. 3. Bahan Pengisi Contoh : silika, grog (samot). 4. Bahan Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit. 5. Bahan Mentah Glasir, Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaanbenda keramik setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu, di antaranya:  Bahan mengandung SiO2 – pasir kuarsa – lempung – felspar.·  Bahan mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur – soda abu.·  Bahan mengandung Al2O3 – kaolin – feldspar. Bahan tambahan Contoh :  Bahan pewarna Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawa chrom dan sebagainya.  Bahan perekat Contoh : gum  Bahan penutup Contoh oksida sirkon, oksida seng  Bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3,Pb3O4  Bahan opacifer : SnO2, ZrO

9

10

2.2.4. Teknik Pembuatan Keramik a. Teknik coil (lilit pilin). b. Teknik tatap batu/pijat jari. c. Teknik slab (lempengan), caranya yaitu pembentukan dengan tanganlangsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. d. Teknik putar, yaitu pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, selindiris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan atau alat putar kaki. Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain. e. Teknik cetak, pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dan lain-lain. 2.3. Definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria UMKM. Pengertian UMKM adalah sebagai berikut :

10

11

a.

Usaha Mikro Usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b.

Usaha Kecil Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini.

c.

Usaha Menengah Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria dan pengelompokan UMKM dilakukan berdasarkan jumlah aset dan

omzet yang dimiliki oleh perusahaan. Pengelompokan tersebut adalah : 1.

Usaha Mikro a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. Memiliki omzet penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00

2.

Usaha Kecil a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000.00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. Memiliki omzet penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00

11

12

3. Usaha Menengah a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000.00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. Memiliki omzet penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 2.4. Pemasaran Menurut Rangkuti (2002), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Definisi pemasaran yaitu sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Proses pemasaran secara sederhana digambarkan kedalam lima langkah seperti terlihat pada Gambar 2. Empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Langkah kedua, perusahaan menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya perusahaan menangkap nilai dari pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang (Kotler dan Armstrong, 2008)

12

13

Menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan

Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan

Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai yang unggul

Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan

Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan

Menangkap kembali nilai dari pelanggan Gambar 2. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) Tujuan utama dari proses pemasaran adalah untuk menciptakan dan menangkap kembali nilai dari pelanggan. Hal ini sesuai dengan tujuan pemasaran menurut Peter Drucker dalam Kotler dan Armstrong (2008) yaitu membuat penjualan tidak diperlukan lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar, yaitu seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan. 2.5. Strategi Pemasaran Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (Stratos=militer, dan ag=memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Dalam konteks bisnis,strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap orang membutuhkan strategi ketika menghadapi beragam situasi berikut (menurut Jain dalam Tjiptono 2008) : 1. Sumber daya yang dimiliki terbatas. 2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi. 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi. 4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.

13

14

Strategi pemasaran merupakan sekumpulan tindakan pemasaran yang terintegrasi dalam memberikan nilai kepada konsumen dan menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi pemasaran harus bersifat distinctive (artinya bersifat unik, tidak mudah ditiru oleh pesaing dan spesifik) dan didukung oleh semua potensi yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal (Rangkuti, 2002). Pengertian strategi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target)

dan bagaimana cara

perusahaan

melayaninya

(diferensiasi dan

positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan pada segmen ini. 2.6. Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) Dalam kegiatan pemasaran terdapat beragam jenis konsumen dengan beragam kebutuhan. Sebagian besar perusahaan berada dalam posisi untuk melayani beberapa segmen dengan lebih baik daripada segmen lainnya. Oleh karena itu, masing-masing perusahaan harus membagi keseluruhan pasar, memilih segmen terbaik, dan merancang strategi untuk melayani segmen terpilih dengan baik (Kotler dan Armstrong 2008). Proses ini melibatkan segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi dan positioning. Pengertian STP tersebut adalah : 1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah. Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen. Masing-masing segmen cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Sedangkan segmen pasar berarti sekelompok konsumen yang merespon dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.

14

15

Variabel segmentasi pasar utama terbagi ke dalam beberapa segmentasi, diantaranya: a.

Segmentasi Geografis Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negarabagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.

b.

Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Variabel demografis begitu populer karena variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mudah diukur.

c.

Segmentasi Psikografis Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikografis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda.

d.

Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk.

2. Targetting. Penetapan target pasar melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus menargetkan daya tarik segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu. Targetting terkait dengan keputusan perusahaan dalam memutuskan segmen pasar mana yang memberikan peluang terbesar. 3. Diferensiasi Pasar dan Positioning. Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran

15

16

konsumen sasaran. Perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang diposisikan ke dalam benak konsumen. 2.7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler dan Armstrong (2008), bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan peroduknya. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut empat P, seperti yang terlihat pada Gambar2. Produk Ragam Kualitas Desain Fitur Nama Merek Kemasan Layanan Promosi Iklan Penjualan Pribadi Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat

Pelanggan Sasaran Positioning yang diharapkan

Harga Daftar Harga Diskon Potongan Harga Periode Pembayaran Persyaratan Kredit Tempat Saluran Cakupan Pemilahan Lokasi Persediaan Transportasi logistik

Gambar 3. Empat P Bauran Pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) 2.7.1. Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, rancangan, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan. Produk dapat dibedakan menjadi 3 kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu: 1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan

16

17

2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap tahan lama walupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, dan mengenakan marjin yang lebih tinggi. 3. Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. Produk jenis ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Produk jasa perusahaan haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskan konsumen. 2.7.2. Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. 2.7.3. Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. adalah

berbagai

kegiatan

Definisi promosi menurut Kotler (2005)

yang

dilakukan

oleh

produsen

untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Menurut Philip Kotler, media promo dapat dibagi sebagai berikut: 1. Periklanan (Advertising) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

17

18

2. Penjualan perorangan (Personal selling) Penjualan perorangan yang dilakukanpara wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus. 3. Promosi penjualan (Sales promotion) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan. 4. Relasi Publik (Public relation) Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi. 2.7.4. Tempat Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Sebagai salah satu variabel bauran pemasaran, distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. 2.8. Analytical Hierarchy Process (AHP) 2.8.1. Konsep Dasar AHP Pengolahan data untuk analisis strategi pemasaran UKM penghasil produk kerajinan kreatif keramik, studi kasus pada CV Munti Bali ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa disebut dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. Metode ini merupakan sebuah kerangka yang memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan cara memecah-mecah suatu situasi kompleks, tak terstruktur, ke dalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini ke dalam

18

19

suatu susunan hierarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya setiap variabel, dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel mana memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. 2.8.2. Prinsip Pemikiran Analitik Saaty (1991) menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu: (1) Prinsip menyusun hierarki, (2) Prinsip menetapkan prioritas, (3) Prinsip konsistensi logis. 1. Prinsip Menyusun Hierarki Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi benda dan gagasan, mengidentifikasinya, dan mengkomunikasikan apa yang mereka amati. Untuk memperoleh pengetahuan terinci, pikiran peneliti tentang menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan kemudian bagian ini ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hierarkis. Jumlah bagian-bagian ini biasanya berkisar antara lima sampai sembilan. 2. Prinsip Menetapkan Prioritas Manusia juga mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan hubungan antara hal-hal yang dipahami, membandingkan sepasang benda atau hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan membedakan kedua anggota pasangan itu dengan menimbang intensitas preferensi terhadap hal yang satu dibandingkan dengan hal lainnya. Lalu mensintesis penilaian melalui imajinasi, atau dalam hal menggunakan AHP, melalui suatu proses logis yang baru dan memperoleh pengertian yang lebih baik tentang keseluruhan sistem. 3. Prinsip Konsistensi Logis Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar obyek atau antar pemikiran sedemikian sehingga koheren, yaitu obyek-obyek atau pemikiran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka menunjukkan konsistensi. Konsistensi berarti dua hal, pertama bahwa pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang didasarkan pada suatu krieria tertentu, saling membenarkan secara logis.

19

20

2.8.3. Keuntungan AHP Keuntungan menggunakan metode AHP dapat dijelaskan sebagai berikut (Saaty, 1991) : a. Kesatuan : AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti,luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur. b. Kompleksitas : AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks. c. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan elemenelemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier. d. Penyusunan Hierarki : AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. e. Pengukuran : AHP memberi suatu skala untuk mengukur objek dalam wujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. f. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. g. Sintesis : AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif. h. Tawar Menawar : AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan yang berkepentingan memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka. i. Penilaian dan Konsensus : AHP tak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda. j. Pengulangan Proses : AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan. 2.9. Penelitian Terdahulu Oktaviani (2008) melakukan analisis strategi pemasaran ekspor tekstil pada PT”X” Bandung, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran ekspor PT”X” dan mendapatkan alternatif strategi pemasaran ekspor yang tepat bagi PT”X”. Dari

20

21

hasil pengolahan data menggunakan alat analisis AHP, didapat alternatif strategi pemasaran ekspor yang paling diprioritaskan adalah membentuk divisi riset pasar dan riset pesaing dan mengetahui kondisi pasar dengan bobot sebesar 0,357. Untuk alternatif kedua yang diprioritaskan adalah meningkatkan kualitas dan mutu produk melalui kegiatan pengontrolan dan pengawasan yang ketat dengan bobot 0,261. Sedangkan alternatif ketiga dan keempat adalah aktif memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan agen dan melakukan strategi penetapan harga fleksibel, dengan bobot masing-masing 0,253 dan 0,130. Siwang (2009) melakukan analisis strategi pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati, Parung Bogor. Alat analisis yang digunakan untuk analisis faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan adalah matriks IFE dan matriks EFE. Perumusan strategi menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, dan prioritas strategi didapatkan dengan menggunakan QSPM. Hasil matriks IFE UKM Diana Herawati menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,6389, sedangkan matriks EFE menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 3,2320. Hal tersebut berarti UKM Diana Herawati memiliki kemampuan yang rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, serta memiliki kemampuan tinggi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Hal ini berarti UKM Diana Herawati berada pada posisi sel ke-II yaitu pada posisi grow dan build (tumbuh dan berkembang). Dari hasil analisis SWOT dihasilkan enam alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam matriks IE. Urutan prioritas strategi UKM Diana Herawati berdasarkan analisis QSPM adalah 1) Memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah (nilai TAS 7,448), 2) Meningkatkan strategi pemasaran langsung (nilai TAS 7,5618), 3) Mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 7,4480), 4) Melaksanakan pengembangan produk agar lebih menarik dan enak dikonsumsi (nilai TAS 6,9783), 5) Menggiatkan iklan dan promosi penjualan (nilai TAS 6,8283), dan 6) Melaksanakn strategi pemasaran yang terkonsentrasi (nilai TAS 6,6483) Rizky (2011) melakukan analisis mengenai strategi pemasaran UKM penghasil produk kerajinan akar wangi, studi kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan alat analisis AHP yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

21

22

serta menjadi unsur dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Griya sehingga alternatif strategi pemasaran dapat disusun dan strategi pemasaran yang tepat

dapat direkomendasikan untuk KUB Zocha Griya. Berdasarkan hasil

pengolahan data yang dilakukan maka diketahui bahwa faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada KUB Zocha Kriya adalah kapasitas perusahaan (0,351). Sedangkan untuk faktor prioritas kedua dan ketiga yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan adalah faktor produk (0,288) dan kondisi finansial perusahaan (0,164). Faktor sikap konsumen (0,079) menjadi bagian dari faktor keempat dan faktor kelima yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran adalah kondisi persaingan (0,069) dan kapastitas outlet (0,050) Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik pada CV Munti Bali, Bogor. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Oktaviani (2008), dan Rizky (2011) yaitu dalam mengenai strategi pemasaran dengan alat analisis yang digunakan adalah AHP. Sedangkan dengan penelitian Siwang (2009) memiliki persamaan dalam hal perusahaan yang diteliti yaitu mengenai UKM. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah dari segi produk. Produk yang menjadi objek penelitian ini yaitu produk kerajinan keramik yang pertama di Kota Bogor. UKM ini sudah berdiri cukup lama, tetapi pihak CV Munti Bali masih mempunyai kendala dalam menangani permasalahan penjualan yang belum stabil.

