Angkasawati, Masyarakat Desa
MASYARAKAT DESA
karena bertujuan pembentukan pribadi, disamping juga mempunyai tugas sosial
OLEH:
akan membuat anak itu cakap bila
ANGKASAWATI
kewajiban
ABSTRAK Masyarakat pedesaan akan berbeda dengan masyarakat kota gaya hidup, pandangan hidup, perilaku termasuk kelembagaan masyarakat dan kepemimpinannya. Begitu juga struktur sosial, proses sosialnya, mata pencaharian, pola perilaku juga berbeda dengan masyarakat kota. Sistem mata pencaharian masyarakat pedesaan tak lepas dari perkembangan kebudayaan masyarakatnya. Pergeseran dari pertanian ke sektor jasa dan perdagangan merupakan fenomena yang layak. Tak terelakan dalam kehidupan masyarakat desa. Demikian pula sering iita jumpai mata pencaharian di desa makin bervariasi sementara kultur dan tata nilai serta daya dukung lahan cenderung tetap. Bergitu juga budaya dan sistem religi masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Untuk itulah masyarakat desa selalu menarik untuk didalami.
dan Sifat-Sifat Masyarakatnya masyarakat
pinggiran
kota yang dapat berhubungan, lebih cepat berkembang karena pengaruh perkembangan kota atau perhubungan antara Negara maka dari itu bisa mempengaruhi bagi masyarakat yang mempunyai jalan:
faham
pengajaran
ortodok dan
dijalankan
masyarakat.
Kita
dalam
memberikan
pendidikan bagi masyarakat yang belum maju harus sederhana saja, sebab dilihat
dari
segi
sifat
utamanya
masyarakat yang masih belum maju, dahulu desa pedalaman karena belum mengenalnya pinggiran
sebagai
kemudian
memupuknya,
masyarakat harus
sebab
dapat
kehidupannya
tergantung dari bercocok tanam saja yang cukup untuk dapat hidup seharihari, dan tak memikirkan yang lainnya lagi. Selain pemerintahan kita harus tahu, juga kita dan masyarakat pinggiran kota pada umumnya harus memberikan pengaruh
dalam
bidang
pendidikan
sebab manusia hidup mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan saling membutuhkan satu sama lainnya, juga Bagaimanapun
Kehidupan Masyarakat Desa Sebagai
itu
saling bantu membantu.
Kata Kunci : Masyarakat, Desa A.
1
dengan
pendidikan,
juga
dalam
pergaulan hidup kita pada masa ini yang biasanya dipentingkan ialah pendidikan dan
jabatan
yang
praktis.
Bahkan
perguruan-perguruan
tinggi
telah
berubah menjadi sekolah-sekolah vak yang terdiri dari bagian-bagian yang berdiri sendiri, hanya sekolah-sekolah GYMNASIUM yang masih menjunjung tinggi cita-cita pendidikan umum, tetapi
2 Angkasawati, Masyarakat Desa
juga sekolah ini tidak dapat memenuhi
dibandingkan
dengan
tujuan yang dicita-citakan pertama.
daerah
yang
Sosiologi
adalah
hubungan
kota
masyarakat
selalu
keinginan-keinginan manusia sebagai
manusia-manusia yang saling tolong
proses
menolong, bantu-membantu dan saling
suatu obyek dalam kehidupan.
pengaruh-mempengaruhi terhadap hal yang
menuju
suasana
keberhasilan
karena
untuk
mengejar
tercapainya
Pengaruh-pengaruh dalam segi pengajaran
harus
berdasarkan
maka dari itu dia tidak ingat terhadap hal
pendidikan unum yang lebih luas lagi
yang
bila
menuju
suasana
keberhasilan
dibandingkan
daripada
yang
maka dari itu tidak ingat terhadap
diberikan pada pengajaran rendah yang
masyarakat yang sekitarnya, dia selalu
diberikan pada sekarang ini untuk dapat
hidup mewah-mewah tanpa dipikirkan
menghindarkan tidak terpilihnya murid-
karena
kemewahan
murid yang cakap, maka haruslah lebih
sehingga hubungan dengan daerah-
banyak memberikan perhatian pada
daerah
pemilihan pada pengajaran
ditutup
dengan
sekitarnya
tidak
saling
dengan
mengenal, akibatnya tidak ada rasa
perlu diadakan suatu perbedaan untuk
persaudaraan yang erat, maka dari itu
pengajaran tinggi. Di pengajaran tinggi
bila kita terdapat kesulitan-kesulitan
perlu diadakan pengaturan-pengaturan
tetangga
yang
sekitarnya
akan
menutup
mata.
istimewa
untuk
member
pendidikan khusus dan lama dalam Kebaikan masyarakat pinggiran
lapangan mereka yang bakal menjadi
kota yang selalu erat dalam hubungan
pemimpin dalam lapangan pekerjaan
persaudaraan
yang bersifat teoritis.
dan
saling
kenal
mengenal satu sama lainnya, oleh karena
itu
menonjol,
tidak
ada saling tonjol
yang kurang atau sama sekali belum
satu
mendapatkan pengajaran, terhambat,
dengan masyarakat lain saling hormat-
disebabkan keengganan tenaga-tenaga
menghormati, oleh Karena itu selalu
pengajar yang diberi bagian tugas ke
tenang tak ada pengaruh lain. Tetapi
desa; karena disamping honorarium
dalam lapangan untuk lebih maju karena
yang kurang juga keadaan daerah dan
di
keadaan
masyarakatnya yang kurang maju dalam
daerahnya sangat sulit dalam mencapai
penyusunan ekonomi, kekurangan dan
obyeknya atau dalam proses untuk
rumah tangganya.
hubungan
deaerah
mencari
desa
materriil
sederhana
perbaikan pengajaran bagi penduduk
dan
dalam
hidupnya
Pada masyarakat desa perbaikan-
masyarakat
situasi
lebih
lambat
bila
3
Angkasawati, Masyarakat Desa
Mulai
abad
ke
Sembilanbelas
kesimpulan
bagaimana
seharusnya
usaha untuk memperluas pengajaran
dapat dengan baik hidup sehari-hari
sekolah dan cita-cita untuk mendidik
dalam pergaulan dan menghadapi dua
rakyat umum lebih mendapat perhatian.
fase paham.
Sekarang ini orang makin insaf bahwa
Faham kota berlainan dengan
kewajiban belajar pada sekolah-sekolah
faham daerah yang selalu terburu-buru
rendah sebetulnya harus dilanjutkan lagi
bila dibandingkan pengaruh masyarakat
dengan
pendidikan
yang
sekolah,
bagi
diluar
gedung
didalam
dan
perasaan terharu yang sepintas lalu dan
lapisan
gemar akan kesenangan-kesenangan
rakyat yang luas derajat kecerdasannya
lahir dan kasar, juga hidup didalam
diselidiki ternyata amat menyedihkan.
tangsi-tangsi
orang-orang
pemuda-pemuda
dipersamaratakan
dewasa
Pandangan
pada
ini
sangatlah
kelihatan
mudah kehilangan kesadaran sopan
penumpukan
santun. Peristiwa-peristiwa peleburan
penduduk di kota-kota besar merupakan
yang timbul sebagai akibat kehilangan
suatu ancaman bagi kebudayaan, tetapi
kesadaran
apakah sebetulnya sudah semestinya
merupakan
kekuatan
yang
bahwa kemunduran rohaniah ini akan
mempersatukan
golongan
manusia,
terjadi bilamana demikian banyak orang
yang
diserahkan
perkembangan-
peraturan umum mengenai kekuatan
perkembangan yang terdapat dikota itu
atau perbuatan kebiasaan atau faham
selalu menjalar melewati perhubungan
yang sehat dan ada kaidah yang
diantaranya Sosiologi Kota dan Desa
dengan lambat laun terbentuk didalam
saling mempengaruhi dengan adanya
pertumbuhan
masyarakat pinggiran kota ini akan
pergaulan hidup.
timbul kreativitas yang dinamis, untuk
Kita
senyata-nyatanya
yang
uniform
pada
mengambil
perbandingan,
perkembangan
dan
perhubungan
akan
besar
kaidah-kaidah
artinya,
kaidah
kebiasaan dapat
ini
satu
didalam
membedakan
peraturan-peraturan sosial umum yang memberi
petunjuk
kepada
adalah suatu peristiwa yang nyata
hubungan
didalam
dan
perkembangan masyarakat dari kota
pinggiran
dengan masyarakat pinggiran kota dan
kehidupan
perkembangan kota
akan
sosial
masyarakat
mempererat
peleburan-
langsung
masyarakat
seluruh
maupun
peleburan pergaulan hidup yang mati
mempengaruhi
dan
dorongan
tradisionil.
