PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Rigia Tirza Hardini NIM: 131134134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya Ilmiah sederhana ini dipersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat sekaligus sahabat saya yang setia membimbing setiap langkah yang saya ambil dalam perjalanan hidup saya 2. Alm. Mbah Paino Marto Suwito yang terus menanti selesainya skripsi saya dan akhirnya berpulang ke rumah Bapa di surga sebelum kelulusan saya 3. Papa, mama, adik dan seluruh keluarga besar yang selalu mendidik, mendukung dan mendoakan saya 4. Seluruh sahabat yang tidak pernah lelah menegur saya ketika saya lengah, menguatkan saya ketika saya mulai lelah, mendengarkan segala keluh kesah dan kebingungan saya hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini 5. Universitas Sanata Dharma beserta segala civitas akademikanya 6. Semua orang yang sedang berjuang dalam melakukan penelitian.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Brain: “You know, we should stop doing things that slow her down, like singing.” Heart: “You know, if she stop singing you will die. End of the conversation.” (Rigia Tirza) “It always seems impossible until it’s done.” (Nelson Mandela) “And God will wipe away every tear from their eyes; there shall be no more death, nor sorrow, nor crying. There shall be no more pain, for the former things have passed away.” (Revelation 21:5) “Do your best and let God do the rest.” (Benjamin Carson) “Pikiranku, kehendakku kuserahkan pada-Mu. Harapanku hanya di dalam-Mu, ku kan teguh bersama-Mu Tuhan. Jadikanku bejana-Mu, untuk memuliakan-Mu” (Bejana-Mu, JPCC Worship) “Whatever you do, work heartily, as for the Lord and not for Men.” (Colossians 3:23) “The lower the expectation the happier you’ll be” (Ineke Andrayani) “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan yang biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan padamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Februari 2017 Penulis,
Rigia Tirza Hardini
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Rigia Tirza Hardini
Nomor Mahasiswa
: 131134134
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PENGGUNAAN METODE GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Februari 2017 Yang menyatakan
Rigia Tirza Hardini
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN METODE GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA Rigia Tirza Hardini Universitas Sanata Dharma 2017 Setiap siswa memiliki gaya belajarnya masing-masing. Sayangnya, pembelajaran di sekolah belum dapat memfasilitasi gaya belajar setiap siswa. Metode gerak dan lagu dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar siswa dan memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengingat dan memahami melalui dukungan emosi positif dan kerja otak yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami, khususnya dalam pelajaran IPA kelas IV SD materi daur hidup hewan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental tipe non-equivalent control group. Siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017 adalah populasi penelitian ini. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV A dengan jumlah 28 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B dengan jumlah 28 siswa sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat. Hal ini ditunjukkan oleh Sig. (2tailed) hasil uji signifikansi pengaruh perlakukan sebesar 0,001, lebih kecil dari 0,05. Pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan r = -0,619 dan r2 = 0,3833 yang dalam persentase adalah 38,33% yang artinya memiliki efek yang besar. (2) Metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami. Hal ini ditunjukkan oleh Sig. (2-tailed) hasil uji signifikansi pengaruh perlakukan sebesar 0,026 dan lebih kecil dari 0,05. Pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan r = -0,546 dan r2 = 0,2985 yang dalam persentase adalah 29,85% yang artinya memiliki efek yang besar. Kata kunci: metode gerak dan lagu, kemampuan mengingat, kemampuan memahami, pelajaran IPA
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECT OF USING MUSIC AND MOVEMENT METHOD OF 4TH GRADE’S SCIENCE LESSON AT SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA TO REMEMBER AND UNDERSTAND Rigia Tirza Hardini Sanata Dharma University 2017 Each student has their own learning styles. Unfortunately, learning activities in schools has not been able to facilitate each student’s learning styles. Music and movement method can facilitate each student’s learning styles and gives influence to the ability to remember and understand through its support of positive emotions and the complex work of the brain. This study aimed to determine the effect of using music and movement method to remember and understand, especially for 4th grade’s science lessons on animals’ lifecycles. The method used in this study was quasi-experimental non-equivalent control group design. Fourth grade students of SD Kanisius Demangan Baru 1 academic year of 2016/2017 were the population of this study. The samples were 28 students of A class as the experimental group and 28 students of B class as the control group. The results showed that (1) Music and movement method has an effect on the ability to remember. This shown by the Sig. (2-tailed) of the treatment significance effect test result was 0,001 which less than 0,05. The effect of treatment indicated by r = -0,619 and r2 = 0,3833 which in percentage was 38,33% which means the treatment has a big effect. (2) Music and movement method has an effect on the ability to understand. This shown by the Sig. (2-tailed) of the treatment significance effect test result was 0,026 which less than 0,05. The effect of treatment was indicated by r = -0,546 and r2 = 0,2985 which in percentage was 29,85% which means the treatment has a big effect. Keywords: music and movement method, remember, understand, science lessons.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya dengan kasih karunia-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penyusunan skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Mengingat Dan Memahami Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta” ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar dari Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini ditulis dengan penuh perjuangan dan tanpa adanya dukungan dari banyak pihak, saya mungkin telah menyerah. Oleh karena itu, saya ingin mengungkapkan rasa terimakasih dari hati saya yang terdalam kepada: 1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing II yang telah membimbing penelitian saya 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma 4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penelitian saya 5. Y. Hariyanta, S.Pd., Kepala SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian 6. Lenny Maryati, S.Pd., guru mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 yang telah bersedia menjadi guru mitra 7. Segenap guru dan karyawan, serta seluruh siswa kelas IV A dan IV B SD Kanisius Demangan Baru 1 yang telah membantu kelancaran penelitian ini 8. Segenap dosen dan karyawan Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma 9. Seluruh keluarga besar saya khususnya kedua orang tua saya, Bapak Tugiyono dan Ibu Riaunie Merry Egeten, yang telah mendidik saya sejak kecil, selalu memberikan semangat, menemani, mendoakan, serta mendukung segala keputusan saya terutama selama penyusunan skripsi ini 10. Adik saya tercinta, Giandri Evan Dwimartiano yang selalu mendukung saya dan menjadi tempat curahan hati saya selama penyusunan skripsi ini
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Teman-teman PSM Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma khususnya angkatan 2013, Go-jek group: Sorta, Ria, Ayu, Dea, Dhani, dan Sasha, kontingen Pesparawi Mahasiswa 2016 di Medan, serta teman-teman Vocal Group ‘The Dissonance’ yang telah memberikan banyak pengalaman hebat dalam hidup saya, mengajari saya mengenai arti perjuangan dan menjadi tempat saya ‘melarikan diri’ sejenak dari rutinitas skripsi 12. Kakak-kakak guru sekolah minggu GKI Gejayan yang setia mendukung saya dalam doa dan saling menguatkan diri dalam pelayanan bersama 13. Teman-teman PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan 2013, khususnya kelas C, kelas A, Hangout group: Jupe, Melati, Lilis, Wulan, Albertin, dan teman-teman PPL PGSD tahun ajaran 2016/2017 di SD Kanisius Demangan Baru 1: Nana, Viga, Rena, dan Rina yang telah setia saling mendukung 14. Ineke Andrayani, Andrea Mira Sorta Hutadjulu, Putri Puspita Maharani, sahabat-sahabat saya yang setia menemani, mendengar curahan hati serta memberi semangat selama penyusunan skripsi saya, Syalala group: Pepe, Code, Chika, Runi, Avi, Kasur, Arum, dan Tara serta Selo hubungi? group: Riri, Ike, Ova dan Woro yang satu persatu akan lulus tahun ini 15. Elizabeth Vania Melati dan Lilis Suryani, sahabat-sahabat saya dari awal kuliah yang selalu mendorong saya untuk segera menyelesaikan skripsi 16. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini. Saya menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Saya berharap penelitian sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Penulis, Yogyakarta, 13 Februari 2017
Rigia Tirza Hardini
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix PRAKATA .............................................................................................................. x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Permasalahan .................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 6 1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................... 6 1.5
Definisi Operasional ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8 2.1
Kajian Pustaka .......................................................................................... 8
2.1.1
Teori Perkembangan Kognitif Piaget ................................................. 8
2.1.2
Kemampuan Mengingat ................................................................... 10
2.1.3
Kemampuan Memahami .................................................................. 12
2.1.4
Pembelajaran IPA di SD .................................................................. 14
2.1.5
Materi Daur Hidup Hewan .............................................................. 16
2.1.6
Metode Gerak dan Lagu .................................................................. 19
2.1.7
Hasil Penelitian yang Relevan.......................................................... 24
2.1.8
Literature Map ................................................................................. 27
2.2
Kerangka Berpikir .................................................................................. 28 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3
Hipotesis Penelitian ................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30 3.1
Jenis Penelitian ....................................................................................... 30
3.2
Setting Penelitian .................................................................................... 33
3.2.1 Lokasi penelitian ................................................................................ 33 3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................ 34 3.3
Populasi dan Sampel .............................................................................. 35
3.4
Variabel Penelitian ................................................................................. 35
3.4.1 Variabel Bebas ................................................................................... 36 3.4.2 Variabel Terikat.................................................................................. 36 3.5
Instrumen Penelitian ............................................................................... 36
3.6
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39
3.7
Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 40
3.7.1 Uji Validitas ....................................................................................... 40 3.7.2 Uji Reliabilitas.................................................................................... 42 3.8
Teknik Analisis Data .............................................................................. 43
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data ........................................................... 44 3.8.2 Uji Perbedaan Rerata Pretest ............................................................. 44 3.8.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ................................................. 45 3.8.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan............................................................ 45 3.8.5
Analisis Lebih Lanjut....................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 48 4.1
Hasil penelitian ....................................................................................... 48
4.1.1
Implementasi Penelitian .................................................................. 48
4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian ........................................................ 48 4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran .......................................... 49 4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I .......................................................... 53 4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................... 53 4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .......................................... 55 4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan .................................................... 56 4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut .................................................................. 57 4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian II ........................................................... 60 4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................... 60 4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .......................................... 62 4.1.3.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan .................................................... 63 4.1.3.5 Analisis Lebih Lanjut .................................................................. 63 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2
Pembahasan .............................................................................................. 67
4.2.1 Pengaruh Metode Gerak dan Lagu terhadap Kemampuan Mengingat . 67 4.2.2 Pengaruh Metode Gerak dan Lagu terhadap Kemampuan Memahami 68 4.2.3 Dampak Pengaruh Perlakuan ................................................................ 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 72 5.1 Kesimpulan................................................................................................ 72 5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 73 5.3 Saran .......................................................................................................... 73 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 75 LAMPIRAN .......................................................................................................... 78 RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 138
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Daur hidup kupu-kupu .......................................................................17 Gambar 2.2 Daur hidup nyamuk ...........................................................................17 Gambar 2.3 Daur hidup lalat .................................................................................18 Gambar 2.4 Daur hidup kecoa ...............................................................................19 Gambar 2.5 Daur hidup katak ................................................................................18 Gambar 2.6 Literature map ....................................................................................27 Gambar 3.1 Desain penelitian................................................................................32 Gambar 3.2 Variabel penelitian .............................................................................36 Gambar 4.1 Grafik skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kemampuan mengingat..........................................................................................59 Gambar 4.2 Grafik skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kemampuan memahami .........................................................................................66
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Waktu Penelitian Kelompok Eksperimen ............................................. 34 Tabel 3.2 Waktu Penelitian Kelompok Kontrol .................................................... 34 Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen........................................................ 38 Tabel 3.4 Rubrik Penilaian .................................................................................... 38 Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen ....................................................................... 41 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 43 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Mengingat ............ 54 Tabel 4.2 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan Mengingat ............................................................................................. 55 Tabel 4.3 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Mengingat ............................................................................................. 55 Tabel 4.4 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Mengingat .............................................................................................................. 56 Tabel 4.5 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Mengingat ............................................................................................. 57 Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Antara Rerata Pretest dan Posttest 1 ...................... 58 Tabel 4.7 Perbandingan Rerata Posttest 1 dan Posttest 2 ..................................... 58 Tabel 4.8 Perbandingan Rerata Posttest ............................................................... 59 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Memahami ........... 60 Tabel 4.10 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan Memahami .......................................................................................... 61 Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Memahami .......................................................................................... 62 Tabel 4.12 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Memahami .... 63 Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Terhadap Kemampuan Memahami .......................................................................................... 64 Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Antara Rerata Pretest dan Posttest 1 .................... 64 Tabel 4.15 Perbandingan Rerata Posttest 1 dan Posttest 2 ................................... 65 Tabel 4.16 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan ................................................ 66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Izin Penelitian.......................................................................... 79 Lampiran 2. RPP kelompok eksperimen ............................................................... 80 Lampiran 3. Soal pretest ....................................................................................... 89 Lampiran 4. Kunci jawaban soal pretest ............................................................... 91 Lampiran 5. Soal posttest 1 ................................................................................... 92 Lampiran 6. Kunci jawaban soal posttest 1 .......................................................... 94 Lampiran 7. Soal posttest 2 ................................................................................... 95 Lampiran 8. Kunci jawaban soal posttest 2 .......................................................... 97 Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement ...................................... 98 Lampiran 10. Hasil uji validitas instrumen soal kemampuan mengingat ........... 100 Lampiran 11. Hasil uji validitas instrumen soal kemampuan memahami .......... 104 Lampiran 12. Hasil uji reliabilitas....................................................................... 106 Lampiran 13. Tabulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan mengingat .................................................................................... 107 Lampiran 14. Rekapitulasi rerata nilai pretest, posttest dan posttest 2 kemampuan mengingat .................................................................................... 113 Lampiran 15. Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan mengingat ......... 114 Lampiran 16. Uji perbedaan kemampuan awal untuk kemampuan mengingat .. 115 Lampiran 17. Uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat .................................................................................... 116 Lampiran 18. Uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat .. 117 Lampiran 19. Uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1 kemampuan mengingat ..................................................................................................... 118 Lampiran 20. Uji korelasi rerata pretest dan posttest 1 kemampuan mengingat 119 Lampiran 21. Uji retensi pengaruh perlakuan kemampuan mengingat .............. 120 Lampiran 22. Tabulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan memahami ................................................................................... 121 Lampiran 23. Rekapitulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan memahami ................................................................................... 127 Lampiran 24. Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan memahami ........ 128
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25. Uji perbedaan kemampuan awal untuk kemampuan memahami . 129 Lampiran 26. Uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami ................................................................................... 130 Lampiran 27. Uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami . 131 Lampiran 28. Uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1 kemampuan memahami ..................................................................................................... 132 Lampiran 29. Uji korelasi rerata pretest dan posttest 1 kemampuan memahami 133 Lampiran 30. Uji retensi pengaruh perlakuan kemampuan memahami ............. 134 Lampiran 31. Surat izin telah melakukan penelitian ........................................... 135 Lampiran 32. Dokumentasi penelitian ................................................................ 136
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Latar belakang permasalahan merupakan penjelasan mengenai alasan dilakukannya penelitian. Manfaat penelitian mencakup manfaat penelitian untuk siswa, guru dan peneliti. Definisi operasional merupakan penjelasan singkat mengenai kata kunci dalam penelitian.
1.1 Latar Belakang Permasalahan Setiap individu yang dilahirkan ke dalam dunia ini memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut berupa bentuk fisik, gaya berkomunikasi, gaya menyelesaikan permasalahan, gaya belajar dan lain sebagainya. Salah satu keunikan individu, dalam hal ini siswa adalah keunikan gaya belajar. Gaya belajar digambarkan sebagai proses siswa dapat menerima sebuah informasi dengan cara yang efektif (Chatib, 2010: 100). Identifikasi terhadap gaya belajar siswa ini penting untuk meningkatkan kinerja, prestasi dan menambah pengalaman belajar siswa (Rose & Nicholl, 2011: 131-132). Richard Bandler, John Grinder, dan Michael Grinder (dalam Rose & Nicholl, 2011: 130-131), mengidentifikasi tiga gaya belajar siswa yang berbeda yakni visual, auditori dan kinestetis. Siswa dengan gaya belajar visual lebih banyak memanfaatkan indera penglihatannya ketika belajar sehingga lebih senang belajar dengan melihat sesuatu seperti gambar, dan grafik. Siswa dengan gaya belajar auditori lebih banyak memanfaatkan indera pendengarannya ketika belajar sehingga lebih senang belajar dengan mendengarkan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu seperti lagu, dan ceramah. Siswa dengan gaya belajar kinestetis lebih senang belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Sebenarnya ketiga gaya belajar tersebut dapat dipergunakan oleh setiap siswa dalam belajar, namun siswa akan cenderung memilih satu gaya belajar yang lebih disukai dibandingkan dengan gaya belajar yang lainnya (Rose & Nicholl, 2011: 131). Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Howard Gardner (1993) mengungkapkan bahwa gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, beberapa sekolah telah mengembangkan pola pembelajaran berbasis kecerdasan ganda. Pembelajaran di sekolah berbasis kecerdasan ganda disesuaikan dengan hasil analisis kecerdasan yang dimiliki siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal (Chatib, 2010: 9). Hal ini sesuai dengan metode pendidikan yang cocok untuk pendidikan Indonesia menurut Ki Hadjar Dewantara, yakni siswa secara mandiri melakukan eksplorasi diri dan berekspresi tetapi tetap mendapat pendampingan oleh guru (Samho, 2013: 77). Eksplorasi diri siswa dapat berupa pemilihan gaya belajar yang sesuai dengan keinginan siswa, dan bentuk pendampingan dari guru adalah penyesuaian pembelajaran di kelas dengan gaya belajar siswa. Penerapan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar di Indonesia menemui banyak hambatan, salah satunya kemampuan guru yang rendah dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menarik (Chatib, 2010: 86). Guru yang berkualitas seharusnya memahami potensi dan perkembangan setiap siswa sehingga
mampu
menciptakan
pembelajaran
yang
kreatif
dengan
mempertimbangkan potensi setiap siswa yang berbeda-beda agar setiap siswa dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengeksplorasi dirinya (Samho, 2013: 77; Sutirna, 2013: 41). Perencanaan pembelajaran yang kurang mempertimbangkan potensi siswa yang berbeda-beda tidak dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar siswa, padahal pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa membuat siswa lebih cepat dan mudah menyerap informasi yang diberikan (Chatib, 2010: 100; Rose & Nicholl, 2011: 132). Banyak siswa tidak mampu mencerna materi yang diberikan guru karena oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa (Chatib, 2010: 100). Gaya belajar siswa dengan berbagai kecerdasan dapat diakomodasi dengan metode pembelajaran yang berkaitan dengan musik. Memasukkan unsur musik dalam pembelajaran telah dilakukan sejak zaman dahulu, salah satunya dengan mewariskan pembelajaran adat melalui lagu berima (Egan, 2009: 25). Sejak dahulu, siswa SD telah mempelajari arah mata angin dengan melagukan rima “Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, Timur Laut”. Tidak ada seorangpun yang tau pasti siapa yang memulai metode lagu berima tersebut, tapi metode ini telah berkembang sebagai proses belajar sambil bernyanyi dan bergerak yang juga dikenal sebagai metode gerak dan lagu. Brain Based Learning menyatakan bahwa proses pembelajaran yang menggunakan musik, salah satunya metode gerak dan lagu dapat meningkatkan daya ingat siswa (Jensen, 2005). Hal ini mengacu pada musik yang mempengaruhi pusat-pusat emosional sistem limbik otak sehingga dapat meningkatkan daya ingat siswa (Rose & Nicholl, 2011: 244; Jensen, 2005). Apapun jenis kecerdasan siswa dan bagaimanapun gaya belajarnya, semua hasil belajar siswa akan disimpan dalam memori otak. Hal ini yang menjelaskan mengapa pembelajaran dengan musik cocok untuk semua siswa walaupun gaya belajar mereka berbeda-beda.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Memori dan daya ingat siswa berhubungan dengan taksonomi Bloom tingkat rendah yaitu mengingat dan memahami. Secara ringkas, Taksonomi Bloom menguraikan kemampuan kognitif menjadi enam tingkat proses kognitif (Supratiknya, 2014: 94). Mengingat dan memahami adalah proses kognitif pertama dan kedua dari tingkatan Taksonomi Bloom. Siswa dikatakan dapat mengingat materi ketika siswa dapat memunculkan kembali pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan di memori jangka panjangnya (Anderson & Krathwohl, 2010: 99; Rohmah, 2012: 150-151; Kuswana, 2012: 115). Siswa dikatakan memahami ketika mampu mencari hubungan antara makna pembelajaran dengan pengetahuan yang telah tersimpan di memori jangka panjang dan mampu mendeskripsikannya baik secara lisan, tulisan maupun grafik atau gambar (Wong, 2014: 339; Kuswana, 2012: 115; Anderson & Krathwohl, 2010: 100). Kemampuan mengingat dan memahami berperan besar dalam materi pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) khususnya di Sekolah Dasar. Materi IPA di Sekolah Dasar memperkenalkan siswa kepada lingkungan sekitarnya dan kejadian dalam kehidupan sehari-hari (BNSP, 2006). Hal ini menuntut siswa untuk banyak mengingat dan memahami hal-hal baru di sekitarnya. Materi daur hidup hewan merupakan salah satu contohnya. Di Sekolah Dasar, siswa mengenal hewan dan tumbuhan serta perkembangannya sebagai sesuatu hal yang baru sehingga mereka perlu mengingat dan memahami banyak istilah baru selama pembelajaran. Menurut teori perkembangan anak yang dikemukakan oleh Piaget (dalam Santrock, 2012: 329), siswa masih sulit menerima hal abstrak termasuk istilah-istilah baru. Seperti yang disebutkan di atas, siswa tentu akan lebih mudah mempelajari istilahistilah tersebut sesuai dengan gaya belajar siswa masing-masing. Metode gerak dan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lagu yang menjadi bagian dari pembelajaran menggunakan musik diharapkan dapat memfasilitasi semua gaya belajar siswa sehingga dapat membantu siswa mengingat dan memahami materi pembelajaran IPA khususnya daur hidup hewan yang banyak berisi istilah-istilah baru. Governor (2011), meneliti mengenai pembelajaran IPA menggunakan lagu dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di enam sekolah menengah yang semuanya terletak di pinggir kota Georgia, Amerika Serikat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana respon dan pengalaman siswa serta guru selama pembelajaran menggunakan lagu yang berisi materi IPA. Penelitian dilakukan mulai awal September tahun 2010 hingga awal Januari 2011. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan diskusi kelas. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa lagu-lagu berisi materi IPA dapat membantu siswa membangun pemahaman mereka tentang konsep-konsep IPA. Selanjutnya Governor (2011) menyarankan agar penelitian lebih lanjut mengeksplorasi penggunaan lagu dalam pembelajaran dilihat dari desain penelitan kuantitatif atau metode campuran. Penelitan selanjutnya harus dapat membuktikan apakah ada perbedaan hasil belajar yang dapat diukur ketika siswa menggunakan lagu saat belajar. Penelitian ini dilaksanakan berangkat dari saran penelitian Governor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu Quasi Experimental tipe nonequivalent control group design. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pembelajaran IPA pada siswa kelas IV di SD Kanisius Demangan Baru 1 semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Materi pelajaran IPA yang dipilih adalah
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi daur hidup hewan. Standar Kompetensi yang dipilih adalah SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup dan Kompetensi Dasar yang dipilih adalah KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Kemampuan mengingat diukur sejauh instrumen yang dibuat oleh peneliti sejumlah 20 soal pilihan ganda. Kemampuan memahami diukur sejauh instrumen yang dibuat oleh peneliti sebanyak 3 soal esai. Dalam penelitian ini, siswa secara berkelompok membuat lirik lagu dan gerakan yang menjadi inti dari metode pembelajaran ini dan guru hanya berperan sebagai fasilitator siswa.
