PERAN GURU PPKN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA

Download proposional pada aspek pendidikan dalam sejarah pembentukan bangsa, nilai- nilai patriotism dan Cinta. Tanah Air, semangat bela negara dan ...

0 downloads 606 Views 202KB Size
PERAN GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA SEBAGAI PENDUKUNG REVOLUSI MENTAL (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten) Oleh Luthfi Nur Alfiati Anita Trisiana Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Peran guru PPKn dalam membentuk karakter siswa sebagai Revolusi Mental pada siswa SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten, 2) Kendala yang dihadapi guru PPKn dalam membentuk karakter siswa sebagai Pendukung Revolusi Mental pada siswa SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten. Metode penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dalam penelitian ini juga memanfaatkan pendekatan kuantitatif sebagai pelengkap atau pendukung.Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi tunggal terperancang.Sumber data diperoleh dari informan, tempat, peristiwa dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah kombinasi purposive sampling dan snow ball. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi, serta analisis dokumen. Untuk memperoleh validitas data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) Pengumpulan Data, 2) Reduksi Data, 3) Sajian Data, 4) Pengumpulan Kesimpulan. Prosedur penelitian yang digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Tahap Pra Penelitian, 2) Tahap Pekerjaan, 3) Tahap Analisis Data, 4) Tahap Penyusunan Laporan Penelitian. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Peran guru PPKn dalam membentuk karakter siswa sebagai Pendukung Revolusi Mental pada kasus siswa SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten melalui perubahan sikap dari komponen pokok dalam teori Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan civic dispotision sebagai kompetensi yang terkait pada Pasal (3) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional dalam mengembangkan dan membentuk watak atau karakter. 2) Kendala yang dihadapi oleh peran guru PPKn dalam membentuk karakter siswa sebagai Pendukung Revolusi Mental pada siswa SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten yaitu kurang mampu mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang tidak di anggap penting dari kepribadian, belum adanya good govermance dan good cooperate govermance serta minimnya mutu law entorcement. Kata Kunci :Guru, PPKn, Revolusi Mental, Karakter

17

ABSTRACT The aims of this research were 1) the role of civics teachers in shaping the character of students as the mental revolution at the students of SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten, 2) Some obstacles which were faced by civics teachers in shaping the character of students as supporters of the mental revolution at the students of SMP Negeri 4 Karangaom Kabupaten Klaten. The research method was qualitative descriptive by using descriptive qualitative approach. In this research, it also used quantitative approach as supplement. The strategy of research used was a single stuck strategy. Data sources were from informants, places, events, and documents. The technique of collecting data to obtain and arrage research data was interview, observation, and documents analysis. To get data validity, it was used data triangulation and method triangulation. The technique of data analysis was interactive analysis model with the following steps : 1) data colletions, 2) data reduction, 3) data display, and 4) conclusion. The procedure of research used was 1) pre-research, 2) occupation, 3) data analysis, 4) prepation of research reports. Based on the research result, it could be concluded that 1) the role of civics teather in shaping the character of students as supporter of the mental revolution at the students of SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten through attitude changes could be seen from main components in Pancasila education theory and civic disposition a competence in chapter (3) Undang-Undang No. 20 Year 2002 about National Education in development and shaping the character of students, 2) Some obstacles which were faced by the teachers in shaping the character of students as supporters of the mental revolution at the students of SMP Negeri 4 Karanganom Kabupaten Klaten. The obstacles were the students still could not develop life values and they did not think that it was important for their personality. There was not good governance yet and good cooperate governance. It was also low law enforcement quality. Keyword : Teachers, Civics, Mental Revolution, Character.

