FARMAKA

Download tajam, luka tembak, dan luka pasca operasi. Penyebab lain luka akut adalah luka bakar dan cedera kimiawi, seperti terpapar sinar radiasi, t...

0 downloads 228 Views 320KB Size
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

251

REVIEW SISTEMATIK: PROSES PENYEMBUHAN DAN PERAWATAN LUKA Handi Purnama*, Sriwidodo, Soraya Ratnawulan Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 Telp. / Fax. (022) 779 6200 e-mail*: [email protected] Abstrak Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan oleh kontak fisika (dengan sumber panas), hasil dari tindakan medis, maupun perubahan kondisi fisiologis. Ketika terjadi luka, tubuh secara alami melakukan proses penyembuhan luka melalui kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Proses penyembuhan luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi tahap homeostasis, inflamasi, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Akhirnya, pada tahap proliferasi akan terjadi perbaikkan jaringan yang luka oleh kolagen, dan pada tahap maturasi akan terjadi pematangan dan penguatan jaringan. Penyembuhan luka juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam tubuh, yaitu IL-6, FGF-1, FGF-2, kolagenase, H2O2, serta BM-MSCs. Perawatan luka dapat dilakukan dengan menggunakan selulosa mikrobial, balutan luka, maupun modifikasi sistem vakum. Terapi gen juga mulai dikembangkan untuk penyembuhan luka, diantaranya aFGF cDNA, KGF DNA, serta rekombinan eritropoietin manusia. Pengembangan formula dari sistem dan basis yang digunakan juga dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka. Zat aktif dari bahan alam pun akhir-akhir ini gencar dikembangkan sebagai alternatif pengobatan. Kata kunci : Luka, penyembuhan luka, perawatan luka. Pendahuluan kulit dengan permukaan yang keras atau Luka

bentuk

tajam, luka tembak, dan luka pasca operasi.

yang

Penyebab lain luka akut adalah luka bakar

disebabkan kontak dengan sumber panas

dan cedera kimiawi, seperti terpapar sinar

(seperti bahan kimia, air panas, api, radiasi,

radiasi, tersengat listrik, terkena cairan

dan listrik), hasil tindakan medis, maupun

kimia yang besifat korosif, serta terkena

perubahan

sumber panas.2

kerusakan

merupakan jaringan

kondisi

pada

suatu kulit

fisiologis.

Luka

menyebabkan gangguan pada fungsi dan struktur

tubuh.1

anatomi

Berdasarkan

Sementara luka kronik merupakan luka

dengan

proses

pemulihan

yang

waktu dan proses penyembuhannya, luka

lambat, dengan waktu penyembuhan lebih

dapat diklasifikasikan menjadi luka akut

dari 12 minggu dan terkadang dapat

dan kronik.

menyebabkan kecacatan. Ketika terjadi

Luka

akut

merupakan

cedera

luka

yang

bersifat

dilepaskan

keadaan normal dengan bekas luka yang

meningkatkan

minimal

8-12

bertnggung jawab terhadap destruksi dari

minggu. Penyebab utama dari luka akut

matriks penghubung jaringan.3 Salah satu

adalah cedera mekanikal karena faktor

penyebab terjadinya luka kronik adalah

eksternal, dimana terjadi kontak antara

kegagalan

rentang

waktu

secara

neutrofil

jaringan yang dapat pulih kembali seperti

dalam

dan

kronik,

ezim

pemulihan

signifikan

kolagenase

karena

yang

kondisi

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

252

fisiologis (seperti diabetes melitus (DM)

terhadap eksudat (darah tanpa sel dan

dan kanker), infeksi terus-menerus, dan

platelet) dan pembentukan jaringan fibrin,

rendahnya

kemudian memproduksi agen pembekuan

tindakan

pengobatan

yang

diberikan.2

darah

Penyembuhan Luka

terhenti.6

Penyembuhan

luka

merupakan

dan

menyebabkan Keratinosit

pendarahan

dan

fibroblas

memiliki peran penting dalam proses

suatu proses yang kompleks karena adanya

penyembuhan

kegiatan bioseluler dan biokimia yang

menstimulasi fibroblas untuk mensintesis

terjadi

faktor pertumbuhan, lalu akan terjadi

secara

berkesinambungan.

luka.