Jadi
masyarakat
pinggiran kota harus dapat mengambil
supaya
terutama
tidak
dan
langsung
memberikan
masyarakat
yang
masih lemah pandangan untuk meniru.
4 Angkasawati, Masyarakat Desa
Sebagaimana isi buku Bapak Prof. Djojodiguno
mengatakan
kota. Biasanya masyarakat pinggiran
bahwa
kota maupun masyarakat desa dalam
saling
tingkah laku sehari-hari sangat dijaga
mempengaruhi satu sama lain, dimana
dan saling mempunyai rasa hormat
saling berhubungan tingkah laku dan
menghormati terhadap masyarakat lain.
kehidupan
masyarakat
itu
perbuatan yang dilandasi oleh suatu
Maka dari itu adat sopan santun
kaidah dan siapa yang melangarnya
inilah
akan
sebagai
diberi
sanksi
sesuai
dengan
ketentuannya.
tempat suatu
mempersatukan kaidah
hidup
diri dari
golongan yang bersangkutan, bilamana diterapkan dalam waktu yang tak tentu
Sifat-Sifat
B.
Masyarakat
Pinggiran
menjadi
ragu-ragu
lagi
seperti orang yang pada hidupnya
Sebelum masyarakat
hendaknya
kita
pinggiran
membicarakan
mementingkan
kota,
luhur terletak pada makin berkurangnya
terlebih
perbuatan-perbuatan
dahulu mengetahui tentang masyarakat
penghargaan
kota
saling
kebiasaan turun-temurun itu, bilamana
mau
suatu perbuatan hanya berlandaskan
dengan
kebiasaan saja maka mungkin tata tertib
masyarakat desa yang walaupun taraf
menurut norma itu ada tekanan dari luar
kehidupannya
dan mungkin atau memang pengaruh
yang
kehidupannya
menonjolkan
diri
berhubungan
dan
erat,
tak
lain
rendah
tetapi
pada
kepada
kebiasaan-
umumnya kelihatan juga sedikit banyak
masyarakat
penghargaan dan perhatian terhadap
melakukan
pergaulan hidup yang bersandarkan
sekaligus akan roboh sekali, kadang-
bertani, pekerjaan yang memberatkan
kadang timbul suatu cara hidup yang liar
ini
sekali, terutama pada angkatan muda.
harus
ini
kota
dengan
mudah
telah dan
karena
faktor
membuka
atau
Sifat utama masyarakat pinggiran
hidupnya
kota menurut pandangan umum atau
tergantung pada kekuatan tumbuh dari
pendapat-pendapat masyarakat pada
tanam-tanaman
juga
umumnya
bila
melihat
masyarakat
seharusnya menyerahkan pada tingkah
pinggiran
kota
bahwa
masyarakat
laku dan telah mempunyai pengaruh
tersebut dekat antara perhubungan baik
besar
didaerah-daerah desa yang lain selalu
ekonomi
dilakukan
pinggiran
untuk
mengerjakan
pada
tanah dan
cara
baru,
hewan,
hidup
dan
penghidupan, penduduk pinggiran kota
dalam
dalam
lambat
mudah terpengaruh disebabkan dekat
dibandingkan dari pengaruh penduduk
daerah-daerah yang antar hubungan
usahanya
masih
kehidupannya
berubah
dan
Angkasawati, Masyarakat Desa
kota dan daerah juga lainnya maka
dipropagandakan
dapat
segi
masyarakat yang belum mengenal sama
penghidupan yang nyata dan menurut
sekali penerangan serta propaganda. Ini
kaidah-kaidah
biasanya melalui daerah pinggiran kota
menilai
bagaimana atau
hukumnya
merupakan persyaratan yang baik.
langsung
5
terhadap
dulu, sebab kontak memberi petunjuk
Hubungan antara manusia dengan
sebagai
saran-saran
manusia dan pembentukan pendapat
mempengaruhi
umum
sehingga perkembangan itu menjalar
dalam
golongan artinya
lingkungan
manusia semula,
tidak
golongankehilangan
disampingnya
serta
untuk
menarik
hati
dengan lancar.
kita
Jadi masyarakat pinggiran kota
melihat terjadinya pendapat umum yang
pada hakekatnya mempunyai perhatian
jauh lebih baik artinya. Dalam susunan
yang
demokrasi
pedagogis
modern
pembentukan
sangat
besar
terhadap
daripada
segi saling
pendapat umum itu untuk sebagian
mempengaruhi dan saling mempererat
besar, berdasarkan penerangan modern
hubungan untuk menuju kesejahteraan
dan bebas pada pemerintah dikatakan
dan kemajuan dalam masalah apa saja
penerangan ini bersifat propaganda.
pokok
Dan apakah ini berarti bahwa
untuk
mempengaruhi
pendidikan
sebagai
masyarakat luar itu sama sekali bersifat
memupun
perasaan
pasif dan tidak pernah menentang
kecakapan untuk menyesuaikan diri
sesuatu
dalam masyarakat.
pendapat
yang
disodorkan
kepadanya, tentang hal ini terdapat
pokok
dalam
sosial
Kecakapan-kecakapan
untuk dan
;yang
perselisihan paham yang menganggap
cukup untuk lapangan pekerjaan dapat
manusia, pesimisme dan bertentangan
pembentukan
dengan pandangan umum merupakan
khusus dan kecerdasan ini, ketinggalan-
suatu kenyataan yang pasti bahwa
ketinggalan
pendapat umum itu pada dewasa ini
masyarakat yang daerah minus karena
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-
ketinggalan dalam bidang pendidikan
faktor teknis organisasi daripada masa
terhadap keadaan dan situasi atau
yang lalu. Maka dorongan-dorongan
perkembangan
sebagai pengaruh untuk menuju ke
sekali pada waktu terdapat perubahan-
perkembangan
perubahan yang cepat berubah.
yang
modern
perlu
diadakan atau digunakan hubungan
memperbaharui
hasil-hasil
pengajaran
yang
yang
pengetahuan dicapai
masyarakat
oleh
kelihatan
Pada waktu itu keharusan untuk
kontak yang secar langsung dengan produksi
watak
pendidikan terhadap
dan
pandangan
6 Angkasawati, Masyarakat Desa
masyarakat pinggiran kota karena maju
ekonomis sebagai penghalang, sebagai
pesat
perkembangan-perkembangan
tetapi
jarang
menghapuskan
sekali
susunan
dapat
pendidikan
yang
akan mempengaruhinya. .
yang mati karena keadaan hidup selalu
Ditinjau dari ikhtiar serta uraian
mengejar dan pandangannya terlalu
diatas tadi yang sudah jelas bahwa
sempit,
untuk
maka
dari
itu
masyarakat
melihat
individu-individu
pinggiran sebagai contoh utama dan
masyarakat
penyesuaian berbagai macam sekolah
mereka merupakan kesatuan yang bulat
dengan permintaan jaman yang sangat
bila
setuju.