18

mampu membentuk karakter A. PENDAHULUAN

siswa dengan baik. Terkait

Konsistensi di Indonesia

pentingnya

karakter

dalam

mengatur tentang Pendidikan

pembentukan

Karakter yang diatur dalam

baik, hal ini sesuai dengan

Undang - Undang No. 20

pandangan

Tahun 2003 tentang Sistem

revolusi mental berdasarkan

Pendidikan Nasional Pasal (3)

argument yaitu : mengenai

menyatakan

suatu

bahwa

“Pendidikan

:

mental

melalui

gerakan

yang

konsep

seluruh

Nasional

masyarakat baik pemerintah

mengembangkan

atau rakyat dengan cara untuk

kemampuan dan membentuk

mengangkat kembali nilai-nilai

watak serta peradaban bangsa

strategi

yang

Bangsa dan Negara sehingga

berfungsi

bermartabat

rangka

dalam

mencerdaskan

yang

dapat

kehidupan bangsa, bertujuan

diperlukan

memenangkan

persaingan di era globalisasi.

untuk berkembangnya potensi

Pandangan

pertama

peserta didik agar menjadi

menyatakan

manusia yang : 1) Beriman

karakter

dab bertaqwa kepada Tuhan

mudah

Yang Maha Esa, 2) Berakhlaq

apapun yang dapat menyakiti

mulia, 3) Sehat, 4) Berilmu, 5)

atau menyesengsarakan orang

Cakap, 6) Kreatif, 7) Mandiri,

lain. Oleh karena itu, kita perlu

8)

membentuk

Menjadi

warga

yang

demokratis serta bertanggung

bahwa:

Tanpa

seseorang

dengan

melakukan

sesuatu

karakter

untuk

mengelola dar hal-hal negarif.

jawab”. Yang terkait pada

Karakter yang terbangun

Pasal (39) Undang – Undang

diharapkan dapat mendorong

No. 2 Tahun 1989 mengatakan

setiap

bahwa :

mengerjakan sesuatu dengan

Pendidikan Kewarganegaraan

suara

di tingkat SMP di wujudkan

Furqon, 2015 : 13).

melalui Pendidikan Pancasila

manusia

hatinya.

Dari dapat

yang akan di harapkan untuk

perubahan 19

(Muhammad

penjabaran

dan Kewarganegaraan (PPKn)

untuk

disimpulkan pada

diatas bahwa mental

seseorang, tentu akan terjadi

sebagai

Revolusi

Mental

pada perubahan karakter yang

sesuai

dengan

tujuan

radikal di dalam diri seseorang

Pemerrintahan yang tertuang

yang akan membawa dampak

dalam “Nawa Cita” yaitu :

positif

melakukan Revolusi karakter

melalui

mendengar

sebuah idea atau inspirasi pada

bangsa

perubahan mental yang radikal

penataan

yang psotif akan diharapkan

mengedepankan

sebagai pendukung Revolusi

pendidikan

Mental.

Kewarganegaraan

Dalam realita di dalam

melalui

kebijakan

kembali

dengan aspek

Pancasila

dan yang

menempatkan

secara

pembelajaran di sekolah, usaha

proposional

pada

aspek

untuk

pendidikan

dalam

sejarah

menyeimbangkan

dalam

tiga

ranah

ke yang

pembentukan bangsa, nilai-

dominan adalah ranah kognitif,

nilai

kemudian

Tanah Air, semangat

psikomotorik.

patriotism

dan

Cinta bela

Akibatnya peserta didik kaya

negara dan budi pekerti di

akan kemampuan bersifat hard

dalam Kurikulum Pendidikan

skill, tetapi miskin soft skill

di Indonesia. Hal ini sesuai

karena

dengan

ranah

afektif

Peran

guru

PPKn

terabaikan. Maka perubahan di

sangat

mulai

membentuk karakter siswa.

dari

sendiri

pendidikan

dalam

itu

penting

guna

Revolusi

Pendidikan

sangat

Dalam Analisis ini, penulis

membutuhkan komitmen dan

membahas tentang :

integritas

pemangku

1. Peran guru PPKn dalam

para

kepentingan

di

bidang

membentuk karakter siswa

pendidikan

untuk

secara

sebagai

dalam

Revolusi Mental,

sungguh-sungguh menerapkan kehidupan

nilai-nilai di

2. Kendala

setiap

oleh

pembelajaran.

