HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN

Download ABSTRAK. Stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dipengaruhi oleh faktor kepribadian, seperti self efficacy ...

0 downloads 667 Views 396KB Size
HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh : KIKI AYU ANDIKA F. 100 080 057

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh : KIKI AYU ANDIKA F 100 080 057

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN HARDINESS DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Kiki Ayu Andika Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK Stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dipengaruhi oleh faktor kepribadian, seperti self efficacy dan hardiness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Subyek penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, yang sekolah di SLB Negeri Semarang sebanyak 45 subyek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala self efficacy, skala hardiness dan skala stres pengasuhan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan analisis regresi dua prediktor diperoleh hasil R=0,502; R²=0,252 dan p<0,01, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan. Untuk hasil analisis rx1y=-0,306;p=0,019(p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan stres pengasuhan. Untuk hasil analisis antara hardiness dengan stres pengasuhan diperoleh hasilrx2y=-0,318;p=0,016(p<0,05), dimana hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara hardiness dengan stres pengasuhan. Sumbangan efektif self efficacy terhadap stres pengasuhan sebesar 15,123%, kemudian hardiness terhadap stres pengasuhan sebesar 10,098%. Dan sumbangan total self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan sebesar 25,221%, sehingga masih ada 74,779% yang mempengaruhi stres pengasuhan selain self efficacy dan hardiness, misalnya seperti faktor usia ibu, faktor pendidikan ibu, dukungan sosial dan pendapatan keluarga. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis tambahan untuk mengetahui hubungan stres pengasuhan dengan faktor usia ibu dan status pekerjaaan ibu. Hasil analisis variansi antara stres pengasuhan dengan status pekerjaan ibu, diperoleh hasil bahwa stres pengasuhan lebih besar dialami oleh ibu yang tidak bekerja dengan hasil sebesar 69,120. Kemudian untuk stres pengasuhan dengan usia ibu, diperoleh hasil bahwa stres pengasuhan lebih banyak dialami oleh ibu yang berusia >40 tahun sebesar 70,125. Kata Kunci: self efficacy, hardiness dan stres pengasuhan. 1

PENDAHULUAN

pemberitaan

pertumbuhan

kerap kali ibu berhadapan dengan banyak masalah tetang anaknya dan

tentang

masalah-masalah lain yang ikut membebani pikiran dan perasaan

dan

orangtua.

perkembangannya sangat menarik perhatian

masyarakat

khususnya

Reksi

ibu.

mengetahui

dapat

tumbuh

Ketika ibu mendengar diagnosis dokter tenatang kondisi anaknya, ibu

kenyataannya perkembangan anak

menjadi cemas, panik, sedih, dan

tidak sesuai dengan harapan ibu,

merasa kecewa. Sehingga ibu SW

maka hal ini akan membawa ibu yang

jadi ragu-ragu untuk keluar rumah

membuatnya

bersama anaknya karena ibu merasa

bingung atas keanehan pada anak

menjadi

mereka. Sehingga tak jarang ibu langsung

memeriksakan

tentang

yang mengalami gangguan autis.

harapan mereka, namun bila pada

situasi

diagnosa

ketika

(45 th) yang memiliki anak Y (8 th)

dan

berkembang secara normal sesuai

pada

orangtua

anaknya juga dialami oleh ibu SW

Seorang ibu menginginkan anaknya

keadaan

dan paling membebani, sehingga

dan

gangguan yang dialami anak pada masa

dengan

untuk

yang merupakan masa-masa tersulit

berbagai bentuk kebutuhan lainnya. Banyaknya

dipaksa

periode awal kehidupan anaknya

yang mengangkat topik tentang RM,

hasil

tersebut. Bagi ibu ini merupakan

dalam

tayangan media massa juga banyak

tunagrahita,

ibu

berhadapan

berkebutuhan khusus, tidak hanya

autisme,

mengetahui

sehingga

dengan perihal dengan perihal anak

namun

ibu

muncul

diagnosis tentang kondisi anaknya,

ini masyarakat semakin familiar

artikel

reaksi

ketika

Beberapa tahun belakangan

dalam

Berbagai

orangtua

yang

tidak

beban

yang

berharga.