keadaan keadaan terpisah benar-benar
Bagaimana kita harus menyusun
pinggiran
ditinjau
dari
bahwa
baru terhadap pendidikan/pengajaran
sebagai
perjuangan hidup akan menjadi lebih
mengalami
berat kehidupan yang selalu ekonomis
kepada
suatu
karena keadaan yang selalu hidup
sebagai
subyek
dalam
pengetahuan
agraris
dengan
ilmu
bahwa
jiwa
bahwa
daripada semua hal yang individu,
suatu susunan pendidikan, pengajaran
lingkungan
kota
dari
selain
menyelidiki
subyek
yang
individu
tetap
dan
juga merasakan sampai masyarakat yang
akhirnya
tetap/
sosial ilmu
menunjukkan
demikian mengharuskan kita bekerja
kepada kita betapa kaburnya batasan-
membanting
hidup
batasan individu yang mula-mula dikira
untuk
berdiri sendiri itu.
sederhana
tulang maka
dan
dari
itu
perkembangan lebih maju agak sukar
Peralihan yang kabur dari individu
karena keadaan dan situasi yang agak
ke masyarakat ini dapat diperjelas
terdesak dalam kehidupan sehari-hari.
dengan
Walaupun
kesukaran-kesukaran
hidup merupakan penghalang
pokok
menganggap
individu
tadi
sebagai milik yang meliputi dunia luar, kadang-kadang
kita
rasakan
nasib
bagi perkembangan untuk menembus
orang lain itu sebagai nasib kita sendiri.
daerah yang masih kurang, maka dari
Misalnya rasa terharu dari orang tua
itu daerah-daerah yang masih kurang
yang melihat keluarganya mendapat
dan kaum intelek yang lupa akan daerah
pujian dalam suatu perlombaan atau
desa yang
kreativitas
akan daerah desa yang
minus sekali karena dalam masyarakat yang
kehidupannya
lainnya
dapat
dirasakan
sebagai kehormatan diri sendiri.
mewah-mewah
Didalam hubungan antara seorang
selalu memikirkan keadaan sendiri lupa
manusia dengan manusia lain, maka
akan
selalu
balasan itulah yang mempunyai arti
kekurangan-kekurangan dalam bidang
terpenting, balasan sebagai jawaban
peri
kehidupan
yang
Angkasawati, Masyarakat Desa
7
dari perasaan-perasaan dan dorongan-
berkembang dalam keadaan-keadaan
dorongan
masyarakat
memperbalikkan
atau
pinggiran
kota
yang
menghubungkan sesama manusia atau
berubah-ubah itu. Cara kita berfikir
individu
masyarakat
hanya
masyarakat
logika yang murni berlaku untuk semua
menjadi
patembayan
satu
atau
paguyuban.
untuk
bangsa
Pengertian
pergaulan
sebagian
yang
berdasarkan
bertempat
tinggal
hidup
diperbatasan kota, didalam pandangan
sehari-hari yang kita rasakan terutama
mengenai golongan nanti masih cukup
masyarakat
pada
kesempatan untuk memajukan, bahwa
pokoknya pergaulan hidup yang akrab
manusia itu dengan segala perasaannya
antara manusia dipersatukan
dengan
yang bebas sebagian bertindak sebagai
cara tertentu akan dorong-dorongan
suatu makhluk yang bergolongan dan
kemasyarakatan, egoism mendasarkan
ingin
pengertian
kemajuan karena pengaruh-pengaruh.
pinggiran
yang
kota
selalu
mengenai
selalu
mengejar
kemajuan-
tergantungnya seorang kepada orang
Salah satu kekhilafan yang sangat
lain dan mengenai pertanggungjawab
umum ialah anggapan bahwa manusia
yang menurut perasaan harus kita pikul
kodratnya adalah egois atau berindividu
terhadap sesame manusia, pengertian
dan bahwa ia mempunyai kebebasan
yang salah ini rupa-rupanya adalah
yang sangat luas, tiap orang mengenal
suatu sifat yang umum diperbuat oleh
kekuatan
hasrat atau dorongan-dorongan naluriah
hanya sedikit orang yang menginsafi itu
yang
semua betapa erat
bertujuan
mempertahankan
individu yang hayati. Tetapi
individunya
sendiri,
tetapi
individunya itu
tergantung kitanya. hidup
Manusia baru menjadi manusia
sebagai
yang bermasyarakat setelah ia hidup
makhluk hayati menjadi biasa yang
bersama manusia lainnya, juga pada
sebenarnya ialah sebagai makhluk yang
waktu
berperasaan sosial dengan sifat-sifat
menentang keliling sekitarnya itu, ia
yang dapat dibentuk lebih lanjut, sifat-
sebenarnya mengalami pengaruh alam
sifat yang dibawanya dari lahirnya oleh
sekelilingnya itu sampai pada saat
karena
jiwanya.
manusia
juga
pergaulan
pinggiran
kota
pergaulannya
bergabung
itu
menyangka
bahwa
ia
menjadi satu kesatuan yang lebih tinggi.
Pembawaan kemasyarakatan dari
Banyak sekali sifat-sifat yang biasanya
manusia dapat kita berikan hukumnya
dianggap orang sebagai kodrat yang
sebagai jumlah dari segenap sifat-sifat
hayati, pada hakekatnya ternyata hanya
yang
berkembang
dalam
pergaulan
8 Angkasawati, Masyarakat Desa
dengan orang lain, sifat ini kerap kali terdapat
dalam
manusia
yang
bertentangan satu sama lainnya.
Untuk
menunjukkan
individu
dalam hubungannya dengan kita yang betapa eratnya sebagaimana sekarang
Perasaan harga diri disamping
akan kita bicarakan beberapa dorongan-
dorongan untuk tunduk atau menyerah ,
dorongan tentang naluriah ini berlaku
simpati
juga untuk sifat yang seakan-akan
dan
disamping
sifat-sifat
nafsu
penolong
berjuang
hasrat
menentang
kemasyarakatan
seperti
menyampaikan rahasia, justru dalam
dorongan berjuang dan sebagainya.
penentangan-penentangan
Tiap-tiap
inilah
contoh
menggambarkan
tersembunyi khayalan-khayalan tentang
bagaimana tabiat serta martabat sifat-
tabiat serta martabat manusia yang tak
sifat manusia itu dapat berkembang
ubahnya dengan semua bentuk-bentuk
setelah ia bergaul dengan sesama
hidup
manusia disekitarnya.
masyarakat
pinggiran
kota
khususnya dan coarak-corak yang tak habis-habisnya. Marilah kita kesampingkan dahulu persoalan-persoalan
tentang
dimana
Bila pergaulan hidup itu harus dipandang
sebagai
satu
perpaduan
manusia
yang
tertentu,
kota
termasuk
manusia
dipinggiran
kesatuan
letaknya garis-garis pemindahan antara
makhluk sosial yang saling mencari
naluri, hasrat naluri dan sifat-sifat yang
hubungan
diperoleh kemudian. Pembawaan sosial
timbullah
memang memperlihatkan sifat-sifat yang
eratnya
tetap bagi masyarakat pinggiran kota
yang erat hidupnya.
tersebut, tetapi dorongan naluri tetap
kemasyarakatan pertanyaan hubungan
maka
bagaimana
kemasyarakatan
Ada kaitan golongan yang tidak
dipentingkan karena ia bersama-sama
erat,
dengan
diperoleh
perasaan yang kokoh walaupun tidak
kemudian yang menjadi sebab dapat
begitu mudah untuk mencari kebebasan
berubah-ubah martabat dan alam tabiat
batas yang terang antar kedua jenis
manusia dalam batas yang tertentu.
pergaulan hidup ini, namun bagi ahli
Bilamana pembawaan kita tidak dapat
ilmu masyarakat penting juga untuk
berubah dan tak dapat diolah lagi maka
mengukur golongan itu dengan jelas
tak akan terkurung dalam kehidupan
melihat
yang tak bersejarah dan yang terus
ikatannya.
sifat-sifat
yang
berulang-ulang seperti suatu lingkaran yang tak berujung pangkal.
ada
juga
golongan
kepada erat
atau
dengan
tidaknya
Masyarakat pinggiran kota adalah definisi
daripada persekutuan
hidup
yang merupakan perikatan manusia
Angkasawati, Masyarakat Desa
dengan
perasaan
persatuan
dan
kesadaran bersama yang besar juga kita
lihat
diantaranya
9
masyarakat tertentu untuk memasuki atau keluar dari lingkungan tersebut.