22

23

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran UKM CV Munti Bali merupakan salah satu UKM binaan pemerintah Kota Bogor yang memproduksi keramik seperti keramik hias, keramik untuk design interior, dan keramik untuk peralatan makan sebagai hasil utamanya. CV Munti Bali diharuskan mampu merumuskan strategi pemasaran yang tepat agar dapat mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Strategi pemasaran yang tepat akan berdampak secara langsung bagi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran pada CV Munti Bali adalah dengan mengetahui secara rinci tentang profil CV Munti Bali. Kemudian dilakukan identifikasi tujuan karena UKM ini tidak memiliki visi dan misi perusahaan secara tertulis. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran perusahaan berdasarkan analisis terhadap Segmentation, Targetting, Positioning (STP) dan bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) yang bertujuan untuk mendapatkan strategi pemasaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam bidang pemasarannya. Kemudian dilakukan identifikasi strategi pemasaran perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyusun strategi perusahaan yang telah teridentifikasi sebelumnya. Proses selanjutnya yaitu pemilihan pengambilan keputusan strategi perusahaan dengan menggunakan metode AHP sehingga diperoleh alternatif strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan. Metode ini merupakan sebuah kerangka yang memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

23

24

UKM Penghasil Produk Kerajinan Kreatif Keramik (CV Munti Bali) Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali

Identifikasi strategi pemasaran CV Munti Bali

STP :

Bauran Pemasaran (4P) :

Segmentation, Targeting and Positioning

Product, Price, Place, Promotion

Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali AHP

Alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali

Rekomendasi Strategi pemasaran terpilih bagi CV Munti Bali Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM CV Munti Bali yang berlokasi di Jl.Guntur No.2 Bogor dengan pusat produksi yang berada di Bukit Cimanggu. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa CV Munti Bali merupakan UKM penghasil produk kerajinan keramik yang berkembang dan bertahan sampai sekarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2012.

24

25

3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara serta diskusi bersama pihak internal CV Munti Bali. Data tersebut meliputi profil, tujuan, sistem ketenagakerjaan, Segmentation, Targetting dan Positioning (STP), bauran pemasaran 4P yang telah ditetapkan oleh CV Munti Bali, pangsa pasar yang dituju. Daftar pertanyaan wawancara dengan pihak CV Munti Bali dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari literaturliteratur tentang masalah yang akan diteliti seperti literatur dari Pemerintah Kota Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dekrasnada serta literaturliteratur lainnya berupa makalah, studi kepustakaan serta hasil dari penelitian terdahulu. 3.4. Metode Pengambilan Sampel Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan responden tersebut paham mengenai strategi pemasaran CV Munti Bali dan besarnya peranan responden yang dipilih tersebut dalam kegiatan pemasaran usaha tersebut sehingga seluruh responden dianggap berkompeten dan mampu mewakili keseluruhan populasi. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang ahli CV Munti Bali. Pada penelitian ini responden yang bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran CV Munti Bali adalah Pemilik, Manajer Pemasaran, dan Koordinator Produksi. 3.5. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah melalui tahap awal yaitu mempelajari literatur yang berkaitan dengan strategi pemasaran keramik CV Munti Bali dan metode AHP untuk pengolahan data selanjutnya. Setelah mempelajari hal-hal tersebut, dilakukan identifikasi bentuk kegiatan pemasaran yang telah dilakukan CV Munti Bali melalui wawancara mendalam dengan pihak internal perusahaan yang memiliki wewenang dalam penyusunan kebijakan pemasaran perusahaan. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi

25

26

faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran yang juga dilakukan melalui wawancara dengan pihak penyusun strategi pemasaran. Hasil identifikasi faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran ini kemudian didiskusikan kembali agar diperoleh struktur hirarki yang tepat untuk dijadikan sebagai acuan kuesioner yang akan dinilai oleh pakar dari CV Munti Bali. Wawancara narasumber dan penilai kuesioner dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan pemahaman tentang strategi pemasaran CV Munti Bali. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil penilaian struktur oleh pakar akan diolah dengan metode AHP untuk diketahui pembobotan pada setiap elemen hirarkinya. Hasil dari pengolahan tersebut adalah konsistensi dari jawaban responden yang dilakukan menggunakan software Microsoft Office Excel 2007 dan Microsoft Expert Choice 2000 dengan batas inkonsistensi ditetapkan 10 persen. Apabila ada penilaian pakar yang tidak konsisten maka harus direvisi dengan mencari deviasi RMS (Root Mean Square). Setelah Matriks Pendapat Individu (MPI) dinyatakan konisten, akan dilakukan penggabungan matriks yang kemudian diukur kembali dengan pengolahan horizontal dan vertikal sesuai dengan mekanisme AHP. Hasil pengolahan horizontal akan menunjukkan elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Sedangkan hasil pengolahan vertikal menggambarkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara elemen pada satu tingkat hirarki dengan elemen pada tingkat hirarki lainnya. Hasil pengolahan yang menunjukkan pemilihan alternatif strategi pemasaran diperoeh dari pengolahan vertikal. 3.6. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Saaty (1991) menjelaskan beberapa langkah dalam penggunaan metode AHP sebagai suatu alat untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah tersebut adalah : 1.

Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan yang diinginkan. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasikan persoalan dengan melakukan analisis atau pemahaman yang mendalam terhadap persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Proses selanjutnya adalah

26

27

pengidentifikasian dan pemilihan elemen-elemen yang akan masuk komponen sistem seperti focus, forces, actors,objective, dan scenario dalam struktur AHP nantinya. Dalam AHP sendiri tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem. Komponen-komponen sistem dapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan pada analisa untuk menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem. 2.

Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajerial secara menyeluruh. Hirarki merupakan suatu abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan. Struktur Hirarki disusun berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil berdasarkan sudut pandang dari tingkat puncak sampai ke tingkat akhir yang memungkinkan untuk memecahkan persoalan tersebut. Hirarki yang dapat terbentuk dalam metode AHP sendiri dapat berupa hirarki lengkap dan hirarki tak lengkap. Dalam struktur hirarki yang lengkap seperti pada Gambar 5, semua elemen pada satu tingkat memiliki hubungan dengan semua elemen yang ada. F

Fokus Faktor

F1

F2

Fn

F3

Aktor

A1

A2

A3

A4

An

Tujuan

T1

T2

T3

T4

Tn

Alternatif strategi

Alt 1

Alt 2

Alt 3

Alt 4

Alt n

Gambar 5. Model Lengkap struktur Hirarki AHP Keterangan :  Tingkat 1 : Goal/Fokus (F) Goal atau Fokus adalah apa yang menjadi inti fokus permasalahan yang ingin dipecahkan AHP

27

28

 Tingkat 2 : Faktor (F1, F2, F3, Fn) Hal-hal yang menjadi faktor dari goal. Pada gambar diatas terdapat n faktor  Tingkat 3 : Aktor (A1, A2, A3, A4, An) Orang-orang yang terlibat dalam hirarki untuk mencapai fokus perusahaan  Tingkat 4 : Tujuan (T1, T2, T3, T4, Tn) Hal-hal yang menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan yang tertera dalam Gambar 5 di atas.  Tingkat 5 : Alternatif (Alt1, Alt 2, Alt 3, Alt4, Altn) Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai fokus perusahaan. 3.

Menyusun matriks banding berpasangan. Matriks banding berpasangan ini berfungsi untuk mengetahui kontribusi dan pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berperngaruh yang berada setingkat diatasnya. Matriks ini dimulai dari puncak hirarki, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen yang terkait yang ada dibawahnya. Pada matriks ini, pasangan-pasangan elemen dibandingkan berkenaan suatu kriteria di tingkat yang lebih tinggi. Dalam membandingkan dua elemen, biasanya memberi suatu pertimbangan yang menunjukkan dominasi sebagai bilangan bulat. Matriks ini memiliki satu tempat untuk memasukkan bilangan itu dan satu tempat lain untuk memasukkan nilai resiprokalnya.

Tabel 2. Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas pentingnya 1 3

5

7

9

Definisi

Penjelasan

Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya

Dua elemen menyambung sama besar pada sifat itu. Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat

Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen

28

29

yang lainnya 2,4,6,8

Kebalikan

penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan Kompromi diperhatikan diantara dua pertimbangan

Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i

Sumber: Saaty, 1991 4.

Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat matriks dilangkah tiga. Setelah matriks banding berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan penilaian antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen pada baris ke-j. Penilaian antar elemen tersebut dilakukan dengan pertanyaan seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi, dipenuhi, diuntungkan oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom kej?.Untuk mengisi matriks banding berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 2. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya sehubungan dengan sifat kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah.

5.

Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan apabila Fi lebih mendominasi atau mempergaruhi sifat fokus puncak hirarki (x) dibandingkan dengan F j, namun bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan Fj, maka digunakan angka kebalikannya. Contoh bila elemen F24 memiliki nilai 7, maka elemen F42 adalah 1/7.

6.

Melaksanakan langkah 3,4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut. Perbandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen di atasnya. Matriks perbandingan dalam AHP dibedakan menjadi dua: 1. Matriks Pendapat Individu (MPI) MPI adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij, yaitu elemen matriks padabaris kolom ke-i dan kolom ke-j. MPI dapat dilihat pada Tabel 3.

29

30

Tabel 3. Matriks Pendapat Individu X A1 A2 A3 .... An

A1 a11 a21 a31 .... a n1

A2 a12 a22 a32 .... a n2

A3 a13 a23 a33 .... an3

.... .... .... .... .... ....

An a1n a2n a3n .... Ann

2. Matriks Pendapat Gabungan (MPG) MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (g ij) berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10% dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik (Tabel 4). Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan X G1 G2 G3 .... Gn

G1 g11 g21 g31 .... gn1

G2 g12 g22 g32 .... gn2

G3 g13 g23 g33 .... gn3

.... .... .... .... .... ....

Gn g1n g2n g3n .... Gnn

MPG merupakan matriks baru yang elemennya berasal dari rata-rata geometrik pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 0,1 atau 10%. Rumus rataan geometrik adalah sebagai berikut: gij = 𝑛

𝑛 𝑘=1 𝑎𝑖𝑗(𝑘)

............................................................................. (1)

keterangan : gij

= elemen MPG baris ke-i kolom ke j

n

= jumlah responden (pakar) / MPI yang memenuhi persyaratan

aij(k)

= sel penilaian setiap pakar

7.

Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Vektor prioritas dapat dihitung dengan rumus :

VP (Vektor Prioritas) =

VE …………………...................…… (2)    ij

30

31

Dimana : VE (Vektor Eigen) =

n

  ij ………………………....................…… (3)

Dengan : αij = elemen MPB pada baris ke-i dan kolom ke-j N = jumlah elemen yang diperbandingkan 8.

Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengalikan setiap indeks konsistensi

dengan prioritas kriteria bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks inkonsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi hirarki harus 10 % atau kurang.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan mutu informasi yang

diperoleh dari Fewidarto (1996) menjelaskan bahwa jika tingkat inkonsistensi sebesar 10 % ke bawah tidak tercapai maka digunakan batas yang lebih besar atau bahkan rataan CR penilaian pakar. Maka dapat disimpulkan bahwa diterima atau ditolaknya konsistensi suatu matriks sebenamya tidak ada yang baku. Rumus untuk perhitungan uji konsistensi adalah sebagai berikut : CI (Indeks konsistensi) CI =

max  n n 1

………………………………………..................…….. (4)

dengan : CI

= Indeks Konsistensi

λmax

= eigen value maksimum

N

= jumlah elemen yang diperbandingkan

dimana :

max 

 VB ……………………………..................………………… (5) n

VB (Nilai Eigen) =

VA ……………...................…….………………. (6) VP

VA (Vektor Antara) = αij x VP ……...................…………………….. (7) Lebih lanjut ingin diketahui apakah CI dengan besaran cukup baik atau tidak, maka perlu diketahui rasio konsistensinya dengan rumus yaitu : CR (Rasio Konsistensi)

31

32

CR =

CI ………………………………………………….. (8) RI

Struktur hirarki seperti faktor, aktor dan tujuan strategi promosi serta penentuan alternatif strategi promosi yang telah disusun dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan kuesioner AHP yang disebarkan kepada responden. Kuesioner disebarkan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat hirarki.

Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi promosi dilihat melalui

konsistensi setiap matriks baik itu matriks individu maupun gabungan serta konfirmasi yang dilakukan dengan pakar. Pengolahan data primer diawali dengan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap

tingkat

kekonsitenan

pembobotan

yang

diberikan

responden.

Pengolahan ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Setelah itu bobot per individu digabungkan dalam suatu matriks gabungan. Kemudian matriks gabungan ini akan diukur kembali pembobotannya melalui perhitungan sehingga dihasilkan pengolahan data horizontal dan pengolahan data vertikal.

