Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
PENINGKATAN LITERASI MASYARAKAT MELALUI PENGADAAN DAN PENGELOLAAN MAJALAH DINDING DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT WACAN Laela Hikmah Nurbatra1), Hartono2), Agista Nidya Wardani3), Masyhud4) 1,2,3,4)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang Email:
[email protected]
Abstrak Program pengabdian ini bertujuan memberikan media baca dan pembelajaran di TBM Wacan dengan mengadakan majalah dinding yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan literasi. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan solusi bagi salah satu permasalahan di TBM Wacan, yang berhubungan dengan aktivitas penunjang, yaitu berupa kelas kreatif dimana anak-anak diajak untuk bermain sekaligus belajar tentang hal-hal yang tidak mereka pelajari di sekolah mereka masing-masing. Sasaran program pengabdian ini adalah Taman Bacaan Masyarakat yang merupakan institusi pendidikan non-formal yang belum mendapatkan banyak perhatian dari akademisi secara luas. Secara spesifik, pengabdian ini dilaksanakan terhadap pengelola dan anggota TBM Wacan yang merupakan anak usia sekolah di lingkungan tempat TBM ini berdiri. Permasalahan diselesaikan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan dilakukan dengan melakukan survey untuk mengetahui dan menganalisis kondisi di lapangan. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga bagian, yaitu pelatihan pembuatan dan pengelolaan majalah dinding, pendampingan, dan monitoring. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk masing masing tahap dengan mengumpulkan dan menyimpulkan data dari masing-masing tahapan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan keberhasilan dengan indikasi dari antusiasme pengelola dan anggota TBM Wacan dalam memanfaatkan majalah dinding yang sudah tersedia. Mereka mengapresiasi inisiatif pengadaan majalah dinding sebagai sarana menulis dan membaca untuk meningkatkan literasi masyarakat secara umum. Meskipun tidak mudah untuk menulis dalam bahasa Inggris, tetapi anak-anak tetap bersemangat dalam mengelola majalah dinding di TBM Wacan. Kata kunci: literasi, majalah dinding, taman bacaan masyarakat Abstract Private library is one form of non-formal education, which often neglected by academics. This community service program is intended to provide reading and learning media in one of private library, TBM Wacan, by providing wall magazine that can be utilized to improve literacy level. It is also intended to give solutions to one of the problems in TBM Wacan, which challenge the availability of the resources to creative class. Specifically, this community service program is targeting children involved in the library and the library administrator. The program is conducted in three phases, which are preparation, implementation, and evaluation. Preparation is done by conducting survey in order to know the actual situation in the field. The implementation is executed in three stages such as training of creating and managing wall magazine, assisting and monitoring the process. At the last phase, evaluation is done on each stages by collecting data on each process. The result of the program indicated that the use of wall magazine is successfully improved their writing and reading skill. In addition, the children also excited to manage the wall magazine. Keywords: literacy, wall magazine, private library ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
175
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Pemerintah
PENDAHULUAN Pendidikan luar sekolah (nonformal)
memberikan
perhatian
mengenai masalah ini dengan pengadaan
yang disebutkan di dalam UU No 20 tahun
perpustakaan di tingkat sekolah,
2003 pasal 13 tentang Sistem Pendidikan
maupun pengadaan perpustakaan keliling.
Nasional mempunyai fungsi yang sama untuk
Selain
membentuk dan mengembangkan watak dan
masyarakat yang dibentuk dan dikelola
karakter bangsa yang bermartabat (Hayati &
secara mandiri (independen) juga menjadi
Suryono, 2015). Insitusi non formal yang
salah satu sarana untuk mendukung akses
bergerak
masyarakat kepada bacaan yang berkualitas
dalam
mempurnyai
misi
mencerdaskan pencapaian
bidang yang
kehidupan tujuan
pendidikan
itu,
munculnya
taman
desa
bacaan
sama
demi
dan bermanfaat. Selain sebagi penyedia
bangsa.
