Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 03 | April – Mei 2013
Isi Ikhtisar kejadian bencana H.1 Respon Bencana dan Kesiapsiagaan H.3
HIGHLIGHTS
Pendanaan H.3
220.000 orang terdampak/ mengungsi akibat 198 bencana alam selama
TNI
April dan Mei – terjadi
Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung meningkat selama April dan Mei
kenaikan dari periode sebelumnya.
Banjir Sungai Bengawan Solo menggenangi enam kecamatan di Propinsi Jawa Tengah dan Timur. Banjir menelan korban 11 orang dan sekitar sepuluh ribu orang terdampak.
Suhu udara laut yang tinggi memperlambat transisi dari musim hujan ke musim kemarau Banjir, longsor dan angin puting beliung masih menjadi kejadian bencana alam yang tersering selama April dan Mei 2013. Meskipun Indonesia mengalami transisi dari musim hujan ke musim kemarau dalam bulan April, telah terjadi kenaikan suhu udara di perairan Indonesia yang menyebabkan peningkatan aktivitas hydro-meterologi dengan intensitas dan frekuensi yang semakin tinggi. Akibatnya bencana alam, khususnya kejadian banjir, diprediksi terus sering terjadi dalam periode ini.
Status siaga tiga gunung
Jenis Bencana Banjir Banjir dan tanah longsor Tanah longsor Angin puting beliung Lain‐lain
berapi dinaikan ke level 3: Gunung Soputan ( Sulawesi Utara), Gunung Papandayan (Jawa Barat) dan Gunung Sangeangapi (Nusa Tenggara Barat).
Januari 36 2 25 43 14
Jumlah kejadian Februari Maret 33 28 1 4 18 17 35 42 3 4
April 45 2 26 28 3
Mei 37 5 24 26 2
Sumber : OCHA & BNPB
ANGKA-ANGKA Bencana Alam (April – Mei) Bencana Alam Total penduduk
198 220.051
terdampak Korban
117
Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1041 kejadian bencana alam di bulan April dan banjir menjadi bencana yang paling umum terjadi, diikuti dengan angin puting beliung, dan tanah longsor. Kejadian-kejadian tersebut menelan korban 68 orang dan berdampak pada 143.339 orang. Sejumlah 1.735 rumah dan puluhan tempattempat pendidikan, rumah ibadah dan fasilitas kesehatan rusak. Banjir dan longsor menjadi penyebab utama timbulnya korban yaitu 14 orang korban banjir dan 23 orang korban longsor. Dalam bulan Mei, terdapat 94 kejadian bencana alam yang menelan korban sekitar 49 orang dan 76.712 orang terdampak. Sejumlah 2.097 rumah dan rumah ibadah dan fasilitas kesehatan rusak dengan tingkat kerusakan bervariasi.
Banjir
PENDANAAN Humanitarian Response Fund
Penyebab utama tingginya intensitas dan frekuensi banjir selama April-Mei adalah hujan lebat yang diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan air laut di perairan Indonesia. Kondisi ini memperpanjang musim hujan dengan karakteristik hujan lebat dan banjir. Beberapa banjir terburuk terjadi pada awal April yang memakan korban 11 orang meninggal dan sekitar 10.000 orang terkena dampak saat Sungai Bengawan Solo
Saldo: US$ 944.000 1
Mohon dicatat bahwa angka-angka ini merupakan indikasi dan mungkin berubah berdasarkan revisi dari pemerintah.
Buletin Kemanusiaan Indonesia | 2
Gn. Soputan, Gn. Papandayan dan Gn. Sangeangapi mengalami kenaikan aktivitas vulkanik yang mendorong PVMBG menaikan status ke Level III.
menggenangi sebagian wilayah enam kabupaten (Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik) di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada bulan Mei, hujan, kejadian banjir dan dampak kemanusiannya lebih rendah tetapi masih lebih tinggi dibandingkan kejadian pada periode Januari, Februari and Maret.
Angin puting Beliung Meskipun menempati tertinggi kedua dalam kejadian bencana dalam periode April-Mei, angin puting beliung menimbulkan dampak yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan tipe bencana yang lain. Dalam 54 kejadian angin puting beliung, 82 orang mengungsi, 267 rumah rusak dengan tingkat kerusakan yang bervariasi dan beberapa sekolah dan fasilitas umum rusak.
