MAKALAH AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Download tentang “ Lingkungan Pendidikan dan ayat-ayat tentang lingkungan pendidikan” dan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tu...

5 downloads 641 Views 539KB Size
MAKALAH AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN Disusun Sebagai Salah Satu Bahan Kajian Pada Mata Kuliah Tafsir 2 Dosen Pengampu: Cecep Hilman, S.Pd.I, M.Ag

Disusun Oleh : Semester VI A (Reguler) Dina Nur Ruwaidah Iwan Setiawan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMI PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2018

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Menguasai apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi, Karena hanya dengan usaha penulis beserta kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada masalah. Tak lupa shalawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw sebagai penyampai wahyu dari Allah untuk umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah, beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak. Maksud pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui tentang “ Lingkungan Pendidikan dan ayat-ayat tentang lingkungan pendidikan” dan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah tafsir II di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sukabumi. Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah mendorong dan membimbing penulis atas terselesaikannya makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta menjadikan bahan pertimbangan bagi bapak dosen untuk sedikit memberikan kebijakannya terhadap penulis. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih juga terhadap semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki penulisan makalah berikutnya.

Sukabumi,

Maret 2018

Penulis

DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar ................................................................................................i Daftar Isi ...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................1 B. Rumusan Masalah ................................................................................2 C. Tujuan Penulisan ..................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Lingkungan Pendidikan .....................................................3 B. Macam-macam Lingkungan Pendidikan ..............................................3 C. Ayat-Ayat yang Membahas tentang Lingkungan Pendidikan .............6 D. Pengaruh Lingkungan Pendidikan .......................................................11

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. Lingkungan itu bermacam-macam yang satu dengan yang lain saling pengaruh-mempengaruhi

berdasarkan

fungsinya

masing-masing

dan

kelancaran proses dan hasil pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah upaya yang memang secara sadar terencana yang dilakukan melalui proses untuk mengembangkan potensi dasar secara jasmani dan rohani agar bisa menggapai

segala

tujuan.

Sebagaimana

pendidikan

umumnya,

kita

mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, baik dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru di lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbal balik pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sangatlah penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik dalam kehidupan sosial masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya membantu perkembangan peserta didik yang optimal. Utamanya pemahaman itu mengenai keterkaitan dan saling

pengaruh antar ketiganya dalam perkembangan manusia. Sebab, pada hakikatnya peranan ketiga pusat pendidikan itu selalu secara bersama-sama mempengaruhi manusia.

B. Rumusan masalah Adapun Rumusan yang terdapat didalam makalah ini diantaranya adalah : 1. Apa pengertian dari Lingkungan Pendidikan ? 2. Bagaimana penafsiran dari ayat tentang Lingkungan Pendidikan ? 3. Apa saja pengaruh Lingkungan Pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dan pembahasan yang terdapat didalam makalah ini diantaranya adalah : 1. Mengetahui tentang pengertian Lingkungan Pendidikan. 2. Mengetahui tentang penafsiran ayat-ayat tentang Lingkungan Pendidikan 3. Mengetahui tentang pengaruh Lingkungan Pendidikan

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakungya,

yang

mempengaruhi

kelangsungan

perikehidupan

dan

kesejahteraan manusia serta mehluk hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. B. MACAM – MACAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN 1. Lingkungan Pendidikan yang baik Berbicara lingkungan dalam konteks pendidikan maka tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan ki hajar dewantara dengan penamaan tripusat pendidikan. Kihajar dewantara mengatakan bahwa pendidikan berlangsung dalam tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan pendidikan adalah merupakan salah satu komponen pendidikan yang menarik perhatian para ahli untuk mengkajinya.

