Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN Rini Prima S Ritonga Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan
[email protected]
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan yang terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 170 orang. Dari jumlah tersebut ditetapkan sampel sebanyak 60 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan hasil karya (tertulis). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 78,8, sedangkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 69,2. Selanjutnya, hasil dari hipotesis > atau 5,22 > 1,70 pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya model pembelajaran berbasis masalah berpenerapan positif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Dengan kata lain, hasil pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari hasil pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori. Kata kunci: Model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks negosiasi
PENDAHULUAN Salah satu perubahan yang terjadi
SMA/SMK/MA terdapat lima kegiatan menulis, yaitu menulis teks negosiasi,
di dunia pendidikan dewasa ini yaitu
menulis
dibentuknya kurikulum baru yang sering
menulis teks eksposisi, menulis teks
disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam
anekdot, dan menulis teks negosiasi.
pembelajaran bahasa Indonesia kelas X
Dalam
Jurnal Edukasi Kultura
teks
prosedur
kurikulum
kompleks,
terbaru
ini,
101
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
pembelajaran mengalami
bahasa perubahan
Indonesia secara
total.
rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa hanya diajarkan untuk terampil
Dalam implementasinya, pembelajaran
menguasai
bahasa
terampil menerapkannya. Sejalan dengan
Indonesia
pendekatan
berbasis
menggunakan teks.
Hal
ini
(dalam
belajar
Indonesia,
bahasa
saja
menulis
daripada
itu, penelitian yang dilakukan Wardani
bertujuan agar siswa tidak hanya sekadar pengetahuan
teori
Jurnal
Bahasa
Volume
9,
dan
Sastra
Nomor
13,
mengembangkan
Oktober 2012) dengan judul “Efektivitas
kemampuan menalar siswa dalam bentuk
Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
lisan dan tulisan. Pendekatan berbasis
Terhadap Kemampuan Menulis Artikel”
teks lebih menguatkan siswa pada
juga mengatakan bahwa pembelajaran
kegiatan menulis.
menulis hanya berfokus pada materi
melainkan
dapat
Kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan, ditemukan hasil
tanpa disesuaikan dengan model yang cocok terhadap materi yang diajarkan.
belajar siswa dalam kegiatan menulis
Salah
satu
wujud
dari
tergolong rendah. Pengakuan dari siswa
pembelajaran
menulis
terlihat
pada
sendiri menyatakan bahwa pembelajaran
pembelajaran
menulis
teks
menulis
Indonesia
merupakan
kegiatan
yang
yaitu
bahasa
pembelajaran
teks
membosankan. Ketika diberi tugas untuk
negosiasi yang dimuat dalam Kurikulum
menulis, siswa sengaja mengulur waktu
2013 di kelas X SMA/SMK/MA dengan
agar tugas menulis tersebut menjadi
KD “4.2 Menulis teks negosiasi yang
tugas rumah. Hal ini diperbuat agar tugas
koheren sesuai dengan karakteristik teks
tersebut dapat disalin secara utuh dari
yang akan dibuat baik secara lisan
internet atau media cetak bukan hasil
maupun tulisan.” Dalam pembelajaran
pemikiran siswa itu sendiri. Hal ini
ini, siswa dituntut untuk mampu menulis
dibuktikkan dari penelitian Purba (dalam
teks negosiasi yang sesuai dengan kaidah
Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia,
dan strukturnya. Negosiasi merupakan
Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012)
proses komunikasi antara dua orang atau
dengan judul “Penerapan Model Kreatif
lebih
Treffinger
terbaik yang paling menguntungkan bagi
Terhadap
Kemampuan
guna
Menulis Narasi Sugestif “ dikatakan
pihak-pihak
bahwa kemampuan siswa dalam menulis
didukung
Jurnal Edukasi Kultura
mengembangkan
yang oleh
terlibat. pendapat
solusi
Hal
ini
Forsyth
102
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
(1996:111) yang mengatakan bahwa
pengembangan kreativitas dan keaktifan
negosiasi
mengenali,
siswa. Hal ini terbukti dengan hasil
menata, dan menyepakati syarat-syarat
penelitian dari Ningsi (dalam Skripsi
sebuah transaksi. Di dalam kurikulum
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
yang
negosiasi
Unimed 2014) dengan judul “Penerapan
merupakan teks yang berisi penawaran-
Model Pembelajaran Berbasis Proyek
penawaran dan hal-hal yang harus
Terhadap Pembelajaran Menulis Teks
dikompromikan antara dua pihak atau
Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
lebih. Contohnya, ketika terjadi kegiatan
Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
tawar menawar antara penjual cabai
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
dengan pembeli, maka kegiatan tersebut
rata-rata
menulis
disebut
Padahal,
model
adalah
terbaru
proses
ini,
dengan
teks
kegiatan
negosiasi.
