BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MANUSIA DITUNTUT UNTUK

Download Salah satu penyakit akibat kerja (PAK) adalah nyeri punggung bawah atau ... di seluruh Amerika Serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa saki...

0 downloads 232 Views 676KB Size
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja. Lingkungan tempat kerjamerupakan salah satu tempat yang mempunyai risiko terhadap kesehatan orang-orang yang bekerja di lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit pada pekerjaannya yang lebih dikenal dengan istilah penyakit akibat kerja (PAK). Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit artefisial oleh karena timbulnya pekerjaan manusia (manmade disease) (Kristiawan Basuki, 2009). Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang tidak aman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.Untuk menghindari atau mencegah penyakit akibat kerja (PAK) diperlukan ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia, mesin, dan lingkungan.Ilmu tersebut adalah ergonomi (Bridger, 2003). Banyak yang telah berkembang sejak ergonomi lahir sebagai sebuah ilmu, khususnya sebagai ilmu pengetahuan terapan. Hal ini tidak lepas dari teknologi yang terus berkembang dan manusia yang juga berubah baik sebagai individu maupun masyarakat(Purwaningsih, 2008). Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan segala kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental sehingga di capai suatu kualitas hidup secara keseluruhan yang lebih baik (Tarwaka,2010). Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun 1 

 

mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Kromer, 2002). Menurut (Kroemer, 2002) terdapat 3 variabel ergonomi yang selalu dihubungkan dengan rasa sakit pada system muskuloskletal yang diakibatkan oleh pekerjaan, yaitu : a. Tenaga atau kekuatan (force) b.

Sikap atau postur tubuh (body posture)

c. Pengulangan (repetition) Salah satu penyakit akibat kerja (PAK) adalah nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) yang disebabkan oleh posisi duduk yang salah pada saat bekerja yaitu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak didaerah tulang punggung bagian bawah (Basuki, 2009). Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan musculosketal yang paling sering terjadi pada tenaga kerja di negara maju menghabiskan dana kompensasi dan dana pengobatan yang terbesar diantara penyakit akibat kerja lainya (Depkes RI, 2008). Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan fenomena yang seringkali dijumpai pada setiap pekerjaan. Insedens dan beratnya gangguan nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) lebih sering dijumpai pada pekerja wanita dibandingkan laki-laki. Posisi statis dalam bekerja kadang-kadang tidak dapat terhindarkan. Bila keadaan statis tersebut berlangsung terus-menerus atau berulang-ulang maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP). Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) yang timbul dapat mengakibatkan kehilangan jam kerja sehingga menggangu produktivitas kerja (Samara,dkk , 2005). Keluhan nyeri punggung merupakan keluhan yang paling banyak dilaporkan, menurut penelitian di Amerika serikat lebih dari 80% penduduk Amerika pernah mengalami nyeri punggung.Di Indonesia keluhan nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) di dapat pada 83,3 % pekerja. Penderita terbanyak pada usia 30 tahun – 49 tahun yaitu 63,3 % (Anonymous, 2006) 2   

