PENGARUH MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DEKAMON 22.43 L PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) Cut Zairaaira Arfah(1), Ir. Fuadi Harun, M.S.(2), Marai Rahmawati, S.P, M.Sc (2) 1
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Staff Pengajar Program Studi Agroteknologi Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh
2
ABSTRACT The aim of this research is find out best kind effect of growing media and concentration of the plant growth regulator Dekamon and interaction both of two treatment on growth and yield of melon. This research was conducted at the Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banda Aceh at May until August 2013. This research used Randomized Completely Block Design 3 x 5 with 2 factors and 3 replications. The results of this experiment shows that the growing media give significant effect on height of plant at the age 36 dap and diameter rods 16 dap. Growing media of soil + husk (M2) is better growing media to height of plant and diameter rods but soil + compost (M3) is better to give generative result of melon. The concentration of the plant growth regulator Dekamon give highly significant effect to diameter rods at the age 26 dap, height of plant at the age 26 dap and number of leafes 16 dap. At concentration of 0,20 ml L-1 (K2) give better results to on height of plant, diameter rods and number of leafes per plant but concentration of 0,30 ml L -1 (K4) is better to give generative result of melon. keywords : Cucumis melon L, growing media, plant growth regulator Dekamon 22.43 L.
provinsi Aceh karena memiliki iklim yang sesuai untuk daerah pembudidayaan melon. Hasil survei Badan Pusat Statistik Aceh (2012), tanaman melon telah dibudidayakan di beberapa kabupaten atau kota di provinsi Aceh. Aceh Utara merupakan Kabupaten yang menghasilkan buah melon tertinggi yaitu 852 kuintal, sedangkan produksi terendah berada di Kabupaten Subulussalam yaitu 26 kuintal. Produksi melon yang dihasilkan dari Kabupaten Aceh Utara akan didistribusikan ke Kabupaten lain atau dibawa ke daerah luar Aceh. Tanaman melon memerlukan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil yang optimal baik ditanam dalam jumlah kawasan yang luas atau ditanam di dalam pot. Menurut Margianasari et al. (2012) beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan budidaya melon, seperti pemilihan ukuran pot, campuran media tanam, penambahan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) serta cara penanaman yang tepat, karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan melon di dalam pot. Tanaman melon akan tumbuh optimal serta menghasilkan buah yang
1. PENDAHULUAN Buah melon memiliki nilai kormersial yang tinggi dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran dan hotel. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas melon sangat potensial untuk diusahakan karena memiliki nilai ekonomi yang sangat baik dibandingkan komoditas buah yang lain. Harga buah yang membumbung tinggi juga menjadi alasan bagi petani untuk mengusahakan komoditas agribisnis ini secara intensif dan menjadikan melon sebagai komoditas unggulan. Produksi melon terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai kebutuhan dan sejalan dengan populasi penduduk. Dari hasil survei Badan Pusat Statistik Indonesia (2012), pada tahun 2009 produksi melon 85 861 ton, namun tahun 2010 menurun menjadi 85 161 ton, akan tetapi pada tahun 2011 produksi melon kembali meningkat hingga 103 840 ton dan pada tahun 2012 produksi melon mencapai 129 706 ton. Penanaman melon terus meluas ke berbagai daerah termasuk pulau Sumatera diantaranya provinsi Sumatera Utara dan 10 Arfah et al. (2016)
Jurnal Kawista 1(1):10-14
konsentrasi 2 cc L-1 meningkatkan bobot buah mencapai 32.97 ton ha-1. Perlu dikaji lebih lanjut tentang konsentrasi Dekamon yang sesuai bagi tanaman melon.