Demi
bacaan,
belajar
tersebut,
TBM
menumbuhkan
juga
bermanfaat
kemandirian
untuk
masyarakat
keberadaan perpustakaan sangat diperlukan
secara ekonomi (Hayati & Suryono, 2015).
agar semua orang mempunyai kesempatan
Hal tersebut terjadi karena masyarakat
yang sama untuk belajar tanpa batasan umur
mampu
maupun status sosial.
ketrampilan yang mereka dapatkan melalui
memaksimalkan
pembelajaran
Akan tetapi, keberadaan perpustakaan
kegiatan di TBM. Kemudian, berdasarkan
di Indonesia belum merata sampai ke tingkat
hasil penelitian dari Oaklef (2010), TBM
desa sebagai satuan terkecil masyarakat.
mampu menciptakan hubungan erat antara
Penggunaan
siswa dan perpustakaan karena mereka
kabupaten
perpustakaan juga
belum
di
tingkat
tentu
dapat
merasa
dimaksimalkan oleh masyarakan Indonesia
memiliki
dan
mengelola
perpustakaan tersebut.
secara umum yang masih memiliki tingkat
Salah satu taman bacaan masyarakat
minat baca yang rendah. Menyikapi hal ini,
yang didirikan dan dikelola secara mandiri
maka
perpustakaan
adalah TBM Wacan yang berlokasi di Jl
umum yang ada di tingkat desa dimana
Tirto Utomo Gang IX Landungsari Malang.
semua elemen masyarakat mempunyai akses
Dibentuk oleh tiga ibu rumah tangga yang
untuk
dan
peduli dengan pendidikan, TBM Wacan
mereka
didirikan oleh dan untuk masyarakat di
dibutuhkan
bacaan
bermanfaat
adanya
yang
bagi
berkualitas
pengetahuan
masing-masing.
sekitar Landungsari pada tahun 2010. Pada awal
terbentuknya
TBM
Wacan, buku ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
176
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
diperoleh
secara
pengumpulan
swadaya,
buku-buku
bekas
yaitu
membagi
waktunya
oleh
keluarga sekaligus perpustakaan umum yang
masyarakat sendiri yang kemudian dibantu
didirikannya.
sirkulasinya
dimaksud
oleh
TBM
yang
lain.
untuk
mengurusi
Sumber daya manusia yang adalah
orang-orang
yang
Pemanfaatan TBM Wacan pada awalnya
mendukung pelaksanaan dan pengelolaan
memang untuk menawarkan akses pada
perpustakaan umum tersebut. Karena TBM
masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa
Wacan dikelola secara mandiri oleh para ibu
untuk
rumah tangga, peran TBM Wacan masih
bisa
memperoleh
bacaan
yang
bermanfaat yang mereka inginkan. Meskipun
perlu dimaksimalkan.
dengan jumlah buku yang masih terbatas,
Sedangkan
kendala
yang
kedua
masyarakat menyambut positif pendirian
adalah sumber dana yang dalam pengelolaan
Taman Bacaan ini. Pengelola Taman Bacaan
TBM
Masyarakat ini kemudian mengembangkan
pendukungnya yang berasal dari swadana,
kegiatannya dengan melakukan beberapa
yaitu berasal dari donatur yang peduli
kegiatan seperti upacara bersama, bakti
terhadap keberadaan TBM Wacan. Bantuan
sosial, pengobatan gratis, dan mengadakan
yang diberikan donator tersebut tidak hanya
kelas kreatif untuk anak usia sekolah. Pada
berbentuk uang, tetapi juga barang, seperti
pelaksanaannya,
juga
rak buku, buku bekas, dll. Kendala dalam hal
dimanfaatkan sebagai sarana belajar untuk
materi ini menyebabkan sarana dan prasarana
siswa dalam bentuk kelas kreatif yang
yang ada masih sangat terbatas.
TBM
Wacan
diadakan seminggu sekali. Pemanfaatan ini
Wacan
dan
Permasalahan
aktivitas-aktivitas
selanjutnya
memang secara umum masih ditargetkan
berhubungan dengan aktivitas penunjang
untuk siswa yang bersekolah pada level SD
yang berupa kelas kreatif dimana anak-anak
dan SMP.
diajak untuk bermain sekaligus belajar
Dalam
keberadaan
tentang hal-hal yang tidak mereka pelajari di
menghadapi
sekolah mereka masing-masing. Kelas kreatif
beberapa kendala. Kendala pertama adalah
yang diadakan setiap hari minggu ini
terbatasnya sumber daya manusia yang
menawarkan
mengelola
TBM
cooking class, language class (mandarin dan
disebabkan
karena
TBM
memanfaatkan
Wacan,
pengelola
Wacan.