ajaran-ajaran Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang berhubungan dengan lingkungan keluarga ini. Al-quran telah mewanti-wanti agar keluarga memperhatikan pendidikan anaknya supaya anaknya terhindar dari kelemahan baik lemah jasmani maupun rohani . Dalam konteks sekarang, masjid adalah sekolah. Lingkungan sekolah dalam kaitannya pembentukan tingkat keberhasilan anak dalam belajar, adalah sebagai lanjutan dari pendidikan keluarga. Dalam perspektif islam, fungsi sekolah sebagai media realisasi pendidikan berdasarkan pemikiran, aqidah dan syariah dalam upaya penghambaan diri

terhadap

Allah

dan

mentauhidkan

manusia

terhindar

dari

penyimpangan fitrahnya. Artinya, perilaku anak diarahkan agar tetap memperoleh naluri keagamaan dan tidak keluar dari bingkai-bingkai norma-norma islam. Demikian pula anak disekolah tidak akan lepas dari pergaulan dengan teman sebayanya dalam zarnuzi menyarankan agar memilih teman tidak sembarangan. Hendaknya teman itu memiliki sifat yang belajar, dan berwatak istiqomah karena hal itu secara langsung maupu tidak langung akan mempengaruhi. Teman yang satu akan terpengaruh dengan teman yang lainnya. Sebagaimana diuraikan Zarnuzi dalam Syairnya: Janganlah bertanya tentang kelakuan seseorang, tapi lihatlah siapa temannya. Karena biasanya mengikuti temannya kalau temanmu berbudi buruk maka menjauhlah segera. Dan bila temanmu berbudi baik maka bertemanlah dengannya, tentu kau akan mendapat petunjuk. a. Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1) Pendidikan Prenatal (pendidikan dalam kandungan) 2) Pendidikan Postnatal (pendidikan setelah lahir)

b. Lingkungan Sekolah Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.

2. Lingkungan Pendidikan yang buruk Seperti halnya dengan adanya banyak grup-grup pada akhir-akhir ini, yang gerak tingkah lakunya sebagian besar lebih mendekati dengan “gang-gang” di luar negeri. Sedang yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah, segala macam pengaruh yang menuju kepada halhal yang tidak baik dan merugikan baik, tidak baik dan merugikan bagi pendidikan dan perkembangan anak sendiri Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam masyarakat. Dan anehnya, pengaruh yang negatif ini sangat mudah diterima oleh anak , dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya, akhirnya bisa menjadi anak berandalan. Oleh karena itu menjadi tugas dari orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putraputrinya. Orang tua harus tahu dan mengawasi selalu, dengan siapa anaknya itu bercampur gaul. Bukan maksudnya di sini untuk membedabedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga, agar si anak tidak terlanjur memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak menginginkan.

C. AYAT

YANG

MEMBAHAS

TENTANG

LINGKUNGAN

PENDIDIKAN YANG BAIK DAN BURUK 1. Surat Al-Imran ayat 110

ْ ‫ُكىت ُ ْم َخي َْس أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِس َج‬ ‫َف ََت َ ْى ٍَ ُْنَ َع ِه ْٱن ُمى َك ِس‬ ِ ‫اس تَأ ْ ُم ُسَنَ تِ ْٱن َم ْع ُس‬ ِ َّ‫ت ِنهى‬ َّ ‫ََتُإْ ِمىُُنَ ِت‬ َ‫ة نَ َكانَ َخي ًْسا نَّ ٍُم ۚ ِ ّم ْى ٍُ ُم ْٱن ُمإْ ِمىُُن‬ ِ َ ‫ٱَّللِ ۗ ََنَ ُْ َءا َمهَ أ َ ٌْ ُم ْٱن ِك َٰت‬ َ‫ََأ َ ْكث َ ُس ٌُ ُم ْٱن َٰفَ ِسقُُن‬ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” Allah Ta’ala memberitahukan ihwal umat ini bahwa meraka adalah umat terbaik. Allah beriman, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia.” Al-bukhari meriwyatkan dari Abu Hurairah sehubungan dengan dengan ayat, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia,” dia berkata, “kamu adalah sebaik-baik manusia atas manusia lainnya. Dahulu kamu datang kepada mereka, sedang lehermu masih dibelenggu, sebelum kamu masuk islam.” Demikian pula menurut riwayat Ibnu Abbas dan sejumlah tabi’in. adapun maksud ayat ini adalah umat yang paling baik dan paling berguna bagi umat lainnya. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Kamu menyuruh kepada yang makruf, melarang dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah “Imam Ahmad meriwayatkan dari Durrah Binti Abu Lahab, dia berkata,”Seseorang bangkit dan menuju Nabi SAW. Ketika beliau berada dalam mimbar, lalu bertanya, ”Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling baik? Beliau bersabda, Manusia yang paling baik ialah yang paling tenang, paling bertakwa, paling giat menyuruh epad yang makruf, paling gencar melarang kemungkaran, dan paling rajin bersilaturrahmi.” Ayat diatas mencakup seluruh umat pada

