JURNAL KESEHATAN KARTIKA 1

Download Jurnal Kesehatan Kartika. 2. ABSTRAK. Pada abad 21 kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini menjadi fokus perhatian dun...

0 downloads 521 Views 5MB Size
GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO BORROMEUS MENGENAI DAMPAK GLOBAL WARMING BAGI KESEHATAN

DISUSUN OLEH : ELIZABETH ARI ELIZABETH NELAWATY

Jurnal Kesehatan Kartika

1

ABSTRAK

Pada abad 21 kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini menjadi fokus perhatian dunia terutama dalam hal kenaikan suhu bumi yang sering disebut dengan global warming. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam mengurangi efek dari global warming dapat mengakibatkan bumi ini hancur dan

dampak dari global warming dapat

mengakibatkan

meningkatnya faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan manusia secara global. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal yaitu mengukur gambaran pengetahuan mahasiswa mengenai dampak global warming bagi kesehatan. Jumlah sampel 134 mahasiswa STIKes Santo Borromeus melalui angket. Uji instrument data dengan menggunakan uji statistik yaitu uji validitas dan uji reabilitas dan pengolahan data dengan menggunakan program Excel dan manual. Hasil penelitian diperoleh bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat pengetahuannya cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang pengetahuannya baik berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden (16.42%) yang pengetahuannya kurang. Sebagian responden yaitu 66 orang (49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi kesehatan, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden (32.09%) dan hanya 25 responden (18.66%) yang pengetahuannya baik. Sebagian responden yaitu 69 orang (51%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 53 responden (40%) dan hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik. Rekomendasi dari penelitian ini bagi institusi STIKes Santo Borromeus adalah menyediakan literatur di perpustakaan, terutama yang berkaitan mengenai dampak global warming bagi kesehatan dan saran bagi mahasiswa agar dapat menggunakan fasilitas internet dengan baik untuk mencari informasi secara khusus mengenai Global Warming yang up to date sehingga dapat menambah pengetahuan dan berusaha melakukan kegiatan 4R (Reduse, Reuse, Recycle dan Repair) atau dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat nantinya untuk melakukan 4R.

kata kunci : pengetahuan, global warming, dampak bagi kesehatan

Jurnal Kesehatan Kartika

2

A.

PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang sehat merupakan suatu ekosistem yang lestari, karena hidup berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang selalu mengadakan interaksi saling menguntungkan. Tetapi dengan semakin berkembangnya peradaban saat ini yaitu pada abad 21, kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini menjadi fokus perhatian dunia terutama dalam hal kenaikan suhu bumi yang sering disebut dengan global warming. Global warming atau

pemanasan global yaitu

keadaan suhu bumi mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh manusia. Pemicu utama dari global warming ini adalah meningkatnya emisi karbon akibat penggunaan energi fossil (batu bara, minyak dan sejenisnya) yang berlebihan. Dengan kata lain penyebabnya adalah akibat pola konsumsi dan gaya hidup para masyarakat. Masalah lingkungan hidup ini sudah kita rasakan saat ini. Peningkatan temperatur permukaan bumi yang sedang berlangsung saat ini dapat menyebabkan reaksi perusakan lapizan ozon secara perlahan. Pemanasan global juga memicu meningkatnya penggunaan pendingin yang tentunya mengakibatkan pemanasan global pula. Meningkatnya global warming sungguh sangat memperihatinkan masa depan bumi. Jika global warming

tak bisa diatasi, akibatnya bisa sangat fatal. Dengan

memburuknya keadaan bumi, dapat menelan korban yang berkaitan dengan rusaknya lingkungan hidup. Dampak yang diakibatkan oleh global warming dapat secara langsung maupun tidak langsung. Adapun dampak langsung yang terjadi yaitu perubahan iklim seperti gelombang panas dan musim dingin yang ekstrim dapat membuat jantung berpacu lebih keras yang dapat menyebabkan kematian