siswa
yaitu
pembelajaran
78. yang
Dalam kurikulum 2013, kegiatan tawar
digunakan oleh peneliti tersebut juga
menawar
merupakan
tadi bisa dibuat menjadi
salah
satu
model
sebuah teks yang disebut dengan teks
pembelajaran inovatif yang menjadi
negosiasi.
salah satu model belajar unggulan untuk
Kompetensi menulis teks
negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa
diterapkan
karena dengan kompetensi tersebut,
Namun, hasil menulis teks negosiasi
siswa dapat berpikir untuk menuliskan
dengan
solusi yang terbaik yang dapat dilakukan
pembelajaran berbasis proyek masih
dalam suatu kegiatan tertentu melalui
tergolong rendah.
diskusi.
Kurikulum
menggunakan
2013.
model
Menurut hasil observasi penulis,
Guru mampu
pada
selalu
mengelola
dituntut
untuk
interaksi
belajar
kemampuan
menulis
teks
negosiasi
siswa kelas X di SMA Negeri 20 Medan
mengajar yang memberikan rangsangan
masih
kepada siswa, karena guru memegang
kompetensi 4.2 tidak seutuhnya dapat
peranan penting dalam keberhasilan
dicapai. Hal ini diperkuat dengan hasil
pencapaian
wawancara
Adapun
kompetensi
pembelajaran
siswanya.
menulis
teks
tergolong
rendah.
peneliti
Tuntutan
dengan
ibu
Mahanim, S.Pd., guru bahasa Indonesia
negosiasi di tingkat SMA/SMK/MA
yang telah tiga
yang
belum
kurikulum 2013 menyatakan bahwa
sepenuhnya menuju ke arah proses
rendahnya kemampuan siswa dalam
diupayakan
Jurnal Edukasi Kultura
guru
semester
memakai
103
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
menulis
teks
negosiasi
dikarenakan
berupa pemberian semangat untuk siswa
pembelajaran berbasis teks dianggap
mau menulis dan memperhatikan dengan
sebagai pembelajaran yang tidak masuk
baik
akal dan membosankan.
dilaksanakan.
Kurangnya
pembelajaran
yang
akan
Rangsangan
dapat
contoh konkret dari suatu teks negosiasi
dilaksanakan dengan pemilihan model
yang
untuk
yang tepat terhadap kegiatan menulis.
pemodelan teks masih sangat minim.
Model pembelajaran didesain untuk
Siswa sendiri mengakui bahwa mereka
mengatur jalannya pembelajaran dari
sulit menuangkan idenya dalam sebuah
awal
teks negosiasi sehingga nilai rata-rata
Kemampuan siswa dalam menulis teks
siswa tidak mencapai KKM (Kriteria
negosiasi perlu ditingkatkan dengan
Ketuntasan Minimal). Hal ini sejalan
menggunakan model pembelajaran yang
dengan
didapatkan
interaktif dan inovatif sehingga mampu
penulis dari bapak Subagus Ahmad,
merangsang siswa untuk berpikir kritis.
S.Pd., yang mengajar di SMA Singosari
Salah satu model pembelajaran yang
Medan. Beliau juga mengatakan bahwa
dapat
menulis teks terutama menulis teks
menulis khususnya teks negosiasi adalah
negosiasi adalah materi pelajaran yang
model pembelajaran berbasis masalah.
bisa
dijadikan
informasi
acuan
yang
kurang mendapat umpan balik dari
sampai
akhir
pembelajaran.
meningkatkan
Penulis
kemampuan
berpendapat
bahwa
siswa. Ini dikarenakan siswa kurang
model pembelajaran berbasis masalah
tertarik dengan contoh yang tertera di
mampu
buku
ini
menulis teks negosiasi siswa. Model
menyebabkan tugas yang diberikan oleh
pembelajaran berbasis masalah bukanlah
guru menjadi hanya mencapai nilai
model pembelajaran yang baru dalam
KKM saja.
dunia pendidikan, hanya saja model
siswa
kelas
X.
