ISSN 2337-6686 ISSN-L 2338-3321
EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DENGAN MODEL CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT R. Andi Ahmad Gunadi Fakultas Ilmu Pendidikan – UMJ E-mail:
[email protected] Abstraksi: Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai sekolah taman kanak-kanak. Kegiatan pembelajaran ini perlu dievaluasi pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan model evaluasi penelitian Konteks, Masukan, Proses, Produk yaitu: (1) untuk evaluasi konteks, bagaimana landasan yuridis dan studi kelayakan sekolah; (2) untuk evaluasi masukan, bagaimana teknis pengelolaan, administrasi, waktu pembelajaran, sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa; (3) Untuk evaluasi proses, bagaimana kompetensi guru dan proses pembelajaran; (4) Untuk evaluasi produk, bagaimana hasil belajar, tingkat pencapaian perkembangan siswa, dan daya saing siswa ke sekolah lanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan pada bulan Maret Desember 2013 di kelas B Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jumlah responden 17 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pada evaluasi konteks, landasan yuridis dan studi kelayakan, sudah memenuhi standar yang ditetapkan undang-undang; (2) Pada evaluasi masukan, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai peraturan pemerintah; (3) Pada evaluasi Proses, kompetensi guru baik, proses pembelajaran baik; (4) Pada evaluasi Produk, nilai hasil belajar baik, tingkat pencapaian perkembangan siswa baik, daya saing siswa ke sekolah lanjutan, baik. Kata kunci: evaluasi, pembelajaran, konteks, masukan, proses, produk Abstract: Active, creative, effective and fun learning is a learning model has been used in many kindergartens. This learning activity needs to be evaluated on its implementation. The purpose of this study is to evaluate the Active Learning Effective Creative and Fun with a model evaluation studies Context, Input, Process, Product: (1) Context, how is juridical bases and school proper study; (2) Input, how is the implementation of techniques of management, administration, learning schedule, facilities and infrastructures, (3) Process, how is the condition of teacher’s competency and learning process, (4) Products, how is learning objectives, students’ development achievement level and students competitiveness to continue to the next the level. The research used qualitative methods, conducted from March to December 2013 in the class B kindergarten Lab school Faculty of Education, University of Muhammadiyah Jakarta, which the number of respondents are 17 people. The results show that: (1) evaluation of context, juridical bases and proper study have met the standards stipulated on regulation, (2) evaluation of input, learning implementation has met the standards stipulated on government regulation; (3) evaluation of process, both teacher competence, good learning process; (4) evaluation of products, good value learning outcomes, level of student achievement progress well, the competitiveness of students to secondary school, either. Key words: evaluation, learning, context, input, process, product
PENDAHULUAN
administrasi TK, alokasi waktu pengajaran, sarana dan
Latar belakang penelitian ini adalah adanya
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa, (3) tahapan proses (process); yaitu bagaimana kompetensi guru, dan proses pembelajaran, (4) tahapan produk (product); yaitu bagaimana hasil belajar, serapan lulusan TK Labschool FIP-UMJ di jenjang pendidikan selanjutnya, dan standar tingkat pencapaian perkembangan siswa. Supriyadi (2011:80) berpendapat, “PAKEM” bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan salah satu model pembelajaran. Model pembelajaran diartikan sebagai: (1) prosedur sistematis
permasalahan tentang evaluasi efektivitas model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak (TK) Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ). Secara spesifik adanya evaluasi pada: (1) tahapan konteks (context); yaitu bagaimana landasan yuridis dan kelayakan sekolah pelaksanaan program PAKEM, (2) tahapan masukan (input); yaitu bagaimana teknis pengelolaan TK, Jurnal Ilmiah WIDYA
1
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
penyelenggara PAKEM yang berkaitan dengan komponen
mencapai tujuan belajar, (2) suatu pendekatan yang
konteks, (2) mengetahui efektivitas PAKEM pada tahapan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya
masukan yang berhubungan dengan teknis pengelolaan,
model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan
administrasi, alokasi waktu kegiatan belajar, sarana dan
pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.