setiap abad. Sebaik-baiknya era manusia ialah era manusia pada saat Nabi SAW. Diutus, kemudian era generasi sesudahnya. Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain,”Demikianlah, kamu telah menjadikan kamu menjadi umat pilihan agar kamu menjadi para saksi bagi umat manusia 2. Surat Al-Israa’ ayat 16-17

۟ ُ‫سق‬ ‫ُا فِي ٍَا فَ َح َّق َعهَ ْي ٍَا ْٱنقَ ُْ ُل‬ َ َ‫ََ ِئذَآ أ َ َز ْدوَا ٓ أَن وُّ ٍْ ِه َك قَ ْس َيةً أ َ َم ْسوَا ُمتْ َسفِي ٍَا فَف‬ ‫يسا‬ ً ‫فَدَ َّم ْس َٰوَ ٍَا ت َ ْد ِم‬ “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” Maksud ayat, maka kami menyuruh mereka berbuat ketaatan, lalu mereka melakukan keburukan sehingga mereka pun berhak mendapat siksa. Penafsiran demikian diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dari Ibnu Abbas. Bila pengantar negeri itu berfoya-foya , maka ini mengantar mereka melupakan tugas-tugasnya serta mengabaikan hak-hak orang kebanyakan, lagi membiarkan hidup miskin. Hal tersebut mengundang kecemburuan sosial, sehingga merenggangkan hubungan masyarakat dan mengakibatkan timbulnya perselisihan dan pertikaian yang melemahkan sendi-sendi bangunan masyarakat, dan yang pada gilirannya meruntuhkan sistem yang diterapkan oleh penguasa-penguasa tersebut. Ketika itulah runtuh dan hancur masyarakat atau negeri tersebut. Ayat ini merupakan salah satu hukum kemasyarakatan yang ditetapkan Al-Quran dan berlaku bagi masyarakat apapun, serta dimana dan kapan pun, yakni apabila telah banyak orang-orang mutraf, tanpa ada yang meluruskan kebejatan mereka, sehingga kebejatan merajalela dalam suatu masyarakat, maka ajal masyarakat itu segera akan tiba.

