PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN SELF

Download 2 Mar 2016 ... PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN .... Konsep 5 S merupakan budaya ..... Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan...

0 downloads 380 Views 496KB Size
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( STUDY IN PT. DJARUM UNIT SKT KRADENAN KUDUS ) Muhamad Herman Indrajaya1), Aziz Fathoni2),Maria Magdalena Minarsih3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2),3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 1)

ABSTRACT This research is motivated by decreasing the speed of production at PT Djarum SKT Kradenan because the rules of the government and BPOM about installing spooky image and date of production so that the resulting decline in the speed of production, sebuhungan with these conditions, the researchers took the title "How much influence the culture of kaizen on employee performance with self efficacy as moderating variable at PT Djarum Kudus Kradenan SKT ".In this study, data were collected through questionnaires to 89 respondents in which the respondents were employees at PT Djarum Kudus Kradenan SKT. Then analysis of the data - the data obtained in the form of quantitative analysis and qualitative analysis, quantitative analysis covering the validity and reliability, the classic assumption test, test hypotheses by F test and t test analysis and test the coefficient of determination. Data analysis technique used is multiple linear analysis with moderating regressionanalysis(MRA). The results of the analysis found that seiri and Seiton not have a significant influence on employee performance, while shiketsu has a positive and significant impact on employee performance. Then through the F test showed that the variables seiri, Seiton and shiketsu simultaneously significant effect on the performance karyawan.angka Adjusted R square of 0.397 indicates that the variable ability seiri, Seiton and shiketsu in explaining the variable performance of employees amounted to 39.7%. And there are still 60.3% of other variables that influence the variable Y. Keywords: Kaizen, Employee Performance, Self Efficacy

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menurunnya speed produksi di PT Djarum SKT kradenan karena aturan dari pemerintah dan BPOM tentang pemasangan gambar seram dan tgl produksi sehingga berakibat menurunnya speed produksi, sebuhungan dengan hal tersebut maka peneliti mengambil judul “ Seberapa besar pengaruh budaya kaizen terhadap kinerja karyawan dengan self efficacy sebagai variabel moderating di PT Djarum SKT Kradenan Kudus”. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 89 orang responden dimana respondennya adalah karyawan di PT Djarum SKT kradenan Kudus. Kemudian dilakukan analisis terhadap data – data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

analisis kualitatif, analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas , uji asumsi klasik, uji hipotesis lewat uji F dan uji t serta uji analisis koefisien determinasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda dengan moderating regression analysis ( MRA ). Hasil analisis mendapatkan bahwa seiri dan seiton tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan shiketsu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel seiri, seiton dan shiketsu secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.angka Adjusted R square sebesar 0,397 menunjukkan bahwa kemampuan variabel seiri, seiton dan shiketsu dalam menjelaskan variabel kinerja karyawan adalah sebesar 39,7 %. Dan masih ada 60,3 % variabel lain yang mempengaruhi variabel Y. Kata Kunci : Kaizen, Kinerja Karyawan, Self Efficacy

PENDAHULUAN Sehubungan

adanya

peraturan

dan juga aturan dari

BPOM tentang

pencantuman

produksi

tanggal

pada

pemerintah (PP) no. 109 tahun 2012 tentang

kemasan rokok. Karena adanya penggantian

pengendalian

peraturan

bungkus rokok tersebut di PT Djarum SKT

menteri kesehatan (Permenkes) no 28 tahun

Kradenan terjadi penurunanspeed produksi

2013

dikarenakan adanya hal hal sebagai berikut :

tentang

tembakau

dan

pencantuman

peringatan

kesehatan dan informasi kesehatan pada

1.

kemasan rokok produk tembakau “bahwa PHW (Pictorial Health Warning) mulai

Perubahan

cara

kerja

karyawan

borong. 2.

Perubahan dimensi pita cukai yang

dipasang pada tanggal 24 Juni 2014.”

dari awalnya pendek menjadi

Sehubungan dengan itu maka perusahaan

panjang.

rokok wajib

penggantian kemasan rokok

dari kemasan yang lama ke kemasan yang

3.

lebih

Pembungkus rokok pak yang awalnya tidak begitu licin menjadi licin.

baru. Karena adanya aturan tentang PHW TINJAUAN PUSTAKA

perbaikan.

Kaizen

Pengertian Budaya Kaizen

perbaikan

terus

Kaizen artinya

berasal

perubahan

dan

dari

kata KAI

ZEN

diartikan menerus

sebagai (continous

improvement).Ciri kunci manajemen kaizen

artinya

antara lain lebih memperhatikan proses dan

kebaikan. Bisa diartikan Kaizen artinya

bukan hasil, manajmen fungsional-silang

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dan menggunakan lingkaran kualitas dan

industri yang meliputi: Efisiensi Kerja;

perlatan lain untuk mendukung peningkatan

Produktifitas Kerja; Kualitas Kerja, dan

yang terus menerus (Imai, 2005:11)

Keselamatan Kerja dapat lebih mudah

Konsep Kaizen

dipenuhi.