yang PPKn

dihadapi dalam

membentuk karakter sebagai

Peran guru PPKn dalam membentuk

guru

Pendukung

karakter

Pendukung Revolusi Mental

siswa

siswa 20

SMP

Negeri

4

Karanganom

Kabupaten

dibutuhkan

Klaten.

dalam

pembentukan karakter siswa. b. Pengertian Tentang PPKn Pendidikan

B. TINJAUAN TEORI

Pancasila

dan

a. Pengertian Tentang Guru

Kewarganegaraan merupakan

Semua orang yakin bahwa

salah satu pelajaran yang dapat

guru

membentuk diri yang beragam

memiliki

sangat

andil

besar

yang

terhadap

dari

segi

agama,

sosio-

keberhasilan pembelajaran di

kultural, bahasa, usia, untuk

sekolah. Guru adalah peranan

menjadi warga negara yang

di

cerdas,

dalam

membantu

terampil

dan

perkembangan peserta didik

berkarakter yang di landasi

untuk

tujuan

oleh UUD 1945, sesuai dengan

optimal.

pendapat Depdiknas (2005 : 34

mewujudkan

hidupnya Semua

secara itu

bahwa

menunjukkan

setiap

membutuhkan dalam

) bahwa :

orang

orang

Pendidikan

Pancasila

dan

lain

Kewarganegaraan merupakan

perkembanganya,

mata pelajaran yang secara

demikian halnya pada peserta

umum

didik,

ketika

mendaftarkan

bertujuan

untuk

orang

tua

mengembangkan

potensi

anaknya

ke

individu

negara

warga

sekolah pada saat itu juga ia

Indonesia, sehingga memiliki

menaruh

wawasan,

guru,

harapan

agar

terhadap

anaknya

dapat

sikap

memungkinkan

dan untuk

berkembang secara optimal.

berpartisipasi

(Mulyasa, 2011 : 35 ).

dan bertanggung jawab dalam

Dari dapat

penjabaran disimpulkan

membentuk

cerdas

diatas

berbagai

bahwa

bermasyarakat, berbangsa dan

peran guru sangat dibutuhkan guna

secara

kehidupan

bernegara.

karakter

Dari

penjabaran

siswa untuk mencapai tingkat

dapat

pendidikannya

dapat

peran guru PPKn di harapkan

dan

dapat mempersiapkan peserta

sangat

didik menjadi warga negara

agar

berkembang terdidik.Peran

guru

21

disimpulkan

diatas bahwa

yang

memiliki

komitemen

menjadikan

mutu

warga

kuat dan konsistensi untuk

negara yang cerdas, terampil

mempertahankan

dan

Negara

berkarakter

yang

Kesatuan Republik Indonesia.

diamanatkan oleh Pancasila

Dalam

dan UUD 1945 (Sumarsono,

mata

Pendidikan

pelajaran

Pancasila

Kewarganegaraan

dan

dkk, 2006:3).

memiliki

Dari penjabaran di atas

fungsi

dan

diharapkan

dapat disimpulkan bahwa :

berperan

serta

bertanggung

usha sadar untuk membentuk

jawab yang sangat penting

kepribadian

dalam mempersiapkan calon

mengembangkan kemampuan

warga

warga

negara

yang

akan

dan

anegara

memiliki komitmen kuat dan

dengan

konsistensi

untuk

pengetahuan

atau

Negara

menanamkan

pemahaman

mempertahankan Kesatuan Indonesia.

yang dijiwai oleh Pancasila

Kewarganegaraan

dan menekankan ketrampilan,

dimaksudkan

menjadi

mengalihkan

tentang sikap dan perilaku

Pendidikan Pancasila dan

membentuk

cara

Indonesia

peserta manusia

untuk

kemampuan untuk menghayati

didik

serta mengamalkan Pancasila.

yang

memiliki rasa kebangsaan dan

c. PengertianTentang

kecintaan terhadap tanah air

Revolusi Mental

(Undang-Undang Nomor 20

Perubahan pada revolusi

Tahun 2003).

