PENGARUH MUSIK KLASIK KONTEMPORER “YANNI” TERHADAP ATENSI PADA

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik kontemporer “ Yanni” terhadap atensi pada mahasiswa. Penelitian yang menggun...

0 downloads 445 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MUSIK KLASIK KONTEMPORER “YANNI” TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh: Maria Vita Asri Pranandita NIM: 129114083

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

God’s plan is better and greater than any plan we’ve ever made for ourselves. Hebrews 11: 40

Yang dicari dari sebuah kehidupan adalah bagaimana kita mampu dalam mengahadapi kekurangan dan sampai mana kita mampu bersabar. Hunter X Hunter

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini untuk, Tuhan yang Maha Kasih, Bapak dan ibu yang selalu membimbing dan mendoakan ku di setiap doa mereka, Kedua saudara ku Mekong dan Citul yang selalu menyemangatiku dan menolongku, Para sahabat yang selalu memberikan motivasi dan kebahagiaan di hidupku.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MUSIK KLASIK KONTEMPORER “YANNI” TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA Maria Vita Asri Pranandita ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik kontemporer “Yanni” terhadap atensi pada mahasiswa. Penelitian yang menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan tipe laboratorium ini menggunakan desain pretest-posttest control group design. Subjek penelitian eksperimen ini adalah 36 mahasiswa kategori dewasa awal. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa terdapat peningkatan atensi yang diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni pada mahasiswa. Data yang terkumpul di analisis menggunakan uji beda Wilcoxon menunjukan adanya perbedaan penurunan mean rank dalam milidetik pada fungsi atensi executive control sebesar 105,12 < 116,5 dengan p = 0.035 (p < 0,05). Dapat ditarik kesimpulan bahwa musik klasik kontemporer “Yanni” berpengaruh terhadap atensi pada mahasiswa. Kata kunci : musik klasi, atensi, eksperimen

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE INFLUENCE OF CONTEMPORARY CLASSICAL MUSIC “YANNI” ON ATTENTION TOWARDS COLLEGE STUDENTS

Maria Vita Asri Pranandita ABSTRACT The objective of this study is to find out the influence of contemporary classical music “Yanni” on attention towards college students. This experimental study used quasi experiment with type of experiment laboratory was the pretest-posttest control group design. The subject in this study were thirty-six early-adult-students. The hypothesis of this study showed that the number of the attention which was played through contemporary classical music for the college students was increasing. The data collected was analyzed by using Wilcoxon’s test signed rank which indicated the decreasing mean rank differences in milliseconds within the attention function of executive control was 105.12 <116.5 with p = 0.035 (p <0.05). It could be concluded that contemporary classical music “Yanni” influenced the attention of the college students.

Keywords: music classic, attention, experiment

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji dan syukur ku haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasihNya yang melimpah kepada ku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.). Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan besar dalam menghadapi kesulitan yang saya temui. Dengan kerendahan hati, ku ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak TM. Raditya Hernawa, M. Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang selalu sabar menuntun dan meluangkan waktunya untuk mendengarkan dan membimbing saya dengan sabar. Terima kasih atas saran dan bimbingan dari bapak selama ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Sr. Dewi FCJ yang bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi tentang penelitian ini. Terima kasih suster, karena sudah memberikan motivasi pada skripsi saya sehingga saya menjadi lebih yakin pada skripsi saya. 6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telak mendidik dan memberikan ilmunya kepada saya. 7. William, selaku native speaker yang telah memberikan waktu luangnya untuk mengoreksi bahasa dari instruksi Attention Network Test (ANT). Abraham Muria S.Ked., yang menggunakan ANT sebagai alat pegambilan data. Terima kasih atas informasinya. 8. Bapak Susilo selaku Kepala Lab. Komputer Dasar yang mengizinkan dan mendukung saya untuk menggunakan Lab. Komputer Dasar sebagai sarana pengambilan data. Terima kasih atas fasilitas dan izinnya. 9. Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah sabar melayani dan memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ini. 10. Bapak Eko dan Mas Ferry selaku karyawan UBSD yang selalu menyemangatiku dan memberikan kegembiraan disaat aku merasa penat dengan skripsi. Terima kasih selalu memberikan kehangatan dan tawa dihidupku. 11. Kedua Orang Tua dan Kakak Adikku yang menjadi sumber cinta kasih dan selalu ada disaat aku membutuhkan, mendukungku dalam doa dan menyemamangatiku dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih bapak, karena

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bapak selalu sabar setra memberikan motivasi dan kasih untuk menyelesaikan skripsiku ini. Terima kasih ibu yang selalu memberikan doa dan semangat agar aku tidak menyerah untuk menyelesaikan skripsiku. 12. Helena Lindi dan Regina Giovanny yang telah memberikanku dorongan dan masukan yang sangat berarti untuk kelangsungan skripsiku ini. Tanpa kalian mungkin aku sudah lama menyerah menyelesaikan skripsiku ini. Kalian inspirasiku. Terima kasih telah mendengarkan keluh kesahku dan membantuku mengerjakan skripsiku. 13. Ratna Indrswari dan Emanuela Prima yang selalu menyemangatiku dan menasehatiku untuk selalu fokus dengan skripsiku. Aku sayang kalian berdua. 14. Teman-teman kontrakan, Moka, Ari, Winda, Radit, Baskoro dan Gerry yang memberikan dukungan dan kasih sayang mereka yang membuatku kembali bersemangat untuk mengerjakan skripsi. Terima kasih atas kebersamaan dan waktu kalian untuk ku. 15. Sahabat yang tak lekang oleh waktu Grup Yuhuu, Adyajati Kirana, Orchita Ave, Sesilih Panuntun Jati dan Tyastiana Arbianisa. Kalian selalu mengingatkanku atas tugas utamaku dan selalu mengingatkanku disaat ku bosan dengan skripsi. Kecrewetan kalian dan sindiran kalian yang membuatku tetap semangat untuk melanjutkan skripsiku. Tanpa kalian mungkin aku takkan bisa lulus-lulus. Kalian sangat luar biasa, kalian keluarga keduaku.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16. Teman-teman yang mendukung berjalannya penelitian ini, Kariyanto, Nikur dan Pipi Priska. Tanpa kalian eksperimen ini mungkin tidak akan berjalan dengan baik. Terima kasih kalian selalu ada dan memberikanku nasehat serta semangat. 17. Teman-teman Mitra Perpustakaan Paingan. Terima kasih karena selalu memberikan keceriaan dan canda tawa yang membuatku betah berlamalama di perpustakaan. Terima kasih sudah memberikan semangat dan kegembiraan yang membuat ku untuk rajin ke perpustakaan. 18. Teman-teman UKM Karawitan, Mas Eko, Mas Mamad, Mas Tri, Agnes Listi, Yosephine, Ajeng dan teman-teman lainnya yang selalu memberikan semangat. Aku mendapatkan banyak pelajaran yang berharga dari kalian semua. Terima kasih atas pelajaran dan dinamika yang membuatku nyaman bersama kalian. 19. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2012. 20. Teman-teman yang meluangkan waktunya untuk mengikuti eksperimen saya, saya sangat berterimakasih untuk kedatangannya. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki skripsi ini supaya dapat berguna untuk orang lain.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ vi ABSTRAK .............................................................................................. vii ABSTRACT .............................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... ix KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xx DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxi BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9 1. Manfaat Teoritis .................................................................... 9 2. Manfaat Praktis ..................................................................... 9 BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................... 11 A. Atensi ......................................................................................... 11 1. Definisi Atensi ..................................................................... 11 2. Jenis Atensi ........................................................................... 13

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Atensi ............................ 14 4. Fungsi Atensi ........................................................................ 15 B. Musik Klasik Kontemporer ......................................................... 17 1. Definisi Umum Musik .......................................................... 18 2. Definisi Musik Klasik .......................................................... 18 3. Definisi Musik Klasik Kontemporer .................................... 19 4. Ciri-ciri Musik Klasik Kontemporer .................................... 20 5. Musik Kontemporer Yanni “Acroyali/Standing in Motion” 21 C. Pengaruh Musik .......................................................................... 22 1. Terapi Musik ........................................................................ 22 2. Dampak Musik Bagi Kognitif .............................................. 24 D. Mahasiswa .................................................................................. 26 E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27 F. Hipotesis...................................................................................... 31 BAB III : METODE PENELITIAN ...................................................... 32 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 32 B. Variabel Penelitian ...................................................................... 33 C. Definisi Operasional ................................................................... 34 D. Subjek Penelitian......................................................................... 35 E. Metode Pengambilan Data .......................................................... 36 F. Alat Ukur (Attention Network Test) ........................................... 39 G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 41 H. Metode Analisis Data .................................................................. 45 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 48 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ......................................... 48 1. Perizinan Penelitian............................................................... 48 2. Penataam Ruangan dan Persiapan Alat Penelitian ................ 48

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pilot Study ............................................................................. 49 B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 50 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................. 50 2. Observasi Pelaksanaan Penelitian ........................................ 51 C. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................ 52 D. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 53 E. Hasil Analisis Data ...................................................................... 56 1. Uji Normalitas ..................................................................... 56 2. Uji Homogenitas................................................................... 58 3. Uji Hipotesis ......................................................................... 58 4. Analisis Tambahan ............................................................... 60 F. Pembahasan ................................................................................ 61 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 67 A. Kesimpulan ................................................................................. 67 B. Saran ............................................................................................ 67 1.

Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................. 67

2.

Bagi Mahasiswa .................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 69 LAMPIRAN ............................................................................................ 77

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 1. Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test .................. 44 Tabel 2. Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test ................... 45 Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................. 51 Tabel 4. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ........................ 52 Tabel 5. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 53 Tabel 6. Uji Normalitas Masing-masing Kelompok Penelitian .............. 57 Tabel 7. Uji Homogenitas ....................................................................... 58 Tabel 8. Uji Hipotesis Masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok Penelitian ................................................................................................ 59 Tabel 9. Uji One Way Anova pada Dua Kelompok Penelitian .............. 60

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Skema Dinamika Penelitian mengenai Musik Klasik Kontemporer Yanni terhadap Atensi ..................................................... 31 Gambar 2 Contoh ANT ........................................................................... 40

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Hasil Uji Reliabilitas Attention Network Test (ANT) ............................. 77 Hasil Analisis Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis Attention Network Test (ANT) Pre-test dan Post-test ........................... 81 Instruksi Attention Network Test (ANT) versi 1.3.0 dan Hasil Direct-Translation Instruksi Attention Network Test (ANT) ................. 87 Hasil Back-Translation Instruksi Attention Network Test (ANT) .......... 91 Lembar Persetujuan (Informed Consent) dan Instruksi Attention Network Test (ANT) dan Tabel hasil ANT ............................................ 93 Deskripsi Data Penelitian, Analisis Tambahan Uji One Way Anova ANT dan Uji One Sample T-test mean Teoritik dan mean Empirik................. 96

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG Sebuah penelitian menemukan bahwa dalam belajar, kemampuan intelektual memainkan peran yang besar khususnya terhadap tinggi rendahnya prestasi akademik yang dicapai seseorang (Merdinger, Joan, Hines, Osterling, & Wyatt, 2005). Witherington dan Cronbach (1982) mendefinisikan belajar adalah suatu perbuatan yang dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Maka dari itu manusia dan belajar tidak dapat terpisahkan karena sudah menjadi kegiatan pokok bagi manusia. Suryabrata (2006) mengatakan bila seseorang sedang melakukan aktifitas belajar dengan disertai atensi secara intensif maka informasi yang didapat akan lebih baik. Namun saat peneliti melakukan observasi di kampus Universitas Sanata Dharma disaat mahasiswa sedang melakukan aktivitas belajar di ruang kelas, peneliti melihat beberapa dari mereka terlihat melakukan aktifitas lain dan ada juga yang bermain handphone di kelas saat dosen sedang menjelaskan suatu materi. Kemudian saat dosen tersebut menanyakan pertanyaan seputar materi yang baru saja dijelaskan, mahasiswa yang bermain handphone diberi pertanyaan namun ia tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut. Dari hasil observasi ini dapat terlihat bahwa informasi yang seharusnya dapat diterima oleh mahasiswa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

menjadi kacau akibat mereka tidak menggunakan atensi mereka secara intensif. Padahal masa perkuliahan merupakan periode yang menekan bagi mahasiswa karena dihadapkan dengan situasi-situasi dan tuntutan baru (Duffy & Atwater, 2002; Wei, Russell, & Zakalik, 2005). Dengan tuntutan dan situasi baru ini maka sangat penting mahasiswa menggunakan atensinya untuk belajar. Atensi memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari khususnya dalam proses kognitif dan penyimpanan memori jangka pendek (Berman, Jonides, & Kaplan, 2008). Heimann mengatakan bahwa atensi merupakan salah satu fase awal yang digunakan dalam proses belajar. Ia menambahkan bahwa atensi

yang baik akan

mempengaruhi performa akademik seseorang, semakin tinggi tingkat atensi, performa akademik semakin meningkat (Heimann, Tjus & Strid, 2010). Dengan demikian, atensi berpengaruh kepada kualitas belajar mahasiswa dan performa akademik mereka. Weerd

mendefinisikan

atensi

adalah

cara-cara

aktif

dalam

memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah informasi yang ditimbulkan oleh indera, memori dan proses kognitif yang lain (dalam Stenberg, 2008). Respon atau tindakan yang dihasilkan dari suatu rangsangan bisa menjadi salah apabila kurangnya atensi dalam merespon rangsangan tersebut sehingga dapat menciptakan sebuah persepsi yang salah dan membentuk tindakan yang tidak diinginkan atau error (Stenberg, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Broadbent mengungkapkan bahwa dunia tersusun dalam berbagai sensasi-sensasi yang jauh melebihi sensasi yang dapat diolah oleh kemampuan kognitif seseorang. Dengan banyaknya sensasi yang didapat dari luar, manusia harus mengelola informasi secara selektif dengan mengabaikan stimulus yang lain (Solso, Maclin, & Maclin, 2007). Maka penting bagi manusia dapat mengelola atensinya walaupun dengan banyaknya sensasi-sensasi ini, namun apabila seseorang terlalu banyak menggunakan atensi untuk belajar atau mengolah suatu informasi, hal tersebut dapat mengakibatkan kelelahan mental yang nantinya membuat kontrol terhadap atensi semakin berkurang (Kaplan, Bardwell, & Slakter, 1993). Selain banyaknya sensasi, faktor lain yang dapat mengganggu atensi adalah daya tahan atensi, kelelahan dan pengalihan dapat menyebabkan terganggunya atensi (Ahmadi 1992). Faktor-faktor ini yang nantinya akan menyebabkan atensi mengalami penurunan dan kelelahan. Bayangkan saat kita belajar dan mendapatkan tugas kuliah namun suasana kamar yang menganggu membuat diri kita harus mengarahkan diri lebih ekstra untuk memperhatikan tugas agar terhindari dari gangguan dari luar yang ramai. Semua aktivitas yang membutuhkan banyaknya atensi ini akan terhambat dan terganggu karena munculnya kelelahan pada atensi. Hal ini akan mengakibatkan diri kita tidak bergairah untuk belajar secara psikis maupun fisik, segalanya menjadi tidak fokus dan menghambat produktivitas kita dalam belajar. Jika kelelahan atensi tidak dicegah maka memiliki dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