prasarana, standar pembiayaan, dan kelas sosial ekonomi
Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu
orang tua siswa, (3) mengetahui efektivitas PAKEM pada
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (TK
tahapan proses yang berhubungan dengan kompetensi
Labschool FIP-UMJ) adalah lembaga pendidikan yang
guru dan proses pembelajaran, (4) mengetahui efektivitas
dikelola Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
PAKEM pada tahapan produk yang berhubungan dengan
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ) yang dalam kegiatan
keluaran (out-put) pada hasil belajar, serapan siswa lulusan
pembelajarannya melaksanakan model PAKEM. Sebagai
dan tingkat pencapaian perkembangan siswa.
program layanan pendidikan, keberadaan program PAKEM
Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
ini perlu dievaluasi penyelenggaraannya. Ada bermacammacam model evaluasi, seperti Goal Oriented Evaluation
Labschool FIP-UMJ sebagai salah satu sekolah
Model, Goal Free Evaluation Model, Formatif-Summatif
penyelenggaran PAKEM, pada bulan Maret-Desember
Evaluation Model, CIPP Model, dan sebagainya.
2013. Metode penelitian yang mengunakan pendekatan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektifitas
kualitatif dengan mengadakan pengkajian berdasarkan
pelaksanaan PAKEM di TK Labschool FIP-UMJ yaitu:
observasi, wawancara dan analisis dokumen. Desain
(1) mengetahui landasan formal dan kelayakan sekolah
penelitian seperti tampak pada bagan 1 di bawah ini.
Context
Rekaman kondisi Objectif
Aktualitas standar & identitas objektif
Keputusan
Input
Rekaman Rencana Program
Aktualitas standar & identitas objektif
Keputusan
Process
Rekaman Penerapan Program
Aktualitas standar & identitas objektif
Keputusan
Product
Rekaman Pencapaian Program
Aktualitas standar & identitas objektif
Keputusan
Rekomendasi (saran-saran) Bagan 1. Disain Penelitian Sumber: T. Rusman Nulhakim (2006: 68)
Jurnal Ilmiah WIDYA
2
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Teknik pengumpulan dan analisis data seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Tahapan Evaluasi Konteks
Masukan
Proses Produk
Aspek yang Dievaluasi 1. Landasan yuridis pendidikan anak usia dini 2. Kelayakan sekolah 1. Teknis pengelolaan 2. Administrasi 3. Alokasi waktu 4. Sarana dan prasarana 5. Standar Pembiayaan 6. Kelas sosial orang tua 1. Kompetensi guru 2. Proses pembelajaran 1. Hasil belajar 2. Serapan ke sekolah lanjutan 3. Tingkat Pencapaian Perkembangan Siswa
Sumber Data 1. Arsip sekolah
Teknik Pengumpulan Data 1. Analisis Dokumen
Analisis Data 1. Legalitas
2. Arsip sekolah 1. Arsip sekolah 2. Arsip sekolah 3. Arsip sekolah 4. Arsip sekolah 5. Arsip sekolah 6. Orang tua siswa 1. Guru 2. Guru, siswa dan sekolah 1. Arsip sekolah dan siswa 2. Siswa 3. Orang tua siswa
2. Observasi 1. Analisis dokumen 2. Analisis dokumen 3. Analisis dokumen 4. Observasi 5. Analisis dokumen 6. Angket 1. Angket 2. Observasi 1. Analisis dokumen 2. Oservasi 3. Angket
2. Deskriptif 1. Deskriptif 2. Deskriptif 3. Deskriptif 4. Deskriptif 5. Deskriptif 6. Katagorisasi 1. Deskriptif 2. Deskriptif 1. Deskriptif 2. Deskriptif 3. Deskriptif
PEMBAHASAN
atas masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang
Evaluasi Context Input Process Product (CIPP)
terjadi dalam setting pendidikan yang spesifik. Diagnosa
Pophan (1987:9) berpendapat evaluasi sebagai
menyediakan basis dasar untuk mengembangkan tujuan-
informasi yang digunakan untuk mempertimbangkan
tujuan dan hasil-hasil pencapaiannya adalah perbaikan
keputusan dalam penilaian prestasi. Sedangkan Amri,
program (Gall, Borg dan Gall,1996:702), (b) mencakup
(2013:217) menjelaskan evaluasi dapat juga diartikan
analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan
sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
program atau kondisi obyektif yang ada dan akan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
dilaksanakan, dan berisi tentang analisis kekuatan dan
membuat alternatif-aiternatif keputusan. Evaluasi dapat
kelemahan obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan.