Hasil pengolahan data horizontal memperlihatkan keterkaitan dan

tingkat pengaruh antara satu faktor dengan elemen lain dalam satu tingkat hirarki dengan elemen lain tingkat hirarki dibawahnya, sedangkan hasil pengolahan vertikal menjadi dasar pemilihan strategi pemasaran. Rasio yang dianggap baik yaitu apabila CR≤0,1. Tabel RI tersebut seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks Acak N

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

RI

0,00

0,00

0,58

0,90

1,12

1,24

1,32

1,41

1,45

1,49

11

12

13

14

1,51

1,48

1,56

1,57

Sumber: Fewidarto, 1996

32

33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan CV Munti Bali CV Munti Bali merupakan salah satu UKM di Bogor yang bergerak di bidang kerajinan kreatif dari tangan khususnya keramik. Nama CV Munti Bali berasal dari sebuah nama kota. Nama Munti merupakan penggalan nama sebuah kota kecil yang terletak pada 2,5 km sebelah timur laut Candi Borobudur Jawa Tengah yang bernama Muntilan. Muntilan merupakan kota penghasil patungpatung dari batu candi. Sedangkan nama Bali diambil dari nama Pulau Bali yang merupakan tempat galeri Munti pertama kali didirikan. Pulau Bali dipilih sebagai lokasi galeri agar memudahkan perusahaan memperkenalkan keramik yang bergaya back to nature ini kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Namun sejak terjadinya peristiwa bom Bali, akhirnya galeri tersebut ditutup. CV Munti Bali didirikan pada tanggal 9 September 1999 di Perumahan Bukit Cimanggu City Blok M2 No.11-13 Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Modal yang digunakan keseluruhannya merupakan modal yang berasal dari modal sendiri, tidak ada modal yang berasal dari pinjaman luar. Pada awal berdirinya, CV Munti Bali menggunakan modal sebesar Rp. 412.000.000,-. Pendiri usaha ini adalah Bapak Ir. Jeffrey Parahita Kohar, Bapak Sutikno, dan Bapak Hendro. Ketiganya merupakan investor CV Munti Bali. Dalam perkembangannya, CV Munti Bali dikelola oleh Bapak Ir. Jeffrey Parahita Kohar. Latar belakang pendirian CV Munti Bali berasal dari ketertarikan Bapak Ir. Jeffrey Parahita Kohar terhadap produk-produk kerajinan kreatif tangan. Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan di bidang seni, beliau memiliki ketertarikan terhadap barang-barang seni. Akhirnya beliau memutuskan untuk membangun usaha kerajinan keramik yang menciptakan produk-produk keramik bernilai seni tinggi. Pendirian CV Munti Bali kemudian diharapkan dapat membuka

lapangan

pekerjaan

bagi

masyarakat

sekitar,

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, dan melestarikan industri kerajinan kreatif keramik sebagai salah satu karya seni.

33

34

Pada tahun 2000, CV Munti Bali membuka ruang pamer di Jl. Guntur No.2 Bogor. Tempat ini digunakan sebagai tempat untuk memajang produk-produk keramik yang siap jual kepada pembeli. Ruang pamer ini dikhususkan untuk melayani konsumen yang hendak membeli atau sekedar melihat-lihat keramik CV Munti Bali. Lokasi produksi keramik dan tempat ruang kerja difokuskan di Bukit Cimanggu. Dalam perkembangannya, perusahaan ini telah tercatat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai industri kecil dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 386/10-05/PK/VIII/2001 yang disertai dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) nomor 10.04.5.52.04372. Perusahaan ini termasuk ke dalam bentuk badan usaha Perusahaan Komanditer (CV) yang disahkan dengan akta notaris Ny. Duma Rustina Panjaitan, SH. Nomor 2 tanggal 30 Juli 2002. 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan CV Munti Bali CV Munti Bali tidak memiliki pernyataan visi dan misi secara tertulis, namun CV Munti Bali tetap merepresentasikannya ke dalam beberapa tujuan yang jelas untuk dicapai. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan kepada pihak internal CV Munti Bali. Tujuan pendirian CV Munti Bali adalah : 1.

Menghasilkan produk kerajinan kreatif keramik yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar lokal, nasional, dan internasional.

2.

Mampu menampung dan menyerap tenaga kerja lokal yang dapat membantu memakmurkan kehidupan orang banyak.

4.1.3. Struktur Organisasi CV Munti Bali Struktur organisasi CV Munti Bali terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian pemasaran, bagian produksi, dan bagian administrasi. Sebagian besar pegawai CV Munti Bali ditempatkan di ruang kerja yang terletak di Bukit Cimanggu City. Sekitar 78% pegawainya bekerja di bagian produksi. Di bagian produksi dibagi menjadi 5 bagian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai. Lima bagian produksi tersebut adalah bagian putar, bagian cetak, bagian dekorasi, bagian glassur, bagian bakar dan amplas. Berikut struktur organisasi fungsional CV Munti Bali dapat dilihat pada Gambar 6.

34

35

Komisaris Direktur Utama Sekretaris Bagian Pemasaran

Bagian Putar

Bagian Keuangan

Bagian Produksi

Bagian Cetak

Bagian Dekorasi

Bagian Glassur

Bagian Bakar & Amplas

Gambar 6. Struktur Organisasi CV Munti Bali Direktur utama merupakan jabatan tertinggi dalam pengelolaan perusahaan CV Munti Bali. Meskipun direktur utama merupakan pemegang jabatan tertinggi, namun setiap keputusan tidak mutlak harus ditetapkan oleh direktur utama. Setiap pegawai bebas untuk memberikan ide atau saran yang dapat bermanfaat bagi kemajuan CV Munti Bali. Penjelasan lebih rinci mengenai job specification pegawai CV Munti Bali dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning CV Munti Bali. CV Munti Bali menetapkan segmentasi pasar berdasarkan segmentasi geografis, dan demografis. Segmentasi geografis dibagi terhadap pasar sasaran wilayah Bogor dan sekitarnya. Pasar sasaran CV Munti Bali tidak hanya untuk wilayah Bogor, tetapi juga menetapkan sasaran terhadap pasar Jawa, Bali, Sumatera, dan terhadap pasar luar negeri seperti Kanada, Taiwan, dan Singapura. Pada segmentasi demografis, CV Munti Bali mengelompokkan pasarnya berdasarkan usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan kelas sosial. Para konsume rumah tangga kalangan menengah ke atas, dengan konsumen utamanya yaitu ibu-ibu yang senang dengan dekorasi rumah. Target utama pemasaran keramik CV Munti Bali adalah segmen keluarga dengan pendapatan menengah ke atas, karena seluruh produk kerajinan yang dihasilkan memiliki nilai estetika dan kualitas yang tinggi, serta harga yang ditawarkan terjangkau sesuai dengan produknya. CV Munti Bali dapat menerima

35

36

pesanan langsung dari konsumen yang menginginkan model, desain, warna, ukuran, produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumennya. Selain memutuskan segmen pasar yang menjadi sasaran, CV Munti Bali menetapkan posisi produknya di benak konsumen. Positioning yang yaitu menetapkan produknya sebagai produk kerajinan keramik yang bernilai estetika tinggidengan harga terjangkau sesuai dengan kualitas keramiknya. Keramik CV Munti Bali yang mempunyai desain dan corak yang unik, dapat memperindah lingkungan sekitar konsumen. Dengan menetapkan positioning produk yang tinggi, maka CV Munti Bali selalu berusaha memberikan kepuasan bagi konsumennya dengan mempertahankankualitas dan harga produk. 4.3. Bauran Pemasaran CV Munti Bali Keberhasilan

perusahaan

di

bidang

pemasaran

terkait

dengan

keberhasilannya dalam menentukan produk yang tepat, harga yang terjangkau, saluran distribusi yang baik, serta promosi yang efektif. Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, serta promotion ditetapkan dengan cermat oleh CV Munti Bali agar kebijakan perusahaan dapat tercipta. 4.3.1. Produk (Product) Produk utama yang ditawarkan CV Munti Bali yaitu produk kerajinan kreatif keramik yang memiliki desain, warna, dan corak yang unik dan khas. Keramik CV Munti Bali termasuk jenis keramik batu (stoneware) yang tahan lama (durable goods). Keramik ini terbuat dari tanah liat, kaolin, dan glasur yang dibakar pada suhu tinggi mencapai 1.200oC. Suhu pembakaran yang tinggi menjadikan produk keramik buatan CV Munti Bali tahan terhadap cuaca, sehingga warnanya tidak pudar dan luntur. Keramik ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Pembuatan produk keramik dilakukan dengan menggunakan teknik putar dan teknik cetak. Jumlah produksi keramik yang dihasilkan oleh CV Munti Bali sampai saat ini telah mencapai 700 macam produk kerajinan kreatif keramik. Berikut beberapa jenis produk yang dihasilkan CV Munti Bali berdasarkan kategori produknya:

36

37

1.

Keramik Handmade Keramik jenis ini cocok untuk rumah tinggal, villa, hotel, SPA, cafe, restoran, kantor, dan gallery.

2.

Interior Keramik ini biasa digunakan untuk dekorasi yang di dalam ruangan, seperti keramik

untuk

perlengkapan

makan,

perlengkapan

kamar

mandi,

perlengkapan kantor. Termasuk juga keramik untuk tile dinding dan lantai, lampu, vas, jam, cermin, tempat lilin, kaligrafi, dan lain sebagainya. 3.

Eksterior Keramik ini biasa digunakan untuk dekorasi yang di luar ruangan, seperti perlengkapan kolam dan taman, tile, pancuran, papan alamat, lampu taman, dan lain sebagainya.

4.

Souvenir Keramik ini bisa juga digunakan sebagai sebuah souvenir seperti hadiah untuk ulang tahun, pernikahan, perusahaan dan lain-lain. Produk yang menjadi unggulan CV Munti Bali dan banyak disukai pembeli

yaitu produk perlengkapan kamar mandi dan taman. Produk-produk hasil kerajinan keramik dapat dilihat di ruang pamer CV Munti Bali. Produk-produk yang dipasarkan tidak terbatas kepada produk yang ada di ruang pamer saja, namun terus dilakukan inovasi agar produk-produk yang dihasilkan CV Munti Bali terus berkembang dan mendapatkan jenis atau desain produk yang baru. Contoh produk keramik CV Munti Bali dapat dilihat pada Lampiran 4. 4.3.2. Harga (Price) Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi pihak manajemen perusahaan. Harga keramik yang ditawarkan CV Munti Bali bervariasi dibedakan berdasarkan kriteria masing-masing keramik dilihat dari ukuran, bentuk, dan tingkat kesulitan pembuatan detail keramik tersebut. Harga produk berkisar dari harga Rp. 3.000,- (harga paling rendah seperti keramikkeramik ukuran kecil seperti keramik untuk tatakan gelas, dan keramik kecil untuk souvenir) sampai keramik dengan harga Rp.10.000.000,- (harga paling mahal seperti keramik untuk interior dam eksterior). Untuk

37

pembelian

dalam

38

jumlah banyak, CV Munti Bali bersedia memberikan diskon. Daftar produk dan harga keramik andalan CV Munti Bali dapat dilihat dalam Lampiran 4. 4.3.3. Promosi (Promotion) Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang aktif dilakukan oleh CV Munti Bali dalam memperkenalkan, memberitahu, dan mempengaruhi konsumen mengenai produk-produk keramik yang ditawarkan. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang rutin dilakukan agar produk-produk keramik semakin banyak dikenal, diminati, dan disukai konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan CV Munti Bali meliputi: 1.

Brosur Brosur merupakan salah satubentuk kegiatan promosi yang rutin dilakukan

untuk memberitahu konsumen sekilas mengenai profil dan produk-produk keramik hasil produksi CV Munti Bali. Brosur ini didistribusikan di ruang pamer, ruang kerja, dan pameran-pameran yang dilakukan agar lebih memudahkan informasi bagi konsumen. Media promosi brosur merupakan media yang paling efektif yang dirasakan CV Munti Bali. Informasi lebih lanjut konsumen bisa menghubungi contact person untuk bertanya dan melakukan pembelian, atau bisa langsung datang ke ruang pamer CV Munti Bali. 2.