Hal
pengelola
tersebut TBM
beberapa
materi,
seperti
ini
bahasa Inggris), kelas ketrampilan, dan lain-
merupakan ibu rumah tangga yang harus
lain. Akan tetapi, hasil dari kelas kreatif ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
177
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
tersebut belum bisa terwadahi, sehingga
melibatkan kolaborasi, literasi melibatkan
adanya majalah dinding untuk menampilkan
konvensi, literasi melibatkan pengetahuan
hasil
kultural,
karya
anak-anak
tersebut
sangat
literasi
melibatkan
pemecahan
dibutuhkan. Selain itu, majalah dinding ini
masalah, literasi melibatkan refleksi dan
juga dapat menjadi media pembelajaran
refleksi
untuk meningkatkan minat masyarakat untuk
penggunaan bahasa. Pada literasi melibatkan
membaca teks dalam Bahasa Inggris.
interpretasi,
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan
minat
baca
diri,
dan
literasi
melibatkan
penulis/pembicara
dan
pembaca/pendengar sama-sama melakukan
masyarakat
interpretasi.
Perbedaannya,
terhadap teks bahasa Inggris, mewadahi
penulis/pembicara menginterpretasi dunia,
minat siswa menulis dalam bahasa Inggris,
sedangkan
dan meningkatkan pengelolaan TBM Wacan.
menginterpretasi apa yang disampaikan oleh
Berdasarkan tujuan kegiatan di atas,
penulis/pembicara, yaitu hasil interpretasi
diharapkan kegiatan ini bermanfaat dalam
dari
peningkatan minat baca masyarakat dengan
melibatkan
teks
dan
berbahasa
Inggris,
mengakomodasi
pembaca/pendengar
dunia.
Kemudian, kolaborasi,
pada
literasi
penulis/pembicara
pembaca/pendengar
bersimbiosis
minat siswa untuk menulis dalam bahasa
mutualisme dengan bekerja sama. Bentuk
Inggris, dan meningkatkan pengelolaan TBM
kerja samanya adalah penulis/pembicara
Wacan.
menentukan apa yang akan disampaikan berdasarkan
hasil
pembaca/pendengar.
KAJIAN LITERATUR
pengamatan
pada
Selain
itu,
Taman Bacaan Masyarakat, menurut
pembaca/pendengar memberi kontribusi teks
Oakleaf (2010), memiliki fungsi untuk
apa yang bermakna yang akan disampaikan
melekatkan hubungan antara perpustakaan
oleh penulis/pembicara. Hal ini dilakukan
dan
ini
demi tercapainya pemahaman bersama. Pada
dapat
literasi melibatkan konvensi, terdapat aturan-
menumbuhkan rasa kepemilikan anggota
aturan bahasa lisan ataupun tulis. Aturan-
perpustakaan pada perpustakaan itu sendiri.
aturan ini bersifat kedaerahan yang dapat
anggota
dikarenakan
perpustakaan. keberadaan
Hal
TBM
Kern (2000) mengungkapkan bahwa
berubah sewaktu-waktu menurut individu.
ada tujuh prinsip pendidikan literasi, yaitu
Pada
literasi
kultural, literasi berkaitan erat dengan nilai-
melibatkan
interpretasi,
literasi
literasi
melibatkan
pengetahuan
ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
178
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
nilai budaya tertentu yang karenanya, bagi
METODE PELAKSANAAN
orang di luar budaya tersebut, akan besar
Program
pengabdian
ini
akan
kemungkinan untuk terjadi kesalahpahaman.
menawarkan solusi agar kegiatan di TBM
Pada literasi melibatkan pemecahan masalah,
Wacan menjadi semakin optimal dengan
bahasa sangat melekat dengan dunia. Oleh
adanya
karenanya,
dimanfaatkan
proses
mengaitkan
dan
majalah
dinding
sebagai
yang sarana
dapat untuk
memikirkan kaitan antara hal-hal yang ada di
meningkatkan minat membaca dan menulis,
dunia merupakan proses pemecahan masalah.
khususnya untuk teks dalam Bahasa Inggris.