kondisi

anaknya pada dokter atau psikolog

Banyaknya

tetang keanehan yang dialami oleh

dirasakan oleh ibu sebagai figur

anaknya.

orang terdekat dari anak yang 2

memiliki

gangguan

kebutuhan

Ekantari, 2010), yang menyatakan

khusus akan menimbulkan stres

bahwa seorang ibu yang mampu

pengasuhan. Kondisi yang dialami

mengatasi

oleh ibu akan mengganggu jalannya

mereka

pengasuhan, karena sikap ibu yang

kebutuhan khusus dipengaruhi oleh

terus menerus mengalami stres akan

kemampuan

memperparah kondisi anaknya. Hal

karakteristik kepribadian ibu. Oleh

ini sesuai dengan model stres yang

karena

dikemukakan oleh Abidin (dalam

pertanyaan penelitian: “Apakah ada

Ahern,

stres

hubungan antara self efficacy dan

tidak

hardiness dengan stres pengasuhan

2004)

mendorong

dimana kearah

situasi

dimana

mengalami

itu

ibu

gangguan

penanganan

penulis

serta

membuat

berfungsinya pengasuhan orangtua

pada

terhadap anak. Untuk itu seorang

berkebutuhan khusus?”.Berdasarkan

ibu harus mampu mengatasi stres

pernyataan tersebut maka penelitian

yang dialaminya dan segera bangkit

ini

untuk melakukan yang terbaik untuk

“Hubungan

anaknya.

Hardiness Dengan Stres Pengasuhan

akan

memiliki karakteristik kepribadian

yang memiliki anak berkebutuhan

merupakan

khusus.

karakteristik kepribadian yang dapat

dilakukan

oleh

penelitian Kumar

Untuk

mengetahui

hubungan self efficacy dengan stres

dalam

Pengasuhan dan untuk mengetahui

mengatasi stres. Dimana hal ini juga dengan

Dan

Efficacy

dengan stres pengasuhan pada ibu

mengemukakan bahwa hardiness

sesuai

Self

antara self efficacy dan hardiness

Belsky (dalam Ahern, 2004) yang

langsung

pada

Untuk mengetahui hubungan

hal ini sesuai dengan hasil penelitian

berkontribusi

memfokuskan

Tujuan Penelitian

hardiness dan self efficacy. Dimana

efficacy

anak

Berkebutuhan Khusus.

mengatasi stres, maka ibu harus

self

memiliki

Pada Ibu Yang Memiliki Anak

Agar seorang ibu mampu

dan

yang

anak

hubungan hardiness dengan stres

yang

pengasuhan.

(Dalam 3

yang

Stres Pengasuhan

berhubungan

dengan

pengasuhan anak. Indikatornya

Pengertian

meliputi:

Menurut Santrock (2005)

perasaan

bersaing,

isolasi sosial, pembatasan peran

mendefinisikan bahwa stres sebagai

orangtua,

respon individu terhadap keadaan-

pasangan, kesehatan orangtua,

keadaan

dan depresi.

dan

peristiwa-peristiwa

(stressor) yang mengancam individu dalam

mengatasi

stres

hubungan

dengan

1. The difficult Child

tersebut.

Stres

pengasuhan

yang

Kemudian pengasuhan merupakan

digambarkan dengan perilaku

aktivitas yang berhubungan dengan

anak

pemenuhan pangan, pemeliharaan

mempermudah pengasuhan atau

fisik dan perhatian terhadap anak

mempersulit

pengasuhan.

(Bahar, 2002).