Dalam www.tazakigroup.com,

Berikut ini adalah penjelasan yang

konsep kaizen meliputi beberapa hal, yakni: a. Konsep 3 M (Muda,

lebih detil mengenai bagian-bagian dari 5 S : 1)

Konsep Seiri ( 整理 )

Mura, dan Muri) Konsep mengurangi

Seiri adalah memisahkan benda ini

banyaknya

dibentuk

untuk

yang diperlukan dengan yang tidak

proses

kerja,

diperlukan, kemudian menyingkirkan

meningkatkan mutu, mempersingkat waktu

yang

dan mengurangi atau efisiensi.

(ringkas).Sesungguhnya,

1)

Muda (無駄)diartikan sebagai

banyak barang yang tidak diperlukan di

pengurangan pemborosan atau kesia-

dalam setiap pabrik.Barang yang tidak

siaan.

diperlukan artinya barang tersebut tidak

Mura (村)diartikan sebagai

dibutuhkan untuk kegiatan produksi saat

pengurangan perbedaan.

ini (Hirano, 2005:

Muri (無理) diartikan sebagai

mengetahui barang-barang yang perlu

pengurangan ketegangan.

dibuang,

b. Gerakan 5 S (seiri, seiton, seiso,

menjadi yang diperlukan dan yang tidak

2)

3)

tidak

diperlukan terdapat

13).Untuk

barang

harus

dipisahkan

diperlukan.Hal ini disebut dengan "Seiri

seiketsu dan shitsuke) Konsep 5 pada dasarnya merupakan

visual”,

kemudian

dilaksanakan

proses perubahan sikap dengan menerapkan

menggunakan label merah seperti di

penataan, kebersihan, dan kedisiplinan di

perusahaan Toyota.

tempat kerja. Konsep 5 S merupakan budaya tentang

bagaimana

2) Konsep Seiton ( 整頓 ) Konsep ini menyusun dengan rapi

seseorang

memperlakukan tempat kerjanya secara

dan

benar.Bila tempat kerja tertata rapi, bersih,

mempermudah

tertib maka kemudahan bekerja perorangan

Jepang seiton ( 整頓

dapat

kemudahan

berarti menyusun benda dengan cara

bekerja ini, empat bidang sasaran pokok

yang menarik (rapi). Dalam konteks 5 S,

diciptakan.

Dengan

mengenali

benda penggunaan.

untuk Kata

) secara harfiah

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

ini

berarti

mengatur

sehingga

setiap

barang-barang orang

dapat

menemukannya dengan cepat. Untuk mencapai langkah ini, pelat penunjuk

sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungkin. 5) Konsep Shitsuke (仕付 ) Shitsuke adalah metode

yang

digunakan untuk menetapkan nama tiap

digunakan untuk memotivasi pekerja agar

barang dan tempat penyimpanannya.

terus menerus melakukan dan ikut serta

3) Konsep Seiso ( 清掃 )

dalam kegiatan perawatan dan aktivitas

Konsep

perbaikan serta membuat pekerja terbiasa

kebersihan

ini selalu mengutamakan

dengan menjaga

kerapihan

mentaati aturan (rajin). Hal ini dianggap

dan kebersihan (resik). Ini adalah proses

sebagai komponen yang paling sukar dari 5

pembersihan dasar dimana suatu daerah

S. Untuk aktivitas ini, pekerja Jepang

disapu dan kemudian dipel dengan kain

diharapkan

pel. Karena lantai, jendela, maupun

sendiri, bukan dikendalikan manajemen.

dinding harus dibersihkan, seiso setara

Kinerja

dengan aktifitas pembersihan berskala

melatih

Pengertian

pengandalian

kinerja

diri

menurut

besar yang dilakukan setiap akhir tahun

Mangkunegara (2001 :67) adalah “hasil

di rumah tangga Jepang.

kerja secara kualitas dan kuantitas yang

Meskipun

pembersihan

besar-

dicapai

oleh

seorang

pegawai

dalam

tugasnya

sesuai

dengan

besaran di seluruh perusahaan dilakukan

melaksanakan

beberapa kali dalam setahun, tiap tempat

tanggung

kerja perlu dibersihkan setiap hari.

kepadanya”. Kualitas yang dimaksud disini

yaitu usaha

menerus untuk

yanng

diberikan

adalah dilihat dari kehalusan, kebersihan dan

4) Konsep Seiketsu (清潔) Seiketsu

jawab

yang terus

mempertahankan

3S

ketelitian

dalam

sedangkan

kuantitas dilihat dari jumlah atau banyaknya

tersebut di atas, yakni Seiri, Seiton, dan

pekerjaan

Seiso.

karyawan”.

