SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
HALAMAN: 154 - 272
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
LGBT DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA OLEH: MEILANNY BUDIARTI SANTOSO1
1
Staf Pengajar Departemen Kesejahteraan Sosial – Universitas Padjadjaran Email:
[email protected]
Abstrak
Resolusi tentang pengakuan atas hak-hak LGBT adalah resolusi PBB yang pertama yang secara spesifik mengangkat isu pelanggaran HAM berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender. Resolusi tentang pengakuan atas hak-hak LGBT inilah yang dijadikan sebagai landasan tuntutan bagi kaum LGBT dalam menuntut hak-hak mereka dengan mengatasnamakan hak asasi manusia. Namun demikian, di Indonesia, tentunya berbicara mengenai penegakkan hak asasi manusia, khususnya yang diperjuangkan oleh komunitas LGBT, penegakkannya harus disesuaikan dengan aturan hukum dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara dan landasan falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Abstract The resolution of recognition for LGBT’s rights is the first resolution of the U.N. that specifically raise the issue of human rights’ violations which based on a sexual orientation and gender identity. This kind of resolution for LGBT’s recognition that used as the basic of their demands for the LGBTs in claiming their rights in the name of human rights. However, in Indonesia, definitely when we are talking about the enforcement of human rights, especially that had been fought by the community of LGBTs, the enforcement itself must be adjusted to the rule of law and also values of Pancasila as a fundamental of the state and philosophy as well, in our nation and state.
Kata kunci: Hak Asasi Manusia, LGBT, Mental Health, kritik konsep HAM
220
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
posisi stategis pemerintah dalam hal ini sangat
1. Pendahuluan Menurut survey CIA pada tahun 2015
diperlukan untuk menangani polemik LGBT
yang dilansir di topikmalaysia.com jumlah
secara langsung agar tak terjadi disintegrasi
populasi LGBT di Indonesia adalah ke-5
bangsa.
terbesar di dunia setelah China, India, Eropa
Situasi yang terjadi di Indonesia terkait
dan Amerika. Selain itu, beberapa lembaga
fenomena LGBT tersebut, tentunya tidak dapat
survey independen dalam maupun luar negeri
dilepaskan dari gejolak fenomena LGBT yang
menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 3%
terjadi di tingkatan dunia internasional. Pada
penduduk LGBT, ini berarti dari 250 juta
tahun 2011, Dewan Hak Asasi Manusia PBB
penduduk 7,5 jutanya adalah LBGT, atau lebih
mengeluarkan
sederhananya dari 100 orang yang berkumpul
pengakuan atas hak-hak LGBT, yang diikuti
di suatu tempat 3 diantaranya adalah LGBT.
dengan laporan dari Komisi Hak Asasi
Permasalahan LGBT di Indonesia
Manusia
resolusi
PBB
yang
pertama
tentang
mendokumentasikan
banyak menimbulkan pertentangan pendapat,
pelanggaran hak-hak dari orang-orang LGBT,
antara pihak pro dan kontra. Mereka yang pro
termasuk kejahatan kebencian, kriminalisasi
terhadap LGBT menyatakan, bahwa negara
homoseksualitas,
dan masyarakat harus mengkampanyekan
Menindaklanjuti laporan tersebut, Komisi Hak
prinsip
Asasi Manusia PBB mendesak semua negara
non
diskriminasi
antara
lelaki,
dan
perempuan, trangender, pecinta lawan jenis
untuk
(heteroseksual)
sejenis
melindungi hak-hak LGBT. Dasar aturan yang
LGBT
digunakan oleh PBB adalah dalam perspektif
menggunakan pemenuhan hak asasi manusia
Universal Declaration of Human Rights
sebagai
(Deklarasi
maupun
(homoseksual).
dasar
pecinta
Pendukung
tuntutan
mereka
dengan
memberlakukan
diskriminasi.