Indikatornya

meliputi:

Kemudian stres pengasuhan digambarkan

sebagai

kecemasan

dan

secara

terkadang

dapat

kemampuan

anak

untuk

beradaptasi,

tuntutan

anak,

mood anak dan Distractability.

dan ketegangan yang melampaui batas

yang

2. The Parent-Child Dysfunctional

khusus

Interaction

berhubungan dengan peran orangtua

Stres

dan interaksi antar orangtua dengan

yang

menunjukkan

adanya interaksi antara orangtua

anak (Abidin dalam Ahern, 2004).

dan anak yang tidak berfungsi Aspek-aspek Stres Pengasuhan Aspek

-

aspek

dengan baik dan berfokus pada tingkat penguatan dari anak

stres

terhadap orangtua serta tingkat

pengasuhan menurut Abidin (dalam

harapan

Ahern, 2004) meliputi :

orangtua

terhadap

anak. Indikatornya meliputi : 1.

The Parent Distress Pengalaman

stres

rasa penguatan anak dengan yang

ibu,

pernah dialami oleh orangtua

rasa

kelekatan.

dalam menyelesaikan masalah 4

penerimaan,

dan

Faktor - Faktor Yang

b. Toleransi terhadap frustasi.

Mempengaruhi Stres Pengasuhan

c. Mengurangi akibat buruk dari stres.

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi

stres

d. Mengurangi

pengasuhan

kemungkinan

terjadinya burnout.

yaitu:

e. Mengurangi penilaian negatif

1. Faktor Internal, yang meliputi

terhadap suatu kejadian atau

coping, hardiness, pemecahan

keadaan

masalah, self efficacy, kesalahan

mengancam

ibu,

meningkatkan

agama,

kesejahteraan

yang

dirasa dan

pengharapan

psikologis ibu, masalah perilaku

untuk melakukan coping yang

anak.

berhasil.

2. Faktor Eksternal, yang meliputi

f. Meningkatkan ketahanan diri

status sosial ekonomi, usia ibu, pekerjaan

orangtua,

terhadap stres.

dan

g. Membantu

dukungan sosial.

melihat

individu

untuk

kesempatan

lebih

jernih sebagai suatu latihan

Hardiness

untuk mengambil keputusan. Pengertian Aspek-aspek Hardiness Hardiness

pertama

kali Aspek-aspek

dikemukakan oleh Kobasa (dalam

menurut Rahardjo (2005) yaitu:

Mahmudah, 2009) yang merujuk pada

karakteristik

hardiness

kepribadian

a. Control atau keyakinan bahwa

individu yang memiliki daya tahan

individu dapat mempengaruhi

terhadap stres. Menurut Kobasa

apa saja yang dapat terjadi

(dalam

dalam hidupnya.

Rahardjo,

2005)

fungsi

kepribadian hardiness dalam diri

b. Commitment atau keyakinan

seorang individu adalah : a. Membantu

dalam

bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan.

Proses

adaptasi individu. 5

c. Challenge bahwa

atau

hal-hal

dilakukan

pengertian yang

atau

dan menghindari tugas yang

sulit

dirasa sulit.

diwujudkan

b. Menentukan seberapa besar

adalah sesuatu yang umum

usaha dan ketekunan yang

terjadi

diperlukan

dalam

kehidupan

namun pada akhirnya akan datang

kesempatan

untuk

dapat

menyelesaikan tugas.

untuk

c. Mempengaruhi pola pikir dan

melakukan dan mewujudkan

reaksi emosional seseorang

hal tersebut.

terhadap

dimilikinya

Self Efficacy

dalam

d. Memperkirakan tingkah laku yang

Menurut Rahardjo (2005)

e. Menunjukkan

akan keyakinan yang dimiliki dalam melaksanakan

tugas

serta

menampilkan

penilaian

akan

dimiliki

dalam

yang

melaksanakan

tugas

berpengaruh

hasil

yang

terhadap

self

Aspek-aspek Self efficacy

serta

Rahardjo

(2005)

mengemukakan bahwa aspek self

berkaitan dengan tugas yang telah

efficacy dibagi menjadi 3 yaitu:

dijalankan dengan baik dan efektif.