dipelbagai
Perbedaan
persekutuan
hidup
organisasi atau persatuan kemasyarakat
dalam masyarakat pinggiran kota sama
yang
sekali
mempunyai
tujuan
tertentu,
belum
bersifat
ikhtisar
atau
dengan itu dalam percakapan sehari-
perbedaan formil berkala, kita dapat
hari
memperluas pengertian susunan kita
memakai
pergaulan
pengertian
hidup
bagi
ini
untuk
masyarakat
pinggiran kota pada umumnya.
oleh karenanya sebab kita melihat
Dengan memakai perumpamaan
bagaimana
persekutuan
hidup
dapat berbagai
yang
lama
itu
maka suatu pergaulan hidup yang
terpecah belah, selama abad-abad yang
berdiri sendiri daripada individu-individu
akhir inilah salah satu sebab daripada
didalam hubungan persekutuan hidup
mengalirnya
dapat kita bandingkan dengan ikatan
mengakibatkan keadaan hidup yang
manusia-manusia
sama sekali terletak didalam suasana
lainnya,
dalam
penduduk
yang
bentuk-bentuk pergaulan hidup yang
organisasi
merupakan suatu persekutuan hidup,
mengejar
maka juga kegotong-royonganlah sifat
tetapi
yang
mengandung unsure kebudayaan yang
terpuji
dalam
ikatan
kemasyarakatan beberapa
tujuan
sebagaimana
yang tertentu,
timbale-baliknya
kemasyarakatan yang lebih renggang
anarkhi kemasyarakatan.
itu, maka sifat-sifat yang dikehendaki
Peristiwa-peristiwa
yang
sama
oleh masyarakat pinggiran kota ialah
dengan ini dan yang menyebabkan kita
menetapi
memandang
kewajiban
dan
keadilan
maupun bisa menyesuaikan diri.
kejadian-kejadian,
perkembangan-perkembangan pergaulan hidup, dengan hati yang
C.
Taraf Hidup
bimbang
dan
pengaruh
yang
Tenggara.
cemas
merupakan
masuk
Dalam
ke
Asia
pergaulan
Bentuk pergaulan hidup yang satu
perkembangannya, pembentukan serta
ini mempunyai sifat dapat tahan lama
pengertian diambil dari bahan ilmu
serta merupakan bentuk yang lain tidak
pengetahuan yang menghendaki cara
begitu kekal, terutama oleh karena ia
penyelidikan
berdasarkan
pergaulan hidup sehari-hari mengenai
perseorangan
keputusan-keputusan atau
golongan
bentuk
dan
dan
pemakaian peristiwa
pertimbangan-pertimbangan
dari juga dan
10 Angkasawati, Masyarakat Desa
keadaan-keadaan dalam masyarakat itu
dan disebarluaskan kepada yang masih
sampai sekecil-kecilnya mengenai hal
canggung
itu khususnya atau proses pengaruh
pandangannya.
mempengaruhi
dan
atau
masih
sempit
gantung
menggantung.
D.
Kegotong-royongan
Pergaulan hidup masyarakat itu
Bila pengaruh-pengaruh tersebut
adalah suatu kenyataan sosial yang kita
diolahnya dan memungkinkan kurang
alami sendiri dan oleh sebab itu dalam
bermanfaat atau tak bisa diterapkan
keadaan yang kita alami sendiri dan
karena pahamnya maka dari itu kita
oleh sebab itu dalam keadaan yang
harus
demikian
menyerasikan
menarik
perhatian
serta
menghadapkan kita kepada persoalan mengenai
pergaulan
menguraikan masyarakat
hidup,
dan
untuk
mempelajari
pinggiran
mengubah dengan
sedikit
dan demi
sedikit secara berevolusi. Dalam taraf hidup masyarakat pinggiran
kota
biasanya
dalam
antara
pergaulan sehari-hari motif condong
perbatasan daerah minus dan daerah
dengan masyarakat yang dekat dengan
surplus
harus
daerahnya ialah masyarakat daerah
atau
dalam tingkah laku dan gerak-geriknya
perhubungan sosial antara pandangan
maka dari itu haruslah membiasakan
yang berlainan juga mencapai sintesis
mengenai dimana dia berada harus
sehingga dapat memahami kenyataan
dapat menterapkan maka akan terjadi
masyarakat dalam hubungan mengenai
pertentangan faham. Juga sifat gotong
problem-problem
saling
royong maupun hobbinya sehari-hari
mempengaruhi menuju kemajuan dalam
biasanya yang digunakan itu sukar
bidang Ilmu Sosiologi.
merubahnya dengan cara radikal.
adalah
menyesuaikan
Sifat
kota
dapat
yang pergaulan
yang
utamanya
dapat
masyarakat
Sifat kegotong-royongan diterima
pinggiran kota yang selalu mendapat
dengan sepenuhnya, nilai dari norma-
pengaruh dari kedua belah golongan
norma susila tetapi harus membatasi
masyarakat,
masyarakat
penyelidikan-penyelidikannya, pada arti
pinggiran kota harus dapat mengolah
norma-norma tadi untuk masyarakat dan
dan menyelidiki sampai dimana atau
sifat dan hasrat atau dorongan manusia
sampai
dan
yang menjadi dasarnya, ini semua
perkembangan mana yang baik dan
merupakan kesanggupan untuk dengan
dapat
langsung
sebagai
mendetail diterima
pengaruh sebagai
suatu
perikehidupan yang harus diterapkan
turut
merasakan
barang
sesuatu dengan orang lain, mengerti
Angkasawati, Masyarakat Desa
11
suasana disamping ikut merasakan atau
norma dan ide-ide tentang kehidupan.
mengalami
Perbedaan
dengan
tanggung
pada
tempat
dan
tantangan
bentuk ini perasaan-perasaan yang tak
kehidupan akan melahirkan bentuk-
sadar
bentuk kebudayaan yang mempunyuai
berkuasa.
Perasaan-perasaan
yang serupa itu kebanyakan melihat dan
ciri
kebanyakan
dengan
sesuatu
ditimbulkan
kejadian
tidak
atau
apda
bilamana
khas
berbeda. kondisi
Demikian
pula
geografis
dan
lingkungan yang sangat berbeda pada
tonggaknya mengenai sesuatu mulai
tiap
kabut maka tampaklah kemudian bahwa
kebudayaan
perasaan simpati itu dihilangkan dan
demikian pola kebudayaan-kebudayaan
kita
di pedesaan Indonesia akan berbeda
dorongkan
perasaan
kegotong
royongan.
tempat
akan
melahirkan
yang
berbeda.
pola Meski
antara daerah juga memiliki berbagai
Perasaan kegotong
kasih
royongan
saying
dan
persamaan.
mendasarkan
Masyarakat
tersusun
pengertian-pengertian terhadap orang
elemen-elemen
lain tetapi harus dapat mendasarkan
unsur yang membentuknya. Elemen
perasaan simpati, perasaan kasihan.
itu tersusun secara fugnsional untuk
Didalam dunia modern sifat kegotong-
mencapai tujuan bersama. Meski
royongan ini makin lama makin terbatas
tidak
hanya
pada lingkungan tertib sopan
keseimbangan
yang
lahir
hidup
beberapa keadaan kecenderungan
persekutuan bagi masyarakatan menjadi
untuk menciptakan tertib nilai akan
kebiasaan
selalu ada (Soedjono, S., 1999).
saja. yang
Tetapi tetap.
Walaupun
demikian
kita
harus
ingat
keadaan
dan
situasi
sebab
kepada
yang
dari
terdiri
selamanya
dari
terjadi
namun
Kenyataan
lain
pada
masyarakat
dalam
akan selalu diharapkan pada kondisi
keadaan penghidupan sekarang ini sifat-
pertentangan akibat berbagai proses
sifat itu diperkecil baik dalam lingkungan
yang
apa saja.
Kesenjangan baik ekonomi, sosial,
tidak
maupun E.