digunakan untuk memeriksa tingkat keberhasilan program
(Madaus, Scriven, dan Stufflebeam, 1985:128). (c) sebagai
berkaitan dengan lingkungan program dan suatu
fokus institusi untuk mengidentifikasi peluang dan menilai
judgement, apakah kegiatan diteruskan, ditunda,
kebutuhan (Stufflebeam dan Shinkfield,1986:169). Suatu
ditingkatkan, dilembagakan, diterima, atau ditolak.
kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan kondisi
Keputusan-keputusan yang diambil dijadikan sebagai
nyata dengan kondisi yang diharapkan atau perkiraan
indikator-indikator asasmen kinerja pada setiap tahapan
kinerja. (d) berhubungan dengan analisis masalah kekuatan
evaluasi dalam tiga katagori, yaitu: rendah, moderat, dan
dan kelemahan dari obyek tertentu. (e) memberikan
tinggi.
informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan
Macam-macam model evaluasi, seperti Goal
suatu program yang akan berjalan, (f) bermaksud
Oriented Evaluation Model, Goal Free Evaluation Model,
menjelaskan bagaimana rasionalnya suatu program.
Formatif-Summatif Evaluation Model, CIPP Model, dan
Analisis ini akan membantu dalam merencanakan
sebagainya. (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin
keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan
Jabar:2009:45). Model evaluasi yang digunakan dalam
program secara lebih terarah dan demokratis.
penelitian ini adalah evaluasi model CIPP (Context Input
2. Evaluasi Input (Masukan); (a) meliputi analisis
Process dan Product), yaitu:
persoalan yang berhubungan dengan bagaimana
1. Evaluasi Context (Konteks); (a) melibatkan identifikasi
penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-
Jurnal Ilmiah WIDYA
3
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
telah dicapai. Pengukuran dikembangkan dan diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan pengajuan saran sejauhmana Produk dapat dicapai sesuai dengan standar kelayakan.
alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. (b) mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan, dan penjadwalan. (Stufflebeam dan Shinkfield:1986:173), (c) membahas pemutusan pertimbangan tentang sumberdayasumberdaya dan strategi-strategi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sasaran-sasaran program dan tujuan-tujuan informasi yang dikumpulkan selama tahap evaluasi ini dilaksanakan. (Gall, Borg, dan Gall,1996:702), (d) bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang ada. (Madaus, Scriven, dan Stufflebeam:1985:129). 3. Evaluasi Process (Proses); (a) merupakan evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktek atau membimbing dalam implementasi kegiatan. Termasuk mengidentifikasi kerusakan prosedur implementasi baik tatalaksana kejadian dan aktivitas. (Stufflebeam dan Shinkfield: 1986:175). Setiap aktivitas dimonitor dan dicatat perubahan-perubahan yang terjadi secara jujur dan cermat. Pencatatan aktivitas harian demikian penting. Tanpa sistem pembukuan catatan maka program mungkin memburuk, mungkin sebaliknya, sebelum para pembuat keputusan menyadari apa yang sedang terjadi, (b) membuat catatan mengenai program events lebih dari satu periode waktu. Catatan-catatan ini mungkin terbukti berguna di waktu yang akan datang dalam mendeteksi kekuatan atau keunggulan dan kelemahan program yang menerangkan hasil-hasil pengamatannya. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702). 4. Evaluasi Product (Produk); (a) menentukan tingkatan pada sasaran-sasaran program mana yang sudah dicapai. Dalam tipe evaluasi ini ukuran-ukuran sasaran dikembangkan dan dikelola. Data yang ada dapat digunakan oleh kalangan administrator program untuk membuat keputusan-keputusan tentang melanjutkan dan memodifikasi program. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702), (b) sebagai upaya mengukur dan menafsirkan hasil yang Jurnal Ilmiah WIDYA
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Supriyadi (2011:83), berpendapat bahwa Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan PAKEM diharapkan berkembangnya berbagai inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif kreatif efektif dan menyenangkan (Rusman,2013:326). 1. Pembelajaran Aktif; merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran aktif lebih memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model pembelajaran self discovery learning, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai nilai baru yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pembelajaran Kreatif; merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi. Misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam 4