Universal
hukum
yang
Hak-Hak
Asasi
menyatakan bahwa orientasi seksual adalah
Manusia), Dewan Hak Asasi Manusia PBB
hak asasi manusia bagi mereka.
mensyahkan resolusi persamaan hak yang
Sebaliknya, pihak-pihak yang kontra
menyatakan bahwa setiap manusia dilahirkan
terhadap LGBT, menilai bahwa LGBT sebagai
bebas dan sederajat dan setiap orang berhak
bentuk penyimpangan, dan tidak masuk dalam
untuk memperoleh hak dan kebebasannya
konsepsi HAM. Dalam hal ini, negara dan
tanpa diskriminasi apapun.
masyarakat
harus
berusaha
semaksimal
Resolusi tentang pengakuan atas hak-
mungkin untuk melakukan upaya preventif
hak LGBT adalah resolusi PBB yang pertama
terhadap gejala muncul dan berkembangnya
yang
LGBT yang akan membahayakan generasi
pelanggaran
masa depan Indonesia. Oleh sebab itulah,
seksual dan identitas gender. Resolusi tentang 221
secara
spesifik HAM
mengangkat
berdasarkan
isu
orientasi
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
HALAMAN: 154 - 272
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
pengakuan atas hak-hak LGBT inilah yang
untuk menjamin hak asasi manusia LGBT.
dijadikan sebagai landasan tuntutan bagi kaum
Hari ini, di bawah pimpinan Sekretaris
LGBT dalam menuntut hak-hak mereka
Jenderal Ban Ki-moon, tidak ada keraguan
dengan mengatasnamakan hak asasi manusia.
bagi PBB untuk membuat keputusan menuju
Namun
inklusi global mengenai pengakuan hak asasi
demikian,
tentunya
berbicara
mengenai hak asasi manusia, maka tidak akan
manusia LGBT.
terlepas dari hukum dan falsafah yang dianut
Keberadaan LGBT di dunia sudah ada
suatu Negara. Bagi negara Indonesia, yang
sejak lama, berawal dari waktu terawal
berlandaskan atas hukum dan Pancasila, maka
fenomena tersebut ditemukan yaitu abad ke-
negara akan menghargai hak-hak setiap warga
19an. Pada abad ke-19, American Psychiatric
negara dan penegakkan HAM pun akan
Assosiation
disesuaikan dengan nilai-nilai dan falsafah
homoseksualitas sebagai mental disorder.
yang dianut bangsa Indonesia.
Seperti pada perkembangan diagnosis para
(APA)
masih
menganggap
pskiater di Amerika beserta risetnya, pada 2. Pembahasan
tahun 1952 diagnosis asli dan Statistik Manual
2.1. Tinjauan Mengenai LGBT
of Mental Health (DSM) menetapkan bahwa
Negara Amerika sangat fokus terhadap
homoksesual adalah gangguan kepribadian
isu hak asasi LGBT, karena menurut mereka dengan
tidak
adanya
dan
Seiring berjalannya waktu, komunitas
kriminalisasi terhadap orang-orang LGBT,
orang-orang LGBT mendapatkan diskriminasi
maka kehidupan LGBT akan berjalan sama
yang berat dari masyarakat. Mulai dari
‘normalnya’
orang-orang
dikeluarkan dari pekerjaan, dianggap sebagai
heteroseksual. PBB telah bekerja dengan
orang gila, sebagai kriminal, dan isu-isu
negara-negara
menolak
diskriminasi lainnya. Pada tahun 1951, Donald
diskriminasi dan kriminalisasi berdasarkan
Webster Cory menerbitkan The Homoseksual
homofobia dan transphobia bagi LGBT. Hal
di Amerika (Cory, 1951), yang menyatakan
ini sebagai bentuk pengakuan hak asasi
bahwa laki-laki gay dan lesbian adalah
manusia bagi orang-orang LGBT dan hasilnya
kelompok minoritas yang sah. Hingga tahun
lebih dari 30 negara telah melegalkan
1950-1970an komunitas pendukung LGBT
homoseksualitas dalam 20 tahun terakhir.
memunculkan gerakan meminta ditiadakannya
Untuk menghadapi resistensi dari LSM dan
diskriminasi terhadap komunitas LGBT.
dengan
anggota
diskriminasi
sosiopat.