(www.detiknews.com). Dampak nyata

lainnya akibat

pemanasan global terjadinya kerusakan lingkungan yang terdiri antara lain banjir, kebakaran hutan

dan

lain-lain

yang

akhirnya

berdampak

terhadap

kesehatan

(www.drfatnan.wordpress.com). Selain itu, dampak langsung dari global warming adalah penyakit asthma dan terjadinya kanker kulit akibat meningkatnya intensitas sinar ultraviolet di permukaan bumi Dampak tidak langsung yang disebabkan oleh global warming yaitu meningkatnya penyakit menular antara lain : Malaria, Demam Berdarah Dengue, dan penyakit yang ditularkan melalui udara dan air (www.drfatnan.wordpress.com). Ini diakibatkan dengan meningkatnya suhu memberikan ruang (ekosistem) untuk nyamuk berkembang biak (www.andaka.com) Melihat dampak yang akan terjadi, pemanasan global dapat

mengakibatkan

meningkatnya faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan manusia secara

Jurnal Kesehatan Kartika

3

global. Di Indonesia sudah merasakannya langsung, yakni tingginya angka korban yang menderita Demam Berdarah (www. drfatnan.wordpress.com).

Penyakit seperti Demam

Berdarah tahun 2007 saja telah merenggut nyawa sebanyak 1.396 jiwa (www.majalahfarmacia.com). Data lain juga mengungkapkan

akibat tingginya suhu rata-rata bumi

mengakibatkan Bogor cenderung mengarah ke temperature hangat, curah hujan tinggi dan sangat lembab. Kondisi ini yang sangat disenangi oleh virus flu burung. Terlihat pada Desember 2004 sampai Februari 2005 terjadi wabah flu burung di Bogor (www.okezone.com) Perubahan suhu yang menjadi lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan yang mengakibatkan terjadinya kekeringan sehingga gagal panen yang dampaknya terjadi kekurangan gizi. (www.gang-cemara.blogspot.com). Hal ini dapat mengakibatkan kondisi gizi para masyarakat kurang baik. Selain itu, mengakibatkan ketersediaan air minum dan udara yang kita hirup tidak

terjamin baik untuk tubuh kita sehingga dapat

mempengaruhi

kesehatan. Banyaknya kejadian alam yang juga dapat mempengaruhi kesehatan, salah satunya banjir. Banjir mengakibatkan kota tergenang mempengaruhi kualitas air minum, tetapi di lain pihak para masyarakat akan kehausan sehingga dapat meyebabkan tingginya angka penderita diare. Kebakaran hutan pula dapat mempengaruhi kesehatan. Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD). (www.gang-cemara.blogspot.com) Melihat kejadian-kejadian terjadi telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak global warming tetapi bila tanpa partisipasi masyarakat sendiri maka sulit untuk berjalan. Seperti halnya kegiatan pada beberapa bulan lalu untuk mematikan sebuah lampu 5 watt antara pukul 19.00-21.00 WITA yang dihimbau oleh PLN Bali. Dalam pelaksanaannya belum

seluruh masyarakat Bali yang peduli untuk melakukan itu.

(www.andaka.com) Kurangnya kepedulian yang ditampakkan oleh masyarakat dalam mengurangi efek dari global warming dapat mengakibatkan bumi ini hancur. Lama-kelamaan lapizan ozon akan semakin menipis dan mengakibatkan bumi kita ini akan tenggelam dan merusak seluruh ekosistem. Berdasarkan fenomena diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu Bagaimana

gambaran pengetahuan

mahasiswa STIKes Santo Borromeus mengenai

dampak Global Warming bagi kesehatan.