Pada prinsipnya mengusahakan

pekerjaan

yang

Sedangkan

agar

harus

diselesaikan

Handoko

(2000:

tempat kerja yang sudah menjadi baik

50), mendefinisikan kinerja sebagai proses

dapat selalu terpelihara.Di tempat kerja

dimana

yang

menilai prestasi kerja karyawan.

terawat,

kerawanan

dan

penyimpangan dapat segera dikenali,

organisasi

mengevaluasi

atau

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Tika

(2006:121)

sebagai

mendenisikan

hasil-hasil

fungsi

kinerja

Bandura

(2001)

mendefinisikan

pekerjaan

efikasi diri sebagai keyakinan seseorang

seseorang yang dipengaruhi oleh berbagai

dalam kempampuannya untuk melakukan

faktor untuk mencapai tujuan organisasi

suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian

dalam periode waktu tertentu.

orang itu sendiri dan kejadian dalam

Self Eficacy

lingkungan.

Pengertian Efikasi Diri a.

Cek-barang yang berada di area masing-masing.

METODE PENELITIAN

b.

Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

c.

Semua barang dipisahkan menurut

Er. Ahmad Watik Pratiknya

frekuensi pemakaiannya ( sering

(2007), variable adalah Konsep yang

dipakai,

mempunyai variabilitas. Sedangkan

pernah dipakai.

Konsep adalah penggambaran atau

d.

jarang

dipakai,

tidak

Permbersihan tempat kerja

abstraksi dari suatu fenomena tertentu.

dari barang – barang yang

Konsep yang berupa apapun, asal

sudah tidak diperlukan.

mempunyai ciri yang bervariasi, maka

e.

Menetapkan tempat peralatan kerja dan obat – obatan pada

dapat disebut sebagai variabel.

tempat yang semestinya. Variabel Independen Variabel independen (Variabel

Indikator untuk seiton adalah : a.

Rancang metode penempatan

stimulus / prediktor / antecendent /

barang

eksogen / bebas) adalah variabel yang

sehingga mudah didapatkan

mempengaruhi atau yang menjadi sebab

saat dibutuhkan.

perubahan atau timbulnya variabel

b.

yang

diperlukan,

Tempatkan barang-barang

dependen (terikat) (Sugiyono,2009:39).

yang diperlukan ke tempat

Indikator untuk seiri, seiton dan shitsuke

yang telah dirancang dan

adalah, untuk seiri indikatornya adalah :

disediakan.

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

c.

d.

Beri label / identifikasi untuk

dilakukan secara konsisten

mempermudah

dan berkesinambungan.

penggunaan

maupun pengembalian.

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan

Pemahaman tentang tempat –

yaitu :

tempat yang ditentukan dalam

a.

Kualitas.

proses

b.

Kuantitas.

c.

Ketepatan Waktu.

d.

Efektivitas.

e.

Kemandirian.

produksi

oleh

karyawan. e. Penandaan

tempat

barang dan alat kerja. f.

Tata letak penyimpanan penyimpanan

yang

mempertimbangkan banyaknya

barang

dan

Indikator untuk mengukur self eficacy yaitu : 1.

Orientasi pada tujuan.

2.

Orientasi kendali kontrol.

3.

Banyaknya

seringnya pemakaian barang. Indikator untuk shiketsu adalah a.

d.

Lama

seseorang

akan

bertahan dalam menghadapi

dan

hambatan.

berani ke

mengubah arah

yang

Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiyono

Perubahan sikap harus sesuai

(2010:117) adalah wilayah

dengan nilai – nilai budaya.

generalisasi yang terdiri atas subyek

Berusaha terus menerus untuk

yang mempunyai kualitas dan

meningkatkan prestasi yang

karakteristik tertentu yang ditetapkan

telah dicapai.

oleh peneliti untuk dipelajari dan

Lakukan

apa

yang

harus

kemudian ditarik

dilakukan dan jangan lakukan

kesimpulannya.populasi dalam

apa

kesempatan ini adalah seluruh

yang

tidak

boleh

dilakukan. e.

dikembangkan dalam situasi. 4.

terkendali.

c.

yang

Karyawan harus mau, mampu

perilaku

b.

usaha

Bersedia

karyawan di PT Djarum SKT untuk

saling

mengingatkan dan diingatkan segala

sesuatu

harus

Kradenan yang berjumlah 844 orang. Sampel menurut Sugiyono (2010) adalah bagian dari jumlah dan

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

karakteristik yang dimiliki oleh

menjadi 89 orang yang nantinya

populasi tersebut.

akan dijadikan sampel. Teknik

Perhitungan sampel digunakan

sampel dalam penelitian ini, sebagai

dengan menggunakan rumus slovin

berikut :

dengan asumsi bahwa populasi tersebut berdistribusi normal. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut (Umar,2011) N n= 1+N( e )2 Dimana : n : Ukuran sampel N: Ukuran populasi e : Batas kesalahan yang diperbolehkan, sebanyak 10 %