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu. 3. Pembelajaran Efektif; Pembelajaran dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran betul-betul kondusif dan terarah pada tujuan dan pembentukan kompetensi siswa. 4. Pembelajaran Menyenangkan; merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Terdapat pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dengan proses pembelajaran, dengan guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
gigi. Antara tahap II ke tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual. 2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis; dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para ahli beberapa kemungkinan yaitu: (1) Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?, (2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-masa tertentu?, (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. 3. Tahap perkembangan Berdasarkan Psikologis; Pada tahap ini perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode, yaitu: (1) dari lahir sampai masa kegoncangan pertama, tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak-kanak, (2) dari masa kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah, dan (3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Konteks (Context); Evaluasi konteks berisi tentang analisis kondisi obyek penelitian. Fokus perhatian penelitian ini pada kondisi dari objek penelitian, yaitu: (a) Landasan yuridis; terdiri dari: (1) landasan yuridis Pendidikan Anak Usia Dini: Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan pasal 28. (2) Landasan yuridis TK Labschool FIP-UMJ: Akte Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo Tanggal 19 Juni 1968 tentang pendirian Universitas Muhammadiyah Jakarta, Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, Sertifikat Akreditas Taman KanakKanak/Raudhatul Athfal, TK Labschool FIP-UMJ Nomor 002280310077 tertanggal 09 November 2011, Surat Keputusan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) Provinsi Banten Nomor 34/BAP-S/MSK/XI/2011 tentang Penetapan Hasil Akreditasi
Fase Perkembangan Anak Syamsu Yusuf (2002:2024) menjelaskan bahwa fase perkembangan dapat diartikan sebagai pentahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu yaitu: 1. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis; Aristoteles, menggambarkan perkembangan individu sejak anak sampai dewasa ke dalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu: (1) tahap I, 0 – 7 tahun, masa anak kecil atau masa bermain, (2) tahap II, 7 – 14 tahun, masa anak, masa sekolah dasar, (3) tahap III, 14 – 21 tahun, masa remaja, masa pubertas, masa peralihan menuju dewasa. Pentahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik/jasmani. Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I ke tahap II ditandai oleh pergantian Jurnal Ilmiah WIDYA
5
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Sekolah/Madrasah Provinsi Banten Tahun 2011. (b) Studi
urut kepangkatan (DUK), daftar riwayat hidup, daftar
Kelayakan; dapat diketahui bahwa TK Labschool FIP-
penilaian prestasi pegawai, daftar hadir guru dan pegawai
UMJ sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan standar
TK, daftar mutasi guru dan pegawai TK, (4) Administrasi
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini
Perlengkapan dan Barang: daftar inventaris barang,
dapat diketahui dari Visi, Misi, Tujuan, Kegiatan Belajar,
daftar inventaris gedung, daftar inventaris buku
Pemakaian Seragam, Peralatan yang harus dibawa,
perpustakaan TK, daftar inventaris alat peraga/alat
Peraturan dan Tata Tertib Anak di Sekolah, Kurikulum,
permainan, daftar penerimaan dan pengeluaran barang,
Standar Kompetensi, Model Pembelajaran Terintegrasi,
daftar penghapusan barang, (5) Administrasi Keuangan:
Sentra yang dimiliki, Kegiatan Ekstrakurikuler, Creative
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Activities, Special Event dan Fasilitas yang dimiliki TK
Sekolah, buku kas umum, buku kas harian, laporan
Labschool FIP-UMJ.
keuangan, (6) Administrasi Umum: buku penghubung,
2. Masukan (Input); terdiri atas analisis dokumen dan
buku ekspedisi, buku tamu.