Pola Kehidupan Masyarakat Desa Sebagaimana telah dikemukakan
selamanya politik
adil.
membawa
masyarakat untuk berhadapan guna melakukan
kompromi
terhadap
keadaan itu. Ada yang beranggapan
para ahli bahwa kebudayaan terdiri dari
akan
terjadi
perubahan
radikal
kebudayaan material yang dapat berupa
terhadap kesenjangan yang ada dan
hasil material, dan immaterial berupa
menggantikannya dengan nilai baru
12 Angkasawati, Masyarakat Desa
kadang ada yang hanya melakukan
adanya stratifikasi sosial, ada atau
kompromi agar terjadi keseimbangan.
tidak adanya pembagian kerja secara
Kondisi-kondisi
seksual, ada atau tidak adanya
selalu
inilah
yang
mewarnai
akan
kehidupan
stratifikasi
rasial,
sistem
masyarakat kita, sejarah yang terjadi
keluarga
akan diwarnai pertentangan agar
pembagian yang dilakukan Malvin
terjadi perubahan-perubahan guna
Haris
menuju cita-cita bersama yang tidak
infrastruktur ini terdiri dari pendidikan,
pernah tercapai (Giddens, A., 1998).
teknologi, ekonomi dan ekologi serta
Berbagai teori diajukan para ahli untuk menentukan unsur-unsur dalam sistem sosiokultural yang akan selalu mengalami perubahan. Salah satunya adalah yang diungkapkan dengan
cara
mengkompartementalisasi sistem
sosiokultural satunya
Supra Struktur
yang
adalah
telah
Ideologis
yang
mengkompartementalisasi supra
Ideologi Umum
Agama
Ilmu Pengetahuan
Kesenian
Kesusastraan
yang
perbedaan dan
adanya
berbagai
(1979), yang telah menyajikan skema
infrastruktur
adalah
antara struktur.
Struktural Sosial
Skema ini adalah alat analisis yang
Ada (atau tidak adanya) stratifikasi sosial
Ada (atau tidak adanya) stratifikasi rasial dan etnis
sangat berguna untuk memahami struktur dan sistem sosiokultural yang
berlaku.
Pembagian kerja secara seksual dan ketidaksamaan
Secara seksual
Keluarga dan kekerabatan
Pendidikan
Teknologi
Sistem sosiokultural dalam tiga aspek besar yakni 1) suprastruktur ideology terdiri dari ideologi umum, agama,
ilmu
pengetahuan
dan
Kepolitikan (polity)
kesenian serta adanya kesusastraan. 2) Yang kedua adalah struktur sosial yang terdiri dari ada atau tidak
3)
Tabel 1 Elemen Sosiokultural yang Membangun Masyarakat
dikembangkan oleh Marvin Harris
menguraikan
(1979)
kekerabatan.
demografi.
diajukan oleh para ilmuwan sosial. Salah
dan
serta
Infrastruktu r Material
Angkasawati, Masyarakat Desa
13
dipertukarkan diantara para individu
Ekonomi
Ekologi
Demografi
dan masyarakat. Produksi merujuk kepada berbagai hal, seperti barang apa yang diproduksi, oleh siap, alat dan teknik apa yang digunakan, dan
Sumber: K. Sandersen 1970
siapa yang memiliki bahan-bahan
Infrastruktur material berisi bahan-
dasar yang masuk kedalam proses
bahan baku bentuk-bentuk sosial dasar
produksi.
yang berkaitan dengan upaya manusia
barang-barang yang telah diproduksi
untuk
dialokasikan ke berbagai individu dan
mempertahankan
beradaptasi
dengan
hidup
dan
lingkungannya.
Distribusi
kelompok
meliputi
dalam
cara
masyarakat.
Infrastruktur material masyarakat adalah
Pertukaran dilakukan apabila para
komponen
besar
individu atau kelompok menyerahkan
mendukung kehidupan manusia. Hal itu
suatu barang berharga kepada orang
berarti tanpa komponen itu manusia sulit
lain sebagai ganti barang berharga
untuk mempertahankan kehidupannya.
lain yang dia peroleh darinya. Cara
Infrastruktur material terdiri dari empat
sebuah masyarakat mendistribusikan
sub-unit dasar yakni:
barang
1.
yang
paling
Teknologi. Teknologi terdiri dari informasi,
peralatan,
umumnya
tergantung kepada cara barang dan jasa tersebut diproduksi. Peran pasar
beradaptasi
dan saluran pemasaran memegang
disekitarnya
peranan yang sangat penting dalam
(Lenski, dalam K. Sandersen 1970).
proses ini. Dimasyarakat pedesaan
Ia tidak hanya berisi peralatan atau
peran
obyek yang bersifat dengan cara
melibatkan pedagang lokal sebagai
tertentu. Dengan demikian, kursi,
penghubung
bantal, dan mobil adalah unsur-unsur
selalu ada. Pedagang itu biasanya
teknologi, tetapi pengetahuan tentang
pedagang
bagaimana
pertanian.
dengan
manusia
lingkungan
menjinakkan
dan
memelihara tanaman dan binatang liar juga termasuk teknologi. 2.
jasa
yang
dengannya
teknik
dan
Ekonomi. masyarakat
Ekonomi adalah
sistem
saluran
pemasaran
dengan
pasar
pengumpul Jenis
yang
pasar
pasti produk
biasanya
merupakan pasar monopsonis. 3.
Ekologi. Ekologi meliputi seluruh
suatu
lingkungan fisik yang terhadapnya
yang
manusia
harus
beradaptasi.
Ia
teratur dimana barang dan jasa
meliputi sifat-sifat tanah, sifat iklim,
dihasilkan,
pola hujan, untuk kehidupan tanaman
didistribusikan,
dan
14 Angkasawati, Masyarakat Desa
dan binangan serta ketersediaan
dimiliki
sumber daya alam. Dalam pengertian
tersebut. Dengan kata lain, struktur
yang ketat, ekologi bukanlah bagian
sosial berisi apa yang dilakukan orang
dari
dimana
secara actual, dalam arti apa yang
eksternal
mereka ungkapkan mereka lakukan
sistem
atau yang mereka piker harus mereka
sistem
sosiokultural
merupakan yang
lingkungan terhadapnya
sosiokultural
harus
menyesuaikan
orang
lakukan.
Fungsi
tentang
dan
pola-pola
peran
setiap
diri. Namun, karena faktor ekologi
anggota masyarakat akan terlihat jelas
seringkali
dari struktur sosial ini. Tentu saja hal ini
krusial
merupakan bagi
determinan
berbagai
aspek
akan
membawa
konsekuensi
kehidupan sosial, maka disini ekologi
tanggungjawab
diperlukan sebagai komponen dasar
posisi setiap anggota untuk berperan
sistem sosiokultural yang penting.
dalam komunitasnya. Untuk tujuan ini,
Demografi.
4.
Faktor
demografi
adalah faktor yang meliputi sifat dan dinamika
penduduka
dan
mengukuhkan
struktur sosial berisi enam sub-unit. 1.
manusia.
Ada
(atau
tidak
adanya)
stratifikasi sosial
Kepadatan dan jumlah penduduk,
Stratifikasi sosial merujuk kepada
pertumbuhan,
adanya kelompok-kelompok dalam
kemerosotan,
atau
stabilitasnya, serta komposisi umur
masyarakat
dan jenis kelamin merupakan hal
kekayaan dan kekuasaannya. Tidak
yang
semua
penting
diketahui
dalam
yang
tidak
masyarakat
sama memiliki
mengkaji suatu masyarakat. Faktor
stratifikasi sosial. Dalam mengkaji
demografi
teknik
sebuah masyarakat sangat penting
atau
mengetahui apakah ada stratifikasi
dan
didalamnya atau tidak, jika ada, sifat
juga
pengaturan
mencakup penduduk
pengendalian
kelahiran
intensitas penerapan teknik tersebut. Komponen
sistem
dan tingkat stratifikasi tersebut harus
sosiokultural
berisi pola-pola kehidupan sosial yang
pula diketahui secara pasti. 2.