1. Magnitude,

Kemudian menurut Rahardjo

berhubungan

dengan kesulitan tugas dimana

(2005) menyebutkan bahwa self dimiliki

dilakukan

efficacyyang dimilki.

menampilkan tindakan tertentu yang

yang

akan

selanjutnya.

self efficacy merupakan penilaian

efficacy

yang

menyelesaikan tugas.

Pengertian

keyakinan

kemampuan

individu akan memilih tugas

seorang

berdasarkan tingkat kesulitan.

individu dapat berfungsi untuk :

2. Generality, berkaitan dengan

a. Menentukan perilaku dalam

keyakinan

individu

untuk

memilih tugas yang diyakini

menyelesaikan

dapat dikerjakan dengan baik

tertentu dengan tuntas dan 6

tugas-tugas

baik

dimana

tersebut

tugas-tugas

berbeda

yang luas dengan subyek penelitian

dengan

dan kesimpulannya berlaku bagi

individu lainnya. 3. Strenght,

semua subyek penelitian tersebut

berkaitan

dengan

(Suryabrata, 2003).

sampai sejauhmana individu yakin

dapat

Metode Pengumpulan Data

melaksanakan

Metode

tugas dengan sebaik-baiknya.

pengumpulan

data

yang digunakan dalam penelitian ini Faktor-faktor

yang

yaitu:

mempengaruhi self efficacy 1. Skala self efficacy

Bandura (dalam Rahardjo,

Skala

2005) menyatakan bahwa faktor-

dikemukakan

self efficacy pada diri individu lain:

performance

accomplishment,

vicarious

persuasion, emotional

verbal arousal,

magnitude,

Skala

didasarkan

modifikasi

(2010)

yang

pada

aspek

oleh Rahardjo (2005) yaitu :

bersekolah di SLB Negeri Semarang

control,

sebanyak 45 orang. Sehingga teknik

commitment,

dan

challenge.

yang

3. Skala stres pengasuhan

studi

Skala stres pengasuhan ini

populasi. Dimana studi populasi penelitian

ini

hardiness yang dikemukakan

berkebutuhan khusus (autis) yang

dengan

skala

Ekantari

adalah ibu yang memiliki anak

merupakan

hardiness

dari skala yang disusun oleh

Subyek dalam penelitian ini

yaitu

dan

2. Skala hardiness

or

Subyek Penelitian

digunakan

Bandura

generality,

merupakan

sampel

oleh

strength.

affective status.

pengambilan

ini

(dalam Rahardjo, 2005) yaitu

persuasion, psysical

efficacy

disusun berdasarkan aspek yang

faktor yang dapat mempengaruhi

antara

self

merupakan

yang

skala

dilakukan terhadap ruang lingkup 7

yang

modifikasi

dari

disusun

oleh

Permana

(2011)

yang

Untuk skala self efficacy

didasarkan pada aspek stres

yang tersusun dari 40 aitem hanya

pengasuhan yang dikemukakan

terdapat 30 aitem valid dan 10 aitem

oleh Abidin (Ahern, 2004) yaitu

dinyatakan gugur. Kemudian untuk

: 1). The parent distress, yang

skala hardiness yang tersusun dari

meliputi

of

40 aitem dan terdapat 34 aitem valid

competence, sosial isolation,

dan 6 aitem dinyatakan gugur.

restriction imposed by parent

Kemudian

role, relationships with spouse,

pengasuhan yang tersusun dari 40

health

aitem

Feelings

of

parent,

parent

untuk

terdapat

skala

30

stres

aitem

yang

depression. 2). The difficult

dinyatakan valid dan 10 aitem

child,

dinyatakan gugur.