Hal
Berdasarkan hasil observasi yang
meningkatkan
pembelajaran
ini
kemampuan
memiliki
satu
dilakukan oleh penulis menunjukkan
keunggulan untuk menarik siswa dalam
kemampuan siswa dalam pembelajaran
kegiatan
menulis teks negosiasi masih rendah.
siswa untuk memecahkan masalah yang
Menulis tidak dapat
diberikan
tercipta tanpa
menulis
oleh
yaitu
merangsang
guru.
motivasi atau rangsangan dari guru agar
pembelajaran
siswa mau menulis. Motivasi dapat
merupakan model pembelajaran yang
Jurnal Edukasi Kultura
berbasis
Model masalah
104
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
menggunakan
masalah
yang
nyata,
judul “Efektivitas Model Pembelajaran
proses untuk siswa belajar, baik ingatan
Berbasis
maupun keterampilan berpikir kritis.
learning)
Dengan demikian, siswa didorong untuk
Menulis Paragraf Argumentasi Siswa
lebih
Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu
aktif
terlibat
pembelajaran
dan
keterampilan
berpikir
dalam
materi
mengembangkan kritis
untuk
Tahun
Masalah
(Problem
Terhadap
Kemampuan
Pembelajaran
Penelitian
itu
based
2013/2014.”
membuktikan
bahwa
memecahkan suatu masalah. Masalah-
pembelajaran berbasis masalah dapat
masalah yang diberikan guru merupakan
meningkatkan
masalah yang terdapat dalam kehidupan
paragraf argumentasi. Hal ini dibuktikan
nyata
dapat
dengan diperolehnya nilai rata-rata post-
menghubungkannya dengan pengalaman
test siswa sebesar 82,35. Selain itu,
yang pernah dialami langsung ataupun
penelitian yang dilakukan oleh Fahrurazi
yang didengar langsung dari orang lain.
(dalam Skripsi Universitas Pendidikan
sehingga
Model
siswa
pembelajaran
pada
kemampuan
menulis
Indonesia/Repitory.upi.edu
2011)
bentuk
dengan judul “Penerapan Pembelajaran
pembelajaran yang tergambar dari awal
Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
sampai akhir yang disajikan secara khas
Berpikir
oleh guru. Melalui model pembelajaran,
Sistematis Siswa Sekolah Dasar.” Hasil
guru dapat membantu peserta didik
penelitiannya
mendapatkan
ide,
penerapan
dan
masalah
dasarnya
merupakan
informasi,
keterampilan,
cara
mengekspresikan
berpikir, ide.
Kritis
dan
Komunikasi
membuktikan pembelajaran mampu
bahwa berbasis
meningkatkan
Model
kemampuan
pembelajaran berfungsi pula sebagai
komunikasi
pedoman
Berdasarkan tinjauan di atas, peneliti
bagi
para
perancang
berpikir
kritis
sistematis
siswa.
pembelajaran dan bagi para guru dalam
dapat
merencanakan
pembelajaran berbasis masalah sangat
aktivitas
belajar
mengajar. Pernyataan di atas didukung oleh
menyimpulkan
dan
bahwa
berpenerapan terhadap motivasi siswa dalam
belajar.
Model
pembelajaran
penelitian yang relevan oleh Barus
berbasis masalah menggunakan masalah
(dalam Skripsi Pendidikan Bahasa dan
sebagai
Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan
mengumpulkan dan mengintegrasikan
Jurnal Edukasi Kultura
langkah
awal
dalam
105
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
pengetahuan
baru
berdasarkan
wilayah
kecamatan
tertentu
kepada
pengalaman siswa dalam beraktivitas
pemerintah kabupaten sebagai pihak
secara nyata. Masalah yang diberikan ini
kedua. Agar usulan itu menguntungkan
digunakan untuk mengikat siswa pada
kedua belah pihak, wakil dari setiap
rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
pihak perlu bertemu untuk melakukan
dimaksudkan. Model pembelajaran ini
negosiasi.
mengarahkan siswa untuk membentuk pengetahuan analisis
baru
melalui
terhadap
pengetahuan
pengetahuan-
teks
negosiasi merupakan kegiatan siswa untuk
memahami
dan
model
menghasilkan satu jenis teks yang berisi
masalah
kegiatan tawar menawar antara dua
membantu siswa berpikir kritis dan lebih
pihak atau lebih. Teks yang berisi
kreatif dalam mengembangkan tulisan
kegiatan tawar-menawar tersebut sering
yang baik berbentuk teks negosiasi
disebut dengan teks negosiasi, memiliki
sesuai dengan struktur teks tersebut.