Ada
(atau
tidak
adanya)
teratur yang dipakai dikalangan para
stratifikasi etnis dan rasial
anggota suatu masyarakat, selain pola-
Ini merujuk kepada apakah ada atau
pola
dalam
tidak kelompok-kelompok rasial atau
infrastructural material. Struktur sosial
etnis, dan jika ada apakah masing-
selalu merujuk kepada pola perilaku
masing kelompok menempati posisi
actual, sebagai lawan dari kesan-kesan
sama antara satu dengan lainnya.
suatu konsepsi-konsepsi mental yang
(kelompok-kelompok
sosial
yang
termasuk
rasial
adalah
Angkasawati, Masyarakat Desa
kelompok yang bisa dibedakan atas
seksual
dasar karakteristik-karakteristik yang
universal, ada sangat banyak variasi
bisa dilihat secara fisik; kelompok
bentuknya
etnis
masyarakat.
adalah
kelompok
memperhatikan perbedaan
yang
perbedaancultural).
kenyataan
diantara
berbagai
Keluarga dan Kekerabatan
5.
Banyak
merupakan
15
Semua
masyarakat
mempunyai
masyarakat dalam sejarah manusia
sistem keluarga dan kekerabatan,
yang tidak mempunyai stratifikasi
atau pola-pola sosiokultural yang
rasial
pada
teratur yang mengatur pelaksanaan
beberapa ratus tahun yang lalu
perkawinan dan reproduksi. Namun
stratifikasi rasial atau etnis telah
sekali lagi sifat khas sistem ini sangat
menjadi ciri penting dari banyak
bervariasi dari masyarakat yang satu
masyarakat yang kompleks.
dengan masyarakat yang lainnya.
atau
etnis.
Namun
Kepolitikan
3. Ini
merujuk
kepada
berorganisasi memelihara
Lebih dari itu, sub-sub kultur yang cara-cara
masyarakat hukum
dan
dalam
seringkali memperlihatkan perbedaan
aturan
pola keluarga dan kekerabatan.
internal, juga cara-cara mengatur dan melakukan
hubungan
masyarakat.
Semua
berbeda dalam suatu masyarakat
Pendidikan
6.
antar
Pendidikan adalah sistem pengajaran
masyarakat
kultur atau intelektual yang formal
mempunyai sistem politik, walaupun
atau
sifat
masyarakat
sistem
tersebut
sangat
semi
formal.
Kebanyakan
mempunyai
sistem
bervariasi dari masyarakat yang satu
pendidikan yang tidak begitu formal
dengan masyarakat yang lain.
tetapi tidak ada masyarakat yang
Pembagian
4.
Seksual
dan
Kerja
secara
Ketidaksamaan
secara Seksual Ini
meliputi
tidak
mengembangkan
untuk mentransmisikan pengetahuan, keterampilan
cara
lelaki
dan
perempuan dialokasikan pada tugas
prosedur
atau
nilai
generasi
berikutnya. Suprastruktur ideologis meliputi
dan peran tertentu dalam pembagian
cara-cara
kerja sosial. Ia juga mencakup cara
melakukan konspetualisasi, menilai dan
dan tingkat dan hak-hak yang tidak
merasa, sebagai lawan kata dari apa
sama dalam sebuah masyarakat.
yang mereka lakukan secara actual.
Walaupun pembagian kerja secara
Kalau struktur merujuk kepada perilaku,
seksual dan ketidaksamaan secara
maka suprastruktur merujuk kepada
yang
elah
terpolakan,
16 Angkasawati, Masyarakat Desa
pikiran,
suprastruktur
mencakup
beberapa sub komponen berikut:
Agama berisi kepercayaan dan nilai
Ideologi Umum
1. Ini
merujuk
Agama
2.
bersama
kepada
yang
bersaing
dengan
karakteristik
keyakinan akan adanya kekuatan
kepercayaan, nilai dan norma yang
dan kekuasaan sesuatu yang bersifat
menonjol dalam suatu masyarakat
super natural. Adanya kekuatan dan
atau dalam beberapa bagian dari
kekuasaan sesuatu yang didapati itu
suatu
pada umumnya dianggap secara
masyarakat.
Kepercayaan
memberikan asumsi-asumsi kognitif
langsung
tentang
suatu
apa
yang
salah.
mencampuri
masyarakat,
jalannya atau
tidak
Kepercayaan ini menyangkut hakekat
mempunyai hubungan tidak langsung
alam semesta, teknik pendidikan
dengannya.
anak
yang
bagaimana
yang
komponen
ana-anak
yang
agama
menghasilkan berkepribadian
sehat,
perbedaan-
perbedaan apa yang ada antara laki-
Seperti
banyak
sosiokultural
merupakan
lainnya,
ciri
universal
kehidupan sosial. Ilmu Pengetahuan
3.
laki dan perempuan, dan masih
Ilmu
banyak lagi. Nilai adalah konsepsi
serangkaian
tentang sesuatu yang bernilai yang
memperoleh pengetahuan dengan
didefinisikan
mendasarkan kepada observasi dan
menentukan
secara
sosial.
pemahaman
Ia kita
Pengetahuan
pengalaman
adalah
teknik
(yaitu
untuk
pengumpulan
tentang apa yang baik dan buruk,
bukti-bukti faktual, demonstrasi dan
indah atau jelek, disukai atau tidak
pembuktian dan lain-lain). Ia tidak
disukai
Norma
hanya meliputi teknik dan prosedur
menunjukkan standart-standart atau
untuk menghasilkan pengetahuan,
aturan
tetapi
dan
seterusnya.
bersama
yang
berkatian
juga
bangunan
dengan tindakan sosial yang pantas
pengetahuan
dan tidak pantas. Ia adalah perintah
memahaminya
seperti
dan
pengetahuan
bukanlah
larangan
yang
berusaha
akumulatif
itu sendiri.
Dengan ini,
ilmu bagian
ditanamkan suatu masyarakat ke
kebudayaan yang bersifat universal,
dalam diri para anggotanya. Semua
tetapi hanya berkembang ditempat
masyarakat
dan dalam waktu tertentu.
menciptakan
kepercayaan, nilai dan norma, tetapi diversitas gejala ini sangat besar. 4.
Kesenian
Angkasawati, Masyarakat Desa
Kesenian
adalah
komponen
perubahan
sosiokultural yang bersifat universal.
perubahan
Isi
peperangan,
berisi
kesan-kesan
atau
dari
luar
terdiri
lingkungan serta
17
dari fisik,
pengaruh
pengungkapan-pengungkapan
kebudayaan lain.
simbolik yang mempunyai kesan-
sosial
kesan atau intelektual bagi para
hanya disebabkan oleh satu faktor bisa
anggota
dua faktor atau lebih.
bagian
suatu dari
masyarakat suatu
Kesan-kesan
dan
atau
masyarakat.
pengungkapan-
pengungkapan
simbolik
yang
dibicarakan ini bersifat fisik. Kesusastraan kesan
kadangkala
Hal
perubahan
menarik
dari
salah
tidak
satu
kebudayaan masyarakat desa adalah sistem ekonomisnya. Sistem ekonomi merupakan salah satu pola interaksi
Kesusastraan
5.