negatif seperti mengalami Directed Attention Fatigue yang mampu mempengaruhi kualitas hidup seseorang, misalnya orang tersebut menjadi kurang bersabar, mudah marah dan mudah mengalihkan atensinya (Kaplan & Kaplan, 1989; Kaplan, 1995). Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meningkatkan atau memulihkan kondisi seseorang yang mengalami kelelahan akibat atensi yang digunakan terus menerus. Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan atensi yang mengalami kelelahan mental yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami Directed Attention Fatigue yaitu seperti melihat screensaver bergambar bunga, melakukan kontak visual dengan berjalan di taman, melihat video tentang alam (Berto, 2014; Kaplan & Kaplan, 1989; Lee, Williams, Sargent, Williams, & Jhonson, 2015). Cara-cara tersebut terbukti dapat meningkatkan dan memulihkan kelahan mental yang diakibatkan pemakaian atensi terus menerus. Selain memanfaatkan lingkungan alam, terdapat cara lain yang efektif untuk meningkatkan dan memulihkan kelelahan mental tanpa membutuhkan upaya mental yaitu memanfaatkan musik sebagai media relaksasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa musik mampu membantu seseorang mengurangi stres, lebih relaks, dan lebih produktif dalam beraktifitas (Hallam & Price, 1998). Penelitian yang dilakukan oleh Schuster dan Gritton (dalam Deporter, 2010) menemukan bahwa musik beraliran klasik dapat didengarkan pada saat belajar, mengulang dan berkonsentrasi. Adapun musik klasik mempunyai fungsi menenangkan pikiran dan katarsis emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Nurseha dan Djaafar (dalam Safitri & Purwanti, 2012) menemukan bahwa tempo, ritme, melodi dan harmoni yang terdapat dalam musik klasik ini mampu menghasilkan gelombang alfa dan gelombang beta dalam gendang telinga yang dapat memberikan ketenangan pada otak sehingga otak siap menerima masukan baru, efek rileks dan menidurkan. Dengan demikian, musik dapat menjadi media yang memberikan efek rileks dan ketenangan pada para mahasiswa yang mengalami kelelahan setelah beraktivitas ataupun membantu memberikan rasa rileks akibat rasa bosan atau kelelahan yang terjadi karena terus menerus menggunakan atensinya untuk belajar. Sebenarnya musik sudah dipercaya memiliki kontribusi yang positif terhadap kehidupan manusia (Muttaqin & Kustap, 2008). Ditambah lagi penggunaan musik sebagai intervensi masalah psikologis sudah diterapkan sejak 40 tahun yang lalu (Djohan, 2006). Musik selalu dapat didengar disetiap aktivitas, kita dapat mendengarnya melalui televisi, radio, tempat ibadah, sekolah, konser musik dan dirumah. Dekatnya musik bagi kehidupan manusia inilah membuat beberapa peneliti menaruh minatnya untuk meneliti tentang musik. Salah satunya penelitian mengenai pengaruh musik terhadap denyut jantung pendengarnya. Musik merupakan instrumen alam yang dapat mempengaruhi denyut jantung pendengarnya (Guerreiro, 2012). Jika didengarkan musik dengan tempo yang lambat seseorang cenderung lebih relaks sehingga musik dengan tempo lambat dapat digunakan sebagai terapi mengurangi kecemasan (Santoso, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa musik dapat digunakan dalam meningkatkan atensi seseorang seperti menggunakan musik instrumen ataupun musik dengan tempo lambat maupun cepat. Seseorang yang mengidap autis mendengarkan musik dengan tempo lambat dapat meningkatkan kemampuan atensi pendengarnya (Clauss & Lawrence, 1994). Penelitian terbaru mengatakan bahwa mendengarkan instrumen angklung dapat meningkatkan atensi pendengarnya (Dewi, Rusmawati & Ratnaningsih, 2015). Selain instrumen angklung, mendengarkan musik latar belakang dapat memberikan stimulus menambah minat untuk membaca koran dan membantu mereka meningkatkan konsentrasi saat membacanya (Ravaja & Kallinen, 2004). Djohan (2009) menyatakan bahwa pada hakekatnya, musik adalah produk pikiran. Maka, elemen vibrasi (fisika dan kosmos) dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia. Musik

ditransformasikan

terlebih

dahulu

secara

neurologis

dan

diinterpretasikan melalui otak menjadi: pitch (nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-lambat). Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Cameron, Baker, Peterson dan Braunsberger (2003) menemukan bahwa musik mampu mengurangi persepsi responden mengenai waktu lamanya mengantri. Hal ini menunjukan bahwa musik mempunyai fungsi dalam otak manusia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa musik dapat digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

mediasi yang cocok untuk mencegah kelelahan mental yang terjadi akibat atensi yang digunakan terus menerus. Musik yang akan digunakanan pada penelitian ini adalah musik klasik kontemporer Yanni yang berjudul Acroyali/Standing In Motion. Musik klasik kontemporer adalah musik yang memasuki periode modern yang menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, bebas dan menggunakan unsur musik elektronika (Mutaqqin & Kustap, 2008). Standing In Motion adalah musik karya Yanni yang bernuansa klasik, jazz dan rock soft. Digunakannya musik klasik kontemporer Yanni ini karena memiliki perkiraan dapat menjadi media yang cukup efektif untuk meningkatkan atensi yang menurun. Sebuah penelitian yang menggunakan tikus

sebagai

subjek

penelitian

menunjukan

bahwa

tikus

yang

diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni “Acroyali/Standing In Motion” dapat melampaui labirin lebih cepat dibandingkan dengan tikus yang diperdengarkan musik lirih, tidak diperdengarkan apa-apa, ataupun diperdengarkan musik minimalis (Chabris, 1999). Penelitian terbaru mengenai musik klasik kontemporer Yanni menyebutkan bahwa diperdengarkan musik Yanni “Ácroyali/Standing In Motion” meningkatkan kemampuan spasial pada remaja dibandingkan dengan remaja yang tidak diperdengarkan apa-apa (Kristi, 2014). Alasan lain digunakannya musik Yanni ini adalah dibandingkan musik yang lainnya, komposisi yang dibawakan oleh Yanni lebih berdinamika dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

memiliki harmoni yang mirip dengan Mozart effect yaitu Mozart K.448 (Hughes & Fino, 2000). Musik Yanni “Acroyali/Standing In Motion" diungkapkan oleh Jenkins (2001) memiliki komposisi di tempo, struktur, melodi dan harmoni dan prediktabilitas yang mirip dengan Mozart K 448 yang mampu mengurangi aktifitas kejang. Dalam penelitian Hughes dan Fino (2000) mengenai perbandingan musik lain yang memiliki efek yang sama dengan musik Mozart yaitu dapat mempengaruhi spasial temporal seseorang mengungkapkan bahwa musik klasik kontemporer Yanni mempunyai tempo, struktur, melodi, serta harmoni konsunan dan prediktabilitas yang mirip dengan musik klasik Mozart sehingga frekuensi-frekuensi yang dihasiklan oleh musik klasik kontemporer Yanni yang tinggipun mampu merangsang daya kreatif otak dan mempengaruhi spasial temporal seseorang. Alasan terakhir yang membuat peneliti menggunakan musik kontemporer Yanni adalah sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan survey terhadap beberapa mahasiswa untuk memilih musik mana yang lebih mereka sukai yaitu musik klasik atau musik klasik kontemporer. Berdasarkan hasil wawancara, lebih banyak mahasiswa yang memilih musik klasik kontemporer dibandingkan musik klasik. Dari hasil wawancara, alasan mereka memilih musik klasik kontemporer karena musik klasik kontemporer menggunakan berbagai macam alat musik termasuk alat musik modern dan memiliki variasi nada didalam satu lagu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

sehingga membuat mereka tidak bosan untuk mendengarkannya. Melihat minatnya mahasiswa pada musik klasik kontemporer, maka peneliti menggunakan musik klasik kontemporer dalam penelitian ini. Dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lain dalam atensi, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik Yanni terhadap peningkatan atensi menggunakan software online yang mampu mengukur atensi seseorang yang dibuat oleh Dr Jin Fan pada tahun 2002 yaitu Attention Network Test (ANT) (Fan, McCandliss, Sommer, Raz & Posner, 2002). Musik yang digunakan peneliti adalah musik Yanni yang berjudul “Acroyali/Standing In Motion”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah musik klasik kontemporer. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah atensi.

II.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah musik Klasik Kontemporer Yanni berpengaruh terhadap peningkatan atensi?”

III.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik Kontemporer Yanni terhadap peningkatan atensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

IV.

MANFAAT PENELITIAN a. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terutama pada ranah psikologi kognitif dan eksperimen terutama dalam membahas mengenai efek musik Kontemporer Yanni terhadap peningkatan atensi. b. Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa musik klasik kontemporer Yanni mampu meningkatkan fungsi kognisi manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Atensi Pada bab ini akan dijelaskan mengenai atensi sebagai proses dari belajar. Atensi terjadi akibat adanya stimulus yang menarik dan membuat seseorang memusatkan atensinya kearah stimulus tersebut. Atensi tidak dapat digunakan terus menerus dan mengakibatkan kelelahan. Namun, terdapat cara agar atensi dapat pulih kembali dengan diperdengarkan musik. Sebelum menjelaskan hubungan antara atensi dan musik, berikut adalah pengertian, jenis dan fungsi dari atensi. 1. Definisi Atensi Atensi berperan penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Saat banyaknya stimulus yang di terima, atensi berperan untuk memilih suatu stimulus dan mengabaikan stimulus yang lain. Broadbent (Sternberg, 2008) mendefinisikan atensi berhubungan dengan teori saluran tunggal yang menyatakan bahwa seseorang menyaring sebuah informasi saat terdeteksi oleh saluran-saluran indra. Saluran-saluran indra ini bercabang-cabang bersambung dengan penyaringan atensi. Penyaringan ini, hanya memperbolehkan satu jenis informasi yang nantinya akan masuk kedalam proses persepsi. Dengan kata lain, hanya stimuli dengan karakteristik yang berbeda yang dapat menembus kedalam sistem atensi.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

Beda halnya dengan Broadbent, Johnston dan Heinz memiliki anggapan bahwa atensi memiliki sifat yang fleksibel. Seseorang dapat mengamati berbagai macam model atensi yang paling sesuai dengan dirinya dengan demikian seseorang dapat memahami dua pesan berurutan namun pemrosesan kedua pesan ini pemahamannya akan menurun sejalan dengan usaha pembagian atensi untuk lebih penuh memproses satu pesan saja (dalam Reed, 2011). Definisi lain juga mengatakan bahwa atensi adalah suatu proses konsentrasi dan fokus yang membutuhkan upaya mental untuk menghasilkan suatu kesadaran yang diperoleh dari rangsangan sensori eksternal, yang ditangkap oleh indera atau pengalaman seseorang (Hill dalam Brown, 2007). Selain itu, atensi atau direct attention adalah suatu proses kognitif yang memaksa seseorang untuk memperhatikan suatu rangsangan yang tidak terlalu menarik dan memerlukan usaha mental dalam memproses rangsangan tersebut (Kaplan & Kaplan, 1989). Dari berbagai macam definisi atensi diatas, dapat disimpulkan bahwa atensi atau direct attention adalah sebuah proses kognitif yang memerlukan usaha mental dalam menyeleksi satu informasi dari beberapa informasi secara aktif yang disediakan oleh indera kemudian selanjutnya memproses satu informasi tersebut secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

2. Jenis Atensi Atensi adalah aktifitas mental yang membutuhkan upaya mental yang memiliki beberapa jenis untuk dapat dibedakan. Menurut Matlin, Atensi dibagi menjadi dua jenis utama (Matlin,1994). a. Atensi Terbagi (Divide Attention) Kemampuan seseorang menerima beberapa pesan stimulus dalam satu waktu dan menanggapi setiap pesan tersebut sesuai yang diperlukan (Hawkins & Presson, 1986 dalam Matlin, 1994). Dalam sebuah penelitian, atensi terbagi adalah tipe yang bisanya diperlajari oleh seseorang untuk melakukan dua aktifitas dalam satu waktu bersamaan. Atensi terbagi didefinisikan sebagai aktifitas berkonsentrasi pada lebih dari satu aktifitas pada saat bersamaan (MCAvinue, 2012 dalam King 2016). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa atensi terbagi adalah kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi melakukan dua aktifitas sekaligus dalam satu waktu. b. Atensi-Selektif (Selective Attention) Bila pada atensi terbagi, seseorang mampu menggunakan atensi yang sama untuk beberapa tugas sekaligus maka beda halnya dengan

atensi-selektif.

Atensi-selektif

adalah

kemampuan

seseorang yang menghadapi banyak stimulus namun harus memusatkan atensi mereka pada satu tugas saja dan mengabaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

stimulus yang lain secara bersamaan (Hawkins & Presson, 1986 dalam Matlin, 1994). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa atensiselektif adalah kemampuan seseorang mengevaluasi pesan-pesan yang masuk melalui indra manusia kemudian memilih satu pesan saja dan mengabaikan pesan yang lain secara bersamaan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi atensi a. Usia Usia merupakan salah satu faktor yang penting dalam atensi. Kemampuan sensorik akan menurun khususnya pada visual attention seiring bertambahnya umur seseorang. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa efisiensi dalam memberikan atensi pada suatu objek menurun pada orang yang lebih tua. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bisa jadi hal ini dipengaruhi

oleh

penglihatan

yang

semakin

berkurang

(Huttermann, Bock, & Memmert, 2012). b. Pengalaman Pengalaman dari suatu atensi sendiri dapat mempengaruhi atensi seseorang. Seseorang yang lebih sering menggunakan atau memberi atensi lebih baik atensinya dibandingkan dengan seorang yang jarang memberi atensi. (Arifin, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

c. Daya Tahan Daya tahan atensi merupakan suatu yang penting bagi kelangsungan suatu aktivitas yang membutuhkan atensi. Seseorang yang memiliki daya tahan atensi yang baik maka performa mereka juga mengalami peningkatan (Heimann dkk., 2010). Sebuah penelitian

membuktikan

bahwa

atensi

yang

baik

akan

mempengaruhi hasil belajar menulis bahasa Jerman (Anggraini & Amir, 2014). 4. Fungsi Atensi Posner dan Petersen (1990) membagi atensi menjadi tiga fungsi yaitu, alerting, orienting, dan executive control. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga jenis atensi. a. Alerting Alerting adalah suatu kegiatan yang melibatkan seseorang untuk menjaga sensitivitas mentalnya dalam merangsang suatu stimulus yang berada di lingkungannya (Ishigami, 2011). Fungsi utama dari Alerting adalah saat seseorang dapat mencapai dan mempertahankan dirinya dalam keadaan waspada dan siaga. Sistem Alerting berkaitan dengan sistem frontal dan parietal yang berada di wilayah belahan otak kanan manusia. Hal ini disebabkan oleh saat seseorang sedang melakukan performansi dan terus menerus mengaktifkan tingkat kewaspadaannya hal ini yang membuat sistem frontal dan parietal yang berada pada otak kanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

aktif bekerja. Selain itu juga, Alerting dapat disebabkan oleh distribusi kortikal sistem norepinefrin otak (NE) (Coull, Frith, Frackowiak & Grasby, 1996; Marrocco, Witte & Davidson, 1994 dalam Fan dkk, 2002). b. Orienting Menurut Posner dan Petersen (1990) orienting adalah suatu kegiatan menyeleksi informasi yang ditangkap dan masuk kedalam sensorik manusia. Selain bertugas menyeleksi informasi atau suatu rangsangan, orienting juga mencakup tentang pengalokasian atensi terhadap rangsangan yang terjadi di lingkungan sekitarnya (Ishigami, 2011). Sistem orienting berkaitan dengan daerah parietal dan frontal lobus. Orienting dimanipulasi dengan menghadirkan sebuah isyarat yang akan menunjukan dimana orang tersebut harus mengarahkan atensi mereka sehingga, aktifitas mengarahkan atensi pada sebuah isyarat ini dilakukan dengan terang-terangan menggunakan gerakan mata ataupun tanpa adanya gerakan mata (Posner, 1980). Saat atensi berpindah pada rangsangan yang diperhatikan, maka aktifitas otak berpindah pada junction temporal-parietal (Corbetta & Shulman, 2000 dalam Fan dkk, 2002). c. Executive control Executive control adalah suatu kegiatan yang memungkinkan untuk memantau dan menyelesaikan konflik antar stimulus atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

rangsangan (MacLeod, 2009). Sama halnya dengan Posner dan Petersen (1990) yang mengungkapkan bahwa executive control didefinisikan sebagai aktivitas untuk memecahkan masalah antar rangsangan yang berkonflik. Executive control berkaitan dengan bagian otak yang disebut anterior cingulate dan daerah prefrontal (Bush, Luu, & Posner, 2000; MacDonald, Cohen, Stenger, & Carter, 2000). Pada daerah prefrontal berhubungan dengan penyelesain konflik selama persiapan respon, sementara daerah cingulate anterior berhubungan dengan pemantauan konflik selama eksekusi respon (MacDonald dkk., 2000). Dari ketiga penjelasan fungsi atensi inilah Fan, McCandliss, Sommer, Raz, dan Posner (2002) mengembangkan suatu tes yang dapat mengukur fungsi-fungsi antensi tersebut. Tes

yang

dikembangkan oleh Jin Fan, McCandliss, Sommer, Raz, dan Posner adalah tes ANT (Attention Network Test).