mental merupakan perubahan

Guru Pendidikan Pancasila

pada diri sendiri yang di

dan Kewarganegaraan sangat

butuhkan untuk membentuk

diharapkan

dapat

sebuah

memfokuskan

pada

integritas di bidang Pendidikan

pembentukan karakter sebagai

yang menerapkan nilai-nilai

warga

kehidupan

negara

memahami melaksanakan kewajibannya

yang dan

dapat mampu

hak-hak

komitmen

di

dan

setiap

pembelajaran

yang

dan

mengajarkan

keutamaan

untuk

pengetahuan 22

praktis

yang

menumbuhkan

perubahan

nilai, yakni pendidikan nilai-

melalui revolusi mental akan

nilai luhur yang bersumber

membuat

dari bahaya bangsa Indonesia

kejujuran

dan

keutamaan yang lain menjadi

sendiri,

suatu disposisi batin ketika

membina kepribadian generasi

berhadapan

muda. (Ary Ginanjar, 2008: iv-

konkret.

dengan Hal

ini

situasi dapat

dalam

rangaka

v).

dijabarkan dalam buku yang

Dari penjabaran di atas

berjudul “Revolusi Mental”

dapat

yang menyatakan bahwa :

Revolusi mental yaitu gerakan

Kini yang utama bukanlah

seluruh

“budi”.Karena

pemerintah atau rakyat dengan

bangsa

Indonesia mengalami

krisis

cara

disimpulkan

bahwa

masyarakat

yang

baik

cepat

untuk

yang luar biasa karena yang

mengangkat kembali nilai-nilai

utama pada bangsa ini adalah

strategi yang di perlukan oleh

kekuasaan, harta dan jabatan.

Bangsa dan Negara sehingga

Sementara itu budi, moral,

dapat

etika, akhlak, tidak dinomor

persaingan di era globalisasi.

satukan

d. Pengertian

karena

dalam

membangun karakter memiliki

memenangkan

Tentang

Karakter

esensi dan makna yang sama

Ciri khas yang dimiliki

dengan Pendidikan moral dan

oleh

Pendidikan

yang

individu, cirri khas tersebut

sekarang ini dijadikan kedalam

adalah “Asli” dan mengakar

pendidikan agama islam, maka

pada kepribadian benda atau

dari itu dapat bertujuan untuk

individu

tersebut

dan

membentuk

anak,

merupakan

“mesin”

yang

supaya menjadi manusia yang

mendorong

baik, warga masyarakat, dan

seseorang bertindak, bersikap,

warga negara yang baik. Oleh

berujar,

karena

sesuatu. Dalam penjabaran di

pribadi

itu,

membentuk konteks

akhlak

hakikat karakter

pendidikan

dari dalam

atas

suatu

benda

atau

bagaimana

dan

dapat

merespon

disimpulkan

di

bahwa cirri khas di dalam

Indonesia adalah pendidikan

karakter inipun yang ingat 23

oleh orang lain tentang orang

serta

tersebut,

dengan individu lain.

karena

memungkinkan

karakter

membedakan

perusahaan

atau individu yang mencapai pertumbuhan

C. METODE PENELITIAN

yang

berkesinambungan karakter

yang

tersebut

Jenis Penelitian

karena

Jenis penelitian ini adalah

dapat

deskriptif kualitatif, karena

memberikan konsistensi dan

memaparkan

integritas.

diteliti (orang, lembaga atau

Lebih

lanjut

obyek

yang

Ruthlan mengatakan bahwa:

lainnya ) berdasarkan fakta

Karakteradalah

Sebuah

menurut

kehidupan,

sebuah

penelitian deskriptif berusaha

blok granit yang dengan hati-

menggambarkan suatu gejala

hati dipahat atau pun dipukul

sosial. Penelitian ini bertujuan

secara

untuk menggambarkan sifat

seperti

sembarangan

yang

Maman

(2002:3)

pada akhirnya akan menjadi

sesuatu

sebuah

berlangsung pada saat studi.

maha

puing-puing Karakter,

karya yang

atau rusak.