Pada literasi melibatkan refleksi dan refleksi
Solusi yang ditawarkan dalam pemecahan
diri, seseorang mengaitkan bahasa dengan
masalah
dunia dan dirinya sendiri. Terakhir, pada
pembinaan melalui pelatihan, pendampingan
literasi
melibatkan
bahasa,
serta monitoring bagi pengelola, maupun
literasi
tidak
bahasa
anggota TBM Wacan.
penggunaan
hanya
melibatkan
dengan berdiri sendiri, akan tetapi juga
adalah
Pelatihan
dengan
ini
akan
melakukan
melibatkan
melibatkan pengetahuan tentang bagaimana
pengelola dan 15 anak usia sekolah yang
bahasa
menjadi anggota TBM Wacan. Lebih lanjut,
tersebut
digunakan,
sehingga
diskursus dapat dicapai. Menurut
Wells
pelatihan ini akan dibagi menjadi dua. Pada (dalam
Sularso,
bagian pertama, akan diberikan pelatihan
2015), terdapat empat level literasi, yaitu
bagaimana
performative, functional, informational, dan
Inggris untuk dapat ditampilkan di majalah
epistemic. Pada level performative, seseorang
dinding. Pada tahapan ini para trainer akan
dapat
dengan
mengadakan diskusi yang akan diakhiri
menggunakan bahasa; pada level functional,
dengan melakukan simulasi bersama peserta
bahasa lebih digunakan sebagai alat bantu
pelatihan. Pada proses diskusi, para trainer
untuk mendukung aktivitas sehari-hari; pada
dan guru akan mencoba mencari bahan untuk
level informational, bahasa digunakan untuk
bisa ditampilkan dalam majalah dinding. Apa
memperoleh pengetahuan; dan pada level
yang
epistemic,
pengenalan, pendampingan, hingga proses
membaca
dan
bahasa
menulis
digunakan
untuk
mentransformasi pengetahuan.
menulis
sudah
teks
dihasilkan
dalam
pada
bahasa
proses
pendalaman merupakan fase dimana peserta pelatihan mencoba mencari teks yang layak melalui internet. ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
179
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Pada akhirnya dari proses diskusi dan
pemanfaatan ini karena di tangan merekalah
simulasi tersebut, para peserta akan diajak
TBM
untuk
dengan
Perpustakaan umum ini memang didirikan
menganalisa kelebihan, kelemahan ataupun
oleh dan untuk masyarakat. Selain itu,
kesulitan yang dihadapi. Sehingga para
sasaran pengabdian masyarakat ini ditujukan
peserta
dan
kepada anak usia sekolah karena memang
memiliki gambaran model bahan yang sesuai
pada pelaksanaannya, anak sekolah adalah
dengan kebutuhan mereka.
elemen masyarakat yang aktif terlibat baik
melakukan
evaluasi
mampu
diri
membandingkan
Pendampingan
diarahkan
Wacan
ini
bisa
menjadi
maju.
untuk
dalam sirkulasi buku yang tersedia, maupun
mendampingi anak-anak usia sekolah dalam
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
pemanfaatan Taman
yang diadakan oleh TBM Wacan.
Bacaan Masyarakat
(TBM) Wacan secara maksimal dengan membuat majalah dinding. Dalam kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini para peserta dan trainer saling berdiskusi
Pelaksanaan program Ipteks bagi
mengenai materi yang akan ditampilakan di
masyarakat ini diawali dengan Focused
majalah dinding. Selain itu, dalam tahap
Group Discussion (FGD) pertama yang
pendampingan,
akan
dihadiri oleh tim pengabdian dan tiga orang
mendampingi proses pengelolaan majalah
mahasiswa. Dalam FGD pertama ini, tim
dinding tersebut.
pengabdian dan mahasiswa bersama-sama
trainer
juga
Monitoring dilakukan selama proses
berdiskusi dan merencanakan materi yang
uji coba dengan tujuan jika ada beberapa hal
akan diajarkan kepada siswa TBM Wacan
yang perlu dibenahi demi kesempurnaan
pada pelatihan menulis konten majalah
penggunaan majalah dinding. Dalam tahap
dinding. Materi yang disepakati adalah
ini, trainer akan melihat dan mengamati hasil
deskripsi diri dengan tema “I’m Special”.