untuk
kelompok yang menentang atas ketentuan dari
Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun
PBB tersebut, maka PBB melalui perwakilan
1968 DSM menghapuskan homoseksual dari
dari negara-negara anggota memerintahkan
daftar sosiopat. Pada akhirnya karena terdapat 222
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
efek politik di dalam tuntutan hak komunitas LGBT, tepatnya Psychiatric
tahun 1973,
Association
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
Fakanya, faktor penyebab mengapa
American
American Psychiatric Association menghapus
menghapus
pernyataannya
pada
kaum
homoseksual
homoseksualitas dari DSM dan menjelaskan
sebagai “penyakit mental” adalah banyaknya
bahwa homoseksualitas tidak lagi dianggap
aktivis
sebagai
Homoseksual
American Psychiatric Association di San
dianggap sebagai perilaku biasa, namun
Francisco. Kemudian American Psychiatric
menjadi masalah ketika orang homoseks
Association semakin tidak nyaman dengan
tersebut
sikap para kaum homoseksual. Lalu American
penyakit
mental.
mengalami
kerugian
atau
ketidaknyamanan hingga harus diterapi. Sejarah
perkembangan
gay
Psychiatric
yang
memprotes
Association
konvensi
memutuskan
pandangan
homoseksual adalah normal (bukan penyakit
masyarakat terhadap LGBT berawal dari
kejiwaan) dengan hasil voting anggotanya 13-
perspektif
menceritakan
0 dengan 2 abstain. Sekitar 55% dari anggota
bagaimana sejarahnya LGBT di Amerika.
American Psychiatric Association yang suka
Charles W Socarides MD adalah seorang
dengan keputusan tersebut. Jadi, American
Psikiater dan Psikoanalisis di Amerika yang
Psychiatric
meneliti tentang kaum LGBT. Socarides
homoseksual dari daftar penyakit mental tidak
beranggapan bahwa gay itu bukan merupakan
dipicu
bawaan sejak lahir, dengan kata lain bukan
melainkan karena keributan yang terjadi oleh
merupakan genetik seperti yang kaum gay
kaum homoseksual pada masa itu sehingga
klaim pada masa itu. Menurut Socarides
membuat suara mereka didengar masyarakat.
mereka berubah menjadi gay karena wawasan
American Psychiatric Association khawatir hal
dan berpikir secara sadar.
ini
Socarides
yang
oleh
Association
beberapa
menimbulkan
menghapus
terobosan
peningkatan
ilmiah
perhatian
Awalnya pada tahun 1952, Diagnostic
masyarakat terhadap sifat palsu dari seluruh
and Statistical Manual (DSM) menyatakan
taksonomi mereka. Kemudian pada saat itu
kaum
terjadi pula ancaman-ancaman yang berpotensi
homoseksual
sebagai
“gangguan
kepribadian sosiopat”. Kemudian pada tahun
menyebabkan tindak
1968 kaum homoseksual dinyatakan sebagai
American Psychiatric Association menghapus
“penyimpangan seksual”. Setelah itu, pada
pernyataannya mengenai homoseksual.
tahun 1973 homoseksual dinyatakan sebagai
Charles
W.
kekerasan sehingga
Socarides
MD
“penyakit mental”. Namun setelah tahun 1973
beranggapan bahwa gay itu bukan bawaan
melalui American Psychiatric Association,
sejak lahir atau genetik. Menurutnya mereka
kaum
berubah karena wawasan dan berpikir secara
homoseksual
dinyatakan
“bukan
penyakit mental”.
sadar. Hal ini sejalan dengan apa yang 223
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
dipaparkan sebelumnya mengenai beberapa
karena sudah sejak lama adanya pencetusan
faktor yang dapat mempengaruhi seseorang
anggapan bahwa LGBT bukan lagi merupakan
dapat berubah menjadi LGBT. Faktor biologis
“penyakit mental” oleh American Psychiatric
tidak begitu dominan dalam hal ini, karena
Association. Padahal di sisi lain American
nampaknya lebih ke arah psikososial atau masa
Psychiatric Association mengubah ketentuan
perkembangan yang dialami oleh seorang anak
mengenai fenomena LGBT tersebut bukan
sejak ia lahir. Namun ini bukan berarti seorang
karena terbukti sepenuhnya secara ilmiah
anak lahir dengan kelainan genetik dan
melainkan karena adanya intimidasi dari kaum
membuatnya
orientasi
LGBT pada masa itu sehingga membuat
seksual sesama jenis seperti yang di klaim
American Psychiatric Association merasa
kebanyakan kaum LGBT saat ini. Terbukti
terganggu
dengan adanya faktor lingkungan yang juga
dilakukan kaum LGBT pada lembaga tersebut.