faedah
pembelajaran
hal
ini
berbasis
Negosiasi adalah bentuk interaksi
di
menerapkan
pembelajaran
Dalam
yang
menulis
siswa
kumpulkan.
baru
langkah
Kemampuan
bagi
siswa
sekolah
untuk
berpikir
penyelesaian bersama di antara pihak-
memusyawarahkan sesuatu.
yang
kepentingan.
mempunyai
melatih
kemampuan menulis dan kemampuan
sosial yang berfungsi untuk mencari
pihak
untuk
kritis
dalam
hal
perbedaan
Adapun struktur yang terdapat
tersebut
dalam teks negosiasi (Kemendikbud,
Pihak-pihak
berusaha menyelesaikan perbedaan itu
2013:141), yaitu sebagai berikut.
dengan berdialog. Penyelesaian sengketa
a. Pembukaan berupa tuturan: …..1-
Sipadan-Lingitan antara Indonesia dan
5…., dst
Malaysia adalah contoh negosiasi yang
b. Isi, berupa tuturan: …………………..
nyata. Negosiasi juga dapat terjadi
c. Penutup,
sebagai
tanggapan
terhadap
usulan
berupa
tuturan:
…………………...
program dari pihak pertama kepada pihak kedua. Sebagai contoh, sebuah
Contoh
organisasi sosial sebagai pihak pertama
Kelompok
mengajukan usulan program tentang
Adam : “Kita belajar kelompok nanti
pemberdayaan usaha rumah tangga di
malam di rumahku ya.”
Jurnal Edukasi Kultura
teks
negosiasi:
Diskusi
106
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
Hasan : “Ide bagus tuh. Tapi, di
(Sumber: Kosasih, 2014:218)
rumahku saja. Rumah kamu jauh.”
Berdasarkan defenisi dan contoh
Adam : “Pakai motorlah. Paling enggak,
teks di atas, maka Kosasih (2013:219),
setengah jam juga sudah sampai.”
menjelaskan struktur teks negosiasi,
Hasan : “Motornya lagi dipakai kakak.
yaitu sebagai berikut.
Udah, di rumahku saja ya?”
a. Negosiator
1
menyampaikan
Adam : “Yaaah, bagaimana ya?”
maksudnya.
Hasan : “Di rumahku saja. Nanti aku
Dalam contoh sebelumnya, Adam
sediakan makanan banyak. Kamu kan
mengajak
suka
kelompok di rumahnya nanti malam. makan. He he he.”
Hasan
untuk
belajar
b. Pihak mitra bicara (negosiator 2)
Adam : “Benar nih? Akan disediakan
menyanggah dengan alasan tertentu.
makanan?”
Dalam contoh sebelumnya, Hasan
Hasan : “Dijamin!”
menolak dengan alasan rumah Adam
Adam : “Baiklah kalau begitu. Nanti
terlalu jauh.
malam aku yang akan datang ke rumahmu!
c. Negosiator
1
mengemukakan
argumentasi untuk mempertahankan
Tapi……”
tujuan
awalnya
supaya
disetujui
Hasan : “Iya, makanan apapun yang
negosiator 2.
kamu inginkan akan kusediakan. Mau
Dalam contoh sebelumnya, Adam
kerupuk, gorengan, lalapan. Air
meminta Hasan untuk menggunakan
putih……….”
motor saja agar mudah menjangkau
Adam : “Itu mah tidak istimewa, San!
rumahnya.
Di rumahku juga banyak!”
d. Negosiator 2 kembali mengemukakan
Hasan : “Bercanda! Tenanglah, soal
penolakan dengan alasan tertentu pula
makanan, saya jamin. Oke ya! Nanti
kepada negosiator 1.
malam
Dalam contoh sebelumnya, Hasan kamu
yang
datang
ke
tetap mengatakan tidak bisa belajar di
rumahku!”
rumah
Adam : “Siap, jangan khawatir!”
dipakai kakaknya.
Adam
karena
motornya
Hasan : “Sip. Sampai ketemu kalau begitu!”
Jurnal Edukasi Kultura
a) Terjadinya kesepakatan.