besar dan manis dengan syarat media tanam harus gembur, subur, banyak mengandung unsur hara, porous dan pH antara 5.8-7.2 Penggunaan media tanam yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi. Salah satunya yang sering digunakan yaitu kompos. Penggunaan kompos sebagai media tanam sangat baik karena dapat memberikan beberapa manfaat bagi tanaman yaitu menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah serta memudahkan pertumbuhan akar tanaman (Hadisumitro, 2009). Sekam padi juga mulai banyak digunakan untuk dijadikan media tanam. Sekam berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. Kelebihan sekam sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna (Fara, 2010). Penggunaan ZPT juga dapat meningkatkan produksi tanaman. ZPT yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekamon 22.43 L. Senyawa fenol yang terdapat dalam Dekamon 22.43 L menjadi zat penting bagi tanaman untuk mengaktifkan berbagai reaksi metabolisme didalam tanaman sehingga dapat mengendalikan dan merangsang petumbuhan (Leopold et al., 1975 dalam Sumiati dan Kadarwati, 2002). Hormon ini mampu merangsang pertumbuhan tunastunas baru, mencegah kerontokan bunga dan buah, dan meningkatkan jumlah kualitas hasil (Lingga, 1999). Sumiati dan Kadarwati (2002) mengemukakan bahwa pada tanaman tomat umur 35 hari setelah tanam (HST) yang diberi ZPT Dekamon dengan konsentrasi 1.5 ml L-1 dapat meningkatkan rasa buah, memperpanjang umur simpan buah tomat kultivar Gondol yang dipanen hijau matang atau dipanen matang (semburat merah 10%) dan menurunkan kandungan air buah. Hasil penelitian Sartika (2013) juga menunjukkan bahwa pada tanaman buncis yang diberi zat pengatur tumbuh Dekamon dengan
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banda Aceh berlangsung dari bulan Mei sampai Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu jenis media tanam yang terdiri dari tanah, tanah + sekam, dan tanah + kompos. Faktor kedua yaitu konsentrasi ZPT Dekamon yang terdiri dari Kontrol 0, 0.15 ml L-1, 0.20 ml L-1, 0.25 ml L-1, dan 0.30 ml L-1. Parameter yang diteliti yaitu tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai), bobot buah (g) dan diameter buah (cm). Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis sidik ragam atau uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi diantara perlakuan dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pelaksanaan penelitian diawali dengan pembuatan tempat persemaian benih. Persiapan benih meliputi penyemaian benih dan proses perkecambahan benih, persiapan media tanam (100% tanah, 50% tanah + 50% sekam, 50% tanah + 50% kompos), selanjutnya ditambahkan pupuk Urea 10 g, SP-36 10 g dan KCI 10 g, bibit ditanam di dalam polibag. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pengajiran atau pelilitan batang, pemupukan, pemangkasan, pengendalian OPT (hama, penyakit dan gulma) dan pemilihan buah. Pemberian zat pengatur tumbuh diberikan dengan cara menyemprotkan cairan ZPT Dekamon 22.43 L dengan menggunakan Hand sprayer ke seluruh permukaan daun tanaman melon dengan volume yang sama sesuai perlakuan. Pemberian hormon dilakukan sebanyak 6 tahapan dengan interval 5 hari dimulai setelah 10 HST.
11 Arfah et al. (2016)
Jurnal Kawista 1(1):10-14
3.
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman melon secara bersamaan. Media tanam, secara terpisah berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman dan diameter batang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pengaruh Media Tanam Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan beberapa media tanam dan konsentrasi ZPT Dekamon tidak
Tabel 1. Rata- rata Tinggi Tanaman (cm) dengan perlakuan media tanam dan ZPT Dekamon pada setiap umur pengamatan. Perlakuan
Tinggi Tanaman (HST) 16 26
6
Media Tanam Tanah (M1) 9.62 Tanah + Sekam (M2) 10.49 Tanah + Kompos (M3) 9.69 BNJ0,05 tn ZPT Dekamon 0 (K0) 9.81 0,15 ml L -1 (K1) 9.07 -1 0,20 ml L (K2) 10.74 -1 0,25 ml L (K3) 9.74 0,30 ml L -1 (K4) 10.30 BNJ0,05 tn Keterangan: Angka-angka yang mendampingi huruf berbeda nyata pada uji BNJ 5%.