Keratinosit

akan

Penggabungan respon vaskuler, aktivitas

stimulasi

seluler, dan terbentuknya senyawa kimia

Selanjutnya,

sebagai substansi mediator di daerah luka

fenotipe miofibroblas di bawah kontrol

merupakan komponen yang saling terkait

dari keratinosit. Hal ini dipengaruhi oleh

pada proses penyembuhan luka. Ketika

keseimbangan antara proinflamator atau

terjadi luka, tubuh memiliki mekanisme

pembentukan faktor pertumbuhan (TGF)-

untuk

β-dominated.7

mengembalikan

komponen-

komponen jaringan yang rusak dengan

proliferasi

keratinosit.

fibroblas

mendapatkan

Homeostasis

memiliki

peran

membantu

dalam

membentuk struktur baru dan fungsional.4

protektif

Proses penyembuhan luka tidak hanya

penyembuhan luka. Pelepasan protein yang

terbatas pada proses regenerasi yang

mengandung

bersifat lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh

menyebabkan vasodilatasi dan pelepasan

faktor endogen, seperti umur, nutrisi,

histamin

imunologi, pemakaian obat-obatan, dan

memungkinkan fagosit memasuki daerah

kondisi metabolik. Proses penyembuhan

yang mengalami luka dan memakan sel-sel

luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi

mati (jaringan yang mengalami nekrosis).5

tahap homeostasis, inflamasi, migrasi,

Eksudat adalah cairan yang diproduksi dari

proliferasi, dan maturasi.5

luka

Pendarahan biasanya terjadi ketika

yang

maupun

kronik

merupakan

eksudat

atau

ke

dalam

serotonin.

luka

komponen

Hal

akut, kunci

luka

ini

serta dalam

kulit mengalami luka dan menyebabkan

penyembuhan luka, mengaliri luka secara

bakteri maupun antigen keluar dari daerah

berkesinambungan dan menjaga keadaan

yang mengalami luka. Pendarahan juga

tetap lembab. Eksudat juga memberikan

mengaktifkan sistem homeostasis yang

luka suatu nutrisi dan menyediakan kondisi

menginisiasi komponen eksudat, seperti

untuk mitosis dari sel-sel epitel.4

faktor pembekuan darah. Fibrinogen di

Pada tahap inflamasi akan terjadi

mekanisme

udema, ekimosis, kemerahan, dan nyeri.8

pembekuan darah dengan cara koagulasi

Inflamasi terjadi karena adanya mediasi

dalam

eksudat

memiliki

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

253

oleh sitokin, kemokin, faktor pertumbuhan,

proses regulasi terhadap infiltrasi leukosit,

dan efek terhadap reseptor.

angiogenesis,

dan

akumulasi

kolagen.

Selanjutnya adalah tahap migrasi,

Angiogenesis memiliki faktor seperti FGF-

yang merupakan pergerakan sel epitel dan

1 dan FGF-2 ketika terjadi hipoksia

fibroblas pada daerah yang mengalami

jaringan.

cedera untuk menggantikan jaringan yang

menstimulasi

rusak atau hilang. Sel ini meregenerasi dari

melepaskan aktivator plasminogen dan

tepi, dan secara cepat bertumbuh di daerah

prokolagenase.

luka pada bagian yang telah tertutup darah

akan

beku bersamaan dengan pengerasan epitel.9

plasmin

Tahap proliferasi terjadi secara simultan

dengan

tahap

migrasi

dan

FGF-2

bekerja

sel

endotelial

Aktivator

mengubah

untuk

plasminogen

plasminogen

dan

dengan

prokolagenase

menjadi untuk

mengaktifkan kolagenase, lalu akan terjadi digesti

konstituen

membran

dasar.13

proliferasi sel basal, yang terjadi selama 2-

Ekspresi kolagenase menghasilkan proses

3 hari. Tahap proliferasi terdiri dari

perbaikkan

neoangiogenesis, pembentukan jaringan

ekstraselular dan juga memiliki peran

yang

penting

tergranulasi,

kembali.10

Jaringan

dan

epitelisasi

yang

tergranulasi

terbentuk oleh pembuluh darah kapiler dan

jaringan

dalam

pada

menginisiasi

matriks

migrasi

keratinosit dalam proses penyembuhan luka.14

limfatik ke dalam luka dan kolagen yang

H2O2 juga dilaporkan memiliki

disintesis oleh fibroblas dan memberikan

aktivitas

kekuatan pada kulit. Sel epitel kemudian

penyembuhan luka, melalui penelitian

mengeras dan memberikan waktu untuk

yang dilakukan oleh Roy et al.15 Dalam

kolagen memperbaiki jaringan yang luka.