B.

Musik Klasik Kontemporer Musik seringkali dikaitkan dengan perasaan. Sloboda dan O’Neil mengungkapkan bahwa di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, dan di sisi lain musik dianggap dapat menggugah perasaan pendengarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian tentang musik hampir selalu terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

dengan kajian tentang perilaku manusia (dalam Djohan, 2009). Di subab ini akan dijelaskan pengertian dari musik dan musik klasik, ciri-ciri musik klasik, dan definisi musik klasik kontemporer. 1. Definisi Umum Musik Kata musik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Muse. Muse dalam mitologi Yunani memliki arti yaitu para dewi yang menguasai bidang seni dan ilmu pengetahuan (Soedarsono, 1992). Musik adalah bahasa universal yang bisa terjemahkan ke setiap lingkungan budaya yang berbeda (Grimonia, 2014). Musik dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia yang mendengarnya. Jamalus (1998) mengatakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah hasil karya seni berupa bunyi atau kombinasi nada-nada yang dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan pendengarnya dengan bahasa yang dapat diterjemahkan ke berbagai budaya yang berbeda. 2. Definisi Musik Klasik Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Pada era itulah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karya mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

yang besar seperti sonata, simponi hingga opera. Musik zaman klasik ditandai oleh kesinambungan yang mengalir, kejernihan, dan keseimbangan (Musbikin, 2009). Musik klasik dapat diartikan pula sebagai musik yang memiliki keindahan intelektual yang tinggi dari semua zaman. Isitilah “keindahan intelektual” ini memiliki pengertian yang relatif bagi setiap orang. Musik dari era modern seperti Kitaro, Yanni dan Richard Clayderman juga dapat digolongkan sebagai musik klasik, tergantung dari sisi mana musik tersebut dapat dinikmati. (Sheppard, 2005). Musik klasik melibatkan keindahan murni: sesuatu yang dapat diterima oleh pikiran dan dirasakan nyaman. Karya klasik bersifat dinamik dan dramatik; isinya lebih kepada dorongan personal. Musik klasik berpatokan pada seni natural etnik, disiplin moral, kekuatan untuk mempengaruhi jiwa (Machlis, 1955). Berdasarkan definisi diatas mengenai musik klasik, ditarik kesimpulan bahwa musik kalsik adalah musik yang lahir pada tahun 1750an yang memiliki keindahan intelektual yang tinggi yang bersifat dinamik dan dramatik yang ditandai oleh kesinambungan yang mengalir, kejernihan, dan keseimbangan. 3. Definisi Musik Klasik Kontemporer Musik klasik kontemporer ada sejak tahun 1975 hingga saat ini. Pada akhir abad 20, komposer musik klasik bereksperimen dengan disonansi dan pitch, yang kadang-kadang menghasilkan potongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

atonal (musik tanpa nada). Setelah perang dunia ke-2, composer kontemporeris berusaha untuk mencapai tingkat yang lebih besar dalam proses komposisi mereka misalnya, dengan penggunaan tekhnik 12 nada. Komposer yang terkenal pada abad ini adalah Pierre Boulez, Luigi Nono, Karlheinz Stockhausen, Yanni, Jhon Cage, dll (Tom, 2013). Musik klasik kontemporer merupakan jenis musik jaman klasik yang memiliki berbagai macam variasi birama, dinamika, tempo dan juga jenis tangga nada yang berfokus pada disonansi dan pitch (Tom, 2013). 4. Ciri-ciri Musik Klasik Kontemporer Tom (2013) menyebutkan ada beberapa ciri-ciri dari Musik Klasik Kontemporer yaitu, sebagai berikut : 

Memiliki berbagai macam gaya, yang meliputi minimalis dan eksperimentalisme



Jenis birama yang digunakan tidak terpaku pada 1 birama saja



Dinamika dan tempo bervariasi



Penggunaan instrument yang beragam



Jenis tangga nada yang digunakan bervariasi



Penggunaan teknik nada yang lebih rumit daripada periode musik yang sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

5. Musik Kontemporer Yanni ”Acroyali/Standing In Motion” Yanni memulai debut karirnya pada tahun 1970 dan sudah menggunakan musik dengan teknologi dan elektronik instrumen baru dalam

setiap

komposisi

lagunya.

Musiknya

disebut

sebagai

kontemporer instrumen dan digambarkan sebagai perpaduan antara instrumen fusion-jazz, klasik dan soft rock. Yanni melakukan eksperimen dengan menggabungkan musik klasik dengan musik soft rock didalam setiap musiknya. Komposisi Yanni memiliki alunan drama, dinamika dan romantisme didalamnya. (Rensin, 2003). Albor (2014) mendeskripsikan mengenai

komposisi

dari

“Acroyali/Standing In Motion” milik Yanni. Ia mengatakan bahwa Yanni memadukan instrumen antara instrumen klasik dan soft rock kedalam

musik

“Acroyali/Standing

In

Motion”.

Selain

itu,

“Acroyali/Standing In Motion” memiliki tiga tema dengan tiga birama musik yang berbeda pula dan disajikan satu demi satu yang disitilahkan dengan tema A1, A2, dan A3. Pada musik”Acroyali/ Standing In Motion” Yanni memulai musiknya dari A1 yang diawali dengan iringan panjang yang mendayu-dayu kemudian terarah mulus ke A2 yang disajikan dengan irama yang lebih aktif dan masuk pada tema A3 yang melompat satu oktaf yang membuat irama musik lebih meriah. Yanni menyajikan bagian pertama diserasikan dengan bagian kedua dengan membuat alunan musik lompat ke atas satu oktaf, diikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

dengan pola skala ke bawah. Kemudian Yanni mengulangi Frase A dimulai dengan A1, namun muncul dengan alat musik oboe yang kemudian menuju A2 dan pada titik A3 Yanni menyajikan tema baru yang membuat musik lebih bervariasi. Dapat disimpulkan bahwa musik klasik kontemporer Yanni “Acroyali/Standing In Motion” merupakan jenis musik klasik kontemporer yang memiliki berbagai macam gaya, menggunakan dinamika,

jenis

tangga

nada

dan

tempo

yang

bervariasi.

“Acroyalli/Standing In Motion” memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Yanni membuat komposisi tersebut terdengar seperti elemen baru melalui manipulasi trimbe.

C.

Pengaruh Musik Musik ada dan selalu hadir didalam kehidupan manusia. Banyak kegunaan dari musik bagi orang yang mendengarnya. Setiap budaya di dunia memiliki musiknya sendiri-sendiri. Ada musik yang dimainkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga musik yang khusus untuk mengiringi upacara-upacara tertentu. Pada subbab ini, peneliti akan menjelaskan kegunaan musik bagi manusia. 1. Terapi Musik Musik bukanlah hal baru bagi kehidupan manusia, musik sudah hadir didalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Djohan (2003) mengungkapkan bahwa musik dapat digunakan sebagai alat bantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

untuk berinteraksi, berimprovisasi, mendengarkan, atau aktif bermain musik. Misalnya, seorang klien yang mengekspresikan kemarahannya dengan berimprovisasi di alat musik tanpa harus mengucapkannya dengan kata-kata. Terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkungan klinis, pendidikan dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologi (Wigram, 2000 dalam Djohan, 2006). Terapi musik bersifat nonverbal. Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara baik dalam mengenang hal-hal baik, membayangkan ketakutanketakutan yang dirasakan, atau langsung menguraikan permasalahan yang ia hadapi. Maka, efektivitas musik sebagai alat terapi akan terjadi jika terapis memiliki ketrampilan yang memadai untuk menjadikan musik sebagai sarana yang tepat (Djohan, 2006). Tujuan terapi

musik

adalah membantu

mengekspresikan

perasaan, membantu rehabilitas fisik, memberikan pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi, meningkatkan memori, serta menyediakan

kesempatan

yang

unik

untuk

berinteraksi

dan

membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan terapi musik dapat membantu mengatasi masalah kondisi psikologis, kognitif dan emosi seseorang (Djohan, 2006). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah media penyembuhan untuk membantu permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

yang terjadi pada seseorang baik dalam lingkungan klinis, sosial ataupun pendidikan. 2. Dampak Musik Bagi Kognitif Musik bukanlah hanya sarana untuk menenangkan dan memberi efek hiburan semata. Musik dapat bermanfaat lebih dari yang diketahui oleh kebanyakan orang. Banyak penelitian yang membahas manfaat dari musik, salah satunya musik memiliki dampak bagi kognisi seseorang. Holden (2003) mengutip pernyataan Jakobson yang menyatakan bahwa bila seseorang melakukan pembelajaran musik secara formal dapat mempengaruhi ingatan verbalnya. Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan

berfantasi.

Penelitian

menunjukkan

bahwa

musik

dapat

memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Musik memiliki dampak untuk merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Gardiner (1996) mengungkapkan dari hasil penelitiannya dengan para siswa seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar. Selain membuat pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain selain yang sedang dipelajari. Sejalan dengan Gardiner, Parto (1996)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

berpendapat bahwa daya estetis musik dapat dimanfaatkan sebagai penambah IQ. Sebuah penelitian lainnya menunjukan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional. Sperry mengatakan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika dirangsang sebuah musik sehingga neuron yang terpisah-pisah tadi saling terhubung dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak kemudian neuron otak kanan dan otak kiri saling terhubung (Musbikin, 2009). Hal ini menjelaskan bahwa musik dapat mempengaruhi otak manusia. Dampak musik tidak hanya pada otak saja yang dapat dipengaruhi, Campbell (2001) berpendapat bahwa musik dapat menghilangkan stres sebelum ujian, membantu pembentukan pola pikir, mempengaruhi perkembangan emosi, spiritual, dan kebudayaan. Ortiz (2002) menambahkan bahwa musik juga dapat meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi suara-suara eksternal yang bisa mengalihkan atensi. Dengan banyaknya penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa musik memiliki peran besar bagi porses kognitif dan emosi seseorang. Dampak musik dapat dirasakan tidak hanya pada kalangan kanakkanak saja namun pada segala usia seperti membantu menghilangkan stres, merangsang pola pikir seseorang menjadi lebih kompleks, meningkatkan konsentrasi dan masih banyak lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

D.

Mahasiswa Pada penelitian ini, peneliti menggunakan mahasiswa sebagai subjek penelitian. Mahasiswa dianggap cocok untuk penelitian ini dikarenakan pada umumnya mahasiswa tidak lepas dari komputer atau laptop untuk digunakan sebagai sarana mereka mengerjakan tugas ataupun aktifitas selama kuliah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mahasiswa diartikan sebagai seseorang yang belajar di suatu perguruan tinggi (kbbi.web.id). Pada umumnya masa seseorang menginjak bangku perkuliahan adalah masa transisi remaja yang tergolong pada kategori dewasa awal. Rentang waktu masa dewasa adalah antara masa remaja akhir hingga usia pertengahan dua puluhan yaitu terjadi pada usia 18 tahun sampai 25 tahun (Arnett, 2006 dalam Santrock, 2011). Perkembangan kognisi pada masa dewasa awal ini ditandai dengan pemikiran pascaformal yaitu, jenis pemikiran matang yang bergantung pada pengalaman subjektif dan intuisi serta logika, berguna dalam menghadapi ambiguitas, ketidak pastian, inkonsisteni, kontradiksi, ketidaksempurnaan dan kompromi (Papalia, Olds, & Feldman, 2009). Sedangkan Schaie menyatakan perkembangan kognisi pada masa dewasa adalah pada tahap pencapaian (achieving stage) yaitu, masa dimana memperoleh suatu pengetahuan dan keterampilan digunakan sebagai sarana untuk mengejar tujuan atau karier mereka. Seperti mahasiswa yang ditunutut oleh hal baru dan berusaha mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

atau memperoleh pengetahuan yang menjadi minatnya di bangku perkuliahan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang belajar di sebuah perguruan tinggi dan memiliki rentang usia antara masa remaja akhir hingga usia pertengahan dua puluh yang memiliki pemikiran matang sehingga mampu menggunakan ketrampilan dan pengetahuannya untuk mencapai tujuan akademiknya.

E.