1) Teknik Sampling Sampling techique ini adalah mengambil suatu teknik atau metode yang mengambil yang

digunakan untuk sampel

pada

penelitian

dasarnya

dibagi

menjadi 2 macam yaitu : 1. Teknik random sampling Yaitu teknik sampel dimana semua

elemen

dalam

penelitian ini baik sendiri atau

kelompok

mendapat

kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. 2. Teknik non random sampling Yaitu teknik sampel dimana tidak semua elemen dalam

Berdasarkan rumus diatas maka : 775

penelitian ini baik sendiri atau

kelompok

mendapat

kesempatan yang sama untuk n=

dijadikan sampel. Sehingga

1 + 775 ( 0,1 ) 2

dalam

penelitian ini menggunakan n : 88,57 Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 88,57 dibulatkan

teknik non random sampling, dimana dalam pengambilan sample

tersebut

diambil

secara acak karena

tidak

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

semua

elemen

mendapat

berupa bukti, catatan atau laporan

kesempatan untuk dijadikan

historis yang telah tersusun dalam

sample.

arsip

(data

dokumenter)

dipublikasikan 3.1

Data

primer

data

merupakan

penelitian

secara

langsung

yang dari

Metode Pengumpulan Data Wawancara

sumber asli (tidak melalui media perantara).

tidak

kepustakaan..

3.3.1 Data Primer

diperoleh

yang

dipublikasikan yang berupa data

Jenis dan Sumber Data

sumber

dan

yang

Data

primer

Merupakan

secara

pengumpulan

khusus dikumpulkan oleh peneliti

menggunakan

untuk

kepada

menjawab

pertanyaan

teknik

data

dengan

pertanyaan

responden.

Hal

cara lisan

tersebut

penelitian (Indriantoro & Supomo,

dilakukan

untuk

mendapatkan

2002: 146-147). Data primer dalam

informasi

dan

gambaran

penelitian ini adalah data tentang

permasalahan yang biasanya terjadi.

profil

sosial

dan

identifikasi

responden, berisi data responden

Kuesioner

yang berhubungan dengan identitas responden

dan

keadaan

sosial

Untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian

seperti: usia, jabatan, pendidikan

maka

terakhir, dan masa kerja dari seluruh

pengumpulan

karyawan.

pengumpulan data dalam penelitian ini

Data Sekunder Data sumber

sekunder

data

merupakan

suatu

data.

dengan

Teknik

kuesioner,

merupakan

suatu

teknik

yang teknik

yang

menggunakan angket yang berisi

tidak

daftar pertanyaan kepada responden.

langsung melalui media perantara

Angket tersebut diberikan kepada

(diperoleh dan dicatat oleh pihak

para

lain) (Indriantoro & Supomo, 2002:

responden

147).

pendapat dan persepsi responden.

diperoleh

penelitian

dibutuhkan

peneliti

Data

secara

sekunder

umumnya

responden

dan

mengisinya

kemudian dengan

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Angket dalam

yang

digunakan

Tujuan dari

ini

merupakan

adalah untuk menarik kesimpulan

penelitian

angket langsung dan tertutup, artinya

metode analisis data

dari sejumlah data yang terkumpul.

angket tersebut langsung diberikan kepada responden dan responden dapat

memilih

alternatif

salah

jawaban

satu yang

tersedia.

Dalam

jawaban

yang

karyawan

kemudian

dari telah

penelitian

ini

Analisis data kualitatif adalah suatu

bentuk

berdasarkan

dari

analisa

yang

data

yang

oleh

dinyatakan dalam bentuk uraian.

skor

Data kualitatif ini merupakan data

dengan mengacu pada skala likert.

yang hanya dapat di ukur secara

Dengan skala ini, peneliti dapat

langsung (Indrianto dan Supomo,

mengetahui bagaimana respon yang

2002). Proses analisis kualitatif ini

diberikan masing-masing responden.

dilakukan dalam tahapan sebagai

Kuesioner

berikut :

yang

diberikan

Analisis Data Kualitatif

diberi

akan

diberikan

kepada

responden

akan

dengan

alternatif

jawaban

disertai

a)

yang

Pengeditan ( Editing) Pengeditan adalah memilih

diberi skor mulai dari angka :

atau mengambil data yang

-

1 (Sangat Tidak Setuju)

perlu dan membuang data

-

2 (Tidak Setuju)

yang dianggap tidak perlu,

-

3 (Netral)

untuk

memudahkan

- 4 (Setuju)

perhitungan dalam pengujian

- 5 (Sangat Setuju) untuk semua

hipotesa.

variabel

b)

Pemberian Kode ( Coding) Proses

Metode Analisis Data Agar dikumpulkan

pemberian

kode

tertentu terhadap macam dari suatu

data

yang

bermanfaat,

maka

kuesioner untuk kelompok ke dalam kategori yang sama.

harus di olah dan di analisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar

pengambilan

keputusan.

c)

Pemberian Skor ( Scoring)

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Mengubah data yang bersifat

pengaruh

antara

kualitatif ke dalam bentuk

variabel yang ada.

variabel-

kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala Likert.