dari pelatihan dan pendampingan yang
Materi tersebut dibagi menjadi empat
dilaksanakan sebelumnya. Pada
dasarnya,
sub pembahasan, yaitu keluarga (family), kegiatan
teman (friends), hobi (hobby), dan binatang
pengabdian masyarakat difokuskan pada dua
peliharaan (pet). Keempat sub pembahasan
komponen yaitu pengelola TBM Wacan dan
tersebut
anggota TBM Wacan. Pengelola TBM
dibagikan ke tiap kelompok, sehingga tiap
Wacan
kelompok mendapat satu sub pembahasan.
menjadi
sasaran
salah
satu
sasaran
kemudian
direncanakan
untuk
ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
180
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Sub-sub pembahasan tersebut dikemas dalam
building. Mahasiswa menggunakan flash
bentuk lembar kerja bergambar, seperti
cards dalam kegiatan ini. Penggunaan flash
gambar katak, ikan, burung, robot, dan baju.
cards ini merupakan bentuk modifikasi dari
Di dalam gambar-gambar tesebut, terdapat
mahasiswa.
beberapa kalimat rumpang tentang deskripsi
Setelah kegiatan vocabulary building
diri yang kemudian akan diisi oleh para
selesai, para siswa menerima pendistribusian
siswa.
berfungsi
lembar kerja yang berbentuk gambar katak,
sebagai panduan bagi siswa untuk lebih
ikan, burung, robot, dan baju. Kemudian,
mudah membuat kalimat tentang deskripsi
para siswa diminta untuk melengkapi kalimat
diri. Tiap sub-pembahasan direncanakan
rumpang yang terdapat dalam lembar kerja
akan didistribusikan ke satu orang mahasiswa
tersebut. Para siswa dibantu oleh mahasiswa
yang berperan sebagai fasilitator kelompok.
ketika mereka mengalami kesulitan dalam
Mahasiswa tersebut dapat mengembangkan
mengisi kalimat-kalimat tersebut. Setelah
sendiri rencana pengajaran sub-pembahasan
mengisi lembar kerja tersebut, para siswa
tersebut.
diminta untuk menulis teks baru tentang sub-
Kalimat
rumpang
ini
Selanjutnya, pelatihan menulis konten
pembahasan yang didapatkan tanpa ada
majalah dinding dilaksanakan. Kegiatan ini
panduan seperti yang ada pada lembar kerja
dimulai dengan perkenalan anggota tim
sebelumnya. Penulisan ini dikerjakan dengan
pengabdian dan mahasiswa kepada para
masih tetap didampingi oleh mahasiswa.
siswa TBM Wacan. Kemudian, tim dan
Oleh karena keterbatasan waktu, penulisan
mahasiswa
menjelaskan
teks baru ini dilanjutkan di rumah masing-
dilaksanakannya
pelatihan
ini
tujuan sekaligus
masing
memberi gambaran manfaat kepada para
yang
kemudian
diminta
untuk
dikumpulkan di pelatihan pertemuan ke dua.
siswa tersebut. Berikutnya, para siswa dibagi
Setelah
pelaksanaan
pelatihan
menjadi empat kelompok dengan didampingi
menulis konten majalah dinding, tim dan
dua mahasiswa di tiap kelompoknya. Setiap
mahasiswa
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Para siswa
magang
didampingi
untuk
pelatihan ke dua yang kemudian disebut
memastikan kosa kata (vocabulary) yang
sebagai FGD ke dua. Pada pelatihan ke dua,
mereka kuasai tentang sub-pembahasan yang
fokus kegiatan adalah mendekorasi majalah
didapatkan. Kegiatan ini disebut vocabulary
dinding.
oleh
mahasiswa
bersama asing
Tim
seorang
mendesain
mahasiswa pelaksanaan
merencanakan
untuk
ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
181
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menggunakan bahan daur ulang, dengan
pohon harapan tersebut, para siswa diminta
tujuan untuk memberi pemahaman tentang
untuk mendekorasi pohon tersebut menjadi
pentingnya memanfaatkan bahan bekas layak
pohon yang menarik.
pakai.