Survei yang pernah dilakukan pada 1.000 pekerja kantor berusia 18 atau lebih di seluruh Amerika Serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa sakit dan nyeri pada tubuhnya dalam 6 bulan terakhir. American Osteopathic Association (AOA) dalam survey menunjukan bahwa dalam 30 hari terkahir sekitar 62 % responden mersakan nyeri di punggung bawah, 53 % di leher, 38 % di bahu, 33 % di pergelangan tangan, dan 31 % di punggung bagian atas (Anonymous, 2013) Menurut World Health Organization (WHO)bahwa 2% - 5% dari pekerja di negara industri tiap tahun mengalami nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP), data statistic Amerika Serikat memperlihatkan angka kejadian sebesar 15%20% per tahun. Sebanyak 90 % kasus nyeri punggung bawahatau low back pain (LBP) bukan disebabkan oleh kelainan organic, melainkan oleh kesalahan N posisi tubuh dalam bekerja (Llewellyn, 2006). Menurut data dalamsatu bulanrata-rata 23% pekerja tidak bekerja dengan benar dan absen kerja selama delapan hari dikarenakan sakit pinggang. Berdasarkan hasil survey tentang akibat sakit pinggang, produktifitas kerja dapat menurun sehingga hanya tinggal 60% (Anonymous, 2003). Hasil studi Departemen Kesehatan RI tentang profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja dengan pekerjaann yang mereka lakukan. Menurut studi yang dilakukan terhadap 9.482 pekerja di 12 kabupaten kota di Indonesia, umumnya berupa penyakit muscoloskeletal (16%), kardiovaskuler (8%), gangguan syaraf (6%), gangguan pernafasan (3%) dan gangguan THT (1,5%). (Suriatmini, 2010) Keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan sehari-hari keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) dapat menyerang semua orang, baik jenis kelamin, usia, ras, status pendidikan, dan profesi. Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorders. Penyebab nyeri punggung bawah atau low back pain(LBP) yang paling umum adalah keregangan otot atau postur tubuh yang tidak tepat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah kebiasaan duduk, bekerja 3   

membungkuk dalam waktu yang relatif lama, mengangkat dan mengangkut beban dengan sikap yang tidak ergonomis, tulang belakang yang tidak normal, atau akibat penyakit tertentu seperti penyakit degeneratif (Widyastuti, 2009). Aktivitas seharihari yang menuntut banyak gerak ke depan maupun membungkuk dibanding ke belakang, duduk atau berdiri terlalu lama atau postur batang tubuh lainnya yang janggal akan mengakibatkan nyeri punggung non spesifik (Harianto, 2010). Salah satu permasalahan ergonomi yang terjadi di perkantoran yang memperkerjakan karyawannya dengan posisi kerja duduk yang menetap dalam waktu kerja yang cukup lama dan bersifat statis. Dengan posisi kerja duduk yang salah, terlalu lama dan statis, maka otot-otot bekerja secara statis, hal ini menyebabkan pembuluh darah dapat tertekan sehingga berakibat aliran darah dalam otot menjadi berkurang sehingga otot menjadi lelah sampai menimbulkan rasa nyeri punggung bawah. Rata-rata lama seorang bekerja sehari-hari secara baik pada umumnya adalah 7-8 jam sehari dan sisanya untuk istirahat. Menurut pengamatan dari survey yang saya lakukan terhadap pegawai di PT Asuransi Sinarmas yang paling beresiko mengalami nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah bagian customer service, karena memiliki posisi kerja yang lebih banyak duduk, yaitu selama 7-8 jam sehari dengan diselingi istirahat selama 1 jam, terkadang karena banyaknya pekerjaan

pegawai melakukan penambahan jam kerja atau lembur

selama 2-3 jam, sehingga dalam sehari pegawai PT Sinarmas bagian customer service bekerja dengan posisi duduk selama 10-12 jam, oleh karena itu posisi duduk yang terlalu lama pada pegawai PT Asuransi Sinarmas bagian customer service dapat menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP). Keadaan ini lah yang mendorong penulis tertarik untuk mengangkat persoalan ini

menjadi bahan

skripsi

dalam

rangka

ikut

membantu

dalam bidang

Ergonomi mengenai “Hubungan Antara Posisi Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bagian Customer Service di PT Asuransi Sinarmas Tahun 2015”.

4   

1.2

Identifikasi Masalah Permasalahan yang mungkin terjadi saat melakukan pekerjaan dengan posisi duduk yang lama dan statis adalah terjadinya gangguan nyeri punggung bawah. Keluhan nyeri punggungbawah atau low back pain dapat terjadi pada pegawai bagian customer service, karena pada bagian ini pekerja diharuskan bekerja dengan posisi kerja duduk yang lama menyebabkan otot pinggang bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak disekitarnya, bila kejadian ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan bantalan syaraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nucleus pulposus (Idyan, 2007). Duduk lama mengakibatkan ketegangan dan keregangan ligamentum dan otot tulang belakang sehingga mengakibatkan nyeri punggung bawah, nyeri punggung bawah berkaitan dengan duduk selama lebih dari 4 jam (Samara, 2009). Kebanyakan dari pegawai tidak mengetahui posisi yang sesuai dengan anatomi tubuh atau ergonomis, selain itu bekerja dengan posisi kerja duduk yang sifatnya monoton dan ruang gerak tubuh yang terbatas, serta lamanya waktu mereka bekerja. Timbulnya keluhan nyeri punggung bawah dapat mengurangi kenyamanan dan