1.2 Rumusan Masalah 1.
Apakah penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta?
2.
Apakah penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Mengetahui pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat Teoritis Penelitian ini membuka wawasan baru dalam pendidikan mengenai pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu yang dapat digunakan sebagai referensi pengembangan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa Siswa mengikuti pembelajaran yang dapat memfasilitasi gaya belajarnya terutama dalam mengembangkan kemampuan mengingat dan memahami pelajaran IPA. 2. Bagi Guru Guru mendapatkan pengalaman mengenai penggunaan metode gerak dan lagu dan diharapkan lewat pengalaman ini guru diharapkan mampu menerapkan metode tesebut ketika mengajar di kelas. 3. Bagi Peneliti Peneliti mempunyai pengalaman mengenai penggunaan metode gerak dan lagu yang membuat peneliti menjadi lebih paham mengenai metode tersebut dan dapat menerapkannya sesuai dengan harapan ketika mengajar di kelas.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5 Definisi Operasional 1. Metode gerak dan lagu adalah cara penyampaian materi yang dilakukan dengan menyanyikan lagu berisi materi dan melakukan gerakan yang sesuai untuk membantu mengingat materi pelajaran. 2. Kemampuan mengingat adalah kapasitas seseorang untuk memunculkan kembali pengetahuan atau pengalaman yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang. 3. Kemampuan memahami adalah kapasitas seseorang untuk mencari hubungan antara makna pembelajaran dengan pengetahuan yang telah tersimpan di memori jangka panjang dan mampu mendeskripsikannya baik secara lisan, tulisan maupun grafik atau gambar. 4. Siswa kelas IV SD adalah siswa dengan rentang usia 9-10 tahun yang pemahamannya masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkret dan spesifik.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori yang berisi kajian pustaka, penelitianpenelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman penelitian yang pernah ada dan dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Piaget Piaget adalah psikolog perkembangan berkebangsaan Swiss yang mengemukakan bahwa usaha siswa secara kognitif untuk membagun pemahaman melibatkan dua proses yaitu adaptasi dan organisasi (Santrock, 2012: 27). Seperti halnya struktur tubuh beradaptasi agar cocok dengan lingkungan, demikian pula struktur pikiran berkembang agar lebih serasi dengan dunia luar (Berk, 2012: 24). Penyesuaian diri terhadap tuntutan baru dari lingkungan juga perlu didukung dengan pengorganisasian berbagai pengamatan dan pengalaman yang dialami di dunia nyata (Santrock, 2012: 27). Piaget (dalam Berk, 2012: 24) melalui teori perkembangan kognitifnya mengungkapkan bahwa pembelajaran siswa tidak sepenuhnya bergantung pada stimulus yang diberikan oleh orang dewasa. Menurut Piaget, siswa aktif membangun pemahaman mereka saat mereka bereksplorasi melalui 4 tahap
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan kognitif yang berkaitan dengan rentang usia siswa dan masingmasing memiliki cara berpikir yang berbeda (Berk, 2012: 24; Santrock, 2012: 27). Tahap-tahap tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci di bawah ini (Berk, 2012: 24; Santrock, 2012: 28): 1. Tahap sensorimotor Perkembangan kognitif siswa dimulai pada tahap sensori motorik saat bayi usia 2 tahun menggunakan indera dan gerak untuk mengeksplorasi dunia. Dalam tahap ini bayi mengordinasikan pengalaman inderanya, contohnya melihat dan mendengar, dengan tindakan fisik. 2. Tahap praoperasional Tahap ini berlangsung mulai usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap kedua ini, pola tindakan akan berkembang menjadi pemikiran simbolis tetapi belum logis. Melalui kata-kata dan gambar, mereka mencoba melukiskan dunia dari pandangan mereka, tetapi mereka belum mampu melakukan tindakan secara mental seperti yang mereka lakukan secara fisik. 3. Tahap operasional konkret Pada tahap ini, pemikiran siswa dengan rentang usia 7 sampai 11 tahun, telah berkembang menjadi penalaran logis namun hanya terbatas pada hal-hal yang spesifik dan konkret. Siswa belum dapat membayangkan hal-hal abstrak seperti rumus maupun istilah baru karena hal tersebut tidak dapat mereka lihat atau alami secara langsung. 4. Tahap operasional formal Tahap terakhir ini berlangsung antara usia 11 hingga 15 tahun lalu selanjutnya terus berkembang sampai masa dewasa. Siswa telah melampaui pengalaman-
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalaman pemikiran yang lebih abstrak. Pekerjaan dilakukan secara lebih sistematis dengan mengembangkan pemikiran mengenai mengapa sesuatu hal dapat terjadi kemudian mencari kebenarannya. Siswa Sekolah Dasar dengan rentang usia 7 sampai dengan 11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret (Santrock, 2012: 329). Pada tahap operasional konkret, pemahaman siswa masih terbatas pada hal-hal konkret (Santrock, 2012: 330) oleh karena itu siswa sulit menerima istilah-istilah baru yang mereka pelajari dalam pelajaran IPA. Siswa membutuhkan media atau metode yang dapat membuat istilah yang ada menjadi lebih konkret sehingga lebih mudah diingat dan dipahami. Metode gerak dan lagu adalah salah satu metode yang dapat membantu siswa memahami pelajaran IPA karena membuat pembelajaran menjadi lebih konkret.
2.1.2
Kemampuan mengingat Taksonomi Bloom menguraikan kemampuan kognitif manusia ke dalam
enam tingkat proses kognitif yang diharapkan dapat memudahkan guru untuk mengidentifikasi proses belajar yang dibutuhkan siswa (Supratiknya, 2014: 94; Kuswana, 2012: 13). Mengingat adalah level paling rendah yang juga merupakan level paling mendasar dalam Taksonomi Bloom (Wong, 2014: 59). Mengingat artinya proses memunculkan kembali pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan di memori jangka panjang (Anderson & Krathwohl, 2010: 99; Rohmah, 2012: 150-151; Kuswana, 2012: 115). Mengingat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan penyimpanan materi pembelajaran yang sama persis dengan materi yang diajarkan (Anderson & Krathwohl, 2010: 99). Kemampuan mengingat sangat penting dalam pembelajaran karena proses kognitif dasar ini menjadi syarat
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penguasaan proses kognitif pada tingkat selanjutnya (Anderson & Krathwohl, 2010: 103; Krathwohl, 2002 (dalam Supratiknya, 2014: 96)). Dalam kategori mengingat terdapat dua proses kognitif meliputi mengenali dan mengingat kembali yang dijelaskan sebagai berikut (Anderson & Krathwohl, 2010; Kuswana, 2012): 1. Mengenali Mengenali adalah proses penempatan pengetahuan dan pengalaman dalam memori jangka panjang yang sesuai dengan pengetahuan yang telah ada. Proses ini menuntut siswa mencari informasi yang mirip dengan informasi yang diterima. Ketika menemukan informasi baru, siswa menentukan apakah informasi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya atau tidak. 2. Mengingat kembali Mengingat kembali adalah proses mendapatkan kembali pengetahuan dan pengalaman relevan yang tersimpan dalam memori jangka panjang untuk mencari jawaban atas pertanyaan. Penjabaran
diatas
menunjukkan
bahwa
kemampuan
mengingat
berhubungan erat dengan memori. Memori jangka panjang merupakan tempat tersimpannya pengetahuan dan pengalaman. Proses munculnya pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan tersebut melalui dua proses kognitif yaitu mengenali dan mengingat kembali. Dalam penelitian ini, proses kognitif mengenali dan mengingat kembali dipakai sebagai dasar perumusan indikator kognitif pertama yaitu menyebutkan ciri khusus fase daur hidup hewan. Ketika siswa dapat menyebutkan ciri fase daur hidup hewan, maka siswa telah melakukan proses
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kognitif mengenali dan mengingat kembali pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang untuk selanjutnya memberikan jawaban terhadap soal.
2.1.3 Kemampuan Memahami Memahami merupakan level kedua dari Taksonomi Bloom. Memahami artinya siswa mampu membuat hubungan antara makna pembelajaran dengan pengetahuan maupun pengalaman relevan yang telah tersimpan di dalam memori jangka panjang dan mampu mendeskripsikannya secara lisan, tulisan maupun grafik atau gambar (Wong, 2014: 59; Kuswana, 2012: 115; Anderson & Krathwohl, 2010:
100).
Kedalaman
pemahaman
siswa
terlihat
ketika
mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, yang dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gerak dan lagu dan mengomunikasikan apa yang baru saja mereka diajarkan kepada mereka (Moore B. & Stanley, 2010: 8). Dalam kategori memahami terdapat tujuh proses kognitif meliputi mengartikan, memberikan contoh, mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan yang dijelaskan sebagai berikut (Anderson & Krathwohl, 2010; Kuswana, 2012): 1. Mengartikan Proses kognitif ini terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Mengartikan dapat berupa perubahan kata-kata menjadi kata yang lain, gambar menjadi kata, kata menjadi gambar, angka menjadi kata, kata menjadi angka, dan lain-lain.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Memberikan contoh Dalam proses kognitif ini, siswa diminta memberi contoh khusus tentang suatu konsep atau prinsip. Memberi contoh melibatkan proses identifikasi ciri pokok dari konsep umum dan menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh. 3. Mengklasifikasikan Ketika siswa mengetahui bahwa suatu informasi termasuk dalam kategori tertentu, maka proses klasifikasi sedang terjadi. Mengklasifikasikan merupakan proses kognitif yang melengkapi proses memberikan contoh. Mengklasifikasikan melibatkan proses deteksi ciri atau pola yang sesuai dengan konsep atau prinsip tertentu. 4. Merangkum Proses merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan. 5. Menyimpulkan Dalam menyimpulkan, siswa membuat generalisasi sebuah konsep atau prinsip dan menerangkan contohnya dengan mencermati ciri setiap contohnya dan menarik hubungan antara ciri-ciri tersebut. 6. Membandingkan Proses membandingkan melibatkan proses deteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide atau situasi. Membandingkan meliputi pencarian kesesuaian antara elemen-elemen dan pola-pola pada suatu objek, peristiwa atau ide lain.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Menjelaskan Menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat yang diturunkan dari teori atau hasil penelitian atau pengalaman. Penjelasan meliputi proses sebab-akibat yang mencakup bagian pokok dari suatu sistem atau peristiwa dan menentukan apakah perubahan pada system atau peristiwa tersebut mempengaruhi perubahan yang lain. Penjabaran diatas menunjukkan bahwa kemampuan memahami juga
memiliki hubungan erat dengan memori. Pemahaman siswa muncul melalui proses menghubungkan makna pembelajaran dengan pengetahuan dan pengalaman relevan yang telah disimpan dalam memori jangka panjang. Dua dari tujuh proses kognitif dalam kemampuan memahami dipakai sebagai dasar perumusan indikator kognitif kedua dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan proses daur hidup hewan. Kedua proses kognitif tersebut adalah mengartikan dan menjelaskan. Proses kognitif mengartikan terjadi ketika siswa mengubah pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah tersimpan dalam memorinya yaitu dalam bentuk gerakan dan potongan lirik lagu mengenai proses daur hidup hewan menjadi kalimat untuk menjawab pertanyaan. Proses kognitif menjelaskan terjadi ketika siswa memahami bahwa perubahan bentuk tubuh dalam setiap fase daur hidup hewan mempengaruhi proses daur hidup hewan secara keseluruhan yang ditunjukkan melalui jawaban siswa terhadap soal yang diberikan.
2.1.4 Pembelajaran IPA di SD Prinsip dasar pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan kepada pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa secara langsung untuk
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (BNSP, 2006). Materi IPA yang dikembangkan dalam KTSP merupakan materi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia
melalui
pemecahan
masalah-masalah
yang
dapat
diidentifikasikan (BNSP, 2006). Siswa yang duduk di bangku sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, karena itu pembelajaran yang tepat adalah mengaitkan materi pelajaran ke dalam tema adalah yang sesuai dan dekat dengan kehidupan siswa (Kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2014). Hal yang diutamakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis siswa untuk memecahkan suatu masalah (Susanto, 2013). Rasa ingin tahu siswa dapat digali menggunakan hal-hal konkret yang terjadi di sekitar siswa. Materi IPA di Sekolah Dasar memperkenalkan siswa kepada lingkungan sekitarnya dan kejadian dalam kehidupan sehari-hari
(BNSP, 2006). Hal ini menuntut siswa untuk banyak
mengingat dan memahami hal-hal baru di sekitarnya. Karakter siswa yang hanya mempunyai pemahaman untuk hal-hal bersifat konkret membuat materi IPA yang berisi istilah baru sulit diingat dan dipahami. Oleh karena itu, siswa membutuhkan metode atau media yang dapat membantu siswa mempelajari istilah-istilah tersebut melalui hal atau kegiatan yang konkret. Salah satu kegiatan konkret yang dapat dipakai adalah metode gerak dan lagu. Metode gerak dan lagu membuat siswa melakukan kegiatan konkret yaitu bergerak dan bernyanyi. Hal ini dapat membantu proses mengingat dan memahami istilah dalam materi IPA.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.5 Materi daur hidup hewan Materi IPA yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah daur hidup hewan. Dalam KTSP, Daur hidup dipelajari pada kelas IV semester 1. Standar Kompetensi untuk pembelajaran ini adalah SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup. Kompetensi Dasar untuk pembelajaran ini adalah KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Daur hidup hewan dibagi menjadi dua yaitu daur hidup hewan tanpa metamorfosis dan daur hidup hewan dengan metamorfosis (Sumantoro & Hermana, 2011: 58). Materi daur hidup hewan yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada daur hidup hewan dengan metamorfosis. Sumantoro dan Hermana (2011: 60) mengungkapkan bahwa daur hidup hewan dengan metamorfosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya perbedaan antara bentuk tubuh hewan saat lahir dengan bentuk tubuhnya ketika dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupukupu. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna bentuk tubuhnya saat lahir tidak terlalu berbeda dengan bentuk tubuhnya saat dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa. Berikut ini merupakan ringkasan materi daur hidup hewan dengan metamorfosis (Haryanto, 2004; Sumantoro & Hermana, 2011) yang akan dipakai dalam pembelajaran: 1.
Daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna a. Daur hidup kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada
pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan makan daun. Ulat kemudian membuat sarang dari air liurnya. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang disebut kepompong (pupa). Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kupu-kupu. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar (madu) yang terdapat pada bunga. Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur. Dari telur tersebut daur hidup kupu-kupu baru dimulai lagi.
Gambar 2.1 Daur hidup kupu-kupu
b. Daur hidup nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik mendapatkan makanan di air. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk akan kembali ke air untuk bertelur.
Gambar 2.2 Daur hidup nyamuk
c. Daur hidup lalat Daur hidup lalat dimulai dari telur. Telur lalat biasanya berada di tempattempat yang kotor. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecil. Kemudian belatung berubah menjadi pupa. Setelah beberapa hari pupa berubah menjadi lalat. Lalat kemudian bertelur di tempat yang kotor. Dari telur tersebut daur hidup lalat yang baru dimulai lagi.
Gambar 2.3 Daur hidup lalat
d. Daur hidup katak Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Kecebong hidup dan tumbuh dalam air. Kecebong bernapas dengan insang. Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakang dan disusul sepasang kaki depan. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut. kecebong tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak hilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Dari sini mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.
Gambar 2.4 Daur hidup katak
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Daur hidup hewan dengan metamorfosis tidak sempurna a. Daur hidup kecoa Daur hidup kecoa dimulai dari telur. Telur kecoa menetas menjadi nimfa.
Bentuk nimfa mirip dengan kecoa, bedanya nimfa tidak bersayap. Nimfa tumbuh menjadi kecoa. Kecoa tidak melalui fase pupa. Kecoa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoa yang baru dimulai lagi.