meliputi

adaptability,

child

child

mood,

Koefisien

distractabilit. 3). the parent-

(rbt) 0,251 sampai 0,642 dengan

yang meliputi child reinforced

p<0,05, dengan koefisien reliabilitas

parent, acceptability of child to

(rtt) 0,903. Kemudian koefisien

parent, attachment.

korelasi

yaitu

pertama

yang

try

yang

out,

sampai

Sebanyak

dilaksanakan

di

yang

SLB

Negeri

p<0,05,

0,274 hingga 0,643 dengan p<0,05, dengan koefisien reliabilitas (rtt) 0,886. Aitem yang dinyatakan valid,

yang digunakan dalam penelitian ini orang

dengan

berkisar antara rbt 0,274 hingga

12

sebnyak 18 orang. Sehingga subyek

45

0,700

validitas aitem stres pengasuhan

orang dan SLBC-YPAC Kerten

sebanyak

skala

0,925. Sedangkan untuk koefisien

sebanyak 15 orang, kemudian SLB Sukoharjo

aitem

dengan koefisien reliabilitas (rtt)

dilakukan di SLB Autis Alamanda

Negeri

validitas

hardiness berkisar antara rbt 0,299

Laporan Penelitian

dilakukan

aitem

skala self efficacy berkisar antara

child dysfunctional interaction,

Langkah

validitas

disusun kembali dengan melakukan penomoran kembali, sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

Semarng. 8

korelasi

Analisis Data Perhitungan

dilakukan

menggunakan

hardiness

dengan

bantuan

memiliki

Sutrisno

Hadi

dan

untuk

pada

anak

stres

ibu

yang

berkebutuhan

khusus diperoleh hasil p>0,05

Yuni

sehingga korelasinya linier.

Pamardiningsih, versi IBM/IN Hak

3. Uji Anava

Cipta © 2005. 1.

dan

dengan

pengasuhan

komputer

Seri Program Statistik (SPS 2000) edisi

linier

Uji anava dilakukan peneliti

Uji Normalitas

untuk

mengetahui

hubungan

Uji normalitas sebaran pada

stres pengasuhan dengan faktor

variabel self efficacy diperoleh

lain seperti Usia ibu dan Status

nilai kai kuadrat sebesar 5,113

pekerjaan ibu dimana diperoleh

dengan

hasil bahwa stres pengasuhan

untuk

p>0,05. uji

Kemudian pada

lebih besar diraskana oleh ibu

diperoleh

yang memiliki usia >40 th

nilai kai kuadrat sebesar 13,041

dengan rerata sebesar 70,125.

dengan p>0,05. Uji normalitas

Kemudian

variabel

stres

juga lebih besar dirasakan oleh

diperoleh

nilai

variabel

normalitas

hardiness

pengasuhan kai

kuadrat

dapat

bahwa

rerata sebesar 69,120.

disimpulkan

ketiga

menunjukkan

4. Uji Hipotesis

skala

Dari hasil analisis regresi

bahwa

dua prediktor diperoleh nilai

sebarannya normal.

R=0,502; R²=0,252 dan p<0,01. Sedangkan

2. Uji Linieritas Uji

linieritas

pengasuhan

ibu yang tidak bekerja dengan

sebesar 14,160 dengan p>0,05. Sehingga

stres

untuk

hasil

analisis data antara self efficacy self

efficacy

dengan

stres

pengasuhan

dengan stres pengasuhan pada

diperoleh

ibu

anak

dengan p<0,05. Hasil analisis

berkebutuhan khusus diperoleh

data antara hardiness dengan

yang

memiliki

hasil bahwa p>0,05 sehingga 9

hasil

rx1y=-0,306

stres pengasuhan diperoleh hasil

mempengaruhi

rx2y=-0,318 dengan p<0,05.