Analisis Data Kuantitatif Analisis

Tingkatan skala Likert yang adalah

ini adalah sebagai berikut :

menggunakan angka-angka dengan

bobot / skor 5

bentuk

kuantitatif

digunakan dalam penelitian

Sangat Setuju (SS) = Diberi

analisa

yang

perhitungan metode statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam

kategori

tertentu

dengan

Setuju(S) =Diberi bobot /skor

menggunakan tabel-tabel tertentu,

4

untuk

Netral (N) = Diberi bobot / skor 3 Diberi

bobot / skor 2

menganalisis dengan menggunakan program

SPSS

Versi

16

for

digunakan yaitu uji validitas dan

Analisis Indeks Jawaban

Diberi bobot / skor 1

Analisis dilakukan

Tabulasi (Tabulating) Pengelompokkan data atas jawaban dengan benar dan di

hitung

dijumlahkan

dan sampai

berwujud dalam bentuk yang berguna, berdasarkan hasil

data

tabel

agar

mendapatkan hubungan atau

indeks

untuk

jawaban

memperoleh

gambaran deskriptif penelitian yang dilakukan terhadap 5 indikator dari masing-masing

variabel

yang

digunakan untuk mengetahui respon responden terhadap setiap pernyataan yang diajukan (Ferdinand, 2006). Angka jawaban responden

tabel akan disepakati untuk membuat

dalam

reliabilitas.

Sangat Tidak Setuju (STS) =

teliti,

mempermudah

windows. Adapun alat analisis yang

Tidak Setuju (TS) =

d)

data

tidak

dimulai

dari

angka

0,

melainkan dari angka 1 hingga 5, oleh karena itu angka indeks yang

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dihasilkan akan dimulai dari angka

relevan dengan tujuan pengukuran

20 hingga angka 100 dengan rentang

dikatakan sebagai tes yang memiliki

sebesar 80. Dalam penelitian ini

validitas rendah (Azwar, 1997).

digunakan kriteria 3 kotak (Three-

Pengujian

Box Method), maka rentang sebesar

proses

80 akan dibagi tiga dan akan

pertanyaan yang terdapat dalam

menghasilkan rentang sebesar 26,67.

sebuah angket, apakah isi dari butir

Rentang tersebut akan digunakan

pertanyaan tersebut sudah valid.

sebagai dasar untuk menentukan

Suatu angket dikatakan valid jika

indeks persepsi rerponden terhadap

pertanyaan

variabel-variabel

mampu

yang

digunakan

validitas menguji

pada

untuk

merupakan butir-butir

suatu

angket

mengungkapkan

dalam penelitian ini (Ferdinand,

sesuatu yang akan diukur oleh

2006), yaitu sebagai berikut:

angket tersebut (Santoso, 2000).

20,00 - 46,67 :

Rendah

46,67 - 73,34 :

Sedang

73,35 - 100

Tinggi

:

Pengujian validitas dalam penelitian ini

arti

ketepatan

dan

melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang apabila

alat

memberikan hasil ukur yang sesuai maksud

pengukuran menghasilkan

tersebut. data

analysis)

Suatu

butir

dianggap

valid apabila memenuhi KMO > 0,5 dan loading factor (component matrix) yang dihasilkan memenuhi kaidah pengujian, yaitu lebih besar dari 0,4 (Santoso, 2001).

tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau

dengan

dengan

menggunakan analisis faktor (factor

kecermatan suatu alat ukur dapat

tinggi

items

pertanyaan/pernyataan

mempunyai

mana

terhadap

yang mencakup

multiple

Uji Validitas

sejauh

dilakukan

variabel-variabel

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas

hanya

dilakukannya Tes

yang

yang

tidak

Uji Reliabilitas Menurut

Ghozali

(2006)

reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

yang

merupakan

variabel

atau

indikator

adanya

korelasi

antar

variabel

Suatu

independent, jika terjadi korelasi,

kuesioner dikatakan reliabel atau

maka dinamakan terdapat problem

handal

multikolinearitas.

jika

konstruk.

dari

jawaban

seseorang

Model

regresi

terhadap pertanyaan adalah konsisten

yang baik seharusnya tidak terjadi

atau stabil dari waktu ke waktu.

korelasi

Untuk menguji reliabilitas sampel

ini

digunakan

testing

kehandalan “Croanbach Alpha” yang akan menunjukkan ada tidaknya konsistensi antara pertanyaan dan sub bagian kelompok pertanyaan. Konsistensi internal, ditujukan untuk mengetahui konsistensi butir – butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur contruct. Suatu construct atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006).

diantara

variabel

independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks

korelasi.

tidaknya

gejala

Pengujian

ada

multikolinearitas

dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya, apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas, kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa

Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan melakukan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

multikolinearitas

dilakukan untuk menguji apakah pada

model

problem multikolinearitas (Santoso, 2000).