konsentrasi

Proliferasi dari fibroblas dan sintesis

memfasilitasi terjadinya angiogenesis luka

kolagen berlangsung selama dua minggu.

secara

Tahap

dengan

fosforilasi FAK dalam jaringan yang luka

penghubung

secara in vivo dan di dalam lapisan dermal

maturasi

pembentukkan

berkembang jaringan

yang

in

baik

yang

vivo.

sel

dalam

rendah,

H2O2

proses

H2O2

menginduksi

selular dan penguatan epitel baru yang

mikrovaskuler

endotelial.

H2O2

ditentukan oleh besarnya luka. Jaringan

menginduksi daerah fosforilasi spesifik

granular selular berubah menjadi massa

(Tyr-925 dan Tyr-861) dari FAK. Daerah

aselular dalam waktu beberapa bulan

lain yang sensitif terhadap H2O2 adalah

sampai 2 tahun.11

daerah autofosforilasi Tyr-397. Faktor

Dari penelitian yang dilakukan oleh

parakrin dari stem sel mesenkimal juga

Lin et al.12 terhadap tikus putih, IL-6

berpengaruh terhadap makrofag dan sel

berperan dalam proses penyembuhan luka.

endotelial, terutama dalam meningkatkan

IL-6 memiliki peran penting di dalam

proses pemulihan luka. Bone marrow

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

254

derived mesenchymal stem cells (BM-

lainnya dengan balutan madu untuk pasien

MSCs) berperan dalam proses pemulihan

trauma dengan luka terbuka, dimana pasien

luka yang dilepaskan dari jaringan dermal

tidak

fibroblas. BM-MSCs menghasilkan sitokin

dengan penggunaan balutan normal salin-

dan kemokin yang berbeda, termasuk

povidon iodin.19 Selain itu dapat juga

VEGF-α, IGF-1, EGF, faktor pertumbuhan

dilakukan modifikasi sistem vakum dalam

keratinosit, angiopoietin-1, faktor turunan

perawatan luka. Pemberian tekanan negatif

stromal-1, makrofag inflamator protein-1 α

dapat meningkatkan pengeluaran cairan

dan β, serta eritropoietin. BM-MSCs dalam

dari luka, sehingga dapat mengurangi

medium yang telah dikondisikan, secara

populasi

signifikan dapat meningkatkan migrasi dari

meningkatkan

makrofag, keratinosit, dan sel endotelial,

pembentukkan jaringan yang tergranulasi.

serta proliferasi dari keratinosit dan sel

Melalui metode ini, kondisi pasien dapat

endotelial, dibandingkan terhadap fibroblas

ditingkatkan

dalam medium yang telah dikondisikan.

nyaman yang lebih baik sebelum prosedur

Jadi

operasi.20

melalui

penelitian

yang

telah

dilakukan, faktor yang dihasilkan oleh BM-MSCs

dari

makrofag

dan

merasakan

nyeri

bakteri

dibandingkan

dan

udema,

serta

aliran

darah

dan

karena

memberikan

rasa

Terapi Gen

sel

Pengembangan

dalam

dunia

endotelial ke dalam luka, meningkatkan

farmasi telah mengarah pada proses terapi

proses penyembuhan luka.16

gen untuk proses penyembuhan luka.

Perawatan Luka

Transfeksi dengan aFGF cDNA dapat

Perawatan luka dapat dilakukan

meningkatkan

penyembuhan

luka.

dengan menggunakan terapi pengobatan.