Jurnal Kesehatan Kartika

4

B.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa STIKes Santo Borromeus mengenai dampak global warming bagi kesehatan. Adapun batasan penelitian ini global warming tidak dibahas secara meluas tetapi difokuskan pada dampak global warming bagi kesehatan. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah variabel tunggal yaitu mengukur pengetahuan mahasiswa Stikes Borromeus mengenai dampak global warming bagi kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus Bandung. Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2005: 79). Untuk mendapatkan sampel yang digunakan dalam penelitian perlu menggunakan rumus. Populasi Prodi Keperawatan pada STIKes Santo Borromeus kurang dari 10.000 maka formula yang digunakan, yaitu :

n=

N

=

1 + N (d2)

201 1 + 201 (0,05)2

=

201

1 + 0,5 = 134 orang

Keterangan : N = besarnya populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan Jadi, jumlah sampel dalam dalam penelitian ini kurang lebih 134 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa/i Prodi Keperawatan yang bersekolah di STIKes Santo Borromeus Bandung 2. Mahasiswa/i Prodi Keperawatan yang bersedia menjadi responden

Jurnal Kesehatan Kartika

5

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa/i yang bukan Prodi Keperawatan yang bersekolah di STIKes Santo Borromeus Bandung 2. Mahasiswa/i yang bukan Prodi Keperawatan yang tidak bersedia menjadi responden Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Cara yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengundi anggota populasi (lottery technique). Semua anggota populasi akan diberi nomor lalu akan dilakukan pengundian hingga ditemukan 134 orang. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode angket. Pengumpulan data ini dilakukan melalui angket yang diajukan kepada responden yang ditujukan pada mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo Borromeus Bandung, melalui langkah: 1.

Responden adalah sampel dari populasi mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo Borromeus Bandung.

2.

Menyerahkan angket kepada responden untuk diisi.

3.

Mengambil kembali angket setelah responden selesai mengisi. Instrument yang akan digunakan oleh peneliti adalah angket yang berisi pertanyaan

tertutup, beberapa pertanyaan yang akan dibagikan kepada mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo Borromeus Bandung mengenai Global Warming. Uji instrument data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan uji statistik yaitu uji validitas dan uji reabilitas. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar – benar mengukur apa yang diukur. (Notoatmodjo, 2005: 129) Uji Validitas yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan program SPSS 13.0. Untuk mengetahui validitas angket dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Pada jumlah responden 10 dengan tingkat kemaknaan 5% didapatkan angka r tabel = 0,632. Kemudian menentukan nilai r hasil perhitungan; nilai r hasil dapat dilihat pada kolom ‘Corrected item-Total Correlation’. Keputusannya untuk masing – masing pertanyaan / variabel dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel,

Jurnal Kesehatan Kartika

6

dengan ketentuan : bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. (Maria dkk, 2007 : 49). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Notoadmojo, 2005: 133). Uji reliabilitas yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan program SPSS 13.0. Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah ; membandingkan nilai r hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai ‘Alpha’ ( terletak di awal output ). Ketentuannya bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Metoda Pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan program Excel dan manual. Setelah data terkumpul jawaban dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan jawaban yang benar, bila benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Setelah itu peneliti mengklasifikasikan per responden ke dalam kategori baik, cukup, dan kurang melalui program Excel. Kemudian peneliti menjumlahkan berapa responden yang masuk dalam kategori baik, cukup, dan kurang. Apabila data jumlah responden yang diinginkan sudah didapatkan maka data tersebut dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut : Rumus distribusi proporsi : P=

x × 100% n

(Arikunto, 2002) Keterangan : P : Prosentase jawaban responden x : Jumlah jawaban responden n : Jumlah nilai maksimal jawaban responden Kemudian nilai persentase dimasukkan kedalam standar kriteria objektif Arikunto, ( 2002 : 313 ) yaitu sebagai berikut : • Baik

: > 75%

• Cukup

: 60% - 75%

• Kurang baik : < 60% Kemudian untuk mengetahui persentase tiap kategori didalam pengetahuan maka digunakan maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Jurnal Kesehatan Kartika

7

f x 100% n

P=

( Arikunto, 2002 ) Dimana : P

: persentase responden

f

: jumlah responden yang termasuk dalam criteria

n

: jumlah keseluruhan responden

Hasil dari perhitungan persentase tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan skala : 0%