Iklan CV Munti Bali juga melakukan beberapa promosi melalui pemasangan iklan

di berbagai media seperti iklan di majalah F-Magazine, ASRI, dan IDEA. Promosi melalui iklan diharapkan dapat lebih mengenalkan CV Munti Bali kepada konsumen. Media iklan dirasa cakupannya lebih luas. Media promosi iklan termasuk kegiatan promosi yang jarang dilakukan karena keterbatasan dana. 3.

Mengikuti Pameran Mengikuti pameran merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang

paling sering dilakukan dan banyak memperoleh hasil. Melalui pameran diperoleh hasil penjualan langsung yang tinggi serta semakin banyak menarik konsumen baru. Beragam pameran yang diikuti biasanya merupakan pameran yang diadakan oleh pemerintah ataupun Dekrasnada. Pemeran rutin diadakan minimal dua kali setahun oleh pemerintah yaitu sekitar bulan April-Agustus sepertipameran INACRAFT di Jakarta Convention Centre (JCC) dan SMEsCo Festival.

38

39

4.3.4. Tempat (Place) Saluran distribusi terkait dengan berbagai aktivitas CV Munti Bali dalam menyediakan produk keramik yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen agar produk dapat disalurkan pada waktu dan tempat yang tepat. Wilayah pemasaran produk keramik CV Munti Bali tidak hanya fokus untuk daerah Bogor atau Jawa Barat saja, namun sudah mencapai ke beberapa kota besar di Indonesia dan bahkan telah mencapai pasar mancanegara. Untuk pasar lokal, CV Munti Bali mendistribusikan produknya ke pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Untuk pasar mancanegara, CV Munti Bali pernah menerima pesanan dari Kanada, Taiwan, dan Singapura. Sistem pendistribusian produk keramik yang dilakukan CV Munti Bali terdiri dari 2 cara,yakni: 1.

Cara Langsung Cara langsung adalah penjualan produk yang dilakukan secara langsung

kepada konsumen. Penjualan langsung bertujuan untuk membantu konsumen melihat dan memilih sendiri koleksi beragam produk keramik yang ditawarkan CV Munti Bali. Konsumen dapat datang langsung dan mengunjungi ruang pamer CV Munti Bali yang terletak di Jl. Guntur No.2 Bogor. Disini konsumen dapat memilih produk keramik yang diinginkan dan disukai. Proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara pembayaran tunai atau pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. 2.

Cara Tak Langsung Cara tak langsung adalah penjualan produk yang dilakukan secara tidak

langsung. Konsumen yang ingin melakukan pembelian dapat memesan melalui telepon kepada pihak pemasaran CV Munti Bali. Barang yang telah dipesan akan disiapkan sesuai dengan pesanan konsumen dan kemudian akan dikirim ke alamat yang dituju. Apabila proses pengiriman membutuhkan biaya pengiriman, maka biaya tersebut akan ditambahkan dengan produk pesanan konsumen. 4.4. Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali Elemen-elemen penyusunan dalam pemilihan alternatif strategi pemasaran terdiri dari lima tingkat hirarki, yaitu fokus pada tingkat pertama, faktor yang

39

40

memengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada tingkat dua, aktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi pemasaran pada tingkat tiga, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tingkat empat, serta alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan CV Munti Bali pada tingkat lima merupakan elemen-elemen yang saling terkait sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Elemen-elemen yang saling terkait tersebut kemudian disusun ke dalam suatu hirarki AHP seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 di bawah ini. Pemilihan Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Fokus

HP

KBB

Faktor

SK

MP

PPU

Aktor

LP

Tujuan

Strategi

PP

KSDM

SP

KP

OP

SDM

WP

PPS

PROM

AGN

Gambar 7. Struktur Hirarki Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali Keterangan : A. Faktor KBB

: Ketersediaan Bahan Baku

HP

: Harga Produk

SK

: Sikap Konsumen

KSDM

: Kualitas SDM

SP

: Saluran Promosi

40

41

WP

: Waktu Produksi

B. Aktor PPU

: Pemilik/Pimpinan Umum

MP

: Manajer Pemasaran

KP

: Koordinator Produksi

C. Tujuan LP

: Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

OP

: Meningkatkan Omzet Penjualan

PPS

: Meningkatkan Pangsa Pasar

D. Strategi PP

: Mempertahankan Positioning Produk berdasarkan kualitasdan harga

SDM

: Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan

PROM

: Memanfaatkanmedia promosi secara optimal

AGN

: Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen

4.4.1. Identifikasi Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi pemasaran dilakukan melalui wawancara dengan pihak internal yang berperan dalam pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali, melalui kaji pustaka dari berbagai sumber, serta melalui pakar strategi pemasaran. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka didapat enam faktor yang mempengaruhi pemilihan alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali, yaitu : 1.

Ketersediaan Bahan Baku (KBB) Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi keramik berasal dari pemasok tetap dari luar Bogor, yakni dibeli dari daerah Sukabumi. Bahan baku yang bagus serta harga belinya menjadi salah satu faktor penting yang digunakan dalam merumuskan harga produk dan strategi pemasaran yang akan dilakukan CV Munti Bali.

2.

Harga Produk (HP) Harga produk harus dapat mewakilkan setiap produk yang diproduksi. Harga yang ditetapkan harus sesuai dengan fungsi, rancangan, tingkat kerumitan

41

42

pembuatannya keramik. Menetapkan harga produk yang tepat dapat menjadi faktor penentu dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali. 3.

Sikap Konsumen (SK) Konsumen merupakan pengguna tingkat akhir dan menjadi sasaran utama dalam target pemasaran produk keramik CV Munti Bali. Segala kebutuhan dan keinginan konsumen tentang baik dan kurang baiknya suatu produk dapat terwujud dari sikap konsumen tersebut sehingga dapat

menjadi faktor

penting dalam mempertimbangkan strategi pemasaran yang akan dilakukan CV

Munti

Bali.

Seluruh

strategi

pemasaran

yang

dibuat

selalu

mempertimbangkan konsumen agar dapat memberikan manfaat yang diinginkan konsumen. 4.

Kualitas SDM (KSDM) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu dalam penyusun strategi pemasaran. Kualitas SDM yang baik, mampu membantu CV Munti Bali merencanakan dan menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk memperkirakan waktu penyelesaian produksi keramik serta dapat meningkatkan hasil penjualan CV Munti Bali.

5.

Saluran Promosi (SP) Media promosi merupakan sarana

yang sangat

bermanfaat

dalam

mengenalkan produk keramik CV Munti Bali kepada konsumen. Promosipromosi yang tepat dapat membantu CV Munti Bali memasarkan produkproduknya kepada konsumen, sehingga faktor saluran promosi merupakan salah satu faktor penting dalam menyusun strategi pemasaran bagi CV Munti Bali. 6.

Waktu Produksi (WP) Waktu pengerjaan merupakan faktor penentu lainnya dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali. Waktu pengerjaan ini berkaitan dengan ketepatan penyelesaian produksi keramik karena banyak konsumen yang melakukan pemesanan keramik untuk jangka waktu yang cepat. Oleh karena itu perkiraan ketepatan waktu pengerjaan dapat menjadi salah satu faktor penyusun strategi pemasaran CV Munti Bali.

42

43

4.4.2. Aktor-aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Pengambil keputusan strategis dalam menentukan strategi pemasaran CV Munti Bali melibatkan tiga aktor internal. Ketiga aktor yang berperan adalah: 1.

Pemilik/Pimpinan Umum (PPU) Pemilik/pimpinan umum mempunyai wewenang dalam

memberikan

masukan, saran, dan arahan bagi perencanaan pemasaran. Pemilik/pimpinan umum bertugas untuk mengawasi pelaksanaan seluruh strategi yang ditetapkan sehingga seluruh komponen yang ada di CV Munti Bali dapat bekerja sama untuk menjalankan strategi pemasaran yang ditetapkan. 2.

Manajer Pemasaran (MP) Manajer pemasaran

berwenang dalam menyusun rencana pemasaran,

mengatur, mengkoordinasikan, dan mengimplementasikan seluruh kegiatan pemasaran sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Manajer pemasaran juga berperan dalam mengontrol kegiatan produksi di Cimanggu. 3.

Koordinator Produksi (KP) Koordinator

produksi

mempuyai

wewenang

dalam

mengawasi,

mengorganisasikan, serta mengontrol pelaksanaan produksi keramik yang dilakukan oleh para pekerja agar produksi dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Kesesuaian hasil produksi dengan rencana produksi akan membantu kegiatan pemasaran CV Munti Bali. 4.4.3. Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Strategi pemasaran yang dilakukan disusun berdasarkan beragam tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh CV Munti Bali. Berdasarkan wawancara dengan pihak internal dan kajian pustaka dari beberapa sumber, maka didapat beberapa tujuan pemasaran yang dilakukan CV Munti Bali, yaitu sebagai berikut : 1.

Mempertahankan loyalitas pelanggan (LP) Loyalitas pelanggan tercipta dari kepercayaan dan komitmen pelanggan terhadap CV Munti Bali. Loyalitas dan kepercayaan pelanggan harus dijaga dan dipertahankan karena pelanggan merupakan aset utama dan sebagai pengguna akhir dari produk-produk kerajinan keramik CV Munti Bali. Mempertahankan kepercayaan pelanggan dapat dilakukan dengan berbagai

43

44

cara seperti meningkatkan mutu produk, meningkatkan pelayanan penjualan, sehingga mampu menciptakan nilai dan membangkitkan loyalitas pelanggan tersebut. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan utama yang ingin diwujudkan CV Munti Bali. 2.

Meningkatkan omzet penjualan (OP) Tujuan setiap perusahaan dalam merumuskan dan melaksanakan strategi pemasaran adalah agar hasil produksi keramik disukai konsumen. Peningkatan jumlah pembelian produk keramik akan seiring dengan meningkatnya jumlah omzet yang diperoleh sehingga CV Munti Bali dapat mengembangkan usaha yang berkelanjutan.

3.

Meningkatkan pangsa pasar (PPS) Meningkatkan pangsa pasar bertujuan untuk lebih memperkenalkan produk keramik kepada konsumen. Pangsa pasar mencakup pelanggan/agen, dimana hasil produksi dapat dikenalkan secara lebih luas kepada para pelanggan baru. Selain itu, memperluas kemitraan dengan agen juga merupakan salah satu cara mengenalkan produk CV Munti Bali.

4.4.4. Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targetting, Positioning (STP) dan analisis terhadap bauran pemasaran (4P) serta mempertimbangkan faktor, aktor, dan tujuan dalam hirarki pemilihan strategi pemasaran, maka didapat empat alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Alternatif strategi pemasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1.

Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP) Positioning yang diharapkan yaitu menciptakan produk kerajinan keramik yang bernilai estetika tinggi dengan harga terjangkau yang sesuai dengan kualitas keramik yang berfungsi memperindah lingkungan konsumennya. Citra yang telah tertanam baik di benak konsumen selama ini, harus dapat dipertahankan dengan memperhatikan kualitas dan harga produk karena konsumen merupakan pemakai akhir produk dimana kepuasan konsumen diutamakan.

44

45

2.

Meningkatkan kompetensi SDM karyawan (SDM) Sumber daya manusia yang kuat meliputi aspek kuat dalam desain produk, mampu dalam teknik produksi, manajemen produksi dan pemasaran, mampu mengkomersialisasikan produk dan memilih jalur distribusi yang sesuai, serta didukung oleh apresiasi pasar yang tinggi terhadap produk-produk kerajinan. Sumber daya manusia yang berkualitas harus dimiliki dalam jumlah dan sebaran yang memadai. Keseluruhan aspek sumber daya manusia tersebut akan menjadi siklus yang terus melipatgandakan nilai tambah industri kerajinan, dan pada akhirnya menentukan kemajuan industri tersebut. Oleh karena itu, manusia merupakan pondasi dasar yang paling menentukan tingkat keberhasilan CV Munti Bali.

3.

Memanfaatkan media promosi secara optimal (PROM) Event-event promosi sudah semakin banyak jumlahnya dan semakin berkesinambungan

sifatnya.

Promosi

yang

dilakukan

harus

dapat

dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh perusahaan. CV Munti Bali harus mampu mempromosikan keramiknya dengan baik, dan mampu menunjukkan kekuatan dari keramik yang ditawarkan melalui kegiatan promosi yang dilakukan. 4.

Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (AGN) Agen merupakan penyambung informasi CV Munti Bali kepada konsumen berupa produk dan profil perusahaan. Beberapa agen yang telah bekerjasama dengan CV Munti Bali seperti Hotel Salak, Novotel, dan Kebun raya Bogor. Melalui para agen, CV Munti Bali dapat mencapai tujuan perusahaan karena agen dapat memperluas pangsa pasar bagi CV Munti Bali.