Percobaan dilakukan terhadap tikus putih

Salah

menggunakan

dengan gangguan pemulihan luka diabetes

selulosa mikrobial yang dapat digunakan

yang diinduksi dengan aFGF dan plasmid

untuk luka maupun ulser kronik. Selulosa

yang mengkode aFGF. Transfer gen aFGF

mikrobial

menghasilkan

satunya

adalah

dapat

membantu

proses

ekspresi

gen

penyembuhan, melindungi luka dari cedera

peningkatan

lebih lanjut, dan mempercepat proses

penyembuhan luka.21 Pemulihan luka juga

penyembuhan.17 Selulosa mikrobial yang

dapat

diperoleh dari bakteri Acetobacter xylinum

elektroporatif dengan KGF-1 DNA. KGF

menunjukkan potensi yang baik dalam

merupakan faktor pertumbuhan keratinosit

sistem

yang

penyembuhan

luka.

Kekuatan

fungsional

dan

dilakukan

menginduksi

dengan

dalam

transfeksi

proliferasi

dan

mekanik yang tinggi dan sifat fisik yang

diferensiasi sel epitelial. KGF dihantarkan

luar biasa dihasilkan dari struktur nano

ke dalam luka melalui injeksi DNA

membran.18

telanjang dengan elektroporasi. Injeksi

Metode

perawatan

luka

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

tunggal

KGF

255

DNA

penggabungan

mengkode

plasmid

meningkatkan

dengan

elektroporasi

dan

meningkatkan proses pemulihan luka.22

pada pH asam sehingga baik digunakan untuk

pengobatan

luka

bakar.

Basis

hidrogel ini dikombinasikan dengan madu dan menghasilkan suatu matriks hidrogel

Selain itu, rekombinan eritropoietin

yang baik, karena terjadi inkorporasi dari

manusia dapat menstimulasi angiogenesis

madu ke dalam basis hidrogel. Basis

dan penyembuhan luka. Percobaan ini

hidrogel-madu

dilakukan terhadap tikus yang diinduksi

penelitian yang dilakukan oleh Zohdi, et.

diabetes.

al25 sebagai basis sediaan topikal dari

Faktor-faktor

yang

digunakan

bahan

endothelial growth factor (VEGF) mRNA

(Melaleuca spp.). Selain itu dilakukan

dan sintesis protein, untuk melakukan

pengembangan formulasi dari bahan alam

pemantauan

lainnya untuk penyembuhan luka bakar,

terhadap

histologis. Eritropoietin memiliki potensi

marianum yang diteliti oleh Feher et. al.26

terhadap penyembuhan luka pada penderita

Dalam penelitian yang dilakukan, Sylibum

diabetes.23

marianum

Pengembangan Formula

biokosmetik dalam proses perlindungan

dikembangkan

untuk

dijadikan

asetat

yang

digunakan

terhadap

sinar

sebagai

matahari

Sylibum

produk

telah

kulit

suatu

mencegah kerusakan kulit akibat radiasi

sistem penghantar bagi obat-obat luka. Triamsinolon

tanaman

gelam

yaitu

formula

dari

tanaman

ekspresi CD31, serta perubahan evaluasi

Beberapa

ekstrak

untuk

dalam

mempengaruhi adalah ekspresi vascular

angiogenesis

alam

ini

untuk

UV dari sinar matahari.

merupakan

Selain itu, ada beberapa tanaman

golongan kortikosteroid yang biasa dipakai

potensial lain yang memiliki efek untuk

sebagai

mengobati luka bakar. Tanaman Pistacia

analgesik

antipiretik, film

lentiscus yang diteliti oleh Djerrou et al,27

polietilen. Oklusi ini diharapkan dapat

Anredera cordifolia atau binahong yang

meningkatkan migrasi dari sel epidermal

diteliti oleh Kaur et al.,28 dan Morinda

sehingga menjaga permukaan daerah yang

citrifolia atau mengkudu yang diteliti oleh

terluka tetap lembab dan memungkinkan

Nayak et al.29 juga memiliki aktivitas

proses perbaikkan jaringan tanpa merusak

untuk

fibrin.24

penyembuhan luka.

dikombinasikan

Basis digunakan

dengan

hidrogel dalam

oklusi

juga

dapat

membantu

proses

digunakan

dalam

proses

Simpulan Luka merupakan bentuk kerusakan

pemulihan luka. Basis hidrogel memiliki

yang

terjadi

jaringan

tubuh.