menjadi
memiliki
dengan
berbagai
terror
yang
dapat berpengaruh terhadap seseorang untuk menjadi Socarides
seorang katakan
LGBT. bahwa
Seperti
yang
LGBT
telah
2.2. Tinjauan
Mengenai
Hak
Asasi
Manusia (HAM)
berkembang menjadi gaya hidup alternatif bagi
Hak asasi manusia dalam Bahasa
masyarakat. Artinya seseorang dapat menjadi
Prancis disebut “Droit L’Homme”, yang
LGBT dengan adanya informasi dan wawasan
artinya hak-hak manusia dan dalam Bahasa
yang membuat pola pikir seseorang berubah
Inggris disebut “Human Rights”. Seiring
dan secara tidak langsung dapat merubah
dengan perkembangan ajaran Negara Hukum,
orientasi seksualnya juga. Dengan demikian,
di
LGBT dapat ditangani dengan terapi untuk
mempunyai hak-hak utama dan mendasar yang
merubah pola pikir mereka.
wajib dilindungi oleh Pemerintah, maka
Socarides pun dulu sebagai pencetus
mana
muncul
manusia
istilah
atau
“Basic
warga
Rights”
negara
atau
sebuah lembaga psikiater yang menangani
“Fundamental Rights”. Bila diterjemahkan ke
masalah LGBT pada masanya. Pada masa itu
dalam Bahasa Indonesia adalah merupakan
Socarides menangani kaum LGBT yang
hak-hak dasar manusia atau lebih dikenal
merasa tidak nyaman dengan kondisinya dan
dengan
ingin berubah. Socarides melakukan terapi
Sedangkan Meriam Budiardjo, dalam bukunya
penetralan dengan cara meredefinisi radikal
Dasar-dasar Ilmu Politik menyatakan bahwa:
mengenai homoseksual itu sendiri. Banyak
“Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki
dari klien Socarides yang sembuh dan menjadi
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya
heteroseksual. Namun LGBT masa kini sudah
bersamaan dengan kelahirannya di dalam
tidak lagi menganggap dirinya bermasalah
kehidupan 224
istilah
“Hak
masyarakat.
asasi
manusia”.
Dianggap
bahwa
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan
warga negara oleh negara, artinya ada
atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin dan
pembatasan-pembatasan
arena itu bersifat universal. Dasar dari semua
diberlakukan pada negara agar hak warga
hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh
negara yang paling hakiki terlindungi dari
kesempatan berkembang sesuai dengan harkat
kesewenang-wenangan kekuasaan. Sedangkan
dan cita-citanya.
Mahfu MD (dalam Muladi 2005) mengartikan
tertentu
yang
Kemudian Leach Levin seorang aktivis
HAM sebagai hak yang melekat pada martabat
hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan
Bangsa mengemukakan bahwa konsep hak
hak tersebut dibawa manusia sejak lahir di ke
asasi manusia ada dua pengertian dasar, yaitu:
muka bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri
Pertama, ialah bahwa hak asasi manusia tidak
(kodrati), bukan merupakan pemberian dari
bisa dipisahkan dan dicabut adalah hak
manusia atau negara. Sehingga dari dua
manusia karena ia seorang manusia. Hak
pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa
adalah hak-hak moral yang berasal dari
HAM adalah hak dasar yang melekat pada
kemanusiaan setiap insan dan hak-hak itu
setiap individu sejak dilahirkan kemuka bumi
bertujuan untuk menjamin martabat setiap
dan bukan merupakan pemberian manusia atau
manusia (natural rights). Kedua, hak asasi
negara yang wajib dilindungi oleh negara.
manusia adalah hak-hak menurut hukum, yang
Berdasarkan definisi diatas terliht
dibuat melalui proses pembentukan hukum
bagaimana posisi HAM dengan hukum yang
dari masyarakat itu sendiri, baik secara
dibuat
nasional maupun secara internasional. Dasar
mendahului hukum dengan kata lain bahwa
dari hak-hak ini adalah persetujuan dari yang
hak asasi manusia adalah hak dasar yang
diperintah,
yang
melekat pada diri manusia sepanjang hidupnya
diperintah, yaitu persetujuan dari para warga
sebagai anugrah Tuhan, bersifat universal dan
negara, yang tunduk kepada hak-hak itu dan
harus dilindungi secara hukum atau HAM
tidak
diformalkan
yaitu
hanya
tata
persetujuan
tertib
dari
alamiah
yang
merupakan dasar dari arti yang pertama.