Tanah longsor Kejadian tanah longsor selama periode pelaporan,menunjukkan peningkatan, mungkin sebagai akibat naiknya curuh hujan. Seluruh kejadian menelan korban empat orang meninggal; sekitar 2.000 orang pengungsi; lebih dari 600 rumah dan fasilitas umum rusak; sekitar 20 hektar sawah dan lahan pertanian rusak; dan memutus beberapa jembatan dan jalan. Sekali lagi Jawa Barat harus menanggung beban dampak tanah longsor serta dampak kemanusiannya. Dalam satu kejadian tanah bergerak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejumlah 600 rumah rusak dan sekitar 677 KK (1.959 orang) menunggu untuk relokasi.
Sumber : OCHA & BNPB
Aktivitas vulkanik Peningkatan gempa vulkanik dan asap bergulung yang diamati pada Gunung Soputan di Minahasa, Sulawesi Utara, mendesak PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk meningkatkan statusnya ke Level III. Pengunjung dan penduduk setempat dilarang mendekat kawah dalam radius 6,5 kilometer. Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat, menunjukan peningkatan aktivitas vulkanik pada 5 Mei 2013. Enam puluh gempa tektonik dan 10 gempa vulkanik dilaporkan oleh PVMBG dan menaikkan statusnya ke Level III. PVMBG juga menyatakan zona bahaya dalam radius 2 km dari kawah. Beberapa wilayah wisata di sekitar empat kawah tersebut sementara ini ditutup. Gunung Sangeangapi, berlokasi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengalami kenaikan aktivitas vulkanik secara bertahap dengan 14 kali gempa mulai dari 26 April 2013. PVMBG mengamati keluarnya asap putih tipis setinggi 10 meter ke langit. Peningkatan aktivitas gunung secara bertahap, disertai pengamatan visual dan dengan peralatan, telah mendorong PVMBG untuk menaikkan statusnya ke Level III pada 19 Mei. PVMBG juga melarang turis atau kegiatan lain dalam jarak lima kilometer dari kawah.
http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Buletin Kemanusiaan Indonesia | 3
OCHA merilis kerangka acuan baru untuk Humanitarian Response Fund – Indonesia.
Sampai dengan 30 Mei ada delapan gunung berapi dengan status Level III– Gunung Soputan, Gunung Rokatenda, Gunung Papandayan, Gunung Karangetang, Gunung Lokon, Gunung Ijen, Gunung Sangeangapi dan Gunung Gamkonora – meningkat dari enam gunung seperti yang dilaporkan terahir (Februari- Maret, 2013).
Respon Bencana dan Kesiapsiagaan Pemerintah melakukan tanggap darurat kemanusian dengan memberikan bantuan kepada komunitas yang terdampak. Tidak ada permintaan bantuan internasional untuk penanganan kejadian bencana yang terjadi sepanjang dua bulan ini.
Penyelenggaraan International Exercise di Padang
Mentawai
Megathrust
Disaster
Relief
Pada tanggal 22 sampai dengan 25 April, BNPB menyelenggarakan International Mentawai Megathrust Disaster Relief Exercise 2013 di Padang, Sumatra Barat. Upaya yang diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan adalah kegiatan yang sedang berjalan dalam membangun kapasitas kesiapsiagaan dan penanganan resiko bencana. Kantor OCHA Regional Asia dan Pasifik dan OCHA Indonesia berperan serta dalam latihan ini. Sumatra Barat merupakan satu dari wilayah Indonesia yang diyakini memiliki resiko paling tinggi untuk menghadapi gempa bumi dengan skala 8.9 SR. Latihan ini dihadiri sekitar 250 peserta mewakili 17 negara ASEAN and East Asia Summit (EAS), negara donor di dalam negeri, institusi pemerintah, Badan-Badan PBB, perwakilan dari sektor swasta dan universitas. Anggota OCHA Donor Support Group yang melakukan misi ke Indonesia turut serta sebagai pengamat pada hari ketiga, 25 April. Latihan ini juga membahas proses penerimaan bantuan kemanusian dari komunitas internasional berdasarkan Peraturan Kepala BNPB No. 22 Tahun 2010 tentang Peran Organisasi Internasional dan Lembaga Asing non-Pemerintah dalam Masa Tanggap Darurat.