Heterokedastisitas

Uji Multikolinearitas Uji

model regresi tersebut tidak terdapat

regresi

ditemukan

Uji

heteroskedastisitas

dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

ketidaksamaan varians dari residual

Metode grafik yang handal

dari

untuk

satu

pengamatan

satu

ke

menguji

normalitas

pengamatan yang lain, jika varians

data adalah dengan melihat

dari residu atau dari satu pengamatan

normal

ke pengamatan yang lain tetap, maka

sehingga

disebut homokedastisitas. Dan jika

aplikasi

varians

menyediakan

berbeda

maka

disebut

heteroskedastisitas. Model regresi

Normal

yang

adalah

baik

adalah

tidak

terjadi

probability

plot,

hampir

semua

komputer

statistic

fasilitas

probability

ini. plot

membandingkan

heteroskedastisitas (Santoso, 2000).

distribusi komulatif data yang

Salah satu cara untuk mendeteksi

sesungguhnya

heteroskedastisitas

adalah dengan

distribusi

melihat grafik scatter plot antara

distribusi

nilai prediksi variable terikat (Z

(hypotheeical

PRED) dan nilai residualnya (S

Proses uji normalitas data

RESID).

dilakukan

dengan

komulatif

dari normal

distribution).

dengan

meperhatikan

penyebaran

data (titik) pada Norma PUji Normalitas

Plot

Uji normalitas data bertujuan

terikat

dasar analisis regresi berganda, yaitu

dimana :

depenent normal

harus atau

didistribusikan

mendekati



metode sebagai berikut :

2000)

Jika data menyebar di sekitar

regresi

untuk menguji apakah data-data yang

atau tidak dapat dilakukan dengan

(Santoso,

garis diagonal, maka model

normal,

dikumpulkan berdistribusi normal

Regression

Standardized dari variabel

untuk menguji salah satu asumsi

variabel-variabel independent dan

of

memenuhi

asumsi

normalitas. 

Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi

1)

Metode Grafik

tidak

memenuhi

normalitas.

asumsi

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 2)

Metode Statistik

nilai

Uji statistik sederhana

variabel,

jika signifikan lebih besar

yang sering digunakan untuk

dari

menguji asumsi normalitas

menunjukkan distribusi data

adalah dengan menggunakan

normal.

uji

normalitas

Kolmogorov Metode

Untuk

signifikansi

dari Smirnov.

pengujian

normal

tidaknya

distribusi

data

dilakukan

dengan

melihat

menguji

apakah

variabel

alpha

5%

maka

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda dengan Moderated Regression Analysis (MRA) Uji t

dependen

(Ho

ditolak

dan

Ha

bebas berpengaruh secara signifikan

diterima). Selain itu, dapat juga

terhadap variabel terikat. Tingkat

dengan melihat nilai probabilitas.

signifikasi yang digunakan adalah

Jika nilai probabilitas lebih kecil

5%

daripada

(Ghozali,

pengujian

pada

2006). uji

Kriteria

statistik

t

0,05

(

untuk

tingkat

signifikansi = 5%), maka variabel

dilakukan dengan membandingkan

independen

secara

antara nilai t hitung dengan nilai t

berpengaruh

terhadap

tabel dengan menggunakan tingkat

dependen.

signifikansi sebesar 5%. Jika nilai t

probabilitas lebih besar daripada

hitung lebih besar dari t tabel maka

0,05 maka variabel

secara

secara individual tidak berpengaruh

individual

variabel

independen mempengaruhi variabel

terhadap

Sedangkan

variabel

individual variabel jika

nilai

independent

depende

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

-

X2 tidak berpengaruh signifikan

Hasil Analisis Seiri , Seiton Dan Shiketsu

terhadap Y karena sig 0,846

Terhadap Kinerja karyawan

>0,05 dan t hitung -0,195 < dari

Unstandardized

Standar

Dari

Coefficients

d Coef

tabl

Model

B

Std. Eror

1

6.063

2.083

X1

.096

.134

X2

-.021

X3

.621

Beta

T

Sig.

t tabel 1,98 -

X3 berpengaruh signifikan

e

terhadap Y karena sig 0,000 < 0,05 dan t hitung 5,545 > dari t

2.910

.005

diat

.083

.716

.476

as

.106

-.022

-.195

.846

dijel

.112

.607

5.545

.000

aska

dihasilkan Y= 0,083 X1 + 0,022 X2

n

+ 0,607 X3+ e. Atau 6,063 + 0.096

nilai

X1 + -0.021 X2 + 0,621 X3 + e.

probabilitas dari masing – masing

Coefficient Beta yang dihasilkan

variabel adalah sebagai berikut:

adalah X1 dan X3 adalah positif,

-

X1 tidak berpengaruh signifikan

yang berarti bahwa arah pengaruh

terhadap Y karena sig 0,476 >

nya adalah searah,. Dan X2 negatif.