Proses

kemampuan yang baik untuk menyerap

penyembuhan luka dapat terjadi secara

eksudat luka, memiliki stabilitas yang baik

alamiah melalui mekanisme penyembuhan

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

256

luka. Proses penyembuhan luka dapat

of Intrabony Defects Treated with

dipercepat dengan melakukan perawatan

Platelet-Rich Fibrin or Autogenous

pada luka. Selain itu telah dikembangkan

Bone Graft: A Comparative Analysis.

teknik terapi gen dengan menggunakan gen

European Journal of Dentistry. 2015;

yang spesifik untuk proses penyembuhan

9(1):100-8.

luka.

Pengembangan

juga

dilakukan

7.

Werner, S., Krieg, T., Smola H.

terhadap formula untuk membantu proses

Keratinocyte-Fibroblast

Inter-actions

penyembuhan luka, dari pengembangan

in

Journal

basis dan juga pengembangan zat aktif dari

Investigative Dermatology. 2007; 127:

herbal. Oleh karena itu melalui ulasan

998-1008.

jurnal

ini

dapat

dikembangkan

dan

8.

Wound

Healing.

of

Alvarenga, M.B., Francisco, A.A.,

ditelusuri formula basis yang sesuai untuk

Oliveira, S. M. J. V., Silva, F. M. B.;

zat aktif sehingga dapat meningkatkan

Shimoda, G. T., Damiani, L. P.

efektivitas dari proses penyembuhan luka.

Episotomy

Daftar Pustaka

Redness,

1.

Morris, P. J., Malt, R. A. Oxford

Discharge, Approximation (REEDA)

Textbook

Scale Reliability. Rev. Latino-Am.

of

Surgery.

Oxford

University Press. New York. 1990. 2.

3.

4.

5.

6.

Baxter,

C.

The

Normal

healing Oedema,

assesment: Ecchymosis,

Enfermagem. 2015; 23(1):162-8.

Healing

9.

Bigliardi, P. L., Neumann, C., Teo, Y.

Process. In: New Directions in Wound

L.,

Healing. NJ: E.R. Squlbb & Sons, Inc.

Activation of the δ-opioid Receptor

Princeton. 1990.

Promotes Cutaneous Wound Healing

Kaplan,

N.

E.,

Hentz,

V.

R.

Pant,

A.,

Bigliardi-Qi,

M.

by Affecting Keratinocyte Intercellular

Emergency Management of Skin and

Adhesion

and

Soft Tissue Wounds. Little Brown.

Journal

Boston.

172:501-4.

of

Migration.

British

Pharmacology.

2015;

Ferreira, M.C., Tuma, P., Carvalho, V.

10. Schreml, S., Szeimies, R., Prantl, L.,

F. Kamamoto, F. Complex Wounds.

Landthaler, M., Babilas, P. Wound

Clinics. 2006; 61: 571-578.

Healing in the 21st Century. J Am

Diegelmann, R. F., Evans, M. C.

Acad Dermatol. 2010; 63(5): 866-881.

Wound Healing: An Overview of

11. Zhang, J., et. al. Exosomes Released

Acute, Fibrotic and Delayed Healing.

from Human Induced Pluripotent Stem

Frontiers in Bioscience. 2004; 9:283-

Cells-derived

289.

Cutaneous

Mathur, A., Bains, V. K., Gupta, V.,

Promoting Collagen Synthesis and

Jhingran, R., Singh, G. P. Evaluation

Angiogenesis.

MSCs Wound

Facilitate Healing

Journal

by

of

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

257

Translational Medicine. 2015; 13:49. 12. Lin,

Z.,

Kondo,

T.,

Ishida

Y.,

Jurnal Plastik Rekonstruksi. 2013; 2(2):89-95.

Takayasu T., Mukaida, N. Essential

18. Czaja, W., Krystynowicz, A., Bielecki,

Involvement of IL-6 in The Skin

S., Brown, R. M. Microbial Cellulose -

Wound-healing Process as Evidence

The Natural Power to Heal Wounds.

by Delayed Wound Healing in IL-6

Biomaterials. 2006; 27: 145-151.