Hendarmin
Ranadirekasa
negara.
kedalam
Keberadaan
seperangkat
HAM
aturan
hukum yang ada. Dari posisi tersebut, hukum
Terdapat berbagai batasan mengenai HAM,
oleh
menjadi condition sine qua non dalam
(dalam
penegakan
HAM,
lengkapnya
instrumen
Muladi 2005) memberikan definisi tentang
hukum tentang HAM menjadi salah satu
HAM pada hakekatnya adalah seperangkat
sumber human right law yang menunggu
ketentuan atau aturan untuk melindungi
langkah politik pemimpin dunia dan pemimpin
wargna negara dari kemungkinan penindasan,
negara untuk menegakkannya.
pemasungan dana tau pembatasan ruang gerak 225
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
Isi dari pada hak asasi manusia hanya
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
2. Prinsip
perbedaan
(the
difference
dapat ditelusuri lewat penelusuran aturan
principle). Inti dari prinsip ini adalah
hukum dan moral yang berlaku dalam
perbedaan sosial ekonomi harus diatur
masyarakat. John Locke (1632-1704) yang
agar memberikan kemanfaatan yang
dikenal sebagai bapak hak asasi manusia,
besar
dalam bukunya yang berjudul “Two Treatises
diuntungkan.
bagi
mereka
yang
kurang
On Civil Government”, menyatakan tujuan
3. Prinsip persamaan yang adil atas
negara adalah untuk melindungi hak asasi
kesempatan (the principle of fair
mansuia warga negaranya. Manusia sebelum
equality of opportunity). Inti dari
hidup bernegara atau dalam keadaan alamiah
prinsip
(status naturalis) telah hidup dengan damai
ketidaksamaan sosial ekonomi harus
dengan haknya masing-masing, yaitu hak
diatur
untuk hidup, hak atas kemerdekaan dan hak
membuka jabatan dan kedudukan
atas penghormatan terhadap harta miliknya,
sosial bagis semua orang dibawah
yang semua itu merupakan propertinya.
kondisi persamaan kesempatan.
ini
adalah
sedemikian
rupa
bahwa
sehingga
Dalam HAM terdapat dua pinsip
Berdasarkan prinsip diatas dapat dilihat
penting yang melatarbelakangi konsep HAM
bahwa ketiga prinsip tersebut merupakan hal-
itu sendiri yakni prinsip kebebasan dan
hal pokok yang ada dalam HAM, dimana
persamaan,
tersebut
HAM tidak melihat kedudukan ekonomi,
merupakan dasar dari adanya sebuah keadilan.
sosial dan budaya seseorang, serta tidak
John Rawis, berpendapat bahwa terdapat tiga
melihat bagaimana kedudukannya sabagai
hal yang merupakan solusi bagi problem utama
orang sipil maupun kedudukannya dalam hal
keadilan yaitu:
politik, semua orang memilki kebebasan dan
1. Prinsip
dimana
dua
kebebasan
hal
yang
sebesar-
juga mempunyai kedudukan yang sama.
besarnya bagi setiap orang (principle of
Hak asasi
manusia
di
Indonesia
greatest equel liberty). Prinsip ini
bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang
mencakup kebebasan untuk berperan
artinya hak asasi manusia mendapat jaminan
serta
politik,
kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila.
kebebasan berbicara, kebebasan pers,
Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa
kebebadan memeluk agama, kebebasan
pelakasanaan hak asasi manusia tersebut harus
menjadi diri sendiri, kebebasan dari
memperhatikan
penangkapan dan penahanan yang
ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
sewenang-wenang, dan hak untuk
Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak
mempertahankan milik pribadi.