Akan
tetapi,
untuk
melengkapi
Berdasarkan pemaparan tentang hasil
kekurangan bahan dekorasi dari bahan bekas
pengabdian
masyarakat
layak
sebelumnya,
dapat
pakai,
tim
memutuskan
untuk
sub-bab
diketahui
pengelola
memutuskan bahan-bahan apa saja yang
Masyarakat Wacan memiliki antusiasme
diperlukan,
yang tinggi terhadap keberadaan program ini.
membagi
tugas
untuk
membawa bahan-bahan tersebut.
anggota
Taman
bahwa
menggunakan bahan-bahan baru. Setelah
tim
dan
di
Bacaan
Mereka juga sangat senang dengan adanya
Pada pelaksanaan pelatihan ke dua,
majalah dinding sebagai sesuatu yang baru
para siswa diminta untuk mengumpulkan
yang hadir di TBM tersebut. Mereka sangat
tugas menulis teks baru di pelatihan pertama.
apresiatif dengan adanya majalah dinding ini
Kemudian, siswa dibagi menjadi beberapa
sebagai
kelompok sesuai dengan kelompok semula di
masyarakat secara umum.
upaya
meningkatkan
literasi
pelatihan pertama. Siswa diminta untuk
Antusiasme yang tinggi ini dapat
menghias lembar kerja mereka. Setelah
dikaitkan dengan apa yang diutarakan oleh
selesai menghias, mereka meletakkan lembar
Oakleaf
kerja yang sudah terisi tersebut di majalah
menciptakan hubungan erat antara siswa dan
dinding yang telah disediakan. Kemudian,
perpustakaan
para
mendekorasi
memiliki
dan
majalah dinding didampingi oleh tim. Akan
tersebut.
Apabila
tetapi, majalah dinding yang ada tidak bisa
keberadaan majalah dinding di TBM Wacan,
menampung semua tulisan siswa sehingga
majalah
diputuskan
sebagian
anggota TBM sebagai milik mereka. Hal ini
tulisan di “pohon harapan” dengan tujuan
dikarenakan majalah dinding dapat dikatakan
memberikan kesempatan yang sama bagi
sebagai media baca pula yang sejajar
siswa untuk menampilkan tulisan mereka
posisinya dengan media-media baca lain
“Pohon
ini
yang ada di perpustakaan. Dengan adanya
disediakan oleh tim dari bahan daur ulang.
rasa kepemilikan terhadap majalah dinding
Sebelum siswa meletakkan tulisan mereka di
ini, antusiasme anggota TBM sangatlah baik
siswa
bersama-sama
untuk
masing-masing.
meletakkan
harapan”
(2010),
yaitu
karena
dinding
TBM
mereka
mengelola
merasa
perpustakaan
dikaitakan
dapat
mampu
dengan
dirasakan
oleh
ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
182
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dan, sekaligus, literasi anggota TBM dapat
asing bagi mereka, maka dapat dikategorikan
terbantu peningkatannya.
bahwa tingkat literasi mereka berada di level
Menurut Kern (2000), dua di antara
performative. Menurut Wells (dalam Sularso,
tujuh prinsip pendidikan literasi adalah
2015), level performative merupakan level di
literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri,
mana orang yang berada di dalamnya mampu
dan literasi melibatkan penggunaan bahasa.
membaca, menulis, dan berbicara dengan
Dalam
menggunakan
literasi
melibatkan
refleksi
dan
bahasa.
Dalam
kaitannya
refleksi diri, penulis memikirkan bahasa yang
dengan majalah dinding yang diadakan oleh
ada kaitannya dengan lingkungan dan dirinya
program pengabdian ini di TBM Wacan,
sendiri. Dalam hal ini, program pengabdian
dapat
di
kemampuan membaca dan menulis anggota
TBM
Wacan
ini
berusaha
untuk
dikatakan
dengan menentukan materi dan tema yang
Dikatakan membaca karena ketika anggota
sesuai dengan dunia dan diri mereka sendiri,
TBM menuliskan deskripsi diri, mereka
yaitu materi tentang deskripsi diri dan tema
harus terlebih dahulu membaca lembar kerja
“I’m
program
yang sudah sebagian disediakan oleh tim
pengabdian ini memanfaatkan prinsip literasi
program pengabdian sebagai panduan bagi
melibatkan
Dalam
mereka untuk mengisi bagian yang rumpang.