3. QS. AL-Israa’ Ayat 17

‫يسا‬ ً ‫ص‬ ً ۢ ِ‫ب ِعثَا ِدِۦي َخث‬ ِ ُُ‫َن ِم ۢه َت ْع ِد وُُحٍ ۗ ََ َكفَ َّٰ ِت َس ِتّ َك تِرُو‬ ِ َ‫يسا ت‬ ِ ‫ََ َك ْم أ َ ٌْهَ ْكىَا ِمهَ ْٱنقُ ُس‬ “Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hambahamba-Nya. “ Allah Ta’ala berfirman guna memperingatkan kaum kafir Quraisy yang mendustakan rasul mereka, yaitu Muhammad SAW. Bahwa Allah benar-benar telah membinasakan sejumlah umat yang mendustakan Rasul setelah Nuh. Hal ini menunjukkan bahwa generasi-generasi yang antara Adam dan Nuh memegang Islam, sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Abbas. Maksud ayat: Kamu, wahai orang-orang yang mendustakan, tidak lebih mulia disisi Allah daripada mereka. Sesungguhnya kamu telah mendustakan rasul-rasul yang paling mulia dan makhluk paling tinggi. Jadi, menyiksamu itu lebih tepat dan lebih mengena. Firman Allah Ta’ala, “Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. Setelah ayat yang lalu mengisyaratkan tentang siksa yang dapat menimpa para pendurhaka, ayat ini menjelaskan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk jatuhnya siksa tersebut. Ayat ini menyatakan: Dan jika kami berhak membinasakan suatu negeri yang durhaka, sesuai dengan ketetapan dan kebijakan kami, maka kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah didalamnya, yakni di negeri itu, supaya menaati Allah dan Rasul-Nya, tetapi mereka enggan lalu mereka melakukan kedurhakaan, yakni penganiayaan dan perusakan di dalamnya, yakni di negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan, yakni ketentuan kami, maka kami menghancurkannya, yakni penduduk negeri itu dan atau bersama negeri itu, sehancur-hancurnya sehingga mereka tidak bangkit lagi sebagai satu orde atau sistem kemasyarakatan. Dan, atas dasar

itu berapa banyak generasi sesudah kebinasaan kaum Nuh telah kami binasakan disebabkan oleh hal tersebut. Memang, boleh jadi ada yang ditangguhkan pembasannya, tetapi itu bukan berarti mereka tidak akan dituntut dan disiksa. Karena itu, serahkanlah segala urusan kepada Allah. Dan cukuplah Tuhanmupemelihara dan pelimpah aneka kebajikan kepadamu yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hambahamba-Nya dan,

dengan

demikian,

segala

sesuatu

akan

dituntut

pertanggung jawabannya dan Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. Firman-Nya: )‫ (ؤئذأزدواأن وٍهك قس ية‬waidza aradna an nuhlika qaryatan/ dan jika hendak membinasakan suatu negeri dapat member kesan bahwa kehendak-Nya itu mendahului kedurhakaan mereka, dan karena kehendak-Nya itulah Allah memerintahkan orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu, lalu mereka melakukan kedurhakaan. Hal ini tentu saja tidak dapat dipahami demikian. Mahasuci Allah dari kehendak buruk terhadap seseorang apalagi suatu kaum. Atas dasar itu sementara ulama menyisipkan kalimat pada susunan redaksi ayat ini seperti yang diatas. Ada juga yang berpendapat bahwa dalam susunan redaksi ayat diatas terdapat bagian yang didahulukan yang tempatnya dibelakang, demikian pula sebaliknya, atau apa yang dikenal dengan istilah Taqdim wa Takhir. Thahir Ibn Asyur menganut pendapat ini. Susunannya jika tanpa Taqdim wa Takhiritu lebih kurang berbunyi: Dan kami bukanlah penyiksa-penyiksa sebelum kami mengutus seorang rasul (ayat 15) dan memerintahkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu untuk mengikuti tuntunan rasuk lalu mereka melakukan kedurhakaan sehingga sudah sepantasnya berlaku terhadapnya ketentuan kami, maka kami menghancurkannya sehancur-hancurnya jika kami kehendaki. Dengan demikian, firman-Nya pada awal ayat ini yang menyatakan dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri adalah syarat bagi jatuhnya ketentuan Allah membinasakan satu negeri itu. Memang, apa yang terjadi haruslah atas kehendak Allah SWT, dan kehendak-Nya itu bukanlah kesewenang-

wenangan, dan bukannya terjadi tanpa sistem yang ditetapkan dan disampaikan pokok-pokok-Nya terlebih dahulu. Anda boleh bertanya mengapa susunan redaksi ayat ini berbunyi demikian? Thahir Ibn Asyur menjawab bahwa hal tersebut agaknya disebabkan ayat ini bertujuan, disamping menyampaikan hakikat diatas, juga sebagai sindiran ancamanbagi kaum musyrikin Mekkah, bahwa mereka terancam mengalami apa yang mereka alami oleh umat-umat yang lalu