penyusunan angket. Berdasarkan analisis dokumen
c. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan belajar
diketahui bahwa pelaksanaan TK Labschool FIP-UMJ
TK Labschool FIP-UMJ; penyelenggaraan kegiatan
sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
belajar mengajar adalah (1) hari: Senin s/d Jumat, mulai
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
pukul 07.30-10.30 WIB. Hari Jumat digunakan untuk
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
kegiatan praktik sholat, wudlu dan kegiatan keagamaan
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
lainnya, (2) Kalender pendidikan di TK Labschool FIP-
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, dengan
UMJ terdiri dari pengaturan waktu untuk kegiatan
keterangan sebagai berikut:
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
a. Pengelola TK Labschool FIP-UMJ; (1) tenaga
permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran,
kependidikan meliputi Kepala taman kanak-kanak
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur,
berpendidikan S1, guru kelas 3 orang berpendidikan DIV,
d. Sarana dan prasarana; sarana dan prasarana di TK
tenaga tata usaha 2 orang berpendidikan SLTA, pramu
Labschool FIP-UMJ sangat baik dan sangat memadai,
bakti I orang, penjaga malam 1 orang, dan keamanan 1
diperoleh mean analitis = 1120 dengan persentase 82.96%
orang, (2) Peserta didik. Pada tahun ajaran 2013/2014 ini jumlah siswa kelas A 12 orang, dan kelas B, jumlah siswa
dengan katagori sangat memadai dan sangat layak,
17 orang.
e. Standar Pembiayaan; Biaya meliputi biaya pendidikan
b. Administrasi Taman Kanak-Kanak; meliputi: (1)
yang dikeluarkan siswa dalam mengikuti proses
Administrasi Program Pengajaran, terdiri dari Program
pembelajaran, terdiri dari: biaya formulir Rp 150.000,
tahunan, Program semester, Rencana kegiatan mingguan,
biaya gedung Rp 4.000.000, biaya stationary Rp 400.000,
Rencana kegiatan harian, Formal penilaian, Laporan
seragam sekolah Rp 640.000, SPP per bulan Rp 250.000,
perkembangan anak didik; (2) Administrasi Anak Didik,
Uang kegiatan rutin per bulan Rp 65.000. Data lain yang
terdiri dari buku calon anak didik, buku penerimaan anak
menyangkut standar pembiayaan tidak diperoleh dan tidak
didik baru, buku induk TK, buku Klapper, buku mutasi
diizinkan oleh pihak pengurus, dalam hal ini pihak kepala
anak didik, buku kehadiran anak didik, daftar kelompok
TK Labschool FIP-UMJ,
(kelompok usia) anak didik, buku laporan perkembangan
f. Kelas Sosial Orang Tua Siswa. Berdasarkah angket
anak didik, (3) Administrasi Kepegawaian, terdiri dari:
yang disebarkan kepada orang tua/wali siswa TK
data kepegawaian, data kontrak kerja (berupa SK), daftar
Labschool FIP-UMJ dapat diketahui bahwa 82.50% kelas
Jurnal Ilmiah WIDYA
6
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
sosial ekonomi orang tua siswa ada pada katagori
katagori baik.
menengah ke atas.
4. Pada evaluasi produk; serapan lulusan TK Labschool
3. Proses (Process); melalui angket diketahui: (a)
FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan di sekolah
Kompetensi Guru; dengan indikator angket terdiri dari
yang dianggap terbaik.
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Berdasarkan angket yang disebarkan kepada guru-guru
Saran-Saran
85.76% kompetensi guru ada pada katagori kompetensi
1. Dalam upaya peningkatan mutu dan daya saing, perlu
baik. (b) Proses Pembelajaran; berdasarkah angket yang
pembinaan secara kontinu dan komprehensif oleh dinas
disebarkan kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-
pendidikan Tangerang Selatan melalui Unit Pelaksana
UMJ dapat diketahui bahwa 91.28% proses pembelajaran
Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Timur.
ada pada katagori baik.