Gambar 2.5 Daur hidup kecoa
2.1.6 Metode gerak dan lagu Metode adalah cara-cara atau teknik efektif untuk menyampaikan materi ajar yang menentukan situasi belajar (Prawiradilaga, 2007: 18). Metode pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan (Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 105). Strategi pembelajaran terdiri dari semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 61-62). Oleh karena itu, gerak dan lagu tidak disebut strategi karena gerak dan lagu belum mencakup semua komponen materi pengajaran. Gerak dan lagu lebih cocok disebut metode karena gerak dan lagu dapat menjadi cara efektif untuk menyampaikan bahan ajar yang dapat menentukan situasi belajar.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Brain Based Learning mengungkapkan pengetahuan baru mengenai bagaimana otak bekerja yang menyarankan agar para guru menggunakan musik dan lagu sebagai alat pembelajaran khususnya IPA (Sousa, 2006). Fungsi otak manusia sangat kompleks, terutama mengenai pengolahan informasi dari pengalaman (Anderson, 2011). Otak manusia dinamis dan dapat mengatur informasi yang saling berhubungan dalam memori untuk meningkatkan jaringan informasi selama proses mengingat (Anderson, 2009). Musik berpotensi sebagai alat pembelajaran didasarkan pada pemahaman mengenai bagaimana proses pengolahan informasi yang dibawa oleh musik dan peran musik dalam penyimpanan memori serta membantu kembali mengingat memori tersebut (Sousa, 2006). Abril (2011) dalam jurnal berjudul Music, Movement, and Learning mengungkapkan bahwa gerak dan lagu dapat digunakan untuk mengembangkan atau menguatkan konsep pengetahuan, keterampilan atau pemahaman. Gerak dan lagu merupakan komponen musik yang dapat membantu siswa mengingat dan memahami konsep materi lebih cepat (Abril, 2011). Plato mengatakan bahwa musik adalah sebuah instrumen pendidikan yang lebih kuat daripada instrumen lainnya (Rose & Nicholl, 2011: 243). Musik merupakan instrumen yang kuat karena musik tidak hanya berpengaruh terhadap pemahaman tetapi juga emosi siswa. Musik dapat meningkatkan suasana hati positif dan merangsang pusat emosional dalam diri pendengarnya sehingga membantu pendengar dalam meningkatkan daya ingat (Djohan, 2003: 110-111; Gunawan, 2007: 255; Rose & Nicholl, 2011: 245). Emosi sangat penting bagi proses pendidikan karena emosi dapat menarik perhatian siswa yang mendorong siswa fokus dalam proses belajar dan dapat membuat memori menjadi kuat (Rose & Nicholl, 2011: 76). Emosi mempengaruhi
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perasaan dan pemahaman siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan mempermudah penyimpanan dan pemunculan memori (Gunawan, 2007: 87). Emosi merupakan perasaan positif tentang siapa dan atau apa yang memberikan alasan seseorang untuk peduli terhadap suatu pembelajaran (Jensen & Nickelsen, 2011: 56). Salah satu cara untuk menaikan emosi positif adalah dengan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan dalam metode gerak dan lagu. Musik dalam metode gerak dan lagu dapat mempengaruhi suasana hati dan akan berefek pada meningkatnya konsentrasi, sehingga siswa akan memberi perhatian lebih sehingga kata-kata atau istilah baru yang ada di dalam lirik lagu akan lebih mudah diingat (Djohan, 2003: 110). Istilah baru lebih mudah diingat melalui pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar setiap siswa. Richard Bandler, John Grinder, dan Michael Grinder (dalam Rose & Nicholl, 2011: 130-131) telah mengidentifikasi tiga gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik. Gaya belajar visual adalah gaya belajar di mana seseorang lebih mudah menerima suatu informasi melalui melihat sesuatu. Gaya belajar auditori adalah gaya belajar di mana seseorang lebih mudah menerima suatu informasi melalui mendengar sesuatu. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar di mana seseorang lebih mudah menerima suatu informasi melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Setiap orang memiliki gaya belajarnya tersendiri, oleh karena itu guru harus menemukan metode pengajaran yang dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar tersebut. Metode gerak dan lagu adalah salah satu metode yang memfasilitasi seluruh gaya belajar yang dimiliki siswa. Siswa dengan gaya belajar visual dapat
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menerima informasi dengan melihat gerakan guru dan teman-teman ketika mempraktekkan metode gerak dan lagu. Siswa dengan gaya belajar auditori dapat menerima informasi dengan mendengarkan lirik lagu yang dipakai dalam metode gerak dan lagu. Siswa dengan gaya belajar kinestetik dapat menerima informasi dengan mempraktikkan gerakan dan menyanyikan lagu dalam metode gerak dan lagu itu sendiri. Pembelajaran menggunakan metode gerak dan lagu dapat melibatkan indera pendengaran, penglihatan, berbicara serta emosi-emosi positif sehingga dapat membuat memori kita lebih kuat (Rose & Nicholl, 2011: 244). Ketika emosi terhubung dengan pengalaman langsung yang dialami oleh panca indera, hubungan saraf menjadi lebih kuat. Hal ini terjadi karena dalam musik, lirik dan melodi yang menyatu bersama-sama dan hal ini menyediakan beberapa jalur saraf untuk menyimpan, mengakses dan mengambil memori (Sousa, 2006). Semakin banyak jalur syaraf yang dibuat, semakin padat memori dan hal ini akan menghasilkan tertanamnya informasi yang terdapat dalam lagu tersebut (Jensen, 2008). Tertanamnya
memori
terjadi
seiring
dengan
aktifnya
bagian
untuk
mempertahankan memori, ketika dua peristiwa dihubungkan bersama-sama dalam memori, memori yang satu akan mendorong teringatnya memori yang lain (Sousa, 2006). Dalam metode gerak dan lagu terdapat pola dan ritme. Ada banyak rima, pola dan ritme yang telah dikenal oleh masyarakat. Contohnya dalam mengenal mata angin, dan mengenal urutan nama hari. Pikiran manusia terkesan pada ritme dan pola yang dapat juga menaikkan emosi kita sehingga informasi yang ada akan lebih mudah dicerna (Egan, 2009: 25-26). Hampir semua orang belajar mengenai
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mata angin dan urutan nama hari menggunakan lagu yang memiliki ritme dan pola tertentu. Lagu-lagu berisi materi tersebut sungguh melekat dalam memori kita bahkan kita masih dapat mengingatnya hingga saat ini. Ketika belajar menggunakan musik, otak kanan menikmati irama musik sementara otak kiri memproses lirik yang terdapat pada lagu (Gunawan, 2007: 255). Hal ini menyebabkan otak kiri dan kanan berproses bersama yang membuat proses penyerapan informasi menjadi lebih cepat dan dapat bertahan lama. Metode gerak dan lagu memungkinkan siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi karena aktivitas otak yang berjalan beriringan. Dari penjabaran di atas, metode gerak dan lagu yang dipakai dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa. Gerakan dan lagu yang dipakai di penelitian ini dipilih sendiri oleh siswa. Guru hanya memberikan materi pembelajaran yang akan dipakai sebagai isi dari lagu. Siswa selanjutnya memilih lagu apa yang akan mereka pakai dan juga seperti apa liriknya. Siswa diminta untuk membuat lirik baru dan menghubungkan ide-ide dari wawasan yang ada untuk membantu siswa membangun pemahaman akhir. Lirik dapat dianalisis sebagai salah satu dari serangkaian pengalaman yang dirancang untuk membangun pemahaman konsep dalam hal ini sains (Governor, 2011). Ketika lirik dibuat sendiri oleh siswa, siswa diharapkan dapat menyusun kata-kata sendiri yang mudah mereka mengerti sehingga informasi akan bertahan dalam ingatan mereka. Ketika digunakan secara efektif, lagu yang merupakan salah satu bentuk musik dapat membantu memfasilitasi proses konseptual (Banilower, dkk., 2008). Gerakan yang dipilih siswa juga diharapkan sesuai dengan gambaran kata-kata yang mereka pilih,
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hal ini akan memudahkan otak membuat jaringan kepada materi pelajaran sehingga mereka akan lebih mudah mengingat dan memahami materi pembelajaran.
2.1.7 Hasil penelitian yang relevan Widhianawati (2011) meneliti pengaruh pembelajaran melalui gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik siswa usia dini. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bermain SKB Sumedang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik siswa usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimental dan menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi foto. Kelompok eksperimen terdiri dari 15 siswa di sebuah kelas dan kelompok kontrol terdiri dari 15 siswa di kelas yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik secara signifikan. Peneliti memberikan rekomendasi bagi guru untuk melakukan pembelajaran dengan gerak dan lagu untuk meningkatkan aspek perkembangan siswa. Penelitian lain meneliti mengenai minat belajar Bahasa Inggris siswa usia dini melalui music and movement atau gerak dan lagu (Matondang, 2005). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kajian literatur. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada pentingnya gerak dan lagu digunakan sebagai alat motivasi dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah metode gerak dan lagu efektif dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar Bahasa Inggris. Kesimpulan dari
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian ini adalah melalui metode gerak dan lagu, pendidik dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar, bahkan dapat membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan dengan lebih mudah. Donna
Governor
(2011),
dalam
disertasinya,
meneliti
mengenai
pembelajaran IPA menggunakan lagu. Metode penelitian yang dipilih adalah kualitatif dengan desain studi multi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di enam sekolah menengah yang semuanya terletak di pinggir kota Georgia, Amerika Serikat. Subyek penelitian ini adalah guru IPA di enam sekolah tersebut dan seluruh siswa dalam kelas pembelajaran IPA. Penelitian ini ingin melihat bagaimana penggunaan lagu yang mengandung materi IPA selama pembelajaran di dalam enam kelas IPA pada suatu sekolah menengah di pinggir kota Georgia, Amerika Serikat. Kelas yang diamati dalam penelitian ini masing-masing 2 kelas dari masing-masing jenjang (kelas VI, kelas VII, dan kelas VIII). Data penelitian diambil mulai awal September tahun 2010 hingga tanggal 3 Januari 2011. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan diskusi kelas. Kemudian, setiap data dianalisis secara mandiri lalu disintetis dengan menggunakan analisis multi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah lagu-lagu berisi materi IPA dapat membantu siswa mengeksplorasi hubungan antara istilah dalam ilmu pengetahuan dan maknanya dalam rangka membangun pemahaman mereka tentang konsep-konsep dalam ilmu. Hal lain yang menarik adalah pembelajaran dengan lagu mendapat perhatian siswa dan melibatkan mereka dalam belajar. Keberhasilan penelitian ini tidak menyarankan bahwa lagu akan digunakan untuk menggantikan kegiatan belajar lainnya, tapi dapat memberikan pengalaman tambahan yang dapat digunakan untuk membantu siswa membangun pemahaman konsep sains (Governor, 2011).
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian di atas menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan musik berpengaruh kepada siswa sekolah menengah. Governor (2011) menyarankan agar penelitian lebih lanjut harus mempertimbangkan penggunaan lagu untuk mengajar ilmu dilihat dari desain penelitan kuantitatif atau metode campuran. Penelitan selanjutnya dapat membuktikan apakah ada perbedaan yang dapat diukur dari hasil belajar siswa setelah menggunakan lagu saat belajar. Pada penelitian selanjutnya dapat lebih fokus pada kegiatan yang dilakukan siswa sehingga siswa menemukan sendiri lagu berisi materi yang bermanfaat untuk belajar. Ketiga penelitian di atas membahas pemakaian metode gerak dan lagu dalam pembelajaran di kelas. Hasil penelitian-penelitian yang ada menunjukkan bahwa metode gerak dan lagu dapat menjadi salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan berbagai macam aspek perkembangan siswa (Matondang, 2005; Widhianawati, 2011). Selain itu metode gerak dan lagu juga merupakan sesuatu yang baru bagi siswa sehingga siswa merasa terbantu untuk memahami konsepkonsep pelajaran (Governor, 2011). Penjelasan penelitian-penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian mengenai metode gerak dan lagu hanya dilakukan kepada siswa usia dini dan sekolah menengah saja, sedangkan untuk sekolah dasar belum pernah dilakukan pengkajian serupa. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran IPA pada jenjang pendidikan sekolah dasar menggunakan metode penelitian kuantitatif.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.8 Literature Map
Penelitian mengenai gerak dan lagu
Matondang, E. M. (2005) Menumbuhkan minat belajar Bahasa Inggris anak usia dini melalui music and movement (gerak dan lagu)
Governor (2011) Teaching and learning science through song: Exploring the experiences of students and teachers (Qualitative research)
Widhianawati (2011) Pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak usia dini
Yang akan diteliti: Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta (Penelitian Kuantitatif) Gambar 2.6 Literature map
Literature map diatas menunjukkan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai gerak dan lagu. Penelitian Matondang (2005) merupakan penelitian kajian literatur mengenai minat anak usia dini terhadap pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode gerak dan lagu. Penelitian
Widhianawati
(2011)
merupakan
penelitian
kuantitatif
quasi
experimental mengenai pengaruh metode gerak dan lagu terhadap kecerdasan musical dan kecerdasan kinestetik anak usia dini. Governor (2011) melakukan penelitian kualitatif mengenai penggunaan lagu dalam pembelajaran IPA di sekolah
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menengah. Penelitian-penelitian di atas belum ada yang mengkaji metode gerak dan lagu untuk jenjang pendidikan sekolah dasar dan juga pengaruhnya terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran IPA pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang dikaji dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif quasi experimental.
2.2
Kerangka Berpikir Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru
harus memilih metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi gaya belajar setiap siswa yang berbeda-beda. Metode pembelajaran gerak dan lagu dapat mengakomodasi segala kecerdasan dan gaya belajar setiap siswa (Jensen, 2005). Hal ini terjadi karena apapun jenis kecerdasan siswa dan bagaimanapun gaya belajarnya, semua hasil belajar siswa akan disimpan dalam memori otak. Musik yang terkandung dalam metode gerak dan lagu dapat mempengaruhi pusat-pusat emosional sistem limbik otak sehingga dapat meningkatkan daya ingat siswa (Rose & Nicholl, 2011: 244; Jensen, 2005). Selain itu, musik juga dapat membuat kita lebih mudah mengingat dan memahami materi yang disajikan karena ketika belajar menggunakan musik, otak kanan menikmati irama musik sementara otak kiri memproses lirik yang terdapat pada lagu (Gunawan, 2007: 255). Materi yang dipilih dalam pembelajaran adalah daur hidup hewan. Standar Kompetensi yang dipilih adalah SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup dan Kompetensi Dasar yang dipilih adalah KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kupu, kucing. Materi daur hidup hewan dipilih karena mengandung banyak informasi berupa istilah dan pengetahuan baru yang cukup sulit dimengerti siswa. Jika metode gerak dan lagu diterapkan pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta, akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengingat dan memahami siswa terhadap pelajaran IPA khususnya materi daur hidup hewan. Hal ini dikarenakan gerak dan lagu dapat membantu pemahaman melalui proses sinkronisasi antara otak kanan dan otak kiri (Gunawan, 2007: 255) dan juga melalui meningkatnya emosi positif yang dapat meningkatkan pemahaman (Jensen & Nickelsen, 2011: 57) terlebih ketika dua peristiwa dihubungkan bersama-sama dalam memori, memori yang satu akan mendorong teringatnya memori yang lain (Sousa, 2006).
2.3 Hipotesis Penelitian 1.
Penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.
2.
Penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam Bab III peneliti akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Pembahasan metode penelitian meliputi jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis Quasi Experimental tipe nonequivalent control group. Jenis penelitian ini menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding dalam mengamati perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan diharapkan perlakuan tersebut dapat memberikan hasil yang berbeda, jauh lebih baik daripada kelompok kontrol (Darmawan, 2013: 52; Ali & Muhammad, 2014: 90). Metode Quasi Experimental pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh kelompok kontrol (Sugiyono, 2011: 73-77; Sukmadinata, 2011: 59). Penelitian Quasi Experimental dipilih dalam penelitian ini karena adanya kendala-kendala pemenuhan kriteria penelitian eksperimental murni atau True Experimental Design. Pada penelitian eksperimental murni pemilihan sampel dilakukan dengan random sampling, sementara untuk penelitian kuasi eksperimental khususnya di sekolah,
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak menggunakan pengacakan sampel dan menggunakan teknik sampel purposive atau sampel apa adanya (Sugiyono, 2011: 79; Darmawan, 2013: 51). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Pengaruh metode gerak dan lagu diuji dengan memberikan perlakuan berupa metode gerak dan lagu diberikan kepada kelompok eksperimen, sementara kelompok kontrol akan diberikan pembelajaran dengan metode membaca dan meringkas (penugasan). Pengaruh perlakuan dapat dilihat dari peningkatan atau penurunan hasil belajar kelompok eksperimen. Di dalam langkah pembelajaran terdapat pembagian kelompok yang tetap dilakukan dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen agar yang benar-benar terlihat pengaruhnya adalah metode gerak dan lagu, bukan belajar dalam kelompok. Penelitian dengan menggunakan desain ini, diawali dengan pemilihan secara random kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Wolf, 1990). Peneliti membagi kelas menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan undian yang disaksikan oleh guru mitra yang akan mengajar di kedua kelas tersebut. Setelah terpilih kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, kedua kelompok diberi pretest sebagai pengukuran awal untuk mengetahui perbedaan kemampuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum adanya perlakuan. Selanjutnya, kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan metode gerak dan lagu, sedangkan kelompok kontrol melakukan pembelajaran dengan metode membaca dan meringkas. Setelah itu, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi postest 1 untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan (Ali & Muhammad, 2014: 94). Selanjutnya, 2 minggu setelah perlakuan diberikan, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
posttest 2 untuk mengetahui apakah pengaruh penggunaan perlakuan dapat bertahan lama atau tidak. Hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan hasil penelitian. Pengaruh perlakuan dihitung dengan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3) yang dapat dihitung melalui tiga langkah. Langkah pertama adalah mennghitung selisih skor pretest dari skor posttest untuk kelompok eksperimen. Langkah kedua adalah menghitung selisih skor pretest dari skor posttest untuk kelompok kontrol. Setelah mendapat hasil selisih dari masing-masing skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, langkah selanjutnya adalah menghitung selisih hasil pengurangan skor kelompok eksperimen dengan hasil pengurangan skor kelompok kontrol. Jika hasil perhitungan skor menurut rumus tersebut negatif maka pengaruh perlakuan adalah negatif dan sebaliknya jika hasilnya positif maka pengaruh perlakuan adalah positif (Cohen, dkk, 2007: 276). Berikut adalah gambar desain penelitian. Kelompok Eksperimen
O1
X
O2
---------------------------------------Kelompok Kontrol
O3
O4
Gambar 3.1 Desain penelitian
Keterangan gambar : O1 = Hasil pretest kelompok eksperimen O2 = Hasil posttest 1 kelompok eksperimen O3 = Hasil pretest kelompok kontrol O4 = Hasil posttest 1 kelompok kontrol X = perlakuan dengan metode gerak dan lagu
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 Setting Penelitian 3.2.1
Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru 1 yang terletak di
Jalan Demangan Baru No. 22, Kelurahan Caturnunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimawa Yogyakarta. SD Kanisius Demangan Baru 1 berdiri sejak tahun 1965. Berada di bawah Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta, SD Kanisius Demangan Baru 1 merupakan sekolah berbasis katolik yang menganut Pedagogi Ignasian atau lebih dikenal dengan Paradigma Pedagogi Reflektif. Dalam proses pembelajarannya, sekolah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan dilengkapi nilai-nilai yang dijunjung oleh Yayasan Kanisius dan juga Paradigma Pedagogi Reflektif. Kepala sekolah biasa menyebutnya dengan KTSP PLUS. Sekolah ini memiliki delapan belas rombongan belajar yang terdiri dari tiga kelas paralel (kelas A, kelas B dan kelas C) di setiap jenjangnya. Setiap kelas maksimal berisi 28 siswa. Latar belakang keluarga siswa cukup beragam. Kebanyakan siswa yang bersekolah di SD Kanisius Demangan Baru 1 ini berasal dari keluarga berekonomi menengah ke atas. Sebagian besar siswa yang bersekolah di sekolah ini berasal dari keluarga yang terpelajar yang orangtuanya memiliki gelar D3, S1 atau S2. Peneliti memandang SD ini cocok sebagai tempat penelitian karena siswa di SD ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda yang menyebabkan siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Selain itu, SD Kanisius Demangan Baru 1 memiliki kelas yang paralel sehingga tepat digunakan untuk penelitian eksperimen. Penempatan siswa dalam kelas A, B dan C dilakukan secara acak dan
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak ditentukan melalui prestasi sehingga sekolah ini mendukung proses penelitian eksperimen.
3.2.2
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan data hanya dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Hal ini karena pengambilan data penelitian eksperimental sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat untuk mengurangi resiko kurangnya validitas penelitian karena efek saksi, maturitas dan moralitas di samping biaya penelitian yang besar (Krathwohl, 2004: 547). Berikut adalah jadwal pengambilan data yang telah dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 1. Kelompok eksperimen Tabel 3.1 Waktu penelitian kelompok eksperimen Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan keRabu, 5 Oktober pretest 1 2016 Kamis, 6 Oktober Pembelajaran materi daur hidup 2016 menggunakan metode gerak dan lagu 2 posttest I Kamis, 20 posttest II 3 Oktober 2016
Alokasi waktu 1 x 40 menit 2 x 40 menit 1 x 40 menit 1 x 40 menit
2. Kelompok kontrol Tabel 3.2 Waktu penelitian kelompok kontrol Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan keRabu, 5 Oktober pretest 1 2016 Jumat, 7 Oktober Pembelajaran materi daur hidup 2016 menggunakan metode membaca dan 2 meringkas posttest I Kamis, 20 posttest II 3 Oktober 2016
Alokasi waktu 1 x 40 menit 2 x 40 menit
1 x 40 menit 1 x 40 menit
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah area generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 81). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelas paralel (IV A, IV B & IV C) dengan jumlah siswa 83 orang. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 120). Penentuan sampel dari suatu populasi disebut pengambilan sampel atau sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan kelas yang telah tersedia. Pemilihan dan pembagian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan undian yang disaksikan guru mitra penelitian yang merupakan guru mata pelajaran IPA kelas IV di SD Kanisius Demangan Baru 1. Guru mata pelajaran dipilih sebagai guru mitra untuk mengurangi faktor bias dalam penelitian. Hasil undian yang dilakukan adalah kelas IV A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B sebagai kelompok kontrol.
3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang akan diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 63). Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Darmawan, 2013: 109).
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.1
Variabel Bebas Variabel bebas atau variabel indepeden adalah variabel yang dimanipulasi
secara sistematis sehingga mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat (Darmawan, 2013: 109). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah metode gerak dan lagu. Penelitian ini akan melihat apakah metode gerak dan lagu memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu kemampuan mengingat dan memahami.