: tidak seorang responden

1 % -19 %

: sangat sedikit responden

20 % - 39 %

: sebagian kecil responden

40 % - 59 %

: sebagian responden

60 % - 79 %

: sebagian besar responden

80 % - 99 %

: hampir seluruh responden

100 %

: seluruh responden

( Arikunto, 2002 )

Setelah didapat hasilnya maka peneliti menggunakannya untuk disajikan dalam bentuk diagram. Etika penelitian keperawatan yang dilakukan oleh peneliti meliputi informed consent sebelum melakukan penelitian, anonimity (tanpa nama) pada saat melakukan pengukuran atau pengumpulan data, dan confidentiality (kerahasiaan). Adapun pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan Juli 2009.

C. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk diagram pie yang terdiri dari pengertian global warming, penyebab global warming, dampak umum global warming, dampak global warming bagi kesehatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming.

Jurnal Kesehatan Kartika

8

1. Pengertian Global Warming Diagram 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pengertian Global Warming

2.24%

0% 0%

Baik Kuran g 97.76%

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat pengetahuannya baik mengenai pengertian global warming dan hanya 3 responden (2.24% ) yang pengetahuannya kurang sedangkan yang cukup 0.

2. Penyebab Global Warming Diagram 2. 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Penyebab Global Warming

Jurnal Kesehatan Kartika

9

Baik

Cukup

Kurang

0% 7.46% 43.29 %

49.25%

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 58 responden (43.28%) yang tingkat pengetahuannya baik mengenai penyebab dari global warming dan terdapat 66 responden (49.26%) yang pengetahuannya pengetahuannya cukup dan hanya 10 responden (7.46%) yang pengetahuannya kurang.

3. Dampak Umum Global Warming Diagram 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Dampak Umum Global Warming

0%

16.42% 39.55% 44.03 %

Baik Cukup Kuran g

Jurnal Kesehatan Kartika

10

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat pengetahuannya cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang pengetahuannya baik berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden (16.42%) yang pengetahuannya kurang.

4. Dampak Global Warming Bagi Kesehatan agram 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Dampak Diagram Global Warming Bagi Kesehatan

Baik

Cukup

Kurang 0% 18.66 %

49.25% 32.09 %

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang (49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi kesehatan, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden (32.09%) dan hanya 25 responden (18.66%) yang pengetahuannya baik.

Jurnal Kesehatan Kartika

11

5. Upaya dalam Menghadapi Global Warming Diagram 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Upaya dalam Menghadapi Global Warming

0% 9% Baik Cukup 51%

40%

Kurang

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 69 orang (51%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 53 responden (40%) dan hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik.

D. PEMBAHASAN Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian 1. Pengertian Global Warming Hasil penelitian menunjukkan bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat pengetahuannya baik. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa/i sudah tidak asing lagi atau mengenal akan istilah global warming. Istilah ini sering sekali diperbincangkan melalui berbagai media baik yang visual maupun yang audiovisual. Banyak media yang menjelaskan istilah global warming membuat istilah ini dikenal dan diketahui

di kalangan masyarakat khususnya

mahasiswa/i. Global warming adalah proses peningkatan suhu rata-rata rata di atmosfer, laut dan daratan di bumi (www.proz.com). ( ). Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini

Jurnal Kesehatan Kartika

12

tejadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoadmojo, 2003:121) Hal ini menunjukkan dengan seringnya terpapar informasi terutama dalam mengenai global warming melalui penginderaan, khususnya penglihatan dan pendengaran akan menambah pengetahuan. 2. Penyebab Global Warming Hasil penelitian menunjukkan terdapat 66 responden (49.26%) yang pengetahuannya cukup. Ini terlihat dari banyaknya responden yang menjawab bahwa peningkatan kebutuhan akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk tidak termasuk penyebab dari global warming. Kini manusia terus membangun apapun dengan hanya didasari oleh kepentingan ekonomi dan teknologi saja, tanpa pernah memperhatikan masalah lingkungan yang akan timbul kemudian (Akhadi, 2009: 56). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kebutuhan akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan penyebab global warming. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka memicu peningkatan kebutuhan pangan, sumber energi, perumahan serta kebutuhan-kebutuhan dasar manusia lainnya yang dapat memicu peningkatan jumlah limbah yang dilepaskan ke lingkungan, penggunaan kendaraan bermotor (CO2), penggundulan hutan yang akhirnya dapat meningkatkan suhu permukaan bumi. Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat terutama dalam hal ini mahasiswa/i yang belum menyadari bahwa dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berdampak pada peningkatan kebutuhan yang untuk mencapainya melaui hasil dari bumi. Akhirnya dapat menyebabkan global warming. Oleh karena itu, sangat diperlukan penyediaan sumber informasi khususnya mengenai global warming sehingga nantinya diharapkan dengan mengetahui penyebab global warming para masyarakat khususnya mahasiswa/i tidak melakakukan tindakan yang dapat menyebabkan global warming. 3. Dampak Umum Global Warming Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat pengetahuannya cukup. Kebanyakan jawaban yang kurang tepat dari responden

Jurnal Kesehatan Kartika

13

diantaranya seperti peningkatan permukaan laut merupakan dampak yang dirasakan secara tidak langsung, ada juga yang menjawab bahwa meningkatnya angka penyakit menular yang berasal dari vector nyamuk bukan merupakan dampak tidak langsung dari global warming. Hal ini menandakan bahwa para masyarakat khususnya mahasiswa/i masih belum mengetahui secara jelas dampak yang dirasakan dari global warming dan belum dapat membedakan dampak yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak umum yang terjadi akibat global warming terbagi dalam dua, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung yang dirasakan yaitu terjadinya bencana alam, peningkatan air permukaan laut dan penipisan lapisan ozon. Peningkatan suhu permukaan bumi mengakibatkan pemuaian air samudera dan pelelehan gletser serta es di kedua kutub bumi. Gletser dan gunung es yang selama ini membeku akan mencair dan menggelontarkan airnya ke lautan yang berakibat pada bertambahnya volume air laut (Akhadi, 2009:91). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan permukaan laut merupakan dampak yang terjadi secara langsung akibat terjadinya pemanasan bumi. Dampak secara tidak langsungnya yaitu meningkatnya penyakit-penyakit menular, seperti Demam Berdarah, Malaria dan sebagainya. Pemanasan global berpengaruh terhadap faktor inkubasi ekstrinsik dari nyamuk sehingga menjadi lebih pendek apabila suhu kelembaban lingkungan meningkat (Akhadi, 2009: 94). Dengan meningkatnya suhu permukaan bumi (global warming) mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk meningkat akibat suhu yang menjadi lembab dan kering sehingga dapat meningkatkan angka kejadian penyakit DBD, Malaria dan sebagainya. Masih kurangnya informasi sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini terlihat karena kurangnya informasi terutama mengenai global warming yang disediakan membuat tingkat pengetahuan mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus mengenai dampak umum global warming dalam kategori cukup, oleh karena itu pentingnya mahasiswa mendapatkan informasi tentang global warming dari berbagai literature sehingga dapat menambah pengetahuan dan peran serta mahasiwa dalam memerangi dampak global warming bagi kesehatan.