107
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
Dalam
contoh
kesepakatan
yang
sebelumnya, terjadi
adalah
1) Pendidik memberi satu contoh teks negosiasi yang bisa dijadikan contoh
sebagai berikut.
pembelajaran
1) Belajar kelompok dilakukan di
menulis teks negosiasi.
rumah Hasan.
oleh
siswa
ketika
2) Pendidik meminta siswa membaca
2) Ketika belajar kelompok, Hasan harus menyediakan makanan untuk Adam.
contoh-contoh teks yang diberikan oleh guru. 3) Pendidik membimbing siswa untuk
Dari kedua pendapat di atas,
melakukan penyelidikan individual
maka dapat disimpulkan struktur teks
maupun
negosiasi yang relevan dengan penelitian
kelengkapan isi, kebenaran argumen,
ini adalah struktur teks negosiasi yang
keterpaduan
dikemukakan oleh Kosasih (2013) dalam
struktur
bukunya
“Cerdas
penulisan ejaan dan tanda baca
Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA
terhadap teks negosiasi yang telah
Kelas X Kelompok Wajib.” Struktur teks
diberikan oleh guru.
yang
berjudul
negosiasi tersebut dijelaskan di bawah ini. berupa
negosiator
menyampaikan maksudnya; berupa
mengenai
wacana,
kalimat,
kesalahan
dan
ketepatan
4) Pendidik membimbing siswa untuk menuliskan
a. Pembukaan
b. Isi
kelompok
berdasarkan
suatu
teks
contoh
negosiasi
yang
telah
diberikan sebelumnya. Pendidik juga
percakapan
antara
membimbing
siswa
merevisi
negosiator 1 dengan negosiator 2
karyanya berdasarkan hasil analisis
yang
kesalahan.
membahas
mengenai
permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan pembelian; dan c. Penutup kesepakatan
berupa antara
tulisannya.
terjadinya negosiator
5) Peserta didik mempresentasikan hasil
1
dengan negosiator 2.
6) Pendidik
membantu
melakukan refleksi
siswa atau
untuk evaluasi
terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.
Langkah-langkah menulis teks negosiasi tersebut dijelaskan di bawah ini.
Jurnal Edukasi Kultura
108
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
HASIL
PENELITIAN
DAN
pembelajaran
ekspositori
tergolong
kategori cukup.
PEMBAHASAN
Berdasarkan uji analisis data
Hasil Penelitian Kemampuan
teks
normalitas
yang
negosiasi oleh siswa kelas X SMA
merupakan
data
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran
normal. Hal ini dapat dilihat dari
2014/2015 dengan menggunakan model
normalitas kelas kontrol yaitu
pembelajaran
masalah
Ltabel (0,11 < 0,16) dan uji normalitas
memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,8.
kelas eksperimen yaitu Lhitung < Ltabel
Siswa yang mendapat nilai sangat baik
(0,09 < 0,16). Dari uji homogenitas juga
sebanyak 10 orang atau 33,33%, nilai
terbukti bahwa sampel penelitian ini
baik sebanyak 14 orang atau 46,67%,
berasal dari popoulasi yang homogen.
dan nilai cukup sebanyak 6 orang atau
Nilai uji homogenitas yaitu, Fhitung < Ftabel
20%.
yakni 1,2 < 1,84.
Nilai
menulis
berbasis
kecenderungan
tersebut
diperoleh yang
siswa
berdistribusi uji
Lhitung<
menunjukkan bahwa, kemampuan siswa
Setelah data terbukti normal dan
dalam menulis teks negosiasi tergolong
homogen maka uji hipotesis dapat
kategori baik.
dilakukan.
Kemampuan
pembahasan
teks
sebelumnya telah diperoleh t o= 5,02
negosiasi oleh siswa kelas X SMA
yang selanjutnya dikonsultasikan dengan
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran
ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk
2014/2015 dengan menggunakan model
= n-1. Oleh karena t 0 yang diperoleh
pembelajaran
tergolong
lebih besar dari t tabel, yaitu 5,02 > 1,07
kategori cukup dengan nilai rata-rata
maka hipotesis alternatif (Ha) diterima.
sebesar 69,2. Siswa yang mendapat nilai
Hal ini membuktikan bahwa model
baik sebanyak 13 siswa atau 43,33%,
pembelajaran
berbasis
masalah
nilai cukup sebanyak 10 orang atau
berpenerapan
positif
dalam
33,33%, dan nilai kurang sebanyak 7
meningkatkan
kemampuan
siswa
siswa
menulis teks negosiasi.
atau
menulis
Dalam
ekspositori
23,34%.