4. Surat Huud ayat 100-101

ٌ ‫صيد‬ ُّ ُ‫َٰذَ ِن َك ِم ْه أ َ ۢوثَا ٓ ِء ْٱنقُ َس َِٰ وَق‬ ِ ‫ص ۥًُ َعهَي َْك ۖ ِم ْى ٍَا قَآئِ ٌم ََ َح‬ “Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah”

َ ‫ظهَ ْم َٰىَ ٍُ ْم ََ َٰنَ ِكه‬ َ ‫ََ َما‬ ْ ‫س ٍُ ْم ۖ فَ َما ٓ أ َ ْغى‬ َ‫َت َع ْى ٍُ ْم َءا ِن ٍَت ُ ٍُ ُم ٱنَّتِّ َي ْدعُُن‬ َ ُ‫ظهَ ُم ُٓ ۟ا أَوف‬ َّ ‫َُن‬ ‫ة‬ ٍ ‫َّءٍ نَّ َّما َجا ٓ َء أ َ ْم ُس َز ِتّ َك ۖ ََ َما شَ ادَُ ٌُ ْم َغي َْس تَتْثِي‬ ْ ‫ٱَّللِ ِمه ش‬ ِ ‫ِمه د‬ “ Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka ”.

Ini adalah penutup kisah-kisah para Rasul dan kaum mereka yang diuraikan oleh surah ini, sekaligus pengantar bagi kelompok uraian baru tentang hari kemudian. Sungguh kandungan berita-berita yang lalu serta susunan redaksinya yang demikian mempesona menjadikan ia wajar ditunjuk oleh ayat ini dengan

isyarat jauh yakni “itu”. Selengkapnya ayat ini menyatakan: itulah yang sungguh tinggi nilainya sebagian dari berita-berita penting negeri-negeri yang telah kami binasakan yang kami sedang ceritakan kepadamu, wahai Muhammad, agar engkau menyampaikannya kepada umatmu kiranya mereka mengambil pelajaran. Diantara negeri-negeri itu ada yang masih tertinggal peninggalan- peninggalannya, seperti tanaman yang berdiri tegak dan ada pula, yakni sebagian lainnya, telah musnah, hilang.

D. PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN 1. Pengaruh positif, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan atau memberikan motivasi dan rangsangan kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini serta mengamalkan ajaran Islam. 2. Pengaruh negatif, yaitu lingkungan yang menghalangi atau kurang menunjang kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam. 3. Pengaruh netral, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan untuk meyakini atau mengamalkan agama, demikian pula tidak menghalangi anak-anak untuk meyakini dan mengamalkan ajaran Islam.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa 1. Lingkungan pendidikan adalah merupakan salah satu komponen pendidikan yang menarik perhatian para ahli untuk mengkajinya. 2. lingkungan pendidikan Islam merupakan suatu lingkungan yang di dalamnya

terdapat

ciri-ciri

keislaman

yang

memungkinkan

terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik Ada 3 lingkungan pendidikan yaitu: 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan sekolah 3. Lingkungan masyarakat Adapun menurut Al-quran tentang lingkungan pendidikan diantaranya terdapat didalam surat : 1.

Surat Al-Imran ayat 110

2.

Surat Al-Israa’ ayat 16-17

3.

QS. AL-Israa’ Ayat 17

4.

Surat Huud ayat 100-101

Dan Lingkungan pendidikan mempunyai 3 pengaruh yang adalah: 1. Pengaruh Positif 2. Pengaruh Negatif 3. Pengaruh Netral

diantaranya

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 2010. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Yusuf, Muhammad Ahmad. 2010. Ensiklopedia Tematis Al-Quran dan hadits, Cet 1. Jakarta: Widya cahya

Macam-macam Lingkungan Pendidikan. Pdf

https://nexuskomp.wordpress.com/pengertian-lingkungan-pendidikan/

http://www.pengertianahli.com/ayat-ayat-lingkungan-pendidikan..html

https://noerdiandana.wordpress.com/lingkungan-pendidikan/