produktifitas para pekerja dalam melakukan pekerjaanya dan menimbulkan

rasa tidak nyaman dalam bekerja pada para pekerja. PT Asuransi Sinarmas adalah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Sebagai perusahaan asuransi PT

Asuransi Sinarmas membutuhan pegawai di

bagian customer service yang berfungsi memberikan pelayanan yang prima dan membina hubungan baik dengan nasabah atau klien dengan melalui telepon atau melalui email yang menggunakan komputer. Masalah yang terjadi pada pegawai bagian customer service PT Asuransi Sinarmas yang menggunakan komputer yaitu posisi kerja duduk yang salah sehingga dapat menimbulkan nyeri punggung bawah atau low back pain. Sikap tubuh yang salah selama duduk membuat tekanan abnormal dari jaringan sehingga menyebabkan rasa sakit. Hal ini diharapkan dapat mendorong para pegawai bagian customer service PT Asuransi Sinarmas agar bekerja tidak pada posisi kerja duduk yang salah, agar para pegawai PT Asuransi

5   

Sinarmas bagian customer service lebih bisa mengatur posisi kerja duduk dengan baik dan lebih banyak bergerak untuk melakukan penguluran otot-otot pinggang.

1.3

Pembatasan Masalah Mengingat adanya keterbatasan sarana, prasarana dan waktu dan agar pembahasan lebih mendalam sehingga pada penelitian ini penulis melakukan batasan terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut “Hubungan Antara Posisi Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bagian Customer Service di PT Asuransi Sinarmas Tahun 2015”.

1.4

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : Apakah ada hubungan posisi kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bagian bawah pada tenaga kerjabagian customer service di PT Asuransi Sinarmas Tahun 2015?

1.5

Tujuan Penelitian

1.5.1TujuanUmum Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengetahui hubungan posisi kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada tenaga kerja di PT Asuransi Sinarmas Tahun 2015. 1.5.2 Tujuan Khusus 1.

Mengetahui karakteristik responden menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja responden.

2.

Mengetahui posisi kerja duduk pada tenaga kerjabagian customer service di PT. Asuransi Sinarmas tahun 2015 6 

 

3.

Mengetahui keluhan nyeri punggungbawah pada tenaga kerja bagian customer service di PT Asuransi Sinarmas tahun 2015

4.

Mengetahui Hubungan (Korelasi) posisi kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain pada tenaga kerja bagian customer service di PT Asuransi Sinarmas tahun 2015.

1.6

Manfaat Penelitian

1.6.1

Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana bagi penulis dalam mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang K3, terutama tentang keluhan Nyeri Punggung Bawah di tempat kerja.

1.6.2 Bagi Masyarakat / Pekerja 1.

Mendapat gambaran tentang pentingnya kesehatan, kondisi kerja, dan ergonomi.

2.

Mendapat informasi tentang posisi kerja duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah (low back pain)

1.6.3Bagi Perusahaan 1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan, pengetahuan, referensi, dan evalaluasi untuk kebijakan dan peraturan tentang kesehatan kerja khususnya tentang keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain. 2. Perusahaan memperoleh data dan fakta sebagai bahan pertimbangan pengendalian bahaya dan risiko, tindakan perbaikan, dan pengelolaan lingkungan.

7   

1.6.4Bagi Fakultas/Universitas 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan literatur bagi penelitian-penelitian K3, khususnya tentang keluhan nyeri punggung bawah . 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui implementasi posisi duduk dan keluhan Nyeri Punggung Bawah.

8