Hasil
nilai
kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks
negosiasi
menggunakan
Jurnal Edukasi Kultura
model
109
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
PEMBAHASAN
HASIL
pengaruh
PENELITIAN Metode peranan
penelitian
penting
penelitian.
ini adalah untuk mengetahui adanya
pembelajaran berbasis masalah terhadap
sebuah
kemampuan memproduksi teks negosiasi
mendukung
siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan
keberhasilan penelitian ini, metode yang
tahun pembelajaran 2014/2015.
digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian
eksperimen
model
memegang
dalam
Untuk
penggunaan
dilaksanakan
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
secara
statistik
dengan
untuk melihat ada tidaknya akibat dari
langkah-langkah analisis yaitu data hasil
suatu perlakuan. Hal ini sesuai dengan
post-test
pendapat
menentukan nilai rata-rata dan standar
Sudijono (2009:107) yang
menyatakan,
”metode
eksperimen
merupakan
penelitian
yang
penelitian metode
digunakan
deviasi
disusun dalam bentuk tabel,
dari
menghitung
kedua uji
data
sampel,
normalitas,
uji
untuk
homogenitas, dan uji hipotesis.Setelah t
mencari pengaruh treatment (perlakuan)
diketahui maka nilai tersebut akan
tertentu.” Jenis desain yang digunakan
dikonsultasikan dengan tabel pada taraf
dalam penelitian ini adalah post-test only
signifikansi
design group. Model post-test only
kebebasan (dk) = n-1 pada taraf nyata α
design group adalah model eksperimen
= 0,05 . Dengan demikian, jika t o < tt
yang dilaksanakan pada dua kelompok
pada taraf nyata α = 0,05 maka Ho
yaitu kelompok kontrol dan kelompok
diterima dan Ha ditolak sebaliknya jika
eksperimen.
to > tt pada taraf nyata α = 0,05 maka Ho
Caranya
dengan
5%
dengan
derajat
membandingkan
satu
kelompok
ditolak dan Ha diterima.
eksperimen
diberi
perlakuan
a. Kemampuan Siswa Menulis Teks
yang
dengan kelompok pembanding yang
Negosiasi
tidak diberi perlakuan. Tujuan penelitian
Pembelajaran Berbasis Masalah
Menggunakan
Model
TABEL DATA HASIL POST-TEST SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH No. Nama Siswa Penilaian Skor 1 2 3 4 5 1 Aditia Dwi Putra 20 20 20 20 5 85 2 Ahmad Sofian 20 5 20 20 20 75
Jurnal Edukasi Kultura
110
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
3 Anjely Prastiwi 4 Basariah 5 Dania Hairunisa 6 Dedy Syahputra 7 Desima Natalia S 8 Duma Julianti 9 Epata Ndraha 10 Evi Febriani Zai 11 Fani Farida L. Tobing 12 Indah Suryani 13 Indra Parulian L. Raja 14 Intan Julita 15 Kristina Natalia S 16 Kristina Sanny 17 Leli Novita Gultom 18 Magdalena Sinaga 19 Masita 20 Mikael Andrianus Sitorus 21 M. Farhan 22 M. Fatwa At-T 23 Novita Indah Sari 24 Renni Pastiana P 25 Rika Winata P 26 Rini Andriani 27 Rivaldi T 28 Seraya Fitriani 29 Suci Rahmadani 30 Togi Ardian T JUMLAH RATA-RATA Keterangan:
20 10 20 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 580
10 10 20 20 20 10 20 20 20 20 20 20 5 20 20 10 5 10 10 10 5 20 10 20 20 20 10 20 450
20 20 10 20 20 20 10 20 20 5 20 5 20 10 20 10 10 20 10 20 20 20 10 10 20 20 10 20 470
10 20 10 20 10 10 10 20 10 20 10 20 10 10 5 20 20 10 20 5 20 `10 10 20 5 20 20 15 430
20 20 20 5 10 10 10 10 10 10 20 20 20 5 20 20 20 10 20 20 20 5 20 20 20 5 10 10 435
80 80 80 75 80 70 70 90 80 75 90 85 75 65 85 80 75 70 80 75 85 75 70 90 85 85 70 85 2365 78,8 kategori baik dan sebanyak 6 siswa atau
1: Kelengkapan Isi
20%
dengan
2: Kebenaran Argumen
Berdasarkan nilai kemampuan menulis
3: Keterpaduan Wacana
teks negosiasi, diperoleh penyebaran
4: Struktur Kalimat
nilai nilai terendah 70 sampai nilai
5: Ketepatan Penulisan Ejaan dan Tanda
tertinggi 90. Diketahui pula nilai rata-
Baca
rata hasil belajar menulis teks hasil
kategori
cukup.