gabungan

yang

Metode

dari

tengah

kualitatif

ini

memberikan informasi yang

kebijakan dan nilai-nilai yang

mutakhir

dapat dipahat di dalam batu

bermanfaat

bagi

hidup

perkembangan

ilmu

tersebut,

sehingga

akanmenyatakan nilai yang

pengetahuan

sebenarnya

banyak dapat diterapkan pada

Dari pengertian

bebarapa di

atas

serta

lebih

berbagai masalah ( Husein

dapat

Umar, 1999:81).

disimpulkan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan

Sumber Data

mental atau moral, akhlak

Jenis

yang

diperlukan

atau budi pekerti individu

dalam penelitian ini adalah

yang merupakan kepribadian

data

khusus

bukan dalam bentuk angka.

yang

menjadi

pendorong dan penggerak,

Data

berbentuk

kualitatif

kata-kata,

diperolaeh

melalui teknik pengumpulan 24

data dengan wawancara dan

Teknik

observasi di lapangan yang

data

telah

digunakan

dituangkan

dalam

pengumpulan

adalah

cara

yang untuk

catatan lapangan (transkip)

mendapatkan

dan studi dokumen antara lain

suatu penelitian. Data sangat

dokumen

siswa

guna

Negeri

4

di

SMP

Karanganom

Kabupaten Klaten.

untuk

data

dalam

membuktikan

kebenaran suatu peristiwa,

Bentuk

sehingga untuk mendapatkan

lain data kualitatif adalah

data yang akurat, jelas dan

gambar

terperinci

yang

diperoleh

serta

di

melalui pemotretan tempat

pertanggungjawabkan

maka

para siswa di SMP Negeri 4

menggunakan

Karanganom

pengumpulan data antara lain

Kabupaten

Klaten. Untuk mendukung

meliputi :

dari hasil penelitian tersebut

Wawancara

dapat digunakan dengan data

penelitian ini

kuantitatif

untuk

jumlah

meliputi siswa

mencirikan

perilaku

teknik

dari

dalam di gunakan

percakapan

dengan

tertentu

yaitu

yang

maksud

yang

pewawancara

(interview)

baik dan buruknya sebagai

dengan

siswa

dilakukan oleh dua pihak dan

dalam

membentuk

karakter di SMP Negeri 4

pihak

Karanganom

Kabupaten

jawaban

Klaten, sesuai dengan bentuk

tersebut.

penelitian nya data kuantitaif

yang

yang

memberikan

atau

pertanyaan

Wawancara

dilakukan

dapat diolah atau dianalisis

dengan

menggunakan

melalui

teknik

percakapan

guru

PPKn

guru

dan

pelajaran

perhitungan matematika atau

lainnya dan dengan siswa itu

statistik.Peneliti

sendiri di SMP Negeri 4

menggunakan

ini kedua

jenis

Karanganom mengenai

Kabupaten

tersebut, yaitu data kualitatif

Klaten

karakter

dan data kuantitatif.

siswa dalam perubahan sikap siswa tersebut yang akan memberikan

Teknik Pengumpulan Data 25

dampat

perubahan

karakter

siswa

Menurut

Suharsimi

sebagai pendukung Revolusi

Arikunto

Mental.

metode dokumentasi adalah

Hasil

(2006

:

236

)

wawancara

cara mencari data mengenai

digunakan untuk menggali

hal-hal atau variabel yang

dan mencari keterangan yang

berupa

jelas

buku, surat kabar, majalah,

dan

peran

pasti

guru

mengenai

dan

karakter

siswa. Skala sikap digunakan untuk

pengukuran

(Measurement

transkip,

prasasti,

notulen,

rapor,

legger,

agenda,

dan

sebagainya. Dalam peneliti

sikap

by

catatan,

ini metode dokumentasi dapat

scales)

disimpulkan

bahwa

suatu

memiliki tiga komponen pada

penyelidikan yang ditujukan

skala

data yang lalu melalui data

sikap

anatara

lain

sebagai berikut : a. Komponen

dokumentasi.Dalam afektif

kehidupan individu,



ini dokumentasi digunakan

emosional yakni

untuk

perasaan

mengetahui

4

Yang

Klaten

mempengaruhi atau

sikap

karakter siswa di SMP Negeri

tertentu (positif atau negatif).

penerimaan

peneliti

penilaian

karanganom dalam

Kabupaten membentuk

karakter.

terhadapobjek sikap, sehingga timbul

rasa

senang-tidak

D. HASIL PEMBAHASN

senang, takut-tidak takut.