Dalam perubahan
manusia yang terdiri dari dari kegiatan-
juga
atau
berisi
kesan-
pengungkapan-
kegiatan
manusia
mengenai
pola
produksi barang atau jasa pola distribusi
yang
dan pola konsumsi masyarakat terhadap
mempunyai nilai estetis, emosional
barang dan jasa dari pola produksi yang
atau intelektual. Namun dalam hal ini
didistribusikan
dalam
kesan-kesan
pengungkapan-
dinamis
sistem
ekonomi
pengungkapan lebih bersifat verbal
barubah
sesuai
dengan
(lisan
masyarakat dan produksi barang dan
pengungkapan
simbolik
atau
maupun
tulisan)
daripada
bersifat fisik. Dengan pemahaman semua
dianggap
ini
selalu
kebutuhan
jasa yang ada. Unsur sistem ekonomi pertama
seperti ini, mite, legenda, dan drama Shakespeare
masyarakat
adalah produksi yang terdiri dari pola tanam, pendapatan petani, kepemilikan
sebagai kesusastraan. Unsur-unsur sosiokultural tersebut
dan penguasaan lahan, tenaga kerja,
dalam masyarakat yang dinamis akan
dan modal kerja. Pola tanam adalah
selalu
perubahan.
kebijakan yang dilakukan petani untuk
Perubahan terjadi didorong berbagai
mengelola lahannya meliputi kegiatan
faktor antara lain dari dalam masyarakat
tumpang
dan
Perubahan pada pola tanam yang
mengalami
luar
masyarakat.
penduduk,
Pertambahan
penemuan
baru,
sari,
penggiliran
dilakukan petani sangat mempengaruhi
pertentangan atau konflik, juga akiba
oleh
pemberontakan
atau
pengetahuan petani.
merupakan
dari
faktor
revolusi luar
yang
menyebabkan perubahan. Sedangkan
tanaman.
tingkat Pola
dipengaruhi
keterampilan
produksip oleh
petani
kepemilikan
dan juga dan
18 Angkasawati, Masyarakat Desa
penguasaannya
terhadap
faktor
dikeluarkan
semakin
besar.
Untuk
produksi terutama lahan. Luas lahan
memenuhi tenaga kerja itu biasanya
sangat menentukan besar panen yang
petani
didapatkan
besar
masyarakat yang masih mempunyai
akan
tingkat integrasi yang tinggi sistem
pendapatannya.
gotong royong masih ada. Kadangkala
panen
petani.
yang
semakin
Semakin
diterima
besar
petani
melakukan
Pada
Pendapatan ini yang nantinya akan
mereka
berpengaruh kepada pola produksi yang
memenuhi
akan dilakukan petani. Setiap petani
Namun pada desa-desa yang luas
akan
untuk
lahannya semakin menyempit tenaga
usaha
kerja ini menjadi masalah tersendiri.
selalu
berusaha
mendapatkan
lahan
sebagai
memperbaiki
hidupnya
pergiliran
kebutuhan
untuk
tenaga
kerja.
juga
Setelah tenaga kerja bagian lain
prestise. Perilaku menguasai lahan yang
dalam pola produksi sistem ekonomi
luas selalu menjadi dambaan petani
petani adalah modal kerja. Modal kerja
selain untuk dirinya mereka juga berpikir
ini
untuk pelik di pedesaan. Permasalahan
ditanggung petani
tanah
penanaman tanaman. Modal kerja ini
selalu
menjadi
dan
melakukan
sewa.
permasalahan
merupakan
keluaran untuk
melakukan
yang sangat sulit untuk dipecahkan.
seringkali
Pola kepemilikan dan penguasaan lahan
kemampuan petani dan luasnya lahan
ini akan selalu menjadi masalah di
yang dimiliki. Semakin luas lahan maka
pedesaan kita. Meski di perkotaanpun
investasi
terjadi (Bahriadi, D. 1999).
biasanya juga banyak. Pada berbagai
Selain pola kepemilikan lahan
sangat
yang
yang
ditentukan
dikeluarkan
oleh
petani
kasus kesulitannya petani mengalami
tenaga kerja juga merupakan faktor
kemajuan
yang
produksi
lemahnya permodalah mereka terutama
petani. Tenaga kerja adalah curahan
untuk penanaman. Pengijon dan kredit
tenaga yang dikeluarkan petani untuk
tingkat desa yang mengikat petani
menghasilkan
suatu
dengan
barang
jasa.
penting
atau
dalam
pola
satuan
produk
Perhitungan
ini
lebih
bunga
kesejahteraannya
disebabkan
oleh
tinggi akan
semakin
didasarkan pada besar korbanan petani
mempertinggi
tiap satu unit produk yang dikeluarkan.
menyediakan modal kerja (Fauzi D,
Biasanya satuan dari korbanan tenaga
1997).
kerja ini adalah hari orang kerja (HOK).
Unsur
sistem
mereka
ekonomi
setelah
biasanya
distribusi. Pola distribusi merupakan
tenaga
yang
produksi
adalah
kedua
Semakin luas kepemilikan lahan petani curahan
pola
kemampuan
tingkat
pola
Angkasawati, Masyarakat Desa
19
kegiatan yang dilakukan masyarakat
apa mahal atau tidak. Pola konsumsi
untuk
sangat dipengeruhi oleh keadaaan ini.
mendistribusikan
produksi
barang
dihasilkan
oleh
dan pola
hasil-hasil jasa
yang
Dari berbagai keadaan rumah tempat
produksi
tani
tinggal dan barang-barang yang dibeli
kepada konsumen. Pola distribusi ni
untuk
mengisinya
menunjukkan
terdiri dari saluran distribusi yakni lewat
bagaimana pola konsumsi masyarakat
mana dan jaringan seperti apa barang
itu.
yang dihasilkan produsen dapat sampai
Masyarakat juga dibangun oleh
ke konsumen. Pedagang pengumpul
budaya sistem sosial budaya yang
pedesaan, pada tukang kelontong yang
melingkupinya. Sistem sosial budaya ini
masuk desa serta para pedagang rabat
terdiri dari organisasi-organisasi sosial
yang banyak di desa juga merupakan
masyarakat interaksi sosial yang ada
contoh saluran distribusi yang ada di
disana
desa. Pola distribusi yang selanjutnya
dikembangkan
adalah
untuk
sistem
transportasi
kegiatan
serta
tradisi-tradisi oleh
yang
masyarakat
menjamin
itu
kelangsungan
bagaimana barang dapat dipindahkan
dinamikanya. Ketiga unsur sistem sosial
dari satu tempat ke tempat lain. Dalam
itu merupakan sesuatu yang akan selalu
perekonomian desa faktor transportasi
ada dalam masyarakat bagaimanapun
ini merupakan hal yang cukup penting
termasuk dalam masyarakat pedesaan.
dari rangkaian pola distribusi yang ada.
Unsur
sistem
sosial
budaya
Tanpa adanya transportasi sangatlah
pertama adalah organisasi-organisasi
sulit bagi desa untuk membawa hasilnya
sosial
keluar untuk dijual. Dari hal tersebut
Organisasi ini biasanya lahir untuk
transportasi merupakan kebutuhan urjen
memenuhi
bagi
terhadap sesuatu. Dalam masyarakat
pengembangan
desa.
(Septiningsih. 1986). Unsur adalah
sistem
konsumsi
yang
pedesaan ekonomi yaitu
ketiga
bagaimana
ada
dimasyarakat.
kebutuhan organisasi
masyarakat ini
biasanya
berupa
kelompok-kelompok
tani,
lembaga
pendidikan-pendidikan
baik
barang dan jasa itu dapat dimiliki oleh
formal
konsumen
untuk
rekreasi juga lembaga sosial lainnya
kebutuhannya. Pola konsumsi ini juga
seperti kelompok yasinan, kelompok
akan menunjukkan bagaimana keadaan
pengajian, arisan. Kadangkala kelompok
rumah tinggal petani ada atau tidaknya
juga ada berdasarkan kebiasaan yang
barang berharga, bentuk rumah, jenis
sama seperti judi juga kelompok profesi.
dan
digunakan
makanan, dinding dan perabotannya
maupun
informal,
lembaga
20 Angkasawati, Masyarakat Desa
Unsur sistem sosial budaya kedua adalah
interaksi
terhadap sesuatu yang gaib masih
masyarakat
kerap kali mewarnai alam berfikir petani.
pedesaan interaksi sosial yang ada
Ketergantungan mereka yang masih
dapat
begitu
Pada
berupa
yang
Kepercayaan-kepercayaan
ada
dimasyarakat.
sosial
kental.
sambatan
(tolong
tinggi
terhadap
alam
menolong) dibidang pertanian dengan
menyebabkan kondisi itu tetap bertahan.