3.4.2
Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Darmawan, 2013: 109). Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan kemampuan memahami. Penelitian ini akan melihat apakah variabel terikat yaitu kemampuan mengingat dan memahami dapat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu metode gerak dan lagu. Pemetaan variabel penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Variabel Bebas
Variabel Terikat Kemampuan Mengingat
metode gerak dan lagu Kemampuan Memahami Gambar 3.2 Variabel penelitian
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun fenomena sosial yang akan diteliti (Sugiyono, 2011: 148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Instrumen tes 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersifat mengukur karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu berupa benar-salah ataupun skala jawaban (Sukmadinata, 2011: 230). Dalam penelitian ini, peneliti membuat sendiri semua instrumen yang akan dipakai dan menguji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal pilihan ganda dan esai. Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur kemampuan mengingat sementara soal esai digunakan untuk mengukur kemampuan memahami. Tes yang cocok untuk kemampuan mengingat adalah soal pilihan ganda, menjodohkan atau isian singkat yang berisi beberapa informasi dan siswa harus memilih apakah informasi tersebut benar atau salah (Anderson & Krathwohl, 2010: 105-106). Tes pilihan ganda dipilih karena kesempatan siswa untuk menebak soal lebih kecil dengan pilihan jawaban lebih dari dua, namun tetap dibatasi hanya pada pengetahuan yang faktual (Nitko, 2007). Hal sesuai dengan yang ingin diukur yaitu kemampuan mengingat. Tes kemampuan memahami dapat dilakukan dengan meminta siswa mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ia dapat dengan pengetahuan yang telah lama ia miliki. Tes esai dipilih untuk mengukur kemampuan memahami karena tes esai secara khusus digunakan ketika apa yang diharapkan menjadi jawaban siswa adalah hasil pemikirannya sendiri, bukan hanya memilih apa yang dianggapnya benar (Wolf, 1990). Seluruh tes dibuat sesuai dengan SK dan KD yang digunakan pada pembelajaran pada hari pengambilan data. Materi yang menjadi pokok bahasan proses belajar dan mengajar adalah daur hidup hewan. Standar Kompetensi materi tersebut adalah SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar materi tersebut adalah KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Di dalam tes terdapat dua bagian soal. Bagian pertama berisi soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. Bagian kedua berisi soal esai yang berjumlah 3 butir soal. Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur kemampuan mengingat sementara soal esai digunakan untuk mengukur kemampuan memahami. Berikut ini matriks pengembangan yang akan digunakan dalam instrumen penelitian. Tabel 3.3 Matriks pengembangan instrumen No Variabel Indikator 1 Kemampuan Menyebutkan ciri khusus fase daur hidup mengingat hewan 2 Kemampuan Menjelaskan proses daur hidup hewan memahami
No Soal 1-20 (PG) 1-3 (esai)
Rubrik penilaian yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Rubrik penilaian No Variabel Indikator 1 Menyebutkan ciri Kemampuan khusus fase daur hidup mengingat hewan 2
3
Menjelaskan proses daur hidup hewan (katak)
Kemampuan memahami
Menjelaskan proses daur hidup hewan (lalat)
Kriteria Memilih jawaban yang paling tepat
1. Menjelaskan 3 fase dalam proses daur hidup katak dengan lengkap, urut dan tepat 2. Hanya menjelaskan 2 fase dalam proses daur hidup katak dengan urut dan tepat 3. Hanya menjelaskan 1 fase proses daur hidup katak dengan tepat 4. Menuliskan proses daur hidup yang tidak sesuai dengan proses daur hidup katak 1. Menjelaskan 3 fase dalam proses daur hidup lalat dengan lengkap, urut dan tepat 2. Hanya menjelaskan 2 fase dalam proses daur hidup lalat dengan urut dan tepat 3. Hanya menjelaskan 1 fase proses daur hidup lalat dengan tepat 4. Menuliskan proses daur hidup yang tidak sesuai dengan proses daur hidup lalat
Skor 1 (untuk setiap nomor) 3
2
1
0
3
2
1
0
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menjelaskan proses daur hidup hewan (nyamuk)
1. Menjelaskan 3 fase dalam proses daur hidup nyamuk dengan lengkap, urut dan tepat 2. Hanya menjelaskan 2 fase dalam proses daur hidup nyamuk dengan urut dan tepat 3. Hanya menjelaskan 1 fase proses daur hidup nyamuk dengan tepat 4. Menuliskan proses daur hidup yang tidak sesuai dengan proses daur hidup nyamuk
3
2
1
0
3.6 Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan. Untuk penelitian kuantitatif teknik yang biasa digunakan adalah angket, wawancara, observasi, studi dokumenter, tes dan skala (Sukmadinata, 2011). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes. Pengumpulan data ini dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu prestest, posttest 1 dan posttest 2. Pretest dilaksanakan untuk mengambil data kemampuan awal siswa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang kurang lebih sama. Posttest 1 dilaksanakan tepat setelah pemberian perlakuan diberikan baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Posttest 2 dilaksanakan 2 minggu setelah perlakuan diberikan baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil pretest, posttest 1 dan posttest 2 kemudian akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh perlakuan gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.7 Teknik Pengujian Instrumen 3.7.1
Uji Validitas Instrumen yang valid mampu mengukur apa yang hendak diukur (Cohen,
dkk., 2007: 135). Soal yang valid menunjukkan adanya kesesuaian antara butirbutir soal tes dengan maksud dilakukannya pengukuran (Ali & Muhammad, 2014: 262). Sukmadinata (2011: 229) dalam bukunya mengungkapkan ada beberapa macam validitas yaitu validitas isi, konstruk dan kriteria. Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrumen. Validitas konstruk berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. Validitas kriteria berkenaan dengan tingkat ketepatan instrumen mengukur segi yang akan diukur dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan instrumen lain yang menjadi kriteria. Perhitungan validitas soal dengan kriteria yang digunakan yaitu jika harga probabilitas yang ada dalam Sig. (2-tailed) di bawah 0,05 (p < 0,05) maka konstruk tersebut dinyatakan valid (Widoyoko, 2012: 134). Cara lain adalah dengan menggunakan korelasi pengujian validitas butir dapat dilakukan dengan korelasi pearson product-moment. Caranya adalah dengan dengan membandingkan rxy dengan r tabel (Arikunto, 2012). Sebelum peneliti mengujikan instrumen untuk penelitian, peneliti terlebih dahulu mengonsultasikan instrumen penelitian kepada ahli yang berkompeten yaitu guru dan juga dosen. Setelah melalui konsultasi dengan guru dan dosen selanjutnya peneliti menguji validitas instrumen. Peneliti mengujikan instrumen kepada siswa kelas V di SD yang sama. Instrumen awal berupa 40 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. Uji validitas dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2016. Uji validitas
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan di sekolah yang sama namun di kelas yang lebih tinggi jenjangnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan karakteristik yang sama dengan subyek yang diteliti. Uji validitas dilakukan di kelas VA, VB dan VC yang siswanya berjumlah 83 siswa. Pada hari pengujian soal, 3 siswa tidak masuk sehingga nilai n berkurang menjadi 81 siswa. Peneliti menghitung nilai r secara manual menggunakan rumus. Setelah dihitung, r hitung dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,2185 didapat dari n=81 siswa dengan signifikansi 0,05. Jika r < 0,2185 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid. Sebaliknya, jika r > 0,2185, maka butir soal dinyatakan valid. Berikut merupakan hasil uji validitas instrumen peneliti. Tabel 3.5 Hasil validasi instrumen Pilihan Ganda no soal
nilai
validitas 0,05
1
0,129844
tidak valid
2
0,203597
tidak valid
3
0,367282
valid
4
0,296769
valid
5
0,443911
valid
6
0,324206
valid
7
0,257792
valid
8
0,283566
valid
9
0,497011
valid
10
0,291467
valid
11
0,342851
valid
12
0,135031
tidak valid
13
0,185544
tidak valid
14
0,314293
valid
15
0,464855
valid
16
0,299515
valid
17
0,282117
valid
18
0,234895
valid
19
-0,12605
tidak valid
20
0,24529
valid
21
0,039371
tidak valid
22
0,226065
valid
23
0,229789
valid
24
0,247002
valid
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
-0,02369
tidak valid
26
0,236111
valid
27
0,167668
tidak valid
28
0,052558
tidak valid
29
-0,17723
tidak valid
30
0,152091
tidak valid
31
-0,0996
tidak valid
32
0,256838
valid
33
0,442589
valid
34
0,491574
valid
35
0,272187
valid
36
0,115626
tidak valid
37
0,016027
tidak valid
38
0,004723
tidak valid
39
0,168478
tidak valid
40
0,335369
valid
esai 1
0,865878
valid
2
0,91987
valid
3
0,745117
valid
4
0,757264
valid
5
0,785696
valid
Hasil uji validitas menyatakan bahwa 24 soal dari 40 soal pilihan ganda valid dan semua soal esai valid. Peneliti menyeleksi soal yang tidak valid dan hanya memakai soal yang valid. Soal yang telah dinyatakan valid kemudian diuji reliabilitasnya.
3.7.2
Uji Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan memiliki reliabilitas jika memberikan ketetapan
hasil atau konsistensi hasil dari waktu ke waktu dan dari responden yang sama (Cohen, dkk, 2007: 146). Reliabilitas instrumen pengukuran diketahui berdasarkan hasil pengujian baik yang dilakukan secara empiris maupun penilaian logis.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian secara empiris dilakukan dengan uji-coba. Data yang diperoleh dari ujicoba kemudian digunakan untuk melakukan pengujian reliabilitas itu (Ali & Muhammad, 2014: 261). Pengujian reliabilitas telah dilakukan peneliti sebelum mengujikan instrumen kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian. Pengujian ini didasarkan kepada soal instrumen penelitian yang telah dibuat oleh peneliti dan diuji validitasnya. Hanya soal yang valid yang dapat diuji reliabilitasnya. Oleh karena itu, jumlah soal yang diuji reliabilitasnya adalah 24 soal pilihan ganda untuk mengukur kemampuan mengingat dan 5 soal esai untuk mengukur kemampuan memahami. Manurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012: 187) untuk mengukur reliabilitas soal digunakan kriteria Alpha Cronbach dengan kriteria minimum 0,60. Setelah dibandingkan, soal untuk mengukur kemampuan mengingat dan memahami yang dibuat oleh peneliti merupakan soal yang reliabel. Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas instrumen Tabel hasil analisis reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach No soal Hasil analisis 1 Kemampuan mengingat 0,683 2. Kemampuan memahami 0,872
Keterangan Reliabel Reliabel
3.8 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan bantuan program IBM SPPS Statistic 22. Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa langkah yaitu uji analisis pengaruh perlakuan yang terdiri dari uji normalitas distribusi data, uji perbedaan rerata pretest, uji signifikansi perlakuan, dan uji besar pengaruh perlakuan, kemudian analisis lebih lanjut yang terdiri dari perhitungan persentase peningkatan rerata, uji korelasi rerata pretest-posttest, dan uji retensi pengaruh perlakuan. Salah satu cara lain untuk mengukur besarnya pengaruh antara satu
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
variabel bebas terhadap satu variabel terikat adalah dengan analisis regresi linier sederhana (Priyatno, 2012: 117). Pada penelitian ini, regresi sederhana tidak dilakukan. Dalam regresi linier sederhana, pengukuran besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan nilai dari variabel bebas (Priyatno, 2012: 117). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang tidak dapat diukur nilainya. Oleh karena itu, uji regresi tidak dilakukan dan besar pengaruh perlakuan dilihat dari nilai pretest, posttest 1 dan posttest 2. Berikut adalah langkah-langkah yang akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data Normalitas data diuji menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data tidak normal, sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data normal (Priyatno, 2012: 57). Hasil dari uji normalitas distribusi data akan dipakai sebagai dasar penggunaan analisis data. Jika distribusi data normal, maka analisis data menggunakan statistik parametrik, sementara jika distribusi data tidak normal, maka analisis data menggunakan statistik non-parametrik (Field, 2009).
3.8.2 Uji Perbedaan Rerata Pretest Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk memastikan bahwa kedua kelompok yang diteliti punya kemampuan awal yang sama. Uji perbedaan ini membandingkan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan ini menggunakan independent t-test untuk distribusi data normal dan uji Mann Whitney untuk distribusi data tidak normal (Field, 2009: 345). Jika hasil Sig.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada perbedaan antara rerata pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan antara rerata pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
3.8.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Uji signifikansi pengaruh perlakukan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan. Uji ini membandingkan selisih hasil pretest dengan data posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Cohen, dkk., 2007: 276-277). Uji signifikansi ini menggunakan Independent sample t-test untuk distribusi data normal dan uji Mann Whitney untuk distribusi data tidak normal (Field, 2009: 345). Kesimpulan yang diambil dari uji signifikansi untuk data berdistribusi tidak normal dan data berdistribusi normal adalah sama. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara selisih kelompok kontrol dan selisih kelompok eksperimen. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih kelompok kontrol dan selisih kelompok eksperimen. Setelah itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen yaitu kemampuan mengingat dan memahami siswa SD kelas IV.
3.8.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan Besar pengaruh perlakuan dilambangkan dengan huruf r. Uji besar pengaruh perlakuan dihitung secara manual. Rumus yang digunakan untuk data berdistribusi
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
𝑡2
normal adalah r = √𝑡 2 + 𝑑𝑓 (Field, 2009: 56-57). Hasil t-test digunakan sebagai nilai t dalam rumus, sedangkan df merupakan degree of freedom yaitu (n-1). Rumus yang digunakan untuk data berdistribusi tidak normal adalah r =
𝑍 √𝑁
(Field, 2009: 550).
Z adalah nilai hasil statistik non parametrik yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS sementara N adalah dua kali dari jumlah n. Setelah dihitung, jika hasil r = 0,10 yang setara dengan 1%, maka pengaruh perlakuan dengan menggunakan metode gerak dan lagu atau metode membaca dan meringkas hanya berefek kecil terhadap kemampuan mengingat dan kemampuan memahami. Jika hasil r = 0,30 yang setara dengan 9%, maka pengaruh perlakuan dengan menggunakan metode gerak dan lagu atau metode membaca dan meringkas hanya berefek menengah terhadap kemampuan mengingat dan kemampuan memahami. jika hasil r = 0,50, yang setara dengan 25%, maka perlakuan dengan menggunakan metode gerak dan lagu atau metode membaca dan meringkas mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan mengingat dan kemampuan memahami.
3.8.5 Analisis Lebih Lanjut 3.8.5.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Perhitungan persentase peningkatan rerata menggunakan rumus berikut ini: (𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) 𝑥 100 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 Hasil dari perhitungan ini dapat disimpulkan berapa persen peningkatan rerata dengan menggunakan metode membaca dan meringkas dan berapa persen peningkatan rerata dengan menggunakan metode gerak dan lagu. Kemudian kedua peningkatan ini dibandingkan.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.8.5.2 Uji Korelasi Rerata Pretest-Posttest Uji korelasi rerata pretest dan posttest adalah untuk mengetahui besarnya perbedaaan rerata antara pretest dan posttest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Analisis ini menggunakan uji korelasi pearson untuk data berdistribusi normal, sedangkan untuk data berdistribusi tidak normal analisis menggunakan korelasi Spearman (Field, 2009: 177-179).
3.8.5.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan untuk membandingkan posttest 1 dengan posttest 2. Hal ini untuk mengetahui apakah besar pengaruh perlakuan pada posttest kedua masih sekuat pengaruh perlakuan pada posttest kedua. Perhitungan uji retensi ini menggunakan paired sample t-test untuk data berdistribusi normal. Data yang distribusinya tidak normal diuji retensi pengaruh perlakuannya dengan menggunakan Uji Wilcoxon (Krathwohl, 2004: 546). Selanjutnya dihitung pula besar peningkatan atau penurunan rerata posttest 1 ke posttest 2 dengan menggunakan rumus
(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1) 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1
𝑥 100. Kemudian peningkatan atau
penurunan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut dibandingkan.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian yaitu pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami pada pembelajaran IPA.
4.1
Hasil penelitian
4.1.1 Implementasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pembagian kelas dilakukan dengan cara undian. Undian dilakukan peneliti bersama guru mitra yaitu guru mata pelajaran IPA yang akan mengajar. Dari undian tersebut didapatkan bahwa kelas IV A menjadi kelompok eksperimen sementara kelas IV B menjadi kelompok kontrol.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 mencakup Kelas IV A, IV B dan IV C. Ada dua kelompok kelas yang menjadi sampel penelitian yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen merupakan siswa kelas IV A yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Kelompok kontrol merupakan siswa kelas IV B yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latar belakang keluarga siswa di kedua kelompok kelas, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sangat beragam. Pekerjaan orangtua siswa kelompok eksperimen antara lain wirausahawan, karyawan swasta, ibu rumah tangga, perawat, PNS, guru, pembantu rumah tangga, pegawai BUMN, hingga anggota TNI/POLRI. Selain pekerjaan, latar belakang pendidikan orangtua siswa juga beragam, mulai dari SMA, D3, S1 hingga S2. Pekerjaan orangtua siswa kelompok kontrol antara lain guru, karyawan swasta, ibu rumah tangga, pegawai Pertamina, PNS, dosen, wirausahawan, hingga pensiunan. Selain pekerjaan, latar belakang pendidikan orangtua siswa juga beragam, mulai dari SMA, S1 hingga S2. Berangkat dari latar belakang siswa yang beragam, tentu lingkungan rumah siswa juga beragam. Beberapa siswa kelompok eksperimen tinggal di lingkungan dekat sekolah seperti di Pringwulung dan Condong Catur, namun ada pula siswa yang tinggal di lingkungan yang jauh dari sekolah seperti di Bantul, dan Kalasan. Siswa kelompok kontrol juga berasal dari lingkungan rumah yang beragam. Beberapa siswa tinggal di lingkungan dekat sekolah seperti di Papringan, dan Condong Catur, namun ada pula siswa yang berasal dari lingkungan rumah yang jauh dari sekolah seperti Bantul, Jetis dan Kalasan. Deskripsi ini menunjukkan latar belakang pendidikan, pekerjaan orangtua siswa serta keadaan ekonomi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda.
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran Penelitian dimulai dengan pretest yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2016. Pretest dilaksanakan selama 1 x 40 menit. Pretest dilaksanakan di dua kelas baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil dari pretest
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini digunakan untuk melihat perbedaan kemampuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Siswa mengerjakan 20 soal pilihan ganda dan 3 soal esai. Siswa belum mendapat materi pembelajaran yang terdapat dalam soal, oleh karena guru memberikan arahan sebelum siswa mengerjakan soal pretest dan siswa dapat bertanya jika ada soal yang kurang dimengerti.