Hasil

b. Komponen kognitif- aspek

Peran

guru

PPKn

intelektual yang berhubungan

tersebut dapat dilihat dari

dengan

bentuk-bentuk

belief,

idea

atau

konsep terhadap objek sikap. c. Komponen

jawab sebagai peran guru

behavioral-

kecenderungan

tanggung

PPKn

individu

dalam

membentuk

upaya

karakter

pada

untuk bertingkah laku tertentu

kasus siswa SMP Negeri 4

terhadap objek sikap.

Karanganom

Kabupaten

Klaten tersebut terkait pada penilaian aspek dalam tiga

Dokumentasi 26

komponen

yang

pada siswa SMP Negeri 4

meliputi

ranah kognitif, ranah afektif

Karanganom

Kabupaten

dan ranah psikomotorik yang Klaten.

diperlukan untuk mendukung khususnya

menjadi

serta guru lainnya dan siswa SMP Negeri 4 Karanganom,

yang terkait dalam peran guru

karakter

yang

kemukakan

konseling, mengenai

pada siswa SMP Negeri 4 Karanganom

Kabupaten menghormati

Berdasarkan

hasil

penelitian

pada

dokumrn

kemudian

yang

analisis

telah

di

dilakukan

sholat

siswa

pada

dan

dan

sholat

memiliki

perubahan pada sikap yang mnecerminkan saling tolong

telah

menolong

dilakukan terkait Peran guru dalam

dhu’ha

dzuhur

observasi

yang

mengalami

kegiatan di sekolah meliputi

agar dapat menjawab sampai mana

materi

perubahan yang maju dalam

oleh peneliti melalui hasil dan

saat

pembelajaran di kelas, dan

hubungkan dengan temuan

karakter

guru

menerangkan

Pembahasan

PPKn

sikap

siswa yang sebagaimana telah

Klaten.

wawancara,

oleh

siswa pada saat di ruang

sebagai

Pendukung Revolusi Mental

jauh

di

membentuk

siswa

penelitian

di

observasi dengan guru PPKn

perkembangan karakter siswa

dalam

juga

peranan

langsung dalam mewujudkan

PPKn

ini

dukung hasil wawancara dan

sebagai

pendukung revolusi mental yang

Hal

sesama

teman

meskipun berbeda agamadan

membentuk

suku dan menjaga nama baik

sebagai

sekolahan.

Pendukung Revolusi Mental 27

Bentuk PPKn

peran

dalam

karakter

guru

E. KESIMPULAN

membentuk

SARAN

siswa maka dapat

Kesimpulan

dilihat dari tujuan karakter

Berdasarkan

dan

proses

karakter

pembentukan

sehingga

DAN

penelitian

yang telah dieksplorasikan

dapat

maka ada beberapa hal yang

memberikan dampak positif

menjadi

bagi pemecahan masalah atau

penelitian yang diambil oleh

kasus siswa SMP Negeri 4

penelitian sebagi berikut :

Karanganom

Kabupaten

1. Peran guru PPKn dalam

Klaten. Dan dapat melalui

membentuk karakter siswa

pada pembentukan karakter

sebagai

siswa

dapat

dilaksanakan

Revolusi

pada

peran

guru

kasus di SMP Negeri 4

PPKn

kesimpulan

Pendukung Mental

terhadap

kasus siswa SMP

Karanganom

Negeri

4

Bentuk-bentuk

Karanganom

dari

pada

Klaten tanggung

sebagai penagasuh, teladan

jawab sebagai Peran guru

dan

serta

PPKn dalam membentuk

pembimbing

mendidik

sesuai

pada

karakter

Pendidikan

karakter

yang

dilakukan tersebut sebagai

tertuang

pada

Undang-

siswa

yang

berikut :

Undang

Nomor 20 Tahun

a. Peran guru PPKn telah

2003

tentang

berusaha

Pendidikan

Sistem Nasional

dalam

menyelenggarakan

(Sisdiknas) Pasal (3).