42.63 50.58 48.78 tn
36
61.57 75.33 74.24 tn
43.78 39.11 51.15 51.57 51.04 tn sama pada kolom
104.42 a 126.51 b 124.00 b 11.05
61.52 a 123.11 59.33 a 111.91 77.48 b 115.52 76.59 b 116.06 76.98 b 125.69 5.35 tn yang sama menunjukkan tidak
Tabel 2. Rata- rata Diameter Batang (cm) dengan perlakuan media tanam dan ZPT Dekamon pada setiap umur pengamatan. Perlakuan
Diameter batang tanaman (HST) 6
16
Media Tanam Tanah (M1) 0.034 0.18 a Tanah + Sekam (M2) 0.037 0.25 b Tanah + Kompos (M3) 0.035 0.26 b BNJ0,05 tn 0.08 ZPT Dekamon 0 (K0) 0.039 0.207 0.15 ml L -1 (K1) 0.036 0.184 -1 0.20 ml L (K2) 0.033 0.232 0.25 ml L -1 (K3) 0.034 0.262 -1 0.30 ml L (K4) 0.035 0.246 BNJ0.05 tn tn Keterangan: Angka-angka yang mendampingi huruf sama pada kolom yang berbeda nyata pada uji BNJ 5%.
Data rata-rata panjang tanaman (Tabel 1), dapat dilihat bahwa media tanam Tanah + Sekam pada tanaman melon memiliki panjang tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan media tanam lainnya yaitu 126.51 cm pada umur 36 HST. Hal ini diduga akar tanaman berkembang dengan
26
36
0.35 0.41 0.39 tn
0.51 0.59 0.60 tn
0.326 a 0.581 0.314 a 0.539 0.433 b 0.584 0.420 b 0.564 0.428 b 0.595 0.048 tn sama menunjukkan tidak
sangat baik, sehingga membantu pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Thomas (1995) menunjukkan sekam mentah dapat menghasilkan kondisi lingkungan tumbuh khususnya sifat fisik dan kimia tanah yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman karena memiliki 12
Arfah et al. (2016)
Jurnal Kawista 1(1):10-14
kandungan unsur hara N, P, K, CI dan Mg. Data rata-rata diameter batang (Tabel 2) menunjukkan perlakuan media tanam Tanah + Kompos memiliki diameter batang
lebih besar dibandingkan dengan media tanam lainnya yaitu 0.26 cm pada umur 16 HST.
Tabel 3. Rata- rata Bobot buah (g) dengan perlakuan media tanam dan ZPT Dekamon pada umur pengamatan. bobot buah (HST) 70
Perlakuan
Media Tanam Tanah (M1) Tanah + Sekam (M2) Tanah + Kompos (M3) BNJ0,05 ZPT Dekamon 0 (K0) 0.15 ml L -1 (K1) 0.20 ml L -1 (K2) 0.25 ml L -1 (K3) 0.30 ml L -1 (K4) BNJ0.05 Keterangan: Angka-angka yang mendampingi huruf sama pada kolom berbeda nyata pada uji BNJ 5%.
873.33 941.56 985.33 tn 976.48 901.48 877.13 885.37 989.07 tn yang sama menunjukkan tidak
Tabel 4. Rata- rata Diameter buah (cm) dengan perlakuan media tanam dan ZPT Dekamon pada umur pengamatan. Diameter buah (HST) 70
Perlakuan Media Tanam Tanah (M1) Tanah + Sekam (M2) Tanah + Kompos (M3) BNJ0.05
9.00 9.88 10.16 tn
ZPT Dekamon 0 (K0) 0.15 ml L -1 (K1) 0.20 ml L -1 (K2) 0.25 ml L -1 (K3) 0.30 ml L -1 (K4)
10.11 9.43 9.48 9.11 10.26
BNJ0.05
tn
Keterangan: Angka-angka yang mendampingi huruf sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%.