4.5. Analisis Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali Menggunakan Metode AHP Identifikasi fokus utama, faktor yang berpengaruh, aktor yang berperan, tujuan yang ingin dicapai, serta alternatif strategi pemasaran dilakukan melalui observasi awal dan wawancara dengan pihak CV Munti Bali. Seluruh elemen yang telah diidentifikasi disusun menjadi struktur AHP yang akan dinilai oleh para pakar. Kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Pakar yang terlibat dalam penilaian struktur ini terdiri dari tiga pihak internal CV Munti Bali,

45

46

yaitu

terdiri dari Pimpinan Umum, Manajer Pemasaran, serta Koodinator

Produksi. Hasil penilaian para pakar akan berbeda-beda dalam melihat sudut pandang keahlian masing-masing pakar. 4.5.1.

Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal Pengolahan horizontal dengan menggunakan metode AHP menunjukkan

elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Pengolahan horizontal dibagi atas tiga bagian, yaitu pengolahan horizontal tingkat tiga mengenai aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran, pengolahan horizontal tingkat empat mengenai tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan pengolahan horizontal tingkat lima mengenai alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan CV Munti Bali. Hasil pengolahan AHP pada level horizontal dapat dilihat pada Lampiran 5. A. Hasil Pengolahan pada Level Aktor Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP diketahui bahwa Koordinator produksi merupakan aktor yang paling bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan baku di lapangan (0,644). Koordinator produksi bekerja sama dengan manajer pemasaran (0,183) dalam memeriksa ketersediaan bahan baku tersebut, sehingga bagian produksi tidak pernah mengalami kekurangan bahan baku. Pemilik (0,173) tidak ikut campur dalam mengurus stock bahan bakunya. Pada Tabel 6 dapat dilihat secara lengkap bobot setiap aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali. Tabel 6. Bobot elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali Elemen Aktor Elemen Faktor KBB

PPU 0,173

MP 0,183

KP 0,644

HP SK KSDM SP WP

0,576 0,201 0,570 0,359 0,179

0,265 0,624 0,237 0,435 0,263

0,159 0,175 0,193 0,206 0,558

46

47

Harga produk ditetapkan oleh Pemilik (0,576) selaku Pimpinan umum dari CV Munti Balidengan mempertimbangkan segala masukan dari Manajer pemasaran (0,265) yang mengetahui keadaaan pasar dan masukan dari Koordinator produksi (0,159) sebagai pelaksana produksi keramik CV Munti Bali. Untuk mendapatkan sikap konsumen yang baik terhadap produk CV Munti Bali, Manajer pemasaran (0,624) mempunyai peran penting dalam hal ini. Manajer pemasaran merupakan aktor yang selalu bertemu dan berinteraksi langsung dengan para konsumen sehingga Manajer pemasaran memahami dengan jelas sikap konsumen terhadap produk CV Munti Bali. Aktor Pemilik/Pimpinan umum (0,201) dan Koordinator produksi (0,175) berperan dalam membantu dan memberikan informasi kepada Manajer pemasaran dalam mewujudkan produk dan pelayanan yang diinginkan konsumen. Kualitas SDM sangat berperan dalam menentukan keberhasilan CV Munti Bali. Mempunyai dan mendapatkan SDM yang terampil, cekatan, dan dapat diandalkan merupakan tugas utama dari Pemilik (0,570) selaku pimpinan umum CV Munti Bali. Aktor Manajer pemasaran (0,2370) dan Koordinator produksi (0,193) bertugas memberikan informasi kualitas SDM yang dibutuhkan pada bagian pemasaran dan produksi, dan bersama-sama melakukan perekrutan SDM yang sesuai sehingga tujuan utama perusahaan dapat dicapai. Saluran promosi yang tepat merupakan salah satu cara mengenalkan produk CV Munti Bali dengan mudah. Kegiatan promosi bertujuan untuk mengenalkan produk keramik kepada konsumen. Aktor Manajer pemasaran (0,435) merupakan aktor yang paling bertanggung jawab melakukan kegiatan promosi. Pemilik (0,359) bertugas memantau dan mempertimbangkan promosi yang akan dilakukan Manajer pemasaran dengan dibantu Koordinator produksi (0,206) sebagai orang yang mengetahui produk-produk keramik CV Munti Bali secara spesifik. Ketepatan dalam

memproduksi keramik sesuai denganjadwal dan

permintaan konsumen, merupakan tanggung jawab utama dari Koordinator produksi (0,558) sebagai penanggung jawab produksi. Manajer pemasaran (0,263)bertugas membantu Koordinator produksi dalam mengawasi produksi keramik. Pemilik/Pimpinan umum (0,179) mengetahui hasil akhir ketepatan produksi yang diharapkan.

47

48

B. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode AHP, didapatkan hasil prioritas tujuan yang ingin dicapai masing-masing aktor. Hasil pengolahan level tujuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bobot elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali

Elemen Aktor PPU

Elemen Tujuan LP OP PPS 0,309 0,245 0,446

MP

0,439

0,323

0,237

KP

0,333

0,359

0,308

Aktor Pemilik/Pimpinan umum (0,446) merupakan aktor yang paling menginginkan loyalitas pelanggan yang tinggi terhadap produk keramiknya atau terhadap UKM CV Munti Bali. Pemilik berharap dengan adanya loyalitas yang tinggi, maka akan dapat meningkatkan omzet penjualan (0,309). Pelanggan yang loyal, akan mau kembali ke CV Munti Bali untuk mendapatkan atau memesan keramik pilihannya. Dengan memiliki pelanggan yang loyal, maka usaha untuk meningkatkan pangsa pasar (0,240) lebih mudah dilakukan karena tujuan untuk perusahaan akan lebih mudah dicapai. Aktor Manajer pemasaran mengetahui kegiatan pemasaran CV Munti Bali memiliki tujuan utama yang sama dengan Pemilik yaitu menginginkan loyalitas pelanggan (0,439) terhadap produk tinggi dan agar tetap terjaga baik. Pelanggan yang loyal akan dapat meningkatkan omzet penjualan (0,330). Tujuan terakhir yang ingin dicapai Manajer pemasaran adalah meningkatkan pangsa pasar (0,237) keramik sehingga pemasaran keramik tidak terbatas pada pasar yang sama dari waktu ke waktu. Tujuan utama Koordinator Produksi adalah untuk meningkatkan omzet penjualan keramik (0,359) dengan memproduksi keramik yang berkualitas bagus dan sesuai dengan selera konsumen. Setelah produksi keramik yang dihasilkan dapat tepat sasaran, maka Koordinator produksi berharap konsumen dapat menyukai produknya, serta dapat mempertahankan loyalitasnya terhadap keramik

48

49

(0,333). Tujuan terakhir yang ingin dicapai Koordinator produksi adalah meningkatkan pangsa pasar (0,308) setelah semua keinginan utama CV Munti Bali berhasil dilakukan, maka Koordinator produksi siap mengembangkan dan meningkatkan hasil produksinya untuk memasuki pangsa pasar yang lain. C. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif Pada Tabel 8 didapatkan hasil prioritas alternatif strategi yang dapat dilakukan CV Munti Bali dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat. Tabel 8. Bobot elemen alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali Elemen Alternatif Strategi Elemen Tujuan LP

PP

SDM

PROM

AGN

0,298

0,263

0,282

0,156

OP

0,114

0,372

0,279

0,234

PPS

0,092

0,258

0,243

0,407

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa dalam mempertahankan loyalitas pelanggan prioritas strategi utama yang harus dilakukan adalah mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,298). Alternatif strategi ini mengingatkan CV Munti Bali agar dapat terus mempertahankan positioning yang telah tercipta di benak pelanggan dengan cara mempertahankan kualitas dan harga yang baik. Untuk mempertahankan citra yang baik tersebut, CV Munti Bali membutuhkan strategi dalam hal memanfaatkan media promosi secara optimal (0,282) agar tujuan utama dapat dicapai. Dengan melaksanakan promosi yang efektif maka konsumen dapat tertarik dengan produknya. Dengan melaksanakan promosi yang efektif maka konsumen akan dapat tertarik dengan produk keramik CV Munti Bali. Dengan melakukan dua alternatif strategi tersebut, maka loyalitas konsumen dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Alternatif strategi pemasaran utama yang dapat dilakukan CV Munti Bali dalam meningkatkan omzet penjualanadalah dengan meningkatkan kualitas SDM (0,372) yang dimiliki. Meningkatkan kualitas SDM dapat dilakukan melalui pelatihan yang diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan baik itu karyawan

49

50

bagian produksi ataupun bagian pemasaran. Dengan memiliki SDM yang terampil dan kompeten di bidangnya, maka alternatif strategi kedua yang akan dilakukan yaitu memanfaatkan media promosi secara optimal (0,279). Media promosi yang diharapkan dapat membantu CV Munti Bali mengenalkan produknya lebih luas. Maksimalisasi promosi akan memberikan kesempatan kepada karyawan yang telah diberi pelatihan untuk menerapkan ilmunya dalam membantu perusahaan sehingga omzet penjualan dapat meningkat. Tujuan CV Munti Bali untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dilakukan dengan strategi memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (0,407) serta melakukan strategi kedua yaitu meningkatkankompetensi SDM karyawan (0,258). Agen berfungsi sebagai penerus informasi tentang produk, harga serta profil CV Munti Bali kepada konsumen baru. Agen dapat mengenalkan CV Munti Bali karena agen sendiri dalam pangsa pasar yang berbeda sehingga CV Munti Bali akan mudah masuk ke pasar tersebut. Untuk memasuki pasar lain, CV Munti Bali juga membutuhkan SDM yang berkualitas di bidang tersebut. SDM yang bertugas harus mampu memberikan penjelasan dan info mengenai CV Munti Bali sehingga konsumen baru mengenal dan tertarik kepada terhadap CV Munti Bali. 4.5.2. Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal Pengolahan vertikal dengan menggunakan metode AHP bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki tertentu terhadap sasaran utama. Hasil pengolahan AHP pada level horizontal dapat dilihat pada Lampiran 6. A. Hasil Pengolahan pada Level Faktor Berdasarkan pengolahan data pada tingkat kedua dengan menggunakan metode AHP, maka diperoleh hasil bahwa faktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali adalah kualitas SDM (0,264). Pada Tabel 9 terlihat secara lengkap bobot setiap faktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali.

50

51

Tabel 9. Bobot dan Prioritas Faktor-faktor Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Faktor KBB

Bobot 0,135

Prioritas 5

HP

0,113

6

SK

0,148

3

KSDM

0,264

1

SP WP

0,195 0,144

2 4

Kualitas SDM menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran. SDM yang berkompeten di bidangnya akan mampu membantu menjalankan strategi pemasaran dengan menerapkan ilmu yang dimilikinya baik dari sisi produksi atau sisi pemasaran. Dengan memberikan kesempatan kepada SDM yang handal, maka faktor-faktor strategi pemasaran lainnya berupa Saluran Promosi (0,195), Sikap Konsumen (0,148), Waktu Produksi (0,144), Ketersediaan Bahan Baku (0,135) dan Harga Produk (0,113) dapat dilaksanakan dengan baik. Saluran promosi yang ada, harus dapat dimaksimalkan kegunaannya oleh SDM yang diserahkan kepada bagian promosi. Promosi yang tepat sasaran dan tujuan akan dapat meningkatkan penjualan keramik CV Munti Bali. Setiap konsumen yang melakukan pemesanan keramik menginginkan keramiknya dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Keterlambatan produksi akan membuat konsumen merasa kecewa. Bahan baku yang tersedia harus dapat digunakan sebaik mungkin oleh para SDM bagian produksi. Bahan baku yang dipasok lumayan jauh yaitu dari Sukabumi. Para SDM bagian produksi harus mampu menggunakan bahan baku yang tersedia dengan seefektif dan seefisien mungkin. Jika bahan baku yang ada tidak digunakan dengan baik, maka akan memperlambat proses produksi keramik CV Munti Bali sehingga dapat meningkatkan biaya produksi. Jika SDM yang telah terlatih dapat menjalankan semua hal yang berkaitan dengan produksi atau pemasaran keramik, maka harga produk keramik CV Munti Bali akan dapat ditetapkan sesuai dengan kualitas keramik itu sendiri.