1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen Implementasi pembelajaran kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016 selama dua jam pelajaran yaitu 2 x 40 menit. Implementasi dimulai pukul 08.00 – 09.20 WIB. Metode yang digunakan dalam implementasi adalah metode gerak dan lagu. Metode ini digunakan untuk mengajarkan materi daur hidup hewan. Pembelajaran sepenuhnya dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPA di kelas tersebut. Peneliti hanya membantu mempersiapkan instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran disusun peneliti melalui beberapa kali observasi kelas dan konsultasi dengan guru mata pelajaran dan juga ahli. Pada hari
implementasi,
peneliti
hanya
berperan
sebagai
observer
dan
mendokumentasikan berlangsungnya proses pembelajaran. Guru membuka pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa apakah siswa memiliki hewan peliharaan di rumah. Guru mengaitkan jawaban siswa dengan perkembangbiakan yang akhirnya terhubung pada materi yang akan dipelajari hari itu yaitu daur hidup hewan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara detail kepada siswa, termasuk bahwa siswa akan belajar menggunakan metode gerak dan lagu. Tujuan pembelajaran tentang daur hidup hewan disampaikan pula oleh guru.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah
itu
siswa
membentuk
kelompok
yang
masing-masing
beranggotakan empat orang. Pembagian kelompok dilakukan secara acak melalui kertas bergambar yang dibagikan oleh guru. Setiap siswa akan memperoleh kertas bergambarkan sebuah fase daur hidup hewan yang akan dipelajari. Siswa harus mencari teman yang memiliki kertas bergambarkan fase-fase yang sesuai dengan daur hidup hewan tersebut, kemudian berkumpul membentuk satu kelompok. Kertas bergambar tersebut juga menentukan daur hidup hewan apa yang mereka dapatkan untuk dibahas dalam kelompok. Guru menekankan beberapa kata kunci mengenai daur hidup hewan yang harus siswa pahami melalui kartu gambar yang digunakan untuk pembagian kelompok. Selanjutnya, siswa secara berkelompok membuat lagu mengenai daur hidup hewan. Siswa bebas memilih nada lagu yang akan dipakai beserta lirik lagu yang berhubungan dengan daur hidup hewan sesuai dengan gambar yang didapatkan oleh setiap kelompok. Siswa juga membuat gerakan yang sesuai dengan lirik lagu yang mereka buat. Guru menekankan untuk memperhatikan kata kunci yang telah dibahas bersama selama membuat lirik lagu dan gerakan. Siswa diminta untuk menghafalkan lirik lagu dan gerakan sebelum maju ke depan kelas. Seluruh kelompok siswa tampil di depan kelas untuk menyanyikan lirik lagu dan memperagakan gerakan yang telah mereka buat. Kemudian seluruh siswa mencoba mengikuti nyanyian dan gerakan yang telah kelompok tersebut buat. Setelah semua kelompok maju untuk memperagakan gerak dan lagunya, guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi pembelajaran. Guru juga menanyakan mengenai perasaan siswa setelah belajar hari itu.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol Implementasi pembelajaran kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2016 selama dua jam pelajaran yaitu 2 x 40 menit. Implementasi dimulai pukul 10.20 – 11.40 WIB. Metode yang digunakan dalam implementasi adalah membaca dan meringkas (penugasan). Metode membaca dan meringkas merupakan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran di kelas itu sehari-hari. Materi yang diajarkan adalah mengenai daur hidup hewan. Pembelajaran sepenuhnya dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPA di kelas tersebut. Peneliti hanya berperan sebagai observer dan mendokumentasikan berlangsungnya proses pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran kelompok kontrol sama dengan kegiatan membuka pembelajaran kelompok eksperimen. Hal ini untuk mempersempit kemungkinan bias penelitian. Guru membuka pelajaran dengan menanyakan kepada siswa apakah siswa memiliki hewan peliharaan di rumah. Guru mengaitkan jawaban siswa dengan perkembangbiakan yang akhirnya terhubung pada materi yang akan dipelajari hari itu yaitu daur hidup hewan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara detail kepada siswa, yaitu mempelajari tentang daur hidup hewan disampaikan pula oleh guru. Setelah
itu
siswa
membentuk
kelompok
yang
masing-masing
beranggotakan 4 orang. Pembagian kelompok dilakukan secara acak melalui kertas bergambar yang dibagikan oleh guru. Setiap siswa akan memperoleh kertas bergambarkan 1 fase daur hidup hewan yang akan dipelajari. Siswa harus mencari teman yang memiliki kertas bergambarkan fase-fase yang sesuai dengan daur hidup hewan tersebut, kemudian berkumpul membentuk satu kelompok. Kertas
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bergambar tersebut juga menentukan daur hidup hewan apa yang mereka dapatkan untuk dibahas dalam kelompok. Guru menekankan beberapa kata kunci mengenai daur hidup hewan yang harus siswa pahami. Selanjutnya, siswa secara berkelompok membaca materi yang terdapat di dalam buku pelajaran dan meringkasnya, kemudian menyalinnya kembali di buku tulis masing-masing. Untuk menutup pembelajaran, guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi pembelajaran. Guru juga menanyakan mengenai perasaan siswa setelah belajar hari itu.
4.1.2
Hasil Uji Hipotesis Penelitian I Hipotesis penelitian I dalam penelitian ini adalah penggunaan metode gerak
dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengukut kemampuan mengingat adalah instrumen tes berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal. Data penelitian diambil dari pretest, posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dianalisis dengan menggunakan program IBM SPPS Statistics 22.
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data Suatu data perlu diketahui apakah memiliki distribusi data yang normal atau tidak. Normal atau tidaknya distribusi data akan menentukan statistik jenis apa yang akan dipakai selanjutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Analisis normalitas distribusi data menggunakan Uji KolmogorovSmirnov dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Distribusi data
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dikatakan normal jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal (Priyatno, 2012). Hasil uji normalitas distribusi data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini (lihat lampiran). Tabel 4.1 Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan mengingat No Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8
Rerata pretest kelompok kontrol Rerata posttest 1 kelompok kontrol Rerata posttest 2 kelompok kontrol Rerata selisih rerata skor pretest-posttest 1 kelompok kontrol Rerata pretest kelompok eksperimen Rerata posttest 1 kelompok eksperimen Rerata posttest 2 Kelompok eksperimen Rerata selisih rerata skor pretest-posttest I kelompok eksperimen
Sig. (2tailed) 0,200 0,200 0,005 0,000 0,002 0,005 0,015 0,014
Ket. Normal Normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal
Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan mengingat di atas menunjukkan bahwa hanya 2 dari 8 kelompok data yang berdistribusi normal. Data meliputi data pretest, posttest 1 kelompok kontrol berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) data lebih besar daripada 0,05. Sementara data lainnya berdistribusi tidak normal yang ditunjukkan oleh nilai Sig. (2-tailed) setiap data lebih kecil daripada 0,05. Banyaknya data yang memiliki distribusi tidak normal menyebabkan data dianalisis menggunakan statistik non parametrik.
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk memastikan bahwa kedua kelompok yang diteliti punya kemampuan awal yang sama. Uji perbedaan ini membandingkan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan ini menggunakan uji statistik Mann Whitney Test dengan program IBM SPSS Statistics 22. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil uji statistik Mann Whitney Test terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Hasil uji perbedaan kemampuan awal terhadap kemampuan mengingat Uji statistik Sig. (2-tailed) Ket. Mann Whitney Test 0,208 Tidak ada perbedaan
Hasil uji perbedaan kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa Sig. (2tailed) = 0,208. Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05. Kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap rerata skor pretest kemampuan mengingat antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama terhadap kemampuan mengingat.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Uji signifikansi pengaruh perlakukan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan. Uji ini membandingkan rerata selisih pretest dan posttest 1 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji signifikansi ini menggunakan Mann Whitney Test dengan program IBM SPSS Statistics 22. Mann Whitney Test memiliki fungsi yang sama dengan Independent samples t-tes yang digunakan untuk data dari sampel yang sama. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada pengaruh perlakuan. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada pengaruh perlakuan. Hasil uji statistik Mann Whitney Test terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat Uji statistik Sig. (2-tailed) Ket. Mann Whitney Test 0,001 Ada pengaruh
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,001. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat. Kesimpulan yang diambil dari hasil analisis tersebut adalah metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat.
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan Uji besar pengaruh perlakuan dihitung secara manual dengan menggunakan rumus r =
𝑍 √𝑁
. Z didapat dari hasil Wilcoxon Test korelasi pretest dan posttest 1
kelompok kontrol dan juga kelompok eksperimen. N didapat dari n (jumlah responden) dikalikan dua. Berikut hasil uji besar perlakuan terhadap kemampuan mengingat. Tabel 4.4 Hasil uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat Kelompok Z r r2 % Efek Kontrol -3,773 -0,504 0,2542 25,42% Besar Eksperimen -4,633 -0,619 0,3833 38,33% Besar
Hasil uji besar pengaruh perlakuan di atas menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu memiliki efek yang besar. Meskipun kedua metode yang digunakan memiliki efek yang besar, namun metode gerak dan lagu memiliki presentase yang lebih besar. Koefisien determinasi (r2) uji besar pengaruh perlakuan adalah 0,2822. Koefisien determinasi ini menunjukkan besarnya pengaruh perlakuan. Hasil analisis uji besar pengaruh perlakuan menyatakan pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat adalah 38,33%, mempunyai efek besar sekaligus lebih besar daripada pengaruh perlakuan metode membaca dan meringkas di kelompok kontrol.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut 1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest Langkah ini bertujuan untuk mengetahui persentase peningkatan rerata pretest ke posttest 1 pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Analisis ini menggunakan rumus
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑥 100 %. Hasil
perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest adalah sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat Kelompok Rerata skor pretest Rerata skor posttest 1 Persentase Ket. (%) Kontrol 0,6571 0,7589 15,89% Ada peningkatan Eksperimen 0,7 0,9375 33,92% Ada peningkatan
Data di atas menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol dan eksperimen mengalami peningkatan skor pretest ke skor posttest 1. Namun, dapat dilihat bahwa persentase peningkatan hasil kelompok eksperimen lebih tinggi yaitu 33,92% Hal ini dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan yaitu metode gerak dan lagu.
2. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest 1 Langkah ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pretest dan posttest 1, mengukur seberapa kuat hubungannya, apakah hubungannya positif atau negatif dan apakah hubungannya signifikan atau tidak. Analisis korelasi Spearman dengan IBM SPSS Statistics 22 digunakan untuk menunjukkan hubungan antara rerata pretest dan posttest 1 tersebut. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada hubungan antara rerata pretest dan posttest 1. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan antara rerata pretest dan posttest 1. Berikut ini tabel hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest 1. Tabel 4.6 Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest 1 No Kelompok Korelasi Spearman Sig. (2-tailed) Ket. 1 Kontrol 0,662 0,000 Ada hubungan 2 Eksperimen 0,882 0,000 Ada hubungan
Hasil uji korelasi rerata pretest dan posttest 1 menunjukkan adanya hubungan antara pretest dan posttest.
3. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Langkah ini membandingkan posttest 1 dengan posttest 2 untuk mengetahui apakah dampak perlakuan akan bertahan lama atau tidak. Uji retensi pengaruh perlakuan menggunakan Wilcoxon test yang fungsinya sama dengan Paired Samples t-test. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan antara posttest 1 dan posttest 2. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka disimpulkan bahwa ada perbedaan antara posttest 2 dan posttest 1. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji retensi pengaruh perlakuan. Tabel 4.7 Perbandingan rerata posttest 1 dan posttest 2 No Kelompok Sig. (2-tailed) Ket. 1 Kontrol 0,011 Ada perbedaan 2 Eksperimen 0,002 Ada perbedaan
Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed) kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang lebih kecil dari 0,05. Selain itu, pengaruh perlakuan juga dilihat dari persentase penurunan atau peningkatan rerata posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Data
dianalisis
dengan
menggunakan
rumus
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1) 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1
𝑥 100 %.
Hasil
perhitungan
persentase
peningkatan rerata pretest ke posttest adalah sebagai berikut. Tabel 4.8 Perbandingan rerata posttest No Kelompok Rerata posttest 1 1 2
Kontrol Eksperimen
0,7589 0,9375
Rerata posttest 2 0,85 0,8642
Penurunan (%) 12% -7,8%
Ket. Ada kenaikan Ada penurunan
Hasil uji retensi pengaruh perlakuan di atas menunjukkan adanya kenaikan hasil posttest 1 ke posttest 2 pada kelompok kontrol dan ada penurunan hasil posttest 1 ke posttest 2 pada kelompok eksperimen. Berikut adalah grafik garis yang membandingkan antara skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan eksperimen untuk kemampuan mengingat. Dari grafik terlihat skor posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor posttest 1 kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan pengaruh perlakuan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat. Meskipun menurun, skor posttest 2 kelompok eksperimen masih lebih tinggi dibandingkan skor posttest 2 kelompok kontrol. perbandingan skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan eksperimen 1
0,9375 0,864285714
0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4
0,85
0,7
0,758928571 0,657142857 kelompok kontrol kelompok eksperimen
0,3 0,2 0,1 0
Gambar 4.1 Grafik skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kemampuan mengingat
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian II Hipotesis penelitian II dalam penelitian ini adalah penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan memahami adalah instrumen tes berupa esai berjumlah 3 soal. Data penelitian diambil dari pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dianalisis dengan menggunakan program IBM SPPS Statistics 22.
4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data Hasil uji normalitas distribusi data akan menentukan statistik jenis apa yang akan dipakai selanjutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Analisis normalitas distribusi data menggunakan Uji KolmogorovSmirnov dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Distribusi data dapat dikatakan normal jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal (Priyatno, 2012). Hasil uji normalitas distribusi data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.9 Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan memahami No Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8
Rerata pretest kelompok kontrol Rerata posttest I kelompok kontrol Rerata posttest II kelompok kontrol Rerata selisih rerata skor pretest-posttest I kelompok kontrol Rerata pretest kelompok eksperimen Rerata posttest I kelompok eksperimen Rerata posttest II Kelompok eksperimen Rerata selisih rerata skor pretest-posttest I kelompok eksperimen
Sig. (2tailed) 0,072 0,002 0,000 0,009 0,002 0,000 0,000 0,068
Ket. Normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Normal
Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan memahami di atas menunjukkan bahwa beberapa data yang melewati proses uji normalitas ini
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdistribusi tidak normal. Hanya 2 dari 8 data, yaitu data pretest kelompok kontrol dan data posttest 2 kelompok eksperimen, yang berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) data lebih besar daripada 0,05. Data lainnya berdistribusi tidak normal ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) yang lebih kecil daripada 0,05. Maka dapat disimpulkan data berdistribusi tidak normal dan analisis menggunakan statistik non parametrik.
4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama terhadap kemampuan memahami. Uji perbedaan ini membandingkan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan Mann Whitney Test dengan program IBM SPSS Statistics 22. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil uji Mann Whitney Test terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.10 Hasil uji perbedaan kemampuan awal terhadap kemampuan memahami Uji statistik Sig. (2-tailed) Ket. Mann Whitney Test 0,623 Tidak ada perbedaan
Hasil uji perbedaan kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa Sig. (2tailed) > 0,05 yaitu Sig. (2-tailed) = 0,623. Kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap rerata skor pretest kemampuan memahami antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka kelompok kontrol dan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama terhadap kemampuan memahami.
4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Uji signifikansi pengaruh perlakukan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan. Uji ini membandingkan rerata selisih pretest 1 dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji signifikansi ini menggunakan Mann Whitney Test dengan program IBM SPSS Statistics 22. Mann Whitney Test memiliki fungsi yang sama dengan Independent Samples t-test pada statistik parametrik yaitu digunakan untuk beberapa data dari sampel yang sama. Hasil uji Sig. (2-tailed) dibandingkan dengan 0,05. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada pengaruh perlakuan. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah ada pengaruh perlakuan. Hasil uji Mann Whitney Test terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami Uji statistik Sig. (2-tailed) Ket. Mann Whitney Test 0,026 Ada pengaruh
Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa Sig. (2-tailed) < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami. Kesimpulan yang diambil dari hasil analisis tersebut adalah metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.3.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan Besar pengaruh perlakuan dihitung secara manual dengan menggunakan rumus r =
𝑍 √𝑁
. Z didapat dari hasil Wilcoxon Test korelasi pretest dan posttest 1
kelompok kontrol dan juga kelompok eksperimen. N adalah hasil dari n (jumlah responden dikali dua. Berikut merupakan hasil uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat (lihat lampiran). Tabel 4.12 Hasil uji pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami Kelompok Z r r2 % Efek Kontrol -1,098 -0,146 0,0215 2,15% Kecil Eksperimen -4,089 -0,546 0,2985 29,85% Besar
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu memiliki efek yang besar terhadap kemampuan memahami. Koefisien determinasi (r2) uji besar pengaruh perlakuan adalah 0,2985. Koefisien determinasi ini menunjukkan besarnya pengaruh perlakuan. Hasil analisis uji besar pengaruh perlakuan dalam persen adalah 29,85% dan disimpulkan memiliki efek yang besar. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan persentase pengaruh perlakuan metode membaca dan meringkas yang dilakukan kelompok kontrol, yaitu hanya sebesar 2,15%.
4.1.3.5 Analisis Lebih Lanjut 1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest Langkah ini bertujuan untuk mengetahui persentase peningkatan rerata pretest ke posttest 1 pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Analisis ini menggunakan rumus
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑥 100 %. Hasil
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest adalah sebagai berikut. Tabel 4.13 Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami Kelompok Rerata skor pretest Rerata skor posttest 1 Persentase Ket. (%) Kontrol 1,8452 2 15,89% Ada peningkatan Eksperimen 1,797 2,440 35,76% Ada peningkatan
Hasil uji pengaruh perlakuan menunjukkan bahwa ada peningkatan dari pretest ke posttest 1. Persentase peningkatan kelompok eksperimen adalah 35,76%, lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kelompok kontrol yang adalah 15,89%.
2. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest 1 Langkah ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pretest dan posttest 1, mengukur seberapa kuat hubungannya, apakah hubungannya positif atau negatif dan apakah hubungannya signifikan atau tidak. Analisis korelasi Spearman dengan IBM SPSS Statistics 22 digunakan untuk menunjukkan hubungan antara rerata pretest dan posttest 1 tersebut. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada hubungan antara rerata pretest dan posttest 1. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada hubungan antara rerata pretest dan posttest 1. Berikut ini tabel hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest 1. Tabel 4.14 Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest 1 No Kelompok Spearman Correlation Sig. (2-tailed) 1 Kontrol 0,221 0,258 2 Eksperimen 0,568 0,002
Ket. Tidak ada hubungan Ada hubungan
Korelasi pearson yang diujikan menunjukkan bahwa ada hubungan antara hasil pretest dan posttest 1 pada kelompok eksperimen ditunjukkan dengan Sig. (2tailed) yang lebih kecil dibandingkan 0,05. Sig. (2-tailed) uji korelasi untuk 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok kontrol lebih besar dibandingkan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara hasil pretest dan posttest 1 pada kelompok kontrol dan adanya hubungan antara hasil pretest dan posttest 1 pada kelompok eksperimen.
3. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Langkah ini membandingkan posttest 1 dengan posttest 2 untuk mengetahui apakah dampak perlakuan akan bertahan lama atau tidak. Uji retensi pengaruh perlakuan menggunakan Wilcoxon test yang fungsinya sama dengan Paired Samples t-test. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan posttest 1 dan posttest 2. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah ada perbedaan posttest 1 dan posttest 2. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji retensi pengaruh perlakuan. Tabel 4.15 Perbandingan rerata posttest 1 dan posttest 2 No Kelompok Sig. (2-tailed) Ket. 1 Kontrol 0,514 Tidak perbedaan 2 Eksperimen 0,002 Ada perbedaan
Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest 1 dan posttest 2 kelompok eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed) kelompok eksperimen yang lebih kecil dari 0,05. Sig. (2-tailed) hasil posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol lebih besar daripada 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan hasil posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol. Selain itu, pengaruh perlakuan juga dilihat dari persentase penurunan atau peningkatan rerata posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data dianalisis dengan menggunakan rumus
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1) 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1
𝑥 100 %. Hasil perhitungan
persentase peningkatan rerata pretest ke posttest adalah sebagai berikut.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.16 Hasil uji retensi pengaruh perlakuan No Kelompok Rerata posttest 1 Rerata posttest 2 1 2
Kontrol Eksperimen
2 2,440
2,0714 2,8452
Peningkatan (%) 3,57% 16,58%
Ket. Ada peningkatan Ada peningkatan
Hasil uji retensi pengaruh perlakuan di atas menunjukkan adanya kenaikan hasil posttest 1 ke posttest 2 pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Peningkatan kelompok kontrol kecil yaitu 3,57%. Hal ini membuat analisis sebelumnya tidak mendeteksi peningkatan dan hasilnya tidak ada perbedaan rerata posttest 1 dan posttest 2. Peningkatan rerata posttest 1 dan posttest 2 kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 16,58. Berikut adalah grafik garis yang membandingkan antara skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan eksperimen untuk kemampuan mengingat. Dari grafik terlihat skor posttest 1 dan posttest 2 kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan pengaruh perlakuan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami. perbandingan skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kelompok kontrol dan eksperimen 3
2,845238095 2,44047619
2,5 2 1,5
2,071428571
1,845238095 1,797619048
Pretest
2
posttest 1
kelompok kontrol
posttest 2
kelompok eksperimen
1 0,5 0
Gambar 4.2 Grafik skor pretest, posttest 1 dan posttest 2 kemampuan memahami
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Metode Gerak dan Lagu terhadap Kemampuan Mengingat Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, sebagai tahap awal dilakukan uji perbedaan kemampuan awal. Tidak adanya perbedaan kemampuan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen penting untuk memperlihatkan bahwa pengaruh metode gerak dan lagu tidak dipengaruhi oleh faktor perbedaan kecerdasan siswa. Hasil uji perbedaan kemampuan awal dari kelompok kontrol dan eksperimen menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil pretest. Hal ini ditunjukkan oleh Sig. (2-tailed) dari Mann Whitney test yang dilakukan pada hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen berada pada angka 0,208, yaitu lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat. Adanya pengaruh perlakuan, yaitu metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dilihat dari uji signifikansi perlakuan. Uji signifikansi perlakuan ini penting untuk menentukan pengambilan keputusan dari hipotesis (Priyatno, 2012: 109). Perbadingan rerata selisih pretest dan posttest 1 pada uji ini menunjukkan Sig. (2-tailed) yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001. Hal ini membuat kesimpulan yang diambil adalah ada pengaruh perlakuan gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat. Besarnya perlakuan kemudian dihitung dengan uji besar pengaruh perlakuan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa perlakuan yaitu metode gerak dan lagu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan mengingat dengan r2 = 0,3833 yang jika dihitung dalam persen adalah 38,33%. Metode membaca dan
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meringkas yang dilakukan di kelompok kontrol juga memiliki pengaruh yaitu sebesar 25,42%. Namun dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan mengingat kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan ini berupa peningkatan hasil pretest ke posttest 1. Skor pretest ke posttest 1 kelompok kontrol dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 15,89%, sementara skor pretest ke posttest 1 kelompok eksperimen dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 33,92%. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan menunjukkan adanya peningkatan skor pada kelompok kontrol dan penurunan skor pada kelompok eksperimen. Skor kelompok eksperimen menunjukkan penurunan sebesar 7,8% sementara kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 12%. Penurunan skor kelompok eksperimen ini disebabkan oleh kondisi siswa kelompok eksperimen saat mengerjakan soal posttest 2 yang tidak prima. Sebelum mengerjakan posttest 2, seluruh siswa di kelas eksperimen mengerjakan soal remidi ujian tengah semester yang berupa soal pilihan ganda, isian dan esai. Hal ini membuat siswa sudah lelah ketika mengerjakan soal posttest 2. Namun demikian, rerata posttest 2 kelompok eksperimen tetap lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
4.2.2
Pengaruh Metode Gerak dan Lagu terhadap Kemampuan Memahami Uji perbedaan kemampuan awal juga dilakukan untuk hipotesis kedua.