Berdasarkan tabel di atas, maka
observasi siswa dengan menggunakan
dapat diketahui ada 10 siswa atau
pembelajaran berbasis masalah, yaitu
sebanyak 33,33% dengan kategori sangat
total nilai dibagi jumlah siswa (sampel),
baik, 14 siswa atau 46,67% dengan
yaitu 2365 : 30 = 78,8. Dengan
Jurnal Edukasi Kultura
111
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
demikian, hasil menulis teks negosiasi
juga diperoleh standar deviasi sebesar
dengan pembelajaran berbasis masalah
6,67.
pada kategori baik yaitu dengan nilai
b. Kemampuan Siswa Menulis Teks
rata-rata 78,8. Dengan menggunakan
Negosiasi
model pembelajaran berbasis masalah,
Pembelajaran Ekspositori
Menggunakan
Model
TABEL DATA HASIL POST-TEST SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Adinda Sari Agus Salim Ainun Salsabilah Aisyiah Akbar Maulana Alvin Belmino Alfrido Wundari Dedi Yohanes Devi Rumata Eli Maria Tai Ema Julia Sari Erika Damayanti Faisal Feny Florida Lumban Intan Rizki Kristian Afriyanti Lusi Afriyanti M. Rizki Fadillah Ningsih Juliana Novita Sari Lumban Raju Ranny Sany Sinaga Rebika Rina Veronika Rio Juandaniel Siti Aminah Wina Yunita Winda Yanwar Nababan Yuni Florensyah JUMLAH RATA-RATA
Jurnal Edukasi Kultura
1 10 20 20 20 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 5 10 20 20 5 20 20 20 20 20 20 20 540
2 20 10 5 20 20 10 20 20 5 10 20 5 20 20 10 5 5 10 20 20 20 20 10 10 10 5 10 20 20 10 410
Penilaian 3 20 20 20 10 5 20 5 5 20 20 20 20 20 5 10 10 20 10 20 20 10 5 10 20 20 20 20 10 10 20 445
Skor 4 5 10 5 10 20 10 20 10 10 20 10 10 10 5 10 5 10 5 20 5 5 20 20 10 20 10 10 20 5 10 340
5 20 20 5 10 10 5 10 10 5 5 10 20 5 5 20 20 20 20 10 20 5 10 20 10 5 5 10 10 5 10 340
75 80 55 70 65 65 75 65 60 75 80 75 75 55 70 60 75 65 75 75 60 75 65 70 75 60 70 80 60 70 2075 69,2
112
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
Keterangan:
Kemampuan
1: Kelengkapan Isi
Negosiasi
2: Kebenaran Argumen
Setelah
Menulis
melakukan
Teks
prosedur
3: Keterpaduan Wacana
penelitian seperti melakukan analisis
4: Struktur Kalimat
data, melakukan pengujian hipotesis,
5: Ketepatan Penulisan Ejaan dan Tanda
penggunaan
Baca
berbasis masalah terhadap siswa kelas X
model
pembelajaran
Berdasarkan tabel di atas, maka
SMA Negeri 20 Medan berpenerapan
dapat diketahui ada 13 siswa atau
secara signifikan dalam kemampuan
43,33% dengan kategori baik, 10 siswa
menulis
atau 33,33% dengan kategori cukup dan
dibuktikan dari hasil penelitian yang
7 siswa atau 23,34% dengan kategori
menunjukan nilai rata-rata 78,8 (kategori
kurang. Berdasarkan nilai kemampuan
baik) dari pada nilai rata-rata dengan
menulis
menggunakan
teks
negosiasi,
diperoleh
teks
negosiasi.
model
Hal
ini
pembelajaran
penyebaran nilai terendah 55 dan nilai
ekspositori dengan rata-rata 69,2 dengan
tertinggi 80, dapat diketahui pula nilai
kategori cukup. Hal ini dibuktikan
rata-rata hasil belajar menulis teks
adanya peningkatan kemampuan siswa
negosiasi dengan menggunakan model
dalam menulis teks negosiasi. Pada kelas
pembelajaran ekspositori, yaitu total
eksperimen
nilai dibagi jumlah siswa (sample), yaitu
berada pada rentang 75-84 dengan
2075 : 30 = 69,2. Dengan demikian,
kategori baik, yakni sebanyak 14 siswa
kemampuan
menulis
negosiasi
atau 46,67%. Sedangkan pada kelas
dengan
menggunakan
model
kontrol dengan nilai terbanyak hanya
pembelajaran ekspositori pada kategori
berada pada rentang 65-74 dengan
cukup yaitu dengan nilai rata-rata 69,2.
kategori cukup, yakni 10 siswa atau
Dengan
30%.Harga yang paling besar di antara
teks
menggunakan
model
dengan
mutlak
nilai
selisih
terbanyak
pembelajaran ekspositori, juga diperoleh
harga-harga
tersebut
standar deviasi sebesar 6,67.