Deficient Mice. Journal of Leukocyte

19. Zulfa, Nurachmah, E., Gayatri, D.

Biology. 2003; 73: 713-721.

Perbandingan

Penyembuhan

Luka

13. Tonnesen, M. G., Feng X., Clark R. A.

Terbuka Menggunakan Balutan Madu

F. Angiogenesis in Wound Healing.

atau Balutan Normal-Salin-Povidone

JID Symposium Proceedings. 2000;

Iodine.

5(1): 40-46.

Indonesia. 2008; 12(1):34-39.

Jurnal

Keperawatan

14. Inoue, M., Kratz, G., Haegerstrand,

20. Mahandaru, D., Seswhandana, R. The

A., Stahle-Backdahl, M. Collagenase

Simplest Modified Vacuum Assisted

Expression is Rapidly Induced in

Closure to Treat Chronic Wound :

Wound-Edge

Serial Case Report. Jurnal Plastik

After

Keratinocytes

After Acute Injury in Human Skin,

Rekonstruksi. 2012; 1(2):117-122.

Persists During Healing, and Stops at

21. Sun, L, et al. Transfection with aFGF

Re-Epithelialization. The Journal of

cDNA Improves Wound Healing. The

Investigative

Journal of Investigative Dermatology.

Dermatology.

1995;

104(4): 479-483.

1997; 108(3): 313-318.

15. Roy S., Khanna S., Nallu K., Hunt, T.

22. Marti,

G.,

et

al.

K., Sen, C. K. Dermal Wound Healing

Transfection

is

Improves

Wound

Healing

Molecular Therapy. 2006; 13(1): 211-

Diabetic

Mouse

Model.

220.

Therapy. 2004; 11: 1780-1785.

Subject

to

Redox

Control.

16. Chen, L., Tredget, E. E., Wu, P. Y. G., Wu,

Y.

Paracrine

Factors

of

with

Electroporative KGF-1

DNA in

A

Gene

23. Galeano, M., et al. Recombinant Human

Erythropoietin

Stimulates

Mesenchymal Stem Cells Recruit

Angiogenesis and Wound Healing in

Macrophages and Endothelial Lineage

The

Cells and Enhance Wound Healing.

Diabetes. 2004; 53: 2509-17.

Plos One. 2008; 3(4): 1-12.

Genetically

Diabetic

Mouse.

24. Eaglstein, W. H., Mertz, P. M. New

17. Djaprie, S. M., Wardhana, A. Dressing

Method

for

Assessing

for Partial Thickness Burn Using

Wound

Healing:

Microbial Cellulose and Transparent

Triamcinolone

Film Dressing : A Comparative Study.

Polyethelene Film Occlusion. The

The

Epidermal Effects

Acetonide

of and

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2

258

Journal of Investigative Dermatology.

in Rabbits. Afr. J. Trad. CAM. 2010;

1978; 71(6):382-4.

7(3): 258-263.

25. Zohdi, R. M., Zakaria, Z. A. B.,

28. Kaur, G., Utama, N. V., Usman, H. A.

Yusof, N., Mustapha N. M., Abdullah,

Effect of Topical Application of

M. N. H. Gelam (Melaleuca spp.)

Binahong [Anredera cordifolia (Ten.)

Honey-Based

Burn

Steenis] Leaf Paste in Wound Healing

Evidence-Based

Process in Mice. Althea Medical

Wound

Hydrogel

Dressing.

Complementary

and

as

Alternative

Medicine. 2012; 1-7. 26. Feher, P., et. al. Topical Application of

Journal. 2014; 1(1): 6-11. 29. Nayak B. S., Sandiford, S., Maxwell, A. Evaluation of the Wound-healing

Silybum Marianum Extract. Jurnal

Activity of Ethanolic Extract

Medical Aradean. 2011; 14(2):5-8.

Morinda citrifolia L. Leaf. eCAM.

27. Djerrou, Z., et al. Effect of Virgin Fatty Oil of Pistacia Lentiscus on Experimental Burn Wound’s Healing

2009; 6(3): 351-356.

of