Kerangka Berpikir Penelitian ini didasari pada atensi yang memiliki kapasitas dan batasan dalam menggunakan usaha mentalnya. Banyaknya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang mengakibatkan upaya mental bekerja terus menerus dan membuat seseorang memiliki pemahaman yang kurang optimal. Hal ini menimbulkan kelelahan mental yang terjadi pada diri manusia dan bila tak dicegah dapat mengakibatkan manusia mengalami Directed Attention Fatigue. Directed Attention Fatigue adalah gejala neurologis yang terjadi akibat kelelahan pada otak. Dampak negatif dari kelelahan atensi ini membuat seseorang mudah teralihkan atensinya dan susah untuk berkonsentrasi. Dewasa awal adalah masa transisi dari dewasa akhir hingga pertengahan usia dua puluhan yang memiliki kemampuan untuk membuat pilihan atas karir dan pendidikannya. Pada para mahasiswa yang memasuki tahap dewasa awal ini akan dihadapkan pada tugas-tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

membutuhkan perfoma otak yang optimal untuk mengerjakan tugas tersebut. Namun dengan banyaknya tugas-tugas ini membuat seseorang memiliki kecenderungan mengalami DAF. Saat ini terdapat penelitian-penelitian yang meneliti mengenai efek musik pada kognitif dan performansi seseorang. Salah satu contoh penelitian yang dilakukan oleh Rauscher, Shaw, Levine dan Wright (1993) menemukan bahwa 36 mahasiswa perguruan tinggi kecerdasan spasialtemporal mereka meningkat setelah mendengarkan musik Sonata Mozart. Penelitian lain dari Love dan Burns (2007) juga menyebutkan terdapat indikasi bahwa musik latar belakang dapat membantu anak-anak meningkatkan atensi mereka pada tugas dan dapat mengendalikan pengendalian impuls mereka. Dalam bidang neurobiologis juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara pengaruh musik terhadap kualitas kognisi seseorang. Rauscher dkk (1993), menemukan teori model trion yang mengatakan bahwa aktivitas musik dapat memperkuat pola-pola cetusan neural yang terorganisir yang dapat meningkatkan kinerja spasial seseorang. Selain spasial, teori model Trion yang terdapat didalam cerebral cortex bagian otak manusia ini juga mampu membantu mengontrol motorik seseorang, cara berbicara, memori, konsentrasi, pendengaran dan hal-hal lainnya. Mendengarkan musik juga dapat mengaktifkan neuron saat melakukan tugas yang membutuhkan atensi. Dengan kata lain, mendengarkan musik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

dapat meningkatkan atensi seseorang dengan mengaktifkan neuron tertentu yang terdapat dalam cerebral cortex. Peneliti menggunakan musik klasik kontemporer Yanni yaitu “Acroyali/Standing In Motion" sebagai media peningkatan atensi dan mencegah kelelahan mental. Musik klasik kontemporer Yanni adalah musik yang diciptakan oleh Yanni dengan teknologi dan elektronik instrumen baru dalam setiap komposisi lagunya. Terdapat beberapa penelitian yang menggunakan musik Yanni ini sebagai media pemulihan kognitif seseorang. Musik Yanni digunakan sebagai media untuk pemulihan dari kelelahan mental karena penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa “Acroyali/Standing In Motion" memiliki komposisi di tempo, struktur, melodi dan harmoni yang mampu mengurangi aktifitas kejang pada pendengarnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melihat bahwa sebagian dari mahasiswa mengerjakan suatu tugas seperti mengerjakan soal atau mengerjakan modul pembelajaran menggunakan laptop atau komputer yang dilengkapi dengan sarana untuk mendengarkan musik. Maka musik klasik kontemporer Yanni akan diperdengarkan bersamaan dengan mengerjakan serangkaian tugas. Hal ini didasarkan pada salah satu jenis atensi yaitu atensi terbagi yang diartikan sebagai suatu proses kognitif yang mampu menerima dua atau lebih pesan stimulus dalam satu waktu dan menanggapi setiap pesan tersebut sesuai yang diperlukan. Sehingga dapat disimpulkan musik Yanni sebagai stimulus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

kedua yang diterima oleh otak bersamaan dengan mengerjakan serangkaian tugas dan musik Yanni ini akan memberikan efek pemulihan pada saat mengerjakan tugas tanpa mengganggu jalannya menyelesaikan tugas yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

Skema Penelitian

Atensi dilakukan terus menerus

Tidak diperdengarkan musik kontemporer

Diperdengarkan Musik Klasik Kontemporer

Atensi Menurun

Atensi Meningkat

Gambar 1. Skema dinamika penelitian mengenai pengaruh musik klasik kontemporer Yanni terhadap atensi

F.

Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan atensi pada kelompok yang diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni dibandingkan pada kelompok yang tidak diperdengarkan musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen. Penelitian ini berjenis laboratory experiment design atau eksperimen laboratorium, yaitu para partisipan akan diasingkan dalam suatu situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan sehari-hari dan memanipulasikan satu atau beberapa variable bebas dalam kondisi yang ditetapkan, dioperasikan dan dikontrol secara cermat (Keringler, 2006). Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah quasi exsperiment design, yaitu jenis eksperimen yang meneliti sebab-akibat antara Variabel bebas dan Variabel Terikat (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2005). Jenis penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Desain ini akan membantu peneliti untuk mengetahui apakah musik klasik kontemporer Yanni berpengaruh pada peningkatan atensi mahasiswa dengan cara melihat perbedaan skor sebelum ada manipulasi dan setelah ada manipulasi. Adapun prosedur atau tahap-tahap dalam penelitian eksperimen ini adalah : 1. Membagi partisipan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

2. Memberikan tugas kepada pertisipan untuk mengerjakan sebuah Tes atensi menggunakan aplikasi ANT (Attention Network Test) milik Jin Fan. Kelompok kontrol mengerjakan tes sebanyak dua kali tanpa mendapatkan perlakuan khusus sedangkan kelompok eksperimen mengerjakan tes sebanyak dua kali dan pada tes yang kedua mengerjakan ANT sambil diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni “Acroyali/Standing In Motion”.

B. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan variable bebas dan variable tergantung yang akan digunakan dalam eksperimen. 1.

Variabel tergantung : Atensi

2.

Variabel bebas : Musik Klasik Kontemporer Yanni

3.

Upaya Kontrol Pada penelitian ini, peneliti melakukan upaya kontrol untuk

memperjelas hubungan antar variabel. Peneliti menggunakan teknik konstansi dalam penelitian eksperimen ini. Teknik konstansi dilakukan untuk menyetarakan kondisi dan konstansi karakteristik pada setiap subjek penelitian (McGuigan dalam Seniati dkk., 2005). Karakteristik konstansi disini adalah para subjek sudah sarapan sebelum melakukan penelitian dan dilakukan penelitian pada jam yang sama yaitu pukul 09.00 WIB. Teknik ini juga dapt disebut sebagai teknik balancing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Peneliti mengatur cahaya dan suhu ruangan yang akan digunakan dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga mengatur tingkat kecerahan dan intensitas warna pada layar komputer menjadi 50% atau keadaan standar yang akan digunakan oleh para subjek. Hal ini dilakukan karena atensi seseorang mampu memproses sejumlah informasi yang ditangkap oleh panca indera sehingga upaya kontrol kondisi ruangan perlu dilakukan. Musik yang diperdengarkan juga diputar menggunakan speaker. Selain mengatur tata ruang penelitian, peneliti juga mengontrol usia subjek penelitian yaitu 19-25 tahun. Kemudian peneliti juga memilih subjek penelitian dengan kategori tidak pernah mendengarkan musik klasik kontemporer Yanni sebelumnya.

C. Definisi Operasional 1. Atensi Merupakan sebuah proses kognitif pada mahasiswa yang membutuhkan upaya mental untuk menyeleksi informasi berupa visual yang disediakan oleh indera sehingga hanya memproses satu informasi saja secara efektif. Pada penelitian ini, yang akan diteliti adalah tiga fungsi utama atensi yaitu; Alerting, yang bertugas mempertahankan atensi dalam keadaan waspada dan siaga. Orienting, yang bertugas menyeleksi informasi atau suatu rangsangan dan Executive Control bertugas memecahkan masalah antar rangsangan yang berkonflik. Untuk mengukur ketiga fungsi utama ini digunakan alat tes (ANT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

Attention Network Test. Hasil dari ANT adalah skor total keseluruhan dari alat tes berupa milidetik pada setiap fungsi atensi. Bila hasil skor total setiap fungsi memiliki milidetik yang semakin tinggi, maka mengindikasikan bahwa atensi menurun. Sebaliknya, bila hasil skor total

menunjukan

angka

milidetik

rendah

maka

hal

ini

mengindikasikan atensi meningkat. 2. Musik Klasik Kontemporer Yanni Menggunakan jenis musik beraliran klasik bergaya kontemporer berjudul “Acroyali/Standing In Motion” milik Yanni. Musik Standing In Motion ini akan diperdengarkan melalui speaker yang telah terpasang didalam ruangan eksperimen. Volume suara speaker sudah di atur oleh peneliti yaitu 50%. Ketentuan ini dilakukan agar suara yang keluar tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu keras ditelinga para subjek.

D. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yang akan diteliti (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, subjek yang digunakan terdiri dari 36 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ikut berpartisipasi. Usia subjek yang digunakan pada eksperimen ini berusia antara 19 sampai 25 tahun. Dipilihnya subjek dengan usia berkisar antara 19 sampai 25 tahun karena sudah termasuk dalam kategori mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

Dari 36 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini peneliti membagi subjek kedalam dua kelompok, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pemilihan subjek penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara nonprobabilitas yaitu, pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan bagi setiap anggota populasi (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan data dengan sampling incidental adalah teknik penetuan sampel yang secara kebetulan (Sugiyono, 2012). Kebetulan pada penelitian ini dijelaskan bahwa peneliti menentukan dua hari sebagai kelompok kontrol dan dua hari lagi untuk kelompok eksperimen karena peneliti hanya mendapatkan satu ruangan untuk melakukan penelitian dan ruangan tidak mencukupi kapasitas subjek sehingga peneliti melakukan penelitian selama empat hari dengan subjek yang berbeda-beda. Kemudian subjek dibebaskan untuk memilih hari yang sudah disediakan oleh peneliti. Maka subjek secara kebetulan berada pada kelompok penelitian yang sudah ditentukan peneliti sesuai dengan hari yang sudah dipilih.

E. Metode Pengambilan Data Pada penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok, perlakuan diberikan kepada satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok yang lain sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini musik kontemporer Yanni dilakukan pada saat partisipan mengerjakan soal-soal pada tes Atensi. Penelitian ini melibatkan dua tempat yang berbeda, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Lab Komputer Dasar A dan Lab Komputer Dasar B. Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan eksperimen dibantu oleh beberapa orang asisten peneliti. 1. Alat dan Bahan Penelitian a. Informed consent untuk para partisipan b. Daftar absen c. Alat tes ANT (Attention Network Test) d. Komputer e. Papan tulis f. Lembaran instruktur beserta tabel pengisian hasil dari ANT g. Ballpoint h. Speaker i. Spidol Boardmaker 2. Langkah Eksperimen a. Peneliti mengurus perizinan ke Lab Komputer Dasar milik Fakultas Teknik dan membuat jadwal pelaksanaan eksperimen b. Peneliti memilih subjek penelitian secara random sampling. c. Subjek peneliti dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. d. Penelitian dilakukan selama satu hari pada jam yang sama yaitu pukul 09.00 WIB. e. Masing-masing kelompok dipersilahkan memasuki ruangan yang sudah disiapkan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

f. Pada saat memasuki ruangan, peneliti dan asisten peneliti memberikan inform consent kepada para partisipan yang mengikuti eksperimen. g. Ballpoint dan kertas A4 berisi instruksi dan pengisian hasil alat tes dibagikan kepada setiap partisipan. h. Jika sudah terbagi semua, peneliti dan asisten peneliti membacakan instruksi dan memberi contoh pengerjaan dipapan tulis. i. Subjek diminta untuk mengerjakan ANT sesuai instruksi dan abaaba dari peneliti. j. Pengerjaan tes dibagi menjadi 4 plot dan pada plot pertama para partisipan akan mengerjakan soal uji coba selama 2 menit dan akan muncul tulisan ”CORRECT”,”NO RESPON” dan “UNCORRECT” pada layar komputer. k. Pada 3 plot yang lain, partisipan akan diberikan tes yang sebenarnya dan setiap plot diberi waktu pengerjaan selama 5 menit. l. Setelah selesai mengerjakan alat tes ANT, partisipan diminta mengisi tabel hasil alat tes ANT kedalam kertas A4 yang sudah dibagikan sebelumnya. m. Setelah selesai mengisi tabel, subjek diminta untuk mengerjakan ANT kembali sesuai instruksi dan aba-aba dari peneliti. n. Pada

kelompok

eksperimen

saat

pengerjaan

ANT

akan

diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni sedangkan pada kelompok kontrol hanya mengerjakan ANT tanpa ada musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

o. Setelah selesai mengerjakan ANT, partisipan diminta mengisi tabel hasil alat tes ANT kedalam kertas A4 yang sudah dibagikan sebelumnya. p. Setelah selesai eksperimen, peneliti mengucapkan terimakasih dan mempersilahkan para partisipan keluar dari ruangan

F. Alat Ukur (Attention Network Test) ANT atau juga dapat disebut juga Attention Network Test adalah tes yang digunakan untuk mengukur atensi seseorang. ANT dibuat oleh Jin Fan, B. D. McCandilss, T. Sommer, A. Raz, & M. I. Posner pada tahun 2002. Jin Fan berpendapat bahwa secara neuropsikologi dan perilakunya, terdapat tiga jenis atensi yang memiliki tugas sendiri-sendiri secara independe. Alerting, yang bertugas mempertahankan atensi dalam keadaan waspada dan siaga. Orienting, yang bertugas menyeleksi informasi atau suatu rangsangan dan Executive Control bertugas memecahkan masalah antar rangsangan yang berkonflik. Untuk mengukur ketiga fungsi utama ini digunakan alat tes (ANT) Attention Network Test. Jin Fan juga mengklaim bahwa ANT memiliki banyak keuntungan sebagai alat yang cocok untuk mendiagnostik dan alat ini memiliki waktu yang relatif cepat dan mudah dikerjakan (Redick & Engle, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Gambar 2. Contoh ANT

Alat tes ANT ini mengkombinasikan cue dan flanker pada layar komputer dengan mempelajari berbagai jenis atensi. Pada gambar 2 diatas dapat dilihat perancangan dan prosedur dari ANT. (a) menunjukan empat isyarat peringatan, (b) tiga pengkondisian flanke (c) contoh kursus waktu dari percobaan dari tes ANT. Waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan alat tes ini sekitar 30 menit yang terdiri dari 4 plot. Alat ukur ANT ini memiliki 288 percobaan dalam sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96 target

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

congruent, 96 target incongruent, 72 spatial cue, 72 center cue, 72 no cue, 72 double cue, dan 96 netral (Beman dkk., 2008). Pada plot pertama adalah plot uji coba sehingga partisipan akan diberikan contoh bila ia melakukan kesalahan, benar ataupun tidak merespon tes tersebut. Kemudian, 3 plot lainnya adalah tes atensi yang sebenarmya tanpa pemberitahuan bahwa partisipan sudah benar atau salah ataupun tidak merespon tes. Jika tes ANT sudah selesai dikerjakan maka akan muncul hasil tes berupa milidetik disetiap tiga fungsi atensi yang dilakukan secara otomatis oleh ANT sehingga mampu mengukur tingkat atensi seseorang.

G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Alat ukur dikatakan valid bila dapat menunjukan sejauh mana alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2013). Pada penelitian ini peneliti akan menguji validitas pada Attention Network Test (ANT) apakah alat ukur atensi ini mampu mengukur tingkat atensi seseorang. Pada alat ukur ANT, terdapat instruksi berbahasa inggris untuk mengetahui cara menggunakan alat ANT tersebut. Untuk memudahkan subjek dalam menoprasikan alat tes ini, peneliti melakukan metode back-translation.