51

52

B. Hasil Pengolahan pada Level Aktor Hasil pengolahan pada level aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali dapat dilihat pada Tabel 10 berikut : Tabel 10. Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Aktor PPU MP KP

Bobot 0,365 0,332 0,303

Prioritas 1 2 3

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa Pemilik/Pimpinan umum (0,365) merupakan aktor utama yang berperan penting dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali. Pemilik sebagai Pimpinan umum mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan yang akan dilakukan terhadap perusahaannya, baik itu keputusan mengenai kegiatan pemasaran yang akan dilakukan ataupun tentang kegiatan produksi keramik. Pemilik juga bertanggung jawab penuh terhadap pemilihan SDM, pemilihan saluran promosi yang tepat, penentuan harga produk keramik, bahan baku, ataupun dalam membina hubungan yang baik dengan pelanggan. Pemilik menjalankan CV Munti Bali dengan mempertimbangkan saran atau ide mengenai pemasaran ataupun produksi yang tepat untuk CV Munti Bali dengan dibantu oleh Manajer pemasaran (0,332) dan Koordinator produksi (0,303) yang mengetahui kondisi sebenarnya dari pasar keramik ini. C. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan Tujuan utama yang ingin dicapai CV Munti Bali dalam merumuskan strategi pemasara adalah untuk mempertahankan loyalitas konsumen, diikuti dengan tujuan untuk meningkatkan omzet penjualan serta untuk meningkatkan pangsa pasar. Hasil pengolahan vertikal pada level tujuan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Bobot dan Prioritas Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Tujuan LP OP PPS

Bobot 0,409 0,329 0,262

Prioritas 1 2 3

52

53

Seluruh kegiatan strategi pemasaran yang disusun dan dilakukan oleh CV Munti Bali bertujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan (0,409). Hal ini disebabkan karena pelanggan merupakan konsumen akhir yang dituju dari produksi keramik ini. Hal ini berarti tujuan CV Munti Bali untuk menciptakan produk yang bernilai tinggi dengan harga yang terjangkau, tidak membuat konsumen merasa berat karena pelanggan mau kembali karena mereka merasa puas dengan produk keramik CV Munti Bali. Untuk itu, jika pelanggan sudah loyal maka tujuan lain perusahaan untuk meningkatkan omzet penjualan (0,329) akan mudah dilakukan sehingga tujuan lain CV Munti Bali untuk meningkatkan pangsa pasar (0,262) juga dapat dilakukan. D. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif Berdasarkan hasil penilaian para pakar, maka didapatkan empat alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan CV Munti Bali. Alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada Tabel 12 berikut : Tabel 12. Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali Strategi PP SDM PROM AGN

Bobot 0,184 0,297 0,271 0,248

Prioritas 4 1 2 3

Meningkatkan kompetensi SDM karyawan (0,297) CV Munti Bali merupakan alternatif yang terpenting untuk dilakukan oleh pihak internal CV Munti Bali sesuai dengan tujuan utama CV Munti Bali dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya. Peningkatan kualitas SDM karyawan merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan pangsa pasar. Kompetensi SDM yang baik akan mampu menunjang kegiatan CV Munti Bali dalam mendapatkan tujuan-tujuan tersebut. Strategi kedua yang dapat dilakukan CV Munti Bali yaitu memanfaatkan media promosi secara optimal (0,271) sehingga maksud dan tujuan produksi keramik dapat disampaikan kepada konsumen. Alternatif strategi pemasaran berikutnya yang penting untuk dilakukan berturut-turut adalah memperkuat dan memperluas

kerjasama

dengan

agen-agen

yang

dapat

menyebarluaskan informasi mengenai CV Munti Bali kepada

53

membantu

54

konsumen atau pasar baru (0,248) dan mempertahankan Positioning produk berdasarkan

kualitasdan harga (0,184).

Hasil perhitungan perbandingan

menggunakan software AHP Microsoft Expert Choice 2000 dapat dilihat pada Lampiran 7. 4.6. Implikasi dan Manajerial Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka pihak manajemen memulai pemasaran dengan memperbaiki dan memberikan pelatihan kepada para karyawan CV Munti Bali. Proses recruitment karyawan juga harus dilakukan dengan benar dalam menempatkan karyawan pada jabatan yang dibutuhkan dan diinginkan perusahaan. Untuk mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang-orang yang ahli dan berkompeten dibidangnya. Menerapkan SDM sesuai dengan keahliannya, akan membantu perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan seperti melakukan promosi yang tepat, menghasilkan produksi tepat waktu, menentukan harga produk yang sesuai dan lain sebagainya. Dengan menetapkan strategi pemasaran yang tepat, maka tujuan perusahaan seperti mempertahankan loyalitas pelanggan, meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan pangsa pasar dapat dicapai. Perusahaan harus mampu merencanakan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan, cara untuk mengorganisasikan kegiatan tersebut, cara mewujudkan kegiatan tersebut, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut agar sesuai dengan perencanaan perusahaan. Berikut hasil pengolahan vertikal penyusunan strategi pemasaran keseluruhan pada Gambar 8.

54

55

Pemilihan Strategi Pemasaran CV Munti Bali KBB (0,135)

Faktor

HP (0,113)

SK (0,148)

MP (0,332)

PPU (0,365)

Aktor

LP (0,409)

Tujuan

PP (0,184)

Strategi

KSDM (0,264)

KP (0,303)

PPS (0,262)

OP (0,329)

SDM (0,297)

SP (1,95)

PROM (0,271)

AGN (0,248)

Gambar 8. Hasil Pengolahan Vertikal Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali Keterangan : A. Faktor KBB

: Ketersediaan Bahan Baku

HP

: Harga Produk

SK

: Sikap Konsumen

KSDM

: Kualitas SDM

SP

: Saluran Promosi

WP

: Waktu Produksi

B. Aktor PPU

: Pemilik/Pimpinan Umum

MP

: Manajer Pemasaran

KP

: Koordinator Produksi

C. Tujuan LP

: Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

OP

: Meningkatkan Omzet Penjualan

PPS

: Meningkatkan Pangsa Pasar

55

WP (1,44)

56

D. Strategi PP

: Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitasdan harga

SDM

: Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan

PROM

: Memanfaatkanmedia promosi secara optimal

AGN

: Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen

56

57

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

Faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada CV Munti Bali adalah Kualitas SDM, selanjutnya faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yaitu saluran promosi yang digunakan CV Munti Bali, sikap konsumen terhadap produk CV Munti Bali, waktu produksi keramik, ketersediaan bahan baku serta harga produk. Penyusunan strategi CV Munti Bali dipengaruhi secara dominan oleh Pemilik/Pimpinan Umum CV Munti Bali. Pemilik sebagai pengambil keputusan akhir mempertimbangkan saran dari aktor Manajer Pemasaran sebagai orang yang mengetahui pasar CV Munti Bali, dan terakhir Koordinator Produksi sebagai aktor yang mengetahui jadwal produksi. Untuk tujuan yang ingin dicapai, yang paling utama adalah mempertahankan loyalitas pelanggan dimana konsumen merupakan pengguna akhir dari produksi, selanjutnya tujuan kedua adalah meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan pangsa pasar.

2.

Alternatif strategi pemasaran yang penting untuk dilakukan CV Munti Bali adalah meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan karena karyawan yang membantu perkembangan CV Munti Bali. Alternatif strategi berikutnya adalah memanfaatkanmedia promosi secara optimal. Alternatif ketiga serta alternatif strategi terakhir adalah memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen dan mempertahankan positioning produk berdasarkan kualitas dan harga.

2. Saran CV Munti Bali disarankan untuk melakukan proses recruitment pegawai dengan memperhatikan keahlian masing-masing individu. Pegawai yang berkompeten akan dapat membantu perkembangan CV Munti Bali sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Meningkatkan kompetensi karyawan dapat

57

58

kebutuhan kualifikasi perusahaan sehingga walaupun latar belakang pendidikan karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, namun dapat dibantu melalui pelatihan tersebut. Pelatihan yang diberikan dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan. Pelatihan dari dalam perusahaan berupa pelatihan tentang produksi bagi pegawai-pegawai baru. Pelatihan dari luar perusahaan dapat berasal dari pemerintah atau Dekrasnada seperti memberikan kesempatan kepada SDM mengikuti pelatihan gratis yang diberikan tentang kegiatan pemasaran dan promosi yang dapat dilakukan perusahaan. Perusahaan juga disarankan untuk membuat website perusahaan yang dapat membantu mengenalkan perusahaan dan melakukan promosi karena media internet merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan dalam mencari informasi saat ini.

58

59

DAFTAR PUSTAKA

Fewidarto, P.D. 1996. Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Materi Khusus Program Pascasarjana pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran.Indeks Media Group, Jakarta. Kotler, P dan G. Armstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Oktaviani, V. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Tekstil pada PT. “X”, Bandung, Jawa Barat. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pangestu, Dr. M. E. 2008. Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009-2015. Penerbit Departemen Perdagangan RI, Jakarta. Rangkuti, F. 2002. Creating Effective Marketing Plan: Teknik Membuat Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer Values & Analisis Kasus. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rizky, N. M. 2009. Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Rosid, A.Manajemen Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar (UMB). [7Januari 2012] Saaty, T. L. 1991. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks (Terjemahan). Penerbit PT Pustaka Inaman Pressindo, Jakarta. Siaran Pers Industri Kreatif. Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye „Cinta Indonesia‟: “Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. [10 Februari 2012] Siwang, R. S. 2009. Analisis Strategi Produk Susu Kuda Organik “ASAMBUGAR” UKM Diana Hermawati Parung Bogor. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran : Edisi III. Andi Offset, Yogyakarta. http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-pembuatan-keramik/. [7Januari 2012] http://dekranasda-kotabogor.com/index.php?option=comcontent&view=article& id=101<emid=93. [7 Januari 2012] http://www.depdag.go.id. Siaran Pers: Pemerintah Luncurkan Logo & Kampanye Cinta Indonesia “Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif”. [7 Januari 2012] http://www.pelitaonline.com/read/nusantara/nasional/18/3276/pemkot-bogoringatkan-perbankan-perhatikan-umkm/. [10 Februari 2012]

59

60

LAMPIRAN

60

61

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perusahaan Tahap I. 1.

Bagaimana gambaran umum usaha CV Munti Bali?

2.

Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangan CV Munti Bali saat ini ?

3.

Apa visi, misi, dan tujuan CV Munti Bali?

4.

Sejauh mana CV Munti Bali dapat merealisasikan visi,misi, dan tujuan tersebut?

5.

Bagaimana struktur organisasi pada CV Munti Bali?

6.

Apa yang menjadi tugas pada tiap bagian?

7.

Berapa jumlah pekerja CV Munti Bali?

8.

Bagaimana kondisi persaingan usaha saat ini? Bagaimana posisi CV Munti Bali?

9.

Hambatan apa sajakah yang Bapak/Ibu temui dan menjadi kendala bagi kemajuan CV Munti Bali?

Tahap II. 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilakukan CV Munti Bali? 2. Bagaimana strategi pemasaran yang telah diimplementasikan CV Munti Bali? 3. Identifikasi faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam implementasi strategi pemasaran. 4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penyusunan strategi pemasaran? 5. Apakah tujuan usaha yang ingin dicapai dari implementasi strategi peamsaran? 6. Apakah CV Munti Balimerasa bersaing dengan UKM lain di kota Bogor? 1. Ya 2. Tidak Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu? 1. Setiap UKM memiliki pelanggan masing-masing 2. Letaknya berjauhan dengan UKM yang lain, jadi tidak masalah. 3. Lainnya, sebutkan.......... Segmentation, Targeting, Positioning  Segmentation 1. Berdasarkan apa pengelompokan pembeli di CV Munti Bali?