Adanya perbedaan kemampuan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan memunculkan faktor lain yang mempengaruhi kemampuan memahami, sehingga pengaruh metode gerak dan lagu menjadi kurang signifikan. Hasil uji ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil pretest. Sig. (2-tailed)
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari Mann Whitney test yang dilakukan pada hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen lebih besar dari 0,05 yaitu 0,623. Oleh karena itu, kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan memahami. Pengaruh perlakuan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami terlihat dari uji signifikansi perlakuan. Uji signifikansi perlakuan ini penting untuk menentukan pengambilan keputusan dari hipotesis yang diterima (Priyatno, 2012: 109). Sig. (2-tailed) dari perbadingan rerata pretest dan posttest 1 menunjukkan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,026. Oleh karena itu, kesimpulan yang diambil adalah ada pengaruh perlakuan gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami. Selanjutnya, uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh metode gerak dan lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yaitu metode gerak dan lagu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan memahami yaitu dengan R2 = 0,2985 yang jika dihitung dalam persen adalah 29,85%. Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan pengaruh perlakuan pada kelompok kontrol yang hanya sebesar 2,15%. Pengaruh ini juga dibuktikan dengan uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1. Hasil perhitungan kelompok kontrol dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 15,89%, sementara skor pretest ke posttest 1 kelompok eksperimen dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 35,76%. Terlihat bahwa persentase peningkatan untuk kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor kelompok kontrol. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apakah pengaruh perlakuan akan bertahan lama atau tidak. Skor kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan sebesar 3,57% sementara kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 16,58%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan bertahan cukup lama untuk kemampuan mengingat kelompok eksperimen.
4.2.3 Dampak Pengaruh Perlakuan Data pendukung penelitian tidak diambil oleh peneliti, dan analisis kualitatif dilakukan dengan kajian literatur. Hal ini karena penelitian sebelumnya dapat menjadi dasar yang cukup kuat bagi penelitian ini. Penelitian sebelumnya (Governor, 2011) merupakan penelitian kualitatif yang pada intinya membahas prersepsi siswa dan guru mengenai penggunaan lagu yang mengandung konten IPA dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan seluruh siswa dan guru memberikan kesan yang positif dan mendukung penggunaan lagu mengandung konten IPA ini selama pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode gerak dan lagu memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat sebesar 38,33% dengan r = -0,619 dan r2 = 0,3833. Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami sebesar 29,85% dengan r= -0,546 dan r2 = 0,2985. Penggunaan metode gerak dan lagu terbukti memberikan pengaruh postitif yang besar terhadap
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan mengingat dan memahami pembelajaran IPA. Pembelajaran menggunakan yang metode gerak dan lagu terbukti melibatkan indera pendengaran, penglihatan, berbicara serta emosi-emosi positif sehingga dapat membuat memori kita lebih kuat seperti yang telah dibahas dalam kajian pustaka.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab akhir ini membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. Hasil penelitian, dan jawaban hipotesis penelitian terdapat pada kesimpulan. Kekurangan yang terjadi selama penelitian berlangsung akan dibahas dalam keterbatasan penelitian yang selanjutnya diberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pengunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Sig. (2-tailed) hasil uji signifikansi pengaruh perlakukan sebesar 0,001, lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat. Pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan r = -0,619 dan r2 = 0,3833 yang dalam persentase adalah 38,33%. Kesimpulan yang diambil adalah penggunaan metode gerak dan lagu memiliki pengaruh positif yang besar terhadap kemampuan mengingat.
2.
Penggunaan metode gerak dan lagu berpengaruh terhadap kemampuan memahami pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Sig. (2-tailed) hasil uji signifikansi pengaruh perlakukan sebesar 0,026 dan lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh metode gerak dan lagu
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap kemampuan memahami. Pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan r = -0,546 dan r2 = 0,2985 yang dalam persentase adalah 29,85%. Kesimpulan yang diambil adalah penggunaan metode gerak dan lagu memiliki pengaruh positif yang besar terhadap kemampuan memahami.
5.2 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Pengaturan jadwal penelitian kurang optimal yang menyebabkan Posttest 2 kelompok eksperimen dilaksanakan tepat setelah remidi ujian tengah semester sesuai dengan waktu yang diberikan oleh guru. Hal ini membuat siswa sudah lelah mengerjakan soal sehingga hasil pengerjaan posttest 2 tidak maksimal.
2.
Penelitian ini terbatas pada pengaruh metode gerak dan lagu terhadap kemampuan dasar dalam taksonomi Bloom yaitu kemampuan mengingat dan kemampuan memahami.
3.
Penelitian ini belum menggunakan produk berupa gerakan dan lagu yang telah disesuaikan dengan pembelajaran. Lagu yang dipakai merupakan hasil gubahan dari lagu anak-anak yang diganti liriknya. Gerakan dibuat oleh siswa dengan menyesuaikan lirik lagu yang juga dibuat oleh siswa.
5.3 Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dikemukakan, saran penelitian adalah sebagai berikut:
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Peneliti sebaiknya mengoptimalkan waktu pelaksanaan sehingga tidak muncul pengaruh lain seperti kelelahan saat siswa mengerjakan soal pretest, maupun posttest.
2.
Sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh metode gerak dan lagu terhadap tingkatan kemampuan yang lebih tinggi dalam taksonomi Bloom.
3.
Peneliti selanjutnya dapat lebih lanjut mengembangkan produk untuk memfasilitasi pembelajaran menggunakan metode gerak dan lagu.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Abril, C. R. (2011). Music, movement, and learning. MENC Handbook of of Research on Music Learning: Applications, 2, 92-129. Ali, M., & Muhammad, A. (2014). Metodologi & aplikasi riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran dan asesmen. (A. Prihantoro, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka pelajar. Anderson, O. (2009). Neurocognitive theory and constructivism in science education: A review of neurobiological, cognitive and cultural perspectives. Brunei International Journal of Mathematics and Science Education, 1, 132. Anderson, O. R. (2011). Brain, mind, and the organization of knowledge for effective recall and application. LEARNing Landscapes, 5(1), 45-61. Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (2 ed.). Jakarta: Bumi Aksara. Banilower, E., Cohen, K., Parsley, J., Weiss, & Iris. (2008). Effective science instruction: What does research tell us? Pourtsmouth: RMC Research Corp., Center on Instruction. Berk, L. E. (2012). Development through the lifespan (5 ed.). (Daryatno, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka pelajar. BNSP. (2006). Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Chatib, M. (2010). Sekolahnya manusia: sekolah berbasis multiple intelligences. Jakarta: Mizan Digital Publishing. Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research method in education (6 ed.). New York: Routledge. Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djohan. (2003). Psikologi musik. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Egan, K. (2009). Pengajaran yang Imajinatif. (A. R. Sitepoe, Penerj.) Jakarta: PT Indeks. Field, A. P. (2009). Discovering statistics using SPSS. Lomdon: SAGE. Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: The theory in practice. New York: Basic Books. Governor, D. L. (2011). Teaching and learning science through song: Exploring the experiences of students and teachers. Georgia: University of Georgia. Gunawan, A. W. (2007). Genius learning strategy: petunjuk praktis untuk menerapkan accelerated learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Haryanto. (2004). Sains: Untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jensen, E. (2005). Teaching with the brain in mind. Alexandria: Association for supervision and curriculum development. Jensen, E. (2008). Brain-based learning, the new paradigm of teaching (2 ed.). Thousand Oaks, CA: Corwin Press. Jensen, E., & Nickelsen, L. (2011). Deeper learning: 7 strategi luar biasa untuk pembelajaran yang mendalam dan tak terlupakan. (B. Molan, Trans.) Jakarta: PT. Indeks. Kementerian pendidikan dan kebudayaan. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Balitbang Kemendikbud. Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an integreted approach (2 ed.). Illinois: Waveland Press. Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Matondang, E. M. (2005). Menumbuhkan minat belajar bahasa inggris anak usia dini melalui music and movement (gerak dan lagu). Jurnal Pendidikan Penabur, 5, 128-136. Moore B. & Stanley, T. (2010). Critical thinking and formative assesments: increasing the rigor in your classroom. New York: Eye On Education, Inc. Mudlofir, A. & Rusydiyah, E. F. (2016). Desain pembelajaran inovatif: Dari teori ke praktik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Nitko, A. (2007). Educational assessment of studies. New Jersey: Pearson Education Inc.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prawiradilaga, D. S. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Priyatno, D. (2012). Cara kilat belajar analisis data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Penerbit Andi. Rohmah, N. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Teras. Rose, C., & Nicholl, M. (2011). Accelerated learning for the 21st century. (D. Ahimsa, Penerj.) Bandung: Nuansa. Samho, B. (2013). Visi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Santrock, J. W. (2012). Life-span development : Perkembangan masa-hidup (13 ed.). (B. Widyasinta, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga. Sousa, D. A. (2006). How the brain learns (3 ed.). Thousand Oaks, CA: Corwin. Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, S. N. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sumantoro, & Hermana, D. (2011). Ayo Belajar ILMU PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sutirna, H. (2013). Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Yogyakarta: Andi Offset. Widhianawati, N. (2011). Pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak usia dini. ISSN 1412-565X, 2, 220-228. Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wolf, R. M. (1990). Evaluation in education. New York: Greenwood Publishing Group, Inc. Wong, L. (2014). Essential Study Skills, eighth edition. Stamford: Cengage Learning.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. RPP kelompok eksperimen Instrumen Penelitian Skripsi Pengaruh Penggunaan Metode Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Untuk kelompok eksperimen
Mata Pelajaran
: IPA
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Demangan Baru 1
Kelas/Semester
: IV / 1 (satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
C. Indikator 1. Kognitif 1.4.1
Menjelaskan proses daur hidup hewan
1.4.2
Menyebutkan ciri khusus fase daur hidup hewan
2. Afektif 1.4.1
Menunjukkan sikap percaya diri ketika melakukan gerak dan lagu
3. Psikomotor 1.4.1
Menciptakan gerakan yang sesuai dengan suatu nyanyian mengenai daur hidup hewan
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan pembelajaran 1. Kognitif 1) Peserta didik mampu menjelaskan proses daur hidup hewan melalui kegiatan gerak dan lagu dengan tepat. 2) Peserta didik mampu menyebutkan ciri khusus fase daur hidup hewan melalui kegiatan gerak dan lagu dengan tepat. 2. Afektif: 1) Peserta didik mampu melakukan gerak dan lagu di depan kelas dengan percaya diri. 3. Psikomotor 1) Peserta didik mampu menciptakan gerakan yang sesuai dengan suatu nyanyian mengenai daur hidup hewan dalam gerak dan lagu dengan lincah.
E. Materi Pokok dan Uraian Materi
Materi pokok : daur hidup hewan
Rincian materi: daur hidup katak, daur hidup kupu-kupu, daur hidup lalat, daur hidup kecoa, daur hidup nyamuk
F. Pendekatan, model dan metode pembelajaran 1. Pendekatan: Student Center Learning 2. Model : PPR (konteks, pengalaman langsung, refleksi, aksi dan evaluasi) 3. Metode : gerak dan lagu, diskusi, tanya jawab
G. Media dan sumber belajar 1. Media
: Lagu “Daur Hidup Hewan” yang disesuaikan pilihan lagu
dan lirik yang dibuat sendiri oleh siswa, kartu gambar daur hidup hewan untuk pembagian kelompok. 2. Sumber belajar: Haryanto. 2004. Sains: Untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumantoro, dan Dodo Hermana. 2011. Ayo Belajar ILMU PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Waktu
1. Kegiatan Awal -
5 Menit
Guru memberi salam kepada siswa. Siswa menjawab salam dari guru.
-
Guru melakukan presensi.
-
Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama.
a. Apersepsi Guru menanyakan kepada siswa tentang hewan peliharaan yang dimiliki oleh siswa di rumah. Siswa menceritakan mengenai hewan peliharaannya di rumah. Siswa menceritakan mengenai pertumbuhan hewan peliharaannya termasuk perubahan bentuk tubuh hewan peliharaan yang mereka lihat. Guru menjelaskan bahwa perubahan bentuk tubuh tersebut disebut dengan daur hidup (Model pembelajaran PPR: konteks). b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mempelajari daur hidup hewan dan ciri khusus pada fase daur hidup hewan. c. Motivasi Guru menjelaskan secara singkat bahwa siswa akan belajar dengan menggunakan gerak dan lagu. 60 menit
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi -
Siswa
membentuk
kelompok
yang
masing-masing
beranggotakan 4 orang. Pembagian kelompok secara acak melalui kertas bergambar yang dibagikan oleh guru. Setiap siswa akan memperoleh kertas bergambarkan 1 fase daur hidup hewan yang akan dipelajari. Siswa harus mencari teman yang
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki kertas bergambarkan fase-fase yang sesuai dengan daur hidup hewan tersebut, kemudian berkumpul membentuk satu kelompok. Kertas bergambar tersebut juga menentukan daur hidup hewan apa yang mereka dapatkan untuk dibahas dalam kelompok. - Siswa dan guru berdiskusi mengenai proses daur hidup setiap hewan yang siswa dapatkan. Guru menekankan beberapa kata kunci mengenai daur hidup hewan yang harus siswa pahami. b. Elaborasi - Tiap kelompok siswa menentukan melodi dasar lagu yang akan dipakai dan juga lirik yang sesuai dengan hidup hewan yang didapatkan di dalam kelompok. Siswa membuat gerakan yang sesuai dengan lirik lagu yang mereka buat. Guru menekankan untuk memperhatikan kata kunci yang telah dibahas bersama selama membuat lirik lagu dan gerakan. Siswa diminta untuk menghapalkan lirik lagu dan gerakan sebelum maju ke depan kelas. - Seluruh kelompok siswa tampil di depan kelas untuk menyanyikan lirik lagu dan memperagakan gerakan yang telah mereka buat. Kemudian seluruh siswa mencoba mengikuti nyanyian dan gerakan yang telah kelompok tersebut buat. Lagu dari setiap kelompok diulang 2 sampai 3 kali agar siswa dapat mengingat dan memahami materi yang terdapat dalam lirik lagu dan gerakan. c. Konfirmasi - Siswa bersama guru menyanyikan lagu bersama-sama dengan gerakan yang telah dibuat oleh siswa (Model pembelajaran PPR: pengalaman langsung). 3. Penutup
15 menit
a. Merangkum - Guru menanyakan kembali kepada siswa apa saja yang telah dipelajari selama pembelajaran itu.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Refleksi - Siswa mengungkapkan perasannya selama pembelajaran khususnya bagaimana proses pembuatan gerak dan lagu dalam kelompok, dan apa yang akan mereka lakukan dengan lagu dan gerakan yang telah mereka buat (Model pembelajaran PPR: refleksi). c. Tindak lanjut - Guru mengajukan beberapa pertanyaan reflektif kepada siswa mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah mengetahui tentang daur hidup hewan (Model pembelajaran PPR: aksi). d. Evaluasi - Guru melakukan tanya jawab lisan mengenai daur hidup hewan yang telah dipelajari (Model pembelajaran PPR: evaluasi).
I. Penilaian 1. Penilaian kognitif Aspek
Indikator
Teknik penilaian Instrumen
Kognitif
1.4.1 Menyebutkan ciri khusus
tes
Tes lisan
Tes
Tes lisan
fase daur hidup hewan 1.4.2 Menjelaskan proses daur hidup hewan Afektif
1.4.1 Menunjukkan sikap percaya Non test
Checklist
diri ketika melakukan gerak dan lagu Psikomotor 1.4.1 Menciptakan gerakan yang Non test sesuai
dengan
nyanyian
mengenai
Check list
suatu daur
hidup hewan
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal tes lisan aspek kognitif Jawaban disesuaikan dengan pertanyaan. Variasi pertanyaan terdapat pada hewan yang mengalami daur hidup. no Pertanyaan 1.
Nilai
Sebutkan fase pertama/kedua/ketiga/terakhir dari hewan
1
katak/kupu-kupu/lalat/nyamuk/kecoa! (indikator pertama) 2.
Jelaskan
proses
daur
hidup
hewan
katak/kupu-
kupu/lalat/nyamuk/kecoa!
3
(indikator kedua) Skor maksimum: 4 Penghitungan nilai:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100
Penilaian non-test aspek afektif: check list indikator sikap percaya diri no Aspek yang diamati Ya 1. Siswa melakukan gerak dengan semangat 2. Suara siswa terdengar jelas ketika menyanyikan lirik lagu Skor maksimum: 2 (tiap nomor berskor 1. ya = 1, tidak = 0) Penghitungan nilai:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tidak
𝑥 100
Penilaian non-test aspek psikomotor: check list indikator menciptakan gerakan sesuai dengan nyanyian No 1.
Aspek yang dilakukan siswa Ya Siswa menciptakan gerakan sesuai dengan lirik lagu 2. Siswa dapat mempraktekkan gerakan yang telah dibuat dalam kelompok dengan baik 3. Siswa menciptakan gerakan yang bervariasi 4. Siswa menciptakan gerakan yang berbeda dengan kelompok yang lain Skor maksimal: 4 (tiap nomor berskor 1. ya = 1, tidak = 0) Penghitungan nilai:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tidak
𝑥 100
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I. Lampiran Materi 1. Daur hidup kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan daun. Ulat kemudian membuat sarang dari air liurnya. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang disebut kepompong (pupa). Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kupu-kupu. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar (madu) yang terdapat pada bunga. Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur. Dari telur tersebut daur hidup kupukupu baru dimulai lagi. 2. Daur hidup nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik mendapatkan makanan di air. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk akan kembali ke air untuk bertelur. 3. Daur hidup lalat Daur hidup lalat dimulai dari telur. Telur lalat biasanya berada di tempattempat yang kotor. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Kemudian belatung berubah menjadi pupa. Setelah beberapa hari pupa berubah menjadi lalat. Lalat bertelur di tempat yang kotor. Dari telur tersebut daur hidup lalat yang baru dimulai lagi. 4. Daur hidup kecoa Daur hidup kecoa dimulai dari telur. Telur kecoa menetas menjadi nimfa. Bentuk nimfa mirip dengan kecoa, bedanya nimfa tidak bersayap. Nimfa tumbuh menjadi kecoa. Kecoa tidak melalui tahap pupa. Kecoa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoa yang baru dimulai lagi. 5. Daur hidup katak Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Kecebong hidup dan tumbuh dalam air. Kecebong bernapas dengan insang. Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belakang dan disusul sepasang kaki depan. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut. kecebong tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak hilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Dari sini mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.
II.
Lampiran gambar untuk pembagian kelompok a. Daur hidup kupu-kupu
b. Daur hidup lalat
c. Daur hidup nyamuk
d. Daur hidup katak
e. Daur hidup kecoa
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Soal pretest A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1.