pendidikan dan pembelajaran

28

yang

memungkinkan

a. Tata

nilai

pada

menanam pada sikap karakter

pembentukan karakter pada

siswa.

siswa

b. Peran guru PPKn telah

b. Belum

menjalankan perubahan sikap

govermance

pada karakter siswa dengan

cooperategovermance

adanya

rendahnya

dukungan

dan

entorcement.

agar

c. Koridor

dalam

good

dan

good

mutu

bimbingan dari guru lainnya supaya

adanya

kebiasaan

bisa tercipta dengan karakter

banyak

yang baik.

kebiasaan-kebiasaan

2. Kendala-kendala yang di

salah.

hadapi sebagai peran guru

d. Dalam

PPKn

teladan

karakter

membentuk

siswa

sebagai

kendala

pada

PPKn

dalam

masih

cukup

dikembangkan

koridor

yang

menjadi

Saran

pendukung revolusi mental. Adanya

law

pembentukan

membentuk karakter siswa

dalam

serta

Berdasarkan

kesimpulan

tersebut diatas peneliti dapat memberikan saran atara lain

peran

guru

sebagai berikut :

membentuk karakter siswa yang

membawa

1. Bagi

peran

guru

Pendidikan Pancasila dan

koridor

Kewarganegaraan pembangunan

karakter

a. Peran

sebagai berikut:

guru

Pancasila Kewaragnegaraan berusaha menyelenggarakan

29

pendidikan dan telah dalam

Pendidikan

karakter

untuk

bimbingan

konseling

menunjang

karakter

siswa

mendapatkan

agar

pengarahan

menjadi lebih baik.

akan siswa sadar dan menjadi

b. Peran

karakter baik tanpa kasus,

guru

Pendidikan

Pancasila Kewarganegaraan

dan

sebaiknya

siswa

telah

mengubah

cara

dapat pandang

berupaya untuk menjalankan

pikiran, sikap dan perilaku.

pada

perubahan

b. Hendaknya

siswa

dengan

karakter dukungan

siswa

kesadaran

terkait

dalam

bimbingan konseling (BK)

membentuk karakter perlu di

dari guru lainnya agar tercipta

tingkatkan lagi, mengingat

karakter siswa yang baik.

peran serta guru Pendidikan

c. Peran

Pancasila

guru

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewarganegaraan berupaya

dan

Kewarganegaraan sangat di

telah

perlukan

memberikan

dalam

menciptakan

karakter

Pendidikan terkait pada Ilmu

siswa

Kewarganegaraan

Revolusi Mental.

yang

terkandung dari Civic Values atau

Disposition

yang

yang

baik

M.

dari

pribadi

2015.

Mendidik Solo:

2015. Mendidik

a. Siswa

perlu

mengubah

sikap

yang

masih

menyimpang

aturan

di

yang belum

bisa

menunjukan

karakter

siswa,

Mulia

Pendidik. Solo: PT. Remaja Rosdakarya .

baik

Mulyasa.

sebaiknya

lanjutioleh

Karakter.

Tugas

2015

s.d

Menjadi

dapat dikenakan sanksi dan ditindak

Hidayatullah.

___________________

2. Bagi siswa

sebagai

Furqon

Cakra Wijaya

maupun

privat.

sekolah

Pendukung

Karakter.

seseorang warga negara baik secara

sebagai

bagi

DAFTAR PUSTAKA

berkenan dengan sifat dan karakter

upaya

Profesional.

guru 30

2015. Guru

Bandung:

PT.

Praktik.

Remaja Rosdakarya. Sumarsono,

dkk.

Rhineka Cipta.

2006.

Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Gramedia

Pustaka Utama. Ary Ginanjar Agustina. 2016. Revolusi

Mental

berbasis

ESQ.

Jakarta: Arga Tilanta. Lexy

J.

Moleong.

2000.

Metedelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja

Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan RdD). Bandung: Alfabeta. ________

2012.

Metode

Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RdD). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Jakarta:

Pendekatan

31