(Lhitung) = 0,11. Kemudian nilai Lhitung ini dikonsultasikan dengan nilai kritis L
c. Penerapan Berbasis
Model Masalah
Jurnal Edukasi Kultura
Pembelajaran
dengan taraf nyata α = 0,05 (95%).
Terhadap
Dimana diketahui (N = 30), Ltabel = 0,16.
113
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
Dengan demikian Lhitung < Ltabel (0,11 <
< 5,22 > 2,46, maka hipotesis nihil (H o)
0,16) ini membuktikan bahwa data
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
variabel
diterima. Hal ini membukti bahwa hasil
kelas
kontrol
berdistribusi
normal. Dan pada kelas eksperimen
belajar
harga-harga
menggunakan
mutlak
selisih
tersebut
siswa
yang model
diterapkan pembelajaran
(Lhitung) = 0,09. Kemudian nilai Lhitung ini
berbasis masalah terhadap kemampuan
dikonsultasikan dengan nilai kritis L
menulis teks negosiasi berpenerapan
dengan taraf nyata α = 0,05 (95%).
positif
Dimana diketahui (N = 30) Ltabel = 0,16.
meningkatkan kemampuan siswa dalam
Dengan demikian Lhitung < Ltabel (0,09 <
menulis teks negosiasi dibandingkan
0,16) ini membuktikan bahwa data
dengan
variabel kelas eksperimen berdistribusi
pembelajaran ekspositori.
atau
lebih
baik
menggunakan
dalam
model
normal. Pada
taraf
<
Karena nilai memiliki
5%
PENUTUP
( ) = 1,84
Berdasarkan hasil penelitian yang
, yaitu 1,2 < 1,84.
telah diuraikan pada pembahasan, dapat
(0,05), maka data
diambil simpulan yaitu kemampuan
yang
menulis teks negosiasi siswa kelas X
diperoleh nilai sehingga
signifikan
<
varians
homogen.
Peningkatan nilai rata-rata diperoleh
SMA
Negeri
20
karena siswa lebih termotivasi dengan
Pembelajaran
2014/2015
adanya model pembelajaran berbasis
menggunakan
model
masalah. Model pembelajaran berbasis
berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata
masalah ini meningkatkan semangat
yaitu 78,8, dengan demikian kategori
siswa sehingga mengubah kelas yang
kemampuan
pasif menjadi aktif.
berbasis
model masalah
Medan
Tahun dengan
pembelajaran
pembelajaran adalah
Baik.
Setelah to diketahui, selanjutnya
Kemampuan menulis teks negosiasi
dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf
siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan
5% maupun 1% dengan df= (N-1) = 30-
Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
1= 29. Pada tabel t dengan df 29
menggunakan
diperoleh taraf signifikan 5% = 1,70 dan
ekspositori diperoleh nilai rata-rata yaitu
taraf signifikan 1% = 2,46 karena to yang
69,2
diperoleh lebih besar dari t tabel yaitu 1,70
kemampuan
Jurnal Edukasi Kultura
dengan
model
pembelajaran
demikian model
kategori
pembelajaran
114
Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)
ekspositori
adalah
cukup.
Sehingga
terdapat penerapan yang signifikan dari hasil menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah
pembelajaran kemampuan
dengan
model
ekspositori.
Hasil
menulis
teks
negosiasi
dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dan lebih efektif dibandingkan
dengan
hasil
model
pembelajaran ekspositori dalam menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Barus, Irawati. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed Fahrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis
Jurnal Edukasi Kultura
Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia/Repitory.upi.edu Forsyth, Patrick. 1996. Negosiasi Menang/Menang dengan Komunikasi Persuasif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud ____________. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga Purba, Lisna. 2012. Penerapan Model Kreatif Treffinger Terhadap Kemampuan Menulis Narasi Sugestif. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014 Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali Press Wardani. 2012. Efektivitas Pembelajaran Siklus (Leraning Cycle) Terhadap Kemampuan Menulis Artikel. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9, Nomor 13, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014
115