Metode

back

translation

digunakan

untuk

menerjemankan instruksi pada alat ukur ANT yang menggunakan Bahasa Inggris. Setelah melewati ketiga tahap tersebut, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

melakukan validasi terhadap instruksi dengan dosen pembimbing. Setelah divalidasi oleh dosen pembimbing, peneliti melakukan uji coba instruksi dengan melakukan pengetesan ANT pada kriteria subjek yang telah ditentukan. Validitas tampang adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur penelitian dari segi rupanya nampak mengukur yang hendak diukur (Siregar, 2013). Validitas tampang pada alat ukur ANT dapat dikatakan baik, karena menggunakan software computer yang dapat diakses dengan mudah. Tampilan dari alat ANT ini

yang

berbackground netral dan hanya terdapat satu titik tanda plus (+) ditengah layar umtuk menunjukan kearah mana mata harus berfokus dan gabungan antara flanker task atau berbagai jenis anak panah yang muncul (Eriksen & Eriksen, 1974 dalam MacLeod, McConnell, Lawrence, Eskes, Klein, & Shore, 2010). Selain validitas tampang, peneliti juga melakukan validitas isi pada ANT. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu alat ukur mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Siregar, 2013). Pada alat ANT ini dilakukan selama 30 menit sehingga waktu pengerjaan relatif waktu yang relatif cepat dan mudah dikerjakan (Redick, Thomas. S. &Engle, Randall. W, 2006). Alat ukur ANT ini memiliki 288 percobaan dalam sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96 target congruent, 96 target incongruent, 72 spatial cue, 72 center cue, 72 no cue, 72 double cue, dan 96 netral (Beman dkk., 2008) dan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

muncul hasil tes berupa milidetik disetiap tiga fungsi atensi yang dilakukan secara otomatis oleh ANT sehingga mampu mengukur tingkat atensi seseorang. 2. Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi dari hasil suatu alat pengukuran ketika pengetesan berulang. Reliabilitas adalah hasil dari suatu skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil (Azwar, 2012). Test-retest adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengukur reliabilitas suatu alat tes (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, peneliti akan melakuakan test-retest pada ANT (Attention Network Test). Test-retest ini dilakukan dengan cara mencoba alat ukur ANT sebanyak dua kali kepada responden yang sama dnegan waktu yang berbeda (Siregar, 2013). Penelitian sebelumnya sudah pernah melakukan uji reliabilitas ANT dan memiliki hasil nilai reliabilitas yang baik dari ketiga fungsi yang diukur yaitu alerting, orienting dan executive control. Penelitian tersebut menggunakan 40 subjek dengan metode test-retest dan mendapatkan nilai reabilitas sebesar 0,87 dengan penjabaran fungsi alerting memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,52 kemudian fungsi orienting dengan nilai 0,61 dan fungsi executive control sebesar 0,77 (Fan,dkk., 2002). Dengan nilai reliabilitas rendah yang terjadi fungsi alerting dan orienting bukan berarti alat ukur ANT tidak dapat menggambarkan atensi namun bisa saja justru ANT benar-benar dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

menginterpretasikan kondisi atau permasalahan yang terjadi pada otak sehingga terjadi perbedaan yang signifikan pada setiap individu dan membuat reliabilitas alat ukur menjadi rendah (MacLeod, McConnell, Lawrence, Eskes, Klein, & Shore, 2010). Walaupun dikatakan reliabilitas ANT dikategorikan baik, peneliti akan melakukan test-retest ulang pada ANT tersebut dengan menggunakan 40 subjek dan melakukan pengujian test-retest menggunakan SPSS for window version 16.0 untuk melihat korelasi hasil test-retest nya. Setelah didapatkan hasil dari test-retest ANT, peneliti akan melihat nilai normalitas dengan menggunakan ShapiroWilk karena data yang terkumpul kurang dari 50 data (Riadi, 2015). Setelah didapatkan hasil nilai normalitas pada Tabel , dilakukan pengujian berikutnya yaitu korelasi parametrik atau nonparametrik tergantung pada hasil uji normalitas jika nilai sig. atau p > 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi normal maka menggunakan korelasi parametrik. Jika didapatkan hasil tidak normal maka menggunakan korelasi nonparametrik Tabel. Tabel 1. Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test Tests of Normality Shapiro-Wilk

Alerting Pre-test Orienting Pre-test Conflict Pre-test Alerting Post-test Orienting Post-test Conflict Post-test

Statistic 0.955 0.91 0.968 0.979 0.82 0.883

df 40 40 40 40 40 40

Sig. 0.116 0.004 0.317 0.669 0 0.001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa data testretest ANT memiliki nilai tidak normal atau p < 0.05. Maka analisis korelasi yang digunakan pada alat tes ini adalah nonparametric. Tabel 2. Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test Correlations

Spearman's rho

Alerting Pre-test

Alerting Post-test

Orienting Orienting Pre-test Post-test

Conflict Pre-test

Conflict Post-test

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N

.332* 0.036 40 0.161 0.321 40 .520** 0.001 40

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan bahwa ketiga fungsi atensi memiliki korelasi yang cukup baik dengan koefisien korelasi p > 0,05. Dengan nilai perfungsi: Alerting memiliki nilai 0,332, Orienting memiliki nilai 0,161 dan Executive Control memiliki nilai 0,520.

H. Metode Analisis Data Analisis data eksperimen dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki distribusi secara normal atau tidak. Pada penelitian ini, peneliti menguji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk test dikarenakan jumlah yang didapat kurang dari 50. Jika nilai sig. atau p > 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi normal. Namun, bila p < 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi tidak normal. 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data dari dua varian atau lebih berasal dari sampel yang homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan dua atau lebih variannya (Riadi, 2015). Data dapat dikatakan homogen jika nilai signifikan atau nilai p > 0,05. Pada penelitian ini digunakan Uji Homogenitas Levene yaitu, uji homogenitas untuk menguji sebaran data dari dua varian atau lebih. 3. Uji Hipotesis Untuk melihat perbedaan antara dua kelompok, peneliti menggunakan uji Paired Sample Test (Riadi, 2015). Uji hipotesis ini digunakan untuk mencari perbedaan rata-rata hasil skor tes antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Jika nilai p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara skor tes kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen (Riadi, 2015). Jika pada tahap uji normalitas, data tidak terdistribusi secara normal, maka uji hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

menggunakan analisis statistik nonparametrik yaitu uji beda Wilcoxon (Riadi, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian Berikut akan dijelaskan proses persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. 1. Perizinan Penelitian Peneliti membuat surat izin peminjaman ruangan Laboratorium kepada kepala bagian Laboratorium Komputer Dasar, Fakultas Teknik, Universitas Santa Dharma. 2. Penataan Ruangan dan Persiapan Alat Penelitian Penataan ruangan dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penelitian. Penataan yang dilakukan oleh peneliti hanya mengatur kecerahan dan intensitas warna pada komputer yang akan digunakan oleh subjek nantinya. Setiap komputer diatur kecerahan dan intensitas warna menjadi 50% agar tidak mengganggu pandangan subjek saat mengerjakan tes atensi. Selain itu, peneliti juga menyiapkan rekaman musik yang akan digunakan saat penelitian dan mengatur volume dari rekaman tersebut agar setiap subjek dapat mendengarkan musik dengan volume yang sama. Persiapan juga dilakukan satu jam sebelum pelaksanaan penelitian. Peneliti menyiapkan undian tempat duduk, menyalakan setiap komputer yang akan digunakan dan membantu

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

mengarahkan subjek dalam mengisi identitas program Attention Network Test menggunakan papan tulis. 3. Pilot study Pelaksanaan pilot study dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Januari 2017. Dilakukannya pilot study bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan atau gangguan dalam rancangan penelitian agar nantinya dapat berjalan dengan baik (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2005). Pilot study ini berupa pengujian prosedur penelitian, durasi waktu yang akan digunakan dan pengukuran variable tergantung. Pilot study dilakukan di Laboratorium Komputer Dasar A dengan subjek 3 laki-laki dan 7 perempuan dengan rentang usia 19 sampai 25 tahun. Peneliti melakukan pilot study pre-test dan post-test selama satu hari. Peneliti meminta subjek untuk mengerjakan Attention Network Test kemudian dilanjutkan mengerjakan Attention Network Test untuk kedua kalinya namun bersamaan dengan mendengarkan musik klasik kontemporer “Yanni” dan mendapatkan hasil bahwa musik klasik kontemporer “Yanni” memiliki pengaruh. Didapatkan bahwa pilot study yang dilakukan oleh peneliti menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pre-test dan post-test kelompok pilot study sebesar p < 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa musik klasik kontemporer “Ýanni” berpengaruh pada peingkatan atensi kelompok pilot study.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

Selain itu, peneliti juga melakukan uji coba rancangan tata cara instruksi dan kesesuain peraturan yang dibuat oleh peneliti. Hasil observasi menunjukan bahwa peneliti menemukan pada saat melakukan instruksi beberapa subjek mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi. Oleh karena itu, peneliti memperbaiki instruksi sebelumnya dengan memberikan contoh konkrit sehingga tidak terjadi kesalahan lagi dalam menjalankan alat tes Attention Network Test. Peneliti juga melakukan pengukuran waktu sehingga didapatkan estimasi waktu eksperimen yaitu kurang lebih satu jam selama proses eksperimen berlangsung.

B. Pelaksanaan Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menceritakan proses pelaksanaan penelitian dan observasi pelaksanaan penelitan. Berikut penjelasan dari setiap proses penelitian. 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama empat hari, yaitu 2 3 Maret 2017, 7 Maret 2017 lalu dilanjut tanggal 9 Maret 2017 pada pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB dengan subjek yang berbeda-beda setiap

harinya.

Ruangan

yang

digunakan

untuk

penelitian

menggunakan Lab. Komputer Dasar mengikuti jadwal pemakaian Lab. dilaksanakannya penelitian selama empat hari ini dikarenakan tempat penelitian setiap harinya hanya mendapatkan satu ruangan saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

dikarenakan ruangan yang lain digunakan untuk keperluan mengajar fakultas

lainnya.

Pelaksanaan

penelitian

dilakukan

pagi

hari

dikarenakan subjek masih dalam keadaan fresh dan memiliki keadaan yang sama dengan subjek lain. Berikut tabel gambaran pelaksanaan penelitian. Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Hari

Jam

Ruangan

Kelompok

Kamis, 2 Maret 2017

09.00-10.00

LGM

Musik

Jumat, 3 Maret 2017

09.00-10.00

LGM

Kontrol

Selasa, 7 Maret 2017

09.00-10.00

LKD A

Musik

Kamis, 9 Maret 2017

09.00-10.00

LGM

Kontrol

2. Observasi Pelaksanaan Penelitian Suhu ruangan yang digunakan selama penelitian memiliki suhu yang tidak panas ataupun terlalu dingin yaitu dengan suhu 20 derajat sehingga subjek tidak merasa mengantuk ataupun kepanasan saat mengerjakan tes atensi. Selain itu, pencahayaan ruangan juga baik, artinya tidak terlalu terang maupun tidak redup sehingga mata subjek merasa nyaman saat melihat layar komputer. Selama proses eksperimen terdapat beberapa subjek yang mengalami kesusahan dalam menggunakan program ANT, misalnya memahami instruksi yang dibacakan oleh peneliti. Namun permasalahan ini dapat diatasi oleh peneliti dengan cara memberikan contoh konkrit melalui media papan tulis. Selain itu, beberapa subjek salah mengisi identitas pada program ANT sehingga tidak dapat dijalankan. Akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

permasalahan ini dapat diatasi dengan cara asisten peneliti membantu dengan mengisi identitas pada program ANT. Ketika tes berlangsung subjek terlihat tenang dan fokus mengerjakan tes atensi. Saat terdapat peringatan untuk istirahat, tampak sebagian subjek melakukan perenggangan badan dan tangan sejenak kemudian melanjutkan lagi mengerjakan tes atensi. Selama pengetesan berlangsung tidak terdapat kendala yang cukup berarti sehingga dapat dikatakan eksperimen berjalan dengan baik.

C. Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek yang digunakan adalah mahasiswa yang memiliki rentang usia 19 sampai 25 tahun. Jumlah keseluruhan subjek yang mengikuti penelitian ini adalah 36 orang yang terdiri dari 14 laki-laki dan 22 perempuan. Berikut tabel distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin. Tabel 4. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun Total

Eksperimen

Kontrol

Total

0 4 2 4 5 3 18

1 1 3 3 7 2 18

1 5 5 7 12 5 36

Berdasarkan tabel 4 diatas terdapat satu orang berusia 18 tahun, lima orang berusia 19 tahun, lima orang berusia 20 tahun, tujuh orang berusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

21 tahun, kemudian 12 orang berusia 22 tahun dan lima orang berusia 23 tahun. Tabel 5. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Jenis Kelamin

Perempuan

Kelompok Eksperimen Kontrol Total Eksperimen Kontrol Total

5 9 14 13 9 22

Berdasarkan tabel 5. diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 14 orang berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang berjenis kelamin perempuan yang sudah terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

D. Deskripsi Data Penelitian a.

Fungsi Alerting -

Kelompok kontrol

80 40 0 skor pretest 54 18 49 44 70 51 31 72 8 31 49 31 2 39 44 49 44 13 skor posttest 90 78 41 37 15 60 21 49 52 49 56 33 25 42 31 13 59 18 skor pretest

skor posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

-

Kelompok eksperimen 150 100 50 0 skor pretest 56 132 21 44 28 41 41 47 49 5 62 28 30 18 122 41 23 67 skor posttest 46 153 49 44 57 33 98 54 49 24 94 41 34 36 57 54 21 46 skor pretest

b.

skor posttest

Fungsi Orienting -

Kelompok kontrol

120 100 80 60 40 20 0 skor pretest 111 47 57 39 114 52 28 36 29 54 36 39 47 31 85 28 36 13 skor posttest 59 41 59 31 57 44 39 72 67 51 51 44 52 41 34 70 18 33 skor pretest

-

skor posttest

Kelompok eksperimen 100 80 60 40 20 0 -20 skor pretest

49 65 54 49 8 28 33 29 36 44 91 88 15 57 65 55 31 78

skor posttest 76 -3 44 70 23 31 44 13 28 29 59 65 46 33 91 59 62 57 skor pretest

skor posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

c.

Fungsi Conflict Effect -

Kelompok kontrol 250 200 150 100 50 0 skor pretest 99 99 128 85 101101119 50 106 64 142 86 72 87 91 173 62 103 skor posttest 89 95 146 99 220118110 60 94 74 139 82 63 86 105173 62 140 skor pretest

-

skor posttest

Kelompok eksperimen 270 220 170 120 70 20 -30 skor pretest 136263105 91 90 76 101 95 175114 95 118165 83 79 89 135 87 skor posttest 134224 95 82 87 81 95 103134 78 97 78 138 75 95 95 111 90 skor pretest

d.

skor posttest

Data Mean Different pada kedua kelompok

Alerting eksperimen

N

Mean Teoritik

18

68,50

Mean Empirik

One sampl e ttest

47,50

0,015

pretest Orienting eksperimen

18

49,50

48,61

0,873

Tdk.sig, sedang

18

169

116,50

0.00

pretest Alerting kontrol pretest

Sig, sedang

pretest Conflict eksperimen

Ket.

Sig, rendah

18

37

38,83

0,694

Tdk.sig, sedang

Orienting kontrol pretest

18

63,50

49,00

0,040

Sig,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

sedang Conflict Kontrol pretest

18

111,50

98,22

0,074

Tdk.sig, sedang

Alerting eksperimen

18

87

55,00

0.00

posttest Orienting eksperimen

rendah 18

44

45,94

0,733

posttest Conflict eksperimen

Tdk.sig, sedang

18

149,50

105,11

0.00

posttest Alerting kontrol posttest

Sig,

Sig, rendah

18

51,5

42,72

0.098

Tdk.sig, sedang

Orienting kontrol posttest

18

45

47,94

0,403

Tdk.sig, sedang

Conflict kontrol posttest

18

140

108,61

0,006

Sig, sedang

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil uji beda mean teoritik dan mean empirik pada kelompok eksperimen pada fungsi alerting dan conflict effect dengan p < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada rata-rata skor pada fungsi alerting dan conflict effect dengan kategori rendah yang menunjukan bahwa perfomansi kedua fungsi semakin baik.