sistem bergilir, saling tolong masalah
Dengan semakin meningkatnya tingkat
kematian,
pengetahuan
bersama,
penjagaan serta
kepentingan
kerja
keamanan bakti
bersama.
untuk
Kegiatan-
dan
adanya
informasi
yang masuk dan berbagai inovasi baru akan
dapat
merubah
pandangan
kegiatan itu biasanya dilakukan untuk
masyarakat tersebut. Tradisi ini terkait
memenuhi
tidak
dengan berbagai peristiwa yang ada
mungkin dapat diselesaikan sendiri.
dimasyarakat. Juga dalam kehidupan
Pada masyarakat yang agak maju,
manusia sehari-hari. Peristiwa yang ada
interaksi sosial seperti itu telah mulai
dalam kehidupan manusia kerapkali
pudar.
dijadikan waktu untuk melaksanakan
kebutuhan
Gantinya
yang
biasanya
adalah
interaksi klub dan perkumpulan profesi. Selain interaksi sosial juga terdiri dari
sosial
melahirkan,
Kebiasaan
kehamilan,
saat
perkawinan,
kematian dan upacara bersih desa serta
dimasyarakat serta mobilitas sosial yang
berbagai peringatan lainnya banyak kita
ada disana. Pelapisan sosial merupakan
jumpai
stratifikasi sosial berdasarkan tingkatan
masyarakat pedesaan (Nasikun, 1996).
merupakan
yang
tersebut.
ada
dan
pelapisan
tradisi
masyarakat
termasuk
dalam
Kelahiran manusia dimuka bumi
struktur masyarakat. Sedang mobilitas
akan selalu disambut dengan suka cita.
merupakan
dari
Untuk menandainya biasanya dalam
lapisan satu ke lapisan yang lainnya
kandungan sudah dilakukan berbagai
baik
upacara
gerak
vertikal
Perubahan
kelas-kelas
di
masyarakat
maupun
struktur
horizontal.
sosial
banyak
untuk
keselamatannya
mendoakan
kelak
kalau
lahir.
disebabkan oleh mobilitas sosial saat
Tradisi pitonan dan berbagai selamatan
ini. (Sarjadi, S., 1986).
sering
dilakukan
pada
masyarakat
Unsur sistem sosial budaya ketiga
pedesaan awam dan bentuk yang lain
dari sistem sosial budaya adalah tradisi-
pada masyarakat luar Jawa. Sebagai
tradisi yang ada dan biasanya dilakukan
sebuah tradisi kebiasaan ini sangat
masyarakat.
bernuansa
Tradisi
ini
dalam
masyarakat pedesaan masih sangat
historis
yang
tinggi.
Kebiasaan ini telah menjadi sesuatu
Angkasawati, Masyarakat Desa
yang harus dilakukan oleh petani agar dapat kedamaian hidupnya. (Leibo J, 1996).
Tabel 2 Unsur Sistem Sosial Ekonomi Masyarakat No
Meski kebiasaan itu merupakan
1
sisa-sisa kebiasaan animisme namun
Sistem Sistem Ekonomi
Unit Pola Produksi
kenyataannya seringkali melekat sangat kuat
pada
masyarakat
Sub Unit
• •
pedesaan.
dimasuki gaya hidup Budha, Hindu serta
mengokohkan
Pola Distribusi
alam
pandangan
pengetahuan
Pola Konsumsi
dan
terhadap
mengurangi
tingkat
inovasi
Salura n Distribusi
•
Transp ortasi
teknologi yang tinggi dan terbukanya masyarakat
Modal kerja
•
mempengaruhi kerja mereka. Dengan ilmu
•
mereka
tentang adanya kekuatan alam yang kemajuan
Tenag a kerja
Jawa. Gaya ketergantungan mereka terhadap
Pemili kan dan Penguasaan lahan
•
Islam banyak terdapat di pedesaan tinggi
Pola Tanam
Modifikasi gaya animisme yang telah
yang
21
akan
kepercayaan
•
Pemili kan barang
Pada upacara-upacara tradisi lain
•
Keada an tempat tinggal
•
Kelom pok tani
•
Lemba ga pendidikan
tersebut. seperti
kematian
dan
pelibatan
orang lain
maupun
saudara
Biasanya
mereka
dalam upacara
menyiapkan dan
perkawinan
baik
tetangga
sangat akan
besar.
2
Sistem Sosial Budaya
Organisasi Sosial
membantu
berbagai
menyiapkan
piranti •
berbagai
Tahlila n
kebutuhan pesta. Untuk kematian telah menjadi kebiasaan penggalian kubur
•
Arisan
dilakukan dengan gotong royong dan
•
Lemba ga olah raga
bergiliran. Pun demikian pada bersih desa
pelibatan
dilakukanuntuk
bersama
menjaga
selalu
kebersihan,
keamanan juga suasana kebersamaan mereka.
Interaksi Sosial
Sambatan bidang:
•
Pertan
22 Angkasawati, Masyarakat Desa
ian
•
mengatakan upacara sunatan sebagai Kemati
an
•
Kebiasaan Keam
anan
•
dan
perkembangan
budaya
luar
pandangan
serta
sunatan
pada saat itu akan mempengaruhi arti Kerja
bakti
dan makna sebuah upacara. Demikian pula
•
Pelapi san sosial
•
Mobilit as sosial
Tradisi
missal tidak ada pengaruh faktor luar.
kedatangan
seorang
dalam
melayat tetangganya yang meninggal akan bermakna berbeda pada waktu lain akibat perkembangan masyarakat. Tidak ada satupun dari kebiasaan baik sistem
•
Keha milan
•
Kelahir an
•
Sunat
•
Perka winan
•
Kemati
Pada beberapa bagian malah pengaruh dari luar sangat besar. Sebagai contoh kebiasaan labuhan bagi masyarakat kita
merupakan
saat
ini
tidak
kepentingan
hanya
penduduk
kepentingan komersial dari sistem diluar desa.
Memet ri/ upacara panen
•
ekonomi
sekitar saja akan tetapi telah melekat
an
•
ataupun
masyarakat desa tertutup sepenuhnya.
pesisir
an
sosial
Bersih
Komunitas petani memiliki struktur sosial yang dibentuk oleh suatu proses sejarah yang berjalan serentak. Pada tingkat lokal mereka tergantung pada
desa
kelompok yang mengikatnya namun
Sumber: Tim Sosiologi Kigumas 2000
tidak supra desa ia tergantung pada
Sistem sosial budaya diatas dalam
kelompok non lokal dan institusi-institusi
keseharian masyarakat pedesaan selalu
formal
mengalami perubahan dengan dinamis.
kewajiban mereka. Pada tingkat lokal,
Banyak
yang
komunitas petani diatur oleh norma-
mempengaruhi kondisi ini baik dari
norma kelompok lokal yang tercermin
perkembangan masyarakat itu sendiri
dalam
maupun
dengan
Tidaklah
dapat
sebab
dan
faktor
yang
mengatur
keluarga
inti,
hak
dan
kelompok
masyarakat
luar.
kekeluargaan, kelompok tetangga dan
dengan
jelas
kelompok desa. Ditingkat supra desa
Angkasawati, Masyarakat Desa
kehidupan mereka sudah dipengaruhi pula oleh institusi formal seperti bank, pasar
ekonomi
perdagangan,
keuangan,
sistem
sistem
sekolah
serta
norma-norma pekerjaan yang berpusat diluar perkampungan tani. Dewasa ini pengaruh suprastruktur desa sangat dominan sehingga seringkali kehidupan petani
harus
bersusah
payah
menyesuaikan dengan perubahan dari luar harga
tersebut.
Seringkali
pupuk
sementara
perubahan disisi
lain
rendahnya harga panen, tidak disadari sebagai sebuah ralita suprastruktur lain diluar perkampungannya dan ironisnya sering hanya ditanggapi sebagai nasib dan bukan sebuah gejala struktural. DAFTAR PUSTAKA •
M. Cholil Mansyur, SH
•
Ir. Yayuk Yuliati, MS.
•
Mangku Purnomo, SP
•
Paul H. Landis, 1948, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan.
23