Peran UPT Pendidikan sebagai vasilitator, mediator dan
4. Produk (Product). terdiri dari: (a) Analisis dokumen
motivator penyelenggaraan pendidikan di wilayah binaan
dilakukan pada hasil belajar siswa yang dapat diketahui
masing-masing UPT. Pengawasan dapat dilakukan secara
dari rapot yang dimiliki siswa, bahwa serapan lulusan
langsung berdasarkan aspek yuridis maupun standar
TK Labschool FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan
kelayakan.
di sekolah yang dianggap terbaik sesuai keinginan siswa
2. Kualifikasi akademik guru sebaiknya memiliki ijasah
dan orang tua siswa, (b) Penyebaran instrumen dilakukan
S1 atau D-IV jurusan pendidikan/psikologi anak yang
untuk mengetahui standar tingkat pencapaian
diperoleh dari perguruan tinggidengan program studi yang
perkembangan siswa setelah mengikuti pendidikan di TK
terakreditasi. Kondisi kepala TK Labschool FIP-UMJ
Labschool FIP-UMJ. Berdasarkah angket yang disebarkan
sudah memenuhi kententuan standar minimal, untuk
kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-UMJ dapat
kedepannya sebaiknya kepala TK berpendidikan S2
diketahui bahwa 87.52% tingkat pencapaian perkembangan
jurusan pendidikan/psikologi anak yang diperoleh dari
siswa ada pada katagori baik.
perguruan tinggi dengan program studi yang terakreditasi. 3. Untuk tahapan Proses, pada pelaksana kegiatan belajar,
PENUTUP
aspek kondisi sosial guru-guru perlu ditingkatkan dan
Kesimpulan
ada pembinaan secara khusus, sehingga pada proses
1. Pada evaluasi konteks; landasan yuridis dan studi
belajar mengajar sehari-hari dapat terjalin suasana
kelayakan TK Labschool FIP-UMJ sudah memenuhi
kekeluargaan antar sesama warga sekolah. Suasana yang
standar pemerintah dan sesuai dengan perundang-undangan
menyenangkan bagi seluruh warga sekolah secara
yang berlaku.
otomantis akan mempengaruhi kondisi pembelajaran yang
2. Pada evaluasi masukan; pelaksanaan TK Labschool
benar-benar dapat dikatakan Pembelajaran Aktif Kreatif
FIP-UMJ sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang pada akhirnya
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
pembelajaran itu sendiri.
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
4. Secara moral Islami, kondisi siswa lulusan TK
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.
Labschool FIP-UMJ sudah baik. Sebaiknya di dukung
3. Pada evaluasi proses; kompetensi guru ada pada
dengan pemilihan jenjang pendidikan ke sekolah lanjutan
katagori baik dan proses pembelajaran juga ada pada
yang baik juga. Untuk itu pada proses pendidikan
Jurnal Ilmiah WIDYA
7
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
selanjutnya, diharapkan pihak orang tua dapat lebih selektif dalam hal pemilihan sekolah dasar bagi anaknya. Pemilihan sekolah dasar yang dituju harus sekolah unggulan yang mengutamakan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajarannya sehingga dapat lebih menguatkan nilai moral Islami yang sudah ada pada diri siswa tersebut.
Hariyanto.Pengertian-Model-Pembelajaran/ http://belajarpsikologi.com/ Madaus, George F. , Michael S. Scriven, dan Daniel L. Stufflebeam, Evaluation Models, Viewpoints on Educational and Human Service Evaluation. Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1985. Pophan, James W.. Educational Evaluation. Prentice Hall Inc. New Jersey. 1987. Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta. 2010. Republik Indonesia. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. 2003. Sofan Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. 2013. Stufflebeam, Daniel L. dan Anthony J, Shinkfield. Systematic Evaluation, A Self-Instructional Guide to Theory and Practice, Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1986. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar. Evaluasi Program Pendidikan. : Bina Aksara. Jakarta. 2009. Supriyadi dkk. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2011. Syamsu Yusuf, Psikologi Perekmbangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002. T. Rusman Nulhakim. Evaluasi Program Akselerasi. Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2008.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional,. Jakarta. 2009. Gall, Meredith D., Walter R. Borg dan Joyce P. Gall, Educational Research An Introduction, Sixth Edition. Longman Publishers. New York. 1996. Hari Amanto. Pembelajaran-Kreatifdan-Menyenangkan http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikelcoba-2/edukasi/596-pembelajaran-kreatif-dan-menyenangkan
Jurnal Ilmiah WIDYA
8
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014