Fase kedua dari daur hidup lalat adalah .... a. nimfa
2.
b. ulat
b. ulat
b. nimfa
d. kupu-kupu
c. nimfa
d. kecoa
c. belatung
d. jentik-jentik
c. jentik-jentik
d. nyamuk
b. ulat
c. kepompong
d. kupu-kupu
Fase daur hidup nyamuk setelah jentik-jentik adalah ... a. telur
9.
c. kepompong
Telur kupu-kupu menetas menjadi .... a. nimfa
8.
d. kupu-kupu
Setelah menetas, telur nyamuk berubah menjadi .... a. kepompong b. ulat
7.
c. kepompong
Telur lalat menetas menjadi .... a. ulat
6.
b. ulat
Dalam daur hidup kecoa, telur yang menetas akan menjadi .... a. pupa
5.
d. belatung
Fase daur hidup kupu-kupu setelah ulat adalah .... a. telur
4.
c. katak
Fase terakhir dalam daur hidup kupu-kupu adalah .... a. telur
3.
b. ulat
b. ulat
c. pupa
d. nimfa
Fase terakhir dalam daur hidup kecoa adalah .... a. telur
b. ulat
c. nimfa
d. kecoa
10. Fase kedua dari daur hidup kecoa adalah .... a. pupa
b. berudu
c. nimfa
d. jentik-jentik
11. Fase terakhir dalam daur hidup katak adalah ..... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d.katak dewasa
12. Belatung merupakan fase daur hidup lalat yang ke .... a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
13. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup lalat kecuali ... a. telur
b. pupa
c. nimfa
d. belatung
14. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup nyamuk kecuali .... a. ulat
b. pupa
c. jentik-jentik
d. telur
15. Fase daur hidup lalat yang berbentuk seperti cacing kecil adalah ... a. belatung
b. ulat
c. nimfa
d. jentik-jentik
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Tahap yang tidak dialami oleh kecoa adalah .... a. telur
b. nimfa
c. kecoa
d. pupa
17. Hewan yang mengalami tahap kepompong (pupa) dalam hidupnya adalah .... a. katak
b. nyamuk
c. kecoa
d. ulat
18. Hewan yang mengalami fase nimfa dalam daur hidupnya adalah .... a. kupu-kupu
b. kecoa
c. katak
d. nyamuk
19. Kupu-kupu mempertahankan hidupnya dengan memakan nektar pada fase ... a. ulat
b. pupa
c. nimfa
d. kupu-kupu
20. Dalam daur hidup katak, ekor katak benar-benar menghilang pada fase .... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d. katak dewasa
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kalimat panjang! 1. Jelaskan proses daur hidup kupu-kupu! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 2. Jelaskan proses daur hidup kecoa! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3. Jelaskan proses daur hidup katak! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Kunci jawaban soal pretest A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. d. belatung
11. d. katak dewasa
2. d. kupu-kupu
12. b. dua
3. c. kepompong
13. c. nimfa
4. c. nimfa
14. a. ulat
5. c. belatung
15. a. belatung
6. c. jentik-jentik
16. d. pupa
7. b. ulat
17. b. nyamuk
8. c. pupa
18. b. kecoa
9. d. kecoa
19. d. kupu-kupu
10. c. nimfa
20. d. katak dewasa
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kalimat panjang! Penilaian soal esai berdasarkan tabel berkut: No Kriteria Penilaian
Kata Kunci
Skor
1.
Menjelaskan proses
Dimulai dari telur, telur menjadi ulat
0-3
daur hidup hewan
Ulat menjadi kepompong (pupa)
(kupu-kupu)
Kepompong menjadi kupu-kupu.
Menjelaskan proses
Dimulai dari telur, telur menetas
2.
daur hidup hewan
3.
menjadi nimfa.
(kecoa)
Nimfa menjadi kecoa
Menjelaskan proses
Dimulai dari telur, telur menetas
daur hidup hewan (katak)
0-2
0-3
menjadi kecebong (berudu)
Kecebong menjadi kata muda
Katak muda menjadi katak dewasa
Skor maksimal
8
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Soal posttest 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Telur lalat menetas menjadi .... a. ulat
b. nimfa
c. belatung
d. jentik-jentik
c. nimfa
d. kecoa
c. kepompong
d. kupu-kupu
2. Telur kecoa menetas menjadi .... a. berudu
b. ulat
3. Telur kupu-kupu menetas menjadi .... a. nimfa
b. ulat
4. Setelah menetas, telur nyamuk berubah menjadi .... a. kepompong
b. ulat
c. jentik-jentik
d. nyamuk
5. Fase daur hidup lalat yang berbentuk seperti cacing kecil adalah ... a. belatung
b. ulat
c. nimfa
d. jentik-jentik
6. Fase terakhir dalam daur hidup kecoa adalah .... a. telur
b. ulat
c. nimfa
d. kecoa
7. Fase daur hidup kupu-kupu setelah ulat adalah .... a. telur
b. ulat
c. kepompong
d. kupu-kupu
8. Dalam daur hidup nyamuk, fase sebelum menjadi nyamuk adalah .... a. telur
b. pupa
c. jentik-jentik
d. nimfa
9. Fase terakhir dalam daur hidup katak adalah ..... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d.katak dewasa
10. Fase daur hidup nyamuk setelah jentik-jentik adalah ... a. telur
b. ulat
c. pupa
d. nimfa
11. Fase kedua dari daur hidup lalat adalah .... a. nimfa
b. ulat
c. katak
d. belatung
12. Fase kedua dari daur hidup kecoa adalah .... a. pupa
b. berudu
c. nimfa
d. jentik-jentik
13. Fase terakhir dalam daur hidup kupu-kupu adalah .... a. telur
b. ulat
c. kepompong
d. kupu-kupu
14. Belatung merupakan fase daur hidup lalat yang ke .... a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
15. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup nyamuk kecuali .... a. ulat
b. pupa
c. jentik-jentik
92
d. telur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Tahap yang tidak dialami oleh kecoa adalah .... a. telur
b. nimfa
c. kecoa
d. pupa
17. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup lalat kecuali ... a. telur
b. pupa
c. nimfa
d. belatung
18. Hewan yang mengalami fase pupa dalam daur hidupnya, kecuali .... a. nyamuk
b. katak
c. kupu-kupu
d. lalat
19. Dalam daur hidup katak, ekor katak benar-benar menghilang pada fase .... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d.katak dewasa
20. Kupu-kupu mempertahankan hidupnya dengan memakan nektar pada fase ... a. ulat
b. pupa
c. nimfa
d. kupu-kupu
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kalimat panjang! 1. Jelaskan proses daur hidup katak! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 2. Jelaskan proses daur hidup lalat! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3. Jelaskan proses daur hidup nyamuk! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Kunci jawaban soal posttest 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. c. belatung
11. d. belatung
2. c. nimfa
12. c. nimfa
3. b. ulat
13. d. kupu-kupu
4. c. jentik-jentik
14. b. dua
5. a. belatung
15. a. ulat
6. d. kecoa
16. d. pupa
7. c. kepompong
17. c. nimfa
8. b. pupa
18. b. katak
9. d. katak dewasa
19. d. katak dewasa
10. c. pupa
20. d. kupu-kupu
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kalimat panjang! Penilaian soal esai berdasarkan tabel berkut: No Kriteria Penilaian
Kata Kunci
Skor
1.
0-3
Menjelaskan proses daur hidup hewan (katak)
2.
Menjelaskan proses
menjadi kecebong (berudu)
Kecebong menjadi kata muda
Katak muda menjadi katak dewasa
Dimulai dari telur, telur menetas
daur hidup hewan (lalat)
3.
Menjelaskan proses
0-3
menjadi belatung (larva)
Belatung (larva) tumbuh menjadi pupa
Pupa berubah menjadi nyamuk
Dimulai dari telur, telur menjadi
daur hidup hewan (nyamuk)
Dimulai dari telur, telur menetas
0-3
jentik-jentik
Jentik-jentik berubah menjadi pupa
Pupa menjadi nyamuk.
Skor maksimal
9
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Soal posttest 2 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Telur lalat menetas menjadi .... a. ulat
b. nimfa
c. belatung
d. jentik-jentik
2. Fase terakhir dalam daur hidup katak adalah ..... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d.katak dewasa
c. nimfa
d. kecoa
3. Telur kecoa menetas menjadi .... a. berudu
b. ulat
4. Fase daur hidup lalat yang berbentuk seperti cacing kecil adalah ... a. belatung
b. ulat
c. nimfa
d. jentik-jentik
5. Setelah menetas, telur nyamuk berubah menjadi .... a. kepompong
b. ulat
c. jentik-jentik
d. nyamuk
6. Fase daur hidup kupu-kupu setelah ulat adalah .... a. telur
b. ulat
c. kepompong
d. kupu-kupu
7. Dalam daur hidup katak, ekor katak benar-benar menghilang pada fase .... a. telur
b. berudu
c. katak muda
d.katak dewasa
c. kepompong
d. kupu-kupu
8. Telur kupu-kupu menetas menjadi .... b. nimfa
b. ulat
9. Dalam daur hidup nyamuk, fase sebelum menjadi nyamuk adalah .... a. kepompong
b. pupa
c. jentik-jentik
d. nimfa
10. Fase terakhir dalam daur hidup kupu-kupu adalah .... a. telur
b. ulat
c. kepompong
d. kupu-kupu
11. Hewan yang mengalami tahap kepompong (pupa) dalam hidupnya adalah .... a. katak
b. nyamuk
c. kecoa
d. ulat
12. Fase terakhir dalam daur hidup kecoa adalah .... a. telur
b. ulat
c. nimfa
d. kecoa
13. Belatung merupakan fase daur hidup lalat yang ke .... a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
14. Fase kedua dari daur hidup kecoa adalah .... a. pupa
b. berudu
c. nimfa
d. jentik-jentik
15. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup lalat kecuali ... a. telur
b. pupa
c. nimfa
95
d. belatung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Fase daur hidup nyamuk setelah jentik-jentik adalah ... a. telur
b. ulat
c. pupa
d. nimfa
17. Hewan yang mengalami fase nimfa dalam daur hidupnya adalah .... a. kupu-kupu
b. kecoa
c. katak
d. nyamuk
18. Tahap yang tidak dialami oleh kecoa adalah .... a. telur
b. nimfa
c. kecoa
d. pupa
19. Kupu-kupu mempertahankan hidupnya dengan memakan nektar pada fase ... a. ulat
b. pupa
c. nimfa
d. kupu-kupu
20. Berikut ini merupakan fase-fase daur hidup nyamuk kecuali .... a. ulat
b. pupa
c. jentik-jentik
e. telur
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan kalimat panjang! 1. Jelaskan proses daur hidup katak! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 2. Jelaskan proses daur hidup nyamuk! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3. Jelaskan proses daur hidup kupu-kupu! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Kunci jawaban soal posttest 2 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. c. belatung
11. b. nyamuk
2. d. katak dewasa
12. d. kecoa
3. c. nimfa
13. b. dua
4. a. belatung
14. c. nimfa
5. c. jentik-jentik
15. c. nimfa
6. c. kepompong
16. c. pupa
7. d. katak dewasa
17. b. kecoa
8. b. ulat
18. d. pupa
9. b. pupa
19. d. kupu-kupu
10. d. kupu-kupu
20. a. ulat
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat! Penilaian soal esai berdasarkan tabel berkut: No Kriteria Penilaian
Kata Kunci
Skor
1.
0-3
Menjelaskan proses daur hidup hewan (katak)
2.
Menjelaskan proses
menjadi kecebong (berudu)
Kecebong menjadi kata muda
Katak muda menjadi katak dewasa
Dimulai dari telur, telur menjadi
daur hidup hewan
0-3
jentik-jentik
Jentik-jentik berubah menjadi pupa
Pupa menjadi nyamuk.
Menjelaskan proses
Dimulai dari telur, telur menjadi ulat
daur hidup hewan
Ulat menjadi kepompong (pupa)
(kupu-kupu)
Kepompong menjadi kupu-kupu.
(nyamuk)
3.
Dimulai dari telur, telur menetas
Skor maksimal
0-3
9
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement a. Rekapitulasi penilaian RPP no
Indikator 1
I 1 2 II 1 2 3 4 III 1 2 3 4 IV 1 2 3 V 1 2 3 4
Perumusan Indikator Keberhasilan belajar Kelengkapan rumusan indikator Kesesuaian dengan kompetensi belajar Pemilihan materi pembelajaran Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik Keruntutan dan sistematika materi Kesesuaian alokasi waktu Kegiatan pembelajaran Kesesuaian dengan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran Kesesuaian metode pembelajaran dengan meteri pembelajaran Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Kelengkapan langkah-langkah setiap tahapan pembelajaran Penilaian hasil belajar Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) Penggunaan bahawa tulis Ketepatan ejaan Ketepatan pilihan kata Kebakuan struktur kalimat Kebakuan bentuk huruf dan angka Skor Total Nilai
98
Nilai validator 2 3
rerata
3 3
4 3
3 3
3,33 3
4 4 4 4
4 4 3 4
4 3 3 4
4 3,67 3,33 4
3
4
4
3,67
3
4
4
3,67
4
4
3
3,67
3
3
4
3,3
4
4
3
3,67
3
3
3
3
4
4
4
4
3 3 3 4 59 86,7
4 4 4 3 63 92,6
3 3 3 4 58 85,2
3,3 3,3 3,3 3,67 60 88,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Rekapitulasi penilaian instrumen soal pilihan ganda No. soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4
Validator 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
No. soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
rerata 2,33 3 3,67 3,67 4 3,67 2,33 3,67 4 2,33 2 3,67 4 3,67 2 2,67 4 4 3,67 3,33
Validator 1 jumlah nilai
2
129 110 80,625 72,5
rerata 3 139 126 86,875 80
c. Rekapitulasi penilaian instrumen soal esai No. Validator soal 1 2 3 1 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 Jumlah 20 15 20 Nilai 100 75 100
99
rerata 3,67 3,67 3,67 3,67 3,67 18,35 91,67
1 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2
Validator 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3
rerata 3 3,67 3,67 2,33 3,67 2,67 2 4 3,33 2 3,33 2,667 3,667 3,33 3,67 3,33 3,33 3,33 3 2,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Hasil uji validitas instrumen soal kemampuan mengingat No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
No butir soal pilihan ganda 7 8 9 10 11 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
100
12 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
16 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 83 ∑ No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 73
22 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 73
24 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 78
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 60
26 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 79
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 76
28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 49
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 75
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 74
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 68
No butir soal pilihan ganda 29 30 31 32 33 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
101
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 71
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 77
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 25
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 67
36 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
37 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 71
1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 39
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 79
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 65 total
34 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
35 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
39 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
40 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 31 30 32 35 30 32 29 31 29 28 35 28 36 33 31 34 37 35 37 29 35 37 31 36 33 35 31 31 27 33 34 35 38 29 34 31 36 31 33 31 36 34 35 32 37 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 83 ∑
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 77
0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 42
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 74
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 67
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79
0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 77
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 76
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15
102
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 72
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 73
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 77
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 70
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 74
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 65
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 68
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 70
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 72
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 72
32 34 36 29 34 36 38 33 33 35 34 38 33 34 37 35 37 36 35 33 33 32 29 35 31 28 32 25 34 32 29 33 32 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
no. soal
ΣX
ΣY
ΣX2
ΣY2
ΣXY
r hitung
r tabel
ket
1
79
2676
79
89190
2615
0,129844
0,2185
tidak valid
2
73
2676
73
89190
2427
0,203597
0,2185
tidak valid
3
75
2676
75
89190
2502
0,367282
0,2185
valid
4
73
2676
73
89190
2434
0,296769
0,2185
valid
5
78
2676
78
89190
2598
0,443911
0,2185
valid
6
60
2676
60
89190
2018
0,324206
0,2185
valid
7
79
2676
79
89190
2620
0,257792
0,2185
valid
8
76
2676
76
89190
2528
0,283566
0,2185
valid
9
49
2676
49
89190
1680
0,497011
0,2185
valid
10
75
2676
75
89190
2497
0,291467
0,2185
valid
11
74
2676
74
89190
2469
0,342851
0,2185
valid
12
68
2676
68
89190
2259
0,135031
0,2185
tidak valid
13
71
2676
71
89190
2361
0,185544
0,2185
tidak valid
14
77
2676
77
89190
2561
0,314293
0,2185
valid
15
25
2676
25
89190
880
0,464855
0,2185
valid
16
67
2676
67
89190
2242
0,299515
0,2185
valid
17
71
2676
71
89190
2369
0,282117
0,2185
valid
18
39
2676
39
89190
1318
0,234895
0,2185
valid
19
79
2676
79
89190
2605
-0,12605
0,2185
tidak valid
20
65
2676
65
89190
2172
0,24529
0,2185
valid
21
77
2676
77
89190
2546
0,039371
0,2185
tidak valid
22
42
2676
42
89190
1416
0,226065
0,2185
valid
23
74
2676
74
89190
2461
0,229789
0,2185
valid
24
67
2676
67
89190
2237
0,247002
0,2185
valid
25
79
2676
79
89190
2609
-0,02369
0,2185
tidak valid
26
14
2676
14
89190
485
0,236111
0,2185
valid
27
77
2676
77
89190
2553
0,167668
0,2185
tidak valid
28
76
2676
76
89190
2514
0,052558
0,2185
tidak valid
29
79
2676
79
89190
2603
-0,17723
0,2185
tidak valid
30
14
2676
14
89190
477
0,152091
0,2185
tidak valid
31
70
2676
70
89190
2304
-0,0996
0,2185
tidak valid
32
73
2676
73
89190
2431
0,256838
0,2185
valid
33
77
2676
77
89190
2568
0,442589
0,2185
valid
34
70
2676
70
89190
2355
0,491574
0,2185
valid
35
74
2676
74
89190
2464
0,272187
0,2185
valid
36
65
2676
65
89190
2159
0,115626
0,2185
tidak valid
37
68
2676
68
89190
2248
0,016027
0,2185
tidak valid
38
70
2676
70
89190
2313
0,004723
0,2185
tidak valid
39
72
2676
72
89190
2392
0,168478
0,2185
tidak valid
40
82
2676
192
89190
2807
0,335369
0,2185
valid
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Hasil uji validitas instrumen soal kemampuan memahami No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
1
no butir soal esai 2 3 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 2 1 2 1 0 3 2 1 1 2 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 3 3 1 1 0 2 2 0 0 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 1 1 1 0 2 0 1 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 2 2 0 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 1 1 2 0 0 0 0 0 3 3 1 3 2
No. resp 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 83 ∑
total 0 0 0 6 0 0 0 0 4 5 0 5 3 2 0 0 0 0 0 6 4 0 0 5 6 9 0 4 8 6 10 9 7 10 10 6 4 7 0 7 0 6 10 9 0 7 13 9 0 12
104
1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 0 3 3 2 2 3 2 1 3 2 0 0 2 1 3 1 124
no butir soal esai 2 3 4 5 3 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 3 0 1 2 3 1 1 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 1 0 1 3 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 0 2 1 1 2 2 1 1 0 1 0 1 2 2 1 3 0 2 0 1 1 2 1 3 1 2 2 0 1 3 2 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 2 1 2 1 2 0 0 0 2 1 1 1 124 62 74 60
total 11 9 9 12 10 8 9 10 10 10 11 8 6 10 9 4 9 7 6 8 7 9 6 9 5 0 0 5 7 5 6 444
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
no. soal
ΣX
ΣY
ΣX2
ΣY2
ΣXY
r hitung
r tabel
ket
1
124
444
302
3692
1005
0,865878
0,2185
Valid
2
124
444
288
3692
1003
0,91987
0,2185
Valid
3
62
444
96
3692
524
0,745117
0,2185
Valid
4
74
444
138
3692
631
0,757264
0,2185
Valid
5
60
444
96
3692
529
0,785696
0,2185
Valid
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Hasil uji reliabilitas a. Hasil uji reliabilitas soal kemampuan mengingat Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 81
100,0
0
,0
81
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,683
24
b. Hasil uji reliabilitas soal kemampuan memahami Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 81
100,0
0
,0
81
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,872
5
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Tabulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan mengingat a. Nilai Pretest kelompok kontrol Nomor butir soal no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Σ
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
10
0,5
2
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
10
0,5
3
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
12
0,6
4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0,9
5
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
0,45
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
18
0,9
7
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
12
0,6
8
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
11
0,55
9
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
17
0,85
10
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
13
0,65
11
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
17
0,85
12
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
14
0,7
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
16
0,8
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
16
0,8
15
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
13
0,65
16
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
10
0,5
17
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
11
0,55
18
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
13
0,65
19
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
9
0,45
20
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
14
0,7
21
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
12
0,6
22
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
4
0,2
23
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
15
0,75
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
18
0,9
25
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
15
0,75
26
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
8
0,4
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
17
0,85
28
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
16
0,8
107
rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Nilai Posttest I kelompok kontrol Nomor butir soal no
rerata 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Σ
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
12
0,6
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
14
0,7
3
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
9
0,45
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
5
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
11
0,55
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
7
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
15
0,75
8
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
13
0,65
9
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
14
0,7
10
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
14
0,7
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
18
0,9
12
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
16
0,8
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
18
0,9
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
17
0,85
16
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
13
0,65
17
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
15
0,75
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
17
0,85
19
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
13
0,65
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
16
0,8
21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
15