program ini, anggota TBM dicoba untuk
Selain itu, dikatakan menulis karena mereka
dirangsang kemampuan penggunaan bahasa
menulis tentang deskripsi diri pada bagian
Inggrisnya dengan cara yang sederhana
yang rumpang tersebut. Lebih lanjut, produk
seperti yang telah disebutkan sebelumya,
mereka kemudian dipampang di majalah
yaitu melibatkan dunia dan diri mereka
dinding yang akan dibaca oleh semua
sendiri dengan materi tentang deskripsi diri
anggota TBM, yang hal ini merupakan
dan tema “I’m special”. Hal ini dilakukan
kegiatan membaca untuk kedua kalinya
karena peningkatan kemampuan penggunaan
setelah aktivitas membaca sebelumnya. Jadi,
bahasa Inggris sangat anggota TBM perlukan
pengadaan
sebagai pengetahuan tambahan bagi mereka.
melatih kemampuan membaca dan menulis
penggunaan
itu,
bahasa.
Mengingat anggota TBM merupakan
majalah
bahasa
melatih
TBM
Selain
dalam
ia
menyentuh dunia dan diri para anggota
special”.
Wacan
bahwa
dinding
ini
Inggris.
sangat
mereka dalam bahasa Inggris.
kategori anak-anak dengan rentang usia 7-12 tahun dan bahasa Inggris merupakan bahasa ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
183
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dapat diajak untuk membuat hasta karya
KESIMPULAN DAN SARAN Dari keseluruhan pemaparan, dapat disimpulkan
bahwa
pengadaan
berupa hiasan apapun yang dirasa bagus dan
majalah
sesuai untuk ditaruh di majalah dinding. Jadi,
dinding dalam program pengabdian di TBM
kelas
Wacan
menghasilkan
ini
dapat
membantu
melatih
kreativitas produk
berjalan yang
dengan manfaatnya
kemampuan anggota TBM Wacan dalam
kembali lagi ke TBM Wacan. Selain itu,
membaca
Inggris.
dekorasi majalah dinding ini dapat terus
Dengan kata lain, majalah dinding tersebut
difokuskan pada pemanfaatan barang bekas
membantu mengasah kemampuan mereka
yang dapat didaur ulang sebagai hiasan.
menggunakan bahasa Inggris atau literasi
Selain menggugah kreativitas anggota TBM
bahasa Inggris mereka. Meskipun sulit bagi
Wacan, hal ini juga bermanfaat untuk
anggota TBM untuk menggunakan bahasa
kelesatarian alam.
dan menulis
bahasa
Inggris dalam proses pengadaan majalah dinding ini, mereka sangat antusias dengan
REFERENSI Hayati, N., & Suryono, Y. (2015). Evaluasi Keberhasilan Program Taman Bacaan Masyarakat dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di daerah Istimewa Aceh. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 175-191. Kern, R. (2000). Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University Press. Oakleaf, M. (2010). Value of Academic Libraries: A Comprehensive Reseach Review and Report: Association of College and Research Libraries. Sularso. (2015). Menumbuhkan Kesadaran Budaya melalui Tradisi Literasi: Upaya Peningkatan Kompetensi Pendidik Sekolah Dasar di Bidang Seni dan Budaya. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar SPS UPI 2015 Membangun Imajinasi dan Kreativitas Anak melalui Literasi, 2, 506.
kegiatan ini. Mengingat majalah dinding yang secara fisik telah tersedia di TBM Wacan, sebaiknya majalah dinding tersebut secara kontinyu dapat dikelola oleh pengelola dan anggota TBM Wacan dengan baik. Selain bermanfaat dari segi literasi bahasa Inggris, majalah dinding tersebut juga bermanfaat dari segi kreativitas anggota TBM Wacan. Hal
ini
dikarenakan
majalah
dinding
membutuhkan dekorasi yang beragam dan perlu berganti-ganti dalam kurun waktu tertentu. Oleh karenanya, alangkah baik apabila
dekorasi
majalah
dinding
ini
disinergikan dengan kelas kreativitas yang biasanya diadakan di akhir minggu di TBM Wacan. Pada kelas kreativitas, anggota TBM
ISSN : 2597 – 4696
Copyright © SENASIF 2017
184