0,05

tabel 1,98 Persamaan

regresi

yang

dan t hitung 0,716 < t

tabel 1,98

UJI F Sum of Model

Squares

1Regression

190.301

Residual

519.609

Koefisien Determinasi

Mean Df

Square

F

2 95.151 15.748

Sig. .000a Berdasarkan hasil uji F didapatkan nilai

86

6.042

untuk X1 sebesar 16,783 dengan Total

Model 1Regress ion Residua l Total

709.910

88

tingkat signifikasi 0,000. Adapun

Sum of

Mean

Squares

Df Square

199.291

2 99.645

510.619

86 5.937

709.910

88

nilai F

3

X2

sebesar

15,748

dengan tingkat signifikasi 0,000.

Sig.

16.78

untuk

Adapun nilai untuk X3 sebesar .000

a

36,453 dengan tingkat signifikasi 0,00. Nilai signifikansi lebih kecil

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dari 0,05 maka model regresi yang

peroleh nilai F hitung > F tabel (

digunakan sudah fit baik untuk X1,

36,453 > 3,10 ) dengan signifikansi

X2 dan X3. Disamping itu Hasil

sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti

perhitungan statistik menunjukkan

bahwa secara simultan seiri , seiton

bahwa hasil uji F model pertama F

dan shiketsu yang dimoderator oleh

hitung > F table ( 16,783 > 3,10)

self efficacy mempunyai pengaruh

begitu pula hasil uji F model kedua

yang signifikan terhadap kinerja

di peroleh nilai F hitung > F tabel

karyawan

(15,748 > 3,10) dan model ketiga di

Kradenan.

berdasarkan tabel diatas apat disimpulkan :

PT

Djarum

SKT

Adjusted R Square sebesar 0,397 atau sebesar 39,7%. Hal ini berarti bahwa

kemampuan variabel X1 , X2 dan X3 dalam

Berdasarkan

pengujian

menjelaskan variabel Y adalah sebesar

statistik dengan SPSS

39,7%, artinya masih ada 60,3% variabel X

didapatkan angka t hitung antara

yang lain yang bisa mempengaruhi variabel

seiri (X1) terhadap kinerja karyawan dengan

fungsi

self

efficacy

Hasil analisis regresi linier berganda

Goodness of Fit Model Regresi Ketepatan

moderating

Versi 16

regresi

model pertama menunjukkan nilai t

sampel dalam menaksir nilai aktual

hitung sebesar 0,716 dengan didapat

dapat dinilai dengan Goodness of

t tabel sebesar 1,98 yang berarti t

Fit-nya. Secara statistik setidaknya

hitung

ini dapat diukur dari nilai statistik t,

probabilitas

nilai statistik F dan nilai koefisien

besar dibandingkan taraf signifikansi

determinasi.

statistik

5% atau 0,05; berarti terletak pada

disebut signifikan secara statistik

daerah H0 diterima dan H1 ditolak,

apabila nilai uji statistiknya berada

sehingga secara parsial tidak terdapat

dalam daerah kritis (daerah dimana

pengaruh signifikan antara seiri (X1)

Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak

terhadap kinerja karyawan

signifikan bila nilai uji statistiknya

Untuk angka t hitung antara seiton

berada dalam daerah dimana Ho

(X2) terhadap

diterima ( Ghozali, 2001).

dengan moderating self efficacy hasil

Perhitungan

<

t

tabel sebesar

dan

nilai

0.476

lebih

(Y).

kinerja karyawan

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

analisis regresi linier berganda model kedua

menunjukkan nilai t hitung

sebesar

1.

Tidak ada pengaruh antara Seiri terhadap

kinerja

karyawan

yang

-0,195 didapat t tabel

dimoderasi dengan self efficacy yaitu

sebesar 1,98 yang berarti t hitung < t

diperoleh nilait hitung untuk variabel

tabel dan nilai probabilitas sebesar

seiri terhadap kinerja karyawan yang

0.846 lebih besar dibandingkan taraf

dimoderasi

signifikansi 5% atau 0,05; berarti

menunjukkan nilai t hitung = 0,716

terletak pada daerah H0 diterima dan

dan t tabel = 1,98 dengan signifikansi

H1 ditolak, sehingga secara parsial

0,476. Dengan menggunakan batas

tidak terdapat pengaruh yang positif

signifikansi 0,05, nilai signifikansi

dan signifikan antara seiton

(X2)

tersebut lebih besar dari 0,05 artinya

terhadap kinerja. Untuk angka t

Ho diterima dan Ha ditolak.Dengan

hitung antara shiketsu (X3) terhadap

demikian

diperoleh

kinerja karyawan dengan moderating

bahwaseiri

dengan

self efficacy hasil analisis regresi

efficacy tidak memiliki pengaruh yang

linier

signifikansi

berganda

model

kedua

menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,545 didapat t tabel sebesar 1,98

oleh

self

efficacy

pembuktian moderasi

terhadap

self

kinerja

karyawan. 2.