asasi manusia bukan berarti melaksanakan
dalam
kehidupan
226
garis-garis
yang
telah
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus
dan keberadaan manusia sebagai makhluk
memperhatikan
yang
Tuhan YME, dan merupakan anugrah Tuhan
terkandung dalam pandangan hidup bangsa
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan
dilindungi tidak saja oleh negara namun juga
pada dasarnya memang tidak ada hak yang
oleh setiap orang, dan manusia tidak hanya
dapat dilaksanakan secara mutlak tanpa
memiliki HAM namun secara jelas disebutkan
memperhatikan hak-hak orang lain. Setiap hak
bahwa manusia juga memiliki kewajiban dasar
yang dimiliki oleh seseorang akan dibatasi
dimana
oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanankan
dilaksanakan maka tidak akan dimungkinkan
hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,
adanya pelaksanaan dan tegaknya HAM, hal
maka yang terjadi adalah benturan hak atau
itu sebagai penyeimbang keberlakuan HAM.
benturan
ketentuan-ketentuan
kepentingan
dalam
hidup
ketika
kewajiban
itu
tidak
LGBT adalah sebuah penyimpangan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
dari kodrat dan fitrah manusia. Manusia
Negara Republik Indonesia mengakui
sejatinya diciptakan dalam dua jenis untuk
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
berpasangan, yaitu pria dan wanita. Konsepsi
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang
itu jelas dianut oleh UU No. 1 Tahun 1974
secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari
tentang Perkawinan. Perkawinan menurut
manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan
Pasal 1 undang-undang tersebut, hanya antara
ditegakkan
martabat
pria dan wanita. Dengan begitu, perkawinan
kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
sejenis bertentangan dengan hukum Indonesia.
demi
peningkatan
kecerdasan serta keadilan.
Di
Prinsip-prinsip tentang HAM tersebut
Indonesia
secara
garis
besar
disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat
dapat dilihat dalam berbagai instrumen,
dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut:
diantaranya:
1. Hak pribadi (personal rights) yang
1. Undang-Undang Dasar 1945, Yang
meliputi
kebebasan
menyatakan
tertuang dalam Pasal 28I, Pasal 28J
pendapat, kebebasan memeluk agama,
UUD NRI Tahun 1945.
dan kebebasan bergerak.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2. Hak ekonomi (property rights) yang
1999 tentang Hak Asasi Manusia,
meliputi hak untuk memiliki sesuatu,
dalam Bab I tentang Ketentuan Umum
hak untuk membeli dan menjual serta
dan Bab II tentang Asas-asas dasar.
memanfaatkannya.
Dimana dalam dua instrumen diatas
3. Hak politik (political rights) yaitu hak
dapat disimpulkan bahwa: HAM adalah
untuk ikut serta dalam pemerintahan,
seperangkat hak yang melekat pada hakikat
hak pilih (dipilih dan memilih dalam 227
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
pemilu) dan hak untuk mendirikan
“gangguan kepribadian sosiopat” sehingga
partai politik.
dimasukkan
4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang
sama
dalam
hukum
ke
dalam
Diagnostic
and
Statistical Manual (DSM). Kemudian pada
dan
tahun 1968 kaum homoseksual dinyatakan sebagai “penyimpangan seksual”. Setelah itu,
pemerintahan. 5. Hak sosial dan kebudayaan (social and
pada tahun 1973 homoseksual dinyatakan
culture rights). Misalnya hak untuk
sebagai “penyakit mental”. Namun karena
memilh pendidikan dan hak untuk
adanya ancaman-ancaman yang berpotensi
mengembangkan kebudayaan.
menyebabkan tindak kekerasan, setelah tahun
6. Hak
asasi
untuk
1973 kaum homoseksual dinyatakan “bukan
mendapatkan
penyakit mental”.
perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan Misalnya
(procedural
peraturan
penahanan,
rights).
dalam
Tuntutan LGBT terhadap pemenuhan
hal
hak asasi manusia, tentunya harus disesuaikan
penangkapan,
dengan nilai-nilai dan aturan hukum yang
penggeledahan, dan peradilan. Bagi
dengan
dengan pandangan Charles W. Socarides MD
menjamin
bahwa gay bukan bawaan sejak lahir (genetik).