E. Hasil Analisis Data 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini data diolah menggunakan uji normalitas menggunakan Sapiro-Wilk test dikarenakan jumlah subjek yang digunakan kurang dari 50 orang (Riadi, 2015). Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

dilakukan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan nilai sig. atau p > 0,05 menggunakan SPSS for window version 16.0. Tabel 6. Uji Normalitas masing-masing Kelompok Penelitian Shapiro-Wilk Statistic

df

Sig.

Alerting Musik Pre-test

.830

18

.004

Orienting Musik Pre-test

.974

18

.867

Conflict Musik Pre-test

.762

18

.000

Alerting Musik Post-test

.777

18

.001

Orienting Musik Post-test

.986

18

.992

Conflict Musik Post-test

.722

18

.000

Alerting Kontrol Pre-test

.953

18

.473

Orienting Kontrol Pre-test

.821

18

.003

Conflict Kontrol Pre-test

.949

18

.409

Alerting Kontrol Post-test

.959

18

.576

orienting Kontrol Post-test

.977

18

.908

conflict Kontrol Post-test

.901

18

.061

Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat terlihat bahwa keseluruhan kelompok penelitian berdasarkan tiga fungsi atensi tahap pre-test dan post-test terdapat lima yang memiliki nilai p < 0.05, maka kedua kelompok penelitian tidak memiliki data berdistribusi secara normal. Dengan adanya beberapa data tidak berdistribusi secara normal, peneliti

melakukan

analisis

selanjutnya

menggunakan

nonparametrik yaitu uji beda Wilcoxon (Riadi, 2015).

analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

2. Uji Homogenitas Setelah melakukan uji normalitas, pada tahap kedua peneliti melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data berasal dari populasi yang homogen. Data dikatakan homogen bila nilai sig. Atau p > 0.05 dan apabila data nilai sig. Atau p < 0.05 maka dapat dikatakan tidak homogen (Riadi,2015). Tabel 7 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic

df1

df2

Sig.

alertingpre

1.384

1

34 .248

orientingpre

.082

1

34 .776

1.686

1

34 .203

alertingpost

.337

1

34 .565

orientingpost

3.843

1

34 .058

.816

1

34 .373

conflictpre

conflictpost

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kelompok pretest dan post-test uji Levene menunjukan nilai p > 0,05. Berdasarkan nilai p dari kedua kelompok dapat dikatakan memiliki variansi data yang homogen.

3. Uji Hipotesis Uji

hipotesis

pada penelitian ini

menggunakan analisis

nonparametrik uji beda Wilcoxon, dikarenakan data peneliti tidak berdistribusi secara normal. Uji beda Wilcoxon memiliki fungsi yang sama dengan uji Paired Sampel Test yaitu untuk menguji perbedaan data yang saling berhubungan (Riadi, 2015). Jika nilai p < 0,05 maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

terdapat perbedaan signifikan dan bila p > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Tabel 8. Uji Hipotesis masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok Penelitian b

Test Statistics

Nama Kelompok Alerting Eksperimen Post-test – Alerting Eksperimen Pre-test Orienting Eksperimen Post-test – Orienting Eksperimen Pre-test Conflict Eksperimen Post-test – Conflict Eksperimen Pre-test Alerting Kontrol Post-test – Alerting Kontrol Pre-test Orienting Kontrol Post-test – Orienting Kontrol Pretest Conflict Kontrol Post-test – Conflict Kontrol Pre-test

Asyum p. Sig. (2tailed)

Z

a

.103

a

.879

a

.035

-.610

a

.542

-.152

a

.879

a

.133

-1.629 -.152

-2.113

-1.501

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian musik pada satu fungsi kelompok eksperimen yaitu fungsi conflict effect dengan nilai p < 0,05 yaitu nial Z sebesar -2,113 dengan nilai p=0,035 dengan mean rank 105,12 < 116,5. Pada fungsi alerting dan orienting kelompok eksperimen dan tiga fungsi lain pada kelompok kontrol tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai p > 0,05. Namun, pada kelompok kontrol sebenarnya terjadi peningkatan bila dilihat pada mean rank fungsi conflict effect tahap pre-test dan post-test yaitu 98,23 > 108,61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

4. Analisis Tambahan Analisis tambahan ini dilakukan guna melengkapi hasil analisis sebelumnya. Analisis tambahan yang dilakukan oleh peneliti berisi hasil analisis data One Way Anova. Analisis ini digunakan untuk melihat kemampuan variabel bebas dapat merubah variabel terkait dilihat dari perbedaan rata-rata pada setiap kelompok penelitian. Tabel 9. Uji one Way Anova pada Dua Kelompok Penelitian

Pretest alerting

Pretest orienting

Pretest conflict

Posttest alerting

Posttest orienting

Postest conflict

Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total

ANOVA Sum of Squares 676,0 00 24973 ,000 25649 ,000 1,361 22292 ,278 22293 ,639 3006, 694 51337 ,611 54344 ,306 1356, 694 24639 ,611 25996 ,306 36,00 0 13209 ,889 13245 ,889 110,2 50 51320 ,056 51430 ,306

df 1

Mean Square 676,000

34

734,500

F ,920

Si g. ,344

,002

,964

3006,69 4 1509,93 0

1,99 1

,167

1356,69 4 724,694

1,87 2

,180

1

36,000

,093

,763

34

388,526

,073

,789

35 1

1,361

34

655,655

35 1 34 35 1 34 35

35 1

110,250

34

1509,41 3

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Berdasarkan hasil tabel diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil uji beda sebelum dan sesudah dari fungsi atensi pada kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi awal kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memiliki kondisi yang sama .

F. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan atensi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol melalui fungsi atensi conflict effect dengan hasil skor sebelum dan sesudah pemberian musik sebesar mean rank yaitu 105,12 < 116,5. Perbedaan antar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen juga terlihat dengan hasil uji wilcoxon pada fungsi conflict effect dengan nilai p < 0,05 yaitu p = 0,035. Sedangkan pada fungsi alerting (p = 0,879) dan orienting (p = 0,795) tidak memiliki perbedaan skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan direct attention yang diukur melalui fungsi conflict effect pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Saat mahasiswa sedang belajar maka hal pertama yang mereka lakukan adalah mengelola atensi mereka agar tidak terganggu dengan stimulus lain. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mengelola sumber daya mental mereka agar atensi mereka tetap stabil dan tidak mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

kelelahan mental. Jika daya tahan atensi menurun maka performa mereka juga ikut menurun karena atensi memiliki peran penting untuk menangkap dan memproses suatu informasi. Menurut Kaplan (1993) Directed Attention

Fatigue

(DAF)

merupakan

keadaan

dimana

seseorang

mengalami kelelahan mental akibat penggunaan upaya mental yang digunakan terus menerus. DAF dapat menyebabkan direct attention seseorang terganggu. Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi diirect attention atau atensi memiliki peran penting bagi proses kognitif dan fungsi emosi seseorang (Berman dkk, 2008). Atensi sendiri dapat diukur dengan Attention Network Test (ANT), hasil dari alat tes ini berupa milidetik (Berman dkk., 2008). Jika hasil milidetik post-test lebih rendah dibandingkan pre-test maka dapat dikatakan kemampuan direct attention atau atensi meningkat. Dengan hasil penelitian yang menunjukan adanya peningkatan ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengakatan bahwa atensi yang menurun dapat dibantu dengan media musik untuk memulihkan kembali atensi ( Campbell, 2001; Huang & Shih, 2009). Diperdengarkannya musik sambil mengerjakan tugas ANT secara bersamaan karena musik tidak memerlukan upaya mental yang tinggi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan yang terjadi pada perubahan milidetik fungsi conflict effect yang lebih cepat pada tahap post-test dibandingkan dengan yang tidak diperdengarkan musik sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Berman dkk., (2008) menyatakan bahwa untuk melihat performa direct attention dapat dilihat melalui fungsi conflict effect. Direct attention melibatkan penyelesaian konflik ketika seseorang berusaha menekan stimulus yang mengganggu. Selain itu, Berman dkk., (2008) mengatakan bahwa dari ketiga fungsi atensi yang diukur dengan ANT, fungsi conflict effect yang memiliki peran besar dalam mengukur tingkat atensi karena lebih melibatkan cara menyelesaikan konflik saat seseorang berusaha menekan stimulus yang mengganggu. Fungsi Conflict Effect pada ANT sendiri dapat dihitung dari kemampuan seseorang dalam memilih salah satu anak panah yang searah dengan tanda plus (+) dari lima anak panah yang muncul bersamaan kemudian dihitung rata-rata waktu reaksi dalam satuan milidetik. Berdasarkan penjelasan diatas maka fungsi conflict effect merupakan fungsi atensi yang lebih banyak membutuhkan upaya mental dibandingkan fungsi atensi yang lainnya yaitu alerting dan orienting sehingga untuk mengukur atensi cukup dilihat melalui fungsi conflict effect (Jin Fan dkk., 2002) dan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan hasil dari fungsi conflict effect pada tahap sebelum dan sesudah diperdengarkan musik klasik kontemporer Ýanni. Campbell (2001) menambahkan bahwa musik klasik yang memiliki kejernihan, keanggunan dan kebeningan dalam musiknya mampu memperbaiki konsentrasi serta ingatan dan persepsi parsial manusia. Hal ini juga berlaku pada musik Yanni yang memiliki struktur musik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

jernih. Disaat kelompok eksperimen mengerjakan tes ANT sambil diperdengarkan musik Yanni skor (milidetik) tes ANT pada kelompok eksperimen lebih menurun daripada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa musik Yanni mampu memperbaiki konsentrasi para subjek karena dalam mengerjakan tes ANT membutuhkan konsentrasi yang baik. Penelitian lain dari Love dan Burns (2007) juga mengungkapan bahwa musik sebagai latar belakang dapat membantu anak-anak meningkatkan atensi pada saat mengerjakan suatu tugas. Selain itu penelitian

yang dilakukan oleh Huang dan Shih

(2009)

yang

mengungkapkan bahwa para pekerja yang diperdengarkan musik latar belakang mengalami peningkatan pada atensinya dibandingkan para pekerja yang tidak diberikan musik latar belakang. DePorter dan Hernacki (1999) mengungkapkan bahwa saat otak kiri sedang bekerja seperti sedang mempelajari materi baru, peran musik akan membangkitkan reaksi dari otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga terdapat penyeimbangan antra otak kanan dan otak kiri. Lalu penelitian Scheufele menambahkan bahwa memperdengarkan musik latar belakang untuk pasien psikotik kronis mampu membantu para pasien mengurangi kecemasan mereka, melatih fokus dan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak didengarkan musik latar belakang (Scheufele, 2000). Terbukti dalam penelitian ini, partisipan mempelajari materi baru menggunakan otak kirinya dari tes ANT. Musik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

Yanni berperan membangkitkan reaksi dari otak kanan partisipan sehingga otak partisipan terbentuk secara seimbang dan membantu partisipan untuk menyelesaikan tugas dari tes ANT dengan baik. Hasil penelitian ini juga didukung dengan peneliti menguji perbedaan mean rank ketiga fungsi atensi pada tahap pre-test antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menggunakan uji beda One Way Anova dan didapatkan hasil p > 0,05. Artinya, dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa kondisi sebelum dan sesudah diberi manipulasi subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Dengan kata lain, faktor eksternal dari setiap subjek dapat dikontrol dengan baik oleh peneliti karena dari hasil analisis tidak terdapat perbedaan hasil mean rank tahap pre-test antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini juga tidak ada perbedaan skor pada sebelum dan sesudah pemberian musik fungsi alerting dan orienting. Peneliti menemukan tidak adanya perbedaan ini berpusat pada asumsi MacLeod, McConnell, Lawrence, Eskes, Klein & Shore (2010) yang mengatakan bahwa kemungkinan rendahnya pengukuran reliabilitas pada fungsi alerting dan fungsi orienting bukan sebagai kelemahan dari tes ANT namun bisa saja tes ANT ini benar-benar dapat menginterpretasikan kondisi atau permasalahan jaringan otak dari setiap subjek sehingga hal ini yang mengkibatkan tidak adanya perbedaan skor kedua fungsi tersebut. Sehingga hasil fungsi alerting dan fungsi orienting yang di dapat memiliki hasil yang relatif sama atau bisa jadi tidak dapat mengukur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

seharusnya diukur karena otak setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda-beda dan permasalahan yang berbeda pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil penelitian diatas menunjukan adanya pengaruh musik klasik kontemporer “Yanni” terhadap peningkatan atensi dibandingkan dengan yang tidak diperdengarkan musik dilihat melalui uji beda Wilcoxon. Terdapat peningkatan atensi sesudah pemberian musik klasik kontemporer “Yanni” dengan adanya penurunan mean rank dalam milidetik antara tahap pre-test dengan post-test pada fungsi conflict effect yaitu sebesar 105,12 < 116,5 dengan p = 0,035 < 0,05.

B. Saran 1. Bagi Penelitian Selanjutnya a.

Peneliti selanjutnya yang menaruh minat untuk membahas mengenai pengaruh musik klasik kontemporer Yanni disarankan untuk lebih memperhatikan aspek lain, seperti pengulangan musik Yanni serta variabel ekstra yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap hasil pengukuran seperti waktu pelaksanaan penelitian ataupun volume musik yang akan diperdengarkan pada subjek. Selain itu, penelitian lain dapat mengembangkan cara penempatan pemberian musik sebagai media penelitian.

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

b.

Peneliti lain selanjutnya diharapkan untuk membandingkan musik klasik kontemporer “Yanni” dengan jenis musik lainnya sehingga dapat membandingkan musik mana yang lebih berpengaruh. Selain itu, peneliti lain disarankan untuk mengeksplorasi unsur-unsur lain dalam bidang musik.

c.

Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan waktu pelaksanaan penelitian misalnya disore hari. Hal ini diharapkan subjek sudah mengalami kelelahan sehingga peneliti dapat melihat secara jelas dampak Directed Attention Fatigue yang dialami oleh subjek.