pengasuhan selain variabel self

Rerata

empirik

untuk

efficacy dan hardiness misalnya

variabel self efficacy sebesar

peran

88,89

pendidikan,

dan

sebesar

rerata

75,

hipotetik

sehingga

stres

self

ibu,

faktor

usia,

faktor

keluarga,

serta

lingkungan

seperti anak,

efficacy yang dimiliki subyek

masalah

perilaku

tergolong sedang. Kategorisasi

dukungan

sosial

hardiness

dengan

stres

tanggung jawab.

pengasuhan

diperoleh

rerata

Selain

itu

dan

rasa

peneliti

juga

empirik sebesar 103,76 dan

melakukan analisis tambahan

rerata

85

untuk menetahui tingkat stres

dimana hardiness yang dimiliki

dari kategori status pekerjaa ibu

oleh subyek tergolong sedang.

dan usia ibu dimana diperoleh

Untuk

hasil

hipotetik

sebesar

kategorisasi

variabel

bahwa

dari

analisis

stres pengasuhan diperoleh hasil

variansi menunjukkan bahwa

rerata empirik 68,16 dan rerata

stres pengasuhan lebih besar

hipotetik sebesar 75, dimana

dialami oleh ibu yang tidak

bahwa tingkat stres pengasuhan

bekerja sebesar 69,120. Dan

subyek tergolong sedang.

untuk

Sumbangan efficacy

efektif

terhadap

kategori

usia,

stres

self

pengasuhan lebih besar dialami

stres

oleh ibu yang memiliki usia >40

pengasuhan sebesar 15,123%.

tahun dengan hasil

Kemudian sumbangan efektif

variansi sebesar 70,125.

untuk hardiness terhadap stres

analisis

Kesimpulan

pengasuhan sebesar 10,098%.

1. Ada hubungan yang sangat

Dan untuk self efficacy dan hardiness

terhadap

stres

signifikan antara self efficacy

pengasuhan

diperoleh

hasil

dan hardiness dengan stres pengasuhan.

sebesar 25,221%. Hal ini berarti masih terdapat 74,779% yang 10

Bahar, Z. 2002. PD dan Karakteristik Individu Yang Memberikan. Jakarta : Rineka Cipta.

2. Ada hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan stres pengasuhan. 3. Ada hubungan negatif yang signifikan

antara

Ekantari, P. 2010. Hubungan Antara Kepribadian Tangguh Dengan Stres Pengasuhan Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

hardiness

dengan stres pengasuhan. 4. Tingkat dimiliki

self

efficacy

subyek

yang

tergolong

sedang.

Mahmudah, I. 2009. Perbedaan Ketangguhan Pribadi (Hardiness) Antara Siswa Dan Siswi Di Sekolah Menengah Pertama Daerah Rawan Abrasi. Indigenous Jurnal Ilmiah Psikologi d.h. Kognisi. Volume 11, No 2, Hal 47-59.

5. Tingkat hardiness yang dimiliki subyek tergolong sedang. 6. Tingkat stres pengasuhan yang dimiliki

subyek

tergolong

sedang. 7. Sumbangan efektif self efficacy terhadap

stres

Permana, P.H. 2011. Hubungan Antara Strategi Coping Dengan Stres Pengasuhan Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di SDLB Negeri Lumajang. Skripsi (Tidak diterbitkan). Malang : UIN Malik Ibrahim Malang.

pengasuhan

sebesar 15,123%. 8. Sumbangan efektif hardiness terhadap

stres

pengasuhan

sebesar 10,098%.

Rahardjo, W. 2005. Kontribusi Hardiness dan Self Efficacy Terhadap Stress Kerja (Studi pada Perawat RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten). Jurnal Psikologi, hal 47-57.

9. Sumbangan total self efficacy dan hardiness dengan stres pengasuhan sebesar 25,2215.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, J. W. 2005. Life-Span Development perkembangan masa hidup. Jakarta : Erlangga

Ahern, S. L. 2004. Psychometric Properties of The Parenting Stress Index-Short Form. Thesis. Raleigh : Faculty of Psychology Nort Carolina State University

Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian, cetakan keempat belas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 11