perlindungan dan pemenuhan HAM. Hukum
Seseorang menjadi gay karena wawasan dan
tak boleh lepas dari nilai-nilai keberadaban dan
pikiran secara sadar, dengan kata lain menjadi
senantiasa bersesuaian dengan akal sehat dan
gay karena dipelajari secara sadar. Pengaruh
fitrah manusia. Hukum ada untuk melindungi
faktor biologis tidak begitu dominan, karena
harkat dan martabat kemanusiaan.
nampaknya faktor psikososial atau masa
instrumen
bangsa
Indonesia,
hukumnya,
harus
berlaku di Indonesia. Di sisi lain sejalan
perkembangan yang dialami oleh seorang anak sejak ia lahir akan berpengaruh lebih besar
3. Simpulan Pergeseran
pandangan
masyarakat
terhadap keberadaan gay.
dunia terhadap komunitas LGBT sangat
Perkembangan
HAM
secara
dipengaruhi oleh pernyataan yang dikeluarkan
kontemporer telah dibentuk oleh pemikiran
oleh American Psychiatric Association sebagai
Barat dan dalam hal ini, banyak konsep yang
lembaga yang dipandang kompeten untuk
sering digunakan dalam perdebatan politik,
memberikan penilaian terhadap keberadaan
seperti:
komunitas LGBT. Pergeseran pandangan
kesetaraan dan martabat manusia. Dengan
American Psychiatric Association tampak
demikian, sebagai upaya untuk menghentikan
sebagai berikut: pada tahun 1952 kaum
penggunaan kata-kata tersebut agar tidak
homoseksual dinyatakan sebagai orang dengan
secara otomatis diasosiasikan dengan konsep 228
demokrasi,
keadilan,
kebebasan,
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
HAM, maka tugas
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
orang
sebenarnya mereka hanya mengekspresikan
Indonesia yang memiliki tata nilai dan tata
egois sederhana “ingin”. Kritik ketiga, bahwa
kelakuan yang berbeda dengan bangsa Barat
klaim hak asasi manusia seseorang dapat
adalah dengan melonggarkan konsep-konsep
bertentangan dengan klaim atas hak asasi
HAM dari belenggu modernitas Barat dan
manusia orang yang lainnya.
merekonstruksi
kita sebagai
HALAMAN: 154 - 272
konsep-konsep
HAM
berdasarkan pemikiran dan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Bila kita menilik istilah HAM yang menjunjung
ide-ide
dan
Cory, D. W. 1951. The homosexual in America: A subjective approach. New York: Greenberg. Drescher, Jack. Hellman, Ronald. 2004. Handbook of LGBT Issues in Community Mental Health. New York: The Haworth Medical Press Friedman, Howard S. 2015. Encyclopedia of Mental Health. Academic Press. Ife, Jim. 2008. Human Rights And Social Work. New York: Cambridge University Press. Muladi. 2005. Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep dan Implikasinya Dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat, Bandung: Refika Aditama. Efendi, Masyur. & Sukmana, Taufani E. 2007. HAM: Dalam Dimensi / Dinamika Yuridis, Sosial, Politik, Bogor: Ghalia Indonesia. Meriam Budiardjo. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Naming, Ramblon. 1982. Gatra Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty. Subawa, I Made. 2008. Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya Menurut Perubahan UUD 1945. Jurnal Kertha Patrika vol. 33 no. 1, Januari 2008.
nilai-nilai
kemanusiaan serta berlaku secara universal, tampaknya dalam hal ini HAM beresonansi lintas budaya dan tradisi, sehingga HAM merupakan seruan penting bagi mereka yang mencari keadilan dan perdamaian di dunia secara berkelanjutan. Terhadap konsep HAM yang demikian, muncul beberapa kritik pemikiran. Kritik pertama, mengenai bias budaya. Sebagaimana kita ketahui, bahwa setiap manusia yang menempati tempat tertentu pada waktu tertentu memiliki budayanya masingmasing dan adakalanya satu budaya dengan budaya yang lainnya tidak sejalan dan bahkan saling bertentangan. Selain kritik terhadap bias budaya, dua kritik lainnya secara umum terkait dengan perspektif HAM itu sendiri. Kritik kedua, bahwa klaim HAM dinilai sembrono atau egois: orang akan mengklaim sesuatu sebagai “hak asasi manusia”-nya, padahal
229