2. Bagi Mahasiswa Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan atensi saat diperdengarkan musik klasik kontemporer “Yanni”. Mahasiswa dapat memanfaatkan musik klasik kontemporer Yanni sebagai salah satu cara memulihkan atensi yang menurun akibat penggunaan atensi secara terus-menerus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1992). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta Albor, Myky. 2014. Yanni: How People Critic His New Musik. NY: Yanni’s Musik Formn. Arifin, A. M. (2014). Pengaruh bermain video game tipe first person shooter terhadap atensi yang diukur dengan attention network test. Skripsi: UNDIP Anggraini, D. A., & Amir, H. (2014). Hubungan Antara Daya Konsentrasi dan Hasil Belajar Menulis. Universitas Pendidikan Indonesia Azwar,S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi ed. 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Berman, M.G., Jonides. J., & Kaplan. S. (2008). The Cognitive Benefits of Interacting Whit Nature. Psychological Science 19 (12). 1207-1212. Berto, R. (2014). The Role of Nature in Coping With Psycho-Physiological Stress: A Literature Review on Restorativeness. Behavioral Science 4. 394-409 Brown, C. (2007). Cognitive Psychology. New Delhi: C&M Digitals Bush, G., Luu, P., & Posner, M. I. (2000) Cognitive and Emotional Influences in Anterior Cingulate Cortex. Trends in cognitive sciences. 4(6):215-222.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Cameron, M. A., Baker, J., Peterson, M., & Braunsberger, K. (2003) The Effects of Music, wait-length Evaluation, and Mood On a low-cost Wait Experience. JOURNAL OF Business Research. 56 (2003). 421-430. Campbell, D. (2001). Efek Mozart. Jakarta: Gramedia apustaka Utama Chabris, C. (1999). The Yanni Effect. Harvard University Clauss., & Lawrence, E. (1994). Effect of music on attention and self-simulatory behaviors in austistic people. ProQuest Dissertations and Theses. University Microfilms International DePorter, B. & Hernacki, M. (1999). Quantum Learning. Bandung: Khaifa DePorter, B. (2010). Quantum Learning. Bandung: Khaifa PT Mizan Pustaka Dewi, E. K., Rusmawati, D. & Ratnaningsih, I. Z. (2015). The Effect of Music and Motoric Movement Intervention to Increas Attention among Elementary School Students in Semarang Central Java. Procedia Environmental Science 23 (2015). 179-185 Djohan, S. (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galang Pres Djohan, S. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik Djohan, S. (2009). Respon Emosi Musikal. Yogyakarta: Joglo Alit Duffy, K.G. & Atwater, E. (2002). Psychology for living: Adjustment, growth, and behavior today (7th ed.) New Jersey: Prentice Hall. Fan, J., McCandliss, B. D., Sommer, T., Raz, A., & Posner, M. I. (2002). Testing the efficiency and independence of attentional networks. Journal of Cognitive Neuroscience, 14 (3), 340–347 Gardiner, M. (1996). Effect of Art on Learning. Nature 384

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

Grimonia, E. (2014). Dunia musik: Sains musik untuk kebaikan hidup. Bandung: Nuansa Cendekia Guerreiro, V. (2012). Thinking clearly about music. Teorema 31, 25 -47 Hallam, S., & Price, J. (1998). Can the use of background music improve the behaviour and academic performance of childern with emotional and behavioural difficulties? British Journal of Special Education, 25. 88-91 Heimann, M., Tjus, T, & Strid, K. (2010). Attention in Cognition and Early Learning. In Peterson, P., Baker, E., McGaw, B., (Eds). International Encyclopedia of Education (Third Edition). Oxford: Elsveier Herzog, T. R., Black, A. M., Fountaine, K. A. & knotts, D. J. (1997) Reflection and Attentional Recovery as Distinctive Benefits of Restorative Environments. Journal of Environmental psychology, 17, 165-170. Holden, C. (2003). 'Mozart Effect' Revisted, Science. Washington Vol 301, Iss. 5635. Website:http://proquest.umi.com/ Huang, R. H. & Shih, Y. N. (2009), Effect of background music on concentration of workers. IOS Press. Work 38 (2011) 383-387 Hughes, J.R., & Fino, J. J. (2000). The Mozart Effect: Distinctive Aspects Of The Music a clue to brain coding? Clin Electroencephologi. Hutterman, S., Bock, O., & Memmert, D. (2012). The Breadht of Attention in Old Age. Ageing Research. 4(10): 67-70. Ishigami, Y. (2011). The Attention Network Test (ANT): Individual Differences Components Of Attention Across The Life Span. Thesis. Dalhousie University.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Houston-TX: P2LPTK & University Of Houston. Jenkins, J. S. (2001). The Mozart Effect. Journal of Royal Society Of Medicine 94(4): 170-172. Kaplan, S. (1995). The Restorative Benefits Of Nature: Toward AN Integrative Framework. Journal of Environmental Psychology 15. 169-182. Kaplan, S., Bradwell, L. V & Slakter, D. B. (1993). The Restorative Experience as a Museum Benefit. The journal of Museum Education, 18 (3), 15-18 Kaplan, S & Kaplan, R. (1989). The Experience of Nature. United States of America: Cambridge University Press. Kerlinger, F. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press King, L. A. (2016). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salembah Humanika Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press. Lee, K. E., Williams, K. J. H., Sargent, L. D., Williams, N. S. G & Johnson, K. A. (2015). 40-second green roof view sustain attention; The Role of Micro-vreaks in Attention restoration. Journal of Environmental Psychology, 42. 182-189. Love, A., & Burns, M. S. (2007). “It’s a hurricane! It’s a hurricane!”: Can music facilitate social constructive and sociodramatic play in a preschool classroom? Journal of Genetic Psychology, 167(4), 383–391.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

Machlis, J. (1955). The Enjoyment of Music. New York: W.W. Norton & Company Inc. MacDonald, A. W., Cohen, J. D., Stenger, V. A., & Carter, C. S. (2000). Dissociating the role of the dorsolateral prefrontal and anterior cingulate cortex in cognitive control. Science, 288, 1835–1838. MacLeod, J. W. (2009). Psychometric Considerations of The Attention Network Test. Master of Science 41. McMaster University MacLeod, J. W., McConnell, M. M., Lawrence, M. A., Eskes, G. A., Klein, R. M. & Shore, D. I. (2010). Appraising the ANT: Psychometric and Theoritical Consideration of the Attentio Network Test. Neuropsychology 24 (5). 637-651. Matlin, Margaret W. (1994). Cognition: Third Edition. Harcourt Brace College Publishers Merdinger, Joan, M., Hines, A.M., Osterling, K.L., & Wyatt, P. (2005). Patgway to college for former foster youth: understanding factors that contribute to educational success. Child Welfare League of America, LXXXIV, 867-898 Musbikin. (2009). Kehebatan Musik untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Power Books Muttaqin, M. & Kustap. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Ojobo, H. I., Mohamad, S & Said, I. (2014). Validating the Measures of Perceived Restorativeness in Obudu Mountain Resort, Cross River State, Nigeria. Open Journal of Social Science 2. 1-6 Ortiz, J. M. (2002). Menumbuhkan Anak-anak yang Bahagia, Cerdas, dan Percaya Diri dengan Musik (Juni Prakoso, penerjemah). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Papalia, D. E., Olds, S. W & Feldman, R.D. (2009). Human Development. Jakarta: Salemba Humanika Parto, Suhardjo. (1996). Musik Seni Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Posner, M. I. (1980). Orienting of attention. The Quartely Journal of Experimental Psychology, 32 (1), 3-25 Posner, M. I., & Petersen, S. E. (1990). The attention system of the human brain. Annual Review of Neuroscience, 13. 25-42 Rauscher, F. H., Shaw, G. L., Levine, L. J., & Wright, E. L. (1993). Pilot study indicates music training of three-year-olds enhances specific spatial reasoning skills. Paper presented at the Economic Summit of the National Association of Music Merchants, Newport Beach, CA. Ravaja, N., & Kallinen, K. (2004). Emotional effects of startling background music during reading news reports: The moderating influance of dispositional BIS and BAS sensitivities, Scandinavian Journal of Psychology 45, 231-238 Reed, S. K. (2011). Kognisi: Teori dan Aplikasi. (Aliya Tusyani, Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

Redick, T. S., & Engle, R. W. (2006). Working memory capacity and attention network test performance. Applied Cognitive Psychology, 20(5), 713-721. Rensin, D. (2003). Autobiography Yanni. Radionomy: Yanni Riadi, E. (2015). Statistika Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi. Safitri, E. S., & Purwanti, S. (2012). Perbedaan Terapi Musik Klasik dengan Musik Kesukaan terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Siswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol 2, No. 4. 11-21 Santoso, D. S. (2002). Pengaruh Musik Terhadap Performance Fisik. Jurnal Teknik Industri Vol.4, no. 1, 1-7. Santrock, J. W. (2011). Life Span Development -13th ed. Jakarta: Indeks Scheufele, P. M. (2000). Effects of progressive relaxation and classical music on measurements of attention, relaxation, and stress responses, Journal of Behavioral Medicine 23. 207– 228. Seniati, Yulianto & Setiadi. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT Indeks Sheppard, P. (2005). Music Make Your Childern Smarter. Jakarta: Gramedi Pustaka Utama Siregar,

Syofian.

(2013).

Metode

Penelitian

Kuantitatif;

Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Penerjemah. Erlangga Soedarsono. (1992). Pengantar Apressiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. 2007. Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

Sternberg, R. J. (2008). Psikologi Kognitif ed. 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Steg, L., Van De Berg, A. E., & De Groot, J. I. M. (2013). Environmental psychology. Oxford: BPS Blackwell. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methodes). Bandung : Alfabeta, CV Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada Tom, S. (2013). Contemporary Classical Music Guide Round-Up. The Guardian Music. Wei, M., Russell, D. W., & Zakalik, R. A. (2005). Adult attachment, sosial self – efficacy, self-disclosure, loneliness, and subsequent depression for Freshman College Students: A longitudinal study. Journal of Counseling Psychology, 52, 602-614. Witherington, H. C. & Cronbach, L. J. (1982). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. Bandung: Jemars.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

LAMPIRAN 1 Hasil Uji Reliabilitas Attention Network Test (ANT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

Tabel 1.1. Uji Normalitas Attention Network Test (ANT)

Tests of Normality a

Kolmogorov-Smirnov Statistic

df

Sig.

Alerting pretest

.101

40 .200

Orienting pretest

.144

40 .037

*

Shapiro-Wilk Statistic

df

Sig.

.955

40 .116

.910

40 .004

.968

40 .317

.979

40 .669

Conflict pretest

.106

40 .200

*

Alerting posttest

.073

40 .200

*

Orienting posttest

.169

40 .006

.820

40 .000

Conflict posttest

.156

40 .015

.883

40 .001

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

Tabel 1.2 Test-retest Attention Network Test (ANT) Correlations Alerti

Orie

ng

nting

ict

ng

nting

ict

correct

orrecttri

pre

pre

pre

post

post

post

trialpre

alpost

*

.155

.167

.131

.076

Spearman's Alerting

Correlation

1.00

rho

Coefficient

0

pretest

Sig. (2tailed) N Orienting

Correlation

pretest

Coefficient Sig. (2tailed) N

Conflict

Correlation

pretest

Coefficient Sig. (2tailed) N

Alerting posttest

Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N

Orienting

Correlation

posttest

Coefficient Sig. (2tailed) N

Conflict posttest

Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N

timeforcorrect Correlation trialpre

Coefficient

Confl Alerti

-.085

.176 .332

Orie

Confl timefor timeforc

.

.600

.277

.036

.338

.303

.419

.640

40

40

40

40

40

40

40

40

.161 -.244

-.029

-.058

-.085

1.00 0

-.250

.315

*

.600

.

.120

.047

.321

.129

.861

.724

40

40

40

40

40

40

40

40

*

.295

.290

.176 -.250

1.00 0

.046

.016

.520

*

.277

.120

.

.780

.924

.001

.065

.070

40

40

40

40

40

40

40

40

*

-

*

.127

.363

.332

1.00

.036

.047

.780

.

.027

.436

.021

.010

40

40

40

40

40

40

40

40

.155

.161

.016 .350

*

1.00

-.098

.205

.248

.338

.321

.924

.027

.

.549

.204

.122

40

40

40

40

40

40

40

40

.267

.245

.167 -.244

.520

0

0

*

*

.127 -.098

1.00 0

.400

*

.046

.315

.350

*

*

.303

.129

.001

.436

.549

.

.096

.128

40

40

40

40

40

40

40

40

*

.205

.267

1.000

.131 -.029

.295 .363

.770

**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

Sig. (2tailed) N timeforcorrect Correlation trialpost

Coefficient Sig. (2tailed) N

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

.419

.861

.065

.021

.204

.096

.

.000

40

40

40

40

40

40

40

40

*

.248

.245

**

1.000

.076 -.058

.290 .400

.770

.640

.724

.070

.010

.122

.128

.000

.

40

40

40

40

40

40

40

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

LAMPIRAN 2 Hasil Analisis Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis Attention Network Test (ANT) Pre-test dan Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

1. Uji Normalitas Tabel 2.1 Uji Normalitas ANT Pre-test dan Post-test Tests of Normality a

Kolmogorov-Smirnov Statistic alertingME

.204

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

18

.046

.830

18

.004

*

.974

18

.867

orientingME

.095

18

.200

conflictME

.209

18

.036

.762

18

.000

alertingMO

.308

18

.000

.777

18

.001

orientingMO

.123

18

.200

*

.986

18

.992

conflictMO

.257

18

.003

.722

18

.000

alertingKE

.160

18

.200

*

.953

18

.473

orientingKE

.220

18

.021

.821

18

.003

conflictKE

.174

18

.155

.949

18

.409

18

.200

*

.959

18

.576

.977

18

.908

.901

18

.061

alertingKO

.097

orientingKO

.107

18

.200

*

conflictKO

.153

18

.200

*

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Homogenitas Tabel 2.2 Uji Homogenitas ANT Pre-test dan Post-test

Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic alertingpre orientingpre

1.384 .082

conflictpre alertingpost

1.686 .337

orientingpost conflictpost

3.843 .816

3. Uji Hipotesis

df1

df2

Sig.

1

34 .248

1

34 .776

1

34 .203

1

34 .565

1

34 .058

1

34 .373

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

Tabel.2.3 Deskripsi Statistik Uji Wilcoxon ANT Pre-test dan Post-test Descriptive Statistics N

Mean

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Alerting eksperimen pretest

18

47,50

33,025

5

132

Orienting eksperimen pretest

18

48,61

23,279

8

91

Conflict eksperimen pretest

18

116,50

46,281

76

263

Alerting kontrol pretest

18

38,83

19,452

2

72

Orienting kontrol pretest

18

49,00

27,738

13

114

Conflict Kontrol pretest

18

98,22

29,630

50

173

Alerting eksperimen posttest

18

55,00

31,565

21

153

Orienting eksperimen posttest

18

45,94

23,777

-3

91

Conflict eksperimen posttest

18

105,11

35,519

75

224

Alerting kontrol posttest

18

42,72

21,285

13

90

Orienting kontrol posttest

18

47,94

14,550

18

72

Conflict kontrol posttest

18

108,61

41,919

60

220

Tabel 2.4 Uji Beda Wilcoxon ANT Pre-test dan Post-test b

Test Statistics

Alerting Musik Post-tets – Alerting Musik Pre-test a

Z

-1.629

Asymp. Sig. (2-tailed)

.103

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test b

Test Statistics

Orienting Musik Post-test – Orienting Musik Pre-test Z

-.152

Asymp. Sig. (2-tailed)

a

.879

a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test b

Test Statistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

Conflict Musik Post-test – Conflict Musik Pre-test a

Z

-2.113

Asymp. Sig. (2-tailed)

.035

a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

b

Test Statistics

Alerting Kontrol Post-test – Alerting Kontrol Pre-test Z

-.610

Asymp. Sig. (2-tailed)

a

.542

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test b

Test Statistics

Orienting Kontrol Post-test – Orienting Kontrol Pre-test Z

-.152

Asymp. Sig. (2-tailed)

a

.879

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test b

Test Statistics

Conflict Kontrol Post-test – Conflict Kontrol Pre-test Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on negative ranks.

a

-1.501

.133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

b

Test Statistics

Conflict Kontrol Post-test – Conflict Kontrol Pre-test a

Z

-1.501

Asymp. Sig. (2-tailed)

.133

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 2.5 Uji beda One Way Anova kelompok kontrol dan eksperimen Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic

df1

df2

Sig.

alertingpre

1,384

1

34

,248

orientingpre

,082

1

34

,776

conflictpre

1,686

1

34

,203

orientingpost

3,843

1

34

,058

conflictpost

,816

1

34

,373

alertingpost

,337

1

34

,565

ANOVA Sum of Squares alertingpre

Between

Mean df

Square

676,000

1

676,000

Within Groups

24973,000

34

734,500

Total

25649,000

35

1,361

1

1,361

Within Groups

22292,278

34

655,655

Total

22293,639

35

3006,694

1

3006,694

Within Groups

51337,611

34

1509,930

Total

54344,306

35

36,000

1

36,000

13209,889

34

388,526

F

Sig.