Tidak ada pengaruh antara

yang berarti t hitung > t tabel dan

Seiton

nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih

karyawan

kecil dibandingkan taraf signifikansi

dengan

5% atau 0,05; berarti terletak pada

diperoleh nilait hitung untuk

daerah H1 diterima dan H0 ditolak,

variabel seiri terhadap kinerja

sehingga

karyawan

secara

parsial

terdapat

terhadap yang self

kinerja dimoderasi

efficacy

yang

yaitu

dimoderasi

pengaruh yang positif dan signifikan

oleh self efficacy menunjukkan

antara shiketsu (X3) terhadap kinerja

nilai t hitung = -0,195 dan t

karyawan.

tabel

=

signifikansi PENUTUP Simpulan

1,98

dengan

0,846.

Dengan

menggunakan

batas

signifikansi

0,05,

nilai

signifikansi

tersebut

lebih

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

besar dari 0,05 artinya Ho

tingkat

diterima dan Ha ditolak.dengan

Adapun nilai untuk X2 sebesar

demikian

15,748dengan

diperoleh

pembuktian

3.

seiton

0,000.

tingkat

signifikasi 0,000. Adapun nilai

dengan moderasi self efficacy

untuk

tidak memiliki pengaruh yang

dengan tingkat signifikasi 0,00.

signifikansi terhadap kinerja

Nilai signifikansi lebih kecil

karyawan.

dari 0,05 maka model regresi

Ada pengaruh antara shiketsu

yang digunakan sudah baik

terhadap

untuk

kinerja

karyawan

X3

sebesar

X1,

36,453

X2dan

Disamping

efficacy yaitu diperoleh nilait

perhitungan

hitung untuk variabel seiri

menunjukkan bahwa hasil uji F

terhadap

model pertama F hitung > F

kinerja

dimoderasi

karyawan oleh

itu

X3.

yang dimoderasi dengan self

yang

Hasil statistik

self

table ( 16,783 > 3,10) begitu

efficacy menunjukkan nilai t

pula hasil uji F model kedua di

hitung = 5,545 dan t tabel =

peroleh nilai F hitung > F tabel

1,98 dengan signifikansi 0,00.

(15,748 > 3,10) dan model

Dengan menggunakan batas

ketiga di peroleh nilai F hitung

signifikansi

0,05,

nilai

> F tabel ( 36,453 > 3,10 )

signifikansi

tersebut

lebih

dengan

signifikansi

sebesar

besar dari 0,05 artinya Ho

0,000 < 0,05. Hal ini berarti

ditolak dan Ha diterima.dengan

bahwa secara simultan seiri ,

demikian

seiton

pembuktian

4.

bahwa

signifikasi

diperoleh bahwa

shiketsu

dan

shiketsu

yang

dimoderator oleh self efficacy

dengan moderasi self efficacy

mempunyai

memiliki pengaruh positif yang

signifikan

signifikansi terhadap kinerja

karyawan PT Djarum SKT

karyawan.

Kradenan.

Hasil uji F didapatkan nilai untuk X1sebesar 16,783dengan

5.

pengaruh terhadap

yang kinerja

Dari hasil analisis menunjukan bahwa nilai Adjusted R Square

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

adalah sebesar 0,397sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel seiri , seiton , shitsuke yang

Process” (Eleventh Edition)., Boston: McGraw-Hill Irwin. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE.

dimoderasi oleh self efficacy dalam menjelaskan variasi pada variabel dependen kinerja karyawan adalah sebesar 39,7% dan sisanya sebesar 60,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA

Augusty Ferdinand, 2006, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Azwar, S., 1997, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gibson, James L., John M. Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., and RobertKonopaske.2003. “Organizations : Behavior, Structure,

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Revika Aditama. Robbins, Stepen, 2006, Perilaku Organisasi. Terj: Benyamin Molan. New Jersey Prentice Hall, Inc. Santoso, S. Dan Tjiptono F., 2000, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Soeratno dan Arsyad L. 1999. Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Gibson, J.L., Ivanhovich J.M., Donnelly, J.L.,. 1997. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses. Alih Bahasa Nunuk Ardiani, Edisi kedelapan, Jilid II Binarupa Insani. Imai, Masaaki.2001. Kaizen : Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan. PPM. Jakarta. Irianto, Jusuf. 2001. Tema-tema Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia. Insan Cendekia. Surabaya. Koesmono, Teman H. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Of Economic and Management Magister Manajemen UPN. Surabaya.

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016