Data rata-rata bobot buah (Tabel 3) dan diameter buah (Tabel 4), konsentrasi 0.30 ml L-1 lebih dianjurkan, karena hasil yang didapat lebih baik jika dibandingkan konsentrasi lain yang digunakan. Menurut Danoesastro (1983) dalam Koentjoro (2008), pemberian ZPT Dekamon dapat meningkatkan jumlah bunga dan buah, mempercepat proses pemasakan buah,
menyeragamkan pembungaan dan pembuahan. Dari segi hasil, tanaman tidak mampu memberikan hasil optimal yang disebabkan karena adanya pengaruh cuaca. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, maka diduga ZPT Dekamon yang seharusnya memicu pertumbuhan dan meningkatkan hasil tidak mampu bekerja 13
Arfah et al. (2016)
Jurnal Kawista 1(1):10-14
secara optimal. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banyak permasalahan di lapangan seperti: daun terserang penyakit, adanya serangan penyakit pada buah sehingga buah menjadi busuk sebelum dipanen sehingga mengurangi hasil tanaman melon. Samadi (1995), mengemukakan bahwa, intensitas matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman melon, jika tanaman melon tidak mendapat cahaya matahari, maka tanaman akan lemah dan mudah rebah sehingga tanaman mudah terserang penyakit. Tjahjadi (2000) juga menambahkan bahwa tanaman melon menghendaki udara kering untuk pertumbuhannya, akan tetapi tanah tetap harus dalam keadaan lembab dan pengairan tetap harus dilakukan jika tidak adanya hujan.
4.
DAFTAR PUSTAKA [BPS] Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012. Produksi Sayuran di Indonesia 1997 – 2012. http://www.bps.go.id/tab_sub/view. php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_ subyek=55¬ab=70[8 April 2013]. [BPS] Badan Pusat Statistik Aceh. 2012. Produksi Tanaman Buah-Buahan menurut Jenis dan Kabupaten/Kota (Kuintal). http://aceh.bps.go.id/index.php?r=a rtikel/view &id= [8 April 2013]. Fara. 2010. Media Tanam. http://www.feqrastafara.com/2010/ 01/media-tanam.html [5 Agustus 2014]. Hadisumitro, L. M. 2009. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Koentjoro, Y. 2008. Aplikasi Pemberian Zat Pengatur Tumbuh pada Tanaman Cabai Kecil yang Ditanam di Musim Hujan. Jurnal Pertanian Mapeta. 10 (3) 2008. :170-178. Leopord, A.C. dan P.E. Kriedeman. 1975. Plant Growth And Development. Mc Graw Hill, New Delhi. Lingga, P. 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Margianasari, A.F., S.W. Kusumahastuti, Junaedi, Guntoro dan A.I. Edwin. 2012.Bertanam Melon Ekslusif Dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 25 – 26. Samadi, B. 1995. Usaha Tani Melon. Kanisius. Yogyakarta. Sartika, R. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon. Jurnal Produksi Tanaman. 1(4) 2013. Sumiati, E. dan B. Kadarwati. 2002. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Kualitas dan Umur Simpan Buah Tomat Kultivar Gondol, SIGMA. 5(1) 2002.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan jenis media tanam yang digunakan dan konsentrasi ZPT Dekamon masing-masing memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon. Media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 36 HST dan diameter batang 16 HST, berpengaruh tidak nyata terhadap peubah lain yang diamati. Media tanam tanah + sekam (M2) dan tanah+kompos (M3) merupakan media tanam yang baik untuk tinggi dan diameter batang tanaman, sedangkan tanah kompos (M3) merupakan media tanam yang lebih baik untuk hasil tanaman melon. Konsentrasi zpt berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 26 HST, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 26 HST dan jumlah daun 16 HST dan berpengaruh tidak nyata peubah lain yang diamati. Konsentrasi 0.20 ml L-1 (K2) memberikan hasil yang lebih baik untuk tinggi, diameter dan jumlah daun, sementara konsentrasi 0.30 ml L -1 (K4) menunjukkan hasil yang baik untuk bobot dan diameter buah tanaman melon. Terdapat Interaksi tidak nyata antara media tanam dan konsentrasi zpt Dekamon 22.43 L terhadap semua peubah yang diamati.
14 Arfah et al. (2016)
Jurnal Kawista 1(1):10-14