,920

,344

,002

,964

1,991

,167

,093

,763

Groups

orientingpre Between Groups

conflictpre

Between Groups

orientingpos Between t

Groups Within Groups

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Total conflictpost

13245,889

35

110,250

1

110,250

Within Groups

51320,056

34

1509,413

Total

51430,306

35

1356,694

1

1356,694

Within Groups

24639,611

34

724,694

Total

25996,306

35

Between

,073

,789

1,872

,180

Groups

alertingpost

Between Groups

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

LAMPIRAN 3 Intruksi Attention Network Test (ANT) versi 1.3.0 dan Hasil Direct-Translation instruksi Attention Network Test (ANT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

A. Instruction Attention Network Test (ANT) version 1.3.0 Intruction This is experiment investigating attention. You will be shown an arrow the screen pointing either to the left or the right (for example  or ). Your task is to press the left ir the right on your keyboard when the central arrow point left and the right arrow key when the central arrow points right. On some trials, the central arrow will be flanked by two arrows to the left and two to the right, for example:      OR      Your task is to respond to direction only of the CENTRAL arrow. Use your left index finger for the left arrow key and right index finger for the right arrow key. Please make your response as quickly and accurately as possible. Your reaction time and accuracy will be recorded. There will be a cross (“+”) in the screen and the arrow will be appear either above or bellow the cross. You should try to fixate on the cross throghout the experiment. Please do not move your eyes to the target. On some trials there will be asterisk cues indicating when or where the arrow will occur. If the cue is at the center or both abose and bellow fixation it indicates only that the arrow will appear shortly. If the cue is only above or bellow fixation it indicates both that the trial will occur shortly and where it will occur. Try to maintain fixation at all the time. The experimen contains four blocks. The first block is for practice and takes about two minutes. The other three blocks are experimental blocks and each takes about five minutes. After each block there will be a message “take a break” and you may take a short rest. After it, you can press the space bar to begin the next block. The whole experiment takes about twnty minutes. If you have any question, please ask the experimenter. If you understand this instruction, you may start the practice session. Start practice

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

B. Surat Keterangan Translate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

C. Instruksi Attention Network Test (ANT) INSTRUKSI Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Kepada anda akan ditunjukan sebuah tanda panah di layar yang menunjukan ke kiri atau ke kanan (misalnya  atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada keyboard anda sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri; dan menekan tombol panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji coba, panah di tengah akan diapitoleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda panah di kanan, contohnya :  ATAU  Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Pastikan respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan akurasi anda akan dicatat. Akan ada tanda silang (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas atau di bawah tanda silang tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian pada tanda silang. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut. Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk (*) yang menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk (*) berada di tengah atau di atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah akan segera muncul. Jika petunjuk (*) hanya muncul di atas atau di bawah pusat perhatian, ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana tanda panah akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap saat. Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama adalah untuk latihan dan berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat selama satu menit. Setelah itu, anda bisa menekan tombol spasi untuk memulai blok selanjutnya. Keseluruhan eksperimen memakan waktu dua puluh menit. Mulai latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

LAMPIRAN 4 Hasil Back-Translation instruksi Attention Network Test (ANT) dan Hasil Pemeriksaan instruksi Attention Network Test (ANT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

Instruction Tihs is an experiment to attention. You will be shown an arrow on the screen pointing to the left or the right (for example  or ). Your task is to press the left arrow button on your keyboard when the arrow in the middle points to the left; and press the right arrow button when the arrow in the middle points to the right. On several trials, the arrow in the middle will be flanked by two arrows on the left and two arrows on the right, for example;      OR      Your task is to respond to the direction of only the MIDDLE arrow. Use your left index finger for the left arrow button and your right index finger for the right arrow button. Make sure that your response is as fast and accurate as possible. Your reaction and accuracy will be recorded. There will be cross (“+”) shown on the screen, and the arrow will appear either above or under the corss. You must focus your attention on the cross. Do not look away from the target. On several trials, a prompt will be given in from of an asterisk indicating where the mark will immediately appear. If the prompt appears in the middle or above and below the focus target, this only indicates that the arrow will appear shortly. If the prompt only appears above or below the focus target, this indicates the experiment is about to begin and where the arrow will appear. Keep your attention on the focus target at all time. The experiment consists of four blocks. The first block is for practice and it take two minutes. The other three blocks are experimental blocks and each takes five minutes. After each block there will be a message “take a short break” and you can rest for a while. After that, you can press the space button to start the next block. The whole experiment takes twenty minutes to finish. If you have questions, ask the administratior. If you understand this intruction, you can begin with the practice session. Begin the practice.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

LAMPIRAN 5 Lembar persetujuan (Informed Consent) dan Instruksi Attention Network Test (ANT) dan tabel hasil ANT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Lembar persetujuan ini dibuat terkait dengan penelitian tentang tes mengenai Atensi yang akan dilakukan oleh:

Nama

:

Maria Vita Asri P

Prodi

:

Psikologi

Yang akan berperan dalam tindakan psikologis untuk pengumpulan data sehubungan dengan tes yang akan dilakukan,

Nama

:

Prodi

:

Penelitian ini bertujuan untuk pengumpulan data sehubungan dengan tes yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini akan berlangsung Selama 60 menit. Peneliti menjamin kerahasian semua data yang anda berikan selama tes berlangsung dan anda diberi kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini. Berdasarkan penjelasan diatas, saya BERSEDIA untuk berpastisipasi dalam melakukan tes yang diberikan kepada saya.

Yogyakarta,.........................2017 Menyetujui,

(................................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

K_Pre TABEL HASIL ATTENTION NETWORK TEST (ANT) Nama Usia Jenis Kelamin Prodi INSTRUKSI

: : : (P / L) :

Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Kepada anda akan ditunjukan sebuah tanda panah di layar yang menunjukan ke kiri atau ke kanan (misalnya  atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada keyboard anda sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri; dan menekan tombol panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji coba, panah di tengah akan diapit oleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda panah di kanan, contohnya :  ATAU  Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Gunakan telunjuk kiri untuk tombol panah kiri dan telunjuk kanan untuk tombol panah kanan. Pastikan respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan akurasi anda akan dicatat. Akan ada tanda plus (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas atau di bawah tanda plus tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian pada tanda plus. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut. Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk yang menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk berada di tengah atau di atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah akan segera muncul. Jika petunjuk hanya muncul di atas atau di bawah pusat perhatian, ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana tanda panah akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap saat. Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama adalah untuk latihan dan berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat sebentar. Setelah itu, anda bisa menekan tombol spasi untuk memulai blok selanjutnya. Keseluruhan eksperimen memakan waktu dua puluh menit. TABEL ANT ALERTING EFFECT (MS) ORIENTING EFFECT (MS) CONFLICT EFFECT (MS) MEAN RT FOR CORRECT TRIALS (MS) MEAN ACCURACY (%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

LAMPIRAN 6 Deskripsi Data Penelitian, Analisis Tambahan Uji One Way Anova ANT dan Uji One Sample T-test mean Teoritik dan mean Empirik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

1.

Kontrol Pre-test Pre-test Inisial

Alerting

Orienting

Conflict

Mean RT for

Mean

Correct Trial

Accuracy

111

99

551

98

47

99

545

99

49

57

128

631

99

KG

44

39

85

525

98

BS

70

114

101

603

98

RK

51

52

101

532

99

ED

31

28

119

623

98

MR

72

36

50

518

95

D

8

29

106

584

99

YL

31

54

64

584

99

ME

49

36

142

603

99

TA

31

39

86

524

98

TV

2

47

72

568

99

EK

39

31

87

624

98

LG

44

85

91

567

98

49

28

173

638

100

44

36

62

524

100

13

13

103

647

99

49 98,22222222

577,2778

98,5

HG FC

54 18

FV

CV PT LH Ratarata

38,83333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

2.

Kontrol Post-test Post-test Inisial

Alerting

Orienting

Conflict

Mean RT for

Mean

Correct Trial

Accuracy

59

89

546

98

41

95

587

99

41

59

146

633

99

KG

37

31

99

539

100

BS

15

57

220

657

98

RK

60

44

118

565

97

ED

21

39

110

557

98

MR

49

72

60

545

98

D

52

67

94

575

98

YL

49

51

74

537

98

ME

56

51

139

590

99

TA

33

44

82

527

99

TV

25

52

63

536

99

EK

42

41

86

604

96

LG

31

34

105

533

98

13

70

173

638

100

59

18

62

527

99

18

33

140

573

99

HG FC

90 78

FV

CV PT LH Ratarata

42,72222

47,94444 108,6111111

570,5 98,44444444

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

3.

Eksperimen Pre-Test Post-test Inisial

Alerting

Orienting

Conflict

Mean RT for

Mean

Correct Trial

Accuracy

49

136

655

96

65

263

812

99

21

54

105

485

97

AP

44

49

91

469

88

MB

28

8

90

540

98

AA

41

28

76

528

99

DA

41

33

101

540

99

RB

47

29

95

513

96

PT

49

36

175

630

98

MG

5

44

114

525

96

MR

62

91

95

653

98

HW

28

88

118

582

96

AD

30

15

165

606

98

IC

18

57

83

589

98

IE

122

65

79

621

91

NA

41

55

89

486

98

MY

23

31

135

555

99

FD

67

78

87

569

98

47,5

48,61111

116,5

WN GA

56 132

RK

Ratarata

575,4444 96,77777778

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

4.

Eksperimen Post-test Post-test Inisial

Alerting

Orienting

Conflict

Mean RT for

Mean

Correct Trial

Accuracy

134

610

97

224

714

66

44

95

478

97

44

70

82

439

94

MB

57

23

87

512

98

AA

33

31

81

485

98

DA

98

44

95

558

99

RB

54

13

103

504

98

PT

49

28

134

649

100

MG

24

29

78

507

97

MR

94

59

97

614

98

HW

41

65

78

586

98

AD

34

46

138

590

98

IC

36

33

75

551

98

IE

57

91

95

562

94

NA

54

59

95

476

96

MY

21

62

111

600

100

FD

46

57

90

531

99

Ratarata

55

WN GA

46 153

76 3

RK

49

AP

46,27778 105,1111111

553,6667 95,83333333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

Uji Beda One Sample T-Test mean Teoritik dan mean Empirik 

Alerting Eksperimen Pretest One-Sample Statistics N alertingME

Mean 18

Std. Deviation

47,50

Std. Error Mean

33,025

7,784

One-Sample Test Test Value = 68.5 95% Confidence Interval of the Difference

Mean t alertingME



df

-2,698

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,015

Lower

-21,000

Upper

-37,42

-4,58

Orienting Eksperimen Pretest One-Sample Statistics N

Mean

orientingME

18

Std. Deviation

48,61

Std. Error Mean

23,279

5,487

One-Sample Test Test Value = 49.5 95% Confidence Interval Mean t orientingME

df

-,162

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,873

-,889

of the Difference Lower

Upper

-12,47

10,69

 Conflict Effect Eksperimen Pretest One-Sample Statistics N conflictME

Mean 18

Std. Deviation

116,50

Std. Error Mean

46,281

10,908

One-Sample Test Test Value = 169 95% Confidence Interval Mean t conflictME

-4,813

df

Sig. (2-tailed) 17

,000

Difference -52,500

of the Difference Lower -75,51

Upper -29,49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102



Alerting Eksperimen Posttest One-Sample Statistics N alertingMO

Mean 18

Std. Deviation

55,00

Std. Error Mean

31,565

7,440

One-Sample Test Test Value = 87 95% Confidence Interval of the Difference

Mean t alertingMO



df

-4,301

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,000

Lower

-32,000

Upper

-47,70

-16,30

Orienting Eksperimen Posttest One-Sample Statistics N

Mean

orientingMO

18

Std. Deviation

45,94

Std. Error Mean

23,777

5,604

One-Sample Test Test Value = 44 95% Confidence Interval Mean t orientingM

df

,347

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,733

1,944

of the Difference Lower

Upper

-9,88

13,77

O

 Conflict Effect Eksperimen Posttest One-Sample Statistics N conflictMO

Mean 18

Std. Deviation

105,11

Std. Error Mean

35,519

8,372

One-Sample Test Test Value = 149.5 95% Confidence Interval Mean t conflictMO

-5,302

df

Sig. (2-tailed) 17

,000

Difference -44,389

of the Difference Lower -62,05

Upper -26,73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103



Alerting Kontrol Pretest One-Sample Statistics N alertingKE

Mean 18

Std. Deviation

38,83

Std. Error Mean

19,452

4,585

One-Sample Test Test Value = 37 95% Confidence Interval of the Difference

Mean t alertingKE



df

,400

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,694

Lower

1,833

Upper

-7,84

11,51

Orienting Kontrol Pretetst One-Sample Statistics N

Mean

orientingKE

18

Std. Deviation

49,00

Std. Error Mean

27,738

6,538

One-Sample Test Test Value = 63.5 95% Confidence Interval Mean t orientingKE



df

-2,218

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,040

-14,500

of the Difference Lower

Upper

-28,29

-,71

Conflict Effect Kontrol Pretest One-Sample Statistics N conflictKE

Mean 18

Std. Deviation

98,22

Std. Error Mean

29,630

6,984

One-Sample Test Test Value = 111.5 95% Confidence Interval Mean t Conf9lictKE

-1,901

df

Sig. (2-tailed) 17

,074

Difference -13,278

of the Difference Lower -28,01

Upper 1,46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104



Alerting Kontrol Posttest One-Sample Statistics N alertingKO

Mean 18

Std. Deviation

42,72

Std. Error Mean

21,285

5,017

One-Sample Test Test Value = 51.5 95% Confidence Interval of the Difference

Mean t alertingKO



df

-1,750

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,098

Lower

-8,778

Upper

-19,36

1,81

Orienting Kontrol Posttest One-Sample Statistics N

Mean

orientingKO

18

Std. Deviation

47,94

Std. Error Mean

14,550

3,429

One-Sample Test Test Value = 45 95% Confidence Interval Mean t orientingKO



df

,859

Sig. (2-tailed) 17

Difference

,403

2,944

of the Difference Lower

Upper

-4,29

10,18

Conflict Effect Kontrol Posttest One-Sample Statistics N conflictKO

Mean 18

Std. Deviation

108,61

Std. Error Mean

41,919

9,880

One-Sample Test Test Value = 140 95% Confidence Interval Mean t conflictKO

-3,177

df

Sig. (2-tailed) 17

,006

Difference -31,389

of the Difference Lower -52,23

Upper -10,54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Uji beda One Way Anova ANT

Pretest alerting

Pretest orienting

Pretest conflict

Posttest alerting

Posttest orienting

Postest conflict

Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total

ANOVA Sum of Squares 676,0 00 24973 ,000 25649 ,000 1,361 22292 ,278 22293 ,639 3006, 694 51337 ,611 54344 ,306 1356, 694 24639 ,611 25996 ,306 36,00 0 13209 ,889 13245 ,889 110,2 50 51320 ,056 51430 ,306

df 1

Mean Square 676,000

34

734,500

F ,920

Si g. ,344

,002

,964

3006,69 4 1509,93 0

1,99 1

,167

1356,69 4 724,694

1,87 2

,180

1

36,000

,093

,763

34

388,526

,073

,789

35 1

1,361

34

655,655

35 1 34 35 1 34 35

35 1

110,250

34

1509,41 3

35