61

62

Lanjutan Lampiran 1.  Targeting 1. Siapa pembeli potensial menurut Anda? 2. Bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan CV Munti Bali?  Positioning 1. Citra apa yang ingin diberikan CV Munti Bali kepada konsumen? Bauran pemasaran  Product 1. Produk apa saja yang ada di CV Munti Bali? 2. Produk apa yang menjadi favorit di CV Munti Bali? 3. Produk mana yang memberikan kontribusi yang paling besar pada keuntungan yang diraih? 4. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk? 5. Ada berapa jenis produk kerajinan keramik yang dihasilkan oleh CV Munti Bali?  Price 1. Berdasarkan apa pihak CV Munti Balimenetapkan harga? 2. Apakah ada potongan harga yang diberikan oleh CV Munti Bali? 3. Berapa perkiraan harga produk-produk kerajinan keramik CV Munti Bali?  Promotion 1. Bagaimanabentuk promosi yang telah dilakukan oleh CV Munti Bali selama ini? 2. Apakah promosi yang dilakukanCV Munti Bali selama ini dirasakan sudah cukup maksimal? 3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan promosi tersebut? 4. Bentuk promosi apa yang paling efektif? 5. Apakah CV Munti Bali pernah mengikuti pameran-pameran untuk melakukan promosi?  Place and Time 1. Apa yang mejadi alasan CV Munti Balididirikan dilokasi ini? 2. Apakah lokasi di pinggir jalan mempengaruhi kenyamanan pengunjung? 3. Apakah waktu produksi selama ini cukup untuk mengejar target produksi?

62

63

Lampiran 2. Kuesioner Penilaian Menggunakan Metode AHP ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN KREATIF KERAMIK PADA CV MUNTI BALI, BOGOR

Kepada Responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan studi / tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan partisipasi Bapak / Ibu / Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dibuat untuk mendukung tugas akhir pengolahan data dalam rangka pemecahan masalah. Pengisian kuesioner memiliki tujuan untuk menentukan sejauh mana pengaruh dan tingkat faktor, aktor, tujuan dan komponen lain dalam memperoleh alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan. Landasan utama pengisian kuesioner ini dengan sebuah hirarki (struktur AHP) dengan komponen-komponen lengkap yang disusun dengan literatur, hasil observasi dan pendapat yang terkait dalam perusahaan. Kami sangat mengharapkan kesediaan Bapak / Ibu / Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Terimakasih atas bantuan dan kesediaannya mengisi kuesioner ini.

April 2012

Khalida Pridasari H24097064

63

64

Lanjutan Lampiran 2. DATA RESPONDEN

1.

Nama

: ............................................................................

2.

Jenis Kelamin

: Pria / Wanita

3.

Usia

: ..................... Tahun

4.

Pendidikan Terakhir

:

a. SMA atau Sederajat

c. Sarjana S1

b. Diploma / Sarjana Muda

d. S2 atau lebih

5.

Jabatan dalam Perusahaan: ............................................................................

6.

Tugas dan Wewenang

:

a. ...................................................................................................................... b. ...................................................................................................................... c. ...................................................................................................................... d. ...................................................................................................................... 7.

Lama Bekerja

8.

Tanda Tangan

: ........................................................................... : ...........................................................................

64

65

Lanjutan Lampiran 2. Struktur Hirarki Strategi Pemasaran CV Munti Bali, Bogor

Fokus

Faktor

Aktor

Tujuan

Strategi

Pemilihan Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Ketersediaan Bahan Baku

Harga Produk

Pemilik/ Pimpinan Umum

Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga

Sikap Konsumen

Kualitas SDM

Manajer Pemasaran

Meningkatkan Omzet Penjualan

Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan

65

Saluran Promosi

Waktu Produksi

Koordinator Produksi

Meningkatkan Pangsa Pasar

Memanfaatkan media promosi secara optimal

Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen

66

Lanjutan Lampiran 2. KUESIONER AHP

Petunjuk Pengisian: 1. Pada bagian ini responden diminta untuk membandingkan antara elemenelemen kiri (A) dan kanan (B), lalu memberi jawaban berupa tanda (√) pada nilai perbandingannya. 2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat

kepentingan

dari

elemen-elemen

yang

dibandingkan

secara

berpasangan. 3. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari skala yang digunakan untuk menilai komparasi ditentukan sebagai berikut: Nilai Komparasi (A Dibandingkan B) 1 3 5 7 9 2, 4, 6, 8

Definisi A dan B sama penting A sedikit lebih penting dari B A lebih penting dari B A sangat jelas lebih penting dari B A mutlak lebih penting dari B Nilai-nilai di antara dua pertimbangan

66

67

Lanjutan Lampiran 2. Instruksi 1 Bandingkanlah besarnya peran masing-masing faktor terhadap fokus Pemilihan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali Elemen Faktor yang berpengaruh yaitu: 1.

Ketersediaan Bahan Baku (KBB)

2.

Harga Produk (HP)

3.

Sikap Konsumen (SK)

4.

Kualitas SDM (KSDM)

5.

Saluran Promosi (SP)

6.

Waktu Produksi (WP) Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

KBB

HP

KBB

SK

KBB

KSDM

KBB

SP

KBB

WP

HP

SK

HP

KSDM

HP

SP

HP

WP

SK

KSDM

SK

SP

SK

WP

KSDM

SP

KSDM

WP

SP

WP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya.

67

68

Lanjutan Lampiran 2. Instruksi 2.1 Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Ketersediaan Bahan Baku dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Elemen Aktor yang berpengaruh yaitu: 1.

Pemilik/Pimpinan Umum (PPU)

2.

Manajer Pemasaran (MP)

3.

Koordinator Produksi (KP) Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 2.2 Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Harga Produk dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya.

68

69

Lanjutan Lampiran 2. Instruksi 2.3 Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Sikap Konsumen dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 2.4 Bandingkanlah tingkat kepentingan antara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Kualitas SDM dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 2.5 Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Saluran Promosi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali

69

70

Lanjutan Lampiran 2. Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 2.6 Bandingkanlah tingkat kepentinganantara aktor dengan aktor lainnya terhadap faktor Waktu Produksi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PPU

MP

PPU

KP

MP

KP

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 3.1 Bandingkanlah tingkat kepentingansalah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi Pemilik/Pimpinan Umum dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti BaliElemen Tujuan yang berpengaruh yaitu: 1.

Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (LP)

2.

Meningkatkan Omzet Penjualan (OP)

3.

Meningkatkan Pangsa Pasar (PPS)

70

71

Lanjutan Lampiran 2. Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

LP

OP

LP

PPS

OP

PPS

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 3.2 Bandingkanlah tingkat kepentingan salah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi Manajer Pemasaran dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

LP

OP

LP

PPS

OP

PPS

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 3.3 Bandingkanlah tingkat kepentingan salah satu tujuan dengan tujuan lainnya bagi Koordinator Produksi dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

LP

OP

LP

PPS

OP

PPS

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya.

71

72

Lanjutan Lampiran 2. Instruksi 4.1 Bandingkanlah tingkat kepentingan antara alternatif satu dengan alternatif lainnya untuk mencapai tujuan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan dalam

hal

pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali 1.

Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP)

2.

Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan (SDM)

3.

Memanfaatkanmedia promosi secara optimal (PROM)

4.

Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (AGN) Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PP

SDM

PP

PROM

PP

AGN

SDM

PROM

SDM

AGN

PROM

AGN

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 4.2 Bandingkanlah tingkat kepentinganantara alternatif satu dengan alternatif lainnya untuk mencapai tujuan Meningkatkan Omzet Penjualan dalam hal pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali

72

73

Lanjutan Lampiran 2. Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PP

SDM

PP

PROM

PP

AGN

SDM

PROM

SDM

AGN

PROM

AGN

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya. Instruksi 4.3 Bandingkanlah tingkat kepentingan antara alternatif satu dengan alternatif lainnya untuk mencapai tujuan Meningkatkan Pangsa Pasar dalam

hal pemilihan

strategi pemasaran CV Munti Bali Kolom Kiri Lebih Penting

Kolom Kiri

2

3

4

5

6

7

8

Sama 9

1

Kolom Kanan Lebih Penting

Kolom

2

Kanan

3

4

5

6

7

8

9

PP

SDM

PP

PROM

PP

AGN

SDM

PROM

SDM

AGN

PROM

AGN

Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai di antaranya.

73

74

Lampiran 3. Job Specification Pegawai CV Munti Bali 1.

Direktur



  

Bertanggung jawab ke luar dan ke dalam serta menjamin kelancaran jalannya usaha Mengamati secara langsung maupun tidak langsung semua kegiatan perusahaan Menampung saran-saran dari pekerja Meneliti bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas Pengendalian anggaran dan pendapatan belanja

2.

Sekretaris dan Keuangan

       

Mengurus surat menyurat atau arsip perusahaan Menyusun laporan keuangan Membuat anggaran penggunaan dana sesuai petunjuk direktur Mengelola gaji pegawai Mencatat hasil penjualan setiap transaksi Membuat laporan kas masuk dan kas keluar Membuat laporan keluar masuk barang Mengatur ADK kantor

3.

Pemasaran

     

Memasarkan produk-produk CV Munti Bali Melakukan promosi Mengawasi jalannya usaha di ruang pamer Menerima pesanan dari para konsumen Menjalin kerjasama dengan pihak luar Menerima komplain atau saran dari konsumen

4.

Koordinator Produksi

   

Bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi dan kualitas produk Mengawasi secara langsung kinerja karyawan Memastikan barang selesai tepat waktu sesuai pesanan Memeriksa pekerjaan karyawan

5.

Bagian Putar

 

Menerima perintah dari kepala bagian produksi untuk membuat keramik baik pesanan maupun persediaan Membuat keramik yang pembuatannya dengan cara putar, seperti bak air, mug, asbak dan wastafel.

6.

Bagian Dekorasi



Membuat hiasan keramik yang berukuran kecil untuk memperindah keramik

74

75

7.

Bagian Cetak Membuat keramik yang cara pembuatannya menggunakan alat cetak dari gipsum seperti kupu-kupu, capung, ikan, dan kura-kura

8.

Bagian Glassur Memberikan warna pada keramik yang telah dibuat sesuai pesanan warna yang diinginkan

9.

Bagian Bakar

 

Membakar keramik hingga suhu 1200oC Mengawasi proses pembakaran

10. Bagian Ampelas Menghaluskan tekstur keramik yang masih kasar setelah keluar dari oven 11. Bagian Umum  

Membungkus produk keramik yang telah jadi Mengirimkan produk yang telah selesai diproduksi di ruang kerja ke ruang pamer

75

76

Lampiran 4. Daftar Produk dan Harga Keramik yang menjadi andalan pameran CV Munti Bali. Kode 171 168 170 169 172 1 3 4 2 9 71 72 80 77 81 597 201 200 36 45 27 152 302 292 53 43 23

Nama Produk Pot puri bulat kecil Pot puri bulat besar Pot puri tinggi kecil Pot puri tinggi besar Pot puri tinggi pb Tp kartu nama lipat Tp kartu nama kupu Tp kartu nama ikan Tp kartu nama istana Tp pen silinder Tp lilin kura besar Tp lilin kura kecil Tp lilin tinggi Tp lilin junjung Tp lilin handle Tp lilin daun Asbak bulat b Asbak iguana Mangkok kura b Mangkon bebek Mangkok sambal ikan Tempat tissue daun Tempat tissue dinding Tp sabun dinding Cangkir retak batu Mangkok ombak Piring daun jati b

Harga Produk (Rp) 30.000 60.000 30.000 60.000 150.00 17.500 17.500 17.500 25.000 42.500 30.000 22.500 75.000 75.000 75.000 25.000 50.000 110.000 110.000 85.000 20.000 35.000 60.000 75.000 40.000 20.000 60.000

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

76

24 103 95 98 528 160 50 139 145 114 118 324 307 319 474 35 185 220 297 133 134 123 186 548 37 83 576 423

Piring daun jati sd Vase talas b Vase tembolong b Vase gepeng Vase oval b Tempat payung Tea set retak batu Lampu dinding silinder b Lampu silinder ramping Lampu meja oval b Lampu menara b Pancuran bambu Tombol kran Pancuran kodok b Lampu stir handle Tempat sendok Lonceng Allah Moch 20cm Tempat sabun cair Lampu meja angsa Lampu kura kecil Lampu meja silinder Rumah bel Lampu menara tinggi k Tempat buah kaki Tempat obat nyamuk bakar Vas menara b Loster tipis 20x20

42.500 150.000 175.000 150.000 350.000 1.000.000 600.000 425.000 375.000 600.000 900.000 75.000 50.000 650.000 75.000 65.000 85.000 250.000 65.000 425.000 650.000 325.000 125.000 300.000 375.000 95.000 125.000 55.000

76

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

77

Lanjutan Lampiran 4. 440 487 221 219 235 230 0 476 477 478 592 402 449 601 622 447 131 285 301 300 190 184 19 20 21 572 573 177 58 65