Pendanaan Selama April dan Mei, dua proyek Humanitarian Response Fund (HRF) sedang berlangsung di Nusa Tenggara Timur dan di Sumatra Utara. Proyek di Nusa Tenggara Timur dikerjakan oleh Yayasan Sosial Dian Desa –LSM nasional– dengan sasaran memperbaiki bak penampungan air hujan dengan menggunakan plastic polyethene kekuatan tinggi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan sanitasi, kebersihan dan kesehatan. Proyek di Sumatra Utara dikerjakan oleh Hope WorldWide, dengan sasaran memberikan bantuan non-pangan kepada 2.000 KK yang terdampak oleh banjir bandang. OCHA Donor Support Group (ODSG) melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan April dengan mengunjungi tiga proyek HRF di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Proyek yang dikunjungi
http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Buletin Kemanusiaan Indonesia | 4
adalah instalasi peringatan dini yang berbasis masyarakat untuk lahar dingin di Merapi yang dikerjakan MITA, pemulihan fasilitas air bersih yang dikerjakan oleh Islamic Relief dan pemulihan pembangunan awal dengan kegiatan yang bertujuan untuk membangun kembali dan memelihara kondisi kehidupan dasar yang dikerjakan oleh ASB. Dengan melibatkan Board Members HRF dan pimpinan Cluster, OCHA Indonesia telah merevisi kerangka acuan pendanaan, yang dapat diakses di : http://indonesia.humanitarianresponse.info/. Sampai dengan akhir Mei, saldo HRF sebesar US$ 944.000, kontribusi dari Pemerintah Swedia. OCHA sedang memproses beberapa proposal untuk membantu kesenjangan kemanusiaan yang terjadi di Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rajan Gengaje, Head of Office,
[email protected], Tel. (+62) 21 314 1308 ext. 215 Andrew Farquhar, Reporting Officer,
[email protected], Tel. (+62) 21 314 1308 ext. 126 Buletin Kemanusiaan OCHA dapat diunduh di : http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.reliefweb.int http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
INDONESIA: Humanitarian Snapshot (April - Mei 2013) Highlights 220.000 orang terdampak/ mengungsi akibat 198 bencana alam selama April dan Mei – terjadi kenaikan dari periode sebelumnya.
Kejadian dan dampak kemanusiaan dari banjir, tanah longsor dan angin puyuh meningkat pada bulan April dan Mei
ACEH
Banjir Sungai Bengawan Solo menggenangi enam kecamatan di Propinsi Jawa Tengah dan Timur. Banjir menelan korban 11 orang dan sekitar sepuluh ribu orang terdampak.
RIAU ISLANDS
NORTH SUMATRA EAST KALIMANTAN RIAU
GORONTALO
WEST KALIMANTAN
NORTH SULAWESI
NORTH MALUKU
WEST SUMATRA WEST PAPUA
CENTRAL SULAWESI JAMBI
Status siaga tiga gunung berapi dinaikan ke level 3: Gunung Soputan ( Sulawesi Utara), Gunung Papandayan (Jawa Barat) dan Gunung Sangeangapi (Nusa Tenggara Barat).
BANGKA BELITUNG ISLANDS
BENGKULU
CENTRAL KALIMANTAN SOUTH KALIMANTAN
SOUTH SUMATRA
WEST SULAWESI SOUTH SULAWESI
MALUKU
SOUTHEAST SULAWESI PAPUA
LAMPUNG BANTEN WEST JAVA CENTRAL JAVA EAST JAVA
Angin puting beliung, meskipun merupakan bencana kedua yang paling sering terjadi, dampak kemanusiaan relatif lebih kecil dibandingkan jenis bencana lainnya.
Legend
BALI EAST NUSA TENGGARA WEST NUSA TENGGARA
41 1
10
Kejadian bencana alam (April - Mei 2013) April 2013
104
Mei 2013
94
ANGKA - ANGKA Ada 198 kejadian bencana alam periode April - Mei 2013.
Angka meninggal dunia (April - Mei 2013) 68
April 2013 Mei 2013
49
117 meninggal dunia Total jumlah populasi terdampak
220,051 jiwa
Kejadian bencana berdasarkan tipe bencana (Apr - Mei 2013) 50
Mei
20 10 0
Banjir
Banjir dan tanah longsor
Angin Tanah longsor puting beliung
The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply official endorsement or acceptance by the United Nations
Tanggal dibuat: 28 June 2013
Sumber: OCHA, BPS, BMKG, BIG
www.indonesia.humanitarianresponse.info
satuan: juta
< 1,5
April
40 30
Indonesia: Populasi Provinsi
www.unocha.org
www.reliefweb.int
Lain-lain
1,5 - 3,5 3,5 - 7
7 - 12
12 - 43