0,75
22
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
8
0,4
23
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
16
0,8
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
17
0,85
26
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
9
0,45
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
2
1
1
0
1
0
18
0,9
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
19
0,95
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Nilai Posttest II kelompok kontrol Nomor butir soal no
rerata 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Σ
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
14
0,7
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
3
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
5
0,25
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
5
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
13
0,65
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
7
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
17
0,85
8
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
17
0,85
9
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
10
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0,9
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
19
0,95
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
14
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
16
0,8
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
16
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
0,8
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
17
0,85
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
21
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
22
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
16
0,8
23
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
12
0,6
24
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
25
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
18
0,9
26
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
16
0,8
27
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
28
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
13
0,65
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Nilai pretest kelompok eksperimen Nomor butir soal no
rerata Σ
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
0,2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
14
0,7
3
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
12
0,6
4
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
15
0,8
5
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
14
0,7
6
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
14
0,7
7
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
16
0,8
8
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
9
0,5
9
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
7
0,4
10
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
13
0,7
11
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
17
0,9
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
18
0,9
13
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
14
0,7
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
16
0,8
15
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
4
0,2
16
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
15
0,8
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
19
1
18
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
19
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
10
0,5
20
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
13
0,7
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
18
0,9
22
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
16
0,8
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
17
0,9
24
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
0,9
25
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
14
0,7
26
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
15
0,8
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
18
0,9
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
15
0,8
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Nilai Posttest I kelompok eksperimen
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Σ
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
18
0,9
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
18
0,9
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
17
0,85
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
18
0,9
8
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
17
0,85
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
19
0,95
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
15
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
17
0,85
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
18
0,9
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
18
0,9
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
0,95
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
25
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
17
0,85
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
18
0,9
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
111
rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Nilai Posttest II kelompok eksperimen Nomor butir soal no 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Σ
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
12
0,6
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
0,85
3
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
17
0,85
4
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
15
0,75
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
7
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
9
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
16
0,8
10
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
0,85
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
19
0,95
12
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
0,85
13
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
14
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
15
0,75
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
16
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0,9
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
19
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
0,8
20
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
21
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0,9
22
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
16
0,8
23
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
24
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
0,95
25
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
9
0,45
26
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
18
0,9
27
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
0,9
28
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
15
0,75
112
rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Rekapitulasi rerata nilai pretest, posttest dan posttest 2 kemampuan mengingat no
prekon
post1kon
post2kon
selkon
1
0,5
0,6
0,7
0,1
2
0,5
0,7
1
3
0,6
0,45
4
0,9
5 6
post1eks
post2eks
seleks
0,15
0,9
0,6
0,75
0,2
0,7
0,9
0,85
0,2
0,25
-0,15
0,6
0,85
0,85
0,25
1
1
0,1
0,75
0,95
0,75
0,2
0,45
0,55
0,65
0,1
0,7
1
1
0,3
0,9
1
0,95
0,1
0,7
1
1
0,3
7
0,6
0,75
0,85
0,15
0,8
0,9
0,9
0,1
8
0,55
0,65
0,85
0,1
0,45
0,9
1
0,45
9
0,85
0,7
0,95
-0,15
0,35
0,85
0,8
0,5
10
0,65
0,7
0,9
0,05
0,65
0,95
0,85
0,3
11
0,85
0,9
0,95
0,05
0,85
1
0,95
0,15
12
0,7
0,8
0,95
0,1
0,9
0,95
0,85
0,05
13
0,8
0,9
1
0,1
0,7
0,95
0,95
0,25
14
0,8
0,9
0,8
0,1
0,8
0,95
0,75
0,15
15
0,65
0,85
0,95
0,2
0,2
0,85
0,95
0,65
16
0,5
0,65
0,8
0,15
0,75
0,95
0,9
0,2
17
0,55
0,75
0,95
0,2
0,95
1
0,95
0,05
18
0,65
0,85
1
0,2
0,9
1
0,95
0,1
19
0,45
0,65
0,85
0,2
0,5
0,9
0,8
0,4
20
0,7
0,8
0,95
0,1
0,65
0,9
0,95
0,25
21
0,6
0,75
0,95
0,15
0,9
0,95
0,9
0,05
22
0,2
0,4
0,8
0,2
0,8
0,95
0,8
0,15
23
0,75
0,8
0,6
0,05
0,85
1
0,95
0,15
24
0,9
1
0,9
0,1
0,9
1
0,95
0,1
25
0,75
0,85
0,9
0,1
0,7
0,85
0,45
0,15
26
0,4
0,45
0,8
0,05
0,75
0,9
0,9
0,15
27
0,85
0,9
0,9
0,05
0,9
0,95
0,9
0,05
28
0,8
0,95
0,65
0,15
0,75
1
0,75
0,25
113
preeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan mengingat One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test prekon N Normal
Mean a,b
Parameters
Std. Deviation
post1
post2
kon
kon
selkon preeks
post1
post2
eks
eks
seleks
28
28
28
28
28
28
28
28
,6571
,7589
,8500
,1018
,7000
,9375
,8643
,2375
,17623 ,16725 ,16273 ,08765 ,20548 ,05204 ,12387 ,17566
Most
Absolute
,113
,100
,201
,242
,214
,202
,185
,186
Extreme
Positive
,084
,075
,178
,151
,129
,157
,137
,186
Differences
Negative
-,113
-,100
-,201
-,242
-,214
-,202
-,185
-,143
,113
,100
,201
,242
,214
,202
,185
,186
c,d
c,d
c
c
c
c
c
,014c
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
,200
,200
,005
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
114
,000
,002
,005
,015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Uji perbedaan kemampuan awal untuk kemampuan mengingat Ranks kelompok pretest
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
28
25,77
721,50
eksperimen
28
31,23
874,50
Total
56
Test Statisticsa pretest Mann-Whitney U
315,500
Wilcoxon W
721,500
Z
-1,260
Asymp. Sig. (2-tailed)
,208
a. Grouping Variable: kelompok
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat Ranks kelompok selisih
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
28
21,55
603,50
eksperimen
28
35,45
992,50
Total
56
Test Statisticsa selisih Mann-Whitney U
197,500
Wilcoxon W
603,500
Z
-3,236
Asymp. Sig. (2-tailed)
,001
a. Grouping Variable: kelompok
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat
Test Statisticsa post1kon -
post1eks -
prekon
preeks
Z Asymp. Sig. (2tailed)
-3,773b
-4,633b
,000
,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
Kel. Kontrol 𝑟= = =
𝑍 √𝑁
−3,773 √56 −3,773 7,483
= −0,504 r2 = (−0,504)2 = 0,2542 Persentase = 0,2542 x 100% = 25,42% Kel. eksperimen 𝑟= = =
𝑍 √𝑁
−4,633 √56 −4,633 7,483
= −0,619 r2
= (−0,619)2
= 0,3833 Persentase = 0,3833 x 100% = 38,33%
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1 kemampuan mengingat Kelompok kontrol Kelompok eksperimen (𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) (𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) Presentase = 𝑥 100% Presentase = 𝑥 100% 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (0,7589−0,6571)
= 𝑥 100% 0,6571 = 0,154891304 x 100% = 15,89%
(0,9375−0,7)
= 𝑥 100% 0,7 = 0,339285714 x 100% = 33,92%
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20. Uji korelasi rerata pretest dan posttest 1 kemampuan mengingat Kelompok kontrol Correlations preeks Spearman's rho
preeks
Correlation Coefficient
1,000
,662**
.
,000
28
28
**
1,000
,000
.
28
28
Sig. (2-tailed) N post1eks
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
post1eks
,662
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Kelompok eksperimen Correlations prekon Spearman's rho
prekon
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
post1kon
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
119
post1kon
1,000
,882**
.
,000
28
28
,882**
1,000
,000
.
28
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21. Uji retensi pengaruh perlakuan kemampuan mengingat Ranks N post2kon - post1kon
post2eks - post1eks
Mean Rank
Negative Ranks
6
12,58
75,50
Positive Ranks
20b
13,78
275,50
19d
11,53
219,00
e
11,33
34,00
c
Ties
2
Total
28
Negative Ranks Positive Ranks
3
Ties
6f
Total
28
Test Statisticsa post2kon
post2eks
-
-
post1kon
post1eks
-2,553b
-3,052c
,011
,002
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. c. Based on positive ranks.
Kelompok kontrol (𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1) Persentase = 𝑥 100% 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1 =
(0,85−0,7589) 0,7589
𝑥 100%
= 0,12 x 100% = 12% Kelompok eksperimen Persentase = =
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1)
(0,8642−0,9375) 0,9375
Sum of Ranks
a
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1
𝑥 100%
= -0,078 x 100% = -7,8%
120
𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22. Tabulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan memahami a. Nilai Pretest kelompok kontrol no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 3 2 0 0 0 0 3 1 1 0 2 1 2 0 3 0 3 1 2 0 1 0 3 2 3 2 3 1 3 0 3 2 3 0 3 1 3 1 2 1 3 0 1 1 3 0 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
121
3 3 0 0 2 2 3 3 3 1 1 0 3 3 3 3 2 2 3 0 1 0 3 0 3 3 8 3 3
jumlah 8 0 0 6 3 6 5 6 5 3 1 8 8 7 6 7 5 7 4 4 3 5 3 8 8 13 8 8
rerata 2,666667 0 0 2 1 2 1,666667 2 1,666667 1 0,333333 2,666667 2,666667 2,333333 2 2,333333 1,666667 2,333333 1,333333 1,333333 1 1,666667 1 2,666667 2,666667 4,333333 2,666667 2,666667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Nilai Posttest I kelompok kontrol no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 0 0 3 2 0 0 3 3 1 1 3 1 3 1 3 0 3 1 1 0 0 0 3 1 3 3 3 2 3 1 3 0 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 0 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3
122
3 1 3 0 3 3 3 2 3 2 1 1 3 3 1 3 1 3 2 1 3 3 3 0 3 3 1 3 3
jumlah 1 8 0 9 5 7 6 6 6 2 1 7 9 6 7 4 7 8 7 9 8 9 2 9 7 3 6 9
rerata 0,333333 2,666667 0 3 1,666667 2,333333 2 2 2 0,666667 0,333333 2,333333 3 2 2,333333 1,333333 2,333333 2,666667 2,333333 3 2,666667 3 0,666667 3 2,333333 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Nilai Posttest II kelompok kontrol no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 2 1 3 3 0 0 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 2 1 0 0 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 0 1 3 3 1 1 2 2 3 3 2 2
3 2 3 0 3 1 3 3 3 3 3 0 3 3 2 3 0 3 3 1 1 3 1 1 3 1 2 3 2
123
jumlah 5 9 0 9 3 9 7 7 9 6 0 9 9 6 9 6 9 9 3 3 9 3 2 9 3 6 9 6
rerata 1,666667 3 0 3 1 3 2,333333 2,333333 3 2 0 3 3 2 3 2 3 3 1 1 3 1 0,666667 3 1 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Nilai pretest kelompok eksperimen no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 3 1 3 1 2 0 2 0 1 1 2 0 2 0 2 0 0 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 0 2 2 1 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 2 0 2 1 3 1 2 1
3 1 2 3 2 2 0 3 3 2 3 3 3 3 3 0 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
124
jumlah 5 6 5 4 4 2 5 5 3 5 6 7 6 6 2 5 7 7 6 6 5 6 8 6 5 6 7 6
rerata 1,666667 2 1,666667 1,333333 1,333333 0,666667 1,666667 1,666667 1 1,666667 2 2,333333 2 2 0,666667 1,666667 2,333333 2,333333 2 2 1,666667 2 2,666667 2 1,666667 2 2,333333 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Nilai Posttest I kelompok eksperimen no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 0 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 1 3 3 1 2 2 0 1 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3
125
jumlah 7 9 5 9 9 3 6 8 6 5 7 9 9 9 1 8 9 9 7 7 9 6 9 7 5 9 9 9
rerata 2,333333 3 1,666667 3 3 1 2 2,666667 2 1,666667 2,333333 3 3 3 0,333333 2,666667 3 3 2,333333 2,333333 3 2 3 2,333333 1,666667 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Nilai Posttest II kelompok eksperimen no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
no butir soal 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126
jumlah 6 9 9 9 9 6 9 9 8 9 8 9 9 9 9 7 9 9 8 9 9 9 9 9 7 9 9 9
rerata 2 3 3 3 3 2 3 3 2,666667 3 2,666667 3 3 3 3 2,333333 3 3 2,666667 3 3 3 3 3 2,333333 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23. Rekapitulasi nilai pretest, posttest 1, dan posttest 2 kemampuan memahami no
prekon
post1kon
post2kon
selkon
preeks
post1eks
post2eks
1
2,666667
0,333333
1,666667
-2,33333
1,666667
2,333333
2
0,666667
2
0
2,666667
3
2,666667
2
3
3
1
3
0
0
0
0
1,666667
1,666667
3
0
4
2
3
3
1
1,333333
3
3
1,666667
5
1
1,666667
1
0,666667
1,333333
3
3
1,666667
6
2
2,333333
3
0,333333
0,666667
1
2
0,333333
7
1,666667
2
2,333333
0,333333
1,666667
2
3
0,333333
8
2
2
2,333333
0
1,666667
2,666667
3
1
9
1,666667
2
3
0,333333
1
2
2,666667
1
10
1
0,666667
2
-0,33333
1,666667
1,666667
3
0
11
0,333333
0,333333
0
0
2
2,333333
2,666667
0,333333
12
2,666667
2,333333
3
-0,33333
2,333333
3
3
0,666667
13
2,666667
3
3
0,333333
2
3
3
1
14
2,333333
2
2
-0,33333
2
3
3
1
15
2
2,333333
3
0,333333
0,666667
0,333333
3
-0,33333
16
2,333333
1,333333
2
-1
1,666667
2,666667
2,333333
1
17
1,666667
2,333333
3
0,666667
2,333333
3
3
0,666667
18
2,333333
2,666667
3
0,333333
2,333333
3
3
0,666667
19
1,333333
2,333333
1
1
2
2,333333
2,666667
0,333333
20
1,333333
3
1
1,666667
2
2,333333
3
0,333333
21
1
2,666667
3
1,666667
1,666667
3
3
1,333333
22
1,666667
3
1
1,333333
2
2
3
0
23
1
0,666667
0,666667
-0,33333
2,666667
3
3
0,333333
24
2,666667
3
3
0,333333
2
2,333333
3
0,333333
25
2,666667
2,333333
1
-0,33333
1,666667
1,666667
2,333333
0
26
4,333333
1
2
-3,33333
2
3
3
1
27
2,666667
2
3
-0,66667
2,333333
3
3
0,666667
28
2,666667
3
2
0,333333
2
3
3
1
127
seleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24. Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan memahami One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
preko post1 post2 selko preek post1 post2 selek n kon n s eks eks s kon 28 28 28 28 28 28 28 28 1,845 2,000 1,797 2,440 2,845 ,6429 2,0714 ,1548 2 0 6 5 2
N Normal Mean Parameters a,b Std. ,9492 ,9162 1,156 ,4743 ,6971 ,3074 ,5045 Deviatio ,99941 6 5 42 6 6 1 4 n Most Absolut ,158 ,214 ,252 ,194 ,213 ,253 ,443 ,159 Extreme e Differences Positive ,158 ,138 ,176 ,153 ,156 ,211 ,307 ,159 Negativ -,104 -,214 -,252 -,194 -,213 -,253 -,443 -,153 e Test Statistic ,158 ,214 ,252 ,194 ,213 ,253 ,443 ,159 Asymp. Sig. (2,072c ,002c ,000c ,009c ,002c ,000c ,000c ,068c tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25. Uji perbedaan kemampuan awal untuk kemampuan memahami Ranks kelompok pretest
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
28
29,55
827,50
eksperimen
28
27,45
768,50
Total
56
Test Statisticsa pretest Mann-Whitney U
362,500
Wilcoxon W
768,500
Z
-,491
Asymp. Sig. (2-tailed)
,623
a. Grouping Variable: kelompok
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 26. Uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami Ranks kelompok selisih
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
28
23,71
664,00
eksperimen
28
33,29
932,00
Total
56
Test Statisticsa selisih Mann-Whitney U
258,000
Wilcoxon W
664,000
Z
-2,230
Asymp. Sig. (2-tailed)
,026
a. Grouping Variable: kelompok
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 27. Uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami Test Statisticsa post1kon -
post1eks -
prekon
preeks
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1,098b
-4,089b
,272
,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
Kel. Kontrol 𝑟= = =
𝑍 √𝑁 −1,098 56
−1,098 7,483
= −0,146
Kel. eksperimen 𝑟= = =
𝑍 √𝑁
−4,089 √56 −4,089 7,483
= −0,546
r2 = (−0,146)2
r2 = (−0,546)2
= 0,0215
= 0,2985
Presentase = 0,0215 x 100% = 2,15%
Presentase = 0,2895 x 100% = 29,85%
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 28. Uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1 kemampuan memahami
Kelompok kontrol Persentase = =
(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑥 100%
(2 − 1,845) 𝑥 100% 1,845
= 0,154891304 x 100% = 15,89% Kelompok eksperimen Persentase = =
(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (2,440−1,797) 1,797
𝑥 100%
𝑥 100%
= 0,3576 x 100% = 35,76 %
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 29. Uji korelasi rerata pretest dan posttest 1 kemampuan memahami Correlations prekon Spearman's rho
prekon
Correlation Coefficient
1,000
,221
.
,258
28
28
Correlation Coefficient
,221
1,000
Sig. (2-tailed)
,258
.
28
28
Sig. (2-tailed) N post1kon
post1kon
N
Kelompok eksperimen Correlations preeks Spearman's rho
preeks
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
post1eks
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
133
post1eks
1,000
,568**
.
,002
28
28
,568**
1,000
,002
.
28
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 30. Uji retensi pengaruh perlakuan kemampuan memahami Ranks N post2kon - post1kon
post2eks - post1eks
Mean Rank
Negative Ranks
7
15,21
106,50
Positive Ranks
15b
9,77
146,50
c
Ties
6
Total
28
Negative Ranks
2d
2,75
5,50
e
8,81
114,50
Positive Ranks
13
Ties
13f
Total
28
Test Statisticsa post2kon -
post2eks -
post1kon
post1eks
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-,653b
-3,104b
,514
,002
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
Kelompok kontrol
Presentase =
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1) 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1
=
(2,0714−2) 2
𝑥 100%
𝑥 100%
= 0,0357 x 100% = 3,57 % Kelompok eksperimen
Presentase =
(𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 2−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1)
=
Sum of Ranks
a
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 1 (2,8452−2,440) 2,440
𝑥 100%
= 0,1658 x 100% = 16,58 %
134
𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 31. Surat izin telah melakukan penelitian
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 32. Dokumentasi penelitian a.
Kelompok Eksperimen
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Kelompok Kontrol
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RIWAYAT HIDUP Rigia Tirza Hardini merupakan anak pertama dari Bapak Tugiyono dan Ibu Riaunie Merry Egeten. Perempuan yang biasa dipanggil Gia ini lahir di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1995. Pendidikan dimulai di TK Bahagia Sunter Mas pada tahun 1999-2001. Pendidikan selanjutnya ia tempuh di SDK 6 BPK PENABUR Kelapa Gading tahun 2001-2004, kemudian pindah ke SDK BPK PENABUR Kota Jababeka tahun 2004 sampai dengan lulus pada tahun 2007. Selanjutnya ia bersekolah di SMPK Tunas Bangsa Cikarang dan lulus tahun 2010. Di tahun yang sama, ia pindah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2013, ia melanjutkan studi di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Selama kuliah, ia mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di antaranya: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Kegiatan / lembaga English Club Paduan Suara Mahasiswa “Cantus Firmus” Universitas Sanata Dharma Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I Pagelaran UKM Balet “Red Curse Living Dream” Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa II Kepengurusan Paduan Suara Mahasiswa “Cantus Firmus” Universitas Sanata Dharma Story Telling and Writing Competition 2015 “Reinventing Childhood Education” International Seminar Konser “Celebraseum” PSM Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa II
Peran Peserta Anggota
Pelaksanaan Agustus 2013 – Mei 2015 September 2013 - sekarang
Peserta Peserta Panitia Peserta Sekertaris
6-11 Januari 2014 10-22 Januari 2014 14 Oktober 2014 10-21 November 2014 Periode tahun 2015 dan tahun 2016 10 Oktober 2015 27-28 Oktober 2015
Ketua Liason Officer Penyanyi Sekertaris Co-Fas
7 November 2015 12-27 November 2015
Selain aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, penulis juga mendapatkan beberapa prestasi selama kuliah, di antaranya: No 1 2 3 4
Prestasi Juara I Pekan Seni Mahasiswa Daerah Regional Yogyakarta tangkai lomba Vocal Group Gold Medal kategori Sacra pada Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa 2016 di Medan, Sumatera Utara Gold Medal kategori Gospel/Spiritual pada Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa 2016 di Medan, Sumatera Utara Juara II Pekan Seni Mahasiswa Nasional XIII tangkai lomba Vocal Group di Kendari, Sulawesi Tenggara
138
Pelaksanaan Agustus 2016 September 2016 September 2016 Oktober 2016