Jurnal Kesehatan Kartika

14

4. Dampak Global Warming Bagi Kesehatan Hasil menunjukkan diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang (49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang. Nilai ini cukup tinggi pada responden yang tidak mengetahui mengenai dampak global warming bagi kesehatan

karena banyaknya

responden yang menjawab salah seperti diare bukan merupakan salah satu dampak global warming, akibat pemanasan global yang menyebabkan kekeringan tidak berpengaruh pada status gizi manusia dan menganggap bahwa kanker kulit merupakan penyakit satu-satunya. Ini menandakan masih banyaknya masyarakat khususnya mahasiswa/i yang belum mengetahui bahwa akhirnya global warming dapat mempengaruhi kesehatan. Dampak global warming bagi kesehatan yaitu meningkatnya penyakit- penyakit yang diantaranya yaitu Diare, Malnutrisi, Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Kanker kulit. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain (jurnal www.andaka.com). Ini menunjukkan bahwa dengan terjadinya bencana alam (dampak langsung) akan mengakibatkan pula dampak bagi kesehatan yaitu terjadinya penyakit, antara lain : Diare dan Malnutrisi. Selain itu dengan terjadinya pemanasan dapat menyebabkan terjadinya kekeringan. Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu (www.gang-cemara.blogspot.com), dengan kata lain dapat menyebabkan malnutrisi. Banyak dari mahasiswa/i yang belum menyadari penyakit-penyakit ini meningkat akibat adanya global warming. Penyakit lainnya yaitu kanker kulit, dengan terjadinya penipisan lapisan ozon mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi menjadi tinggi yang beresiko bagi kulit. Banyak dari para mahasiswa/i yang mengetahui dampak ini namun mereka masih belum memamahami bahwa penyakit ini bukan satu-satunya dampak global warming bagi kesehatan.

5. Upaya dalam Menghadapi Global Warming

Jurnal Kesehatan Kartika

15

Hasil penelitian menunjukkan lebih dari sebagian responden yaitu 69 orang (51%) yang tingkat pengetahuannya kurang, jawaban yang tidak tepat dari responden diantaranya menggurangi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar bukan merupakan upaya dalam menghadapi global warming, ada responden yang menjawab bahwa penggunaan listik yang secukupnya merupakan tindakan yang tidak ada hubungannya dengan upaya menghadapi global warming dan ada yang menjawab bahwa 4R hanya dilakukan untuk mengurangi polusi yang diakibatkan penumpukan sampah. Hal ini disebabkan belum banyaknya program pemerintah, belum banyaknya iklaniklan atau ajakan-ajakan untuk para masyarakat khususnya mahasiswa/i mengenai upaya-upaya yang yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming. Salah satu upaya dalam menghadapi global warming, yaitu melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair). Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Dengan kita mengurangi penggunaan seperti tissue, penggunaan kertas dan lainnya maka kita akan menyelamatkan lingkungan. Seperti kita ketahui, kertas berasal dari pohon. Dengan kita menguranginya kita tetap mempertahankan pohon yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Upaya lainnya yaitu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar. Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di wilayah perkotaan juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku hidup orang (Gatut & Hari, 2003:49). Dengan kata lain meminimalisasi penggunaan kendaraan. Upaya yang terakhir yaitu mengenai penghematan listrik. Gas rumah kaca didominasi oleh karbon dioksida (CO2). Sebagian besar CO2 dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Dengan demikian, hemat listrik secara tidak langsung juga akan mengurangi kadar CO2 di atmosfer (Gatut & Hari, 2007: 45). Upaya ini banyak belum diketahui mahasiswa/i, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman bahwa ada kaitannya antara listik dengan global warming. Begitu banyak upaya yang belum diketahui oleh mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo Borromeus Bandung dalam menghadapi Global Warming. Oleh karena itu, sangat diperlukan penyediaan sumber yang membahas global warming dan keingintahuan mahasiswa tentang dampak global warming bagi kesehatan sehingga nantinya diharapkan dapat melakukan upaya dalam menghadapi Global Warming.