Tegel segi 6 Tulisan musholla Lailahaillallah 20cm Ayat kursi 40cm Alfatihah 40cm Allla-Moh 30cm Lampu taman oval pb Pancuran gajah duduk b Pancuran gajah duduk sd Pancuran gajah duduk k Piring teratai bakar Tile 5x5 daun Tile 8x8 list kupu Tp lilin daun semprong Tp lilin piring teratai 20x20 No rumah 20x20 Lampu taman kotak Bak mandi k Tempat odol meja Tempat odol dinding Vase lurus k Vase kurus b Mangkok teratai b Mangkok teratai k Mangkok teratai pk Vase bulat terawang b Vase bukat terawang k Tokek k Te set cangkir oval Tea pot bulat

37.500 75.000 75.000 500.000 500.000 350.000 1.300.000 450.000 300.000 200.000 30.000 6.000 11.000 50.000 60.000 100.000 750.000 3.250.000 75.000 100.000 75.000 125.000 45.000 35.000 17.500 450.000 125.000 20.000 600.000 50.000

86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

66 57 242 319 320 473 244 112 466 143 331 316 416 354 202

Mug tutup b Mug tutup sd Hiasan kura b Pancuran kodok b Pancuran kodong sd Lampu setir gelas Hiasan kura k Lampu dinding cekung Lampu dinding terompet Lampu meja aladin Panciran kotak Pancuran kura b Teget pepaya b Tegel 10x10 kura Asbak bulat k

60.000 60.000 60.000 650.000 400.000 75.000 35.000 425.000 300.000 325.000 110.000 600.000 30.000 17.500 30.000

77

56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

77

78

Lampiran 5. Hasil Pengolahan Level Horizontal A. Bobot faktor Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali Responden 1. Pemilik KBB HP SK KSDM SP WP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR KBB 1 1 2 0,333333 1 1 0,934655265 0,143906847 0,91317249 6,345580537 HP 1 0,5 1 0,333333 3 1 0,890898718 0,137169746 0,94845802 6,914484032 SK 2 3 3 1 2 3 2,182247272 0,335995887 2,05183604 6,10672964 KSDM 1 1 1 0,5 2 1 1 0,153967834 0,95420641 6,197439946 SP 1 0,333333 0,5 0,5 1 3 0,793700526 0,122204351 0,87708231 7,177177415 WP 1 1 0,333333 1 0,333333 1 0,693361274 0,106755334 0,69453317 6,505840496 6,494863056 1 6,541208677 0,108241735 0,08729172 Responden 2. Manajer Pemasaran KBB HP KBB 1 2 HP 0,5 1 SK 0,5 2 KSDM 3 4 SP 3 4 WP 1 1

SK 2 0,5 1 5 3 2

KSDM SP WP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 0,333333 0,333333 1 0,873580465 0,120037274 0,72907892 6,073771078 0,25 0,25 1 0,5 0,068704188 0,43123121 6,276636377 0,2 0,333333 0,5 0,567300445 0,077951833 0,49410371 6,338577176 1 1 3 2,376176798 0,326506596 1,97187655 6,03931612 1 1 3 2,182247272 0,299859055 1,81597288 6,056088197 0,333333 0,333333 1 0,778271716 0,106941053 0,66037473 6,175128378 7,277576695 1 6,159919554 0,031983911 0,02579348

78

78

79

Lanjutan Lampiran 5. Responden 3. Koordinator Produksi KBB HP KBB 1 2 HP 0,5 1 SK 1 1 KSDM 3 1 SP 2 2 WP 2 1

SK 1 1 1 5 1 3

KSDM SP WP 0,333333 0,5 0,5 1 0,5 1 0,2 1 0,333333 1 3 1 0,333333 1 1 1 1 1

Zi 0,741836376 0,793700526 0,636773219 1,885972774 1,049115063 1,348006155 6,455404113

VP (Bobot) 0,114917109 0,122951331 0,098641883 0,292154099 0,162517334 0,208818245 1

VA 0,74251414 0,86128278 0,62706456 1,94943642 1,04309904 1,31220088

VB CI CR 6,461301987 7,005070819 6,356980791 6,67263072 6,418386378 6,283937873 6,533051428 0,106610286 0,08597604

Matriks Pendapat Gabungan Antar Faktor. (Gabungan 3 Responden) VP Zi (Bobot) VA VB CI CR 1 2 0,87358 0,48075 0,550321 0,793701 0,8461 0,1355 0,83988 6,19937 0,5 1 0,550321 0,629961 0,721125 1 0,70711 0,1132 0,71357 6,30239 1,144714 1,817121 1 0,430887 0,87358 0,793701 0,92378 0,1479 0,90747 6,13508 2,080084 1,587401 2,320794 1 1,817121 1,44225 1,64869 0,264 1,63154 6,18037 1,817121 1,386723 1,144714 0,550321 1 2,080084 1,22028 0,1954 1,21272 6,20658 1,259921 1 1,259921 0,693361 0,48075 1 0,89935 0,144 0,89125 6,18909 6,2453 1 6,20215 0,040429037 0,03260406 KBB

KBB HP SK KSDM SP WP

HP

SK

KSDM

SP

WP

79

79

80

Lanjutan Lampiran 5. B. Bobot Aktor Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali 1.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Ketersediaan Bahan baku

PPU MP KP 2.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Harga Produk

PPU MP KP 3.

PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 1 0,793701 0,32183 0,634494174 0,173331859 0,525553325 3,032064205 1,259921 1 0,237126 0,668509583 0,182624228 0,553728384 3,032064205 3,107233 4,217163 1 2,357570693 0,644043913 1,952782496 3,032064205 3,66057445 1 3,032064205 0,016032103 0,027641556

PPU MP 1 2,620741 0,381571 1 0,333333 0,5

KP 3 2 1

Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 1,988452134 0,575927224 1,747763396 3,034694876 0,913836729 0,26467997 0,803222948 3,034694876 0,550321208 0,159392806 0,483708532 3,034694876 3,45261007 1 3,034694876 0,017347438 0,029909376

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Sikap Konsumen

PPU MP KP

PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA 1 0,32183 1,144714 0,716871164 0,200770438 0,602311313 3,107233 1 3,556893 2,227485385 0,62384043 1,87152129 0,87358 0,281144 1 0,626244645 0,175389132 0,526167397 3,570601194 1

VB 3 3 3 3

CI

CR

0

0 80

80

81

Lanjutan Lampiran 5. 4.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Kualitas SDM

PPU MP KP 5.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Saluran Promosi

PPU MP KP

6.

PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 1 2,466212 2,884499 1,923240568 0,570174195 1,710873107 3,00061476 0,40548 1 1,259921 0,799412566 0,236998129 0,711140085 3,00061476 0,346681 0,793701 1 0,650422293 0,192827675 0,578601568 3,00061476 3,373075427 1 3,00061476 0,00030738 0,000529966

PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 1 0,669433 2,154435 1,129830964 0,359328304 1,094010112 3,044597659 1,493802 1 1,709976 1,36697626 0,434749335 1,323636808 3,044597659 0,464159 0,584804 1 0,647478803 0,205922361 0,626950739 3,044597659 3,144286026 1 3,044597659 0,02229883 0,038446258

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Faktor Waktu Promosi

PPU MP KP

PPU MP KP Zi VP (Bobot) VA VB CI CR 1 0,629961 0,346681 0,602209553 0,179045712 0,538199673 3,005934451 1,587401 1 0,43679 0,885088152 0,263149658 0,791010623 3,005934451 2,884499 2,289428 1 1,876142545 0,55780463 1,676724155 3,005934451 3,36344025 1 3,005934451 0,002967226 0,005115906

81

81

82

Lanjutan Lampiran 5. C. Bobot Tujuan Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali 1.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Pemilik/Pimpinan Umum

LP OP PPS

2. LP OP PPS

3. LP OP PPS

LP OP PPS Zi 1 1,44225 1,817121 1,378715705 0,693361 1 1,259921 0,955948078 0,550321 0,793701 1 0,758736493 3,093400276

VP (Bobot) 0,445695863 0,309028251 0,245275886 1

VA 1,337087589 0,927084754 0,735827657

VB 3 3 3 3

CI

CR

0

0

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Manajer Pemasaran LP OP PPS Zi 1 1,587401 1,587401 1,36079 0,629961 1 1,587401 1 0,629961 0,629961 1 0,734867246 3,095657246

VP (Bobot) 0,439580319 0,323033179 0,237386502 1

VA VB CI CR 1,32919111 3,023773022 0,976779011 3,023773022 0,717802902 3,023773022 3,023773022 0,011886511 0,020494

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan terhadap Pengaruh Aktor Koordinator Produksi LP 1 1 1

OP PPS Zi 1 1 1 1 1,259921 1,080059739 0,793701 1 0,925874712 3,005934451

VP (Bobot) 0,332675252 0,359309145 0,308015603 1

VA VB CI CR 1 3,005934451 1,080059739 3,005934451 0,925874712 3,005934451 3,005934451 0,002967226 0,0051159 82

82

83

Lanjutan Lampiran 5. D. Bobot Strategi Analisis Strategi Pemasaran CV Munti Bali 1.

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

PP SDM PROM AGN

2. PP SDM PROM AGN

3.

VP (Bobot) 0,29845143 0,263292985 0,281700639 0,156554946 1

VA 1,20328271 1,054230449 1,140296033 0,63347584

VB CI CR 4,031753873 4,004020266 4,047900063 4,046348312 4,032505628 0,0108352 0,012039122

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Meningkatkan Omzet Penjualan PP SDM PROM AGN Zi 1 0,381571 0,43679 0,368403 0,497786393 2,620741 1 1,650964 1,587401 1,618870407 2,289428 0,605707 1 1,587401 1,218061062 2,714418 0,629961 0,629961 1 1,018769265 4,353487127

VP (Bobot) 0,114341993 0,371856022 0,279789747 0,234012238 1

VA VB CI CR 0,464651895 4,06370297 1,504910783 4,047025441 1,13827458 4,068321273 0,954895268 4,080535603 4,064896322 0,0216321 0,024035675

Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif terhadap Tujuan Meningkatkan Pangsa Pasar PP SDM PROM AGN Zi 1 0,32183 0,333333 0,281144 0,41673362 3,107233 1 1 0,605707 1,171275507 3 1 1 0,5 1,10668192 3,556893 1,650964 2 1 1,851226611 4,545917658

VP (Bobot) 0,091672056 0,257654361 0,243445219 0,407228364 1 83

VA VB CI CR 0,370231214 4,03864851 1,032606989 4,007721766 0,979729931 4,024436935 1,645564503 4,04088872 4,027923983 0,009308 0,010342216

83

PP SDM PROM AGN

PP SDM PROM AGN Zi 1 1,144714 1,259921 1,587401 1,230075506 0,87358 1 1 1,587401 1,085169039 0,793701 1 1 2,289428 1,161036672 0,629961 0,629961 0,43679 1 0,645245371 4,121526588

84

Lampiran 6. Hasil Pengolahan Level Vertikal A. Prioritas Aktor yang Berkepentingan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali Aktor Instruksi 2.1 KBB Instruksi 2.2 HP Instruksi 2.3 SK Instruksi 2.4 KSDM Instruksi 2.5 SP Instruksi 2.6 WP Bobot 0,575927224 0,200770438 0,570174195 0,359328304 0,179045712 PPU 0,173331859 0,3649 MP 0,182624228 0,135 0,26467997 0,1132 0,62384043 0,1479 0,236998129 0,264 0,434749335 0,195 0,263149658 0,144 0,3324 KP 0,644043913 0,159392806 0,175389132 0,192827675 0,205922361 0,55780463 0,3027 1 B. Prioritas Tujuan yang dipentingkan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali Tujuan LP OP PPS

Instruksi 3.1 PPU Instruksi 3.2 MP Instruksi 3.3 KP Bobot 0,445695863 0,439580319 0,332675252 0,4095 0,309028251 0,365 0,323033179 0,3324 0,359309145 0,3027 0,3289 0,245275886 0,237386502 0,308015603 0,2616 1

C. Prioritas Strategi yang dipentingkan dalam Strategi Pemasaran Munti Bali Strategi Instruksi 4.1 LP Instruksi 4.2 OP Instruksi 4.3 PP Bobot PP 0,29845143 0,114341993 0,091672056 0,1838 0,371856022 0,257654361 SDM 0,263292985 0,2975 0,409 0,3289 0,2616 PROM 0,281700639 0,279789747 0,243445219 0,2711 AGN 0,156554946 0,234012238 0,407228364 0,2476 1 84

84

85

Lampiran 7. Perbandingan Perhitungan Expert Choice

85

85

62

62