Jurnal Kesehatan Kartika

16

E. SIMPULAN Global warming adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Penyebab global warming, diantaranya : efek rumah kaca, peningkatan emisi karbon, kerusakan hutan tropis, dan besarnya laju pertumbuhan penduduk. Global warming juga berdampak bagi kesehatan, yaitu meningkatnya penyakit - penyakit yang diantaranya yaitu Diare, Malnutrisi, Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Kanker kulit. Dalam menghadapi global warming diperlukannya upaya-upaya, yang antara lain : aksi go green, melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair), penghematan listrik, meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar, dan mengurangi penggunaan AC atau lemari es Hasil di atas menunjukkan pentingnya penyediaan sumber informasi baik visual maupun audiovisual sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai global warming sehingga nantinya diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam upaya untuk mengurangi dampak dari dari global warming.

F. REKOMENDASI Bagi Institusi STIKes Santo Borromeus Bandung 1. Agar dapat menyediakan literatur mengenai Global Warming yang dapat tersedia di perpustakaan, terutama yang berkaitan mengenai dampak global warming bagi kesehatan. 2. Agar dapat melakukan upaya-upaya dalam menghadapi global warming, seperti : waktu bekerja bila matahari sedang terik maka tidak perlu menggunakan lampu, pemanfaatan kertas yang sesuai kebutuhan dalam bekerja dan sebagainya. Bagi mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus Bandung 1. Agar mahasiswa/i dapat menggunakan fasilitas internet dengan baik untuk mencari informasi secara khusus mengenai Global Warming yang up to date sehingga dapat menambah pengetahuan. 2. Agar mahasiswa/i dapat membantu institusi untuk melakukan upaya dalam menghadapi global warming dengan ikut serta melakukan kegiatan, seperti : pada saat kegiatan berlangsung bila cahaya matahari sudah dapat membantu tidak perlu menggunakan

Jurnal Kesehatan Kartika

17

lampu lagi, melakukan kegiatan 4R (Reduse, Reuse, Recycle dan Repair) atau dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat nantinya untuk melakukan 4R.

DAFTAR PUSTAKA Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Alikodra, Hadi dkk. 2008. Global warming. Bandung: Nuansa. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Effendy, Christiantie. 1995. Perawatan Pasen DHF. Jakarta: EGC. Gatut & Hari. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam akibat Pemanasan Global. Jakarta: Penebar Plus. Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Maria, Fransiska dkk. 2007. Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Kesehatan. Bandung: Dewa Ruchi Maslan, Rizal. 2008. Waspadai Peningkatan Epidemik Penyakit Akibat Global Warming. www. detiknews.com. Diakses tanggal 25 Mei 2009. jam 23:00 WIB. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Jurnal Kesehatan Kartika

18

Agrica. 2009. Dampak Global Warming Bagi Bumi. www.agrica.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Juni 2009 puku 20:37 WIB. Andaka, Dedy. 2008. Dampak pemanasan Global terhadap Kesehatan. www.andaka.com. Diakses tanggal 31 Juli 2009 jam 22:00 WIB Andono. 2008. Atmosfer dan Pemanasan Global. www.student.unimaas.nl. Diakses tanggal 25 Mei 2009 jam 22:45 WIB. . 2007. Pemanasan Global. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 23 Juli 2009 jam 18:35 WIB. . 2008. Pemanasan Global. www.proz.com. Diakses tanggal 25 Mei 2009 jam 22:00 WIB. . 2007. Pepohonan Tidak Mampu Cegah Global Warming. www.okezone.com.Diakses tanggal 6 Maret WIB pukul 21:00 WIB. . 2008. Pengaruh Pemanasan Global. www. gang-cemara.blogspot.com. Diakses tanggal 25 Mei 2009 jam 22:30 WIB . 2009. Global Warming. www.mcarmand.co.cc. diakses tanggal 6 Maret pukul 19:00 WIB. Drfatnan. 2007. Pemanasan Global Bagi Kesehatan. www.drfatnan.wordpress.com. Diakses tanggal 6 Maret 2009 jam 17:00 WIB. Panji. 2008. Pengertian Global Warming. www.kabarduniamu.blogspot.com. Diakses 31 Juli 2009 jam 21:05 WIB.

Jurnal Kesehatan Kartika

19